• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lean Production System dalam Pengelolaan Arsip di Perguruan Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Lean Production System dalam Pengelolaan Arsip di Perguruan Tinggi"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

LEAN PRODUCTION SYSTEM

DALAM PENGELOLAAN

ARSIP DI PERGURUAN TINGGI

Oleh: Lolytasari

Perguruan tinggi merupakan salah satu bentuk institusi atau lembaga

yang bergerak dalam bidang pendidikan, dimana dalam kegiatan

sehari-hari maupun kegiatan secara historis tidak akan terlepas dari aktifitas

penciptaan arsip baik itu arsip dinamis aktif, arsip dinamis in-aktif dan

arsip statis.

Oleh sebab itu keberadaan Unit Kearsipan perguruan tinggi sebagai

pengelola arsip sangat diperlukan. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 27

ayat (1) yang menyatakan bahwa perguruan tinggi negeri diwajibkan

memiliki Unit yang mengelola Arsip Perguruan Tinggi atau University

Archive. Walau sudah ada payungnya, hingga saat ini baru ada sekitar 22

Perguruan Tinggi Negeri yang telah membentuk Unit pengelola yang

menangani bidang Kearsipan.

Selain itu, kehadiran UU No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi

Publik, dalam pasal 52 mengatur sanksi untuk badan publik yang dengan

sengaja tidak menyediakan, tidak memberikan, dan/ atau tidak

menerbitkan informasi publik. Melihat kutipan perundangan diatas, jelas

(2)

2

publik yang juga telah diatur dalam Undang-Undang Kearsipan No. 43

Tahun 2009.

Permasalahan klasik yang masih sering muncul dalam suatu lembaga

yang mengatur kearsipan adalah berkaitan dengan sumber daya manusia,

sarana dan prasarana serta anggaran yang masih terbatas. Untuk

mengatasi hal ini dibutuhkan adanya konsep lean, “perampingan”. yang

akan membantu organisasi mencapai kecepatan dan fleksibilitas yang

tinggi. Disini akan dibahas budaya lean untuk meningkatkan kinerja

organisasi secara signifikan.

Pengertian Lean Production System

Lean dalam bahasa Indonesia “ramping”, Lean Production diciptakan oleh Toyota yang dikenal dengan “Toyota Production System” atau TPS,

merupakan sistem manajemen operasi untuk mencapai sasaran, yaitu

kualitas terbaik, biaya rendah dan lead time terpendek dengan cara

mendorong orang menuju sasaran (Jeffrey K. Liker: 2006). Walaupun

focus teknisnya adalah memperpendek lead times dan merupakan bagian

penting didefinisinya, disisi lain menunjukkan pentingnya menggerakkan

orang untuk mencapai tujuan.

Dalam Toyota Way dengan lean nya, dapat memberikan inspirasi,

menunjukkan pentingnya stabilitas kepemimpinan dan nilai-nilai yang

(3)

3

kombinasi yang tepat dari philosophy , process, people dan problem

solving dapat menciptakan suatu lembaga yang belajar.

Pengertian Arsip

Australia Standar AS 4390 – 1996 sebagaimana dikutip Kennedy dan Schauder (1998: 5) mendefinisikan arsip sebagai rekod yang memiliki

nilai berkelanjutan. Pengertian rekod itu sendiri adalah “informasi terekam, dalam berbagai bentuk, termasuk data dalam sistem komputer,

diciptakan atau diterima dan dipelihara oleh organisasi atau perorangan

dalam suatu transaksi bisnis atau dibentuk dan dijaga sebagai bukti dari

suatu aktivitas.” Dalam pengertian ini keberadaan arsip diperlukan demi

terlaksananya aktivitas lembaga yang efisien dan efektif

Dalam pengertian ini keberadaan arsip diperlukan demi terlaksananya

aktivitas lembaga yang efisien dan efektif. Pengertian ini juga senada

dengan Undang-undang No. 43 tahun 2009 tentang Kearsipan yang

menyebutkan bahwa Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam

berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara,

pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi

politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

(4)

4

Menurut Jeffrey K. Liker dalam bukunya The Toyota Way, ada 14 prinsip

dalam Toyota Way , tentu saja prinsip-prinsip tersebut dalam mengelola

kearsipan tidak akan meniru secara utuh tetapi dapat mengambil

intisarinya untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Ke-14 prinsip

dapat dibagi menjadi 4, diantaranya adalah:

1. Filosofi jangka panjang (long term philosophy).

Model lean sengaja dibangun dari awal, dimulai dengan sebuah

filosofi. Dan filosofi ini dimulai oleh pimpinan puncak organisasi. Apa

yang harus menjadi tujuan organisasi? Untuk membangun unit

kearsipan dalam jangka panjang yang memberikan nilai yang luar

biasa kepada lembaga dan user. Dan tujuan ini memerlukan pemikiran

jangka panjang dan berkesinambungan kepemimpinan.

Kesadaran Perguruan Tinggi di Indonesia dalam mengelola arsip

sudah mulai timbul. Hal ini didukung atas kesadaran tanggungjawab

dalam menjaga arsip sebagai memori bangsa, yang mengandung

bukti sejarah, bahkan dapat mendidik generasi yang akan datang

untuk melihat sejauh mana keberhasilan, kegagalan, pertumbuhan

dan kejayaan suatu bangsa.

Untuk mengubah suatu budaya “Sadar Arsip” ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan:

a. Mulai dari atas, perubahan budaya membutuhkan perubahan

drastis kepemimpinan eksekutif

(5)

5

c. Menggunakan manajer ahli manajemen arsip sebagai agen

perubahan

d. Membutuhkan waktu untuk mengembangkan sumber daya manusia

yang berkomitmen dan berkualitas

e. Tidak pantang menyerah bila ada kesulitan dalam mengoperasikan

organisasi

Kelima hal ini yang mengubah suatu lembaga perguruan tinggi

“Sadar Arsip”, dan membentuk Unit pengelola yang menangani bidang

Kearsipan. Diantara contohnya adalah: yang pertama adalah Kantor

Pusat Unit Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM), di Yogyakarta.

Untuk memperluas jaringan informasi, saat ini UGM sudah menjadi

anggota International Council Archives (ICA) pada seksi Institutional

Research University Archives dengan nomor keanggotaan

C-2388/2010-ICA. Dengan keanggotaan ini UGM baru satu-satunya

lembaga kearsipan perguruan tinggi di Indonesia dan ketiga di ASEAN

dalam keanggotaan ICA. Dengan menjadi anggota ICA para pencari

informasi UGM yang ingin mendapat data dari lembaga kearsipan

sesama anggota ICA tidak lagi harus datang ke lembaga kearsipan

yang bersangkutan. Mereka cukup mengakses data dari Arsip UGM.1

Kedua adalah Kantor Unit Arsip Perguruan Tinggi Universitas

Negeri Malang. Keunikannya adalah sangat lengkap dalam

penyimpanan arsip institusi. Mulai dari arsip pendirian Universitas

1

(6)

6 Negeri Malang dari nama awalnya Perguruan Tinggi Pendidikan Guru

(PTPG) masih tersimpan rapi. Selain itu dalam waktu yang singkat

Universitas Negeri Malang juga berhasil mengakuisisi arsip yang ada

di lembaga. Target ke depan sistem kearsipan unit arsip Universitas

Negeri Malang akan diarahkan dari sistem manual ke sistem digital,

sehingga seluruh arsip bisa terekam dalam file digital yang lebih efektif

dan efisien.2

Ketiga adalah Universitas Udayana telah membentuk unit

pengelola Kearsipan yang diberi nama Pusat Arsiparis Universitas

Udayana sejak Oktober 2008, sebelum U.U. RI No. 43 tahun 2009

diundangkan. Ini berarti bahwa Pimpinan Universitas Udayana cepat

tanggap dan bergerak cepat akan arti pentingnya suatu arsip seiring

dengan perkembangan jaman diera globalisasi dewasa ini.3

Yang keempat adalah Universitas Indonesia, dengan memakai

Model Kontinuum dalam pengelolaan informasi arsip.. Sejak berdirinya

Universitas Indonesia tahun 1946, sampai terjadinya arsip kacau pada

tahun 1997 Universitas Indonesia baru mulai memikirkan arsip

sebagai asset universitas yang harus diselamatkan. Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya (FIB) saat itu yang dipelopori oleh ibu Anon

Minarni mula pertama kali sadar bahwa arsip harus dikelola.4

Yang perlu diingat dalam memulai perjalanan lean adalah kembali

ke pertanyaan awalnya tentang komitmen kepemimpinan puncak

(7)

7

terhadap visi organisasi jangka panjang yang harus senantiasa

diperhatikan. Bila digambarkan dalam skema:

2. Proses yang benar akan memberikan hasil yang benar (the right

process will produce the right result). Ciptakan proses yang mengalir

secara kontinu untuk mengangkat permasalahan ke permukaan.

3. Menambah nilai untuk organisasi dengan mengembangkan orang dan

mitra kerja anda (add value to the organization by developing your

people and partners)

Apakah pimpinan komit

pada visi organisasi jangka panjang?

Apakah pimpinan komit untuk mengembangkan

dan melibatkan karyawan dan

mitra

Apakah ada kesinambunagan dalam filosofi dalam

kepemimpinan

(8)

8

Pada sebagian besar organisasi baik yang berorientasi keuntungan

maupun tidak, Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor yang

paling menentukan keberhasilan kinerja dan pencapaian organisasi

dimana mereka berada. Ketergantungan pada SDM telah menjadikan

banyak organisasi menyisihkan sebagian besar anggarannya untuk

meningkatkan kemampuan mereka. Pelatihan, seminar dan

pendidikan lanjutan telah dijadikan agenda utama bagi peningkatan

keterampilan staf. (Fuad Gani dalam makalahnya Manajemen

Dokumen Perusahaan).

Arsiparis adalah seseorang yang memiliki kompetensi di bidang

kearsipan yang diperoleh melalui pendidikan formal dan/atau

pendidikan dan pelatihan kearsipan serta mempunyai fungsi, tugas,

dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan kearsipan

(Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 Tentang Kerasipan). Dalam pengertian ini

terlihat bahwa Arsiparis merupakan aset yang paling bernilai dalam

pengelolaan kearsipan.

4. Menyelesaikan akar permasalahan secara terus menerus, mendorong

pembelajaran organisasi (continuously solving root problem drives

organizational learning)

Akar permasalahan dalam dunia kearsipan adalah belum

tertanganinya arsip secara professional sehingga masih banyak di

(9)

9

Untuk mengatasi ini, yang perlu dilakukan oleh organisasi adalah

meningkatkan pengetahuan karyawan dengan pembelajaran dalam

bidang kearsipan. Belajar bisa melalui pengalaman dan bisa juga

lewat pelatihan, diantaranya adalah (1) Mengetahui Prosedur Jadwal

Retensi Arsip (JRA), (2) Memahami dengan betul apa yang dimaksud

dengan Arsip Vital dalam suatu organisasi, (3) Memanfaatkan

teknologi informasi menggunakan electronic filing system dalam

mengelola arsip elektronik, (4) Mengetahui arsip elektronik dan

permasalahannya, (5) lain sebagainya.

Dengan adanya pengetahuan tentang kearsipan dianatara karyawan

di unit Kearsipan akan menimbulkan keseimbangan antara

peran-peran orang-orang-orang didalamnya dan akan membentuk suatu

sistem teknis yang terfokus pada proses mengalir yang memberi nilai

tambah..

Kesimpulan

Lean production system telah membuka pikiran bahwa “mengelola” tidak hanya berhubungan dengan “alat”. Mengelola berarti harus

mempertimbangkan faktor sumber daya manusia.

Dengan menggunakan Lean production system, di dalam lingkup

Perguruan Tinggi, ada beberapa elemen yang harus dipertimbangkan

dalam pengelolaan kearsipan, diantaranya adalah alat, sumber daya

(10)

10

digunakan dalam kearsipan, keselamatan kerja, bahaya debu dan

menganalisis biaya untung ruginya dalam menciptakan atau mendirikan

arsip universitas atau university archive.

Daftar Pustaka

Bataviace. co.id. Arsip Sumber Informasi Pembuat Kebijakan. 2010. Diakses tanggal 16 Oktober 2010. http://bataviase.co.id/node/319315

Fuad Gani. Manajemen Dokumen Perusahaan

Jay Kennedy and Cherryl Schauder. 1998. Records Management: A Guide to Corporate Recordkeeping, 2nd edition, South. Melbourne:

Lolytasari. Kebijakan Manajemen Arsip di Universitas Indonesia. 2010. Diakses tanggal 11 Oktober 2010. http://leuwiliang-bogor.blogspot.com/ 2010/05/ kebijakan-manajemen-arsip-di.html

LongmanJeffrey K. Liker. 2006. The Toyota Way, 14 Prinsip Manajemen dari Perusahaan Manufaktur Terhebat di Dunia. Jakarta: Erlangga

Pusat Arsiparis Universitas Udayana. 2010. Kompetisi Unit Pengelola Arsip Perguruan Tinggi. Diakses tanggal 11 Oktober 2010. http://arsiparis.unud.ac.id/?p=92

Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Republika Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik

Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republika Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan .

Universitas Gadjah Mada. Arsiparis UGM Herman Setyawan Terbaik II Nasional. 2010. Diakses tanggal 11 Oktober 2010. http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=2894

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Perpaduan antara pendekatan pembelajaran cooperative learning dan blended learning tidak saja hanya membekali mahasiswa kemampuan memahami materi, namun lebih dari

Sebuah aplikasi text editor pada sistem operasi Microsoft Windows yang dapat dipergunakan untuk membuat halaman web adalah

Melalui persentase skor aktual tanggapan responden terhadap skor ideal dapat disimpulkan bahwa kualitas pemeriksaan pajak rutin pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta

Bahtiar dan Hidayat (2005) yang meneliti pengaruh penggunaan limbah kulit kerang sebagai penggantian semen terhadap kuat tekan beton menyatakan bahwa kadar

Salah satu upaya untuk meningkatkan tingkat aktivitas siswa dan pemahaman konsep terhadap materi yang diajarkan yaitu dengan cara melalui penggunaan metode pembelajaran yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis terhadap CRM yang telah dilakukan perusahaan Forward Event Creator agar dapat mengetahui kekurangan yang ada

Berdasarkan hasil dari pengamatan penelitian dari catatan lapangan, dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran yang berupaya meningkatkan kemampuan motorik halus pada