• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Media Informasi Rempah Bunga Lawang Dalam Resep Bumbu Masakan Aceh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Media Informasi Rempah Bunga Lawang Dalam Resep Bumbu Masakan Aceh"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI REMPAH BUNGA LAWANG DALAM RESEP BUMBU MASAKAN ACEH

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2014-2015

Oleh: Ichsan 51908199

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Ichsan Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : Langsa, 23 Oktober 1987 Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Belum Menikah Tinggi, Berat Badan : 160 cm, 55,5 Kg Kesehatan : Baik

Alamat Lengkap : Jl. Sukaluyu 1. No.6c RT 06, RW 06 Kec. Cibeunying Kaler. Bandung Telepon / Hp : 085720038447

Email : isan.ojan@gmail.com Pendidikan

1993 - 1994 : TK. AL-Islam Banda Aceh

1994 - 2000 : SDN Paya Bujok Tunong 1 Langsa 2000 - 2003 : SLTP N 3 Langsa

2003 - 2006 : SMA Cut Nyak Dhien Langsa

(5)

vi

BAB II PERANCANGAN MEDIA INFORMASI REMPAH BUNGA LAWANG DALAM RESEP BUMBU MASAKAN ACEH II.1 Sejarah Bunga Lawang ...4

II.2 Pengenalan Bunga Lawang ...5

II.3 Kandungan Bunga Lawang ...10

II.4 Manfaat Bunga Lawang ...13

II.5 Sejarah Masakan Aceh ...14

II.6 Analisa Masalah ...17

II.7 Solusi Permasalahan ...18

II.7.1 Target Sasaran ...19

II.7.2 Geografis ...19

II.7.3 Demografis, sosial dan ekonomi ...19

(6)

vii

II.8 Media Informasi ...19

II.9 Perihal Buku ...20

II.10 Resep Masakan ...22

II.11 Food Phothography ...23

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan ...24

IV.1.1.2 Sampul dan Isi Buku ...32

(7)

viii

IV.2.7 Pembatas Buku ...38

IV.2.8 Serbet ...39

IV.2.9 Mug ...40

DAFTAR PUSTAKA ...41

(8)

ix DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Form Bimbingan ...44

Lampiran B Daftar Riwayat Hidup ...47

Lampiran C Surat Keterangan Persetujuan Publikasi ...48

(9)

43 DAFTAR PUSTAKA

Ahilya, D. (2007, February 17). University Khandwa Road India, School of

Biochemistry. Chemo-preventive Effect of Star Anise in N-Nitrosodiethylamine Initiated and Phenobarbital Promoted Hepato-Carcinogenesis.

Barbara MP, MD,MPH. (2004). Miami Children Hospital. Children Gazette

Summer. Vol 4 No.2.

Carson,T. ( January 15, 2011). What Are the Benefits of Star Anise Herb

Supplement. Tersedia di :

http://www.livestrong.com/article/357287-what-are-the-benefits-of-star-anise-herb-supplement/

Choksey,D., Sharma,P. (2010). Pelagia Research Library. Biological Activities

and Chemical Constituests of Illicium Verum hook Fruits (Chinese star anise).

Tersedia di :

http://pelagiaresearchlibrary.com/der-pharmacia-sinica/vol1-iss3/DPS-1-3-1-10.html

Davis, Gordon. (1974). Management Information System: Conceptual

Foundations, Structure and Development. Tokyo Japan : McGrow-Hall

Kogakusha, LTD.

Denholm, D. (Jan 27, 2011). Health Uses, Benefits and Risks of Star Anise.

Tersedia di :

http://www.livestrong.com/article/367860-health-uses-benefits-and-risks-of-star-anise/

Fadli, Aulia. (Februari, 2013). Bumbu Dapur Nusantara Super Lengkap.

Yogyakarta : Familya Pustaka Keluarga.

Fytolab. (2013, October 21). Laboratory for pesticide and Residue Analysis – Belgium. Sample Star Anise Organic.

(10)

44 Badudu, J.S. (1996). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta Indonesia : Pustaka

Sinar Harapan.

Murdiati. (2013). Bumbu Penyedap dan Penyerta Masakan Indonesia. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Peter,KV. (2004). Handbook of Herbs and Spices. CRC Press Boca Raton Boston

Nee York Washington DC. Woodhead Publishing Limited- Cambridge England.

vol.2

VA Parthasarathy., B. Chempakam., TJ Zachariah. (2008). Chemistry of Spices.

India. Hal 319-328.

_______. Five Ways to Use Star Anise for Good Health. (January 6, 2011).

Tersedia di :

http://www.mayanz.com/2011/01/five-ways-to-use-star-anise-for-good-health/

_______. Encyclopedia of Spices: Star Anise

_______. Alternative Medicine Studies: Natural Products for Treating or

Preventing Influenza

_______. Journal of Medical Virology: Immunomodulatory Activity of Shikimic

Acid and Quercitin in Comparison With Oseltamivir (Tamiflu) in an “in Vitro”

Model

_______. Korean Journal of Medical Mycology: Antifungal Effects of the Extracts and Essential Oils From Foeniculum vulgare and Illicium verum Against Candida

albicans

_______. Journal of Medicinal Food: Chemical Composition and Antibacterial

(11)

45 _______. BMC Complementary and Alternative Medicine: Anticonvulsant and

Neuroprotectant Effects of Pimpinella Anisum in Rat Brain

WEBSITE

Arief, Ria Qadariah. 2013 (April 2013). Lemak Nabati. Tersedia di :

http://www.konsultankolesterol.com/lemak-nabati.html [15 Mei 2014]

Katzer,G. (Mei, 2004). Star Anise (Illicium verum Hooker fil.). Tersedia di :

http://gernot-katzers-spice-pages.com/engl/Illi_ver.html [20 Juli 2014]

Sulkani. (Jum’at. 23 Mei 2013). MEMBANGKITKAN KEJAYAAN REMPAH

NASIONAL. Berita Utama. Tersedia di :

http://ditjenbun.pertanian.go.id/tanregar/berita-182-membangkitkan-kejayaan-rempah-nasional.html [11 juli 2014]

______. 2011. Star Anise (Illicium Verum). Tersedia di:

http://www.cupboardnaturalfoods.com/ns/DisplayMonograph.asp?DocID=bottom

line-staranise&storeID=L88GDLUFL7S92ND800AKHLBD3UCU53C8 [11 juni

2014]

______. 2010. Wawasan Kuliner. APA SIH RESEP ITU?. Tersedia di :

http://kulinermagz.tripod.com/wawasan.html [25 Mei 2014]

______. 2011 (10 Januari 2014). Star Anise Benefits – Medical Uses and Side

Effects. Tersdia di :

(12)

iii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Media Informasi Rempah Bunga Lawang dalam Resep Bumbu Masakan Aceh” dapat diselesaikan pada waktunya.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua

Bapak Agusri (alm) dan Ibu Faridah Hanum. Kepada Prof. Dr. Primadi Tabrani,

selaku Dekan Fakultas Desain dan Taufan Hidayatullah, S.Sn., M.Ds selaku

Ketua Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual.

Secara khusus penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pembimbing Rini

Maulina, M.Sn yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

selama penulisan Laporan Tugas Akhir ini. Seluruh staff dosen Program Studi S1

Desain Komunikasi Visual yang telah banyak memberikan bimbingan kepada

penulis selama mengikuti pendidikan, Drs. Hary Lubis, Deni Albar, M.Ds,

Ambarsih Ekawardhani, M.Sn, Kankan Kasmana, M.Ds, Wantoro, M.Ds, Dodi

Nursaiman, S.Ds, Cherry Dharmawan, M.Sn, Ivan Kurniawan, S.Sn., M.Ds, Asep

Kadarisman, M.Sn, M. Syahril Iskandar, M.Ds. Kakak-kakak, Keluarga Besar Bapak Marzuki, Ammy Lestary Nurjannah, S.ST, Nurmisuari, Riki S. Ramadhan,

Dave Yehezkiel, Ikhsan Praditya Putra, teman-teman DKV 5 angkatan 2008 dan

kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang sudah

membantu dan mendukung penulis untuk menyelesaikan laporan Tugas Akhir.

-Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.

Bandung, Agustus 2014

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia termasuk salah satu negara penghasil rempah-rempah, karena itu Indonesia memperoleh julukan “Spice Island Country”. Tanaman rempah tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia terdiri atas 40 jenis dari 100 jenis tanaman rempah yang

ada di dunia (Kementrian Pertanian Republik Indonesia). Rempah-rempah adalah

bagian tumbuhan yang beraroma dan mempunyai rasa yang khas yang digunakan

dalam jumlah kecil di makanan sebagai pengawet atau penambah rasa dalam

masakan, salah satunya adalah bunga lawang (Journal of Supercritical Fluids,Vol. 9,

Hal.273-279,1996)

Morton (2004) menjelaskan bunga lawang dikenal dengan nama Illicium Verum

merupakan bunga berwarna cokelat gelap yang terdiri atas delapan sisi yang

menyerupai bintang dengan rasa manis. Selain digunakan sebagai bumbu dalam

masakan, bunga lawang juga memiliki manfaat bagi kesehatan, biasa digunakan

sebagai obat herbal yaitu sebagai antivirus, antioksidan, antibakteri dan antijamur.

Masyarakat Cina menggunakan bunga lawang sebagai obat herbal dalam bentuk

serbuk yang dicampurkan dengan teh untuk mengatasi masalah pencernaan,

meningkatkan kesehatan organ reproduksi perempuan serta membantu ibu menyusui

untuk meningkatkan suplai ASI. Selain itu, bunga lawang juga sering digunakan

sebagai penambah masakan di masyarakat Cina karena ciri khas aromanya yang kuat

dan dipercaya sebagai penambah nafsu makan.

Bunga lawang mulai masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan rempah di

wilayah selat Malaka yang merupakan pintu gerbang perdagangan Internasional.

(14)

2 masakan. Sehingga banyak masyarakat Aceh menggunakan rempah-rempah bunga

lawang sebagai masakan tradisional khas Aceh.

Masakan tradisional yang ada di Indonesia sangatlah beraneka ragam bahkan setiap

makanan itu memiliki sejarah dan terkadang ikut mengalami pembaharuan seiring

perkembangan zaman. Masakan tradisional memang erat kaitannya dengan rasa dan

aroma yang khas dari setiap daerahnya. Maka, masyarakat Aceh menggunakan bunga

lawang sebagai penambah rasa dalam masakan agar makanan lebih nikmat dan aroma

yang menonjol sebagai ciri khas dari masakan tradisional Aceh.

Dalam hal ini, penyebaran informasi mengenai bunga lawang juga penting. Karena

minimnya informasi tentang bunga lawang di masyarakat Aceh, membuat masyarakat

Aceh hanya mengenal bunga lawang sebagai rempah dalam bumbu masakan, namun

masyarakat Aceh pada umumnya kurang mengetahui khasiat bunga lawang sebagai

obat herbal tradisional bagi kesehatan. Masyarakat Aceh juga tidak mengetahui apa

saja kandungan yang ada pada bunga lawang. Oleh karena itu diharapkan bahwa

bunga lawang di Aceh tidak hanya sebagai bumbu masakan, tetapi juga diketahui

berkhasiat bagi kesehatan.

I.2 Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah diatas adalah:

- Ketidaktahuan masyarakat Aceh tentang khasiat dan kandungan bunga lawang

- Kurangnya media informasi mengenai bunga lawang sebagai bumbu masakan

Aceh dan juga berkhasiat bagi kesehatan

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil dari identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka rumusan

masalah yang dapat diambil berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat

(15)

3 “Bagaimana cara menyampaikan informasi kepada masayarakat Aceh yang tidak mengetahui khasiat dan kandungan pada bunga lawang?”

I.4 Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas, maka dapat ditetapkan pembatasan

masalah pada penyebaran informasi yang terbatas mengenai bunga lawang sebagai

bumbu dalam masakan aceh, juga dibatasi pada bagian khasiat dan kandungan bunga

lawang dalam bumbu masakan Aceh.

I.5 Tujuan Perancangan

1. Masyarakat Aceh dapat lebih mengetahui tentang bunga lawang, yaitu bentuk, manfaat dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

2. Masyarakat Aceh dapat menggunakan bunga lawang sebagai salah satu rempah

yang mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan selain sebagai bumbu masakan

3. Agar dapat melestarikan rempah bunga lawang dalam makanan tradisional Aceh

(16)

4 BAB II

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI REMPAH BUNGA LAWANG DALAM RESEP BUMBU MASAKAN ACEH

II.1 Sejarah Bunga Lawang

Bunga Lawang berasal dari Indo-China dan Jepang. Tanaman bunga lawang ini juga

berasal dari daratan Cina tepatnya di suatu daerah bernama Khata. Kemudian

menyebar ke seluruh dunia melalui jalur perdagangan. Selain digunakan dalam

masakan Melayu, sering juga ditemukan dalam masakan Timur Tengah dan India.

Rempah ini mulai diperkenalkan di Eropa pada awal abad ke-17 dan sejak saat itu

mulai dikenal. Pada saat itu, minyak yang dihasilkan oleh bunga lawang dijadikan

bahan perasa dalam minuman, karena bunga lawang mempunyai rasa dan aroma yang

enak dan lezat dalam minuman.

Bunga Lawang memiliki nama latin (ilmiah) yaitu Illicium Verum. Selain itu juga

Bunga Lawang memiliki nama lain diantaranya adalah Bunga Pekak Atau Kembang

Pekak. Nama Bunga Lawang dalam Bahasa Tionghoa adalah Ba Jiao atau Bat Gok yang memiliki arti “delapan tanduk”, sesuai dengan bentuknya yang memiliki delapan kelopak.

Di kutip dari website gernot-katzers-spice-pages.com. Nama lain dari Bunga Lawang

berdasarkan bahasa masing-masing negara, diantaranya adalah:  Arab = Yansun najmi, Yansoon najmee

 Belanda = Steranijs

 Brunei = Bunga lawang, Adas china

 Cina (Kanton, Mandarin) = Baat gok , Ba jiao

 India = Badayan, Anasphal, Kakkola, Saumph ka paudha.

