• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pelaksanaan seleksi Sumber Daya Manusia terhadap penempatan jabatan pegawai studi pada BMT Ta'awun Cipulir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh pelaksanaan seleksi Sumber Daya Manusia terhadap penempatan jabatan pegawai studi pada BMT Ta'awun Cipulir"

Copied!
174
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PELAKSANAAN SELEKSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PENEMPATAN JABATAN PEGAWAI

STUDI PADA BMT TA’AWUN CIPULIR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh

Azhar Firmansyah

105046101668

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

LEMBAR PENYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 05 April 2011

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puja dan Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

dengan rahmat, taufiq dan inayahnya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi

ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada baginda besar Nabi Muhammad

SAW. Pembawa pesan suci Al-Qur’an, sang cahaya pelita dalam gelapnya dunia. Penulis menyadari bahwa selama penulisan skripsi ini, penulis telah

mendapatkan banyak bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, baik

secara moril maupun materiil. Oleh karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta atas semua pengorbanan baik moril atau materil,

motivasi dan doanya. Atas semua kasih sayangmu yang tak terukur oleh apapun

nilainya. Terima kasih papa dan mama tercinta.

2. Bapak Prof. Dr. HM. Amin Suma, SH, MA, MM, selaku Dekan Fakultas Syariah

(4)

3. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Program Studi Muamalat (Ekonomi

Islam) dan Bapak Mu’min Roup, S.Ag, MM, selaku Sekretaris Program Studi Muamalat(Ekonomi Islam).

4. Bapak Indoyama, SE, MM, dan Bapak Dr. Syahrul A’dam, M.Ag selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang senantiasa meluangkan waktu dan memberikan

arahan, koreksi dan saran hingga penulisan skripsi ini terselesaikan.

5. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan ilmunya, serta karyawan Universitas Islam Negeri yang

telah memberikan bantuannya kepada penulis.

4. Istriku Nova Yuanita Sari, Kakak dan adikku tersayang, dan Kedua orang Tua

dari Nova Yuanita Sari yang selama ini selalu mendukung dan tiada hentinya

selalu memberikan semangat untuk terus menjadi yang terbaik.

5. Untuk sahabat seperjuanganku Muhajir S.E.I, Indra Hadinata, S.E.I dan Ahmad

Nanang Syahroni, S.E.I, terima kasih atas pertolongan dan kebersamaannya

selama ini dalam suka maupun duka selalu kita jalani bersama, semoga segala

kebaikan dan keikhlasanmu dapat balasan dari Allah SWT.

6. Sahabat-sahabat Perbankan Syariah angkatan 2005, khususnya, Indra Hadinata,

S.E.I, Syafi’I Hazami, Ahmad Fauzan, Ikromi Ramadhani, S.E.I, Irfan Wahyudi, S.E.I, Ghiffari Ragil Ibrahim, S.E.I serta teman-teman kosan khususnya

(5)

untuk kebersamaan kita selama ini dan semoga persahabatan ini terus terjalin

selamanya.

7. Teman – teman seangkatan tahun 2004 dari Pesantren modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur, khususnya Hendry, Saepul Anwar, Ahmad

Maulana, dan Pury Maryah. serta teman-teman vensat BBC khususnya Putra,

Zaki, Zainul Muttaqin dan Rizal Terima Kasih atas kebersamaannya

8. Karyawan dan karyawati BMT Ta’awun Cipulir Jakarta Selatan yang telah menjadi responden.

9. Untuk semua teman, saudara, dan orang-orang disekitarku yang tidak dapat ku

sebut satu persatu. Semoga Allah membalas semua kebaikan yang telah kalian

lakukan. Amin….

Akhirnya, kepada Allah SWT jualah penulis serahkan segalanya serta

panjatkan doa semoga amal kebajikan mereka diterima di sisi-Nya, dan diberikan

pahala yang berlipat ganda sesuai dengan amal perbuatannya. Penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca

pada umumnya.

Akhir kata, semoga sekecil apapun kebaikan yang telah kita lakukan, akan

menjadi investasi kekal di akhirat nanti. Amin…..

Jakarta, 05 Maret 2011

(6)

ABSTRAKSI

hasil penelitian pada skripsi ini ditemukan bahwa pelaksanaan seleksi pada BMT

Ta’awun melalui beberapa tahapan dalam menyeleksi para calon pegawai atau calon

pelamar yaitu diantaranya :Kegiatan penyeleksian surat-surat lamaran., Kegiatan

pemeriksaan referensi., Interview Pendahuluan.Tes kemampuan verbal dan non

verbal para pelamar, Tes Psikologi atau Psycho test., Tes Kesehatan., Kegiatan

wawancara akhir.

Pada penelitian ditemukan bahwa penempatan posisi jabatan pegawai yang

dilaksanakan oleh BMT Ta’awun untuk menyesuaikan jabatan yang sesuai dengan

SDM dan hasil pelaksanaan seleksi dengan beberapa ketentuan sebagai berikut

:Pendidikan, Pengalaman kerja, Keadaan fisik pegawai, Kecerdasan, Kematangan

diri, Pengetahuan Pekerjaan

Nilai korelasi yang didapat antara kedua variabel adalah signifikansi r sebesar

0,567 dan sig (p) 0,002 < 0,01, berarti terdapat hubungan yang positif dan

signifikansi antara pelaksanaan seleksi dengan penempatan jabatan pegawai, maka

makin positif pelaksanaan seleksi calon pegawai, maka makin tinggi tingkat

kesesuaian penempatan jabatan. Sebaliknya makin negatif pelaksanaan seleksi, maka

makin rendah tingkat kesesuaian penempatan jabatan. Hasil uji t menunjukkan bahwa

pelaksanaan seleksi berpengaruh secara signifikan terhadap penempatan jabatan

pegawai. Nilai t diperoleh sebesar 3,377 dengan tingkat signifikansi 0,002. Karena

(7)

seleksi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen penempatan jabatan

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ………. vi

DAFTAR ISI ……… xi

DAFTAR TABEL ………. xv

DAFTAR GAMBAR ……… xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ……….…….. 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………. 4

D. Kerangka Pemikiran ………..5

E. Riview Studi Terdahulu ……… 7

F. Metode Penelitian ………. 8

1. Jenis Data dan Sumber Data ………. 8

2. Teknik Pengumpulan Data ………..…….. 8

3. Populasi ………. 9

4. Teknik Analisa Data ………. 10

G. Pedoman Penulisan Skripsi ………... 13

(9)

BAB II LANDASAN TEORI

A. Seleksi Sumber Daya Manusia ………. 16

B. Tujuan dan Cara Seleksi Sumber Daya Manusia ……….. 18

1. Tujuan Seleksi Sumber Daya Manusia ……… 18

2. Cara Seleksi Sumber Daya Manusia ……… 19

C. Kualifikasi-Kualifikasi Sumber Daya Manusia ……… 27

D. Karakteristik Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas …………... 31

E. Pengertian Penempatan Jabatan ……… 33

F. Hubungan Antara Pelaksanaan Seleksi Dengan Kesesuaian Penempatan Jabatan ………. 34

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat Pendirian BMT Ta’awun……… 37

B. Visi, Misi, dan Tujuan BMT Ta’awun………..39

C. Struktur Organisasi ………... 41

D. Produk-Produk BMT Ta’awun………. 44

E. Seleksi SDM Berkualitas BMT Ta’awun………. 48

(10)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Proses Seleksi BMT Ta’awun……….. 61 B. Sumber Daya Manusia Berkualitas Menurut BMT Ta’awun……... 72 C. Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi BMT Ta’awun Dalam Pelaksanaan

Seleksi Untuk Memperoleh SDM Berkualitas ……….. 76

D. Pelaksanaan Penempatan Jabatan Pada BMT Ta’awun……… 77

E. Gambaran Umum responden ……… 82

F. Uji Validitas dan Realibilitas

1. Uji Validitas ……….. 85

2. Uji Realibilitas ……….. 89

G. Analisa Deskripsi Indikator Variabel ………90

H. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas ………... 99

2. Uji Linearitas ……… 101

I. Uji Hipotesis

1. Uji Koefisien Determinasi ……… 102

(11)

3. Hasil Hipotesa: Pengaruh Pelaksanaan

Seleksi Sumber Daya Manusia Terhadap Kesesuaian Penempatan

Posisi Jabatan Pegawai …………. 107

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ………... 108

Saran ………. 110

DAFTAR PUSTAKA

(12)

