. AWAL-AKHIR WAKTU SHOLAT:
Dari sudut pandang Fiqih waktu shalat fardhu seperti dinyatakan di dalam kitab-kitab fiqih adalah sebagi berikut
Berikut gambaran kedua fajar tersebut:
Fajar Kadzib/Zodiacal Light:
ICOP beberapa bulan terkahir juga sudah mulai merintis kampanye untuk ‘koreksi’ waktu sholat Shubuh ini Dari hasil rukyah fajar di atas, terlihat bahwa:
Fajar Shadiq baru mulai terlihat setelah sudut di atas -17°. Sebab kalau masih di sekitar 18°, warna langit masih terlalu gelap.
Jadi, kita sholat shubuh setelah posisi Matahari sekitar 17° di bawah ufuk, atau sekitar 12 menit lebih mundur dari jadwal kini yang memakai -20°.
|(-20°) – (-17°)| = 3° x 4 menit = 12 menit
Hasil riset di Timur Tengah, baik Mesir, Saudi, dan juga Tim Majalah Qiblati maupun lainnya menyebutkan angka rata-rata fajar shadiq baru terlihat pada saat matahari di posisi 14,6° (atau dibulatkan 15) di bawah ufuk timur.
Dari hasil riset ini, maka bila kita selama ini menggunakan jadwal waktu sholat berdasar kriteria posisi matahari di bawah ufuk 20° akan ada selisih :