RANCANG BANGUN APLIKASI PENILAIAN KINERJA
DISTRIBUTOR
PUPUK
BERSUBSIDI
PADA
DINAS
PERTANIAN PERKEBUNAN PETERNAKAN KABUPATEN
SIDOARJO
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
ARI SETYO BUDIONO 10.41011.0012
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
x
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masal ... 5
1.4. Tujuan Penelitian ... 5
1.5. Manfaat Penelitian ... 6
1.6. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
2.1. Ruang Lingkup KPPP ... 8
2.1.1. Mekanisme Verifikasi dan Validasi ... 11
2.2. Pupuk Bersubsidi ... 12
2.2.1. Jenis Pupuk Bersubsidi... 13
2.3.Distributor ... 13
2.3.1. Syarat Menjadi Distributor ... 14
2.4.Penilaian Kinerja ... 17
2.5. Metode Penilaian Kinerja KPPP ... 19
2.5.1. Metode Perhitungan 5 Indikator ... 21
xi
2.9. Data Flow Diagram ... 29
2.10. Entity Relationship Diagram...31
BAB III ANALIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 33
3.1. Analisis Sistem ... 33
3.1.1 Wawancara dan Observasi ... 33
3.1.2 Identifikasi Permasalahan ... 34
3.2. Analisis Permasalahan ... 36
3.2.1 Analisis Kebutuahan Pengguna ... 36
3.2.2 Analisis Kebutuhan Informasi ... 44
3.3 Perancaangan Sistem ... 51
3.3.1 Input Proses Output. ... 52
3.3.2 System Flow... 53
3.3.3 Diagaram Jenjang Proses ... 68
3.3.4 Data Flow Diagram ... 69
3.3.5 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 74
3.3.6 Struktur Basis Database ... 77
3.4 Perancangan Desain I/O (Input/Output)... 87
3.4.1 Desain Input ... 87
3.4.2 Desain Output ... 107
3.5 Perancangan Uji Coba Sistem ... 109
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 121
xii
4.2 Implementasi Sistem ... 122
4.2.1 Form Login ... 122
4.2.2 Form Menu Utama ... 123
4.2.3 Form Master Tim Verifikasi ... 124
4.2.4 Form Master Jenis Pupuk ... 125
4.2.5 Form Master Pupuk Bersubsdi ... 127
4.2.6 Form Master Pengecer Resmi ... 128
4.2.7 Form Master Distributor ... 130
4.2.8 Form Master Dokumen Legalitas ... 131
4.2.9 Form Master Range Nilai ... 133
4.2.10 Form Tranasaksi Rencana Dasar Kebutuhan Kelompok ... 134
4.2.11 Form Tranasaksi Rekapitulasi Pupuk Bersubsi ... 136
4.2.12 Form Transaksi Validasi Distributor ... 138
4.2.13 Form Transaksi Persyaratan Dokumen ... 141
4.2.14 Form Transaksi Penilaian Kinerja ... 143
4.2.15 Form Laporan Penilaian Kinerja ... 144
4.2.16 Form Laporan Kualitas Distributor ... 144
4.2.17 Form Laporan Tingkat Level Distributor ... 145
4.3 Evaluasi Sistem ... 146
4.3.1 Uji Coba Form Login ... 146
4.3.2 Uji Coba Form Menu Utama ... 148
xiii
4.3.6 Uji Coba Form Master Pengecer Resmi ... 154
4.3.7 Uji Coba Form Master Distributor ... 156
4.3.8 Uji Coba Form Master Dokumen Legalitas ... 157
4.3.9 Uji Coba Form Master Range Nilai ... 159
4.3.10Uji Coba Form Tranasaksi Rencana Dasar Kebutuhan Kelompok ... 161
4.3.11Uji Coba Form Tranasaksi Rekapitulasi Pupuk Bersubsi ... 163
4.3.12 Uji Coba Form Transaksi Validasi Distributor ... 165
4.3.13 Uji Coba Form Transaksi Persyaratan Dokumen ... 168
4.3.14 Uji Coba Form Transaksi Penilaian Kinerja ... 171
4.3.15 Uji Coba Form Laporan Penilaian Kinerja ... 173
4.3.16 Uji Coba Form Laporan Kualitas Distributor ... 174
4.3.17 Uji Coba Form Laporan Tingkat Level Distributor ... 175
BAB V PENUTUP ... 176
5.1 Kesimpulan ... 176
5.2 Saran ... 176
xiv
Tabel 2.1 Harga Pupuk Bersubsidi... 12
Tabel 2.2 Aspek Legalitas Distributor ... 20
Tabel 2.3 Aspek Aksesbilitas ... 20
Tabel 2.4 Aspek Pemenuhan Kuantitas ... 20
Tabel 2.5 Aspek Pemenuhan Kualitas ... 20
Tabel 2.6 Aspek Respon Time dan Lead Time ... 21
Tabel 2.7 Skala Likert ... 22
Tabel 2.8 Simbol-Simbol Flowchart ... 27
Tabel 3.1 Kebutuhan Data Distributor ... 34
Tabel 3.2 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Authentifikasi User...37
Tabel 3.3 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Master ... 38
Tabel 3.4 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Master ... 39
Tabel 3.5 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Rencana dasar Kebutuhan Kelompok ... 40
Tabel 3.6 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Rekapitulasi Pupuk Bersubsidi ... 41
Tabel 3.7 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Validasi Distributor...42
Tabel 3.8 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Penilaian Kinerja Distributor...43
Tabel 3.9 Struktur Tabel Tim Verifikasi ... 78
Tabel 3.10 Struktur Tabel Jenis Pupuk bersubsidi ... 79
Tabel 3.11 Struktur Tabel Pupuk bersubsidi ... 79
xv
Tabel 3.15 Struktur Tabel Detil Distributor ... 81
Tabel 3.16 Struktur Tabel Dokumen Legalitas ... 82
Tabel 3.17 Struktur Tabel Range Nilai ... 82
Tabel 3.18 Struktur Tabel Rdkk ... 82
Tabel 3.19 Struktur Tabel Detil Rdkk ... 83
Tabel 3.20 Struktur Tabel Realisasi Pupuk Bersubsidi. ... 83
Tabel 3.21 Struktur Tabel Rekapitulasi Pupuk Bersubsidi ... 84
Tabel 3.22 Struktur Tabel Detil Rekapitulasi Pupuk Bersubsidi ... 84
Tabel 3.23 Struktur Tabel Validasi Distributor... 85
Tabel 3.24 Struktur Tabel Detil Validasi Distributor... 85
Tabel 3.25 Struktur Tabel Persyaratan Dokumen ... 86
Tabel 3.26 Struktur Tabel Detil Persyaratan Dokumen ... 86
Tabel 3.27 Struktur Tabel Penilaian Kinerja... 87
Tabel 3.28 Struktur Tabel Validasi Distributor... 87
Tabel 3.29 Desain Uji Coba Form Login ... 111
Tabel 3.30 Desain Uji Coba Form Menu Utama ... 111
Tabel 3.31 Desain Uji Coba Form Tim Verifikasi ... 113
Tabel 3.32 Desain Uji Coba Form Master Pupuk Bersubsidi ... 113
Tabel 3.33 Desain Uji Coba Form Master Pengecer ... 114
Tabel 3.34 Desain Uji Coba Form Master Distributor ... 115
Tabel 3.35 Desain Uji Coba Form Master Dokumen Legalitas... 115
xvi
Tabel 3.39 Desain Uji Coba Form Tarnsaksi Validasi Distributor ... 116
Tabel 3.40 Desain Uji Coba Form Transaksi Persyaratan Dokumen ... 117
Tabel 3.41 Desain Uji Coba Form Penilaian Kinerja ... 118
Tabel 3.42 Desain Uji Coba Form Laporan Penilaian Kinerja ... 118
Tabel 3.43 Desain Uji Coba Form Laporan Kualitas Penilaian Kinerja ... 119
Tabel 3.44 Desain Uji Coba Form Laporan Tingkat Level distributor ... 120
Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Form Login ... 147
Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Form Menu Utama. ... 148
Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Master Tim Verifikasi. ... 150
Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Master Jenis Pupuk Bersubsidi ... 152
Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Master Pupuk Bersubsidi ... 153
Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Master Pengecer Resmi ... 155
Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Master Distributor ... 157
Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Master Dokumen Legalitas. ... 158
Tabel 4.9 Hasil Uji Coba Master Range Nilai. ... 160
Tabel 4.10 Hasil Uji Coba Transaksi Rencana Dasar Kebutuhan Kelompok... 162
Tabel 4.11 Hasil Uji Coba Transaksi Transaksi Rekapitulasi Pupuk Bersubsidi ... 164
Tabel 4.12 Hasil Uji Coba Transaksi Validasi Distributor ... 167
Tabel 4.13 Hasil Uji Coba Transaksi Perysaratan dokumen... 170
Tabel 4.14 Hasil Uji Coba Transaksi Penilaian Kinerja Distributor ... 171
Tabel 4.15 Hasil Uji Coba Laporan Penilaian Kinerja Distributor.. ... 173
xviii
Gambar 1.1 Work Flow penyaluran pupuk bersubsidi ... 2
Gambar 2.1 Mekanisme Verifikasi dan Validasi ... 11
Gambar 2.2 System Development Life Cycle (SDLC) Model Waterfall ... 24
Gambar 2.3 Simbol External Entity ... 29
Gambar 2.4 Simbol Data Flow ... 30
Gambar 2.5 Simbol Proses ... 30
Gambar 2.6 Simbol Data Store ... 30
Gambar 3.1 IPO Diagram Penilaian Kinerja Distributor ... 52
Gambar 3.2 System flowAuthentifikasi User ... .53
Gambar 3.3 System flow Jenis Pupuk Bersubsidi... 54
Gambar 3.4 System flow Pupuk Bersubsidi... 55
Gambar 3.5 System flow Pengecer Resmi atau Kios ... 56
Gambar 3.6 System flow Distributor ... 57
Gambar 3.7 System flow Dokumen Legalitas. ... 58
Gambar 3.8 System flow Range Nilai ... 59
Gambar 3.9 System flow RDKK... 60
Gambar 3.10 System flow Rekapitulasi Pupuk Bersubsidi ... 61
Gambar 3.11 System flow Validasi Distributor ... 62
Gambar 3.12 System flow Persyaratan Dokumen ... 63
Gambar 3.13 System flow Penilaian Kinerja ... 64
Gambar 3.14 System flow Laporan Penilaian Kinerja ... 65
xix
Gambar 3.18 Context Diagram Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja
Distributor ... 70
Gambar 3.19 DFD Level 0 Penilaian Kinerja Pupuk Bersubsidi ... 70
Gambar 3.20 DFD Level 1 Penyusunan Pupuk Bersubsidi ... 71
Gambar 3.21 DFD Level 1 Rekapitulasi Pupuk Bersubsidi ... 72
Gambar 3.22 DFD Level 1 Validasi Distributor ... 73
Gambar 3.23 DFD Level 1Penililaian Kinerja ... 74
Gambar 3.24 CDM (Conceptual Data Model) Penilaian Kinerja Distributor ... 76
Gambar 3.25 PDM (Physical Data Model) Penilaian Kinerja Distributor ... 77
Gambar 3.26 Desain Form Log In ... 88
Gambar 3.27 Desain Form Menu Utama ... 89
Gambar 3.28 Desain Form Master Tim Verifikasi ... 90
Gambar 3.29 Desain Form Master Tambah Data Tim Verifikasi ... 90
Gambar 3.30 Desain Form Master Edit Tim Verifikasi ... 91
Gambar 3.31 Desain Form Master Jenis Pupuk Bersubsidi ... 92
Gambar 3.32 Desain Form Master Tambah Data Jenis Pupuk Bersubsidi ... 92
Gambar 3.33 Desain Form Master Edit Jenis Pupuk Bersubsidi ... 93
Gambar 3.34 Desain Form Master Pupuk Bersubsidi ... 93
Gambar 3.35 Desain Form Master Tambah Pupuk Bersubsidi ... 94
Gambar 3.36 Desain Form Master Edit Pupuk Bersubsidi ... 94
Gambar 3.37 Desain Form Master Pengecer Resmi ... 95
xx
Gambar 3.41 Desain Form Master Tambah Data Distributor... 97
Gambar 3.42 Desain Form Master Edit Distributor... .97
Gambar 3.43 Desain Form Master Dokumen Legalitas ... 98
Gambar 3.44 Desain Form Master Tambah Data Dokumen Legalitas ... 98
Gambar 3.45 Desain Form Master Edit Dokumen Legalitas ... 99
Gambar 3.46 Desain Form Master Range Nilai... 99
Gambar 3.47 Desain Form Master Tambah Data Range Nilai ... 100
Gambar 3.48 Desain Form Master Edit Range Nilai ... 100
Gambar 3.49 Desain Form Transaksi RDKK ... 101
Gambar 3.50 Desain Form Tambah Data Transaksi RDKK ... 101
Gambar 3.51 Desain Form Transaksi Edit Transaksi RDKK ... 102
Gambar 3.52 Desain Form Transaksi Rekapitulasi Pupuk Bersubsidi ... 103
Gambar 3.53 Desain Form Transaksi Tambah Data Rekapitulasi ... 103
Gambar 3.54 Desain Form Transaksi Validasi Distributor ... 104
Gambar 3.55 Desain Form Transaksi Tambah Data Validasi Dstributor ... .104
Gambar 3.56 Desain Form Transaksi Persyaratan Dokumen. ... 105
Gambar 3.57 Desain Form Transaksi Tambah Data Persyaratan Dokumen ... 106
Gambar 3.58 Desain Form Transaksi Edit Persyaratan Dokumen ... .106
Gambar 3.59 Desain Form Transaksi Penilaian Kinerja. ... .107
Gambar 3.60 Desain Form Laporan Penilaian Kinerja. ... 108
Gambar 3.61 Desain Form Laporan Kualitas Distributor ... 109
xxi
Gambar 4.3 Form Master Tim Verifikasi ... 124
Gambar 4.4 Form Master Tambah Data Tim Verifikasi... 124
Gambar 4.5 Form Master Jenis Pupuk Bersubsidi... 125
Gambar 4.6 Form Master Tambah Data Pupuk Bersubsidi ... 126
Gambar 4.7 Form Master Pupuk Bersubsidi... 127
Gambar 4.8 Form Master Tambah Data Pupuk Bersubsidi ... 127
Gambar 4.9 Form Master Pengecer resmi ... 128
Gambar 4.10 Form Master Tambah Data Pengecer Resmi ... 129
Gambar 4.11 Form Master Distributor ... 130
Gambar 4.12 Form Master Tambah Data Distributor ... 130
Gambar 4.13 Form Master Dokumen Legalitas ... 131
Gambar 4.14 Form Master Tambah Data Dokumen Legalitas ... 132
Gambar 4.15 Form Master Range Nilai ... 133
Gambar 4.16 Form Master Tambah Data Range Nilai ... 133
Gambar 4.17 Form Transaksi Rencana Dasar Kebutuhan Kelompok. ... 134
Gambar 4.18 Form Transaksi Tambah Data RDKK ... 135
Gambar 4.19 Form Transaksi Realisasi Pupuk Bersubsidi ... 136
Gambar 4.20 Form Transaksi Tambah Data Rekapitulasi Pupuk Bersubsidi ... 136
Gambar 4.21 Form Detil Rekap RDKK Status Belum Terverifikasi ... 137
Gambar 4.22 Form Detil Rekap RDKK Status diverifikasi ... 138
Gambar 4.23 Form Detil Rekap RDKK Status Terverifikasi ... 138
xxii
Gambar 4.27 Form Detil Transaksi Distributor Tervalidasi ... 140
Gambar 4.28 Form Transaksi Persyaratan Dokumen ... 141
Gambar 4.29 Form Tambah Data Persyaratan Dokumen ... 141
Gambar 4.30 Form Detil Transaksi Persyaratan Dokumen ... 142
Gambar 4.31 Form Transaksi Penilaian Kinerja... 143
Gambar 4.32 Form Laporan Penilaian Kinerja ... 144
Gambar 4.33 Form Laporan Kualitas Distributor ... 144
Gambar 4.34 Form Laporan Tingkat Distributor ... 145
Gambar 4.35 Hasil Uji Coba Textbox Password ... 146
Gambar 4.36 Hasil Uji Coba Login Gagal ... 146
Gambar 4.37 Hasil Uji Coba LogOut Sukses ... 147
Gambar 4.38 Hasil Uji Coba Menu Utama ... 148
Gambar 4.39 Hasil Uji Coba Master Tim Verifikasi ... 149
Gambar 4.40 Hasil Uji Coba Ubah Master Tim Verifikasi ... 149
Gambar 4.41 Hasil Uji Coba Hapus Master Tim Verifikasi ... 150
Gambar 4.42 Hasil Uji Coba Master Jenis Pupuk bersubsidi ... 151
Gambar 4.43 Hasil Uji Coba Ubah Master Jenis Pupuk Bersubsidi ... 151
Gambar 4.44 Hasil Uji Coba Hapus Master Jenis Pupuk Bersubsidi ... 151
Gambar 4.45 Hasil Uji Coba Pupuk Bersubsidi ... 152
Gambar 4.46 Hasil Uji Coba Ubah Master Pupuk Bersubsidi ... 153
Gambar 4.47 Hasil Uji Coba Hapus Master Pupuk Bersubsidi ... 153
xxiii
Gambar 4.51 Hasil Uji Coba Distributor. ... 156
Gambar 4.52 Hasil Uji Coba Ubah Master Distributor ... 156
Gambar 4.53 Hasil Uji Coba Hapus Master Distributor ... 156
Gambar 4.54 Hasil Uji Coba Dokumen Legalitas ... 157
Gambar 4.55 Hasil Uji Coba Ubah Master Dokumen Legalitas ... 158
Gambar 4.56 Hasil Uji Coba Hapus Master Dokumen Legalitas ... 158
Gambar 4.57 Hasil Uji Coba Range Nilai ... 159
Gambar 4.58 Hasil Uji Coba Ubah Master Range Nilai ... 159
Gambar 4.59 Hasil Uji Coba Hapus Master Range Nilai ... 160
Gambar 4.60 Hasil Uji Coba Tombol Simpan RDKK ... 161
Gambar 4.61 Hasil Uji Coba Tombol Detail RDKK ... 161
Gambar 4.62 Hasil Uji Coba UbahTransaksiRDKK ... 161
Gambar 4.63 Hasil Uji Coba HapusTransaksi RDKK ... 162
Gambar 4.64 Hasil Uji Coba Tombol Simpan Rekapitulasi ... 163
Gambar 4.65 Hasil Uji Coba Tombol Tombol Detail Rekapitulasi ... 163
Gambar 4.66 Hasil Uji Coba Tombol Verifikasi rekapitulasi ... 163
Gambar 4.67 Hasil Uji Coba Tombol Hasil Verifikasi ... 164
Gambar 4.68 Hasil Uji Coba Tombol Hapus rekapitulasi ... 164
Gambar 4.69 Hasil Uji Coba Tombol Simpan Validasi Distributor ... 165
Gambar 4.70 Hasil Uji Coba Tombol Detail Validasi Distributor ... 166
Gambar 4.71 Hasil Uji Coba Tombol Detail Distributor Belum Tervalidasi ... 166
xxiv
Gambar 4.75 Hasil Uji Coba Tombol Simpan Persyaratan Dokumen ... 168
Gambar 4.76 Hasil Uji Coba Tombol Detail Persyaratan Dokumen ... 169
Gambar 4.77 Hasil Uji Coba UbahPersyratan Dokumen... 169
Gambar 4.78 Hasil Uji Coba Hapus Persyaratan Dokumen ... 169
Gambar 4.79 Hasil Uji Coba Penilaian Kinerja ... 171
Gambar 4.80 Hasil Uji Coba Histori Distributor ... 171
Gambar 4.81 Hasil Uji Coba Laporan Penilaian Kinerja Distributor ... 173
Gambar 4.82 Hasil Uji Coba Laporan Kualitas Distributor ... 174
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Distributor merupakan perantara antara produsen dan konsumen, peran distributor cukup penting dalam proses penyaluran barang untuk kebutuhan konsumen. Proses pendistribusian yang terorganisir dengan baik, dapat membantu keberlangsungan roda perekonomian. Salah satunya adalah pupuk bersubsidi, pupuk merupakan penunjang sarana produksi petani yang dapat menentukan pencapaian sasaran produksi pertanian nasional atau swasembada, Sehingga pemerintah kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Pertanian Sidoarjo memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi tersebut.
Kelompok tani Membuat usulan rencana
kebutuhan pupuk
Kios Mendata usulan menjadi
Rencans dasar kebutuhan pupuk Kios
Membuat rekapitulasi RDKK
Distributor - Rekapitulasi
RDKK Kios
Menyerahkan RDKK
RDKK
Melakukan penentuan permintaan pupuk bersubsidi
Distributor
Mengirimkan pupuk bersubsidi -Nota Permintaan Pupuk
- Pupuk Bersubsidi Kios
Kelompok tani Melakukan penjualan pupuk bersubsidi sesuai RDKK dan memberrikan berkas
penjualan
Tim verifikasi KPPP Melakukan sortir dan pemriksaan
kelengkapan dokumen
Tim verifikasi KPPP Melakukan verifikasi
Kepala KPPP Validasi dan Evaluasi kinerja
distributor delivery order
RDKK
-Laporan pengecer resmi
-Rekapitulasi distributor
-BASTB -SPJB
Menyerahkan berkas penyaluran pupuk bersubsidi -Bukti penyaluran distributor /
delivery order
-BASTB
Gambar 1.1 Work flow proses bisnis penyaluran pupuk bersubsidi.
menyerahkan order pesanan kepada distributor selaku operator yang sudah ditentukan oleh dinas pemerintah. Pihak distributor mempersiapkan kebutuhan pupuk sesuai dengan RDKK, dan dilakukan pengiriman pupuk bersubsidi, dan pihak distributor memberikan berkas penyaluran pupuk bersubsidi. Pihak kios menerima pupuk bersubsidi, kemudian dilakukan penjualan kepada para kelompok tani, pihak kios membuat rekapitulasi penjualan dan laporan pengecer resmi pupuk bersubsidi. KPPP melalui pihak tim verifikasi KPPP menerima laporan pengecer resmi pupuk bersubsidi dan berkas penyaluran pengiriman pupuk bersubsidi dari pihak distributor, dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen, dan dilakukan verifikasi dengan RDKK, laporan pengecer resmi dan rekapitulasi distributor. Proses selanjutnya dilakukan validasi dan evaluasi setiap kinerja distribusi distributor dengan dokumen BASTB, delivery order.dan SPJB antara distributor dan pengecer resmi.
penyimpangan peredaran pupuk bersubsidi ( Permendag 15/ M-DAG/PER/4/2013 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi sektor pertanian), KPPP kabupaten/kota kesullitan dalam memberikan pertimbangan secara akurat kepada KPPP tingkat provinsi, untuk meninjau ulang alokasi penyaluran pupuk bersubsidi antara produsen dan distributor, dan terjadi penyalahgunaan wewenang terhadap distributor dan pengecer resmi (kios).
Berdasarkan permasalahan tersebut, dapat bahwa komisi pengawasan pupuk dan pestisida membutuhkan rancang bangun aplikasi penilaian kinerja distributor ,dimana aplikasi ini dapat membantu dan mendukung dalam pengawasan kinerja distribusi pupuk bersubsidi. Rancang bangun aplikasi penilaian kinerja distributor dapat digunakan oleh pihak KPPP untuk menghasilkan informasi mengenai laporan penilaian kinerja distributor, laporan prioritas pupuk bersubsidi, laporan kualitas pupuk bersubsidi, laporan grade level distributor dan laporan kualitas distributor.
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang ada, masalah yang dapat dirumuskan adalah bagaimana merancang Aplikasi Penilaian Kinerja Distributor Pupuk Bersubsidi pada Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Dinas Pertanian Perkebunan dan Perternakan Kabupaten Sidoarjo.
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun batasan-batasan ruang lingkup permasalahan untuk memperjelas tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini. Batasan masalah yang dibahas antara lain : 1. Indikator Penilaian kinerja berdasarkan keputusan dari Komisi Pengawasasn
Pupuk dan Pestisida, dan Permendag 15/M-DAG/PER/4/2013 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi sektor pertanian
2. Objek dan data yang digunakan hanya distributor pupuk bersubsidi, pupuk bersubsidi tahun 2014 dan wawancara.
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai manfaat kepada pihak yang bersangkutan, antara lain:
1. Bagi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP)
a. Diharapkan aplikasi ini dapat membantu pengambilan keputusan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida dalam menilai distributor pupuk bersubsidi.
b. Memberikan informasi penilaian distributor untuk kelayakan alokasi pengiriman kepada kios atau pengecer secara tepat.
c. Mengetahui bobot (derajat kepentingan) dari masing-masing kriteria untuk menentukan kriteria mana yang memiliki bobot tertitnggi dan terendah d. Dapat membantu dalam pengawasan dan pemanfaatan penggunaan pupuk
bersubsidi sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan.
1.6Sistematika Penulisan
Laporan Tugas Akhir (TA) ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, dan sistematika dari rancang bangun aplikasi penilaian kinerja pupuk bersubsidi pada dinas pertanian Kabupaten Sidoarjo.
BAB II LANDASAN TEORI
rancang bangun aplikasi penilaian kinerja pupuk bersubsidi pada dinas pertanian Kabupaten Sidoarjo
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang pembahasan sistem dan perancangan rancang bangun aplikasi penilaian kinerja pupuk bersubsidi pada dinas pertanian Kabupaten Sidoarjo, yang meliputi analisis permasalahan, document flow, system flow, Context Digram, HIPO, data flow diagram, entity relationship diagram, struktur tabel, dan desain I/O.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari analisis rancang bangun sistem informasi persediaan barang dagangan pada rancang bangun aplikasi penilaian kinerja pupuk bersubsidi pada dinas pertanian Kabupaten Sidoarjo yang dibuat secara keseluruhan beserta penjelasan dari rancangan input dan output. Pada bab ini juga melakukan pengujian terhadap analisis dan rancang bangun sistem informasi persediaan barang dagangan yang dibuat antara lain: implementasi sistem informasi persediaan barang dagangan, dan uji coba fitur dasar sistem.
BAB V PENUTUP
8
Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan untuk mendukung perancangan sistem.
2.1 Ruang Lingkup Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Kabupaten Pedoman pembentukan Komisi Pengawasan pupuk dan pestisida (KPPP) memiliki tugas, fungsi, wewenang dan kewajiban dalam pengawasan terhadapa penyaluran pupuk bersubsidi sebagai berikut :
1. Tugas KPPP Kabupaten / Kota
a) Melakukan pengawasan terhadap pengadaan, peredaraan, penyimpanan dan penggunaan pupuk bersubsidi atau pestisida diwilayah masing-masing. Baik melalui pemantauan secara langsung terhadap penyediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi dari lini III samapai dengan lini IV dan kelompok tani (petani), maupun secara tidak langsung melalui monitoring dan evaluasi terhadap laporan hasil pengawasan yang dilakuakan oleh instansi terkait.
2. Fungsi KPPP Kabupaten / Kota
penyimpangan penyaluran dan efek samping yang ditimbulkan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan sekitar.
b) Melakukan pegawasan dan pembinaan terhadap kegiatan masyarakat berhubungan dengan produksi, penyimpanan, peredaraan pemanfaatan/ penggunaan pupuk dan pestisida sesuai dengan perundang-undangan. 3. Wewenang KPPP Kabupaten / Kota
a) Meminta keterangan dan penjelasan dari pihak yang berwenang dan instansi yang terkait dengan pupuk dan pestisida mengenai keragaan/komposisi, mutu, harga, dan penggunaan pupuk dan pestisida yang dikelola serta pendistribusiannya dan stock/persedian yang ada. b) Berkoordinasi dengan lembaga/instansi yang menangani hokum, PPNS
untuk menindaklanjuti kegiatan peredaran, pengggunaan pupuk dan pestisida yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undagan yang mengakibatkan kerugian pihak lain
c) Memberikan penilaian, pendapat satau saran penjelasan yang berhubungan dengan hal-hal yang dijumpai dalam pengawasan pupuk dan pestisida.
e) Memusnahkan pupuk dan pestisida yang tidak terdaftar yang dapat merugikan masyarakat umum. Tindakan pemusnahan sebagaimana dimaksud diatas dilakukan setelah diputuskan dalam rapat koordinasi 4. Kewajiban KPPP Kabupaten / Kota
a) Melakukan rapat koordinasi sekali dalam sebulan atau sesuai dengan kebutuhan, untuk digunakan pelaporan 3 bulan sekali kepada tingkat provinsi.
b) Melaporkan hasil pengawasan pupuk dan pestisida kepada Bupati/Walikota dan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida di tingkat Provinsi, serta Pusat ( direktorat Pupuk dan Pestisida).
c) Memberi masukan berupa saran/pendapat dan penjelasan atas hasil penilaian penyaluran pupuk dan pestisida kepada Bupati/Walikota dan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida di tingkat Provinsi, serta Pusat ( direktorat Pupuk dan Pestisida).
2.1.1 Mekanisme Verifikasi dan Validasi Penyaluran pupuk bersubsidi.
Mekanisme verifikasi penyaluran pupuk bersubsidi dilakukan secara berjenjang dari kios penyalur kelompok tani/petani, kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional/pusat.
Verifikasi Tingkat Provinsi
Verifikasi Tingkat Kabupaten / Kota
Verifikasi Tingkat Kecamatan
Kelompok Tani / petani
Produsen
Distributor
Kios KPA
Gambar 2.1 Mekanisme verifikasi dan validasi.
Keterangan :
=
= Verifikasi dan Validasi = Melaporkan
2.2 Pupuk Bersubsidi
Pengertian “Pupuk Bersubsidi” dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik
Indonesia Nomor 50/Permentan/SR.130/11/2009, adalah pupuk yang pengadaan dan penyalurannya ditataniagakan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan di penyalur resmi di Lini IV, atau dengan kata lain Pupuk bersubsidi adalah pupuk yang pengadaan dan penyaluran mendapat subsidi dari pemerintah untuk kebutuhan petani yang dilaksanakan atas dasar program Pemerintah di sektor pertanian.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 69/Permentan/SR.130/11/2012 tentang kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuk sektor pertanian tahun 2013, agar dapat dijadikan pedoman bagi pemerintah daerah untuk mengatur pemanfaatan alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi.
Tabel 2.1. Harga Pupuk Bersubsidi.
Jenis Pupuk
Harga
(Rp/Kg) (Rp/zak)
UREA 1.800 90.000(@50 kg)
ZA 1.400 70.000(@50 kg)
SP-36 2.000 100.000(@50 kg)
NPK Phonska 2.300 115.000(@50 kg) NPK Pelangi 2.300 115.000(@50 kg)
2.2.1 Jenis Pupuk Bersubsidi
Peraturan Bupati Nomor 61 tahun 2014 tentang “Kebutuhan dan Penyaluran Serta
Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Kabupaten
Sidoarjo“ menjelaskan dalam pasal 1 bahwa pupuk bersubsidi dipisahkan menurut
jenisnya :
1. Pupuk An-Organik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimi, fisika, dan atau biologi, merupakan hasil atau pabrik pembuat pupuk
2. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan / bagian hewan/ limbah lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan mineral atau mikroba, yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
2.3 Distributor
Defenisi distributor dalam Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 07/M-DAG/PER/2/2008.
Berdasarkan hal tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa distributor itu merupakan :
1. Badan usaha yang bertindak untuk dan atas namanya sendiri. 2. Membeli dari produsen dan menjual kembali kepada konsumen.
Distributor berbeda dengan keagenan, meskipun didalam teori hukum maupun praktek ditujukan untuk pengertian agen atau distributor. Meskipun banyak istilah digunakan untuk pengertian agen ini, tetapi istilah “agen” (dalam bahasa inggrism disebut “agent”) lebih sering digunakan dalam literatur dan lebih mempunyai karakteristik yang umum.
Dalam kegiatan bisnis seseorang atau pihak agen diberi kuasa bertindak untuk dan atas nama orang atau pihak principal untuk melaksanakan transaksi bisnis dengan pihak lain. Sedangkan seorang distributor tidak bertindak untuk dan atas nama pihak yang menunjuknya sebagai distributor (biasanya supplier, atau
manufacture).
2.3.1 Syarat – Syarat Menjadi Distributor
Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia dengan Nomor 21/M-DAG/PER/6/2008 menyebutkan persyaratan penunjukan sebagai seorang Distributor. Adapun persyaratan penunjukan distributor adalah sebagai berikut :
2. Bergerak dalam bidang usaha perdagangan umum.
3. Memiliki pengalaman sebagai pedagang pupuk minimal 2(dua) musim tanam dan telah menunjukkan kinerja distribusi yang baik sesuai dengan penilaian dari produsen.
4. Memiliki kantor dan pengurus yang aktif menjalankan kegiatan usaha perdagangan di tempat kedudukannya.
5. Memenuhi syarat-syarat umum untuk melakukan kegiatan perdagangan antara lain Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Izin Tempat Usaha (SITU), dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). 6. Distributor wajib memiliki dan/atau menguasai sarana gudang dan alat
transportasi yang dapat menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah tanggung jawabnya.
7. Distributor wajib menunjuk minimal 2(dua) pengecer di setiap kecamatan atau desa yang merupakan daerah sentra produksi pertanian di wilayah tanggungjawabnya.
8. Memiliki permodalan yang cukup dan disepakati oleh produsen.
9. Mempunyai surat rekomendasi sebagai distributor pupuk dari Dinas Perindag Kabupaten atau kota setempat.
Selain persyaratan penunjukan sebagai distributor diatas, terdapat adanya tugas dan tanggung jawab Distributor adalah sebagai berikut :
tepat yaitu tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu dan mutu mulai dari Lini III sampai dengan Lini IV pada wilayah tanggung jawabnya.
2. Tugas dan tanggung jawab distributor adalah sebagaimana yang tercantum dalam lampiran II Peraturan ini.
3. Distributor menetapkan wilayah tanggung jawab pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi masing-masing pengecer yang tercantum dalam surat perjanjian jual beli (kontrak).
4. Distributor wajib menyampaikan daftar pengecer di wilayah tanggung jawabnya kepada produsen yang menunjuknya dengan tembusan kepada komisi pengawasan pupuk dan pestisida kabupaten atau kota setempat.
5. Berperan aktif membantu produsen melaksanakan program penyuluhan atau promosi bersama dinas yang terkait guna menunjang program ketahanan pangan di daerah.
6. Menyalurkan pupuk bersubsidi hanya kepada pengecer yang ditunjuk sesuai harga yang telah ditetapkan produsen sebelumnya.
7. Wajib menjamin persediaan minimal pupuk bersubsidi diwilayah tanggung jawabnya untuk memenuhi kebutuhan selama 1-3 (satu) minggu ke depan sesuai dengan rencana kebutuhan yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian. 8. Distributor wajib memasang papan nama dengan ukuran 1 X 1,5 meter
sebagai distributor pupuk yang resmi di wilayah tanggung jawabnya.
10.Menunjuk pengecer resmi wilayah kerjanya setelah mendapat persetujuan distributor dan pengecer resmi ditunjuk hanya membeli pupuk bersubsidi dari pihak pengecer.
2.4 Penilaian Kinerja
Sebuah perusahaan, organisasi atau dinas pemerintahan, penilaian merupakan suatu bentuk mekanisme penting bagi pemberian suatu keputusan, atas kebijakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan standard kinerja dan untuk memperoleh hasil . Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah suatu proses dalam organisasi yang bertujuan mengevaluasi pelaksanaan kerja masing-masing individu dalam organisasi tersebut (Simamora, 1999). Penilaian kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya dalam mencapai sasaran organisasi (Manullang,2008).
(Mathis dan Jackson, 2002) Standard kinerja menjelaskan tingkat-tingkat kinerja yang diharapkan, dan merupakan bahan perbandingan, tujuan atau target, tergantung dari pendekatan yang diambil. Standard kinerja yang realistis, terukur, dan mudah dipahami menguntungkan bagi organisasi. Tujuan adanya penilaian kinerja ini membantu dalam sebuah organisasi dalam mengukur efektivitas dan efisiensi suatu aktivitas baik dalam aspek keuangan dan non keuangan agar dapat melakukan suatu evaluasi dalam upaya perbaikan ataupun peningkatan kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi.
bagi orang-orang, sistem pengumpulan dan pelaporan data, serta pengembangan sistem informasi yang diperlukan dalam pengukuran penilaian kinerja.
Sistem penilaian kinerja merupakan sistem manajemen dalam direct business yang merupakan bagian dari manage process. Penilaian kinerja merupakan siklus dari
performance sistem.
Definisi sistem penilaian kinerja sendiri antara lain:
a. Suatu sistem penilaian kinerja adalah cara sistematik untuk mengevaluasi input -an, output, transformasi dan produktifitas dalam operasi manufaktur ataupun operasi non manufaktur.
b. Sistem penilaian kinerja adalah alat untuk menyeimbangkan berbagai ukuran (biaya, kualitas, dan waktu) dengan berbagai level-level (organisasi, proses, dan orang)
2.5 Metode Penilian Kinerja Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida
Pada Komisi Pengawasan Pestisida memilki standard penilaian kinerja yang digunakan dalam pengawasan distributor. Standard ini pedoman hasil keputusan KPPP dan berdasarkan peraturan menteri perdagangan, yang dibagi dalam 5 indikator penilaian, dimana pedoman standard ini akan digunakan untuk menilai distributor pupuk bersubsidi dalam hal peningkatan kinerja penyaluran pupuk bersubsidi. Penilaian kinerja ini dapat membantu bagi KPPP sebagai pendukung keputusan dan mempermudah dalam memberikan pertimbangan kelayakan distributor dalam mempperoleh hak atas distribusi pupuk. Dalam hal ini akan diuraikan pedoman 5 indikator sebagai berikut :
a. Aspek Legalitas Distributor
Tabel 2.2 Aspek Legalitas
No Kriteria Keterangan
1. Struktur Organisasi dan SOP
Dapat menyerahkan Company Profile Dapat menunjukkan NPWP
Dapat menunjukkan Surat Penunjukkan dari Produsen terkait
2.
Dokumen Perizinan (SIUP, HO,
HGB/SHM, TDP, Domisili)
melengkapi dan up to date ( SIUP, IMB, HO, HGB/SHM, Ijin Usaha)
3.
Perjanjian kerja sama dengan Pihak
Produsen
Melakukan kesepakatan dengan pihak produsen melalui SPJB
4. Perjanjian kerja sama dengan Pihak Kios
b. Aspek Aksesbilitas
Tabel 2.3 Aspek Aksesbilitas
c. Aspek Pemenuhan Kuantitas
Tabel 2.4 Aspek Pemenuhan Kuantitas
d. Aspek pemenuhan Kualitas
Tabel 2.5 Aspek pemenuhan Kualitas
No Kriteria
1. Tersedianya pupuk bersubsidi digudang dari produsen 3 minggu sebelum pendistribusian ke kios.
2. Pendistribusian pupuk bersubsidi kepada kios paling lambat 3 hari, Untuk setiap kios dari 1 kecamatan
3. Pendistribusian jika terhambat ada kendaraan khusus
4. Pemenuhan pengiriman pupuk bersubsidi sesuai dengan biaya yang ditetapkan.
5. Bila dimintai info ketersediaan barang (atau info lain) dapat member info dengan lengkap dan tepat
No Kriteria
1. Harga pupuk bersubsidi yang dijual ke pihak petani sesuai HET 2. Pupuk bersubsidi yang didistribusikan tidak mengurangi bobot pupuk. 3. Kebutuhan kuantitas pupuk bersubsidi sesuai RDKK
4. Jika terjadi penamabahan pupuk bersubsidi dilakukan realokasi
5. Jumlah dan jenis barang yang dikirim memenuhi prosentasi kesesuaian
No Kriteria
e. Aspek pemenuhan respon time dan lead time
Tabel 2.6 Aspek pemenuhan respon time dan lead time
2.5.1 Metode Perhitungan Indikator a. Metode kualitatif
Menurut Sugiyono (2009:14) merupakan metide penelitian yang dilakukan berdasarkan partisipasi dilapangan yang diambil secara hati-hati yang terjadi dan melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang digunakan untuk membuat laporan secara deatail.
b. Pemodelan penilaian Skala Likert
Menurut Sugiyono (2010:93) merupakan bentuk skala mengukur sikap pendapat atau persespsi suatu kelompok dalam kegiatan soasial. Sehingga dibutuhkan suatu perbandingan untuk mengetahui pengukuran yang dilakukan oleh responden
Untuk setiap pilihan jawabana pengukuran, maka responden harus menggambarkan untuk mendukung pernyataan tersebut, untuk digunakan menjawab yang dipilih.
No Kriteria
Tabel 2.7 Skala Likert Jawaban Responden Skor
Penilaian
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Kurang Setuju 2
Tidak Setuju 1
c. Bentuk Penilaian Skla Likert
Untuk menetapkan peringkat dalam variable penelitian dapat dilihat dari perbandingan skor actual dan skor ideal. Skor ideal diperoleh dari prediksi nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah pertanyaan or pernyataan. Sedangkan skor actual adalah hasil perhitungan seluruh pendapat responden. Sehingga dapat digambarkan Rumus :
Skor Aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi
2.6 Pengertian Web
lainnya. Untuk memudahkan dalam membaca data tersebut dibutuhkan sebuah
browser seperti internet eksplorer, netscape, opera ataupun mozila firefox.
2.7 System Development Life Cycle
Menurut Pressman (2001), Model System Development Life Cycle (SDLC) ini biasa disebut juga dengan model waterfall atau disebut juga classic life cycle. Adapun pengertian dari SDLC ini adalah suatu pendekatan yang sistematis dan berurutan. Tahapan-tahapannya adalah Requirements (analisis sistem), Analysis (analisis kebutuhan sistem), Design (perancangan), Coding (implementasi), Testing
(pengujian) dan Maintenance (perawatan).
Model eksplisit pertama dari proses pengembangan perangkat lunak, berasal dari proses-proses rekayasa yang lain. Model ini memungkinkan proses pengembangan lebih terlihat. Hal ini dikarenakan bentuknya yang bertingkat ke bawah dari satu fase ke fase lainnya, model ini dikenal dengan model waterfall,
Gambar 2.2 System Development Life Cycle (SDLC) Model Waterfall
Penjelasan-penjelasan SDLC ModelWaterfall, adalah sebagai berikut:
a. Requirement (Analisis Kebutuhan Sistem)
dilakukan analisa terkait kebutuhan user dan kategori user. Dari analisa yang telah disebutkan di atas, terdapat satu hal lagi yang tidak kalah pentingya dalam tahap analisa di metode SDLC, yaitu analisa biaya dan resiko. Dalam tahap ini diperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan seperti biaya implementasi, testing
dan maintenance.
b. Design (Perancangan)
Selanjutnya, hasil analisa kebutuhan sistem tersebut akan dibuat sebuah design database, DFD, ERD, antarmuka pengguna / Graphical User Interface (GUI )
dan jaringan yang dibutuhkan untuk sistem. Selain itu juga perlu dirancang struktur datanya, arsitektur perangkat lunak, detil prosedur dan karakteristik tampilan yang akan disajikan. Proses ini menterjemahkan kebutuhan sistem ke dalam sebuah model perangkat lunak yang dapat diperkirakan kualitasnya sebelum memulai tahap implementasi.
c. Implementation (Coding)
d. Testing (Pengujian)
Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesesuaian sistem berjalan sesuai prosedur ataukah tidak dan memastikan sistem terhindar dari error yang terjadi.
Testing juga dapat digunakan untuk memastikan kevalidan dalam proses input, sehingga dapat menghasilkan output yang sesuai. Pada tahap ini terdapat 2 metode pengujian perangkat yang dapat digunakan, yaitu: metode black-box dan
white-box. Pengujian dengan metode black-box merupakan pengujian yang menekankan pada fungsionalitas dari sebuah perangkat lunak tanpa harus mengetahui bagaimana struktur di dalam perangkat lunak tersebut. Sebuah perangkat lunak yang diuji menggunakan metode black-box dikatakan berhasil jika fungsi-fingsi yang ada telah memenuhi spesifikasi kebutuhan yang telah dibuat sebelumnya. Pengujian dengan menggunakan metode white-box yaitu menguji struktur internal perangkat lunak dengan melakukan pengujian pada algoritma yang digunakan oleh perangkat lunak.
e. Maintenance (Perawatan)
Tahap terakhir dari metode SDLC ini adalah maintenance. Pada tahap ini, jika sistem sudah sesuai dengan tujuan yang ditentukan dan dapat menyelesaikan masalah pada UD Sarua Subur cabang Bangkalan, maka akan diberikan kepada pengguna. Setelah digunakan dalam periode tertentu, pasti terdapat penyesuaian atau perubahan sesuai dengan keadaan yang diinginkan, sehingga membutuhkan perubahan terhadap sistem tersebut.
perangkat lunak diperlukan, termasuk didalamnya adalah pengembangan, karena dalam prakteknya ketika perangkat lunak digunakan terkadang masih terdapat kekurangan ataupun penambahan fitur-fitur baru yang dirasa perlu.
2.8 Bagan Alir Dokumen
Menurut Jogiyanto (2005) Bagan alir dokumen (document flowchart) atau di sebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan (charts) yang menunjukkan alir (flow) didalam program atau prosedur sistem secara logika dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem dengan menggunakan simbol seperti pada tabel berikut:
Tabel 2.11 Simbol-Simbol Flowchart
No. Simbol Nama Simbol
Flowchart Fungsi
1.
Dokumen
Untuk menujukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.
2. Proses
Komputerisasi
No. Simbol Nama Simbol
Flowchart Fungsi
3.
Database
Untuk menyimpan data.
4.
Penghubung
Menunjukkan hubungan di halaman yang sama.
5. Penghubung
Halaman Lain
Menunjukkan hubungan di halaman lain.
6.
Terminator
Menandakan awal/akhir dari suatu sistem.
7.
Decision
Menggambarkan logika keputusan dengan nilai true atau false.
8.
Kegiatan Manual
Untuk menunjukkan pekerjaan yang dilakukan secara manual.
9.
Simpanan Offline
Untuk menujukkan file non-komputer yang diarsip urut angka.
2.9 Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Kendall (2003), Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang disebut Data Flow Diagram, penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam organisasi. Menurut Kendall (2003), dalam memetakan Data Flow Diagram, terdapat beberapa simbol yang digunakan antara lain:
1. External entity
Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.
Sumber : Kendall (2003).
2. Data Flow
Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran data menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau
entitas dengan proses.
Gambar 2.4 Simbol Data Flow
Sumber : Kendall (2003).
3. Process
Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.
Gambar 2.5 Simbol Process
Sumber : Kendall (2003).
4. Data Store
Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data.
Gambar 2.6 Simbol Data Store
1 Stor_2
Sumber : Kendall (2003).
Flow_1
2.10 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity relationship diagram (ERD) dipergunakan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database (kadir, 2008).
Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database. Untuk itu, entity relationship diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:
1. Conceptual Data model
Conceptual Data model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.
2. Physical Data Model
Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.
ERD dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu:
Jenis hubungan antartabel yang menggunakan bersama sebuah kolom primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk alasan keamanan atau kecepatan akses data. Misalnya satu departemen hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja.
2. One To Many Relationship
Jenis hubungan antartabel dimana satu record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini merupakan yang paling sering digunakan. Misalnya suatu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja, namun suatu departemen dapat mengerjakan beberapa macam pekerjaan sekaligus.
3. Many To Many Relationship
33 BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Dalam pembuatan aplikasi ini menerapkan konsep Siklus hidup pengembangan sistem atau Software Development Life Cycle (SDLC). Hal ini merupakan suatu proses pengembangan atau perubahan pada suatu perangkat lunak. Pengembangan atau perubahan tersebut dilakukan dengan cara menggunakan model atau metodologi yang digunakan dan telah kembangkan mengenai sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya. Hal itu berdasarkan cara-cara yang sudah teruji baik. Adapun Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pembuatan rancang bangun aplikasi penilian knerja distributor pupuk bersubsidi pada komisi pengawasan pupuk dan pestisida
3.1.1 Wawancara dan Observasi
Tabel 3.1 Kebutuhan data distributor
No Kebutuhan Data
1 Data Pupuk Bersubsidi 2 Data Kios atau pengecer 3 Data Distributor
4 Bukti penyaluran kios ke petani 5 Bukti penyaluran distributor ke kios
tahap observasi dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi dan melihat mengenai seleksi penilaian kinerja distributor pupuk bersubsidi pada Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida. Seleksi penilaian kinerja pupuk bersubsidi pada saat ini dimulai tim verifikasi kecamatan melakukan penyusunan dan pemeriksaan kelengkapan RDKK, memeriksa keabsahan, masa berlaku (validitas) dokumen RDKK dilanjutkan dengan pemeriksaan dokumen dikios atau pengecer resmi Selanjutnya tim verifikasi melakukan pemberian nilai kepada distributor untuk menentukan hasil nilai dari 5 indikator yang sesuai menjadi acuan KPPP. Penialaian dijadikan salah satu bentuk pendukung kinerja penyaluran pupuk bersusbsidi distributor yang akan disepakati oleh KPPP dan dinas pertanian.
3.1.2 Identifikasi Permasalahan
Proses penilaian kinerja pada saat ini dimulai dari tim verifikasi kecamatan mengumpulkan berkas RDKK setiap kecamatan sesuai dengan kebutuhan dalam melakukan cocok tanam. Jika teldisetujui tim verifikasi akan melakukan peninjauan lapangan untuk memverifikasi persyaratan dan persyaratan teknis yang dimiliki/dikuasai oleh distributor pupuk bersubsidi.
dokumen tersebut harus dalam masa berlaku. Jika terdapat dokumen yang masa berlakunya sudah habis maka distributor pupuk bersubsidi yang bersangkutan harus melampirkan keterangan masih dalam proses pembaruan oleh instansi terkait.
Selain verifikasi persyaratan administrasi, Pada proses validasi dan evaluasi kinerja untuk 7 distributor, validasi menggunakan indikator yang sudah ada, indikator tersebut yaitu aspek legalitas distributor, aspek aksesbilitas, aspek pemenuhan kuantitas, aspek pemenuhan kualitas dan aspek respon time & lead time. Namun dari validasi setiap indikator, mengalami kendala dalam perhitungan penilaian kinerja, hal ini disebabkan karena tidak ada sistem yang membantu dalam perhitungan nilai tersebut, akibatnya dalam validasi kinerja dstributor pupuk bersubsidi tidak nampak secara benar dan hasil yang ada dalam validasi kinerja tidak valid. Dampak dari permasalahan ini adalah pihak KPPP tidak perkembangan penyaluran pupuk bersubsidi apabila terjadi tindakan penyimpangan peredaran pupuk bersubsidi ( Permendag 15/ M-DAG/PER/4/2013 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi sektor pertanian), KPPP kabupaten/kota kesullitan dalam memberikan pertimbangan secara akurat kepada KPPP tingkat provinsi, untuk meninjau ulang alokasi penyaluran pupuk bersubsidi antara produsen dan distributor, dan terjadi penyalahgunaan wewenang terhadap distributor dan pengecer resmi (kios).
setiap distributor akan mengetahui setiap nilai dari setiap indikator yang sudah ditetapkan oleh pihak KPPP.
3.2 Analisis Permasalahan
Setelah dilakukan analisis permasalahan ternyata dalam proses verifikasi dan validasi terhadap distributor pupuk bersubsidi belum optimal, karena seperti proses menentukan hasil verifikasi dan hasil validasi , pembuatan laporan dan berita acara yang dibuat satu persatu secara manual, kemudian adanya keterlambatan waktu pengumpulan data antara tim verifikasi kecamatan dan tim verifikasi kabupaten/kota untuk mengolah data dan informasi tersebut.
Dari hasil analisis permasalahan tersebut menghasilkan sebuah alur verifikasi baru yang menggunakan sebuah aplikasi berbabis web untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada proses penilaian kinerja distributor pupuk bersubsidi. Pertama tim verifikasi mengumpulkan kebutuhan pupuk bersubsidi dan menginputkan data RDKK, sesuai dengan kelompok tani. Setelah itu tim verifikasi mengapprove RDKK yang telah didaftarkan, proses dilanjutkan oleh aplikasi dengan melakukan pemeriksaan terhadap kios dan distributor, apakah pupuk bersubsidi sudah tersalurkan dengan baik, kemudian menentukan hasil penilaian kinerja distributor, Aplikasi juga dapat menghasilkan laporan kinerja penilaian kinerja, laporan tingkat level distributor, laporan prioritas pupuk bersubsidi dan laporan kualitas pupuk bersubsidi.
3.2.1 Analisis Kebutuhan Pengguna
mengetahui kebutuhan dari masing-masing user yang berhubungan langsung dengan aplikasi sehingga aplikasi yang dibuat dapat sesuai dengan apa yang diminta oleh user-user yang bersangkutan dengan sistem. Dapat dilihat User Requirements eleksi penerimaan mitra kerja pengadaan beras sebagai berikut:
1. User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Authentifikasi User
Tabel 3.2 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Authentifikasi User
Nama Fungsi Melakukan Pengisian data User dan Password
Deskripsi Fungsi ini digunakan authentifikasi user atau hak akses dalam menggunakan aplikasi
Aktor Tim Verifikasi Kabupaten, Tim Verifikasi Kecamatan, Kepala KPP
Kebutuhan Nama Pengguna dan Password
Alur Normal
Pengguna Respon Sistem
User mengisi form hak akses login
Sistem menampilkan form menu user
User memasukkan NIP dan Password
Sistem menampilka form daftar login
User akan menyimpan NIP dan Password pada tombol simpan
Sistem akan menyimpan data NIP dan Password
hak akses setiap user
Alur Ekspresi
User salah mengisi NIP dan password
Sistem pada NIP di isi hanya angka
User mengisi jumlah password
yang ditentukan
Sistem pada password di isi angka dan huruf
User belum mengisi semua NIP dan Password
Sistem tidak dapat menyimpan NIP dan
Password
Kondisi Akhir Data NIP dan Password menjadi hak akses setiap user yang menggunakan aplikasi ini.
2. User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Master
Tabel 3.3 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Master. Nama Fungsi Melakukan Pengisian data master
Aktor Tim Verfikasi Kecamatan
Dokumen pengecer resmi,
Alur Normal
Pengguna atau User Respon Sistem User Memilih menu form
master pupuk bersubsidi atau pengecer resmi.
Sistem menampilkan menu form master pupuk bersubsidi.
User input dokumen pupuk bersubsidi atau pengecer resmi.
Sistem menampilkan
form master pupuk bersubsidi atau form master pengecer resmi.
User menekan button simpan data master pupuk bersubsidi atau pengecer resm.i
Sistem akan menyimpan seluruh data yang di imput user.
User merubah data pupuk atau pengecer resmi dengan menekan button cari.
Sistem akan
menampilkan data pupuk atau pengecer untuk diubah .
User menekan button update
data master pupuk bersubsidi atau pengecer resmi.
Sistem akan meng
update data terbaru yang disimpan.
User menghapus data master pupuk bersubsidi atau
pengecer resmi.
Sistem akan menghapus seluruh data yang disimpan.
Alur Ekspresi
User salah memasukkan
username dan Password.
Sistem menampilkan pesan “username &
Password” salah, sistem masih berada di menu login.
User salah mengisi data pupuk bersubsidi atau pengecer resi.
Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi.
User belum mengisi semua data master.
Sistem menampilkan pesan “ data masih ada yang kosong”.
User belum menyimpan data
master.
Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi. Kondisi Akhiri Data master pupuk bersubsidi dan data master pengecer
resmi sudah tersimpan dan dapat digunakan
Tabel 3.4 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Master.
Nama Fungsi Melakukan Pengisian data master Aktor Tim Verfikasi Kabupaten
nilai
Alur Normal
Pengguna atau User Respon Sistem User Memilih menu form
master distributor, dokumen legalitas, range nilai
Sistem menampilkan menu form master distributor dokumen legalitas, range nilai.
User input data distributor dokumen legalitas, range nilai
Sistem menampilkan
form master data distributor, dokumen legalitas, range nilai
User menekan button simpan data master distributor
Sistem akan menyimpan seluruh data yang di imput user. distributor untuk diubah .
User menekan button update
data master distributor.
Sistem akan meng
update data terbaru yang disimpan.
User menghapus data master
distributor.
Sistem akan menghapus seluruh data yang disimpan.
Alur Ekspresi
User salah memasukkan NIP dan Password.
Sistem menampilkan pesan “NIP &
Password” salah, sistem
masih berada di menu login.
User salah mengisi data distributor.
Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi.
User belum mengisi semua data master.
Sistem menampilkan pesan “ data masih ada yang kosong”.
User belum menyimpan data
master.
Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi. Kondisi Akhiri Data master distributor sudah tersimpan dan dapat
3. User Requirement Proses Penyusunan Pupuk Bersubsidi
Tabel 3.5 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Transaksi Rencana Dasar Kebutuhan Kelompok.
Nama Fungsi Proses Penyusunan Pupuk Bersubsidi Aktor Tim Verfikasi Kecamatan
Deskripsi Fungsi ini digunakan tim verifikasi menginputkan data RDKK
Kebutuhan data Petani data pupuk bersubsidi, Data pengecer resmi,
Alur Normal
Pengguna atau User Respon Sistem User Memilih menu form
penyusunan pupuk bersubsidi.
Sistem menampilkan menu form penyusunan pupuk bersubsidi.
User input data pupuk bersubsidi dan pengecer resmi untuk disusun sesuai kebutuhan petani.
Sistem menampilkan form
penyusunan pupuk bersubsidi.
User menekan button
simpan data penyusunan pupuk bersubsidi
1.Sistem akan menyimpan seluruh data yang di input
user.
2. Sistem akan menghitung jumlah pupuk bersubsidi.
User merubah data penyusunan dan pemeriksaan menekan
button cari.
Sistem akan menampilkan data tersebut untuk diubah .
User menekan button update data penyusunan pupuk bersubsidi.
Sistem akan meng update
data terbaru yang disimpan.
User menghapus data penyusunan pupuk bersubsidi.
Sistem akan menghapus seluruh data yang disimpan.
Alur Ekspresi
User salah memasukkan NIP dan Password.
Sistem menampilkan pesan “NIP & Password” salah,
sistem masih berada di menu login.
User salah mengisi data
Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi.
User belum mengisi semua data penyusunan dan pemeriksaan.
Sistem menampilkan pesan “ data masih ada yang kosong”.
penyusunan dan pemeriksaan.
peringatan kesalahan yang terjadi.
Kondisi Akhiri Data penyusunan pupuk bersubsidi tersimpan. Output RDKK Sesuai Kelompok Petani tersimpan
4. User Requirement Proses Verifikasi Pupuk Bersubsidi Tingkat Pengecer
Tabel 3.6 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Rekapitulasi Pupuk Bersubsidi
Nama Fungsi Melakukan Verifikasi tingkat pengecer Aktor Tim Verfikasi Kecamatan
Deskripsi Fungsi ini digunakan memverifikasi penjualan pupuk bersubsidi sesuai dengan RDKK
Kebutuhan data RDKK, data penebusan pupuk dari distributor, data penyaluran pupuk ke petani
Alur Normal
Pengguna atau User Respon Sistem User Memilih menu form
Verifikasi pupuk bersubsidi atau pengecer resmi.
Sistem menampilkan menu form verifikasi pengecer.
User input data penebusan pupuk dari distributor, data penyaluran pupuk ke petani .
Sistem menampilkan menu form verifikasi pengecer.
User menekan button simpan data master pupuk bersubsidi atau pengecer resmi.
Sistem akan menyimpan seluruh data yang di imput user.
User merubah data pupuk atau pengecer resmi dengan menekan button cari.
Sistem akan menampilkan data verifikasi pengecer untuk diubah .
User menekan button update
data master pupuk bersubsidi atau pengecer resmi.
Sistem akan meng
update data terbaru yang disimpan.
User menghapus data master pupuk bersubsidi atau
pengecer resmi.
Sistem akan menghapus seluruh data yang disimpan.
Alur Ekspresi
User salah memasukkan NIP dan Password.
Sistem menampilkan pesan “NIP &
Password” salah, sistem
masih berada di menu login.
User salah mengisi data pupuk bersubsidi atau
pengecer resi. kesalahan yang terjadi.
User belum mengisi semua data master.
Sistem menampilkan pesan “ data masih ada yang kosong”.
User belum menyimpan data
master.
Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi. Kondisi Akhiri resmi sudah tersimpan dan dapat digunakan
5. User Requirement Proses Verifikasi Pupuk Bersubsidi Tingkat
Distributor
Tabel 3.7 User Requirement mencatata dan mengelola validasi distributor
Nama Fungsi Melakukan Verifikasi tingkat Distributor Aktor Tim Verfikasi Kebaupaten
Deskripsi Fungsi ini digunakan memverifikasi pupuk bersubsidi yang dikirm ke pengecer sudah sesuai
Kebutuhan data Data Distributor, Data Pupuk bersubsidi, Data BASTB, data Penyaluran Ke kios
Alur Normal
Pengguna atau User Respon Sistem User Memilih menu form
Verifikasi distributor
Sistem menampilkan menu form master pupuk bersubsidi.
User input data distributor, Data Pupuk bersubsidi, data BASTB, data Penyaluran ke pengecer
Sistem menampilkan
form master pupuk bersubsidi atau form master pengecer resmi.
User menekan button simpan data verifikasi distributor
Sistem akan menyimpan seluruh data yang di input user.
User merubah data verifikasi distributor dengan menekan
button cari.
Sistem akan menampilkan data verifikasi distributor untuk diubah .
User menekan button update
data master pupuk bersubsidi atau pengecer resmi.
Sistem akan meng
update data terbaru yang disimpan.
User menghapus data verifikasi distributor pupuk bersubsidi
Sistem akan menghapus seluruh data yang disimpan.
dan Password. pesan “NIP &
Password” salah, sistem
masih berada di menu login.
User salah mengisi data verifikasi distributor pupuk bersubsidi
Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi.
User belum mengisi semua data master.
Sistem menampilkan pesan “ data masih ada yang kosong”.
User belum menyimpan data
master.
Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi. Kondisi Akhiri Dataverifikasi distributor pupuk bersubsidi sudah
tersimpan dan dapat digunakan
6. User Requirement Proses Penilaian Distributor
Tabel 3.8 User Requirement proses penilaian distributor Nama Fungsi Melakukan Pengisian data master
Aktor Tim Verfikasi Kabupaten
Deskripsi Fungsi ini melalkukan penilaian terhadap distributor Kebutuhan data 1. Sudah menentukan indikator distributor
2. Sudah menentukan nilai distributor 3. Sudah mencatat data distributor
4. Sudah mencatat data rekapitulasi Pupuk bersubsidi 5. Sudah memverifikasi data distributor
Alur Normal
Pengguna atau User Respon Sistem User Memilih menu form
penilaian distributor
Sistem menampilkan menu form penilaian distributor.
User mengisi hasil verifikasi pada proses penilaian 5 indikator.
Sistem menampilkan menu form penilaian distributor..
User menekan button hitung pada proses penilaian pada 5 indikator
1.Sistem akan
menyimpan seluruh data yang di imput user.
2. Sistem akan
3. Sistem akan
menghitung setiap sub indikator untuk di akumlasi.
User menekan button Simpan
data penilaian kinerja distributor.
Sistem akan meng
menyimpan data terbaru yang disimpan.
User menghapus data button hapus data penilaian kinerja distributor.
Sistem akan menghapus seluruh data yang disimpan.
Alur Ekspresi
User salah memasukkan NIP dan Password.
Sistem menampilkan pesan “NIP &
Password” salah, sistem
masih berada di menu login.
User salah mengisi data penilaian kinerja.
Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi.
User belum mengisi semua datapenilaian.
Sistem menampilkan pesan “ data masih ada yang kosong”.
User belum menyimpan data
master.
Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi. Kondisi Akhiri Data Penilaian 5 indikator tersimpan
3.2.2 Analisis Kebutuhan Informasi
Input
User Requirement Mencatat dan Mengelola Data tersebut, output yang dihasilkan adalah
a) Dokumen Pupuk Bersubsidi
b) Dokumen Pengecer Resmi