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Perbedaan Skripsi Penulis Dengan Skripsi yang lain …….. 8 Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ………. 82 Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan usia …………... 83 Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir … 83 Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan jabatan ………... 84 Tabel 4.5 Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja ……….. 85 Tabel 4.6 Variabel X pelaksanaan seleksi pravaliditas ………. 86

Tabel 4.7 Variabel Y penempatan jabatan pravaliditas ……… 87

Tabel 4.8 Variabel X pelaksanaan seleksi setelah uji validitas ………. 88 Tabel 4.9 Variabel Y penempatan jabatan setelah uji validitas ……… 89 Tabel 4.10 Hasil uji realibilitas variabel X pelaksanaan seleksi ……… 89 Tabel 4.11 Hasil uji realibilitas variabel Y penempatan jabatan ……… 90 Tabel 4.12 Penjelasan responden terhadap interview kerja ……… 91 Tabel 4.13 Penjelasan responden terhadap tes tertulis dan psikotes …... 92 Tabel 4.14 Penjelasan responden terhadap tes kesehatan ………... 94

(13)

Tabel 4.16 Penjelasan responden terhadap minat,

bakat dan kemampuan ………...96

Tabel 4.17 Penjelasan responden terhadap penempatan jabatan ……… 98

Tabel 4.18 Hasil uji normalitas (One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test) ………... 100

Tabel 4.19 Hasil uji koefisien determinasi ( correlations ) ………. 103

Tabel 4.20 Model Summaryb……….. 103

Tabel 4.21 Hasil uji T ………. 104

(14)

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Alur Berpikir Penelitian variabel X dan variabel Y ………..7

Gambar 3.1 Struktur organisasi cabang BMT Ta’awun ………... 42

Gambar 4.1 Histogram dependent variabel X pelaksanaan seleksi …….. 100 Gambar 4.2 Normal P-P plot of regression standardized residual

dependent variabel X pelaksanaan seleksi ……… 101

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi sekarang ini, tidak dapat di pungkiri oleh adanya

persaingan yang sangat kompetitif dalam mendapatkan pekerjaan. Mengapa

belakangan ini tingkat persaingan mencari kerja semakin ketat, karena setiap

tahunnya, banyak sekali calon pencari kerja, baik dari lulusan sekolah menengah

maupun dari sarjana yang di hasilkan oleh lembaga pendidikan di Indonesia,

walaupun jumlah lulusan selalu banyak pada tiap tahunnya, namun tidak

sebanding dengan lapangan kerja yang tersedia.1

Meskipun selalu tersedia lapangan pekerjaan, baik dari pemerintah maupun

swasta yang memberikan kesempatan bekerja, tetap saja tidak dapat menampung

para lulusan tersebut.Di samping itu, dari segi penyaringan calon pekerja

sangatlah selektif dan penuh dengan pertimbangan.Semua perusahaan-perusahaan

tersebut hanya ingin menerima SDM yang berkualitas yaitu orang-orang yang

dianggap mampu melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan kedudukan yang

1

(16)

telah ditentukan.Dan sumber daya yang sangat penting yang hendaknya dimiliki

oleh perusahaan adalah SDM yang menggunakan segenap kemampuannya baik

tenaga, kreatifitas dan semangatnya untuk memajukan suatu perusahaan.

Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan aset (kekayaan)

yang sangat berharga, yang harus dipelihara dan dikembangkan, sehingga ia dapat

memberikan kontribusi optimal bagi kelanjutan perusahaan atau lembaga itu

sendiri. Dewasa ini seluruh perusahaan akan mencari sumber daya manusia yang

berkualitas dan berkompeten (ahli) dibidangnya, karena sumber daya manusialah

yang menentukan maju dan mundurnya suatu perusahaan2. Walaupun suatu

perusahaan yang kondisi sumber daya lainnya berlimpah, seperti tingkat

kemanajemenan yang bagus dan menggunakan teknologi yang modern, tidak

akan efektif jika tidak didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan

professional.

Proses seleksi merupakan langkah awal bagi suatu perusahaan untuk dapat

memperoleh tenaga kerja yang berkualitas, sehingga dapat menunjang

tercapainya tujuan perusahaan dengan baik. Melalui seleksi ini diharapkan dapat

memberikan informasi yang benar tentang kemampuan dan keahlian para calon

tenaga kerja yang di rekrutnya.

Kita juga mengetahui, bahwa proses seleksi yang dilakukan oleh perusahaan,

selain memakan waktu yang cukup lama juga membutuhkan biaya yang tidak

2

(17)

sedikit. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang tidak ingin dibebani dengan

masalah yang berkenaan dengan proses seleksi ini.

Jika perusahaan dapat melaksanakan proses ini dengan cara yang tepat, jujur,

cermat, dan objektif, maka dapat dipastikan perusahaan akan dapat menghemat

biaya perusahaan dan mendapatkan calon tenaga kerja yang baik atau sumber

daya manusia yang berkualitas.

Dalam melaksanakan aktivitasnya, BMT Ta’awun sebagai salah satu BMT menyerupai koperasi berdasarkan misi dan tujuan BMT itu sendiri secara umum

merupakan badan ekonomi yang menaungi aspek legal dari BMT saat ini yang

sesuai adalah “Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah, banyak membutuhkan pegawai

dengan berbagai macam keahlian dan tingkat pendidikan. Untuk itu perusahaan

menyadari pentingnya proses seleksi sumber daya manusia untuk mendapatkan

pegawai. Karena dari proses inilah perusahaan mengharapkan kualitas pegawai

yang sesuai dengan kualifikasi perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis akan membahas tentang pola

pelaksanaan seleksi dalam kaitannya dengan upaya untuk memperoleh sumber

daya manusia yang berkualitas pada BMT Ta’awun, maka penulis memilih judul

(18)

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Beberapa dari identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi masalah

dalam mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang hanya dari sisi

seleksi karyawan dan kesesuaian penempatan jabatan saja.

Perumusan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pelaksanaan seleksi yang diterapkan oleh BMT Ta’awun untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas ?

2. Bagaimanakah pelaksanaan penempatan jabatan yang dilakukan BMT

Ta’awun?

3. Bagaimana tingkat pengaruh antara pelaksanaan seleksi dengan penempatan

jabatan pegawai BMT Ta’awun ? C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui proses pelaksanaan seleksi yang dilakukan oleh BMT

Ta’awun.

b. Untuk mengetahui bagaimana BMT Ta’awun mendapatkan sumber daya manusia berkualitas.

c. Untuk mengetahui terapan teori manajemen SDM dan hubungan antara

pelaksanaan seleksi dengan kesesuaian penempatan jabatan pegawai pada

BMT Ta’awun.

(19)

a. Bagi perusahaan yang terkait mempunyai manfaat sebagai alat ukur

seberapa besar keberhasilan BMT Ta’awun, dalam menerapkan proses seleksi di perusahaannya.

b. Bagi Mahasiswa manfaat nya adalah sebagai aplikasi dari ilmu yang

selama ini dapat dari pendidikan akademis kampus.

c. Bagi pihak lain, sebagai bahan bacaan yang dapat menambah pengetahuan

tentang pelaksanaan seleksi dan kesesuian penempatan jabatan pegawai

sebagai bahan perbandingan didalam melakukan penelitian selanjutnya

dalam bidang yang sama.

D. Kerangka Pemikiran

Proses seleksi yang serangkai dengan rekrutmen merupakan aktivitas

operasional yang pertama dalam MSDM, dan proses – proses tersebut merupakan proses yang sangat penting didalam suatu perusahaan. Hal ini disebabkan karena

kualitas dari sumber daya manusia didalam organisasi ditentukan oleh proses – proses tadi. Apabila proses tersebut tidak dilakukan dengan baik, maka

perusahaan pada akhirnya akan mendapatkan sumber daya manusia yang kurang

baik kualitasnya dan hal ini dapat menghambat aktivitas perusahaan dan akhirnya

akan menghambat pula tujuan perusahaan.

Dalam hal ini, sebelum proses seleksi dilakukan tentunya proses rekrutmen

telah dilaksanakan terlebih dahulu.proses rekrutmen dilakukan dengan maksud

(20)

sehingga perusahaan akan mempunyai kesempatan yang lebih besar dalam

melakukan pilihan terhadap calon tenaga kerja yang dianggap memenuhi kriteria

dan standar kualifikasi perusahaan.

Setelah dilakukan proses rekrutmen, maka akan dipilih atau dilakukan

pemilihan dari calon – calon pegawai tersebut untuk mengisi jabatan yang kosong dan proses inilah yang disebut proses seleksi. Proses seleksi merupakan suatu

proses pemilihan pelamar yang terbaik dari sekumpulan pelamar yang

berpotensial untuk dipekerjakan didalam perusahaan.

Proses seleksi dimulai dari penerimaan surat lamaran dari calon pekerja

sampai kepada keputusan penerimaan. Proses tersebut terdiri dari beberapa tahap

yang spesifik yang digunakan untuk menentukan calon pegawai mana yang harus

diterima dan ditolak, serta tetap/tidaknya seorang pegawai ditempakan pada posisi

– posisi tertentu yang ada dalam perusahaan.

Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi yang baik adalah pelaksanaan rekrutmen

dan seleksi yang mampu memenuhi asas “ The Right Man in The Right Place “

jika asas tersebut dipenuhi, dalam arti perusahaan telah menemukan orang yang

tepat untuk posisi yang tepat, maka diharapkan pegawai tersebut mampu

beradaptasi dengan pekerjaannya, berprestasi dengan baik, dan pada akhirnya

akan menunjang perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti menarik suatu hipotesa dan alur

(21)

tercapai kesesuaian penempatan jabatan pegawai “. Adapun alur berpikir pada

penelitian dalam skripsi ini penulis menggunakan dua variabel yakni variabel X

dan variabel Y, dimana variabel X adalah pelaksanaan seleksi yang memiliki

beberapa indikator yaitu; wawancara kerja, tes tertulis dan psikotes, pendidikan,

tes kesehatan, dan minat, bakat dan kemampuan, sedangkan variabel Y adalah

kesesuaian penempatan jabatan pegawai.

Skema alur berpikir dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 1.1

Alur Berpikir Variabel X dan Variabel Y

Variabel X Pelaksanaan Seleksi:

1. Interview

2. Tes Tertulis

3. Tes Kesehatan

4. Pendidikan

5. Minat, Bakat,

dan Kemampuan

Variabel Y

(22)

E. Riview Studi terdahulu

1. Akhmad Saepudin “Analisa Jabatan di lembaga Keuangan Syariah “ studi pada BPRS Bina Rahmah Darmaga Bogor. Prodi Muamalat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2009. Dalam skripsi tersebut lebih banyak

menerangkan tentang analisa jabatan apakah sesuai dengan joblist yang

telah disusun.

2. Junaidi Berutu “Tinjauan hukum Islam terhadap manajemen rekruitmen sumber daya manusia (studi kasus pada BMT Al-Karim Pondok Indah

Jakarta) “.Prodi Muamalat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2001. Dalam

skripsi tersebut lebih menekankan tinjauan seleksi dari segi hukum islam.

Tabel 1.1

(23)

Skripsi ini memberi gambaran tentang pelaksanaan seleksi terhadap

kesesuaian penempatan posisi jabatan pegawai, dimana penelitian ini bersifat

kualitatif-kuantitatif, apakah terjadi hal yang signifikan antara penempatan posisi

jabatan atau perubahan jabatan atas pelaksanaan seleksi diawal dilihat dari

indikator interview kerja, tes tertulis dan psikotes, tes kesehatan, pendidikan dan

minat, bakat serta kemampuan calon pegawai.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang digunakan

untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan seleksi terhadap kesesuaian penempatan

jabatan pegawai pada BMT Ta’awun Cipulir sedangkan untuk menjabarkan data-data deskriptif dijawab secara kualitatif.

2. Jenis Data dan Sumber Data

Setiap data yang menguraikan tentang penggambaran pelaksanaan seleksi dan

pelaksanaan penempatan jabatan merupakan jenis data yang dipilih penulis,

sumber pokok data penulisan ini dari perusahaan yang penulis pilih baik dokumen

ataupun informasi dari sumber yang didapat dari BMT Ta’awun, sumber lainnya penulis merujuk kepada buku, majalah, dan media cetak serta media eletronik.

(24)

Tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Penelitian Lapangan ( Field Research ) yaitu serangkaian kegiatan yang

meliputi pengumpulan, pengolahan, pengkajian serta mencari informasi

dari sumber – sumber primer dengan menggunakan beberapa cara :

1) Observasi ( pengamatan langsung ) yaitu teknik pengumpulan data

dengan cara melaksanakan kegiatan langsung pada perusahaan

untuk mencatat data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

2) Interview ( Wawancara ) yaitu pengumpulan data dengan cara

melakukan wawancara langsung dengan staf – staf yang berkompeten maupun dengan Bagian Personalia BMT Ta’awun. 3) Kuisioner / angket yaitu dengan membagikan daftar pertanyaan

kepada responden yang secara logis berhubungan dengan masalah

penelitian. Sedangkan jenis pertanyaan yang diberikan dalam

kuisioner tersebut bersifat closed-ended questions yaitu jenis

pertanyaan yang diberikan bersifat tertutup dimana jawabannya

sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi

kesempatan memberikan jawaban lain.

b. Penelitian Kepustakaan ( Library Research ) yaitu suatu cara

pengumpulan data yang bersumber dari perpustakaan yakni literatur,

(25)

dikembangkan sesuai dengan hasil informasi yang diperoleh melalui

secara langsung maupun tidak langsung.

4. Populasi

Populasi yaitu wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang

menjadi kuantitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.3 Populasi dari penelitian ini adalah

karyawan BMT at Ta’awun Cipulir Jakarta Selatan yang berjumlah 27 Orang. 5. Teknik Analisa Data.

a. Deskripsi Data

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner

disusun secara semi terstruktur dengan pertanyaan bersifat tertutup yaitu

dimana pertanyaan-pertanyaan yang dituliskan telah disediakan jawaban

pecahan, sehingga responden tinggal memilih salah satu dari jawaban yang

telah disediakan.4Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden terlebih

dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas.

b. Uji Kualitas Data

1) Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa

3

Sugiono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung, Alfabeta, 2007), h.61

4

(26)

yang diinginkan serta mampu memperoleh data yang tepat dari variabel

yang diteliti. Validitas suatu pertanyaan dapat dilihat dari hasil output SPSS

pada table dengan judul item-total statistic, menilai kevalidan

masing-masing butir pertanyaan. Suatu butir pernyataan dikatakan valid jika nilai

r-hitung yang merupakan nilai dari corrected item-total correlation lebih

besar daripada t-tabel yaitu 0,2.

2) Realibilitas

Instrumen dikatakan reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu

yang berbeda. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten meskipun diuji berkali-kali.

Jika hasil dari cronbach’s alpha diatas 0,60 maka data tersebut mempunyai

keandalan yang tinggi.

c. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data

terdistribusi dengan normal. Untuk mengetahui apakah data normal atau

tidak dapat dideteksi dengan menggunakan normal probability plot. Dasar

pengambilan keputusannya adalah :

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonalnya, menunjukkan pola distribusi normal. Maka model

(27)

b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah

garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi tidak dapat digunakan.5

2) Uji Linearitas

Uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen bersifat linear ( garis lurus ).6

d. Uji Hipotesa

1)Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam

output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summarybdan

tertulis Adjusted R Square.

Nilai R2 sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat

dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain yang

menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai R2 berkisar antara 0

sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen

dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen.7

2)Uji Regresi Secara Parsial (Uji T)

5

Ibid. Hal. 110

6

Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial, (Jakarta, Salemba Humanika) 2009 hal. 92.

7

(28)

Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Hasil uji

ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel Coefficients.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen, maka digunakan

tingkat signifikansi 0.05, jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka

ada pengaruh dari variabel independen terhadap dependen (koefisien

regresi tidak signifikan), sedangkan jika nilai probability t lebih kecil dari

0.05 maka ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel

dependen (koefisien regresi signifikan).8

G. Pedoman Penulisan Skripsi

Teknik penulis yang digunakan penulis berpedoman pada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2007”.

H. Sistematika Penulisan

Pada penyusunan skripsi ini, penulis akan membahas masalah secara

keseluruhan menjadi lima bab dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

Bab I PENDAHULUAN.

8Singgih, santoso, “ Buku Latihan SPSS Statistik Paramentrik”, PT. Elex Media Komputindo,

(29)

Didalam bab satu yang akan dibahas yaitu tentang latar belakang

masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika

pembahasan.

Bab II LANDASAN TEORI.

Didalam bab dua yang akan dibahas beberapa landasan teori yang

terdiri dari pengertian seleksi sumber daya manusia, tujuan, cara, dan

proses seleksi, kualifikasi dan karakteristik sumber daya manusia yang

berkualitas, pengertian penempatan jabatan,, hubungan pelaksanaan

seleksi sumber daya manusia dengan penempatan jabatan, kerangka

teori dan kerangka konseptual.

Bab III PROFIL OBJEK PENELITIAN.

Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum berdirinya BMT

Ta’awun, Sejarah Singkat, Struktur Organisasi dan sebagainya.

Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH.

Di dalam bab ini yang akan dibahas tentang proses pelaksanaan seleksi

(30)

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN.

Di dalam bab ini merupakan bab terakhir dari seluruh rangkaian

pembahasan yang dilakukan dimana penulis akan mengemukakan

kesimpulan dan saran dari masalah-masalah yang dibahas berdasarkan

asumsi dari bab-bab terdahulu dan mungkin diharapkan dapat

(31)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Seleksi Sumber Daya Manusia

Tenaga kerja adalah sumber daya manusia yang paling berharga bagi suatu

perusahaan, karena suatu perusahaan bergantung pada tenaga-tenaga kerja

tersebut. Perusahaan pasti sadar akan hal tersebut dan oleh karena itu perusahaan

harus memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan

oleh perusahaan. Dengan maksud agar suatu perusahaan dapat mencapai tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam pelaksanaan seleksi, perusahaan haruslah melaksanakan secara jujur,

teliti dan objektif karena hasil seleksi demikian akan membawa hasil yang

benar-benar perusahaan inginkan yaitu mendapatkan tenaga kerja yang tepat untuk

mengisi suatu jabatan tertentu.

Beberapa pengertian mengenai definisi seleksi.yang dikemukan oleh beberapa

para ahli :

Pengertian seleksi menurut Byars adalah proses dari pemilihan individu yang

tersedia yang paling disukai untuk menampilkan keberhasilan yang baik dalam

sebuah pekerjaan.9

9

(32)

Seleksi menurut Jackson dan Mathis adalah suatu proses pengambilan

keputusan merekrut atau tidak merekrut memperhatikan setiap pelamar pekerjaan;

langkah kedua dalam proses rekrutmen. 10

Menurut Pangabean seleksi merupakan sebuah proses yang di tujukan untuk

memutuskan pelamar atau calon pelamar di terima atau di pekerjakan.11

Berdasarkan uraian definisi-definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

proses seleksi merupakan serangkaian langkah spesifik yang digunakan untuk

menentukan pelamar-pelamar mana yang akan di terima dan di tolak. Proses

seleksi ini dimulai saat perusahaan akan melakukan pemilihan calon tenaga kerja

dan berakhir saat adanya keputusan terhadap lamaran tersebut.

Jadi setiap seleksi yang dilakukan untuk memilih pegawai-pegawai baru,

harus cermat, teliti dan objektif agar karyawan yang diterima adalah karyawan

yang mempunyai kualifikasi dan mampu mengerjakan pekerjaannya dengan baik,

sehingga pengendalian, pengembangan dan pengaturan pegawai akan lebih

mudah dilaksanakan.

Beberapa hal mendasar adanya atau pentingnya seleksi pegawai yaitu :

1. Sebagian prestasi manajer bergantung pada prestasi pegawai bawahannya.

2. Seleksi yang efektif penting, mengingat dana yang telah anda investasikan

dalam merekrut dan mengangkat pegawai.

10

Jackson, Mathis,. Human Resources Management. (Jakarta, Salemba Empat 2002), hal. 261.

11

(33)

Seleksi yang baik penting karena implikasi hukumnya terhadap penggunaan

prosedur seleksi yang ilegal.

B. Tujuan dan Cara Seleksi Sumber Daya Manusia 1. Tujuan Seleksi Sumber Daya Manusia

Tujuan seleksi adalah Proses yang mempunyai ciri melibatkan penentuan

karakteristik (calon pegawai) yang dibutuhkan untuk kinerja yang lebih

efektif dalam pekerjaan dan kemudian mengukur para pelamar berdasarkan

karakteristik mereka. Tergantung pada nilai para pelamar pada beberapa tes

dan kesan yang mereka buat saat wawancara, manajer menentukan siapa saja

yang akan atau tidak akan diberi pekerjaan. Pada proses seleksi ini sering

melibatkan adanya cut scores. Para pelamar yang mempunyai nilai di bawah

tingkat-tingkat ini tidak akan lulus atau tidak di terima.

Menurut Byars tujuan dan keputusan seleksi adalah untuk memilih

individu yang paling berhasil untuk menampilkan atau melakukan pekerjaan

dari sekian banyak calon yang lolos seleksi.12

Dan tujuan seleksi menurut Sadili mendapatkan calon karyawan yang

memungkinkan pihak manajer untuk memilih atau menyeleksi calon yang

sesuai dengan kualifikasi yang sedang di butuhkan oleh organisasi atau

perusahaan.13 dengan harapan perusahaan bertujuan untuk mendapatkan :

12

Byars, Lloyd, , Human Resources Management, USA, Library Of Congess Catalog 2002. Penerjemah Ancella Anitawati Hermawan, Jakarta: Salemba Empat, 2002.hal. 122.

13

(34)

a. Karyawan yang kualified dan potensial.

b. Karyawan yang jujur dan berdisiplin.

c. Karyawan yang cakap dengan penempatannya yang tepat.

d. Karyawan yang terampil dan bergairah bekerja.

e. Karyawan yang memenuhi persyaratan undang-undang perburuhan.

f. Karyawan yang dapat bekerjasama, baik secara vertikal maupun

horizontal.

g. Karyawan yang dinamis dan kreatif.

h. Karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab sepenuhnya.

i. Karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi.

j. Mengurangi tingkat absensi dan turnover karyawan.

k. Karyawan yang mudah di kembangkan pada masa depan.

l. Karyawan yang dapat bekerja secara mandiri.

m. Karyawan yang mempunyai perilaku dan budaya malu.

2. Cara Seleksi Sumber Daya Manusia

Adapun cara seleksi yang dilakukan oleh perusahaan terbagi menjadi dua

cara seleksi yaitu 14 :

1. Metode non ilmiah

Seleksi yang dilaksanakan tidak didasarkan kepada kriteria standar

atau spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan atau jabatan, tetapi hanya

14

(35)

didasarkan kepada perkiraan dan pengalaman saja. Seleksi non ilmiah ini

biasanya di lakukan di negara-negara yang sedang berkembang,

unsur-unsur yang di seleksi biasanya yaitu:

a. Surat lamaran bermaterai atau tidak.

b. Ijazah sekolah dan daftar nilainya.

c. Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman.

d. Referensi atau rekomendasi dari pihak yang dapat di percaya.

e. Wawancara langsung dengan pelamar yang bersangkutan.

f. Penampilan dan keadaan fisik pelamar.

g. Keturunan dari pelamar bersangkutan.

h. Tulisan pelamar.

2. Metode ilmiah

Seleksi yang di dasarkan kepada job spesification ( ilmu pengetahuan )

dan kebutuhan nyata jabatan yang akan diisi serta berpedoman kepada

kriteria dan standar-standar tertentu. Seleksi ilmiah hendaknya

dilaksanakan dengan cara:

a. Metode kerja yang jelas dan sistematis.

b. Berorientasi kepada prestasi kerja.

c. Berorientasi kepada kebutuhan riil karyawan.

d. Berdasarkan kepada job analisis dan ilmu sosial lainnya.

(36)

Byars mengatakan bahwa langkah-langkah seleksi menurutnya adalah

15 :

a. Menyelesaikan dan memeriksa dengan teliti surat lamaran.

b. Wawancara pendahuluan.

c. Tes calon karyawan.

d. Wawancara penentuan.

e. Pemeriksaan referensi.

f. Pemeriksaan fisik (pelamar).

g. Keputusan akhir (diterima atau ditolak).

Sedangkan menurut Moekijat, langkah-langkah dari proses seleksi dapat

dirangkum sebagai berikut 16:

a. Seleksi surat-surat lamaran

b. Pengisian blanko lamaran.

c. Pemeriksaan referensi.

d. Wawancara pendahuluan.

e. Tes-tes penerimaan.

f. Tes psikologi.

g. Tes kesehatan.

h. Wawancara akhir atasan langsung.

i. Memutuskan di terima atau di tolak.

15

Ibid. Hal. 129.

16

(37)

Dari tata cara dan proses diatas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan

pihak perusahaan dalam pelaksanaan seleksi untuk mengetahui seberapa besar

kualitas SDM yang dimiliki calon pegawai agar sesuai dalam pengajuan

pekerjaan dan kesesuaian dalam penempatan kerja :

1. Tes tertulis dan Psikotes

Tes tertulis dalam pelaksanaan seleksi SDM meliputi :

a. Tes pengetahuan tertulis adalah tes yang diberikan kepada

calon pegawai untuk mengukur tingkat kemampuan

pengetahuan, tingkat pendidikan baik secara jurusan

dibidangnya maupun secara umum, kemampuan mengambil

keputusan dan ketelitian yang dimiliki calon pegawai.

b. Tes psikotes tertulis adalah tes yang diberikan kepada calon

pegawai yang harus dijawab dan diselesaikan dalam waktu

yang ditentukan. Bentuk soal dalam tes ini terdiri atas soal-soal

kasus, dimana para pelamar diminta untuk menjawab soal-soal

tersebut sesuai dengan pendapat pribadi masing-masing.

Bentuk soal lainnya adalah soal yang menguji daya pikir, nalar,

imajinasi dan kreativitas, dimana pada soal tersebut tersedia

berbagai macam bentuk, mulai dari titik, lingkaran, kotak, garis

(38)

membuat suatu gambar yang memiliki arti dari berbagai bentuk

diatas.

2. Interview atau Wawancara kerja

Tes wawancara atau interview sering dianggap “momok” bagi calon pegawai. Karena tes inilah yang kadang menentukan seseorang bisa

diterima atau tidaknya, walaupun validitasnya masih dianggap lebih

rendah, jika dibandingkan dengan metode seleksi lainnya.

Interview kerja biasanya dilakukan setelah peserta lolos tes tertulis.

Hal itu dilakukan karena di tes sebelumnya ada beberapa kandidat yang

lolos, sehingga diperlukan tes lagi untuk menentukan kandidat yang

benar-benar berkualitas atau layak untuk menduduki posisi yang

ditawarkan. tes ini lebih cenderung menanyakan hal-hal yang berkenaan

tentang pengalaman kerja, pengetahuan calon pegawai, keterampilan

ataupun kelebihan-kelebihan calon pegawai.17

bagi perusahaan, interview bisa digunakan sebagai sarana untuk

mengetahui lebih dalam kepribadian dan kemampuan calon pegawai,

apakah pelamar tersebut mampu bergabung dalam perusahaannya.

3. Tes kesehatan

(39)

Tes ini dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik para pelamar /

peserta seleksi. Hal ini dilakukan karena sebuah perusahaan hanya

menerima individu-individu yang tidak hanya memiliki kondisi mental

yang baik, tetapi juga memiliki kondisi fisik yang prima sebagai pegawai.

Dalam proses seleksi kali ini perusahaan menggunakan jasa rumah

sakit untuk melakukan tes kesehatan bagi para peserta seleksi. Sesuai

dengan pemberitahuan lewat surat sebelumnya, para peserta seleksi

diminta untuk datang ke rumah sakit tersebut untuk melakukan tes

kesehatan sesuai jadwal. Hal-hal yang diperiksa dalam tes kali ini antara

lain :

a. Tes pengambilan sampel darah, untuk melihat apakah sampel darah

para peserta seleksi tersebut bebas dari penyakit seperti : Hepatitis,

HIV atau AIDS, Herpes, dan penyakit lainnya yang berhubungan

darah manusia.

b. Kegiatan pemeriksaan paru-paru para peserta seleksi untuk melihat

kondisi paru-paru tiap individu apakah mengandung kuman

penyakit atau tidak.

c. Kegiatan pemeriksaan jantung para peserta seleksi untuk melihat

(40)

d. Pemeriksaan kadar gula dalam darah, yaitu kadar gula pada saat

berpuasa dan tidak berpuasa untuk melihat apakah para peserta

seleksi memiliki penyakit diabetes atau tidak.

e. Kegiatan pengambilan air seni dari para peserta seleksi untuk

mendukung pemeriksaan gula darah dari para peserta seleksi.

Kegiatan ini juga berguna untuk tes obat-obatan terlarang /

penyalahgunaan narkoba. Dan serangkaian tes kesehatan lainnya.

Setelah seluruh proses tes kesehatan selesai dilaksanakan,maka semua

hasil pemeriksaan para pelamar seleksi didiagnosa dan diteliti oleh para

dokter dan tim medis di rumah sakit tempat mereka melakukan tes

kesehatan. Lalu para dokter atau tim medis dari rumah sakit mengirimkan

hasil dari tes kesehatan disertai dengan resume diagnosa dan kesimpulan

tentang kondisi kesehatan tiap individu

Berdasarkan resume yang dikirimkan oleh pihak rumah sakit itulah

perusahaan dapat mengambil kesimpulan dan keputusan siapa saja peserta

seleksi yang lulus dan berhak mengikuti tahap seleksi selanjutnya.

4. Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu indikator yang mencerminkan

kemampuan seseorang untuk dapat mengerjakan atau menjabat suatu

(41)

mungkin saja orang mempunyai pendidikan yang tinggi tidak mempunyai

pengalaman dalam bekerja.

5. Minat, Bakat, dan Kemampuan

Minat adalah antusiasme calon pegawai terhadap suatu jenis

pekerjaan, bakat adalah potensial yang dimiliki calon pegawai yang dapat

dikembangkan, baik potensi keterampilannya, bidang jurusannya, maupun

potensi kemauan menguasai pekerjaan, sedangkan kemampuan adalah

kesanggupan ataupun kemauan untuk melakukan sesuatu yang harus

dimiliki calon pegawai. Adapun kemampuan yang diinginkan oleh pihak

perusahaan adalah kemampuan ketrampilan, kemampuan untuk berdisplin

diri, kemampuan berinisiatif dan kreatif terhadap suatu pekerjaan.

Adapun tes-tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui seberapa besar SDM

calon pegawai dalam pelaksanaan seleksi adalah :

1. Tes kecerdasan ( intelegence test ).

Tes yang menguji kemampuan mental para pelamar dalam hal daya pikir

secara menyeluruh dan logis.

2. Tes bakat ( Aptitude test ).

Tes yang diajukan untuk mengukur dan menguji potensial bakat pelamar

yang dapat dikembangkan.

(42)

Menguji dan mengukur apa pelamar akan mampu berprestasi mengerjakan

pekerjaan yang diberikannya.

4. Tes minat ( Interest test ).

Menguji dan mengukur antusiasme terhadap suatu jenis pekerjaan

5. Tes kepribadian ( personallity test ).

Mengetes kepribadian mental pelamar dalam hal kesediaan bekerja sama,

sifat kepimimpinan, kejujuran dan unsur – unsur kepribadian lainnya. Ada lima besar faktor yang secara luas dapat diterima dalam bidang psikologi

kepribadian adalah:

a. Extroversion: Derajat dimana seseorang banyak bicara, pandai

membawa diri, aktif, agresif dan mudah dirangsang.

b. Agreeableness: Derajat dimana seseorang percaya, mudah bersahabat,

murah hati, mampu bertoleransi, jujur, dapat bekerjasama dan

fleksible.

c. Conscientiousness atau ketelitian: Derajat dimana seseorang,

tergantung mengorganisasikan, dan tekun berusaha dalam

tugas-tugasnya.

d. Kestabilan emosi: Derajat dimana seseorang memberi kepastian,

(43)

e. Keterbukaan terhadap pengalaman: Derajat dimana seseorang

terpelajar, berfilsafat, benar-benar insyaf, kreatif, artistik dan ingin

tahu.18

C. Kualifikasi-Kualifikasi Seleksi Sumber Daya Manusia

Dalam melakukan seleksi, penyeleksi harus mengetahui secara jelas

kualifikasi-kualifikasi yang akan diseleksi dari pelamar itu. Hal ini sangat penting

supaya sasaran dicapai dengan baik, karena tanpa mengetahui secara jelas

kualifikasi seleksi akan mengakibatkan sasaran yang dicapai menyimpang.

Dibawah ini dikemukakan beberapa hal mengenai kualifikasi seleksi

diantaranya adalah :

1. Umur

Umur harus menjadi perhatian karena umur akan mempengaruhi kondisi

fisik, kemampuan kerja dan tanggung jawab seseorang. Umur pekerja diatur

oleh undang-undang perburuhan. Karyawan yang muda pada umumnya

fisiknya kuat, dinamis, dan kreatif, tetapi cepat bosan dan kurang bertanggung

jawab serta cenderung absensi dan turnover-nya tinggi. Sedangkan karyawan

yang umurnya lebih tua kondisi fisiknya kurang, tetapi bekerja ulet, tanggung

jawabnya besar, dan absensi serta turnover-nya rendah.

2. Keahlian

18

(44)

Keahlian harus mendapat perhatian utama kualifikasi seleksi, karena hal

ini yang akan menentukan mampu atau tidaknya seseorang mengerjakan

pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Keahlian ini mencakup keahlian

tangan, keahlian berpikir, keahlian bergaul dan lain sebagainya.

Keahlian-keahlian seperti itu sangat menunjang bagi karyawan dalam bekerja.

3. Kesehatan fisik

Kesehatan fisik sangatlah penting untuk dapat menjabat suatu jabatan

karena seseorang dapat bekerja dengan baik apabila ditunjang kesehatan fisik

yang baik. Kesehatan ini juga dapat dianggap penting karena berkaitan

dengan anggaran pengeluaran perusahaan untuk biaya kesehatan atau

pengobatan. Suatu perusahaan bila dalam penerimaan tidak memperhatikan

masalah kesehatan karyawan kemungkinan akan mendapat beban biaya

pengobatan dan kesehatan yang cukup besar.

4. Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu indikator yang mencerminkan kemampuan

seseorang untuk dapat mengerjakan atau menjabat suatu jabatan tertentu.

Pendidikan dan pengalaman sangatlah berbeda karena mungkin saja orang

mempunyai pendidikan yang tinggi tidak mempunyai pengalaman dalam

bekerja. Tetapi syarat pendidikan ini diperlukan untuk pengembangan dimasa

(45)

pendidikan yang memadai sulit bagi perusahaan untuk dapat berkembang

dimasa yang akan datang.

5. Jenis kelamin

Jenis kelamin harus diperhatikan karena sifat pekerjaan, waktu pekerjaan

dan peraturan perburuhan. Misalnya untuk pekerjaan-pekerjaan yang

membutuhkan tenaga yang banyak sebaiknya dilakukan oleh kaum pria,

karena pada umumnya kondisi fisik pria lebih kuat dibandingkan wanita.

Sedangkan jabatan sekertaris atau yang memerlukan ketelitian dan kesabaran

biasanya lebih baik dijalankan oleh wanita dibanding pria.

6. Bakat

Bakat perlu mendapat perhatian, karena orang yang berbakat, mudah

untuk dikembangkan dan cepat menangkap pengarahan – pengarahan yang diberikan. Biasanya orang berbakat ini berusaha dan kreatif dalam

mengembangkan dirinya sendiri.

7. Temperamen

Temperamen adalah pembawaan seseorang yang sulit dipengaruhi oleh

lingkungan dan mempunyai pendirian yang keras. Penilaian temperamen

seseorang calon karyawan agak sulit. Untuk penilaian ini biasanya diserahkan

(46)

8. Pengalaman kerja

Pengalaman kerja seseorang pelamar hendaklah mendapat pertimbangan

utama dalam proses seleksi, karena orang yang berpengalaman merupakan

calon karyawan yang siap pakai.

9. Kejujuran

Kejujuran merupakan kualifikasi yang sangat penting, karena kejujuranlah

merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas kepada seseorang. Perusahaan

tidak adak mendelegasikan tugas kepada seseorang yang tidak jujur dan tidak

bertanggung jawab.

10.Kedisiplinan

Kedisiplinan perlu diperhatikan proses seleksi karena untuk dapat

menyelesaikan tugas dengan baik seseorang dituntut untuk berdisiplin, baik

pada dirinya sendiri maupun pada peraturan – peraturan perusahaan. 11.Inisiatif dan Kreatif

Inisiatif dan kreatif merupakan kualifikasi seleksi yang penting, karena

seseorang yang mempunyai inisiatif dan kreatif akan dapat bekerja mandiri

dalam mengerjakan pekerjaannya.

D. Karakteristik Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas

Sumber daya manusia berkualitas menurut Justine adalah 19 :

19

(47)

1. Pegawai yang dapat menyesuaikan diri dalam budaya organisasi atau

perusahaan.

2. Pegawai yang memiliki keterampilan dan pengetauan yang memadai bagi

pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan.

3. Pegawai yang mempunyai keinginan untuk bekerja dengan hasil setinggi

mungkin.

4. Munculnya produktifitas tinggi, dan rendahnya jumlah pegawai yang

meninggalkan perusahaan.

5. Rendahnya tingkat absen dan tingginya tingkat kepuasaan kerja.

6. Selalu menghargai sistem yang sudah diterapkan oleh perusahaan.

7. Mengutamakan kepentingan perusahaan dalam menjalankan misinya, dengan

tujuan tercapainya visi yang di harapkan oleh perusahaan.

Sedangkan karakteristik SDM berkualitas adalah suatu keterampilan yang

dimiliki seseorang dalam mengelola diri sendiri dengan berbagai macam aspek

yang dimiliki, agar dapat mencapai kualitas pribadi dan bermanfaat bagi

perusahaan atau organisasi. Kualitas pribadi tersebut adalah:

1. Kualitas jasmani, yaitu memiliki jasmani (fisik) yang terpelihara, karena tidak

satu pekerjaanpun yang dapat di laksanakan dengan efektif dan efisien, jika

(48)

2. Kualitas sosial psikologi, yaitu sumber daya manusia berkualitas mampu

berfikir kritis dan mempunyai inisiatif atau ide-ide baru, dan yang terpenting

mempunyai jiwa interpreneurship atau kemandirian.

Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia pegawai itu sendiri adalah:

1. Upah atau Honor: Upah adalah salah satu faktor yang mempengaruhi karena,

jika upah karyawan tinggi atau sesuai dengan jabatan yang di dudukinya,

maka karyawan akan merasakan senang dan timbal baliknya dia akan bekerja

dengan se-efisien mungkin demi tercapainya tujuan organisasi atau

perusahaan tersebut.

2. Alat yang mendukung kerja karyawan: Jika alatnya memadai dan lengkap,

karena karyawan merasa kebutuhannya telah terpenuhi. Dengan adanya

alat-alat yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan cermat.

3. Lingkungan organisasi: Dengan lingkungan yang nyaman dan bersahabat

akan sangat mempengaruhi kerja seseorang. Jika karyawan merasa nyaman

maka akan terciptanya atmosfir semangat dalam bekerja.

E. Pengertian Penempatan Jabatan

Penempatan pegawai adalah tindak lanjut dari seleksi yaitu menempatkan

calon karyawan yang diterima ( lulus seleksi ) pada jabatan atau pekerjaan yang

(49)

tersebut, dengan demikian calon karyawan tersebut akan dapat mengerjakan tugas

– tugasnya dijabatan bersangkutan.20

Dalam hal penempatan karyawan, ada beberapa persyaratan yang harus

diperhatikan, yaitu :

1. Pendidikan, dalam hal ini sangat mendukung dalam memangku suatu jabatan

yang diberikan, dan diperlukan demi kelancaran tugas – tugas dan tanggung jawab yang diembankan.

2. Kesehatan untuk menjamin kesehatan fisik dan mental sehingga dalam

menempatkan karyawanpada suatu bidang pekerjaan, dapat disesuaikan

dengan kondisi kesehatannya.

3. Pengalaman kerja ini sangat dibutuhkan perusahaan untuk penguasaan

pekerjaan dan biasanya pengalaman kerja memberikan kecenderungan yang

bersangkutan memiliki keahlian dan ketrampilan yang relatif tinggi.

Selain memperhatikan persyaratan yang diatas, agar upaya penempatan

karyawan sesuai dengan yang diharapkan, maka harus didasarkan pada deskripsi

jabatan dan spesifikasi jabatan yang telah ditentukan serta berpedoman kepada

prinsip “penempatan orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat, dan

penempatan orang yang tepat pada jabatan yang tepat“.

20

(50)

Prinsip penempatan ini harus dilaksanakan secara konsekuen supaya seorang

pekerja bekerja sesuai dengan spesialisasinya atau keahliannya masing-masing.

Dengan penempatan yang sesuai dan tepat ini maka gairah kerja, mental kerja,

dan prestasi kerja akan mencapai hasil yang optimal bahkan kreativitas serta

prakarsa karyawan akan berkembang.

Penempatan yang sesuai dan tepat merupakan motivasi yang menimbulkan

antusias dan semangat kerja yang tinggi bagi seseorang dalam mengerjakan

pekerjaan itu. Jadi penempatan karyawan yang tepat dan sesuai merupakan salah

satu kunci untuk memperoleh prestasi kerja yang optimal pada karyawan.

F. Hubungan Antara Pelaksanaan Seleksi Sumber Daya Manusia Dengan Kesesuaian Penempatan Jabatan

Menurut Mathis dan Jackson Seleksi adalah proses pemilihan orang-orang

yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan di

sebuah organisasi, tanpa karyawan-karyawan yang berkualitas sebuah organisasi

memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk berhasil.21

Proses seleksi melibatkan proses menduga yang terbaik dari penentuan bahwa

seseorang individu kemungkinan besar dapat melakukan atau melaksanakan suatu

pekerjaan dan akan sukses pada pekerjaan tersebut.

21

(51)

Proses seleksi merupakan jantung program sumber daya manusia organisasi,

jika proses seleksi dilaksanakan secara baik maka karyawan akan mampu

menyadari tujuan karir pribadi mereka, sedangkan organisasi memanfaatkan dari

karyawan yang produktif dan puas.

Oleh karena itu seleksi merupakan langkah awal atau gerbang utama untuk

mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas jika di lakukan dengan

sistem dan prosedur tepat yang diterapkan oleh karyawan.

Setiap perusahaan dalam mencari dan memilih calon karyawan, tentunya akan

berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan yang terbaik dan sesuai dengan

yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut. Usaha untuk mendapatkan calon

karyawan yang baik tentunya perusahaan harus melakukan seleksi.

Pelaksanaan seleksi merupakan salah satu cara yang dilakukan perusahaan

untuk mencari dan menentukan calon karyawan yang akan diterima/ditolak oleh

perusahaan, dengan seleksi tersebut diharapkan akan mendapatkan calon

karyawan yang benar – benar sesuai dengan jabatan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam hal iini karyawan yang terpilih akan merasa puas apabila

mereka ditempatkan pada jabatan yang sesuai dengan kemampuan meraka masing

– masing .

Penempatan karyawan yang sesuai pada posisi jabatan yang tepat bukan saja

menjadi keinginan perusahaan tetapi juga keinginan para karyawan. Dengan

(52)

yang dibebankan kepadanya, sehingga karyawan dalam bekerja akan merasa

senang dan bersemangat dalam mengerjakan tugas – tugasnya dan memberikan hasil yang terbaik bagi perusahaan. Demikianlah apabila pelaksanaan seleksi yang

dilaksanakan oleh perusahaan tepat, maka dapat menunjang terhadap kesesuaian

penempatan karyawan, yang pada akhirnya yang diharapkan akan mengarah pada

(53)

BAB III

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Pendirian Bmt Ta’awun

Pada saat kondisi ekonomi yang tidak menentu paska krisis moneter, mulai

muncullah beberapa gagasan/pemikiran untuk mereformasi dunia usaha dengan

pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berbasi usaha mikro.

Langkah untuk memberdayakan ekonomi kerakyatan sangat penting, terbukti

dengann penyerapan tenaga kerja dalam menggerakkan aktivitas ekonomi

nasional, serta banyak berdiri dan berkembangnya lembaga keuangan yang

mengembangkan usaha kecil dan menengah salah satunya adalah baitul maal wat

tamwil (BMT) yang perannya mulai dirasakan oleh masyarakat.

Kehadiran BMT Ta’awun sebagai lembaga keuangan mikro syari’ah yang

berlokasi di Jl. Amsar No. 4 Cipulir Kebayoran Lama Jakarta Selatan dengan

legalitas SK Menkop dan UKM No. : 0254/BH/-1.82/VII/2005 dan akta notaris :

Arnasya Pattinama, sh No 6 tanggal 18 juli 2005 dan telah mengalami akta

perubahan No. 117/BH/PAD/XII.4/-1.829.41.2009 tanggal 09 september 2009

notaris Titiek Irawati no.24 tanggal 05 agustus 2009 yang telah beroperasi

selama 3 tahun ini telah memberikan harapan bagi rakyat kecil untuk

mengembangkan dan meningkatkan usaha kearah yang lebih baik. Namun tidak

(54)

ini, begitu pula kehadiran lembaga ini tidak akan berfungsi secara optimal bila

tidak didukung oleh semua pihak.22

Sementara pada prakteknya, kegiatan BMT Ta’awun menyerupai koperasi

berdasarkan misi dan tujuan BMT itu sendiri secara umum merupakan badan

ekonomi yang menaungi aspek legal dari BMT saat ini yang sesuai adalah

“Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah. Pilihan pendirian BMT Ta’awun sebagai lembaga keuangan mikro syari’ah adalah karena pada umumnya pengusaha

mikro muslim seringkali mengalami kesulitan modal untuk mengembangkan

usahanya disebabkan ketidakmampuan lembaga perbankan yang ada untuk

menjangkau para pengusaha kecil tersebut.

Selain itu pihak BMT Ta’awun sendiri melihat kondisi riil masyarakat yang

dari sisi ekonomi belum dapat hidup secara layak dan mapan, masih rentenir,

tidak adanya lembaga yang dapat membantu meningkatkan pendapatan mereka,

tidak punya posisi tawar-menawar dengan pihak lainnya dan kondisi-kondisi

lainnya yang serba tidak menguntungkan bagi masyarakat kecil, padahal dari

potensi yang dimiliki apabila dikelola dengan sistem kebersamaan akan dapat

meningkatkan ekonomi mereka.

Atas dasar keprihatinan itu maka terdorong kuat untuk segera merealisasikan

lembaga alternatif yang dapat memberdayakan ummat dari keterpurukan

terhadap umat yang selama ini selalu hidup dalam serba kesulitan akibat mereka

tidak bisa mengembangkan potensi usahanya.

(55)

Sebagai lembaga yang mengemban misi sosial, maka dibentuklah divisi baitul

maal yang dikelola secara terpisah agar dapat berjalan secara optimal melayani

umat, dan sebagai lembaga bisnis maka dibentuklan baitul tamwil dengan

dikelola oleh tenaga muslim yang profesional dibidang keuangan, insya allah

akan menampilkan lembaga keuangan syariah yang sehat, berkualitas dan

memenuhi harapan umat.

Secara konseptual, BMT memiliki ruang lingkup yaitu:

a. Baitul Maal (bait: rumah, maal: Harta)

Baitul maal yang usaha pokoknya adalah menerima dan menyalurkan

dana non komersial. Sumber dana berasal dari zakat, infaq, dan shadaqah

sedangkan penyalurannya dialokasikan kepada yang berhak menerimanya

(Mustahik)

b. Baitul Tamwil (bait: rumah, Tamwil: pengembangan harta)

Baitul tamwil yang usaha pokoknya bergerak dalam bidang simpan

pinjam (usaha komersial) dengan memberikan pembiayaan kepada

usaha-usaha yang produktif dan menguntungkan melalui sistem kemitraan serta

pembinaan.

B. Visi, Misi dan Tujuan BMT Ta’awun

(56)

Visi (vision) adalah suatu gambaran ideal yang ingin dicapai oleh sebuah

organisasi dimasa yang akan datang, sedangkan misi (mision) adalah suatu

pernyataan sikap tentang aktivitas dari BMT dan organisasi

1. VISI

a. Menjadi lembaga keuangan mikro syariah yang profesional dan amanah

b. Menegakkan perekonomian ummat dengan mensosialisasikan konsep

ekonomi Islam

c. Meningkatkan profesionalisme dalam pengelolaan zakat

d. Meningkatkan kesadaran berzakat bagi para muzakki serta membangun

kemandirian para mustahiq.

2. MISI

a. Memperkenalkan konsep ekonomi Islam pada masyarakat luas

b. Menciptakan potensi masyarakat (SDM) yang berkualitas dan berakhlak

mulia, agar profesional dalam berusaha, sehingga meningkatkan aset

usahanya semakin berkembang.

c. Menjalin ukhuwah Islamiyah dengan menumbuh rasa saling Ta’awun (tolong menolong) dalam kebaikan dan ketaqwaan23

3. Tujuan

23

(57)

Tujuan didirikannya BMT Ta’awun ini pada dasarnya merupakan

investasi dari kewajiban setiap muslim untuk beribadah dan mengharapkan

ridho Allah SWT termasuk dalam kegiatan dibidang keuangan maupun

perdagangan. Lebih dari itu BMT Ta’awun bertujuan meningkatkan

pemberdayaan ekonomi rakyat melalui kegiatan ekonomi syari’ah menuju

kemandirian dan kesuksesan.

C. Struktur Organisasi

Organisasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerja sama

yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk

mencapai suatu tujuan, sehingga dalam suatu organisasi harus mempunyai

struktur yang jelas agar kegiatan organisasi dapat berjalan dengan lancar dan

tujuan organisasi dapat tercapai. Struktur organisasi BMT Ta’awun dapat digambarkan sebagai berikut:24

24

(58)
(59)

Gambar 3.1

a. Dewan Pengawas Syari’ah

Ust. H. Mashuri Husein S. Ag

General Manager : Subandikot Amd

Manajer Keuangan dan SDM : Syahruddin S. Kom

Manajer Operasional Marketing : Abdul Kodir SHI

Kabag Marketing : Kamaluddin

(60)

Sekretaris Umum : Dian Amrullah SE

Account Office : Aris S. Sos

Irwansyah S. Pd

Iim Arif Imanuddin

Nur Achmad

Mulyadi

Dzurriyat

Hariyanto

D. Produk Produk BMT Ta’awun

Kegiatan jasa keuangan yang dikembangkan oleh BMT berupa

penghimpunan danan dan menyalurkannya melalui kegiatan pembiayaan dari dan

untuk anggota atau non anggota. Kegiatan ini dapat disamakan secara

operasional dengan kegiatan simpan pinjam dalam koperasi atau kegiatan

perbankan secara umum. Namun demikian, karena BMT merupakan lembaga

keuangan Islam, ia dapat disamakan dengan sistem perbankan/lembaga keuangan

yang mendasarkan kegiatannya dengan syariat Islam. Hal ini juga terlihat dari

produk-produk jasanya yang kurang lebih sama dengan yang ada dalam

perbankan Islam

Secara garis besar produk-produk BMT Ta’awun terbagi atas dua bagian yaitu produk tamwil dan produl maal.

(61)

a. Produk Simpanan

Yaitu titipan-titipan yang tidak menanggung resiko kerugian, serta

pihak BMT akan memberikan profit kepada penabung sejumlah tertentu

dari bagi hasil yang didapat pihak BMT dalam pembiayaan kredit pada

nasabah, yang diperhitungkan secara harian dan dibayar setiap bulan.

Penabung akan mendapatkan buku tabungan untuk mencatat mutasi dan

baki. Pada BMT at Ta’awun produk simpanan ini terbagi dalam lima

jenis yaitu :

1. Simpanan Ta’awun

Adalah simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan

setiap saat. Tabungan menggunakan konsep mudharabah, dimana dana

akan dikelola BMT agar mendapatkan keuntungan dengan sistem bagi

hasil, dan setoran awal minimal Rp. 10.000

2. Simpanan Pendidikan

Adalah simapanan untuk pembiayaan pendidikan mulai TK sampai

dengan perguruan tinggi, sepekan sebelum tahun ajaran baru, tengah

kwartal dan kenaikan kelas, berguna untuk pendidikan sekolah atau

kuliah dan penyetorannya dapat dilakukan setiap hari kerja. Setoran

awal minimal Rp. 10.000

(62)

Tabungan ini sengaja dilakukan semata-mata untuk memenuhi

keperluan Hari Raya Idul Fitri yang penarikannya dapat dilakukan

menjelang Hari Raya Idul Fitri. Setoran awal minimal Rp. 10.000

4. Simpanan Qurban

Merupakan simpanan untuk keperluan ibadah kurban, membantu

penabung dalam menyalurkan hewan kurban kepada mustahik dan

membuka kesempatan untuk satu keluarga melaksanakan ibadah

kurban yang penarikannya hanya dapat dilakukan saat menjelang hari

Raya Idul Adha, setoran awalnya Rp. 10.000

5. Deposito

Simpanan ini adalah investasi secara syari’ah yang dapat ditarik

berdasarkan jangka waktu tertentu setelah jatuh tempo (1, 3, 6, dan 12

bulan) atau menurut perjanjian dengan BMT Ta’awun. Dana tersebut

akan dikelola oleh BMT untuk mendapatkan keuntungan sesuai

kesepakatan.

b. Produk Pembiayaan

Yaitu penyediaan uang atau tagiah yang dapat dipersamakan dengan

itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam atau jual

beli antara BMT dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak peminjam

(63)

disertai dengan pembagian hasil keuangan, mark up, infaq atau imbalan

yang dapat terbagi dalam tiga jenis yaitu :

1. Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan untuk modal kerja atau investasi dengan modal 100%

sedangkan nasabah bertanggung jawab melaksanakan kegiatan usaha

dan manajemennya. Pembagian bagi hasil keuntungan dilaksanakan

sesuai nisbah yang disepakati bersama diantara pihak yang terlibat

dalam kerja sama

2. Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan ini untuk memberi barang dengan pembayaran cicilan,

dimana barang yang diberikan kepada nasabah adalah hasil pembelian

yang dilakukan BMT untuk nasabah dimana barang ini dibutuhkan

oleh nasabah sebagai prasarana atau sarana usaha

3. Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan yang bekerja sama antara pemilik modal dengan

nasabahnya, masing-masing menyertakan modal dalam jumlah yang

sama atau berbeda sesuai dengan kesepakatannya. Percampuran modal

tersebut digunakan mengelola proyek (usaha) yang layak. Pembagian

keuntungan (jasa) akan dibagi hasilkan berdasarkan nisbah yang telah

(64)

2. Produk Maal

Produl Maal di BMT Ta’awun terdiri dari Zakat, Infaq dan Shadaqah.

Adapaun produk pemberdayaan dari zakat, infaq dan shadaqah terdiri dari

TPP (Ta’awun Pendidikan), TPA (Ta’awun Peduli al Qur’an) dan TPU ( Ta’awun Peduli Ummat). Pengertian dan aplikasinya antara lain :

a. TPP (Ta’awun Pendidikan)

Ta’awun Pendidikan adalah program pemberdayaan ummat dalam

rangka meningkatkan sumber daya muslim dengan memberikan

bantuan beasiswa kepada muslim dhuafa yang terancam putus sekolah

dan dia memiliki kemampuan yang kuat untuk belajar.

b. TPU (Ta’awun Peduli Ummat)

Ta’awun Peduli Ummat adalah pemberdayaan dalam bentuk kegiatan

sosial, pendidikan dan dakwah dalam rangka mensyiarkan Islam di

masyarakat secara menyeluruh.25

E. Seleksi SDM Berkualitas Pada BMT Ta’awun

Untuk menghasilkan dan mendapatkan sumber daya manusia yang

berkualitas, BMT Ta’awun melakukan kegiatan rekrutmen dan seleksi dengan sangat cermat dan teliti.

25

Gambar

Tabel 4.16
Gambar 1.1 Alur Berpikir Penelitian variabel X dan variabel Y ………..7
Gambar 1.1 Alur Berpikir Variabel X dan Variabel Y
Tabel 1.1 Perbedaan Skripsi Penulis Dengan Skripsi yang Lain
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama Spesifikasi Jabatan dan Seleksi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Penempatan Karyawan pada BNI Syariah Cabang

PELAKSANAAN PENEMPATAN PEGAWAI BERDASARKAN HASIL ANALISIS JABATAN DAN ANALISIS BEBAN KERJA TAHUN 2021 (Studi pada Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kota Batu)

Suatu Kompetensi dijadikan dasar dalam penempatan seorang pegawai dalam jabatan, merupakan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 100 Tahun 2000 tentang

seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan SDM yang diperlukan sesuai dengan tujuan organisasi dan perusahaan. 3) Fungsi Pengembangan (Development )

Banyak cara atau metode yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam melakukan proses seleksi untuk mendapatkan calo pegawai yang kompeten dan memiliki tujuan yang

seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan SDM yang diperlukan sesuai dengan tujuan organisasi dan perusahaan. 3) Fungsi Pengembangan (Development )

penempatan dimaksudkan untuk menempatkan orang yang tepat pada jabatan yang tepat.” 3 Dengan demikian, secara ideal, proses yang meliputi seleksi dan penempatan

Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini akan dikaji secara mendalam tentang pengoptimalan kualitas kinerja SDM dengan judul “ANALISIS SISTEM REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENEMPATAN