Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menemph Jenjang D3
Program Studi Akuntansi
Oleh
NAMA : HERA WIDYA NIM : 21308032
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Kerja Praktek
Dalam perusahaan yang ruang lingkupnya sudah cukup besar diperlukan
adanya suatu penanganan yang baik dan jelas terhadap biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan agar tidak terjadi penyalahgunaan yang tidak
diharapkan oleh perusahaan tersebut. Bila tidak mendapat perhatian dan
pengawasan yang cukup, hal ini akan mendatangkan masalah bagi perusahaan
tersebut.
Pusat penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Bandung merupakan
satuan kerja yang berada pada salah satu unit Kementerian Pekerjaan Umum,
yang berfungsi menangani masalah penelitian dan pengembangan sumber daya
air. Instansi Pemerintah pusat ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam
mengatasi masalah pengairan terutama mengukur kualitas air agar masyarakat
dapat membedakan air yang layak digunakan dan air yang tidak layak digunakan.
Untuk melaksanakan kegitan-kegiatan di Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Air Bandung di perlukan biaya-biaya, baik biaya operasional
maupun biaya umum. Dana yang digunakan untuk biaya-biaya tersebut dapat
dicairkan dengan suatu prosedur yaitu Surat Perintah Membayar (SPM).
Proses SPM (Surat Perintah Membayar) diawali dari adanya biaya-biaya
untuk menunjang kegiatan di PUSAIR dengan diterimanya SPP (Surat Permintaan
buku penerimaan SPP. SPP itu sendiri diperiksa kelengkapannya, dan apabila SPP
tidak lengkap atau terdapat kesalahan, maka SPP akan dikembalikan ke bendahara
pengeluaran. SPP yang sudah lengkap dan benar, dan selanjutnya penjelasan SPP
disahkan dan ditandatangani oleh pejabat penerbit SPP. SPP yang sudah lengkap
dan telah disahkan oleh pejabat penerbit SPP akan diajukan ke PPK (Pejabat
Pembuat Komitmen) untuk diterbitkan SPM (Surat Perintah Membayar). Setelah
penerbitan SPM, SPM akan diperiksa kelengkapannya dan akan ditandatangani
oleh pejabat penerbit SPM, dan akan dilakukan pendokumentasian. Apabila SPM
telah lengkap dan telah ditangdatangani oleh pejabat penerbit SPM, maka SPM
akan disampaikan ke KPPN (Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara) dan
apabila telah disetujui oleh KPPN maka SPM tersebut dapat digunakan untuk
mengalokasikan dana.
Pembuatan Surat Perintah Membayar (SPM) inilah yang harus diketahui oleh
perusahaan tersebut khususnya untuk para pengguna anggaran atau kuasa
pengguna anggaran dalam mencairkan alokasi dana agar tidak terjadi kesalahan
dalam proses pencairan dana tersebut.
Demikian pula di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air
Bandung sebagai salah satu Instansi Pemerintahan, Surat Perintah Membayar
(SPM) ini yang digunakan oleh para pengguna anggaran atau kuasa pengguna
anggaran untuk mencairkan alokasi dana untuk menunjang kegiatan di Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Bandung.
Dari penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk membahas proses
Pengembangan Sumber Daya Air Bandung, dan menjadikan sebagai hasil laporan
kerja praktek dengan mengambil judul “Tinjauan Atas Prosedur Pembutan Surat Perintah Membayar (SPM) di Pusat Penelitian Dan Pembangan Sumber Daya Air Bandung.
1.2Tujuan Kerja Praktek
Tujuan dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui proses pembuatan Surat Perintah Membayar (SPM) di
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Bandung.
2. Untuk mengetahui di-gunakan untuk apa saja Surat Perintah Membayar
(SPM) di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air.
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Informasi yang berhasil dikumpulkan selama kerja praktek ini yang diperoleh
dari perusahaan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis, bagi instansi
dan manfaat bagi masyarakat secara umum.
1. Manfaat Bagi Penulis
Manfaat bagi penulis sendiri adalah hasil kerja praktek ini dapat
digunakan sebagai masukan yang dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai proses pembuatan Surat Perintah Membayar (SPM)
di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Bandung.
Diharapkan hasil kerja praktek ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran atau informasi serta masukan positif bagi instansi yang
berhubungan dengan proses pembuatan Surat Perintah Membayar (SPM) di
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Bandung.
3. Manfaat Bagi Pihak Lain
Sedangkan manfaat bagi pihak lain diharapkan dapat menjadi tambahan
informasi mengenai proses pembuatan Surat Perintah Membayar (SPM) di
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Bandung, serta
menambah pengetahuan rekan mahasiswa/i yang kelak akan
membutuhkannya suatu hari nanti.
1.4Metode Kerja Praktek
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam menyusun laporan kerja
praktek ini adalah metode block release yaitu metode pelaksanaan kerja praktek
dalam satu periode tertentu.
Adapun teknik dalam pengumpulan data dan informasi sebagai materi
pendukung dalam penyusunan laporan ini adalah :
1. Studi Lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan penulis dengan cara terjun langsung
pada objek penelitian. Penelitian lapangan yang dilakukan melelui metode
pengambilan data yang tersedia di lapangan yaitu :
Yaitu dalam pengumpulan data–data dengan cara mewawancarai /
mengajukan pertanyaan kepada pembimbing dan staf pegawai Bagian
Keuangan.
b. Observasi (Observation)
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan peninjauan dan
melihat secara langsung kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Bagian
Keuangan.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Yaitu Suatu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mempelajari, dan menelaah berbagai macam bahan bacaan yang ada di
perpustakaan yaitu buku-buku, dan bahan-bahan lain yang ditulis dan
disusun oleh beberapa penulis yang erat hubungannya dengan masalah yang
dibahas.
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Kerja praktek ini dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber
Daya Air Bandung yang berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda 193 Bandung 40135,
Telp: (022) 2501083; 2504053; 2501554; 2500507. Fax:(022) 2500163 PO.Box
841. Adapun waktu pelaksanaan kerja praktek selama ± satu bulan, terhitung dari
tanggal 5 Agustus 2010 sampai dengan 5 September 2010. Waktu kerja praktek
adalah hari Senin sampai dengan Jum’at, mulai pukul 09.00 sampai dengan pukul
Table 1.1
Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
No Uraian kegiatan Bulan
Juli Ags Sept Okt Nov Des
I Tahap Pendahuluan
1. Permohonan izin kerja praktek
2. Realisasi izin kerja praktek
3. Penentuan kerja praktek
4. Surat penerimaan dari instansi
II Tahap Pelaksanaan
1. Aktivitas kerja praktek
2. Bimbingan kerja praktek
dengan bimbingan perusahaan
III Tahap Pelaporan
1. Konsultasi dengan dosen kerja
praktek
2. Bimbingan dengan dosen kerja
praktek
3. Pembuatan laporan kerja
praktek
4. Final pembuatan laporan kerja
praktek
5. Pengumpulan laporan kerja
7 2.1 Sejarah Singkat PUSAIR
Puslitbang Sumber Daya Air merupakan salah satu dari 4 (empat) Pusat
Litbang yang berada di bawah Badan Litbang Kimpraswil. Instansi ini sudah ada
sejak tahun 1936 dengan nama Departement Verheer en Waterstaat. Pada tahun
1947 nama tersebut berubah menjadi Institute Voor Wegen Waterboukundige
Orderzoekingen dan pada tahun 1950 berubah menjadi Institut Teknik Air dan
Tanah. Pada tahun 1966 setelah nama instansi berubah menjadi Lembaga
Penyelidikan Masalah Air.
Pada tahun 1974, nama instansi berubah nama menjadi Direktorat
Penyelidikan Masalah Air. Pada tahun 1984, nama instansi berubah nama menjadi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan berada di bawah Badan Litbang
Departemen Pekerjaan Umum.Pada tahun 1999 nama instansi berubah menjadi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Sumber Daya Air berada di bawah
Badan Litbang Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah
(Kimbangwil).
Pada tahun 2001, nama instansi menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Air di bawah Badan Litbang Departemen Permukiman dan
Prasarana Wilayah (Kimpraswil). Pada Tahun 2004, nama instansi berubah
Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum. Pada tahun 2010, nama instansi ini
pun berubah menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air,
berada dibawah Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum.
2.1.1 Visi
Menjadi lembaga terkemuka dalam menyediakan jasa keahlian teknologi untuk
mendukung tersedianya infrasruktur sumber daya air yang handal
2.1.2 Misi
Meneliti dan mengembangkan teknologi tepat guna bidang sumber daya air
(SDA) yang kompetitif dan ramah lingkungan
Menyusun norma, standar, pedoman, manual bidang konstruksi dan bangunan
sumber daya air
Menunjang penyelenggaraan penyediaan tenaga ahli pengelola Sumber Daya
Air melalui kegiatan diseminasi teknologi.
Memberikan Advice dan pelayanan teknis bidang sumber daya air
Menyediakan data dan informasi bidang sumber daya air
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) Bandung
terdiri dari :
Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha terdiri dari:
o Subbagian Keuangan
o Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
Bidang Pengembangan Keahlian dan Sarana Kelitbangan
Bidang Pengembangan Keahlian dan Sarana Kelitbangan terdiri dari :
o Subbidang Pengembangan Keahlian
o Subbidang Pengembangan Sarana Kelitbangan
Bidang Standar dan Diseminasi
Bidang Standar dan Diseminasi terdiri dari :
o Subbidang Standar
o Subbidang Diseminasi
Bidang Program dan Kerjasama
Bidang Program dan Kerjasama terdiri dari :
o Subbidang Program dan Evaluasi
o Subbidang Pengembangan Kerjasama
Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR) juga terdiri dari beberapa
Balai, diantaranya :
Balai Dalam Kampus
Balai Lingkungan Keairan
o Subbagian Administrasi Teknis
o Seksi Program dan Pelayanan Teknis
o Kelompok Jabatan Fungsional
Balai Hidrologi dan Tata Air
Balai Hidrologi dan Tata Air terdiri dari :
o Subbagian Administrasi Teknis
o Seksi Program dan Pelayanan Teknis
o Kelompok Jabatan Fungsional
Balai Hidraulik dan Geoteknik Keairan
Balai Hidraulik dan Geoteknik Keairan terdiri dari :
o Subbagian Administrasi Teknis
o Seksi Program dan Pelayanan Teknis
o Kelompok Jabatan Fungsional
Balai Luar Kampus Balai Sungai
Balai Sungai terdiri dari :
o Subbagian Administrasi Teknis
o Seksi Program dan Pelayanan Teknis
o Kelompok Jabatan Fungsional
Balai sabo
Balai Sabo terdiri dari :
o Subbagian Administrasi Teknis
o Kelompok Jabatan Fungsional
Balai Rawa
Balai Rawa terdiri dari :
o Subbagian Tata Usaha
o Subbidang Program
o Seksi Uji mutu
o Kelompok Jabatan Fungsional
Balai Pantai
Balai Pantai terdiri dari :
o Subbagian Tata Usaha
o Subbidang Program
o Seksi Uji mutu
o Kelompok Jabatan Fungsional
2.3 Deskripsi Jabatan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) Bandung
mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi terapan
dan penyelenggaraan perumusan standar bidang sumber daya air.
Fungsi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR)
adalah sebagai berikut :
a. Penyusunan kebijakan, program, monitoring, dan evaluasi, serta
b. Pelayanan teknis, perumusan dan penerapan standar, pelaksanaan
diseminasi dan pengembangan informasi litbang, layanan advis teknis
bidang sumber daya air.
c. Perencanaan dan pelaksanaan litbang, layanan pengujian dan layanan iptek
bidang lingkungan keairan, hidrologi dan tata air, bangunan hidraulik dan
geoteknik keairan, sungai, sabo, rawa dan pantai, serta irigasi.
d. Pengembangan keahlian dan pengelolaan sumber daya manusia serta
sarana penelitian dan pengembangan sumber daya air.
e. Pelaksanaan pengujian, pelayanan teknis, dan pengembangan teknologi
bidang rawa dan pantai di daerah.
f. Pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan dan perbendaharaan serta rumah
tangga pusat.
Tugas dan Fungsi Bagian/Bidang di Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Air (PUSAIR) Bandung, diantaranya :
Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha bertugas untuk :
- Melaksanakan urusan administrasi perkantoran
- Melaksanakan urusan keuangan
- Melaksanakan urusan pembendaharaan.
Fungsi:
a. Pelaksanaan urusan perbendaharaan, pelaksanaan anggaran
dan pengelolaan PNBP serta verifikasi dan akuntansi
b. Pelaksanaan urusan administrasi perkantoran dan
penyelenggaraan rumah tangga.
Bagian Tata Usaha terdiri dari :
Subbagian Keuangan
Subbagian Keuangan mempunyai tugas :
- Melakukan penerapan peraturan perbendaharaan
- Melaksanakan pengelolaan anggaran, keuangan dan
pembiayaan.
Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai
tugas :
- Melakukan urusan tata usaha perkantoran
- Melakukan urusan administrasi barang milik Negara
- Melakukan pemeliharaan gedung dan rumah tangga.
Bagian Pengembangan Keahlian dan Sarana Kelitbangan
Bagian Pengembangan Keahlian dan Sarana Kelitbangan bertugas
untuk :
- Melaksanakan perencanaan dan pengembangan keahlian
- Melaksanakan pengelolaan jabatan fungsional dan sumber
daya manusia
- Melaksanakan pengembangan sarana kelitbangan.
a. Pelaksaanaan urusan pengembangan keahlian, fasilitasi
HAKI, pengelolaan organisasi dan tatalaksana dan
pengembangan jabatan fungsional serta pengelolaan SDM
Litbang.
b. Pengembangan sarana Litbang dan laboraturium pengujian
serta pengusulan sertifikasi dan akreditasi.
Bagian Pengembangan Keahlian dan Sarana Kelitbangan terdiri dari :
Subbagian Pengembangan Keahlian
Subbagian Pengembangan Keahlian mempunyai tugas :
- Melakukan perencanaan program, kebutuhan
pendidikan dan pelatihan jabatan fungsional
- Melakukan monitoring dan evaluasi perkembangan
jabatan fungsional
- Memfasilitasi pengajuan angka kredit, organisasi dan
tatalaksana
- Membantu pengelolaan sumber daya manusia Litbang.
Subbagian Pengembangan Sarana Kelitbangan
Subbagian Pengembangan Sarana Kelitbangan mempunyai
tugas :
- Melaksanakan perencanaan dan pengembangan sarana
Litbang
- Melaksanakan pengurusan akreditasi laboraturium.
Bagian Standar dan Diseminasi bertugas untuk :
- Mengkoordinasikan perumusan standar, fasilitasi dan
evaluasi penerapan standar
- Melaksanakan diseminasi dan informasi serta pelayanan
advis teknis bidang Sumber Daya Air.
Fungsi:
a. Koordinasi perumusan bahan standar dan manual IPTEK,
serta penerapan dan kaji ulang standar.
b. Penyebarluasan dan Pelayanan data dan Informasi hasil
litbang, pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan, serta
koordinasi pelayanan advis teknis bidang sumber daya air.
Bagian Standar dan Diseminasi terdiri dari :
Subbagian Standar
Subbagian Standar mempunyai tugas :
- Melakukan pengumpulan data, perumusan, koordinasi
penyusunan, monitoring dan evaluasi penerapan
- Melaksanakan review dan revisi standar bidang sumber
daya air.
Subbagian Diseminasi
Subbagian Diseminasi mempunyai tugas :
- Melaksanakan dokumentasi dan perpustakaan
- Melakukan publikasi dan fasilitasi penyebarluasan hasil
- Melakukan koordinasi layanan advis teknis bidang
sumber daya air.
Bagian Program dan Kerjasama
Bagian Program dan Kerjasama bertugas untuk :
- Menyusun rencana strategis dan program tahunan
- Memonitoring dan evaluasi pengembangan kerjasama
- Menyusun kemitraan hasil litbang bidang sumber daya air.
Fungsi:
a. Penyusunan rencana strategis dan program tahunan,
monitoring dan evaluasi kegiatan litbang sumber daya air.
b. Pengembangan kerjasama litbang dalam dan luar negeri
serta mengkoordinasikan kemitraan hasil litbang sumber
daya air dengan stakeholder terkait.
Bagian Program dan Kerjasama terdiri dari :
Subbagian Program dan Evaluasi
Subbagian Program dan Evaluasi mempunyai tugas :
- Melakukan penyusunan rencana strategis
penyelenggaraan litbang
- Melakukan penyusunan program dan anggaran litbang
tahunan
- Melakukan pemantauan pelaksanaan libang, evaluasi
dan pelaporan kinerja hasil litbang.
Subbagian Pengembangan Kerjasama mempunyai tugas :
- Melakukan kerjasama dalam dan luar negeri untuk
menyelenggarakan litbang, kehumasan, pengurusan
adimistrasi dan anggaran kerjasama kemitraan
- Melakukan korporasi dan koordinasi dalam pelaksanaan
kerjasama.
Balai Dalam Kampus
Balai Lingkungan Keairan
Balai Lingkungan Keairan Bertugas untuk :
- Melaksanakan perencanaan teknis
- Melaksanakan penelitian dan pengembangan
- Melaksanakan layanan pengujian, laboraturium dan
lapangan
- Melakukan pembinaan saran teknis teknologi lingkungan
keairan.
Fungsi:
a. Penyusunan program, penyusunan, pengolahan dan
penyajian data/informasi, penyediaan saran litbang,
pengembangan laboratorium.
b. Pelaksanaan survei, investigasi, penelitian dan
pengembangan, perekayasaan, penunjang ilmiah,
pemberian saran teknis, dan pengujian laboratorium dan
c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.
Balai Lingkungan Keairan terdiri dari :
Subbagian Administrasi Teknis
Subbagian Administrai Teknis mempunyai tugas :
- Melakukan urusan tata usaha
- Menyiapkan urusan administrasi.
Seksi Program dan Pelayanan Teknis
Seksi Program dan Pelayanan Teknis mempunyai tugas :
- Melakukan survei dan investigasi
- Melakukan pengumpulan dan pengolahan data
- Melakukan penyusunan program, penyiapan, dan
pemeliharaan peralatan laboratorium dan lapangan
- Penyiapan pelaksanaan teknis serta pendayagunaan
tugas fungsional dan penyusunan laporan.
Kelompok Jabatan fungsional (KJF)
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas :
- Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional
masing-masing, berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku.
Balai Hidrologi dan Tata Air
Balai Hidrologi dan Tata Air bertugas untuk :
- Melaksanakan perencanaan teknis
- Sebagai penunjang ilmiah
- Melaksanakan layanan pengujian, laboratorium dan
lapangan
- Pembinaan saran teknis teknologi hidrologi tata air.
Fungsi:
a. Penyusunan program, penyusunan, pengolahan dan
penyajian data/informasi, penyediaan saran litbang,
pengembangan laboratorium.
b. Pelaksanaan survei, investigasi, penelitian dan
pengembangan, perekayasaan, penunjang ilmiah,
pemberian saran teknis, dan pengujian laboratorium dan
lapangan.
c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.
Balai Hidrologi dan Tata Air terdiri dari :
Subbagian Administrasi Teknis
Subbagian Administrasi Teknis mempunyai tugas :
- Melakukan urusan tata usaha
- Menyiapkan urusan administrasi.
Seksi Program dan Pelayanan Teknis
Seksi Program dan Pelayanan Teknis mempunyai tugas :
- Melakukan survei, investigasi, pengumpulan dan
- Melakukan penyusunan program, penyiapan dan
pemeliharaan peralatan laboratorium dan lapangan
- Melakukan penyiapan pelaksanaan terknis seta
pendayagunaan tugas fungsional dan penyusunan
laporan.
Kelompok Jabatan fungsional (KJF)
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas :
- Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional
masing-masing, berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku.
Fungsi
Menyelenggarakan fungsi sesuai bidang tugasnya
masing-masing.
KJF terdiri dari sejumlah fungsional yang jenis dan
pembinaan jenjang jabatannya diatur berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Anggota kelompok jabatan fungsional, secara
administrasi bertanggang jawab kepada unit kerja sesuai
bidangnya.
Balai Hidraulik dan Geoteknik Keairan
Balai Hidraulik dan Geoteknik Keairan bertugas untuk :
- Melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian
- Sebagai penunjang ilmiah, layanan pengujian, laboratorium
dan lapangan
- Sebagai pembinaan saran teknis teknologi Hidraulik dan
Geoteknik Keairan.
Fungsi:
a. Penyusunan program, penyusunan, pengolahan dan
penyajian data/informasi, penyediaan saran litbang,
pengembangan laboratorium.
b. Pelaksanaan survei, investigasi, penelitian dan
pengembangan, perekayasaan, penunjang ilmiah,
pemberian saran teknis, dan pengujian laboratorium dan
lapangan.
c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.
Balai Hidraulik dan Geoteknik Keairan terdiri dari :
Subbagian Administrasi Teknis
Subbagian Administrasi Teknis mempunyai tugas :
- Melakukan urusan tata usaha
- Menyiapkan urusan administrasi.
Seksi Program dan Pelayanan Teknis
Seksi Program dan Pelayanan Teknis mempunyai tugas :
- Melakukan survei, investigasi, pengumpulan dan
- Melakukan penyusunan program, penyiapan dan
pemeliharaan peralatan laboratorium dan lapangan
- Melakukan penyiapan pelaksanaan teknis serta
pendayagunaan tugas fungsional dan penyusunan
laporan.
Kelompok Jabatan fungsional (KJF)
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas :
- Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional
masing-masing, berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku.
Fungsi
Menyelenggarakan fungsi sesuai bidang tugasnya
masing-masing.
KJF terdiri dari sejumlah fungsional yang jenis dan
pembinaan jenjang jabatannya diatur berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Anggota kelompok jabatan fungsional, secara
administrasi bertanggang jawab kepada unit kerja sesuai
bidangnya.
Balai Diluar Kampus Balai Sungai
- Melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian
dan pengembangan
- Sebagai penunjang ilmiah, layanan pengujian, laboratorium
dan lapangan
- Sebagai pembinaan saran teknis teknologi sungai.
Fungsi:
a. Penyusunan program, penyusunan, pengolahan dan
penyajian data/informasi, penyediaan saran litbang,
pengembangan laboratorium.
b. Pelaksanaan survei, investigasi, penelitian dan
pengembangan, perekayasaan, penunjang ilmiah,
pemberian saran teknis, dan pengujian laboratorium dan
lapangan.
c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.
Balai Sungai terdiri dari :
Subbagian Admnistrasi Teknis
Subbagian Administrasi Teknis mempunyai tugas :
- Melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan,
tata persuratan, tata kearsipan dan rumah tangga
- Menyiapkan urusan administrasi.
Seksi Program dan Pelayanan Teknis
- Melakukan survei, investigasi, pengumpulan dan
pengolahan data
- Melakukan penyusunan program, penyiapan dan
pemeliharaan peralatan laboratorium dan lapangan
- Melakukan penyiapan pelaksanaan teknis serta
pendayagunaan tugas fungsional dan penyusunan
laporan.
Kelompok Jabatan fungsional (KJF)
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas :
- Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional
masing-masing, berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku.
Fungsi
Menyelenggarakan fungsi sesuai bidang tugasnya
masing-masing.
KJF terdiri dari sejumlah fungsional yang jenis dan
pembinaan jenjang jabatannya diatur berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Anggota kelompok jabatan fungsional, secara
administrasi bertanggang jawab kepada unit kerja sesuai
bidangnya.
Balai Sabo
- Melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian
dan pengembangan
- Sebagai penunjang ilmiah, layanan pengujian, laboratorium
dan lapangan
- Sebagai pembinaan saran teknis teknologi Sabo.
Fungsi:
a. Penyusunan program, penyusunan, pengolahan dan
penyajian data/informasi, penyediaan saran litbang,
pengembangan laboratorium.
b. Pelaksanaan survei, investigasi, penelitian dan
pengembangan, perekayasaan, penunjang ilmiah,
pemberian saran teknis, dan pengujian laboratorium dan
lapangan.
c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.
Balai Sabo terdiri dari :
Subbagian Administrasi Teknis
Subbagian Administrasi Teknis mempunyai tugas :
- Melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan,
tata persuratan, tata kearsipan dan rumah tangga
- Menyiapkan urusan administrasi.
Seksi Program dan Pelayanan Teknis
- Melakukan survei, investigasi, pengumpulan dan
pengolahan data
- Melakukan penyusunan program, penyiapan dan
pemeliharaan peralatan laboratorium dan lapangan
- Melakukan penyiapan pelaksanaan teknis serta
pendayagunaan tugas fungsional dan penyusunan
laporan.
Kelompok Jabatan fungsional (KJF)
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas :
- Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional
masing-masing, berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku.
Fungsi
Menyelenggarakan fungsi sesuai bidang tugasnya
masing-masing.
KJF terdiri dari sejumlah fungsional yang jenis dan
pembinaan jenjang jabatannya diatur berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Anggota kelompok jabatan fungsional, secara
administrasi bertanggang jawab kepada unit kerja sesuai
bidangnya.
Balai Irigasi
- Melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian
dan pengembangan
- Sebagai penunjang ilmiah, layanan pengujian, laboratorium
dan lapangan
- Sebagai pembinaan saran teknis teknologi Irigasi.
Fungsi:
a. Penyusunan program, penyusunan, pengolahan dan
penyajian data/informasi, penyediaan saran litbang,
pengembangan laboratorium.
b. Pelaksanaan survei, investigasi, penelitian dan
pengembangan, perekayasaan, penunjang ilmiah,
pemberian saran teknis, dan pengujian laboratorium dan
lapangan.
c. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.
Balai Irigasi terdiri dari :
Subbagian Administrasi Teknis
Subbagian Administrasi Teknis mempunyai tugas :
- Melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan,
tata persuratan, tata kearsipan dan rumah tangga
- Menyiapkan urusan administrasi.
Seksi Program dan Pelayanan Teknis
- Melakukan survei, investigasi, pengumpulan dan
pengolahan data
- Melakukan penyusunan program, penyiapan dan
pemeliharaan peralatan laboratorium dan lapangan
- Melakukan penyiapan pelaksanaan teknis serta
pendayagunaan tugas fungsional dan penyusunan
laporan.
Kelompok Jabatan fungsional (KJF)
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas :
- Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional
masing-masing, berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku.
Fungsi
Menyelenggarakan fungsi sesuai bidang tugasnya
masing-masing.
KJF terdiri dari sejumlah fungsional yang jenis dan
pembinaan jenjang jabatannya diatur berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Anggota kelompok jabatan fungsional, secara
administrasi bertanggang jawab kepada unit kerja sesuai
bidangnya.
Balai Rawa
- Melaksanakan penelitian
- Dan melaksanakan perkembangan di bidang teknologi
Rawa.
Fungsi:
a. Penyusunan program, penyusunan, pengolahan dan
penyajian data/informasi, penyediaan saran litbang,
pengembangan.
b. Pelaksanaan litbang, perekayasaan, penunjang ilmiah,
pemberian advis teknis,diseminasi/sosialisasi dan
membangun komunikasi dan membangun komunikasi
dengan pasar sasaran, serta pelayanan uji laboratorium dan
lapangan.
c. Pelaksanaan audit internal laboratorium, evaluasi dokumen
litbang monitoring dan evaluasi pelaksanaan litbang dan
pemanfaatan laboratorium, pemeliharaan dan pemutakhiran
sertifikasi laboraturium/balai, serta laporan kemanfaatan
balai.
d. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.
Balai Rawa terdiri dari :
Subbagian Tata Usaha
- Melakukan urusan ketatausahaan, rumah tangga, sarana
litbang, kepegawaian, keuangan, evaluasi dan pelaporan
administrasi keuangan
- Memberikan dukungan terhadap jabatan fungsional.
Subbidang Program
Subbidang Program mempunyai tugas :
- Melakukan penyusunan program dan kerja sama,
penyediaan, pengoprasian sarana penelitian dan sarana
pengembangan
- Sebagai koordinasi perencanaan teknis
- Sebagai sarana pengumpulan pengolahan dan penyajian
data atau informasi penunjang ilmiah untuk penerapan
teknologi serta pelaporan pelaksanaan.
Seksi Uji Mutu
Seksi Uji Mutu mempunyai tugas :
- Melakukan audit internal laboratorium, evaluasi
dokumen litbang, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
litbang
- Sebagai pemeliharaan dan pemuktahiran sertifikasi
laboratorium atau balai, serta laporan kemanfaatan
balai.
Kelompok Jabatan fungsional (KJF)
- Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional
masing-masing, berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku.
Fungsi
Menyelenggarakan fungsi sesuai bidang tugasnya
masing-masing.
KJF terdiri dari sejumlah fungsional yang jenis dan
pembinaan jenjang jabatannya diatur berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Anggota kelompok jabatan fungsional, secara
administrasi bertanggang jawab kepada unit kerja sesuai
bidangnya.
Balai Pantai
Balai Pantai bertugas untuk :
- Melaksanakan penelitian
- Dan melaksanakan perkembangan di bidang teknologi
Pantai.
Fungsi:
a. Penyusunan program, penyusunan, pengolahan dan
penyajian data/informasi, penyediaan saran litbang,
pengembangan.
b. Pelaksanaan litbang, perekayasaan, penunjang ilmiah,
membangun komunikasi dengan pasar sasaran, serta
pelayanan uji laboratorium dan lapangan.
c. Pelaksanaan audit internal laboratorium, evaluasi dokumen
litbang monitoring dan evaluasi pelaksanaan litbang dan
pemanfaatan laboratorium, pemeliharaan dan pemutakhiran
sertifikasi laboraturium/balai, serta laporan kemanfaatan
balai.
d. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.
Balai Pantai terdiri dari :
Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas :
- Melakukan urusan ketatausahaan, rumah tangga, sarana
litbang, kepegawaian, keuangan, evaluasi dan pelaporan
administrasi keuangan
- Memberikan dukungan terhadap jabatan fungsional.
Subbidang Program
Subbidang Program mempunyai tugas :
- Melakukan penyusunan program dan kerjasama,
penyediaan, pengoprasian sarana penelitian dan sarana
pengembangan
- Sebagai sarana pengumpulan pengolahan dan penyajian
data atau informasi penunjang ilmiah untuk penerapan
teknologi serta pelaporan pelaksanaan.
Seksi Uji Mutu
Seksi Uji Mutu mempunyai tugas :
- Melakukan audit internal laboratorium, evaluasi
dokumen litbang, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
litbang
- Sebagai pemeliharaan dan pemuktahiran sertifikasi
laboratorium atau balai, serta laporan kemanfaatan
balai.
Kelompok Jabatan fungsional (KJF)
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas :
- Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional
masing-masing, berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku.
Fungsi
Menyelenggarakan fungsi sesuai bidang tugasnya
masing-masing.
KJF terdiri dari sejumlah fungsional yang jenis dan
pembinaan jenjang jabatannya diatur berdasarkan
Anggota kelompok jabatan fungsional, secara
administrasi bertanggang jawab kepada unit kerja sesuai
bidangnya.
2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan
Aspek kegiatan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumber Daya Air (PUSAIR) Bandung, diantaranya :
Penyusunan program, pelaksanaan, evaluasi dan analisis hasil penelitian dan
pengembangan sumber daya air.
Pengkajian penerapan teknologi sumber daya air.
Pengumpulan dan pengolahan data sumber daya air.
Pelaksanaan pengujian dan penyiapan saran teknis / advis teknis teknologi
lingkungan keairan, hidrologi, bangunan hidraulik dan bangunan teknik
keairan, sungai dan sabo, rawa dan pantai serta irigasi.
Standardisasi di bidang pengembangan dan pengelolaan sumber daya air.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pengembangan dan
pengelolaan sumber daya air
Diseminasi dan sosialisasi hasil penelitian dan pengembangan sumber daya
air.
Pengembangan korporasi dan layanan dalam penelitian dan pengembangan
36 BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
Dalam pelaksanaan kerja praktek penulis ditempatkan pada subbagian
keuangan yang ada di Pusat Penelitian dan pengembangan Sumber Daya Air
(PUSAIR) Bandung.
Adapun secara umum tugas dari subbag keuangan, diantaranya :
1. Menyusun rencana dan program kerja tahunan SubBagian.
2. Memilih dan menyusun data untuk bahan penyusunan anggaran rutin dan
pembangunan di lingkungan Kopertis.
3. Mencatat, mengolah, dan menganalisis data untuk bahan penyusunan
anggaran rutin dan pembangunan di lingkungan Kopertis.
4. Menyusun anggaran rutin dan pembangunan sesuai dengan program kerja
Kopertis dengan mengikutsertakan bagian lain.
5. Melakukan tata usaha pengurusan keuangan Kopertis yang meliputi :
Menerima, menyimpan, mengeluarkan, mempertanggungjawabkan dan
membukukan
Meneliti dan menguji kebenaran setiap dokumen dan bukti penerimaan,
Melaksanakan pembayaran gaji pegawai, biaya perjalanan dinas,
pekerjaan borongan, dan pembelian.
Melaksanakan urusan tuntutan perbendaharaan/ganti rugi.
6. Mempersiapkan penyusunan pra Daftar Isian Kegiatan (DIK), pra Daftar Isian
Proyek (DIP), dan usul Petunjuk Operasional (PO) Kopertis.
7. Mempersiapkan laporan periodik tentang pengelolaan anggaran rutin dan
pembangunan Kopertis.
8. Mempersiapkan usul permintaan bantuan.
9. Menyimpan dan memelihara surat dan dokumen yang berkaitan dengan
keuangan
10.Melakukan tugas lainnya sesuai petunjuk pimpinan.
11.Menyusun laporan pelaksanaan program kerja Subbagian.
3.1.1 Pengertian Prosedur
Prosedur merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan
kegiatan atau aktivitas untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan
yang diinginkan.
Dibawah ini Pengertian prosedur menurut Azhar Susanto (2004 : 198) adalah:
“Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara
berulang-ulang dengan cara yang sama”.
“Prosedur merupakan suatu urutan-urutan seri tugas yang saling behubungan yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam.”
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Prosedur adalah rangkaian
aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang atau berurut dalam
cara yang sama.
3.1.2 Pengertian Surat Perintah Membayar (SPM)
Surat Perintah Membayar merupakan rangkaian yang penting di suatu
perusahaan khusunya instansi untuk mencairkan alokasi dana atas biaya –biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan atau instansi tersebut.
Dibawah ini pengertian Surat Perintah Membayar menurut Menteri Keuangan Republik Indonesia (2005:PMK06-134) adalah:
“ Surat Perintah Membayar (SPM) adalah dokumen yang diterbitkan atau digunakan oleh pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran untuk mencairkan alokasi dana yang sumber dananya dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).”
“Surat Perintah Membayar (SPM) adalah surat permintaan pembayaran
yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang atau pengguna anggaran untuk membiayai kegiatan operasional
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Surat Perintah Membayar
(SPM) merupakan hal yang sangat penting untuk mencairkan alokasi dana atas
biaya-biaya operasional maupun umum untuk menunjang kegiatan perusahaan.
3.2Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek
Kegiatan yang penulis lakukan selama kerja praktek pada Pusat penelitian dan
Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) Bandung adalah sebagai berikut :
1. Melakukan verifikasi berkas yang diterima Subbag Keuangan.
2. Menghitung jumlah gaji dan jumlah uang makan pegawai.
3. Mencatat No SPP (Surat Permintaan Pembayaran), No SPM (Surat Perintah
Membayar), dan No SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) kedalam buku
tahunan SPM
4. Memasukan No SPM (Surat Perintah Membayar) dan No SP2D (Surat
Perintah Pencairan Dana) ke dalam komputer.
5. Melakukan split dokumen keuangan.
6. Mengarsip dokumen keuangan.
3.3.1 Prosedur Surat Perintah Membayar (SPM)
Pengeluaran yang dikeluarkan untuk kegiatan di Pusair
Pencatatan SPP
Pemeriksaan/Pengujian SPP dan kelengkapannya
Pencairan alikasi dana Penerimaan SPP dari
Bendahara
Pengesahan SPP oleh Pejabat Penerbit SPP
Penerbitan dan Pencatatan serta Pendandatangan SPM
Penyampaian SPM ke KPPN Mulai
Pendokum entasian
Berdasarkan flowchart di atas, prosedur pembuatan Surat Perintah Membayar
(SPM) diawali dengan adanya suatu biaya operasional maupun umum di Pusat
Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (Misal: untuk perjalanan dinas,
belanja pegawai, dll) dengan mengeluarkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
atas biaya tersebut yang diterbitkan oleh bendahara pengeluaran di perusahaan
tersebut, kemudian dicatat dan diberi nomor pada buku penerimaan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP). Setelah Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
sendiri diperiksa kelengkapannya, dan apabila Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) tersebut tidak lengkap atau terdapat kesalahan maka, Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) tersebut dikembalikan ke bendahara pengeluaran untuk di cek
dan dilengkapi kembali kelengkapannya atau kesalahannya. Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) yang sudah lengkap dan benar serta telah di sahkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dengan memguji:
a. Memeriksa secara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP sesuai
dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
b. Memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk memperoleh
keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pagu anggaran.
c. Memeriksa kesesuaian rencana kerja dan/atau kelayakan hasil kerja yang
dicapai dengan indikator keluaran.
d. Memeriksa kebenaran hak tagih yang menyangkut antara lain:
1) Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran (nama orang atau
2) Nilai tagihan yang harus dibayar (kesesuaian dan/ atau kelayakannya
dengan prestasi kerja yang dicapai sesuai spesifikasi teknis yang
tercantum dalam kontrak),
3) Jadwal waktu pembayaran.
e. Memeriksa pencapaian tujuan dan/atau sasaran kegiatan sesuai dengan
indikator keluaran yang tercantum dalam DIPA berkenaan dan/atau
spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan dalam kontrak.
Selanjutnya penjelasan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) di sahkan dan
ditandatangani oleh pejabat Surat Permintaan Pembayaran (SPP). Penerbitan,
pemeriksaan dan penandatanganan Surat Perintah Membayar (SPM) dilakukan
oleh Pejabat Penerbit Surat Perintah Membayar (SPM). Setelah Surat Perintah
Membayar (SPM) ini telah disetujui maka dilakukan pendokumentasian Surat
Perintah Membayar (SPM) yang telah lengkap dan benar untuk disampikan ke
Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN). Apabila Surat Perintah
Membayar (SPM) telah disetujui oleh Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara
(KPPN) maka Surat Perintah Membayar (SPM) tersebut dapat digunakan untuk
mencairkan alokasi dana.
3.3.2 Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM)
Surat Perintah Membayar (SPM) dapat diterbitkan apabila didukung oleh
beberapa syarat.
1. Pengeluaran yang diterima tidak melebihi pagu anggaran yang
tersedia.
2. Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai dengan peraturan
perundangan.
Surat Perintah Membayar (SPM) diterbitkan dalam 6 rangkap dengan
ketentuan:
1. Lembar asli, disampaikan kepada yang berhak menerima untuk
diuangkan pada Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara
(KPPN) atau Bank yang ditunjuk.
2. Lembar kedua, dikirim ke biro keuangan departemen atau lembaga
yang bersangkutan melalui Kantor Tata Usaha Anggaran (KTUA).
3. Lembar ketiga, merupakan pertinggal di Kantor Pelayanan
Pembendaharaan Negara (KPPN) dan disatukan dengan konsep
Surat Perintah Membayar (SPM).
4. Lembar keempat, dikeluarkan ke Kantor Pelayanan
Pembendaharaan Negara (KPPN) yang ditunjuk, untuk
menguangkan Surat Perintah Membayar (SPM).
5. lembar kelima, dikirim ke kantor pengelolaan data dan informasi
anggaran.
6. Lembar keenam, dikirim kepada bendaharawan yang bersangkutan.
Waktu pelaksanaan penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) diterbitkan
ditolak, maka akan dikembalikan paling lambat 1 hari setelah Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) diterima.
3.3.3 Macam-Macam Surat Perintah Membayar (SPM)
Surat Perintah Membayar (SPM) dalam suatu perusahaan khususnya suatu
instansi terdapat beberapa macam mengenai Surat Perintah Membayar (SPM).
Menurut Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 134/PMK.06/2005
Surat Perintah Membayar (SPM) terdapat 4 macam, yaitu:
1. Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS)
“ Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) adalah surat perintah membayar yang di keluarkan oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran kepada pihak ketiga atas dasar perikatan atau surat keputusan dan kepada bendahara pengeluaran untuk belanja pegawai atau perjalanan.”
2.Surat Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM-UP)
“Surat Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM-UP) adalah surat perintah membayar yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran, yang dananya dipergunakan sebagai uang persediaan untuk membiayai kegiatan operasional kantor sehari-hari.” 3.Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan (SPM-GU)
Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang dananya dipergunakan untuk menggantikan Uang Persediaan yang telah dipakai.”
4.Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan (SPM-TU)
“Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan (SM-TU) adalah surat perintah membayar yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran karena kebutuhan dananya melebihi dari pagu Uang Persediaan yang ditetapkan.”
46 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab III serta data yang diperoleh
penulis, maka penulis dapat memberikan kesimpulannya sebagai berikut :
1. Surat Perintah Membayar adalah dokumen yang diterbitkan atau
digunakan oleh Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran
untuk mencairkan alokasi dana yang sumber dananya dari Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
2. Proses SPM (Surat Perintah Membayar) diawali dari adanya biaya-biaya
untuk menunjang kegiatan di PUSAIR dengan diterimanya SPP (Surat
Permintaan Pembayaran) dari bendahara pengeluaran serta dicatat dan
diberi nomor pada buku penerimaan SPP. SPP itu sendiri diperiksa
kelengkapannya, dan apabila SPP tidak lengkap atau terdapat kesalahan,
maka SPP akan dikembalikan ke bendahara pengeluaran. SPP yang sudah
lengkap dan benar, dan selanjutnya penjelasan SPP disahkan dan
ditandatangani oleh pejabat penerbit SPP. SPP yang sudah lengkap dan
telah disahkan oleh pejabat penerbit SPP akan diajukan ke PPK (Pejabat
Pembuat Komitmen) untuk diterbitkan SPM (Surat Perintah Membayar).
Setelah penerbitan SPM, SPM akan diperiksa kelengkapannya dan akan
ditandatangani oleh pejabat penerbit SPM, dan akan dilakukan
oleh pejabat penerbit SPM, maka SPM akan disampaikan ke KPPN
(Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara) dan apabila telah disetujui
oleh KPPN maka SPM tersebut dapat digunakan untuk mengalokasikan
dana.
3. SPM dapat diterbitkan apabila pengeluaran yang diterima tidak melebihi
pagu anggaran yang tersedia dan didukung dengan kelengkapan dokumen
sesuai dengan peraturan perundangan.
4. Waktu pelaksanaan penerbitan SPM diterbitkan paling lambat 2 hari
setelah SPP diterima, dan apabila ditolak, maka akan dikembalikan paling
lambat 1 hari setelah SPP diterima.
5. SPM terdapat 4 macam, yaitu : Surat Perintah Membayar Langsung
(SPM-LS), Surat Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM-UP), Surat Perintah
Membayar Penggantian Uang Persediaan (SPM-GU), dan Surat Perintah
Membayar Tambahan Uang Persediaan (SPM-TU).
4.2 Saran
Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan kerja praktek
di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air Bandung, maka
penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Sebaiknya dalam proses pembutan Surat Perintah Membayar terutama
dalam memasukan mengenai biaya agar dilakukan secara jujur tidak
melebih-lebikan biaya yang dikeluarkan karena akan merugikan semua
2. Para pengguna anggaran atau kuasa pengguna anggaran yang
menggunakan biaya pemerintah masih ada yang belum memahami
dalam pembuatan SPM diharapkan adanya sosialisasi mengenai
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Gade. 2000 .Akuntansi Pemerintahan. Jakarta:Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Nafarin M.2004. Sistem Informasi Akuntansi.Jakarta: Bumi Aksara.
Perturan Menteri Keuangan Republik Indonesia.2005 .Pedoman Pembayaran dalam
pelaksanaan APBN. Jakarta.
Revrison Baswir.1987.Akuntansi Pemerintahan Indonesia.Yogyakarta:BPEE.
Revrison Baswir.1997.Akuntansi Pemerintahan Indonesia.Yogyakarta:BPEE.
Susanto, Azhar.2003.Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Pt. Lingga Jaya.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Hera Widya
Tempat tanggal lahir : Bandung, 11 Maret 1990
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Ayah : Asep Gunawan
Nama Ibu : Neulis Jubaedah
Alamat : kpl. Taman Kebon Kopi Blok c No 14 RT 02 RW
15 Desa Margamulya Kecamatan Pangalengan
Kabupaten Bandung.
DATA PENDIDIKAN
TK ISLAM THORIQUL HUDA 1995 - 2002
SDN CITERE 1 1996 – 2002
SMPN 1 PANGALENGAN 2002 – 2005
SMAN 1 PANGALENGAN 2005 – 2008
Sampai sekarang masih tercatat sebagai Mahasiswi di UNIVERSITAS