• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENGURANGI KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN MELALUI KONSELING TEKNIK SISTEMATIC DESENSITIZATION PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 BAHOROK TAHUN AJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENGURANGI KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN MELALUI KONSELING TEKNIK SISTEMATIC DESENSITIZATION PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 BAHOROK TAHUN AJARAN 2014/2015."

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENGURANGI KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN MELALUI KONSELING TEKNIK SISTEMATIC DESENSITIZATION PADA

SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 BAHOROK TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

OLEH :

YENI RIA ANGGELINA NIM. 1113151046

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

YENI RIA ANGGELINA, NIM :1113151046, Upaya Mengurangi Kecemasan Menghadapi Ujian Melalui Konseling Teknik Sistematic Desensitization Pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Bahorok Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan.

Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah konseling Teknik Sistematic Desensitization dapat mengurangi kecemasan dalam menghadapi ujian kelas X IPA 4 SMA Negeri 1 Bahorok Tahun Ajaran 2014/2015. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi kecemasan siswa dalam menghadapi ujian dengan konseling teknik Sistematic Desensitization di SMA Negeri 1 Bahorok Tahun Ajaran 2014/2015.

Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling dengan dua siklus yang terdiri dari empat tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri 1 Bahorok. Sampel penelitian adalah siswa kelas X IPA 4 yang mengalami masalah kecemasan yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran terhadap tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian. Besar sempel adalah 5 orang.

Hasil penelitian menunjukan pelaksanaan Konseling Teknik Systematic Desensitization dapat mengurangi kecemasan siswa dalam menghadapi ujian siswa kelas X IPA 4 SMA Negeri 1 Bahorok Tahun Ajaran 2014/2015. Sebelum tindakan kecemasan siswa berada pada katagori sangat tinggi. Setelah tindakan konseling pada siklus 1 siswa yang mengalami kecemasan dalam menghadapi ujian mencapai 60%. Pada siklus II penurunannya mencapai 80% dan telah mencapai target yang ditetapkan. Dari temuan penelitian, dapat dikemukakan bahwa hipotesis yang diajukan yaitu kecemasan menghadapi ujian dapat dikurangi dengan menggunakan Konseling Teknik Sistematik Desensitization pada siswa kelas X IPA 4 SMA Negeri 1 Bahorok Tahun Ajaran 2014/2015 dapat dikurangi.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Upaya Mengurangi Kecemasan Menghadapi Ujian melalui Konseling Teknik Sistematic Desensitization pada siswa kelas X di SMA Negeri 1

Bahorok Tahun Ajaran 2014/2015”..

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan .Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini antara lain:

1. Prof Dr.Syawal Gultom, M.Pd sebagai Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED, Prof.

Dr. Yusnadi MS selaku Wakil Dekan I Bid. Akademik, Drs. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan II Bid. Pegawaian & Keuangan, dan Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan III Bid. Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 3. Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan

dan Bimbingan Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan saran kepada penulis, Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd sebagai sekertaris jurusan. 4. Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS, Kons. S.Psi selaku Dosen Pembimbing

(8)

iii

5. Prof. Dr. Hj. Rosmala Dewi, M.Pd. Kons, Prof. Dr. Drs. Abdul Murad, M.Pd dan Dr. Nasrun, MS selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan arahan saran dan koreksi dalam penyusunan skripsi ini. 6. Bapak/Ibu dosen serta staf Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah

memberikan kemudahan dalam pengurusan pengajuan judul skripsi hingga pengajuan sidang, khususnya jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang memberikan bekal ilmu hingga penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Pihak SMA Negeri 1 Bahorok, Ibu Yulizar, S.Pd yang telah memberikan izin dan kemudahan untuk penelitian di sekolah tersebut , serta seluruh Bapak/ Ibu Guru yang mengajar di sekolah tersebut.

8. Teristimewa sekali penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua, Ayahanda tercinta Serasi Singarimbun dan Ibunda tersayang Rohana br. Sembiring,S.Pd sebagai rasa hormat dan sayang penulis, yang telah merawat dan memberikan kasih sayang yang luar biasa dari kecil hingga dewasa kepada penulis. Yang selalu memberikan dukungan semangat dan motivasi kepada penulis berupa

materi serta do’a yang tidak pernah putus sehingga dapt menjadikan

kekuatan yang tak terhingga untuk penulis.

(9)

iv

Singarimbun yang telah memberikan motivasi dan do’a yang sangat besar kepada penulis.

10.Untuk yang terkasih A.Alvaro Gavriel Sitepu dan Agustinus Sitepu yang telah memberikan motivasi, semangat, do’a dan terus mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

11.Yang terkhusus untuk temanku tersayang Jenny Barus, Fitry, Setiani , Sulastri, Solahuddin, Lulu, Regina dan semua teman-teman Reguler A 2011 (REGASDA) yang telah mendukung dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

12.Serta semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca guna kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir

kata penulis ucapkan terima kasih.

Medan, 10 Mei 2015

Penulis,

(10)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... . ix

BAB I PENDAHULUAN ... . 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... . 1

1.2 Identifikasi Masalah ... . 7

1.3 Batasan Masalah... . 7

1.4 Rumusan Masalah... . 7

1.5 Tujuan Penelitian ... . 7

1.6 Manfaat Penelitian ... . 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kerangka Teori... .. 9

2.1.1 Kecemasan Menghadapi Ujian………... 9

2.1.2 Teknik Konseling Desensitisasi Sistematik ... .. 16

2.1.3 Upaya mengurangi kecemasan menghadap ujian melalui teknik konseling Systematic Desensitization . ... . 21

2.1 Kerangka Konseptual... ... 24

(11)

vi

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Jenis Penelitian ... 28

3.2 Subjek Penelitian... ... 28

3.3 Defenisi Operasional Variabel ... 28

3.4 Design Penelitian ... 29

3.5 Prosedur Penelitian... 30

3.6 Alat Pengumpulan Data ... 37

3.7 Uji Coba Instrumen ... 39

3.8 Teknik Analisis Data ... 39

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian……… .. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 41

4.1 Hasil Penelitian... ... 41

4.1.1 Keadaan Fisik Lingkungan SMA Negeri 1 Bahorok. 41 4.1.2 Hasil Evaluasi Terhadap Kecemasan ... 42

4.1.3 Deskripsi Siklus I... 45

4.1.4 Deskripsi Siklus II ... 65

4.2 Pembahasan Penelitian ... 82

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... ... 85

5.1 Simpulan ... 85

5.2 Saran ... 85

(12)
(13)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Rencana Perangkat Penelitian Siklus I ... 31

Tabel 3.2 Rencana Perangkat Penelitian Siklus II... 36

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Kecemasan ... 38

Tabel 3.4 Penilaian Angket ... 38

Tabel 3.5 Jadwal Rencana Penelitian ... 40

Tabel 4.1 Kondisi kecemasan Siswa Sebelum Dilakukan Konseling Desensitisas.……… 43

Tabel 4.2 Hasil Angket Siswa Yang Akan Diberi Layanan ... 44

Tabel 4.3 Tabel Jadwal Pelaksanaan Siklus I………. 45

Tabel 4.4 Jadwal Pelaksanaan Pertemuan I Siklus I……… 46

Tabel 4.5 Jadwal Pelaksanaan Pertemuan II Siklus I……… 51

Tabel 4.6 Jadwal Pelaksanaan Pertemuan III Siklus I……… 56

Tabel 4.7 Hasil observasi sebelum dan sesudah Tindakan…………... 62

Tabel 4.8 Analisis kecemasan siswa pada siklus 1………...……….. 63

Tabel 4.9 Tabel Jadwal Pelaksanaan Siklus II ... 66

Tabel 4.10 Jadwal Pelaksanaan Pertemuan I Siklus II……… 67

Tabel 4.11 Jadwal Pelaksanaan Pertemuan II Siklus II……… 72

Tabel 4.12 Hasil Observasi Sebelum dan Sesudah Tindakan………… 77

Tabel 4.13 Analisis hasil angket kecemasan siklus II ……… . . 78

(14)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 29

Gambar 4.1 Diagram Penurunan kecemasan Siswa siklus I ... 64

Gambar 4.2 Diagram Penurunan Keecemasan Siswa siklus II ... 79

(15)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 RPLBK... 88

Lampiran 2 Penilaian RPLBK ... 93

Lampiran 3 Angket Kecemasan Menghadapi Ujian ... 107

Lampiran 4 Validitas Angket Kecemasan Menghadapi Ujian ... 110

Lampiran 5 Perhitungan Validitas Angket Kecemasan ... 111

Lampiran 6 Angket Kecemasan sesudah di Validitas…... 113

Lampiran 7 Skor Hasil Angket Kecemasan ... 115

Lampiran 8 Daftar Hadir Peserta... 116

Lampiran 9 Profil Kegiatan ... 119

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian ... 142

Lampiran 11 LAISEG ... 147

Lampiran 12 LAIJAPEN ... 153

(16)

1

BAB I PEBDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Tugas pendidikan adalah memanusiakan manusia. Manusia yang berpotensi itu dapat berkembang kearah yang baik, tetapi dapat pula berkembang ke arah yang tidak baik. Karena itulah dilakukan berbagai usaha yang disadari sepenuhnya dan dirancang secara sistematis agar perkembangan itu menuju arah yang baik. Untuk itu diperlukan sekolah sebagai sarana yang secara sengaja dirancang untuk melaksanakan pendidikan. Di sekolah dalam menjalankan pendidikan tidak lepas dari yang namanya proses kegiatan belajar mengajar yang terdiri antara pendidik dan siswa (peserta didik), di dalam proses belajar mengajar itu terjadi interaksi yang sifatnya saling mempengaruhi demi tercapainya suatu pengajaran yang baik.

Dalam upaya mewujudkan pengajaran yang baik, perlu diketahui bahwa setiap keputusan dan tindakan dalam rangka kegiatan belajar mengajar akan membawa dampak atau efek kepada siswa, misalnya saja sikap dan perilaku guru yang tidak bersahabat, galak, judes, dan kurang berkompeten yang dimana hal tersebut dapat menyebabkan pemicu timbulnya kecemasan pada diri siswa.

(17)

2

Ujian merupakan suatu kegiatan yang mutlak dilaksankan dalam rangka mengukur penguasaan materi yang telah diberikan dalam waktu jangka tertentu. Ujian sekolah yang berupa ulangan semesteran atau kenaikan kelas akan diberikan kepada siswa oleh sebab itu siswa harus mengetahui bahwa ujian sekolah yang berupa ulangan semesteran atau kenaikan kelas merupakan suatu kurikulum yang telah ditetapkan oleh sekolah. Dengan kata lain seluruh siswa siap atau tidak siap akan menghadapinya.

Kenyataannya, Sebagian siswa ada yang siap untuk menghadapinya tetapi siswa tersebut selalu merasa dirinya tidak mampu untuk melewatinya dan ada juga siswa yang tidak siap menghadapinya, sehingga hal tersebut menyebabkan timbulnya kecemasan pada diri siswa. Kecemasan bukan hanya terjadi kepada siswa yang memiliki kecerdasan rendah tetapi juga bisa terjadi kepada siswa yang memiliki kecerdasan tinggi, hal ini disebabkan karena berpikiran bahwa ujian sekolah yang berupa ulangan semesteran atau kenaikan kelas merupakan penentu keberhasilan meraka, maka tidak jarang ketika melaksanakan ujian atau ulangan kenaikan tersebut meraka merasa gugup atau nerves dan merasa takut apabila meraka tidak bisa menjawab soal yang diberikan, maka hal itulah salah satu timbulnya pemicu kecemasan.

(18)

3

Kecemasan bukan hanya terjadi kepada siswa yang memiliki kecerdasan rendah tetapi juga bisa terjadi kepada siswa yang memiliki kecerdasan tinggi, hal ini disebabkan karena berpikiran bahwa ujian sekolah yang berupa ulangan semesteran atau kenaikan kelas merupakan penentu keberhasilan meraka, maka tidak jarang ketika melaksanakan ujian atau ulangan kenaikan tersebut meraka merasa gugup atau nerves dan merasa takut apabila meraka tidak bisa menjawab soal yang diberikan, maka hal itulah salah satu timbulnya pemicu kecemasan.

Kecemasan dapat memecah belah pemikiran seseorang, membagi dua pikiran sesorang menjadi niat yang baik dan pemikiran-pemikiran yang buruk. Terkadang seseorang dapat merasa pesimis karena kecemasan. Kegagalan yang paling mereka pikirkan, padahal mereka sama sekali belum melakukan usaha.

Mengingat kecemasan berdampak negatif terhadap pencapaian prestasi belajar dan kesehatan fisik atau mental siswa, maka perlu ada upaya-upaya tertentu untuk mencegah dan mengurangi kecemasan siswa di sekolah utamanya terkait dengan menghadapi ujian atau tes. Sekolah perlu menyediakan layanan konseling bagi siswa yang mengalami kecemasan mengikuti tes atau ujian di sekolah.

(19)

4

Teknik systematic desensitization bermaksud agar konseli untuk memberikan respon yang tidak konsisten dengan kecemasan yang dialami konseli (Willis, Sofyan S. 2004: 71). Teknik Sistematic Desensitization melibatkan teknik relaksasi di mana klien diminta untuk menggambarkan situasi yang paling mencemaskan sampai titik di mana klien tidak merasa cemas. Selama relaksasi, klien diminta rileks secara fisik dan mental (Lubis, Namora Lumongga 2011: 173). Dalam konseling klien diajarkan untuk santai dan menghubungkan keadaan santai itu dengan membayangkan pengalaman-pengalaman yang mencemaskan, menggusarkan atau mengecewakan. Dalam pelaksanaan teknik ini akan dilakukan secara konseling individual pada klien agar hasil yang diperoleh lebih efesien.

(20)

5

(21)

6

Dengan adanya hasil penelitian terdahulu dalam menggunakan teknik systematic desensitization dalam mengurangi kecemasan maka hal tersebut dapat dijadikan bahan

pembanding dalam penelitian ini

Berdasarkan fakta di lapangan yang diperoleh dari hasil interviu terhadap seorang siswa dan interviu terhadap mahasiswa bimbingan konseling yang sudah pernah melaksanakan PPLT di SMA Negeri 1 Bahorok masih ada siswa yang mengalami kecemasan berupa ketegangan ketika melaksanakan ulangan semester. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Koordinataor Guru BK, Bapak Ranggut S.Pd.

(22)

7

1.2Identifikasi masalah

Permasalahan penelitian ini diidentifikasi sebagai bentuk :

a. Banyak siswa yang merasakan kecemasan dalam menghadapi ujian di sekolah

b. Kecemasan yang berlebihan yang di alami siswa ketika menghadapi ujian membuat ketidak nyamanan pada siswa

c. Ketika melaksanakan ujian atau ulangan meraka merasa gugup dan takut tidak bisa menjawab soal.

d. Kecemasan berdampak negatif terhadap pencapaian prestasi belajar, kesehatan fisik dan kesehatan mental siswa.

1.3Batasan Masalah

Masalah penelitian ini dibatasi pada “ Upaya mengurangi kecemasan siswa menghadapi ujian dengan Konseling Teknik Systematic Desensitization di SMA Negeri 1 Bahorok Tahun Ajaran 2014/2015.

1.4 Rumusan Masalah

Rumuskan masalah penelitian ini adalah “ Apakah kecemasan siswa menghadapi ujian dapat diupayakan melalui Konseling Teknik Systematic Desensitization Pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Bahorok Tahun Ajaran 2014/2015 ?”.

1.5 Tujuan Penelitian

(23)

8

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan hasil dari suatu pen elitian yang dilakukan, baik bagi peneliti maupun orang lain yakni dalam rangka penambahan ilmu. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian adalah sebagai berikut :

a. Manfaat praktis 1) Bagi peneliti

Untuk memperoleh pengalaman dalam hal mengadakan riset dan menambah wawasan peneliti mengenai kecemasan siswa dalam menghadapi ujian melalui Konseling Teknik Systematic Desensitization.

2) Bagi siswa

Untuk mengurangi kecemasan siswa dalam menghadapi ujian melalui Konseling Teknik Systematic Desensitization.

3) Bagi Guru BK

Dapat membantu mengurangi kecemasan siswa dalam menghadapi ujian melalui konseling Teknik Systematic Desensitization.

b. Manfaat Teoritis

(24)

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Layanan konseling systematic desensitization, dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan siswa menghadapi ujian.

2. Kecemasan siswa berkurang setelah mengikuti konseling systematic desensitization.

3. Konseling Desensitisasi sangat efisien digunakan untuk mengurangi kecemasan siswa dalam menghadapi ujian.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya dan dari kesimpulan di atas maka peneliti menyarankan :

1) Bagi peneliti

Untuk peneliti diharapkan agar mendalami Teknik Systematic Desensitization agar pada proses konseling berikutnya dapat

memperoleh hasil yang lebih baik lagi. 2) Bagi siswa

(25)

86

3) Bagi Guru BK

Guru BK di sekolah dapat menggunakan layanan konseling teknik systematik desensitization sebagai alternatif yang tepat dan efektif

dalam mengurangi kecemasan siswa dalam menghadapi ujian.

(26)

87

DAFTAR PUSTAKA

Ardani, Tristiadi Ardi, dkk. 2007. Psikologi Klinis. Yogyakarta : Graha ilmu Corey, Gerald. 2010. Teori Dan Praktek Konseling Dan Psikoterapi. Bandung

: Refika Aditama.

Dewi, Rosmala. 2013. Penelitian Tindakan. Medan

Hartono & Soedarmadji, Boy. 2012. Psikologi Konseling. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

http://muhammadyasinal-fatah.blogspot.com/2012/03/kecemasan-anak-dalam-menghadapi-ujian.html

https://mrarda.wordpress.com/2013/05/06/layanan-konseling-individu/ http://id.wordpress.com/tag/teknik-konseling/, 2008:6 /

Indiyani. N.E. & Literia. A. 2005. Efektivitas Metode Pembelajaran Gotong Royong (Cooperative Learning) Untuk Menurunkan Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Pelajaran Matematika. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol.3 No. 1.15, 10-28.

Lawrence AP, Daniel L, dan Oliver P.J. 2010. Psikologi Kepribadian Teori dan Praktek. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Lubis, Namora Lumongga. 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling Dalam Teori dan Praktik. Jakarta : Prenada Group.

Mulyadi, H. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar. Yogyakarta : Nuha Utara. Makmum, Abin Syamsuddin. 2007. Psikologi Kependidikan. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Prayitno dan Erman Amti. 2008. Dasar-Dasar bimbingan Dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta.

Tresna I Gade. 2001. Efektivitas konseling behavioral dengan teknik desensitisasi sistematis untuk mereduksi kecemasan menghadapi ujian, (Online), Edisi Khusus 1,d dalam (HttP://www.UPI.ac.id, diakses 1 Februaru 2015).

Willis, Sofyan S.2010. Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung : Alfabeta

Wade, Carole dan Carol Tavris. 2007. Psikologi. Jakarta : Erlangga.

(27)

Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Layanan Konseling Desensitisasi Sistematis

Judul Layanan : Mengurangi Kecemasan Siswa dalam Menghadapi Ujian Jenis layanan : Konseling Individual

Bidang Bimbingan : Pribadi Fungsi layanan :Pengentasan

Tujuan Layanan : Memberikan Solusi atas kecemasan siswa dalam menghadapi ujian.

Hasil yang ingin dicapai :

 Siswa dapat mengetahui faktor penyebab kecemasan

 Siswa mempunyai kemampuan dalam mengurangi kecemasan dalam menghadapi ujian

Sasaran Kegiatan : Siswa Kelas X IA -4

Sekolah : SMA Negeri 1 Bahorok

Strategi pelaksanaan a. Kegiatan Awal

Memenggil langsung siswa yang telah ditentukan sebagai konseli b. Kegiatan Inti

 Tahap Awal

1. Mengucapkan salam, terimakasih dan selamat datang Selamat Pagi/Siang

Apakabar ? (jawaban klien)

Terimaksih saya ucapkan karena telah bersedia menghadiri kegiatan ini sesuai dengan kesepakatan yang telah kita buat pada pertemuan sebelumya

2. Do’a

Sebelum kita memulai kegiatan kita pada hari ini, mari kita awali kegiatan kita ini dengan berdoa terlebih dahulu. “ Ya Tuhan berikanlah kami pikiran yang jernih dan hati yang lapang untuk dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan sesuai dengan apa yang kami harapkan sehingga kami dapat menemukan solusi dan pemecahan masalah yang kami hadapi saat ini. Amin.”

3. Pengertian Konseling

(28)

mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Kedua, Desensitisasi Sistematis adalah teknik yang diterapkan untuk membantu siswa guna memperbaiki pola tingkah lakunya dengan melakukan desensitisasi atau gerak-gerak relaksasi yang menyenangkan untuk membantu masalah yang dihadapi.

Jadi Konseling Desensitisasi Sisematis adalah pemberian bantuan yang dilakukan secara perorangan dengan cara yang menyenangkan untuk membantu masalah siswa dengan melakukan relaksasi.

4. Asas Konseling

Dalam konseling terdapat beberapa asas yang perlu kita pamahi dan patuhi yaitu :

1. Asas Kerahasiaan yaitu semua yang kita ungkapkan yang berkaiatn dengan masalah yang kita bahas ini bersifat pribadi hanya kita berdua saya yang mengetahuinya dan ini akan saya rahasiakan kepada sisapa pun.

2. Asas Keterbukaan yaitu adik harus mengungkapkan pikiran dan perasaan secara terbuka tanpa ada yang ditutup-tutupi. 3. Asas kesukarelaan yaitu adik melakukan kegiatan ini

berdasarkan kesukarelaan tanpa adanya paksaan.

4. Tanggung Jawab , dimana adik harus memiliki sikap tanggung jawab penuh terhadap diri adik.

 Tahap Peralihan

1. Menjelaskan kegiatan yang dijalani

Bagaimana perasaannya ? (Jawaban klien) Apakah kamu sudah paham ? (jawaban klien)  Tahap Kegiatan

1. Menyepakati masalah yang akan dibahas

Baiklah seperti pertemuan kita yang sudah lewat dimana kita akan membahas mengenai masalah kamu yang mengalami kecemasan dalam menghadapi ujian yang kita peroleh dari angket yang kamu kerjakan ? (Jawaban klien)

2. Eksplorasi Masalah

Nah baiklah sekarang coba kamu jelaskan terlebih dahulu mengenai maslah kamu tersebut ? (dijawab klien) konselor memberikan respon terhadap penjelasan klien (Hubungan timbale balik)

3. Merumuskan Masalah (menyusun hirarki kecemasan)

Untuk mempermudah kita menguranngi kecemasan dalam menghadapi ujian sekarang kita mendaftarkan hal-hal apa saja yang menyebabkan kamu diserang perasaan cemas dan kemudian menyusunnya secara hirarkis. Menyusun hirarkis atau jenjang-jenjang situasi yang menimbulakn kecemasan dari yang kurang hingga yang paling mencemaskan.

4. Latihan Relaksasi

Baikalah sekarang kita kan latihan relaksasi terlebih dahulu agar kamu dapat rileks dan santai sehingga proses Desensitisasi sistematis yang kita laksanakan nanti dapat berjalan dengan baik.( dijawab klien)

(29)

Letakkan tangan adik diatas paha, ibu akan menyuruh adik memejamkan mata jangan membuka mata sebelum ibu menyuruhnya, adik mengerti ?? (Dijawab klien), pejamkan mata secara perlahan, kemudian tarik nafas, tahan…., kemudian lepaskan. Tarik nafas kembali, tahan…., keluarkan. Sekali lagi, tarik nafas …, tahan…, keluarkan. Sekarang buka mata secara perlahan.

2. Relaksasi tangan

Sekarang kita akan relaksasi tangan, kamu siap?? (Dijawab klien). Luruskan kedua tangan kedepan, 1..2..3.. lepaskan. Rentangkan tangan kembali, lekukan jari kebawah 1..2..3.. lepaskan. Angkat tangan keatas rasakan tekanan dari tangan tersebut, 1…2…3.. lepaskan.

3. Relaksasi otot pinggang & Relaksasi leher & kepala

Sekarang kita akan Relaksasi otot pinggang & Relaksasi leher & kepala. Untuk relaksasi ini bungkukkan badan adik ke depan 1..2..3..lepaskan kemudian lepangkan badan adik ke belakang 1..2..3.. lepaskan. Untuk relaksasi leher & kepala, tarik nafas…lepaskan, merengkan kepala ke kanan 1…2..3.. lepaskan, merengkan kepala ke kiri 1..2..3.. lepaskan. Kemudian patahkan tangan adik ke kanan 1..2..3.. lepaskan. Kemudian patahkan tangan adik ke kiri 1..2..3. lepaskan.

4. Relaksasi otot muka & mulut

Sekarang kita akan relaksasi otot muka & mulut. Buka mulut adik selebar-lebarnya, selebar mungkin, tahan..1..2..3. kemudian tutup, atur nafas, tahan lepaskan. Buat badan adik serileks mungkin , letakkan tangan diatas paha, adik merasa sangat tenang dan nyaman rasakan adik gembira, dalam hitungan ketika buka mata 1..2..3. 5. Relaksasi Otot saraf

Sekarang kita kan relaksasi otot saraf. Untuk bisa lebih mengentrol emosi otot dan fita suara adik bisa bernyanyi dari nada yang paling tinggi hingga nada yang paling rendah seperti aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, Do, re, mi, fa, so ,la si do……..

6. Relaksasi otot mata dan dahi

Sekarang kita kan relaksasi otot mata dan dahi. Pejamkan mata kanan…kemudian.. kiri…, buka, sekali lagi, Pejamkan mata kanan …kemudian.. kiri…, buka, sekali lagi, Pejamkan mata kanan… kemudian.. kiri…buka. Oke. Sekarang kerutkan dahi , sekerut mungkin, lepaskan, sekali lagi, kerutkan dahi , sekerut mungkin dan lepaskan.

5. Teknik inti Desensitisasi Sistematis

(30)

sekarang rilekskan badan adik serileks mungkin letakkan tangan adik di atas paha pejamkan mata kemudian rasakan jika adik merasa sangat rileks & nyaman, rasakan adik pada situasi pantai & pegunungan, bayangkan adik sangat nyaman, apabila sangat nyaman, angukan kepala (dijawab klien), kemudian bayangkan kembali ketika kecemasan datang dimana pada saat ujian tersebut, soal sangat sulit, pengawas ujian sangat galak, suasana ujian sangat sulit sangat membuat adik tidak nyaman, apabila sudah tidak tahan dengan ketidaknyamanan tersebut rasakan kembali adik berada di pantai, apabila adik sudah merasa sangat rileks, bayangkan kembali adik berada pada saat ujian dimana adik tidak dapat menjawab banyak soal yang ada , semua soal sulit, apa bila adik merasa cemas angukan kepala (dijawab klien), baiklah jika adik sudah merasa nyaman lambaikan tangan adik (dijawab klien), oke jika adik sudah merasa sangat rileks, buka mata secara perlahan & rasakan bahwa adik sangat rileks, tarik nafas buang nafas perlahan-lahan.

Bagaimana perasan kamu setelah kita melakukan kegiatan ini ? (dijawab klien), apakah kamu sudah agak rileks dan tenang ? (dijawab klien ),

c. Tahap Pengakhiran

1. Mengemukakan bahwa kegiatan akan berakhir

Sepertinya waktu kita tidak cukup banyak lagi dan kegiatan kita hari ini akan segera berakhir.

2. Harapan klien

Namun sebelum itu saya bertanya kepada adik, apa harapan adik setelah mengikuti kegiatan ini ? (dijawab klien)

3. Menyepakati rencana kegiatan lanjutan

Jika seperti itu , bagaimana dengan kegiatan kita selanjutnya ? kapan pertemuan berikutnya kita laksanakan ? (dijawab klien)

4. Do’a

Karena tadi kita mengawali kegiatan kita dengan do’d maka alangkah baiknya kalau kita menutup dengan do’a pula. “ Ya Tuhan, terimakasih atas segala petunjukmu karena pada hari ini kami telah dapat menemukan solusi atas permasalahan yang kami alami, mudahkan kami untuk menjalankan apa yang telah kami temukan, kamimenyadari bahwa kami bukanlah manusia sempurna yang tak lepas dari kesalahan. Berikan kami kesempatan untuk dapat berjumpa kembali guna membahas masalah kami agar masalah kami benar-benar mendapat solusi, pada kesempatan yang telah kami sepakati. Amin.” Baiklah, demikianlah kegiatan konseling kita hari ini, semoga adik dapat lebih matang lagi dalam menghadapi ujian.(dijawab klien)

5. Mengucapkan salam

Kalau begitu kegiatan kita hari ini sudah selesai selamat pagi/siang. Tempat Penyelengaraan : Ruang BK

Waktu : 1 x 45 Menit

Semester : genap

(31)
(32)

Lampiran 2

Penilaian Pelaksanaan Layanan Konseling Desensitisasi Sistematis

Judul Layanan : Mengurangi Kecemasan Siswa dalam Menghadapi Ujian Jenis layanan : Konseling Individual

Bidang Bimbingan : Pribadi Fungsi layanan :Pengentasan

Tujuan Layanan : Memberikan Solusi atas kecemasan siswa dalam menghadapi ujian.

Hasil yang ingin dicapai :

 Siswa dapat mengetahui factor penyebab kecemasan

 Siswa mempunyai kemampuan dalam mengurangi kecemasan dalam menghadapi ujian

Sasaran Kegiatan : Siswa Kelas X IA -3

Sekolah : SMA Negeri 1 Bahorok

Strategi Pelaksanaan:

No Aspek

Ketersediaan Panilaian

Ya Tidak

1 2 3 4 5

Tidak Sesuai

Agak sesuai

Cukup

Sesuai Sesuai

Sangat Sesuai 1 Identitas

(33)

5. Tujuan layanan

6. Hail yang ingin dicapai 7. Sasaran kegiatan

8. Nama sekolah 2 Strategi Pelayanan

A. Kegiatan Awal 1. Memangil klien B. Kegiatan Inti

1. Tahap Awal  Mengucap Salam, terimakasih dan selamat datang.

Selamat Pagi/Siang

Apakabar ? (jawaban klien) Terimaksih saya ucapkan karena telah bersedia menghadiri kegiatan ini sesuai dengan kesepakatan yang telah kita buat pada pertemuan sebelumya

 Doa

(34)

dapat menemukan solusi dan pemecahan masalah yang kami hadapi saat ini. Amin.”

 Pengertian Konseling Desensitisasi

Sistematik.

Sebelum kegiatan ini kita mulai, saya akan menjelaskan pengertian Konseling . Pertama, Konseling adalah salah satu pemberian bantuan yang dilakuakn secara perorangan dan secara langsung. Yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Kedua, Desensitisasi Sistematis adalah teknik yang diterapkan untuk membantu siswa guna memperbaiki pola tingkah lakunya dengan melakukan desensitisasi atau gerak-gerak relaksasi yang menyenangkan untuk membantu masalah yang dihadapi.

(35)

bantuan yang dilakukan secara perorangan dengan cara yang menyenangkan untuk membantu masalah siswa dengan melakukan relaksasi.

 Asas Konseling Dalam konseling terdapat beberapa asas yang perlu kita pamahi dan patuhi yaitu : 1. 1. Asas Kerahasiaan yaitu

semua yang kita ungkapkan yang berkaiatn dengan masalah yang kita bahas ini bersifat pribadi hanya kita

berdua saya yang

mengetahuinya dan ini akan saya rahasiakan kepada sisapa pun.

2. 2. Asas Keterbukaan yaitu adik harus mengungkapkan pikiran dan perasaan secara terbuka tanpa ada yang ditutup-tutupi.

3. 3. Asas kesukarelaan yaitu adik melakukan kegiatan ini berdasarkan kesukarelaan tanpa adanya paksaan.

(36)

2. Tahap Peralihan

 Menanyakan keadaan konseli saat

pelaksanakan Kamu kelihatan tegang ? (dijawab klien ?)

 Menanyakan Perasaan

Bagaimana Perasaan kamu ? (dijawab klien)

 Menyakan kepahaman klien mengenai kegiatan Apakah kamu sudah paham ? (jawaban klien)

3. Tahap Kegiatan

 Menyepakati masalah yang akan dibahas Baiklah seperti pertemuan kita yang sudah lewat dimana kita akan membahas mengenai

masalah kamu yang

mengalami kecemasan dalam menghadapi ujian yang kita peroleh dari angket yang kamu kerjakan ? (Jawaban klien)

(37)

dahulu mengenai maslah kamu tersebut ? (dijawab klien) konselor memberikan respon terhadap penjelasan klien (Hubungan timbale balik)

 Merumuskan

Masalah (menyusun hirarki kecemasan) Untuk mempermudah kita menguranngi kecemasan dalam menghadapi ujian sekarang kita mendaftarkan hal-hal apa saja yang menyebabkan kamu diserang perasaan cemas dan kemudian menyusunnya secara hirarkis. Menyusun hirarkis atau jenjang-jenjang situasi yang menimbulakn kecemasan dari yang kurang hingga yang paling mencemaskan.

(38)

7. 1. Relaksasi Pernafasan

Letakkan tangan adik diatas paha, ibu akan menyuruh adik memejamkan mata jangan membuka mata sebelum ibu menyuruhnya, adik mengerti ?? (Dijawab klien), pejamkan mata secara perlahan, kemudian tarik nafas, tahan…., kemudian lepaskan. Tarik nafas kembali, tahan…., keluarkan. Sekali lagi, tarik nafas …, tahan…, keluarkan. Sekarang buka mata secara perlahan.

8. 2. Relaksasi tangan

Sekarang kita akan relaksasi tangan, kamu siap?? (Dijawab klien). Luruskan kedua tangan kedepan, 1..2..3.. lepaskan. Rentangkan tangan kembali, lekukan jari kebawah 1..2..3.. lepaskan. Angkat tangan keatas rasakan tekanan dari tangan tersebut, 1…2…3.. lepaskan.

(39)

1..2..3..lepaskan kemudian lepangkan badan adik ke belakang 1..2..3.. lepaskan. Untuk relaksasi leher & kepala, tarik nafas…lepaskan, merengkan kepala ke kanan 1…2..3.. lepaskan, merengkan kepala ke kiri 1..2..3.. lepaskan. Kemudian patahkan tangan adik ke kanan 1..2..3.. lepaskan. Kemudian patahkan tangan adik ke kiri 1..2..3. lepaskan.

10.4. Relaksasi otot muka & mulut

Sekarang kita akan relaksasi otot muka & mulut. Buka mulut adik selebar-lebarnya,

selebar mungkin,

tahan..1..2..3. kemudian tutup, atur nafas, tahan lepaskan. Buat badan adik serileks mungkin , letakkan tangan diatas paha, adik merasa sangat tenang dan nyaman rasakan adik gembira, dalam hitungan ketika buka mata 1..2..3.

11.5. Relaksasi Otot saraf

(40)

dari nada yang paling tinggi hingga nada yang paling

rendah seperti

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, Do, re, mi, fa, so ,la si do…….. 12.6. Relaksasi otot mata dan

dahi

Sekarang kita kan relaksasi otot mata dan dahi. Pejamkan mata kanan…kemudian.. kiri…, buka, sekali lagi, Pejamkan mata kanan …kemudian.. kiri…, buka, sekali lagi, Pejamkan mata kanan… kemudian.. kiri…buka. Oke. Sekarang kerutkan dahi , sekerut mungkin, lepaskan, sekali lagi, kerutkan dahi , sekerut mungkin dan lepaskan.

Nah, barusan kita sudah melakukan yang

namanya relaksasi.

(41)

 Teknik inti Desensitisasi

Sistematis

(42)

suasana ujian sangat sulit sangat membuat adik tidak nyaman, apabila sudah tidak

tahan dengan

ketidaknyamanan tersebut rasakan kembali adik bisa menjawab semua soal dan hasil dari ujian itu sangat memuaskan, apabila adik sudah merasa sangat rileks, bayangkan kembali adik berada pada saat ujian dimana adik tidak dapat menjawab banyak soal yang ada , semua soal sulit, apa bila adik merasa cemas angukan kepala (dijawab klien), baiklah jika adik sudah merasa nyaman lambaikan tangan adik (dijawab klien), oke jika adik sudah merasa sangat rileks, buka mata secara perlahan & rasakan bahwa adik sangat rileks, tarik nafas buang nafas perlahan-lahan.

Bagaimana perasan kamu setelah kita melakukan kegiatan ini ? (dijawab klien), apakah kamu sudah agak rileks dan tenang ? (dijawab klien ),

(43)

 Mengemukakan bahwa kegiatan akan berakhir

Sepertinya waktu kita tidak cukup banyak lagi dan kegiatan kita hari ini akan segera berakhir.

 Harapan klien

Namun sebelum itu saya bertanya kepada adik, apa harapan adik setelah mengikuti kegiatan ini ? (dijawab klien)

 Menyepakati

rencana kegiatan lanjutan

Jika seperti itu , bagaimana dengan kegiatan kita selanjutnya ? kapan pertemuan berikutnya kita laksanakan ? (dijawab klien)

 Do’a

(44)

alami, mudahkan kami untuk menjalankan apa yang telah

kami temukan,

kamimenyadari bahwa kami bukanlah manusia sempurna yang tak lepas dari kesalahan. Berikan kami kesempatan untuk dapat berjumpa kembali guna membahas masalah kami agar masalah kami benar-benar mendapat solusi, pada kesempatan yang telah kami sepakati. Amin.” Baiklah, demikianlah kegiatan konseling kita hari ini, semoga adik dapat lebih

matang lagi dalam

menghadapi ujian.(dijawab klien)

 Mengucapkan salam Kalau begitu kegiatan kita hari ini sudah selesai selamat pagi/siang.

 Tempat  Waktu  Semester  Penyelenggara  Pihak yang terlibat  Alat dan

(45)
(46)

Lampiran 3

ANGKET

KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN NAMA :

KELAS : TANGGAL : Petunjuk :

Bacalah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan penuh hati-hati dan pertimbangkan untuk memilih dan memberi tanda cawing (√) pada kolom Ya dan Tidak

 Kolom Ya, apabila pernyataan tersebut cocok dengan diri anda

 Kolom Tidak, apabila pernyataan tersebut tidak cocok dengan diri anda

Hasil pengisian angket tidak berpengaruh pada nilai prestasi akademik Selamat mengerjakan !!!

No Pernyataan Ya Tidak

1.

Ketika mengikuti ujian, saya merasa tidak sehat secara fisik: saya merasa tangan saya berkeringat, sakit perut, pusing, sulit bernafas, dan otot terasa tegang.

2.

Jantung saya berdetak tak beraturan ketika melaksanakan ujian. 3.

Saya merasa sulit memulai belajar untuk ujian.

4. Ketika belajar untuk menghadapi ujian, saya menemukan banyak hal yang mengganggu perhatian saya.

5. Saya merasa akan mendapat nilai jelek dalam ujian itu, tidak peduli seberapa keras saya belajar.

6. Ketika mengerjakan ujian, saya merasa sulit memahami petunjuk dan pertanyaannya.

7. Saya merasa ragu dengan kemampuan dalam menghadapi Ujian.

8.

Saya takut akan ketidakmampuan dalam menjawab soal Ujian. 9.

Saya sulit berkonsentrasi dalam menghadapi ujian

(47)

11.

Saya merasa gugup akan menghadapi Ujian. 12.

Ketika mengerjakan ujian, saya sulit menata fikiran saya 13.

Saya merasa pesimis dalam menghadapi Ujian.

14. Ketika mengerjakan soal ujian, saya sering merasakan “fikiran kosong.”

15.

Saya gelisah memikirkan Ujian di sekolah.

16. Ketika mengerjakan ujian, saya merasa fikiran saya melayang ke hal-hal lain.

17. Saya biasanya dapat nilai lebih jelek pada ujian daripada nilai saya pada tugas dan makalah.

18. Jantung saya berdebar cepat ketika ujian saya selesai paling terakhir

19. Sesudah ujian selesai, saya dapat mengingat informasi yang tidak dapat saya ingat ketika mengerjakan soal ujian.

20. Saya merasa sulit berkonsentrasi ketika teman-teman saya sudah selesai dalam mengerjakan ujian

21. Meskipun telah mempersiapkan diri, saya tetap merasa tidak percaya diri dalam menjawabnya

22. Dalam menjawab soal ujian, saya sering terburu-buru sehingga sering salah dalam menjawabnya

23. Ketika belajar, saya sulit berkonsentrasi karena memikirkan Ujian .

24. Saya takut sekali jika guru yang mengawas pada saat ujian galak

25.

Menjelang ujian, telapak tangan dan kaki saya terasa dingin. 26. Saya takut jika saya paling akhir selesai dalam mengerjakan

soal 27.

Saya sulit memahami soal ujian 28.

Perasaan saya cemas dalam mengikuti ujian 29.

Saya merasa pesimis dalam melaksanakan ujian 30.

Saya takut mendapat nilai jelek dalam mengikuti ujian 31.

Saya gugup dalam mengikuti ujian 32.

Saya sulit memusatkan perhatian saya saat melaksanakan ujian 33.

Saya kwatir jika jawaban saya salah 34.

(48)

35.

Saya gelisah dalam menghadapi Ujian 36.

Saya merasa kemampun sayasangat kurang

37. Saya takut jika melihat guru yang mengawas keliling dalam pelakanaan Ujian

38. Jika ada soal yang tidak dapat saya jawab maka saya akan takut dan cemas

39.

Saya membutuhkan waktu lama dalam mengerjakan soal 40.

Saya takut jika harus remedial karena tidakdapat menjawab soal

(49)
(50)

Lampiran 5

Perhitungan Validitas Kecemasan Menghadapi ujian

Validitas butir angket kecemasan menghadapi ujian menggunakan rumus korelasi Prodict Moment sebagai berikut :

√{ }

Untuk menghitung validitas angket kecemasan menghadapi ujian , r-hitung disbanding dengan r-tabel missal item no 1.

∑ ∑

∑ ∑

N=40

0,39

(51)

Tabel. 1

Ringkasan Perhitungan Validitas Angket MengurangiKecemasan MenghadapiUjian

(52)

Lampiran 6

Bacalah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan penuh hati-hati dan pertimbangkan untuk memilih dan memberi tanda cawing (√) pada kolom Ya dan Tidak

 Kolom Ya, apabila pernyataan tersebut cocok dengan diri anda

 Kolom Tidak, apabila pernyataan tersebut tidak cocok dengan diri anda

Hasil pengisian angket tidak berpengaruh pada nilai prestasi akademik Selamat mengerjakan !!!

No Pernyataan Ya Tidak

1.

Ketika mengikuti ujian, saya merasa tidak sehat secara fisik: saya merasa tangan saya berkeringat, sakit perut, pusing, sulit bernafas, dan otot terasa tegang.

2.

Jantung saya berdetak tak beraturan ketika melaksanakan ujian. 3. Saya merasa akan mendapat nilai jelek dalam ujian itu, tidak

peduli seberapa keras saya belajar.

4. Ketika mengerjakan ujian, saya merasa sulit memahami petunjuk dan pertanyaannya.

5. Saya merasa ragu dengan kemampuan dalam menghadapi Ujian.

6.

Saya takut akan ketidakmampuan dalam menjawab soal Ujian. 7.

Saya sulit berkonsentrasi dalam menghadapi ujian 8.

Saya merasa gugup akan menghadapi Ujian. 9.

Ketika mengerjakan ujian, saya sulit menata fikiran saya 10.

Saya merasa pesimis dalam menghadapi Ujian. 11.

(53)

12. Ketika mengerjakan ujian, saya merasa fikiran saya melayang ke hal-hal lain.

13. Saya biasanya dapat nilai lebih jelek pada ujian daripada nilai saya pada tugas dan makalah.

14. Jantung saya berdebar cepat ketika ujian saya selesai paling terakhir

15. Sesudah ujian selesai, saya dapat mengingat informasi yang tidak dapat saya ingat ketika mengerjakan soal ujian.

16. Saya merasa sulit berkonsentrasi ketika teman-teman saya sudah selesai dalam mengerjakan ujian

17. Dalam menjawab soal ujian, saya sering terburu-buru sehingga sering salah dalam menjawabnya

18. Ketika belajar, saya sulit berkonsentrasi karena memikirkan Ujian .

19. Saya takut sekali jika guru yang mengawas pada saat ujian galak

20.

Menjelang ujian, telapak tangan dan kaki saya terasa dingin. 21. Saya takut jika saya paling akhir selesai dalam mengerjakan

soal 22.

Perasaan saya cemas dalam mengikuti ujian 23.

Saya takut mendapat nilai jelek dalam mengikuti ujian 24.

Saya sulit memusatkan perhatian saya saat melaksanakan ujian 25.

Saya gelisah dalam menghadapi Ujian

26. Saya takut jika melihat guru yang mengawas keliling dalam pelakanaan Ujian

27. Jika ada soal yang tidak dapat saya jawab maka saya akan takut dan cemas

28.

Saya membutuhkan waktu lama dalam mengerjakan soal 29.

Saya takut jika harus remedial karena tidakdapat menjawab soal

(54)

Lampiran 7

Skor

Hasil Angket

Kecemasan Menghadapi Ujian

Kelas X IA 4

No Nama Skor

1 LDS 41,8 %

2 BAS 50,6 %

3 MR 61,8 %

4 DW 62,5 %

5 AN 54,3 %

6 SD 57, 5 %

7 MYP 55,6 %

8 SL 50,6 %

9 WPS 56,8 %

10 DTP 43,75 %

11 RWS 47, 5 %

12 RWSP 48,75 %

13 SS 70 %

14 MJG 48,75 %

15 Al 72,25 %

16 JK 56,25 %

17 AK 70 %

18 PN 71,87 %

19 MAS 58,75 %

20 EU 81,25 %

21 KA 60 %

22 AF 52,5 %

23 SA 56 %

24 PU 64,37 %

25 FT 54,37 %

26 WM 52,5 %

(55)

Lampiran 8

DAFTAR HADIR PESERTA SISWA SMA NEGERI 1 BAHOROK

PADA KEGIATAN LAYANAN KONSELING DESENSITISASI SISTEMATIS Nama kegiatan : Konseling Desnsitisasi Sistematik

Hari/Tanggal : 1. Siklus I

(56)
(57)

Lampiran 9

PROPIL KEGIATAN KONSELING INDIVIDUAL

MENGURANGI KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN Kegiatan : Konseling Desensitisasi Sistematis Siklus 1

Hari, Tanggal :

Pembahsan : Mengurangi kecemasan menghadapi ujian

Konseli : a. AK

AK : Alhamdulilah bu sehat K : Uda sarapan tadi pagi ? sesuai dengan kesepakatan yang telah kita buat pada pertemuan sebelumya.

Sebelum kita memulai kegiatan kita pada hari ini, mari kita awali kegiatan kita ini dengan berdoa terlebih dahulu. “ Ya Tuhan berikanlah kami pikiran yang jernih dan hati yang lapang untuk dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan sesuai dengan apa yang kami harapkan sehingga kami dapat menemukan solusi dan pemecahan masalah yang kami hadapi saat ini. Amin.”

(58)

Jadi Konseling Desensitisasi Sisematis adalah pemberian bantuan yang dilakukan secara perorangan dengan cara yang menyenangkan untuk membantu masalah siswa dengan melakukan relaksasi.

Dalam konseling terdapat beberapa asas yang perlu kita pamahi dan patuhi yaitu :

1. Asas Kerahasiaan yaitu semua yang kita ungkapkan yang berkaiatn dengan masalah yang kita bahas ini bersifat pribadi hanya kita berdua saya yang mengetahuinya dan ini akan saya rahasiakan kepada sisapa pun.

2. Asas Keterbukaan yaitu adik harus mengungkapkan pikiran dan perasaan secara terbuka tanpa ada yang ditutup-tutupi.

3. Asas kesukarelaan yaitu adik melakukan kegiatan ini berdasarkan kesukarelaan tanpa adanya paksaan.

4. Tanggung Jawab , dimana adik harus memiliki sikap tanggung jawab penuh terhadap diri adik.

K : Baiklah seperti pertemuan kita yang sudah lewat dimana kita akan membahas mengenai masalah kamu yang mengalami kecemasan dalam menghadapi ujian yang kita peroleh dari angket yang kamu kerjakan ?

AK : ia bu.

Eksplorasi Masalah

K : Nah baiklah sekarang coba kamu jelaskan terlebih dahulu mengenai maslah kamu tersebut ?

AK : ia bu, melihat hasil angket yang saya peroleh memang sesuai dengan keadaan saya bu, memang pada saat ujian saya sangat cemas sekali bu, saya takut bu dalam menghadapi ujian , saya gugup bu, jantung saya berdebar padahal saya sudah mempersiapkan diri saya sebelum menghadapi ujian itu bu saya bingung bu harus berbuat apa agar saya bisa rilek dalam menghadapi ujian.

K : Baiklah, ibu mengerti apa yang kamu rasakan, dimana kecemasan kamu muncul pada saat ujian padahal kamu sudah mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian.

AK : ia bu, saya deg deg kan bu

Merumuskan Masalah (menyusun hirarki kecemasan)

(59)

AK :Baik bu,

K : nah sekarang coba kamu katakana kepada ibu hal apa yang menimbulkan kamu merasa cemas ?

AK : yang membuat saya cemas bu

1. Saya takut sama pengawas ujian yang kejam

2. Ketika tidak bisa menjawab soal jantung saya berdebar-debar 3. Takut pelajaran yang sudah saya hapal lupa kembali

4. Jantung saya bedebar ketika teman-teman sudah selesai semua 5. Takut jika pengawas ujian menatap saya

6. Takut jawaban yang di tulis salah 7. Takut tidak bisa menjawab soal.

K : baiklah , ibu bisa memahami apa yang kamu rasakan AK, sekarang kita akan menyusunnya secara hirarkis. situasi yang menimbulakn kecemasan dari yang kurang hingga yang paling mencemaskan. Setelah ibu dengarkan tadi ada 7 hal yang menyebabkan kamu diserang perasaan cemas, benar begitu ? AK : iya bu.

K : nah sekarang mari kita urutkan , kamu bias menuliskannya di kertas ini. AK : Baik bu, dari ketujuh factor ini yang kurang menimbulakn kecemasan adalah

1. Takut tidak bisa menjawab soal. 2. Takut jawaban yang di tulis salah 3. Takut jika pengawas ujian menatap saya

4. Jantung saya bedebar ketika teman-teman sudah selesai semua 5. Saya takut sama pengawas ujian yang kejam

6. Ketika tidak bisa menjawab soal jantung saya berdebar-debar 7. Takut pelajaran yang sudah saya hapal lupa kembali

K : oke, nah kita sudah menyusun factor penyebab yang menimbulkan kecemasan pada diri kamu, dan kita juga sudah menyusunnya sesuai dengan yang kamu rasakan. Sekarang sebelum kita masuk ketahap inti kita akan mengulang kembali relaksasi yang kita lakukan pada pertemuan sebelumnya, apakah kamu sudah mempelajarinya kembali di rumah ??

AK : sudah bu.

K : baiklah, agar tahap ini bejalan dengan baik maka kita akan mencoba kembali latihan relaksasi akar kamu dapat benar-benar rileks pada saat proses inti. AK : baik bu,

K : sekarang duduklah serileks mungkin, serileks-rileks nya. Dan kamu mengikuti aba-aba dari ibu.

AK : sudah bu,

K :Baikalah sekarang kita kan latihan relaksasi terlebih dahulu agar kamu dapat rileks dan santai sehingga proses Desensitisasi sistematis yang kita laksanakan nanti dapat berjalan dengan baik.

(60)

K :Letakkan tangan adik diatas paha, ibu akan menyuruh adik memejamkan mata jangan membuka mata sebelum ibu menyuruhnya, adik mengerti ??

AK : Mengerti Bu

K :pejamkan mata secara perlahan, kemudian tarik nafas, tahan…., kemudian lepaskan. Tarik nafas kembali, tahan…., keluarkan. Sekali lagi, tarik nafas …, tahan…, keluarkan. Sekarang buka mata secara perlahan.

2. Relaksasi tangan

K :Sekarang kita akan relaksasi tangan, kamu siap?? AK : Siap bu.

K : Luruskan kedua tangan kedepan, 1..2..3.. lepaskan. Rentangkan tangan kembali, lekukan jari kebawah 1..2..3.. lepaskan. Angkat tangan keatas rasakan tekanan dari tangan tersebut, 1…2…3.. lepaskan.

3. Relaksasi otot pinggang & Relaksasi leher & kepala

K : Sekarang kita akan Relaksasi otot pinggang & Relaksasi leher & kepala. Untuk relaksasi ini bungkukkan badan adik ke depan 1..2..3..lepaskan kemudian lepangkan badan adik ke belakang 1..2..3.. lepaskan. Untuk relaksasi leher & kepala, tarik nafas…lepaskan, merengkan kepala ke kanan 1…2..3.. lepaskan, merengkan kepala ke kiri 1..2..3.. lepaskan. Kemudian patahkan tangan adik ke kanan 1..2..3.. lepaskan. Kemudian patahkan tangan adik ke kiri 1..2..3. lepaskan.

4. Relaksasi otot muka & mulut

K :Sekarang kita akan relaksasi otot muka & mulut. Buka mulut adik selebar-lebarnya, selebar mungkin, tahan..1..2..3. kemudian tutup, atur nafas, tahan lepaskan. Buat badan adik serileks mungkin , letakkan tangan diatas paha, adik merasa sangat tenang dan nyaman rasakan adik gembira, dalam hitungan ketika buka mata 1..2..3.

5. Relaksasi Otot saraf

K : Sekarang kita kan relaksasi otot saraf. Untuk bisa lebih mengentrol emosi otot dan fita suara adik bisa bernyanyi dari nada yang paling tinggi hingga nada yang paling rendah seperti aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, Do, re, mi, fa, so ,la si do……..

AK : aaaaaaaaaaaaaaaa, do, re, mi fa so la si dooooo 6. Relaksasi otot mata dan dahi

(61)

mungkin, lepaskan, sekali lagi, kerutkan dahi , sekerut mungkin dan lepaskan.

K :Nah, barusan kita sudah melakukan yang namanya relaksasi. Bagaimana perasaan adik setelah relaksasi yang kita lakukan tadi ?

AK : senang dan rileks bu.

K :Baik, jika suda enak dan rileks kita akan masuk pada teknik inti yaitu Desensitisasi Sistemtis. Apakah adik sudah siap ??

AK : siap bu

Teknik inti Desensitisasi Sistematis

K : Baiklah kita sekarang sampai pada tahap inti dalam kegiatan kita ini yaitu Desensitisasi Sistematis, adik siap ?

AK : siap bu

K :Baiklah sekarang rilekskan badan adik serileks mungkin letakkan tangan adik di atas paha pejamkan mata kemudian rasakan jika adik merasa sangat rileks & nyaman, rasakan adik pada situasi pembagian rapot dan adik adalah juara kelasnya, bayangkan adik sangat senang , apabila sangat senang , angukan kepala

AK : (mengangkuk),

K : kemudian bayangkan kembali ketika kecemasan datang dimana pada saat ujian tersebut adik tidak bisa menjawab soal , jika kecemasan datang rasakan bahwa adik bisa menjawab soal, soal soal ujian itu gampang. Jika adik sudah merasa rileks bayangkan kembali jawaban yang adik tulis dilemaran jawababn itu salah, jika adik merasa cemas lambaikan tangan tapi jika adik tetap rileks angukkan kepala

AK ; (mengangguk)

K : selanjutnya bayangkan kembali jika pengawas ujian menatap adik, pengawas ujian sangat galak, suasana ujian sangat sulit sangat membuat adik tidak nyaman, apabila sudah tidak tahan dengan ketidaknyamanan tersebut rasakan kembali adik berada pada situasi yang nyaman dimana semua soal mudah walaupun pengawas ujian galak tetapi adik tetap rileks karena adik benar-benar mempersiapkan ujian dengan baik karena ingin menjadi juara kelas, apabila adik sudah merasa sangat rileks, bayangkan kembali adik berada pada saat ujian dimana adik tidak dapat menjawab banyak soal yang ada , semua soal sulit, apa bila adik merasa cemas angukan kepala

(62)

K : jika kecemasan itu datang bayangkan kembali adik tadinya sudah mempersiapkan diri sematang mungkin dalam menghadapi ujian jadi semua soal dapat di jawab dengan mudah, semua pelajaran yang adik hafal adik mengingatnya sehingga mempermudah adik menjawab soal, setelah kenyamanan datang bayangkan kembali teman-teman adik sudah selesai menjawab soal dan adik belum selesai mereka sudah mengumpulkan kertas ujian tetapi adik masih tetap mengerjakan soal dengan tenang , baiklah jika adik sudah merasa nyaman dengan kondisi yang adik bayangkan lambaikan tangan adik

AK : (Lambaikan tangan ),

K :oke jika adik sudah merasa sangat rileks, buka mata secara perlahan & rasakan bahwa adik sangat rileks, tarik nafas buang nafas perlahan-lahan. AK : ahhhh

K : Bagaimana perasan kamu setelah kita melakukan kegiatan ini ? AK : perasaan saya senang bu

K : apakah kamu sudah agak rileks dan tenang ? AK : sudah bu, saya merasa lebih enakan bu

K : baiklah ibu harap kamu dapat tetap santai dalam menghadapi ujian, semua ketakutan akan hilang jika kamu benar-benar mempersiapkan diri kamu. AK : ia bu

Tahap Pengakhiran

K : Sepertinya waktu kita tidak cukup banyak lagi dan kegiatan kita hari ini akan segera berakhir. Namun sebelum itu saya bertanya kepada adik, apa harapan adik setelah mengikuti kegiatan ini ?

AK : harapan saya , kita masih melakukan konseling ini bu karena saya sangat berharap pada saat ujian saya benar-benar nyaman.

K : Jika seperti itu , bagaimana dengan kegiatan kita selanjutnya ? kapan pertemuan berikutnya kita laksanakan ?

AK : minggu depan bu

K : baiklah kita kan melanjutkan kegiatan kita minggu depan ya AK. AK : iya bu.

(63)

dapat berjumpa kembali guna membahas masalah kami agar masalah kami benar-benar mendapat solusi, pada kesempatan yang telah kami sepakati. Amin.” Baiklah, demikianlah kegiatan konseling kita hari ini, semoga adik dapat lebih matang lagi dalam menghadapi ujian

AK : Amin. Terimakasih bu

K : Kalau begitu kegiatan kita hari ini sudah selesai selamat pagi.

Konseli AL

Tahap Awal

AL : Selamat Pagi bu ? K : Pagi AL.

Apakabar ?

AL : Alhamdulilah bu sehat K : Pelajaran apa tadi ? AL : iya bu tau, mau melakukan konseling.

K : ia, Terimaksih saya ucapkan karena telah bersedia menghadiri kegiatan ini sesuai dengan kesepakatan yang telah kita buat pada pertemuan sebelumya.

Sebelum kita memulai kegiatan kita pada hari ini, mari kita awali kegiatan kita ini dengan berdoa terlebih dahulu. “ Ya Tuhan berikanlah kami pikiran yang jernih dan hati yang lapang untuk dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan sesuai dengan apa yang kami harapkan sehingga kami dapat menemukan solusi dan pemecahan masalah yang kami hadapi saat ini. Amin.”

Sebelum kegiatan ini kita mulai, saya akan menjelaskan pengertian Konseling . Pertama, Konseling adalah salah satu pemberian bantuan yang dilakuakn secara perorangan dan secara langsung. Yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Kedua, Desensitisasi Sistematis adalah teknik yang diterapkan untuk membantu siswa guna memperbaiki pola tingkah lakunya dengan melakukan desensitisasi atau gerak-gerak relaksasi yang menyenangkan untuk membantu masalah yang dihadapi.

Jadi Konseling Desensitisasi Sisematis adalah pemberian bantuan yang dilakukan secara perorangan dengan cara yang menyenangkan untuk membantu masalah siswa dengan melakukan relaksasi.

(64)

1. Asas Kerahasiaan yaitu semua yang kita ungkapkan yang berkaiatn dengan masalah yang kita bahas ini bersifat pribadi hanya kita berdua saya yang mengetahuinya dan ini akan saya rahasiakan kepada sisapa pun.

2. Asas Keterbukaan yaitu adik harus mengungkapkan pikiran dan perasaan secara terbuka tanpa ada yang ditutup-tutupi.

3. Asas kesukarelaan yaitu adik melakukan kegiatan ini berdasarkan kesukarelaan tanpa adanya paksaan.

4. Tanggung Jawab , dimana adik harus memiliki sikap tanggung jawab penuh terhadap diri adik.

K : Baiklah seperti pertemuan kita yang sudah lewat dimana kita akan membahas mengenai masalah kamu yang mengalami kecemasan dalam menghadapi ujian yang kita peroleh dari angket yang kamu kerjakan ?

AL : ia bu.

Eksplorasi Masalah

K : Nah baiklah sekarang coba kamu jelaskan terlebih dahulu mengenai maslah kamu tersebut ?

AL : ia bu, dalam menghadapi ujian saya selalu cemas bu, saya takut bu, jantung saya bedebar dan saya langsung pucat jika bel pertanda ujian akan dimulai berbunyi , saya bingung bu harus berbuat apa agar saya bisa rilek dalam menghadapi ujian.

K : Baiklah, ibu mengerti apa yang kamu rasakan, dimana kecemasan kamu muncul pada saat ujian ketika pengwas sudah memasuki ruangan

AL : ia bu, saya deg deg kan bu

Merumuskan Masalah (menyusun hirarki kecemasan)

K : baiklah AL, Untuk mempermudah kita menguranngi kecemasan dalam menghadapi ujian sekarang kita mendaftarkan hal-hal apa saja yang menyebabkan kamu diserang perasaan cemas, factor penyebab yang membuat kamu cemas dalam menghadapi ujian,

AL :Baik bu,

K : nah sekarang coba kamu katakana kepada ibu hal apa yang menimbulkan kamu merasa cemas ?

AL : yang membuat saya cemas bu

(65)

K : baiklah , ibu bisa memahami apa yang kamu rasakan AL, sekarang kita akan menyusunnya secara hirarkis. situasi yang menimbulakn kecemasan dari yang kurang hingga yang paling mencemaskan. Setelah ibu dengarkan tadi ada 5 hal yang menyebabkan kamu diserang perasaan cemas, benar begitu ? AL : iya bu.

K : nah sekarang mari kita urutkan , kamu bisa menuliskannya di kertas ini. AL : Baik bu, dari kelima factor ini yang kurang menimbulakn kecemasan adalah

1. pada saat ujian saya takut tidak dapat menjawab soal 2. saat ujian saya kwatir tentang soal yang diberi 3. saat ujian jantung saya bedebar-debar

4. pada saat menjawab soal saya takut jawaban saya salah 5. saat bel masuk pertanda ujian saya agak merinding.

K : oke, nah kita sudah menyusun factor penyebab yang menimbulkan kecemasan pada diri kamu, dan kita juga sudah menyusunnya sesuai dengan yang kamu rasakan. Sekarang sebelum kita masuk ketahap inti kita akan mengulang kembali relaksasi yang kita lakukan pada pertemuan sebelumnya, apakah kamu sudah mempelajarinya kembali di rumah ??

AL : sudah bu.

K : baiklah, agar tahap ini bejalan dengan baik maka kita akan mencoba kembali latihan relaksasi akar kamu dapat benar-benar rileks pada saat proses inti. AL : baik bu,

K : sekarang duduklah serileks mungkin, serileks-rileks nya. Dan kamu mengikuti aba-aba dari ibu.

AL : sudah bu,

K :Baikalah sekarang kita kan latihan relaksasi terlebih dahulu agar kamu dapat rileks dan santai sehingga proses Desensitisasi sistematis yang kita laksanakan nanti dapat berjalan dengan baik.

1. Relaksasi Pernafasan

K :Letakkan tangan adik diatas paha, ibu akan menyuruh adik memejamkan mata jangan membuka mata sebelum ibu menyuruhnya, adik mengerti ??

AL : Mengerti Bu

K :pejamkan mata secara perlahan, kemudian tarik nafas, tahan…., kemudian lepaskan. Tarik nafas kembali, tahan…., keluarkan. Sekali lagi, tarik nafas …, tahan…, keluarkan. Sekarang buka mata secara perlahan.

2. Relaksasi tangan

(66)

K : Luruskan kedua tangan kedepan, 1..2..3.. lepaskan. Rentangkan tangan kembali, lekukan jari kebawah 1..2..3.. lepaskan. Angkat tangan keatas rasakan tekanan dari tangan tersebut, 1…2…3.. lepaskan.

3. Relaksasi otot pinggang & Relaksasi leher & kepala

K : Sekarang kita akan Relaksasi otot pinggang & Relaksasi leher & kepala. Untuk relaksasi ini bungkukkan badan adik ke depan 1..2..3..lepaskan kemudian lepangkan badan adik ke belakang 1..2..3.. lepaskan. Untuk relaksasi leher & kepala, tarik nafas…lepaskan, merengkan kepala ke kanan 1…2..3.. lepaskan, merengkan kepala ke kiri 1..2..3.. lepaskan. Kemudian patahkan tangan adik ke kanan 1..2..3.. lepaskan. Kemudian patahkan tangan adik ke kiri 1..2..3. lepaskan.

4. Relaksasi otot muka & mulut

K :Sekarang kita akan relaksasi otot muka & mulut. Buka mulut adik selebar-lebarnya, selebar mungkin, tahan..1..2..3. kemudian tutup, atur nafas, tahan lepaskan. Buat badan adik serileks mungkin , letakkan tangan diatas paha, adik merasa sangat tenang dan nyaman rasakan adik gembira, dalam hitungan ketika buka mata 1..2..3.

5. Relaksasi Otot saraf

K : Sekarang kita kan relaksasi otot saraf. Untuk bisa lebih mengentrol emosi otot dan fita suara adik bisa bernyanyi dari nada yang paling tinggi hingga nada yang paling rendah seperti aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, Do, re, mi, fa, so ,la si do……..

AL : aaaaaaaaaaaaaaaa, do, re, mi fa so la si dooooo 6. Relaksasi otot mata dan dahi

K : Sekarang kita kan relaksasi otot mata dan dahi. Pejamkan mata kanan…kemudian.. kiri…, buka, sekali lagi, Pejamkan mata kanan …kemudian.. kiri…, buka, sekali lagi, Pejamkan mata kanan… kemudian.. kiri…buka. Oke. Sekarang kerutkan dahi , sekerut mungkin, lepaskan, sekali lagi, kerutkan dahi , sekerut mungkin dan lepaskan.

K :Nah, barusan kita sudah melakukan yang namanya relaksasi. Bagaimana perasaan adik setelah relaksasi yang kita lakukan tadi ?

AL : senang dan rileks bu.

K :Baik, jika suda enak dan rileks kita akan masuk pada teknik inti yaitu Desensitisasi Sistemtis. Apakah adik sudah siap ??

(67)

Teknik inti Desensitisasi Sistematis

K : Baiklah kita sekarang sampai pada tahap inti dalam kegiatan kita ini yaitu Desensitisasi Sistematis, adik siap ?

AL : siap bu

K :Baiklah sekarang rilekskan badan adik serileks mungkin letakkan tangan adik di atas paha pejamkan mata kemudian rasakan jika adik merasa sangat rileks & nyaman, rasakan adik pada situasi pembagian rapot dan adik adalah juara kelasnya, bayangkan adik sangat senang , apabila sangat senang , angukan kepala

AL : (mengangkuk),

K : kemudian bayangkan kembali ketika kecemasan datang dimana pada saat ujian tersebut adik tidak bisa menjawab soal , jika kecemasan datang rasakan bahwa adik bisa menjawab soal, soal soal ujian itu gampang. Jika adik sudah merasa rileks bayangkan kembali jawaban yang adik tulis dilemaran apabila sudah tidak tahan dengan ketidaknyamanan tersebut rasakan kembali adik berada pada situasi yang nyaman dimana semua soal mudah , sesuai dengan kemampuan adik adik tetap rileks karena adik benar-benar mempersiapkan ujian dengan baik karena ingin menjadi juara kelas, apabila adik sudah merasa sangat rileks, bayangkan kembali adik berada pada saat ujian dimana jantung adik berdebar-bebar adik tidak dapat menjawab banyak soal yang ada , semua soal sulit, semua jawaban adik salah apa bila adik tmerasa cemas angukan kepala

AL : (menganguk),

K : jika kecemasan itu datang bayangkan kembali adik tadinya sudah mempersiapkan diri sematang mungkin dalam menghadapi ujian jadi semua soal dapat di jawab dengan mudah, semua pelajaran yang adik hafal adik mengingatnya sehingga mempermudah adik menjawab soal, setelah kenyamanan datang bayangkan bel tanda ujian akan berlangsung telah berbunyi adik merinding karena ujian akan dimulai, adik takut takut dan sangat takut,, baiklah jika adik sudah merasa nyaman dengan kondisi yang adik bayangkan lambaikan tangan adik

Gambar

Gambar 3.1  Siklus Penelitian Tindakan Kelas ...................................
Tabel. 1 Ringkasan Perhitungan Validitas Angket MengurangiKecemasan MenghadapiUjian
gambaran masalah anda. Tanggal Layanan  Jenis Layanan
gambaran masalah anda. Tanggal Layanan  Jenis Layanan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan Metode Multi Criteria Evaluation (MCE) untuk analisis kesesuaian lahan dengan kriteria yang lebih dari satu, penentuan nilai bobot dari kriteria ditentukan secara

Disusunnya penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang peran dan tugas GPK pada mata pelajaran matematika. Hasil penelitian yang mengambil objek

Namun, sangat penting memperhatikan berbagai bahan yang dipakai untuk merehabilitasi terumbu karang, termasuk dampak yang ditimbulkannya terhadap ekosistem alami

Sebuah industri yang baik adalah apabila dalam manajemen industri tersebut diadakan pengendalian kualitas untuk setiap produk yang akan, sedang dan telah diproduksi sebelum

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yakni untuk mengetahui efisiensi dari variasi tinggi tabung udara dan jarak lubang tekan dengan katup pengantar pompa hidram 3

Gagasan mengenai benda sangat berkaitan dengan konsep anak tentang ruang dan waktu yang juga belum terakomodasi dengan baik. Struktur ruang dan waktu belum jelas dan

Kelompok-kelompok perusahaan dalam negeri dengan susunan khusus, bidang usaha dan jalur hubungan sendiri dengan penguasa politik, muncul dan dibentuk

Pada tulisan ini akan dikonstruksikan Kosnita dengan menggunakan excenter yang dihubungkan menjadi segitiga, selanjutnya dari segitiga luar dikontruksikan teorema Kosnita dengan