• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kompetensi Pustakawan Dengan Prestasi Kerja di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Kompetensi Pustakawan Dengan Prestasi Kerja di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KOMPETENSI PUSTAKAWAN DENGAN PRESTASI KERJA DI BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI

DAERAH (BPAD) PROVINSI SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi

OLEH :

NOVA FRONIKA SURBAKTI 070709038

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS SASTRA

(2)

ABSTRAK

Surbakti, Nova Fronika. 2011. Hubungan Kompetensi Pustakawan Dengan Prestasi Kerja di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Provinsi Sumatera Utara. Medan : Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Provinsi Sumatera Utara, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kompetensi pustakawan dengan prestasi kerja di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pustakawan yang ada di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Provinsi Sumatera Utara yang berjumlah 33 orang. Pengukuran variabel dilakukan dengan Skala Likert. Untuk menguji hipotesa dilakukan dengan uji-t yaitu dengan membandingkan t hitung dengan t tabel pada tingkat kepercayaan 95 %.

Dari pengolahan data dapat disimpulkan bahwa kompetensi pustakawan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi kerja pustakawan di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Provinsi Sumatera Utara, dengan demikian hipotesa diterima. Koefisien determinasi hasil regresi adalah sebesar 0,672, hal ini menunjukkan bahwa kompetensi pustakawan memberikan pengaruh sebesar 67,2% terhadap prestasi kerja pustakawan, sedangkan 32,8% lagi dipengaruhi oleh faktor lain.

(3)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai salah satu tulisan untuk memperoleh suatu klasifikasi tertentu atau dimuat pada media lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, April 2011 Penulis,

Nova Fronika Surbakti NIM : 070709038

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, kasih dan penyertaan-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan Kompetensi Pustakawan dengan Prestasi Kerja di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah (BPAD) Provinsi Sumatera Utara”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan kelemahan dalam berbagai hal, baik dalam penyajian maupun penguraiannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini dapat selesai berkat adanya bimbingan, motivasi dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut membantu baik secara moral maupun material.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberkati dan memberikan kesehatan kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.

2. Bapak Syahroni Lubis, MA, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd, selaku Ketua Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Belling Siregar, SS, M.Lib selaku dosen pembimbing I penulis, dimana beliau telah banyak memberikan bimbingan, semangat, waktu dan tenaga serta pikiran yang sangat bermanfaat dalam penulisan skripsi ini.

(5)

6. Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

7. Seluruh staf pengajar pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

8. Buat Ibu Laila Hadri Nasution, selaku dosen Pembimbing Akademik, penulis mengucapkan terima kasih atas nasehat dan bimbingannya.

9. Kepada Bapak Nurdin Pane,SE, M.AP selaku kepala BPAD Provinsi Sumatera Utara, penulis mengucapkan terima kasih karena telah memberikan waktu dan kesempatan kepada penulis untuk meneliti di BPAD Provinsi Sumatera Utara.

10. Seluruh pustakawan dan staf pegawai BPAD Provinsi Sumatera Utara yang merupakan responden penulis yang telah banyak membantu dalam memberikan data dan informasi yang dibutuhkan untuk penulisan skripsi ini.

11. Buat nenek Biringku tercinta (Mon Br.Sembiring) terima kasih buat doa, dukungan, dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 12. Secara khusus kepada ayahanda K. Sembiring dan Ibu S. Br. Ginting yang

karena berkat jerih payah dan doa kalian yang tulus hingga ananda telah berhasil menyelesaikan skripsi ini. Buat adikku Lidayanti terima kasih atas semangat dan dorongan yang diberikan.

13. Secara khusus juga buat Bapak Tua B.Surbakti, S.Pd dan Ibu N. Br. Sembiring, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya karena tidak henti-hentinya memberikan doa, semangat, perhatian, serta dukungan moril maupun material kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 14. Buat Bapak B. Surbakti dan keluarga saya ucapkan terima kasih atas doa

dan motivasi yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(6)

16. Buat mama tua (S.Ginting), mama tengah (K.Ginting), mama uda (A.Ginting) dan keluarga penulis mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungannya.

17. Buat kak Jenti dan kak Ester sekeluarga, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan yang selalu diberikan dalam menyelesaikan skripsi ini.

18. Buat keluarga Surbakti yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namanya, penulis mengucapkan terima kasih buat doa, bantuan dan semangat yang telah diberikan untuk menyelesaikan skripsi ini.

19. Buat keluarga besar Ginting yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namanya, penulis juga mengucapkan terima kasih buat doa, bantuan dan semangat serta nasehat yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

20. Buat yang terkasih Samudra Tarigan terima kasih atas semangat, kesabaran, kasih sayang, perhatian dan bantuannya.

21. Spesial buat sahabat-sahabatku seperjuangan khususnya Deprosa Ginting, Anggi Kristiani Gultom, Junita Romatua, Ruth Masniari Sembiring dan Deni Marliana Br Perangin-angin yang selalu senantiasa bersama saat saling membutuhkan dan melengkapi disaat suka maupun duka. Thanks atas semua dukungan, bantuan dan doa serta persahabatan yang kita jalani selama masa perkuliahan dan sampai sekarang.

22. Buat kak Meike terima kasih buat doa, nasehat, bantuan, dan semangat yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

23. Buat teman-temanku, Kak Nani, Rika, Berta, Meilin, Feris, Rubiatik, David, dll serta teman-teman yang lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu terima kasih buat bantuan dan doa kalian semua sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

24. Buat teman-teman seperjuangan stambuk 2007 penulis mengucapkan banyak terima kasih atas doa dan dukungan serta semangat yang teman-teman berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan sripsi ini.

(7)

Penulis selalu berdoa kiranya semua pihak yang memberi bantuan dalam penyusunan skripsi ini mendapat berkah dari Tuhan Yesus Kristus.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkan.

Medan, April 2011 Penulis

Nova Fronika Surbakti

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR………. iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... ... 1

1.2 Rumusan Masalah... ... 3

1.3 Tujuan Penelitian... ... 3

1.4 Manfaat Penelitian... ... 3

1.5 Hipotesis Penelitian………. ... 4

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 5

2.1 Perpustakaan Umum... ... 5

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum... ... 5

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum... ... 6

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum... ... 7

2.1.4 Tugas Perpustakaan Umum ... 9

2.2 Kompetensi ...10

2.2.1 Pengertian kompetensi……….. ...10

2.2.2 Kompetensi pustakawan ...12

2.2.3 Isi Kompetensi ...16

2.2.4 Kompetensi Inti………...19

2.2.5 Kompetensi Profesional ...21

2.2.6 Kompetensi Individu………...27

2.3 Pustakawan ...30

2.3.1 Pengertian Pustakawan……….. ...30

2.3.2 Jabatan Fungsional Pustakawan………...32

2.3.3 Jenjang Jabatan dan Pangkat Pustakawan………. ...34

2.3.4 Pekerjaan atau Tugas pustakawan………. ...35

2.4 Prestasi Kerja ...37

2.4.1 Pengertian Prestasi Kerja ...37

2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi prestasi kerja pustakawan ...38

2.4.3 Penilaian Prestasi Kerja……… ...40

2.4.4 Tujuan dan Manfaat penilaian prestasi kerja………… ...41

2.4.5 Metode Penilaian Prestasi kerja……… ...43

(9)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...48

3.1 Metode Penelitian... ...48

3.2 Lokasi Penelitian...48

3.3 Populasi dan Sampel... ...48

3.3.1 Populasi... ...48

3.3.2 Sampel... ...49

3.4 Teknik Pengumpulan Data……….. ...49

3.5 Jenis dan Sumber Data……… ...49

3.6 Instrumen Penelitian……… ...50

3.7 Kisi – Kisi Angket……….. ...50

3.8 Defenisi Operasional Variabel……… ...51

3.9. Skala Pengukuran Variabel……… ...51

3.10. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ...52

3.10.1 Uji Validitas Instrumen………... ...52

3.10.2 Uji Reabilitas Instrumen ...52

3.11 Analisis Data ...53

3.11.1. Uji Korelasi (r) ...53

3.11.2. Pengujian Hipotesis ...54

3.11.3 Uji Koefisien Determinasi ...55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...56

4.1 Deskripsi Data Penelitian ...56

4.1.1 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kompetensi Pustakawan ...56

4.1.1.1 Kompetensi Pengelolaan Perpustakaan……… ...56

4.1.1.2 Kompetensi Manajemen ...58

4.1.1.3 Kompetensi Teknologi Informasi ...60

4.1.1.4 Kompetensi Komunikasi ...62

4.1.2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Prestasi Kerja ...63

4.1.2.1 Kualitas Kerja ...63

4.1.2.2 Inisiatif dan Kreatifitas ...66

4.1.2.3 Disiplin Kerja ...69

4.2 Pengolahan Data ...70

4.2.1 Deskripsi Data ...70

4.3 Analisis Statistik ...74

4.3.1 Pengujian Validitas Instrumen ...74

4.3.2 Pengujian Realibilitas Instrumen ...76

4.3.3Analisis Korelasi ...77

4.3.4 Pengujian Hipotesis ...78

4.3.5 Uji Koefisien Determinasi ...78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...79

5.1 Kesimpulan ...79

5.2 Saran ...80

DAFTAR PUSTAKA ...81

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Kisi-kisi Angket ... 50

Tabel 2 : Kesesuaian Kompetensi yang Dimiliki dengan Bidang Pekerjaan ... 56

Tabel 3 : Kemampuan Melakukan Pengolahan Bahan Pustaka ... 57

Tabel 4 : Pengetahuan yang Dimiliki Memudahkan Menyelesaikan Pekerjaan ... 58

Tabel 5 : Bimbingan Atasan Sebelum Melaksanakan Tugas Tambahan ... 59

Tabel 6 : Kerjasama yang Baik antar Pustakawan... 59

Tabel 7 : Kemampuan Mengoperasikan Komputer ... 60

Tabel 8 : Kemampuan Melakukan Penelusuran Informasi ... 61

Tabel 9 : Pelatihan Tambahan untuk Meningkatkan Prestasi Kerja ... 62

Tabel 10 : Komunikasi antara Pustakawan dengan Pustakawan ... 63

Tabel 11 : Kecepatan Kerja ... 64

Tabel 12 : Penerapan Kompetensi Menjadikan Pekerjaan Efisien dan Efektif ... 64

Tabel 13 : Hasil Pekerjaan yang Tepat dan Akurat ... 65

Tabel 14 : Kompetensi Pustakawan dalam Menanggulangi Kesulitan ... 66

Tabel 15 : Pustakawan Menanggulangi Kesulitan dengan Inisiatif Sendiri ... 67

Tabel 16 : Menyampaikan Saran dalam Memudahkan Pekerjaan ... 68

Tabel 17 : Motivasi Pustakawan ... 68

Tabel 18 : Mematuhi Peraturan Perpustakaan ... 69

Tabel 19 : Kehadiran dan Ketepatan Waktu Pustakawan ... 69

Tabel 20 : Statistik Kompetensi Pustakawan ... 70

Tabel 21 : Distribusi Frekuensi Data Variabel Kompetensi Pustakawan...70

Tabel 22. Statistik PrestasiKerja...72

Tabel 23. Distribusi Frekuensi Data Variabel Prestasi Kerja (Y)...73

Tabel 24 . Hasil Pengujian Validitas Variabel Kompetensi Pustakawan (X)……….74

Tabel 25 . Hasil Pengujian Validitas Variabel Prestasi Kerja(Y)………....75

Tabel 26. Uji Realibilitas Instrumen Variabel Kompetensi Pustakawan (X)………..76

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

(13)

ABSTRAK

Surbakti, Nova Fronika. 2011. Hubungan Kompetensi Pustakawan Dengan Prestasi Kerja di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Provinsi Sumatera Utara. Medan : Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penelitian ini dilakukan di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Provinsi Sumatera Utara, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kompetensi pustakawan dengan prestasi kerja di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Provinsi Sumatera Utara.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pustakawan yang ada di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Provinsi Sumatera Utara yang berjumlah 33 orang. Pengukuran variabel dilakukan dengan Skala Likert. Untuk menguji hipotesa dilakukan dengan uji-t yaitu dengan membandingkan t hitung dengan t tabel pada tingkat kepercayaan 95 %.

Dari pengolahan data dapat disimpulkan bahwa kompetensi pustakawan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi kerja pustakawan di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah Provinsi Sumatera Utara, dengan demikian hipotesa diterima. Koefisien determinasi hasil regresi adalah sebesar 0,672, hal ini menunjukkan bahwa kompetensi pustakawan memberikan pengaruh sebesar 67,2% terhadap prestasi kerja pustakawan, sedangkan 32,8% lagi dipengaruhi oleh faktor lain.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dan globalisasi telah memberikan dampak yang cukup positif terhadap aliran informasi. Perkembangan informasi di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan tidak terlepas dari peran perpustakaan yang menjadi salah satu pusat sumber informasi. Perpustakaan merupakan Institusi / lembaga pengelola koleksi karya tulis, cetak dan atau rekam sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diatur dan ditata menurut sistem tertentu dan didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian, informasi, dan rekreasi bagi masyarakat. Pada dasarnya terdapat berbagai jenis perpustakaan yang digunakan sebagai sarana atau alat untuk mendapatkan informasi dan menambah pengetahuan. Salah satu diantaranya adalah perpustakaan umum. Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang melayani seluruh masyarakat tanpa membedakan tingkat pendidikan, status sosial, agama, suku, dan umur.

Perpustakaan sebagai suatu lembaga yang menyediakan informasi senantiasa bermakna untuk meningkatkan kinerjanya. Hal ini erat hubungannya dengan semakin tingginya tuntutan pengguna terhadap keragaman dan intensitas informasi yang dibutuhkan. Untuk mewujudkan pustakawan yang berkompeten diperlukan tanggapan dan kesiapan lembaga pendidikan perpustakaan, manajemen perpustakaan dan individu pustakawan. Lembaga pendidikan perpustakaan bertanggung jawab dalam menghasilkan pustakawan yang memiliki pengetahuan dan kecakapan kepustakawanan. Manajemen perpustakaan bertanggung jawab dalam memberikan pengetahuan dan keahlian dalam mengembangkan kariernya di perpustakaan. Sedangkan individu pustakawan bertanggung jawab untuk mengembangkan keahliannya untuk mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus-menerus mengalami perubahan serta perubahan lingkungan lainnya seperti perundang-undangan.

(15)

mengembangkan dan mengelola layanan informasi yang mudah diakses, memiliki keahlian tentang sumber-sumber informasi yang sesuai dengan rencana strategis institusi/organisasi dan menyediakan pengajaran dan dukungan yang baik untuk pengguna perpustakaan dan layanan informasi. Peran pustakawan selama ini membantu pengguna untuk mendapatkan informasi dengan cara mengarahkan agar pencarian informasi dapat efisien, efektif, tepat sasaran, serta tepat waktu. Dengan perkembangan teknologi informasi maka peran pustakawan lebih ditingkatkan sehingga dapat berfungsi sebagai mitra bagi para pencari informasi.

Untuk mengetahui seorang pustakawan mempunyai kompetensi atau tidak, diperlukan adanya acuan. Ada tiga pihak yang mempunyai kepentingan terhadap standar kompetensi pustakawan. Pertama adalah perpustakaan. Bagi perpustakaan, standar kompetensi pustakawan dapat dipergunakan sebagai pedoman untuk merekrut pustakawan dan mengembangkan program pelatihan agar tenaga perpustakaan mempunyai kompetensi atau meningkatkan kompetensinya. Kedua adalah lembaga penyelenggara sertifikasi pustakawan. Bagi lembaga sertifikasi pustakawan, standar kompetensi pustakawan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam melakukan penilaian kinerja pustakawan dan uji sertifikasi terhadap pustakawan. Sedangkan pihak ketiga adalah pustakawan. Bagi pustakawan standar kompetensi pustakawan dapat dipergunakan sebagai acuan untuk mengukur kemampuan diri untuk memegang jabatan pustakawan

Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah (BPAD) Provinsi Sumatera Utara merupakan perpustakaan umum yang diselenggarakan sebagai tempat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan seluruh lapisan masyarakat. Dari observasi awal yang dilakukan dapat diketahui bahwa BPAD Provinsi Sumatera Utara memiliki pustakawan yang berasal dari berbagai jenjang pendidikan, yaitu mulai dari Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) yang telah mengikuti pelatihan perpustakaan berjumlah 3 orang, Diploma Ilmu Perpustakaan berjumlah 9 orang, Diploma bidang Ilmu lain berjumlah 2 orang, Sarjana Ilmu Perpustakaan berjumlah 14 orang, dan Sarjana yang berasal dari bidang ilmu lain berjumlah 5 orang.

(16)

pengetahuan dan kompetensinya pasti berbeda dan berpengaruh terhadap prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan pustakawan tersebut. oleh sebab itu perlu untuk diteliti bagaimanakah hubungan kompetensi atau pengetahuan dengan prestasi kerja pustakawan tersebut.

Berdasarkan pokok pemikiran bahwa kompetensi pustakawan memiliki peranan penting dalam meningkatkan prestasi kerja di perpustakaan. Maka penulis tertarik untuk meneliti topik tersebut dengan menetapkan judul penelitian, “Hubungan Kompetensi Pustakawan Dengan Prestasi Kerja di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah (BPAD) Provinsi Sumatera Utara”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara kompetensi pustakawan dengan prestasi kerja di BPAD Provinsi Sumatera Utara?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui hubungan kompetensi pustakawan dengan prestasi kerja di BPAD Provinsi Sumatera Utara.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

a. BPAD Provinsi Sumatera Utara, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam pengambilan keputusan, terutama dalam hal kompetensi pustakawan.

b. Peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan, serta pemahaman tentang kompetensi pustakawan yang dihubungkan dengan prestasi kerja.

(17)

d. Peneliti lain, agar dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Hipotesis Penelitian

Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah ”Terdapat hubungan antara kompetensi pustakawan dengan prestasi kerja di BPAD Provinsi Sumatera Utara”

(18)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Perpustakaan Umum

2.1.1 Pengertian Perpustakan Umum

Perpustakaan sebagai pusat informasi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis yang masing-masing mempunyai ciri dan penekanan fungsi yang berbeda. Salah satu jenis perpustakaan adalah perpustakaan umum.

Dalam buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (1999 : 4) dinyatakan bahwa, “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan di pemukiman penduduk (kota atau desa) diperuntukkan bagi semua lapisan dan golongan masyarakat penduduk pemukiman tersebut untuk melayani kebutuhannya akan informasi dan bahan bacaan”.

Sedangkan menurut Yusuf (1996 : 17), ”perpustakaan umum adalah perpustakaan yang seluruh dan sebagian dananya disediakan oleh masyarakat dan penggunanya tidak terbatas pada kelompok orang tertentu”. Perpustakaan umum adalah tempat penyimpanan berbagai jenis bahan bacaan, dimana masyarakat dapat memanfaatkan bahan bacaan tersebut untuk menambah pengetahuan, mencari informasi atau sekedar mendapatkan hiburan.

Menurut Hermawan (2006 : 30), “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang melayani seluruh masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan, dan sebagainya”.

Sedangkan menurut Reitz yang dikutip oleh Hasugian (2009 : 77), perpustakaan umum ( public library) adalah “ A library or library system that provides unrestricted access to library resources and services free of charge to all

the resident of a given community, district, or geographic region, supported

wholly or in part by publics funds”. Pendapat ini dapat diartikan bahwa

(19)

Uraian di atas mengemukakan bahwa perpustakaan umum adalah salah satu jenis perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat dalam suatu daerah atau wilayah tertentu dan perpustakaan yang didanai oleh masyarakat tersebut untuk melayani kebutuhannya akan informasi dan bahan bacaan.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum

Setiap organisasi didirikan dengan tujuan tertentu tidak terkecuali perpustakaan umum, sebagaimana yang dinyatakan oleh Yusuf (1996 : 18), bahwa tujuan perpustakaan umum adalah :

1. Mengembangkan minat baca serta mendayagunakan semua bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan umum

2. Mengembangkan kemampuan mencari, mengelola dan memanfaatkan informasi yang tersedia di perpustakaan umum

3. Mendidik masyarakat agar dapat memanfaatkan perpustakaan secara efektif dan efisien

4. Meletakkan dasar-dasar ke arah belajar mandiri

5. Memupuk minat baca dan menumbuhkan daya apresiasi dan imajinasi masyarakat

6. mengembangkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah, bertanggung jawab dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional. Sedangkan dalam Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (1992 : 6) dinyatakan bahwa tujuan perpustakaan umum di rinci ke dalam 3 (tiga) jenis tujuan, antara lain :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari perpustakaan umum adalah membina dan mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar sebagai suatu proses yang berkesinambungan seumur hidup, serta kesegaran jasmani dan rohani masyarakat yang berada dalam jangkauan layanannya. Sehingga terkembang daya kreasi dan inovasi bagi peningkatan martabat dan produktivitas setiap warga masyarakat secara menyeluruh dalam menunjang pembangunan nasional.

2. Tujuan Fungsional/Khusus

Tujuan fungsional atau tujuan khusus perpustakaan umum antara lain :

a. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan dalam segala sektor kehidupan.

b. Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah, serta memanfaatkan informasi.

c. Mendidik masyarakat agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna.

(20)

f. Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif.

g. Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tanggungjawab dan usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan membaca masyarakat.

h. Berpartisipasi aktif dalam menunjang pembangunan nasional dengan menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan dalam pembangunan sesuai kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.

3. Tujuan Operasional

Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan pernyataan formal yang terperinci tentang sasaran yang harus di capai, serta cara untuk mencapainya. Sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor, diukur, dan dievaluasi tingkat keberhasilannya.

Selain pendapat dan uraian di atas, manifesto perpustakaan umum Unesco dalam buku Sulistyo-Basuki yang berjudul Pengantar Ilmu Perpustakaan yang dikutip oleh Hasugian (2009 : 77) menyatakan bahwa Perpustakaan umum mempunyai tujuan utama yaitu :

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah kehidupan yang lebih baik. 2. Menyediakan Sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi

masyarakat terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka fungsi ini disebut fungsi pendidikan seumur hidup.

4. Bertindak selaku agen kultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya dengan tugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat.

Uraian di atas dapat mengemukakan bahwa tujuan penyelenggaraan perpustakaan umum adalah membina dan mengembangkan kebiasaan membaca dan belajar, mengembangkan kemampuan mencari, mengelola dan memanfaatkan informasi yang tersedia, memberikan kesempatan kepada masyarakat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraan. Disamping itu perpustakaan umum juga berperan sebagai agen kultural yang bertugas menumbuhkan apresiasi masyarakat dibidang seni dan budaya.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum

(21)

pengguna dalam mengembangkan kebiasaan membaca. Dalam peyelenggaraanya, perpustakaan umum mempunyai fungsi yang harus dilaksanakan. Sehubungan dengan fungsi tersebut, Yusuf dalam bukunya Manajemen Perpustakaan Umum (1996 : 21) menyatakan bahwa fungsi perpustakaan umum dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Fungsi Edukatif

Perpustakaan umum menyediakan berbagai jenis bahan bacaan berupa karya cetak dan karya rekam untuk dapat dijadikan sumber belajar dan menambah pengetahuan secara mandiri : budaya mandiri dapat membentuk masyarakat yang belajar seumur hidup dan gemar membaca. 2. Fungsi Informatif

Perpustakaan umum sama dengan berbagai jenis perpustakaan lainnya, yaitu menyediakan buku-buku referensi, bacaan ilmiah popular berupa buku dan majalah ilmiah serta data-data penting lainnya yang diperlukan pembaca.

3. Fungsi Kultural

Perpustakaan umum menyediakan berbagai bahan pustaka sebagai hasil budaya bangsa yang direkam dalam bentuk tercetak/terekam. Perpustakaan merupakan tempat penyimpanan dan terkumpulnya berbagai karya budaya manusia yang setiap waktu dapat diikuti perkembangannya melalui koleksi perpustakaan.

4. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan umum bukan hanya menyediakan bacaan-bacaan ilmiah, tetapi juga menghimpun bacaan hiburan berupa buku-buku fiksi dan majalah hiburan untuk anak-anak, remaja dan dewasa. Bacaan fiksi dapat menambah pengalaman atau menumbuhkan imajinasi pembacanya dan banyak digemari oleh anak-anak dan dewasa.

Pendapat lain tentang fungsi perpustakaan umum juga dikemukakan oleh Sutarno (2006 : 43) yang menyatakan bahwa “fungsi perpustakaan umum adalah melayani semua lapisan masyarakat dalam rangka memperoleh dan meningkatkan berbagai ilmu pengetahuan”.

Sedangkan dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 6) dinyatakan bahwa fungsi perpustakaan umum adalah sebagai berikut:

1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan. 2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan melalui

pembelian, langganan, tukar menukar dan lain-lain. 3. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka. 4. Penyimpanan dan Pemeliharaan koleksi

5. Pendayagunaan koleksi.

(22)

7. Pemasyarakatan perpustakaan .

8. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan

9. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah, tokoh-tokoh masyarakat mitra kerja lainnya.

10. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi bersama dan sarana/prasarana.

11. Pengolahan dan ketatausahaan perpustakaan.

Perpustakaan umum yang berada di Daerah Tingkat II (ibukota kabupaten/kota) dan di ibukota kecamatan maupun yang berada di desa, menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1988 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 1988, mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Menghimpun dan mengolah bahan pustaka dan informasi. 2. Memelihara dan melestarikan bahan pustaka dan informasi.

3. Mengatur dan mendayagunakan bahan pustaka dan informasi, sebagai pusat kegiatan belajar, pelayanan informasi, penelitian dan menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca bagi seluruh lapisan masyarakat.

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa perpustakaan umum memiliki fungsi yang kompleks, selain sebagai sarana pusat edukatif, pusat informasi, pusat kebudayaan, dan tempat rekreasi, perpustakaan umum juga berfungsi sebagai tempat pengolahan bahan pustaka, pelestarian bahan pustaka lokal atau dengan istilah lain sebagai pusat deposit lokal yang melayani semua lapisan masyarakat. 2.1.4 Tugas Perpustakaan Umum

Sesuai dengan pengertian perpustakaan bahwa tugas perpustakaan adalah mengumpulkan, menyimpan dan menyajikan koleksi bahan pustaka kepada pemakai.

Menurut Yusuf (1996 : 18) tugas pokok perpustakaan umum adalah sebagai berikut :

a. Perpustakaan umum disediakan oleh pemerintah dan masyarakat untuk melayani kebutuhan bahan pustaka untuk masyarakat

b. Perpustakaan umum menyediakan bahan pustaka yang dapat menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk belajar dan membaca sedini mungkin

c. Mendorong masyarakat untuk terampil memilih bacaan yang sesuai dengan kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuan untuk menunjang pendidikan formal, nonformal dan informal

(23)

Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 6), dinyatakan bahwa “tugas pokok perpustakaan umum adalah menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.”

Sedangkan menurut Sudarsono (2006 : 301), tugas perpustakaan umum adalah:

1. Menciptakan dan memperkuat kebiasaan membaca pada anak sejak usia dini.

2. Mendukung pendidikan formal maupun mandiri pada tiap tingkat. 3. Menyediakan kesempatan bagi pengembangan kreativitas pribadi. 4. Merancang imajinasi dan kreativitas anak kaum muda.

5. Mempromosikan kesadaran warisan budaya dan apresiasi seni, pencapaian ilmu dan inovasi.

6. Memberikan akses pada ekspresi budaya dalam bentuk pertunjukan kesenian.

7. Memupuk dialog antar budaya dan menjaga keragaman budaya. 8. Mendukung tradisi lisan.

9. Menjamin akses masyarakat pada semua jenis informasi public.

10. Menyediakan layanan informasi yang layak kepada usaha local, asosiasi dan kelompok peminat khusus.

11. Memfasilitasi pengembangan keterampilan dalam komputer dan literasi informasi.

12. Mendukung dan berpartisipasi dalam aktivitas dan program literasi bagi semua kelompok umur dan melakukan inisiatif kegiatan apabila diperlukan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tugas perpustakaan umum adalah mengumpulkan, mengolah, dan menyediakan bahan pustaka serta mendorong masyarakat untuk terampil memilih bacaan yang sesuai dengan kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuan untuk menunjang pendidikan serta melestarikan dan menjaga keragaman budaya.

2.2 Kompetensi

2.2.1 Pengertian Kompetensi

(24)

kinerja suatu pekerjaan seperti pemecahan masalah, pemikiran analitik, atau kepemimpinan. Kompetensi dengan demikian dapat menunjukkan integritas pribadi seseorang terhadap profesi yang digelutinya.

Sumberdaya manusia merupakan salah satu unsur paling penting dalam menghadapi persaingan kerja di era globalisasi. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan profesi yang digelutinya. Kompetensi menjadi persyaratan penting bagi suatu profesi karena kompetensi akan memperlihatkan perilaku saat melaksanakan pekerjaan.

Dengan kata lain, seorang pustakawan harus memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan, sikap, nilai, perilaku serta karakteristik pustakawan untuk melaksanakan pekerjaan memberikan layanan kepada pengguna. Dengan adanya kompetensi yang seharusnya dimiliki pustakawan, akan menjamin terwujudnya layanan yang bermutu. Dari perkembangan teknologi informasi peran pustakawan harus lebih ditingkatkan, karena tuntutan masyarakat terhadap pelayanan perpustakaan dan pustakawan semakin tinggi dan beranekaragam. Dengan demikian pustakawan dituntut agar dapat menemukakan cara baru guna mengembangkan layanan yang dapat ditawarkan kepada pengguna untuk memperoleh informasi.

Menurut Longman Dictionary of Contemporary English yang dikutip oleh Hermawan (2006 : 173) menyatakan bahwa :

Competence: a) the ability and skill to do what is needed. b) the special area of knowledge, c) a skill needed to do a particular job. Sedangkan kata Competent berarti a) having enough skill or knowledge to do something to a satisfactory standard, b) a piece work, performance, etc that is competent is satisfactory but not especially good. Kata-kata tersebut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993) adalah kata “Kompetensi” yang bermakna kewenangan (kekuasaan) untuk menentukan (memutuskan) sesuatu. Sedangkan “kompeten” bermakna a) cakap (mengetahui); b) berwenang, berkuasa, (memutuskan, menentukan) sesuatu.

Sedangkan menurut Utomo yang dikutip oleh Hermawan (2006 : 174), menyatakan bahwa kompetensi adalah kemampuan, pengetahuan dan keterampilan, sikap, nilai perilaku dan karakteristik seseorang yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu dengan tingkat kesuksesan secara optimal.

(25)

kemampuan, atau hal-hal yang berhubungan dengan kinerja yang tinggi dalam pekerjaan, seperti penyelesaian masalah, pemikiran analitik, atau kepemimpinan.”

Sedangkan Rumani (2008 : 16) mengartikan kompetensi pustakawan adalah sebagai tolok ukur guna mengetahui pengetahuan dan skill atau kemampuannya.

Uraian di atas menyatakan bahwa kompetensi adalah kemampuan, pengetahuan dan keterampilan, sikap, nilai perilaku dan karakteristik seseorang yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, menyelesaikan masalah, pemikiran analitik, atau kepemimpinan dengan tingkat kesuksesan secara optimal

2.2.2 Kompetensi Pustakawan

Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, kemampuan, atau karakteristik yang berhubungan dengan tingkat kinerja suatu pekerjaan seperti pemecahan masalah, pemikiran analitik, atau kepemimpinan. Lebih dari itu kompetensi menawarkan suatu kerangka kerja organisasi yang efektif dan efisien dalam mendayagunakan sumber-sumber daya yang terbatas. Kompetensi diartikan sebagai tolak ukur guna mengetahui sejauh mana kemampuan seseorang menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Dalam hal ini pustakawan melaksanakan tugas kepustakawanannya berdasarkan pengetahuan ilmu perpustakaan dan informasi yang dimilikinya, hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Soeatminah (1992 : 161) bahwa:

Pustakawan adalah pegawai negeri sipil yang berjazah di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi, yang diberi tugas secara penuh oleh yang berwenang untuk melakukan kegiatan perpustakaan dan dokumentasi pada unit-unit perpustakaan instansi pemerintah dan atau unit tertentu lainnya. Sedangkan dalam Special libraries yang dikutip oleh Henczel (2003 : 1), “Competencies are a combination of skills, knowledge, and behaviours important

for organizational success, personal performance and career development”.

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa kompetensi adalah suatu kombinasi dari keterampilan, pengetahuan, dan perilaku yang diperlukan untuk kesuksesan organisasi, penampilan pribadi, dan pengembangan karier.

(26)

melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude)”. Tipe kompetensi dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Soft Competency yaitu berkaitan erat dengan kemampuan mengatur

pekerjaan dan berinteraksi dengan orang lain, sebagai contoh adalah kemampuan memimpin dan kemampuan berkomunikasi

b. Hard Competency yaitu yang berkaitan dengan kemampuan fungsional

atau teknis suatu pekerjaan, sebagai contoh kemampuan mengklasifikasi, membuat abstrak, melayani pemustaka, penelusuran informasi, dan sebagainya.

Dalam menghadapi kehidupan yang terus berpacu dengan perkembangan teknologi di era globalisasi ini, maka pustakawan harus menghadapi kenyataan tersebut. Supaya berhasil mengatasinya, pustakawan sebagai profesi harus memiliki beberapa keterampilan, antara lain:

1. Adaptability. Pustakawan hendaknya cepat berubah menyesuaikan

keadaan yang menantang. Pustakawan tidak selayaknya mempertahankan paradikma lama yang sudah bergeser nilainya. Pustakawan sebaiknya adaptif memanfaatkan teknologi informasi.

2. People skills (soft skills), Pustakawan adalah mitra intelektual yang

memberikan jasanya kepada pengguna. Pustakawan harus mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan kepada penggunanya.

3. Berpikir positif. Pustakawan diharapkan menjadi orang di atas rata-rata. Sebagai pemenang yang selalu berpikiran positif, sehingga juka dihadapkan pada pekerjaan yang besar seharusnya pustakawan selalu bias mengerjakannya.

4. Personal Added Value. Pustakawan tidak lagi lihai dalam mengkatalog,

menindeks, mengadakan bahan pustaka dan pekerjaan rutin lainnya, tetapi di era global ini pustakawan harus mempunyai nilai tambahnya.

5. Berwawasan Enterprenuership. Sudah watunya pustakawan berpikir

kewirausahaan. Karena informasi adalah mahal, maka seyogyanya pustakawan harus sudah mulai berwawasan enterprenuership.

6. Team Work-Sinergi. Di dalam era global yang ditandai dengan

perkembangan internet dan informasi, pustakawan seharusnya tidak lagi bekerja sendiri. Pustakawan harus membentuk team kerja untuk bekerjasama mengelola informasi. (Achmad, 2001 : 37-41)

Sedangkan menurut Riah yang dikutip oleh Zulhana (2010 : 51), pustakawan perlu menerapkan standar kompetensi dalam berkolaborasi dengan teknologi informasi yaitu dengan :

(27)

3. kemampuan dalam penguasaan peralatan TI (tools and technological skill)

4. kemampuan dalam penguasaan teknologi jaringan (computer networks)

5. kemampuan dalam berbahasa Inggris

Uraian di atas dapat diketahui bahwa kompetensi pustakawan adalah suatu kombinasi dari keterampilan, pengetahuan, dan perilaku yang diperlukan untuk kesuksesan organisasi, penampilan pribadi, dan pengembangan karier seorang pustakawan. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pustakawan terdiri dari kemampuan adaptability (mampu beradaptasi dengan lingkungan), people skills (soft skills) atau mampu berkomunikasi dengan pengguna perpustakaan, berpikir positif,personal added value (pustakawan memiliki nilai tambah), berwawasan kewirausahaan, dan pustakawan harus mampu membentuk team kerja sama dalam mengolah informasi

Sehubungan dengan kemampuan di atas Widijanto (2008 : 23) menyatakan bahwa kompetensi yang harus dimiliki pustakawan terdiri dari :

1. Kompetensi intelektual antara lain berupa kemampuan berpikir dan bernalar, kemampuan kreatif (meneliti dan menemukan), kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan mengambil keputusan strategis yang mendukung kehidupan global.

2. Kompetensi (intra) personal antara lain berupa kemandirian, ketahanbantingan, keindependenan, kejujuran, keberanian, keterbukaan, mengelola diri sendiri, dan menempatkan diri sendiri secara bermakna serta orientasi pada keunggulan yang sesuai dengan kehidupan global. 3. kompetensi komunikatif antara lain berupa kemahirwacanaan, kemampuan

menguasai sarana komunikasi mutakhir, kemampuan bekerja sama, dan kemampuan membangun hubungan-hubungan dengan pihak lain yang mendukung kehidupan global dalam satu sistem dunia.

4. Kompetensi sosial budaya antara lain berupa kemampuan hidup bersama orang lain, kemampuan memahami dan menyelami keberadaan orang/pihak lain, kemampuan memahami dan menghormati kebiasaan orang lain, kemampuan berhubungan atau berinteraksi dengan pihak lain, dan kemampuan bekerja sama secara multicultural.

(28)

Selain pendapat di atas, Dewan Direktur Special Libraries Association (SLA) yang dikutip oleh Sudarsono menyatakan bahwa kompetensi yang perlu dimiliki pustakawan dalam memasuki abad ke -21 adalah:

a. Kompetensi Profesional, adalah menyangkut pengetahuan yang dimiliki pustakawan khusus dalam bidang sumberdaya informasi, akses informasi, teknologi informasi, manajemen dan riset, serta kemampuan untuk menggunakan bidang pengetahuan sebagai basis dalam memberikan layanan perpustakaan dan informasi.

b. Kompetensi Personal, adalah ketermpilan atau keahlian, sikap dan nilai yang memungkinkan pustakawan bekerja secara efisien, menjadi komunikator yang baik, memusatkan perhatian pada semangat belajar sepanjang kariernya, dapat mendemonstrasikan nilai tambah atas karyanya, dan selalu dapat bertahan dalam dunia kerja yang baru.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi pustakawan terdiri dari kompetensi professional/intelektual, kompetensi personel/individu, kompetensi komunikasi, kompetensi sosial budaya, kompetensi kinestesis-vokasional atau kemampuan untuk menggunakan sarana-sarana komunikasi.

Sedangkan untuk membangun kemampuan pustakawan dalam menunjang keprofesionalannya, ada beberapa hal yang harus dimiliki, yaitu:

1. Kemampuan dalam mengelola informasi: a. Mencari informasi:

- Mendefinisikan kebutuhan informasi

- Melakukan penelusuran

- Memformulasikan strategi penelusuran b. Menggunakan informasi:

- Mengevaluasi informasi

- Menilai informasi

- Mengintegrasikan informasi dan

- Memilah informasi

c. Membuat/ menciptakan informasi:

- Membuat informasi dalam format kemas ulang informasi untuk memudahkan pengguna dalam penelusuran.

d. Organisasi informasi

- Melakukan abstraksi (abstacting)

- Melakukan pengindeksan (indexing)

- Melakukan resensi informasi e. Penyebaran informasi

- Kemampuan menyampaikan dan mempromosikan/memasarkan informasi secara jelas dalam berbagai bentuk

2. Kemampuan dalam komunikasi interpersonal: a. Kemampuan berkomunikasi secara efektif b. Kemampuan mendengar dengan baik

(29)

d. Kemampuan mengatasi konflik dengan memberikan respon yang tepat dalam beragam situasi

e. Kemampuan untuk belajar mandiri, bekerja sama dan mempunyai jiwa entrepreneurship

3. Kemampuan menggunakan berbagai perangkat teknologi informasi untuk membantu semua proses kerja:

a. Desain database dan manajemen database b. Data warehoushing, penerbitan elektronik c. Perangkat keras, sumber informasi elektronik d. Integrasi informasi

e. Desain intranet/extranet

f. Aplikasi perangkat lunak, pemograman

g. Pemrosesan teks (Text Processsing) dan alur kerja h. Metadata

i. Perangkat lunak untuk manajemen informasi (Information Management Tools)

4. Kemampuan dalam pengelolaan perpustakaan: a. Pengelolaan administrasi

b. Memahami proses kegiatan perpustakaan c. Melakukan koordinasi, dan kepemimpinan

d. Manajemen perubahan, manajemen SDM, manajemen proyek, manajemen waktu

e. Malakukan kerjasama di dalam maupun di luar perpustakaan

f. Mampu melakukan perencanaan strategis dan implementasinya. (Wicaksono dalam Djiwati 2004 : 4)

Pernyataan di atas menguraikan bahwa kemampuan yang harus dimiliki oleh pustakawan untuk menghadapi perkembangan teknologi informasi, pustakawan harus memiliki kompetensi dalam mengelola informasi, kemampuan komunikasi interpersonal, kemampuan menggunakan berbagai perangkat teknologi informasi untuk membantu semua proses kerja, dan kemampuan dalam pengelolaan perpustakaan atau manajemen perpustakaan.

2.2.3 Isi Kompetensi

(30)

a. Kompetensi professional, yaitu yang terkait dengan pengetahuan pustakawan di bidang sumber-sumber informasi, teknologi, manajemen dan penelitian, serta kemampuan menggunakan pengetahuan tersebut sebagai dasar untuk menyediakan layanan perpustakaan dan informasi. b. Kompetensi individu, yaitu yang menggambarkan satu kesatuan

keterampilan, perilaku dan nilai yang dimiliki pustakawan agar dapat bekerja secara efektif, menjadi komunikator yang baik, selalu meningkatkan pengetahuan, dapat memperlihatkan nilai lebihnya, serta dapat bertahan terhadap perubahan dan perkembangan dalam dunia kerjanya.

Berikut adalah kompetensi pustakawan dalam konteks paradigma baru dan duni a kerja di era globalisasi informasi, antara lain:

1. Teknology Skills and Network Management, meliputi:

a. Mampu menggunakan PC dengan level yang lebih tinggi dibandingkan yang biasa digunakan sehari-hari

b. Mampu menganalisis jaringan pengguna internal dan eksternal c. Mampu menjadi gate-keeper teknologi dalam pengorganisasian

sumber-sumber informasi

d. Mampu mengikuti perkembangan dan paham tentang teknologi informasi dan peralatannya

e. Menguasai penggunaan peralatan in-house guna pengumpulan, penyebaran, dan berbagi informasi

2. Media Management Storage and Retrieval, meliputi;

a. Pustakawan dan professional bidang informasi harus memiliki pengetahuan tentang berbagai jenis sarana penyimpanan dan temu kembali yang baru muncul

b. Selalu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengantisipasi perkembangan dan perubahan bidang industri informasi di masa depan.

3. Management and Leadhership, meliput i;

a. Rencana strategis untuk menghadapi kebutuhan terhadap pebgetahuan informasi yang kompleks

b. Mengembangkan dan memelihara system informasi dengan pendekatan “cost-effective”

c. Memotivasi dan mendorong “knowledge sharing”

d. Mengelola pengetahuan dari luar dan mengambil nilai positifnya ke dalam organisasi dan anggotanya

e. Mampu berpikir secara logis

f. Mampu menciptakan cara-cara baru untuk mengelola informasi 4. Business Development

a. Pustakawan mempunyai kepedulian terhadap keuangan dan bisnis yang berkaitan dengan kegiatannya

(31)

c. Pustakawan dalam bekerja perlu mengenal dekat rekan kerja dalam bidang pemasaran, computer, keuangan dan layanan kepada pelanggan

d. Pustakawan harus menyadari bahwa mereka berada dalam proses yang berkelanjutan dalam menemukan model industri mereka dan bagaimana memproduksinya.

5. Information Skills, meliputi;

a. Mempertemukan kebutuhan informasi dengan sumber informasi b. Memiliki keahlian tentang sumber dan isi informasi

c. Memiliki keahlian tentang pencarian informasi

d. Mampu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merekomendasikan sumber informasi

e. Menyediakan sarana terbaik untuk akses informasi

f. Mampu menggunakan keterampilan tentang pengorganisasian informasi menjadi pengetahuan

6. Communication and Custumer care, meliputi;

a. Mampu berinteraksi dan bersosialisasi dengan anggota organisasi secara individual, tim, atau masyarakat

b. Mampu menyampaikan ide secara lisan maupun tertulis dengan jelas

c. Memprioritaskan kebutuhan pelanggan dan mewujudkannya dengan inisiatif yang tinggi

d. Memperhatikan keperluan pengguna dengan belajar tentang pemasaran

e. Selalu berdialog dengan pengguna informasi dalam memberikan layanan yang bernilai lebih

7. Personal Behavior, meliputi; a. Proaktif

i. Menyenangkan. (Dewiyana, 2006 : 29-30)

Sedangkan Soo-Guan Khoo (2010 : 50) menyatakan kompetensi yang penting bagi seorang pustakawan meliputi:

1. Traditional skill

2. Information management

3. IT skill

4. Transferable/generic skills 5. Teaching,training and coaching

6. Management and leadership

7. Entrepreneurship

(32)

9. Other skills/knowledge

Uraian di atas menjelaskan bahwa isi kompetensi terdiri dari kompetensi professional yaitu yang berhubungan dengan pengetahuan pustakawan di bidang sumber-sumber informasi perpustakaan dan kompetensi individu yang menggambarkan keterampilan dalam bidang ilmu perpustakaan, perilaku dan nilai yang dimiliki pustakawan. Lebih jelasnya adalah berbagai kemampuan menggunakan teknologi, mampu menganalisis jaringan, kemampuan mengetahui sarana penyimpanan, mampu mengikuti perkembangan informasi, mampu melakukan pencarian informasi, menyediakan kebutuhan pencari informasi, kemampuan kewirausahaan, mampu berkomunikasi, serta sikap pribadi yang baik.

2.2.4. Kompetensi Inti

Kompetensi inti adalah bagian inti dari isi kompetensi, atau merupakan penghubung antara kompetensi profesional dan kompetensi individu. Kedua kompetensi tersebut sangat diperlukan oleh seorang pustakawan yang profesional. Special Libraries Association (SLA) yang dikutip oleh Dewiyana (2006 : 24),

menyatakan bahwa kompetensi inti dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:

1. menambah pengetahuan dasar mereka dengan praktik dan pengalaman yang terbaik, dan belajar terus-menerus tentang produk informasi, layanan, dan manajemen praktis sepanjang kariernya.

2. menaruh kepercayaan pada keunggulan dan etika profesional, serta nilai dan prinsip-prinsip profesi.

Sedangkan American Association of Law Libraries (2000 : 2) menyatakan bahwa:

‘’A core competency is a knowledge, skill, or ability that contributes to

successful completion of a task on the job”. Kompetensi inti adalah mencakup

pengetahuan, keterampilan, atau kemampuan yang memberikan kontribusi untuk suksesnya penyelesaian tugas pada pekerjaan.

Sedangkan menurut Mc Neil dan giesecke (2001 : 55-58), kompetensi inti yang harus dimiliki oleh pustakawan adalah:

c. Analytical Skills/Problem Solving/Decision Making d. Communication Skills

e. Creativity/Innovation

(33)

g. Flexibility/Adaptability h. Interpersonal/Group Skills i. Leadership

j. Organizational Understanding and Global Thinking k. Ownership/Accountability/Dependability

l. Planning and Organizational Skills m. Resource Management

n. Service Attitude/User Satisfaction

Pernyataan di atas dapat diartikan bahwa kompetensi inti yang harus dimiliki oleh pustakawan adalah kemampuan analisis atau pemecahan masalah atau pengambilan keputusan, kemampuan berkomunikasi, memiliki kreativitas dan pemikiran yang inovatif, memiliki keahlian dan pengetahuan teknis, fleksibel atau mampu beradaptasi, mampu berinteraksi secara individu maupun kelompok, kemampuan kepemimpinan, pemahaman organisasi dan pemikiran global, merasa memiliki tanggung jawab, kemampuan merencanakan dan pengorganisasian, manajemen sumber daya manusia, sikap melayani dan kemampuan memberi kepuasan kepada pengguna perpustakaan.

Pendapat lain dikemukakan oleh Ferreira (2007 : 5), kompetensi inti yang harus dimiliki oleh seorang pustakawan atau professional informasi adalah :

1. Pengetahuan tentang:

a. tema teoritis yang relevan dan perkembangan di bidang informasi. b. Bibliometriks

c. Scientometriks.

d. Tren di bidang informasi

e. Hubungan antara bidang informasi dan bidang lainnya. f. Perubahan masyarakat.

g. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi.

h. Penyediaan produk informasi dan layanan baru melalui penggunaan teknologi informasi

i. Informasi manajemen. j. Manajemen pengetahuan. 2. Keterampilan:

a. Berkomunikasi dengan atasan, rekan kerja dan pengguna. b. Menjaga hubungan baik dengan atasan, rekan sekerja, dan

pengguna.

c. Mengembangkan dan berpartisipasi dalam kelompok kerja. d. Mengidentifikasi masalah.

e. Memberikan solusi untuk mengatasi masalah. f. Kreativitas.

g. Berbuat baik di tempat kerja.

(34)

i. Fleksibilitas dalam menghadapi perubahan dan belajar sepanjang hayat.

j. Manajemen Umum k. Kepemimpinan. 3. Sikap yang baik

Sedangkan menurut Moran (2005 : 146), kemampuan yang dimiliki pustakawan terdiri dari :

a. Organization of knowledge (Organisasi Pengetahuan) b. Information and knowledge (Informasi dan pengetahuan) c. Services (Jasa atau layanan)

d. Facilities of learning (Fasilitas pembelajaran)

e. Management (Manajemen)

f. Technology (Teknologi)

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi inti pustakawan adalah mampu menganalisis dan memecahkan masalah dalam pengambilan keputusan, keterampilan atau kreativitas dan kemampuan berkomunikasi, beradaptasi, berinteraksi secara individu atau kelompok, kemampuan kepemimpinan atau manajemen perpustakaan, serta belajar terus-menerus tentang produk informasi dan memberi layanan terhadap pengguna perpustakaan, kemampuan akan pengetahuan di bidang perpustakaan dan informasi, kemampuan organisasi pengetahuan, keterampilan dalam pelayanan pengguna, teknologi informasi, pengetahuan penelitian, dan sikap pribadi yang baik.

2.2.5 Kompetensi Profesional

Pekerjaan profesional berbeda dengan pekerjaan lainnya yang mempunyai fungsi sosial, yakni pengabdian pada masyarakat. Kepustakawanan dapat dikategorikan sebagai suatu profesi dalam menjalankan tugasnya yang dilandasi dengan prinsip-prinsip keprofesionalannya. Profesionalisme pustakawan merupakan pelaksanaan kegiatan perpustakaan yang didasarkan pada keahlian dan rasa tanggung jawab sebagai pengelola perpustakaan.

(35)

kemampuan untuk menggunakan bidang pengetahuan sebagai basis dalam memberikan layanan perpustakaan dan informasi.

Hal yang sama dinyatakan oleh Special Library Association yang dikutip oleh Dewiyana (2006 : 24), “Kompetensi Profesional adalah yang berhubungan dengan pengetahuan pustakawan di bidang sumber-sumber informasi, teknologi, manajemen dan penelitian, serta kemampuan menggunakan pengetahuan tersebut sebagai dasar untuk menyediakan layanan perpustakaan dan informasi”.

Sedangkan Jones (2003 : 1) mengemukakan bahwa, “Professional competencies relate to the practitioner’s knowledge of information resources,

access, technology and management, and the ability to use this knowledge as a basis for providing the highest quality information services”.

Makna dari pernyataan di atas adalah kompetensi profesional berhubungan dengan pengetahuan seorang praktisi sumber informasi, mengakses, kemampuan manajemen dan teknologi informasi, dan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan sebagai dasar untuk menyediakan kualitas layanan informasi yang tertinggi.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional pustakawan adalah pengetahuan yang dimiliki pustakawan dalam bidang sumber daya informasi, akses informasi, teknologi, manajemen dan riset, serta kemampuan untuk menggunakan bidang pengetahuan sebagai dasar dalam layanan perpustakaan dan informasi.

Profesionalisme pustakawan mempunyai arti pelaksanaan kegiatan perpustakaan yang didasarkan pada keahlian dan rasa tanggungjawab sebagai pengelola perpustakaan. Serta yang memiliki cara kerja pelayanan dengan berprinsip pada pengguna, meningkatkan kualitas jasa, dan meningkatkan jumlah pemakai atau pengguna jasa perpustakaan.

Menurut Sudarsono (2006 : 151) dalam bukunya yang berjudul Antologi Kepustakawanan Indonesia mengemukakan bahwa kompetensi profesional mensyaratkan pustakawan hal-hal berikut:

1. Mempunyai pengetahuan atas isi sumberdaya informasi termasuk kemampuan mengevaluasinya secara kritis, apabila perlu dilakukan penyaringan

(36)

3. Mengembangkan dan mengelola jasa informasi yang nyaman, mudah diakses dan hemat biaya (cost effective) sejalan dengan arahan strategis organisasi.

4. Menyediakan pedoman dan dukungan untuk pengguna jasa

5. Mengkaji kebutuhan informasi dan nilai tambah jasa informasi dan produk yang memenuhi kebutuhan.

6. Menggunakan teknologi informasi yang sesuai untuk mengadakan, mengorganisasikan dan memencarkan informasi.

7. Menggunakan pendekatan manajemen dan bisnis dalam mengkomunikasikan pentingnya jasa informasi bagi manajemen senior. 8. Menghasilkan produk informasi khusus untuk digunakan di dalam

maupun di luar organisasi, atau oleh pengguna perorangan.

9. Mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan melakukan riset yang berhubungan dengan permasalahan manajemen informasi.

10. Secara terus-menerus meningkatkan jasa informasi untuk menjawab tantangan dan perkembangan.

11. Merupakan anggota dari tim manajemen senior atau konsultan bagi organisasi tentang masalah informasi.

Pendapat yang sama di kemukakan oleh Special Library Association yang dikutip oleh Harmawan (2008 : 6) bahwa kompetensi profesional yang seharusnya dimiliki oleh seorang pustakawan adalah:

1. memiliki pengetahuan keahlian tentang isi sumber-sumber informasi, termasuk kemampuan untuk mengevaluasi dan menyaring sumber-sumber tersebut secara kritis.

2. memiliki pengetahuan tentang subjek khusus yang sesuai dengan kegiatan organisasi pelanggannya.

3. mengembangkan dan mengelola layanan informasi dengan baik, accessable (dapat diakses dengan mudah) dan cost-effective (efektif dalam pembiayaan) yang sejalan dengan aturan strategis organisasi.

4. menyediakan bimbingan dan bantuan terhadap pengguna layanan informasi dan perpustakaan.

5. memperkirakan jenis dan kebutuhan informasi, nilai jual layanan informasi dan produk-produk yang sesuai kebutuhan yang diketahui.

6. mengetahui dan mampu menggunakan teknologi informasi untuk pengadaan, pengorganisasian, dan penyebaran informasi.

7. mengetahui dan mampu menggunakan pendekatan bisnis dan manjemen untuk mengkomunikasikan perlunya layanan informasi kepada manajemen senior.

8. mengembangkan produk-produk informasi khusus untuk digunakan di dalam atau di luar lembaga atau oleh pelanggan secara individu.

9. mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan menyelenggarakan penelitian yang berhubungan dengan pemecahan masalah-masalah manajemen informasi.

(37)

11. menjadi anggota tim manajemen senior secara efektif dan menjadi konsultan organisasi di bidang informasi.

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi professional pustakawan adalah menyangkut pengetahuan yang dimiliki pustakawan dalam bidang sumber daya informasi, akses informasi, teknologi, manajemen dan riset, serta kemampuan untuk menggunakan bidang pengetahuan sebagai basis dalam memberikan layanan perpustakaan dan informasi. Kompetensi professional yang seharusnya dimiliki oleh seorang pustakawan adalah mempunyai pengetahuan atas isi sumberdaya informasi, mempunyai tingkat kemandirian yang tinggi, memiliki pengetahuan tentang subjek khusus, mengelola jasa informasi yang nyaman, menyediakan bimbingan terhadap pengguna, mampu menggunakan teknologi informasi, mengembangkan produk-produk informasi, mengevaluasi hasil penggunaan informasi, memperbaiki layanan informasi, menjadi anggota tim manajemen senior secara efektif.

Dalam menjalankan fungsi dan aktivitas, perpustakaan umum harus mampu melaksanakan pengelolaan informasi sebaik mungkin. Hal ini di dukung oleh kompetensi profesional yang meliputi:

1. Melaksanakan organisasi informasi Keterampilan khusus:

a. Menyesuaikan dan mendukung organisasi informasi dengan peraturan strategis organisasi induknya dan kelompok pelanggan utama melalui kerja sama dengan stakeholders dan rekanan

b. Menilai dan mengkomunikasikan isi organisasi informasi, meliput i layanan, produk, dan kebijakan informasi kepada atasan, stakeholders dan kelompok pengguna.

c. Menyelenggarakan manajemen yang efektif, manajemen operasional dan keuangan yang memproses dan melaksanakan pertimbangan keuangan dan yang bernuansa bisnis dalam pembuatan keputusan dengan menyeimbangkan antara pertimbangan operasional dan pertimbangan strategis.

d. Mendukung secara efektif strategi dan keputusan pimpinan manajemen tentang aplikasi informasi, peralatan dan teknologi, serta kebijakan untuk organisasi.

e. Membangun dan memimpin suatu tim layanan informasi secara efektif dan mengusahakan pengembangan professional dan individu masyarakat yang bekerja dalam pengorganisasian informasi.

f. Memasarkan layanan dan produk informasi secara formal dan informal, melaui web dan komunikasi fisik.

(38)

memodifikasi layanan terbaru atau menghilangkan layanan-layanan untuk memperbaiki tampilan layanan informasi yang ditawarkan.

h. Memberi saran pada organisasi tentang hak cipta dan terbitan intelektual serta pelaksanaannya.

2. Mengelola Sumber Informasi Keterampilan khusus:

a. Mengelola siklus hidup informasi secara penuh mulai dari penciptaan, pengadaan sampai pemusnahannya. Termasuk mengorganisasi, mengkategori, mengkatalogisasi, mengklasifikasi, menyebarkan, membuat, dan mengelola taksonomi materi intranet dan ekstranet, thesaurus, dan lain-lain.

b. Membangun suatu koleksi yang dinamik tentang sumber-sumber informasi berdasarkan pada pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan informasi pelanggan dan pembelajaran, pekerjaan dan atau proses bisnis mereka.

c. Menggunakan pengetahuannya tentang isi dan format sumber informasi, termasuk kemampuan mengevaluasi secara kritis, menyeleksi dan menyaringnya.

d. Menyediakan akses terhadap sumber-sumber informasi yang diterbitkan secara internal atau eksternal, dan mengembangkan isi melalui pengorganisasian dengan menggunakan perangkat akses informasi.

e. Merundingkan pembelian dan lisensi produk dan layanan informasi yang dibutuhkan.

f. Mengembangkan kebijakan-kebijakan organisasi baik yang diterbitkan secara internal maupun sumber-sumber informasi yang diciptakan secara eksternal dan member saran terhadap pelaksanaan kebijakan-kebijakannya.

3. Mengelola Layanan Informasi

Keterampilan khusus:

a. Mengembangkan dan memelihara portopolio layanan informasi yang cost-effective bagi pelanggan, yang disesuaikan dengan aturan strategis organisasi pelanggannya.

b. Memimpin riset pemasaran tentang perilaku informasi dan masalah-masalah mutakhir dan potensial kelompok pelanggan guna mengidentifikasi konsep-konsep untuk memecahkan masalah terhadap informasi baru atau tambahan untuk pelanggan. Mentransformasikan konsep-konsep ini ke dalam produk dan layanan informasi yang diberikan.

c. Meneliti dan menganalisa, dan mensintesakan informasi ke dalam jawaban yang akurat atau informasi pelanggan yang diambil, dan menjamin pelanggan memiliki peralatan atau kemampuan untuk memprakktikannya.

(39)

e. Menggunakan manajemen yang berbasis keuntungan untuk menggambarkan nilai dan memperbaiki sumber dan layanan informasi secara berkelanjutan.

4. Menggunakan Peralatan dan Teknologi Informasi

Keterampilan khusus:

a. Memperkirakan, memilih, dan menggunakan peralatan-peralatan informasi yang terbaru dan menciptakan akses informasi dan menawarkan solusinya.

b. Menggunakan pengetahuan tentang pangkalan data, pengindeksan, metadata, serta analisa dan sintesa informasi untuk memperbaiki penelusuran informasi dan menggunakannya dalam organisasi.

c. Melindungi rahasia informasi pelanggan dan memelihara kesiagaan dan merespons peluang-peluang baru untuk kerahasiaan.

d. Memelihara kesiagaan terbaru teknologi yang muncul, yang mungkin sekarang tidak sesuai tetapi mungkin cocok untuk sumber-sumber, layanan, atau penggunaan informasi di masa yang akan datang. (SLA dalam Dewiyana, 2006 : 24-26)

Pendapat lain dikemukakan oleh Zuntriana (2010 : 3) yang menyatakan bahwa kompetensi profesional pustakawan meliputi :

1. memiliki pengetahuan khusus mengenai konten sumber daya informasi, termasuk pula kemampuan untuk mengevaluasi dan menyaringnya secara kritis

2. memiliki pengetahuan subyek khusus yang tepat untuk kepentingan organisasi dan pengguna

3. mengembangkan dan mengelola layanan informasi yang tepat, mudah diakses, dan efektif biaya yang sejalan dengan tujuan strategi organisasi

4. menyediakan instruksi dan fasilitas pendukung untuk pengguna jasa perpustakaan dan informasi

5. menaksir kebutuhan informasi, mendesain dan memasarkan jasa dan produk yang memiliki nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan informasi yang telah diidentifikasi

6. menggunakan teknologi informasi yang tepat untuk memperoleh, mengorganisasi, dan menyebarkan informasi

7. menggunakan pendekatan manajemen dan bisnis untuk mengkomunikasikan pentingnya layanan informasi bagi kalangan manajemen senior

8. mengembangkan produk informasi khusus untuk penggunaan di dalam maupun di luar organisasi atau oleh pengguna individual 9. mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan melakukan

penelitian tentang pemecahan masalah manajemen informasi

10. meningkatkan layanan informasi secara kontinyu untuk merespon kebutuhan yang terus berubah

(40)

mengelola sumber informasi dan kemampuan mengevaluasi, mengelola layanan informasi, menggunakan peralatan dan teknologi informasi, menyediakan pedoman (prosedur operasional standar/SOP), mengikuti perkembangan jasa informasi, dan kemampuan dalam manajemen perpustakaan, dan menghasilkan produk informasi.

2.2.6 Kompetensi Individu

Kompetensi individu adalah kemampuan, keterampilan atau keahlian, sikap dan nilai yang memungkinkan pustakawan bekerja secara efisien, menjadi komunikator yang baik, memusatkan perhatian pada semangat belajar sepanjang kariernya, dapat mendemonstrasikan nilai tambah atas karyanya, dan selalu dapat bertahan dalam dunia kerja yang baru.

Special Library Association (2003 : 3) mengemukakan bahwa:

Personal competencies represent a set of skills, attitudes and values that enable librarians to work efficiently; be good communicators; focus on continuing learning throughout their careers; demonstrate the value-added nature of their contributions; and survive in the new world of work.

Pernyataan di atas dapat diartikan bahwa kompetensi individu adalah kombinasi dari keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang memungkinkan pustakawan untuk bekerja secara efesien, menjadi komunikator yang baik, fokus pada pembelajaran selama berkarier; menunjukkan nilai tambah dari konstribusi mereka, dan bertahan dalam dunia pekerjaan yang baru.

Sedangkan menurut Murphy yang dikutip oleh Rufaidah (2009 : 9), kompetensi personal yang harus dimiliki pustakawan adalah sebagai berikut:

1. Pustakawan dapat melakukan layanan prima

2. Selalu mencari tantangan dan melihat peluang tidak terbatas di dalam perpustakaan tapi juga di luar perpustakaan

3. Dapat membaca permasalahan dengan wawasan yang luas 4. Selalu mencari mitra kerja atau kerja sama dengan pihak lain 5. Menciptakan lingkungan yang saling menghargai dan mempercayai 6. Memiliki keterampilan berkomunikasi

7. Dapat bekerja sama baik dengan pustakawan dan pihak lain dalam satu tim 8. Menyiapkan kepemimpinan

9. Membuat perencanaan, dan skala prioritas dalam pekerjaan

(41)

11. Komitmen atau setia pada pembelajaran seumur hidup dan perencanaan karier pribadi

12. Memiliki keterampilan bisnis dan menciptakan peluang baru 13. Mengakui nilai professional kerja dan kesetiakawanan 14. Bersifat fleksibel atau luwes dan bersikap positif

Penjelasan lain dikemukakan oleh California Library Association (1998 : 3), bahwa kompetensi individu dibagi menjadi tujuh bagian utama yaitu :

1. Services commitment

a. is interested in the goals of customers, suppliers and co-workers, and strives to provide effective support in helping them achieve goals;

b. demonstrates an understanding of and a respect for diversity; c. demonstrates a sincere commitment to customer service. 2. Flexibility

a. maintains a positive attitude during times of challenge and unpredicted delays;

b. is able to adapt personal styles and preferences to the demands of the situation;

c. has faith in the organizational vision, is patient in waiting for the appropriate timing and opportunities to act;

d. anticipates and manages change effectively;

e. is willing to take risks, experiment and make mistakes. 3. Leadership

a. from any position within the organization, sets an example for others to follow;

b. values the contributions of others and helps them to achieve their full pot ential.

4. Ethics

a. treats subordinates, co-workers, customers, competitors and suppliers with honesty, respect, and fairness;

b. protects and values patron confidentiality and organizational security. 5. Vision

a. is able to see the long view, articulate the direction clearly and enlist others to achieve it.

6. Communication

a. shares what is learned effectively with others; b. communicates openly and directly.

7. Self-motivation

a. is responsible for managing the development of one's own career within the organization and beyond, including a commitment to lifelong learning and periodic retooling of personal skills set;

b. takes initiative and shows innovation;

c. seeks opportunities to serve one's personal goals and those of the organization.

Gambar

Tabel 1. Kisi-kisi Angket
Tabel 2. Kesesuaian Kompetensi yang Dimiliki dengan Bidang Pekerjaan
Tabel 3. Kemampuan Melakukan Pengolahan Bahan Pustaka
Tabel 4. Pengetahuan yang Dimiliki Memudahkan Menyelesaikan Pekerjaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Statistika secara modern dapat didefinisikan sebagai suatu metode yang digunakan dalam pengumpulan dan analisa data yang berupa angka sehingga dapat diperoleh informasi yang

[r]

Bagi Penyedia Jasa yang berpengalaman dan berminat dapat mendaftarkan diri kepada Panitia pengadaan Pekerjaan Konstruksi Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Pemali Comal

Pengolahan data yang akan digunakan adalah (a) untuk menjawab sub masalah 1 tentang keterampilan pemberian penguatan pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Fokus masalah dalam penelitian ini adalah melihat bagaimana gambaran penerapan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan anak Sekolah Dasar tentang safety

Dari ke empat kelas tersebut guru yang mengajar hanya satu orang yang mengajar mata pelajaran ekonomi dan tentunya apa yang disampaikan dari setiap kelas akan sama, maka dari

Hasil studi pendahuluan tentang faktor risiko kanker payudara pada 10 responden yang diambil secara acak dari data rekam medis di RSUD Tugurejo Semarang,