BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Minuman tradisional adalah minuman serta bahan campuran yang digunakan secara tradisional dan telah lama berkembang secara spesifik di daerah atau masyarakat Indonesia. Biasanya minuman tradisional diolah dari resep yang sudah dikenal masyarakat setempat dengan bahan-bahan yang diperoleh dari sumber lokal yang memiliki citarasa yang relatif sesuai dengan selera masyarakat setempat. Disadari atau tidak banyak sekali minuman tradisional yang berkhasiat terutama bagi kesehatan. Dilihat dari sifatnya yaitu mempunyai karakteristik sensorik, bergizi, dan mempunyai sifat fisiologis berkhasiat bagi kesehatan.
Bandrek adalah salah satu minuman tradisional asli dari Jawa Barat. Tetapi asal mula minuman ini hampir tidak diketahui awal mulanya, karena diwariskan dari ibu kepada anak secara turun temurun sampai kepada generasi sekarang. Ditinjau dari faktor geografis jawa barat yang kebanyakan pegunungan cara penyajian bandrek juga harus panas guna menyeimbangkan kondisi yang dingin.
kalah enak, begitu pula dengan keberadaan minuman tradisional bandrek yang semakin lama semakin sulit kita temui terutama di daerah perkotaan.
Dengan kondisi seperti inilah yang menjadi dasar beberapa perusahaan di bandung mendirikan sebuah bisnis minuman tradisional Bandrek yang memiliki konsep nuansa pegunungan. ini dilatar belakangi oleh pemikiran bahwa letak geografis kota Bandung yang letaknya di dominasi oleh pegunungan dan memiliki cuaca yang sangat sejuk menjadi daya tarik bisnis minuman tradisional bandrek karena sesuai dengan kondisi kota Bandung. Di kota Bandung sendiri semestinya banyak dijumpai konsumen kelas menengah ke atas yang memiliki daya beli cukup tinggi (dalam hal ini yaitu produk minuman), dan didukung pula adanya kebiasaan golongan tertentu yang sering menikmati minuman tradisional.
Untuk tetap mempertahankan kelestarian bandrek dan memuaskan kebutuhan masyarakat pecinta minuman bandrek tetapi juga tidak kalah bersaing dengan minuman-minuman modern yang ada maka mulai dibuatlah minuman bandrek dalam kemasan guna memudahkan konsumen dalam mendapatkan bandrek dengan kualitas modern. Dengan begitu maka semakin bermunculanlah perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan bandrek kemasan.
Namun pada kenyataannya Bandrek Abah tidak begitu dikenal oleh masyarakat, menurut hasil questioner yang dilakukan di daerah Nanjung, Cimahi, dan Gunung Batu yang dilakukan oleh penulis menghasilkan bahwa dari 50 orang responden 45 orang tidak mengenal produk Bandrek Abah yang disebabkan oleh beberapa faktor. Melihat permasalahan yang terjadi di bandrek abah, maka Penulis mengangkat permasalahan ini untuk dijadikan bahasan dalam tugas akhir yaitu karena melihat fenomena yang terjadi akan kebutuhan bandrek dan besarnya potensi serta peluang yang dimiliki bandrek abah.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari pemaparan sebelumnya bisa dipahami bahwa bila dibandingkan dengan produk sejenis, Bandrek Abah kalah bersaing dengan produk- produk Bandrek lainya. Adapun pokok permasalahan yang dihadapi adalah Bandrek Abah belum dapat mengembangkan merek sebagai bandrek unggulan dibanding Bandrek kemasan lainya.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan dari hasil identifikasi masalah di atas, maka penulis memfokuskan permasalahan pada perancangan ulang yang mengarah
pada peningkatan citra merek Bandrek Abah yang berguna untuk
mengingkatkan penjualan, dan mempermudah tercapainya target promosi bagi segmentasi yang dituju yaitu semua kalangan golongan menengah keatas dengan usia 20 sampai 35 tahun.
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
Bagaimana membuat produk bandrek abah mampu bersaing dengan
Bagaimana strategi perancangan yang tepat sehingga bandrek abah
1. Agar dapat memposisikan merek Bandrek Abah menjadi agar dapat bersaing dengan bandrek lainya
2. Menjadikan Bandrek Abah sebagai produk yang dapat diterima baik oleh konsunen
3. Dapat meningkatkan volume penjualan prodak Bandrek Abah
1.5 Kata Kunci a. Promosi
Definsi promosi menurut kamus Istilah Periklanan Indonesia, merupakan usaha komukasi yang menjembatani kesenjangan antara produsen dan konsumen. Usaha komunikasi itu dapat dibagi ke dalam bagian-bagian yang terdiri dari periklanan, publisitas, humas dan proyek-proyek khusus seperti door-to-door, direct-mail, dan sampling. (2002:145).
b. Re-design
c. Positioning
Menurut Jack Troud Al Ries dalam bukunya yang berjudul Positioning, The Battle For Your Mind mengatakan bahwa Positioning adalah suatu proses atau usaha uantuk menempatkan citra suatu produk, merek, lembaga atau perusahaan dalam pikiran orang atau kelompok social tertentu yang dianggap sebagai sasaran atau calon konsumen. (2001:12).
d. Image (citra)
Menurut Schiffman dan Kanuk Adalah kesan suatu lembaga atau produk yang terbentuk di benak khalayak, yang ditampilkan melalui berbagai media komunikasi visual. (2004:12)
e. Brand (merk)
Menurut Hermawan Kertajaya dalam bukunya, yang berjudul; Hermawan Kertajaya on Brand, merek adalah resultan dari semua langkah yang anda jalankan terhadap produk. Kita menentukan STP (segmentasi-targeting-positioning) dan diferensiasi, serta mendukungnya dengan marketing mix (strategi produk-harga-distribusi-promosi) dan strategi
selling yang solid, sebenarnya kita sedang membangun dan
BAB II
PEMBAHASAN DAN PENYELESAIAN MASALAH
2.1 Sajarah Bandrek
Bandrek adalah salah satu minuman tradisional asli dari Jawa Barat. Tetapi asal mula minuman ini hampir tidak diketahui awal mulanya, karena diwariskan dari ibu kepada anak secara turun temurun sampai kepada generasi sekarang. Ditinjau dari faktor geografis jawa barat yang kebanyakan pegunungan cara penyajian bandrek juga harus panas guna menyeimbangkan kondisi yang dingin.
Bahan dasarnya yang terdapat dalam minuman tradisional bandrek adalah jahe dan gula merah, tapi daerah-daerah tertentu menambahkan rempah-rempah tersendiri agar hangatnya lebih terasa, seperti serai, merica, pandan, pala, telur ayam kampung, dan masih banyak lainya.
Ada beberepa manfaat yang terdapat dalam kandungan Bandrek diantaranya jahe dan gula merah. Menurut M. Astawan dalam . Pangan fungsional untuk kesehatan yang optimal mengatakan bahwa, kandungan jahe mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek merusak yang disebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh, membantu pencernaan karena jahe mengandung enzim pencernaan yaitu protease dan lipase, yang masing-masing mencerna protein dan lemak. Disamping itu gula merah sifatnya hangat,
rasanya manis, memiliki efek menambah darah,menguatkan limpa
2.2. Tinjauan Perusahaan Bandrek Abah 2.2.1. Profil Perusahaan Bandek Abah
Nama Perusahaan : PT. Bandrek Abah
Nama Produk : Bandrek Abah
Kategori Produk : Perusahaan minuman tradisional bandrek
Produk : Bandek cair yang dikemas kedalam botol dan bandrek
serbuk dengan kemasan sachet
Alamat : Jl.Raya Cimanggu Kp. Cimanggu Desa Patengan Kec.
Rancabali Kab. Bandung
2.2.2. Sejarah Perusahaan Bandrek Abah
Telah lama bandrek dikenal sebagai minuman tradisional khas Sunda dikenal masyarakat. Ditambah kelapa serut, bandrek ini semakin nikmat, terutama saat hujan atau udara dingin. Hingga tahun 1980-an, bandrek banyak dijajakan ke kampung-kampung dengan cara ditanggung (dipikul).
Daerah Ciwidey Kab. Bandung telah lama dikenal sebagai tempatnya bandrek. Meski hampir tidak ada lagi tukang bandrek tanggung di sana, tapi sekarang mulai bermunculan kemasan bandrek kemasan yang dimana kebanyakan wisatawan menjadikan bandrek dalam kemasan botol sebagai oleh-oleh.
dijajakan di warung-warung sepanjang Ciwidey-Rancabali, juga merambah hingga ke hotel dan restoran di Bandung dan Jakarta.
2.2.3 Visi dan Misi Perusahaan Bandrek Abah a. Visi
Mengembangkan perusahaan dan meningkatkan produksi yang lebih banyak yang berdampak kepada terciptanya lapangan kerja.
b. Misi
Memfasilitasi masyarakat sekitar akan terciptanya
lapangan kerja khususnya di Ciwidey sekaligus dapat
mengembangkan usaha dibidang pembuatan bandrek kemasan dan melestarikan minuman tradisional bandek.
2.2.4 Produk- produk Bandrek Abah
Badan usaha ini hanya dikhususkan untuk memproduksi bandrek saja.
Gambar II.1
Botol kemasan besar
Botol kemasan besar dengan ukuran botol 7 cm x 29.5 cm isi 750 ml dengan harga 1 botol Rp. 17.500
Gambar II.2
Botol kemasan Kecil
Botol kemasan kecil dengan ukuran botol 8 cm x 16.5 cm isi 250 ml dengan harga 1 botol Rp. 9.000
Gambar II.3
Kemasan serbuk
Kemasan serbuk dalam 1 kemasan terdapat 10 sachet bandrek dengan harga 1kemasan bandrek Rp. 12.500
2.2.5 Wilayah Pemasaran Bandrek Abah
2.2.6 Riset produk- produk bandrek a. Bandrek My and Me
Gambar II.4
Kemasan Bandrek My and Me
Bentuk penjualan yang di lakukan oleh Perusahaan bandrek My and me yaitu melelui para pedagang besar mengirim tenaga penjualnya pada pengecer untuk di perjualbelikan.
Adapun riset desain yang dipilih oleh My and Me adalah :
Warnanya yang orange cerah, membuat daya tarik konsumen
untuk melihat, membaca, penasaran, dan lalu timbul keinginan untuk mencoba bandrek My and Me.
Gambar cangkir berisi bandrek menandakan ciri khas produk
bandrek.
Kemasan di desain seminimalis mungkin, karena melihat
b. Bandrek J – mix
Gambar II.5
Kemasan Bandrek J- Mix
Bentuk penjualan yang di lakukan oleh Perusahaan bandrek J - mix yaitu melelui para pedagang besar mengirim tenaga penjualnya pada pengecer untuk di perjual belikan.
Adapun riset desain yang dipilih oleh J - mix adalah :
Penggunaan warna coklat pada kemasan J- mix memberi arti
warna dari jahe itu sendiri.
Gambar cangkir berisi bandrek dengan membei efek terang
pada cangkir memberi arti bahwa minuman ini memiliki kehangatan yang menandakan ciri khas produk bandrek.
Kemasan di desain minimalis, karena melihat segmentasi
c. Bandrek Cihanjuang
Gambar II.6
Kemasan Bandrek Cihanjuang
Bentuk penjualan yang di lakukan oleh Perusahaan bandrek Cihanjuang yaitu melelui para pedagang besar mengirim ke outlet bandrek cihanjuang yang tersebar di berbagai tempat.
Adapun riset desain yang dipilih oleh Bandrek Cihanjuang adalah :
Penggunaan merah pada kemasan bandrek cihanjuang
memberi arti kehangatan yang di berikan.
Gambar rempah-rempah memberi ati bahwa bandrek
cihanjuang dalam pembuatanny menggunakan bahan rempah-rempah alami.
Kemasan di desain semenarik mungkin, karena melihat
2.2.7 Analisis SWOT Bandrek Abah
Gambar II.7
Produk Bandrek Abah
a. Strength ( kekuatan )
Bandrek Abah terbuat dari bahan-bahan pilihan 100% alami, tanpa mengandung bahan pengawet, dengan racikan komposisi yang tepat serta diolah secara teliti dan higienis.
b. Weakness ( kelemahan )
Karena pembuatan bandrek abah tidak menggunakan bahan pengawet, maka bandrek ini tidak bisa tahan lama haya dapat bertahan kurang lebih satu tahun.
c. Opportunity ( peluang )
Bahan- bahan yang di gunakan dalam pembuatan Bandrek Abah menggunakan bahan rempah- rempah berkualitas. Hasil peracikan dalam bentuk cair hingga tidak akan mengurangi sari pati yang terdapat dalam kandungan rempah- rempah. Maka dengan inilah bandrek abah dapat dibedakan dengan minuman tradisional lainnya.
d. Threat ( ancaman )
2.3 Definisi Identitas
Menurut Philip Kotler, Dalam Marketing, pentej. Drs. Herujati Purwoko M.A. mengatakan bahwa untuk mendirikan suatu perusahaan atau menciptakan sebuah produk, tentu harus mempunyai identitas yang jelas agar perusahaan atau produk dapat di kenal dan dibedakan dengan perusahaan atau produk lain sesuai dengan definisi identitas yang menjelaskan bahwa identitas merupakan simbolisasi ciri khas yang mengandung diferensiasi dan mewakili citra organisasi, produk atau perusahaan tertentu. Identitas dapat berasal dari sejarah, filosofi/visi/cita-cita, misi/fungsi, tujuan, strategi atau program, yang nantinya akan menjadi ciri dari suatu produk atau perusahaan. (1991:194).
2.4 Unsur Umum Identitas
Menurut Hermawan Kertajaya dalam Simamora, Di dalam identitas tentunya mengandung unsur-unsur dimana unsur itu menjadi satu kesatuan yang saling mengikat dan sangat dibutuhkan agar dapat dijadikan sebagai identitas dari suatu perusahaan atau produk yang hendak diperkenalkan dan dipasarkan di masyarakat, agar masyarakat dapat dengan mudah mengenal, mengingat, yang akhirnya dapat mempengaruhi pola pikiran masyarakat. (2002:36). Unsur-unsur itu antara lain:
1. Nama.
nama atau merek pada suatu perusahaan atau produk kini tidak sembarangan. Ada hal-hal yang dijadikan dasar dalam menciptakan nama suatu produk yang akan menjadi daya tarik tesendiri bagi masyarakat. Sesuai dengan definisi nama yang menjelaskan bahwa Nama atau merek adalah janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat dan jasa tertentu kepada para pembeli. Merek yang baik juga memberikan jaminan tambahan yaitu kualitas. Namapun diciptakan sedemikian rupa dengan segala konsep dan ide yang dapat dituangkan dalam sebuah tulisan yang membuat masyarakat mudah mengingatnya.
Dalam menentukan nama yang akan dijadikan nama suatu produk haruslah nama yang mengandung citra positif dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat ketika melihat, atau mendengar nama produknya. Nama produkpun adalah nama yang mudah dikenal dan diingat serta mengandung keunikan yang khas dari nama produk tersebut, menggambarkan manfaat, kualitas dan servis produk yang di tawarkan yang dapat diperhitungkan.
Selain itu dalam menciptakan suatu nama produk haruslah dapat menyesuaikan diri dengan perubahan, serta tidak rancu yang nantinya dapat menimbulkan asosiasi negatif bagi produk itu sendiri sehingga akan bepengaruh pada proses pemasaran.
2. Merek
Dalam dunia industri, istilah merek menjadi salah satu kata yang popular dalam kehidupan sehari-hari. Merek sekarang tidak hanya dikaitkan oleh produk tetapi juga dengan berbagai strategi yang dilakukan oleh perusahaan (Knapp, 2000:31). Menurut American Marketing Association (Kotler, 2000:3) merek adalah nama, istilah, tanda, simbol rancangan, atau kombinasi yang dapat mengidentifikasikan barang atau
tersebut serta memberikan perlindungan terhadap produk yang dihasilkan. (2002:22)
3. Logo
Menurut Sinamora, dalam bukunya Aura Merek Mengatakan, Jika dilihat di dalam unsur identitas terdapat logo sebagai salah satu unsur demi utuhnya suatu identitas produk, dalam penciptaan sebuah logo produk terlebih dulu kita harus mengetahui visi, dan misi serta keunggulan yang akan diangkat yang dapat dituangkan dan divisualisasikan kedalam sebuah logo dimana logo ini bisa di lihat dari definisi logo yang menjelaskan bahwa logo adalah simbolisasi identitas yang berbentuk gambar, tulisan, warna atau kombinasi antara ketiganya yang dapat menyampaikan pesan atau dapat menggambarkan visi misi dan manfaat suatu produk atau perusahaan. Bentuk logo dapat berupa: logotype (berasal dari huruf) dan logograph/logogram (berasal dari gambar). Logo yang dihasilkan nantinya akan menjadi sebuah ciri khas dari suatu produk atau perusahaan.(2002:17).
Logopun memiliki fungsi sendiri yang jika dilihat dari sisi
pemasaran, logo berfungsi untuk membangun AIDA (Attraction, Interest,
Desire, Action) suatu produk. Dimana Attraction yaitu sebagai produk yang memiliki daya tarik, interest yaitu sebagai produk yang dapat meraih
perhatian pasar, desire yaitu sebagai produk yang dapat mempengaruhi
positioning yaitu tahap dimana produk mulai di tempatkan dan dipasarkan, lalu tahap loyalty yaitu tahap dimana suatu produk dapat tetap mempertahankan kesetiaan konsumen, hingga akhirnya suatu produk dapat menciptakan aura tersendiri di mata konsumen. .(2002:19)
4. Slogan
Selain nama dan logo, suatu produk atau perusahaanpun
memerlukan slogan sebagai salah satu unsur penting dalam sebuah identitas. Slogan digunakan untuk memperjelas visi misi atau kelebihan suatu produk, contohnya : produk Yamaha Mio dengan slogan “ otomatis duluan”, primagama dengan slogan “ terdepan dalam prestasi”, produk
kosmetik kecantikan Olay dengan slogan “ karena anda begitu berharga”.
Slogan - slogan tersebut merupakan serangkaian kata yang menjadi sebuah kalimat pendek yang dipakai sebagai dasar tuntutan hidup atau pegangan suatu perusahaan yang dapat menggambarkan serta mempertegas visi, misi, atau kelebihan suatu produk yang di
visualisasikan melalui sebuah logo dan pemberian nama.
(Intisari,2006:23).
5. Sistem grafis dan elemen visual
Warna merah kadang berubah ati jika dikombinasikan dengan warna lain. Merah dikombinasikan dengan hijau, maka akan menjadi simbol natal. Merah jika dikombinasikan dengan putih, maka akan mempunyai arti „bahagia‟ di budaya Oriental.
Warna biru memberi arti kepercayaan, konservatif, keamanan,
teknologi, kebersihan, dan keteraturan. Banyak digunakan sebagai warna pada logo Bank di Amerika Serikat untuk memberikan kesan „kepercayaan‟.
Warna hijau memberi arti alami, sehat, keberuntungan, dan
pembaharuan. Warna hijau tidak terlalu sukses untuk ukuran global. Di Cina dan Perancis, kemasan dengan warna hijau tidak begitu mendapat sambutan. Tetapi di Timur Tengah, warna hijau sangat disukai.
Warna kuning memberi arti optimis, harapan, filosofi,
ketidakjujuran, pengecut (untuk budaya barat), dan
pengkhianatan. Kuning adalah warna keramat dalam agama Hindu.
Warna ungu memberi arti spiritual, misteri, kebangsawanan,
transformasi, kekasaran, dan keangkuhan. Warna ungu sangat jarang ditemui di alam.
Warna orange memberi arti energi, keseimbangan, dan
kehangatan. Menekankan sebuah produk yang tidak mahal.
Warna cokelat memberi arti tanah/bumi, reability, comfort, dan
daya tahan. Kemasan makanan di Amerika sering memakai warna cokelat dan sangat sukses, tetapi di Kolumbia, warna cokelat untuk kemasan kurang begitu membawa hasil.
Warna abu-abu memberi arti intelek, masa depan (kayak warna
Warna putih memberi ati kesucian, kebersihan, ketepatan, ketidak bersalahan, setril dan kematian. Di Amerika, putih melambangkan perkawinan, tapi di banyak budaya Timur (terutama India dan Cina), warna putih melambangkan kematian.
Warna hitam memberi arti power, seksualitas, kecanggihan,
kematian, misteri, ketakutan, kesedihan, dan keangkuhan. Melambangkan kematian dan kesedihan di budaya Barat. Sebagai
warna keemasan, hitam melambangkan keanggunan (elegance),
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1. Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi merupakan suatu cara untuk menyampaikan pesan serta informasi kepada target/khalayak sasarannya oleh seorang perancang (Desainer). Strategi komunikasi dalam pembuatan konsep perancangan sebuah brand untuk Bandrek ini dugunakan dengan maksud agar pesan yang ingin disampikan kepada khalayak dapat diterima dan dimengerti dengan baik. Dalam
perangancangan brand untuk bandrek abah ini perlu dilakukan strategi
komunikasi yang dapat memunculkan sebuah pesan dan citra dari gambar mengenai bandrek abah tersebut dengan menggunakan penampilan yang baru namun tidak menghilangkan kesan bandrek abah sebelumnya, diharapkan agar
citra bandrek yang sebelumnya bisa tergantikan dengan penampilan brand
bandrek yang baru tsb. Strategi komunikasi yang perlu dilakukan yaitu
memunculkan images bandrek abah yang baru dan lebih simple. Strategi
komunikasi bersifat:
a. Awareness (kesadaran)
Menyadarkan terlebih dahulu masyarakat akan manfaat minuman trasisional khususnya minuman bandrek akan manfaat yang terkandung di dalamnya.
b. Persuasif
c. Informatif
Memberikan informasi kepada masyaraka tentang tampilan visual yang baru pada Bandrek Abah. Dalam penyampaian pesan dilakukan dengan cara menyebarkan media informasi yang bersi tentang tampilan visual yang baru dari Bandrek Abah. Sebagai identitas, maka dirancang sebuah logo baru agar tercipta keseragaman pada media-media promosi sehingga media tersebtu berfungsi sebagai media penyampaian
pesan/infromasi. Dalam menyampaikan informasi kepada public
mengenai Bandrrek Abah, diartikan sebagai ”sebauah citra atau pandangan luar terhadap sesuatu produk/ perusahaan yang merupakan
sebuah item pembeda atau ciri akan perbedaan yang satu dengan yang
lainnya”. Brand adalah sebuah bentuk komunikasi penekanan kepada masyarakat, tidak hanya dijadikan orang yang melihatnya agar loyal kepada sebuah poduk atau jasa. Dengan strategi ini perusahaan dapat memperkenalkan produk yang dimilikinya.
3.1.1. Tujuan Komunikasi
Menurut R. Wyne Pace, Brent D. Peterson dan M Dallas Burnett
dalam bukunya Techniques for effective communication, tujuan utama
komunikasi yaitu sebagai berikut.( 2003:51)
a. To Secure Understanding
Untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam berkomunkasi. Dengan komunikasi yang baik diharapkan masyarakat dapat mengetahui, mengerti dan menerima pesan
yang ingin disampaikan pada brand produk Bandrek Abah yang
b. To Establish Acceptance
Bagaimanan cara penerimaan itu terus dibina dengan baik, setelah pesan diterima oleh masyarakat maka promosi mengenai brand baru Bandrek Abah tersebut mulai melekat di hati mereka dan akan terus diingat.
c. To Motive Action
Agar masyarakat tertatirk mengkonsumsi Bandrek Abah sebagai minuman tradisional maka diberikan informasi yang jelas tentang manfaat dan keuntungan-keuntungan yang bisa diperoleh dari Bandrek Abah
3.1.2. Target Sasaran
Segmentasi yang dilakukan adalah dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan masyarakat. Target sasaran yang dipilih untuk promosi Bandrek Abah, di antaranya:
a. Segmentasi
Primary : Masyarakat menengah ke atas Scondary : Semua kalangan
Jenis kelamin : Laki- laki dan permpuan
Agama : Semua agama
Ras : Semua ras
Kebangsaan : Indonesia
d. Pisikografis
Kelas sosial : Menengah keatas
Gaya hidup : Santai dirumah
Kepribadian : Suka bersosialisasi
e. Prilaku
Kesempatan pengguna : Rutin
Setatus pemakai : Pemakai sedikit
Tingkat pakai : Pakai sedikit
Tahapan kesiapan : Mau beli
Sikap pada prodak : Positif
3.1.3. Pesan Utama/Tema Dasar Komunikasi
Pesan utama yang ingin disampaikan kepada masyarakat adalah menginformasikan dan mengajak masyarakat untuk menggunakan mengkonsumsi Bandrek Abah sebagai konsumsi minuman sehari- hari. Karena Bandrek Abah sangat cocok di konsumsi melihat letak geografis kota Bandung dengan udara yang dingin itu sangat cocok di konsumsi sebagai minuman yang menghangatkan. Maka pesan utama yang diangkat adalah “minuman tradisional yang dapat meghangatkan tubuh”,
dengan menampilkan image Bandrek Abah yang dikemas secara baik
dan menampilkan visual yang menarik. Tema visual yang dipilih adalah simple berupa foto abah yang di buat secara ilustrasi mencerminkan
Warna yang digunakan adalah warna-warna yang sesuai dengan citra Bandrek Abah yaitu kuning dan coklat.
3.2. Strategi Identitas Bandrek Abah 3.2.1 Positioning Bandrek abah
Menyajikan ramuan tradisional Indonesia klasik
Mempesembahkan minuman tradisional bandrek yang khas,
berkualitas , bersih dan higienis.
Terus berinovasi menghasilkan produk-produk yang
mempunyai nilai tambah tinggi bagi kualitas hidup manusia.
Menggunakan Ramuan Resep alami sejak tahun 1980
3.2.1 Key Word
Tradisional, Bandrek, Resep alami, Prodak bermuru tinggi
3.3. Strategi Kreatif
Pendekatan dilakukan dengan cara awareness (kesadaran) akan
kandungan bahan yang terdapat pada bandrek, melalui pendekatan kebiasaan/
perilaku dari target audience, dan untuk merubah perilaku masyarakat akan
manfaat mengkonsumsi minuman tradisional. Selain itu, pendekatan dilakukan melalui:
Naskah atau teks
Penggunaan judul bersifat mengajak dan juga mempengaruhi untuk
menggunakan Bandrek Abah. Headline dan tagline yang berisi
kata-kata yang mengundang keingintahuan target audience. Kata-kata
tagline pada iklan media cetak dan advertorial, serta pada aplikasi media lainnya seperti gimmick, kendaraan operasional dan sarana.
Ilustrasi
Ilustrasi yang digunakan dengan menggunakan ilustrasi foto Abah sebagai objek utama, tujuannya agar lebih mudah mengenal produk
bandrek Abah oleh audience. Ilustrasi yang digunakan adalah
ilustrasi yang menggambarkan minuman ini minuman bandrek yaitu menggunakan ilustrasi jahe yang mencerminkan bahwa minuman Bandrek Abah sangat kuat rasa jahenya.
Gambar III.1
Pemilik dan pendiri Bandrek abah
Gambar III.2
Warna
Warna-warna yang digunakan dalam promosi ini yaitu warna-warna yang memberikan yang sudah menjadi cirri khas produk ini, dengan melihat aspek warna yang menarik untuk kemasan.
Gambar III.3
Lay Out
Layout yang digunakan disesuaikan dengan media, logo dan body teks mempertimbangkan kompsosisi ukuran dan keseimbangan, agar tidak terlihat rumit.
Gambar III.4
Lay Out
3.4 Strategi Media
Media adalah alat penghubung antara komunikator dengan sasaran, serta alat komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran dengan perencanaan yang sitematis dan diharapkan masyarakat mau beralih menggunkan produk yang ditawarkan. Berikut ini akan dijelaskan tentang media yang akan diguanakan dalam promosi Bandrek Abah:
Perlengkapan dan fasitas kantor
Billboard
Media ini merupakan salah satu penyampaian pesan yang cukup efektif, karena ukurannya yang cukup besar sehingga penyampaian pesan atau informasi lebih mengena dan dapat memuat informasi yang cukup banyak serta jelas.
Aplikasi pada Kemasan
Merupakan salah satu faktor utama karena salah satu tujuan dari promosi ini yaitiu re-design tampilan visual.
Iklan dan Advertorial
Media pendukung utama utntuk mengenalkan tampilan baru Bandrek Abah
Merchandise
Masuk dalam kategori acecories, tetapi keberadaannya sangat vital,
mengingat karyawan, distributor dan penjual mendapatkan
Merchandise tersebut yang juga dapat berfungsi sebagai media promosi.
Kendaraan Operasional
Kendaraan berjenis truk ini merupakan salah satu media penyampaian pesan yang secara tidak langsung namun sangat efektrif, karena pesan yang disampaikan kepada khalayak sasaran yang kebetulan melihat kendaraan ini di jalanan.
3.5 Konsep visual
3.5.1 Logo
Gambar III.5
Logo Baru Bandrek Abah
3.5.2 konsep Logo
Gambar III.6
3.5.3 Tipografi
Huruf yang baik yaitu mengarah kepada keterbacaan dan menarik. Selain itu, tipografi juga dapat mewakili karakter dari suatu objek. Dalam
konsep perancangan ulang brand ini, jenis huruf yang digunakan untuk
logo Bandrek Abah menggunakan huruf Tiff Hv BT Contoh huruf Tiff Hv BT :
Gambar III.7
Logo type
3.5.4 Warna
Warna yang digunakan dalam perancangan ulang ini adalah warna- warna yang mewakili karakter dari Bandrek Abah. Warna yang digunakan adalah warna cokelat di inspirasi oleh warna bandrek itu
sendiri, dimana warna cokelat mempunyai arti tanah/bumi, reability,
comfort, dan daya tahan. Kemasan makanan di Amerika sering memakai warna cokelat dan sangat sukses, tetapi di Kolumbia, warna cokelat
untuk kemasan kurang begitu membawa hasil dan kuning menberi
makna optimis bahwa Bandrek Abah akan selalu optimis akan menjadi banderk unggulan.
Gambar III.8
3.5.5 Ilustrasi
Dalam perancangan sautu media informasi diperlukan ilustrasi baik itu berupa gambar ilustrasi ataupun fotografi agar tampilan media terlihat menarik serta pesan yang akan disampaikan akan lebih bervaraisi. Maka dari itu pembuatan desain ini menggunakan foto abah sebagai icon merek bandrek abah dikarenakan agar ilustrasi pesan yang akan disampaikan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mengingat gambar dari pada tulisan atau kata- kata. Sedangkan fungsi dari fotografi adalah agar pesan terlihat lebih nyata. Dalam perancangan ulang ini, kebanyakan media akan menggunakan gambar fotografi, agar pembaca akan lebih cepat memahami pesan yang akan disampaikan.
Gambar III.9
Pemilik dan pendiri Bandrek Abah
3.5.6. Aplikasi pada produk
Format desain yang digunakan pada aplikasi produk terutama pada label kemasan menggunakan desain yang berbeda dengan label
kemasan depan produk lain, dengan differensiasi ini diharapkan para
BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA
4.1. Teknis Produksi dan Material
Penerapan logo pada berbagai media harus sesuai dengan yang ada
pada buku manual logo untuk menjaga konsistensi agar identitas brand masih
tetap terasa. Konsistensi juga perlu dalam penerapan desain dalam suatu material untuk media tertentu. Di bawah ini merupakan aturan teknis dalam memproduksi media.
4.1.1 Aplikasi Pada Bangunan
Gambar IV.1
4.1.2 Aplikasi Pada Stationery
Gambar IV.2
4.1.3 Aplikasi Pada Sign System
Gambar IV.3
4.1.4 Aplikasi Pada Pakaian
Gambar IV.4
4.1.5 Aplikasi Pada Kemasan
Gambar IV.5
4.1.6 Aplikasi Pada Packaging
Gambar IV.6
4.1.7 Aplikasi Pada Kendaraan
Gambar IV.7
4.1.8 Aplikasi Pada Iklan & Promosi
Gambar IV.8
Gambar IV.9
4.1.9 Aplikasi Pada Merchandise
Gambar IV.10
Gambar IV.11
4.1.10 Aplikasi Pada Display Toko
Gambar IV.12
Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir
PERANCANGAN ULANG IDENTITAS MEREK
BANDREK ABAH
DK 38315 Tugas Akhir Semester II 2007 /2008
Oleh:
Zetana Gunani Nazarullah 51904104
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV.1 : Spesifikasi dan teknis produksi pada Bangunan……….…. 34
Gambar IV.2 : Spesifikasi dan teknis produksi pada Stationery….…...…..35
Gambar IV.3 : Spesifikasi dan teknis produksi pada Sign system…….…. 36
Gambar IV.4 : Spesifikasi dan teknis produksi pada Pakaian ………….. 37
Gambar IV.5 : Spesifikasi dan teknis produksi pada Kemasan …………. 38
Gambar IV.7 : Spesifikasi dan teknis produksi pada Kendaraan…………. 40 Gambar IV.8 : Spesifikasi dan teknis produksi pada Iklan Dan Promosi 1. 42 Gambar IV.9 : Spesifikasi dan teknis produksi pada Iklan Dan Promosi2. 43
Gambar IV.10 : Spesifikasi dan teknis produksi pada Merchandise 1 ….... 44
Gambar IV.11 : Spesifikasi dan teknis produksi pada Merchandise 2 …… 45
DAFTAR ISI
2.2. Tinjauan Perusahaan AbahBandrek………...7
2.2.1 Profil Perusahaan Bandrek Abah…...... 7
2.2.2.Sejarah Perusahaan Bandrek Abah... 7
2.2.3. Visi dan Misi Perusahaan Bandrek Abah... 8
2.2.4 Prodauk- Produk Bandrek Abah... 8
2.2.5. Wilyah Pemasaran Bandrek Abah……..……... 9
2.2.6. Riset Produk- Produk Bandrek ….……..……... 10
2.2.7.Analisis SWOT Bandrek Abah….……..……... 13
2.3. Definisi Identitas…………... 14
BAB IIISTRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
BAB IV STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 4.1. TeknisProduksi Dan Material ...34
4.1.1 Aplikasi Pada Bangunan... 34
4.1.2 Aplikasi Pada Stationery... 35
DAFTAR PUSTAKA…...... 47
DAFTAR PUSTAKA
Al Ries, Jack Trout. (2001). Positioning : The Battle For Your Mind.
McGrawHill.
Durianto, Darmadi, Sugiarto & Sitinjak, Toni. 2001. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Fiske, John.(1990). Cultural & Communication Studies. Bandung: Jalasutra. Jeffkins, Frank. (1997). Periklanan. Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Kasali, Rhenald. (2001). Manajemen Periklanan, CONSEP dan Aplikasinya
di Indonesia. Jakarata.
Kridalaksana, Utorodeno F. (1996). Kamus Istilah Perikalanan Indonesia.
Jakarta: Gramedia Pustaka.
Knapp, Duanne E. 2002. The Brand Mindset (edisi Bahasa Indonesia). Yogyakarta: Penerbit Andi.
Simamora, Bilson. 2002. Aura Merek (7 Langkah Membangun Merek yang Kuat). Jakarta: PT. Gramedia.
Sumber Lain
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada tuhan Yang Maha Esa atas segala karua-Nya, yang telah memberikan kekuatan dalam pelaksanaan dan penyusunan
laporan \tugas \akhir yang berjudul : Perancangan Ulang Identitas Merek
Bandrek Abah.
Di mana laporan Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi tuntutan tugas pada mata kuliah Tugas Akhir di lingkgan program studi Desain Komunikasi \visual, Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Tak lupa ucapan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam kelancaran proses dan penyusunan laporan Tugas Akhir ini.
Demikian laporan Tugas Akhir ini disusun dengan segala kesungguhan hati. Semoga laporan Tugas Akhir ini memenuhi tuntutan tugas pada mata kuliah \tugas \akhir di lingkungan program studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia, Bandung serta dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Bandung, Juli 2008