LAPORAN PRAKTIKUM
MOTOR BAKAR
OLEH :
NAMA : JAMAL DARWIS STAMBUK : 032 290 049
LABORATORIUM PENGUJIAN MESIN - MESIN
JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
a Jumlah siklus
A Luas penampang orifice m2
AFR Perbandingan udara bahan bakar kgu/kgbb
Cd Koefisien dicharge
Fc Pemakaian bahan bakar kg/jam
G Percepatan grafitasi m/s2
ho Tinggi cairan manometer mh2o
L Panjang lengan m
M n Massa Putaran Kg Rpm maktual Laju aliran udara aktual kg/jam
mideal Laju aliran udara teoritis kg/jam
Ne Daya poros efektif watt
Ƞth Efisiensi thermal %
Ƞvol Efisiensi volumetrik %
Pe Tekanan efektif ratarata kPa
Qa Kapasitas udara aktual m3/jam
Ra Konstanta gas ideal kj/kg.K
SFCE Pemakaian bahan bakar spsifik efektif kg/kW.jam
T Torsi motor Nm
t Waktu pemakaian bahan bakar s
Tu Temperatur udara masuk K
Tu Temperatur Udara ruang K
Vbb Volume bahan bakar m3
Vl Volume langkah torak m3
z Jumlah selinder
a
ρ Massa jenis udara kg/m3
bb
ρ Massa jenis bahan bakar kg/m3
P E R C O B A A N
M
O
O
R
D I E S E L
TABEL DATA PENGAMATAN
Pengujian Motor Diesel : Beban KonstanTemperatur Udara : 27 oC
Tekanan Udara : 740 mmHg
No Volume (cc)
Putaran
(rpm) Waktu(s) ∆h Orifice(mmFm) Temp.Udara
Masuk (oC)
Beban (Kg)
1 1700 83 20
2 1800 80 22 0,5
3 1900 75 23
4 2000 71 25
1 1700 78 21
2
5
1800 75 2327
0,74 2000 68 27
1 1700 73 23
2 1800 68 25 1
3 1900 64 27
4 2000 58 29
Makassar, Februari 2015 Asisten,
( Arjal Tando, ST )
TABEL DATA PENGAMATAN
Pengujian Motor Diesel : Putaran Konstan Temperatur Udara : 27 oC
Tekanan Udara : 740 mmHg
No Volume (cc)
Putaran
(rpm) Waktu(s) ∆h Orifice(mmFm) Temp.Udara
Masuk (oC)
Beban (Kg)
1 76,8 19 0,4
2 1800 75,6 21 0,5
3 75 22 0,6
4 72 23 0,7
1 63 27 0,4
2
5
2000 60 2827
0,54 55 31 0,7
1 58 29 0,4
2 2200 54 31 0,5
3 52 32 0,6
4 49 34 0,7
Makassar, Februari 2015 Asisten,
( Arjal Tando, ST )
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
( MOTOR DIESEL )
A. DATA PENGAMATAN
1. Putaran mesin (n) = 1700 rpm 2. Jumlah selinder (z) = 1 buah 3. Jumlah siklus (a) = 2 4. Perbandingan kompresi (rv) = 12:1 5. Daya maksimum (P) = 4,2 Ps 6. Putaran maksimum (nmax) = 3600 rpm
7. Panjang lengan beban (L) = 0,245 m
8. Volume langkah (Vl) = 1,54 x 104 m3
9. Diameter orifice (do) = 0,01 m 10. Waktu pemakaian bahan bakar (t) = 83 s
11. Temperature udara (T) = 27 oC = 300,15 k
12. Volume bahan bakar (Vbb) = 5 cc = 0,000005 m3
14. Nilai kalor bahan bakar solar (LHV) = 39000 kj/kg.k 15. Tekanan udara ruang (pa) = 740 mmHg
= 98658,55 Pa
B. PEMBAHASAN
I. Perhitungan
1. Daya Poros Efektif (Ne)
Ne = T . ω
T = m . g . L
T = Torsi motor (Nm)
m = Massa (kg)
g = Percepatan gravitasi (9,81 m/ss)
L = Panjang lengan (m)
T = 0,5 x 9,81 x 0,245
= 1,202 ……….…….. (Nm)
= Kecepatan sudut (rad/s)
ω
= 2 x 3,14 x 1700 60
= 177,933 ………..……….... (rad/s)
Ne = 1,202 x 177,933 1000
= 0,214 ……….….. (kw)
2. Tekanan Efektif Ratarata (Pe)
Pe = 60 . Ne Vl.z.n.a
Vl = Volume langkah torak (m3)
Z = Jumlah selinder (z=1)
n = Putaran mesin (rpm)
a = Jumlah siklus/putaran (a=2)
Pe = 60 x 0,214
0,000154 x 1 x 1700 x 2
= 12,84 0,5236
= 24,503 …….………....……. (kPa)
3. Pemakaian Bahan Bakar (FC)
FC = 3600. bb.Vbbρ
t
bb = Massa jenis bahan bakar (kg/m
ρ 3)
t = Waktu pemakaian bahan bakar (s)
FC = 3600 x 820 x 0,000005 83
= 14,76 83
= 0.1778 ………...…… (kg/jam)
4. Pemakaian Bahan Bakar Spesifik Efektif
SFCE = FC Ne
= 0,178 0,214
= 0,832 ……….. (kg/kw.jam)
5. Laju Aliran Udara Aktual (ma)
ma = 3600.ρa.Qa
a = Massa jenis udara (kg/m
ρ 3)
Qa = Kapasitas udara actual (m3/jam)
ρa = Pa
Ra . Ta
Pa = Tekanan udara ruang (Pa)
Ra = Kostanta gas ideal (kj/kg.k)
Ta = Temperatur udara masuk (K)
= 1,145 ……….. (kg/m3)
Qa = /4 . (D o)2 . Cd .
√
2. g . ρoil. ho . Ra. TaPa
Do = 10 mm = 0.010 m
Cd = 0,61
g = 9,81 m/s2
oil = 1100 kg/m3
ho = 201000.0,5=0.01m H2O
= 3,14/4 x (0,01)2 x 0,61 x
√
2x9,81x1100x0,01x287x300,15 98658,55= 0,000047885 x
√
1859139398658,55
= 0,000047885 x 13,72741
= 0,00066 ………...………. (m3/s)
ma = 3600 x 1,145 x 0,00066
= 2.71 ………....………… (kg/jam)
6. Laju Aliran Udara Teoritis (mat)
Mat = ρa.VL.n
2
a = Massa jenis udara (kg/m
ρ 3)
n = Putaran mesin (rpm)
= 1,145 x 0,000154 x 1700 2
= 0.1499 ………..………… (kg/jam)
7. Perbandingan Udara Bahan Bakar (AFR)
AFR = ma actual
FC
= 2,71 0,1778
= 15,24 ……….………… (kg udara/kgbb)
8. Efesiensi Volumetrik (ηV)
ηvol = maktual x 100%
mideal
= 2,71 x 100%
0,15
= 18,08 ………..………. (%)
9. Efisiensi Thermal (ηth)
ηth = 3600 . Ne x 100%
FC . LHV
LHV = Nilai kalor bahan bakar (39000 kj/kg.k)
0,1778 x 39000
= 11,1 ……….. (%)
II. Pembahasan Grafik Motor Diesel
II.1. Beban Konstan
1. Grafik antara putaran (n) dengan daya poros efektif (Ne)
Object 11
Antara Putaran (n) dengan Daya Poros Efektif (Ne)
Gambar di atas memperlihatkan daya poros efektif
meningkat seiring bertambahnya putaran. Hal ini
disebabkan oleh beban yang diberikan tidak berubah
sedangkan putaran poros semakin meningkat sehingga
daya gesek pada poros semakin kecil yang mengakibatkan
Daya poros efektif semakin meningkat.
Dengan beban 0.5 kg pada penambahan putaran
1700 rpm sampai 2000 rpm. Daya poros efektif yang
dihasilkan dari 0.2138 KW sampai 0.2515 KW. Sedangkan
pada pembebanan 0.7 pada pertambahan putaran 1700
rpm sampai 2000 rpm, daya poros efektif yang dihasilkan
dari 0.2993 KW sampai 0.3521 KW. Pada pembebanan 1
pada penambahan putaran 1700 rpm sampai 2000 rpm
daya poros efektif yang dihasilkan dari 0.4276 KW sampai
0.5031 KW.
Dari ketiga pembebanan yang diberikan pada mesin,
daya poros efektif yang dihasilkan terbesar terdapat pada
2. Grafik Hubungan Antara Putaran (n) dengan Pemakaian
Bahan Bakar (FC)
Object 13
Gambar 4.2. Grafik Hubungan
Antara Putaran (n) dengan Pemakaian Bahan Bakar (FC) Gambar 4.2. memperlihatkan pemakaian bahan
bakar meningkat seiring bertambahnya beban. Hal ini
disebabkan oleh volume bahab bakar yang diperlukan oleh
mesin untuk menjaga agar putaran mesin tetap konstan
semakin bertambah seiring bertambahnya beban.
Dengan beban 0.5 pada putaran 1700 rpm sampai
2000 rpm, pemakaian bahan bakar yang dihasilkan dari
0.1778 Kg/jam sampai 0.2079 Kg/jam. Sedangkan pada
pembebanan 0.7 pada pertambahan putaran 1700 rpm
dihasilkan dari 0.1892 kg/jam sampai 0.2171 kg/jam dan
pada pembebanan 01 Kg dengan penambahan putaran
1700 rpm sampai 2000 rpm, pemakaian bahan bakar
yang dihasilkan dari 0.2022 kg/jam sampai 0.2545
kg/jam.
Dari ketiga pembebanan yang diberikan pada mesin,
pemakaian bahan bakar terbesar terjadi pada pembebanan
1 kg.
3. Grafik Hubungan Antara Putaran (n) dengan Efesiensi
Object 15
Gambar 4.3. Grafik Hubungan
Antara Putaran (n) dengan Efesiensi Volumetric ( v)η
Gambar 4.3. memperlihatkan efisiensi volumetric
semakin menurun seiring bertambahnya putaran. Ini
menunjukkan bahwa efisiensi volumetric berbanding
terbalik terhadap putaran dimana semakin tinggi putaran
maka efisiensi volumetric semakin berkurang.
Dengan beban 0.5 pada putaran 1700 rpm sampai
2000 rpm, efesiensi volumetric yang dihasilkan dari
18,08% sampai 17,18%. Sedangkan pada pembebanan 0.7
pada pertambahan putaran 1700 rpm sampai 2000 rpm,
efesiensi volumetric yang dihasilkan dari 18,52% sampai
17,85%. dan pada pembebanan 01 Kg dengan penambahan
putaran 1700 rpm sampai 2000 rpm, efesiensi volumetric
yang dihasilkan dari 19,39% sampai 18,5%.
Dari ketiga pembebanan yang diberikan pada mesin,
kg yaitu 17,18 %. Sedangkan efesiensi volumetric terbesar
terjadi pada pembebanan 1 kg yaitu 19,39 %
4. Grafik Hubungan Antara Putaran (n) dengan Efesiensi
Thermal ( th)η
Object 17
Gambar 4.4. Grafik Hubungan
Antara Putaran (n) dengan Efesiensi Thermal ( th)η
Gambar 4.4 memperlihatkan efisiensi thermal yang
seiring bertambahnya putaran. Sedangkan pada beban 1
kg, efesiensi thermal yang terjadi adalah menurun.
Pada pembebanan 0.5 kg dengan pertambahan
putaran dari 1700 rpm sampai 2000 rpm, efisiensi thermal
yang dihasilkan dari 11,1% sampai 11,17%. sedangkan
pada pembebanan 0.7 kg dengan pertambahan putaran
dari 1700 rpm sampai 2000 rpm, efisiensi thermal yang
dihasilkan dari 14,6% sampai 14,98%. dan pada
pembebanan 1 kg dengan pertambahan putaran 1700 rpm
sampai 2000 rpm, efisiensi thermal yang dihasilkan adalah
19,52% sampai 18,25%.
Dari ketiga pembebanan yang diberikan pada mesin,
efesiensi thermal terkecil terjadi pada pembebanan 0,5 kg
yaitu 11,10% pada putaran 1700 rpm. Sedangkan efesiensi
thermal terbesar terjadi pada pembebanan 1 kg yaitu
II.2. Putaran Konstan
1. Grafik Hubungan Antara Beban (Kg) dengan Daya Poros
Efektif (Ne)
Object 20
Gambar 4.5. Grafik Hubungan
Antara Beban (Kg) dengan Daya Poros Efektif (Ne)
Gambar 4.5. memperlihatkan daya poros efektif
semakin meningkat seiring bertambahnya beban. Hal ini
disebabkan oleh daya gesek terhadap putaran poros yang
semakin meningkat sehingga kerja mesin semakin
bertambah untuk mempertahankan putaran mesin tetap
konstan.
Pada putaran 1800 rpm diberikan pembebanan 0.4
kg sampai 0.7 kg, menghasilkan Daya poros efektif sebesar
2000 rpm pada pertambahan beban 0.4 kg sampai 0.7 kg,
daya poros efektif yang dihasilkan sebesar 0.201 KW
sampai 0.352 KW, dan putaran 2200 rpm, pada
penambahan beban 0.4 kg sampai 0.7 kg, daya poros
efektif yang dihasilkan sebesar 0.221 KW sampai 0.387
KW.
Dari ketiga putaran mesin yang diberikan beban,
daya poros efektif tertinggi terdapat pada putaran 2200
2. Grafik Hubungan Antara Beban (Kg) dengan Pemakaian
Bahan Bakar (FC)
Object 23
Gambar 4.6. Grafik Hubungan
Antara Beban (Kg) dengan Pemakaian Bahan Bakar (FC)
Gambar 4.6. memperlihatkan pemakaian bahan
bakar meningkat seiring bertambahnya beban. Seiring
betambahnya beban maka daya poros akan semakin
meningkat maka kinerja mesin akan semakin besar. Untuk
mendapatkan kinerja mesin yang besar dibutuhkan
pemakaian bahan bakar yang semakin besar pula pada
putaran yang semakin besar.
Pada putaran 1800 rpm, diberikan pembebanan 0.4
kg sampai 0.7 kg, membuthkan pemakaian bahan bakar
sebesar 0.192 Kg/jam sampai 0.205 Kg/jam. Sedangkan
sampai 0.7 kg, membutuhkan pemakaian bahan bakar
sebesar 0,234 kg/jam sampai 0.268 kg/jam. dan pada
putaran 2200 rpm dengan penambahan beban 0.4 kg
sampai 0.7 kg, membutuhkan pemakaian bahan bakar
sebesar 0.254 kg/jam sampai 0.301 kg/jam.
