• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KELAYAKAN RENCANA PENDIRIAN RUMAH PEMONDOKAN (KOST) KELAS MENENGAH DI TEGALGONDO MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KELAYAKAN RENCANA PENDIRIAN RUMAH PEMONDOKAN (KOST) KELAS MENENGAH DI TEGALGONDO MALANG"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PEMONDOKAN (KOST) KELAS MENENGAH DI

TEGALGONDO MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

M. Abdimas Haidar Rahbany 201010160311338

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Studi Kelayakan Rencana Pendirian Rumah Pemondokan (Kost) Kelas Menengah Di Tegalgondo Malang”. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada teladan kita Nabi Muhammad S.A.W, keluarga, para sahabat dan para pengikut yang diridhoi-Nya.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa dalam penelitian sampai penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak.

Peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada 1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Marsudi, M.M, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dra. Dewi Nurjannah, M.M dan Drs. M. Jihadi, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan serta semua ilmu yang telah diberikan.

4. Drs. Dicky Wisnu UR, MM, selaku dosen wali yang telah banyak memberi ilmu, motivasi dan petunjuk secara teknis maupun akademik.

5. Dosen dan staf tata usaha Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal baik teknis maupun akademis.

6. Bapak Waluyo Sugiman selaku pemilik lokasi tempat peneliti melakukan penelitian.

(4)

Arif, Pandu, Feky, Anggar, Lukmen, Malik, Joni, Karyo, Bowo, Vika, Alfi, Sherly, Uun dan lainnya yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, terimakasih atas dukungan kalian.

9. Kawan-kawan KKN 42 Sukodono Dampit terima kasih atas segala dukungan, doa, motivasi kalian selama ini.

10. Kontrakan Ketangi Rian, Aris, Rizki, Lugas, Ade, Ragil terimakasih atas semangat dan canda tawa selama ini.

11. Sahabat-sahabat yang telah memberikan semangat dan motivasi Tante Dini, Dila, Denov, Renita, Yogezt, Lukman, Faisol dan seluruh teman-teman terimakasih banyak.

12. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, terima kasih banyak, semoga kesuksesan menyertai kita semua.

Disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 1 November 2014

(5)

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Penelitian ... 5

C. Batasan Penelitian ... 6

D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ... 6

II. TINJAUAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 7

B. Landasan Teori ... 8

C. Kerangka Pikir Penelitian ... 29

D. Hipotesis ... 30

III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 31

B. Jenis Penelitian ... 31

C. Definisi Operasional Variabel ... 31

D. Jenis dan Sumber Data ... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ... 34

F. Teknik Analisis Data ... 34

(6)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 73 B. Saran ... 73

(7)

Lampiran 1 Rencana Penjualan Tarif Kost Tahun 2015-2029 Lampiran 2 Asumsi Penjualan Tarif Kost

Lampiran 3 Presentase Modal Usaha Lampiran 4 Perhitungan Bunga Angsuran Lampiran 5 Biaya Investasi

Lampiran 6 Kebutuhan Aktiva Tetap Lampiran 7 Kebutuhan Modal Kerja Lampiran 8 Depresiasi

Lampiran 9 Penyusutan Aktiva Tetap

Lampiran 10 Perhitungan Earning After Tax (EAT) Lampiran 11 Perhitungan Cash Flow

Lampiran 12 Perhitungan PV Kas Bersih Lampiran 13 Interpretasi Hasil Investasi

Lampiran 14 Sensitivitas Net Present Value (NPV) dengan menurunkan discount rate 15% dan menaikan discount rate 20%

Lampiran 15 Sensitivitas Internal Rate of Return (IRR) dengan menggunakan hasil penjualan 80% dan 90%

Lampiran 16 Sensitivitas Payback Period (PP) dengan menurunkan EAT yang berasal dari pendapatan 80% dan 90%

Lampiran 17 Sensitivitas Average Rate of Return (ARR) dengan menggunakan penurunan pendapatan 80% dan 90% Lampiran 18 Sensitivitas Profitability Index (PI) dengan menurunkan

10% dan menaikan 20%

(8)

Herlianto, Didit, dan Pujiastuti, Triani. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Husein, Umar. 2001. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi 2. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jakfar dan Kasmir. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Revisi. Jakarta: Kencana.

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta Selatan: Salemba Empat.

Sofyan, Iban. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Subagyo, Ahmad. 2007. Studi Kelayakan : Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sucipto, Agus. 2010. Studi Kelayakan Bisnis : Analisis Integratif dan Studi Kasus. Cetakan Pertama. Malang: UIN-Maliki Press.

Syahiruddin, Irham Fahmi, dan Hadi, Yovi Lavianti. 2009. Studi Kelayakan Bisnis : Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Violetha, Hellen Mayora. 2014. Evaluasi Kelayakan Bisnis Pada Rumah

Pemondokan (Kost) Mahasiswa Di Sekitar Universitas

Muhammadiyah Malang. UMM: Malang.

Malang Post. Minggu, 15 Desember 2013

(9)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kota Malangadalah sebuah kota terbesar kedua di Jawa Timur, terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya. Sebagai kota pelajar, Malang memiliki beberapa perguruan tinggi ternama, seperti Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Tingginya tingkat pendatang di Kota Malang, baik untuk kepentingan pendidikan maupun pariwisata juga mendorong perkembangan properti didaerah yang terkenal sebagai Kota Apel ini.

Predikat Malang sebagai kota pelajar adalah sebuah kenyataan tak perlu diasingkan lagi. Setiap tahun jumlah pelajar dan mahasiswa semakin bertambah untuk menuntut ilmu di Malang, bahkan banyak pula yang berasal dari luar negeri. Hal ini juga berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal bagi mereka. Sebagian masyarakat melihat hal tersebut sebagai peluang bisnis, salah satunya adalah rumah kost.

(10)

mahasiswa tahun 2014 pada semester ganjil sebesar 29.993. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini.

Tabel 1.1

Jumlah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang 2009 – 2014 Mahasiswa Aktif 2010 2011 2012 2013 2014

Ganjil 22281 24268 26171 28560 29993

Genap 20060 21939 23662 25789 -

Sumber: Biro Administrasi Akademik (BAA) UMM

Pertumbuhan jumlah rumah kost di Malang memang tengah berkembang pesat. Mulai dari kelas sederhana, menengah bahkan banyak juga rumah kos yang dilengkapi fasilitas mewah layaknya hotel berbintang. Seperti yang dikutip dari Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Malang melalui Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Kota Malang,

Mochammad Kharis menyebutkan “Salah satu investasi potensial dan

menarik perhatian masyarakat saat ini rumah kost. Sehingga pertumbuhannya termasuk tinggi, bahkan tidak sedikit rumah kost yang

memiliki fasilitas mewah layaknya hotel,” sebutnya.

(Sumber : Malang Post, Minggu, 15 Desember 2013 13:16)

(11)

dengan tarif Rp.500 ribu per bulan untuk setiap kamarnya, dengan fasilitas antara lain kasur, lemari besar, meja, kamar mandi dalam, dapur, tempat jemur, tempat parkir untuk motor dan mobil, serta pembantu untuk bersih-bersih dan mencuci.

Seiring bertumbuh pesatnya kost kelas menengah dan terbukanya peluang bisnis untuk rencana usaha tersebut, maka studi kelayakan bisnis diperlukan untuk dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan dalam rencana pendirian usaha yang nantinya layak atau tidak layak usaha tersebut dijalankan. Dalam melakukan studi kelayakan bisnis pertimbangan untuk menggunakan tenaga ahli sesuai dengan profesi merupakan suatu hal yang sangat penting kalau ingin mendapatkan hasil studi yang dapat dipercaya sebagai suatu referensi atau acuan dalam membuat keputusan investasi (Sofyan, 2004:4)

Tujuan melakukan studi kelayakan bisnis adalah untuk mengetahui apakah suatu proyek akan mendatangkan keuntungan atau kerugian. Dengan kata lain, untuk memperkecil tingkat risiko kerugian dan memastikan bahwa investasi yang akan dilakukan memang menguntungkan. Disinilah fungsi studi kelayakan bisnis merupakan sebuah bentuk rekomendasi yang diberikan kepada pihak pemakai bahwa bisnis tersebut layak atau tidak untuk dijalankan (Syahiruddin dan Hadi, 2009:2).

(12)

Gondang Desa Tegalgondo Kecamatan Karangploso Malang. Alasan memilih lokasi tersebut karena setiap tahunnya jumlah mahasiswa yang melanjutkan studi dikampus Universitas Muhammadiyah Malang terus meningkat, dan peneliti melihat hal tersebut sebagai peluang bisnis untuk kebutuhan akan rumah kost.

G a m b a r 1 .

Gambar 1.1 Rencana Lokasi Rumah Kost (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

(13)

Gambar 1.2 diatas adalah rencana desain rumah kost kelas menengah. Mulai berkembangnya dan cukup banyak peminat rumah kost kelas menengah dikawasan Tegalgondo menjadi alasan tersendiri bagi peneliti untuk merencanakan pendirian rumah kost kelas menengah. Perkiraan luas tanah ± 350 m², luas bangunan yang digunakan ± 330 m² dan ukuran kamar 3x5 m².

Sehingga studi kelayakan bisnis perlu dilakukan agar apabila usaha atau proyek ini dijalankan tidak akan sia-sia atau dengan kata lain tidak membuang uang, tenaga, atau pikiran secara percuma serta tidak akan menimbulkan masalah yang tidak perlu di masa yang akan datang. Bahkan dengan adanya usaha atau proyek akan dapat memberikan berbagai keuntungan serta manfaat kepada berbagai pihak (Kasmir dan Jakfar, 2003:12)

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk untuk melakukan penelitian dengan judul “Studi Kelayakan Rencana Pendirian Rumah Pemondokan (Kost) Kelas Menengah di Tegalgondo Malang”.

B. Rumusan Penelitian

(14)

C. Batasan Penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian yang telah diuraikan diatas maka perlu dilakukan pembatasan masalah agar penelitian ini tidak meluas, maka penulis membatasi ruang lingkup masalah yaitu studi kelayakan bisnis mencakup aspek pasar pemasaran, aspek teknis, aspek ekonomi dan sosial, aspek manajemen, aspek hukum, aspek amdal, dan aspek keuangan.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui usaha rumah pemondokan (kost) di Tegalgondo Malang ini layak untuk dijalankan. 2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Pemilik Usaha

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan ataupun bahan kajian dalam memutuskan untuk melakukan usaha. b. Bagi Kreditur

Dapat digunakan sebagai sumber informasi dan pertimbangan dalam memberikan kredit pinjaman terhadap usaha ini.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

(15)

7

TINJAUAN TEORI

A. Landasan Penelitian Terdahulu

Hellen Mayora Violetha (2014) Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Kelayakan Bisnis Pada Rumah Pemondokan (Kost)

Mahasiswa Di Sekitar Universitas Muhammadiyah Malang”. Penelitian ini menggunakan metode penilaian investasi yaitu PP (Payback Period), ARR (Average Rate of Return), NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), PI (Profitability Index).

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha rumah pemondokan (kost) milik Bapak Rofiq dinyatakan layak, karena hasil analisis Net Present Value (NPV) positif atau > 0, Payback Period

(PP) diperoleh < umur ekonomis, Internal Rate of Return (IRR) > COC,

Average Rate of Return (ARR) > tingkat keuntungan yang diharapkan,

Profitability Index (PI) > 1.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha rumah pemondokan (kost) milik Ibu Atnah dinyatakan layak, karena hasil analisis Net Present Value (NPV) positif atau > 0, Payback Period (PP) diperoleh < umur ekonomis, Internal Rate of Return (IRR) > COC,

Average Rate of Return (ARR) > tingkat keuntungan yang diharapkan,

(16)

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa usaha rumah pemondokan (kost) milik Bapak Sofi dinyatakan tidak layak, karena hasil analisis Net Present Value (NPV) negatif atau < 0, Payback Period (PP) diperoleh > umur ekonomis, Internal Rate of Return (IRR) < COC, Average Rate of Return (ARR) < tingkat keuntungan yang diharapkan, Profitability Index (PI) < 1.

B. Landasan Teori 1. Investasi

Investasi mempunyai pengertian yang sangat luas, terutama bila dikaitkan dengan kegiatan pasar modal sekarang. Setiap kegiatan yang hendak menanamkan uang dengan termasuk investasi, tetapi dalam kebiasaan umum, pembicaraan investasi dikaitkan dengan sistem produksi atau dengan kata lain peningkatan aset. Membahas tentang investasi berarti membahas tentang pemanfaatan sejumlah aset yang dimiliki untuk pencapaian suatu tujuan di masa yang datang. Berikut ini dijelaskan mengenai beberapa pendapat ahli mengenai investasi.

(17)

dan sebagainya) dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar dimasa yang akan datang.

Pada dasarnya pengertian yang dijelaskan dari masing-masing definisi di atas adalah sama, yaitu sejumlah harta yang digunakan untuk memperoleh pendapatan atau keuntungan yang dicerminkan dalam bentuk deviden, bunga atau selisih nilai antara jumlah pengorbanan dan jumlah pendapatan. Jadi secara umum investasi dapat diartikan sebagai segala kekayaan (berwujud atau tidak berwujud) yang digunakan untuk memperoleh sejumlah pendapatan atau keuntungan.

Syahiruddin dan Hadi (2009:44-46) menyatakan tujuan dalam investasi sebagai berikut:

a. Terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam investasi tersebut. b. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang

diharapkan.

c. Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham. d. Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa.

Syahiruddin dan Hadi (2009:44-46) menyatakan jenis investasi dibagi dalam dua macam:

a. Investasi Nyata (real investment)

(18)

b. Investasi Keuangan (financial investment)

Investasi keuangan (financial investment) melibatkan kontrak tertulis, seperti saham biasa (common stock) dan obligasi (bond).

Syahiruddin dan Hadi (2009:44-46) tipe-tipe investasi dalam hal ini ada dua tipe investasi yang dapat dipilih:

a. Investasi Langsung (direct investment)

Investasi langsung adalah mereka yang memiliki dana dapat langsung berinvestasi dengan membeli secara langsung suatu aktiva keuangan dari suatu perusahaan yang dapat dilakukan baik melalui para perantara atau berbagai cara lainnya.

b. Investasi Tidak Langsung (indirect investment)

Investasi tidak langsung adalah mereka yang memiliki kelebihan dana dapat melakukan keputusan investasi dengan tidak terlibat secara langsung atau pembelian aktiva keuangan cukup hanya dengan memegang dalam bentuk saham atau obligasi saja.

2. Studi Kelayakan Bisnis

(19)

tidak hanya pada bisnis skala besar saja, tetapi juga pada bisnis atau usaha yang kecil dan sederhana.

Herlianto dan Pujiastuti (2009:2) menyatakan Studi Kelayakan Bisnis adalah suatu penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layaknya bisnis dibangun, tetapi juga pada saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.

3. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Kasmir dan Jakfar (2003:13) menyatakan tujuan studi kelayakan bisnis, yaitu:

a. Menghindari risiko kerugian

Studi kelayakan bisnis bertujuan untuk menghindari risiko kerugian keuangan di masa yang akan datang yang penuh ketidakpastian. Kondisi seperti ini ada yang dapat diramalkan akan terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan adalah mengantisipasi ketidakpastian yang terjadi serta untuk meminimalkan risiko yang tidak diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan maupun tidak dapat dikendalikan.

b. Memudahkan perencanaan

(20)

dijalankan, di mana lokasi usaha akan dibangun, siapa yang akan melaksanakan, bagaimana cara melaksanakannya, berapa besar keuntungan yang akan diperoleh, bagaimana cara mengawasinya jika terjadi penyimpangan. Dengan adanya perencanaan yang baik, maka suatu usaha akan mempunyai jadwal pelaksanaan usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai pada waktu tertentu.

c. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

Berbagai rencana yang sudah disusun akan memudahkan dalam pelaksanaan usaha. Rencana yang sudah disusun akan dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap tahap usaha, sehingga suatu pekerjaan dapat dilakukan secara sistematis dan dapat mencapai sasaran serta sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. d. Memudahkan pengawasan

Pelaksanaan usaha yang sesuai rencana akan memudahkan untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak terjadi penyimpangan dari rencana yang telah disusun. Di samping itu pelaksanaan usaha dapat dilakukan secara sungguh-sungguh, karena ada yang mengawasi. e. Memudahkan pengendalian.

(21)

pekerjaan yang melenceng, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.

4. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Herlianto dan Pujiastuti (2009:5) menyatakan manfaat studi kelayakan bisnis dbutuhkan oleh:

a. Pihak Investor

Sebelum menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang teah dibuat, karena investor memiliki kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh dan jaminan modal yang akan ditanamkan.

b. Pihak Kreditur

Sebelum memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan bisnis dan mempertimbangkan bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimiliki.

c. Pihak Manajemen

(22)

d. Pihak Pemerintah dan masyarakat

Perusahaan yang akan berdiri harus memperhatikan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah agar dapat di prioritaskan untuk dibantu oleh pemerintah.

e. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi.

Penyusun studi kelayakan bisnis perlu di analisis manfaat yang akan di dapat dan biaya yang ditimbulkan proyek terhadap perekonomian nasional, karena sedapat mungkin proyek dibuat demi tercapainya tujuan-tujuan nasional.

5. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis a. Aspek Pasar dan Pemasaran

Pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Pasar dan pemasaran memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi dan saling memengaruhi satu sama lainnya. Dengan kata lain, setiap ada kegiatan pasar selalu diikuti oleh pemasaran dan setiap kegiatan pemasaran adalah untuk mencari atau menciptakan pasar (Kasmir dan Jakfar, 2003:43).

(23)

1) Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula. Segmentasi pasar perlu dilakukan mengingat pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya keinginan, kebutuhan, kemampuan keuangan, lokasi, sikap pembelian dan praktik-praktik pembeliannya. 2) Menentukan Posisi Pasar

Menentukan posisi pasar adalah menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu pasar. Kegiatan ini dilakukan setelah menentukan segmen mana yang akan dimasuki, maka harus pula menentukan posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut.

3) Menetapkan Pasar Sasaran

(24)

4) Pesaing Pasar

Studi pasar akan memberikan gambaran mengenai intensitas persaingan, informasi tentang kebutuhan dan keinginan konsumen, pendapatan rata-rata calon konsumen, ketersediaan saluran distribusi, dan kondisi sarana angkutan. (Haming dan Basalamah, 2003).

b. Aspek Teknis

Melakukan analisis teknik atau operasional dan teknologi. Artinya, apakah dari segi pembangunan proyek dan segi implementasi operasional bisnis secara teknis dapat dilaksanakan, demikian juga dengan aspek teknologi yang digunakan. Penilaian terhadap aspek ini penting dilaksanakan sebelum bisnis dijalankan, karena akan sangat terkait dengan teknik/operasional.

Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan analisis dalam aspek ini diantaranya adalah penentuan lokasi, penentuan luas produksi, penentuan tata letak (lay out), penyusunan peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi (Sucipto, 2010:87-101):

1) Penentuan Lokasi Usaha

(25)

2) Penentuan Luas Produksi

Luas produksi adalah kuantitas unit produksi yang seharusnya dihasilkan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai optimalisasi profit.

3) Penentuan Tata Letak (Lay Out)

Tujuan penentuan layout adalah optimalisasi pengaturan fasilitas-fasilitas operasi sehingga nilai yang diciptakan oleh sistem produksi menjadi optimal.

4) Pemilihan Teknologi

Pemilihan teknologi yang akan digunakan dalam proses produksi baik untuk barang atau jasa hendaknya disesuaikan dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang.

c. Aspek Manajemen

Kasmir dan Jakfar (2003:168) menyatakan aspek manajemen merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untk kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen yang baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan.

(26)

beberapa elemen yang harus dikaji, di antaranya adalah job analisis (analisis pekerjaan), perencanaan, rekrutmen, dan pemutusan hubungan kerja.

d. Aspek Ekonomi dan Sosial

Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi akan memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatannya. Adapun bagi pemerintah dampak positif yang diperoleh adalah dari aspek ekonomi memberikan pemasukan berupa pendapatan baik bagi pemerintah pusat maupun daerah.

Jadi, dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah apakah usaha atau proyek dijalankan akan memberikan manfaat secara ekonomi dan sosial kepada berbagai pihak atau sebaliknya. Aspek ekonomi dan sosial ini perlu dipertimbangkan, karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas apabila salah dalam melakukan penilaian (Kasmir dan Jakfar, 2003:200).

e. Aspek Hukum

(27)

Jenis badan hukum yang dimaksudkan disini yaitu badan hukum perseorangan yang hanya dimiliki oleh perseorangan (hanya seorang). Untuk mendirikan perusahaan perseorangan sangatlah sederhana dan tidak memerlukan persyaratan khusus seperti badan hukum lainnya. Kebutuhan modal hanyalah dari pemilik sendiri dan untuk mencari modal dari luar relatif lebih sulit. Tujuan utama didirikan perusahaan perseorangan adalah semata-mata hanya untuk mecari keuntungan (Kasmir dan Jakfar, 2003:24).

f. Aspek Keuangan

Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis (usaha) dan sudah barang tentu memerlukan sejumlah modal (uang), di samping keahlian lainnya. Modal yang digunakan untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya pra investasi, biaya investasi dalam aktiva tetap, hingga modal kerja. Untuk memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada (Kasmir dan Jakfar, 2003:95)

(28)

Masalah yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan modal adalah masa pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini tergantung dari perjanjian dan estimasi keuntungan yang diperoleh dari masa-masa mendatang. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu usaha.

Perlu dibuatkan estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan. Semua itu tentunya menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnya akan dituangkan dalam aliran kas (cash flow) perusahaan selama periode usaha. Dengan dibuatnya aliran kas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan investasi tersebut melalui kriteria kelayakan investasi.

Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi ini layak atau tidak dijalankan dilihat dari aspek keuangan. Alat ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan Payback Period (PP), Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI).

(29)

yang paling utama untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya. Kasmir dan Jakfar (2003:90) menjelaskan secara keseluruhan penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti:

1) Sumber dana

Untuk mendanai suatu kegiatan investasi, maka biasanya diperlukan dana yang relatif cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada seperti dari modal sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau modal gabungan dari keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan pemilik usaha. Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi dua macam, yaitu:

a) Modal Asing (Modal Pinjaman)

(30)

mengembalikan pinjaman setelah jangka waktu tertentu sesuai perjanjian sebelumnya.

b) Modal Sendiri

Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik secara tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan terbuka dengan menjual saham kepada masyarakat luas. Keuntungan menggunakan modal sendiri untuk membiayai sesuatu usaha adalah tidak adanya beban bunga seperti modal pinjaman.

2) Biaya kebutuhan investasi

Kasmir dan Jakfar (2003:92) menjelaskan komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi:

a) Biaya pra investasi, terdiri dari: (1) Biaya pembuatan studi (2) Biaya pengurusan izin-izin

b) Biaya pembelian aktiva tetap, antara lain: (1) Tanah

(31)

(4) Peralatan

c) Biaya operasional, terdiri dari: (1) Upah dan gaji tenaga kerja (2) Biaya listrik dan air (3) Biaya pemeliharaan (4) Pajak

(5) Biaya-biaya lainnya. 3) Arus kas (Cash Flow)

Kasmir dan Jakfar (2003:95) menerangkan arus kas (cash flow) merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow

menggambar beberapa uang yang masuk ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Jadi, arus kas adalah jumlah uang kas yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari investasi yang dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut. Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:

a) Initial cash flow atau lebih dikenal kas awal yang merupakan pengeluaran pada awal periode untuk investasi. b) Operasional cash flow merupakan kas yang diterima atau

(32)

c) Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir.

4) Kriteria penilaian investasi

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk menentukan layak tidaknya suatu investasi ditinjau dari aspek keuangan perlu dilakukan dapat diukur dengan beberapa kriteria. Setiap penilaian layak diberikan nilai yang standart untuk usaha yang sejenis dengan cara membandingkan dengan rata-rata industri atau target yang telah ditentukan. Kasmir dan Jakfar (2003:99) menyatakan adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau investasi adalah:

a) Payback Period(PP)

(33)

�� =₂as masu₂ bersih � �ℎNilai investasi

Kriteria penilaian untuk Payback Period:

a. Jika PP < waktu maximum payback period nya, maka usulan investasi diterima.

b. Jika PP > waktu maximum payback period nya, maka usulan investasi ditolak.

b) Average Rate of Return(ARR)

Metode Average Rate of Return (ARR) merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba sebelum pajak (EAT) dengan rata-rata investasi.

ARR =�� � − � � �Rata − rata EAT �� � �� � � �� � ��

Rata − rata EAT = Total EAT ��

Rata − rata Investasi =Investasi

Kriteria penilaian untuk Average Rate of Return:

a. Jiks ARR > return yang disyaratkan maka usulan investasi tersebut dinyatakan layak (diterima).

(34)

c) Net Present Value(NPV)

Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih (PV of Proceed) dan PV investasi (capital outlays) selama umur investasi. Selisih antara nilai kedua PV tersebutlah yang kita kenal dengan net present value (NPV).

NPV = Total PV Aliran Kas Bersih – Total PV Investasi

Kriteria penilaian NPV adalah:

a. Jika NPV > 0, maka investasi diterima. b. Jika NPV < 0, maka investasi ditolak. d) Iternal Rate of Return(IRR)

Internal Rate of Return (IRR) merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern. Ada dua cara yang digunakan untuk mencari IRR.

IRR = i +NPV − NPV � � − �NPV

Dimana:

i = tingkat bunga 1 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV¹).

i = tingkat bunga 2 (tingkat discount rate yang menghasilkan NPV²).

(35)

Dimana:

P1 = tingkat bunga 1 P2 = tingkat bunga 2 C1 = NPV 1

C2 = NPV 2

Kriteri penilaian IRR:

a. Jika IRR > dari bunga pinjaman, maka investasi diterima.

b. Jika IRR < dari bunga pinjaman, maka investasi ditolak.

e) Profitability Index(PI)

Profitability Index (PI) atau benefit and cost ratio

(B/C Ratio) merupakan rasio aktivitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.

PI =∑ � �� �∑ � � � � � �ℎ %

Kriteria untuk Profitabilitas Indeks: a. Jika PI > 1, maka investasi diterima. b. Jika PI < 1, maka investasi ditolak. f) Analisis Sensitivitas

(36)

parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja system produksi dalam menghasilkan keuntungan. Dengan melakukan analisis sentivitas maka akibat yang mungkin terjadi dari perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisifikasi sebelumnya.

g. Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)

Sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan maka sebaiknya dilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakal timbul, baik dampak sekarang maupun mendatang. Studi ini disamping untuk mengetahui dampak yang bakal timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk mengatasi dampak tersebut. (Kasmir dan Jakfar, 2003:212).

Studi menegenai AMDAL merupakan salah satu syarat kelayakan usaha sebelum melakukan suatu kegiatan proyek. Perlunya dilakukan studi AMDAL sebelum usaha dilakukan mengingat kegiatan-kegiatan investasi pada umumnya akan mengubah lingkungan hidup. (Kasmir dan Jakfar, 2003:213).

(37)

C. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pikir merupakan kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan.Adapun kerangka pikir penelitian sebagai berikut:

Rencana Pendirian Rumah (kost) kelas menengah

Studi Kelayakan Bisnis

(38)

Berdasarkan pada kerangka pikir penelitian, untuk mencapai hal tersebut diperlukan analisis kelayakan agar keputusan investasi yang telah dilakukan tidak sia-sia. Dalam penilaian kelayakan usaha maka ada beberapa komponen yang harus dilihat yaitu dari berbagai aspek, terkhusus aspek keuangan.

Selanjutnya dilakukan uji penilaian investasi antara lain, Payback period (PP), Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV),

Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability index (PI). Setelah itu baru dapat diketahui keputusan investasinya layak atau tidak untuk dilakukan.

D. Hipotesis

Gambar

Gambar 1.1 Rencana Lokasi Rumah Kost (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pernyataan di atas, maka akan di lakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Metode Resitasi pada Materi Bangun

Anak gizi buruk dengan infeksi HIV mempunyai jumlah limfosit total yang lebih rendah dibandingkan gizi buruk tanpa infeksi HIV terutama pada kelompok umur 12-23 bulan.. Nur Aisiyah

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis mendapatkan data melalui dua cara yaitu : melalui penelitian lapangan ( field research ) dengan melakukan observasi,

Secara umum, kenaikan tersebut terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) nasional mengalami kenaikan sebesar 0,42 persen, sedangkan indeks harga yang

Laporkan kepada pengawas ujian apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak atau tidak lengkap.. Mintalah kertas buram kepada pengawas ujian,

Hasil belajar siswa menggunakan nilai post test dengan teknik analisis data statistik uji-t satu sampel (one sample t-test). Hasil penelitian ini menunjukan penuntun

Sejak tahun 2010, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional mencanangkan penerapan pendidikan karakter bagi semua tingkat pendidikan, baik sekolah dasar

: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN SINTANG TAHUN ANGGARAN 2014 Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir