• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK IBNU AL-AKBAR KEC. BERINGIN KAB. DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK IBNU AL-AKBAR KEC. BERINGIN KAB. DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK IBNU AL-AKBAR KEC. BERINGIN

KAB. DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :

FANNY OCTIVASARI 1122113003

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

FANNY OCTIVASARI, NIM : 1122113003, PENGARUH MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK IBNU AL-AKBAR KEC. BERINGIN KAB. DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2015/2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah : minimnya kegiatan-kegiatan di dalam kelas yang mengembangkan keterampilan menyimak pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mendongeng terhadap keterampilan menyimak anak usia 5-6 tahun di TK IBNU AL-AKBAR Kec. Beringin Kab. Deli serdang Tahun Ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian post test only control design. Populasi dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan dua kelas kelompok yang memiliki karakteristik yang sama yaitu seluruh B1 dan B2 yang berjumlah 40 orang. Penentuan sampel kelas dilakukan secara acak ( random )dengan jumlah sampel setiap kelas masing-masing sebanyak 20 anak.

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pedoman obesrvasi. Dan penggunaan analisis data menggunakan uji-t. Pada saat mengobservasi, pengobservasi menggunakan pedoman observasi yang telah ditentukan yaitu taraf nyata α = 0,05

Berdasarkan hasil observasi keterampilan menyimak anak dikelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 39,5 dengan nilai tertinggi 48 dan nilai terendah 25, sehingga keterampilan menyimak pada anak dengan mendongeng pada kelas eksperimen memperoleh perbedaan yang signifikan. Sedangkan nilai hasil observasi keterampilan menyimak anak dikelas kontrol yang memiliki rata-rata 24,45 dengan nilai tertinggi 35 dan nilai terendah 15, sehingga keterampilan menyimak pada anak dengan mendongeng pada kelas kontrol memperoleh perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, hipotesis menyatakanbahwa pembelajaran menggunakan metode mendongeng anak berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan keterampilan menyimakanak yaitu dari hasil hipotesis diperoleh thitung> ttabel yaitu 9.336 >1,707 pada taraf α = 0,05.

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat

selesai dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Mendongeng Terhadap

Keterampilan Menyimak Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di TK IBNU AL-AKBAR

Kec. Beringin Kab. Deli Serdang T.A. 2015/2016”. Penulisan skripsi ini

dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar

sarjana pada program studi PG PAUD.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Sehingga, penulis mohon saran dari berbagai pihak, agar hasilnya lebih baik

lagi.

Penulis juga menyadari bahwa banyak bantuan yang tak ternilai dari

berbagai pihak, dengan ini penulis berkesempatan mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri

Medan beserta jajarannya.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)

UNIMED.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS. Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,

Bapak Dr. Aman Simaremare, MS. Selaku Wakil Dekan Bidang Umum

Dan Keuangan, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd. Selaku Wakil

Bidang Kemahasiswaan.

(6)

5. Ibu Dra. Nasriah, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Sariana Marbun, M.Pd Ibu Dra. Numaniah, M.Pd dan Bapak

Drs. Jasper Simanjuntak, M.Pd SelakuDosenpenguji yang memberikan

saran kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini agar lebih baik.

7. Seluruh Dosen Jurusan PG PAUD FIP UNIMED, yang telah

membimbing dan membagikan ilmunya. Khususnya Ibu Dra. Sariana

Marbun, M.Pd Selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan.

8. Seluruh Civitas Akademika FIP UNIMED, Khusunya Kak Ika yang telah

banyak memberikan bantuan kepada penulis baik informasi maupun

motivasi agara penulis tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Ibunda Reni Andriani, S.Pd. AUD Selaku Kepala Sekolah TK IBNU

AL-AKBAR Beringin, yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian di sekolah, beserta para guru TK IBNU AL-AKBAR yaitu,

bunda Mulyani SE, Miswati, S.Pd, SitiChodijah, S.Pdi, Eka Srianti, S.Pd.

AUD, Selvi Berrylliana, S.Pdi, dan seluruh anak didik yang telah banyak

memberikan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.

10. Teristimewa kedua orang tua tercinta, Ayah tercinta dan Umi tersayang

yang tak pernah henti membirakan motivasi, kasih sayang, nasehat dan

doa. Untukadik tersayang Jody Agustiantoro, dan keluarga besar yang

(7)

11. Kepada teman sekaligus teman-teman seperjuangan di Prodi PG PAUD

Angkatan 2012 dan sahabat saya Fachrunnisya, Annisa Randatika

Pulungan dan Novita Apriani yang selalu membantu dan setia dalam

suka maupun duka.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari

berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga

Tuhan Yang Maha Esa membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini

bermanfaat bagi kita semua dan dapat dijadikan sumbangan pemikiran

dalam dunia pendidikan.

Medan, Agustus 2016 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... X BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 8

2.1 Keterampilan Menyimak Anak Usia Dini ... 8

2.1.1. Pengertian Menyimak ... 8

2.1.2. Konsep Keterampilan Menyimak Anak Usia Dini ... 9

2.1.3.Tahap-tahap Menyimak ... 12

2.1.5. Apek-aspek Keterampilan Menyimak ... 13

2.1.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Menyimak . 15 2.1.7. Kemampuan Menyimak Anak Usia 5-6 tahun ... 16

2.1.2. Mendongeng ... 17

(9)

2.1.2.2. Hal-hal yang Perlu diperhatikan Saat Mendongeng ... 19

2.1.2.3. Kelebihan Metode Mendongeng ... 20

2.1.2.4. Kelemahan Metode Mendongeng ... 21

2.1.2.5. Langkah-langkah Metode Mendongeng ... 22

2.1.3. Metode Tanya Jawab ... 25

2.1.3.1 Pengertian Metode Tanya Jawab ... 25

2.1.3.2. Kelebihan Metode Tanya Jawab ... 26

2.1.3.3 Kelemahan Metode Tanya Jawab ... 27

2.1.3.4. Langkah-langkah Metode Tanya Jawab ... 29

2.1.4 . Pengaruh Mendongeng Terhadap Keterampilan Menyimak .... 30

2.2 Kerangka Konseptual ... 31

2.3 Hipotesis Tindakan ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

3.1. Jenis Penelitian ... 33

3.2. Populasi dan Sampel ... 33

3.2.1. Populasi Penelitian... 33

3.2.2 Sampel Penelitian ... 34

3.3.Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 34

3.3.1 Variabel Terikat ... 34

3.3.2 Variabel Bebas ... 34

3.3.3 Defenisi Operasional ... 34

3.4 Desain Penelitian ... 35

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 35

(10)

3.7 Lokasi dan Waktu penelitian ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1. Hasil Penelitian ... 42

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 42

2. Hasil Observasi Keterampilan MenyimakAnak Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab (Kelas Kontrol) ... 45

4.2. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 48

4.2.1 Uji Normalitas Data ... 49

4.2.2 Uji Homogenitas ... 49

4.2.3 Pengujian Hipotesis ... 50

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

5.1 Kesimpulan ... 52

5.2 Saran ... 54

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.2 Langkah-langkah Metode mendongeng ... 24

Tabel 2.3 Langkah-langkah Metode Tanya Jawab ... 29

Table 3.1 Only-posttest Control Gruoup Design ... 34

Table3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterampilan Menyimak ... 35

Table 3.3 Jadwal Penelitian ... 40

Tabel 4.1 Hasil Observasi Keterampilan Menyimak Anak Dengan Menggunakan Metode Mendongeng (Kelas Eksperimen) ... 42

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai keterampilan menyimak Kelompok Eksperimen. ... 43

Tabel 4.3 Hasil Observasi Pengembangan Keterampilan Menyimak Anak Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab (Kelas Kontrol) ... 47

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai keterampilan menyimak Kelompok Kontrol. ... 48

Tabel 4.4 Ringkasan Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors ... 49

Tabel 4.5 Ringkasan Uji Homogenitas ... 50

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 41 Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Keterampilan

Menyimak Anak (Kelas Eksperimen) ... 44

Gambar 4.2. Distribusi Frekuensi Data Hasil Observasi Keterampilan

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi Keterampilan Menyimak Anak

Lampiran 2 Lembar Observasi Keterampilan Menyimak Anak

Lampiran 3 Data Mentah Hasil Observasi Keterampilan Menyimak Anak Usia 5-6 Tahun ( Kelaseksperimen)

Lampiran 4 Data Mentah Hasil Observasi Eterampilan Menyimak Anak Usia 5-6 Tahun ( Kelas Kontrol)

Lampiran 5 Nilai Rata-Rata, Simpangan Baku, Data Kelas Kontrol (X1) dan Kelas Eksperimen (X2)

Lampiran 6 Perhitungan Mean (Rata-Rata), Simpangan Baku DAN VARIANS Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

Lampiran 7 Uji Normalitas

Lampiran 8 Uji Homogenitas

Lampiran 9 Uji Hipotesis

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan dasar yang

merupakan suatu upaya yang ditunjukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia

6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan, untuk

membantu pertumbuhandan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

memiliki kesiapan dan memasuki pendidikan yang lebih lanjut, yang

diselelnggarakan pada jalur informal, formal, dan nonformal.

PAUD pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan

oleh orang tua sebagai pendidik dalam proses perawatan, pengasuhan, dan

pendidikan pada anak dengan menciptakan lingkungan belajar, dimana anak

dapat mengeksplorasi pengetahuan yang memberikan kesempatan belajar yang

diperoleh anak dari lingkungan dengan melalui cara mengamati, meniru, dan

bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh

potensi dan kecerdasan anak.

Menurut PERMENDIKNAS No. 058 tahun 2009 tentang standar Pendidikan

Anak Usia Dini terdapataspek-aspek yang harus ditanamkan dan dikembangkan

dalam diri anak yaitu aspek fisik motorik, bahasa, kognitif, sosial emosional, dan

NAM. Pendidikan ini berupa upaya untuk membimbing, mengasah, dan

pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan

(15)

Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar

menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu perkembangan

aspek penting dalam perkembangan adalah aspek perkembangan bahasa. Bahasa

merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena

selain sebagai alat untuk penyampai fikiran dan perasaan pada orang lain.

Kemampuan bahasa merupakan salah satu kemampuan dasar yang di kembangkan

di pendidikan anak usia dini.

Pada usia dini anak masih terbatas dalam memahami bahasa dari

pandangan orang lain. Akselarasi perkembangan bahasa anak terjadi sebagai hasil

perkembangan simbolis. Jika pengembangan simbol bahasa telah berkembang,

maka hal ini memungkinkan anak belajar dari bahasau capan orang lain. Semakin

banyak dan sering menyimak kosakata, pola kalimat, intonasi, dan sebagainya

maka semakin berkembang pula keterampilan berbicaraatau berbahasa anak.

Menyimak merupakan dasar dari pada keterampilan bahasa lainnya.

Pentingnya menyimak dalam interaksi komunikatif memang sangat

nyata.Untuk dapat terlibat dalam suatu komunikasi, seseorang harus mampu

memahami dan mereaksi apa yang baru saja dikatakan. Konsekuensinya

pembelajaran perlu melatih keterampilan menyimak, anak bisa memperoleh

kosakata dan gramatikal, di samping itu tentunya pengucapannya yang baik.

Dengan demikian, kegiatan menyimak perlu dipusatkan dan dikembangkan sedini

mungkin karena sebagai dasar pengembangan kemampuan berbahasa lainnya

(Azies &Alwasih, 2000: 82).

Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang

(16)

memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna

komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa

lain. Dari kegiatan menyimak diharapkan anak akan terlatih menjadi penyimak

yang kreatif dan kritis. Pengembangan keterampilan menyimak pada anak usia

dini memerlukan metode yang tepat, salah satunya adalah metode mendongeng,

yang banyak dipergunakan di pendidikan anak usia dini.

Metode mendongeng merupakan salah satu strategi pembelajaran yang

dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak usia dini. Dongeng yang

dibawakan guru secara lisan harus menarik, dan mengundang perhatian anak dan

tidak lepas dari tujuan pendidikan anak usia dini (Masitoh, 2006: 3-10). Apabila

isi dongeng dikaitkan dengan dunia kehidupan anak, mereka akan

mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dapat menangkap isi cerita

dongeng dengan mudah. Di samping itu dapat menciptakan suasana yang

menyenangkan, bercerita dapat mengundang dan merangsang proses kognisi,

khusus aktivitas berimajinasi, dapat menjadi sarana untuk belajar, serta dapat

berfungsi untuk membangun hubungan yang akrab.

Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan peneliti di TK IBNU

AL-AKBAR, masih ditemukan bahwa sebagian besar anak didik kurang memiliki

keterampilan menyimak. Hal ini ditunjukkan dengan sebanyak 11 anak dari total

20 anak belum muncul indikator keterampilan menyimak, seperti mendengarkan

penuh perhatian, mengiterpretasikan cerita dan memahami makna. Sebagaimana

juga dinyatakan oleh kepala sekolah dan beberapa guru pengajar, bahwa

rendahnya keterampilan menyimak anak didik terlihat dari komunikasi yang

(17)

menjawab jika ada pertanyaan dari guru atau dalam kegiatan lain. Selain itu,

metode mendongeng belum digunakan sesuai dengan penerapan teknik-teknik

mendongeng dalam meningkatkan keterampilan menyimak pada anak.

Mendongeng dalam kegiatan pembelajaran di sekolah mempunyai

beberapa manfaat penting bagi pencapaian tujuan pendidikan. Bagi anak,

mendengarkan cerita yang menarik yang dekat dengan lingkungannya merupakan

kegiatan yang mengasyikkan. Guru yang terampil bertutur dan kreatif dalam

bercerita dapat menggetarkan perasaan anak. Guru dapat memanfaatkan kegiatan

bercerita untuk menanamkan kejujuran, keberanian, kesetiaan, keramahan,

ketulusan, dan sikap-sikap positif yang lain dalam kehidupan lingkungan

keluarga, sekolah, dan luar sekolah. Kegiatan bercerita juga memberikan sejumlah

pengetahuan sosial, nilai-nilai moral, dan keagamaan.

Sebagai suatu teknik dalam pembelajaran, mendongeng bermanfaat bagi

anak dalam mengembangkan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Sebab

melalui cerita dongeng, anak mendapatkan informasi tentang fakta, konsep,

maupun pengetahuan yang terangkai dalam suatu kisah. Dongeng juga

menampilkan model-model perilaku yang ditunjukkan oleh para pemegang peran

atau tokoh dalam cerita. Anak didik sebagai penyimak cerita, biasanya juga

terlibat secara emosional pada saat mendengar atau membaca cerita dongeng.

Dengan demikian maka baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik anak

dapat dibantu perkembangannya melalui kegiatan mendongeng. Sebagai suatu

teknik dalam pembelajaran, dongeng memiliki beberapa kelebihan dibanding

(18)

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hafizah (2015)

belum meningkatnya keterampilan menyimak seperti tidak bisa melakukan

perintah guru dan tidak menjawab jika guru bertanya, dikarenakan kurangnya

penggunaan metode yang menarik yang dilakukan guru seperti medongeng.

Dan penelitian lain yang mendukung perlunya keterampilan menyimak

adalah penelitian yang dilakukan Ellen (2012) kurangnya keterampilan menyimak

dilihat dari komunikasi yang dilakukan anak kepada guru. Komunikasi yang

terjadi sering terhambat karena kurangnya kefahaman anak ketika guru

menyampaikan sesuatu hal ini terjadi karena kurangnya stimulus di berikan guru

kepada anak saat pembelajaran seperti penggunaan media yang kurang tepat

dalam pembelajran.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, peneliti menyimpulkan berbagai

cara dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini.

Salah satu yang membuat anak mendengarkan, menyimak dan memahami apa

yang disampaikan guru dalam pembelajran adalah dengan menggunakan

mendongeng. Metode mendongeng dapat dilakukan di dalam kelas. Metode

mendongeng merupaka suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan

keterampilan menyimak anak yang berupa membacakan cerita dongengkepada

anak dengan menggunakan alat peraga yang menarik.

Dengan melihat pentingnya kegiatan mendongeng pada pembelajaran anak

usia dini khususnya dalam mengembangkan keterampilan menyimak anak, maka

(19)

Di TK IBNU AL-AKBAR Kec. Beringin Kab. Deliserdang Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat diidentifikasi permasalahan yang timbul

sebagai berikut :

1. Masih rendahnya keterampilan meyimak anak.

2. Masih kurangnya perhatian anak dalam kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan.

3. Guru kurang memanfaakan kegiatan yang menarik minat anak untuk

mengikuti kegiatan pembelajaran.

4. Metode mendongeng belum digunakan sesuai dengan penerapan dan

teknik-teknik mendongeng untuk mengembangkan keterampilan

menyimak anak.

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasankemampuan, waktu, dana penulis untuk

menghindari masalah dalam mengadakan penelitian ini, maka penulis membatasi

masalah dalam penelian ini adalah “PengaruhMendongeng Terhadap

Keterampilan Menyimak Anak Usia Dini Khususnya usia 5-6 tahun di TK IBNU

AL-AKBAR Kec. Beringin Kab. Deliserdang Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penetian ini adalah “Apakah Terdapat Pengaruh

(20)

5-6 tahun diTK IBNU AL-AKBAR Kec. Beringin Kab. Deliserdang pada Tahun

Ajaran 2015/2016”?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mendongeng terhadap

keterampilan menyimak anak usia dini khususnya usia 5-6 tahun di TK IBNU

AL-AKBAR Kec. Beringin Kab. DeliserdangTahun Ajaran 2015/2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

a. Manfaat teoritis

Hasil yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dalam

pendidikan anak usia dini kaitannya dengan kegiatan mendongen dapat

mengembangkan keterampilan bahasa anak.

b. Manfaat praktis

- Bagi sekolah, sebagai bahan masukan mengenai pentingnya

penggunaan metode mendongeng bagi pengembangan

keterampilan menyimak anak.

- Bagi guru, sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat

mempertimbangkan penerapan kegiatan mendongeng dalam

mengembangkan keterampilan bahasa anak.

- Bagi orangtua, sebagai bahan masukan dalam mendorong anaknya

untuk meningkatkan keterampilan menyimak, sehingga memiliki

(21)

- Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan,

kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data pada sub bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Hasil observasi keterampilan menyimak anak dikelas eksperimen

memiliki nilai rata-rata 39,5 lebih besar dibandingkan dengan hasil

observasi keterampilan menyimak anak dikelas kontrol yang memiliki

rata-rata 24,45 dapat diartikan bahwa ada pengaruh mendongeng

terhadap keterampilan menyimak anak. Selain dapat mengembangkan

keterampilan menyimak anak dengan memberikan cerita dongeng

makan anak dapaat mendengarkan dengan pusat perhatia, dan dapat

menginterprestasikan apa yang telah anak dengar dan juga memahami

makna apa yang telah anak dengarkan.

2. Hasil nilai uji hipotesis terbukti bahwa thitung (9.336) > ttabel

(1,707). Hal tersebut sesuai dengan hasil uji hipotesis Ho ditolak dan

Ha diterima, sehingga dapat dinyatakan ada pengaruh yang signifikan

dari kegiatan mendongeng terhadap keterampilan menyimak anak usia

5-6 tahun di TK Ibnu Al-Akbar Kec. Beringin Kab. Deliserdang tahun

(23)

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, adapun saran yang dapat

diberikan yaitu :

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan kegiatan

mendongeng dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan

menyimak anak.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti labih lanjut mengenai

pembelajaran dengan kegiatan mendongeng untuk meningkatkan

keterampilan menyimak anak agar lebih memperhatikan

kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran, sehingga dapat diperoleh hasil yang

lebih baik pada peneliti selanjutnya.

3. Bagi kepala sekolah sebagai bahan pertimbangan untuk

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Latif Muhammad. (2014). Mendongeng Mudah Menyenangkan. Aplikasi Penerapan dalam Mendukung Pelajaran. Jakarta. Luxima.

Azies & Alwasih. (2000). Pengajaran Bahasa Komunikatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Bunanta Murti . 2008. Buku Mendongeng dan Minat Membaca. Jakarta. Ilmu Populer.

Baarnawi Novan dan Ardy Wiyani. (2012). Format PAUD. Jakarta: Ar-Ruzz.

DS Agus. 2008. Mendongeng Bareng Agus DS Yuk. Yogyakarta. Kanisus.

Dhieni Nurbiana. (2007). Model Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Fadhillah, Muhammad. 2012. Desaign Pembelajaran PAUD. Tinjaun Teoritik

dan Praktik. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Intan Kurnia Nandy. (2010). Pengembangan Kemampuan Menyimak bagi

Ana-kanak Usia Muda dengan Memanfaatkan Teknologi Internet. Yogyakarta:

PBI FBS UNY.

Istarani. 2012. Kumpulan 39 Metode Pembelajaran. Medan: ISCOM MEDAN. Kamijan dan Suyono. 2002. Pelatihan Terintegrasi Berbasis

KompetensiPelajaran Menyimak. Jakarta : Depdiknas.

Kurniawan Henru. 2013. Keajaiban Mendongeng dan Minat Membaca. Jakarta.

KPBA.

Majid Abdul, Aziz Abdul. (2002). Mendidik Dengan Cerita. Bandung Remaja Rosdakarya.

Majid Abdul (2009). Perencanaan pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Masitoh. (2006). Pendekatan Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka.

Muh. Nur Mustakim. (2005). Peranan Cerita dalam Pembentukan Perkembangan

Anak TK. Jakarta: Depdiknas.

Munandar S.C Utami. (2000). MengambangkanBakat dan Kreativitas Anak

(25)

NurgiyantoroBurhan.2013. Sastra Anak.PengantarPemahaman Dunia Anak.

Yogyakarta. Gajah Mada Universiti Press.

Peraturan Menteri Pendidikan Indonesia Nomor 058. (2009). Tentang Standart

Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Permendiknas.

Panuti Sudjiman . (2013). Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Universitas Indonesia.

Rahayu Apriyanti Yofita. 2013. Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui

Kegiatan Bercerita. Jakarta. Index

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsiti Bandung.

Sugiono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kualitatif,Kuantitatif.

Bandung: Alfabeta

Suhartono. (2005). Pengembangan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

TariganDjago. (2003). Pendidikan Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Depdikbud.

Tarigan Henry G. (2013). Menyimak sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Yamin, Martinis. 2013. Strategi dan Metode Dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Referensi.

Yuyun Nurfalah, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Kelompok Bermain Melalui

Metode Mendongeng. Bandung Depdiknas Direktorat JendralPendodokan

Luar Sekolah.

Jurnal :

Ellen. 2015. Peningkatan Keterampilan Menyimak Melalui Metode Bercerita pada Anak Kelompok B2 TK Islam Darul Muttaqin Kecamatan Purwerejo Kabupaten Purwerejo. Diakses 02 Februari 2016. http://respostory.oksw.edu/bistream/4648/10701/1PB.pdf

Gambar

Tabel 2.2  Langkah-langkah Metode mendongeng ........................................
Gambar 41 Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Keterampilan

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ungkapan puji syukur alhamdulillah ke hadirat Allah atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “ Analisis

Sedangkan untuk jenis kedua, pembagian dengan membagi harta menjadi 10 bagian terlebih dahulu, masing-masing anak laki-laki mendapat 2 bagian (3x2=6), anak perempuan mendapat

? Cabang yang rimbun di kurangi kerimbunannya dengan memotong bagian batang yang tumbuh ke dalam.. ? Cabang yang sakit tapi masih cukup produktif tidak dipotong habis, tapi

a. Rekayasa ulang proses bisnis yang hanya memperhatikan perspektif proses bisnisinternal saja memiliki kelemahan karena tidak melihat secara komprehensif

Faktor keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengaruh pihak-pihak yang memiliki hubungan darah secara langsung serta kerabat dekat terhadap status anak

Sosiolinguistik adalah ilmu yang membahas fenomena bahasa atau penggunaan bahasa yang berkaitan dengan kelompok atau manusia yang berada di dalam sebuah masyarakat.. Sanada

[r]

Upaya penyuluhan hukum tentang batas usia minimal perkawinan setelah putusan mk yang menyatakan bahwa Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang