I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan dibidang industri kimia di Indonesia semakin pesat perkembangannya. Hal ini dibuktikan dengan didirikannya beberapa pabrik kimia di Indonesia. Kegiatan pengembangan industri kimia di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan nasional dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri akan bahan kimia dan juga sekaligus ikut memecahkan masalah ketenaga kerjaan.
Salah satu jenis industri kimia yang amat besar pengaruhnya terhadap industri kimia di Indonesia adalah sodium styrene sulfonat. Kebutuhan sodium styrene sulfonat dalam negeri menurut data badan pusat statistik (BPS) dari tahun ke tahun semakin meningkat, seiring meningkatnya laju pertumbuhan industri di Indonesia.
upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mendirikan pabrik sodium styrene sulfonat.
Pendirian pabrik sodium styrene sulfonat mempunyai prospek yang cukup baik yang akan memberikan beberapa keuntungan, yaitu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan dari negara lain, menghemat pengeluaran negara, untuk menggerakkan pertumbuhan industri lain di Indonesia dan meningkatkan devisa negara dan ikut berperan dalam meratakan hasil pembangunan
B. Kegunaan Produk
Sodium styrene sulfonat dapat digunakan untuk berbagai aplikasi dalam industri, bahan ini dapat berperan sebagai resin penukar ion, bahan penolong dalam produksi Polyester Fiber serta bahan penolong untuk meningkatkan kualitas warna untuk acrylic.
C. Kebutuhan Sodium Styrene Sulfonat
Data kebutuhan sodium styrene sulfonat di beberapa negara pengimpor dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Data Kebutuhan Sodium Styrene Sulfonat di beberapa negara pengimpor
Sedangkan data Sodium Styrene Sulfonat di beberapa negara pengeksport dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Data Sodium Styrene Sulfonat di beberapa negara pengeksport No Negara Kapasitas (ton)
1. Amerika Serikat 55.000 2. Jerman 45.000 3. China 30.000
D. Kapasitas Rancangan
Berdasarkan data yang diperoleh dari Departemen Perdagangan yang diolah oleh Badan Pusat Statistik, proyeksi kebutuhan sodium styrene sulfonat diperkirakan akan semakin meningkat.
Data kebutuhan sodium styrene sulfonat dari tahun 2000-2006 dapat dilihat pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3. Data Kebutuhan Sodium Styrene Sulfonat Indonesia No Tahun Kapasitas (ton)
y = 4180.9x + 82.571 R2 = 0.9884
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Tahun K a p a si ta s (t o n /t a h u n )
Gambar 1.1. Grafik Kebutuhan Sodium Styrene Sulfonat Indonesia
Keterangan : y = kapasitas sodium styrene sulfonat, ton/tahun x = tahun ke-
Kebutuhan sodium styrene sulfonat di Indonesia pada tahun ke 16 yaitu tahun 2015 adalah :
Kapasitas = 4180,9 (16) + 82,571 (ton/tahun) = 66.976 ton/tahun
Sehingga untuk menutupi kebutuhan sodium styrene sulfonat Indonesia, pabrik ini dirancang dengan kapasitas 60 % dari kebutuhan dengan petimbangan yaitu : 1. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, maka direncanakan pada tahap
awal pendirian pabrik ini yaitu sebesar 60% dari jumlah kebutuhan tahun 2015, yaitu 40.000 ton/tahun. Dengan kapasitas ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor Indonesia dari luar negeri.
pabrik sodium styrene sulfonat maka kebutuhan akan bahan baku ini dapat diatasi dan dengan sendirinya akan menghemat devisa negara.
E. Ketersediaan bahan baku.
Bahan baku yang digunakan dalam pabrik sodium styrene sulfonat yaitu dalam tabel berikut :
Tabel 1.4. Data Bahan Baku Sodium Styrene Sulfonat Indonesia No Bahan Baku Harga, Rp. 1. 2-Bromo ethyl benzene 7.050 2. Sulfur trioxida 1.775,23 3. Methylene clorida 975 5. Natrium Hidroksida 1.600 Sumber: sciencelab.com
F. Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi merupakan hal yang penting dalam perancangan suatu pabrik, karena berhubungan langsung dengan nilai ekonomis dari pabrik yang akan didirikan. Pertimbangan pemilihan lokasi pada umumnya sebagai berikut:
1. Bahan baku
Karena kebutuhan bahan baku terdapat di pulau Jawa, maka lokasi dipilih di daerah kawasan industri Bojonegara Kabupaten Serang Propinsi Banten.
2-Bromo Ethyl Benzene (C8H9Br) dari PT. Unggul Indah Cahaya, Pulomerak, Banten.
NaOH dari PT. IndoClor Prakarsa Industries, Bojonegara, Banten.
2. Pemasaran
Pabrik sodium styrene sulfonat ini direncanakan dibangun di Serang. Hal ini dimaksudkan karena dekat dengan bahan baku dan bahan penunjang pabrik lainnya, selain itu untuk memudahkan dalam pemasaran sodium styrene sulfonat di daerah pulau Jawa.
3. Utilitas
Utilitas yang diperlukan adalah air, bahan bakar serta listrik. Daerah Serang, Banten dilalui sungai Ciujung yaitu sungai yang terdekat dengan kawasan industri yang dapat digunakan untuk keperluan penyediaan utilitas terutama air.
4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja di Indonesia cukup banyak sehingga penyediaan tenaga kerja tidak begitu sulit diperoleh. Tenaga kerja yang berpendidikan menengah atau kejuruan dapat diambil dari daerah sekitar pabrik. Sedangkan untuk tenaga kerja ahli dapat didatangkan dari kota lain. Disamping itu lokasi pabrik mudah dijangkau oleh transportasi angkutan yang beroperasi secara permanen pada daerah lokasi pabrik.
5. Transportasi
Lokasi pabrik harus mudah dicapai sehingga mudah dalam pengiriman bahan baku maupun pemasaran produk serta terdapat transportasi yang lancar baik darat maupun laut.
6. Perijinan
III. SPESIFIKASI BAHAN DAN PRODUK
A. Bahan Baku Utama
1. 2-Bromo Ethyl Benzene
Rumus molekul : C8H9Br
Wujud : Cair
Kemurnian, % berat : 98
Impuritas, % berat : 2 (C2H4Br2) Berat molekul, kg/kmol : 185,052
Titik didih, C : 203
Cp rata-rata, (25-100) C, kkal/kgC : 0,223
Densitas, gr/cm3 (T=K) : 0,9161 + 0,31573T + 342,9T2 Viskositas, Pa.sec (T=K) : -12,013 + 2386,2T
Konduktivitas panas, W/m.K (T=K) : 0,17945-0,00015865T
Kelarutan : tidak larut dalam air
4 2
9 8 1
9156 , 0
SO H gram
Br H C gram
2. Ethylene Bromide
Rumus molekul : C2H4Br2
Wujud : Cair
Berat molekul, kg/kmol : 187,852
Titik didih, C : 131,4
Titik beku,C : 9,9
Densitas, gr/cm3 (T=K) : 1,0130 + 0,2663T +650,15T2 Viskositas, Pa.sec (T=K) : -17,582 + 1635,4T + 0,9932T2 Konduktivitas panas, W/m.K (T=K) : 0,1347-0,000114T
(CHAMCAD,Perry,www.ilo.org/public/english/protection/safework/cis/pr oduct/icsc/dtasht/_icsc00/45/htm)
3. Sodium Hidroxide
Rumus molekul : NaOH
Wujud : Cair
Kemurnian, % berat : 50
Impuritas, % berat : 50 (H2O)
Berat molekul, kg/kmol : 39,998
Titik leleh, C : 318
Titik didih, C : 1388
Densitas, gr/cm3 (T=K) : 1,7030 + 0,3863T +230,15T2 Viskositas, Pa.sec (T=K) : -11,582 + 1875,4T + 0,8532T2 Konduktivitas panas, Btu/J ft2F : 0,881
4. Sulfur Triokside
Rumus molekul : SO3
Wujud : Cair
Kemurnian, % berat : 95
Impuritas, % berat : 5 (B2O3)
Berat molekul, kg/kmol : 80,07
Titik leleh, C : 16,9
Titik didih, C : 45
Densitas, gr/cm3 (T=K) : 1,5425 + 0,1960T + 490,85T2 Viskositas, Pa.sec (T=K) : -88,749 + 6400,7T + 10,709T2 CP rata-rata, (20-60) C, kkal/kgC : 0,77
(CHAMCAD, Perry, http://en.wikipedia.org/wiki/sulfur_trioxide)
5. Boric Acid
Rumus molekul : B2O3
Wujud : Cair
Berat molekul, kg/kmol : 69,62
Titik leleh, C : 2076
Titik didih, C : 3927
6. Methylene Chloride
Rumus molekul : CH2Cl2
Wujud : Cair
Kemurnian, % berat : 98,5
Impuritas, % berat : 1,5 (C6H4Cl2)
Berat molekul, kg/kmol : 84,926
Titik leleh, C : -96,7
Titik didih, C : 40
Densitas, gr/cm3 (T=K) : 1,2897 + 0,2567T + 510T2 Viskositas, Pa.sec (T=K) : -13,071 + 940,03T + 0,3733T2 (CHAMCAD, Perry,
www.the-inovation-groups.com/chem-profile/metylene%20cloride.html)
7. Dichloro Benzene (C6H4Cl2)
Rumus molekul : CH2Cl2
Wujud : Cair
Berat molekul, kg/kmol : 146,992
Titik didih, C : 179
Titik beku, oC : 16,7
8. Water
Rumus molekul : H2O
Wujud : Cair
Berat molekul, kg/kmol : 18,016
Titik didih, C : 100
Titik beku, C : 0
Titik kritis, C : 374,2
Tekanan kritis, bar : 221,1823
Viskositas, 20 C, Pa s : 0,001
Densitas, g/cm3 : 995
Konduktivitas panas, W/m.K : -0,426 + 0,00569T – 8,505.10-6T2 ( T=K ) (CHAMCAD, Perry, http://en.wikipedia.org/wiki/properties_of_water)
9. Sulfuric Acid
Rumus molekul : H2SO4
Wujud : Cair
Kemurnian, % berat : 98
Impuritas, % berat : 2
Berat molekul, kg/kmol : 98,086
Titik didih, C : 340
Titik leleh, C : 10,49
Temperatur kritis, C : 217,8
Densitas, gr/cm3 (T=K) : 0,8322 + 0,1935T + 925T2 Viskositas, Pa.sec (T=K) : -179,84 + 10694T + 24,611T2
10. 2-Bromo Ethyl Benzene Sulfonat (C8H9SO3Br)
Wujud : Cair
Berat molekul, kg/kgmol : 265,122 Titik didih, C : 302,468
Densitas, gr/cm3 (T=K) : 0,7480 + 0,3421T + 294,32T2 Viskositas, Pa.sec (T=K) : -12,385 + 2467,1T
Cp rata-rata, (25-100) C, kkal/kgC : 0,223
Konduktivitas panas, W/mK (T=K) : 0,17935-0,00015865T Kelarutan : tidak larut dalam air
B. Produk
1. Sodium Styrene Sulfonat (C8H7SO3Na)
Wujud : Cair
Berat molekul, kg/kmol : 206,196
Titik didih, C : 309,4
Titik beku, C : 49,6
Densitas, gr/cm3 (T=K) : 0,6360 + 0,3376T + 334,59T2 Viskositas, Pa.sec (T=K) : -14,873 + 2734,91T
Panas pembentukan, 25 C, kkal/gmol : 13,11 Panas laten penguapan, 25 C, kkal/kg : 51,1079
IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI
Perhitungan neraca massa dan energi dilakukan dengan basis perhitungan dan data konversi seperti dibawah ini :
Kapasitas produksi : 40.000 ton/tahun Waktu operasi : 330 hari/tahun
Konversi reaksi : 90 % terhadap C8H9Br Bahan baku : C8H9Br dan SO3
Produk : Sodium styrene sulfonate
Kapasitas produksi :
jam 24
hari 1 hari 330
tahun 1 ton 1
kg 1000 tahun
1
ton 000 . 40
x x
x
: 5.050,5050 kg/jam
Basis perhitungan : 1 jam operasi
Kapasitas Produksi untuk basis 1 jam operasi : 5.050,5050 kg
:
kmol kg 208,212
kg 5.050,5050
A. Neraca Massa
1.
Mixing Tank I (MT-101)Tabel 4.A.1. Neraca Massa Mixing Tank I
Komponen Massa Masuk (kg) Massa Keluar
Aliran 3 (kg)
Massa Tergenerasi (kg) Massa Terkonsumsi (kg) Akumulasi Massa (kg) Aliran 1(kg) Aliran 2(kg)
C8H9Br 6.295,3023 0,0000 629,5302 0,0000 0,0000 0,0000
C2H4Br2 128,4756 0,0000 128,4756 0,0000 0,0000 0,0000
CH2Cl2 0,0000 67.170,8758 67.170,8758 0,0000 0,0000 0,0000
C6H4Cl2 0,0000 1.022,9067 1.022,9067 0,0000 0,0000 0,0000
Total
6.423,7779 68.193,7825
74.617,5604 0,0000 0,0000 0,0000
74.617,5604
2. Reaktor I (RE-201)
Tabel 4.A.2. Neraca Massa Reaktor I
Komponen Massa Masuk (kg) Massa Keluar
Aliran 7(kg) Massa Tergenerasi (kg) Massa Terkonsumsi (kg) Akumulasi Massa (kg) Aliran 6(kg) Aliran 5(kg)
C8H9Br 6.295,3023 0,0000 629,5302 0,0000 5.665,7721 0,0000
C2H4Br2 128,4756 0,0000 128,4756 0,0000 0,0000 0,0000
CH2Cl2 67.170,8758 0,0000 67.170,8758 0,0000 0,0000 0,0000
C6H4Cl2 1.022,9067 0,0000 1.022,9067 0,0000 0,0000 0,0000
SO3 0,0000 2.996,3002 544,7819 0,0000 2.451,5183 0,0000
B2O3 0,0000 157,7000 157,7000 0,0000 0,0000 0,0000
C8H9SO3Br 0,0000 0,000 8.117,2904 8.117,2904 0,0000 0,0000
Total
74.617,5604 3.154,0002
77.771,5606 8.117,2904 8.117,2904 0,0000
77.771,5606
3. Mixing Tank II (MT-201)
Tabel 4.A.3 Neraca Massa Mixing Tank II
Komponen Massa Masuk (kg) Massa Keluar Massa
Tergenerasi (kg) Massa Terkonsumsi (kg) Akumulasi Massa (kg)
Aliran 8(kg) Aliran 9(kg) Aliran 10(kg)
C8H9Br 6.295,3023 0,0000 6.295,3023 0,0000 0,0000 0,0000
C2H4Br2 128,4756 0,0000 128,4756 0,0000 0,0000 0,0000
CH2Cl2 67.170,8758 0,0000 67.170,8758 0,0000 0,0000 0,0000
C6H4Cl2 1.022,9067 0,0000 1.022,9067 0,0000 0,0000 0,0000
SO3 544,7819 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
B2O3 157,7000 0,0000 157,7000 0,0000 0,0000 0,0000
C8H9SO3Br 8.117,2904 0,0000 8.117,2904 0,0000 0,0000 0,0000
H2O 0,0000 165,8810 142,1326 0,0000 0,0000 0,0000
H2SO4 0,0000 0,000 568,5303 0,0000 0,0000 0,0000
Total
77.771.5604 165,8810
77.937,4275 0,0000 0,0000 0,0000
77.937,4275
4. Dekanter I (DC-201)
Tabel 4.A.4. Neraca Massa Dekanter I
Komponen Massa Masuk
Aliran 10 (kg)
Massa Keluar (kg) Massa
Tergenerasi (kg) Massa Terkonsumsi (kg) Akumulasi Massa (kg) Aliran 11(kg) Aliran 12(kg)
C8H9Br 629,5302 108,9839 520,5463 0,0000 0,0000 0,0000
C2H4Br2 128,4752 0,5899 127,8853 0,0000 0,0000 0,0000
CH2Cl2 67.170,8758 67.169,1984 1,6775 0,0000 0,0000 0,0000
C6H4Cl2 1.022,9067 1.020,1493 2,7574 0,0000 0,0000 0,0000
B2O3 157,7000 3,1269 154,5723 0,0000 0,0000 0,0000
C8H9SO3Br 8.117,2768 0,0000 8.117,2904 0,0000 0,0000 0,0000
H2O 142,1326 0,0955 142,0371 0,0000 0,0000 0,0000
H2SO4 568,5303 0,3818 568,1485 0,0000 0,0000 0,0000
Total 77.937,4275
68.302,5257 9.634,9148
0,0000 0,0000 0,0000
77.937,4275
5. Dekanter II (DC-202)
Tabel.4.A.5. Neraca Massa Dekanter II
Komponen Massa Masuk Aliran 11
(kg)
Massa Keluar (kg) Massa
Tergenerasi (kg) Massa Terkonsumsi (kg) Akumulasi Massa (kg) Aliran 31 (kg) Aliran 30 (kg)
C2H4Br2 0,5899 0,5899 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
H2SO4 0,3818 0,3818 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
B2O3 3,1269 3,1269 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
C8H9Br 108,9839 108,9839 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
CH2Cl2 67.169,1984 0,0000 67.169,1984 0,0000 0,0000 0,0000
C6H4Cl2 1.020,1493 0,0000 1.020,1493 0,0000 0,0000 0,0000
H2O 0,0955 0,0955 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Total 68.302,2556
113,1780 68.189,3477
0,0000 0,0000 0,0000
68.302,2556
6. Dekanter III (DC-203)
Tabel 4.A.6. Neraca Massa Dekanter III
Komponen Massa Masuk Aliran 12
(kg)
Massa Keluar (kg) Massa
Tergenerasi (kg) Massa Terkonsumsi (kg) Akumulasi Massa (kg) Aliran 13(kg) Aliran 14(kg)
C2H4Br2 127,8853 0,0000 127,8853 0,0000 0,0000 0,0000
H2SO4 568,1485 0,0000 568,1485 0,0000 0,0000 0,0000
B2O3 154,5723 0,0000 154,5723 0,0000 0,0000 0,0000
C8H9Br 520,5463 0,3495 520,1968 0,0000 0,0000 0,0000
C8H9SO3Br 8.117,2904 8.117,2904 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
CH2Cl2 1,6755 0,0000 1,6775 0,0000 0,0000 0,0000
C6H4Cl2 2,7574 0,0000 2,7574 0,0000 0,0000 0,0000
H2O 142,0371 0,0000 142,0371 0,0000 0,0000 0,0000
Total 9.634,9148
8.117,6399 1.076,7970
7. Mixing Tank III (MT-202)
Tabel 4.A.7. Neraca Massa Mixing Tank III
Komponen Massa Masuk (kg) Massa Keluar Massa
Tergenerasi (kg) Massa Terkonsumsi (kg) Akumulasi Massa (kg)
Aliran 13(kg) Aliran 15(kg) Aliran 16
C8H9Br 0,3495 0,0000 0,3495 0,0000 0,0000 0,0000
C8H9SO3Br 8.117,2904 0,0000 8.117,2904 0,0000 0,0000 0,0000
H2O 0,0000 0,0076 0,0076 0,0000 0,0000 0,0000
H2SO4 0,0000 0,3741 0,3741 0,0000 0,0000 0,0000
Total
8.117,6399 0,3817
8.118,0216 0,0000 0,0000 0,0000 8.118,0216
8. Dekanter IV (DC-204)
Tabel 4.A.8. Neraca Massa Dekanter IV
Komponen
Massa Masuk Aliran 16
(kg)
Massa Keluar (kg) Massa
Tergenerasi (kg) Massa Terkonsumsi (kg) Akumulasi Massa (kg) Aliran 17(kg) Aliran 18(kg)
H2SO4 0,3741 0,0000 0,3741 0,0000 0,0000 0,0000
C8H9Br 0,3495 0,0000 0,3495 0,0000 0,0000 0,0000
C8H9SO3Br 8.117,2904 8.117,2904 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
H2O 0,0076 0,0000 0,0076 0,0000 0,0000 0,0000
Total
8.118.0216 8.117,2904 0,7312
0,0000 0,0000 0,0000 8.118,0216
9. Reaktor II (RE -301)
Tabel 4.A.9. Neraca Massa Reaktor II
Komponen Massa Masuk (kg) Keluar Massa
Aliran 21 Massa Tergenerasi (kg) Massa Terkonsumsi (kg) Akumulasi Massa (kg) Aliran 19(kg) Aliran 20(kg)
C8H9SO3Br 8.117,2904 0,0000 1.623,4581 0,0000 6.493,8323 0,0000
NaOH 0,0000 1.959,4021 0,0000 0,0000 1.959,4021 0,0000 C8H7SO3Na 0,0000 0,0000 5.050,5050 5.050,5050 0,0000 0,0000
H2O 0,0000 0,0000 882,5588 882,5588 0,0000 0,0000
NaBr 0,0000 0,0000 2.520,1621 2.520,1621 0,0000 0,0000
Total
8.117,2904 1.959,4021
10.076,6840 8.453,2259 8.453,2259 0,0000
10.Settler – 301 (SE-301) Tabel 4.A.10. Neraca Massa Setler
Komponen
Massa Masuk Aliran 22
(kg)
Massa Keluar (kg) Massa
Tergenerasi (kg) Massa Terkonsumsi (kg) Akumulasi Massa (kg) Aliran 23(kg) Aliran 24(kg)
C8H9SO3Br 1.623,4581 0,0000 1.623,4581 0,0000 0,0000 0,0000
C8H7SO3Na 5.050,5050 5.050,5050 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
H2O 882,5588 882,5588 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
NaBr 2.520,1621 0,0000 2.520,1621 0,0000 0,0000 0,0000
Total 10.076,6840
5.933,0639 4.143,6202
0,0000 0,0000 0,0000
10.076,6840
11. Crystalizer – 301 (CR-301) Tabel 4.A.11. Neraca Massa Crystalizer
Komponen
Massa Masuk Aliran 23&26
(kg)
Massa Keluar (Aliran 25) Massa
Tergenerasi (kg) Massa Terkonsumsi (kg) Akumulasi Massa (kg)
kristal liquid
H2O 882,5574 505.0505 377,5069 0,0000 0,0000 0,0000
C8H7SO3Na (k) 0,0000 4.545,4546 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
C8H7SO3Na (nk) 5.050,5050 0,0000 505,0505 0,0000 0,0000 0,0000
Total 5.933,0625
5.050,5051 882,5574
0,0000 0,0000 0,0000
5.933,0625
12. Centrifuge – 301 (CF-301) Tabel 4.A.12. Neraca Massa Centrifuge
Komponen
Massa Masuk Aliran 25
(kg)
Massa Masuk Massa
Tergeneras i (kg) Massa Terkonsumsi (kg) Akumulasi Massa (kg) Kristal (Aliran 27) Liquid (Aliran 26)
H2O 882,5574 505.0505 377,5069 0,0000 0,0000 0,0000
C8H7SO3Na (k) 0,0000 4.545,4546 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
C8H7SO3Na (nk) 5.050,5050 0,0000 505,0505 0,0000 0,0000 0,0000
Total 5.933,0625
5.050,5051 882,5574
0,0000 0,0000 0,0000
13. Rotary Dryer – 301 (RD-301) Tabel 4.A.13. Neraca Massa Rotary Dryer
Komponen
Massa Masuk Aliran 27
(kg)
Massa Masuk Massa
Tergenerasi (kg)
Massa Terkonsumsi
(kg)
Akumulasi Massa (kg) (Aliran 29) (Aliran 30)
H2O 505,0505 92,7644 412,2861 0,0000 0,0000 0,0000
C8H7SO3Na (nk) 4.545,4546 4.454,5455 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Total 5.050.5051
4.547,3099 412,2861
0,0000 0,0000 0,0000
5.050,5051
B. NERARA ENERGI
1. Mixed Point I (M-101)
Tabel 4.B.1. Neraca Energi Mixed Point I
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q2 masuk 206.193,3309 Q3 keluar 412.387,3457
Q30 206.193,3309
Total 412.387,3457 412.387,3457
2. Mixing Tank I (MT-101)
Tabel 4.B.2. Neraca Energi Mixing Tank I
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q1 690.393,7278 Q3 896.590,0689
Q2 206.196,3412
Total 896.590,0689 896.590,0689
3. Heater I (HE-101)
Tabel 4.B.3. Neraca Energi Heater I
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q3 896.590,0689 Q6 4.558.943,1311
Qs in 4.342.441,7539 Qs out 680.088,6917
4. Reaktor I (RE-201)
Tabel 4.B.4. Neraca Energi Reaktor I Panas masuk
(kJ)
Panas generasi (kJ)
Panas konsumsi (kJ)
Panas keluar (kJ)
Q5 4.558.943,1311 QR 2.017.216,3660 Qcw -4.033.595,8419 Q7 2.648.818,9102
Q6 106.255,2551
Total 4.665.198,3861 2.017.216,3660 -4.033.595,8419 2.648.818,9102
5. Cooler I (CO-101)
Tabel 4.B.5. Neraca Energi Cooler I
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q5 in 2.648.818,9102 Q out 511.635,6324
Qcooling water 2.137.183,2779
Total 2.648.818,9102 2.648.818,9102
6. Mixing Tank II (MT-201)
Tabel 4.B.6. Neraca Energi Mixing Tank II
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q8 511.635,6324 Q10 4.567.216,7614
Q9 3.449,9614
Total 515.085,5938 4.567.216,7614
7. Dekanter I (DC-201)
Tabel 4.B.7. Neraca Energi Dekanter I
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q10 4.555.350,1449 Q11 221.038,3604
Q12 4.334.311,7845
8. Dekanter II (DC-202)
Tabel 4.B.8. Neraca Energi Dekanter II
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q11 221.038,36094 Q31 14.860,8387
Q30 206,177.5218
Total 221.038,36094 221.038,36094
9. Dekanter III (DC-203)
Tabel 4.B.9. Neraca Energi Dekanter III
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q9 4.334.409,8733 Q10 224,958.8314
Q11 4.109.795,9701
Total 4.334.409,8733 4.334.409,8733
10. Mixing Tank III (MT-202)
Tabel 4.B.10. Neraca Energi Mixing Tank III
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q13 224.613,9032 Q16 227.274,7880
Q15 2.660,7268
Total 227.274,7880 227.274,7880
11. Dekanter IV (DC-204)
Tabel 4.B.11. Neraca Energi Dekanter IV
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q16 227.274,7880 Q17 224,575.5778
Q18 3.129,9927
12. Heater II (HE-104)
Tabel 4.B.12. Neraca Energi Heater II
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q in 40.460,2688 Q out 468.196,6032
Qs in 507.165.7720 Qs out 79.429,4376
Total 547.626,0408 547.626,0408
13. Heater III (HE-201)
Tabel 4.B.13. Neraca Energi Heater III
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q in 224.575,5778 Q out 2.504.874,6677
Qs in 2.703.744,2352 Qs out 423.445,1454
Total 2.928.319,8130 2.928.319,8130
14. Reaktor II (RE-301)
Tabel 4.B.14. Neraca Energi Reaktor II Panas masuk
(kJ)
Panas generasi (kJ)
Panas konsumsi (kJ)
Panas keluar (kJ)
Q19 983,2467 QR 252.404,4915 QS 329.550,3417 Q21 78.597,2935
Q20 468,1966
Total 1.451,4433 252.404,4915 329.550,3417 78.597,2935
15. Cooler II (CO-301)
Tabel 4.B.15. Neraca Energi Cooler II
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q 21 10.994.322,4182 Q 22 813.514,0235
Qcooling water 10.180.808,3947
16. Setler - 301 (SE-301)
Tabel 4.B.15. Neraca Energi Setler
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Q22 813.514,0235 Q23 109.902,5134
Q24 703.611,5101
Total 813.514,0235 813.514,0235
17. Crystalizer - 301 (SE-301)
Tabel 4.B.16. Neraca Energi Crystalizer
Panas masuk (kJ)
Panas generasi (kJ)
Panas konsumsi (kJ)
Panas keluar (kJ)
Q23 703.611,5101 Qkristalisasi 110,2460 0,0000 Q25 873.298,5951
Qpendingin -169.576,8389
Total 703.611,5101 110,2460 0,0000 703.721,7562
18. Rotary Dryer - 301 (RD-301)
Tabel 4.B.17. Neraca Energi Rotary Dryer
Panas Masuk (Kj/jam) Panas Keluar (Kj/jam)
Hsolid masuk dryer, Hs27 59.092,1585 Hsolid masuk dryer, Hs29 44.744,1532
Hudara masuk dryer, Hs27 451.274,0270 Hudara masuk dryer, Hs29 465.622,0323
IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
Suatu pabrik layak didirikan jika telah memenuhi beberapa syarat antara lain keamanan terjamin dan dapat mendatangkan keuntungan. Investasi pabrik merupakan dana atau modal yang dibutuhkan untuk membangun sebuah pabrik yang siap beroperasi termasuk untuk start up dan modal kerja. Suatu pabrik yang didirikan tidak hanya berorientasi pada perolehan profit, tapi juga berorientasi pada pengembalian modal yang dapat diketahui dengan melakukan uji kelayakan ekonomi pabrik.
A. Investasi
Investasi total pabrik merupakan jumlah dari fixed capital investment, working capital investment, manufacturing cost dan general expenses.
1. Fixed Capital Investment (Modal Tetap)
Tabel 9.1. Fixed capital investment
1. Direct Cost
- Purchased equipment-delivered Rp. 44.888.773.597 - Purchased equpment installation Rp. 20.774.524.420 - Instrumentation dan controls Rp. 10.387.262.210 - Piping (Biaya perpipaan) Rp. 31.161.786.631 - Electrical (installed) Rp. 15.580.893.315
- Buildings Rp. 31.161.786.631
- Yard improvement Rp. 10.387.262.210
- Service facilities Rp. 25.968.155.526
- Tanah Rp. 3.635.541.773
Total Direct Cost Rp. 200.993.523.772 2. Indirect Cost
- Engineering and supervision Rp. 10.049.676.188
- Construction expenses Rp. 30.149.028.565
- Contractor Fee Rp. 7.086.050.635
- Biaya tak terduga Rp. 26.799.136.503
- Plant start up Rp. 15.078.456.585
Total indirect Cost Rp. 66.997.841.257
Fixed Capital Investment
Rp. 267.991.365.030
2. Working Capital Investment (Modal Kerja)
WCI industri terdiri dari jumlah total uang yang diinvestasikan untuk stok bahan baku dan persediaan; stok produk akhir dan produk semi akhir dalam proses yang sedang dibuat; uang diterima (account receivable); uang tunai untuk pembayaran bulanan biaya operasi, seperti gaji, upah, dan bahan baku; uang terbayar (account payable); dan pajak terbayar (taxes payable). WCI untuk prarancangan pabrik Sodium styrene sulfonate adalah Rp.47.292.593.828
3. Manufacturing Cost (Biaya Produksi)
langsung suatu proses, seperti bahan baku, buruh dan supervisor, perawatan dan lain-lain. Biaya tetap adalah biaya yang tetap dikeluarkan baik pada saat pabrik berproduksi maupun tidak, biaya ini meliputi depresiasi, pajak dan asuransi dan sewa. Biaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendanai hal-hal yang secara tidak langsung membantu proses produksi.
Tabel 9.2. Manufacturing cost
1. Direct manufacturing cost
- Raw Material Rp. 883.099.352.898
- Utilitas Rp. 23.180.290.803 - Maintenance and repair cost Rp. 26.799.136.503
- operatinglabor Rp. 184.883.023.678
- Direct Supervisory Rp. 27.732.453.552
- Operating supplies Rp. 2.679.913.650
- Laboratory charges Rp. 27.732.453.552
- Patents and Royalties Rp. 6.656.664.390
Total Direct manufacturing cost Rp. 1.176.106.624.637
2. Fixed Charges
- Depresiasi Rp. 26.799.136.503 - Pajak lokal Rp. 10.719.654.601 - Asuransi Rp. 2.679.913.650
Total Fixed Charges Rp. 40.821.980.487
3. Plant Overhead Cost (POC) Rp. 184.883.023.677
Total Manufacturing cost Rp. 1.374.389.216.566
4. General Expenses (Biaya Umum)
Tabel 9.3. General Expenses
GENERAL EXPENSES
1. Administrative cost Rp. 8.747.600.000
2. Distribution and Selling Cost Rp. 369.766.047.355 3. Research and Development Cost Rp. 36.976.604.735
4. Financing (interest) Rp. 31.528.395.885
Total General Expenses Rp. 447.018.647.977
5. Total Production Cost (TPC)
TPC = manufacturing cost + general expenses = Rp. 1.848.830.236.779
B. Evaluasi Ekonomi
Evaluasi atau uji kelayakan ekonomi pabrik Sodium styrene sulfonate dilakukan dengan menghitung return on investment (ROI), payout time (POT), break even point (BEP), shut down point (SDP), dan cash flow pabrik yang dihitung dengan menggunakan metode discounted cash flow (DCF).
1. Return On Investment (ROI)
Return On Investment merupakan perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh per tahun didasarkan pada kecepatan pengembalian modal tetap yang diinvestasikan (Timmerhaus, hal 298). Laba pabrik sebelum pajak adalah Rp. 281.717.559.243 dan laba setelah pajak Rp.56.343.511.848.
Pada perhitungan ROI, laba yang diperoleh adalah laba setelah pajak. Nilai ROI pabrik Sodium styrene sulfonate adalah 71,48 %.
2. Pay Out Time (POT)
menggunakan metode linier (Timmerhaus, hal 309). Waktu pengembalian modal Pabrik Sodium styrene sulfonate adalah 1,06 tahun. Angka 1,06 tahun menunjukkan lamanya pabrik dapat mengembalikan modal dimulai sejak pabrik beroperasi.
3. Break Even Point (BEP)
BEP adalah titik yang menunjukkan jumlah biaya produksi sama dengan jumlah pendapatan. Nilai BEP pada prarancangan Pabrik Sodium styrene sulfonate ini adalah 38,04 %. Nilai BEP tersebut menunjukkan pada saat pabrik beroperasi 38,04 % dari kapasitas maksimum pabrik 100%, maka pendapatan perusahaan yang masuk sama dengan biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk sebesar 38,04 % tersebut.
4. Shut Down Point (SDP)
Grafik BEP, SDP ditunjukkan pada Gambar 9.1. berikut.
Gambar 9.1. Grafik Analisis Ekonomi
C. Angsuran Pinjaman
Total pinjaman pada prarancangan pabrik Sodium styrene sulfonate ini adalah 30 % dari total investasi yaitu Rp. 107.101.390.154. Angsuran pembayaran pinjaman tiap tahun ditunjukkan pada Tabel Discounted Cash Flow (Lampiran E).
D. Discounted Cash Flow (DCF)
V. SPESIFIKASI PERALATAN
A. Peralatan Proses
Peralatan proses pabrik Sodium Styrene Sulfonate dengan kapasitas 40.000 ton/tahun terdiri dari:
[image:31.595.141.546.347.620.2]1. Storage Tank 2-Bromo Ethyl Benzene (ST - 101)
Tabel 5.1. Storage Tank 2-Bromo Ethyl Benzene (ST - 101)
Fungsi Menyimpan bahan baku 2-Bromo Ethyl Benzene pada suhu 30 oC dan pada tekanan 1 atm selama 1 hari Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat
bottom) dan atap (head) berbentuk torispherical Kapasitas 490,1460 m3
Dimensi Diameter shell (D) = 35,0000 ft Tinggi shell (Hs) = 18,0000 ft Tebal shell (ts) = 0,7500 in Tinggi atap = 6,2810 ft Tebal head = 1,2500 in Volume total = 21.180,0789 ft3 Tinggi total = 21,6686 ft Tutup atas Bentuk torispherical head
Tekanan desain 30,0580 psi Tutup bawah Bentuk flat
Bahan konstruksi Carbon Stells SA – 283 grade C
2. Pompa - 101 (PP-101)
Tabel 5.2. Spesifikasi Pompa - 101 (PP-101)
Alat Pompa
Kode PP-101
Fungsi Memompa C8H9Br dari Storage Tank I (ST-101) ke Mixing Tank I (MT-101)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 34,210 gpm
Efisiensi Pompa 50 %
Dimensi NPS = 1,25 in
Sch = 40 in Power motor 0,5364 hp Putaran (N) 3500 rpm NPSH (minimum) 0,7113 m
Jumlah 2 buah (1 cadangan)
3. Storage Tank Methylene Chloride (ST - 102)
Tabel 5.3. Storage Tank Methylene Chloride (ST - 102)
Fungsi Menyimpan bahan baku Methylene Chloride pada suhu 30 oC dan pada tekanan 1 atm selama 2 hari Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat
bottom) dan atap (head) berbentuk torispherical Kapasitas 490,1460 m3
Dimensi Diameter shell (D) = 60,0000 ft Tinggi shell (Hs) = 30,0000 ft Tebal shell (ts) = 1,7500 in Tinggi atap = 10,6395 ft Tebal head = 2,7500 in Volume total = 103.776,2095 ft3 Tinggi total = 40,6394 ft Tutup atas Bentuk torispherical head
Tekanan desain 39,1292 psi Tutup bawah Bentuk flat
Bahan konstruksi Carbon Stells SA – 283 grade C
[image:32.595.145.535.386.650.2]4. Pompa -102 (PP-102)
Tabel 5.4. Spesifikasi Pompa-102 (PP-102)
Alat Pompa
Kode PP–102
Fungsi Memompa CH2Cl2 dari Storage Tank II (ST-102) ke Mixing Tank I (MT-101)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 302,631 gpm
Efisiensi Pompa 70 %
Dimensi NPS = 3,5 in
Sch = 40 in Power motor 4,9617 hp Putaran (N) 3500 rpm NPSH (minimum) 0,2081 ft
Jumlah 2 buah (1 cadangan)
5. Mixing Tank - 101 (MT-101)
Tabel 5.5. Spesifikasi Mixing Tank - 101 (MT-101)
Alat Mixing Tank
Kode Alat MT-101
Fungsi Mencampur 6.423,7779 kg/jam fresh feed C8H9Br
ST-101 dengan pelarut CH2Cl2 sebesar 68.193,7825
kg/jam dari ST-102 sebagai umpam mixing tank (MT-101) menjadi campuran sebanyak 74.617,4331 kg/jam
Jenis Silinder Tegak Berpengaduk
Kondisi Operasi Tekanan desain = 1 atm Temperatur = 30 oC
Dimensi Diameter Mixing Tank (Dt) = 2,2765 m Tinggi Mixing Tank = 2,2860 m
Tebal shell = 0,1875 in Tebal Head = 0,1875 in
Pengaduk type Marine dengan 6 blade dengan jumlah
baffle 4 buah (Terpisah 90o satu sama lainnya)
Tinggi pengaduk (wi) = 0,1518 m Lebar pengaduk = 0,1897 m Lebar baffle = 0,2276 m Tekanan desain = 21, 9575 psi Tutup atas Bentuk torispherical head Tekanan desain 21, 9575 psi
Bahan konstruksi Carbon steel SA 283 Grade C
6. Pompa - 103 (PP-103)
Tabel 5.6. Spesifikasi Pompa - 103 (PP-103)
Alat Pompa
Kode PP-103
Fungsi Memompa bahan dari MT-101 ke Reaktor (RE-201) Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316 Kapasitas 302,631 gal/mnt
Efisiensi Pompa 70 %
Dimensi NPS = 3,5 in
Sch = 40 in Power motor 4,9617 hp Putaran (N) 3500 rpm NPSH (minimum) 0,0672 m
Jumlah 2 buah (1 cadangan)
7. Heater – 101 (HE-101)
Tabel 5.7. Spesifikasi Heater – 101 (HE-101)
Alat Heater
Kode HE – 101
Fungsi Menaikkan temperatur keluaran Mixing Tank
(MT-101) dari 303,15 K menjadi 323,15 K sebagai umpan reaktor I (RE-201)
Bentuk Shell and Tube Heat Exchanger Dimensi pipa Shell (keluaran Mixing
Tank MT-101)
Tube (steam) ID : 13,25 in
Baffle space : 6,6250 in Passes : 1
ΔPs : 7,6684 psi (Max : 10 psi)
Number : 70 Length : 20 ft OD : 0,75 in BWG : 16 Pitch : 1 in Square pitch passes : 4
ΔPt : 0,4317 psi (Max :10 psi)
Δt : 106,9925 oF A : 274,8200 ft2
Uc : 170,9781 btu/jam ft2.oF Ud : 118,0542 btu/jam ft2.oF Rd : 0,003 diperlukan : 0,003) Bahan
konstruksi
Stainless Steel SA-240 A ISI tipe 316
8. Storage Tank Sulfur Trioksida (ST - 103)
Tabel 5.8. Storage Tank Sulfur Trioksida (ST - 103)
Fungsi Menyimpan bahan baku Sulfur Trioksida pada suhu 30 o
C dan pada tekanan 1 atm selama 3 hari.
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk torispherical
Kapasitas 106,6985 m3
Dimensi Diameter shell (D) = 20,0000 ft Tinggi shell (Hs) = 12,0000 ft Tebal shell (ts) = 0,6250 in Tinggi atap = 3,7097 ft Tebal head = 0,8750 in Volume total = 4.523,8966 ft3 Tinggi total = 15,7097 ft Tutup atas Bentuk torispherical head
Tekanan desain 32,3741 psi Tutup bawah Bentuk flat
Bahan konstruksi Carbon Stells SA – 283 grade C
Jumlah 1. buah
9. Pompa - 104 (PP-104)
Tabel 5.9. Spesifikasi Pompa - 104 (PP-104)
Alat Pompa
Kode PP-104
Fungsi Memompa SO3 dari ST-103 ke reaktor (R-201) Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 34,210 gpm
Efisiensi Pompa 40 %
Dimensi NPS = 1 in
Sch = 40 in Power motor 0,5364 hp Putaran (N) 3500 rpm NPSH (minimum) 0,0074 m
10.Heater-102 (HE-102)
Tabel 5.10. Spesifikasi Heater – 102 (HE-102)
Alat Heater
Kode HE – 102
Fungsi Menaikkan temperatur keluaran Storage Tank SO3 (ST-103) dari 303,15 K menjadi 348,15 K sebagai umpan Reaktor II (RE-301).
Bentuk Double Pipe Heat Exchanger Dimensi pipa Annulus:
IPS = 4 in
Sch. No. 40
OD = 4,5 in
ID = 4,026 in
Inner pipe:
IPS = 3 in
Sch. No. 40
OD = 3,5 in
ID = 3,068 in
Jumlah hairpin = 1 buah Panjang 1 pipa = 20 ft
∆P, annulus = 0,0078 psi
∆P, inner pipe = 0,0039 psi Bahan konstruksi Stainless Steel SA-240 A ISI tipe 316
Jumlah 1 buah
11.Reaktor – 201 (RE-201)
Tabel 5.11. Spesifikasi Reaktor – 201 (RE-201)
Alat Reaktor
Kode RE-201
Fungsi
Mereaksikan 2-Bromo Ethyl Benzene (C8H9Br) dengan Sulfur Triokside (SO3) menghasilkan 2-Bromo Ethyl Benzene Sulfonate (C8H9SO3Br)
Jenis Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)
Bahan Konstruksi Stainless steel SA 167 Grade 11 type 316 dan dilapisi glass
Kapasitas 5,7402 m3
Dimensi OD : 5,5 ft Htotal : 7,8598 ft Tebal shell : 0,3125 in Tebal head : 0,3750 in
Impeller : Disc six flat -blade open turbine Jumlah impeller : 1 buah
Power 6,9034 hp
Overall heat-transfer
coefficient (UD) 150 Btu/jam.ft 2
.oF
12.Pompa - 201 (PP-201)
Tabel 5.12. Spesifikasi Pompa - 201 (PP-201)
Alat Pompa
Kode PP–201
Fungsi Memompa produk dari Reaktor I (R-201) ke Mixing Tank-201 (MT-201)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 302,631 gpm
Efisiensi Pompa 70 %
Dimensi NPS = 3,5 in
Sch = 40 in Power motor 4,9617 hp
Putaran (N) 3500 rpm
NPSH (minimum) 0,0690 m
Jumlah 2 buah (1 cadangan)
13.Cooler – 201 (CO-201)
Tabel 5.13. Spesifikasi Cooler – 201 (CO-201)
Alat Cooler
Kode CO – 201
Fungsi Mendinginkan produk keluaran Reaktor I (RE-201) dari 323,15 K menjadi 303,15 K.
Bentuk Shell and Tube Heat Exchanger Dimensi pipa Shell (keluaran reaktor
RE-201)
Tube (air) ID : 17,25 in
Baffle space : 8,625 in Passes : 1
ΔPs : 1,3596 psi (Max : 10 psi)
Number : 177 Length : 20 ft OD : 0,75 in BWG : 16 Pitch : 1 in Square pitch passes : 1
ΔPt : 0,3611 psi (Max :10 psi)
Δt : 28,1497 oF A : 694,9020 ft2
Uc : 108,9324 btu/jam ft2.oF Ud : 81,7165 btu/jam ft2.oF Rd : 0,003 diperlukan : 0,003) Bahan
konstruksi
Stainless Steel SA-240 A ISI tipe 316
[image:37.595.147.550.128.338.2]14.Mixing Tank- 201 (MT-201)
Tabel 5.14. Spesifikasi Mixing Tank- 201 (MT-201)
Alat Mixing Tank
Kode Alat MT-201
Fungsi Mencampur 77.771,4331 kg/jam keluaran RE-201 dengan pelarut H2O sebesar 165,8807 kg/jam dari
utilitas sebagai umpam Mixing Tank (MT-201) menjadi campuran sebanyak 77.937,3086 kg/jam.
Jenis Silinder Tegak Berpengaduk
Kondisi Operasi Tekanan desain = 1 atm Temperatur = 30 oC
Dimensi Diameter Mixing Tank (Dt) = 2,4194 m Tinggi Mixing Tank = 2,4384 m
Tebal shell = 0,2500 in Tebal Head = 0,3750 in
Pengaduk type Marine dengan 6 blade dengan jumlah
baffle 4 buah (Terpisah 90o satu sama lainnya)
Tinggi pengaduk (wi) = 0,1613 m Lebar pengaduk = 0,2016 m Lebar baffle = 0,2419 m Tutup atas Bentuk torispherical head Tekanan desain 22,5423 psi
Bahan konstruksi Carbon Stells SA – 283 grade C
Jumlah 1 buah
15.Pompa - 202 (PP-202)
Tabel 5.15. Spesifikasi Pompa - 202 (PP-202)
Alat Pompa
Kode PP–202
Fungsi Memompa produk dari Mixing Tank 201 (MT-201) ke Dekanter I (DC-201)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 302,631 gpm
Efisiensi Pompa 70 %
Dimensi NPS = 3,5 in
Sch = 40 in Power motor 4,9617 hp Putaran (N) 3500 rpm NPSH (minimum) 0,0692 m
16.Dekanter - 201 (DC-201)
Tabel 5.16. Spesifikasi Dekanter - 201 (DC-201)
Alat Dekanter
Kode DC – 201
Fungsi Memisahkan fase organik dan fase an-organik yang keluar dari Mixing Tank I (MT-201) dengan prinsip perbedaan densitas dengan laju umpan 77.937,2944 kg. Jenis Horizontal cylindrical decanter vessel dengan head
berbentuk torispherical
Bahan Stainless steel SA 240 tipe 316
Suhu 30 ºC
Tekanan desain 2,2926 atm Kapasitas 10,4265 m3
Dimensi Diameter dekanter (D) : 2,2429 m Panjang dekanter (H) : 7,6582 m Tebal dekanter (ts) : 0,3125 in
Jumlah 1 buah
17.Pompa - 203 (PP-203)
Tabel 5.17. Spesifikasi Pompa - 203 (PP-203)
Alat Pompa
Kode PP–203
Fungsi Memompa produk dari ke Dekanter I (DC-201) ke Dekanter III (DC-301)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Carbon Stells SA – 283 grade C
Kapasitas 110,526 gpm Efisiensi Pompa 55 %
Dimensi NPS = 1,25 in
Sch = 40 in Power motor 1,0058 hp Putaran (N) 3500 rpm NPSH (minimum) 0,0170 m
[image:39.595.148.539.424.635.2]18.Dekanter - 203 (DC-203)
Tabel 5.18. Spesifikasi Dekanter - 203 (DC-203)
Alat Dekanter
Kode DC-203
Fungsi Memisahkan fase organik dan fase an-organik yang keluar dari Dekanter I (DC-201) dengan prinsip perbedaan densitas dengan laju umpan 9.643,8855 kg/jam
Jenis Horizontal cylindrical decanter vessel dengan head berbentuk torispherical
Bahan Carbon Stells SA – 283 grade C
Suhu 30 ºC
Tekanan desain 3,3993 atm Kapasitas 68,0210 m3
Dimensi Diameter dekanter (D) : 4,2296 m Panjang dekanter (H) : 14,3124 m Tebal dekanter (ts) : 0,6250 in
Jumlah 1 Buah
19.Pompa - 204 (PP-204)
Tabel 5.19. Spesifikasi Pompa - 204 (PP-204)
Alat Pompa
Kode PP-204
Fungsi Memompa produk dari ke Dekanter I (DC-201) ke Dekanter II (DC-302)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 302,631 gpm.
Efisiensi Pompa 50 %
Dimensi NPS = 3,5 in
Sch = 40 in
Power motor 4,9617 hp
Putaran (N) 3500 rpm
NPSH (minimum) 0,0635 m
20. Dekanter - 202 (DC-202)
Tabel 5.20. Spesifikasi Dekanter - 202 (DC-202)
Alat Dekanter
Kode DC – 202
Fungsi Memisahkan fase organik dan fase an-organik yang keluar dari Dekanter I (DC-201) dengan prinsip perbedaan densitas dengan laju umpan 68.302,4092 kg.
Jenis Horizontal cylindrical decanter vessel dengan head berbentuk torispherical
Bahan Carbon Stells SA – 283 grade C
Suhu 30 ºC
Tekanan desain 1,8149 atm Kapasitas 7,6870 m3
Dimensi Diameter dekanter (D) : 2,0220 m Panjang dekanter (H) : 6,9057 m Tebal dekanter (ts) : 0,2500 in
Jumlah 1 buah
21.Pompa - 206 (PP-206)
Tabel 5.21. Spesifikasi Pompa - 206 (PP-206)
Alat Pompa
Kode PP–206
Fungsi Memompa produk dari ke Dekanter III (DC-302) ke Mixing Tank III (MT-301)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 302,631 gpm
Efisiensi Pompa 70 %
Dimensi NPS = 2,5 in
Sch = 40 in Power motor 4,9617 hp Putaran (N) 3500 rpm NPSH (minimum) 0,0399 m
[image:41.595.149.539.425.635.2]22.Pompa - 205 (PP-205)
Tabel 5.22. Spesifikasi Pompa - 205 (PP-205)
Alat Pompa
Kode PP-205
Fungsi Memompa produk dari ke Dekanter III (DC-302) ke Mixing Tank III (MT-301)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 34,210 gpm
Efisiensi Pompa 50 %
Dimensi NPS = 1,5 in
Sch = 40 in Power motor 0,5364 hp Putaran (N) 3500 rpm NPSH (minimum) 0,0151 m
Jumlah 2 buah (1 cadangan)
23. Storage Tank H2SO4 (ST - 104)
Tabel 5.23. Spesifikasi Storage Tank H2SO4 (ST - 104)
Fungsi Menyimpan bahan baku Sulfuric Acid pada suhu 30 oC dan pada tekanan 1 atm selama 30 hari.
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk torispherical Kapasitas 13,3373 m3
Dimensi Diameter shell (D) = 10,0000 ft Tinggi shell (Hs) = 6,0000 ft Tebal shell (ts) = 0,3750 in Tinggi atap = 1,9746 ft Tebal head = 0,3750 in Volume total = 575,2996 ft3 Tinggi total = 7,9746 ft Tutup atas Bentuk torispherical head
Tekanan desain 21,2142 psi Tutup bawah Bentuk flat
Bahan konstruksi Carbon Steels SA -240 type 316
[image:42.595.147.540.125.337.2]24.Mixing Tank - 201 (MT-201)
Tabel 5.24. Spesifikasi Mixing Tank - 201 (MT-201)
Alat Mixing Tank
Kode Alat MT-201
Fungsi Mencampur 77.771,4331 kg/jam keluaran RE-201 dengan pelarut H2O sebesar 165,8807 kg/jam dari
utilitas sebagai umpam Mixing Tank (MT-201) menjadi campuran sebanyak 77.937,3086 kg/jam.
Jenis Silinder Tegak Berpengaduk
Kondisi Operasi Tekanan desain = 1 atm Temperatur = 30 oC
Dimensi Diameter Mixing Tank (Dt) = 2,4194 m Tinggi Mixing Tank = 2,4384 m
Tebal shell = 0,2500 in Tebal Head = 0,3750 in
Pengaduk type Marine dengan 6 blade dengan jumlah
baffle 4 buah (Terpisah 90o satu sama lainnya)
Tinggi pengaduk (wi) = 0,1613 m Lebar pengaduk = 0,2016 m Lebar baffle = 0,2419 m Tutup atas Bentuk torispherical head Tekanan desain 22,5423 psi
Bahan konstruksi Carbon Stells SA – 283 grade C
Jumlah 1 buah
25. Pompa - 207 (PP-207)
Tabel 5.25. Spesifikasi Pompa - 207 (PP-207)
Alat Pompa
Kode PP-207
Fungsi Memompa produk dari ke Dekanter III (DC-302) ke Mixing Tank III (MT-301)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 34,210 gpm.
Efisiensi Pompa 50 %
Dimensi NPS = 1,5 in
Sch = 40 in Power motor 0,5364 hp
Putaran (N) 3500 rpm
NPSH (minimum) 0,0151 m
26.Dekanter - 204 (DC-204)
Tabel 5.26. Spesifikasi Dekanter - 204 (DC-204)
Alat Dekanter
Kode DC-204
Fungsi Memisahkan fase organik dan fase an-organik yang keluar dari Mixing Tank II (MT-202) dengan prinsip perbedaan densitas dengan laju umpan 8.117,9943 kg/jam
Jenis Horizontal cylindrical decanter vessel dengan head berbentuk torispherical
Bahan Carbon Stells SA – 283 grade C
Suhu 30 ºC
Tekanan desain 2,1662 atm Kapasitas 7,1290 m3
Dimensi Diameter dekanter (D) : 1,9707 m Panjang dekanter (H) : 6,7512 m Tebal dekanter (ts) : 0,2500 in
Jumlah 1 Buah
27.Pompa - 208 (PP-208)
Tabel 5.27. Spesifikasi Pompa - 208 (PP-208)
Alat Pompa
Kode PP–208
Fungsi Memompa produk dari ke Dekanter IV (DC-204) ke Reaktor II (RE-301)
Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 34,210 gpm
Efisiensi Pompa 50 %
Dimensi NPS = 1,5 in
Sch = 40 in Power motor 0,5364 hp
Putaran (N) 3500 rpm
NPSH (minimum) 0,0151 m
[image:44.595.149.551.447.658.2]28.Heater – 201 (HE-201)
Tabel 5.28. Spesifikasi Heater – 201 (HE-201)
Alat Heater
Kode HE – 201
Fungsi Menaikkan temperatur keluaran Dekanter IV
(DC-204) dari 303,15 K menjadi 348,15 K sebagai umpan Reaktor II (RE-301)
Bentuk Shell and Tube Heat Exchanger Dimensi pipa Shell (keluaran Mixing
Tank MT-101)
Tube (steam) ID : 12 in
Baffle space : 6 in Passes : 1
ΔPs : 0,3713 psi (Max : 10 psi)
Number : 60 Length : 20 ft OD : 0,75 in BWG : 16 Pitch : 1 in Square pitch passes : 8
ΔPt : 0,4274 psi (Max :10 psi)
Δt : 78,6698 oF A : 228,9418 ft2
Uc : 167,7583 btu/jam ft2.oF Ud : 116,6285 btu/jam ft2.oF Rd : 0,003 diperlukan : 0,003) Bahan
konstruksi
Stainless Steel SA-240 A ISI tipe 316 Jumlah 1 buah
29.Solid Storage – 301 (SS-301)
Tabel 5.29. Spesifikasi Solid Storage – 301 (SS-301)
Alat Solid Storage
Kode Alat SS-301
Fungsi Tempat menyimpan bahan baku NaOH solid selama 3 hari
Tipe Storage Bin
Kapasitas 4.246,4023 ft3
Dimensi Diameter shell (D) = 20 ft Diameter konis bawah (d) = 5 ft Tebal shell (ts) = 7/16 in Tebal konis (tc) = ½ in Tinggi storage (Ht) = 25,5000 ft Tekanan Desain 25,8947 psi
Bahan konstruksi High Silicon Cast Iron ASTM A518
[image:45.595.148.539.125.504.2]30.Screw Conveyor – 301 (SC-01)
Tabel 5.30. Spesifikasi Screw Conveyor – 301 (SC-301)
Alat Screw Conveyor
Kode Alat SC-301
Fungsi Mengalirkan produk NaOH 98 % dari Solid Storage (SS-301) ke Bucket Elevator (BE-301).
Jenis Helicoid screw conveyor
Kapasitas 5 ton/jam
Dimensi Kecepatan screw = 40 rpm Diameter flights = 9 in Diameter pipa = 2,5 in Diameter shaft = 2 in Diameter shaft = 9 in Panjang screw = 15 ft
Max kapasitas torque = 7600 in-lb Daya Motor 0,5 hp
Jumlah 1 buah
[image:46.595.151.539.116.340.2]31.Bucket Elevator - 301 (BE-301)
Tabel 5.31. Spesifikasi Bucket Elevator - 301 (BE-301)
Alat Bucket Elevator
Kode Alat BE-301
Fungsi Mengangkut bahan baku NaOH dari Storage ke Reaktor II
Jenis Centrifugal-discharge spaced buckets Kapasitas 2,3513 ton/jam
Dimensi Tinggi = 6,7459 ft Lebar Belt = 7 in
Kecepatan = 225 ft/menit
Daya Motor 2 hp
32.Hopper - 301 (H-301)
Tabel 5.32. Spesifikasi Hopper - 301 (H-301)
Alat Hopper
Kode Alat H – 301
Fungsi Menampung bahan baku NaOH dan
mengumpankannya ke Reaktor II (RE-301)
Tipe Hopper
Kapasitas 58,9777 ft3
Dimensi Diameter Hopper = 7,7037 ft H Hopper = 2,8889 ft Tebal konis (tc) = 1/4 in
Bahan Kontruksi High Silicon Cast Iron ASTM A518
33.Reaktor – 301 (RE-301)
Tabel 5.33. Spesifikasi Reaktor – 301 (RE-301)
Alat Reaktor
Kode RE-301
Fungsi
Mereaksikan 2-Bromo Ethyl Benzene Sulfonat (C8H9Br) dengan Natrium Hidroksida (NaOH) menghasilkan Sodium Styrene Sulfonat (C8H7SO3Na)
Jenis Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)
Bahan Konstruksi Stainless steel SA 167 Grade 11 type 316 dan dilapisi glass
Kapasitas 3,2759 m3
Dimensi OD : 5,5 ft Htotal : 6,6697 ft Tebal shell : 0,3125 in Tebal head : 0,3125 in
Impeller : Disc six flat -blade open turbine
Jumlah impeller : 1 buah
Power 4,3270 hp
Overall heat-transfer coefficient (UD)
150 Btu/jam.ft2.oF
34.Cooler – 301 (CO-301)
Tabel 5.34. Spesifikasi Cooler – 301 (CO-301)
Alat Cooler
Kode CO – 301
Fungsi Mendinginkan produk keluaran Reaktor II (RE-301) dari 348,15 K menjadi 303,15 K.
Bentuk Shell and Tube Heat Exchanger Dimensi pipa Shell (keluaran Reaktor II
RE-301)
Tube (air) ID : 31 in
Baffle space : 15,5 in Passes : 1
ΔPs : 3,6963 psi (Max : 10 psi)
Number : 560 Length : 20 ft OD : 0,75 in BWG : 16 Pitch : 1 in Square pitch passes : 8
ΔPt : 1,1104 psi (Max :10 psi)
Δt : 29,2757 oF A : 2.198,5600 ft2
Uc : 164,7523 btu/jam ft2.oF Ud : 116,8167 btu/jam ft2.oF Rd : 0,003 diperlukan : 0,003) Bahan
konstruksi
Stainless Steel SA-240 A ISI tipe 316
Jumlah 1 buah
35.Pompa - 301 (PP-301)
Tabel 5.35. Spesifikasi Pompa - 301 (PP-301)
Alat Pompa
Kode PP–301
Fungsi Memompa produk dari Reaktor II ke Setler (Se-501) Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 65,78 gpm
Efisiensi Pompa 50 %
Dimensi NPS = 1,5 in
Sch = 40 in Power motor 1,0058 hp Putaran (N) 3500 rpm NPSH (minimum) 0,0171 m
36.Setler - 301 (SE-301)
Tabel 5.36. Spesifikasi Setler - 301 (SE-301)
Alat Setler
Kode SE – 301
Fungsi Memisahkan fase organik dan fase an-organik yang keluar dari Reaktor II (RE-301) dengan prinsip perbedaan densitas dengan laju umpan 10.076,6756 kg. Jenis Vertical cylindrical decanter vessel dengan head
berbentuk torispherical
Bahan Carbon Stells SA – 283 grade C
Suhu 30 ºC
Tekanan desain 1,2931 atm Kapasitas 0,1668 m3
Dimensi Diameter setler (D) : 0,5474 m Panjang setler (H) : 1,9451 m Tebal setler (ts) : 0,1875 in
Jumlah 1 Buah
37.Pompa - 302 (PP-302)
Tabel 5.37. Spesifikasi Pompa - 302 (PP-302)
Alat Pompa
Kode PP-302
Fungsi Memompa produk dari Reaktor II ke Setler (Se-501) Jenis Centrifugal pump, single suction, single stage Bahan Konstruksi Stainless Steel (austenitic) AISI tipe 316
Kapasitas 65,78 gpm
Efisiensi Pompa 50 %
Dimensi NPS = 1,25 in
Sch = 40 in Power motor 1,0058 hp Putaran (N) 3500 rpm NPSH (minimum) 0,0195 m
38.Crystallizer - 301 (CR-301)
Tabel 5.38. Spesifikasi Crystallizer -301 (CR-301)
Fungsi Membentuk Kristal sodium styrene sulfonate
Bentuk CR-301
Tipe Alat Stirred tank crystalizer Kondisi Operasi Temperatur = 31,0706 oC
Tekanan desain = 20,9776 psi = 1,4271 atm Pendingin = air
Dimensi Tinggi = 7 ft Diameter shell = 7 ft Tebal shell = 3/16 in Tebal head = 1/4 in
Tipe Pengaduk : six flat blades turbin Jumlah pengaduk : 1 buah
Putaran pengaduk : 346,1516 rpm Daya pengaduk : 0,0108 Hp Koil pendingin
ODp = 5,6 ft Panjang koil = 176,0640 ft Lilitan koil = 10 lilitan Tinggi koil = 4 ft
Bahan konstruksi Carbon Steels SA -240 type 316
Jumlah 1 buah
39.Centrifuge - 301 (CF-301)
Tabel 5.39. Spesifikasi Centrifuge - 301 (CF-301)
Alat Centrifuge
Kode Alat CF-301
Fungsi Untuk memisahkan kristal Sodium Styrene Sulfonate dari mother Liquor.
Jenis Knife – discharge bowl centrifuge Dimensi Diameter Bowl = 0,9144
Daya Motor = 30 hp
40.Rotary Dryer – 301 (RD-301)
Tabel 5.40. Spesifikasi Rotary Dryer – 301 (RD-301) Kode Alat RD-301
Nama Alat Rotary dryer
Fungsi Menguapkan air yang ada didalam kristal sodium styrene sulfonate hingga mencapai kadar air yang diinginkan Bahan
kontruksi
Low Alloy Steel SA-203 Grade C Dimensi Diameter = 5,0713 ft
Panjang = 30,6339 ft Putaran = 4,9297 rpm Waktu tinggal = 0,2307 jam Kemiringan = 0,06 m/m Jumlah radial flight = 12 buah Tinggi flight = 0,6339 ft Daya Rotary = 17,2444 Hp Kondisi Operasi T. Udara masuk = 176,67 oC
T. Udara keluar = 81,80 oC T. Produk masuk = 31,0706oC T. Produk keluar = 30 oC T. Bola basah = 54,56oC
41.Screw Conveyor - 302 (SC-302)
Tabel C.41. Spesifikasi Alat Screw Conveyor - 302 ( SC – 302 )
Alat Screw Conveyor
Kode Alat SC-302
Fungsi Mengalirkan produk C8H7SO3Na 98 % dari Silo (SL-301) ke Gudang Produk (GP-(SL-301).
Jenis Helicoid screw conveyor
Kapasitas 5 ton/jam
Dimensi Kecepatan screw = 40 rpm Diameter flights = 9 in Diameter pipa = 2,5 in Diameter shaft = 2 in Diameter shaft = 9 in Panjang screw = 15 ft
Max kapasitas torque = 7600 in-lb Daya Motor 0,5 hp
42.Bucket Elevator - 302 (BC-302)
Tabel C.42. Spesifikasi Alat Bucket Elevator - 302 ( BE – 302 )
Alat Bucket Elevator
Kode Alat BE-302
Fungsi Mengangkut produk C8H7SO3Na 98 % dari screen ke Silo (SL-301).
Jenis Centrifugal-discharge spaced buckets Kapasitas 6,0606 ton/jam
Dimensi Tinggi = 24 ft Lebar Belt = 7 in
Kecepatan = 97,4026 ft/menit Daya Motor 0,5 hp
Jumlah 1 buah
43.Silo - 301 (SL-301)
Tabel C.43. Spesifikasi Alat Silo - 301 ( SL – 301 )
Alat Silo
Kode Alat SL-301
Fungsi Tempat menyimpan bahan baku C8H7SO3Na selama 1 hari.
Jenis Silinder tegak, bagian atas berbentuk datar dan bagian bawah berbentuk konis terpancung dihubungkan dengan screw conveyor
Kapasitas 2.684,5130 ton/jam
Dimensi Diameter shell (D) = 15 ft Diameter konis bawah (d) = 3,75 ft Tebal shell (ts) = 7/16 in Tebal konis (tc) = ½ in Tinggi storage (Ht) = 23,6250 ft Tekanan Desain 29,6992 psi
Bahan konstruksi Carbon Steel SA 283 C tipe 316
44.Belt Conveyor - 301 (BC-301)
Tabel C.44. Spesifikasi Belt Conveyor - 301 (BC-301)
Alat Belt Conveyor - 301
Kode (BC-301)
Fungsi Mengangkut Sodium Styrene Sulfonat dari unit pengantongan ke gudang
Tipe belt Troughed belt on 20o idlers
45.Gudang Produk – 301 (GP-301)
Tabel C.45. Spesifikasi Gudang Produk (GP – 301)
Alat Gudang Produk (Sodium Styrene Sulfonat)
Kode GP – 301
Fungsi Menyimpan produk Sodium Styrene Sulfonat selama 30 hari operasi
Bentuk Bangunan tertutup Dimensi P = 21,2560 m
L = 10,6280 m
B. Peralatan Utilitas
[image:53.595.149.494.473.653.2]1. Bak Sedimentasi (BS-01)
Tabel 5.46. Spesifikasi Bak Sedimentasi - 01 (BS-01) Alat Bak Sedimentasi
Kode BS-01
Fungsi Mengendapkan lumpur dan kotoran air sungai sebanyak 63,5945 m3/jam dengan waktu tinggal 1 jam
Bentuk Bak rectangular Kapasitas 70,6605 m3
2. Bak Penggumpal - 01 (BP-01)
Tabel 5.47. Spesifikasi Bak Penggumpal - 01 (BP-01)
Alat Bak Penggumpal
Kode BP- 01
Fungsi Menggumpalkan kotoran yang tidak
mengendap di bak penampungan awal dengan menambahkan alum Al2(SO4)3, soda kaustik dan klorin.
Bentuk Silinder Vertikal Kapasitas 70,6605 m3
Dimensi Diameter = 4,4816 m Tinggi = 4,4816 m Pengaduk Marine Propeller
Diameter pengaduk = 1,4939 m Power = 2,3302 hp
Jumlah 1 buah
3. Tangki Alum - 01 (TP-01)
Tabel 5.48. Spesifikasi Tangki Alum - 01 (TP-01)
Alat Tangki Larutan Alum
Kode TP – 01
Fungsi Menyiapkan dan menyimpan larutan alum konsentrasi 26% volum selama 1 hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal.
Bentuk Silinder vertical
Dimensi Diameter = 1,2192 m Tinggi = 1,2192 m Pengaduk Marine propeller
Diamater pengaduk = 0,4064m Power = 0,0180 hp
4. Tangki Soda Kaustik - 03 (TP-03)
Tabel 5.49. Spesifikasi Tangki Soda Kaustik - 03 (TP-03)
Alat Tangki Larutan NaOH
Kode TP – 03
Fungsi Menyiapkan dan menyimpan larutan NaOH selama 5 hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal.
Bentuk Silinder vertical
Dimensi Diameter = 1,8654 m Tinggi = 1,8654 m Pengaduk Marine propeller
Diamater pengaduk = 0,6604 m Power = 0,2496 hp
Jumlah 1 buah
5. Tangki Larutan Klorin - 02 (TP – 02)
Tabel 5.50. Spesifikasi Tangki Klorin - 02 (TP – 02) Alat Tangki Larutan Klorin
Kode TP – 02
Fungsi Menyiapkan dan menyimpan larutan klorin selama satu hari untuk diinjeksikan ke dalam bak penggumpal.
Bentuk Silinder vertical
Dimensi Diameter = 3,0480 m Tinggi = 3,0480 m Pengaduk Marine propeller
Diamater pengaduk = 1,0160 m Power = 4,0527 hp
6. Clarifier - 01 (CF-01)
Tabel 5.51. Spesifikasi Clarifier (CF-01)
Alat Clarifier
Kode CF – 01
Fungsi Mengendapkan gumpalan-gumpalan kotoran dari bak penggumpal
Bentuk Bak berbentuk kerucut terpancung Kapasitas 40,6057 m3
Dimensi Tinggi = 3,0480 m Diameter atas = 9,4126 m Diameter bawah = 5,7417 m
Jumlah 1 buah
7. Sand Filter (SF-401)
Tabel 5.52. Spesifikasi Sand Filter (SF-401)
Alat Sand Filter
Kode SF – 401
Fungsi Menyaring kotoran-kotoran yang terbawa air Bentuk Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah
torispherical. Kapasitas 12,2053 m3
Dimensi Diameter = 3,0480 m
Tinggi = 0,9144 m
Tebal shell (ts) = 3/8 in Bahan konstruksi Carbon Steel SA 283
8. Tangki Penyimpanan Air - 04 (TP - 04)
Tabel 5.53. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air - 04 (TP - 04)
Alat Tangki
Kode TP – 04
Fungsi Menampung air keluaran sand filter sebanyak 36,5360m3/jam.
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk conical Kapasitas 548,0400 m3
Dimensi Diameter shell (D) = 30 ft Tinggi shell (Hs) = 26 ft Tebal shell (ts) = 0,5703 in Tinggi atap = 6,0132 ft
Tebal lantai = ¼ in, bentuk plate Jumlah course = 5
Tutup atas Bentuk conical Tekanan Desain 28,2140 psi Tebal head 3/16 in
Bahan konstruksi Carbon Steel SA 283
Jumlah 1 buah
9. Tangki penyimpanan Air - 05 (TP – 05)
Tabel 5.54. Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air - 05 (TP – 05) Alat Tangki penyimpanan air dosmetik
Kode TP – 05
Fungsi Tempat penyimpanan bahan baku air untuk
keperluan umum dan sanitasi pada suhu 30oC dan pada tekanan atmosferik selama 12 jam.
Bentuk Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom) dan atap (head) berbentuk conical Kapasitas 564,48 m3
Dimensi Diameter shell (D) = 107,5 in Tinggi shell (Hs) = 101,9113 in Tebal shell (ts) = ¼ in
Tinggi atap = 0,5008 ft
Tebal lantai = ¼ in, bentuk plate Tutup atas Bentuk conical
Tekanan Desain 19,3937 psi Tebal head 3/16 in
Bahan konstruksi Carbon Steel SA 283
10.Hot Basin - 01 (HB-01)
Tabel 5.55. Spesifikasi Hot Basin - 01 (HB-01) Alat Hot Basin
Kode HB – 01
Fungsi Menampung air proses yang akan didinginkan di cooling water
Bentuk Bak rektangular Kapasitas 624,7774 m3
Dimensi Panjang = 8,5489 m Lebar = 8,5489 m Tinggi = 8,5489 m Tebal dinding = 12 cm Jumlah 1 buah
11.Dispersant - 03 (TI- 03)
Tabel 5