Dari ketiga putaran mesin yang diberikan beban,
kebutuhan pemakaian bahan bakar tertinggi terjadi pada
putaran 2200 rpm.
3. Grafik Hubungan Antara Beban (Kg) dengan Efesiensi
Object 25
Gambar 4.7. Grafik Hubungan
Antara Beban (Kg) dengan Efesiensi Volumetric ( v)η
Dari gambar 4.7. memperlihatkan bahwa semakin
besar beban yang diberikan pada mesin maka efesiensi
volumetric yang dihasilkan akan semakin meningkat. Hal
ini disebabkan kapasitas udara yang dibutuhkan di dalam
ruang bakar semakin meningkat sehingga laju aliran udara
actual akan meningkat dengan laju aliran udara teoritis
tetap konstan.
Diman pada putaran 1800 rpm dengan pembebanan
0.4 kg sampai 0.7 kg, menghasilkan efisiensi volumetrik
sebesar 16,64% sampai 18,31%. Sedangkan pada putaran
2000 rpm dengan pembebanan 0.4 kg sampai 0.7 kg,
19,13%. Sedangkan Pada putaran 2200 rpm dengan
pembebanan 0.4 kg sampai 0.7 kg menghasilkan efisiensi
volumetric sebesar 16,82% sampai 18,21%.
Dari ketiga putaran mesin yang diberikan beban
yang sama, efesiensi volumetric terbesar terdapat pada
putaran 1800 rpm.
4. Grafik Hubungan Antara Beban (Kg) dengan Efesiensi
Object 27
Gambar 4.8. Grafik Hubungan
Antara Beban (Kg) dengan Efesiensi Thermal ( th)η
Dari gambar 4.8. memperlihatkan efisiensi thermal
yang semakin meningkat seiring bertambahnya beban. Hal
ini disebabkan pemakaian bahan bakar yang semakin
besar yang masuk ke dalam ruang bakar sehingga energy
thermal semakin besar. Energy thermal inilah yang
dikonversikan menjadi energy mekanik melalui poros
mesin.
Putaran 1800 rpm pada penambahan beban 0.4 kg
sampai 0.7 kg. efisiensi thermal yang dihasilkan dari
8,699% sampai 14.27%. Sedangkan pada putaran 2000
rpm pada pertambahan beban 0.4 kg sampai 0.7 kg,
efisiensi thermal yang dihasilkan dari 7,929 % sampai
beban 0.4 kg sampai 0.7 kg efisiensi thermal yang
dihasilkan dari 8,03 % sampai 11.87 %.
Dari ketiga putaran mesin yang diberikan beban,
efesiensi thermal terbesar terjadi pada putaran 2200 rpm.
C. KESIMPULAN
- Beban konstan
Setelah melakukan praktikum dan pengolahan data hasil praktikum
dapat disimpulkan bahwa, semakin besar beban yang diberikan pada
poros maka daya efektif yang dihasilkan akan semakin meningkat.
Begitu juga dengan pemakaian bahan bakar yang dibutuhkan pada
mengalami penurunan. Sedangkan pada efesiensi thermal yang
terjadi justru naik turun. Dengan pembebanan yang tetap (0,5 kg)
Menghasilkan daya poros efektif (0.2138 kw sampai 0.2515 kw),
pemakaian bahan bakar (0.1778 kg/jam – 0.2079 kg/jam).
Sedangkan efisiensi volumetric (18.08 % – 17,18 %). dan efisiensi
thermal (11,10 %, 11,33 %, 11,21 %, 11,17 %).
- Putaran konstan
Setelah melakukan praktikum dan pengolahan data hasil praktikum
dapat disimpulkan bahwa, semakin besar beban yang diberikan pada
poros maka daya efektif yang dihasilkan akan semakin meningkat.
Begitu juga dengan pemakaian bahan bakar yang dibutuhkan pada
mesin akan meningkat. Pada efesiensi volumetric juga mengalami
peningkatan. Pada efesiensi thermal yang terjadi juga peningkatan.
Pada putaran konstan (1800 rpm) dengan pembebanan 0,4 kg sampai
0,7 kg menghasilkan daya poros efektif (0.181 kw – 0.317 kw),
pemakaian bahan bakar (0.192 kg/jam – 0.205 kg/jam) dan efisiensi
thermal (8,699 % – 14,27 %) semakin meningkat. Sedangkan efisiensi
volumetric (16,64 % 18,31 %).
D. SARAN
- Alat untuk mengukur delta H diperkecil skalanya agar saat
- Untuk asisten dalam pengambilan data saat mengukur putaran
mesin agar lebih tepat dan akurat karena terkadang dalam
pembacaan skala pada alat ukur putaran tidak sesuai dengan data
yang telah ditetapkan.
E. AYAT YANG BERHUBUNGAN
يتتلل ررانلل ااوققتل فر ااولقعر تر نلرور ااولقعر تر لل نإتفر
ٱ
ٱ
ٱ
فف
فف فم
ن
ر يرتفتك
رك لت دلعتأق رراجرحت ور س
فل فت
ةةة
فلٱ
ق
انلل اهردقوققور
ٱ
٢٤
Maka jika kamu tidak dapat membuat (Nya) – dan pasti kamu tidak
akan dapat membuat (Nya), peliharalah dirimu dari neraka yang
bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orangorang
kafir (QS. AlBaqarah ; 24)
M
O
T
O
R
[image:30.595.127.496.67.757.2]B E N S I N
TABEL DATA PENGAMATAN
Pengujian Motor Bensin : Putaran KonstanTemperatur Udara : 27 oC
Tekanan Udara : 740 mmHg
Volume Bahan Bakar : 4 cc
N Putara
T
No n (rpm) (N.m) pemakaian BB (s) cairan manometer (mmHg) Buang (Exhaust) (Kg)
1 71 34 360 0,5
2 67 34,2 360 1
3 1600 63 34,4 375 1,5
4 60 34,5 400 2
5 58 34,6 410 2,5
6 61 34,9 525 0,5
7 57 35,1 540 1
8 2000 54 35,3 540 1,5
9 51 35,5 550 2
10 48 35,7 560 2,5
Makassar, Februari 2015 Asisten,
[image:31.595.66.546.71.404.2]( Sumartono, ST )
TABEL DATA PENGAMATAN
Pengujian Motor Bensin : Beban KonstanTemperatur Udara : 27 oC
Tekanan Udara : 740 mmHg
Volume Bahan Bakar : 4 cc
n
No (rpm) (N.m) Pemakaian BB
(s)
Cairan Manometer
(mmFm)
Gas Buang
(Exhaust) (Kg)
1 1200 90 20 360
2 1400 85 22 430
3 1600 81 23 500 0,5
4 1800 78 25 540
5 2000 75 21 590
6 1200 80 23 425
7 1400 77 25 420
8 1600 73 27 490 2,5
9 1800 69 23 560
10 2000 65 25 625
Makassar, Februari 2015 Asisten,
( Sumartono, ST )
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
( MOTOR BENSIN )
A. DATA PENGAMATAN
17. Jumlah selinder (z) = 1 buah 18. Jumlah siklus (a) = 2 19. Perbandingan kompresi (rv) = 10:1 20. Daya maksimum (P) = 5,0 HP 21. Putaran maksimum (nmax) = 3750 rpm
22. Diameter selinder (ds) = 0,07099 m 23. Langkah torak (L) = 0,04923 m 24. Panjang lengan (L) = 0,245 m 25. Volume langkah (Vl) = 1,94 x 104 m3
26. Diameter orifice (do) = 0,012 m 27. Waktu pemakaian bahan bakar (t) = 71 s
28. Temperature udara (T) = 27 oC = 300,15 k
29. Volume bahan bakar (Vbb) = 4 cc = 0,000004 m3
30. Massa jenis bahan bakar ( bb) = 780 kg/mρ 3
31. Nilai kalor bahan bakar solar (LHV) = 41000 kj/kg.k 32. Tekanan udara ruang (pa) = 740 mmHg
= 98658,55 Pa
B. PEMBAHASAN
I. Perhitungan
1. Daya Efektif (Ne)
Ne = T . ώ
T = m . g . L
T = Torsi motor (Nm)
m = Massa (kg)
g = Percepatan gravitasi (9,81 m/s2)
L = Panjang lengan (m)
T = 0,5 x 9,81 x 0,245
= 1,201725 ………... (Nm)
= Kecepatan sudut (rad/s)
= 2 . . n
60
= 2 x 3,14 x 1600 60
= 167,4667 ……….. (rad/s)
Ne = T . ώ
= 1,201725 x 167,4667
= 40,4387 ……….……….. (w)
= 40,4387 1000
= 0,2012489 ……….……….. (kw)
2. Tekanan Udara Yang Masuk Selinder (Pa)
Pa = ρa . R . Ta
Pa = tekanan udara = 98658,55 Pa
Ra = Konstanta gas ideal = 0,287 kJ/ kg K
Ta = Temperatur udara = 27 oC = 300,15 K
a = Massa jenis udara (kg/m
ρ 3)
Maka, a = ρ 98658,55
0.287.300,15
= 1145,287 1000
= 1,14586 ……….. kg/m3
FC = 3600 . bb . Vbbρ
t
bb = Massa jenis bahan bakar (kg/m
ρ 3)
Vbb = Volume bahan bakar (m3)
t = Waktu pemakaian bahan bakar (s) FC = 3600 x 760 x 0,000004 71 = 0,15414 ……….. (Kg/Jam) 4. Pemakaian Bahan Bakar Spesifik (SFC) SFC = F C Ne = 0,15414 0,2012489 = 0,76592 ……….……… (kg/kw.jam)
5. Debit Aliran Udara (Qa)
Q=π
4 (do)
2cd
√
2.g.ρoli.ho.Ra.Ta Pado = 12 mm = 0.012 m cd = 0,65
g = 9,81 m/s2
oil= 1100 kg/m3
Ra = 287
Ta = 27 oC = 300,15 k
ho = 341000.0,5=0.017m H2O
Qa = 3.14
4 x(0.012)
2
x0.65x
√
2x9.81x1100x0.017x287x300,15= 0,000073476x
√
316053681998658,55
= 0,000073476 x 178,983527
= 0,00131 ………...……….…….. (m3/s)
6. Laju Aliran Massa Udara Aktual (ma aktual)
ma actual = a . Qa . 3600ρ
a = Massa jenis udara (kg/m
ρ 3)
Qa = Debit aliran udara (m3/s)
= 1,14586 x 0.00131 x 3600
= 5,42491 ……….. (kg/jam)
7. Laju Aliran Massa Udara Teoritis (ma ideal)
ma ideal = (n/2) . 60 . a . Vρ L
VL = Volume langkah torak
= 1,94 x 104 0,000194 m3
ma ideal = (1600/2) x 60 x 1,14586 x 0,000194
= 10,6702 ………..…………. (kg/jam)
8. Perbandingan Udara dan Bahan Bakar (AFR)
AFR = maactual
FC
= 35,1945 ……….……… (Kg udara/Kg bb)
9. Persentase Kerugian Panas Yang Dikandung Gas Buang
(%QLosses)
Qlosses=Cv .( ´maaktual+FC).(Tg−Ta)
FC . LHV x100
Qlosses=Cv .
(
ma´ aktual+FC)
.(Tg−Ta)Tg = Temperatur gas buang = 360 K
Ta = Temperatur udara masuk = 300, K
Cv = Panas jenis gas = 1 kg/kJ.K
LHV = Nilai kalor bahan bakar = 41000 kj/kg.k
Sehingga = 1 . (5,42591 + 0,15414 ) . (360300) 0,1541 . 41000
= 334,743 6319,781
= 0,05297 . 100
= 5,29676 ………..………. (%)
10. Efesiensi Volumetrik (ην)
ηVol = maktual x 100%
mideal
= 5,424 x 100% 10,67
= 50,84 ………. (%)
11. Efesiensi Thermal (ηth)
ηth = 3600 . Ne . 100%
FC . LHV
0,15414 x 41000
= 11,464 ………..……… (%)
II. Pembahasan Grafik
II.1. Beban Konstan
1. Grafik Hubungan Antara Putaran (n) dengan Daya Poros
1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 0.5 kg 2.5 kg Putaran (rpm) N e ( k w ) Gambar 4.1. Grafik Hubungan Antara Putaran (n) dengan Daya Poros Efektif (Ne)
Gambar 4.1 memperlihatkan daya poros efektif
meningkat seiring bertambahnya putaran. Pada
pembebanan 0,5 kg dengan pertambahan putaran mulai
dari 1200 rpm sampai dengan 2000 rpm, daya poros efektif
yang dihasilkan adalah 0,1509 KW sampai dengan 0,2515
KW. Sedangkan pada pembebanan 2,5 kg dengan
pertambahan putaran 1200 rpm sampai dengan 2000 rpm,
Daya poros efektif yang dihasilkan adalah 0,7546 kw
sampai dengan 1,2578 kw.
Hal ini disebabkan oleh beban yang diberikan tidak
berubah sedangkan putaran poros semakin meningkat
menghasilkan Daya poros efektif semakin meningkat
seiring meningkatnya putaran mesin.
Secara matematis, Daya poros efektif dapat
dituliskan dengan persamaan sbb ; Ne = T . w ………. (Kw)
Dimana ;
T = Torsi motor …. (Nm)
w = Kecepatan sudut …. (rad/s)
2. Grafik Hubungan Antara Putaran (n) dengan Pemakaian
1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 0.11 0.12 0.13 0.14 0.15 0.16 0.17 0.18 0.5 kg 2.5 kg Putaran (rpm) F C ( k g /j a m ) Gambar 4.2. Grafik Hubungan Antara Putaran (n) dengan Pemakaian Bahan Bakar (FC)
Gambar 4.2 memperlihatkan pemakaian bahan
bakar meningkat seiring bertambahnya putaran. Pada
pembebanan 0,5 kg dengan pertambahan putaran dari
1200 rpm sampai 2000 rpm, pemakain bahan bakar yang
dihasilkan adalah 0,1216 Kg/jam sampai 0,1459 Kg/jam.
Sedangkan pada pembebanan 2,5 kg, pemakaian bahan
bakar mulai dari 0,1368 Kg/jam sampai 0,1683 Kg/jam. Hal ini disebabkan semakin tinggi putaran yang
diberikan maka semakin besar pula pembukaan thortle,
maka bahan bakar yang masuk akan semakin besar.
Secara matematis, pemakaian bahan bakar dapat
dituliskan dengan persamaan sbb ; FC = 3600 . bb . Vbbρ
Dimana ;
bb = massa jenis bahan bakar
ρ
Vbb = volume bahan bakar
T = waktu pemakaian bahan bakar
3. Grafik Hubungan Antara Putaran (n) dengan Efesiensi
1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 0.5 kg 2.5 Putaran (rpm) v (% ) η Gambar 4.3. Grafik Hubungan Antara
Putaran (n) dengan Efesiensi Volumetric ( v)η
Gambar 4.3 memperlihatkan efisiensi volumetric
semakin menurun ketika putaran ditambahkan. Pada
pembebanan 0,5 kg dengan pertambahan putaran dari
1200 rpm sampai 2000 rpm, efisiensi volumetric yang
dihasilkan adalah 67,9877% sampai 41,2669%. Sedangkan
pada pembebanan 2,5 kg dengan pertambahan putaran
dari 1200 rpm sampai 2000 rpm, efisiensi volumterik yang
dihasilkan adalah 68.8764 % sampai 41,6776 %.
Hal ini disebabkan oleh debit aliran udara yang
masuk dalam ruang bakar lebih besar sedangkan mideal
kecil dan putaran mesin semakin tinggi.
Secara matematis, efesiensi volemtric dapat
dituliskan dengan persamaan sbb ;
ηvol = ma actual . 100%
4. Grafik Hubungan Antara Putaran (n) dengan Efesiensi
1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 0.5 10.5 20.5 30.5 40.5 50.5 60.5 70.5 0.5 kg 2.5 kg Putaran (%) th (% ) η Gambar 4.4. Grafik Hubungan
Antara Putaran (n) dengan Efesiensi Thermal ( th)η
Gambar 4.4 memperlihatkan efisiensi thermal
meningkat seiring bertambahnya putaran. Pada
pembebanan 0,5 kg dengan pertambahan putaran dari
1200 rpm sampai 2000 rpm, efisiensi thermal yang
dihasilkan dari 10,8988% sampai 15,1372%. Sedangkan
pada pembebanan 2,5 kg dengan pertambahan putaran
dari 1200 rpm sampai 2000 rpm, efisiensi thermal yang
dihasilkan dari 48,4392 % sampai 65,5948 %.
Efesiensi thermal semakin besar diakibatkan kinerja
mesin yang semakin besar pula sehingga pemakaian bahan
bakar juga semakin meningkat yang masuk kedalam ruang
bakar sehingga energy thermal semakin meningkat yang
Secara matematis, efesiensi thermal dapat dituliskan
dengan persamaan sbb ;
ηth = 3600 . Ne . 100%
FC . LHV Dimana ;
Ne = Daya poros efektif
FC = Pemakaian bahan bakar
LHV= Nilai kalor bahan bakar (39000 kj/kg.k)
II.2. Putaran Konstan
1. Grafik Hubungan Antara Beban (Kg) dengan Daya Poros
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1600 rpm 2000 rpm Beban (kg) N e ( k w ) Gambar 4.5. Grafik Hubungan Antara Beban (Kg) dengan Daya Poros Efektif (Ne) Pada gambar 4.5 di atas memperlihatkan daya poros
efektif meningkat seiring bertambahnya beban. Hal ini
disebabkan oleh daya gesek terhadap putaran poros yang
semakin meningkat sehingga kerja mesin semakin
bertambah untuk mempertahankan putaran tetap
Secara matematis, Daya poros efektif dapat
dituliskan dengan persamaan sbb ; Ne = T . w ………. (Kw)
Dimana ;
T = Torsi motor …. (Nm)
w = Kecepatan sudut …. (rad/s)
2. Grafik Hubungan Antara Beban (Kg) dengan Pemakaian
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 0.14 0.15 0.16 0.17 0.18 0.19 0.2 0.21 0.22 0.23 0.24 1600 rpm 2000 rpm Beban (kg) F C ( k g /j a m ) Gambar 4.6. Grafik Hubungan Antara Beban (Kg) dengan Pemakaian Bahan Bakar (FC)
Gambar 4.6 memperlihatkan pemakaian bahan
bakar meningkat seiring bertambahnya beban. Pada
putaran 1600 rpm pada penambahan beban 0.5 kg sampai
2.5 kg, pemakaian bahan bakar yang dihasilkan mulai dari
0.1541 Kg/Jam sampai dengan 0.18869 Kg/Jam.
Sedangkan pada putaran 2000 rpm pada pertambahan
beban 0.5 kg sampai 2.5 kg, pemakaian bahan bakar mulai
dari 0.1794 Kg/Jam sampai 0.228 kg/Jam.
Hal ini disebabkan semakin tinggi putaran yang
diberikan maka semakin besar pula pembukaan thortle,
maka bahan bakar yang masuk akan semakin besar.
Secara matematis, pemakaian bahan bakar dapat
dituliskan dengan persamaan sbb ; FC = 3600 . bb . Vbbρ
Dimana ;
bb = massa jenis bahan bakar
ρ
Vbb = volume bahan bakar
T = waktu pemakaian bahan bakar
3. Grafik Hubungan Antara Beban (Kg) dengan Efesiensi
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 1600 rpm 2000 rpm Beban (kg) v (% ) η Gambar 4.7. Grafik Hubungan
Antara Beban (Kg) dengan Efesiensi Volumetric ( v)η
Gambar 4.7 memperlihatkan efisiensi volumetrik
meningkat seiring bertambahnya beban. Dimana Pada
putaran 1600 rpm pada penambahan beban 0.5 kg sampai
2.5 kg efisiensi volumetric yang dihasilkan adalah 50.8414
% sampai dengan 51,2753. sedangkan pada putaran 2000
rpm pada pertambahan beban 0.5 kg sampai 2.5 kg
menghasilkan efisiensi volumetric sebesar 41,1977 %
sampai 41,6672 %.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan putaran mesin
pada poros sehingga kerja pada mesin semakin bertambah
untuk mempertahankan agar beban tetap konstan.
teoritis yang masuk ke dalam selinder semakin banyak
sehingga efesiensi volumetric yang dihasilkan semakin
meningkat.
Secara matematis, efesiensi volemtric dapat
dituliskan dengan persamaan sbb ;
ηvol = ma actual . 100%
ma ideal
4. Grafik Hubungan Antara Beban (Kg) dengan Efesiensi
Thermal ( th)η
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 0
10 20 30 40 50 60
1600 rpm 2000 rpm
Beban (kg)
th
(%
)
[image:52.595.169.548.512.727.2]η
Gambar 4.8. Grafik Hubungan
Gambar 4.8 memperlihatkan efisiensi thermal yang
semakin meningkat seiring bertambahnya beban. Dimana
Pada putaran 1600 rpm pada penambahan beban 0.5 kg
sampai 2.5 kg, efisiensi thermal yang dihasilkan mulai dari
11,4639 % sampai 46,8246 %. Sedangkan pada putaran
2000 rpm, efisiensi thermal yang dihasilkan mulai dari
12,3116 % sampai 48,4392 %.
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya daya poros
efektif sehingga dibutuhkan udara dan waktu pemakaian
bahan bakar yang lebih untuk menghasilkan energy yang
lebih besar dari proses pembakaran. Energy yang
dihasilkan dari proses pembakaran berupa energy thermal
yang dikonversikan menjadi energy mekanik pada poros. Secara matematis, efesiensi thermal dapat dituliskan
dengan persamaan sbb ;
ηth = 3600 . Ne . 100%
FC . LHV Dimana ;
Ne = Daya poros efektif
FC = Pemakaian bahan bakar
C. KESIMPULAN
Beban konstan
Setelah melakukan praktikum dan pengolahan data hasil praktikum
dapat disimpulkan bahwa, sewaktu meningkatnya putaran dengan
pembebanan yang tetap (0.5 kg). Menghasilkan daya poros efektif
sebesar 0.1509366 kw sampai 0.2515611 kw, yang meningkatkan
pemakaian bahan bakar dari 0.1216 kg/jam sampai 0.14592 kg/jam
dan efisiensi volumetric justru mengalami penurunan yaitu dari
67,9877% sampai 41,2669%. sedangkan efisiensi thermal juga
meningkat yaitu 10,8988 % sampai 15,1372 %.
Setelah melakukan praktikum dan pengolahan data hasil praktikum
dapat disimpulkan bahwa, semakin bertambahnya beban dengan
putaran tetap (1600 rpm), menghasilkan daya poros efektif yang
meningkat, dari 0.201248 kw sampai 1,006244 kw. pemakaian bahan
bakar juga meningkat (0.15414 kg/jam sampai 0,18869 kg/jam),
efisiensi volumerik (50,8414 % sampai 51,2753 %), dan efisiensi
thermal juga meningkat (11,4639 % sampai 46,8246 %).
D. SARAN
- Alat untuk mengukur delta H diperkecil skalanya agar saat
pengambilan data angka yang dihasilkan lebih akurat.
- Untuk asisten dalam pengambilan data saat mengukur putaran
mesin agar lebih tepat dan akurat karena terkadang dalam
pembacaan skala pada alat ukur putaran tidak sesuai dengan data
yang telah ditetapkan.
E. AYAT YANG BERHUBUNGAN
يتتلل ررانلل ااوققتل فر ااولقعر تر نلرور ااولقعر تر لل نإتفر
ٱ
ٱ
ٱ
فف
فف فم
ن
ر يييرتفتك
رك لت دلييعتأق رراجرحت ور س
فل فت
ةةة
فلٱ
ق
انلل اهردقوققور
ٱ
٢٤
Maka jika kamu tidak dapat membuat (Nya) dan pasti kamu
bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang