• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Promosi Getuk Eco Magelang Melalui Media Iklan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Promosi Getuk Eco Magelang Melalui Media Iklan"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Yazid Muchtar

Tempat, tanggal lahir : Magelang, 17 September 1989

Alamat : Gg. Jambon Gesikan no.248, Cacaban, Magelang E-mail : yazid.muchtar@gmail.com

No. Hp : 0852 9388 8080

Pendidikan

1996 – 2002 : SD Cacaban IV, Magelang 2001 – 2004 : MTs. Ta’mirul Islam, Surakarta 2004 – 2007 : KMI. Ta’mirul Islam, Surakarta 2008 – 2009 : LIPIA, Jakarta

2012 – 2016 : Universitas Komputer Indonesia, Bandung

Pengalaman Kerja

2007 – 2008 : Mengajar di MTs. Ta’mirul Islam, Surakarta

(5)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN PROMOSI GETUK ECO MAGELANG MELALUI MEDIA IKLAN

DK 38315 / Tugas Akhir Semester II 2015-2016

oleh:

Yazid Muchtar NIM. 51912307

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

iii KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya karena atas izin-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan pengantar tugas akhir yang berjudul " PERANCANGAN PROMOSI GETUK ECO MAGELANG MELALUI MEDIA IKLAN".

Dalam melaksanakan tugas akhir, banyak sekali hambatan, kesulitan dan manfaat yang diperoleh oleh penulis selama pengerjaannya. Penulis berusaha membuat sebaik mungkin laporan pengantar tugas akhir ini, namun penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan pengantar tugas akhir masih banyak kesalahan dan kekurangan, baik perolehan data, penyusunan kata maupun kalimat yang kurang sempurna, sehingga menyebabkan laporan ini jauh dari sempurna.

Dalam menyusun laporan pengantar tugas akhir ini, tidak mungkin penulis dapat menyelesaikannya tanpa ada bantuan dan masukan dari berbagai pihak atas segala kelancarannya. Mudah-mudahan Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dari semua pihak yang telah membantu.

Akhirnya, semoga laporan pengantar tugas akhir ini dapat membawa manfaat yang besar bagi penulis khususnya maupun kepada pembaca dan sudi kiranya memberikan kritik, saran serta masukan atas ketidak sempurnaannya penyusunan laporan pengantar tugas akhir ini.

Bandung, 19/Agustus/2016 Penulis,

(7)

64 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Ayodya, Wulan. (2009). Mengenal Usaha Kue-kue Basah. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Caniago, Ferri. (2012). Cara Mutakhir Jago Desain Logo. Jakarta: Niaga Swadaya.

Dhewanto, Wawan. (2012). Familypreneurship : Konsep Bisnis Kelurga. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Gandjito, Murdijati., Djuwardi, Anton., & Harmayani, Eni. (2013). Pangan Nusantara. Jakarta: Penerbit Kencana.

Herudiyanto, Marleen S. (2010). Teknologi Pengolahan Roti dan Kue. Bandung: Widya Padjadjaran.

Kusrianto, Adi. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Lee, Monle. (2007). Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global. Jakarta: Penerbit Kencana.

Litbang, Tim. (2003). Profil Deerah Kabupaten dan Kota. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Purwadaria, Semijati. (2012). Resep dan Uji Resep Sedap. Jakarta: PT. Media Boga Utama.

Salim, Emil. (2012). Sukses Bisnis Nata de Cassava. Yogyakarta: Penerbit Andi. Waluyo, Kusno. (2010). Variasi Olahan Karbohidrat non Beras 1.

(8)

65 Sumber Artikel Internet

Amani, Asef F. 2011 (18 September). Bertahan Tanpa Pengawet. Diambil dari: http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/09/18/159557/Berta han-Tanpa-Pengawet. (12 November 2015).

Doddy, Ardjono. 2007 (5 Maret). Getuk Trio Tenar Usai Disantap Ratu Sirikit.

Diambil dari: http://www.suaramerdeka.com/harian/0703/05/eko05.htm. (10 Diambil dari: http://www.jatengpromo.com/promo/186. (3 April 2016). Nadya. 2012 (2 November). 7 Getuk Terpopuler di Indonesia. Diambil dari:

Purnawan, Ivan. 2012 (23 Oktober). Gethuk Magelang Investasi Negeri. Diambil dari: http://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Aktivitas/Jelajah-Gizi/Gethuk-Magelang-Investasi-Negeri. (8 November 2015).

(9)

1 BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Makanan tradisional Indonesia merupakan salah satu keanekaragamaan budaya dan tradisi yang sudah ada secara turun temurun. Herudiyanto (2010) menjelaskan bahwa makanan tradisional merupakan makanan yang berbasis sumber daya alam lokal, sangat potensial dalam menunjang ketahanan pangan bagi masing-masing daerah (h.76). Makanan tradisional merupakan salah satu sarana efektif untuk meningkatkan brand dan promosi bagi suatu daerah. Setiap daerah memiliki kekhasan yang dapat membuat daerahnya berbeda dari daerah yang lain. Begitu pula di Indonesia, setiap provinsi ataupun kota mempunyai makanan dan jajanan khas yang membuat sajian kuliner daerahnya berbeda dari daerah yang lain.

Singkong merupakan komoditas pertanian yang telah banyak diolah menjadi aneka produk yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia (Salim, 2012, h.7). Singkong memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi berbagai macam produk olahan siap saji maupun bahan industri. Keanekaragaman hasil olahan singkong dapat berupa produk olahan kering seperti keripik singkong, produk olahan semi basah seperti peuyeum, hingga produk awetan olahan dari tepung tapioka yang terbuat dari singkong yang dapat diubah menjadi aneka ragam makanan dan kue yang dapat dengan mudah dijumpai di pasar tradisional. Umumnya, kue tradisional dapat dikategorikan sebagai makanan selingann atau kudapan. Dengan memperhatikan aspek kepraktisan, higienis, keamanan, gizi dan penampilan, jenis kue tradisional tertentu dapat dikembangkan dan disebarluaskan di dalam negeri maupun di luar negeri (Herudiyanto, 2010, h.87).

(10)

2 pada penambahan margarin pada proses pembuatannya, sehingga tekstur getuk tri warna lebih lembut dan rasanya lebih gurih dibandingkan getuk singkong biasa. Getuk tri warna merupakan salah satu makanan tradisional yang dikenal oleh masyarakat Jawa Tengah khususnya daerah Magelang. Kota Magelang telah lama dikenal luas sebagai kota getuk. Hal ini tidak mengherankan mengingat getuk merupakan makanan asli kota Magelang dan mudah sekali dijumpai di berbagai sudut kota Magelang baik di pertokoan sampai dengan di pasar tradisional. Di daerah Magelang getuk tri warna sangat digemari dan menjadi oleh-oleh wajib bagi para wisatawan baik dari dalam maupun dari luar daerah Magelang. Di pasar tradisional maupun toko oleh-oleh, akan dijumpai berbagai macam merk getuk tri warna, salah satunya adalah Getuk Eco.

Getuk Eco didirikan pertama kali oleh Ridwan Purnomo pada tahun 1978. Saat ini Getuk Eco ditangani oleh putra Bapak Ridwan yaitu Bapak Andreas Kurniawan Purnomo. Berdasarkan wawancara, Purnomo (2015) menjelaskan bahwa sejak diproduksi pertama kali tahun 1978 sampai sekarang, Getuk Eco berupaya untuk mempertahankan cita rasa, aroma, dan keawetan produk getuknya. Getuk Eco diakui oleh pelanggannya memiliki kelebihan dengan mempertahankan rasa singkong pada produknya. Getuk Eco diproduksi tanpa menggunakan bahan pengawet namun produknya dapat bertahan hingga empat sampai lima hari dari tanggal produksi. Getuk Eco juga lebih terjangkau dari segi harga dibandingkan dengan merk yang lain, saat ini harga Getuk Eco adalah Rp. 22.500- sedangkan harga merk yang lain yaitu Getuk Trio adalah Rp. 25.000-.

Dengan melihat kelebihan-kelebihan yang dimiliki Getuk Eco, Getuk Eco dapat dinyatakan sebagai produk oleh-oleh getuk tri warna pilihan bagi wisatawan kota Magelang. Seyogyanya Getuk Eco dikenal di masyarakat yang lebih luas dikarenakan harganya yang lebih terjangkau, isinya lebih banyak dan lebih tahan lama. Produk Getuk Eco juga sudah melakukan beberapa inovasi dari renovasi

(11)

3 sehingga citra Getuk Eco sebagai getuk yang harganya terjangkau, isinya lebih banyak dan daya tahannya yang lebih lama belum tersampaikan kepada masyarakat. Masyarakat sampai saat ini belum mengetahui kelebihan-kelebihan tersebut, dikarenakan masyarakat lebih mengenal produk getuk pesaing yaitu Getuk Trio yang memang sudah lebih dulu ada. Posisi kesadaran merek Getuk Eco saat ini berada di brand recall, sedangkan posisi top of mind ditempati oleh getuk pesaingnya yaitu Getuk Trio. Perlu adanya pengoptimalan strategi promosi yang dilakukan agar citra Getuk Eco dapat disampaikan dengan tepat sasaran kepada para masyarakat, khususnya wisatawan yang berkunjung ke kota Magelang.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi permasalahannya sebagai berikut :  Masyarakat lebih dulu mengenal Getuk Trio dibandingkan Getuk Eco.  Citra Getuk Eco sebagai getuk yang harganya yang lebih terjangkau,

isinya lebih banyak dan lebih tahan lama belum tersampaikan kepada masyarakat, khususnya wisatawan kota Magelang.

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:  Bagaimana agar citra Getuk Eco sebagai getuk yang harganya yang lebih

terjangkau, isinya lebih banyak dan lebih tahan lama tersampaikan kepada masyarakat.

 Bagaimana agar Getuk Eco semakin dikenal oleh masyarakat khususnya wisatawan di kota Magelang?

I.4 Batasan Masalah

(12)

4 isinya lebih banyak dan lebih tahan lama. Khalayak sasaran pada perancangan promosi ini adalah masyarakat kota Magelang pada umumnya dan wisatawan yang mengunjungi kota Magelang pada khususnya.

I.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan

(13)

5 BAB II. GETUK ECO MAGELANG

II.1 Getuk

Gambar II.1 Getuk

Sumber: http://i301.photobucket.com/albums/nn66/bluekaizen/gethuk_gondok.jpg (Diakses pada 8/11/ 2015)

Getuk dikenal sebagai makanan yang mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Getuk terbuat dengan bahan utama berupa ketela atau singkong, selain menggunakan singkong ada juga jenis getuk yang terbuat dari ubi jalar dan pisang. Proses pembuatan getuk dimulai dari bahan utama yang dikupas kemudian dikukus, setelah matang kemudian ditumbuk atau dihaluskan dengan cara digiling lalu diberi pemanis gula dan pewarna makanan. Getuk biasa disajikan dengan parutan kelapa, penyajian parutan kelapa berbeda-beda tergantung dari jenis getuknya, ada yang disajikan secara terpisah, ada yang ditabur ada juga yang sudah dicampur didalam getuknya sendiri (Nadya, 2015).

II.1.1 Jenis-jenis Getuk

(14)

6 1. Getuk lindri

Gambar II.2 Getuk Lindri

Sumber: http://dbagus.com/wp-content/uploads/2014/08/getuk-lindri-keju1.jpg (Diakses pada 10/11/2015)

Getuk lindri merupakan kue tradisional Jawa dan banyak terdapat di pasar-pasar tradisional maupun toko kue di perkotaan. Dalam proses pembuatan getuk lindri, singkong yang sudah ditumbuk diberi pewarna makanan agar lebih menarik, kemudian dimasukkan ke dalam gilingan, lalu dipotong-potong. Saat disajikan, Getuk Lindri biasanya diberi taburan kelapa parut yang membuat rasanya menjadi gurih (Nadya, 2015). Getuk lindri memiliki bentuk seperti mi yang didapatkan setelah melalui proses penggilingan dengan mesin yang kemudian disusun menjadi bentuk kotak. Saat ini makin banyak variasi rasa getuk lindri yang tak hanya menambahkan pewarna saja, namun juga menambahkan rasa-rasa tertentu seperti cokelat, keju, strawberi dan pandan.

2. Getuk Goreng

Gambar II.3 Getuk Goreng Sokaraja

(15)

7 Getuk goreng adalah cemilan asli khas Sokaraja dan Banyumas yang sudah cukup populer dimasyarakat dalam kota maupun luar kota. Getuk goreng terbuat dari bahan dasar singkong atau biasanya masyarakat Banyumas menyebutnya dengan sebutan “boled”. Getuk goreng diolah dengan tambahan gula jawa yang membuat getuk goreng ini menjadi manis dan gurih. Awal dibuatnya getuk goreng adalah dari pemanfaatan getuk yang tidak laku agar dapat dikonsumsi lagi, akan tetapi getuk goreng yang ada saat ini bukan lagi berasal dari getuk yang tidak laku melainkan getuk yang dibuat sengaja untuk digoreng (Nadya, 2015).

3. Getuk Tri Warna

Gambar II.4 Getuk Tri Warna

Sumber: https://travelmagelang.files.wordpress.com/2014/11/trio-getuk-650x489.jpg ( Diakses pada : 8/11/2015)

(16)

8 4. Getuk Ubi

Gambar II.5 Getuk Ubi

Sumber: http://s3.amazonaws.com/foodspottingec2/reviews/ 797678/thumb_600.jpg?1314013902

(Diakses pada 10/11/2015)

Getuk ubi termasuk makanan dalam golongan jenis kue basah yang memiliki rasa manis legit namun tetap enak dilidah. Proses pembuatan getuk ubi tidak jauh berbeda dengan getuk pada umumnya, hanya saja bahan utama singkong diganti dengan ubi jalar. Getuk ubi biasa disajikan dengan parutan kelapa yang ditabur diatasnya (Nadya, 2015).

5. Getuk Kethek

Gambar II.6 Getuk Kethek

Sumber:

http://www.kabarkuliner.com/wp-content/uploads/2013/05/IMG_3100.jpg (Diakses pada 10/11/2015)

(17)

9 nama Getuk Kethek, kethek adalah sebutan bahasa jawa untuk monyet. Proses pembuatan getuk ini sedikit berbeda dengan getuk pada umumnya dikarenakan parutan kelapa tidak digunakan sebagai pelengkap penyajian getuk, akan tetapi parutan kelapa tersebut dicampur dengan adonan singkong (Nadya, 2015).

6. Getuk Kurung

Gambar II.7 Getuk Kurung

Sumber: http://images.solopos.com/2013/02/getuk-yoko.jpg (Diakses pada 10/11/2015)

Getuk Kurung adalah getuk khas dari kota Klaten, nama Kurung sendiri diambil dari nama dusun tempat produksinya. Getuk ini memiliki warna cerah yang menggugah selera. Getuk ini juga mempunyai beberapa aneka rasa, namun yang paling terkenal adalah rasa coklat dan getuk gulung dengan isi selai nanas (Nadya, 2015).

7. Getuk Pisang

Gambar II.8 Getuk Pisang

(18)

10 Getuk Pisang adalah makanan ringan yang terbuat dengan bahan utama berupa pisang, jajanan tradisional ini berasal dari kota Kediri, Jawa Timur. Proses pembuatannya yaitu setelah pisang dikukus lalu ditumbuk dan dicampur dengan gula pasir dan garam sampai rata, kemudian dibungkus dengan daun pisang seperti lontong dan dikukus lagi selama kurang lebih 30 menit. Getuk ini memiliki rasa asam dan manis khas yang membedakannya dari getuk yang lain karena bahannya yang berupa pisang (Nadya, 2015).

II.1.2 Getuk Tri Warna

Gambar II.9 Getuk Tri Warna

Sumber: https://travelmagelang.files.wordpress.com/2014/11/trio-getuk-650x489.jpg ( Diakses pada : 8/11/2015)

Getuk tri warna adalah getuk oleh-oleh khas kota Magelang. Getuk asal kota Magelang ini dinamakan dengan getuk tri warna dikarenakan dari bentuknya yang seolah-olah terbagi menjadi tiga bagian yang dipisahkan oleh warna, yaitu warna pink, coklat dan putih. Jajanan yang berbahan dasar ubi kayu atau singkong ini terasa manis, gurih, dan lembut sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Perbedaan getuk tri warna dengan getuk singkong yang lain adalah dari bahan pengembuatannya yang menggunakan bahan tambahan margarin sehingga membuat getuk ini terasa gurih dan lembut (Nadya, 2015).

(19)

11 untuk mempermudah proses penggilingan. Bentuk kemasannya senantiasa dipercantik agar layak untuk dijadikan buah tangan khas kota Magelang.

II.1.3 Sejarah Getuk Magelang

Priana (2013) menjelaskan bahwa ketika masih dalam jaman penjajahan Jepang, beras merupakan barang langka, berbeda dengan ubi singkong yang banyak dijumpai di sekitar rumah maupun di pasar. Tersebutlah mbah Ali dari desa Karet, Magelang, beliau mencoba untuk mengolah ketela dengan cara dikukus kemudian dihaluskan sekedarnya dan dicampur dengan gula, konon dari sanalah makanan yang bernama getuk ini berasal. Nama getuk berasal dari gabungan bahasa Jawa yaitu geget yang berarti gigit dan manthuk yang artinya angguk. Orang-orang dahulu memang biasa menyantap getuk dengan nggeget atau menggigit kemudian

manthuk-manthuk atau terangguk-angguk karena menikmati makanan tersebut. Pada saat itu, untuk menghaluskan kukusan singkong masih menggunakan cara tradisional, yaitu dengan cara ditumbuk oleh empat sampai enam orang dalam sebuah lesung. Saat ini penggilingan sudah menggunakan mesin sehingga adonan getuk menjadi lebih cepat halus.

II.1.4 Proses Pembuatan Getuk Tri Warna

Pada dasarnya proses pembuatan getuk tri warna cukup mudah, bahan-bahannya pun mudah dijumpai di pasar tradisional. Bahan-bahan untuk membuat getuk tri warna khas Magelang antara lain :

 500 gram singkong.  75 gram gula pasir halus.  1/2 sendok teh garam.  1/4 sendok teh valini.

 100 gram kelapa parut kasar, kukus 5 menit.  15 gram margarin.

(20)

12 Berikut adalah bahan tambahan untuk taburan getuk tri warna :

 75 gram kelapa parut kasar.  1/8 sendok the garam.  1 lembar daun pandan. (Media Boga Utama, 2012: h.125).

Gambar II.10 Pemotongan Getuk

Sumber: Dokumen Perusahaan Getuk Eco (2015)

(21)

13 II.2 Getuk Eco

II.2.1 Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : Getuk Eco

Pendiri : Ridwan Purnomo

Pengelola : Andreas Kurniawan Purnomo Alamat Toko : Jl. D.I. Panjaitan no.5 - Magelang Alamat Produksi : Jambon Tengah no.289 - Magelang

Telepon : ( 0293 ) 363435

Adapun visi dan misi PT. Getuk Eco adalah sebagai berikut : Visi :

 Menjadikan Getuk Eco sebagai makanan khas Magelang.  Menjadikan Getuk sebagai ikon wisata kuliner khas Magelang. Misi :

 Membuat Getuk yang digemari oleh semua kalangan.  Membuat Getuk yang bermutu dan berkualitas.

II.2.2 Sejarah Getuk Eco

Getuk Eco merupakan perusahaan yang berkiprah di bidang makanan, produk yang dihasilkan berupa oleh-oleh khas Magelang yaitu getuk tri warna. Dhewanto (2012) mengatakan bahwa : “Dengan populasi penduduk di Indonesia yang cukup banyak dan beragam yaitu sekitar 40 juta orang dan terus bertambah setiap tahunnya, tidak heran bisnis keluarga menjadi salah satu pilihan karir bagi sebagian masyarakatnya. Persaingan yang semakin ketat dan berat membuat bisnis keluarga dilirik untuk mencari penghasilan sekaligus memberdayakan anggota keluarganya baik yang memiliki keahlian tertentu maupun yang berminat untuk membangun sebuah bisnis keluarga bersama anggota keluarga lainnya” (h.01).

(22)

14 usahanya ini, Bapak Ridwan adalah karyawan dari sebuah pabrik pengolahan cengkeh, melihat peluang usaha bisnis getuk saat itu yang lebih besar, akhirnya beliau memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan yang sudah digelutinya selama 5 tahun dan memulai untuk usaha wiraswasta.

Gambar II.11 Toko Getuk Eco Sumber: Dokumentasi pribadi (2015)

Purnomo (2015) menuturkan bahwa Bapak Ridwan memulai usahanya dengan menitipkan getuk buatannya dengan berkeliling ke toko-toko bersama sang istri Susi Inawati sekitar 2 tahun lamanya. Sekitar tahun 1980 Bapak Ridwan melakukan kerja sama dengan sebuah bisnis travel milik rekannya. Bapak Ridwan menyediakan getuk sebagai makanan kecil bagi para pengguna jasa travel itu, getuk yang beliau produksi saat itu belum mempunya nama dan hanya dibungkus dengan kertas merah muda.

(23)

15 Getuk Eco adalah bisnis keluarga, saat ini Getuk Eco ditangani oleh putra Bapak Ridwan yaitu Bapak Andreas Kurniawan Purnomo. Purnomo (2015) menjelaskan bahwa sejak diproduksi pertama kali tahun 1978 sampai sekarang, Getuk Eco berupaya untuk mempertahankan cita rasa, aroma, dan keawetan produk getuknya. Proses pembuatan getuk yang dilakukan oleh Getuk Eco menggunakan teknologi modern, yang meminimalisasi kontak tangan dalam proses produksinya, sehingga berimbas pada terjaganya mutu dan kualitas produk.

II.2.3 Produk Getuk Eco

Gambar II.12 Produk Getuk Eco Sumber: Data Perusahaan Getuk Eco (2015)

(24)

16 Gambar II.13 Kemasan Getuk Eco

Sumber: Dokumentasi pribadi (2015)

Purnomo (2015) menjelaskan bahwa Getuk Eco pernah melakukan inovasi dengan menjual getuknya dalam variasi kemasan kotak yang berbeda yaitu warna hijau, biru dan merah. Ternyata getuk yang paling laku adalah getuk dengan kemasan kotak merah, sedangkan getuk dengan dua variasi kemasan lainnya yaitu kemasan kotak hijau dan biru sering tidak laku. Akhirnya sampai saat ini Getuk Eco hanya memproduksi kemasan kotak merah saja. Dulunya Getuk Eco menggunakan plastik pembungkus getuk dengan gambar karakter Mickey Mouse diatasnya, setelah Getuk Eco mulai tenar, Getuk Eco mendapatkan saran dari pihak Kantor Hak Paten untuk mengubah karakter yang digunakan, dan dengan bantuan kawannya yang bekerja di percetakan, akhirnya terciptalah karakter original yaitu berupa singkong yang saat ini digunakan oleh Getuk Eco pada label plastik pembungkus maupun kemasan kotaknya sampai sekarang.

II.2.4 Ditribusi dan Promosi Getuk Eco

(25)

17 Sejauh ini Getuk Eco hanya dipasarkan ke kota-kota terdekat sekitar Kota Magelang. Saat ini promosi yang dilakukan oleh Getuk Eco adalah iklan melalui baliho, radio, koran, dan menjadi sponsorship untuk beberapa event-event tertentu. Getuk Eco juga melakukan promosi dengan menempatkan iklan di beberapa

website kuliner.

II.3 Kota Magelang

Kota Magelang adalah salah satu kota di provinsi Jawa Tengah. Kota Magelang memiliki posisi yang strategis, karena berada di jalur utama Semarang-Yogyakarta. Jalur ekonomi yang ramai itu menjadi kekuatan utama Magelang di sektor pengangkutan dan telekomunikasi. Posisi kota yang strategis yakni ditengah-tengah kabupaten Magelang yang memiliki obyek wisata Candi Borobudur, sangat potensial dalam menjaring wisatawan untuk menginap dan membelanjakan uangnya di kota ini (Litbang, 2003 : h.294).

(26)

18 II.4 Kompetitor

II.4.1 Getuk Trio

Gambar II.14 Getuk Trio Sumber: Dokumentasi pribadi (2015)

Getuk Trio adalah sebuah perusahaan yang berkiprah di bidang kuliner di kota Magelang. Getuk Trio adalah pelopor getuk tri warna di kota Magelang. Getuk Trio didirikan pertama kali oleh Ibu Setiawaditi pada tahun 1958, pada saat itu getuk buatan Ibu Setiawaditi belum menggunakan merek Getuk Trio seperti yang digunakan saat ini. Pada tahun 1960-an getuk ini lebih dikenal dengan sebutan Getuk Srikit dikarenakan pada saat itu getuk ini dipercaya menjadi salah satu jamuan untuk Ratu Srikit dari Thailand yang saat itu sedang berkunjung ke Candi Borobudur. Karena getuk yang telah populer ini juga terdiri dari tiga lapis, yaitu putih, cokelat dan merah muda, akhirnya nama Trio pun disematkan untuk brand

getuk besutan Ibu Setiawatidi.

(27)

19 II.5 Analisa Data

II.5.1 Sumber Data

Perolehan data tentang Getuk Eco diambil dari berbagai sumber-sumber sebagai berikut:

 Observasi langsung ke tempat untuk lebih mengetahui bagaimana dalam Getuk Eco melakukan pekerjaan.

 Menyebar kuesioner kepada masyarakat lokal kota Magelang dan luar kota Magelang.

 Melakukan wawancara dengan narasumber dari pihak perusahaan Getuk Eco yaitu Bapak Andreas Purnomo selaku pemilik perusahaan dan beberapa toko oleh-oleh yang tersebar di sekitar kota Magelang.

(28)

20 II.5.2 Hasil Kuesioner

Metode kuesioner dipilih penulis untuk mengumpulkan data, sebagai bukti dari identifikasi masalah yang ditulis pada laporan ini. Penulis melakukan kuesioner kepada 60 orang, diantaranya 25 orang warga asli kota Magelang dan 35 orang warga luar kota Magelang. Hasil yang didapatkan dari kuesioner tersebut adalah hanya 17 responden yang mengetahui bahwa harga Getuk Eco lebih murah dibandingkan dengan Getuk Trio, sedangkan 43 responden lainnya tidak mengetahui hal tersebut. Hasil lain yang didapatkan adalah hanya 16 responden yang mengetahui bahwa isi getuk pada Getuk Eco lebih banyak dibandingkan dengan Getuk Trio, sedangkan 44 responden yang lain tidak mengetahui hal tersebut. Sedangkan dari masa expired getuk, hanya 10 responden saja yang mengetahui bahwa Getuk Eco lebih tahan lama dibandingkan dengan Getuk Trio, sedangkan 50 responden yang lain tidak mengetahuinya. Dari hasil kuesioner yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa Getuk Eco memiliki harga yang lebih terjangkau, lebih banyak isi getuknya, dan lebih tahan lama dibandingkan dengan Getuk Trio.

Gambar II.16 Grafik presentase pengetahuan responden terhadap terjangkaunya harga Getuk Eco

17

43

Presentase pengetahuan responden terhadap terjangkaunya harga Getuk Eco

(29)

21 Gambar II.17 Grafik presentase pengetahuan responden terhadap jumlah isi Getuk

Eco

Gambar II.18 Grafik presentase pengetahuan responden terhadap masa expired Getuk Eco

16

44

Presentase pengetahuan responden terhadap jumlah isi Getuk Eco

Mengetahui Tidak Mengetahui

10

50

Presentase pengetahuan responden terhadap masa expired Getuk Eco

(30)

22 II.5.3 Hasil Wawancara

Dari hasil wawancara penulis secara langsung, pada tanggal 20 Oktober 2015 dan 6 Februari 2016 di outlet Getuk Eco dengan Bapak Andreas selaku pengelola Getuk Eco, penulis mendapatkan beberapa informasi tentang strategi promosi yang selama ini dilakukan oleh Getuk Eco. Saat ini promosi yang dilakukan oleh Getuk Eco adalah iklan melalui papan reklame, radio, koran, dan menjadi

sponsorship untuk beberapa event-event tertentu. Getuk Eco juga melakukan promosi dengan menempatkan iklan di beberapa website kuliner. Distribusi yang dilakukan Getuk Eco selain kota-kota terdekat sekitar kota Magelang seperti Muntilan, Secang dan Salaman juga dilakukan di kota Semarang dan Yogyakarta, itupun masing-masing hanya satu toko oleh-oleh dikarenakan jalinan kerjasama yang dilakukan. Dari segi penjualan, Bapak Andreas menjelaskan bahwa sejauh ini tidak ada masalah. Produksi dan distribusi tetap berjalan lancar seperti biasanya.

Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa pengelola toko oleh-oleh yang tersebar di kota Magelang pada tanggal 26 April 2016 dan 27 April 2016, penulis mendapatkan informasi bahwa penjualan Getuk Eco memang tidak mengalami masalah. Masalah yang didapatkan justru terletak pada citra produk Getuk Eco tersebut. Beberapa konsumen bermaksud untuk membeli Getuk Eco namun mereka menyebutnya dengan Getuk Trio. Hal tersebut semakin menguatkan posisi kesadaran merek Getuk Eco saat ini memang berada di brand recall, sedangkan posisi top of mind masih ditempati oleh Getuk Trio.

II.5.4 Analisa 4P Getuk Eco Magelang 1. Produk

(31)

23 berbeda. Getuk Eco saat ini berada di posisi brand recall sedangkan posisi top of mind ditempati oleh Getuk Trio, hal ini wajar dikarenakan Getuk Trio memang pelopor pertama getuk tri warna di kota Magelang. Dari segi rasa, konsumen Getuk Eco mengakui bahwa rasa Getuk Eco masih terasa rasa singkongnya. Getuk Eco memiliki daya tahan 4 sampai 5 hari sehingga cocok bagi konsumen dari luar kota.

Kemasan Getuk Eco mengalami perubahan untuk beberapa kali, kemasan saat ini digunakan menggunakan kemasan laminasi di bagian luar, sedangkan kemasan getuk pesaingnya tidak menggunakan laminasi. Kemasan Getuk Eco memang lebih kecil dari kemasan Getuk Trio, akan tetapi meminimalisasi ruang kosong yang ada di dalamnya. Kemasan Getuk Eco adalah satu-satunya kemasan getuk tri warna yang menggunakan warna merah. Hal ini sudah menjadi ciri khas kuat, karena sebagian besar produk yang lain menggunakan warna merah muda atau pink.

2. Price (Harga)

Satu kotak Getuk Eco dihargai dengan Rp. 22.500-, satu kotak berisi getuk 16 biji. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau dibandingkan pesaingnya yaitu Getuk Trio. Harga getuk pesaing adalah Rp. 25.000- dan berisi getuk 12 biji. Harga yang dijual di outlet pusat maupun di toko oleh-oleh yang lain dipatok dengan harga yang sama.

3. Place (Lokasi)

(32)

24 4. Promotion

Gambar II.19 Reklame Getuk Eco di Jalan D.I Panjaitan Sumber: Dokumentasi pribadi (2015)

Saat ini promosi yang dilakukan oleh Getuk Eco adalah iklan melalui papan reklame, radio, koran, dan menjadi sponsorship untuk beberapa event-event

tertentu. Getuk Eco juga melakukan promosi dengan menempatkan iklan di beberapa website kuliner. Untuk pemasangan papan reklame, ada tiga papan reklame yang ditempatkan di sepanjang jalan Tentara Pelajar, jalan satu arah dari Pasar Rejowinangun Magelang menuju pusat kota yaitu alun-alun Magelang.

Tiga reklame juga ditempatkan di sepanjang jalan dimana lokasi outlet berada yaitu jalan D.I Panjaitan, satu papan reklame ditempatkan di Canguk jalan keluar dari kota Magelang menuju ke Yogjakarta dan satu lagi ditempatkan di jalan Ahmad Yani, jalan keluar dari kota Magelang menuju ke kota Semarang. Tagline

yang digunakan oleh Getuk Eco adalah “Oleh-oleh Istimewa untuk Tamu Istimewa Anda”. Getuk Eco sampai saat ini belum memiliki website sendiri, pemasangan iklan di internet dilakukan melalui kerjasama dengan beberapa

(33)

25 Gambar II.20 Iklan Getuk Eco pada sebuah website kuliner

Sumber: http://wisatakuliner.com/kuliner/pusat-oleh-oleh/item/getuk-eco.html (Diakses pada : 11/4/2015)

Gambar II.21 Kunjungan study tour ke Getuk Eco

(34)

26 II.5.5 Analisa SWOT Getuk Eco

Tabel II.1 Analisa SWOT Getuk Eco

Faktor Internal

Faktor Eksternal

Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)  Mempunyai harga yang

cukup bersaing dengan kompetitornya.

 Getuk Eco masih terasa rasa singkongnya.

outlet dan satu tempat produksi.

(35)
(36)

28 II.5.6 Hasil Analisa

Dengan melihat kelebihan-kelebihan yang dimiliki Getuk Eco, Getuk Eco dapat dinyatakan sebagai produk oleh-oleh getuk tri warna pilihan bagi wisatawan kota Magelang. Seyogyanya Getuk Eco dikenal di masyarakat yang lebih luas dikarenakan harganya yang lebih terjangkau, isinya lebih banyak dan lebih tahan lama. Kendala yang terjadi saat ini ialah masih kurang efektifnya strategi promosi yang ada, saat ini Getuk Eco telah melakukan banyak inovasi produk khususnya dari segi kemasan maupun distribusi dan promosi yang dilakukan, namun hal ini tidak diimbangi dengan strategi promosi yang menunjang.

(37)

29 BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN

III.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan sangat dibutuhkan dalam mempromosikan dan menyebarkan informasi, begitu pula halnya untuk Getuk Eco ini agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat khususnya kota Magelang sebagai makanan oleh-oleh khas kota Magelang. Dilihat dari permasalahan pada Getuk Eco mengenai citra produknya sebagai makanan oleh-oleh harganya yang lebih terjangkau, isinya lebih banyak dan lebih tahan lama belum tersampaikan dengan baik dikalangan masyarakat dan wisatawan kota Magelang, maka strategi perancangan yang dilakukan adalah melalui media promosi dengan konten yang berupa informasi tentang keunggulan produk sehingga masyarakat tergugah untuk mengetahui produk lebih jauh.

Strategi promosi yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode AISAS (Attention, Interest, Search, Action, dan Share). Pada setiap tahapan itu menggunakan masing-masing media yang mendukung tahapan tersebut, seperti:

1. Tahap Attention

Menggunakan media signboard yang bertujuan untuk menarik perhatian dari khalayak sasaran.

2. Tahap Interest

Menggunakan media billboard yang bertujuan untuk menambah ketertarikan dan rasa ingin tahu lebih dengan memberikan informasi yang dapat mengarahkan khalayak sasaran untuk melakukan tahapan search. 3. Tahap Search

Menggunakan media iklan berupa poster digital yang diunggah melalui media sosial, yang menampilkan informasi mengenai Getuk Eco.

4. Tahap Action

Tahap Action ini merupakan tahap dimana kegitan promosi itu dilakukan pada saat transaksi berlangsung di outlet Getuk Eco, menggunakan

(38)

30 5. Tahap Share

Tahapan ini merupakan tahapan dimana tidak lagi terjadi kegiatan promosi secara langsung. Tahapan promosi ini dilakukan secara tidak langsung oleh khalayak sasaran melalui komunikasi yang dilakukan dengan teman atau orang yang dikenalnya mengenai pengalaman khalayak sasaran yang didukung oleh media reminding yang berupa brosur, gimmick dan

merchandise.

III.1.1 Khalayak sasaran

Bapak Purnomo (2015) mengatakan bahwa target konsumen Getuk Eco sejauh ini adalah wisatawan kota Magelang. Setiap target konsumen memiliki pola perilaku pembelian, demografis, dan psikografis yang berbeda, sehingga setiap pasar memiliki pendekatan iklan dan bauran produk yang berbeda. Adapun khalayak sasaran Getuk Eco adalah sebagai berikut :

1. Demografis

Jenis Kelamin : Pria dan wanita.

Umur : Dewasa usia 26 – 45 tahun. Pendidikan : Diploma dan sarjana. Strata ekonomi sosial : Menengah keatas.

Profesi : Pegawai negeri, pegawai swasta dan pengusaha. 2. Geografis

Secara geografis khalayak sasaran yang menjadi sasarannya adalah wisatawan kota Magelang khususnya dan masyarakat kota Magelang pada umumnya.

3. Psikografis

(39)

31 Adapun consumer insight dan consumer journey pada target sasaran promosi Getuk Eco adalah sebagai berikut :

1. Consumer Insight

Consumer Insight adalah seatu kegiatan untuk mendapatkan informasi yang dalam dan lengkap mengenai pandangan atau presepsi paling jujur dari target konsumen. Menurut Halminton (2007), consumer insight adalah sebuah aspek yang sangat luas, bukan hanya meliputi bagaimana cara konsumen menggunakan sebuah produk atau jasa, tetapi juga bagaimana mereka menggunakan sebuah media. Dari observasi dan wawancara yang sudah dilakukan, masyarakat kota Magelang umumnya lebih mengetahui merek Getuk Trio yang harganya cukup mahal dan daya tahannya hanya satu hari. Mereka menginginkan harga getuk yang lebih terjangkau dan daya tahannya yang lebih lama. Mereka belum mengetahui bahwa ada getuk tri warna yang jauh lebih terjangkau dan daya tahannya lebih lama, yaitu Getuk Eco.

2. Consumer Journey

Consumer journey adalah tahapan-tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mencapai tujuan dari sebuah kampanye. Dalam menentukan cara penyampaian ide yang sudah dibentuk pada media-media yang akan digunakan maka diperlukan perencanaan yang baik agar mendapatkan interaksi yang menjangkau sasaran dengan tepat maka diperlukan daftar aktifitas dari khalayak sasaran. Consumer journey ini nantinya akan digunakan untuk aplikasi dari media yang telah dibentuk.

Tabel III.1 Consumer Journey

Kegiatan Tempat Point of Contact

Perjalanan menuju lokasi

(40)

32

Istirahat Hotel, rumah makan,

toko oleh-oleh.

Radio, brosur, X banner, internet.

Perjalanan pulang Jalan Billboard, signboard,

internet.

Dari hasil consumer journey yang didapatkan, maka media utama yang akan dirancang adalah billboard dan signboard. Ditentukannya billboard dan

signboard sebagai media utama dikarenakan interaksi khalayak sasaran dengan kedua media tersebut lebih banyak dibandingkan dengan media-media yang lain.

III.1.2 Tujuan Komunikasi

Melakukan pengenalan produk kepada masyarakat umum kota Magelang, khususnya para wisatawan dengan cara memberikan informasi mengenai produk Getuk Eco melalui media promosi berupa billboard. Dengan harapan produk tersebut dapat dikenali sehingga dapat mendorong keinginan khalayak sasaran untuk melakukan pembelian.

III.1.3 Pendekatan Komunikasi a) Pendekatan Komunikasi Verbal

Pendekatan verbal yang digunakan dalam perancangan kegiatan promosi ini menggunakan bahasa Indonesia sederhana, sehingga mudah dipahami oleh khalayak sasaran, yang diaplikasikan pada setiap media promosi yang digunakan dalam perancangan ini.

b) Pendekatan Komunikasi Visual

Berdasarkan pertimbangan yang telah dilakukan, gagasan visual yang dipilih yaitu, sebagai berikut:

1. Gambar atau foto

(41)

33 Gambar III.1 Getuk Eco

2. Warna

Warna yang digunakan pada media promosi tersebut menggunakan warna latar belakang merah untuk memberikan kontras agar fokus orang tertuju pada objek utama yang ditampilkan. Warna merah yang digunakan adalah merah yang sudah identik dengan logo Getuk Eco. Warna lain yang digunakan adalah warna kuning, hitam, putih dan pink.

Gambar III.2 Logo Getuk Eco

3. Tipografi

(42)

34

headline dari promosi ini sendiri menggunakan font Claredon Bold yang bertujuan untuk memberikan kesan tegas dengan harapan memberikan ketegasan juga terhadap khalayak sasaran dalam memutuskan untuk melakukan pembelian. Penggunaan font Claredon Bold juga disesuaikan dengan logotype Getuk Eco sehingga memberikan kesan keseimbangan sehingga didapatkan kesan yang menarik.

III.1.4 Materi Pesan

Materi pesan yang akan digunakan pada promosi adalah keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh Getuk Eco agar dapat diketahui dan lebih dikenal oleh khalayak sasaran. Keunggulan-keunggulan yang akan digunakan pada promosi antara lain :

1. Lebih Murah

Satu kotak Getuk Eco dihargai dengan Rp. 22.500-. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau dibandingkan pesaingnya (Getuk Trio). Harga getuk pesaing adalah Rp. 25.000-.

2. Lebih Banyak

Satu kotak Getuk Eco berisi getuk 16 biji getuk, sedangkan satu kotak getuk pesaingnya (Getuk Trio) berisi 12 biji getuk saja.

3. Lebih Enak

Dari segi rasa hanya konsumen yang bisa menilai karena hal ini bersifat subyektif, akan tetapi sudah ada beberapa konsumen yang mengatakan bahwa dari segi rasa, Getuk Eco lebih enak dibandingkan Getuk Trio. Hal itu dikarenakan Getuk Eco masih terasa rasa singkongnya.

4. Lebih Tahan Lama

Daya tahan Getuk Eco jauh lebih lama dibandingkan dengan Getuk Trio. Getuk Eco mampu bertahan empat sampai lima hari, sedangkan Getuk Trio hanya mampu bertahan sehari saja.

III.1.5 Gaya Bahasa

(43)

35 III.1.6 Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang akan dilakukan pada promosi Getuk Eco adalah dengan cara memberikan kepada khalayak sasaran sebuah pesan informatif yang berupa keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh Getuk Eco melalui media cetak seperti billboard. Pesan dapat tersampaikan kepada khalayak sasaran dengan baik jika pesan itu dibuat dengan visual yang menarik dan menggunakan gaya bahasa yang sesuai sehingga menggugah konsumen. Oleh sebab itu diperlukan suatu strategi kreatif, sehingga dapat mencapai hasil yang terbaik.

Promosi Getuk Eco ini akan menggunakan bahasa Indonesia yang bertujuan agar pesan yang disampaikan diterima dengan baik dan jelas. Pendekatan komunikasinya berupa gaya bahasa yang bertahap dari yang hanya bersifat informasi saja sampai dengan yang sifatnya persuasi. Strategi kreatif promosi Getuk Eco yang akan dilakukan adalah melalui signboard dan billboard dengan penggunaan warna yang menyolok dan kata-kata yang singkat namun cukup menarik perhatian. Signboard akan mulai diletakkan di sepanjang jalan utama Magelang - Jogja dan Magelang - Semarang dengan radius 25 km dari pusat kota Magelang. Signboard akan menggunakan iklan yang berbeda pada tiap jarak 5 km.

Penggunaan signboard hanya diletakkan diluar kota Magelang, sedangkan promosi yang akan dilakukan di dalam kota Magelang adalah menggunakan

(44)

36 III.1.7 Strategi Media

III.1.7.1 Media Utama

Media utama yang akan digunakan dalam perancangan promosi Getuk Eco Magelang adalah signboard dan billboard. Signboard adalah sebuah papan iklan promosi berukuran sedang yang berfungsi untuk memberikan arah tanda kepada pengguna jalan terhadap suatu tempat. Billboard adalah bentuk promosi iklan luar ruang dengan ukuran besar, billboard diletakkan tinggi di tempat tertentu yang ramai dilalui orang. Billboard termasuk model iklan luar ruang (outdoor advertising) yang paling banyak digunakan. Media promosi Getuk Eco melalui

signboard bertujuan untuk membangun attention, sedangkan media billboard

bertujuan untuk membangun interest pada khalayak sasaran.

III.1.7.2 Media Pendukung

Media pendukung merupakan suatu media tambahan atau media promosi yang dibuat oleh sebuah perusahaan untuk mempromosikan produknya agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Media pendukung pada promosi Getuk Eco ini antara lain :

1. Brosur

Brosur adalah publikasi resmi perusahaan berbentuk cetakan yang berisi informasi mengenai suatu produk, layanan, atau program, umumnya ditujukan kepada pasar sasaran (target market) atau khalayak sasaran tertentu, di bagikan secara cuma - cuma dengan tujuan untuk memperkenalkan secara lebih terperinci mengenai produk, layanan, program tersebut untuk membantu upaya pemasaran atau marketing public relations. Brosur bersifat umum karena disajikan untuk mengintepretasikan produk atau suatu layanan yang ingin disebarkan ke khalayak umum.

2. Sosial media

(45)

37  Facebook

Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs website yang diluncurkan pada Februari 2004 yang dioperasikan dan dimiliki oleh Facebook, Inc. Saat ini Facebook memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif, lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam.

 Twitter

Twitter adalah salah satu layanan social networking yang termasuk dalam kategori microblogging. Twitter pertama kali digunakan sebagai layanan internal bagi karyawan Odeo dan mulai diperkenalkan kepada publik pada tanggal 15 Juli 2006.

 Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. 3. BannerWebsite

Banner website adalah media iklan yang ditampilkan pada media online yaitu website. Bentuk banner website hanya sekedar tulisan atau bergambar dalam ukuran tertentu yang dipasang dalam sebuah halaman

website dan mengandung pranala/link yang akan menuntun ke halaman

website yang dipromosikan tersebut.

4. Standing Signboard

Standing signboard adalah berbentuk papan iklan promosi yang gunanya untuk memberikan arah tanda kepada pengguna jalan terhadap suatu tempat. Standing signboard adalah salah satu jenis signboard yang fleksibel dan mudah untuk ditempatkan di mana saja seperti di depan toko atau di seberang jalan.

5. Flag Chain

(46)

38

6. X Banner

X Banner adalah media yang digunakan untuk menyampaikan informasi, berbentuk banner dengan konstruksi penyangga.

7. Paper Bag

Paper bag adalah kemasan atau wadah berbentuk persegi, berkantong dan terkadang mempunyai banyak sekat, biasanya bertali dan terbuat dari kertas. Penggunaan paper bag sebagai tas belanja memberikan kesan yang lebih simpel dan eksklusif.

8. Kalender dinding

Kalender dinding merupakan salah satu jenis kalender dimana fungsi kelender ini sebagai kalender yang di taruh di dinding. Kalender dinding juga sering digunakan sebagai media promosi perusahaan, biasanya keperluan perusahaan akan kalender dinding untuk di bagikan kepada karyawan atau customer.

9. Stiker

Stiker merupakan media promosi yang paling banyak dan paling sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk berpromosi karena bentuknya yang fleksibel dan bisa ditempel dimana saja.

III.1.8 Stategi Distribusi

(47)

39 Tabel III.2 Strategi Distribusi Promosi Getuk Eco

Tanggal Media Lokasi Objektif

1 Juli 2016 Signboard Kabupaten

Magelang

Promosi Getuk Eco pada tahap

attention. 1 Juli 2016 Billboard Kota Magelang Promosi Getuk

Eco pada tahap

Toko Getuk Eco Promosi Getuk Eco pada tahap

action.

1 Juli 2016 Signboard Kabupaten

Magelang.

Promosi Getuk Eco pada tahap

(48)

40 III.2 Konsep Visual

Sebuah konsep visual adalah merupakan kumpulan suatu perancangan yang dibuat agar penyampaian pesan baik informasi pada media utama maupun pendukung dapat tersampaikan melalui visual, sehinggga tujuan yang dirancang akan tercapai dan pesan pun dapat diterima dengan baik oleh khalayak sasaran. Adapun diantaranya bagian konsep yang meliputi :

III.2.1 Format Desain

Desain yang akan dibuat menggunakan komposisi keseimbangan konten di center

dan proposi warna kontras dengan maksud agar mudah dibaca dan jelas, sehingga pesan yang akan disampaikan dapat diterima dengan baik oleh konsumen. Elemen yang terdapat dalam media berupa ilustrasi, logo Getuk Eco dan tipografi. Media promosi yang dirancang akan diproduksi dengan format desain sebagai berikut :

1. Signboard

Signboard akan diaplikasikan pada material flexi dengan ukuran 2 X 3 meter dengan orientasi potrait.

2. Billboard

Billboard akan diaplikasikan pada material flexi dengan ukuran 4 X 6 meter dengan orientasi potrait.

3. Brosur

Brosur akan diaplikasikan pada material kertas art paper 150 gsm dengan ukuran A4 (21 x 29,7 cm) yang terbagi menjadi tiga lipatan dengan orientasi landscape.

4. BannerWebsite

Media utama website akan diaplikasikan kepada halaman website dengan format vertical rectangle (240 x 400 pixel).

5. StandingSignboard

Standing signboard akan diaplikasikan pada material flexi dengan ukuran 90 X 120 cm dengan orientasi potrait.

6. Flag Chain

(49)

41

7. X Banner

Standing signboard akan diaplikasikan pada material flexi dengan ukuran 60 X 160 cm.

8. Paper Bag

Paper bag akan diaplikasikan pada material art paper 150 gsm dengan ukuran 22 x 10 x 27 cm.

9. Kalender dinding

Kalender dinding akan diaplikasikan pada material art paper 150 gsm dengan ukuran 35 x 50 cm.

10.Stiker

Stiker akan diaplikasikan pada material sticker paper 150 gsm dengan ukuran A7 (105 x 74 mm).

III.2.2 Tata Letak (Layout)

Layout atau tata letak adalah merangkai unsur-unsur tertentu seperti gambar, tulisan, warna dan unsur-unsur lainnya menjadi susunan yang menarik sehingga mencapai tujuan.

(50)

42 Tata letak iklan pada promosi Getuk Eco dibuat sesederhana mungkin dimana konten visual diletakkan seimbang pada posisi center dengan komposisi yang baik dan bervariasi agar tidak monoton sehingga terlihat sepadan dan selaras. Tata letak juga akan menggunakan pengulangan bentuk atau unsur-unsur layout dan warna, keselarasan atau keserasian hubungan antara unsur-unsur yang memberikan kesan kenyamanan dan kontras pada pengaduan antara warna gelap dan terang.

III.2.3 Huruf

Menurut Ferri Caniago (2012) tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.. Dalam media utama akan dipilih jenis huruf yang tingkat keterbacaannya tinggi dan jelas dengan tujuan mempermudah wisatawan untuk melihat dan membaca dalam waktu yang singkat tanpa menghilangkan pesan dan informasi yang ingin disampaikan.

Dalam perancangan media promosi Getuk Eco akan digunakan 3 jenis font yaitu

serif, sans serif dan handwriting. Penggunaan font serif menyesuaikan dengan font yang digunakan pada logo Getuk Eco agar mendapatkan keseimbangan komposisi. Penggunaan font lain yang berjenis sans serif akan diaplikasikan pada kata-kata ajakan karena jenis font ini memiliki pengaruh psikologis yang kuat, jelas dan mempunyai tingkat keterbacaan yang tinggi. Jenis huruf ini juga memberikan kesan yang netral dan simple dengan bentuk huruf yang modern. Sedangkan penggunaan font berjenis handwriting akan diaplikasikan pada informasi produk pada iklan dengan tujuan agar memberikan kesan santai, nyaman dan elegan.

Jenis font serif yang digunakan adalah font Claredon Blk BT, sedangkan font sans serif yang digunakan adalah font Arial Black. Adapun untuk font handwriting

(51)

43 1. Claredon Blk BT

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll

Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww

Xx Yy Zz

1234567890

~!@#$%^&*()_+{}|:"<>?[]\;',./

2. Arial Black

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm

Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy

Zz

1234567890

~!@#$%^&*()_+{}|:"<>?[]\;',./

3. Falcon Light Regular

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp

Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1234567890

(52)

44 III.2.4 Ilustrasi

Ilustrasi gambar yang digunakan dalam perancangan promosi Getuk Eco adalah visual produk yang dibuat semenarik mungkin dengan tujuan agar calon konsumen tertarik untuk melihat, ingin tahu lebih jauh atau membeli produk tersebut. Visual yang digunakan merupakan hasil dari teknik fotografi dan digital imaging. Visual produk hanya digunakan pada promosi melalui billboard, sedangkan untuk signboard hanya menggunakan desain perpaduan antara tipografi dan warna. Selain visual dari produk itu sendiri yaitu Getuk Eco, visual yang akan digunakan antara lain celengan kucing dan jam weker. Dibawah ini adalah alternatif visual yang dirancang untuk promosi Getuk Eco Magelang :

Gambar III.4 Ilustrasi iklan Getuk Eco

III.2.5 Warna

(53)

45 Warna yang digunakan adalah warna berbasis CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black) untuk media cetak, sedangkan untuk media website warna yang digunakan adalah warna berbasis RGB (Red, Green, Blue). Adapun warna yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

(54)

46 BAB IV. TEKNIS PRODUKSI

IV.1 Teknis Produksi Media

Pengaplikasian desain iklan promosi pada media utama dan penerapan elemen-elemen yang digunakan harus konsisten terhadap media-media pendukung yang lain. Hal ini dilakukan agar masyarakat/konsumen dapat lebih mudah mengenal produk Getuk Eco Magelang. Teknis perancangan desain iklan promosi ini menggunakan software komputer yaitu Adobe Illustrator CC dan Adobe Photoshop CC.

 Tahap 1

Tahap awal adalah membuat sebuah sketsa konsep untuk media utama yang digunakan yaitu billboard. Konsep konten pada media billboard

adalah membuat sebuah visual dengan komposisi berupa produk Getuk Eco, kemasan produk, logo, tagline dan properti tambahan yaitu celengan dan jam weker. Penggunaan properti celengan digunakan untuk tagline

“Harganya muraaah!! Isinya lebih banyaaak!!”, sedangkan jam weker digunakan untuk tagline “Tahan lebih Lamaaa!! Tetap enaaak

Rasanyaa!!”.

(55)

47  Tahap 2

Tahap selanjutnya adalah pengambilan foto produk Getuk Eco berikut properti lain yang akan digunakan. Pengambilan foto dilakukan selama satu hari. Pengambilan foto produk menggunakan kamera Nikon D7000 dengan lensa fix 50mm.

Gambar IV.2 Pengambilan foto produk

 Tahap 3

Setelah pengambilan foto produk selesai dilakukan, langkah selanjutnya yaitu gambar diolah di komputer (tahap olah digital/editing), dan pembuatan iklan pada media billboard diolah dengan menggunakan

softwareediting foto, yaitu Adobe Photoshop CC.

(56)

48  Tahap 4

Tahap selanjutnya yaitu penyusunan tata letak (layout) dan pembuatan iklan pada media billboard yang diolah dengan menggunakan software editing foto, yaitu Adobe Photoshop CC.

Gambar IV.4 Tahap layouting pada Adobe Photoshop CC

IV.2 Media Utama

Media utama yang digunakan adalah sebuah desain promosi Getuk Eco Magelang adalah signboard dan billboard. Iklan melalui signboard diletakkan di luar kota Magelang, sedangkan untuk iklan billboard diletakkan di dalam kota Magelang.

IV.2.1 Signboard

(57)

49

Background warna kuning digunakan untuk logo Getuk Eco yang berwarna hitam.

Background warna merah digunakan untuk tipografi kata-kata iklan yang menggunakan warna kuning dan putih, sedangkan background warna hitam pada posisi terbawah digunakan untuk informasi yang menunjukkan jarak perjalanan menuju kota Magelang.

(58)

50 Gambar IV.6 Iklan signboard jalan masuk menuju kota Magelang (2)

(59)

51 Gambar IV.8 Iklan signboard jalan keluar dari kota Magelang (2)

Ukuran : 200 cm x 300 cm

Material : FlexiCina280 gram outdoor

(60)

52 IV.2.2 Billboard

Billboard adalah bentuk promosi iklan luar ruang dengan ukuran besar, billboard

diletakkan tinggi di tempat tertentu yang ramai dilalui orang. Billboard iklan Getuk Eco akan ditempatkan di dalam kota Magelang. Billboard Getuk Eco mempunyai dua variasi yang disesuaikan dengan dua tagline yang akan digunakan. Taglinepertama yaitu “Harganya Muraaah!! Isinya lebih Banyaaak!!”

menggunakan gambar berupa produk getuk dengan properti tambahan berupa celengan. Tagline kedua yaitu “Tahan lebih Lamaa!! Tetap enaaak rasanyaa!!”

menggunakan properti tambahan yang berbeda yaitu jam weker. Penggunaan celengan dan jam weker adalah sebagai metafora pada kata murah dan tahan lama yang ada pada tagline yang digunakan.

Gambar IV.9 Billboard Getuk Eco (1)

Ukuran : 400 cm x 600 cm

Material : FlexiCina 280 gram outdoor

(61)

53 Gambar IV.10 Billboard Getuk Eco (2)

Ukuran : 400 cm x 600 cm

Material : FlexiCina 280 gram outdoor

Teknis Produksi : Digital printing

IV.3 Media Pendukung

Media pendukung merupakan suatu media tambahan atau media promosi yang dibuat oleh sebuah perusahaan untuk mempromosikan produknya agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.Media pendukung adalah media iklan yang bersifat menunjang atau melengkapi media utama yang sudah dipilih. Dengan media pendukung, diharapkan lokasi yang tidak terjangkau dapat diekspos oleh media ini.

(62)

54 IV.3.1 Brosur

Gambar IV.11 Brosur Getuk Eco

Ukuran : A4 (21 x 29,7 cm) Material : Art paper 150 gram Teknis Produksi : Cetak Offset

Desain brosur menyesuaikan dengan kedua elemen media utama yaitu billboard

(63)

55 IV.3.2 Banner Website

Gambar IV.12 Banner Website Getuk Eco

Ukuran : 240 x 400 px

Material : Digital

Teknis Produksi : Digital imaging

Banner website Getuk Eco akan diaplikasikan pada website kuliner dan wisata di kota Magelang. Desain banner website menyesuaikan dengan media utama yaitu

(64)

56 IV.3.3 Standing Signboard

Gambar IV.13 Standing Signboard Getuk Eco

Ukuran : 90 x 120 cm

Material : FlexiCina 280 gram outdoor

Teknis Produksi : Digital printing

Desain standing signboard menyesuaikan dengan media utama yaitu signboard

yang bertujuan untuk memberikan keseragaman antara media utama dan media pendukung. Perubahan yang dilakukan adalah mengganti iklan yang awalnya berupa informasi keunggulan produk menjadi informasi ketersediaan produk di

(65)

57 IV.3.4 Sosial Media

 Facebook

Gambar IV.14 Facebook Getuk Eco

Ukuran : 1600 x 1200 px

Material : Digital

Teknis Produksi : Digital imaging

 Twitter

(66)

58

Ukuran : 1440 x 1640 px

Material : Digital

Teknis Produksi : Digital imaging

 Instagram

Gambar IV.16 Instagram Getuk Eco

Ukuran : 1080 x 1920 px Material : Digital

Teknis Produksi : Digital imaging

(67)

59 IV.3.5 Flag Chain

Gambar IV.15 Flag chain Getuk Eco

Ukuran : 20 x 27 cm

Material : Art paper 260 gram Teknis Produksi : Digital printing

(68)

60 IV.3.6 X Banner

Gambar IV.16 X Banner Getuk Eco

Ukuran : 60 x 160 cm

Material : Flexi 280 gram Teknis Produksi : Digital printing

(69)

61 IV.3.7 Paper Bag

Gambar IV.17 Paper Bag Getuk Eco Ukuran : 22 x 10 x 27 cm

Material : Art paper 150 gram Teknis Produksi : Cetak Offset

(70)

62 IV.3.8 Kalender Dinding

.

Gambar IV.18 Kalender Getuk Eco

Ukuran : 35 x 50 cm

Material : Art paper 150 gram Teknis Produksi : Cetak Offset

(71)

63 IV.3.9 Stiker

Gambar IV.19 Stiker Getuk Eco

Ukuran : A6 (105 x 74 mm) Material : Sticker paper 150 gram Teknis Produksi : Digital printing

(72)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TUGAS AKHIR ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 3

I.3 Rumusan Masalah ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan... 4

BAB II. GETUK ECO MAGELANG ... 5

II.1 Getuk ... 5

II.1.1 Jenis-jenis Getuk ... 5

II.1.2 Getuk Tri Warna ... 10

II.1.3 Sejarah Getuk Magelang ... 11

II.1.4 Proses Pembuatan Getuk Tri Warna... 11

II.2 Getuk Eco ... 13

(73)

vii

II.2.2 Sejarah Getuk Eco ... 13

II.2.3 Produk Getuk Eco... 15

II.2.4 Ditribusi dan Promosi Getuk Eco ... 16

II.3 Kota Magelang ... 17

II.4 Kompetitor ... 18

II.4.1 Getuk Trio ... 18

II.5 Analisa Data ... 19

II.5.1 Sumber Data ... 19

II.5.2 Hasil Kuesioner ... 20

II.5.3 Hasil Wawancara ... 22

II.5.4 Analisa 4P Getuk Eco Magelang ... 22

II.5.5 Analisa SWOT Getuk Eco... 26

II.5.6 Hasil Analisa ... 28

BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN ... 29

III.1 Strategi Perancangan ... 29

III.1.1 Khalayak sasaran ... 30

III.1.2 Tujuan Komunikasi ... 32

III.1.3 Pendekatan Komunikasi ... 32

III.1.4 Materi Pesan ... 34

III.1.5 Gaya Bahasa ... 34

III.1.6 Strategi Kreatif ... 35

III.1.7 Strategi Media ... 36

III.1.7.1 Media Utama ... 36

III.1.7.2 Media Pendukung... 36

(74)

viii

III.2 Konsep Visual ... 40

III.2.1 Format Desain ... 40

III.2.2 Tata Letak (Layout) ... 41

III.2.3 Huruf ... 42

III.2.4 Ilustrasi ... 44

III.2.5 Warna ... 44

BAB IV. TEKNIS PRODUKSI ... 46

IV.1 Teknis Produksi Media ... 46

IV.2 Media Utama ... 48

IV.2.1 Signboard ... 48

IV.2.2 Billboard ... 52

IV.3 Media Pendukung ... 53

IV.3.1 Brosur ... 54

IV.3.2 Banner Website ... 55

IV.3.3 Standing Signboard ... 56

IV.3.4 Sosial Media ... 57

IV.3.5 Flag Chain ... 59

IV.3.6 X Banner ... 60

IV.3.7 Paper Bag ... 61

IV.3.8 Kalender Dinding ... 62

IV.3.9 Stiker ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

Gambar

Gambar II.19 Reklame Getuk Eco di Jalan D.I Panjaitan  Sumber:  Dokumentasi pribadi (2015)
Gambar II.20 Iklan Getuk Eco pada sebuah website kuliner
Tabel II.1 Analisa SWOT Getuk Eco
Gambar III.2 Logo Getuk Eco
+7

Referensi

Dokumen terkait