• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Steganografi Least Significant Bit (LSB) dan End Of File (EOF) Pada File Citra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Steganografi Least Significant Bit (LSB) dan End Of File (EOF) Pada File Citra"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Fungsi Utama

function varargout = UTAMA(varargin) % UTAMA M-file for UTAMA.fig

% UTAMA, by itself, creates a new UTAMA or raises

% UTAMA('CALLBACK',hObject,eventData,handles,...) calls the local

% See also: GUIDE, GUIDATA, GUIHANDLES

% Edit the above text to modify the response to help UTAMA

% Last Modified by GUIDE v2.5 20-Jun-2016 10:36:31

(2)

'gui_LayoutFcn', [] , ... 'gui_Callback', []); if nargin && ischar(varargin{1})

gui_State.gui_Callback = str2func(varargin{1}); end

if nargout

[varargout{1:nargout}] = gui_mainfcn(gui_State, varargin{:});

else

gui_mainfcn(gui_State, varargin{:}); end

% End initialization code - DO NOT EDIT

% --- Executes just before UTAMA is made visible.

function UTAMA_OpeningFcn(hObject, eventdata, handles, varargin)

% This function has no output args, see OutputFcn. % hObject handle to figure

% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB

% handles structure with handles and user data (see GUIDATA)

% varargin command line arguments to UTAMA (see VARARGIN)

% Choose default command line output for UTAMA handles.output = hObject;

% Update handles structure guidata(hObject, handles);

% UIWAIT makes UTAMA wait for user response (see UIRESUME)

% uiwait(handles.utama);

% --- Outputs from this function are returned to the command line.

function varargout = UTAMA_OutputFcn(hObject, eventdata, handles)

% varargout cell array for returning output args (see VARARGOUT);

% hObject handle to figure

% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB

(3)

% Get default command line output from handles structure

varargout{1} = handles.output;

% --- Executes on button press in tombolEnkripsi. function tombolEnkripsi_Callback(hObject, eventdata, handles)

% hObject handle to tombolEnkripsi (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB

% handles structure with handles and user data (see GUIDATA)

respon = EMBEDDING('Title','embedding'); %enkripsi

% --- Executes on button press in tombolDekripsi. function tombolDekripsi_Callback(hObject, eventdata, handles)

% hObject handle to tombolDekripsi (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB

% handles structure with handles and user data (see GUIDATA)

respon = EXTRACTION('Title','extranction');

% --- Executes on button press in tombolKeluar. function tombolKeluar_Callback(hObject, eventdata, handles)

% hObject handle to tombolKeluar (see GCBO) % eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB

% handles structure with handles and user data (see GUIDATA)

(4)

Lampiran 2. Embedding

function varargout = EMBEDDING(varargin) % embedding M-file for embedding.fig

% embedding, by itself, creates a new embedding or raises the existing

% singleton*. %

% H = embedding returns the handle to a new embedding or the handle to

% the existing singleton*.

% --- Executes on button press in proses.

function proses_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to proses (see GCBO)

% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB

% handles structure with handles and user data (see GUIDATA)

%INPUT GAMBAR

gambar = handles.Citra.RGB;

RGB = [gambar(:,:,2); gambar(:,:,1); gambar(:,:,3)];

%INPUT PESAN

pesan = handles.plainteks; panjangPesan = length (pesan); charPjgLSB = char(pjgLSB);

pesanLSB = [charPjgLSB, pesanLSB];

pesanLSB = uint8(pesanLSB);

[barisPesanLSB, kolomPesanLSB] = size(pesanLSB); counter = [1 1];

[baris, kolom, rgb] = size(RGB); besarGambar = baris*kolom;

banyakPesan = kolomPesanLSB*8; if banyakPesan > besarGambar

msgbox({'INPUT GAMBAR BERUKURAN LEBIH BESAR.'},'Message','modal');

else

for i=1:kolomPesanLSB

binerPesanLSB = dec2bin (pesanLSB(i),8);

r = 1;

lokasi = counter;

(5)

var(i) = RGB(counter(1), counter(2), r);

(6)

gambarBaru = cat(3,R,G,B); end

%PESAN EOF pesanEOF = pesan(pjgLSB+1:panjangPesan); pesanEOF = double(pesanEOF);

penanda1 = double ('zx');

(7)

Lampiran 3. Extraction

function varargout = EXTRACTION(varargin) % extraction M-file for extraction.fig

% extraction, by itself, creates a new extraction or raises the existing

% singleton*.

% --- Executes on button press in proses.

function proses_Callback(hObject, eventdata, handles) % hObject handle to proses (see GCBO)

% eventdata reserved - to be defined in a future version of MATLAB

% handles structure with handles and user data (see GUIDATA)

gambar = handles.Citra.RGB;

RGB = [gambar(:,:,2); gambar(:,:,1); gambar(:,:,3)];

[baris, kolom, rgb] = size(RGB); counter = [1 1];

(8)

for i=1:8 pesan(k,1)=var1(8); pesan(k,2)=var2(8);

(9)
(10)

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Yogie, Andhika Pratama dan Alfian Nurlifa. 2010. Studi Pustaka Untuk

Steganografi Dengan Beberapa Metode. Universitas Islam Indonesia:

Vol.1

Krisnawati. 2008. Metode Least Significant Bit (LSB) dan End of File (EOF)

untuk Menyisipkan Teks Ke Dalam Citra Grayscale. Jurnal. STMIK

“AMIKOM”: Vol.1.

Munir, Rinaldi. 2006. Kriptografi. Bandung, Indonesia: Penerbit Informatika Bandung.

Sutoyo. T dan Kawan-kawan. 2009. Teori Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Wandani, Henny. 2012. Implementasi Sistem Keamanan Data Dengan Menggunakan Teknik Steganografi End Of File (EOF) Dan Rabin Public

Key Cryptosystem. Universitas Sumatera Utara.

Violita, Cindy. 2013. Perbandingan Penyisipan Pesan ke Dalam File Citra True

Color dengan Algoritma End of File (EOF) dan LSB. Universitas

Sumatera Utara.

Ariyus, Dony. 2009. Keamanan Multimedia. Yogyakarta, Indonesia. Penerbit Andi Offset Yogyakarta.

Krisnawati. 2008. “Metode Least Significant Bit (LSB) dan End Of File (EOF)

untuk menyisipkan teks ke dalam citra grayscale”. Dalam Prosiding

Seminar nasional Informatika 2008 (semnasIF 2008): Hal. 39-44.

Yogyakarta, Indonesia : STMIK-AMIKOM

Sandro Sembiring. 2013. “Perancangan Aplikasi Steganografi Untuk Menyisipkan Pesan Teks Pada Gambar Dengan Metode End Of File”. Stmik Budi Darma Medan.

(11)

Muslih, Eko Harirachmawanto. “Penerapan Steganografi Pada Citra / Image Dengan Metode End Of File (Eof) Sebagai Aplikasi Pengamanan Data Multimedia”.Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

(12)

BAB 3

PERANCANGAN APLIKASI

3.1 Analisis System

Analisis sistem berfungsi untuk melihat hasil kombinasi kedua algoritma yang digunakan yaitu algoritma Least Significant Bit (LSB) dan algoritma End Of File (EOF) yang disisipkan kedalam citra digital berformat PNG. Dan hasil dari kombinasi kedua algoritma tersebut harus bisa tidak tampak secara kasat mata dan media penampung pesan juga tidak menampakkan perubahan yang drastis sehingga tidak terjadi kecurigaan oleh orang yang melihatnya terdapat pesan pada

file gambarnya.

Pada Algoritma Least Significant Bit (LSB) bekerja dengan menggantikan bit terakhir dari RGB citra, dimana pesan dikonversi terlebih dahulu kedalam bit. Sedangkan pada Algoritma End Of File (EOF) pesan disisipi pada akhir file citra.

3.2 Analisis Algoritma Steganografi Least Significant Bit (LSB)

Algoritma LSB dilakukan dengan mengganti bit paling rendah didalam citra. LSB yang digunakan adalah LSB biasa yaitu menggantikan bit – bit citra baris per baris dimulai dari bit penanda warna hijau, dilanjutkan ke bit penanda warna merah dan terakhir bit penanda warna biru.

Proses embedding atau penyisipan pesan menggunakan algoritma LSB adalah sebagai berikut :

(13)

3. Jika ukuran teks lebih besar daripada ukuran citra, maka akan diminta untuk memasukan kembali citra yang lebih besar. Jika tidak, proses akan berlanjut ke langkah selanjutnya.

4. Ubah pesan menjadi kode-kode biner. Untuk mempermudah dapat terlebih dulu diubah menjadi ASCII, kemudian biner.

5. Pilih lokasi piksel dari citra.

6. Dapatkan masing-masing piksel citra.

7. Ubah piksel citra tersebut menjadi kode-kode biner. 8. Ganti bit terakhir kode biner citra dengan bit pesan.

9. Ubah biner citra yang telah mengandung bit pesan ke piksel.

10. Ubah piksel menjadi citra, maka akan diperoleh citra baru yang mengandung pesan (stego-image).

(14)

Dari proses embedding akan dihasilkan citra baru yang telah mengandung

pesan. Jika diperhatikan dengan mata manusia, tidak terdapat perbedaan antara citra

tidak mengandung pesan dengan citra yang telah mengandung pesan. Hal inilah yang

menjadi kelebihan dari metode Least Significant Bit (LSB).

Untuk dapat mengambil kembali pesan yang terkandung dalam citra harus

dengan proses ekstaction. Proses extrcation atau pengambilan pesan rahasia dari media menggunakan algoritma LSB adalah sebagai berikut :

1. Masukan citra yang mengandung pesan (stego-image) 2. Pilih lokasi pixel dari citra.

3. Ubah pixel citra ke dalam biner.

4. Ambil LSB citra sehingga menghasilkan biner pesan. 5. Ubah biner pesan ke dalam kode ASCII.

6. Ubah kode ASCII pesan menjadi karakter, sehingga menghasilkan pesan.

(15)

3.3 Analisis Algoritma Steganografi End Of File (EOF)

Pada algoritma EOF pesan disisipi pada akhir file citra,sehingga citra yang disisipi akan semakin bertambah besar dari citra aslinya. Pada algoritma ini citra yang disisipi akan terlihat seperti garis hitam . Semakin banyak karakter yang disisipi maka semakin terlihat jelas garis pada akhir file citra.

Proses embedding atau penyisipan pesan menggunakan algoritma End of

File adalah sebagai berikut :

1. Input pesan yang akan disisipkan. 2. Inputkan citra yang akan disisipi pesan. 3. Ubah pesan menjadi ASCII.

4. Pilih lokasi piksel dari citra.

5. Dapatkan masing-masing piksel citra.

6. Tambahkan kode ASCII pesan sebagai nilai piksel diakhir citra.

7. Ubah piksel menjadi citra, maka akan diperoleh citra baru yang mengandung pesan (stego-image).

(16)

Untuk dapat mengambil kembali pesan yang terkandung dalam citra harus

dengan proses ekstaction. Proses extraction atau pengambilan pesan rahasia dari media menggunakan algoritma End of File adalah sebagai berikut :

1. Masukan citra yang mengandung pesan (stego-image) 2. Pilih lokasi pixel dari citra.

3. Ambil EOF citra dan ubah kedalam ASCII.

4. Ubah kode ASCII pesan menjadi karakter, sehingga menghasilkan pesan.

Gambar 3.4 Flowchart Extraction EOF Mulai

Selesai Pilih lokasi piksel

Dari citra Input Stego image

Ambil EOF citra piksel

Ubah ASCII Pesan Karakter

(17)

3.4 Analisis Kombinasi Algoritma Least Significant Bit (LSB) dan End Of File

(EOF).

Pada kombinasi LSB dan EOF, isi pesan akan dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama akan disisipkan menggunakan metode Least Significant Bit (LSB) dan bagian kedua akan di sisipkan menggunakan metode End Of File (EOF).

(a) (b)

Gambar 3.6 (a) Flowchart Embedding LSB dan EOF. (b) Flowchart Extraction LSB dan EOF.

Mulai

Input file pesan, Input Citra,

Embedding LSB dan EOF

Selesai

Mulai

Input Stego Image

Extraction LSB dan EOF

Selesai

(18)

BAB 4

IMPLEMENTASI

Pada bab ini diperlihatkan hasil dan pembahasan dari penelitian yang diperoleh berdasarkan penjelasan – penjelasan yang telah dipaparkan pada bab - bab sebelumnya. Hasil dan pembahasan dari penelitian ini adalah mengenai implementasi kombinasi steganografi LSB dan EOF pada file citra.

4.1 Kebutuhan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras

Penelitian ini menggunakan perangkat lunak berupa: 1. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 2. MATLAB R2009a

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan berupa: 1. Processor Intel inside

2. RAM 2 GB 3. Harddisk 500 GB 4. Monitor 14.0 inch

4.2 Implementasi

(19)

Gambar 4.1 Halaman utama

Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa di dalam halaman utama terdapat tiga buah tombol. Tombol tersebut yaitu tombol embedding, extraction dan keluar. Tombol

embedding digunakan untuk memulai proses penyisipan, tombol ekstraction

digunakan untuk memulai proses pengekstrakan, dan tombol keluar digunakan untuk keluar dari program.

4.2.1 Proses Embedding

File pesan yang disisipkan berisikan “berikut adalah nama pemenang utama, Viki

Trinanda dengan kode pin April27, segera hubungi ke nomer 083199480327”.

(20)

Dan pesan tersebut disisipkan ke dalam file citra berformat .PNG berikut

Gambar 4.3 image.PNG

Untuk memulai proses penyisipan, tekan tombol embedding pada halaman utama, maka muncul halaman embedding seperti pada Gambar 4.3.

Gambar 4.4 Halaman embedding 1

(21)

Gambar 4.5 Halaman embedding 2

Kemudian pilih citra yang dijadikan wadah penampung dengan cara menekan tombol Pilih Gambar, maka muncul pop-up window untuk mengakses lokasi citra disimpan.

(22)

Setelah file pesan dan citra dipilih, maka ditampilkan pada halaman

embedding.

Gambar 4.7 Halaman embedding 3

Langkah selanjutnya adalah memulai proses embedding dengan menekan tombol Proses. Jika proses embedding selesai, muncul pop-up window untuk menyimpan citra yang telah mengandung pesan hasil proses embedding .

(23)

Citra pada Gambar 4.8 merupakan citra yang telah mengandung pesan, hasil proses penyisipan.

.

Gambar 4.9 hasil.PNG

4.2.2. Proses Extraction

Untuk proses ekstraction dilakukan dengan menekan tombol extraction pada halaman utama, maka muncul halaman extraction seperti pada Gambar 4.9

Gambar 4.10 Halaman extraction 1

(24)

Gambar 4.11Pop-up window pilih gambar 2

Setelah citra dipilih, tampilkan pada halaman extraction.

Gambar 4.12 Halaman extraction 2

Setelah file citra dimasukan, tekan tombol Proses untuk memulai proses

extraction. Jika proses ini selesai, muncul pesan yang disembunyikan pada kolom

(25)

Gambar 4.13 Halaman extraction 3

4.3 Analisis Dalam Aplikasi

Pada tahap ini dijelaskan bagaimana tahapan – tahapan sistem mengamankan pesan. Gambar 4.3 dijadikan wadah penampung pesan. Citra ini menggunakan format pewarnaan RGB, artinya tiap piksel dari citra ini direpresentasikan dengan nilai sepanjang 24 bit. Pesan rahasia yang dicoba untuk disembunyikan adalah “Berikut adalah nama pemenang”.

Untuk proses kombinasinya, maka panjang pesan dibagi menjadi 2 bagian, bagian pertama untuk LSB dan bagian kedua untuk EOF.

(26)

Plainteks “berikut adalah nama pemenang” memiliki panjang 28 karakter sehingga pesan dibagi menjadi 2 bagian dengan masing masing bangian pesan sebanyak 14 karakter. Bagian pertama pesan yang disisip kedalam LSB berisi plainteks “berikut adalah” dan bagian kedua pesan yang disisip ke EOF berisi plainteks “ nama pemenang”.

4.3.1 Penyisipan Pesan Menggunakan Metode LSB

Plainteks yang disisipkan menggunakan metode LSB adalah “berikut adalah”. Selanjutnya ubah plainteks kode ASCII.

Tabel 4.1. Kode ASCII pesan 1 i Plainteks ASCII

1 b 66

2 e 101

3 r 114

4 i 105

5 k 107

6 u 117

7 t 116

8 spasi 32

9 a 97

10 d 100

11 a 97

12 l 108

13 a 97

(27)

Selanjutnya ubah ASCII pesan menjadi binner.

Tabel 4.2. Kode biner pesan

Plainteks ASCII Biner

b 66 01000010

e 101 01100101

r 114 01110010

i 105 01101001

k 107 01101011

u 117 01110101

t 116 01110100

spasi 32 00100000

a 97 01100001

d 100 01100100

a 97 01100001

l 108 01101100

a 97 01100001

h 104 01101000

Selanjutnya menampilkan pixel citra dari gambar 4.3. Berikut adalah penggalan kode untuk menampilkan pixel dari sebuah citra.

(28)

Setelah dilakukan konversi pixel citra pada gambar 4.3, maka diperoleh potongan

pixel citra berikut.

82 73 52 66 70 94 72 71 89 40 49 50 63 84 62 42 63 40 42 43 90 95 50 91 54 81 63 76 80 56 Gambar 4.16 pixel citra

Selanjutnya ubah pixel citra menjadi biner.

82 = (0x27) + (1x26) + (0x25) + (1x24) + (0x23) + (0x22) + (1x21) + (0x20) 82 = 01010010

73 = (0x27) + (1x26) + (0x25) + (0x24) + (1x23) + (0x22) + (0x21) + (1x20) 73 = 01001001

52 = (0x27) + (0x26) + (1x25) + (1x24) + (0x23) + (1x22) + (0x21) + (0x20) 52 = 00110100

01010010 01001001 00110100 01000010 01000110 01011110 ...

01001000 01000111 01011001 00101000 00110001 00110010 ...

00111111 01010100 00111110 00101010 00111111 00101000 ...

00101010 00101011 01011010 01011111 00110010 01011011 ...

00110110 01010001 00111111 01001100 01010000 00111000 ...

... ... ... ... ... ... ...

Gambar 4.17 Citra dalam bentuk biner

(29)

01010010 01001001 00110100 01000010 01000110 01011110 ...

01001001 01000110 01011000 00101001 00110001 00110010 ...

00111110 01010101 00111110 00101011 00111110 00101001 ...

00101011 00101011 01011010 01011110 00110011 01011010 ...

00110110 01010001 00111111 01001100 01010001 00111000 ...

... ... ... ... ... ... ...

Gambar 4.18 Biner citra setelah disisip pesan

Citra dalam bentuk biner ini dipetakan kembali ke bentuk citra. Ekstraksi pesan dapat dengan mudah dilakukan dengan mengambil bit terakhir dari biner citra.

4.3.2 Penyisipan Pesan Menggunakan Metode EOF

Plainteks yang disisipkan menggunakan metode LSB adalah “ nama pemenang”. Selanjutnya ubah plainteks kode ASCII.

Tabel 4.3. Kode ASCII pesan 2 i Plainteks ASCII

15 spasi 32

16 n 110

17 a 97

18 m 109

19 a 97

20 spasi 32

21 p 112

22 e 101

23 m 109

24 e 101

25 n 110

26 a 97

27 n 110

(30)

Setelah didapat kode ASCII plainteks, maka sisipkan kode ASCII tersebut di akhir

pixel citra. Berikut adalah gambar potongan pixel citra gambar 4.3 yang diperoleh

dengan cara seperti gambar 4.15.

82 73 52 66 70 94 72 71 89 40 49 50 63 84 62 42 63 40 42 43 90 95 50 91 54 81 63 76 80 56

Gambar 4.19 pixel citra sebelum disisipi pesan 1

Untuk selanjutnya, pada metode End Of File terlebih dahulu diberi sebuah kode unik diawal dan diakhir plainteks. Kode unik yang digunakan pada penelitian ini adalah “zx”. Setelah kode unik digabungkan dengan plainteks, maka langkah selanjutnya mengubah plainteks kedalam kode ASCII dan menyisipkan kode tersebut ke akhir pixel citra. Gambar 4.18 adalah biner citra yang telah disisipkan pesan.

82 73 52 66 70 94 72 71 89 40 49 50 63 84 62 42 63 40 42 43 90 95 50 91 54 81 63 76 80 56 122 120 32 110 97 109

97 32 112 101 109 101 110 97 110 103 122 120 Gambar 4.20 pixel citra setelah disisipi pesan 1

(31)

Citra dalam bentuk pixel ini dipetakan kembali ke bentuk citra. Ekstraksi pesan dapat dengan mudah dilakukan dengan mencari kode unik “zx” terlebih dahulu sebagai pendeteksi pesan.

4.4 Hasil Kombinasi Steganografi

Hasil dari proses steganografi berupa citra berformat *PNG yang telah disisipi pesan dengan metode penyisipan pesan kombinasi LSB dan EOF. Citra hasil steganografi ini tidak memperlihatkan perubahan yang signifikan walaupun LSB citra tersebut telah berubah dan ada penambahan pixel diakhir citra. Hal ini dikarenakan keterbatasan manusia untuk dapat melihat perubahan warna yang sangat kecil. Gambar 4.3 merupakan citra sebelum disisip pesan dan Gambar 4.9 merupakan citra yang telah disisip pesan.

Perubahan yang terjadi pada citra hasil steganografi ini dapat dilihat dari ukuran dan nilai pixel-nya. Dengan membandingkan ukuran dan nilai pixel citra sebelum disisip pesan dan citra setelah disisip pesan maka terlihat bahwa sesungguhnya terdapat perbedaan dari kedua citra tersebut.

82 73 52 66 70 94 82 73 52 66 70 94 72 71 89 40 49 50 73 70 90 41 49 50 63 84 62 42 63 40 62 85 62 43 62 41 42 43 90 95 50 91 43 43 90 94 49 90 54 81 63 76 80 56 54 81 63 76 79 56 32 110 97 109 97 32 112 101 109 101 110 97 110 103

(a) (b)

(32)

Dengan menggunakan citra lain berukuran 615 x 519 pixel,dan ukuran pesan 3,61 KB, diperoleh hasil citra seperti gambar 4.22

(a) (b)

(33)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan studi literatur, analisis, dan implementasi yang penulis lakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut;

1. Penggunaan metode kombinasi LSB dan EOF untuk proses embedding dilakukan dengan cara terlebih dahulu membagi pesan menjadi dua bagian, yakni bagian pertama untuk metode LSB dan bagian kedua untuk EOF.

2. Penyisipan pesan pada metode LSB dilakukan dengan mengganti bit terakhir dari biner citra, sedangkan pada metode EOF pesan disisipkan diakhir pixel citra dengan menambahkan sebuah kode unik diawal dan diakhir pesan.

3. Proses kombinasi LSB dan EOF membutuhkan waktu yang paling lama dibandingkan dengan metode LSB maupun metode EOF, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan kombinasi LSB dan EOF juga semakin lama.

(34)

5.2 Saran

Adapun saran untuk pengembangan dan perbaikan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan menambahkan pilihan file citra yang berformat lain seperti format JPG atau pun BITMAP.

2. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan menambah pilihan file data yang akan di embedding seperti data gambar, suara dan video.

3. Penelitian ini dapat dikembangkan dengan mengimplementasikan steganografi menggunakan bahasa pemrograman yang lain, seperti C#, Visual Basic, Java dan sebagainya.

4. Kombinasi dua algoritma atau lebih dapat dilakukan sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan keamanan pengiriman pesan.

(35)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Steganografi

Secara umum steganografi merupakan seni atau ilmu yang digunakan untuk menyembunyikan pesan rahasia dengan segala cara sehingga selain orang yang dituju, orang lain tidak akan menyadari keberadaan dari pesan rahasia tersebut.

Pada ilmu komputer, steganografi digunakan untuk menyamarkan sebuah pesan rahasia berupa file txt, dokumen dan sebagainya ke dalam suatu media penampung seperti gambar ataupun audio. Tujuannya agar keberadaan pesan tersebut tidak akan diketahui oleh siapapun kecuali orang yang dituju.

2.1.1 Sejarah dan Perkembangan Steganografi

Kata steganografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata steganos (tersembunyi atau terselubung) dan graphien (tulisan) yang berarti tulisan tersembunyi. Dalam penyembunyian data, steganografi menyembunyikan data rahasia kedalam sebuah wadah (media) sehingga data yang disembunyikan sulit diketahui orang lain.

(36)

Cerita lain yang ditulis oleh Herodotus, yaitu Demeratus seorang Yunani yang akan mengabarkan berita kepada Sparta bahwa Xerxes bermaksud menyerbu Yunani. Agar tidak diketahui pihak Xerxes, Demartus menulis pesan dengan cara mengisi tabung kayu dengan lilin dan menulis pesan dengan cara mengukirnya pada bagian bahwah kayu. Papan kayu tersebut dimasukkan ke dalam tabung kayu, kemudian tabung kayu ditutup kembali dengan lilin.

Teknik steganografi yang lain adalah tinta yang tak terlihat. Teknik ini pertama digunakan pada zaman Romawi kuno, yaitu dengan menggunakan air sari buah jeruk, urin, atau susu sebagai tinta untuk menulis pesan. Cara membacanya adalah dengan dipanaskan di atas nyala lilin. Tinta yang sebelumnya tidak terlihat, ketika terkena panas akan berangsur – angsur menjadi gelap sehingga pesan dapat dibaca (Sutoyo, 2009).

Pada era ini, steganografi diaplikasikan pada pengiriman pesan berupa text, citra, audio dan video. Dan pesan tersebut disembunyikan kedalam media penampung seperti citra, audio dan video. Steganografi yang dibahas pada skripsi ini adalah penyembunyian pesan rahasia kedalam suatu citra digital.

2.1.2 Konsep Dasar Steganografi

Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan steganografi (Munir, 2006) yaitu: 1. Embedded Message

Pesan atau informasi yang disembunyikan. Contohnya dapat berupa teks gambar, suara, video, dll.

2. Cover – object

Pesan yang digunakan untuk menyembunyikan embedded message. Contohnya dapat berupa teks, gambar, suara, video, dll.

3. Stego – object

Pesan yang sudah berisi pesan embedded message.

(37)

dan sebagainya yang terlihat tidak mencurigakan untuk menyimpan pesan rahasia. Arsip kedua adalah pesan yang ingin disembunyikan yaitu media penampungnya berupa citra yang disebut cover-image dan citra yang telah disisipi pesan disebut

stego-image

Gambar 2.1 Proses penyembunyian pesan rahasia ke dalam media digital dengan teknik steganografi

Secara umum, terdapat dua proses didalam steganografi, yaitu proses

embedding untuk menyisipkan pesan ke dalam cover – object dan proses decoding

untuk ekstraksi pesan dari stego – object. Kedua proses ini mungkin memerlukan

kunci rahasia yang dinamakan stegokey agar hanya pihak yang berhak saja yang dapat melakukan penyisipan dan ekstraksi pesan.

(a) (b)

Gambar 2.2 (a) Skema embedding; (b) Skema extraction Wadah

Penampung

Data Rahasia

Stego Image

Kunci

Pesan

Embedding Extraction

Kunci

Wadah Penampung Wadah Penampung

(38)

2.2 Metode Steganografi

2.2.1 Least Significant Bit (LSB)

Metode Least Significant Bit (LSB) merupakan metode steganografi yang paling sederhana dan paling mudah diimplementasikan. Untuk menjelaskan metode LSB ini kita menggunakan citra digital sebagai cover – object. Setiap pixel di dalam citra berukuran 1 sampai 3 byte. Kekurangan dari metode LSB ini adalah jika citra penampung dimanipulasi (misalnya kompresi, mengubah kontras gambar, dan sebagainya), maka bit – bit LSB dari stego – object menjadi rusak sehingga pesan tidak dapat diungkap kembali.

Sebagai ilustrasi, misalkan segmen pixel - pixel citra sebelum disisipkan pesan adalah

00110010 10100010 11100011 01101111

dan misalkan pesan rahasia (yang telah dikonversi ke biner) adalah 1001. Setiap bit pesan menggantikan posisi LSB dari segmen pixel – pixel citra menjadi:

00110011 10100010 11100010 10010001

Kekurangan dari metode LSB ini adalah jika citra penampung dimanipulasi (misalnya kompresi, mengubah kontras gambar, dan sebagainya), maka bit – bit LSB dari stego – object menjadi rusak sehingga pesan tidak dapat

(39)

2.2.2 End Of File (EOF)

End Of File (EOF) adalah salah satu metode atau teknik steganografi untuk

menyembunyikan atau menyisipkan pesan pada akhir file secara horizontal. Teknik ini dapat digunakan untuk menyisipkan pesan yang ukurannya sesuai dengan kebutuhan. Ukuran file yang telah disisipkan pesan sama dengan ukuran

file sebelum disisipkan pesan ditambah dengan ukuran pesan yang disisipkan ke

dalam file tersebut. Dalam teknik ini, pesan disisipkan pada akhir file dengan diberi tanda khusus sebagai pengenal awal dari pesan tersebut dan pengenal akhir dari data tersebut.

Agar tidak menimbulkan kecurigaan, tetap harus dipertimbangkan agar pesan yang disisipkan tidak terlalu mengubah ukuran dan bentuk fisik citra pada saat ditampilkan. Teknik EOF atau End Of File merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam steganografi. Teknik ini menggunakan cara dengan menyisipkan data pada akhir file.

2.3 Citra

2.3.1 Pengertian Citra

(40)

2.3.2 Pengertian Citra Digital

Citra digital adalah citra yang bersifat diskrit yang dapat diolah oleh komputer yang merupakan suatu array dari bilangan yang merepresentasikan intensitas terang pada point yang bervariasi (pixel). Citra ini dapat dihasilkan melalui kamera digital dan scanner ataupun citra yang telah mengalami proses digitalisasi. Citra digital disimpan juga secara khusus di dalam file 24 bit atau 8 bit. Citra 24 bit menyediakan lebih banyak ruang untuk menyembunyikan informasi (Sutoyo, 2009).

2.3.3 Jenis Jenis Citra Digital

Berdasarkan warna – warna penyusunannyan, citra digital dapat dibagi menjadi tiga macam (Wildan, 2010) yaitu:

1. Citra Biner

Citra biner adalah citra yang hanya memiliki 2 warna, yaitu hitam dan putih. Oleh karena itu, setiap pixel pada citra biner cukup direpresentasikan dengan 1 bit.

(a) (b)

Gambar 2.3 (a) Citra biner; (b) Representasi citra biner

Alasan penggunaan citra biner adalah karena citra biner memiliki sejumlah keuntungan sebagai berikut:

a. Kebutuhan memori kecil karena nilai derajat keabuan hanya membutuhkan representasi 1 bit.

(41)

2. Citra Grayscale

Citra grayscale adalah citra yang nilai pixel-nya merepresentasikan derajat keabuan atau intensitas warna putih. Nilai intensitas paling rendah merepresentasikan warna hitam dan nilai intensitas paling tinggi merepresentasikan warna putih. Pada umumnya citra grayscale memiliki kedalaman pixel 8 bit (256 derajat keabuan), tetapi ada juga citra grayscale yang kedalaman pixel-nya bukan 8 bit, misalnya 16 bit untuk penggunaan yang memerlukan ketelitian tinggi. Gambar 2(a) adalah contoh citra grayscale.

3. Citra Warna

Citra warna adalah citra yang nilai pixel-nya merepresentasikan warna tertentu. Setiap pixel pada citra warna memiliki warna yang merupakan kombinasi dari tiga warna dasar RGB (red, green, blue). Setiap warna dasar menggunakan penyimpanan 8 bit = 1 byte, yang berarti setiap warna mempunyai gradasi sebanyak 255 warna. Berarti setiap pixel mempunyai kombinasi warna sebanyak 28.28.28= 224 = 16 juta warna lebih. Itulah yang menjadikan alasan format ini disebut dengan true color karena mempunyai jumlah warna yang cukup besar sehingga bisa dikatakan hampir mencakup semua warna di alam. Gambar 2(b) adalah contoh citra warna.

(a) (b)

(42)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi informasi berkembang dengan sangat cepat, teknologi telah memasuki hampir keseluruh pelosok. Dengan perkembangan teknologi tersebut, pengiriman surat-menyurat yang dilakukan secara manual melalui jasa pengiriman telah banyak berubah menjadi pengiriman lewat elektronik dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang sedang berkembang saat ini. Namun, dengan kemajuan teknologi tersebut bukan hanya kemudahan saja yang didapat, tetapi juga keterjaminan data dari orang lain yang tidak diinginkan untuk mengetahui isi dari data tersebut, maka data tersebut harus dilindungi.

Kriptografi merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana cara melindungi data dengan cara mengubahnya menjadi bentuk yang lain (enkripsi) tetapi masih bisa dikembalikan kedalam bentuk semula (dekripsi). Begitu pentingnya kriptografi untuk keamanan informasi, sehingga jika berbicara mengenai masalah keamanan yang berkaitan dengan penggunaan komputer, maka orang tidak bisa terlepas dengan kriptografi. Teknik menjaga kerahasiaan pesan tidak hanya dengan menggunakan kriptografi. Ada teknik lain yang sudah digunakan sejak berabad-abad yang lalu, yaitu steganografi.

Steganografi adalah ilmu dan seni menyembunyikan pesan rahasia di dalam pesan lain sehingga keberadaan pesan rahasia tersebut tidak dapat diketahui. Steganografi ialah penyembunyian pesan dalam sebuah media dan bersifat tidak mengacak isi file. Sehingga, file yang disisipkan tidak mencurigakan. Saat ini telah ada beberapa metode steganografi yang umum digunakan. Salah satunya adalah LSB(Least Significant Bit) dan EOF(End Of

File). Kedua metode tersebut mempunyai kelemahan dan kelebihan

(43)

lebih baik karena tidak mengubah ukuran file yang disisipi, namun untuk kualitas

image, LSB banyak mengurangi kualitas image yang semula. Untuk kualitas image, EOF lebih baik karena kualitas image tetap terjaga, namun ukuran file

lebih besar dari sebelum disisipi oleh pesan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, terdapat kekurangan dan kelebihan dari masing masing metode, maka penulis tertarik untuk mengkombinasikan kedua metode tersebut dan membuat penelitian dengan judul “Implementasi Steganografi Least Significant Bit (LSB) Dan End Of File (EOF) pada File Citra.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan keamanan pesan rahasia dengan mengkombinasikan dua metode steganografi yaitu LSB dan EOF sehingga tingkat keamanannya menjadi lebih baik.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Algoritma steganografi yang digunakan adalah LSB dan EOF.

2. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Matlab 7.8.0 (R2009a). 3. Citra digital yang digunakan berupa file *PNG.

4. Pesan yang disisipkan ke citra digital berupa file *.txt

1.4 Tujuan Penelitian

(44)

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Dapat meningkatkan keamanan pesan menjadi lebih baik.

b. Memberikan pengetahuan baru tentang kombinasi steganografi LSB dan EOF untuk pengamanan pesan.

c. Dapat digunakan sebagai referensi bacaan untuk mahasiswa Matematika, terlebih bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian serupa.

1.6 Diagram Konsep

Berikut ini adalah flowchart proses kombinasi LSB dan EOF pada file citra:

Gambar 1.1 Flowchart proses kombinasi LSB dan EOF Mulai

Input file, Input Citra.

Embedding LSB dan EOF

Selesai

A

A

(45)

1.7 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bahan referensi yang terkait dengan Metode LSB dan EOF yang dapat berupa buku-buku, artikel-artikel atau

e-book serta jurnal nasional dan internasional yang didapatkan melalui

internet.

2. Analisis dan Perancangan Sistem

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap studi literatur untuk mengetahui dan mendapatkan pemahaman mengenai metode LSB dan EOF dan melakukan perancangan sistem dengan menggunakan metode EOF dan LSB dan kombinasi keduanya.

3. Implementasi Sistem

Pada tahap ini dilakukan implementasi dari hasil perancangan dan menerapkan kombinasi LSB dan EOF pada file citra dengan menggunakan Matlab.

4. Penyusunan Laporan

(46)

IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI LEAST SIGNIFICANT BIT

(LSB) DAN END OF FILE (EOF) PADA FILE CITRA

ABSTRAK

Perkembangan terknologi tidak hanya memberikan kemudahan di berbagai pihak, namun juga dapat menimbulkan masalah, terutama pada proses keamanan pesan. Keamanan pesan dapat dilakukan melalui steganografi dengan cara menyembunyikan pesan. Steganografi merupakan teknik pengamanan dengan menyisipkan pesan kedalam wadah lain. Metode Least Significant Bit dan metode

End Of File adalah dua metode yang cukup populer digunakan saat ini. Pada

penelitian ini,digunakan kombinasi dari kedua metode tersebut, dimana pesan akan dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama disembunyikan menggunakan metode Least Significant Bit sedangkan bagian kedua menggunakan metode End

Of File dengan tujuan meningkatkan kemanan dalam menjaga kerahasiaan dari

pesan yang dikirim. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah program yang dapat diaplikasikan untuk mengamankan pesan berupa file txt kedalam file citra berformat PNG..

(47)

IMPLEMENTATION

STEGANOGRAPHY

LEAST

SIGNIFICANT BIT (LSB) AND END OF FILE

(EOF) ON THE CITRA FILE

ABSTRACT

The technology development doesn’t only give convenience to every side, but also inflicts problem, especially in the process of message security. Message security can be applied through steganography by hiding the message. The steganography is a security techniques by inserting message to the other place. The Least Significant Bit method and End Of File method are the two methods that are popular enough to be used. In this research, using the combination of these two methods, where a message will be divided into two parts, the first part is hidden using the Least Significant Bit method, and the second part using End Of File method for the purpose to increase the security in keeping secrecy of the sent messages. The final result of this research is a program that can be applied to secure txt messages file format to the PNG image file format.

(48)

SKRIPSI

VIKI TRINANDA

120803017

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(49)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Sains

VIKI TRINANDA

120803017

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(50)

PERSETUJUAN

Judul : Implementasi Steganografi Least Significant Bit (LSB) dan End Of File (EOF) Pada File Citra.

Kategori : Skripsi

Nama : Viki Trinanda

Nomor Induk Mahasiswa : 120803017

Program Studi : Sarjana (S1) Matematika

Departemen : Matematika

Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sumatera Utara

Disetujui di

Medan, Agustus 2016

Komisi Pembimbing:

Pembimbing 2 Pembimbing 1,

Drs. Marihat Situmorang, M.Kom Dr. Syahriol Sitorus, M.IT NIP. 19631214 198903 1 001 NIP. 19710310 199703 1 004

Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,

Prof. Dr. Tulus, M.Si

(51)

PERNYATAAN

IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI LEAST SIGNIFICANT BIT

(LSB) DAN END OF FILE (EOF) PADA FILE CITRA

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Agustus 2016

(52)

PENGHARGAAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Implementasi Steganografi Least Significant Bit (LSB) dan End Of File (EOF) Pada File Citra ini dalam waktu yang telah ditetapkan. Terimakasih penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Dr. Syahriol Sitorus, M.IT dan Bapak Drs. Marihat Situmorang,

M.Kom selaku dosen pembimbing yang berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran guna memberikan arahan dan bimbingannya dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Sawaluddin, M.IT dan Bapak Drs, Partano Siagian, M.Sc selaku dosen pembanding atas saran dan kritik yang membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU beserta staf pegawai.

4. Bapak Dr. Kerista Sebayang, MS selaku Dekan FMIPA USU beserta staf pegawai.

5. Terkhusus untuk Ayahanda Wagiman, Ibunda Mirah, Ibu Rubiawati serta keluarga besar penulis (Edy Darmawan, Sri Dewi, Rafi Ramadani) atas jasa jasanya dan selalu setia memberi doa, nasehat, semangat, motivasi serta banyak memberikan bantuan baik materi, moral maupun spiritual.

6. Teman-teman terbaik penulis selama di kampus, CADAS (Fahmi, Rahmat, Budiman, Wanda, Ade, Alfina, Via, Nurul, Novia) dan kepada seluruh teman-teman Matematika stambuk 2012, serta adik-adik stambuk 2013-2015 atas segala bentuk dukungannya.

(53)

8. Teman-teman terdekat penulis Winda, Annissa, Pani, Wira, Fadil, Andi, Ismu, dan Rizki atas segala dukungan dan selalu bersedia meluangkan waktunya untuk penulis.

9. Dan kepada teman serumah penulis Nurdi, Rafli, Syukri dan Dian atas semangat dan dorongan motivasinya. Semoga kepada seluruh teman-teman penulis, kelak kita semua menjadi orang sukses.

(54)

IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI LEAST SIGNIFICANT BIT

(LSB) DAN END OF FILE (EOF) PADA FILE CITRA

ABSTRAK

Perkembangan terknologi tidak hanya memberikan kemudahan di berbagai pihak, namun juga dapat menimbulkan masalah, terutama pada proses keamanan pesan. Keamanan pesan dapat dilakukan melalui steganografi dengan cara menyembunyikan pesan. Steganografi merupakan teknik pengamanan dengan menyisipkan pesan kedalam wadah lain. Metode Least Significant Bit dan metode

End Of File adalah dua metode yang cukup populer digunakan saat ini. Pada

penelitian ini,digunakan kombinasi dari kedua metode tersebut, dimana pesan akan dibagi menjadi dua bagian, bagian pertama disembunyikan menggunakan metode Least Significant Bit sedangkan bagian kedua menggunakan metode End

Of File dengan tujuan meningkatkan kemanan dalam menjaga kerahasiaan dari

pesan yang dikirim. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah program yang dapat diaplikasikan untuk mengamankan pesan berupa file txt kedalam file citra berformat PNG..

(55)

IMPLEMENTATION

STEGANOGRAPHY

LEAST

SIGNIFICANT BIT (LSB) AND END OF FILE

(EOF) ON THE CITRA FILE

ABSTRACT

The technology development doesn’t only give convenience to every side, but also inflicts problem, especially in the process of message security. Message security can be applied through steganography by hiding the message. The steganography is a security techniques by inserting message to the other place. The Least Significant Bit method and End Of File method are the two methods that are popular enough to be used. In this research, using the combination of these two methods, where a message will be divided into two parts, the first part is hidden using the Least Significant Bit method, and the second part using End Of File method for the purpose to increase the security in keeping secrecy of the sent messages. The final result of this research is a program that can be applied to secure txt messages file format to the PNG image file format.

(56)

DAFTAR ISI

1.7 Metodologi Penelitian 4

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Steganografi 5

2.1.1 Sejarah dan Perkembangan Steganografi 5

2.1.2 Konsep Dasar Steganografi 6

2.2 Metode Steganografi 8

2.2.1 Least Significant Bit 8

2.2.2 End Of File 9

2.3 Citra 9

2.3.1 Pengertian Citra 9

2.3.2 Pengertian Citra Digital 10

2.3.3 Jenis Jenis Citra Digital 10

BAB 3 PERANCANGAN APLIKASI

3.1 Analisis System 12

3.2 Analisis Algoritma Least Significant Bit (LSB) 12

3.3 Analisis Algoritma End Of File (EOF) 15

3.4 Analisis Kombinasi Least Significant Bit (LSB) dan

End Of File (EOF) 17

BAB 4 IMPLEMENTASI

4.1 Kebutuhan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras 18

4.2 Implementasi 18

(57)

4.2.2 Proses Extraction 23

4.3 Analisis dalam Aplikasi 25

4.3.1 Penyisipan Pesan Menggunakan LSB 26

4.3.2 Penyisipan Pesan Menggunakan EOF 29

4.4 Hasil Kombinasi Steganografi 31

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 33

5.2 Saran 34

DAFTAR PUSTAKA 35

(58)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman Tabel

4.1 Kode ASCII Pesan 1 26

4.2 Kode Biner Pesan 27

(59)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman Gambar

1.1 Flowchart proses kombinasi LSB dan EOF 3 2.1 Proses penyembunyian pesan rahasia ke dalam

media digital dengan teknik steganografi 7

2.2 (a) Skema embedding; (b) Skema extraction 7

2.3 (a) Citra biner; (b) Representasi citra biner 10

2.4 (a) Citra grayscale; (b) Citra warna 11

3.1 Flowchart Embedding LSB 13 3.2 Flowchart Extraction LSB 14 3.3 Flowchart Embedding EOF 15 3.4 Flowchart Extraction EOF 16 3.5 (a) Flowchart Embedding LSB dan EOF.

4.8 Pop-up window simpan gambar 22

4.9 hasil.PNG 23

4.10 Halaman extraction 1 23

4.11 Pop-up window pilih gambar 2 24

4.12 Halaman extraction 2 24

4.13 Halaman extraction 3 25

4.14 Potongan kode pembagian pesan 25

4.15 Potongan kode konversi pixel citra 27

(60)

4.17 Citra dalam bentuk biner 28

4.18 Biner citra setelah disisip pesan 29

4.19 pixel citra sebelum disisipi pesan 1 30

4.20 pixel citra setelah disisipi pesan 1 30

4.21 (a)Pixel citra sebelum disisip pesan 2;

(b) Pixel citra setelah disisip pesan 2 31

4.22 (a) Gambar sebelum disisipi pesan (121 KB);

(61)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Fungsi utama 37

2 Fungsi embedding 40

Gambar

Gambar 3.1 Flowchart Embedding LSB
Gambar 3.2 Flowchart Extraction LSB
Gambar 3.3 Flowchart Embedding EOF
Gambar 3.4 Flowchart Extraction EOF
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Menanyakan kepada peserta didik tentang beberapa hal yang menyangkut perangkat lunak berbasis program aplikasi pengolah kata..  Menanyakan kepada peserta didik tentang beberapa

Hasil Persentase pelaksanaan fasilitasi penguatan dan pemberdayaan forum dialog penanganan konflik sosial

[r]

Banyumas, menyatakan bahwa pada hari ini tahapan pemasukan /upload dokumen penawaran telah ditutup sesuai dengan waktu pada aplikasi SPSE, yaitu pukul 09.00

adalah mahasiswa kami, berdasarkan pengamatan kami secara akademik dan administratif yang bersangkutan layak dan direkomendasikan untuk Bantuan Biaya

[r]

HARI TANGGAL WAKTU

Banten Tahun Anggaran 2012 yang telah memasuki tahap Evaluasi Dokumen Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi untuk pekerjaan dimaksud, untuk itu kami Pokja ULP Pekerjaan