• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARAMETER ESTIMATION OF GENERALIZED LAMBDA DISTRIBUTION (GLD) USING THE MAXIMUM LIKELIHOOD METHOD IN SOFTWARE R

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PARAMETER ESTIMATION OF GENERALIZED LAMBDA DISTRIBUTION (GLD) USING THE MAXIMUM LIKELIHOOD METHOD IN SOFTWARE R"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PENDUGAAN PARAMETER GENERALIZED LAMBDA DISTRIBUTION (GLD) DENGAN METODE KEMUNGKINAN MAKSIMUM

MENGGUNAKAN SOFTWARE R

Oleh

Rini Wong Dani

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA SAINS

Pada

Jurusan Matematika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRACT

PARAMETER ESTIMATION OF GENERALIZED LAMBDA DISTRIBUTION (GLD) USING THE MAXIMUM LIKELIHOOD

METHOD IN SOFTWARE R

By

RINI WONG DANI

Parameter estimation is one of inferential statistics. Parameter estimation to be used to estimate of unknown population. In this study discuss about parameters estimation of Generalized Lambda Distribution (GLD). Generalized Lambda Distribution is a distribution with four parameters which is developed from a single parameter of Lambda Tukey distribution. To estimate parameters of GLD, we use Maximum Likelihood Method shows that the estimation of GLD cannot be solved analytically. To solve this problem this study itteratively utilizes Newton Rapshon Method using software R. The estimate values of parameters value of GLD’s obtained from simulation. Their biased is calculated as well of data. From the calculation proves that the large size of data then biased values tend to be smaller.

(3)
(4)
(5)
(6)

DAFTAR ISI 2.1Generalized Lambda Distribution (GLD) ... 4

2.2Fungsi Kepekatan Peluang GLD ... 5

2.3Pendugaan Parameter ... 8

2.4Metode Pendugaan Kemungkinan Maksimum (Maximum Likelihood Estimation) ... 10

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Pendugaan Parameter GLD dengan Menggunakan Metode Kemungkinan Maksimum ... 16

4.1.1 Pendugaan Parameter ... 17

4.1.2 Pendugaan Parameter ... 17

4.1.3 Pendugaan Parameter ... 18

4.1.4 Pendugaan Parameter ... 19

4.2Metode Newton Raphson untuk Pendugaan Parameter dan ... 21

4.2.1 Turunan Kedua Parameter dari Logaritma Natural Fungsi Kemungkinan GLD Terhadap Parameter dan ... 23

(7)

4.2.3 Turunan Kedua Parameter dari Logaritma Natural Fungsi Kemungkinan GLD Terhadap Parameter

dan ... 23 4.2.4 Turunan Kedua Parameter dari Logaritma Natural Fungsi

Kemungkinan GLD Terhadap Parameter

dan ... 25 4.3Menghitung Bias ... 27 V. KESIMPULAN

(8)

I. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Statistika merupakan salah satu cabang pengetahuan yang banyak dipelajari oleh ilmuan dari hampir semua bidang ilmu pengetahuan seperti ilmu kedokteran, teknik, manajemen, sosial, dan semua bidang yang mencakup pengetahuan manusia. Statistika adalah metode atau ilmu yang mempelajari suatu proses dalam merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, dan mempresentasikan data. Statistika dikelompokan menjadi dua macam, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensia. Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna, sedangkan statistika inferensia mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan gugus data populasinya.

(9)

2 (ukuran populasinya atau parameternya). Dalam melakukan pendugaan parameter dari suatu distribusi dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satu diantaranya adalah Metode Kemungkinan Maksimum (Maximum Likelihood Method). Penggunaan Metode Kemungkinan Maksimum merupakan metode

yang paling efisien dan sering memberikan pendugaan yang baik, karena prinsip dari metode kemungkinan maksimum adalah memilih penduga yang nilai-nilai dari parameternya memaksimumkan fungsi kemungkinan atau memaksimumkan informasi. Dalam menduga parameter dari suatu distribusi ada penduga parameter yang tidak dapat diselesaikan secara analitik, sehingga perlu diselesaikan dengan cara numerik. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan teknik iteratif yaitu Metode Newton Raphson. Metode Newton Raphson sering digunakan karena metode ini lebih sederhana dan mempunyai konvergensi yang cepat.

Generalized Lambda Distribution (GLD) awalnya diusulkan oleh Ramberg dan

(10)

3 1.2Batasan Masalah

Pada penelitian ini permasalahan dibatasi untuk membandingkan bias pada pendugaan parameter GLD dari masing-masing ukuran data dengan software R.

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menduga parameter GLD dengan menggunakan Metode Kemungkinan Maksimum

2. Membandingkan bias untuk data berukuran 20, 30, 50, dan 100 dengan masing-masing data dilakukan pengulangan sebanyak 100

1.4Manfaat Penelitian

(11)

II. LANDASAN TEORI

Dalam proses penelitian pendugaan parameter dari suatu distribusi diperlukan beberapa konsep dan teori yang mendukung dari ilmu statistika. Berikut akan dijelaskan beberapa konsep dan teori yang berkaitan dengan pendugaan parameter GLD dengan Metode Kemungkinan Maksimum menggunakan software R.

2.1 Generalized Lambda Distribution (GLD)

Keluarga distribusi Lambda Tukey didefinisikan oleh fungsi persentil yang berasal dari distribusi lambda satu parameter yang diusulkan oleh John Tukey (1960).

{

(12)

5 Generalized Lambda Distribution (GLD) dengan parameter dan , GLD ( , dengan fungsi persentilnya (invers dari fungsi distribusinya F(x)),

dengan

Parameter dan menunjukkan parameter lokasi dan parameter skala (scale parameter), serta dan menunjukkan kemiringan (skewness) dan keruncingan (kurtosis) dari GLD ( . (Karian dan Dudewicz, 2000).

Dalam menduga parameter GLD diperlukan fungsi kepekatan peluang GLD. Fungsi kepekatan peluang GLD akan dijelaskan pada Subbab 2.2.

2.2. Fungsi Kepekatan Peluang GLD

Untuk GLD ( , fungsi kepekatan peluangnya adalah

Bukti :

Jika , maka kita memiliki . Diturunkan terhadap , maka diperoleh

Atau

(13)

6 Karena bentuk dari pada fungsi peluang dari GLD sudah diketahui, maka :

Sehingga,

( )

Jadi terbukti bahwa :

(Karian dan Dudewicz, 2000).

Teorema 2.1 Peubah Acak GLD

Jika peubah acak adalah GLD , maka peubah acak merupakan GLD ,

Bukti :

Jika adalah GLD ( , maka dari Persamaan (2.1) dapat diperoleh

(14)

7 Sehingga,

Oleh karena itu yang mengakibatkan

Menghasilkan

Ini membuktikan bahwa peubah acak merupakan GLD ( . (Karian dan Dudewicz, 2000).

Teorema 2.2 Peubah Acak GLD

Jika adalah suatu peubah acak dari GLD ( , maka merupakan GLD (

Bukti :

Jika adalah GLD ( , maka

dan

(15)

8

Selain itu dimana

Ini membuktikan bahwa merupakan GLD ( . (Karian dan Dudewicz, 2000).

Statistika inferensia terdiri dari pengujian hipotesis dan pendugaan. Pada penelitian ini akan dilakukan pendugaan parameter. Pendugaan parameter dilakukan untuk menduga ukuran dari suatu populasi yang belum diketahui. Definisi pendugaan parameter akan dijelaskan pada Subbab 2.3.

2.3 Pendugaan Parameter

Dalam statistika inferensia dibutuhkan pemahaman mengenai kaidah-kaidah pengambilan kesimpulan tentang suatu parameter populasi berdasarkan karakteristik sampel. Hal ini membangun apa yang disebut dengan pendugaan titik dari suatu fungsi kepekatan peluang parameter yang tidak diketahui.

Definisi 2.1

Misal suatu peubah acak memiliki fungsi kepekatan peluang yang bergantung pada suatu parameter tak diketahui dengan sebarang nilai dalam suatu himpunan ruang parameter , maka dinotasikan dengan

(16)

9 Definisi 2.2

Misal berdistribusi bebas stokastik identik dengan fungsi kepekatan peluang . Suatu statistik yang digunakan untuk menduga disebut sebagai penduga bagi .

Berkaitan dengan pendugaan parameter akan dijelaskan beberapa sifat penduga yang baik sebagai berikut:

1. Tak Bias

Penduga dikatakan sebagai penduga tak bias bagi jika ( )

2. Varians Minimum

Misal menyatakan suatu penduga tak bias maka disebut penduga varians minimum jika

[ ]

3. Konsisten

Penduga dikatakan sebagai penduga konsisten bagi jika → untuk → yaitu bila

| |

(Hoog & Craig, 1995)

(17)

10 2.4 Metode Pendugaan Kemungkinan Maksimum (Maximum Likelihood

Estimation Method)

Definisi 2.3

Misalkan adalah sampel acak berukuran n yang saling bebas stokastik identik dari suatu distribusi yang mempunyai fungsi kepekatan peluang . Fungsi kepekatan peluang bersama dari adalah yang merupakan fungsi kemungkinan (Likelihood

Function). Untuk tetap, fungsi kemungkinan merupakan fungsi dari

dan dilambangkan dengan dan dinotasikan sebagai berikut:

̃

Definisi 2.4

merupakan fungsi kepekatan peluang dari . Untuk hasil pengamatan , nilai ̂ berada dalam ( ̂ ) dimana maksimum yang disebut sebagai Maximum Likelihood

Estimation (MLE) dari . Jadi, ̂ merupakan penduga bagi . Jika ( ̂)

Maka untuk memaksimumkan dapat diperoleh dengan mencari turunan dari terhadap parameternya. Biasanya mencari turunan dari terhadap

(18)

11 ∑

Karena fungsi ln merupakan fungsi monoton naik, maka memaksimumkan setara dengan memaksimumkan . Untuk memaksimumkan

adalah dengan mencari turunan dari terhadap parameternya, dimana hasil turunannya disamadengankan nol.

(Hoog & Craig, 1995)

Dalam menduga parameter dari suatu distribusi ada penduga parameter yang tidak dapat diselesaikan secara analitik, sehingga perlu diselesaikan dengan cara numerik. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan teknik iteratif yaitu Metode Newton Raphson. Metode Newton Raphson sering digunakan karena metode ini lebih sederhana dan mempunyai konvergensi yang cepat. Subbab 2.5 akan menjelaskan tentang definisi Metode Newton Raphson.

2.5 Metode Newton Raphson

Apabila dalam proses pendugaan parameter di dapat persamaan akhir yang non linear maka tidak mudah memperoleh pendugaan parameter tersebut, sehingga diperlukan suatu metode numerik untuk memecahkan persamaan non linear tersebut. Salah satu metode yang digunakan untuk memecahkan sistem persamaan non linear adalah Metode Newton Raphson. Metode Newton Raphson adalah metode untuk menyelesaikan persamaan non linear secara iteratif .

(19)

12 Metode ini dapat diperluas untuk menyelesaikan sistem persamaan dengan lebih dari satu parameter. Misal maka iterasinya sebagai berikut:

Vektor gradien atau vektor turunan pertama terhadap parameternya dan dilambangkan dengan yaitu :

Matriks Hessian atau matriks turunan kedua terhadap parameternya, dilambangkan dengan yaitu :

(Seber and Wild, 2003).

(20)

13 2.6 Program R

R adalah perangkat lunak bebas untuk komputasi statistik dan grafik. Merupakan proyek GNU General Public License Free Software Foundation yang mirip dengan bahasa S yang dikembangkan di Bell Laboratories oleh Jhon Chambers dan rekan. R menyediakan berbagai statistik seperti linear dan nonlinear modeling, pengujian analisis klasik, analisis time-series, klasifikasi dan lainnya.

Sebuah rangkaian perangkat lunak yang digunakan untuk manipulasi data, perhitungan, dan tampilan grafik yang mencakup antara lain sebagai berikut :

a. Penanganan data yang efektif dan penyimpanan data.

b. Rangkaian operator untuk perhitungan array dalam matriks tertentu.

c. Fasilitas grafik untuk analisis data dan menampilkan baik pada layar maupun hardcopy.

(21)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2012/2013 di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Metode penelitian bertujuan untuk menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan saat penelitian. Berikut ini akan dijelaskan metode penelitian dan langkah-langkah yang dilakukan dalam menduga parameter GLD.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menduga parameter GLD yaitu dan dengan Metode Kemungkinan Maksimum menggunakan software R.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menduga parameter GLD dengan menggunakan Metode Kemungkinan Maksimum dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(22)

15 b. Memaksimumkan fungsi yang diperoleh untuk mendapatkan dugaan

parameter.

c. Dugaan parameter dari Metode Kemungkinan Maksimum diperoleh dengan mencari turunan pertama dari logaritma natural fungsi kepekatan peluang terhadap parameter-parameter yang akan diduga dan menyamakannya dengan nol.

2. Menyelesaikan dugaan parameter yang tidak dapat diselesaikan secara analitik menggunakan Metode iterasi Newton Raphson.

3. Menggunakan software R untuk mendapatkan nilai dugaan parameter GLD.

(23)

V. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pendugaan parameter GLD dengan Metode Kemungkinan Maksimum

menghasilkan pendugaan yang tidak dapat diselesaikan secara analitik, sehingga perlu diselesaikan dengan cara numerik menggunakan Metode Newton Raphson

2. Bias untuk data berukuran 20 yang diulang sebanyak 100 adalah ̂ , ̂ , ̂ , dan ̂

3. Bias untuk data berukuran 30 yang diulang sebanyak 100 adalah ̂ , ̂ , ̂ , dan ̂

4. Bias untuk data berukuran 50 yang diulang sebanyak 100 adalah ̂ , ̂ , ̂ , dan ̂

5. Bias untuk data berukuran 100 yang diulang sebanyak 100 adalah ̂ , ̂ , ̂ , dan ̂

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Aljazar, A.L. 2005. Generalized Lambda Distribution and Estimation Parameters. Tesis, The Islamic University of Gaza, Gaza.

Dudewicz, E.J. dan Mishra, S. N. 1988. Modern Mathematical Statistics. John Wiley & Sons, Canada.

Hogg, R.V. dan Craig, A.T. 1995. Introduction To Mathematical Statistics. Prentice-Hall, New Jersey.

Karian, Z. A. dan Dudewicz, E. J. 2000. Fitting Statistical Distribution The Generalized Lambda Distributions and Generalized Bootstrap Methods. CRC Press, Florida.

Mykytka, E. dan J. Ramberg. 1979. Fitting a distribution to data using an

alternative to moments IEEE Proceedings of the 1979 Winter. Simulation Conference, 361-374.

Seber, G.A.F dan Wild, C.J. 2003. Non linear Regression. Departement of Statistics University Auckland, New Zealand.

Ramberg J. S., Schmeiser B. W. 1974. An Approximate Method For Generating Asymmetric Random Variables. Communication of the ACM, 17, 78- 82.

(25)
(26)
(27)

77 0 2 -0.3563645 1.791002

78 0 2 -0.3495879 1.8618134

79 0 2 -0.3324947 1.8067093

80 0 1 -0.3031106 2.0571349

81 0 2 -0.3556888 1.9468968

82 0 2 -0.3607442 1.8196278

83 0 2 -0.3487118 1.6222664

84 0 1 -0.3488771 1.8335326

85 0 1 -0.3353123 1.9674967

86 0 1 -0.3553365 1.8477378

87 0 1 -0.3574629 1.805325

88 0 2 -0.3606715 1.8728748

89 0 1 -0.3394306 1.9751168

90 0 2 -0.3279881 2.027708

91 0 2 -0.3375979 1.8894268

92 0 2 -0.3624731 1.9451311

93 0 2 -0.353141 1.806371

94 0 1 -0.3532503 2.0651987

95 0 1 -0.3605927 1.9071936

96 0 1 -0.361442 2.010295

97 0 1 -0.3620971 1.954238

98 0 1 -0.3496545 2.0019522

99 0 2 -0.3473201 1.7626264

(28)
(29)
(30)

77 0 2 -0.2848009 1.3681955

78 0 2 -0.2963662 1.5708269

79 0 1 -0.3209483 1.5615577

80 0 2 -0.2942216 1.5168759

81 0 2 -0.3180849 1.5525841

82 0 1 -0.3014073 1.6102211

83 0 1 -0.294502 1.598105

84 0 2 -0.2899533 1.5355656

85 0 2 -0.3314744 1.6534347

86 0 1 -0.3539062 1.574014

87 0 1 -0.4084187 1.5815062

88 0 1 -0.40075 1.61936

89 0 2 -0.3722687 1.6657051

90 0 1 -0.406629 1.565608

91 0 1 -0.3981601 1.5246008

92 0 2 -0.411055 1.510121

93 0 1 -0.3999819 1.6334015

94 0 1 -0.3926255 1.566646

95 0 2 -0.3868069 1.5321272

96 0 1 -0.4022397 1.5995464

97 0 1 -0.4020139 1.6180442

98 0 2 -0.3604385 1.7341637

99 0 2 -0.4257455 1.5472364

(31)
(32)
(33)

77 0 2 -0.201715 1.39435

78 0 2 -0.187883 1.384025

79 0 2 -0.2004637 1.4139197

80 0 1 -0.3003636 1.4911391

81 0 1 -0.2955793 1.5058133

82 0 2 -0.3013387 1.4962862

83 0 1 -0.3079276 1.4969254

84 0 2 -0.2911909 1.4145475

85 0 2 -0.2993648 1.4729085

86 0 1 -0.3470067 1.4822976

87 0 2 -0.332927 1.457715

88 0 1 -0.3495134 1.4883374

89 0 1 -0.3495905 1.4987558

90 0 1 -0.3449831 1.4945686

91 0 2 -0.3563645 1.4519269

92 0 1 -0.3495879 1.4880069

93 0 2 -0.3398543 1.5290534

94 0 1 -0.3531639 1.5186513

95 0 1 -0.3462423 1.4992493

96 0 1 -0.3473734 1.4462889

97 0 1 -0.3510108 1.4595901

98 0 1 -0.3458 1.419842

99 0 1 -0.3438741 1.4657914

(34)
(35)
(36)

77 0 1 -0.4024474 1.2966519

78 0 1 -0.3989721 1.2397411

79 0 2 -0.3954644 1.2659896

80 0 1 -0.3996056 1.2951884

81 0 1 -0.3998716 1.297575

82 0 1 -0.4104087 1.2938531

83 0 1 -0.3959673 1.3010363

84 0 1 -0.3987204 1.2922046

85 0 1 -0.4002383 1.3017904

86 0 1 -0.4491573 1.2516942

87 0 1 -0.4530763 1.2791473

88 0 1 -0.4503222 1.299544

89 0 1 -0.4555726 1.2839006

90 0 2 -0.4473352 1.27527

91 0 2 -0.4482005 1.2820759

92 0 1 -0.4500307 1.2942729

93 0 1 -0.4481883 1.2858013

94 0 1 -0.4515911 1.2978058

95 0 1 -0.4424243 1.2918291

96 0 1 -0.4484331 1.2837034

97 0 1 -0.447633 1.264206

98 0 1 -0.4563443 1.2956256

99 0 1 -0.454123 1.294496

(37)

Program simulasi dengan software R 3.0.1

1. Membangkitkan data berukuran 20 dengan pengulangan sebanyak 100 library(gld)

#random data gld = rgl(n, lambda1=0, lambda2 = NULL, lambda3 = NULL, lambda4 = NULL, param = "rs")

ulangan<-100

x[,k]<- rgl (n, 0, 1, 0.00001, 1.25, param="rs") x_sort[,k]<-sort(x[,k])

} x x_sort

write.table(x_sort,file="D:/Bahan_Skripsi/Simulasi/Program_GLD/20data.txt")

Proses iterasi pada data berukuran 20 DATA_Y <- read.table

(38)

B<-matrix(0,n,iterasi)

lamda_duga[,j+1]<-lamda_duga[,j] – Hg }

(39)

2. Membangkitkan data berukuran 30 dengan pengulangan sebanyak 100 library(gld)

#random data gld = rgl(n, lambda1=0, lambda2 = NULL, lambda3 = NULL, lambda4 = NULL, param = "rs")

ulangan<-100

x[,k]<- rgl (n, 0, 1, 0.00001, 1.25, param="rs") x_sort[,k]<-sort(x[,k])

} x x_sort

write.table(x_sort,file="D:/Bahan_Skripsi/Simulasi/Program_GLD/30data.txt") Proses iterasi pada data berukuran 30

DATA_Y <- read.table

(40)
(41)

3. Membangkitkan data berukuran 50 dengan pengulangan sebanyak 100 library(gld)

#random data gld = rgl(n, lambda1=0, lambda2 = NULL, lambda3 = NULL, lambda4 = NULL, param = "rs")

ulangan<-100

x[,k]<- rgl (n, 0, 1, 0.00001, 1.25, param="rs") x_sort[,k]<-sort(x[,k])

} x x_sort

write.table(x_sort,file="D:/Bahan_Skripsi/Simulasi/Program_GLD/50data.txt") Proses iterasi pada data berukuran 50

DATA_Y <- read.table

(42)
(43)

4. Membangkitkan data berukuran 100 dengan pengulangan sebanyak 100 library(gld)

#random data gld = rgl(n, lambda1=0, lambda2 = NULL, lambda3 = NULL, lambda4 = NULL, param = "rs")

ulangan<-100

x[,k]<- rgl (n, 0, 1, 0.00001, 1.25, param="rs") x_sort[,k]<-sort(x[,k])

} x x_sort

write.table(x_sort,file="D:/Bahan_Skripsi/Simulasi/Program_GLD/100data.txt") Proses iterasi pada data berukuran 100

DATA_Y <- read.table

(44)

Referensi

Dokumen terkait