 Indonesia = Bunga lawang, Adas cina, Pe ka, Pekak, Kembang lawan  Inggris = Star anise, Indian anise, Chinese anise, Badian anise

(17)

5  Italia = Anice stellato

 Jepang = Daiuikyo, Daiuikyo, Hakkaku, Suta-anisu, Toshikimi, Toshikimi  Kamboja = Phka cann, Poch kak lavhak, Chan kari

 Korea = Anisu-suta, Tae-hoehyang, Eni-suta, Ohyang, anusu,

Suta-anissid

 Kroasia = Zvjezdasti anis

 Malaysia = Bunga lawang, Adas china  Nepal = Star phul

 Norwegia = Stjerneanis

 Philipina = Sanque, Anis, Sanke

 Polandia = Anyz gwiazdkowaty, Badian  Portugal = Anis estrelado

 Republic ceko = Badyán, Badyáník, Hvezdicový anýz, Cínský anýz  Romania = Anason stelat, Badian

 Russia = Badyan, Zvezdchatyj anis  Serbia = Zvezdasti anis

 Sri Lanka = Buriyani Mal

 Slowakia = Badián, Hviezdicový aníz, Anízovec pravý, Bedrovník anízový,

Badyán

 Slovenia = Zvezdasti janež

 Spanyol = Badián, Badiana, Anís estrella  Tajikistan = Bodiyon

 Tamil = Annasi pu, Padiyan

 Thailand = Chan paetklip, Poy kak bua, Poikak  Tibet = Charga

 Turki = Çin anasonu, Yıldız anasonu  Pakistan = Badyani

 Uzbekistan = Bodiyon

(18)

6 II.2 Pengenalan Bunga Lawang

Menurut Encyclopedia of Spices: Star Anise, Bunga lawang dikenal dengan nama

illicium verum atau bunga lawang atau pekak, merupakan buah berwarna cokelat

gelap yang terdiri atas tujuh sampai delapan sisi yang menyerupai bintang. Bunga

lawang, berasal dari pohon asli Asia, yang banyak tumbuh di Cina selatan.

Bunga lawang umumnya tumbuh dari stek atau dari benih berwarna coklat keemasan

yg berada di kelopak bunga lawang. Benih tersebut dapat di tanam setelah

dikumpulkan, atau dapat direndam dulu di dalam air pada suhu 41 derajat Fahrenheit

selama satu tahun sampai kemudian ditaburkan di atas tanah. Pohon muda akan diberi

pupuk pada saat pohon berusia 3 tahun. Pohon asli Asia tersebut berukuran sedang

dengan tinggi hingga 8 m (26 kaki). Pohon tersebut menghasilkan bunga kecil

berwarna kuning, daun hijau tebal dan buah yang berbentuk bintang. Pohon bunga

lawang mulai berbunga pada umur 6 tahun dan berproduksi 2 kali dalam setahun.

Tiga hingga empat bulan setelah berbunga, kemudian pohon ini menghasilkan buah.

Produktivitas meningkat seiring pertambahan umur pohon. Buah tersebut terdiri dari

6-8 karpel (kelopak), setiap karpel panjangnya sekitar 10mm berbentuk melengkung

seperti bunga, keras dan keriput, yang juga mengandung benih. Panen dilakukan saat

buah matang, karena kadar minyak atsiri lebih tinggi, hasil rata-rata 40-45 kg buah

diperoleh dari sebuah pohon berumur 13 sampai 25 tahun. Setelah buah dikeringkan, setiap 100 kg buah maka akan menghasilkan 20-30 kg bunga lawang dalam bentuk

kering. Pohon ini kemudian diperbanyak dengan biji dan dibudidayakan terutama di

Cina dan Jepang sebagai bumbu masakan dan juga obat herbal.

Rasa dari bunga lawang ini berasal dari senyawa kimia, yang dikenal sebagai anethol.

Karena rasa yang kuat, bunga lawang paling sering digunakan sebagai bumbu kuliner.

Namun, bunga lawang ini juga memiliki beberapa sifat obat, dan dapat digunakan

untuk berbagai tujuan, diantaranya dalam perkembangan botani, kimia,farmakologi

(19)

7 Penyebaran alami dan budidaya bunga lawang terbatas pada wilayah yang terbatas

dari Vietnam dan China. Upaya banyak dibuat di negara-negara lain untuk

pertumbuhan pohon namun tidak menghasilkan tanaman dengan kualitas baik. Oleh

karena itu, tampak bahwa tanaman membutuhkan kondisi agro-iklim tertentu, yang

hanya tersedia di daerah Vietnam dan Cina. pohon ini biasa tumbuh pada suhu

sampai dengan -10 derajat celcius dengan keadaan wilayah perhutanan, dengan sinar

yang cukup. Tanaman ini tumbuh baik pada tanah humus asam atau tanah netral, dan

memiliki pembungan air yang baik. Maka dibutuhkan tanah yang lembab untuk

menghasilkan pohon dengan cepat dan kualitas baik.

Gambar 2.1 Tunas Tanaman Lawang

Sumber: http://forums2.gardenweb.com/forums/load/seed/msg0122181627632.html

(20)

8 Gambar 2.2 Pohon Tanaman Lawang

Sumber: http://210.36.18.48/gxujingpin2009/slstx/tpk/bajiao1/index.htm (2009)

(20 April 2014)

Gambar 2.3 Kembang Lawang Sumber:

(21)

9 Gambar 2.4 Buah Lawang

Sumber: http://www.jennysongs.co.uk/articles/star-anise-bajio (20 April 2014)

Gmabar 2.5 Bunga Lawang yang sedang di keringkan

(22)

10 Gambar 2.6 Bunga lawang yang sudah dapat di gunakan

Sumber: http://www.vincentjamespia.com/2010_04_01_archive.html (6 Arpril 2014)

II.3 Kandungan Bunga Lawang

Menurut Encyclopedia of Spices: Star Anise bunga lawang memiliki beberapa

kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan, yaitu :

 Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil), minyak

esensial (essential oil), volatile oil, serta minyak aromatik (aromatic oil),

adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu

ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas.

Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok

untuk pengobatan alami.

Gambar 2.7 Minyak Atsiri

(23)

11 Minyak esensial bunga lawang juga digunakan dalam perdagangan pangan

pada perusahaan kue dan biscuit sebagai rasa dan aromanya. Minyak bunga

lawang diperoleh dari proses penyulingan. Kandungan minyak atsiri terutama

pada kulit buah, bukan pada biji. Minyak bunga lawang berwarna bening atau

kuning pucat dengan karakterisitik aroma bunga lawang dan cita rasa manis.  Asam Shikimic, menurut website Cupboardnaturalfoods.com yang

merupakan website berisi tentang kasehatan dari tanaman herbal

menyebutkan asam shikimic berasal dari ekstrak bunga lawang yang

digunakan sebagai bahan untuk obat Tamiflu.

Gambar 2.8 Skema antiflu

Sumber : Jurnal Pelagia Research Library (2010)

(24)

12 Tamiflu adalah obat antivirus yang digunakan sebagai pencegahan virus

fluburung (H5N1). Loboratorium Roche menggunakan asam shikimic dari

bunga lawang asal cina, mereka melakukan pengembangan teknolgi baru dari

bakteri E.Coli yang memproduksi asam shikimic dengan penguraian bunga

lawang dengan glukosa.

 Tanin, yang terkandung dalam bunga lawang memberikan aroma dan rasa

sedap yang khas. Sifat pengelat atau pengerut (astringensia) yang ada di

dalam bunga lawang sering dijadikan sebagai bahan obat-obatan.

Gambar 2.9 Tanin

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/3a/Tannin_heap.jpeg (10 Mei 2014 )

 Pektin adalah serat larut dalam air yang sangat berguna bagi kesehatan

manusia. Pektin dapat mencegah kanker prostat. Berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan pada tahun 2010 dalam “Integrative Cancer Therapies” jurnal diketahui bahwa potensi pektin dalam pencegahan dan pengobatan

kanker prostat. Dalam publikasi menyatakan bahwa pektin dapat menghambat

reproduksi sel kanker dan apoptosis, yaitu kematian sel terprogram sendiri,

setelah 4 hari dari dosis. Dalam penelitian itu juga mengungkapkan bahwa

menunjukkan toksisitas 54% sel-sel kanker. Berdasarkan hasil ini, peneliti

menyimpulkan bahwa pektin dapat digunkan untuk pencegahan dan

(25)

13 penelitian, pektin juga bertindak sebagai anti-inflamasi. Pektin mampu

mengurangi produksi pro-inflamasi antibodi, sehingga dapat digunakan

sebagai anti-inflamasi pada saluran pencernaan. Ini adalah hasil dari sebuah

penelitian yang diterbitkan dalam “Journal of Agricultural and Food Chemistry” pada tahun 2010.

 Lemak Nabati, menurut website konsultankolesterol.com, lemak nabati

merupakan sumber lemak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau produk

olahannya. lemak nabati merupakan sumber lemak yang baik, karena lebih

pada kandungan lemak baik yang memiliki kemampuan untuk menekan kadar

kolesterol jahat.

II.4 Manfaat Bunga Lawang

1. Penggunaan dalam memasak. Semakin lama ramuan dimasak, lebih kuat dan lebih nikmat. Bunga lawang cocok dikombinasikan dengan unggas, daging dan

ikan, dan di campur dengan rempah-rempah lain seperti kayu manis, jahe, bubuk

kari, lada hitam dan kecap.

2. Penggunaan bunga lawang untuk meringankan pilek dan flu. Di Asia timur, orang sering menggunakan bunga lawang dalam pengobatan alamiah buatan

sendiri untuk mengobati pilek dan flu, terutama bila gejala pernapasan dan sakit

tenggorokan. Ini juga merupakan bahan utama dalam obat antivirus. Membuat

teh dari bunga lawang dengan dan dicampur madu merupakan salah satu

pengobatan tradisional yang digunakan di Asia Timur. Bunga lawang juga dapat

dicampur dalam susu hangat, tambahkan sedikit gula dan kayu manis, dan

minum sesuai kebutuhan.

3. Penggunaan bunga lawang untuk meringankan penyakit pencernaan, yaitu sebagai antibakteri. Penggunaan obat tradisional lain dari bunga lawang adalah

pengobatan sakit perut, pencernaan yang buruk, diare, mual dan penyakit

pencernaan lainnya. Bunga lawang bisa dikunyah setelah makan untuk

membantu meningkatkan pencernaan. Selain itu, mengunyah bunga lawang juga

(26)

14 4. Penggunaan bunga lawang sebagai kosmetik alami. Selain rasanya yang kuat,

bunga lawang juga memiliki aroma yang kuat dan menyenangkan. Ini sering

digunakan untuk kosmetik alami seperti hand body atau cream, sabun dan bedak

wajah.

5. Penggunaan bunga lawang untuk meningkatkan nafsu makan, terutama ketika kurangnya disebabkan oleh penyakit. Cukup minum beberapa bunga lawang atau

dikunyah, ramuan merangsang enzim pencernaan, yang meningkatkan keinginan

tubuh untuk makan.

6. Penggunaan bunga lawang sebagai antijamur dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Menurut jurnal 10 Desember 2010, dimuat dalam "Journal Korea

Mikologi Kedokteran," mengkonfirmasi bahwa ekstrak dari Illicium verum

adalah kandidat yang menjanjikan untuk digunakan sebagai antijamur.

7. Dalam jurnal pada tahun 2007 "Interaksi chemico-Biologi," para peneliti melaporkan bunga lawang terbukti secara nyata mengurangi perkembangan

kanker. Antioksidan dapat menangkal radikal bebas sehingga secara tidak

langsung dapat mengurangi dan menangkal perkembangan kanker.

8. Dikutip dari health.in4mnation.com, para peneliti melaporkan bahwa bunga

lawang dapat meningkatkan kesehatan organ vital yaitu otak, jantung, paru-paru

dan hati. Bunga lawang mengandung minyak essensial yang berguna untuk

meningkatkan fungsi dari organ-organ tersebut.

II.5 Sejarah Masakan Aceh

Di kutip dari website disbudpar.acehprov.go.id, Aceh yang terletak di kawasan paling

barat Republik Indonesia dengan berbagai kekayaan dan keanekaragaman sumber

daya alam, dari hutan tropis yang luas dan lebat, sumber daya laut dan sungai,

pertanian, perkebunan sampai peternakan, memiliki berbagai jenis masakan

(27)

15 utama lainnya, seperti sayuran, ikan, daging sapi, daging kerbau, daging kambing,

daging ayam, daging itik, dan lain-lain.

Wisata kuliner Aceh yang terdiri dari makanan dan minuman khas Aceh dapat

dijumpai dengan mudah pada berbagai tempat di Aceh yang berkisar dari produk mie,

ikan (laut, sungai dan danau), kari (ikan, kambing, ayam kampung, bebek, sapi,

angsa, domba dan rusa), ikan kayu, sayur-sayuran, kue khas Aceh, kopi dan bandrek.

Masakan khas Aceh, seperti Mie Aceh dan Kari Aceh telah menjadi icon kuliner

Aceh karena menggunakan bahan utama yang berasal dari tanah Aceh, seperti bahan

rempahan.

Masakan khas Aceh yang berbentuk makanan dan minuman sudah mulai terkenal dan

menjanjikan bagi masyarakat Aceh. Makanan khas Aceh mulai digemari oleh

siapapun yang berkunjung ke Aceh karena keunikan dan kelezatannya serta keunikan

dalam pembuatannya. Pada umumnya, makanan Aceh tidak menggunakan bahan

penyedap atau bahan pengawet yang dapat membahayakan kesehatan tubuh,

melainkan menggunakan sumber bahan alami dan segar yang berasal dari tanah

Aceh. Resep makanan khas Aceh yang berasal dari warisan nenek moyang Aceh “indatu” dengan rasa dan aroma yang unik masih terus dikembangkan dan dipelihara sampai sekarang. Meskipun, beberapa daerah lainnya juga memasak makanan yang sama (makanan khas Aceh), namun rasa dan aromanya masih beda.

Makanan khas Aceh juga dipercaya dapat menambah stamina, sekaligus dapat

menyembuhkan penyakit karena bahan utama yang digunakan untuk memasak

mengandung berbagai jenis rempah-rempah dan tumbuh-tumbuhan tertentu yang

hanya tumbuh di Aceh, seperti kayu manis, bunga lawang, lengkuas, jahe, kunyit,

serai, cengkeh, belimbing wuluh, asam sunti (belimbing wuluh yang dikeringkan dan

dipementasi dengan garam), batang pisang muda, bunga kala, dan lain-lain. Makanan

khas Aceh selain dimasak untuk konsumsi keluarga di rumah, juga dapat dinikmati

(28)

16 Medan, Jakarta, Bandung dan kota besar lainnya. Makanan Aceh juga dapat

dinikmati secara gratis pada hari-hari besar agama Islam dan kebudayaan, seperti

perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, pesta perkawinan, mak meugang

(munggah), syukuran maupun pesta-pesta rakyat lainnya. Bahan makanan khas Aceh

umumnya bersumber dari sumber daya laut, pertanian, perkebunan, perternakan,

sungai/danau dan beberapa jenis burung.

Jenis makanan yang berasal dari laut atau sungai dapat berupa ikan hiu, ikan tuna,

ikan karang, ikan bandeng, cumi-cumi, udang, kepiting, jenis ikan sungai, dan

lain-lain. Jenis makanan yang berasal dari pertanian terdiri dari dedaunan (palawija),

beras, kala, daun dan bunga pepaya, pisang muda, batang pisang muda, jantung

pisang, dan lain-lain. Sementara, jenis makanan yang berasal perternakan terdiri sapi,

kambing, itik, domba, ayam kampung, kerbau, rusa, angsa dan beberapa jenis burung

lainnya. Semua produk alam tersebut dapat digunakan sebagai bahan utama pembuat

makanan khas Aceh, seperti kari kambing, mie Aceh, mie caluk, tumis, sop Aceh,

ikan kayu, kanji rumbi, dendeng Aceh, sate matang, dan lain-lain. “Rujak Aceh” yang

berasal dari berbagai buah segar juga sangat menantang untuk dicoba setelah

menikmati makanan utama dengan rasa sedikit pedas.

Pasca konflik dan Tsunami, khususnya selama berlangsungnya Proses Rekonstruksi Aceh telah muncul trend atau kebiasaan baru bagi masyarakat, khususnya masyarakat

pendatang untuk melakukan kegiatan makan di luar rumah dengan menu utamanya

adalah masakan dan minuman khas Aceh. Meskipun demikian, mengingat Aceh telah

terbuka bagi wisatawan asing, beberapa restauran yang menyajikan berbagai jenis

makanan daerah dan luar negeri (Padang, Cina, Eropa) juga tersedia di Aceh. Namun,

makanan khas Aceh tetap menjadi makanan yang sangat digemari karena rasa dan

kelezatannya, seperti kari Aceh.

(29)

17 Indonesia. Kari Aceh memiliki rasa yang sedikit pedas yang berwarna kuning.

Terdapat empat jenis masakan kari Aceh dengan bahan utama yang berbeda, yaitu

kari kambing, kari daging sapi, kari itik dan kari ayam. Santan buah kelapa dan

berbagai bahan masakan lainnya, seperti buah nangka, atau buah pisang muda, cabai

merah, cabai kering, kelapa gongseng, dan rempah, merupakan bahan-bahan utama

yang menjadikan masakan kari Aceh menjadi istimewa. Dalam banyak kesempatan,

kari Aceh dimasak secara tradisional dengan menggunakan sebuah belanga besar

yang dirancang khusus. Pada umumnya, hanya orang-orang lelaki dewasa yang

memiliki keahlian memasak yang mampu memasak masakan kari, sehingga akan

menjadi daya tarik dan pengalaman tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung.

Kota Banda Aceh adalah salah satu kota terkenal untuk berbagai jenis makanan khas

Aceh. Sebagai Ibukota Provinsi Aceh, Banda Aceh memiliki beberapa lokasi wisata

kuliner yang sering dikunjungi oleh masyarakat. Khusus untuk malam hari juga

terdapat sebuah tempat khusus yang dirancang dengan baik sebagai lokasi wisata kuliner Aceh yang diberi nama “Rex Peunayong”.

Rex Peunayong adalah sebuah kawasan terbuka dan telah menjadi sebuah tempat

yang sangat strategis dan ramai dikunjungi oleh masyarakat Aceh dan pengunjung

lainnya untuk menikmati suasana malam di Banda Aceh, sekaligus menikmati berbagai makanan khas Aceh. Rex Peunayong merupakan sebuah kawasan yang

dekat dengan pusat pertokoan dan penginapan. Berbagai makanan hangat juga

tersedia di Rex Peunayong dari kari Aceh, kerang rebus, nasi goreng, ayam goreng

sampai kepada martabak Aceh. Rex Peunayong juga menyediakan berbagai

minuman, dari kopi Aceh, teh, jus buah-buahan segar sampai kepada minuman

tradisional untuk kesehatan, sekaligus menghangatkan tubuh, seperti bandrek susu

(30)

18 II.6 Analisa Masalah

Untuk mengetahui pemahaman masyakarat mengenai bunga lawang maka di lakukan

penelitian yakni dengan cara memberikan kuisioner kepada masyarakat Aceh yang

berdomisili di Bandung, sebagai perwakilan untuk mengetahui seberapa jauh

masyarakat Aceh mengenal bunga lawang. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa :

1. Keseluruhan responden (30 orang) mengetahui bentuk bunga lawang

2. Keseluruhan responden (30 orang) mengetahui bahwa bunga lawang

digunakan dalam masakan Aceh

3. Keseluruhan responden (30 orang) pernah mencoba rasa bunga lawang dalam

masakan Aceh

4. Hanya 8 responden yang tahu bahwa bunga lawang digunakan sebagai obat

tradisional di Aceh, sedangkan 19 responden tidak tahu bahwa bunga lawang

dapat digunakan sebagai obat tradisional Aceh dan 3 responden menjawab

bahwa bunga lawang tidak digunakan sebagai obat tradisional di Aceh

5. Hanya 6 responden yang mengetahui bahwa bunga lawang berkhasiat untuk

kesehatan, sedangkan 23 menjawab tidak tahu dan 1 responden yang

menjawab tidak

6. Keseluruhan responden (30 orang) tidak pernah melihat media buku tentang

bunga lawang yang berisi khasiat

Jadi, dapat disimpulkan bahwa, masyarakat Aceh hanya mengetahui bunga lawang

sebagai bumbu masakan, namun tidak mengetahui khasiat bunga lawang sebagai

kesehatan.

Selain itu, dari sisi media informasi telah dilakukan survey lapangan bahwa belum

ada buku tentang bunga lawang secara khusus yang membahas secara mendalam,

selain itu juga belum ada buku resep masakan Aceh yang khusus memakai bunga

(31)

19 II.7 Solusi Permasalahan

Dalam permasalahan yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa masyarakat Aceh perlu informasi mengenai khasiat dan

kandungan bunga lawang untuk kesehatan, karena dari hasil penelitian membuktikan

bahwa sebagian besar belum mengetahuinya, namun selalu menggunakan bunga

lawang dalam masakan sehari-hari. Maka solusi yang akan diambil adalah membuat

perancangan buku resep masakan Aceh yang berkhasiat bagi kesehatan dengan

menggunakan bunga lawang sehingga informasi tentang khasiat bunga lawang dapat

tersampaikan dengan jelas dan dapat secara langsung diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari.

II.7.1 Target Sasaran

Karena berbagai keterbatasan, proyek tugas akhir ini akan hanya berkonsentrasi pada

masyarakat dengan segmentasi sebagai berikut :

II.7.2 Geografis

Letak geografis yang diambil yaitu wilayah Banda Aceh sebagai ibukota Provinsi

Nanggroe Aceh Darussalam.

II.7.3 Demografis, sosial dan ekonomi Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan

Usia : 20-45 tahun

Pendidikan : Umum

Pekerjaan : Umum

Status Sosial : Menengah keatas

II.7.4 Psikografis

Secara sederhana, psikografis diartikan sebagai segmentasi berdasarkan gaya hidup.

Target khalayak pada perancangan ini adalah segmen masyarakat yang tertarik

(32)

20 II.8 Media Informasi

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1994:880) media adalah alat untuk

berkomunikasi seperti buku, koran, majalah, televisi dan radio. Dan definisi informasi

menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations System: Conceptual Foundations, Structures, and Development 1974, 23 menyebutkan bahwa “informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan”. Media informasi merupakan segala sesuatu yang menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan pengguna

sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada pencarian informasi

(Hestiasari, 2008).

Jenis-jenis media informasi dibagi menjadi dua yaitu (Setyowati, 2006):

1. Media non cetak

Media non cetak merupakan media berupa radio, TV, internet, film.

2. Media cetak

Media cetak antara lain buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain.

II.9 Perihal Buku

Menurut Iyan, Wb (2007) buku merupakan kumpulan kertas yang dijilid menjadi

satu. Dan setiap sisi dari sebuah lembaran kertas disebut halaman. Buku dengan menggunakan konten, gaya, format, desain dan urutan dari berbagai komponen dapat

menjadi sumber informasi yang mudah dan praktis. Berisi tentang penjelasan singkat

berupa text dan didukung gambar visual. Ada beberapa kategori jenis buku yang

berisi informasi murni menurut Iyan, Wb. (2007) antara lain:

1. Ensiklopedia

Ensiklopedia adalah serangkaian buku yang menghimpun uraian tentang

berbagai cabang ilmu tertentu dalam artikel terpisah dan biasanya tersusun

sesuai abjad atau menurut kategori secara singkat dan padat.

(33)

21 Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang. Sebuah

biografi lebih kompleks daripada sekedar daftar tanggal lahir atau mati dan

data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang

terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian.

3. Panduan

Disebut juga sebagai buku petunjuk. Buku ini berisi tenang tahapan

cara/proses misalnya membuat kue, kiat sukses, beternak ayam dan lain-lain.

4. Tafsir

Tafsir adalah keterangan atau penjelasan tentang ayat-ayat Al- Qur’an agar

maksudnya lebih mudah dipahami.

Buku merupakan media informasi yang sistematis oleh karena itu dalam pembuatan

buku perlu memperhatikan anatominya. Pada bukunya Iyan Wb. juga menjelaskan

tentang anatomi buku terdiri dari:  Cover Buku

Cover buku merupakan salah satu saranan untuk memikat perhatian pembaca.

Cover buku bisa berupa ilustrasi maupun tipografi yang dilengkapi dengan

judul buku, penulis dan penerbit.  Nomor Halaman

Nomor halaman berfungsi untuk mempermudah pembaca mencari halaman

yang dibutuhkan dalam sebuah buku.  Halaman Judul Utama

Halaman judul utama adalah sebuah halaman buku yang memuat nama

penulis, judul buku, subjudul buku, dan logo penerbit.  Halaman Hak Cipta

Halaman hak cipta adalah halaman buku yang berisi keterangan atau data

singkat buku yang diterbitkan, baik data buku, tim penerbit, maupun hak cipta

penerbit (copyright).  Prakata

Prakata adalah sebuah pengantar dari penulis yang berisi ulasan tentang

(34)

22  Daftar Isi

Daftar isi adalah tampilan semua judul bagian yang terdapat di dalam buku

untuk memberikan gambaran umum pada pembaca mengenai struktur dan

materi yang terdapat didalam buku sehingga mudah untuk menemukan

pembahasan yang diperlukan.  Ilustrasi

Ilustrasi merupakan tambahan penjelasan teks yang diwujudkan dalam bentuk

visual. Fungsi ilustrasi bagi suatu buku adalah menjelaskan dan mendukung

teks yang tidak dapat digantikan dengan kata-kata  Teks

Teks merupakan kumpulan tulisan yang berisi tentang penjelasan dari isi

buku.

 Daftar Pustaka

Daftar pustaka digunakan untuk mencari referensi atau bahan bacaan lanjutan

yang disarankan penulis untuk mendukung pembahasan yang terdapat di

dalam bukunya.  Biografi Penulis

Biografi penulis menjelaskan tentang penulis, riwayat pendidikan, pekerjaan,

dan daftar karya tulis yang telah dihasilkan.  Sinopsis

Sinopsis berisi tentang ringkasan dari isi sebuah buku agar memberikan

gambaran pada pembaca tentang isi yang terkandung pada buku yang akan

dibaca

II.10 Resep Masakan

Resep adalah petunjuk tentang cara mengolah suatu masakan. Agar mendapatkan

hasil masakan yang baik diperlukan resep masakan yang disusun secara teratur,

singkat, dan jelas, sehingga pembaca mudah memahami dan membuatnya. Dengan

demikian, untuk mengolah suatu masakan yang paling sederhana pun kita

(35)

23 Agar suatu masakan dapat menghasilkan rasa dan penampilan yang sama, maka

diperlukan resep baku (standard recipe). resep baku ini sangat diperlukan oleh

industri-industri jasa boga, seperti catering, restoran, dan hotel.

Resep baku adalah formula untuk memproduksi makanan dalam mutu dan jumlah

tertentu, dipergunakan oleh industri-industri jasa boga. Resep baku merupakan

sumber informasi yang lengkap tentang bahan yang diperlukan, pengolahan, dan

penyajiannya, sehingga dapat memperlancar operasi dapur.

Berikut ini beberapa fungsi resep baku, yaitu :

 Petunjuk yang sama bagi siapa saja yang akan mempraktekkan resep tersebut  Memudahkan pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan

 Memudahkan persiapannya

 Memudahkan penentuan jumlah dan kualitas bahan-bahan yang digunakan  Pengontrol porsi makan

 Menunjukkan nilai gizi yang terkandung dalam makanan yang akan disajikan

Terdapat dua macam cara penulisan resep, yaitu secara terstruktur dan narasi.

Penggunaan resep terstruktur mempercepat pengukuran bahan-bahan yang

dibutuhkan, sedangkan penggunaan resep narasi akan memudahkan pemula dalam

memasak resep tersebut. secara umum baik itu resep terstruktur maupun narasi harus

memuat : nama resep, hasil porsi, bahan dan ukuran, dan cara pembuatan atau metode

pengolahan.

II.11 Food Photography

Cabang seni fotografi mulai muncul bermacam –macam seperti Landscape

Photography, Macro Photography, Street Photography, Potrait Photography, Jurnalism Photography dan Fashion Photography, kemudian muncul satu cabang

baru yang ikut meramaikan dunia fotografi yaitu Food Photography. Food

Photography adalah sebuah cabang seni fotografi yang bertujuan untuk

(36)

24 sehingga mampu tergambarkan lezatnya makanan tersebut tanpa bercerita dan hanya

gambar yang berbicara (Ambarsari 2011).

Gambar 2.10 food photography

(37)

25 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai bunga lawang ini adalah dengan

merancang buku resep masakan menggunakan bunga lawang yang juga berisi

informasi mengenai manfaat dan khasiat bunga lawang kepada masyarakat sehingga

masyarakat mendapatkan informasi yang baik mengenai bunga lawang.

III.1.1 Pendekatan Komunikasi III.1.1.1 Pendekatan Visual

Pendekatan visual dalam pembuatan buku resep masakan ini adalah dengan

menggunakan fotografi dan juga dibantu dengan gambar vector. Penggunaan

fotografi di dalam buku ini agar dapat menginformasikan masakan dalam visual yang

sesungguhnya.

III.1.1.2 Pendekatan Verbal

Memberikan informasi tentang salah satu rempah yang mempunyai khasiat bagi

kesehatan, yaitu bunga lawang. Buku ini dikemas dengan bahasa yang baku dan

mudah di mengerti oleh masyarakat. Selain menggunakan bahasa Indonesia, buku ini

juga menggunakan bahasa ilmiah dan bahasa dari beberapa Negara yang menggungakan bunga lawang. Bahasa ilmiah disini digunakan untuk menjelaskan

kandungan yang ada pada bunga lawang.

III.1.2 Strategi Kreatif

Strategi kreatif dalam perancangan buku ini adalah informasi yang disampaikan

dilengkapi dengan gambar dari setiap menu masakan dan gambar dari tanaman bunga

(38)

26 III.1.3 Strategi Media

Strategi media adalah sebuah alat untuk menyampaikan isi pesan kepada target

sasaran. Agar pesan yang ingin disampaikan mudah dimengerti. Untuk

menyampaikan isi pesan tersebut kepada khalayak sasaran dan mencapai tujuan

seperti yang diinginkan, haruslah mempertimbangkan sistem strategi

komunikasi yang tepat. Media dapat dibedakan menjadi dua, yaitu media utama

dan media pendukung.

a. Media Utama

Untuk menyampaikan informasi dalam perancangan ini akan digunakan

buku berupa buku resep masakan aceh. Hal ini di karenakan buku resep

masakan adalah media yang tepat untuk memberikan informasi tentang

bunga lawang dan ilmu tentang masakan aceh yang berkhasiat untuk

kesehatan.

b. Media Pendukung

Media promosi dapat membantu meningkatkan minat pembaca untuk

membeli buku ini. Media promosi utama yang akan digunakan adalah

poster sebagai media promosi yang di tujukan untuk mengenalkan dan

menarik minat para pembaca nantinya. Sedangkan untuk media promosi yang akan dikemas satu paket dalam buku informasi bunga lawang

sebagai bonus adalah celemek, serbet, lap tangan, piring, mangkok, gelas

dan pembatas buku, dengan media penunjang ini memungkinkan pembeli

agar mudah untuk digunakan dan diaplikasikan dalam kehidupan

keseharian.

III.2 Konsep Visual III.2.1 Format Desain

Format desain yang digunakan pada buku ini berupa parsegi 21 x 20cm. Format dari

(39)

27 informasi yang berisi tentang bunga lawang berserta khasiat, kandungan, dan

pemanfaatannya di bidang kesehatan serta dilengkapi bunga lawang dalam resep

masakan tradisional Aceh. Desain buku ini dibuat sederhana dengan gambar yang

dibuat besar agar pembaca dapat dengan jelas melihat dan tertarik dengan buku ini.

III.2.2 Tata letak (layout)

Format dari perancangan media informasi ini adalah menciptakan karya visual yang

beukuran 21 x 20cm, ukuran ini dipilih dalam format besar, dengan maksud pembaca

dapat membaca dan melihat bunga lawang dan masakan dengan jelas. Konsep desain

layout yang digunakan dalam buku ini untuk teks disimpan disamping lembar

halaman, sedangkan untuk gambar sendiri diletakan disebelah halaman dari teks,

dengan gambar yang akan memenuhi sisa halaman yang ada. Tiap halaman buku

kurang lebih akan memiliki layout yang sama, tampilan buku disusun sedemikian

rupa agar baik dari segi komposisi dan mempermudah dalam menyampaikan

informasi yang akan diberikan.

(40)

28 Gambar 3.2 Layout Desain

III.2.3 Tipografi

Dalam perancangan media informasi ini, terdapat jenis huruf serif yang digunakan

sesuai dengan fungsi dan tujuan penggunaannya antara lain :

- Sampul depan

Menggunakan jenis huruf serif Goudy Old Style. Jenis huruf ini di pilih

kerena mempunyai ujung-ujung yang lacip agar dapat mempersentasikan

bentuk bunga lawang.

Goudy Old Style

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y

Z

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

(41)

29 - Teks isi

Jumlah kata yang digunakan dalam teks ini akan lebih banyak daripada judul

sehingga jenis huruf harus memiliki keterbacaan yang baik dan tidak

melelahkan mata bila dibaca terus menerus, maka jenis huruf yang digunakan

adalah Centaur.

Centaur

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W

X Y Z

a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

~! @ # $ % ^ & * (

III.2.4 Ilustrasi

Konsep pemilihan gaya ilustrasi dalam buku ini adalah dengan menggungakan gaya

ilustrasi realistis antara lain adalah :

- food photography.

Penggunaan teknik food photography bertujuan untuk mengabadikan segala

macam bentuk dari makanan yang disetting sedemikian rupa sehingga mampu

tergambarkan lezatnya makanan tersebut tanpa bercerita dan hanya gambar

(42)

30 Gambar 3.3 Referensi food photography 1 Gambar 3.4 Referensi food photography 2

(Sumber: Caesar, by Clint pattemore) (Sumber : Noodle!, MiMi aye)

(43)

31 - Vektor

Gambar vector pada buku ini digunakan pada illustrasi pintu Aceh dan

illustrasi bunga lawang.

Gambar 3.6 Pintu Aceh Gambar 3.7 Pintu Aceh vektor (Sumber : dataaceh.yolasite.com)

Gambar 3.8 Bunga Lawang Gambar 3.9 Bunga Lawang vektor (Sumber : Data Pribadi)

III.2.5 Warna

Media buku informasi bunga lawang ini disajikan dengan teks judul dan aksesoris di

dalam buku dengan berwarna cokelat. Sedangkan untuk isi teks berwana hitam.

Untuk warna cokelat sendiri di ambil dari bagian warna yang ada di dalam bunga

lawang dan warna abu-abu gelap agar mudah terbaca dengan latar belakang berwarna

putih. Komposisi keselarasan warna menggunakan Monokhromatik yaitu warna yang

selaras, kombinasi keseluruhan warna mempunyai kesatuan yang harmonis, saling

(44)

32 akan mengikuti warna dari masakan tersebut. Mode warna yang digunakan adalah

cmyk, Karena hasil akhirnya merupakan media cetak.

Gambar 3.10 Komposisi warna monokhromatik

Gambar 3.11 Aplikasi warna monokhromatik pada buku

III.3 Strategi Distribusi

Buku bunga lawang ini memiliki strategi distribusi berupa acara launching 1 hari

pada pukul 15.00-17.00 dengan membagikan gimmick yang dijadikan bonus pada

setiap pembelian buku ini. Launching dilakukan pada jam tersebut karena target

audience lebih banyak yang datang ke toko buku. Selanjutnya acara promosi selama 1

minggu yang juga dibagikan gimmick. Gimmick yang akan dibagikan adalah piring,

mangkok, gelas, lap tangan, dan celemek. Dalam setiap satu paket buku berisikan

satu media pendukung. Terdapat beberapa gimmick yang memiliki harga yang cukup

tinggi sehingga media pendukung ini tidak akan diproduksi secara banyak melainkan

(45)

33

Buku ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat Aceh yang tidak

mengetahui tentang khasiat dan kandungan bunga lawang.

IV.1.1.1 Tampilan Buku

Dalam perancangan buku informasi bunga lawang ini, pembuatan buku ini diawali

dengan proses pencarian data informasi tentang bunga lawang yaitu bentuk (anatomi),

khasiat, kandungan, serta pemanfaatan dalam masakan tradisional Aceh.

Selesai proses memasak, hasil masakan kemudian di foto dengan teknik Food

Photography untuk ditampilkan ke dalam buku agar mengilustrasikan makanan yang

sudah jadi. Hasil foto kemudian melalui proses edit pada software Adobe Photoshop.

Pada tahap ini juga, gambar diseleksi berdasarkan gambar yang dibutuhkan, seperti menggunakan cropping gambar dan penambahan cahaya guna menyempurkanan

hasil foto. Ukuran buku adalah 20 cm x 20 cm.

Setelah seluruh proses edit, masuk ke dalam proses pembuatan buku dengan

menggunakan software Adobe Illustrator. Proses ini digunakan untuk

menggabungkan setiap halaman buku dan menambah gambar.

Setelah proses penggabungan halaman dan penambahan gambar, masuk ke dalam

proses pencetakan buku dengan teknis cetak offset separasi atau pecah warna. Pecah

(46)

34 seperti Cyan, Magenta Yellow dan Black untuk mode color CMYK demikian juga

RGB. Pecah warna dilakukan sebagai syarat dalam percetakan yang membutuhkan

pemisahan komponen warna.

IV.1.1.2 Sampul Buku dan Isi

Pada sampul buku, terdapat judul, nama penulis, penerbit, serta gambar ilustrasi yang

menerangkan ini dari buku tersebut. Material menggunakan kertas art paper hard

cover dengan ukuran 21cm x 20 cm dengan teknis cetak pecah warna.

Gambar 4.1 Sampul Buku

(47)

35 IV.2 Media Pendukung

Media Pendukung ini bertujuan untuk promosi, agar pembeli tertarik dengan buku

ini.

IV.2.1 Poster

Gambar 4.3 Poster

Poster digunakan untuk mengiklankan buku yang diletakan pada toko buku. Poster di

tempel di depan toko buku. Poster dibuat dengan ukuran 42 cm x 29.7 cm dan

kelipatan ganda sesuai kebutuhan.

Ukuran : 42 cm x 29.7 cm (berlaku kelipatan sesuai kebutuhan)

Material : Kertas art paper

(48)

36 IV.2.2 Mini X-Banner

Gambar 4.4 Mini X-Banner

Spesifikasi : Mini X Banner

Ukuran : 40 cm x 25 cm

Teknis : Cetak Ofset Sparasi

Media ini menjadi media publikasi yang ditempatkan di toko buku untuk menjadi

media promosi. Media ini diletakan di toko buku, dengan ukuran kecil diletakan di

(49)

37 IV.2.3 Celemek

Gambar 4.5 Celemek

Ukuran : 62 cm x 78 cm

Bahan : Drill

Teknis : jahit

Celemek merupakan media pendukung dalam proses memasak, sangat cocok

digunakan untuk promosi yang berkaitan dengan buku yang akan dijual. Namun

(50)

38 IV.2.4 Lap tangan

Gambar 4.6 Lap tangan

Ukuran : 20 cm x 40 cm

Bahan : kain handuk dan kain flanel

Lap tangan dengan gambar ilustrasi bunga lawang ini dapat digunakan sebagai media

promosi, juga menarik pembeli karena dapat digunakan sebagai salah satu pendukung

(51)

39 IV.2.5 Mangkok

Gambar 4.7 Mangkok

Bahan : keramik

Ukuran : diameter 20 cm

Mangkok dengan gambar ilustrasi bunga lawang dibagikan kepada pembeli pada saat

masa promosi, sebagai salah satu cara untuk menarik pembeli. Selain itu, mangkok

(52)

40 IV.2.6 Piring

Gambar 4.8 Piring

Bahan : Melamin

Ukuran : 10 cm x 10 cm

piring dengan gambar ilustrasi bunga lawang dibagikan kepada pembeli pada saat masa promosi, sebagai salah satu cara untuk menarik pembeli. Selalin itu, piring

cocok dijadikan sebagaimedia pendukung karena sesuai dengan media utama.

IV.2.7 Pembatas Buku Ukuran : 21 cm x 5 cm

Bahan : Art Paper

Teknis : Cetak Ofset separasi

Pembatas buku ini digunakan untuk membatasi buku. Disertai dengan informasi

seputar bunga lawang. Informasi yang disampaikan bersifat sederrhana sehingga

(53)

41 harga produksi yang tidak terlalu besar, selain itu berguna bagi pembaca untuk

membatasi buku yang dibaca.

Gambar 4.9 Pembatas Buku

IV.2.8 Serbet

Gambar 4.10 Serbet

Ukuran : 30 cm x 30 cm

Bahan : katun

Serbet dengan gambar ilustrasi bunga lawang ini dapat digunakan sebagai media

promosi, juga menarik pembeli karena dapat digunakan sebagai salah satu pendukung

(54)

42 IV.2.9 Mug

Gambar 4.11 Mug

Ukuran : Mug normal

Bahan : keramik

Mug dengan gambar ilustrasi bunga lawang dibagikan kepada pembeli pada saat

masa promosi, sebagai salah satu cara untuk menarik pembeli. Selalin itu, mangkok

Gambar

Gambar 2.1 Tunas Tanaman Lawang
Gambar 2.2 Pohon Tanaman Lawang
Gambar 2.4 Buah Lawang
Gambar 2.6 Bunga lawang yang sudah dapat di gunakan
+7

Referensi

Dokumen terkait

oksitosin (agar uterus berkontraksi dengan baik). 29) Dalam waktu kurang dari 1 menit setelah bayi lahir, berikan. Menyuntikan oksitosin 10 IU (intramuskuler) di

reversibilitas faal paru penderita asma bronkiale yang menjadi subyek penelitian melalui pe- ningkatan nilai arus punc.

Karena nilai Sig lebih besar dari 0,05 artinya tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar Sejarah pada kelompok siswa yang memiliki minat baca rendah dengan

Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya dimana lokasi studi yang sangat dekat bantaran sungai, topografi di kawasan studi yang sangat landai dengan beda ketinggian

Menurut Munawir ( 2010:119) pada dasarnya modal kerja itu terdiri dari dua,yaitu pertama, bagian yang tetap atau bagian yang permanen yaitu jumlah minimum yang harus tersedia

Pelaksanaan penambahan penyertaan modal Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilakukan menurut ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1985 tentang Perusahaan Umum

yayasan untuk tidak menahan guru, Jadi sekolahan mengalah dalam. kontek ini, lebih menyerahkan urusan ini kepada

Indikator Kinerja Kegiatan Jumlah Penyelesaian Administrasi Perkara (yang Sederhana, dan Tepat Waktu) Ditingkat Pertama dan Banding di Lingkungan Peradilan Agama.. OutCome