PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN ANIMASI MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 14 MEDAN T.P 2015/2016
Oleh:
Nico Berlinson Fernando NIM 4123121043
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN ANIMASI MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 14 MEDAN T.P 2015/2016
Nico Berlinson Fernando (NIM 4123121043) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Discovery Learning menggunakan Animasi Macromedia Flash terhadap hasil belajar siswa pada materi suhu dan kalor di kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P. 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan Two Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P.2015/2016 yang berjumlah 9 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari populasi secara acak yaitu kelas X-6 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-5 sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 35 orang. Instrumen penelitian ada dua macam yaitu tes hasil belajar dan lembar observasi berupa aktivitas, afektif dan psikomotorik siswa. Tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan terlebih dahulu divalidasi oleh validator . Uji hipotesis menggunakan uji t.
Dari data hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes pada kelas eksperimen = 24,00 dengan SD = 9,14, dan kelas kontrol = 22,86 dengan SD = 8,41. Pada uji homogenitas menggunakan taraf signifikan (α) = 0,05 diperoleh Fhitung = 1,18 dan Ftabel = 1,74, sehingga Fhitung < Ftabel, maka kedua sampel berasal
dari kelompok yang homogen. Hasil analisis data dari uji beda menggunakan uji t dua pihak diperoleh thitung = 1,02 < ttabel = 1,9974, maka Ho diterima berarti kedua
kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Nilai rata-rata postes pada kelas eksperimen = 74,71 dengan SD = 8,57 dan kelas kontrol = 65,71 dengan SD = 10,23. Hasil uji t satu pihak diperoleh thitung = 3,99 sedangkan ttabel = 1,669. Karena
thitung > ttabel (3,99 > 1,699) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil
pengamatan sikap, psikomotorik dan aktivitas siswa di kelas eksperimen mengalami peningkatan. Pada pertemuan I rata-rata sikap siswa 55,24, keterampilan 64,31 dan aktivitas 73,74. Pada pertemuan II rata-rata sikap siswa 61,43, keterampilan 75,75 dan aktivitas 80,68. Pada pertemuan III rata-rata sikap siswa 73,81, keterampilan 83,50 dan aktivitas 82,45. Dari hasil uji terdapat pengaruh penggunaan model Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi Suhu dan Kalor kelas X SMA Negeri 14 Medan T.P 2015/2016.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga
penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Skripsi berjudul “Pengaruh Model Discovery Learning Menggunakan Animasi Macromedia Flash terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P. 2015/2016”. Adapun
skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di jurusan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak
Drs. Rappel Situmorang, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd., bapak Dr. Karya Sinulingga, M.Si., dan
ibu Dr. Eva M. Ginting, M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada bapak Dr. Makmur Sirait, M.Si. selaku
dosen pembimbing Akademik yang selama perkuliahan selalu mengarahkan dan
memotivasi penulis, bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si., selaku ketua jurusan
Fisika dan bapak Drs. Juru Bahasa Sinuraya, M.Pd selaku ketua prodi pendidikan
Fisika. Juga kepada seluruh bapak dan ibu dosen beserta staf dan pegawai jurusan
fisika FMIPA Unimed yang telah banyak membantu penulis.
Ucapan terima kasih disampaikan juga kepada Bapak Dr. Asrin Lubis,
M.Pd selaku dekan FMIPA Unimed. Terima kasih juga kepada bapak Sumihar
Tampubolon, S.Pd selaku guru bidang studi Fisika yang telah banyak membantu
penulis selama penelitian dan bapak Sofyan, S.Pd, selaku kepala SMA Negeri 14
Medan atas izin penelitian yang diberikan.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda
Drs.Jadiman Situmorang dan Ibunda tercinta Yudith Helena Dewi Purba,SE yang
v
studi di Unimed. Juga teristimewa kepada saudara-saudari kandung saya
Helmansyah Rommual Martinus Situmorang,ST, Hendrik Lambertus Situmorang,
dan Novelia Monica Situmorang yang selalu memberikan motivasi dan semangat.
Ucapan terima kasih kepada sahabat-sahabat Awal Tumanggor, Aleksander
Sihotang, Abdul Rauf, Azhari Pardomuan, Ernila Siringo-ringo, Peres
Tampubolon, Fransiska Sinaga untuk kebersamaan selama 4 tahun ini serta
teman-teman sepembimbing skripsi (Awal, Sarana, Wita dan Seftia) yang selalu
memberi semangat serta dukungannya kepada saya mulai dari penyusunan sampai
dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terimakasih kepada seluruh anak Fisika
Reguler A 2012, serta untuk teman-teman PPL-T Yayasan Perguruan Dharma
Karya Beringin Tahun 2015 (Lusty, Johan, Okminta, Ruth, Gogo, Jalil, Elisa,
Nita, Monica, Munawir, Eva, Putri Maya, Bobby, Levana, Vony). Terkhusus
untuk Aiy Lusty untuk motivasi dan kebersamaaannya serta saudara-saudari yang
tidak bisa disebutkan namanya satu persatu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya dalam dunia pendidikan.
Medan, Juni 2016
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar ix
Daftar Lampiran x
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Defenisi Operasional 7
BAB II : LANDASAN TEORI
2.1 Kerangka Teoritis 8
2.1.1. Pengertian Belajar 8
2.1.2. Ciri –Ciri Belajar 9
2.1.3. Aktivitas Belajar 10
2.1.4. Hasil Belajar 11
2.1.5. Model Pembelajaran 22
2.1.6. Model Pembelajaran Discovery Learning 23
2.1.6.1 Pengertian Discovery Learning 23
2.1.6.2 Discovery Learning 24
2.1.6.3 Keuntungan dan Kelemahan Model Discovery Learning 25
2.1.6.4 Langkah-langkah operasional Implementasi dalam proses
pembelajaran 27
2.1.7. Pembelajaran Konvensional 30
2.1.8. Pendekatan Pembelajaran 33
2.1.9. Materi Pokok 33
2.1.9.1 Suhu 33
2.1.9.2 Pemuaian 34
2.1.9.3 Kalor 37
2.1.9.4 Perubahan Wujud Zat 39
2.1.9.5 Asas Black 40
2.1.9.6 Perpindahan Kalor 40
2.1.10 Media Pembelajaran 42
2.1.10.1 Macromedia Flash 44
2.2. Kerangka Konseptual 45
vii
BAB III : METODE PENELITIAN 47
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 47
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 47
3.2.1. Populasi Penelitian 47
3.2.2. Sampel Penelitian 47
3.3. Variabel Penelitian 47
3.3.1. Variabel Bebas 47
3.3.2. Variabel Terikat 47
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 47
3.4.1. Jenis Penelitian 47
3.4.2. Desain Penelitian 48
3.5. Prosedur Penelitian 48
3.6. Instrumen Penelitian 51
3.6.1. Wawancara 51
3.6.2. Angket 51
3.6.1. Tes Hasil Belajar 51
3.7. Uji Coba Instrumen Penelitian 52
3.7.1 Validitas Isi 53
3.8. Teknik Analisis Data 53
3.8.1 Uji Persyaratan Analisis Data 53
3.8.2 Pengujian Hipotesis 55
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 56
4.1 Hasil penelitian 56
4.1.1. Nilai pretes siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol 56
4.1.2. Pengujian Data Pretes 57
4.1.2.1 Uji Normalitas data 57
4.1.2.2 Uji Homogenitas 57
4.1.2.3 Uji Hipotesis 57
4.1.3 Nilai postes siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol 58
4.1.4. Pengujian Data Postes 59
4.1.4.1 Uji Normalitas data 59
4.1.4.2 Uji Homogenitas 60
4.1.4.3 Uji Hipotesis 60
4.1.5 Observasi 61
4.1.5.1 Penilaian Sikap 61
4.1.5.2 Penilaian Keterampilan 62
4.1.5.3 Penilaian Aktivitas Siswa 63
4.2 Pembahasan Penelitian 66
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 69
5.1 Kesimpulan 69
5.2 Saran 70
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Ciri-ciri Belajar 10
Tabel 2.2. Dimensi Proses Kognitif 13
Tabel 2.3. Kategori Psikomotorik 21
Tabel 2.4. Prosedur Aplikasi Discovery Learning 27
Tabel 2.5. Kelompok Belajar Konvensional. 32
Tabel 2.6. Kalor Jenis Beberapa Zat dalam J/Kg.K 38
Tabel 3.1. Two Group Pretest – Postest Design 48
Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Pada Materi Suhu dan Kalor 52
Tabel 4.1. Hasil pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 58
Tabel 4.2. Uji normalitas data pretes 57
Tabel 4.3. Uji homogenitas data pretes 57
Tabel 4.4. Uji hipotesis data pretes dengan uji t dua pihak 58
Tabel 4.5 Hasil postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 58
Tabel 4.6. Uji normalitas data postes 60
Tabel 4.7. Uji homogenitas data postes 60
Tabel 4.8. Uji hipotesis data postes dengan uji t satu pihak 60
Tabel 4.9. Penilaian sikap siswa kelas eksperimen dan control 61
Tabel 4.10. Perkembangan keterampilan siswa kelas eksperimen 62
Tabel 4.11. Penilaian aktivitas siswa kelas eksperimen dan kontrol 63
Tabel 4.12. Rekapitulasi Penilaian di Kelas Ekperimen 64
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Beberapa macam termometer 34
Gambar 2.2. Grafik anomali air 36
Gambar 2.3. Pengaruh kalor terhadap suhu benda 37
Gambar 2.4. Skema perubahan wujud zat 39
Gambar 2.5. Perpindahan kalor secara konduksi 40
Gambar 3.1. Skema prosedur penelitian 50
Gambar 4.1. Diagram batang data pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol 56
Gambar 4.2. Diagram batang data postes kelas eksperimen 59
Gambar 4.3. Diagram batang data postes kelas kontrol 59
Gambar 4.4. Diagram batang rata-rata persentase penilaian sikap siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol 61
Gambar 4.5. Diagram batang rata-rata persentase penilaian keterampilan
siswa kelas eksperimen 62
Gambar 4.6. Diagram batang rata-rata persentase penilaian aktivitas siswa
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 1 73
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 2 83
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 3 92
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 1 103
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 2 105
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 3 109
Lampiran 7. Kisi-kisi tes hasil belajar 111
Lampiran 8. Instrumen Hasil Belajar 122
Lampiran 9. Angket observasi siswa 128
Lampiran 10. Angket observasi guru 132
Lampiran 11. Rekapitulasi Penilaian Aktifitas Belajar Kelas Ekperimen 137
Lampiran 12. Rekapitulasi Penilaian Aktifitas Belajar Kelas Kontrol 143
Lampiran 13. Pedoman penilaian Aktivitas Belajar 149
Lampiran 14. Rekapitulasi Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen 151
Lampiran 15. Pedoman Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen 154
Lampiran 16. Rekapitulasi Penilaian Afektif Kelas Eksperimen 156
Lampiran 17. Rekapitulasi Penilaian Afektif Kelas Kontrol 165
Lampiran 18. Pedoman Penilaian Afektif Belajar 174
Lampiran 19. Rekapitulasi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 175
Lampiran 20. Rekapitulasi Hasil Pretes Kelas Kontrol 177
Lampiran 21. Rekapitulasi Hasil Postes Kelas Eksperimen 179
Lampiran 22. Rekapitulasi Hasil Postes Kelas Kontrol 181
Lampiran 23. Perhitungan statistik dasar 183
Lampiran 24. Uji Normalitas 189
Lampiran 25. Uji Homogenitas 196
Lampiran 26. Uji Hipotesis 199
Lampiran 27. Daftar nilai kritis untuk uji lilliefors 203
Lampiran 28. Tabel wilayah luas di bawah kurva normal 0 ke z 204
Lampiran 29. Daftar nilai persentil untuk distribusi f 205
Lampiran 30. Daftar nilai persentil untuk distribusi t 207
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan
sejalan dengan tuntutan pembangunan secara tahap demi tahap. Pendidikan
merupakan salah satu kebutuhan manusia. Pendidikan tidak dapat diperoleh begitu
saja dalam waktu yang singkat, namun memerlukan suatu proses pembelajaran
sehingga menimbulkan hasil atau efek yang sesuai dengan proses yang telah
dilalui tersebut.
Sumber daya manusia yang berpendidikan akan mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), sebaliknya jika
kemampuan sumber daya manusia rendah maka manusia tidak akan mampu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
akhir-akhir ini.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal memegang peranan penting
dalam peningkatan kualitas pendidikan yakni dituntut mampu memberikan
pembelajaran bermutu kepada siswa. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh
perubahan dan pembaharuan dalam segala unsur-unsur yang mendukung
pendidikan antara lain siswa, guru, alat dan metode, materi dan lingkungan
pendidikan. Semua unsur tersebut saling terkait dalam mendukung tercapainya
tujuan pendidikan.
Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
fenomena dan gejala alam secara empiris, logis, sistematis, dan rasional yang
melibatkan proses dan sikap ilmiah. Pelajaran fisika termasuk salah satu pelajaran
yang cukup menarik karena langsung berkaitan dengan kejadian yang nyata dan
juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Permasalahan siswa yang merasa sulit dan bosan terhadap pelajaran fisika
perlu diupayakan pemecahannya yaitu dengan melakukan tindakan-tindakan yang
2
siswa dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa
secara langsung diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Siswa akan
lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika dilatih berpikir
kritis dan terampil untuk memecahkan masalah dalam bidang studi fisika.
Berdasarkan pengalaman peneliti selama mengikuti Program Pengalaman
Lapangan Terpadu (PPLT) dan juga studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di
SMK Dharma Karya Beringin serta melalui data hasil wawancara dengan salah
seorang guru bidang studi fisika Ibu Devi Yulianti Sinaga, S.Pd bahwa pada
umumnya siswa menganggap belajar fisika itu adalah hal yang membosankan
yang erat hubungannya dengan sains dan teknologi. Siswa kurang tertarik pada
mata pelajaran fisika karena mereka hanya memperoleh teori saja, menghafal
rumus, dan cara penyampaian guru dalam pembelajaran yang kurang bervariasi
hanya berfokus untuk mengerjakan soal-soal yang ada pada buku teks tanpa
menghubungkan materi yang dipelajari terhadap peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini membuat suasana pembelajaran fisika terlihat kurang
semangat, pemahaman siswa terhadap konsep yang diajarkan sangat dangkal.
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah)
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Rendahnya hasil
belajar peserta didik menunjukkan bahwa proses pendidikan yang berangsung
masih belum mampu mengasah potensi peserta didik. Dalam arti yang lebih
substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan
dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang
secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, yakni
melakukan wawancara kepada guru fisika kelas X SMA Negeri 14 Medan, Bapak
Sumihar Tampubolon, diperoleh nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
harus dicapai adalah 76, akan tetapi rata-rata nilai siswa masih dibawah KKM.
Dan juga Peneliti melakukan observasi dengan menyebarkan instrumen angket
kepada siswa kelas X SMA Negeri 14 Medan. Hasil observasi yang diberikan
kepada 40 orang siswa, diperoleh bahwa 43 % siswa menyatakan fisika sulit dan
3
% siswa menyatakan fisika mudah dan menyenangkan, dan 22 % siswa
menyatakan fisika itu membosankan.
Suatu model pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk bisa
menemukan pemecahan masalah dalam ilmu fisika dimana peserta didik mengerti
bahwa fisika adalah ilmu yang berkaitan langsung dengan kejadian dan aktifitas
dalam hidupnya, sehingga peserta didik memandang fisika merupakan ilmu yang
penting dalam kehidupan. Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar
peserta didik ialah dengan penerapan model discovery learning.
Model pembelajaran ini sebelumnya sudah pernah diteliti oleh Chusni,
Edy (2014) bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang menggunakan
model pembelajaran langsung, dengan nilai rata-rata 80,176 pada model
pembelajaran Discovery Learning dan 76,083 pada model pembelajaran langsung.
Indarti, Agus, Chusnana (2013) bahwa nilai rata-rata kelas yang menggunakan
model Discovery Learning 79,82, sedangkan rata-rata kelas yang menggunakan
model konvensional 64,09. Anisa (2014) bahwa rata-rata nilai kelas ekperimen
50,67 sedangkan kelas kontrol 28,22.
Adapun yang menjadi kendala penelitian sebelumnya yaitu pengalokasian
waktu yang kurang efisien dan kurang aktif dalam membimbing diskusi serta
yang menjadi perbedaan dalam penelitian ini dibandingkan dengan penelitian
terdahulu adalah dalam penggunaan media komputer sebagai pendukung
penyajian materi pelajaran pada kelas eksperimen. Perbedaan lainnya dari peneliti
terdahulu adalah tempat penelitian, sampel dalam penelitian, dan materi yang
dibawakan dalam penelitian. Upaya yang akan dilakukan peneliti sekarang untuk
mengatasi permasalahan adalah mengunakan media pembelajaran menggunakan
Macromedia Flash dan memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang relevan menyangkut kehidupan sehari-hari, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) agar proses dan tahap pembelajaran tersusun sistematis dan efisien,
membuat simulasi sebelum praktikum, membimbing peserta didik di setiap tahap
4
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Discovery Learning
menggunakan Animasi Macromedia Flash terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 14 Medan T.P. 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, masalah dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1. Model dan metode mengajar yang digunakan guru kurang bervariasi
2. Persepsi siswa yang masih dominan beranggapan bahwa belajar fisika itu
sulit.
3. Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika
4. Proses belajar fisika masih berpusat pada guru, sehingga peserta didik
kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
1.3.Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terjangkau oleh kemampuan peneliti dan tidak
menyebar luas, maka peneliti membatasi masalahnya yaitu pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah discovery learning
menggunakan animasi macromedia flash pada kelas eksperimen dan
pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.
2. Subjek penelitian dibatasi pada peserta didik kelas X SMA Negeri 14
Medan semester II T.P. 2015/2016.
3. Materi yang akan diajarkan adalah suhu dan kalor.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan batasan masalah di atas
5
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan model discovery learning
menggunakan Animasi Macromedia Flash pada materi suhu dan kalor di
kelas X SMA Negeri 14 Medan semester II T.P. 2015/2016?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional pada
materi suhu dan kalor di kelas X SMA Negeri 14 Medan semester II T.P.
2015/2016?
3. Apakah ada pengaruh hasil belajar peserta didik dengan model discovery
learning menggunakan Animasi Macromedia Flash pada materi pokok
suhu dan kalor di kelas X SMA Negeri 14 Medan semester II T.P.
2015/2016?
4. Untuk mengetahui Aktifitas siswa dengan model discovery learning
menggunakan Animasi Macromedia Flash pada materi suhu dan kalor di
kelas X SMA Negeri 14 Medan semester II T.P. 2015/2016.
5. Untuk mengetahui Aktifitas siswa dengan pembelajaran konvensional
pada materi suhu dan kalor di kelas SMA Negeri 14 Medan semester II
T.P. 2015/2016.
1.5.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan model discovery learning
menggunakan Animasi Macromedia Flash pada materi suhu dan kalor di
kelas X SMA Negeri 14 Medan semester II T.P. 2015/2016.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional
pada materi suhu dan kalor di kelas SMA Negeri 14 Medan semester II
T.P. 2015/2016.
3. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa dengan model discovery learning menggunakan Animasi Macromedia Flash pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Negeri 14 Medan semester II T.P.
6
4. Untuk mengetahui Aktifitas siswa dengan model discovery learning
menggunakan Animasi Macromedia Flash pada materi suhu dan kalor di
kelas X SMA Negeri 14 Medan semester II T.P. 2015/2016.
5. Untuk mengetahui Aktifitas siswa dengan pembelajaran konvensional
pada materi suhu dan kalor di kelas SMA Negeri 14 Medan semester II
T.P. 2015/2016.
1.6. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka manfaat yang diharapkan
dari penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti, merupakan suatu pengalaman yang dapat dimanfaatkan
dalam mempersiapkan kegiatan pembelajaran yang tepat ketika
mengajarkan fisika di SMA kelas X semeter II.
2. Bagi guru, membuka wawasan berpikir dalam mengajar dan
mengembangkan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar dan
menjadi masukan bagi guru fisika dalam menjalankan kegiatan
pembelajaran yang tepat, serta sebagai bahan pertimbangan untuk
menjadikan model Discovery Learning sebagai salah satu alternatif pengajaran.
3. Bagi peserta didik, dapat meningkatkan pemahaman peserta didik
mengenai materi impuls, momentum, dan tumbukan, mengaitkan pelajaran
fisika dengan kehidupan sehari-hari mencakup teknologi, lingkungan dan
masyarakat serta meningkatkan hasil belajar peserta didik.
4. Bagi sekolah, meningkatkan kualitas dan mutu sekolah melalui
peningkatan hasil belajar peserta didik dan kinerja guru serta
menumbuhkan karakter peserta didik.
5. Bagi peneliti lanjut, sebagai bahan informasi untuk dapat mengembangkan
7
1.7. Defenisi Operasional
1. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik
setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana Sudjana, 2005).
2. Model discovery learning adalah model pembelajaran yang dapat melatih peserta didik agar bisa mengembangkan kemampuan berfikir dan
mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan
sehari-hari.
3. Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran
dengan cakupan teoretis tertentu (Sanjaya dalam Ahmadi, dkk, 2011).
4. Model Pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas
atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan
perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer,
kurikulum dan lain-lain (Trianto, 2011).
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dalam penelitian
ini maka disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar siswa dengan mengunakan model discovery learning pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 14 Medan T.P. 2015/2016
sebelum diberikan perlakuan, rata-rata pretes siswa sebesar 24,00 dan setelah
diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 74,71.
2. Hasil belajar siswa dengan mengunakan model pembelajaran konvensional
pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 14 Medan T.P.
2015/2016 sebelum diberikan perlakuan, rata-rata pretes siswa sebesar 21,86
dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 65,71.
3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung > ttabel (3,99 >
1,669) maka Ha di terima yang berarti ada pengaruh model discovery learning
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di Kelas X
semester II SMA Negeri 14 Medan T.P. 2015/2016.
4. Aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan mengunakan
model discovery learning menggunakan Animasi Macromedia Flash pada
materi pokok suhu dan kalor di Kelas X semester II SMA Negeri 14 Medan
T.P. 2015/2016, diperoleh rata-rata peningkatan aktivitas siswa sebesar 66,28
termasuk dalam kategori baik
5. . Aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan mengunakan
pembelajaran konvensional pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X
semester II SMA Negeri 14 Medan T.P. 2015/2016, diperoleh rata-rata
peningkatan aktivitas siswa sebesar 59,87 termasuk dalam kategori cukup
70
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran :
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan menggunakan model
discovery learning agar menguasai semua sintaks dan melaksanakan semua sintaks tersebut dengan tepat waktu sehingga siswa tersebut tidak
merasa kesulitan di dalam mengikuti semua sintaks tersebut.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan model discovery
learning alangkah baiknya melakukan simulasi bersama rekan sebelum melaksanakan model ini agar lebih memahami dan terlatih, sehingga
model pembelajaran discovery learning ini bisa diselesaikan tepat waktu. 3. Implementasi tahapan model discovery learning lebih ditingkatkan supaya
setiap deskriptor dapat tercapai dengan baik dan dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa.
4. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan
kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar tidak terjadi
71
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (eds.) (2010). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom's taxonomy of educational objectives. New York: Longman
Arends, R.I., (2012). Learning to Teach, McGRAW-HILL INC, New York
America
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta , Jakarta
Arsyad, A., (2011), Media Pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Mubarok, C., Sulistyo, E., (2014). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X TAV Pada StandarKompetensi Melakukan Instalasi Sound System Di SMK Negeri 2 Surabaya Surabaya : Universitas Negeri Surabaya
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful B., Aswan Z., (2010), Strategi Belajar mengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Eggen, P..& Kauchak, D., (2012), Strategi dan Model Pembelajaran Mengajar Konten dan Keterampilan Berpikir, Jakarta: Indeks
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2011), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mehasiswa Program Pendidikan FMIPA Unimed, FMIPA Unimed, Medan
Hamiyah, N, dan Jauhari, N., (2014), Strategi Belajar – Mengajar di Kelas, Jakarta: Prestasi Pustaka
Haryani, Anik Tri, (2010). Penerapan Model Pembelajaran Guided Discovery pada Materi Pokok Kalor untuk meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII Mts Darul Ulum Beringin Semarang Semester Gasal Tahun pelajaran 2010/2011. Semarang : Institut Agama Islam Negeri Walisongo
Hosnan, (2014), Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21, Bogor: Ghalia Indonesia
72
Memecahkan Masalah Siswa Kelas X SMAN 8 Malang. Malang : Universitas Negeri Malang
Nana Sudjana, (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar, Bandung : PT.Remaja Rosdikarya
Nana Syaodih Sukmadinata. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sagala, S, (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya,W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta
Sardiman, (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Siregar, A. V., (2015), Penggunaan Model Discovery Learning Pada Materi Suhu
dan Kalor untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X Semester Genap SMK Istiqlal Deli Tua T.P. 2014 / 2015. Medan : Unimed
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta
Sudjana,N., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung
Sulistiyani, dkk., (2007) , Mahir dalam 7 hari Macromedia Flash Profesional 8 ,
Andi Offset , Yogyakarta
Trianto, (2011), Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif, kencana, Jakarta