i PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG
SKRIPSI
Oleh: SAMIANI NIM.08110041
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM
ii Halaman Persetujuan
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK TELKOM SANDHY PUTRA
MALANG
S K R I P S I
Oleh:
SAMIANI
NIM 08110041
Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Drs.Khozin, M.Si Saiful Amien, M.Pd
iii SKRIPSI
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI)
Pada Tanggal
Dewan Penguji Tanda Tangan
1. Drs. Khozin, M.Si (...)
2. Saiful Amien, M.Pd (...)
3. Agus Purwadi, M.Si (...)
4. Nur Afifah K.M, M.Kes (...)
Mengesahkan
Fakultas Agama Islam
Dekan,
Drs. Sunarto, M.Ag
iv
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
v PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada;
Allah SWT dengan segala Rahman Rahim dan kekuasaaNya
Keluarga besarku, Emak dan Bapak terkasih, Mbak dan Cacak yang
tersayang dan saudara-saudaraku semua
Spesial for; Mbak Wil, Osi, Hana, Irul dan Yoni
Temen-temen terkasih;
Keluarga Besar Tarbiyah 2008
Keluarga Besar IMM Tamaddun FAI UMM, HMJ Tarbiyah, BEM
FAI, LSO ALIF, LSO FORSIFA dan UKM JF (Jama’ah Fachruddin),
dan PDNA Kab. Malang
Keluarga Besar KANINDO Syariah Jatim dan Baitul Maal Assalaam Keluarga Besar UPT P2KK UMM, Trainer dan Co. Trainer angkatan
2011 dan 2012 yang selalu memberikan spirit yang begitu amazing ^_^
vi SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Samiani
NIM : 08110041
Tempat/ Tanggal Lahir : Malang, 24 Januari 1989
Fakultas/ Jurusan : Agama Islam/ Tarbiyah
Menyatakan bahwa Tugas Akhir/ Skripsi dengan judul:
“Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Smk Telkom Sandhy
Putra Malang”
adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun
keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah kami sebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini kami buat sebenar-benarnya san apabila pernyataan
ini tidak benar, kami bersedia mendapat sanksi akademis.
Malang, 24 Januari 2013
Mahasisiswa Ybs,
vii ABSTRAK
Pendidikan multikultural dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telkom Sandhy Putra Malang; Samiani; NIM 08110041; Jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.
Kata Kunci :
Pendidikan Multikultural, Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh bangsa Indonesia yang beragam antara ras, suku, budaya dan agama akan tetapi masih ada konflik antar beda agama atau beda pemahaman. Khususnya, SMK Telkom Sandhy Putra Malang dilihat dari guru, murid dan staff karyawan memiliki latar belakang yang berbeda, baik dari segi daerah ataupun agama yang dianutnya. Dari hal tersebut, pendidikan multikultural sangatlah berperan penting. Atas dasar inilah kemudian penelitian dilaksanakan di SMK Telkom Sandhy Putra Malang. Ada tiga yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) apa tujuan pelaksanaan Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telkom Sandhy Putra Malang, 2) apa sajakah yang bermuatan Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telkom Sandhy Putra Malang, 3) bagaimanakah implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis pendidikan Multikultural di SMK Telkom Sandhy Putra Malang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tujuan pelaksanaan, materi, dan implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telkom Sandhy Putra Malang.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Data yang digunakan berasal dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun tahapan analisa data yang digunakan adalah tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
viii KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan skripsi ini dengan segenap
keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Shalawat serta salam kami haturkan
kepada Rosulullah SAW. sebagai suritauladan dan pembimbing kita ke era
pencerahan intelektual dan spiritual.
Penulisan skripsi dengan judul “PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK TELKOM
SANDHY PUTRA MALANG”, adalah bentuk rangkaian tugas akhir yang
dilakukan kami selama mengikuti masa perkuliahan di Jurusan Tarbiyah Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah malang.
Sebagai manusia yang memiliki serba ketertabasan dan selalu berinteraksi
dengan sesamanya, maka patut pula kami haturkan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak terkait yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini,
diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Dr. Muhajir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang serta para pembantu Rektor I, II dan III.
2. Drs.Sunarto, M.Ag selaku Dekan Fakultas Agama Islam. Terima kasih
atas segala perhatian, motivasi, bimbingan dan arahan yang engkau
ix
3. Para pembantu Dekan Fakultas Agama Islam I, II dan III, yaitu: Dra.
Romlah, M.Ag, Drs. Faridi, M.Si, dan Drs. M. Syarif, M.Ag yang tidak
henti memberikan dorongan, bantuan dan bimbingan.
4. Dra. H. N. Taufik, M.Ag selaku Ketua Jurusan Tarbiyah yang tidak pernah
lelah mencurahkan segenap perhatian dan bimbingannya kepada kami.
5. Drs. Khozin, M.Si. dan Saiful Amin, S.Ag, M.Pd selaku pembimbing
dalam pembuatan skripsi ini. Terima kasih atas segala kesabaran dan
keikhlasan selama membimbing kami. Semoga Allah SWT memberikan
balasan atas segala kebaikannya. Amin
6. Keluarga besar kami yakni Emak dan Bapak yang selalu memberikan
semangat di setiap untai doanya. Mbak Iin, Mbak Wil, Cak No dan Cak
Sugeng yang tak bosan-bosannya memberikan motivasi agar skripsi
segera terselesaikan.
7. Kepala Sekolah, Waka.Kuriklum, Pak Sisworoso selaku guru PAI dan
seluruh jajaran SMK Telkom Sandhy Putra Malang serta siswa kelas III
SMK Telkom Sandhy Putra Malang
8. Pak Hidmatullah, Pak Junari, Mas Sholeh, Nabil, Amir yang memberikan
andil juga dalam penyelesaian skripsi ini, yang telah memberikan
sumbangan pemikiran ataupun pinjaman buku-bukunya untuk referensi
kami.
9. Kepada Hana, Trisna, Mulk, Amir terima kasih sudah meminjami
laptopnya sehingga skipsi ini dapat terselesaikan. Teman-teman Tarbiyah
x
Hasyim, Muin, Lutfi, Didit, Suluh, Ahmad, Kifli, Afla, Amir, Sulis, Anjar
dan Nasir)
10.Teman-teman aktivis, yakni: teman-teman IMM, lembaga intra kampus
(HMJ-Tarbiyah, BEM FAI, LSO FORSIFA, LSO ALIF, UKM JF), PDNA
Kab. Malang dan PCNA Dau. Terima kasih atas segala kebaikan dan tukar
pikiran selama ini.
11.Kepada seluruh pihak yang terkait, baik atas nama perorangan atau
lembaga yang turut serta membantu kelancaran penulisan skripsi kami.
Kami menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu kami menyampaikan terima kasih atas saran dan
kritik yang diberikan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini.
Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dicatat
sebagai amal kebajikan di hadapan Allah SWT. Amien.
Malang, 24 Januari 2013
Penulis
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
MOTTO iv
PERSEMBAHAN v
SURAT PERNYATAAN vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI vii
DAFTAR DIAGRAM xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
BAB I : PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 9
C. Tujuan Penelitian 10
D. Manfaat Penelitian 10
E. Definisi Operasional 11
F. Sistematika Pembahasan 13
BAB II : KAJIAN PUSTAKA 14
A. Konsep Pendidikan Multikultural 14
1. Pengertian Pendidikan Multikultural 14
2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Multikultural 16
3. Dimensi Pendidikan Multikultural 16
4. Urgensi Pendidikan Multikultural 19
B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Multikultural 20
1. Problem pembelajaran Pendidikan Multikultural 20
xii
Pendidikan Multikultural 21
BAB III : METODE PENELITIAN 27
A. Pendekatan Penelitian 27
B. Lokasi Penelitian 28
C. Sumber Data 28
D. Teknik Pengumpulan Data 29
E. Teknik Analisis Data 31
BAB IV : HASIL PENELITIAN 35
A. Selayang Pandang SMK Telkom Sandhy Putra Malang 35
B. Visi 38
C. Misi 38
D. Tujuan 38
E. Tujuan pelaksanaan pendidikan multikultural dalam pembelajaran 39
pendidikan agama Islam
F. Materi pendidikan multikultural dalam pembelajaran 43
pendidikan agama Islam
G. Implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran 51
pendidikan agama Islam
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan 56
B. Saran 58
DAFTAR PUSTAKA
xiii DAFTAR DIAGRAM
Diagram. 1 Asal provinsi siswa kelas XII
xiv DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data siswa kelas XII
Lampiran 2 Data Guru
Lampiran 3 Data jumlah siswa SMK Telkom Sandhy Putra Malang
Lampiran 4 Struktur Organisasi SMK Telkom Sandhy Putra Malang
xv DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Aly. (2011). Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren: Telaah terhadap Kurikulum Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Surakarta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Agama di Indonesia, diakses pada tanggal 28 September 2012 dari
http://id.wikipedia.org/ wiki/ Agama_di_ Indonesia.
Berita, diakses pada tanggal 28 September 2012 dari http://www.jpnn.com /index.php ?mib= berita.detail&=57455
Burhan Bungin. (2001). Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya.
_______________. (2010). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
Choirul Mahfud. (2006). Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Heari Fadly (2010, Januari), “Teologi Pendidikan Multikultural,” Jurnal
Progresiva, Vol.3/Nomor.2. hal. 75.
Hidmatullah. (2011). Multikulturalisme Materi Pendidikan Agama Islam. Tesis Magister Agama Islam yang tidak diterbitkan, Universitas Muhammadiyah Malang.
M. Sukarjo, Ukim Komarudin. (2010). Landasan Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Press.
Konflik bernuasa agama di Jawa Tengah diakses pada tanggal 27 September 2012 di http://indonesia.ucanews.com/2012/09/12/konflik-bernuansa-agama-di-jawa-tengah-meningkat/
Konflik sosial, cermin gagalnya pendidikan nasional, di akses pada tanggal 27
September 2012 pada situs
http://indonesia.ucanews.com/2012/09/07/konflik-sosial-cermin-gagalnya-pendidikan-nasional/
xvi
Maslikhah. (2007). Quo Vadis Pendidikan Multikultural: Rekonstruksi Sistem
Pendidikan Berbasis Kebangsaan. Salatiga: STAIN SALATIGA PRESS.
Muhammad Halwan. Masalah Pribadi, Picu Konflik Keagamaan Sunni-Syiah.
Majalah Suara Islam edisi 142 tanggal 20 Syawal-5 Dzulqaidah 1433 H/ 7-21 September 2012.
Muhammad Kholil, Merancang Pendidikan Agama Berwawasan
Pluralis-Multikultural yang diakses pada tanggal 14 September 2012 di
http://paisnews.blogspot.com/2010/03/merancang-pendidikan-agama-islam.html
Nana Syaodah Sukmadinata (2007). Metode Penelitian Pendidikan, Cet. III. Bandung: Rosda Press.
Ngainum Naim, Ahmad Sauqi. Pendidikan Multikultural: Konsep dan Aplikasi.Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Quraish Shihab. (2002). Tafsir Misbah: Pesan, kesan dan keserasian Al-Qur’an, Volume 13. Jakarta: Lentera Hati.
Romlah. (2010). Psikologi Pendidikan, Cet.II. Malang: UMM Press.
Said Agil Husain Al Munawar. (2005). Aktualisasi Nilai-nilai Qur’ani dalam Sistem Pendidikan Islam. Ciputat: Ciputat Press.
Sepuluh persen bahasa dunia ada di Indonesia, diakses pada tanggal 28 September 2012 dari http://www.gatra.com/index.php/politik/17290-sepuluh-persen bahasa-dunia-ada-di-indonesia
S. Margono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sutarno. (2007). Pendidikan Multikultural, Bahan Ajar Cetak. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah bangsa yang majemuk, bahkan Indonesia adalah salah
satu negara multikultural terbesar di dunia. Mulai dari budaya, suku, bahasa,
dan agama yang beragam. Berdasarkan keragaman budaya, Indonesia
memiliki kekayaan budaya mulai dari rumah adat daerah seperti rumah Joglo,
panggung, gadang, tongkonan, honai dan lain-lain, pakaian daerah seperti
pakaian ule balang, ulos, peghulu dan lain-lain, lagu daerah seperti manuk
dadali, ampar-ampar pisang, gundul-gundul pacul dan lain-lain, makanan khas
daerah seperti gudheg, ayam taliwang, nasi empog, pecel dan lain-lain,
kesenian daerah seperti reog, bambu gila, wayang golek, ludruk dan lain-lain,
dan tarian daerah seperti tarian kecak, serimpi, remo, jaipong, blambang, reog
dan lain-lain. Jumlah suku yang ada di Indonesia berdasarkan hasil sensus
terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui 1.128 suku bangsa.1
Jumlah agama yang ada di Indonesia, berdasarkan penjelasan atas
ketetapan Presiden No 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan
Penodaan Agama pasal 1, "agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di
Indonesia ialah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu
1
2
(Confusius)."2 Jadi secara resmi Pemerintah mengakui enam agama, yakni
Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.
Jumlah bahasa yang ada di Indonesia sekitar 743 bahasa. Dari jumlah
itu, 442 bahasa sudah dipetakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa yaitu, sebanyak 26 di antaranya ada di Sumatera, 10 di Jawa dan Bali,
55 di Kalimantan, 58 bahasa di Sulawesi, 11 bahasa di Nusa Tenggara Barat,
49 bahasa di Nusa Tenggara Timur, 51 bahasa di Maluku, serta 207 bahasa di
Papua.3
Melihat keragaman tersebut, maka muncullah konsep inovasi
pembelajaran berbasis pendidikan Multikultural di Indonesia. Dalam buku
Aktualisasi Nilai-nilai Qur’ani dalam sistem Pendidikan Islam menjelaskan
bahwa konsep pendidikan multikultural ini, diadopsi dari Amerika Serikat. Hal
ini guna melenyapkan diskriminasi rasial antara kulit putih dan kulit hitam,
yang bertujuan untuk memajukan dan memelihara integritas nasional, berbagai
model pendidikan multikultural diterapkan di sekolah-sekolah Amerika serikat
serta hasil evaluasinya.4
Pendidikan Multikultural dikembangkan di Indonesia sejalan dengan
pengembangan demokrasi yang dijalankan sebagai counter kebijakan
2
Agama di Indonesia, diakses pada tanggal 28 September 2012 dari http://id.wikipedia.org/ wiki/ Agama_di_ Indonesia.
3
Sepuluh persen bahasa dunia ada di Indonesia, diakses pada tanggal 28 September 2012 dari http://www.gatra.com/index.php/politik/17290-sepuluh-persen bahasa-dunia-ada-di-indonesia
4
3
desentralisasi dan otonomi daerah. Apabila hal ini dilaksanakan dengan tidak
hati-hati justru akan menjerumuskan ke dalam perpecahan nasional.5
Sedangkan menurut pandangan Islam, multikultur merupakan anugerah
dari Allah SWT yang diberikan kepada umatnya, Allah berfirman dalam
Al-Qur’an:
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal”6
Dalam ayat ini, M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa:
“Ayat di atas menjelaskan tentang prinsip dasar hubungan antar manusia. Karena ayat di atas tidak lagi menggunakan panggilan yang ditinjaukan kepada orang-orang beriman, tetapi kepada jenis manusia. Allah berfirman Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan yakni adam dan hawa atau dau dari sperma (benih laki-laki) dan ovum (indung telur perempuan) serta menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal, Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal sehingga tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya walau detak-detik jantung dan niat seseorang.7
5
Ibid, hal 207 6
QS. Al-Hujurat (49): 13 7
4
Sesuai dengan ayat di atas dilanjutkan lagi, Allah berfirman dalam
Al-Qur’an:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan
bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang mengetahui”8
Ayat atas menjelaskan bahwa keragaman merupakan fitrah yang tidak
dapat dihindari. Solusi yang diharapkan dalam dalil tersebut adalah
bagaimana dari keragaman bangsa dan suku dapat saling mengenal, sehingga
terwujudlah sikap saling toleransi, menghargai dan menghormati atas
perbedaan yang dimiliki oleh masing-masing.
Selain itu, Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab
8
5
yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu”9
Islam sebagai agama diturunkan untuk mewujudkan kedamaian dan
perdamaian. Dengan demikian, segala bentuk terorisme, perusakan dan tindak
kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok muslim radikal yang
mengatasnamakan Islam sebenarnya bertentangan dengan watak dasar dan misi
damai Islam itu sendiri. Tidak ada doktrin dalam Islam juga agama-agama yang
lain yang mengajarkan terorisme, perusakan, pembakaran atau pun tindak
tanduk kekerasan lainnya.
Al-Qur’an juga menjelaskan tentang kewajiban seorang Muslim untuk
menjadi juru damai, yaitu senantiasa menjaga kedamaian dan kerukunan hidup
dalam lingkungannya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali
bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau Mengadakan perdamaian di antara manusia. dan Barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan
Allah, Maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar”10
Ayat ini menjelaskan bahwa berbuat ma’ruf (baik) tidak hanya
9
QS. Al-Maidah (5) : 48 10
6
ditujukan kepada saudara seagama saja melainkan semua umat, sebab Allah
SWT, secara tegas menyatakan bahwa manusia berasal dari seorang laki-laki
(Adam) dan seorang perempuan (Hawa), sehingga mereka semua bersaudara.
Tetapi kenyataan sekarang ini, konflik bernuansa agama di Indonoesia
banyak terjadi di berbagai daerah, contohnya di Jawa Tengah (Jateng) Menurut
Tedi Kholiluddin selaku Direktur Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA)
Semarang pada tahun ini meningkat sejak Januari hingga Agustus 2012 terjadi
25 kasus konflik bernuansa agama. Hal ini disebabkan konflik bernuansa
agama itu terdiri dari kasus intoleransi serta kasus pelanggaran kebebasan
agama. Menurutnya bahwa Jawa Tengah itu kayak saklar kalau kita mau
menghidupkan lampu cukup sakralnya saja yang dipencet. Tokoh-tokoh agama
punya peran penting dalam desiminasi multikulturalisme dan pluralisme.11
Kasus konflik bernuansa agama tahun ini seperti pengajian jemaah
Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Kudus dibubarkan aktivis muda Nahdlatul
Ulama (NU), penolakan warga atas pembangunan Vihara di Salatiga, kasus
penghentian pembangunan sanggar Sapto Darmo di Rembang, serta
penghentian pembangunan sanggar Ngesti Kesampurnan di Sumowono
Kabupaten Semarang.12 Contoh lainnya, kasus Sampang dimuat di Majalah
Suara Islam edisi 142 tanggal 20 Syawal-5 Dzulqaidah 1433 H/ 7-21
September 2012. Kasus yang terjadi di Sampang menceritakan tentang konflik
pemahaman keagamaan Sunni dan Syi’ah. Hal ini berawal dari kejadian enam
tahun silam itu justru membesar bahkan berhembuskan sebagai isu perbedaan
11
Konflik bernuasa agama di Jawa Tengah, diakses pada tanggal 27 September 2012 di http://indonesia.ucanews.com/2012/09/12/konflik-bernuansa-agama-di-jawa-tengah-meningkat/
7
faham. Pada 29 Desember 2011, Tajul Muluk dituduh sehingga memicu terjadi
bentrok. Musholla milik Tajul Muluk yang dituding sebagai tempat penyebaran
faham syiah yang sesat di bakar massa . Hal terjadi kembali di pada tanggal 28
September 2012
Selain itu, maraknya konflik sosial antar masyarakat seperti tak
henti-hentinya terus terjadi. Belum lagi perkelahian antar pelajar dan kekerasan di
lingkungan sekolah. Hal ini terjadi karena pihak sekolah mulai meninggalkan
nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan saling menghormati perbedaan. Bahkan
sejumlah sekolah saat ini mengarah ke eksklusivisme berdasarkan kelompok
atau golongan dan meninggalkan inklusivisme.
Pendidikan multikultural merupakan salah satu tawaran solusi dari para
pakar pendidikan terhadap pendidikan di Indonesia ini. Hal ini terbukti dengan
diundangkannya Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang mengakomodasi nilai-nilai hak asasi
manusia dan semangat multikultural (Bab III, pasal 4, ayat1). Bahkan,
nilai-nilai tersebut dijadikan sebagai salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan
nasional, sebagaimana yang termaktub pada Bab III pasal 4, ayat 1:
“Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagaman,
nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.”13
Sebagian besar sekolah negeri atau swasta di Indonesia sudah
mengaplikasikan Pendidikan Multikultural, seperti SMA Negeri 2 Batu, MA
13
8
Assalaam Surakarta, dan lain-lain. Demikian halnya di Sekolah SMK Telkom
Sandhy Putra Malang menerapkan pendidikan Multikultural kepada peserta
didik. Dengan harapan peserta didik tidak hanya mampu menguasai dan
memahami materi yang diajarkan, tetapi juga diharapkan mempunyai karakter
yang kuat untuk selalu bersikap demokratis, pluralis dan humanis dalam
kehidupan sehari-hari.
Di sisi lain, latar belakang peserta didik di SMK Telkom Sandhy Putra
Malang beraneka ragam seperti dari segi agama ada yang beragama Islam,
Kristen, Katolik dan Hindu. Dari segi daerah juga beraneka ragam, ada yang
berasal dari Malang, Bali, Mataram, Irian Jaya, Jakarta, Kediri, Jember,
Sidoarjo dan lain-lain. Setiap daerah membawa kultur yang berbeda-beda. Segi
karakter daerah juga berbeda-beda. Orang Irian Jaya dan Jakarta yang
cenderung wataknya keras, sedang orang Kediri, Sidoarjo dan Malang lebih
cenderung tidak terlalu keras. Segi ekonomi ada yang tingkat ekonominya
menengah ke bawah, sedang dan atas. Dari segi intelektual, ada yang pintar dan
biasa-biasa saja.
Selain itu, Guru agama Islam memberikan kebebasan kepada peserta
didik yang non-muslim yang ingin mengikuti kegiatan pembelajaran
Pendidikan agama Islam maka diperbolehkan. Hal ini bertujuan sebagai
penambah wawasan kepada peserta didik non-muslim tentang ajaran agama
Islam.
Berangkat dari latar belakang tersebut, Penulis ingin meneliti tentang
”Pendidikan multikultural dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
9 B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa tujuan pelaksanaan Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMK Telkom Sandhy Putra Malang?
2. apa sajakah materi yang bermuatan Pendidikan Multikultural dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telkom Sandhy Putra
Malang?
3. Bagaimanakah implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam
berbasis pendidikan Multikultural di SMK Telkom Sandhy Putra Malang?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Guna mendiskripsikan tujuan Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMK Telkom Sandhy Putra Malang
2. Guna mengidentifikasi muatan Pendidikan Multikultural dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telkom Sandhy Putra
10
3. Guna mendiskripsikan implementasi pendidikan Multikultural dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telkom Sandhy Putra
Malang
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi Peneliti, guna menambah wawasan tentang dunia pendidikan
khususnya tentang pendidikan Multikultural
2. Bagi Guru Pendidikan Agama Islam, sebagai penambah wawasan inovasi
pendidikan tentang pendidikan multikultural dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan sebagai bahan evaluasi agar dapat melakukan
inovasi pembelajaran yang lebih efektif dan efisien sehingga peserta didik
dapat menerima materi tersebut dengan baik dan dapat mengaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagi Sekolah, sebagai bahan rujukan untuk meningkatkan perkembangan
pendidikan di sekolah menjadi lebih baik lagi
4. Bagi Peneliti lain, sebagai bahan referensi, rujukan serta tambahan bagi
peneliti lain dalam mengadakan penelitian berikutnya dengan permasalahan
yang sama.
11
a. Pendidikan Multikultural merupakan suatu rangkaian kepercayaan (set of
belief) dan penjelasan yang mengakui dan menilai pentingnya keragaman
budaya dan etnis di dalam bentuk gaya hidup, pengalaman sosial,
identitas pribadi, kesempatan pribadi, kesempatan pendidikan dari
individu kelompok maupun negara.14
Hal ini yang dimaksud Peneliti pendidikan multikultural adalah suatu
usaha guru agama Islam dalam mengajar dengan cara mengunakan
perbedaan-perbedaan cultural yang ada pada para siswa SMK Telkom
Sandhy Putra Malang seperti etnis, agama, bahasa gender, kelas sosial
kemampuan dan umur agar menjadi efektif dan mudah selain siswa dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
b. Pembelajaran merupakan suatu proses untuk meramu sarana dan
prasarana pendidikan dengan tujuan untuk mencapai kualitas
sebagaimana yang dirumuskan.15
Hal ini yang dimaksud oleh peneliti pembelajaran adalah suatu proses
interaksi antara pendidik dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran
sehingga siswa mengalami suatu perubahan dari yang tidak tahu menjadi
tahu.
c. Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha yang sistematis dan
pragmatis dalam membimbing anak didik yang beragama Islam dengan
cara sedemikian rupa, sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar-benar
14
Sutarno, Pendidikan Multikultural, Bahan Ajar Cetak ( Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional : 2007), hal 21
15
Ngainum Naim dan Ahmad Sauqi, Pendidikan Multikultural: Konsep dan Aplikasi
12
menjiwai, menjadi bagian yang integral dalam dirinya. Yakni, ajaran
Islam itu benar-benar dipahami, diyakini kebenarannya, diamalkan
menjadi pedoman hidupnya menjadi pengontrol terhadap perubahan,
pemikiran dan sikap mental.16
Hal ini yang dimaksud oleh peneliti pendidikan agama Islam adalah suatu
usaha pendidik dalam mengajarkan dan membimbing peserta didik sesuai
ajaran Islam yang berpedoman al-Qur’an dan hadis, dari materi yang
diajarkan siswa dapat mengaplikasikan dalam kehidupans sehari-hari.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan yang terdapat dalam penulisan penelitian ini terbagai
dalam beberapa bab dengan rincian sebagai berikut:
BAB I, yaitu PENDAHULUAN yang berisiskan: latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan
sistematika kepenulisan.
BAB II, yaitu TINJAUAN PUSTAKA yang berisikan tentang berbagai
pengertian Pendidikan Multikultural, tujuan dan fungsi Pendidikan
Multikultural, Dimensi Pendidikan Multikultural, Urgensi Pendidikan
Multikultural, problem pembelajaran Pendidikan Multikultural, pembelajaran
Pendidikan Agama Islam berbasis Multikultural.
16
13
BAB III, yaitu METODE PENELITIAN yang berisikan: pendekatan
penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.
BAB IV, yaitu HASIL PENELITIAN yang berisikan :Selayang Pandang SMK
Telkom Sandhy Putra Malang, Visi, Misi, Tujuan , penyajian data dan analisa
data.
BAB V, yaitu KESIMPULAN DAN SARAN yang berisikan: kesimpulan dan