• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

i PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG

SKRIPSI

Oleh: SAMIANI NIM.08110041

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

(2)

ii Halaman Persetujuan

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK TELKOM SANDHY PUTRA

MALANG

S K R I P S I

Oleh:

SAMIANI

NIM 08110041

Disetujui Oleh

Dosen Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs.Khozin, M.Si Saiful Amien, M.Pd

(3)

iii SKRIPSI

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI)

Pada Tanggal

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Drs. Khozin, M.Si (...)

2. Saiful Amien, M.Pd (...)

3. Agus Purwadi, M.Si (...)

4. Nur Afifah K.M, M.Kes (...)

Mengesahkan

Fakultas Agama Islam

Dekan,

Drs. Sunarto, M.Ag

(4)

iv 

 

 





 





















 

“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling

kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah

(5)

v PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada;

Allah SWT dengan segala Rahman Rahim dan kekuasaaNya

Keluarga besarku, Emak dan Bapak terkasih, Mbak dan Cacak yang

tersayang dan saudara-saudaraku semua

Spesial for; Mbak Wil, Osi, Hana, Irul dan Yoni

Temen-temen terkasih;

 Keluarga Besar Tarbiyah 2008

 Keluarga Besar IMM Tamaddun FAI UMM, HMJ Tarbiyah, BEM

FAI, LSO ALIF, LSO FORSIFA dan UKM JF (Jama’ah Fachruddin),

dan PDNA Kab. Malang

 Keluarga Besar KANINDO Syariah Jatim dan Baitul Maal Assalaam  Keluarga Besar UPT P2KK UMM, Trainer dan Co. Trainer angkatan

2011 dan 2012 yang selalu memberikan spirit yang begitu amazing ^_^

(6)

vi SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Samiani

NIM : 08110041

Tempat/ Tanggal Lahir : Malang, 24 Januari 1989

Fakultas/ Jurusan : Agama Islam/ Tarbiyah

Menyatakan bahwa Tugas Akhir/ Skripsi dengan judul:

“Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Smk Telkom Sandhy

Putra Malang”

adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun

keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah kami sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini kami buat sebenar-benarnya san apabila pernyataan

ini tidak benar, kami bersedia mendapat sanksi akademis.

Malang, 24 Januari 2013

Mahasisiswa Ybs,

(7)

vii ABSTRAK

Pendidikan multikultural dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telkom Sandhy Putra Malang; Samiani; NIM 08110041; Jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.

Kata Kunci :

Pendidikan Multikultural, Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh bangsa Indonesia yang beragam antara ras, suku, budaya dan agama akan tetapi masih ada konflik antar beda agama atau beda pemahaman. Khususnya, SMK Telkom Sandhy Putra Malang dilihat dari guru, murid dan staff karyawan memiliki latar belakang yang berbeda, baik dari segi daerah ataupun agama yang dianutnya. Dari hal tersebut, pendidikan multikultural sangatlah berperan penting. Atas dasar inilah kemudian penelitian dilaksanakan di SMK Telkom Sandhy Putra Malang. Ada tiga yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) apa tujuan pelaksanaan Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telkom Sandhy Putra Malang, 2) apa sajakah yang bermuatan Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telkom Sandhy Putra Malang, 3) bagaimanakah implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis pendidikan Multikultural di SMK Telkom Sandhy Putra Malang.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tujuan pelaksanaan, materi, dan implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telkom Sandhy Putra Malang.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Data yang digunakan berasal dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun tahapan analisa data yang digunakan adalah tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

(8)

viii KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang melimpahkan rahmat, hidayah dan

inayah-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan skripsi ini dengan segenap

keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Shalawat serta salam kami haturkan

kepada Rosulullah SAW. sebagai suritauladan dan pembimbing kita ke era

pencerahan intelektual dan spiritual.

Penulisan skripsi dengan judul “PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK TELKOM

SANDHY PUTRA MALANG”, adalah bentuk rangkaian tugas akhir yang

dilakukan kami selama mengikuti masa perkuliahan di Jurusan Tarbiyah Fakultas

Agama Islam Universitas Muhammadiyah malang.

Sebagai manusia yang memiliki serba ketertabasan dan selalu berinteraksi

dengan sesamanya, maka patut pula kami haturkan ucapan terima kasih kepada

pihak-pihak terkait yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini,

diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Dr. Muhajir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang serta para pembantu Rektor I, II dan III.

2. Drs.Sunarto, M.Ag selaku Dekan Fakultas Agama Islam. Terima kasih

atas segala perhatian, motivasi, bimbingan dan arahan yang engkau

(9)

ix

3. Para pembantu Dekan Fakultas Agama Islam I, II dan III, yaitu: Dra.

Romlah, M.Ag, Drs. Faridi, M.Si, dan Drs. M. Syarif, M.Ag yang tidak

henti memberikan dorongan, bantuan dan bimbingan.

4. Dra. H. N. Taufik, M.Ag selaku Ketua Jurusan Tarbiyah yang tidak pernah

lelah mencurahkan segenap perhatian dan bimbingannya kepada kami.

5. Drs. Khozin, M.Si. dan Saiful Amin, S.Ag, M.Pd selaku pembimbing

dalam pembuatan skripsi ini. Terima kasih atas segala kesabaran dan

keikhlasan selama membimbing kami. Semoga Allah SWT memberikan

balasan atas segala kebaikannya. Amin

6. Keluarga besar kami yakni Emak dan Bapak yang selalu memberikan

semangat di setiap untai doanya. Mbak Iin, Mbak Wil, Cak No dan Cak

Sugeng yang tak bosan-bosannya memberikan motivasi agar skripsi

segera terselesaikan.

7. Kepala Sekolah, Waka.Kuriklum, Pak Sisworoso selaku guru PAI dan

seluruh jajaran SMK Telkom Sandhy Putra Malang serta siswa kelas III

SMK Telkom Sandhy Putra Malang

8. Pak Hidmatullah, Pak Junari, Mas Sholeh, Nabil, Amir yang memberikan

andil juga dalam penyelesaian skripsi ini, yang telah memberikan

sumbangan pemikiran ataupun pinjaman buku-bukunya untuk referensi

kami.

9. Kepada Hana, Trisna, Mulk, Amir terima kasih sudah meminjami

laptopnya sehingga skipsi ini dapat terselesaikan. Teman-teman Tarbiyah

(10)

x

Hasyim, Muin, Lutfi, Didit, Suluh, Ahmad, Kifli, Afla, Amir, Sulis, Anjar

dan Nasir)

10.Teman-teman aktivis, yakni: teman-teman IMM, lembaga intra kampus

(HMJ-Tarbiyah, BEM FAI, LSO FORSIFA, LSO ALIF, UKM JF), PDNA

Kab. Malang dan PCNA Dau. Terima kasih atas segala kebaikan dan tukar

pikiran selama ini.

11.Kepada seluruh pihak yang terkait, baik atas nama perorangan atau

lembaga yang turut serta membantu kelancaran penulisan skripsi kami.

Kami menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu kami menyampaikan terima kasih atas saran dan

kritik yang diberikan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini.

Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dicatat

sebagai amal kebajikan di hadapan Allah SWT. Amien.

Malang, 24 Januari 2013

Penulis

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

MOTTO iv

PERSEMBAHAN v

SURAT PERNYATAAN vi

ABSTRAK vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI vii

DAFTAR DIAGRAM xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

BAB I : PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 9

C. Tujuan Penelitian 10

D. Manfaat Penelitian 10

E. Definisi Operasional 11

F. Sistematika Pembahasan 13

BAB II : KAJIAN PUSTAKA 14

A. Konsep Pendidikan Multikultural 14

1. Pengertian Pendidikan Multikultural 14

2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Multikultural 16

3. Dimensi Pendidikan Multikultural 16

4. Urgensi Pendidikan Multikultural 19

B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Multikultural 20

1. Problem pembelajaran Pendidikan Multikultural 20

(12)

xii

Pendidikan Multikultural 21

BAB III : METODE PENELITIAN 27

A. Pendekatan Penelitian 27

B. Lokasi Penelitian 28

C. Sumber Data 28

D. Teknik Pengumpulan Data 29

E. Teknik Analisis Data 31

BAB IV : HASIL PENELITIAN 35

A. Selayang Pandang SMK Telkom Sandhy Putra Malang 35

B. Visi 38

C. Misi 38

D. Tujuan 38

E. Tujuan pelaksanaan pendidikan multikultural dalam pembelajaran 39

pendidikan agama Islam

F. Materi pendidikan multikultural dalam pembelajaran 43

pendidikan agama Islam

G. Implementasi pendidikan multikultural dalam pembelajaran 51

pendidikan agama Islam

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan 56

B. Saran 58

DAFTAR PUSTAKA

(13)

xiii DAFTAR DIAGRAM

Diagram. 1 Asal provinsi siswa kelas XII

(14)

xiv DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data siswa kelas XII

Lampiran 2 Data Guru

Lampiran 3 Data jumlah siswa SMK Telkom Sandhy Putra Malang

Lampiran 4 Struktur Organisasi SMK Telkom Sandhy Putra Malang

(15)

xv DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Aly. (2011). Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren: Telaah terhadap Kurikulum Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam Surakarta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Agama di Indonesia, diakses pada tanggal 28 September 2012 dari

http://id.wikipedia.org/ wiki/ Agama_di_ Indonesia.

Berita, diakses pada tanggal 28 September 2012 dari http://www.jpnn.com /index.php ?mib= berita.detail&=57455

Burhan Bungin. (2001). Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif. Surabaya.

_______________. (2010). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Choirul Mahfud. (2006). Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Heari Fadly (2010, Januari), “Teologi Pendidikan Multikultural,” Jurnal

Progresiva, Vol.3/Nomor.2. hal. 75.

Hidmatullah. (2011). Multikulturalisme Materi Pendidikan Agama Islam. Tesis Magister Agama Islam yang tidak diterbitkan, Universitas Muhammadiyah Malang.

M. Sukarjo, Ukim Komarudin. (2010). Landasan Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Press.

Konflik bernuasa agama di Jawa Tengah diakses pada tanggal 27 September 2012 di http://indonesia.ucanews.com/2012/09/12/konflik-bernuansa-agama-di-jawa-tengah-meningkat/

Konflik sosial, cermin gagalnya pendidikan nasional, di akses pada tanggal 27

September 2012 pada situs

http://indonesia.ucanews.com/2012/09/07/konflik-sosial-cermin-gagalnya-pendidikan-nasional/

(16)

xvi

Maslikhah. (2007). Quo Vadis Pendidikan Multikultural: Rekonstruksi Sistem

Pendidikan Berbasis Kebangsaan. Salatiga: STAIN SALATIGA PRESS.

Muhammad Halwan. Masalah Pribadi, Picu Konflik Keagamaan Sunni-Syiah.

Majalah Suara Islam edisi 142 tanggal 20 Syawal-5 Dzulqaidah 1433 H/ 7-21 September 2012.

Muhammad Kholil, Merancang Pendidikan Agama Berwawasan

Pluralis-Multikultural yang diakses pada tanggal 14 September 2012 di

http://paisnews.blogspot.com/2010/03/merancang-pendidikan-agama-islam.html

Nana Syaodah Sukmadinata (2007). Metode Penelitian Pendidikan, Cet. III. Bandung: Rosda Press.

Ngainum Naim, Ahmad Sauqi. Pendidikan Multikultural: Konsep dan Aplikasi.Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Quraish Shihab. (2002). Tafsir Misbah: Pesan, kesan dan keserasian Al-Qur’an, Volume 13. Jakarta: Lentera Hati.

Romlah. (2010). Psikologi Pendidikan, Cet.II. Malang: UMM Press.

Said Agil Husain Al Munawar. (2005). Aktualisasi Nilai-nilai Qur’ani dalam Sistem Pendidikan Islam. Ciputat: Ciputat Press.

Sepuluh persen bahasa dunia ada di Indonesia, diakses pada tanggal 28 September 2012 dari http://www.gatra.com/index.php/politik/17290-sepuluh-persen bahasa-dunia-ada-di-indonesia

S. Margono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sutarno. (2007). Pendidikan Multikultural, Bahan Ajar Cetak. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah bangsa yang majemuk, bahkan Indonesia adalah salah

satu negara multikultural terbesar di dunia. Mulai dari budaya, suku, bahasa,

dan agama yang beragam. Berdasarkan keragaman budaya, Indonesia

memiliki kekayaan budaya mulai dari rumah adat daerah seperti rumah Joglo,

panggung, gadang, tongkonan, honai dan lain-lain, pakaian daerah seperti

pakaian ule balang, ulos, peghulu dan lain-lain, lagu daerah seperti manuk

dadali, ampar-ampar pisang, gundul-gundul pacul dan lain-lain, makanan khas

daerah seperti gudheg, ayam taliwang, nasi empog, pecel dan lain-lain,

kesenian daerah seperti reog, bambu gila, wayang golek, ludruk dan lain-lain,

dan tarian daerah seperti tarian kecak, serimpi, remo, jaipong, blambang, reog

dan lain-lain. Jumlah suku yang ada di Indonesia berdasarkan hasil sensus

terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui 1.128 suku bangsa.1

Jumlah agama yang ada di Indonesia, berdasarkan penjelasan atas

ketetapan Presiden No 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan

Penodaan Agama pasal 1, "agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di

Indonesia ialah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu

1

(18)

2

(Confusius)."2 Jadi secara resmi Pemerintah mengakui enam agama, yakni

Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.

Jumlah bahasa yang ada di Indonesia sekitar 743 bahasa. Dari jumlah

itu, 442 bahasa sudah dipetakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan

Bahasa yaitu, sebanyak 26 di antaranya ada di Sumatera, 10 di Jawa dan Bali,

55 di Kalimantan, 58 bahasa di Sulawesi, 11 bahasa di Nusa Tenggara Barat,

49 bahasa di Nusa Tenggara Timur, 51 bahasa di Maluku, serta 207 bahasa di

Papua.3

Melihat keragaman tersebut, maka muncullah konsep inovasi

pembelajaran berbasis pendidikan Multikultural di Indonesia. Dalam buku

Aktualisasi Nilai-nilai Qur’ani dalam sistem Pendidikan Islam menjelaskan

bahwa konsep pendidikan multikultural ini, diadopsi dari Amerika Serikat. Hal

ini guna melenyapkan diskriminasi rasial antara kulit putih dan kulit hitam,

yang bertujuan untuk memajukan dan memelihara integritas nasional, berbagai

model pendidikan multikultural diterapkan di sekolah-sekolah Amerika serikat

serta hasil evaluasinya.4

Pendidikan Multikultural dikembangkan di Indonesia sejalan dengan

pengembangan demokrasi yang dijalankan sebagai counter kebijakan

2

Agama di Indonesia, diakses pada tanggal 28 September 2012 dari http://id.wikipedia.org/ wiki/ Agama_di_ Indonesia.

3

Sepuluh persen bahasa dunia ada di Indonesia, diakses pada tanggal 28 September 2012 dari http://www.gatra.com/index.php/politik/17290-sepuluh-persen bahasa-dunia-ada-di-indonesia

4

(19)

3

desentralisasi dan otonomi daerah. Apabila hal ini dilaksanakan dengan tidak

hati-hati justru akan menjerumuskan ke dalam perpecahan nasional.5

Sedangkan menurut pandangan Islam, multikultur merupakan anugerah

dari Allah SWT yang diberikan kepada umatnya, Allah berfirman dalam

Al-Qur’an:



















































“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang

laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha

mengetahui lagi Maha Mengenal”6

Dalam ayat ini, M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa:

“Ayat di atas menjelaskan tentang prinsip dasar hubungan antar manusia. Karena ayat di atas tidak lagi menggunakan panggilan yang ditinjaukan kepada orang-orang beriman, tetapi kepada jenis manusia. Allah berfirman Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan yakni adam dan hawa atau dau dari sperma (benih laki-laki) dan ovum (indung telur perempuan) serta menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal, Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal sehingga tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya walau detak-detik jantung dan niat seseorang.7

5

Ibid, hal 207 6

QS. Al-Hujurat (49): 13 7

(20)

4

Sesuai dengan ayat di atas dilanjutkan lagi, Allah berfirman dalam

Al-Qur’an:





































“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan

bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi

orang-orang yang mengetahui”8

Ayat atas menjelaskan bahwa keragaman merupakan fitrah yang tidak

dapat dihindari. Solusi yang diharapkan dalam dalil tersebut adalah

bagaimana dari keragaman bangsa dan suku dapat saling mengenal, sehingga

terwujudlah sikap saling toleransi, menghargai dan menghormati atas

perbedaan yang dimiliki oleh masing-masing.

Selain itu, Allah berfirman dalam Al-Qur’an:





















































































































“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab

8

(21)

5

yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu”9

Islam sebagai agama diturunkan untuk mewujudkan kedamaian dan

perdamaian. Dengan demikian, segala bentuk terorisme, perusakan dan tindak

kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok muslim radikal yang

mengatasnamakan Islam sebenarnya bertentangan dengan watak dasar dan misi

damai Islam itu sendiri. Tidak ada doktrin dalam Islam juga agama-agama yang

lain yang mengajarkan terorisme, perusakan, pembakaran atau pun tindak

tanduk kekerasan lainnya.

Al-Qur’an juga menjelaskan tentang kewajiban seorang Muslim untuk

menjadi juru damai, yaitu senantiasa menjaga kedamaian dan kerukunan hidup

dalam lingkungannya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:



















































“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali

bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau Mengadakan perdamaian di antara manusia. dan Barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan

Allah, Maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar”10

Ayat ini menjelaskan bahwa berbuat ma’ruf (baik) tidak hanya

9

QS. Al-Maidah (5) : 48 10

(22)

6

ditujukan kepada saudara seagama saja melainkan semua umat, sebab Allah

SWT, secara tegas menyatakan bahwa manusia berasal dari seorang laki-laki

(Adam) dan seorang perempuan (Hawa), sehingga mereka semua bersaudara.

Tetapi kenyataan sekarang ini, konflik bernuansa agama di Indonoesia

banyak terjadi di berbagai daerah, contohnya di Jawa Tengah (Jateng) Menurut

Tedi Kholiluddin selaku Direktur Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA)

Semarang pada tahun ini meningkat sejak Januari hingga Agustus 2012 terjadi

25 kasus konflik bernuansa agama. Hal ini disebabkan konflik bernuansa

agama itu terdiri dari kasus intoleransi serta kasus pelanggaran kebebasan

agama. Menurutnya bahwa Jawa Tengah itu kayak saklar kalau kita mau

menghidupkan lampu cukup sakralnya saja yang dipencet. Tokoh-tokoh agama

punya peran penting dalam desiminasi multikulturalisme dan pluralisme.11

Kasus konflik bernuansa agama tahun ini seperti pengajian jemaah

Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Kudus dibubarkan aktivis muda Nahdlatul

Ulama (NU), penolakan warga atas pembangunan Vihara di Salatiga, kasus

penghentian pembangunan sanggar Sapto Darmo di Rembang, serta

penghentian pembangunan sanggar Ngesti Kesampurnan di Sumowono

Kabupaten Semarang.12 Contoh lainnya, kasus Sampang dimuat di Majalah

Suara Islam edisi 142 tanggal 20 Syawal-5 Dzulqaidah 1433 H/ 7-21

September 2012. Kasus yang terjadi di Sampang menceritakan tentang konflik

pemahaman keagamaan Sunni dan Syi’ah. Hal ini berawal dari kejadian enam

tahun silam itu justru membesar bahkan berhembuskan sebagai isu perbedaan

11

Konflik bernuasa agama di Jawa Tengah, diakses pada tanggal 27 September 2012 di http://indonesia.ucanews.com/2012/09/12/konflik-bernuansa-agama-di-jawa-tengah-meningkat/

(23)

7

faham. Pada 29 Desember 2011, Tajul Muluk dituduh sehingga memicu terjadi

bentrok. Musholla milik Tajul Muluk yang dituding sebagai tempat penyebaran

faham syiah yang sesat di bakar massa . Hal terjadi kembali di pada tanggal 28

September 2012

Selain itu, maraknya konflik sosial antar masyarakat seperti tak

henti-hentinya terus terjadi. Belum lagi perkelahian antar pelajar dan kekerasan di

lingkungan sekolah. Hal ini terjadi karena pihak sekolah mulai meninggalkan

nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan saling menghormati perbedaan. Bahkan

sejumlah sekolah saat ini mengarah ke eksklusivisme berdasarkan kelompok

atau golongan dan meninggalkan inklusivisme.

Pendidikan multikultural merupakan salah satu tawaran solusi dari para

pakar pendidikan terhadap pendidikan di Indonesia ini. Hal ini terbukti dengan

diundangkannya Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang mengakomodasi nilai-nilai hak asasi

manusia dan semangat multikultural (Bab III, pasal 4, ayat1). Bahkan,

nilai-nilai tersebut dijadikan sebagai salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan

nasional, sebagaimana yang termaktub pada Bab III pasal 4, ayat 1:

“Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak

diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagaman,

nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.”13

Sebagian besar sekolah negeri atau swasta di Indonesia sudah

mengaplikasikan Pendidikan Multikultural, seperti SMA Negeri 2 Batu, MA

13

(24)

8

Assalaam Surakarta, dan lain-lain. Demikian halnya di Sekolah SMK Telkom

Sandhy Putra Malang menerapkan pendidikan Multikultural kepada peserta

didik. Dengan harapan peserta didik tidak hanya mampu menguasai dan

memahami materi yang diajarkan, tetapi juga diharapkan mempunyai karakter

yang kuat untuk selalu bersikap demokratis, pluralis dan humanis dalam

kehidupan sehari-hari.

Di sisi lain, latar belakang peserta didik di SMK Telkom Sandhy Putra

Malang beraneka ragam seperti dari segi agama ada yang beragama Islam,

Kristen, Katolik dan Hindu. Dari segi daerah juga beraneka ragam, ada yang

berasal dari Malang, Bali, Mataram, Irian Jaya, Jakarta, Kediri, Jember,

Sidoarjo dan lain-lain. Setiap daerah membawa kultur yang berbeda-beda. Segi

karakter daerah juga berbeda-beda. Orang Irian Jaya dan Jakarta yang

cenderung wataknya keras, sedang orang Kediri, Sidoarjo dan Malang lebih

cenderung tidak terlalu keras. Segi ekonomi ada yang tingkat ekonominya

menengah ke bawah, sedang dan atas. Dari segi intelektual, ada yang pintar dan

biasa-biasa saja.

Selain itu, Guru agama Islam memberikan kebebasan kepada peserta

didik yang non-muslim yang ingin mengikuti kegiatan pembelajaran

Pendidikan agama Islam maka diperbolehkan. Hal ini bertujuan sebagai

penambah wawasan kepada peserta didik non-muslim tentang ajaran agama

Islam.

Berangkat dari latar belakang tersebut, Penulis ingin meneliti tentang

”Pendidikan multikultural dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

(25)

9 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Apa tujuan pelaksanaan Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMK Telkom Sandhy Putra Malang?

2. apa sajakah materi yang bermuatan Pendidikan Multikultural dalam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telkom Sandhy Putra

Malang?

3. Bagaimanakah implementasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam

berbasis pendidikan Multikultural di SMK Telkom Sandhy Putra Malang?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Guna mendiskripsikan tujuan Pendidikan Multikultural dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMK Telkom Sandhy Putra Malang

2. Guna mengidentifikasi muatan Pendidikan Multikultural dalam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telkom Sandhy Putra

(26)

10

3. Guna mendiskripsikan implementasi pendidikan Multikultural dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Telkom Sandhy Putra

Malang

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi Peneliti, guna menambah wawasan tentang dunia pendidikan

khususnya tentang pendidikan Multikultural

2. Bagi Guru Pendidikan Agama Islam, sebagai penambah wawasan inovasi

pendidikan tentang pendidikan multikultural dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam dan sebagai bahan evaluasi agar dapat melakukan

inovasi pembelajaran yang lebih efektif dan efisien sehingga peserta didik

dapat menerima materi tersebut dengan baik dan dapat mengaplikasikan

dalam kehidupan sehari-hari.

3. Bagi Sekolah, sebagai bahan rujukan untuk meningkatkan perkembangan

pendidikan di sekolah menjadi lebih baik lagi

4. Bagi Peneliti lain, sebagai bahan referensi, rujukan serta tambahan bagi

peneliti lain dalam mengadakan penelitian berikutnya dengan permasalahan

yang sama.

(27)

11

a. Pendidikan Multikultural merupakan suatu rangkaian kepercayaan (set of

belief) dan penjelasan yang mengakui dan menilai pentingnya keragaman

budaya dan etnis di dalam bentuk gaya hidup, pengalaman sosial,

identitas pribadi, kesempatan pribadi, kesempatan pendidikan dari

individu kelompok maupun negara.14

Hal ini yang dimaksud Peneliti pendidikan multikultural adalah suatu

usaha guru agama Islam dalam mengajar dengan cara mengunakan

perbedaan-perbedaan cultural yang ada pada para siswa SMK Telkom

Sandhy Putra Malang seperti etnis, agama, bahasa gender, kelas sosial

kemampuan dan umur agar menjadi efektif dan mudah selain siswa dapat

mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

b. Pembelajaran merupakan suatu proses untuk meramu sarana dan

prasarana pendidikan dengan tujuan untuk mencapai kualitas

sebagaimana yang dirumuskan.15

Hal ini yang dimaksud oleh peneliti pembelajaran adalah suatu proses

interaksi antara pendidik dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran

sehingga siswa mengalami suatu perubahan dari yang tidak tahu menjadi

tahu.

c. Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha yang sistematis dan

pragmatis dalam membimbing anak didik yang beragama Islam dengan

cara sedemikian rupa, sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar-benar

14

Sutarno, Pendidikan Multikultural, Bahan Ajar Cetak ( Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional : 2007), hal 21

15

Ngainum Naim dan Ahmad Sauqi, Pendidikan Multikultural: Konsep dan Aplikasi

(28)

12

menjiwai, menjadi bagian yang integral dalam dirinya. Yakni, ajaran

Islam itu benar-benar dipahami, diyakini kebenarannya, diamalkan

menjadi pedoman hidupnya menjadi pengontrol terhadap perubahan,

pemikiran dan sikap mental.16

Hal ini yang dimaksud oleh peneliti pendidikan agama Islam adalah suatu

usaha pendidik dalam mengajarkan dan membimbing peserta didik sesuai

ajaran Islam yang berpedoman al-Qur’an dan hadis, dari materi yang

diajarkan siswa dapat mengaplikasikan dalam kehidupans sehari-hari.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan yang terdapat dalam penulisan penelitian ini terbagai

dalam beberapa bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I, yaitu PENDAHULUAN yang berisiskan: latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan

sistematika kepenulisan.

BAB II, yaitu TINJAUAN PUSTAKA yang berisikan tentang berbagai

pengertian Pendidikan Multikultural, tujuan dan fungsi Pendidikan

Multikultural, Dimensi Pendidikan Multikultural, Urgensi Pendidikan

Multikultural, problem pembelajaran Pendidikan Multikultural, pembelajaran

Pendidikan Agama Islam berbasis Multikultural.

16

(29)

13

BAB III, yaitu METODE PENELITIAN yang berisikan: pendekatan

penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.

BAB IV, yaitu HASIL PENELITIAN yang berisikan :Selayang Pandang SMK

Telkom Sandhy Putra Malang, Visi, Misi, Tujuan , penyajian data dan analisa

data.

BAB V, yaitu KESIMPULAN DAN SARAN yang berisikan: kesimpulan dan

Referensi

Dokumen terkait

Komodifikasi terbagi atas tiga kategori, yakni: komodifikasi konten (ketika media mengubah pesan melalui teknologi menuju sistem interpretasi yang penuh makna

 Berdasarkan kegiatan membuat rangkaian seri dan paralel peserta didik berdiskusi kelompok, dan membuat kesimpulan (creative thinking) mengenai rangkain listrik.

Instrumen ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebagai patokan untuk mengukur kemampuan siswa dan ketuntasan belajar siswa dalam menguasai materi. Instrumen

- Dari hasil analisa kuesioner didapatkan hasil bahwa jenis kecelakaan kerja pada pekerjaan galian tanah yang paling sering terjadi adalah terperosok ke dalam galian

HASAN MUSTAFA Aqidah Akhlak MI Nurul Jadid Ganding Sumenep Lulus 429 12052823520143 BUSRI Aqidah Akhlak MTs MTs. AMIN Bahasa Arab

Sedangkan tingkat kesejahteraan petani masih rendah, dengan Nilai Tukar Rumah Tangga Petani < 1 (NTPRP = 0,96). Hal ini berarti bahwa kemampuan rumah tangga

• Menjalankan tugas lain yang diarahkan oleh Pengetua / PK HEM dari semasa ke semasa.. J AWATANKUASA BIMBINGAN DAN KAUNSELING

As a tvpical exar.nple of this natural resoLrrce degradation, rve have conducted an empirical research on. srrirllholder coI1'ee farmers in the Upper