POKOK FLUIDA STATIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 1 PALIPI T.P 2015/2016
Oleh : Mustika Pasaribu
4122121013
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Mustika Pasaribu lahir di Lumban Hariara KecamatanLaguboti pada tanggal 13September 1994. Ayahanda bernama Janter Pasaribu dan Ibunda bernama Nurnengsih Simanungkalit dan merupakan anak keenam dari enam bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk SD Negeri No 174554 Lumban Hariara dan lulus pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1
Laguboti dan lulus pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Palipi dan lulus pada tahun 2012.
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
FLUIDA STATIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 1 PALIPI T.P 2015/2016
MUSTIKA PASARIBU (NIM 4122121013) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida Statis di kelas XI SMA Negeri 1 Palipi TP. 2015/2016. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam bidang keterampilan sosial.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Palipi yang terdiri dari 6 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 6 kelas secara acak yaitu kelas X1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X2 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen berjumlah 36 orang dan kelas kontrol berjumlah 36 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dan kelas kontrol dengan model pembelajaran Konvensional.
Hasil pengujian pretest sebelum diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu nilai rata pretest kelas eksperimen 41 dengan standar deviasi 9,93 dan nilai rata-rata pretest kelas kontrol 39,80 dengan standar deviasi 10,63. Pada pengujian data pretest kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji t pretest diperoleh -1,9967 < 0,4777 < 1,9967, maka Ho diterima artinya kemampuan awal siswa pada kedua kelas sama. Kemudian diberikan perlakuan yaitu kelas eksperimen dengan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dan kelas kontrol dengan model pembelajaran Konvensional. Selama proses pembelajaran, nilai rata-rata aktivitas belajar siswa adalah 73,51 dengan kategori nilai Aktif. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postest dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 77,58 dengan standar deviasi 9,24 dan kelas kontrol 66,38 dengan standar deviasi 9,92. Pada pengujian normalitas dan homogenitas data postest diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Dari hasil pengolahan data postest diperoleh bahwa thitung = 4,9518 > ttabel =1,9967, sehingga maka Haditerima yakni ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida Statis di kelas XI semester Genap SMA Negeri 1 Palipi TP. 2015/2016.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan anugrah-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil belajar Siswa Pada Materi Pokok
Fluida Statis Di Kelas XI Semester II SMA NEGERI 1 PALIPI T.P 2015/2016”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. Jurubahasa Sinuraya, M.Pd. selaku ketua jurusan Fisika sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.Togi Tampubolon, M.Si, Bapak Drs. Abd Hakim S, M.Si, dan Ibu Dr. Rita Juliani, M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Rektor UNIMED Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd beserta seluruh Wakil Rektor sebagai pimpinan UNIMED, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA UNIMED beserta wakil dekan FMIPA di lingkungan UNIMED, Bapak Drs. Alkhafi Maas Siregar, M.Si,
selaku Ketua Jurusan Fisika, Bapak Dr. Makmur Sirait, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika, Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd, selaku dosen Pembimbing
Akademik dan seluruh dosen dan staf pegawai di Jurusan Fisika Unimed yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan.
v
Penghargaan ini penulis persembahkan kepada Ayah tercinta Janter Pasaribu dan Ibunda tercinta Nurnengsih Simanungkalit yang selalu mendoakan penulis, memberi motivasi demi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini.. Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih
kepada Saudara/I penulis (Kak Renofalina Pasaribu, Bang Mikael Pasaribu, Bang Fajar Pasaribu, Bang Binsar Sinaga, Eda Yanti Pakpahan, Yessy Napitupulu) yang selalu mendoakan penulis dan memberikan saran, motivasi, materi demi keberhasilan penulis menyelesaikan skripsi ini. Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ronny Gultom, yang selalu mendoakan dan memotivasi penulis demi keberhasilan penulis, dan menjadi teman yang selalu ada dalam suka dan duka.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabatku sekaligus menjadi saudari-saudari Memusove (Melisa, Sondang, Vero), teman seangkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu, khususnya buat kelas Dik C 2012. Terima kasih juga buat teman-teman PPLT SMK Yaspor Balige, kost Rela gg Bersama No.53a (Hermanti, Jojor, Friska, Tere, Rikky) yang selalu mendoakan dan memotivasi penulis.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman seperjuangan (Wardijon, Yocky, Yosephin, Marganda, Cici, Jhonatan, Sriayu) semoga harapan dan cita cita kita tercapai. Dan kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis telah berupaya dangan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan, baik isi maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan, Juni 2016 Penulis,
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 3
2.1.3.Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) 13
2.1.3.1. Landasan Teori Kooperatif 13
2.1.3.2. Pengertian Model Pembelajaran 14
2.1.3.3. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 15 2.1.3.4. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif 18
2.1.3.5. Tujuan Pembelajaran Kooperatif 19
2.1.3.6. Unsur-unsur dalam Pembelajaran Kooperatif 20 2.1.4.Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 21 2.1.5.Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 22
2.1.6.Keterampilan Sosial 27
2.1.7.Pembelajaran Fisika 29
2.1.8.Pembelajaran Konvensional 30
2.1.9.Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) 32
2.1.10.Kajian Tentang Materi Fluida Statis 32
2.2.Kerangka konseptual 32
2.3.Penelitian yang Relevan 34
2.4.Hipotesis Penelitian 37
BAB III METODE PENELITIAN 38
3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian 38
3.2.Populasi dan Sampel Penelitian 38
vii
3.2.2.Sampel Penelitian 38
3.3.Variabel Penelitian 38
3.3.1.Variabel Bebas 38
3.3.2.Variabel Terikat 39
3.4.Jenis dan Desain Penelitian 39
3.4.1.Jenis Penelitian 39
3.4.2.Desain Penelitian 39
3.5.Instrumen Pengumpulan Data 40
3.5.1.Tes 40
3.5.2.5.Daya Pembeda Soal 46
3.6.Prosedur Penelitian 48
3.7.Teknik Analisis Data 50
3.7.1.Analisis Data Observasi Keterampilan Siswa 50
3.7.2.Menguji kesamaan Dua Rata-Rata 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 56
4.1. Hasil Penelitian 56
4.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kontrol 56 4.1.2. Data Postes Kelas Eksperimen Dan Kontrol 57
4.1.3. Pengujian Analisis Data 58
4.1.3.1. Uji Normalitas 58
4.1.3.2. Uji Homogenitas 59
4.1.3.3. Hasil Pengujian Hipotesis 59
4.1.4. Lks Dan Observasi 61
4.2. Pembahasan 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 69
5.1. Kesimpulan 69
5.2. Saran-saran 70
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Hasil yang diperoleh pelajar dari cooperative learning 17
Gambar 3.1. Skema rancangan penelitian 49
Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 57 Gambar 4.2. Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas
kontrol 58
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 22 Tabel 2.2 Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 24
Tabel 2.3 Perhitungan Skor Perkembangan 25
Tabel 2.4 Tingkat Penghargan Kelompok 26
Tabel 2.5 Pengembangan Keterampilan Sosial 28
Tabel 2.6 Penelitian yang Relevan 34
Tabel 3.1 Two Group Pretest-Posttest Desaign 39
Tabel 3.2 Spesifikasi Hasil Belajar 41
Tabel 3.3 Kategori Kemampuan Siswa 41
Tabel 3.4 Validasi Ahli Soal 42
Tabel 3.5 Validitas 43
Tabel 3.6 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal 45
Tabel 3.7 Tingkat Kesukaran Soal Pretes dan Postes 45
Tabel 3.8 Kriteria Daya Pembeda Soal 47
Tabel 3.9 Daya Pembeda Soal 47
Tabel 4.1 Rata-rata Nilai Pretest dan Postest Kedua Kelas 56 Tabel 4.2 Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 56 Tabel 4.3 Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 57 Tabel 4.4 Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas 58 Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas 59
Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis 60
Tabel 4.7 Ringkasan Perhitungan Hasil Uji t 60
Tabel 4.8 Persen Peningkatan Hasil Belajar Siswa 61 Tabel 4.9 Nilai LKS Kelompok Selama 3 Pertemuan 61 Tabel 4.10. Nilai Pretes, Nilai Keterampilan Dan Nilai Postes Siswa 63
x
Lampiran 7 : Aspek penilaian keterampilan sosial 168 Lampiran 8 : Data Penilaian Aktivitas Belajar Siswa 168 Lampiran 9 : Tabulasi Hasil untuk Pengujian Validitas Soal Pretes 177
Lampiran 10 : Perhitungan Validitas Pretest 179
Lampiran 11 : Perhitungan Reliabilitas Soal Pretest 181 Lampiran 12 : Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Pretest 183
Lampiran 13 : Perhitungan Daya Pembeda Soal 186
Lampiran 14 : Nilai Pretest dan Postest Kelas Kontrol 189 Lampiran 15 : Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians
Pretest dan Postest 192
Lampiran 16 : Uji Normalitas 196
Lampiran 17 : Uji Homogenitas 200
Lampiran 18 : Uji Hipotesis 204
Lampiran 19 : Dokumentasi Penelitian 210
Lampiran 20 : Tabel Harga Kritik dari r Product Moment 216 Lampiran 21 : Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 217
Lampiran 22 : Taraf Nyata 219
Lampiran 23 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 220 Lampiran 24 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 224
Lampiran 25 : Surat Persetujuan Dosen 225
Lampiran 26 : Surat Izin Observasi 226
Lampiran 27 : Surat Balasan Observasi 227
Lampiran 28 : Surat Izin Valisasi 228
Lampiran 29 : Surat Balasan Validasi 229
Lampiran 30 : Validasi Isi 230
Lampiran 31 : Surat Izin Penelitian 234
1 1.1Latar Belakang Masalah
Hasil survei yang diumumkan oleh program For International Student Assessment (PISA) pada awal tahun 2013 tentang pendidikan dan kemampuan
siswa meliputi Matematika, Membaca, Ilmu Pengetahuan Ilmiah (SAINS) sekolah bahwa Indonesia mendapat posisi 64 dari 65 negara. Hal ini menjadi
bukti kegagalan Indonesia dalam membenahi pendidikan dan hasil belajar siswa dalam bidang sains masih rendah. Hal ini sesuai juga dengan pendapat Kemdikbud tahun 2015 bahwa hasil belajar siswa di tingkat Sumatera Utara juga masih rendah, hal ini diperkuat dengan data yang menyatakan bahwa Sumatera Utara termasuk provinsi yang memiliki indeks integritas UN terendah. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang studi fisika di SMA N. 1 Palipi diperoleh data bahwa kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah 75, namun nilai rata-rata hasil ujian harian siswa semester I T.A 2015/2016 sebesar 50. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Berdasarkan hasil angket yang disebarkan kepada 36 siswa di kelas XIIPA 1 SMA N.1 Palipi diperoleh hasil bahwa 75% menyatakan bahwa guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran pada saat memulai pembelajaan, 61% siswa menyatakan bahwa guru memberikan apersepsi (motivasi) namun siswa tidak dapat menyebutkan contoh apersepsi dengan benar, 97% siswa yang menyatakan bahwa guru menyajikan materi dengan menerangkan secara langsung (tidak bervariasi), 95% siswa menyatakan bahwa guru pernah membentuk kelompok namun tidak dengan heterogen melainkan berdasarkan tempat duduk, absen, dan acak-acakan. 85% siswa mengatakan bahwa guru mengkomunikasikan
2
tersebut dengan benar, jadi pembelajaran yang bermakna belum mampu diperoleh sehingga membuat hasil belajar siswa rendah. Model pembelajaran yang digunakan guru adalah model pembelajaran konvensional. Masih banyak guru menggunakan model pembelajaran langsung. Dalam setiap pembelajaran sering kali guru menjadi pusat (teacher centered) dan peserta didik hanya menjadi objek penerima saja. Siswa lebih banyak belajar dengan menerima, mencatat dan
menghafal pelajaran. Sehingga membuat aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih kurang. Peserta didik tidak memiliki kesempatan untuk
mengembangkan pengetahuan. Guru dominan menyajikan materi Fisika dengan menonjolkan persamaan-persamaan matematik yang terkesan sulit bagi siswa. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan ibu Megawati Tambunan, S.Pd, juga menyatakan bahwa Fluida Statis masih merupakan salah satu pokok bahasan yang sulit dipahami oleh siswa.
Berdasarkan penjelasan diatas masalah yang diperoleh adalah guru tidak pernah menyampaikan tujuan pembelajaran, guru memberikan apersepsi yang tidak sesuai dengan materi pelajaran, pembentukan kelompok, kemampuan mengkomunikasikan permasalahan fisika rendah, presentase belum berjalan dengan baik, tidak ada petunjuk bahwa yang menyampaikan hasil diskusi adalah dipilih acak dari anggota kelompok, dan kemampuan menarik kesimpulan masih rendah dan tidak adanya pemberian penghargaan pada siswa berprestasi. Atas dasar kelompok dan presentasi, maka dipilih model kooperatif tipe (Student Team Achievement Division) STAD. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini
memiliki lima tahap pembelajaran, yaitu (1) menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa, (2) menyajikan informasi, (3) mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, (4) membimbing kelompok bekerja dan belajar, (5) evaluasi (masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya),
dan (6) memberikan penghargaan.
(Indiraloka,R., 2014), Fadhilatunnisak (2009), Dalimunte (2011), menyimpulkan bahwa kemampuan siswa meningkat. Dari hasil penelitian tersebut yang menyebabkan peningkatan terhadap hasil belajar siswa tidak jelas apakah itu oleh faktor luar maupun aktivitas siswa.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik ingin melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil belajar Siswa
Pada Materi Pokok Fluida Statis Di Kelas XI Semester II SMA NEGERI 1 PALIPI T.P 2015/2016”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi antara lain :
1. Hasil belajar siswa masih rendah.
2. Guru dominan menyajikan materi Fisika dengan menonjolkan persamaan-persamaan matematik yang terkesan sulit bagi siswa.
3. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih kurang.
4. Model pembelajaran yang digunakan guru adalah model pembelajaran konvensional
5. Pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered) dan peserta didik hanya menjadi objek penerima.
6. Rendahnya pemahaman konsep materi mengenai materi Fluida Statis.
1.3 Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah, keterbatasan waktu, dana serta kemampuan peneliti maka perlu adanya pembatasan masalah. Untuk dapat
mencapai sasaran yang tepat sesuai dengan yang diharapkan, maka penulis membatasi masalah penelitian sebagai berikut :
4
2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3. Subyek penelitian adalah siswa Kelas XI Semester II SMA Methodist-1 Medan T.P 2015/2016.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian mengenai batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Fluida Statis di Kelas XI Semester II SMA Methodist-1 Medan T.P 2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Konvensional pada materi pokok Fluida Statis di Kelas XI Semester II SMA Methodist-1 Medan T.P 2015/2016?
3. Bagaimana aktivitas siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Fluida Statis di Kelas XI Semester II SMA Methodist-1 Medan T.P 2015/2016?
4. Apakah ada pengaruh Model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Fluida Statis di Kelas XI Semester II SMA Methodist-1 Medan T.P 2015/2016?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Fluida Statis di Kelas XI Semester II SMA Methodist-1 Medan T.P 2015/2016?
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Fluida Statis di Kelas XI Semester II SMA Methodist-1 Medan T.P 2015/2016
4. Untuk mengetahui pengaruh Model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Fluida Statis di Kelas XI Semester II SMA Methodist-1 Medan T.P 2015/2016?
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Mengembangkan keterampilan sosialdan pengetahuan pada siswa 2. Memberikan kesempatan siswa untuk berpikir aktif dan kreatif
3. Sebagai bahan informasi untuk menentukan model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam menyajikan suatu materi.
4. Bagi peneliti, menjadi masukan kepada peneliti sebagai calon guru untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran fisika.
5. Bagi pembaca maupun penulis lain yang berminat melakukan penelitian yang sejenis, dapat menjadi bahan informasi dan perbandingan.
1.7Defenisi Operasional
1. Cooperative learning Tipe STADialah model pembelajaran yang
mempunyai fase sebagai berikut: 1)Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, 2)Menyajikan informasi, 3) Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar, 4)Membantu kerja kelompok dalam belajar, 5) Mengetes materi, 6)Memberi penghargaan.
2. Hasil belajar adalah skor yang didapat dari hasil tes belajar dalam pembelajaran kooperatif.
6
4. Fluida statis adalah fluida dalam keadaan diam. Fluida adalah zat yang dapat mengalir diantaranya adalah zat cair dan gas.
69 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi Fluida Statis di kelas XI semester II SMA Negeri 1
Palipi T.P. 2015/2016 secara kelas dikatakan tuntas karena nilai rata-rata kelas secara keseluruhan adalah 77,58 , telah mencapai nilai KKM yaitu 75. Dan terdapat 63,8% jumlah siswa yang tuntas.
2. Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran Konvensional pada materi Fluida Statis di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Palipi secara kelas dikatakan tidak tuntas karena nilai rata rata kelas secara keseluruhan adalah 66,38, masih berada di bawah KKM yaitu 72. Dan terdapat 19,4% jumlah siswa yang tuntas.
3. Tingkat aktivitas siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi Fluida Statis di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Palipi adalah 73, 51 dengan kategori aktif.
70
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Dalam penelitian ini peniliti mengalami kesulitan dalam mengkontrol siswa yang berdampak pada proses pembelajaran kurang efektif dan menggunakan waktu untuk mengkontrol siswa tersebut. Maka kepada
peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebaiknya memperhatikan efisien waktu pada tahap
pembagian kelompok, tahap pembentukan kelompok dan pada saat membimbing masing-masing kelompok siswa.
1. Dalam penelitian ini peneliti kurang memperhatikan indikator-indikator sehingga pembeljaran kurang berjalan dengan baik. Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD harus memperhatikan indikator-indikator dalam model pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, T., (2013). Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan gaya belajar terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X. FMIPA Unimed, Medan.
Andriyansah,A., Dwi.S., (2015). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Hukum Newton Tentang Gerak di Kelas X SMA Negeri 3 Ciamis Tahun Pelajaran 2014/2015. ISSN : 0853-0823. Hal 1-4.
Arends, I. Richard., (2008), Learning To Teach, Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
Arifin, Z., (2011), Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT.Remaja Rosdakaya.
Dalimunte, M., (2011). Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Besaran dan Satuan kelas X semester 1 SMA Negeri 4 Tebing Tinggi T.P. 2010/2011, FMIPA Unimed, Medan.
Depdiknas., (2006), Manajemen Berbasisi Sekolah, Jakarta: Depdiknas.
Dimayati., dan Mudjiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S., (2013), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Fadhilatunnisak., (2009). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Pengukuran Di Kelas VII Semester I SMP Negeri I Julok Kuta Binjei Aceh Timur Menggunakan Mode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. FMIPA Unimed, Medan.
Faqih, A., (2012). Pengkonstruksian Konsep Fisika Melalui Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA). Vol 2 No 2 ISSN: 2087-9946. Hal 1-8.
Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara : Jakarta
Indraloka, R., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning
tipe Student Teams Achievement Division Berbasis Peta Konsep
72
Isjoni., (2011), Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok, Bandung: Penerbit Alfabeta.
Jamuri., Kosim., dan Aris. D., (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Stad Berbasis Multi Media Interaktif terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi Termodinamika. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. Vol 1, No 1. Hal 1-12
Liliase, E.R., (2015). Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media power-point terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok optika geometri di kelas X. FMIPA Unimed, Medan.
Lubis, A., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad terhadap Hasil Belajar Fisika pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas X Sma Swasta Uisu Medan. Jurnal Pendidikan Fisika UNIMED, Vol 1. No. 1 Juni 2012, hal 1-6
Kanginan, M., (2007), Fisika Jilid 2 untuk SMA Kelas XI, Jakarta : Erlangga.
Nugroho, U., Hartono, dan S.S.Edi., (2009). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Hukum Newton Tentang Gerak Di Kelas X Sma Negeri 3 Ciamis Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. Vol 5 ISSN: 1693-1246. Hal 1-5
Purwanto., (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusman., (2012), Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta: Bandung.
Sardiman, A.M., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT.Rineka Cipta
Slavin, E. Robert., (2005), Cooperative Learning. Penerbit Nusa Media, Bandung.
Sudjana, N., (2005), Penilaian hasil proses belajar mengajar, Bandung: Rosdakarya
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Bandung :Tarsito.
Suryosubroto.B., (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT.Rineka Cipta
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif :Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Surabaya : Prenada Media.
Uno, H.B., (2011), Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara