ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY
PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 5 SUNGAILANGKA PESAWARAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh
Sujito
Penelitian ini beranjak dari rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas V Sekolah Dasar Negeri 5 Sungailangka Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran yang belum mencapai KKM yaitu 65. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran Matematika melalui penerapan pembelajaran Discovery pada siswa kelas V SDNegeri 5 Sungailangka, Pesawaran tahun pelajaran 2012/2013.
Penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan prosedur yang berbentuk siklus yang terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.
Hasil penelitian pada siklus I yang mengalami peningkatan sebesar 60%-63% dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 68%-73%, dengan indikator ketercapaian prestasi belajar melebihi dari yang telah ditetapkan sekolah yaitu 65. Dari keseluruhan siswa rata-rata nilai yang diperoleh adalah 73.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Teori Belajar
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suau perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungannya. Dalam proses belajar terjadi perubahan dan peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan siswa, baik dari segi kognitif, psikomotor maupun afektif. Menurut Sardiman (2001) “Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan seperti membaca, mengamati dan aktivitas-aktivitas lain, sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran”. Ada beberapa definisi tentang belajar, antara lain diuraikan sebagai berikut :
1) Cronbach memberikan definisi : Learning is shown by a change in behaviour as result of experience.
2) Harold Spear memberikan batasan : Learning observe, to read, to imitate, to try something themeselves, to listen, to follow direction.
3) Goach, mengatakan : Learning is a change in performance as a result of practice. (Sardiman, 2001).
Menurut pendapat Nur (2001:3) belajar adalah sesuatu yang akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa akan menyerap dan mengendapkan meteri itu dengan lebih baik.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2003:729) belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu tertentu tergantung pada kekuatan harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh hasil tertentu dan pada daya tarik hasil itu bagi orang yang bersangkutan. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Seperti yang dikemukakan oleh Mouly dalam bukunya Psychology for Effective Teaching, bahwa belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman. Dengan demikian, inti dari belajar adalah adanya perubahan tingkah laku karena adanya pengalaman. Perubahan tingkah laku tersebut dapat berupa perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi. Adapun pengalaman dalam proses belajar ialah bentuk interaksi antara individu dengan lingkungan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan seperti membaca, mengamati dan aktivitas-aktivitas lain, sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran
2.2 Pengertian Matematika
kesimpulan tidak tertarik berdasarkan pengalaman keindraan ,tetapi atas kesimpulan yang ditarik dari kaidah –kaidah tertentu melalui dedukasi (Ensiklopedia Indonesia ).
Menurut Flowler (dalam Pandoyo 1997:1) matematika merupakan mata pelajaran
yang bersifat abstak sehingga dituntut kemampuan guru untuk dapat mengupayakan metode yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa . Untuk itu diperlukan model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran matematika , pentingnya tekanan pada kemampuan
peserta didik dalam berfikir intuitif dan analitik akan mencerdaskan peserta didik membuat prediksi dan ttrampil dalam menemukan pola (pattern) dan hubungan/keterkaitan (relation) Bruner (dalam Muhsetyo 2009 :16) pembaruan dalam proses drill and practice ke proses bermakna dan dilanjutkan proses berfikir intuitif dan anlitik untuk selalu meningkatkan mutu pembelajaran matematika.
Matematika di sekolah dasar adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir ,berkomunikasi ,untuk alat memecahkan masalah atau berbagai persoalan secara praktis. Hakekat belajar matematika didasarkan pada pandangan konstruktivisme , yaitu anak belajar matematika dihadapkan pada masalah tertentu
berdasarkan pengetahuan yang diperoleh ketika belajar dan berusaha memecahkannya (Uno,2007: 1)
2.3 Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22). Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:250), hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.
Dalam Poerwodinata (2003: 348), hasil adalah sesuatu yang diadakan oleh usaha. Jadi hasil belajar adalah hasi yang dicapai seseorang setelah mengadakan suatu kegiatan belajar yang berbentuk dalam suatu nilai hasil belajar yang diberikan oleh guru.
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Hasil belajar sangat ditentukan oleh aktivitas belajar yang ditentukan oleh siswa itu sendiri.
huruf.Dengan adanya keberhasilan dalam pembelajaran model discovery maka hasil-hasil belajar akan menjadi optimal. Sejalan dengan hasil belajar, maka dapat diartikan bahwa hasil belajar Matematika adalah nilai yang diperoleh siswa setelah melibatkan secara langsung/aktif seluruh potensi yang dimilikinya baik aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan) dalam proses belajar mengajar Matematika.
2.4 Pembelajaran Metode Penemuan (discovery)
Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund (dalam Suryosubroto, 2002) discovery adalah proses mental dimana siswa memampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan dengan proses mental tersebut antara lain ialah: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur membuat kesimpulan dan sebagainya. Suatu konsep misalnya: segi tiga, pans, demokrasi dan sebagainya, sedang yang dimaksud dengan prisnsip antara lain ialah: logam apabila dipanaskan akan mengemabang. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi.
Gage &Berliner (1984:490) mengutarakan bahwa dalam metode penemuan para siswa memerlukan penemuan konsep ,prinsip dan pemecahan masalah untuk menjadi miliknya lebih dari pada sekedar menerimanya dari seseorang guru atau dari sebuah buku. Metode penemuan dapat ditandai adanya keatifan siswa dalam memperoleh ketrampilan intlektual, sikap dan ketrampilan psikomotorik.
Metode discovery adalah metode yang menganggap siswa sebagai subyek sekaligusobyek pembelajaran yang memiliki kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya (Rohani, 2004). Richard dan asistennya mencoba self-learning siswa (belajar sendiri) itu, sehingga situasi belajar mengajar berpindah dari situsi teacher learning menjadi situasi student dominated learning. Dengan menggunakan discovery learning, ialah suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri. Agar anak dapat belajar sendiri.Penggunaan teknik discovery ini guru berusaha meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
Tujuan model pembelajaran discovery menurut Richard adalah:
a Meningkatkan ketertiban siswa secara aktif dalam proses pembelajaran . b Mengarahkan siswa belajar seumur hidup .
c Mengurangi ketergantungan siswa kepada guru dalam pembelajaran d Melatih siswa memanfaatkan sumber informasi dalam lingkungan .
Langkah-langkah pelaksanaan model discovery menurut Richard adalah: a Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa.
d Menjelaskan tugas-tugas yang akan dilakukan dalam pembelajaran. e Mempersiapkan alat-alat dan suasana belajar.
f Mengecek pemahaman siswa.
g Melaksanakanproses penemuan dengan mengumpulkan data. h Membantu dan membimbing siswa dalam menganalisa data .
i Membentuk siswa dalam menemukan masalah,prinsip dan ide berdasarkan hasil.
Maka teknik ini memiliki keuntungan sebagai berikut:
1. Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan . 2. Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut. 3. Dapat membangkitkan kegairahan belajar mengajar para siswa. 4. Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengankemampuannya masing-masing. 5. Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat.
6. Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri.
Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman belajar saja, membantu bila diperlukan.Walaupun demikian baiknya teknik ini toh masih ada pula kelemahan yang perlu diperhatikan ialah:
1. Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajarini. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.
3. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencaan dan pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik penemuan.
4. Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan proses pengertiansaja, kurang memperhatikan perkembangan/pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa. 5. Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir secara kreatif.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam metode discovery para siswa memerlukan penemuan konsep , prinsip dan pemecahan masalah untuk
menjadi miliknya lebih dari pada sekedar menerimanya dari seseorang guru atau dari sebuah buku.
2.5 Kerangka Pikir Penelitian
Rendahnya pencapaian nilai akhir peserta didik ini, menjadi indikasi bahwa pembelajaran yang dilakukan selama ini belum efektif. Nilai akhir dari evaluasi belajar belum mencakup penampilan dan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran , hingga sulit untuk mengukur keterampilan peserta didik.
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian
siswa yang diteliti kondisi awal guru peneliti
tindakan kelas pembelajarandimodel melihat siklus I scovery
kondisi akhir siklus II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa system pedidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan local, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Sesuai dengan Peraturan Menteri No. 22 Tahun 2006 tentang tujuan Mata Pelajaran Matematika secara umum adalah kegiatan yang ditempuh peserta didik dalam mata pelajaran Matematika dalam setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan kompetensi lulusan.
pemebelajaran dapat dilihat dari proses belajar siswa di kelas . Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal yang terdapat banyak faktor yang harus diperhatikan, yang berasal dari dalam ( faktor internal ) maupun faktor dari luar ( faktor external) dari subyek belajar.Sampai saat ini hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran matematika masih rendah, sehingga belum sesuai dengan harapan para pendidik.Rendahnya hasil belajar siswa ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang merupakan bagian dari pendidikan itu sendiri seperti: sarana belajar, guru, metode dan siswa dimana antar bagian satu dengan yang lain saling mempengaruhi dan berkaitan secara keseluruhan.
Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas V SDN 5 Sungailangka Kecamatan Gedongtataan hanya sebesar 60. Penyebab hasil belajar siswa ini diduga karena minat belajar siswa yang masih rendah, salah satu cara yang digunakan adalah dengan menggunakan metode discovery yang tepat.Metode eksperimen yang digunakan agar siswa memperoleh informasi tentang sesuatu pokok persoalan secara langsung dari guru (pengetahuan siswa tidak abstrak). Dan juga guru harus menggunakan metode yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
Berdasarkan data di kelas V SDN 5 Sungailangka rata-rata nilai matematika yang diperoleh pada akhir tahun pelajaran 2011/2012 adalah 60 sedangkan nilai tersebut belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah yaitu 65. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1. Hasil Nilai Belajar Siswa Kelas V SDN 5 Sungailangka Mata Pelajaran Matematika Tahun Pelajaran 2011/2012
1 Rendah (rata-rata 50) 5 33% 2 Sedang (rata-rata 51-60) 7 47% 3 Tertinggi (rata-rata 61-70) 3 20%
Jumlah 15 100%
Sumber : Daftar Nilai Matematika, 2012
Berhasil tidaknya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya
adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena gurusecara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/ model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
masalah untuk memiliki lebih daripada sekedar menerima dari seorang guru atau sebuah buku. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul ”Peningkatan Hasil Belajar Matematika DenganMenggunakan Model Pembelajaran Discovery Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 5 Sungailangka Pesawaran.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
a. Motivasi dan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran masih sangat rendah.
b. Hasil belajar pelajaran matematika peserta didik masih rendah.
c. Pelaksanaan pembelajaran matematika di kelas V SDN 5 Sungailangka masih menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariasi.
d. Disiplin siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika masih rendah.
e. Kurangnya peran guru dalam memberikan fasilitator kepada siswa.
f. Belum diterapkannya pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran discovery.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut :
1. Apakahdengan menggunakan model pembelajaran discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 5 Sungailangka pada mata pelajaran Matematika ?
1.4. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan alat peraga dan model
pembelajaran discovery dalam mata pelajaran matematika kelas V dapat
meningkatkan prestasi dan aktivitas siswa di SDN 5 Sungailangka.
1.Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 5 Sungailangka dalam mata pelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran discovery.
1.5Manfaat Penelitian
1. Membantu siswa dalam pembelajaran matematika siswa kelas V SDN 5 Sungailangka dengan menggunakan model pembelajaran discovery.
2. Dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SDN 5 Sungailangka dengan menggunakan model pembelajaran discovery.
3. Pengetahuan siswa tidak abstrak, siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep dan prinsip.
4. Mempermudah siswa dalam belajar Matematika dengan menggunakan model pembelajarandiscovery.
5. Menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa dengan menggunakan model pembelajaran discovery sehingga siswa tidak terikat.
b. Bagi Guru
1. Mempermudah dalam penyampaian materi pelajaran.
2. Sebagai model pembelajaran alternatif yang digunakan untuk pembelajaran di kelas.
c. Manfaat Bagi Sekolah.
1 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Dari uraian yang telah ditulis pada bab sebelumnya,dapat dikemukakan kesimpulan
dan saran sebagai berikut:
5.1 Simpulan
1. Model pembelajaran discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal
ini terlihat pda siklus I yang mengalami peningkatan sebesar 60%-63% dan
siklus II mengalami peningkatan sebesar 68%-73%, dengan indicator
ketercapaian prestasi belajar melebihi dari yang telah ditetapkan sekolah yaitu
65. Dari keseluruhan siswa rata-rata nilai yang diperoleh adalah 73.
5.2 Saran
1. Bagi Siswa
Model pembelajaran discovery dapat digunakan sebagai suatu cara yang
efektif dalam melatih siswa untuk bersosialisasi dengan temannya kerena akan
menumbuhkan suasana yang saling asah, asih,dan asuh.
2. Bagi Guru
Hendaknya guru memanfaatkan model pembelajaran discovery sebagai salah
satu alternative untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan keterlibatan siswa
2 3. Bagi Sekolah
Penerapan model pembelajaran discovery diharapkan dapat digunakan sebagai
masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang serupa atau bahan
perbandingan dengan model pembelajaran lain untuk diketahui hasil yang
efektif dalam suatu model pembelajaran dan meningkatkan aktivitas dalam
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY
PADA SISWAKELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 5 SUNGAILANGKA
PESAWARAN
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh SUJITO
Skripsi
Sebagai Salah SatuSyaratuntukMencapaiGelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi PGSD Strata 1 DalamJabatan JurusanIlmuPendidikan
FakultasKeguruandanIlmuPendidikan
PROGRAM STUDI PGSD STRATA I DALAM JABATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ……… iv
DAFTAR GAMBAR ……… v
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah ……… 1
1.2. Identifikasi masalah ……….. 4
1.3. Rumusan masalah ………. 4
1.4. Tujuan Penelitian ………. 4
1.5. Manfaat Penelitian ………… ……….. 5
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori belajar ……….. 6
2.2. Pengertian Matematika ………. 7
2.3. Hasil Belajar ………..……… 8
2.4. Pembelajaran Metode Penemuan (discovery)……… 10
III. METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian ……… 14
3.2. Subjek Penelitian ………. 14
3.3. Setting Penelitian ………. 14
3.4. Langkah-Langkah Penelitian ……….. 15
3.5. Metode Pengumpulan Data ……….. 20
3.6. Metode Analisis data ……… 21
3.7. Indikator keberhasilan ……….. 22
IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Daerah Penelitian………... 23
4.2.Penetapan Kelas dan Waktu Penelitian ………. 24
4.3.Persiapan Perangkat Pembelajaran ……….... 25
4.4.Tahap Pelaksanaan dan Hasil Penelitian ……… 25
4.5.Pembahasan ………... 39
5.2.Saran ………... 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Pemetaan
2. Silabus
3. RPP
4. LKS
5. Lembar Observasi aktivitas siswa
6. Soal tes
7. Lembar Jawaban
8. Lembar Penilaian siswa
9. Lembar observasi aktivitas guru mengajar
10. Surat izin penelitian
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 KerangkaPikirPenelitian ... 18
3.1 Model SiklusPenelitianTindakanKelas... 20
4.1 GrafikRekapObservasiAktivitasBelajarSiswadalam Proses KBM Per
Siklus ………... 41
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1. Hasil Nilai Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika TP 2012/2013... 2
4.1 Daftar Guru SDN 5 Sungailangka Kecamatan Gedongtataan Kabupaten
Pesawaran …... ... 27
4.2. Jadwal pertemuan penelitian mata pelajaran matematika kelas V SD N 5 Sungailangka
…… 28
4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I Pertemuan I 30
4.4 Hasil Tes Formatif Pada Siklus I Pertemuan Pertama... 31
4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ... 33
4.6 Hasil Tes Formatif Pada Siklus I Pertemuan II ... 33
4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam PembelajaranSiklus II Pertemuan I 36
4.8 Hasil Tes Formatif Pada Siklus II Pertemuan Pertama... 36
4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam PembelajaranSiklus II Pertemuan II 38
4.10 Hasil Tes Formatif Pada Siklus II Pertemuan Kedua ... 39
4.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 40 4.12 Hasil
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukurdankerendahanhati, karyainipenulispersembahkanuntuk: :
Istri dan anak-anakku tersayang yang selalu setia memberikan dukungan, semangat dan
doanya sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan lancar.
Bapak dan IbuDosen Pembimbing dan Pembahas yang selalu memberikan bimbingan dan
bantuan serta masukannya sehingga terselesainya tugas akhir ini.
Sahabat-sahabatku yang telah memberikan dukungan, saran dan semangat selama
penulisan Tugas Akhir ini.
AlmamatertercintaUniversitas Lampung
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa menganugrahkan nikmat-Nya kepada penulis,
sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Tugas Akhir dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
DiscoveryPada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 5 Sungailangka Pesawaran” sebagai salah
satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. selaku ketua Jurusan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD.
4. Bapak Drs.Nazarudin Wahab, M.Pdselaku Dosen Pembimbing.
5. Ibu Dra. Nelly Astuti, M.Pd,selaku Dosen Pembahas.
6. Seluruh dewan guru SD Negeri 5 Sungailangka Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran.
7. Keluargaku tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan.
Semoga bimbingan, bantuan, saran dan kritik serta amal baik Bapak/Ibu/Saudara yang diberikan
kepada penulis akan memperoleh pahala dari Allah SWT. Amiin.
Sungailangka, Januari 2013
SUJITO
JudulSkripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN
MENGGUNAKAN MODELPEMBELAJARAN
DISCOVERYPADA SISWA KELAS V SEKOLAH
DASARNEGERI 5 SUNGAILANGKA PESAWARAN
Nama Mahasiswa : S U J I T O
NPM : 1013109057
Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Lokasi Penelitian : SD Negeri 5 Sungailangka
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs.Nazarudin Wahab, M.Pd.
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Penguji :Drs.Nazarudin Wahab, M.Pd
Penguji
Bukan Pembimbing :Dra. Nelly Astuti, M.Pd
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman, M.Si.
MOTTO
“Barangsiapamenghendakikebahagiaanhidupdunia,
makahendaklahdenganilmupengetahuandanbarangsiapamenghendakikebaha
giaanhidup di akhirat,
makahendaklahdenganilmupengetahuandanbarangsiapamenghendakikebaha
giaanhidupkedua-duanya, makahendaklahdenganilmupengetahuan”
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa : S U J I T O
NPM : 1013109057
Program Studi : Program S1 PGSD Dalam Jabatan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Perguruan Tinggi : Universitas Lampung
Judul Skripsi : Peningkatan Aktivitas Dan HasilBelajar Matematika Dengan
Menggunakan ModelPembelajaran DiscoveryPada Siswa Kelas V
Sekolah Dasar Negeri 5 SungailangkaPesawaran
Menyatakan bahwa penelitian tugas akhir ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri,
dan sepengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis
oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan
penyelesaian studi pada Universitas Lampung atau Institut lain.
Sungailangka, Januari 2013 Yang membuat pernyataan
S U J I T O
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Sujito, dilahirkan di Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, pada tanggal 07
Agustus 1967, anak kedua dari tujuh bersaudara, dari pasangan Bapak Wagiman dan Ibu
Suratmi.
Riwayat pendidikan penulis
1. Sekolah Dasar Negeri 2 Sungailangka Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran,
diselesaikan pada tahun 1980
2 Sekolah Menengah Pertama 17 Sungailangka Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten
Pesawaran, diselesaikan pada tahun 1983
3. Sekolah Pendidikan Guru di SPG PGRI 2 Bandar Lampung, selesai pendidikan pada tahun
1986.
4. Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program S-1 PGSD dalam Jabatan