PENGARUH MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK IBNU AL-AKBAR KEC. BERINGIN
KAB. DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
FANNY OCTIVASARI 1122113003
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
ABSTRAK
FANNY OCTIVASARI, NIM : 1122113003, PENGARUH MENDONGENG TERHADAP KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK IBNU AL-AKBAR KEC. BERINGIN KAB. DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2015/2016.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah : minimnya kegiatan-kegiatan di dalam kelas yang mengembangkan keterampilan menyimak pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mendongeng terhadap keterampilan menyimak anak usia 5-6 tahun di TK IBNU AL-AKBAR Kec. Beringin Kab. Deli serdang Tahun Ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian post test only control design. Populasi dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan dua kelas kelompok yang memiliki karakteristik yang sama yaitu seluruh B1 dan B2 yang berjumlah 40 orang. Penentuan sampel kelas dilakukan secara acak ( random )dengan jumlah sampel setiap kelas masing-masing sebanyak 20 anak.
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pedoman obesrvasi. Dan penggunaan analisis data menggunakan uji-t. Pada saat mengobservasi, pengobservasi menggunakan pedoman observasi yang telah ditentukan yaitu taraf nyata α = 0,05
Berdasarkan hasil observasi keterampilan menyimak anak dikelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 39,5 dengan nilai tertinggi 48 dan nilai terendah 25, sehingga keterampilan menyimak pada anak dengan mendongeng pada kelas eksperimen memperoleh perbedaan yang signifikan. Sedangkan nilai hasil observasi keterampilan menyimak anak dikelas kontrol yang memiliki rata-rata 24,45 dengan nilai tertinggi 35 dan nilai terendah 15, sehingga keterampilan menyimak pada anak dengan mendongeng pada kelas kontrol memperoleh perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, hipotesis menyatakanbahwa pembelajaran menggunakan metode mendongeng anak berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan keterampilan menyimakanak yaitu dari hasil hipotesis diperoleh thitung> ttabel yaitu 9.336 >1,707 pada taraf α = 0,05.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat
selesai dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Mendongeng Terhadap
Keterampilan Menyimak Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di TK IBNU AL-AKBAR
Kec. Beringin Kab. Deli Serdang T.A. 2015/2016”. Penulisan skripsi ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar
sarjana pada program studi PG PAUD.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Sehingga, penulis mohon saran dari berbagai pihak, agar hasilnya lebih baik
lagi.
Penulis juga menyadari bahwa banyak bantuan yang tak ternilai dari
berbagai pihak, dengan ini penulis berkesempatan mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri
Medan beserta jajarannya.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
UNIMED.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS. Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,
Bapak Dr. Aman Simaremare, MS. Selaku Wakil Dekan Bidang Umum
Dan Keuangan, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd. Selaku Wakil
Bidang Kemahasiswaan.
5. Ibu Dra. Nasriah, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Sariana Marbun, M.Pd Ibu Dra. Numaniah, M.Pd dan Bapak
Drs. Jasper Simanjuntak, M.Pd SelakuDosenpenguji yang memberikan
saran kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini agar lebih baik.
7. Seluruh Dosen Jurusan PG PAUD FIP UNIMED, yang telah
membimbing dan membagikan ilmunya. Khususnya Ibu Dra. Sariana
Marbun, M.Pd Selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan.
8. Seluruh Civitas Akademika FIP UNIMED, Khusunya Kak Ika yang telah
banyak memberikan bantuan kepada penulis baik informasi maupun
motivasi agara penulis tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Ibunda Reni Andriani, S.Pd. AUD Selaku Kepala Sekolah TK IBNU
AL-AKBAR Beringin, yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian di sekolah, beserta para guru TK IBNU AL-AKBAR yaitu,
bunda Mulyani SE, Miswati, S.Pd, SitiChodijah, S.Pdi, Eka Srianti, S.Pd.
AUD, Selvi Berrylliana, S.Pdi, dan seluruh anak didik yang telah banyak
memberikan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.
10. Teristimewa kedua orang tua tercinta, Ayah tercinta dan Umi tersayang
yang tak pernah henti membirakan motivasi, kasih sayang, nasehat dan
doa. Untukadik tersayang Jody Agustiantoro, dan keluarga besar yang
11. Kepada teman sekaligus teman-teman seperjuangan di Prodi PG PAUD
Angkatan 2012 dan sahabat saya Fachrunnisya, Annisa Randatika
Pulungan dan Novita Apriani yang selalu membantu dan setia dalam
suka maupun duka.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari
berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini
bermanfaat bagi kita semua dan dapat dijadikan sumbangan pemikiran
dalam dunia pendidikan.
Medan, Agustus 2016 Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... X BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Pembatasan Masalah ... 6
1.4 Rumusan Masalah ... 6
1.5 Tujuan Penelitian... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN TEORITIS ... 8
2.1 Keterampilan Menyimak Anak Usia Dini ... 8
2.1.1. Pengertian Menyimak ... 8
2.1.2. Konsep Keterampilan Menyimak Anak Usia Dini ... 9
2.1.3.Tahap-tahap Menyimak ... 12
2.1.5. Apek-aspek Keterampilan Menyimak ... 13
2.1.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Menyimak . 15 2.1.7. Kemampuan Menyimak Anak Usia 5-6 tahun ... 16
2.1.2. Mendongeng ... 17
2.1.2.2. Hal-hal yang Perlu diperhatikan Saat Mendongeng ... 19
2.1.2.3. Kelebihan Metode Mendongeng ... 20
2.1.2.4. Kelemahan Metode Mendongeng ... 21
2.1.2.5. Langkah-langkah Metode Mendongeng ... 22
2.1.3. Metode Tanya Jawab ... 25
2.1.3.1 Pengertian Metode Tanya Jawab ... 25
2.1.3.2. Kelebihan Metode Tanya Jawab ... 26
2.1.3.3 Kelemahan Metode Tanya Jawab ... 27
2.1.3.4. Langkah-langkah Metode Tanya Jawab ... 29
2.1.4 . Pengaruh Mendongeng Terhadap Keterampilan Menyimak .... 30
2.2 Kerangka Konseptual ... 31
2.3 Hipotesis Tindakan ... 32
BAB III METODE PENELITIAN ... 33
3.1. Jenis Penelitian ... 33
3.2. Populasi dan Sampel ... 33
3.2.1. Populasi Penelitian... 33
3.2.2 Sampel Penelitian ... 34
3.3.Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 34
3.3.1 Variabel Terikat ... 34
3.3.2 Variabel Bebas ... 34
3.3.3 Defenisi Operasional ... 34
3.4 Desain Penelitian ... 35
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 35
3.7 Lokasi dan Waktu penelitian ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1. Hasil Penelitian ... 42
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 42
2. Hasil Observasi Keterampilan MenyimakAnak Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab (Kelas Kontrol) ... 45
4.2. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 48
4.2.1 Uji Normalitas Data ... 49
4.2.2 Uji Homogenitas ... 49
4.2.3 Pengujian Hipotesis ... 50
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53
5.1 Kesimpulan ... 52
5.2 Saran ... 54
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Langkah-langkah Metode mendongeng ... 24
Tabel 2.3 Langkah-langkah Metode Tanya Jawab ... 29
Table 3.1 Only-posttest Control Gruoup Design ... 34
Table3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterampilan Menyimak ... 35
Table 3.3 Jadwal Penelitian ... 40
Tabel 4.1 Hasil Observasi Keterampilan Menyimak Anak Dengan Menggunakan Metode Mendongeng (Kelas Eksperimen) ... 42
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai keterampilan menyimak Kelompok Eksperimen. ... 43
Tabel 4.3 Hasil Observasi Pengembangan Keterampilan Menyimak Anak Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab (Kelas Kontrol) ... 47
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai keterampilan menyimak Kelompok Kontrol. ... 48
Tabel 4.4 Ringkasan Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors ... 49
Tabel 4.5 Ringkasan Uji Homogenitas ... 50
DAFTAR GAMBAR
Gambar 41 Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Keterampilan
Menyimak Anak (Kelas Eksperimen) ... 44
Gambar 4.2. Distribusi Frekuensi Data Hasil Observasi Keterampilan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Observasi Keterampilan Menyimak Anak
Lampiran 2 Lembar Observasi Keterampilan Menyimak Anak
Lampiran 3 Data Mentah Hasil Observasi Keterampilan Menyimak Anak Usia 5-6 Tahun ( Kelaseksperimen)
Lampiran 4 Data Mentah Hasil Observasi Eterampilan Menyimak Anak Usia 5-6 Tahun ( Kelas Kontrol)
Lampiran 5 Nilai Rata-Rata, Simpangan Baku, Data Kelas Kontrol (X1) dan Kelas Eksperimen (X2)
Lampiran 6 Perhitungan Mean (Rata-Rata), Simpangan Baku DAN VARIANS Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Lampiran 7 Uji Normalitas
Lampiran 8 Uji Homogenitas
Lampiran 9 Uji Hipotesis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan dasar yang
merupakan suatu upaya yang ditunjukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia
6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan, untuk
membantu pertumbuhandan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dan memasuki pendidikan yang lebih lanjut, yang
diselelnggarakan pada jalur informal, formal, dan nonformal.
PAUD pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan
oleh orang tua sebagai pendidik dalam proses perawatan, pengasuhan, dan
pendidikan pada anak dengan menciptakan lingkungan belajar, dimana anak
dapat mengeksplorasi pengetahuan yang memberikan kesempatan belajar yang
diperoleh anak dari lingkungan dengan melalui cara mengamati, meniru, dan
bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh
potensi dan kecerdasan anak.
Menurut PERMENDIKNAS No. 058 tahun 2009 tentang standar Pendidikan
Anak Usia Dini terdapataspek-aspek yang harus ditanamkan dan dikembangkan
dalam diri anak yaitu aspek fisik motorik, bahasa, kognitif, sosial emosional, dan
NAM. Pendidikan ini berupa upaya untuk membimbing, mengasah, dan
pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan
Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar
menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu perkembangan
aspek penting dalam perkembangan adalah aspek perkembangan bahasa. Bahasa
merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena
selain sebagai alat untuk penyampai fikiran dan perasaan pada orang lain.
Kemampuan bahasa merupakan salah satu kemampuan dasar yang di kembangkan
di pendidikan anak usia dini.
Pada usia dini anak masih terbatas dalam memahami bahasa dari
pandangan orang lain. Akselarasi perkembangan bahasa anak terjadi sebagai hasil
perkembangan simbolis. Jika pengembangan simbol bahasa telah berkembang,
maka hal ini memungkinkan anak belajar dari bahasau capan orang lain. Semakin
banyak dan sering menyimak kosakata, pola kalimat, intonasi, dan sebagainya
maka semakin berkembang pula keterampilan berbicaraatau berbahasa anak.
Menyimak merupakan dasar dari pada keterampilan bahasa lainnya.
Pentingnya menyimak dalam interaksi komunikatif memang sangat
nyata.Untuk dapat terlibat dalam suatu komunikasi, seseorang harus mampu
memahami dan mereaksi apa yang baru saja dikatakan. Konsekuensinya
pembelajaran perlu melatih keterampilan menyimak, anak bisa memperoleh
kosakata dan gramatikal, di samping itu tentunya pengucapannya yang baik.
Dengan demikian, kegiatan menyimak perlu dipusatkan dan dikembangkan sedini
mungkin karena sebagai dasar pengembangan kemampuan berbahasa lainnya
(Azies &Alwasih, 2000: 82).
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang
memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna
komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa
lain. Dari kegiatan menyimak diharapkan anak akan terlatih menjadi penyimak
yang kreatif dan kritis. Pengembangan keterampilan menyimak pada anak usia
dini memerlukan metode yang tepat, salah satunya adalah metode mendongeng,
yang banyak dipergunakan di pendidikan anak usia dini.
Metode mendongeng merupakan salah satu strategi pembelajaran yang
dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak usia dini. Dongeng yang
dibawakan guru secara lisan harus menarik, dan mengundang perhatian anak dan
tidak lepas dari tujuan pendidikan anak usia dini (Masitoh, 2006: 3-10). Apabila
isi dongeng dikaitkan dengan dunia kehidupan anak, mereka akan
mendengarkannya dengan penuh perhatian dan dapat menangkap isi cerita
dongeng dengan mudah. Di samping itu dapat menciptakan suasana yang
menyenangkan, bercerita dapat mengundang dan merangsang proses kognisi,
khusus aktivitas berimajinasi, dapat menjadi sarana untuk belajar, serta dapat
berfungsi untuk membangun hubungan yang akrab.
Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan peneliti di TK IBNU
AL-AKBAR, masih ditemukan bahwa sebagian besar anak didik kurang memiliki
keterampilan menyimak. Hal ini ditunjukkan dengan sebanyak 11 anak dari total
20 anak belum muncul indikator keterampilan menyimak, seperti mendengarkan
penuh perhatian, mengiterpretasikan cerita dan memahami makna. Sebagaimana
juga dinyatakan oleh kepala sekolah dan beberapa guru pengajar, bahwa
rendahnya keterampilan menyimak anak didik terlihat dari komunikasi yang
menjawab jika ada pertanyaan dari guru atau dalam kegiatan lain. Selain itu,
metode mendongeng belum digunakan sesuai dengan penerapan teknik-teknik
mendongeng dalam meningkatkan keterampilan menyimak pada anak.
Mendongeng dalam kegiatan pembelajaran di sekolah mempunyai
beberapa manfaat penting bagi pencapaian tujuan pendidikan. Bagi anak,
mendengarkan cerita yang menarik yang dekat dengan lingkungannya merupakan
kegiatan yang mengasyikkan. Guru yang terampil bertutur dan kreatif dalam
bercerita dapat menggetarkan perasaan anak. Guru dapat memanfaatkan kegiatan
bercerita untuk menanamkan kejujuran, keberanian, kesetiaan, keramahan,
ketulusan, dan sikap-sikap positif yang lain dalam kehidupan lingkungan
keluarga, sekolah, dan luar sekolah. Kegiatan bercerita juga memberikan sejumlah
pengetahuan sosial, nilai-nilai moral, dan keagamaan.
Sebagai suatu teknik dalam pembelajaran, mendongeng bermanfaat bagi
anak dalam mengembangkan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Sebab
melalui cerita dongeng, anak mendapatkan informasi tentang fakta, konsep,
maupun pengetahuan yang terangkai dalam suatu kisah. Dongeng juga
menampilkan model-model perilaku yang ditunjukkan oleh para pemegang peran
atau tokoh dalam cerita. Anak didik sebagai penyimak cerita, biasanya juga
terlibat secara emosional pada saat mendengar atau membaca cerita dongeng.
Dengan demikian maka baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik anak
dapat dibantu perkembangannya melalui kegiatan mendongeng. Sebagai suatu
teknik dalam pembelajaran, dongeng memiliki beberapa kelebihan dibanding
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hafizah (2015)
belum meningkatnya keterampilan menyimak seperti tidak bisa melakukan
perintah guru dan tidak menjawab jika guru bertanya, dikarenakan kurangnya
penggunaan metode yang menarik yang dilakukan guru seperti medongeng.
Dan penelitian lain yang mendukung perlunya keterampilan menyimak
adalah penelitian yang dilakukan Ellen (2012) kurangnya keterampilan menyimak
dilihat dari komunikasi yang dilakukan anak kepada guru. Komunikasi yang
terjadi sering terhambat karena kurangnya kefahaman anak ketika guru
menyampaikan sesuatu hal ini terjadi karena kurangnya stimulus di berikan guru
kepada anak saat pembelajaran seperti penggunaan media yang kurang tepat
dalam pembelajran.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, peneliti menyimpulkan berbagai
cara dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menyimak anak usia dini.
Salah satu yang membuat anak mendengarkan, menyimak dan memahami apa
yang disampaikan guru dalam pembelajran adalah dengan menggunakan
mendongeng. Metode mendongeng dapat dilakukan di dalam kelas. Metode
mendongeng merupaka suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
keterampilan menyimak anak yang berupa membacakan cerita dongengkepada
anak dengan menggunakan alat peraga yang menarik.
Dengan melihat pentingnya kegiatan mendongeng pada pembelajaran anak
usia dini khususnya dalam mengembangkan keterampilan menyimak anak, maka
Di TK IBNU AL-AKBAR Kec. Beringin Kab. Deliserdang Tahun Ajaran 2015/2016”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat diidentifikasi permasalahan yang timbul
sebagai berikut :
1. Masih rendahnya keterampilan meyimak anak.
2. Masih kurangnya perhatian anak dalam kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan.
3. Guru kurang memanfaakan kegiatan yang menarik minat anak untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran.
4. Metode mendongeng belum digunakan sesuai dengan penerapan dan
teknik-teknik mendongeng untuk mengembangkan keterampilan
menyimak anak.
1.3 Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasankemampuan, waktu, dana penulis untuk
menghindari masalah dalam mengadakan penelitian ini, maka penulis membatasi
masalah dalam penelian ini adalah “PengaruhMendongeng Terhadap
Keterampilan Menyimak Anak Usia Dini Khususnya usia 5-6 tahun di TK IBNU
AL-AKBAR Kec. Beringin Kab. Deliserdang Tahun Ajaran 2015/2016”.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penetian ini adalah “Apakah Terdapat Pengaruh
5-6 tahun diTK IBNU AL-AKBAR Kec. Beringin Kab. Deliserdang pada Tahun
Ajaran 2015/2016”?
1.5 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mendongeng terhadap
keterampilan menyimak anak usia dini khususnya usia 5-6 tahun di TK IBNU
AL-AKBAR Kec. Beringin Kab. DeliserdangTahun Ajaran 2015/2016.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
a. Manfaat teoritis
Hasil yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dalam
pendidikan anak usia dini kaitannya dengan kegiatan mendongen dapat
mengembangkan keterampilan bahasa anak.
b. Manfaat praktis
- Bagi sekolah, sebagai bahan masukan mengenai pentingnya
penggunaan metode mendongeng bagi pengembangan
keterampilan menyimak anak.
- Bagi guru, sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat
mempertimbangkan penerapan kegiatan mendongeng dalam
mengembangkan keterampilan bahasa anak.
- Bagi orangtua, sebagai bahan masukan dalam mendorong anaknya
untuk meningkatkan keterampilan menyimak, sehingga memiliki
- Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan,
kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data pada sub bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Hasil observasi keterampilan menyimak anak dikelas eksperimen
memiliki nilai rata-rata 39,5 lebih besar dibandingkan dengan hasil
observasi keterampilan menyimak anak dikelas kontrol yang memiliki
rata-rata 24,45 dapat diartikan bahwa ada pengaruh mendongeng
terhadap keterampilan menyimak anak. Selain dapat mengembangkan
keterampilan menyimak anak dengan memberikan cerita dongeng
makan anak dapaat mendengarkan dengan pusat perhatia, dan dapat
menginterprestasikan apa yang telah anak dengar dan juga memahami
makna apa yang telah anak dengarkan.
2. Hasil nilai uji hipotesis terbukti bahwa thitung (9.336) > ttabel
(1,707). Hal tersebut sesuai dengan hasil uji hipotesis Ho ditolak dan
Ha diterima, sehingga dapat dinyatakan ada pengaruh yang signifikan
dari kegiatan mendongeng terhadap keterampilan menyimak anak usia
5-6 tahun di TK Ibnu Al-Akbar Kec. Beringin Kab. Deliserdang tahun
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, adapun saran yang dapat
diberikan yaitu :
1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan kegiatan
mendongeng dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan
menyimak anak.
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti labih lanjut mengenai
pembelajaran dengan kegiatan mendongeng untuk meningkatkan
keterampilan menyimak anak agar lebih memperhatikan
kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran, sehingga dapat diperoleh hasil yang
lebih baik pada peneliti selanjutnya.
3. Bagi kepala sekolah sebagai bahan pertimbangan untuk
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Latif Muhammad. (2014). Mendongeng Mudah Menyenangkan. Aplikasi Penerapan dalam Mendukung Pelajaran. Jakarta. Luxima.
Azies & Alwasih. (2000). Pengajaran Bahasa Komunikatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Bunanta Murti . 2008. Buku Mendongeng dan Minat Membaca. Jakarta. Ilmu Populer.
Baarnawi Novan dan Ardy Wiyani. (2012). Format PAUD. Jakarta: Ar-Ruzz.
DS Agus. 2008. Mendongeng Bareng Agus DS Yuk. Yogyakarta. Kanisus.
Dhieni Nurbiana. (2007). Model Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Fadhillah, Muhammad. 2012. Desaign Pembelajaran PAUD. Tinjaun Teoritik
dan Praktik. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
Intan Kurnia Nandy. (2010). Pengembangan Kemampuan Menyimak bagi
Ana-kanak Usia Muda dengan Memanfaatkan Teknologi Internet. Yogyakarta:
PBI FBS UNY.
Istarani. 2012. Kumpulan 39 Metode Pembelajaran. Medan: ISCOM MEDAN. Kamijan dan Suyono. 2002. Pelatihan Terintegrasi Berbasis
KompetensiPelajaran Menyimak. Jakarta : Depdiknas.
Kurniawan Henru. 2013. Keajaiban Mendongeng dan Minat Membaca. Jakarta.
KPBA.
Majid Abdul, Aziz Abdul. (2002). Mendidik Dengan Cerita. Bandung Remaja Rosdakarya.
Majid Abdul (2009). Perencanaan pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Masitoh. (2006). Pendekatan Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
Muh. Nur Mustakim. (2005). Peranan Cerita dalam Pembentukan Perkembangan
Anak TK. Jakarta: Depdiknas.
Munandar S.C Utami. (2000). MengambangkanBakat dan Kreativitas Anak
NurgiyantoroBurhan.2013. Sastra Anak.PengantarPemahaman Dunia Anak.
Yogyakarta. Gajah Mada Universiti Press.
Peraturan Menteri Pendidikan Indonesia Nomor 058. (2009). Tentang Standart
Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Permendiknas.
Panuti Sudjiman . (2013). Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Universitas Indonesia.
Rahayu Apriyanti Yofita. 2013. Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui
Kegiatan Bercerita. Jakarta. Index
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsiti Bandung.
Sugiono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kualitatif,Kuantitatif.
Bandung: Alfabeta
Suhartono. (2005). Pengembangan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.
TariganDjago. (2003). Pendidikan Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Depdikbud.
Tarigan Henry G. (2013). Menyimak sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Yamin, Martinis. 2013. Strategi dan Metode Dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Referensi.
Yuyun Nurfalah, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Kelompok Bermain Melalui
Metode Mendongeng. Bandung Depdiknas Direktorat JendralPendodokan
Luar Sekolah.
Jurnal :
Ellen. 2015. Peningkatan Keterampilan Menyimak Melalui Metode Bercerita pada Anak Kelompok B2 TK Islam Darul Muttaqin Kecamatan Purwerejo Kabupaten Purwerejo. Diakses 02 Februari 2016. http://respostory.oksw.edu/bistream/4648/10701/1PB.pdf