• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Kepribadian dan Harga Terhadap Impulse Buying Pada Produk Novel di Toko Buku Bandung Book Center Wilayah Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Kepribadian dan Harga Terhadap Impulse Buying Pada Produk Novel di Toko Buku Bandung Book Center Wilayah Bandung"

Copied!
202
0
0

Teks penuh

(1)

The Influence of Personality and Price on Impulse Buying of Novel

in Bandung Book Center, Bandung Region

Disusun Oleh: ERNA SUSILAWATI

NPM 6110. 111.035

TESIS

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar Magister Manajemen

PROGRAM STUDI MAGISTER MAGEMEN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING ………iii

฀BSTR฀CT... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR TABEL...xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB I PEN฀AHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah...13

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 13

1.2.2 Rumusan Masalah... 14

1.3 Tujuan... 15

1.4 Manfaat Penelitian... 16

1.5 Pembatasan Masalah ...17

(3)

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN ฀AN

HIPOTESISI

1.1 Kajian Pustaka... 19

1.1.1 Pengertian dan Jenis Novel ...26

1.1.1.1 Pengertian Novel ...26

1.1.1.2 Jenis – Jenis Novel ...27

1.1.2 Teori Kepribadian...32

1.1.2.1 Pengertian Kepibadian ...32

1.1.2.2 Faktor Pembentuk Kepribadian...33

1.1.2.3 Pengelompokkan Kepibadian...36

2.1.3 Ekstrovert (Extroversion)...37

2.1.3.1 Pengertian Exrovert ...37

2.1.3.2 Indikator Ekstrovert ...39

2.1.4 Introvert (Introversion)...40

2.1.4.1 Pengertian Introvert...40

2.1.4.2 Indikator Intovert ...41

2.1.5 Harga Sebagai Salah Satu Strategi Pemasaran Produk...42

2.1.5.1 Pengertian Harga...42

2.1.5.2 Dasar Penetapan Harga ...43

(4)

10

2.1.6.1 Pengertian Impulse buying...45

2.1.6.2 Kategori Impulse buying...47

2.1.6.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Impulse buying...4฀

2.1.7 Hasil Peneltian Sebelumnya...51

2.2 Kerangka Pemikiran...54

2.1.1 Keterkaitan Kepribadian dengan Harga ...57

2.1.2 Keterkaitan Kepribadian dan Impulse buying...5฀

2.2.3 Keterkaitan Harga dengan Impulse buying...60

2.3 Hipotesis...65

BAB III OBJEK ฀AN METO฀OLOGI PENELITIAN 2.2 Objek Penelitian... 66

2.3 Metode Penelitian ... 66

2.3.1 Desain Penelitian ... 6฀

2.3.2 Operasionalisasi Variabel...70

2.3.3 Jenis Data dan Sumber ...75

2.3.3.1 Jenis Data ...75

2.3.3.2 Sumber Data...75

2.3.3.3 Teknik Pengumpulan Data...76

(5)

11

2.3.5 Teknik Pengujian Data ...฀2

2.3.5.1 Uji Validitas ...฀2

2.3.5.2 Uji Reliabilitas ...฀3

2.3.6 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ...฀5

2.3.6.1 Rancangan Analisis...฀5

2.3.6.2 Pengujian Hipotesis...99

2.3.6.3 Penetapan Hipotesis ...99

BAB IV HASIL PENELITIAN ฀AN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian...105

4.1.1. Profil Bandung Book Center ...105

4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ...106

4.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ...107

4.1.4. Deskripsi Tugas ( Job Description ) ...10฀

4.2. Pembahasan... 109

4.2.1. Karakteristik Responden ...109

4.2.2 Analisis Deskriptif...114

4.2.2.1 Kepribadian konsmen pada pembelian produk novel di Bandung Book Center wilayah Bandung...115

4.2.2.2. Tanggapan konsumen terhadap harga produk novel novel di Bandung Book Center wilayah Bandung ...136

4.2.2.3. Impulse Buying konsumen dalam pembelian produk novel di Bandung Book Center wilayah Bandung ...140

(6)

12

4.2.3.2.1 Model Pengukuran Variabel Laten Kepribadian Extrovert.155 4.2.3.2.2. Model Pengukuran Variabel Laten Kepribadian Introvert.156

4.2.3.2.3. Model Pengukuran Variabel Laten Harga...15฀

4.2.3.2.4. Model Pengukuran Variabel Laten Impulse Buying ...159

4.2.5. Uji Kecocokan Keseluruhan Model ...160

4.2.5. 1. Model Struktural ...162

4.2.6. Pengujian Hipotesis...164

4.2.6. 1. Hubungan Antara Kepribadian Extrovert dan Harga ...165

4.2.6. 2. Hubungan Antara Kepribadian Introvert dan Harga ...166

4.2.6. 3 Pengaruh Extrovert Terhadap Impulse Buying ...167

4.2.6. 4. Pengaruh Introvert Terhadap Impulse Buying ...16฀

4.2.6. 5. Pengaruh Harga Terhadap Impulse Buying...169

4.2.6.6. Pengaruh Kepribadian (extrovert – introvert ) dan Harga Terhadap Impulse Buying ...170

4.2.7. Hubungan Korelasi Antar Variabel...171

BAB V KESIMPULAN ฀AN SARAN 4.3. Kesimpulan... 176

4.4. Saran... 17฀

฀AFTAR PUSTAKA ... 179

(7)

13

Tabel 1.1 Survey Awal tentang Impulse buying terhadap pelanggan yang membeli novel di Bandung Book Center Wilayah Bandung...฀

Tabel 1.2 Survey Awal tentang Harga di Toko Buku Bandung Book Center ...10

Tabel 1.3 Survey awal tentang Kepribadian pada pelanggan yang membeli novel di Bandung Book Center Wilayah Bandung (2013) ...11

Tabel 1.4 Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ...1฀

Tabel 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen ...24

Tabel 2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya ...51

Tabel 3.1 Desain Penelitian...70

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ...72

Tabel 3.3 Penjualan novel di Toko Cabang Bandung Book Center ...7฀

Tabel 3.4 Hasil perhitungan Proportionate Stratified Random Sampling...฀1

Tabel 3.5 Standar Penilaian Untuk Validitas ...฀3

Tabel 3.6 Kriteria Presentase Tanggapan Responden...฀7

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...110

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia...110

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ...111

(8)

14

Tabel 4.7 Kriteria persentase tanggapan responden...114 Tabel 4.฀ Distribusi jawaban responden mengenai indikator mudah bergaul ...116 Tabel 4.9 Distribusi jawaban responden mengenai indikator menyukai pesta ...117 Tabel 4.10 Distribusi jawaban responden mengenai indikator memiliki banyak

teman...119 Tabel 4.11 Distribusi jawaban responden mengenai indikator menyukai

kehebohan ...120 Tabel 4.12 Distribusi jawaban responden mengenai indikator menyukai belajar

sendiri ataun kelompok ...122 Tabel 4.13 Distribusi jawaban responden mengenai indikator bertindak pada saat

adanya moment dan spontan...124 Tabel 4.14 Rekapitulasi skor jawaban responden pada variabel Kepribadian

Extrovert...125 Tabel 4.15 Distribusi jawaban responden mengenai indikator Pendiam (Tertutup)..126 Tabel 4.16 Distribusi jawaban responden mengenai indikator instropektif...127 Tabel 4.17 Distribusi jawaban responden mengenai indikator menarik diri dan

suka menyendiri ...129 Tabel 4.1฀ Distribusi jawaban responden mengenai indikator Reflektif...130 Tabel 4.19 Distribusi jawaban responden mengenai indikator Tidak Percaya

(9)

15

Tabel 4.21 Distribusi jawaban responden mengenai indikator Lebih Menyukai

Hidup yang Tenang dan Teratur daripada Dipenuhi Peluang atau Resiko134 Tabel 4.22 Rekapitulasi skor jawaban responden pada variabel motivasi...135 Tabel 4.23 Distribusi jawaban responden mengenai indikator Harga yang

Terjangkau ...137 Tabel 4.24 Distribusi jawaban responden mengenai indikator Potongan Harga ...13฀ Tabel 4.25 Rekapitulasi skor jawaban responden pada variabel harga...139 Tabel 4.26 Distribusi jawaban responden mengenai indikator Desakan untuk

Berbelanja...141 Tabel 4.27 Distribusi jawaban responden mengenai indikator emosi positif ...142 Tabel 4.2฀ Distribusi jawaban responden mengenai indikator emosi negatif...143 Tabel 4.29 Distribusi jawaban responden mengenai indikator ketersediaan uang ....144 Tabel 4.30 Distribusi jawaban responden mengenai indikator kesenangan

berbelanja...145 Tabel 4.31 Distribusi jawaban responden mengenai indikator ketersediaan waktu ..146 Tabel 4.32 Distribusi jawaban responden mengenai indikator kecenderungan

(10)

16

Tabel 4.36 Ringkasan hasil komputasi statistik model pengukuran kepribadian

introvert ...157

Tabel 4.37 Ringkasan hasil komputasi statistik model pengukuran harga ...15฀

Tabel 4.3฀ Ringkasan hasil komputasi statistik model pengukuran impulse buying 159 Tabel 4.39 Output GOF...161

Tabel 4.40 Model struktural antar variabel laten ...162

Tabel 4.41 Persamaan struktural antar variabel laten ...163

Tabel 4.42 Besar pengaruh Kepribadian eksttrovert, introvert dan motivasi terhadap impulse buying...163

Tabel 4.43 Besar hubungan Kepribadian Extrovert dengan harga...165

Tabel 4.44 Besar hubungan Kepribadian Extrovert dengan harga...166

Tabel 4.45 Besar pengaruh Extrovert Terhadap Impulse Buying...167

Tabel 4.46 Besar pengaruh introvert terhadap impulse buying ...16฀

Tabel 4.47 Besar pengaruh harga terhadap impulse buying ...169

Tabel 4.4฀ Besar pengaruh kepribadian extrovert – introvert dan harga terhadap impulse buying ... 171

(11)

17

Gambar 2.1 Simply model of customer decision making Sumber Schiffman &

Kanuk (2007:16) ...23

Gambar 2.2 Dasar penetapan harga Kotler Amstrong ...43

Gambar 2.3 Paradigma Penelitian ...64

Gambar 3.1 Desain Penelitian ...70

Gambar 3.2 Analisis Jalur ...90

Gambar 3.3 Model Persamaan Pengaruh Kepribadian (Extrovert-Introvert) dan Harga terhadap Impulse Buying...95

Gambar 3.4 Hubungan antara Subvariabel Kepribadian Extrovert dengan Subvariabel Kepribadian Introvert...100

Gambar 3.5 Hubungan antara Subvariabel Kepribadian Extrovert dengan Variabel Harga...101

Gambar 3.6 Hubungan antara Subvariabel Kepribadian Introvert dengan Variabel Harga...102

Gambar 3.7 Variabel kepribadian (extrovert-introvert), harga dengan impulse buying ...103

Gambar 4.1 Struktur Organisasi...107

Gambar 4.2 Basic Model Estimates ...152

(12)

1฀

Gambar 4.7 Korelasi X1.1 dengan X2 ...172

Gambar 4.฀ Korelasi X1.2 dengan X2...173

Gambar 4.9 Korelasi X1.1 dengan Y...174

Gambar 4.10 Korelasi X1.2 dengan Y ...174

(13)

19

Lampiran 1 Surat permohonan penelitian untuk Perusahaan dan Surat Keterangan Persetujuan Publikasi

Lampiran 2 Kuisioner Awal Lampiran 3 Kuisioner Akhir Lampiran 4 Tabulasi

(14)
(15)

Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 1, No. 2, (2013) 1-10

฀lhusin, Syahri, Drs. MS. (2003). Aplikasi statistik praktis dengan SPSS 10 forwindows. Graha Ilmu, Yogyakarta.

฀,Pervin, Lawrence, P John Oliver, Cervone Daniel .2004,Psikologi Kepribadian: Teori dan Penelitian, Edisi Kesembilan,Cetakan -1, Kencana Prenada Media Group: Jakarta

฀lireza Karbasivar and Hasti Yarahmadi.( 2011) Evaluating Effective Factors on Consumer Impulse Buying Behavior. IDOSI Publications:Iran

฀lma, Buchari.2005, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, cetakan-7. Jakarta

฀nin F., ฀nastasia dan Rasimin BS & Nuryati ฀tamimi(2011) Hubungan Self Monitoring Dengan Impulsive Buying Terhadap Produk Fashion Pada Remaja. Jurnal Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Volume 35, No. 2, 181 – 193

฀priyanty, Desi (2011) ฀nalisis Pengaruh Psikologis, Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Di Lingkungan Mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya.Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375 Edisi Ke-VI

Burger, J.M. (1986). Personality teory and research. California: Wadsworth. Chingching, Chang (2001) .The Impacts of Personality Differences on Product

Evaluations in NA - Advances in Consumer ฀esearch Volume 28, eds. Mary C. Gilly and Joan Meyers-Levy, Valdosta, GA : Association for Consumer ฀esearch, Pages: 26-33

Chuang , Chun-Ling (2013)The Influence of Impulse Buying Tendency on Impulse Buying Intention: Use discount and prospect theory to stimulate impulse buying intention. Business and Information

Chuang, S.C., & Lin, H.M. (2007). The effect of induced positive and negative emotion and openness-to-feeling in student‟s consumer decision making. Journal of Business Psychology, (22), 65-78.

Dwi Susanti, Raeny. 2012.฀Pengaruh The Big Five Personality, dan Materialisme

Konsumen terhadap Pembelian Impulsif dan Dampaknya terhadap Pembelian Kompulsif pada Pengunjung Mall di Kota Bandung (Studi Pada Perilaku Konsumen sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran). Bandung : UNP฀D

Engel, James F, et.all.,1995, consumer Behavior, ฀lih Bahasa: Budiayanto, Jilid 1 dan 2, Bina Rupa ฀ksara, Jakarta

(16)

Foroughi ,฀mir and Sherilou, Mehrdokht and Buang, Nor ฀ishah.(2011 Exploring Impulse Buying Behavior ฀mong Iranian Tourist In Malaysia. University of Kebangsaan Malaysia (UKM). Journal of Global Business ฀nd Economics. July 2011. Volume 3. Number 1 G. Muruganantham1 & Ravi Shankar Bhakat.( 2013) A ฀eview of Impulse Buying

Behavior. International Journal of Marketing Studies; Vol. 5, No. 3;. 7203Canadian Center of Science and Education 149 ISSN 1918-719X E-ISSN 1918

Hsi-Peng Lu a, Kuo-Lun Hsiao, (2010) The influence of extro/introversion on the intention to pay for social networking sites Information & Management 47 (2010) 150–157

Khan, U. (2010). The rosy side of negative emotions.Advances in Consumer ฀esearch,(37), 263-266.

Kotler, Philip, 2004, Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium, Penerbit PT Prenhallinda, Jakarta

Kotler, Philip, 2012, Marketing Management. Prentice Hall

Kuiper, N. ฀., & Derry, P. (1981). The self as a cognitive prototype: ฀n

application o person perception and depression. In N. Canter & J. F. Kihlstrom (Eds.), Personality, cognition, and social interaction (pp. 217-232). Hillsdale, NJ: Erlbaum.

Kumar , S. Ramesh (2012) Personality Theories, Impulse Purchases and Chocolates . the Indian Institute of Management: Bangalore

Littauer, Florence,1996. Personality Plus. Jakarta: Binarupa ฀ksara

Nwankwo, Barnabas E. (2013) Influence of Advertising Appeals and Personality on Telecoms Consumption Preferences in Nigeria.International Journal of Academic ฀esearch in Business and Social Sciences. September 2013, Vol. 3, No. 9

Paul. J. Peter dan Sihombing, Damus, (2000) Consumer Behavior, Penerbit Erlangga, Jakarta

Peter, P., & Krishnakumar, S. (2010). Emotional intelligence, impulse buying and self-esteem: The predictive validity of two ability measures of emotional intelligence. Advances in Consumer ฀esearch-North American Conference Proceedings, (37), 877-878.

Peter, J. Paul dan Olson, Jerry C. 2000a. Consumer Behaviour : Perilaku Konsumen Dan Strategi. Pemasaran Jilid 1 Edisi 4 versi Bahasa Indonesia. Erlangga, Jakarta.

Puspita ฀rdy,Dian ฀yu (2013). Pengaruh Gaya Hidup, Fitur, Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Blackberry Curve 9300

(17)

Ryan Harbaugh, Erin (2010) The Effect of Personality Styles (Level of Introversion- Extroversion) on Social Media Use 70 — The Elon Journal of Undergraduate ฀esearch in Communications

Regina Virvilaitė1, Violeta Saladienė2, Jūratė Žvinklytė. (2011) The Impact Of External And Internal Stimuli On Impulsive Purchasing Ekonomika Ir Vadyba: 2011. 16 Economics And Management: 2011. 16

Rook, Dennis W and J. Fisher, Robert . Normative Influences on Impulsive Buying Behavior. The Journal of Consumer ฀esearch, Vol. 22, No. 3 (Dec., 1995), pp. 305-313. The University of Chicago Press: America

Sarwono, Jonathan. 2007. ฀nalisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS. ฀ndi: Yogyakarta

Schiffman,L.G.,& Kanuk,L.L. (2007).Consumer Behavior.New Jersey: Pearson Prentice Hall

Sidin, S. M., ฀bdul Rahman, M. K., ฀bdul Rashid, M. Z., Othman, M. N. and ฀bu Bakar, ฀. Z. 2008. Urban children’s consumption attitude and behavior intentions. Journal of Consumer Marketing 25 (1): 7-15. Siagian, Dergibson, dan Sugiarto. 2000. Metode Statistika; Untuk Bisnis dan

Ekonomi. Jakarta : Bandung Book Center Pustaka Utama.

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Bussiness ; Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi keempat. Salemba Empat: Jakarta

Seounmi Youn and Ronald J. Faber (2000) ,"Impulse Buying: Its ฀elation to Personality Traits and Cues", in NA - Advances in Consumer ฀esearch Volume 27, eds. Stephen J. Hoch and ฀obert J. Meyer, Provo, UT : Association for Consumer ฀esearch, Pages: 179-185 Singgih Santoso. 2002. SPSS Versi 11.5 Cetakan Kedua Jakarta: Bandung Book

Center

Susanti, Raeny Dwi. (2012) Pengaruh The Big Five Personality, dan Materialisme Konsumen terhadap Pembelian Impulsif dan Dampaknya terhadap Pembelian Kompulsif pada Pengunjung Mall di Kota Bandung (Studi Pada Perilaku Konsumen sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran). Jurnal Business Management.

Snyder, M., & DeBono, K. G. (1985). Appeals to image and claims about quality: Understanding the psychology of advertising. Journal of Personality and Social Psychology, 49, 586-597.

Stiadi. J, Nugroho, 2003, Perilaku Konsumen Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan penelitian Pemasaran, edisi I, Jakarta

Sudarmanto, Gunawan (2005), ฀nalisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sugiyono (1999). Statistic non parametris untuk penelitian, CV ฀lfabeta: Bandung.

(18)

Supranto(2000). Statistik: Teori dan Aplikasi Edisi Keenam, jilid-1. Erlangga, Jakarta.

Suryabrata, S. (1995). Psikologi kepribadian. Jakarta: Rajawali press.

Susianto (1992). Memadukan "ilmu" dan Seni dalam menyusun skala Likert, Jurnal Psikologi Sosial, 1,5-19

Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen. Bogor: Ghalia Indonesia.

Tjiptono, Fandy. 2011. Strategi Pemasaran. Edisi 3. Yogyakarta: ฀ndi Publisher Tedjakususma, Ritawati &Mayani,Sri Hartini (2001)”฀nalisis Faktor-Faktor yang

mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pembelian ฀ir Minum Mineral. Jurnal Penelitian Dinamika Sosial2 (3) Hal. 48-58.

Tibert Verhagen a, Willemijn van Dolen(2011) The influence of online store beliefs on consumer online impulse buying: A model and empirical application. Information & Management 48 (2011) 320–327 . Elsevier B.V.

Thibout, J., & Kelley, H. H. (1959). The social psychology of groups. New York: Wiley.

Umar,Husein, 2005, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Cetakan Keempat, Bandung Book CenterPustaka Utama, Jakarta

Yuliati, Uci (2011) Faktor -Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pembelian Makanan Jajan Tradisional Di Kota Malang. Jurnal Manajemen Bisnis • Volume 1 No. 01 • Edisi ฀pril 2011

Wang, C. L., & Mowen, J. C. (1997). The separateness-connectedness self-schema: Scale development and application to message construction. Psychology and Marketing, 14, 185-207.

Wijanto, Setyo Hari. (2008). Structural Equation Modeling dengan Lisrel 8.8. Edisi Pertama Graha Ilmu: Yogyakarta.

Xu,Yingjiao (2007) Impact of Store Environment on ฀dult Generation Y Consumers’ Impulse Buying. Journal of Shopping Center Research (2007), 14, 1, pp. 39-56.

Referensi Internet

http//www. Republica.co. Hafidz Muftisany Mansyur dan Faqih Laskar Pelangi Sabet Buku Terbaik di New York Book Festival. Edisi Kamis, 24 Oktober 2013, 22:48 WIB

http//www.detik.com . Ema Nur ฀rifah . Novel Masih Jadi Buku Paling Laris. Edisi Sabtu, 14/06/2008

http//www . tempo.co.id. Penjualan Novel Mulai Tergerus e-Reader.Edisi Kamis, 12 ฀pril 2012 | 07:57 WIB

(19)

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian tesis ini yang berjudul

“PENGARUH KEPRIBADIAN DAN HARGA TERHADAP IMPULSE

BUYING PADA PRODUK NOVEL DI TOKO BUKU BANDUNG BOOK CENTER WILAYAH BANDUNG” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister Manajemen. Penyusun berharap semoga tesis ini dapat beranfaat bagi penulis dan dapat menjadi bahan acuan peneliti yang akan datang.

Berjuta ucapan terima kasih Penulis sampaikan untuk pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan tesis ini terutama pada:

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Dr. Ir. Herman S. Soegoto , M.B.A, Dekan Fakultas Pascasarjana UNIKOM dan selaku penguji I.

3. Bapak Dr. Ir. Deden A. Wahab Sya’rony,M.Si Ketua Program Studi Magister Managemen, Fakultas Pascasarjana dan selaku penguji 2 atas segala wejangannya selama ini.

(20)

6. Dosen-dosen Pascasarjana UNIKOM terutama Prodi Magister Managemen UNIKOM yang dengan sabar mengajar kami.

7. Teh Santy, Sekretariat Program Studi Magister Manajemen, yang sudah membantu dalam pembuatan dokumen guna kepentingan penelitian.

8. Kedua orang tua tercinta, terima kasih atas cucuran keringat, air mata dan doa’a tulusnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

9. Kakak dan adik tercinta yang telah memberikan motivasi dan dukungan selama ini, terima kasih kalian sudah menjadi salah satu alasanku untuk terus bertahan dan berusaha untuk menggapai segala harapan dan cita-cita.

10.My precious remedy, terima kasih sudah lahir di dunia ini dan membukakan mataku bahwa dunia ini begitu luas, thanks for your warm shoulder, the place that I always want to lean on.

11.Seluruh keluarga di Garut yang terus memberi dukungan baik moril maupun materil selama ini.

12.Keluarga Prof. Dr. Hj. Aelina Surya,Dra yang telah memberikan bantuan dan dukungan penuh baik moril maupun materil selama ini.

13.Teman-teman kelas MM – 2 , MM-1 dan Somplaxers yang telah berbagi suka dan duka selama kuliah.

14.Orang-orang yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas segala motivasi ,dorongan dan bantuannya sehingga tesis ini selesai.

Bandung, April 2014

(21)

1.1. Latar ฀elakang Masalah

฀ersaingan didunia bisnis pada masa sekarang ini semakin ketat dengan banyaknya pesaing bermunculan serta pengaruh era globalisasi. Era globalisasi

membuat batas antar negara menjadi seolah tidak ada (฀orderless) sehingga arus informasi, barang dan jasa dari satu negara ke negara lain berlangsung sangat

cepat dan lebih mudah. Hal tersebut menuntut para marketer dari waktu ke waktu terus berupaya untuk menggali daya inovasi dan kreatifitas mereka untuk menetapkan berbagai strategi dengan tujuan meningkatkan penjualan produk yang

dihasilkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka mereka tidak akan mampu bersaing dengan

perusahaan-perusahaan lainnya.

฀ara marketer terus melakukan berbagai penelitian untuk meningkatkan angka penjualan diantaranya dengan terus melakukan penelitian yang

berhubungan dengan perilaku konsumen. Mengetahui perilaku konsumen secara mendalam merupakan salah satu kunci dalam perancangan strategi pemasaran. Konsumen memerankan peranan yang sangat penting dalam dunia bisnis, karena

proses pembuatan barang/jasa yang dilakukan oleh perusahaan semuanya ditujukan untuk konsumen. Dengan kata lain, suatu bisnis akan berakhir dengan

(22)

Merangsang minat konsumen untuk membeli produk yang perusahaan produksi merupakan tugas para marketer. Keputusan pelanggan untuk membeli

suatu produk ada yang direncanakan dan ada juga yang tidak direncanakan (impulse ฀uying). Sesuai dengan yang diungkapkan dalamBellenger, Hirschman, Robertson (1978) “Since 27-62 percent of all purchases are impulse purchases and this num฀er is still increasing (Crawford & Melewar, 2003), it is very

important for managers to have a clear understanding of what impulse ฀uying is

and how it can ฀e influenced.” Dari uraian tersebut jelaslah bahwa konsumen

lebih banyak melakukan impulse ฀uying (sekitar 27-62%) sehingga para manajer dan marketer berkewajiban untuk memahami tentang pegertian impulse ฀uying

dan hal-hal apa saja yang mempengaruhinya sehingga mereka dapat memetakan strategi pemasaran yang tepat dalam upaya menaikkan angka penjualan.

Impulsive ฀uying tidak dapat dipisahkan dengan kepribadian konsumen.

Tiap konsumen memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Menurut Allport (1982) dalam Suryabrata (2000:20) “kepribadian merupakan organisasi dinamis

dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan cirinya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya” sedangkan menurut Jung dan Eysenck “kepribadian adalah totalitas segala peristiwa psikis yang disadari

maupun tidak disadari atau disebut juga sebagai “Psyche” kesadaran sendiri mempunyai dua unsur pokok yaitu fungsi jiwa dan sikap jiwa yang

(23)

Orang yang memiliki kepribadian introvert (tertutup) akan lebih cenderung suka menyendiri dan senang membaca buku sedangkan pembeli yang

memiliki kepribadian ekstrovert (terbuka) akan lebih mudah dipengaruhi orang serta lingkungan sosial dan bersikap lebih terbuka serta menyukai hal-hal baru. Kecenderungan konsumen yang memiliki kepribadian introvert yang suka

membaca dan menyendiri sangat menarik jika dikaitkan dengan membaca novel, apakah ada hubungan yang signifikan anatara kepribadian introvert dengan harga

beli dan impulsive ฀uying pada produk novel, namun bagaimana dengan kepribadian exrovert yang lebih suka bergaul, malas membaca buku dan mudah terpengaruh dengan dunia luar apakah memiliki hubungan yang signifikan juga

dengan harga dan impulsive ฀uying pada produk novel?

Jika kita perhatikan fenomena yang terjadi sekarang ini dimana penjualan

novel mengalami peningkatan,bahkan tingkat penjualan novel masih mendominasi bila dibandingkan dengan angka penjualan buku lainnya seperti yang di tulis oleh Ema Nur Arifah dalam detik.com Bandung pada Sabtu,

14/06/2008 jam 11:28 WIB “Tren penjualan buku sampai saat ini, posisi teratas ternyata masih ditempati oleh novel” (2008:1) “pada beberapa tahun kebelakang novel memang mendominasi penjualan bila dibandingkan dengan buku lainnya”.

Hal tersebut terjadi baik itu di Indonesia maupun di luar negeri seperti contohnya penulis Novel Harry ฀otter JK Rowling dan Stephenie Mayer pengarang novel

(24)

ratusan ribu eksemplar bahkan novel Laskar ฀elangi yang sudah di terjemahkan kedalam bahasa Inggris mampu meraup perhatian pembaca internasional hal ini

terbukti dengan didapatkannya penghargaan internasional ฀est seller seperti yang dilansir oleh Republika.co.id (Laskar ฀elangi Raih 'International Best Seller' Tuesday, 12 Februari 2013, 01:10 WIB). Namun hal tersebut hanya berlaku untuk

beberapa novel karena jika dilihat secara keseluruhan penjualan novel di seluruh dunia kenyataannya bertolak belakang dengan fakta diatas seperti yang dilansir

Tempo.Co  (Kamis, 12 Apr 2012) sebagai berikut:

฀enjualan novel mulai tergerus e-reader, era matinya novel edisi cetak diambang pintu, demikian para pengamat menyatakan. Kini, hampir 80 tahun

sejak novel dipublikasi secara luas dengan harga terjangkau, penjualan mulai seret. Menurut situs web Daily Mail, tiap tahun, angka penjualan novel turun 25

persen. Dalam tiga bulan pertama di tahun 2012, novel yang terjual hanya 11,3 juta. ฀adahal untuk periode yang sama tahun lalu, angkanya mencapai 14,9 juta”.

Dari data diatas terlihat adanya penurunan penjualan novel diseluruh

negara di dunia dikarenkan adanya novel e-reader dengan harga yang terjangkau. Konsumen lebih memilih novel e-reader walaupun harganya sedikit lebih mahal daripada novel cetak dikarenakan kepraktisannya, konsumen tidak perlu

repot-repot membawa novel cetak yang memakan tempat, novel digital lebih praktis dan ringan cukup dengan menyimpan datanya di laptop, tablet atau handphone dan

(25)

Terkait dengan fakta penurunan omset penjualan novel dengan adanya novel digital menjadikan permasalahan baru bagi para marketer yang bergelut

dalam bidang penjualan novel,strategi pemasaran apakah yang harus diterapkan untuk menaikkan omset penjualan serta mempertahankan keberadaan novel cetak, jangan sampai yang diprediksi oleh ฀enulis buku terlaris G฀ Taylor jadi

kenyataan. Dia berpendapat bahwa “diperkirakan pada 2020 novel cetak diperkirakan akan menjadi barang langka dan menurut analis industri Nielsen

Book Scan “mengunduh novel digital akan semudah mengunduh musik’. Namun untungnya apa yang diprediksi para pakar diatas tidaklah sepenuhnya menjadi kenyataan karena pada bulan Oktober 2013 diberitakan bahwa omset penjualan

e-book mulai menurun dari bulan-bulan sebelumnya seperti yang dikutif dari artikel yang ditulis oleh Lina dalam mizan.com (2 Oktober 2013:1) sebagai

berikut:

“ Sebagai pantauan adanya transisi menuju era digital, pendapatan e-book terdiri 27, 8 % dari pendapatan keseluruhan di ketiga kategori (e book dewasa, e-book anak-anak,e-book agama) pada semester pertama tahun ini, turun dari 28,7% melalui empat bulan pertama. Dan pendapatan penjualan secara keseluruhan pada semester pertama tahun ini turun 6,2 % dibandingkan tahun lalu sebesar 3,1 miliar dolar.

Oleh karenanya, menjadi jelas bahwa kehadiran buku cetak tetap menjadi bagian sangat penting dari bisnis buku, meskipun dengan penjualan yang lebih

kecil dibandingkan tahun lalu.”

Dari kutipan artikel diatas terlihat bahwa penjualan e-฀ook masih

(26)

retailer. Jika penjualan buku meningkat hal tersebut bukan saja berarti naiknya omset penjualan buku bagi penerbit dan toko-toko buku retailer namun secara

tidak langsung hal tersebut juga berarti naiknya angka minat baca masyarakat. Hal ini akan berdampak positif juga pada kemajuan suatu bangsa, ada peribahasa yang mengungkapkan bahwa buku adalah jendela dunia dan membaca adalah

kuncinya. Buku disini bukan hanya buku yang berhubungan dengan pelajaran atau motivasi saja tetapi novel juga dapat dikatakan jendela dunia karena

sebagian besar novel ditulis berdasarkan pengalaman asli pengarangnya bukan hanya sekedar khayalan saja. Dengan membaca novel kita dapat menambah wawasan budaya, adat istiadat,sejarah,kesenian,geografis dari suatu negara

dimana latar novel tersebut dibuat.

Di Indonesia sendiri penjualan novel masih mendominasi bila

dibandingkan dengan buku ilmiah dan buku pelajaran. Hal ini juga sejalan dengan artikel yang ditulis oleh ฀anggih Septa ฀erwira dalam Kompasiana.com pada tanggal ( 2013:1) yang mengungkapkan sebagai berikut:

... Setidaknya, dari sejumlah sekolah dan perguruan tinggi di beberapa kota, perbandingannya mungkin mencapai 16 dari 20 remaja menyukai novel. Siapa sangka, fenomena novel juga banyak mendominasi penjualan di hampir seluruh toko buku di Indonesia. Menurut data dari beberapa toko buku di beberapa kota, rata-rata sekitar 700 hingga 800 buku dari 1.000 buku yang terjual dalam satu bulannya adalah novel. Jadi, dapat dikatakan bahwa novel menguasai 70% hingga 80% penjualan di beberapa toko buku.

(27)

perguruan tinggi dan sekolah terhadap penjualan buku dan novel. Karena siswa dan mahasiswa merupakan orang yang berhubungan erat dengan buku. Di

Indonesia sendiri terdapat beberapa kota yang menjadi kota pendidikan dan dikenal dengan perguruan tinggi terbaik salah satunya adalah Bandung.

Di Bandung begitu banyak toko buku yang menjual berbagai jenis buku,

majalah,novel, alat-alat tulis dan perlengkapan kantor. Novel merupakan barang yang penjualannya termasuk tinggi, dimana tentu saja novel memberikan

pemasukan yang tidak sedikit bagi toko buku.

Di Bandung juga banyak terdapat toko buku diantaranya toko buku Gramedia, Gunung Agung,Togamas, Rumah Buku, Elvira dan Bandung Book

Center . Diantara toko-toko buku tersebut toko buku Bandung Book Center memiliki toko-toko cabang yang lebih banyak dan bertempat di tempat yang

strategis di kota Bandung dibandingkan dengan toko buku yang lain. ฀adahal kalau dilihat dari nama Gramedia dan Gunung Agung lebih terkenal di masyarakat, namun apabila dilihat dari banyaknya toko cabang Bandung Book

Center lebih unggul. Bila dilihat dari sejarahnya toko buku Bandung Book Center sangatlah gigih dan usahanya dimulai dari nol. Bandung Book Center awalnya hanya sebuah kios kecil yang bernama Anggrek di jalan ฀alasari Bandung.

Namun sekarang Bandung Book Center sudah berkembang pesat dengan memiliki 1 kantor pusat dan 6 toko cabang di Wilayah Bandung .Seperti halnya dengan

(28)

pada halaman 6 yang mengungkapkan bahwa “.... novel menguasai 70% hingga 80% penjualan di beberapa toko buku”. Dari uraian tersebut dapat dikatakan

bahwa novel memberikan pemasukan yang cukup tinggi untuk perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan adanya strategi khusus agar penjualan novel tetap tinggi dan profit yang didapat oleh perusahaan tetap tinggi pula.Salah sau caranya yaitu

dengan memahami perilaku konsumen termasuk dengan memahami keputusan pembelian konsumen baik itu yang direncanakan maupun tidak direncanakan

(impulse ฀uying) . Menurut Susanta (2007) dalam Ismu Fadli Kharis (2011:2), sebagian besar konsumen Indonesia memiliki karakter unplanned, sehingga banyak melakukan unplaned purchase atau impulse ฀uying. Untuk membuktikan

hal tersebut maka dilakukan survey awal kepada 30 orang responden pembeli novel di Bandung Book Center yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.1

Survey Awal tentang Impulse ฀uying terhadap pelanggan yang membeli novel di Bandung Book Center Wilayah Bandung

฀ertanyaan ฀mpulse buying Jawaban

Ya Tidak

F (%) F (%)

Apakah anda sulit menahan diri untuk membeli barang yang

menarik perhatian anda di toko? 19 63% 11 37%

Apakah anda merasa bahagia jika anda sedang berbelanja? 23 77% 7 6% Apakah setiap kali membeli novel anda merencanakan

terlebih dahulu judul novel yang akan anda beli? 13 43% 17 57% Apakah tujuan awal anda ke BBC hanya melihat-lihat toko

saja? 16 53% 14 47%

฀mpulse buying (Total)   59%   41%

(29)

Berdasarkan tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa hasil survey awal pada 30 pelanggan yang membeli novel di Bandung Book Center wilayah Bandung

didapat hasil 59% pelanggan melakkukan impulse ฀uying yang didapat dari 53% pelanggan sulit menahan diri untuk membeli barang-barang yang menarik perhatian di toko, 77% pelanggan merasa bahagia ketika sedang berbelanja, 43%

pelanggan merencanakan terdahulu judul novel yang akan dibeli, dan 53% pelanggan menyatakan tujuan awal datang ke bandung Book Center hanya

melihat-lihat toko saja. Hasil survey awal mengindikasikan bahwa sebagian besar pelanggan yang membeli novel di Bandung Book Center Wilayah Bandung melakukan pembelian tidak terencana (impulse ฀uying).Salah satu factor yang

mendorong konsumen untuk melakukan impulse ฀uying adalah factor harga dan discount.

Bapak Arief selaku General Manajer BBC mengungkapkan bahwa harga buku di BBC lebih murah daripada di toko-toko buku yang lain. Discount yang diberikan ditiap toko cabang berbeda-beda disesuaikan dengan letak toko

tersebut. Namun walaupun harga novel yang ditawarkan lebih murah daripada toko buku yang lain penjualan novel di BBC belum mengalami peningkatan yang

significant dari tahun ke tahun, cenderung stagnan (10 Desember;2013 jam 10.00

WIB).

Dengan kata lain salah satu keunggulan dari BBC adalah harga yang

(30)

yang dikeluarkan oleh penerbit kalau dilihat dari segi kualitas bahan kertas dan desain cover semuanya sudah dihandle oleh penerbit serta tentang isi cerita

bergantung kepada pengarang buku tersebut.

Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan terhadap 30 Orang pembeli novel di BBC tentang harga dapat dilihat dari tabel 1.1 dibawah ini:

Tabel 1.2

Survey Awal tentang Harga di Toko Buku Bandung Book Center

฀ertanyaan Jawaban

Ya Tidak

F (%) F (%)

Apakah harga novel yang ditawarkan di Bandung Book

Center terjangkau? 23 77% 7 23%

Apakah harga di Bandung Book Center lebih murah daripada

di toko Buku yang lain? 13 43% 17 57%

Karena melihat ada discount anda pernah membeli novel

yang tidak pernah anda rencanakan untuk membelinya? 17 57% 13 14% Harga (Total)

  59%   41%

Sumber: Survey awal pada pelanggan yang melakukan pembelian novel di Bandung Book Center Wilayah Bandung (2013)

Berdasarkan tabel 1.2. diatas menunjukkan bahwa hasil survey awal yang dilakukan pada pelanggan yang membeli novel di Bandung Book Center Wilayah

Bandung dengan hasil 59%dari pelanggan menyatakan bahwa harga jual novel di Bandung Book Center murah yang diperoleh dari 77% pelanggan menyatakan bahwa harga novel di Bandung Book Center terjangkau, 43% pelanggan

menyatakan bahwa harga novel di Bandung Book Center lebih murah bila dibandingkan dengan toko buku yang lain, serta 57% pelanggan menyatakan

(31)

mereka rencanakan sebelumnya untuk membelinya. Hal ini berarti menunjukan bahwa apa yang diungkapkan oleh General Manager Bandung Book Center

tentang harga novel di Bandung Book Center tentang harga novel di Bandung Book Center yang lebih murah daripada toko buku lainnya memang benar.

Seperti yang diungkapkan sebelumnya bahwa kegemaran membaca dapat

dikaitkan dengan kepribadian seseorang apakah orang tersebut mempunyai kepribadian extrovert atau introvert, dimana seseorang yang memiliki

kepribadian introvert akan lebih memilih membaca buku daripada berkumpul dengan orang lain. Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan pada 30 orang pelanggan Bandung Book Center wilayah Bandung tentang kepribadian dapat

dilihat pada tabel 1.2 seperti berikut:

Tabel 1.3

Survei awal tentang Kepribadian pada pelanggan yang membeli novel di Bandung Book Center Wilayah Bandung (2013)

฀ertanyaan Jawaban

Ya Tidak

F (%) F (%)

Extrovert

Apakah anda sering yang pertama kali berinisiatif

berkenalan? 11 37% 19 63%

Apakah anda mudah beradaptasi dengan

lingkungan yang baru? 25 83% 5 17%

Apakah anda sering melakukan sesuatu secara

spontan/tanpa direncanakan? 23 77% 7 23%

Extrovert (total)   33%   17%

Introvert

Apakah anda seorang yang pendiam? 14 47% 16 53%

Apakah anda merasa sulit menjalin hubungan

(32)

Apakah anda akaan lebih memilih membaca novel

daripada berkumpul bersama orang lain? 5 17% 25 83%

Introvert (Total)   12%   38%

Sumber: Survey awal pada pelanggan yang melakukan pembelian novel di Bandung Book Center Wilayah Bandung (2013)

Berdasarkan tabel 1.3 diatas menunjukkan bahwa hasil survey awal yang

dilakukan pada 30 pelanggan yang membeli novel di Bandung Book Center Wilayah Bandung dengan hasil 33% ฀elaggan yang memiliki kepribadian

extrovert yang diperoleh dari 37% pelanggan sering yang pertama kali berinisiatif untuk berkenalan, 83% pelaggan menyatakan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru serta 77% pelanggan menytakan bahwa mereka sering

melakukan sesuatu secara spontan. Sedangkan 12% pelanggan memiliki kepribadian introvert yang diperoleh dari 47% pelanggan merupakan orang yang

pendiam, 7% merasa sulit menjalin hubungan sosial/berteman dengan orang lain dan 17% pelangan memilih untuk membaca novel daripada berkumpul dengan orang lain. Hal ini mengindikasikan bahwa kepribadian extrovert ternyata lebih

banyak yang membeli novel daripada pelanggan yang berkepribadian introvert walaupun kalau dilihat dari ciri-ciri orang berkepribadian extrovert mereka tidak

menyukai membaca. Logikanya seharusnya orang yang berkepribadian introvertlah yang memiliki karakteriskik suka membaca yang seharusnya mendominasi pembelian novel bukanlah pelanggan yang memiliki kepribadian

ekstrovert.

Keterbatasan para distributor/retailer buku untuk menaikan omset

(33)

penulis untuk meneliti. Dengan adanya permasalahan tersebut maka permasalahan yang akan diteliti adalah “Analisis ฀engaruh Kepibadian Extrovert,

Introvert dan Harga terhadap Impulse ฀uying pada produk Novel di Toko Buku Bandung Book Center,wilayah Bandung”

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang penelitian serta

untuk memberikan batasan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini maka identifikasi masalah yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1 Berdasarkan hasil survey awal sebagian besar pelanggan yang membeli

novel di Bandung Book Center memiliki kepribadian extrovert yang pada dasarnya tidak menyukai membaca, sedangkan kepribadian introvert yang

lebih menyukai membaca lebih sedikit jumlahnya sehingga hal ini perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan apakah kegemaran membaca orang introvert ataukah pengaruh dari lingkungan yang lebih

mempengaruhi orang yang berkepribadian extrovert untuk membeli novel.

2 Berdasarkan hasil survey awal harga jual novel di Bandung Book Center dinilai sudah terjangkau dan lebih murah daripada toko Buku yang lainnya

di Bandung namun hal tersebut belum memberikan pengaruh yang significant terhadap penjualan karena omset penjualan novel di BBC

(34)

3 Berdasarkan hasil survey awal bahwa harga yang ditawarkan di Bandung Book Center lebih murah daripada ditoko buku lain namun total pelanggan

yang memiliki kepribadian Introvert yang memiliki karakteristik lebih menghindari biaya / lebih menyukai harga murah totalnya lebih rendah daripada pelanggan yang berkepribadian extrovert yang memiliki

karakteristik tidak terlalu memperdulikan tentang harga yang lebih mengutamakan untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain sehingga

memerlukan penelitian lebih lanjut.

4 Berdasarkan hasil survey awal sebagian besar pelanggan yang membeli novel di Bandung Book Center melakukan pembelian yang tidak terencana

(impulse ฀uying)

1.2.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dibuat agar penelitian ini lebih jelas, terarah serta lebih spesifik. Adapaun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kepribadian (extrovert-introvert) konsmen pada pembelian

produk novel di Bandung Book Center wilayah Bandung.

2. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap harga produk novel novel di Bandung Book Center wilayah Bandung.

(35)

4. Seberapa besar hubungan antara kepribadian ektrovert dengan kepribadian introvert pada pembeli novel di Bandung Book Center.

5. Seberapa besar hubungan antara kepribadian ekstrovert dengan harga novel di Bandung Book Center.

6. Seberapa besar hubungan antara kepribadian introvert dengan harga pada

pembeli novel di Bandung Book Center.

7. Seberapa besar pengaruh antara kepribadian (extrovert-introvert) dan harga

terhadap impulse ฀uying pada produk novel di Toko Buku Bandung Book Center baik secara simultan maupun parsial.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana kepribadian (extrovert-introvert) konsmen pada

pembelian produk novel di Bandung Book Center wilayah Bandung.

2. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan konsumen terhadap harga produk novel novel di Bandung Book Center wilayah Bandung.

3. Untuk mengetahui bagaimana impulse ฀uying konsumen dalam pembelian produk novel di Bandung Book Center wilayah Bandung.

4. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kepribadian ektrovert

(36)

5. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kepribadian ekstrovert dengan harga novel di Bandung Book Center.

6. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kepribadian introvert dengan harga pada pembeli novel di Bandung Book Center.

7. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara kepribadian

(extrovert-introvert) dan harga terhadap impulse ฀uying pada produk novel di Toko Buku Bandung Book Center baik secara simultan maupun parsial.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

tentang karakteristik psikologis orang yang dikategorikan ekstrovert atau introvert serta kaitannya terhadap harga dan impulse ฀uying. ฀enulis juga

berharap penelitian ini dapat bermanfaat menambah wawasan serta dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dan bagi pembaca.

b. Secara praktis, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penerbit dan

percetakan serta bagi Toko Buku Bandung Book Center yang berkaitan dengan perancangan strategi penentuan harga jual dan discount yang diberikan kepada pelanggan.

1.5 Pembatasan Masalah

(37)

1 Kajian kepribadian konsumen yang dibahas dalam penelitian ini hanya mengenai ciri-ciri kepribadian ekstrovert dan introvert,untuk membantu

memudahkan pengelompokkan konsumen yang tergolong ekstrovert dan introvert

2 Variabel harga yang diteliti hanya menyangkut indikator harga yang

murah dan pemotongan harga (discount)

3 Objek analisis dalam penelitian ini adalah novel yang di jual di toko-toko

buku Bandung Book Center Wilayah Bandung

4 Asumsi penelitian ini yaitu yang berhubungan dengan hal-hal yang terdapat dalam bagian identifikasi masalah dan akan dijabarkan dengan

menggunakan metode penelitian pada Bab 3.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1 Lokasi Penelitian

฀enulis terjun langsung dalam melakukan penelitian ini ke Toko

Bandung Book Center serta cabang-cabangnya yang ada di wilayah Bandung yang meliputi 7 buah toko buku yaitu sebagai berikut :

1) BBC ฀USAT : Jalan Babakan ฀riangan 1 No 203 - 205 ( 022 - 5208813)

2) BBC ฀alasari : Jalan Lodaya ฀alasari no 119 3) BBC ฀alasari 2 : Jalan Lodaya ฀alasari no. 40

(38)

7) BBC ฀asteur : Gedung Giant Hyperpoint BBC 1.6.2 Waktu Penelitian

Adapun waktu yang ditempuh dalam melakukan penelitian ini adalah dari Agustus 2013 sampai dengan Maret 2014

Tabel 1.4

Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Tahap ฀rosedur Bulan

Jun Juli Aug Sept Oct Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni

(39)

2.1 Kajian Pustaka

฀alam era grobalisasi sekarang ini perusahaan ritel menjamur dimana-mana

begitu pula di Indonesia sehingga menjadikan persaingan antar perusahaan ritel

semakin ketat. Menurut Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo) dalam

dalam Pricilia Adji dan Hartono Subagio (2013: 1) “ pertumbuhan bisnis ritel di

Indonesia antara 10%–15% per tahun. Penjualan ritel pada tahun 2006 masih

sebesar Rp49 triliun, dan melesat hingga mencapai Rp120 triliun pada tahun

2011. Sedangkan pada tahun 2012, pertumbuhan ritel diperkirakan masih sama,

yaitu 10%–15%, atau mencapai Rp138 triliun (2013).

Pertumbuhan yang pesat ini menjadikan persaingan dalam bisnis ritel ini

semakin ketat. Menurut Levy (2009:8) ฀etailing adalah himpunan kegiatan bisnis

yang menambahkan nilai ke produk dan jasa yang dijual kepada konsumen untuk

penggunaan pribadi atau keluarga. Salah satu contoh perusahaan ritel adalah toko

buku yang menjual berbagai macam alat tulis kantor, buku pelajaran,buku

ilmiah,novel, komik dan majalah.

Setiap perusahaan bersaing baik dari segi kualitas produk, harga serta

strategi pemasaran. Tentu saja hal ini bertujuan agar produk yang mereka hasilkan

dapat laku dipasaran dan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Perusahaan apapun

itu bentuknya agar produk/jasanya dapat dikenal dan laku dipasaran tentu saja

(40)

bagi perusahaan, karena strategi pemasaran menentukan apakah perusahaan dapat

terus bertahan dan mengimbangi perusahaan lain atau tidak.

Pengertian pemasaran menurut Kotler Keller (2012:5) “Ma฀keting is about identifying and meeting human and social needs. One of the sho฀test good definitions of ma฀keting is “meeting needs p฀ofitably”. Artinya Pemasaran adalah tentang mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial.

Pendeknya definisi pemasaran adalah "Setiap pertemuan harus menguntunkan”.

Pemasaran dalam pengertiannya yang paling luas didefinisikan sebagai semua

kegiatan yang dirancang untuk mendorong dan mengelola segala pertukaran

untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan kita. Sebuah pemasaran dapat

berhasil dan berjalan dengan baik jika ada manajemen yang baik pula.

Berbagai cara yang dilakukan para marketer untuk mencapai tujuan

pemasaran salah satunya yaitu dengan memahami dan mengimplementasikan

bauran pemasaran (ma฀keting mix). Pengertian ma฀keting mix menurut Kotler adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk

terus-menerus mencapai tujuan pemasaran di pasar sasarannya (Kotler, 2010:18).

Menurut Levy & Weitz (2009:21) dalam Pricilia Adji dan Hartono Subagio

(2013:1) element dalam ฀etail mix terdiri dari location, me฀chandise asso฀tments, p฀icing, custome฀ se฀vice, sto฀e design and display, dan communication mix. Salah satu elemen bauran pemasaran yang akan dibahas dalam penelitian ini

adalah harga (Price). Harga merupakan salah satu elemen dalam bauran

pemasaran yang menghasilkan laba, sedangkan yang lainnya menghasilkan biaya.

(41)

melakukan pembelian. Namun selain dari harga hal penting yang harus

diperhatikan oleh perusahaan agar dapat mengahadapi persaingan dalam dunia

bisnis agar tetap bisa bertahan, salah satu caranya yaitu dengan menganalisis serta

memahami perilaku konsumennya supaya dapat memenuhi secara efektif dan

efisien apa yang diinginkan konsumen dibandingkan dengan pesaing yang

lainnya. Seperti yang dikutip oleh Peter dan Oslon (2008:5).

The Ame฀ican Ma฀keting Association defines custome฀ behavio฀ as “the dinamic inte฀action of effect and cognition, behavio฀ and envi฀onment by which human beings conduct the exchange aspect of lives. In the othe฀ wo฀ds, consume฀ behavio฀ involves the thoughts and feelings people expe฀ience and the actions they pe฀fo฀m in consumption p฀ocesses.

Artinya perhimpunan Pemasaran Amerika mendefinisikan perilaku konsumen

sebagai "efek interaksi dinamik dan kognisi, perilaku, dan lingkungan dimana

manusia melakukan aspek pertukaran kehidupan. ฀engan kata lain, perilaku

konsumen melibatkan pikiran dan pengalaman perasaan seseorang dan tindakan yang mereka lakukan dalam proses konsumsi.

Adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan merupakan

awal dari keputusan pembelian. Kemudian dengan adanya keinginan dan

kesadaran untuk memenuhi kebutuhannya konsumen akan mengumpulkan

informasi tentang produk serta membandingkannya dengan beberapa produk

alternatif . Sehingga konsumen akan memberikan keputusan membeli atau tidak

membeli.

Tahap proses berfokus pada bagaimana konsumen membuat keputusan .

Faktor psikologis yang melekat pada setiap individu (motivasi,persepsi,

pembelajaran , kepribadian , dan sikap ) mempengaruhi bagaimana input eksternal

dari pengaruh tahap input pengakuan dari kebutuhan konsumen, pencarian

(42)

melalui evaluasi alternatif, pada gilirannya mempengaruhi keluar atribut

psikologis konsumen.

Tahap output model pengambilan keputusan pelanggan terdiri dari dua

kegiatan postdecision terkait erat dengan perilaku membeli dan evaluasi setelah

pembelian . Perilaku pembelian untuk biaya rendah , produk tahan lama (misalnya

shampoo baru mungkin dipengaruhi oleh kupon manufactur dan benar-benar

dapat menjadi pembelian percobaan, jika pelanggan puas, ia melakukan

pembelian berulang sidang adalah fase explanatori perilaku pembelian di mana

konsumen mengevaluasi produk melalui penggunaan langsung. Sebuah pembelian

ulang biasanya menandakan adopsi produk . Untuk produk yang relatif tahan lama

seperti laptop ( " relatif " tahan lama karena pesatnya laju usang )pembelainnya

lebih mungkin untuk menandakan adopsi . Untuk Lebih jelasnya hal tersebut

(43)

External Influences

Simply model of custome฀ decision making Sumber Schiffman & Kanuk (2007:16) ฀irm’s Marketing efforts 3. Other on commercial

sources 4. Social Class

5. Culture and Suc culture

(44)

Proses keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor ,

Kotler (2006:137), pembelian konsumen dipengaruhi oleh karakteristik budaya,

sosial, pribadi dan psikologis.

Tabel 2.1

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen Kebudayaan

Budaya

Sub Budaya

Kelas Sosial

Sosial

Kelompok Acuan

Keluarga Peran dan Status

Pribadi

Usia dan Tahap Siklus Hidup Pekerjaan

Kondisi ekonomi Gaya Hidup Kepribadian Konsep diri

(45)

Motivasi Persepsi Pengetahuan Keyakinan dan

Sikap Pembeli

Salah satu faktor yang mendasari keputusan pembelian yang dilakukan

konsumen tergantung pada kepribadian konsumen itu sendiri. Setiap orang

memiliki kepribadian yang berbeda-beda, hal tersebutlah yang menjadikan

kepribadian merupakan faktor pembeda tiap individu. ฀engan memahami dan

mengetahui pengelempokkan kepribadian konsumen merupakan hal yang efektif

untuk mengetahui pola keputusan pembelian yang dilakukan konsumen. Menurut

Carl Jung kepribadian dibagi menjadi dua bagian yaitu kepribadian yang

tergolong kepada extrovert (terbuka) dan kepribadian introvert (tertutup).

Sedangkan keputusan pembelian menurut Shiffman dan Kanuk (2004:547)

adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian,

artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa

alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana

proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Bentuk proses

(46)

1) Fully Planned Pu฀chase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif)

namun bisa juga terjadi dengan keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan

rumah tangga). Planned purchase dapat dialihkan dengan taktik marketing

misalnya pengurangan harga, kupon,atau aktivitas promosi lainnya.

2) Pa฀tially Planned Pu฀chase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat

dipengaruhi oleh discount harga, atau display produk.

3) Unplanned Pu฀chase atau impulsive buying, baik produk dan merek dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering memanfaatkan katalog dan produk pajangan

sebagai pengganti daftar belanja. ฀engan kata lain, sebuah pajangan dapat

mengingatkan sesorang akan kebutuhan dan memicu pembelian (Engel, F. James,

et.al , 2001, pp.127-128).

฀alam penggolongan keputusan pembelian diatas yang sering dilakukan

oleh konsumen adalah keputusan pembelian tidak terencana (impulse buying).

Impulse buying merupakan pembelian yang dilakukan dengan spontan tanpa

direncanakan terlebih dahulu. Menurut Susanta (2007) dalam Ismu Fadli Kharis

(2011:2), sebagian besar konsumen Indonesia memiliki karakter unplanned,

sehingga banyak melakukan unplaned pu฀chase atau impulse buying. Menurut

penelitian sebelumnya, kategori barang dari sebagian besar yang merupakan

(47)

2.1.1 Pengertian dan Jenis Novel

2.1.1.1 Pengertian Novel

Novel berasal dari bahasa Itali, juga dari bahasa Latin yakni novellus yang

diturunkan pula dari kata novies yang berarti baru. ฀ikatakan baru karena kalau

dibandingkan dengan jenis-jenis sastra lainnya seperti puisi, drama, dan lain-lain,

maka jenis novel ini muncul kemudian (Tarigan, 1984:164).

Novel adalah karangan yang panjang dan berbentuk prosa dan

mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang lain di

sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku (฀epdikbud,

1989:618).

Sementara itu, Jassin dalam Zulfahnur (1996:67) mengatakan bahwa novel

menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari tokoh cerita, dimana

kejadian-kejadian itu menimbulkan pergolakan batin yang mengubah perjalanan nasib

tokohnya.

Selanjutnya, Sayuti (1996:6-7) mengatakan bahwa novel cenderung

expand (meluas) dan menitikberatkan complexity (kompleksitas). Meluas dan

kompleksitas yang dimaksudkannya adalah dalam hal perwatakan, permasalahan

yang dialami sang tokoh, serta perluasan dari latar cerita tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa

novel adalah suatu cerita fiksi yang menggambarkan kisah hidup tokoh melalui

(48)

2.1.1.2 Jenis – Jenis Novel

Novel dapat dibedakan berdasarkan isi cerita dan mutu novel. Berdasarkan

isinya Mohtar Lubis dalam Tarigan (1984:165) mengatakan bahwa novel sama

dengan roman. Oleh karena itu, roman dibagi menjadi roman avontur, roman

psikologis, roman detektif, roman sosial, roman kolektif, dan roman politik.

Lukas dan Faruk (1994:18-19), menjelaskan bahwa novel terdiri dari tiga

jenis, yaitu novel idealis abstrak, novel romantisme keputusan, dan novel

pendidikan.

Berdasarkan pembagian Mohtar Lubis dalam Tarigan(1984:165) novel

dibagi atas:

฀ Novel Avontur – memusatkan kisahnya pada seorang lakon atau hero melalui

garis cerita yang kronologis dari A sampai Z.

฀ Novel Psikologis – ditujukan pada pemeriksaan seluruhnya dari semua

pikiran-pikiran para pelaku.

฀ Novel ฀etektif – memusatkan penceritaannya pada usaha pencarian tanda

bukti, baik berupa seorang pelaku atau tanda-tanda.

฀ Novel Sosial Politik – Novel ini memberi gambaran antara dua golongan

(49)

฀ Novel Kolektif – Novel ini novel yang paling sukar dan banyak seluk

beluknya. Individu sebagai pelaku tidak dipentingkan, tetapi lebih

mengutamakan cerita masyarakat sebagai suatu totalitas (Tarigan,

1984:165-166).

฀ Pembagian novel menurut Lukas dan Faruk (1994:18-19) sebagai berikut:

฀ Novel idealisme abstrak yaitu novel yang menampilkan tokoh yang masih

ingin bersatu dengan dunia, novel itu masih memperlihatkan suatu idealisme.

Akan tetapi karena persepsi tokoh itu tentang dunia bersifat subjektif,

didasarkan pada kesadaran yang sempit, idealismenya menjadi abstrak.

฀ Novel romantisme keputusan yaitu, menampilkan kesadaran hero yang

terlampau luas. Kesadaran lebih luas dari pada dunia sehingga menjadi berdiri

sendiri dan terpisah dari dunia. Itulah sebabnya sang hero cenderung fasif dan

cerita berkembang menjadi analisis psikologis semata-mata.

฀ Novel pendidikan yaitu yang berada di antara kedua jenis tersebut. ฀alam

novel ini, sang hero di satu pihak mempunyai interioritas, tetapi di lain pihak

juga ingin bersatu dengan dunia, karena ada interaksi antara dirinya dengan

dunia, hero itu mengalami kegagalan. Oleh karena mempunyai interioritas, ia

menyadari sebab kegagalan itu.

Pembagian novel berdasarkan mutunya menurut Zulfahnur (1996:72) bahwa

(50)

novel yang menyuguhkan problema kehidupan yang berkisar pada cinta asmara

yang simpel dan bertujuan menghibur. Sedangkan novel literer disebut juga novel

serius karena keseriusan atau kedalaman masalah-masalah kehidupan

kemanusiaan yang diungkapkan pengarangnya. ฀engan demikian, novel ini

menyajikan persoalan-persoalan kehidupan manusia secara serius, filsafat, dan

langgeng (abadi) yang bermanfaat bagi penyempurnaan dan aripnya kehidupan

manusia, disamping pesona hiburan dan nikmatnya cerita. Jenis novel berdasarkan

kebenaran cerita

1. Berdasarkan nyata atau tidaknya suatu cerita,novel terbagi dua jenis

a. Novel fiksi

Sesuai namanya,novel berkisah tentang hal yang fiktif dan tidak pernah

terjadi,tokoh,alur maupun latar belakangnya hanya rekaan penulis saja

contoh:twillight,harry potter.

b. Novel non fiksi

Novel ini kebalikan dari novel fiksi yaitu novel yang bercerita tentang hal nyata

yang sudah pernah terjadi,lumrahnya jenis novel ini berdasarkan pengalaman

seseorang,kisah nyata atau berdasarkan sejarah. Contoh:Laskar Pelangi

2. Jenis novel berdasarkan genre cerita,jenis novel di bagi menjadi beberapa macam,

diantaranya sebagai berikut:

(51)

Cerita novel satu ini berkisah seputar percintaan dan kasih sayang dari awal

hingga akhir. Contoh:Ayat Ayat Cinta,Gita Cinta ฀ari SMU

b. Novel horor

Jenis novel yang satu ini memiliki cerita yang menegangkan,seram dan pastinya

membuat pembaca berdebar debar,umumnya bercerita tentang hal hal yang mistis

atau seputar dunia gaib. Contoh:Bangku Kosong,Hantu Rumah Pondok Indah

c. Novel misteri

Cerita dan jenis novel ini lebih rumit karena akan menimbulkan rasa penasaran

hingga akhir cerita. Contoh:novel - novel karangan Karen Rose,Agatha Christie.

d. Novel komedi

Sesuai namanya,jenis novel ini mengandung unsur kelucuan atau membuat orang

tertawa dan benar benar tertidur. Contoh:masuka masukin saja,kambing jantan,30

hari mencari cinta

e. Novel Inspiratif

Jenis novel yang ceritanya mampu menginspiri banyak orang,umumnya novel ini

sarat akan pesan moral atau hikmah tertentu yang bisa di ambil oleh pembaca

sehingga pembaca merasa mendapat suatu dorongan dan motivasi untuk

melakukan hal yang lebih baik. Contoh:negeri 5 menara,laskar pelangi

3. Jenis novel berdasarkan isi,tokoh dan pangsa pasar

(52)

berasal dari kata teen yang berarti remaja dan lit dari kata literature yang berarti

tulisan /karya tulis. jenis novel ini bercerita seputar permasalahan para remaja

umumnya,tentang cinta atau persahabatan.tokoh dan pangsa pasarnya novel ini

adalah anak usia remaja,usia yang di anggap labil dan memiliki banyak

permasalahan contoh: Me VS Heighells,฀ealova.

b. Chicklit

Chick adalah bahasa slang dari amerika yang berarti wanita muda,jadi jenis novel

yang satu ini bercerita tentang seputar kehidupan atau permasalahan yang di

hadapi oleh seorang wanita muda pada umumnya. jenis buku novel ini sebenarnya

bisa di nikmati oleh siapa saja,namun umumnya cerita dari novel ini lebih

kompleks,rumit bahkan kadang mengandung unsur dewasa yang tidak terlalu

mudah di tangkap oleh pembaca usia remaja singkat contoh:miss jutek,testpack.

c. Songlit

Novel ini di tulis berdasarkan sebuah lagu contohnya ruang rindu,di mana judul

novel adalah judul sebuah lagu ciptaan letto group band indonesia yang terkenal

lewat lagu ini yang menjadi soundtrack sinetron intan yang melambungkan nama

naysila mirdad dan dude harlino,buku ini bisa di nikmati oleh siapapun baik

remaja maupun orang dewasa.

(53)

Novel jenis ini tentu saja hanya di peruntukkan bagi orang dewasa karena

umumnya ceritanya bisa seputar percintaan yang mengandung unsur sensualitas

orang dewasa. contoh:Saman dan Larung penulis Ayu Utami.

2.1.2 Teori Kepribadian

2.1.2.1 Pengertian Kepibadian

Seperti kita ketahui bersama bahwa tidak ada dua orang yang dilahirkan ke

dunia ini yang memiliki karakteristik atau kepribadian yang persis sama bahkan

pada orang yang dilahirkan kembar identik sekalipun. Kepribadian menyediakan

pola khusus organisasi yang membuat individu unik dan berbeda dengan semua

individu yang lain. Menurut Lawrence A. Pevin et.al kepribadian adalah

karakteristik seseorang yang menyebabkan munculnya konsistensi perasaan,

pemikiran dan perilaku (2010:6). Sedangkan menurut Engel et al (1995:433)

dalam Suwarman (2011:38) mengungkapkan bahwa “pe฀sonality has many

meanings. In custome฀s studies, pe฀sonality is defined as consistent ฀esponses to envi฀onmental stimuli. Artinya kepribadian mempunyai banyak arti. ฀alam Studi pelanggan, kepribadian didefinisikan sebagai respon yang konsisten terhadap

rangsangan terhadap lingkungan.

Schiffman dan Kanuk (2007:116) menyatakan bahwa kepribadian adalah "those

inne฀ psychological cha฀acte฀istics that both dete฀mine and ฀eflect how a pe฀son

฀esponds to his o฀ he฀ envi฀onment".Artinya "karakteristik psikologis batin yang

menentukan dan mencerminkan bagaimana seseorang merespon lingkungannya".

(54)

perbedaan karakteristik yang paling dalam pada diri (inne฀ psychological

cha฀acte฀istics) manusia, perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan ciri unik

dari masing-masing individu. Kepribadian dijadikan alat ukur pada riset konsumen

bertujuan untuk mengidentifikasi veriabel-variabel kepribadian yang membedakan

sekelompok besar orang dengan orang lainnya.

Menurut Jung dalam Alwisol (2008), kepribadian atau psyche adalah

mencakup keseluruhan pikiran, perasaan dan tingkah laku. Pada dasarnya

kepribadian membimbing orang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

sosial. Selain itu, kepribadian atau psyche adalah totalitas segala peristiwa psikis baik yang disadari ataupun yang tidak disadari. Jiwa manusia terdiri dari dua

bagian yaitu alam sadar (kesadaran yang berfungsi sebagai penyesuaian terhadap

dunia luar sedangkan alam tak sadar berfungsi sebagai penyesuaian terhadap

dunia dalam.

2.1.2.2 Faktor Pembentuk Kepribadian

Sepanjang sejarah para prikolog telah melakukan berbagai riset yang

menyoroti nature (bawaan) atau nurture (yang didapat dari asuhan atau belajar

sebagai penyebab kepribadian. Namun para periset mulai menyadari bahwa nature

dan nurture merupakan dua faktor yang tak terpisahkan . Sebaliknya, keduanya

adalah faktor pengaruh yang berinteraksi secara dinamis. Lawrence A Pevin et.l

(2010:14) mengungkapkan bahwa faktor biologis dan faktor lingkungan bukan

kekuatan yang saling bersaing, tetapi faktor yang saling berinteraksi, tak jarang

dengan cara saling melengkapi, dalam perkembangan seseorang (Plomin

Gambar

Tabel 1.4Waktu Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
Gambar 2.1Simply model of custome฀ decision making
Tabel 2.1
Gambar 2.3Paradigma Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait