Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Program Strata Satu Pada Jurusan Sistem Informasi
Oleh :
EKA SETIAWATI 1.05.07.005
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
berperan penting untuk mengoptimalkan kinerja pada PT.Truba Jaya Engineering khusunya pada bagian material control. Dalam pengelolaan data barang, masih
menggunakan sistem konvensional yaitu masih menggunakan Microsoft Exel
2007, dan pembuatan surat jalan, pembuatan laporan belum terotomatisasi, maka
dari itu perlu di dukung sistem informasi yang handal secara terkomputerisasi. Dengan harapan sistem informasi persediaan barang mampu menggantikan sistem informasi konvensiaonal. Dan diharapkan sistem informasi persediaan barang
mampu memberikan kemudahan kepada pihak management untuk pengambilan
keputusan berdasarkan laporan bulanan. untuk mengetahui pengujian sistem informasi persediaan barang dan diharapkan implementasi sistem persediaan
barang di bagian material control dapat diterapkan dengan mudah dalam
pengelolaan data barang dan berjalan secara optimal.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan desain penelitiannya berupa metode deskriptif, dan metode pengumpulan data diantaranya sumber data primer dan sumber data sekunder. Selain itu, metode pengembangan sistem yang dilakukan penulis menggunakan metode pengembangan prototype, dengan alat pemodelan yang digunakan yaitu Flowmap, Diagram Konteks, DFD, Relasi tabel dan ERD. Dan metode pendekatan sistem penulis menggunakan metode
terstruktur, Software yang digunakan adalah Visual Basic 6.0 dengan database
SQL Server 2000.
Berdasarkan hasil penelitian dan setelah dilakukannya pengujian terhadap sistem yang telah dibuat. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu diketahui bahwa sistem yang telah dibuat dapat membantu user dalam proses pengelolaan data barang, baik penerimaan, pengeluaran, pengembalian, pencariaan data barang. Selain itu, dapat mempercepat dalam pembuatan surat jalan, pembuatan laporan. Sehingga keterlambatan penyampaian laporan dapat teratasi dan kinerja pada PT.Truba Jaya Engineering khusunya pada bagian material control dapat menjadi lebih optimal.
ii
ABSTRACT
PT. Truba Jaya Engineering is one of construction company who movement in construction section, Because of that, information system of goods stock is very significant play role to optimize of work particular at PT.Truba Jaya Engineering in the material control section. In the processing of goods still used conventional system that is microsoft excel 2007, and for making gate pass and report not yet automatically. so need supported with good information system in a computerization. with the expectation information system of goods stock can change of conventional information system, to assume information system of stock goods can make easier to management take a decision the strength of monthly reports, to know the examine system of goods stock, and to assume of implementation information of goods stock on the material control section can use easly in the processing data of goods and going to optimal.
In this thesis, the writer use design research like as descriptif method, and roundup data method like as resources primer data and resources secondary data. Except that, approaching system which designed using prototyping development methods by a modeling appliance which used is a Flowmap, Context Diagrams, DFD, Correlation Table and ERD, Visual Basic 6.0 Applications program with SQL Server 2000 database.
The result of the research and after use the examine to the system maked, can get the conclusion that the system can help user in processing data of goods,receiving, issuing, returning, looking for data of goods. Except that, making gatepass quickly, making report. And then delays send of the reports can be handle and the activity on the PT.TRUBA JAYA ENGINEERING specially on the material control section can be optimal.
iii
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur bagi Allah SWT, Tuhan yang menguasai segala kekuasaan
dan pemiliki segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang-Nya
memberikan keuasaan, ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Atas Kehendak-
Nya jualah Alhamdulillahirabbil‘alamin penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Sistem Informasi Persediaan Barang pada Proyek
PLTU Suralaya Unit 8 di Bagian Material Control PT.Truba Jaya
Engineering”.disusun guna memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh gelar
Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari
semua pihak, maka dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat baik berupa
material maupun spiritual.
1. Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
3. Dr. Arry Akhmad Arman M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu
iv
5. Sintya Sukarta.,S.T.,M.T selaku penguji I yang telah memberikan saran
dan masukan-masukan yang berharga kepada penulis.
6. Tono Hartono, S.Si.,MT. selaku Dosen Wali MI-1 dan selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan masukan-masukan
berharga kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Wahyu Nurjaya WK, S.T.,M.Kom. yang telah memberikan semangat
maupun motivasi yang sangat berharga, serta dorongan dan do’a untuk
menyelesaikan skripsi ini kepada penulis.
8. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis
mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal
kebaikan.
9. Mama, Papa dan adiku tercinta yang tanpa batas memberikan kasih
sayang serta doa dan dukungan moril maupun materil tiada henti kepada
penulis.
10.Terima kasih untuk seluruh keluarga besarku yang telah mendoakan dan
memberikan dukungannya selama penulis menuntut ilmu.
11.Terima kasih untuk Kak Arisandi, yang slalu memberikan semangat
maupun motivasi yang sangat berharga, serta dorongan dan do’a untuk
v
Kak Budi, dan buat semua teman-teman MI-1 angkatan 2007 yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu, dan yang tidak bosan memberikan
semangat maupun motivasi selama ini. Terima kasih atas dorongan, doa,
serta motivasi yang sangat berharga bagi penulis.
Tiada manusia yang sempurna, karenanya penulis sangat menyadari adanya
keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki, sehingga dalam penyusunan
skripsi ini banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang sifatnya membangun guna kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat
bagi yang membutuhkan. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga Allah
SWT senantiasa melimpahkan segala Rahmat – Nya kepada kita semua.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bandung, Agustus 2011
1
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan era globalisasi sekarang ini membawa dampak positif ke
arah kemajuan teknologi informasi. Teknologi komputer yang sangat canggih dan
modern akan memudahkan kita untuk melakukan pengolahan data yang dapat
menghemat waktu, ruang dan biaya, serta dari segi keamanan juga dapat terjamin.
Kemajuan teknologi informasi tidak luput dari kemajuan perkembangan
Hardware/Software yang selama ini dikenal dengan istilah komputer. Komputer
merupakan salah satu bentuk teknologi yang banyak di gunakan di berbagai
perusahaan baik itu perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Teknologi dapat
mempengaruhi dunia bisnis sehingga membawa perubahan-perubahan yang
signifikan diberbagai bidang industri, selain itu dibidang pendidikan, bahkan
sudah masuk kehidupan sehari-hari manusia itu sendiri. Lihat pada kecenderungan
orang atau suatu badan untuk selalu menggunakan komputer dalam segala
aktivitas usahanya, terutama dalam hal pengolahan data atau informasi dan
pengambilan keputusan.
PT. Truba Jaya Enginering merupakan sebuah perusahaan konstruksi, yang
bergerak dalam sektor listrik, dan juga menyediakan jasa EPC (Engineering
Procurement Construction) untuk industri Minyak dan Gas maupun beragam
industri lain seperti, petrokimia, jembatan layang, semen serta serbuk kertas dan
Dalam jangka waktu dekat ini, PT Truba Jaya Enginering tengah melakukan
ekspansi ke arah pembangunan pembangkit listrik dengan energi terbaru. Fokus
utama Perusahaan adalah untuk membantu Pemerintah Indonesia dalam mengatasi
kekurangan pasokan listrik pada jaringan-jaringan distribusi utama yang ada di
Jawa-Bali maupun memperluas ketersediaan listrik ke daerah terpencil dan pasar
yang masih belum tersedia listrik.
Adapun untuk mencapai tujuan ekspansi pembangunan pembangkit listrik
dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, dimana dalam pengelolaan
persediaan barang membutuhkan manajemen yang baik. Langkah utama yang
diambil oleh PT.Truba Jaya Engineering pada bagian material control, yaitu
membangun sistem terintegrasi untuk pengelolaan persediaan barang.
Persediaan barang merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk
memenuhi permintaan dari user. Sitem persediaan barang ini dibuat agar seluruh
kegiatan penerimaan dan pengeluaran barang dapat terkontrol dan memudahkan
bagian material control dalam mengetahui stok barang yang tersedia.
Penerapan sistem informasi hampir di semua bidang usaha bisnis
merupakan salah satu strategi untuk menjawab tekanan-tekanan yang dialami oleh
perusahaan. Hal ini dirasakan pula oleh PT.Truba Jaya Engineering pada bagian
material control, yaitu belum adanya sistem komputerisasi yang efektif dan
efisien dalam input dan output data barang, pencarian data barang, pengembalian
barang pembuatan surat jalan, dan pembuatan laporan data barang, masih
menggunakan sistem konvensional yaitu masih menggunakan Microsoft excel
laporan, pencarian data barang, penerimaan barang, pengeluaran barang,
pengembalian barang (returning slip). Untuk memperkecil peluang terjadinya
kesalahan-kesalahan yang ada pada sistem sebelumnya dalam mengontrol
kegiatan persediaan barang agar di dalam pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan
dengan cepat, tepat, maka perlu di dukung sistem informasi yang handal secara
komputerisasi.
Dengan adanya pengembangan sistem persediaan barang yang ada pada
PT.Truba Jaya Engineering saat ini dapat mempermudah segala kegiatan
penerimaan dan pengeluaran barang, sedangkan untuk dimasa yang akan datang
dengan adanya sistem persediaan barang ini diharapkan user dapat menggunakan
dan mengembangkan lagi sistem persediaan barang di proyek lain pada bagian
material control.
Dengan dukungan sistem komputerisasi, cara kerja suatu sistem yang
sebelumnya manual dapat mengubah cara kerja yang lebih efisien, tepat guna,
serta terjamin mutu dan kualitas prosedur kerjanya. Dengan perkembangan sarana
teknologi modern yang lebih baik, akan tercipta suatu lingkungan sistem kerja
yang lebih produktif.
Berdasarkan uraian diatas, penulis menetapkan judul penelitian penyusunan
skripsi ini adalah “Sistem Informasi Persediaan Barang pada Proyek PLTU
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan identifikasi
masalah yang di hadapi pada proses Persediaan Barang sebagai berikut :
1. Pengelolaan data barang, penerimaan barang, pengeluaran barang,
pengembalian barang (returning slip) dan pencarian data barang masih
menggunakan sistem konvensional yaitu masih menggunakan
Microsoft Exel 2007.
2. Belum adanya database yang terintegrasi, sehingga penyimpanan data
masih dalam bentuk arsip-arsip yang mudah rusak.
3. Pembuatan laporan data barang, penerimaan barang, pengeluaran
barang, pengembalian barang, surat jalan, masih kurang efektif,
karena sering tidak akurat dengan arsip-arsip yang ada.
4. Pencarian data barang, penerimaan barang, pengeluaran barang,
pengembalian barang, surat jalan, dirasakan tidak efisien dan butuh
waktu yang cukup lama, karena semua data dicatat dalam bentuk
arsip-arsip yang tidak terstruktur.
1.2.2 Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang penyusun buat adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana Sistem Informasi Persediaan Barang yang berjalan pada
Proyek PLTU Suralaya Unit 8 di Bagian Material Control PT.Truba
2. Bagaimana Membangun Sistem Informasi Persediaan Barang yang
terotomatisasi pada Proyek PLTU Suralaya Unit 8 di Bagian Material
Control PT.Truba Jaya Engineering.
3. Bagaimana Implementasi Sistem Informasi Persediaan Barang yang
terotomatisasi pada Proyek PLTU Suralaya Unit 8 di Bagian Material
Control PT.Truba Jaya Engineering.
4. Bagaimana Pengujian Sistem Informasi Persediaan Barang yang
terotomatisasi pada Proyek PLTU Suralaya Unit 8 di Bagian Material
Control PT.Truba Jaya Engineering.
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini untuk membangun sistem
informasi persediaan barang di PT.Truba Jaya Engineering Pada Bagian
Material Control di tempat penelitian agar jauh lebih baik.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut diantaranya:
1. Untuk mengetahui sistem informasi persediaan barang yang sedang
berjalan di PT.Truba Jaya Engineering pada bagian material
control.
2. Membuat pembangunan sistem informasi persediaan barang dalam
memberikan solusi kepada pihak management dalam pengambilan
administrasi untuk menyiapkan surat jalan dengan cepat dan akurat,
yang dihasilkan dari pembangunan sistem informasi persediaan
barang.
3. Untuk melakukan implementasi sistem informasi persediaan barang
pada proyek PLTU suralaya unit 8 di bagian material control
PT.Truba Jaya Engineering.
4. Untuk melakukan pengujian sistem informasi persediaan barang
pada proyek PLTU suralaya unit 8 di bagian material control
PT.Truba Jaya Engineering.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis
a. Bagi Pimpinan
Dalam melakukan penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan
tentang pemecahan masalah, motivasi dalam membangun suatu sistem
yang lebih baik lagi, demi terciptanya kemajuan dalam perusahaan
tersebut dan dapat menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan
relevan dan dapat mendukung kinerja pimpinan dan pengambilan
keputusan.
b. Bagi pengguna sistem
Dengan adanya sistem informasi persediaan barang diharapkan dapat
1.4.2 Kegunaan Akademis
a. Bagi dunia ilmu pengetahuan
Penelitian diharapkan berguna bagi bidang keilmuan yang sedang
digeluti yaitu manajemen informatika. Diharapkan temuan-temuan
yang diperoleh dapat menjadi bahan-bahan pembelajaran untuk suatu
proses penelitian keilmuan. Dan dapat menambah pengetahuan nyata
dilapangan, sehingga dapat mensosialisasikan didalam proses
pembelajaran dilingkungan akademis itu sendiri.
b. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan di bidang pengelolahan data informasi,
penelitian ini di harapkan dapat mendukung kinerja, penyusun dapat
memperoleh pengetahuan dan informasi tentang masalah yang
dihadapi perusahaan tersebut dalam melakukan tugas pekerjaannya,
dan untuk memperluas sistem imformasi pengelolahan data informasi
yang ada. Hal tersebut merupakan aspek yang sangat membantu dalam
proses pembelajaran.
1.5 Batasan Masalah
Untuk mengkaji suatu permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan
tersebut, penulis membatasi masalah yang akan dibahas dan penyusunan dapat
dilakukan secara terarah dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Adapun batasan masalah yang diambil oleh penulis yaitu mencakup proses
data barang, laporan pengeluaran barang, serta pembuatan surat jalan dalam
rangka memudahkan bagian material control.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT.Truba Jaya Engineering Jl.Raya Yos
Sudarso PLTU Suralaya Merak-Banten. Adapun jadwal penelitian akan
dilaksanakan mulai Bulan Februari - Juni 2011. Jadwal dan jenis kegiatan akan
dilakukan seperti pada tabel berikut :
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
Aktivitas
Tahun 2011
Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Survey Tempat
pengumpulan
Data
Analisis
kebtuhan
Perancangan
Sistem
Pembuatan
Prgram
Testing dan
9
Dalam melakukan analisis terhadap permasalahan dan perancangan
perangkat lunak, diperlukan pemahaman-pemahaman terhadap sejumlah teori
yang mendukung terhadap aktifitas-aktifitas tersebut, penulis mengkaji sejumlah
teori yang akan berguna untuk melakukan analisis dan perancangan perangkat
lunak. Teori-teori tersebut merupakan konstribusi dari perkuliahan dan hasil studi
literatur.
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai definisi dan teori-teori yang
berkaitan dengan permasalahan yang ada. Berikut adalah teori - teori yang
mendasari dari Sistem Informasi Persediaan Barang pada Proyek PLTU Suralaya
Unit 8 di bagian Material Control PT.Truba Jaya Engineering.
2.1 Konsep Dasar Sistem
Dalam mendefinisikan sistem, terdapat dua kelompok pendekatan yaitu
yang menekankan pada komponen atau elemennya dan yang menekankan pada
prosedur.
Definisi sistem yang menekankan pada prosedur yang didefinisikan oleh
Richard F. Neuschel adalah sebagai berikut:
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur - prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama - sama untuk melakukan suatu kegiatan
Definisi sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya adalah
sebagai berikut :
Menurut Jogiyanto (2005:2) Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Lucas (1989) yang dikutip oleh Al – Bahra bin Ladjamudin
(2005:3) dalam bukunya yang berjudul Analasis Sistem dan Desain Sistem
Informasi adalah :
”Sistem merupakan sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir,
saling berinteraksi, saling bergantung, satu sama lain dan terpadu”.
Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi
pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan
atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat
berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait
dalam sistem tersebut.
Maksud Sistem dibuat untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan sasaran
(objective). Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas
dan sasaran biasanya dalam ruang lingkup yang lebih sempit.
2.1.1 Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005:3) Suatu sistem mempunyai karakteristik
atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu:
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem
atau bagian-bagian dari sistem. Sedangkan suatu sistem yang mempunyai
sistem yang lebih besar disebut supra sistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari
sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar
sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan
sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi
dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.
Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan,
kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini
subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan
menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui
penghubung. Dengan penghubung satu sub sistem dapat berinteraksi
dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan
masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang
dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah
energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam
sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan
untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk
diolah menjadi informasi.
6. Keluaran sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada
supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan
adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan sisa hasil
pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolahan sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain
menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah
data-data transaksi menjadi laporan keuangan dan
laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
8. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak
akan ada gunanya. Sasaran dari sistem akan sangat menentukan sekali
masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan
sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau
tujuannya.
Sub Sistem
Sub Sistem
Sub Sistem Sub
Sistem
Interface
Boundary Boundary Lingkungan Luar
Input Pengolah Output
Boundary
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2004:6) dalam bukunya yang
berjudul Analasis Sistem dan Desain Sistem Informasi adalah :
sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teknologi, yaitu sistem yang
berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.
Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem
komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan
manusia.
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan
manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan
manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut
dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan
man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine
system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi
dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan
pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer
adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan
berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka.
Sistem yang tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan
tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara
otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara
teoritis sistem ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang
benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara
relative tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah
sistem yang yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk
lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya
terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem
harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik
harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relative tertutup karena
sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk
2.2 Konsep Dasar Informasi
B.Davis (1985) yang dikutip oleh Al – Bahra (2005:8) pengertian Informasi
adalah Informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti
dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun
yang akan datang.
Menurut Jogiyanto (2005:7) Informasi adalah suatu hal yang penting dalam suatu sistem. Sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi kurang berguna dan mungkin berakhir. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Misalnya penjualan adalah transaksi perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Menurut Jogiyanto (2005:8) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan
desain sistem informasi adalah :
“Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
2.2.1 Siklus informasi
Siklus informasi adalah gambaran secara umum mengenai proses
terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna.
Informasi yang menghasilkan informasi berikutnya. Demikian seterusnya
Proses (Model)
Hasil Tindakan Input (Data)
Keputusan (Tindakan) Data
(ditangkap) Penerima
Output (Informasi)
D
as
a
r
d
ata
Gambar 2.2Siklus Informasi
Sumber : Jogiyanto (2005:9) Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur
2.2.2 Kualitas informasi
Menurut Jogiyanto (2005:10) dalam bukunya yang berjudul Analisis
dan desain sistem informasi adalah :
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari
tiga hal, yaitu:
1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi
sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan
2. Tepat waktu (timeliness)
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi
yang sudah rusak akan tidak bernilai lagi. Karena informasi merupakan
landasan dalam pengambilan keputusan. Dewasa ini mahalnya nilai
informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat,
sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan,
mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Misalnya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik
merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.
2.2.3 Nilai Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2004:12) dalam bukunya yang
berjudul Analasis Sistem dan Desain Sistem Informasi adalah :
Nilai informasiditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu
informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi dinikmati oleh lebih dari satu pihak sehingga sulit untuk menghubungkan suatu informasi dengan biaya untuk memperolehnya dan sebagian besar informasi tidak dapat ditaksirkan keuntungannya dengan satuan uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:11) Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi
Menurut Al-bahra Bin Ladjamudin (2005:13) dalam bukunya yang berjudul
Analasis Sistem dan Desain Sistem Informasi adalah Sistem informasi dapat
didefinisikan sebagai berikut:
a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen
dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau mengndalikan
organisasi.
c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.
2.3.1 Komponen- Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski yang ada pada Jogiyanto (2005:12)
mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen
yang disebut dengan istilah blok bangunan (building blok), yaitu :
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi procedure, logika dan model matematik
dengan cara yang sudah ditentukan untuk manghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4.Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan
keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau
brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data
perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyedia informasi
lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian
rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas dan untuk
mengefisiensikan kapasitas penyimpanan. Basis data diakses atau
dimanipulasi dengan menggunakan prangkat lunak paket yang disebut
6. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya
bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan,
kegagalan - kegagalan sistem, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan,
sabotese dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan
diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem
dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat
langsung cepat diatasi.
2.4 Perngertian Persediaan
Persediaan adalah barang-barang yang biasanya dapat dijumpai di gudang
tertutup, lapangan, gudang terbuka, atau tempat-tempat penyimpanan lain, baik
berupa bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi, barang-barang untuk
keperluan operasi, atau barang-barang untuk keperluan suatu proyek.
2.5 Pengertian Barang
Barang merupakan benda, baik yang berwujud maupun tidak berwujud,
bergerak atau pun tidak bergerak, yang mempunyai banyak tujuan seperti
diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh konsumen.
2.6 Pengertian Proyek
Proyek adalah pekerjaan yang merupakan perpaduan antara sumber daya
manusia, teknik, administrasi, keuangan yang dikerjakan dalam satu periode
tertentu untuk menghasilkan produk.
2.7 Pengertian PLTU
PLTU merupakan suatu sistem pembangkit tenaga listrik yang
kerjanya,yaitu memanfaatkan energi kinetik uap untuk menggerakan poros
sudut-sudut turbin. Sudut-sudut-sudut turbin menggerakan poros turbin, untuk selanjutnya
poros turbin megerakan generator. Dari generator inilah kemudian dibangkitkan
energi listrik.
2.8 Pengertian Material Control
Material Control adalah suatu aktivitas pengendalian material yang
bertujuan untuk mengetahui secara aktual material agar sesuai dengan kondisi
yang ditetapkan saat perencanaan. Material control juga merupakan salah satu
bagian dari PT.Truba Jaya Engineering yang mana tugasnya adalah melayani
seluruh penerimaan maupun pengeluaran barang.
2.9 Arsitektur Aplikasi
2.9.1 Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Dede Sopandi (2008 : 2) jaringan komputer adalah gabungan
antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan
teknologi ini menghasilkan pengolahan data yang dapat didistribusikan,
mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware
secara bersamaan.
2.9.2 Jenis - jenis Jaringan Komputer
Menurut Dede Sopandi dalam bukunya (2008 : 1 - 6) mengemukakan
suatu jaringan komputer memiliki skop dan luasnya masing-masing, untuk
itu secara geografis jaringan komputer dibedakan menjadi beberapa macam,
sebagai berikut :
1. Local Area Network(LAN)
Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang bersifat internal dan
dan biasanya berukuran sampai beberapa kilometer. LAN biasanya
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan
workstation dalam kantor suatu perusahaan untuk pemakaian sumber
daya bersama, serta sarana untuk saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) adalah sebuah jaringan menggunakan
teknologi yang sama dengan LAN, hanya ukurannya biasanya lebih luas
dari pada LAN dan biasanya MAN dapat mencakup kantor-kantor
perusahaan yang letaknya berdekatan atau antar sebuah kota dan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum. MAN pun mampu
menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan
televise kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) adalah sebuah jaringan yang jangkauannya
mencakup daerah geografis yang lebih luas, seringkali mencakup sebuah
negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan LAN, MAN, dan
mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program aplikasi
pemakai.
2.9.3 Topologi Fisik Jaringan Komputer
Menurut Dede Sopandi dalam bukunya mengenai jaringan komputer
(2010 : 27) Topologi jaringan adalah susunan atau pemetaan interkoneksi
antara node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (riil) dan logis (virtual).
Topologi menggambarkan metode yang digunakan untuk melakukan
Gambar 2.3 Jenis-jenis Topologi Jaringan
Sumber : Dede sopandi (2010:28) Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer
Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk
menghubungkan workstation-workstation di dalam LAN tersebut.
Macam-macam topologi jaringan fisik, antara lain :
1. Topologi Bus atau Linier
Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa
penggunaan kabel coaxial menjamur. Karakteristik topologi ini yaitu satu
kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat
node-node, paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi, signal
melewati kabel 2 arah dan mungkin terjadi collision.
Gambar 2.4 Topologi Bus
2. Topologi Ring
Topologi ring adalah topologi yang informasi dan data serta traffic
disalurkan sedemikian rupa. Umumnya fasilitas ini memanfaatkan fiber
optic sebagai sarananya. Karakteristik topologi ini yaitu lingkaran
tertutup yang berisi node-node, sederhana dalam layout, signal mengalir
dalam satu arah sehingga menghindarkan terjadinya collision.
Gambar 2.5 Topologi Ring
Sumber : Dede sopandi (2010:30) Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer
3. Topologi Star
Topologi star merupakan topologi yang banyak digunakan diberbagai
tempat, karena kemudahan untuk menambah, mengurangi, atau
mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Karakteristik topologi ini yaitu
setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data
mengalir dari node ke central node dan kembali lagi, mudah
dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung
terhubung ke central node, keunggulan jika satu kabel node terputus
Gambar 2.6 Topologi Star
Sumber : Dede sopandi (2010:31) Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer
4. Topologi tree
Topologi tree merupakan topologi jaringan dimana topologi ini
merupakan gabungan atau kombinasi dari ketiga topologi yang ada yaitu
topologi star, topologi ring, dan topologi bus.
Gambar 2.7 Topologi Tree
Sumber : Dede sopandi (2010:31) Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer
2.10 Pengertian Client Server
mekanisme untuk mengintegrasikan seluruh komponen yang ada di jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersamaan memakai sumber daya pada file server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, dan workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server.
2.11 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak (software) pendukung sangatlah dibutuhkan dalam
membangun sistem aplikasi ini, karena sistem aplikasi yang akan dibangun ini
membutuhkan beberapa program aplikasi yang digunakan untuk menghasilkan
program aplikasi yang lengkap yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
pengguna. Adapun program aplikasi yang digunakan dalam pembangunan
perangkat lunak ini adalah Visual Basic 6.0 & SQL Server 2000.
2.12 Microsoft Visual Basic
Menurut Andi Sunyoto (2007 : 1) Visual Basic adalah program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft Windows secara cepat dan mudah. Visual Basic menyediakan tool untuk membuat aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan perusahaan/instansi dengan sistem yang lebih besar. Visual Basic juga merupakan sebuah bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat program apilkasi berbasis orientasi objek atau objek oriented program (OOP) yang sangat mudah
untuk digunakan dan dipelajari. Visual Basic merupakan pengembangan dari
bahasa Basic yang pernah populer. Dengan Visual Basic, perancangan sebuah
program akan lebih mudah dan menyenangkan karena didukung oleh komponen-komponen pelengkap yang memiliki standar Windows. Agar dapat menggunakan
Visual Basic, Anda harus memahami IDE (Integrated Development Environment)
atas lingkungan kerja dari Visual Basic 6.0 itu sendiri.
Menurut Andi Sunyoto (2007:7) Tiap-tipa bagian IDE dalam Visual Basic
6.0 diperlukan untuk mengembangkan (develop) program aplikasi. IDE Visual
Vasic 6.0 yang penting yaitu menubar, toolbar, toolbox, project explorer, window
property, form layout. Dibawah ini merupakan gambar tampilan dialog pertama
Gambar 2.8 Tampilan dialog pertama membuka visual basic 6.0 Sumber : Menurut Andi Sunyoto (2007:6)
Menu Bar Title Bar Project
Tool Box Form Tool Bar Properties
1. Menu Bar
Digunakan untuk navigasi membantu pembuatan aplikasi yang akan
dibuat. Menampilkan daftar menu yang berisi daftar perintah-perintah
yang dapat digunakan saat bekerja pada Visual Basic. Terdiri dari menu
File, Edit, View, Project, Format, Debug, Run, Query, Diagram, Tools,
Add-Ins, Window dan Help.
2. Tool Bar
Digunakan untuk menjalankan dan menghentikan program.
3. Tool Box
Seluruh komponen atau objek yang digunakan diletakkan pada bagian
ini. Pada tampilan standar komponen yang ditampilkan hanyalah
komponen yang paling sering dipakai. Untuk menambah atau
mengurangi komponen sesuai dengan yang anda butuhkan. Tool box
Merupakan daftar komponen-komponen yang dapat digunakan untuk
mendesain tampilan program aplikasi yang akan dibuat.
4. Project Explorer
Bagian ini akan menampilkan seluruh penyusunan project/aplikasi, baik
form, module, report, data environment atau file lain pendukung project.
5. Window Property
Property window (Window Property) berisi :
a. Object Box : Berisi daftar komponen yang dipakai dalam form.
b. Sort Tab : Jika dipilih Alphabetic : maka akan menampilkan stuktur
property yang dikelompokkan berdasarkan font, position, dan
lain-lain.
c. Kolom : kolom kiri berdasar daftar property pada objek yang
terseleksi, sedangkan kolom kanan untuk mengganti nilai property
yang diinginkan.
6. Form Layout
Dengan fasilitas ini Anda dapat mengetahui dimana posisi form nantinya
apabila program atau project Anda dijalankan. Apakah di tengah, kiri
atas, atau dimana?
7. Form
Bagian ini disebut halaman interface, dimana Anda melakukan desain
terhadap program Anda. Form digunakan untuk meletakan
komponen-komponen yang anda butuhkan dalam mendesain tampilan dalam
desain-time.
2.12.1 Microsoft SQL Server 2000
Menurut Andi Sunyoto (2007:125) yang dimaksud dengan Microsoft
SQL Server 2000 adalah salah satu produk andalan Microsoft untuk
database server. Kemampuan dalam menajemen data dan kemudahan
pengoperasian membuat DBMS (Database Management System) menjadi
pilahan para database administrator.
Adapun fitur yang disediakan oleh sql server 2000 adalah:
a. SQL Server Service Manager
Fasilitas ini mempunyai kemampuan untuk melakukan cara
Gambar 2.10SQL Server Service Manager
Menurut Andi Sunyoto (2007:125)
b. SQL Server Profiler
Utilitas ini memungkinkan untuk memonitor, merekam aktifitas
kegiatan para server database sehingga mempunyai kemampuan
untuk melakukan analisa terhadap aktifitas server database.
c. SQL Query Analyzer
Tool ini digunakan untuk mengeksekusi peryataan transct-sql
secara interatif,seperti membuat database, edit, insert, dan
menghapus data.
d. Data Transformation
Digunakan untuk mentransfer data dari format SQL Server ke
format database lain seperti format database acces, excel, dan
paradox.
2.12.2 Crystal Report
Crystal Report merupakan program yang terpisah dengan program
microsoft Visual Basic 6.0, tetapi keduanya dihubungkan (linkage).
Membuat laporan dengan Crystal Report hasilnya lebih baik dan lebih
mudah, karena pada Crystal Report banyak tersedia objek-objek maupun
Dalam mendesain laporan digunakan adalah crystal report
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Membuat Laporan
a. Dari jendela Visual Basic pilih menu Add-Ins kemudian pilih
Report Designer.
b. Pilih menu File, kemudian klik New. Kemudian muncul Create
New Report pilihlah Standart, untuk membuat laporan dengan
format standar.
c. Tampilan berikutnya adalah Create Report Expert. Pada Tab>
Tables klik tombol Data File untuk menampilkan dialog Choose
Database File. Tentukan File Database yang akan digunakan.
Klik tombol Add.
d. Klik Tab Fields kemudian pilih semua field dalam queri
absen.tekan tombol All
e. Karena sudah tidak ada pengaturan lebih lanjut maka klik
Preview Report untuk menampilkan struktur laporan dan klik
Preview Sample untuk menampilkan contoh hasil laporan.
33
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT.Truba Jaya Enginering adalah sebuah perusahaan konstruksi
didirikan pada tahun 1976. Selain bergerak dalam sektor listrik, Perusahaan
juga menyediakan jasa EPC (Engineering Procurement Construction) untuk
industri Minyak dan Gas maupun beragam industri lain seperti, petrokimia,
jembatan layang, semen serta serbuk kertas dan kertas. Mayoritas kegiatan
PT.Truba Jaya Engineering diselenggarakan di Indonesia, namun juga
terlibat dalam kontrak internasional di Timur Tengah.
PT.Truba Jaya Engineering memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman
dalam kontrak umum dan perencanaan teknis untuk pengembangan
infrastrukstur di Indonesia. Di masa lalu, Perusahaan ini telah menjadi
kontraktor pembangkit listrik dan industri yang dominan. PT. Truba Jaya
Engineering terlibat dalam pembangunan lebih dari 90% pembangkit listrik
tenaga batubara dan gas milik PLN dengan kapasitas terpasang keseluruhan
lebih dari 15.000 MW. Perusahaan merupakan satu satunya kontraktor EPC
domestik dengan sertifikasi EPC yang dapat merancang dan memasang
boilers pembangkit listrik dengan kapasitas lebih dari 300 MW. Sebagai
bagian dari operasional EPC, Perusahaan juga berperan dalam penyediaan
tengah melakukan ekspansi ke arah pembangunan pembangkit listrik
dengan energi terbaru. Fokus utama Perusahaan adalah untuk membantu
Pemerintah Indonesia dalam mengatasi kekurangan pasokan listrik pada
jaringan-jaringan distribusi utama yang ada di Jawa-Bali maupun
memperluas ketersediaan listrik ke daerah terpencil dan pasar yang masih
belum tersedia listrik. Hal ini dilakukan melalui pembangunan intensif dan
penyelenggaraan pembangkit listrik tenaga batubara yang akan mengurangi
ketergantungan negara terhadap listrik tradisional berbasis diesel.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 3.1.2.1 Visi
Menjawab tantangan engineering dan penghasil listrik.
3.1.2.2 Misi
a. menyediakan jasa konstruksi dengan standar kualitas tinggi,
tepat waktu, dan efisien dalam biaya.
b. Mempergunakan kemampuan teknis dan teknologi yang tepat
dan ditujukan untuk memberikan solusi yang inovatif.
c. Memahami kebutuhan, memberikan solusi atas masalah serta
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi adalah kerangka pembagian tanggung jawab
fungsional yang dibentuk untuk terselenggaranya kegiatan-kegiatan pokok
perusahaan. Oleh sebab itu, untuk melaksanakan serta mencapai visi dan
misi PT.Truba Jaya Engineering di atas, dibentuklah struktur organisasi
guna mempermudah pembagian tugas dan tanggung jawab.
Gambar 3.1. Struktur organisasi
(Sumber : Documement No: W-T3111-MC-004/ 21 April 2009) MANAGER
ADMINISTRASI
ENGINEER SUPERVISOR
3.1.4 Deskripsi Tugas
Diskripsi tugas adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seluruh
bagian yang terkait pada bagian material control, yang dijabarkan ke dalam
kegiatan pekerjaan. Dan deskripsi kerja juga merupakan pernyataan tertulis
untuk semua tingkat posisi dalam satu unit yang mencerminkan fungsi,
tanggung jawab dan kualitas yang dibutuhkan. adapun deskripsi kerjanya
yaitu sebagai berikut :
1. MANAGER
Manager adalah orang atau seseorang yang harus mampu membuat
orang-orang dalam organisasi yang berbagai karakteristik, latar belakang
budaya, akan tetapi memiliki ciri yang sesuai dengan tujuan (goals) dan
teknologi (technology). Yang mana tugasnya adalah :
a. Menyusun prosedur penerimaan, pengeluaran, tempat dan
memberikan penjelasan tentang tata cara bekerja.
b. Merencanakan dan menjalankan seluruh fungsi dan kegiatan di bagian
material control.
c. Bertanggung jawab atas laporan data barang yang dibuat oleh
Administrasi.
d. Dapat bekerja sebagai tim dengan karyawan lainnya sampai
2. ADMINISTRASI
Administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Yang mana
tugasnya:
a. Bertanggung jawab atas seluruh dokumen penerimaan dan
pengeluaran barang.
b. Meninjau dan mengevaluasi stok barang dan status barang.
c. Membuat laporan data barang.
3. SUPERVISOR
Supervisor adalah level kepemimpinan yang tidak boleh membuat
kebijakan yang bersifat strategis, tapi hanya menerjemahkan dan
meneruskan kebijakan strategis atasannya kepada para bawahan untuk
dikerjakan secara efektif dan produktif. Yang mana tugasnya:
a. Meninjau dan mengevaluasi manpower tentang kenaikan gaji.
b. Bertanggung jawab atas seluruh penerimaan dan pengeluaran barang.
c. Memimpin dan memberikan tugas kepada manpower pada toolbox
meeting pagi.
4. ENGINEER
Engineering adalah orang yang mampu mengatasi permasalahan yang
ada di perusahaan dari hal yang terkecil hingga besar. Yang mana
tugasnya :
b. Memecahkan sesuatu permasalahan yang ada pada bagian Material
Control.
5. MANPOWER
Manpower adalah sekumpulan orang yang mampu melayani user dan
mematuhi apa yang diperintahkan oleh atasannya. Yang mana tugasnya :
a. Melayani user dan klien dalam hal pengeluaran dan penerimaan
barang.
b. Menempatkan seluruh barang di tempat yang sudah ditentukan.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan
dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Dapat
disimpulkan bahwa metode penelitian adalah mengemukakan prosedur penelitian
yang akan digunakan meliputi pengumpulan data, metode yang digunakan, jenis
dan metode pengumpulan data, pengujian data serta analisis data.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam pelaksanaannya penelitian ini dilakukan di PT.Truba Jaya
Engineering, Faktor yang akan diteliti adalah persediaan barang pada
proyek PLTU suralaya unit 8 di bagian material control. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode penelitian
deskriptif yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan
Metode deskriptif memaparkan secara sistematis fakta atau
karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, Metode deskriptif pada
hakekatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori, yang lebih dititik
beratkan adalah observasi dan suasana alamiah, dimana dalam hal ini
peneliti sebagai pengamat.
Tujuan metode deskriptif yaitu mengumpulkan informasi aktual
secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah
serta memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat
perbandingan atau evaluasi, menentukan apa yang dilakukan orang lain
dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka
untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis dan Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini akan dibahas sebagai berikut :
Jenis pengumpulan data yang digunakan ada dua jenis yaitu:
1. Primer yaitu jenis data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dari sumber data utama. Data primer disebut juga
sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk
mendapatkan data primer, penulis harus mengumpulkannya secara
langsung. Teknik pengumpulan data primer antara lain observasi dan
wawancara.
2. Sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari
diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, laporan. Dalam hal ini
adalah Profil PT.Truba Jaya Engineering, Struktur Organisasi, serta
dokumen yang berkaitan dengan objek penelitian.
Jenis dan Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini akan dibahas sebagai berikut :
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Data yang berasal dari sumber data primer diperoleh dengan
menggunakan dua cara yaitu :
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data melalui pengamatan
langsung terhadap gejala atau peristiwa yang terjadi pada objek
penelitian pada PT.Truba Jaya Engineering di bagian material
control, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati dan
mendapatkan data dan informasi terhadap kegiatan-kegiatan yang
akan diteliti. Misalnya mengamati petugas dibagian material
control pada saat menginput data keluar masuk barang, pencarian
data barang, membuat surat jalan dan membuat laporan barang.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui tatap muka
dan tanya jawab langsung antara pengumpul data (penulis) dengan
pihak yang berkaitan dengan objek penelitian, yaitu tanya jawab
dengan Manager pada bagian Material Control PT.Truba Jaya
sejarah berdirinya PT.Truba Jaya Engineering, Susunan
Organisasinya, serta tentang persediaan barang, dan sistem yang
digunakan pada bagian material control.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder
diperoleh dengan teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik
pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen
yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini,
dokumen-dokumen yang diperoleh dianalisis sehingga diperoleh data-data yang
sesuai untuk kegiatan pengembangan sistem informasi. Yaitu :
1. Form penerimaan barang
2. Form pengeluaran barang
3. Surat jalan supplier
4. Form Returning Slip
5. Packing List
6. Surat jalan pengeluaran barang
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam pembuatan sistem informasi, perlu digunakan suatu metodologi
yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus
dikerjakan selama pembuatan sistem antara lain, metode pendekatan sistem
dan pengembangan sistem. Dalam penelitian ini metode pendekatan sistem
yang digunakan metode pendekatan terstruktur dan untuk mengembangkan
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah
menggunakan metode analisis terstruktur, yang menghendaki adanya
gambaran terhadap keseluruhan sistem. Metode pendekatan
perancangan terstruktur dimulai dari awal tahun 1970. Pendekatan
terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik
(techniques). Pada pendekatan sistem ini juga terdapat alat bantu juga
seperti Flowmap, Diagram Kontek, Data Flow Diagram (DFD),
kamus data, normalisasi, tabel relasi dan Entiti Relationship Diagram
(ERD). yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil
akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang
strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang kompleks
di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah
untuk dipelihara, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai
dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya
pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya
akan lebih baik.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode yang di gunakan penulis dalam pengembangan
sistem adalah metode protoype. Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D
(2002 : 40) mengemukakan bahwa Prototyping dimulai dengan
mendefinisikan obyektif keseluruhan sistem (perangkat lunak) yang
akan dibuat, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan
area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan
kemudian dilakukan “perancangan kilat”. Perancangan kilat berfokus
pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan
nampak bagi pelanggan/pemakai (contohnya pendekatan input dan
format output). Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah
prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan
dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak.
Iterasi terjadi pada saat prototype disetel untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan, dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang
untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya.
Berikut gambar prototpe paradigama :
Gambar 3.2. Metode Pengembangan Prototype Paradigma
Metode protoype merupakan suatu metode dalam
pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat
sebuah program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera di
evaluasi oleh pemakai (user).
Berdasarkan pengertian metode protoype diatas penulis
mempunyai beberapa alasan mengapa penulis menggunakan metode
pengembangan sistem protoype yaitu karena penulis akan lebih mudah
dalam merancang sistem yang di inginkan perusahaan dan dapat di
terima oleh user sebagai pengguna sistem, hal lainnya adalah penulis
menginginkan perancangan sistem yang telah dihasilkan kemudian di
presentasikan kepada user dan user di berikan kesempatan untuk
memberikan masukan ataupun komentar sehingga sistem informasi
yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
user terutama bagi perusahaan sendiri. Perubahan dan presentasi
prototype ini dapat dilakukan berkali-kali sampai di capai kesepakatan
dari bentuk sistem informasi yang akan di implementasikan.
a) Tahapan-tahapan dalam Prototyping adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format
seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan,
dan garis besar sistem yang akan dibuat.
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara
yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan
membuat input dan format output).
3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang
sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika
sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping
direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan
ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
5. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap
pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini
dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian
arsitektur dan lain-lain.
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah
sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan. jika
tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk
b) Keunggulan prototyping adalah:
1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan
kebutuhan pelanggan
3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem
4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa
yang diharapkannya.
c) Kelemahan prototyping adalah :
1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat
lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak
secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan
pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
2. pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek.
Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang
sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa
memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan
cetak biru sistem .
3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan A.Alat Bantu Analisis
Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum
sebagai sebuah landasan konseptual. Tujuannya adalah untuk
memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang
berjalan agar menjadi lebih efesien, merancang atau
mengganti output yang yang sedang digunakan, untuk
mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang
lain.
Tahapan dalam menganalisis sistem adalah sebagai berikut:
a. Definisi masalah (mencakup definisi input, proses, output
dari sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan
dibangun).
b. Pahami sistem yang sedang berjalan tersebut dan dibuat
definisinya ( mendefinisikan input, proses, dan output ).
c. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan
dengan memperhatikan modifikasi sistem tersebut.
d. Pilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap
sebelumnya.
e. Implementasikan alternatif terpilih dari sekian alternatif yang
telah ditawarkan tersebut.
f. Mengevaluasi dampak yang ditimbulkan akibat perubahan
B.Alat Bantu Perancangan
Untuk dapat bisa melakukan langkah atau prosedur yang
sesuai dengan yang diberikan oleh metode pengembangan
sistem yang telah terstruktur, maka dibutuhkan alat-alat
pengembangan sistem yang digunakan adalah suatu alat
berbentuk grafis yang sifatnya berupa suatu bagan. Bagan
adalah suatu alat berbentuk grafis yang sifatnya umum, yaitu
dapat digunakan semua metodologi yang ada.
1. Flow Map
Flow map adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang
menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu
masalah. Flow map disusun dengan simbol. Simbol ini di
pakai sebagai alat bantu menggambarkan proses didalam
program.
2. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu
proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem.
Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari
sistem. Ia akan memberikan gambaran tentang keseluruhan
sistem yang dibatasi oleh boundary. Dalam diagram konteks
hanya ada satu proses dan tidak boleh ada store dalam