• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG

(Skripsi)

Oleh

HANA LAILA ALVIUMITA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG

Oleh

HANA LAILA ALVIUMITA

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang dilakukan pada tahun 2014.

Teknik sampling dilakukan dengan metode purposive sampling dengan kriteria responden adalah pegawai (PNS) yang menjadi Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yaitu pegawai yang termasuk dalam bagian Subbag Umum, Kepegawaian dan Keuangan yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan. Teknik analisis data dilakukan dengan metode analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan alat bantu program SPSS 16.

Hasil penelitian adalah penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) secara signifikan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah daerah Kabupaten Tulang Bawang yang berarti jika penerapan atas Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) meningkat maka kualitas laporan keuangan yang dihasilkan pemerintah daerah juga akan meningkat. Hal ini didukung dengan opini atas laporan keuangan yang didapat Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang tahun 2014 adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

(3)

ABSTRACT

THE EFFECT OF IMPLEMENTATION OF GOVERNMENT ACCOUNTING STANDARS TO THE QUALITY OF THE FINANCIAL STATEMENTS OF THE LOCAL GOVERNMENT TULANG BAWANG

By

HANA LAILA ALVIUMITA

This research is performed to analyze the affect of Implementation of Government Accounting Standards (GAS) to the quality of the financial statements of the Local Government Tulang Bawang in 2014.

Sampling technique used is purposive sampling method with the criteria of the respondents were employees, which became the Finance Administration Officer in the regional work units that employees are included in the General Sub section, Personnel and Finance is involved in the preparation of financial statements. Data analysis techniques was using simple linear regression analysis method with the SPSS 16 tools.

The result of the research is Implementation Government Accounting Standards (GAS) significantly affect the quality of local government financial statements Tulang Bawang which means if an implementation of Government Accounting Standards (GAS) increases, the quality of the financial reports produced a district government will also increase. This is supported by an opinion on the financial statements obtained that the Local Government Tulang Bawang in 2014 was unqualified.

(4)

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG

Oleh

HANA LAILA ALVIUMITA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

Pada Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)
(6)
(7)
(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tulang Bawang pada tanggal 28 April tahun 1993 sebagai anak pertama dari dua

bersaudara, dari pasangan Bapak Wasis, S.P dan Ibu Suli Asmini, Amd.

Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) diselesaikan di TK KITA, Tulang Bawang pada tahun 1998, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 1 Penawar Jaya, Banjar Agung, Tulang Bawang pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMP Al-Kautsar Bandar Lampung pada tahun 2007, dan Sekolah Menengah Atas diselesaikan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung pada tahun 2010.

(9)

MOTO

The patient will be given a reward without measure.

(Q.S An-Naml : 79 )

Life is not about how to survive the storm,

It’s about learning to dance in the rain.

(taylor swift)

When the wrong people leave your life,

The right things start happening.

(anonymous)

Think like a Queen.

A Queen is not afraid to fail.

Failure is another steppingstone to greatness.

Surround yourself only with people

who are going to take you higher.

(10)

Karya kecilku ini kupersembahkan kepada:

ALLAH SWT sebagai rasa syukur atas segala nikmat yang

telah dilimpahkan;

Papa dan Mama, sebagai wujud terimakasih atas dukungan

dan kasih sayang yang berlimpah;

Satu-satunya adikku, sekaligus teman dekatku, lita katil;

Om tony, atas kontribusi yang begitu penting baik dalam

support maupun dalam penelitian;

Wahyudi susilo gembul, atas seluruh waktu dan usaha yang

telah dikorbankan selama enam tahun terakhir;

Saudara, Sahabat, dan Temanku;

(11)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya serta Shalawat serta salam yang tak henti tercurah kapada Rasulullah Muhammad saw sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Kabupaten Tulang Bawang”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

2. Ibu Dr. Fajar Gustiawaty Dewi, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung;

4. Ibu Dr. Fajar Gustiawaty Dewi, S.E., M.Si., Akt., selaku Dosen Pembimbing Utama atas seluruh kebaikan, kesabaran, perhatian, waktu, dukungan, bantuan dan pelajaran yang tidak ternilai selama penyusunan skripsi ini;

5. Bapak Pigo Nauli, S.E., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Pendamping atas waktu, kritik dan saran, bimbingan, serta pelajaran yang telah diberikan selama proses penyusunan skripsi ini;

(12)

7. Bapak Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., C.P.A., selaku Pembimbing Akademik; 8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, atas bekal ilmu pengetahuan

selama masa perkuliahan;

9. Pak Sobari, terima kasih atas segala bantuan, kesabaran dan proses

birokrasinya. Terima kasih juga kepada Mas Yana, Mas Yono, Mas Edi, Mas Leman, Mpok, dan Mbak Sri, Mbak Leni atas segala bantuannya;

10. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, terima kasih atas proses birokrasinya;

11. Papa dan Mama, terima kasih atas segala dukungan, semangat, dan doa yang tidak henti diberikan sampai saat ini. Terima kasih telah menjadi orang tua yang paling berharga dan sabar memberikan kasih sayang yang tak ternilai kepadaku, terima kasih telah memberikan yang terbaik dalam setiap detik kehidupanku dan dalam setiap langkah pejalananku, semuanya berkat dukungan moral, materiil, serta doa yang tak henti-hentinya dari Papa dan Mama;

12. Adikku satu-satunya, Lita Kusumaningtyastuti, yang juga telah sabar menemani dan memberikan dukungan dan semangat dan kenyamanan di kamar selama proses penyusunan skripsi. Terimakasih telah menjadi teman dan sahabat yang baik selama ini, terima kasih atas doa yang telah diberikan; 13. Saudara-Saudaraku tercinta, Mbah Putri Rimi dan Mbah Tomo, Mbah Tilah

dan Mbah Yatno, Bude Susi, Pakde Gatot, Pakde Supri, Pakde Subek, Bude Yatmi, Tante Yati, Om Riadi, Om Nuh, Tante Tifah, Tante Lina, Om Gio, Om Tony yang paling keren dan Tante Iis, juga Mas Yet dan Pakde Loso sekeluarga. Terima kasih telah menjadi keluarga yang terbaik dan melengkapi hidup dengan canda tawa. Terima kasih atas dukungan kalian;

(13)

15. Sahabatku, Nur Fitria Utami dan Yudha Purnama Putra yang walaupun jauh tetap menjaga hubungan baik dan mensupport disaat-saat dibutuhkan. Terima kasih atas persahabatan kita 11 tahun terakhir ini.

16. Sahabat-sahabatku, Sisca, Mopi Pompi, dan seharusnya Divium Pisca, juga Ayu Kurnia Sari, Nyonya Puff Yusi Alvita, Nanda, Tira, Gilang Jaka Pramana atas segala kegilaan dalam persahabatan kita selama tujuh tahun terakhir. Terimakasih atas perhatian dan kebaikan kalian;

17. Sahabat-sahabatku, para barbie dan yang bukan barbie, Kanda Nanda, Bella Bebeu, Firstypity, Cik Pia, Apricot atas persahabatan kita selama empat tahun terakhir. Terima kasih atas seluruh waktu dan bantuan yang tak ternilai untukku selama ini. Tanpa kalian dikampus mungkin aku butiran debu; 18. Sahabat-sahabatku, Jane Ratini Puspa dan Marlina Safitri, terima kasih atas

dukungan dan bimbingan serta bantuan yang telah diberikan baik selama kuliah maupun selama penyusunan skripsi;

19. Sahabat-sahabat di kosan, Bunda, Ayah, Dimas, Nana, Selvi, Kak Erma, dan terutama Fadila Aulianti atas semua kebaikan dan perhatiannya selama di kosan. Terima kasih telah menjadi keluarga di kosan K-Praban;

20. Teman-teman Akuntansi 2010, Rere, Tiwi, Andriani, Deni, Ayu, Farah, Arlenti, Ben, Anas, Yobel, Wella, Febby, Ari, Irvia, Caca, Devy, Egha, Elza, Endang, Era, Esti, Hendrik, Herlina, Ira, Jeni, Jevri, Latifa, Mareta, Nurul, Oceng, Pungki, Rica, Sela, Teja, Wahyu, Mahmud, Marwanto, Yoga, dan yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas motivasi, bantuan, dan kebersamaannya selama empat tahun terakhir; 21. Wahyudi Susilo, terima kasih atas waktu, kesabaran, tenaga dan usaha yang

telah dikorbankan selama enam tahun terakhir ini. Terima kasih telah hadir dan memberikan dukungan dalam setiap masalah yang aku hadapi.

(14)

Hanya ucapan terima kasih dan doa yang dapat penulis panjatkan, semoga Allah SWT membalas kebaikan semua yang terlibat dalam proses penyusunan skripsi ini. Akhir kata, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang

berkepentingan.

Bandar Lampung, Juni 2015 Penulis,

(15)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 5

1.2.2. Perumusan Masalah... 6

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1.3.1. Tujuan Penelitian... 6

1.3.2. Manfaat Penelitian... 6

A. Manfaat Teoritis ... 6

B. Manfaat Praktis... 7

BAB II LANDASAN TEORI... 10

2.1. Standar Akuntansi Pemerintahan ... 8

2.1.1. Ruang Lingkup Standar Akuntansi Pemerintahan ... 9

2.1.2. Tujuan dan Peranan Standar Akuntansi Pemerintahan serta Hubungan Penerapannya dengan Pengelolaan Keuangan Daerah ... 12

2.2. Kualitas Laporan Keuangan ... 15

2.3. Penelitian Terdahulu... 19

2.4. Model Penelitian ... 21

2.5. Pengembangan Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

3.1. Metode Penelitian ... 23

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

3.3. Jenis dan Sumber Data ... 23

(16)

ii

3.5. Operasional Variabel Penelitian ... 26

3.6. Metode Analisis Data ... 36

3.6.1. Uji Kualitas Data ... 28

1. Uji Validitas ... 28

2. Uji Reliabilitas ... 29

3.7. Pengujian Hipotesis ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 43

4.1. Deskripsi Data ... 31

4.2. Karakteristik Responden ... 33

4.3. Analisis Statistik Deskriptif... 34

4.4. Hasil Pengujian Kualitas Data ... 36

4.2.1. Uji Validitas ... 36

4.2.2. Uji Reliabilitas ... 38

4.5. Hasil Pengujian Hipotesis... 38

4.5.1. Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 38

4.5.2. Hasil Uji Kelayakan Model Regresi ... 39

4.5.3. Hasil Uji Hipotesis ... 40

4.6. Tanggapan Responden Terhadap Variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan... 41

4.6.1. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Indikator Akuntabilitas ... 41

4.6.2. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Indikator Manajemen... 42

4.6.3. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Indikator Transparansi ... 44

4.6.4. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Indikator Keseimbangan Antar Generasi... 46

4.6.5. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Indikator Evaluasi Kinerja... 47

4.6.6. Ringkasan Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Variabel Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan... 49

4.7. Tanggaoan Responden terhadap Variabel Kualitas Laporan Keuangan ... 50

4.5.1. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Indikator Tujuan Laporan Keuangan... 50

4.5.2. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Indikator Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan... 52

4.5.3. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Indikator Unsur Laporan Keuangan... 54

4.5.4. Ringkasan Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Variabel Kualitas Laporan Keuangan ... 56

4.8. Pembahasan ... 57

(17)

iii

BAB V SIMPULAN ... 62

5.1. Simpulan ... 62

5.2. Keterbatasan Penelitian ... 63

5.3. Saran ... 64 DAFTAR PUSTAKA

(18)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4 Daftar SKPD yang Disebar Kuesioner ... 31

Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Responden ... 32

Tabel 4.2. Karakteristik Responden ... 33

Tabel 4.3. Analisis Statistik Deskriptif... 35

Tabel 4.4. Hasil UjiProduct Moment Pearson ... 37

Tabel 4.5. Hasil Uji Reliabilitas ... 38

Tabel 4.6. Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 39

Tabel 4.7. Hasil Uji t Kelayakan Model Regresi... 39

Tabel 4.8. Hasil Uji Hipotesis ... 40

Tabel 4.6.1 Kewajiban Melaporkan dan Mempertanggungjawabkan Hasil Pencapaian Target Kerja Serta Diutamakannya Pertanggungjawaban Atas Laporan Keuangan ... 41

Tabel 4.6.2 Pelaksanaan Manajemen Telah Dilakukan Dengan Efektif dan Efisien, Laporan Keuangan yang Disusun Dapat Membantu Mengevaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dalam Periode Pelaporan.... 43 Tabel 4.6.3 Laporan Keuangan Telah Disajikan Secara Terbuka dan Jujur Sesuai

(19)

v

Keuangan Telah Disajikan Secara Transparan dan Terbuka Untuk Masyarakat ... 45 Tabel 4.6.4 Laporan Keuangan yang Disusun Telah Menyajikan Informasi

Kecukupan Alokasi Dana yang Telah Ditetapkan, Dapat Membantu Mempertimbangkan Beban yang Kemungkinan Akan Ditanggung Periode Selanjutnya ... 46 Tabel 4.6.5 Adanya Penilaian Kinerja Secara Rutin, Tujuan Evaluasi Kinerja

Untuk Menghasilkan Hasil Kerja Sesuai yang Direncanakan... 48 Tabel 4.6.6 Ringkasan Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Penerapan

SAP... 49 Tabel 4.7.1 Laporan Keuangan Telah Menyediakan Informasi Mengenai

Sumber dan Alokasi Sumber Daya Ekonomi, Kecukupan

Penerimaan, Hasil yang Telah Dicapai, Bagaimana Kebutuhan Kas Dipenuhi, Posisi dan Kondisi Keuangan Pemerintah serta Perubahan Posisi Keuangan Pemerintah ... 51 Tabel 4.7.2 Laporan Keuangan Disusun Berdasarkan Prinsip Basis Akuntansi,

Nilai Historis, Realisasi, Substansi Mengungguli Bentuk Formal, Periodisitas, Konsistensi, Pengungkapan Lengkap, dan Penyajian Wajar ... 53 Tabel 4.7.3 Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan

Catatan Atas Laporan Keuangan ... 55 Tabel 4.7.4 Ringkasan Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Kualitas

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Tabulasi Jawaban Responden Lampiran 3 Uji Validitas

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

(22)

2

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tersebut, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2004 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Standar Akuntansi Pemerintahan merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Dengan demikian, Standar Akuntansi Pemerintahan merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia (Subaweh dan Anggraini, 2008).

Dewasa ini, tuntutan masyarakat terhadap pelayanan publik yang ekonomis, efektif, transparan, akuntabel, handal dan responsif semakin besar, termasuk dalam pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah. Pemerintah Pusat dan Daerah telah diwajibkan untuk menyajikan laporan keuangan daerah sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan pemerintah yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 lampiran 2 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, maka Komponen Laporan Keuangan Pemerintah Daerah terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

(23)

3

karena pentingnya Standar Akuntansi Pemerintahan ini, maka setiap penyusunan laporan keuangan harus mengikuti standar ini.

Kepala Daerah melaksanakan pertanggungjawaban keuangan yang berhubungan dengan integritas keuangan, pengungkapan dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang tercermin di dalam Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang akan dipertanggungjawabkan pada DPRD setahun sekali atau diakhir masa jabatannya. Laporan keuangan yang berkualitas menunjukkan bahwa Kepala Daerah bertanggungjawab sesuai dengan wewenang yang dilimpahkan kepadanya dalam pelaksanaan tanggungjawab mengelola organisasi. Menurut situs berita di internet, BPK RI telah melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang dengan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Selain itu, selama rentang waktu 2005 sampai 2013 Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang telah tujuh kali mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Hasil ini menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan dalam kualitas laporan keuangan yang telah disajikan.

(24)

4

Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) yang mengaitkan adanya hubungan Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Prinsip Good Governance menyatakan bahwa Implementasi Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh lemah terhadap prinsip-prinsip Good Governancepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten.

Hal yang sedikit berbeda ditunjukkan oleh penelitian dari Permana (2011) yang berjudul pengaruh penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan dan implikasinya pada akuntabilitas survey pada Dinas Kota Bandung menyatakan bahwa Sumber Daya Manusia lebih berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan dibandingkan dengan penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan yang masih dinilai tidak berpengaruh pada Dinas Kota Bandung.

Berdasarkan temuan dan fenomena yang telah diuraikan di atas dapat dilihat adanya kontradiksi atau perbedaan hasil-hasil dari penelitian yang telah dilakukan dari penelitian sebelumnya, maka penulis tertarik untuk mengambil judul

(25)

5

Pemerintahan dan kualitas laporan keuangan serta kontribusi perbaikan alat perhitungan dengan kuesioner yang dimodifikasi dari penelitian Wijaya (2011) dan Sari (2013).

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dilihat bahwa dalam penyusunan laporan keuangan di Pemerintah Daerah sering mengalami ketidaksesuaian laporan yang dibuat oleh PPK-SKPD (Pejabat Penatausahaan Keuangan-Satuan Kerja Perangkat Daerah) pada saat melakukan penjurnalan, pembukuan dan pelaporan keuangan dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, sehingga SKPKD (Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah) harus melakukan koreksi terhadap laporan keuangan dahulu. Maka pembuatan laporan keuangan daerah yang melalui proses konsolidasi laporan keuangan seluruh SKPD sering tidak tepat waktu. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. PPK-SKPD tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam penyusunan laporan keuangan.

2. Tidak memadainya kompetensi SDM Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang dalam menyusun laporan keuangan di pemerintah.

3. Kualitas Laporan Keuangan belum sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan yang berlaku.

(26)

6

5. Minimnya anggaran pendidikan dan pelatihan di SKPD-SKPD tentang penyusunan laporan keuangan.

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penulisan ini adalah apakah penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan yang disusun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengevaluasi kesesuaian penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dalam penyusunan laporan keuangan daerah Kabupaten Tulang Bawang. 2. Untuk mengetahui Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah pada

Kabupaten Tulang Bawang.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang.

1.3.2 Manfaat Penelitian A. Manfaat Teoritis

(27)

7

B. Manfaat Praktis

Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Akademik

a. Bagi dunia pendidikan, penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan data empiris bagi pembangunan ilmu pengetahuan.

b. Sebagai informasi bagi rekan-rekan mahasiswa dalam mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai standar akuntansi pemerintahan.

2. Manfaat Praktis

(28)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Standar Akuntansi Pemerintahan

Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan pasal 9 menyatakan bahwa dengan diberlakukannya peraturan ini maka Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Dengan demikian, Peraturan Pemerintahan Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan telah menggantikan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 yang berbunyi: “Standar Akuntansi Pemerintah yang

selanjutnya disebut SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah”.

(29)

9

pemerintah melalui penyusunan dan pengembangan standar akuntansi pemerintah, termasuk mendukung pelaksanaan penerapan standar tersebut.

Standar Akuntansi Pemerintahan ini sangat diperlukan guna menjamin konsistensi dalam pelaporan keuangan dan untuk menghindari timbulnya implikasi negatif tentang rendahnya reliabilitas dan objektivitas informasi yang disajikan dalam laporan keuangan sehingga dapat menimbulkan kesulitan dalam pengauditan. Dalam rangka mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara/Daerah, pemerintah wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN/APBD yang berupa laporan keuangan. Bentuk dan isi laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang telah menerapkan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Peraturan Pemerintahan Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan lampiran 2, dimana basis yang digunakan masih basis kas menuju akrual/Cash Toward Accrual karena pemerintahan Kabupaten Tulang Bawang belum mampu untuk menerapkan basis akrual. Berdasarkan hal tersebut laporan keuangan sektor publiknya meliputi: 1. Laporan Realisasi Anggaran

2. Neraca

3. Laporan Arus Kas

4. Catatan atas Laporan Keuangan

2.1.1 Ruang Lingkup Standar Akuntansi Pemerintahan

(30)

10

organisasi yang dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan. Sesuai dengan peraturan yang berlaku saat ini yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 lampiran 2, maka ruang lingkup yang mencakup Standar Akuntansi Pemerintah yaitu laporan keuangan untuk tujuan umum disusun dan disajikan dengan basis kas menuju akrual/cash toward accrual. Pernyataan Standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam menyusun laporan keuangan suatu entitas pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan laporan keuangan konsolidasian, tidak termasuk perusahaan negara/daerah.

Adapun ruang lingkup Standar Akuntansi Pemerintah ini mengacu pada kerangka konseptual yang merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan yang selanjutnya dapat disebut standar. Kerangka konseptual ini membahas:

1. Tujuan kerangka konseptual;

2. Lingkungan akuntansi pemerintahan;

3. Pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna; 4. Entitas akuntansi dan entitas pelaporan;

5. Peranan dan tujuan pelaporan keuangan, komponen laporan keuangan, serta dasar hukum;

6. Asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi akuntansi; dan

(31)

11

Dalam penelitian ini digunakan indikator yang mengikuti penelitian sebelumnya dari Wijaya (2011) yaitu indikator akuntabilitas, manajemen, transaparansi, keseimbangan antar generasi, dan evaluasi kinerja yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dalam bagian peranan pelaporan keuangan.

Adanya laporan keuangan adalah untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan operasional pemerintahan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Setiap entitas pelaporan memiliki kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam kegiatan secara sistematis dan terstruktur dalam suatu periode pelaporan untuk kepentingan: a. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan suatu kewajiban melaporkan dan bertanggungjawab atas keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai hasil yang telah ditetapkan sebelumnya, lewat media pertanggungjawaban yang dilakukan secara berkala (Mardiasmo, 2005).

b. Manajemen

(32)

12

c. Transparansi

Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh ats pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.

d. Keseimbangan Antar Generasi

Keseimbangan antar generasi bertujuan untuk membantu para pengguna untuk mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut. e. Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja merupakan proses penilaian yang sistematis dari pekerjaan pegawai dan potensi yang dapat dikembangkan sehingga diharapkan dapat menghasilkan suatu hasil kerja yang tepat guna berdasarkan visi, misi, sasaran serta tujuan yang jelas (Mangkunegara, 2009). Evaluasi kinerja bertujuan untuk mencapai kinerja yang telah direncanakan.

2.1.2 Tujuan dan Peranan Standar Akuntansi Pemerintahan serta Hubungannya Penerapannya dengan Pengelolaan Keuangan Daerah

(33)

13

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintahan digunakan sebagai acuan bagi:

1. Penyusun standar dalam melaksanakan tugasnya;

2. Penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar;

3. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan standar; dan

4. Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan pada laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar.

Kerangka Konseptual ini berfungsi sebagai acuan dalam hal terdapat masalah akuntansi yang belum dinyatakan dalam standar akuntansi pemerintahan. Dalam hal terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar, maka ketentuan standar diunggulkan relatif terhadap kerangka konseptual ini. Dalam jangka panjang, konflik demikian diharapkan dapat diselesaikan sejalan dengan pengembangan standar akuntansi pemerintahan dimasa depan. Kerangka konseptual ini berlaku bagi pelaporan keuangan pemerintah pusat dan daerah.

(34)

14

menyatakan: “Laporan keuangan pemerintah daerah disusun dan disajikan sesuai

dengan Standar Akuntansi Pemerintahan yang ditetapkan dengan Peraturan

Daerah”.

Dari hal-hal yang telah disampaikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang saling berpengaruh antara Standar Akuntansi Pemerintahan dengan laporan keuangan pemerintah. Hal tersebut dapat dilihat dari pernyataaan bahwa Standar Akuntansi Pemerintahan dibutuhkan dalam rangka pengelolaan keuangan daerah, yaitu penyusunan laporan pertanggungjawaban APBD berupa Laporan Keuangan Daerah. Standar Akuntansi Pemerintahan merupakan standar yang harus diikuti dalam penyajian laporan keuangan pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah. Pada dasarnya, pembuatan laporan keuangan adalah suatu bentuk kebutuhan transparansi dan akuntabilitas yang berupa keterbukaan pemerintah atas aktivitas pengelolaan sumber daya publik (Mardiasmo, 2006).

(35)

15

peranan akuntansi pemerintahan pada pengelolaan keuangan daerah yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan kesejahtaraan masyarakat dapat dikaitkan dengan besar kecilnya nilai APBD.

2.2 Kualitas Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan alat yang menunjukkan kinerja dari Kepala Daerah untuk bertanggungjawab atas wewenang yang telah diberikan kepadanya dalam mengelola organisasi yang ada di bawah kepemimpinannya. Kualitas diartikan sebagai kesesuaian dengan standar yang diukur berbasis kadar ketidakpastian dan dicapai melalui pemeriksaan (Mulyana, 2010). Laporan keuangan sektor publik berbeda dengan laporan keuangan sektor swasta. Pada hakekatnya, laporan keuangan digunakan penggunanya untuk pengambilan keputusan serta mengadakan evaluasi atas sumber daya yang digunakan.

Kualitas laporan keuangan daerah diartikan oleh sebagai suatu proses pencatatan, suatu proses dari transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode dan merupakan bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyat atas dana publik dari pajak, retribusi atau transaksi lainnya (Permana, 2011). Oleh karena itu, pemerintah selaku penyedia laporan keuangan daerah harus menyediakan informasi yang akurat, relevan, tepat waktu dan dapat dipercaya. Untuk itulah pemerintah memerlukan suatu standar yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan tersebut.

Adapun karakteristik kualitatif dari laporan keuangan terbagi menjadi beberapa hal (Bastian, 2001) yaitu:

(36)

16

2. Kualitas Primer : relevan (nilai prediksi, tepat waktu, nilai umpan balik), andal (daya uji, netral, tepat saji)

3. Kualitas Sekunder : konsisten, komparatif

4. Kendala : materialitas, konservatif, biaya manfaat

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan atau PSAP menjelaskan definisi laporan keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Laporan keuangan menjadi alat yang digunakan untuk menunjukkan kinerja dan pelaksanaan fungsi pertanggungjawaban dalam suatu entitas. Adapun menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan angka 16 untuk pengguna laporan keuangan pemerintah dapat dikelompokkan menjadi :

1) Masyarakat,

2) Wakil rakyat, lembaga pengawas dan lembaga pemeriksa,

3) Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman, dan

4) Pemerintah.

(37)

17

Laporan keuangan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Dalam situasi tertentu tanggal laporan dapat berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan dengan satu periode yang lebih panjang atau lebih pendek dari satu tahun, entitas pelaporan mengungkapkan informasi berikut:

1) Bahwa alasan penggunaan periode laporan tidak satu tahun.

2) Fakta bahwa jumlah komporatif untuk laporan tertentu seperti laporan arus kas dan catatan lain yang terkait tidak dapat dibandingkan.

Laporan keuangan diidentifikasikan dan dibedakan secara jelas dari informasi lainnya dalam dokumen terbitan yang sama. Pernyataan SAP hanya berlaku untuk laporan keuangan dan bukan untuk informasi lainnya yang disajikan dalam suatu laporan tahunan. Oleh karena itu, pengguna laporan keuangan harus dapat membedakan informasi yang disajikan menurut Standar Akuntansi Pemerintahan dan informasi lainnya yang bukan merupakan subjek yang diatur dalam pernyataan standar ini. Karakteristik laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Karakteristik laporan keuangan menurut Peraturan Pemerintah nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan adalah:

1. Relevan

(38)

18

informasi keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Adapun informasi yang relevan adalah informasi yang memiliki: a) Memiliki manfaat umpan balik (feedback)

b) Memiliki manfaat prediksi (predictive value) c) Tepat waktu (Timeliness)

d) Lengkap (Completeness) 2. Andal

Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur serta dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakikat atau penyajian tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial akan menyesatkan, informasi yang andal harus memenuhi karakteristik sebagai berikut: a) Disajikan secara jujur

b) Dapat diverifikasi c) Netralitas

3. Dapat dibandingkan

Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan diperiode sebelumnya atau laporan keuangan lainnya. Perbandingan tersebut dapat dilakukan secara internal dan eksternal.

4. Dapat dipahami

(39)

19

disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna yang diasumsikan memiliki pengetahuan atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan.

Pentingnya kualitas dari laporan keuangan akan berguna untuk memudahkan pengguna laporan keuangan untuk memahami isi dari laporan keuangan tersebut. Dalam hal ini, diasumsikan bahwa pengguna laporan keuangan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis serta akuntansi. Bagi pemerintah daerah, penyusunan laporan keuangan yang berkualitas merupakan suatu kewajiban. Kualitas laporan keuangan daerah akan mencerminkan tertib pengelolaan keuangan pemerintah daerah. Indikator dari laporan keuangan daerah yang berkualitas adalah dengan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diberikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan pemerintah daerah.

2.3 Penelitian Terdahulu

(40)

20

yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan memberikan kontribusi kuesioner yang diadopsi dari Wijaya (2011) dan Sari (2013).

Penelitian yang dilakukan oleh Subaweh dan Nugraheni (2008) menyatakan bahwa penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh sangat lemah terhadap kualitas laporan keuangan yang dibuat oleh Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional serta dengan adanya penerapan SAP didukung oleh adanya sarana dan prasarana yang diterapkan membuat laporan keuangan keuangan yang disajikan oleh Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional telah memenuhi karakteristik laporan keuangan yaitu andal, relevan, dapat dibandingkan dan dapat dipahami.

Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Kusumah (2012) yang menyatakan bahwa Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) yang mengaitkan adanya hubungan Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Prinsip Good Governance dengan objek penelitian yang dilakukan di Provinsi Jawa Barat dan Banten menyatakan bahwa Implementasi Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh lemah terhadap prinsip-prinsipGood Governancepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten.

(41)

21

Namun, penelitian dari Permana (2011) dengan objek penelitian pada Dinas Kota Bandung menyatakan bahwa Sumber Daya Manusia lebih berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan dibandingkan dengan pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan yang masih dinilai tidak berpengaruh.

Berdasarkan hasil penelitian yang masih terdapat mix finding, maka peneliti tertarik untuk meneliti kembali Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan dengan objek penelitian pada Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang.

2.4 Model Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya , model dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

2.5 Pengembangan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tapi belum ada pembuktian secara empiris (relevan). Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka hipotesis untuk penelitian ini adalah “Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang”.

Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan

Kualitas Laporan Keuangan

(42)

22

Hal ini didukung dengan adanya pernyataan dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 pasal 184 ayat 3 tentang Pemerintahan Daerahmenyatakan: “Laporan

keuangan Pemerintah Daerah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar

Akuntansi Pemerintahan yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah”. Dengan

(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:2) pengertian metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian ini merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

(44)

✂ ✄

Dalam penelitian ini, populasi yang dipilih adalah pegawai SKPD Kabupaten Tulang Bawang dengan purposive sampling yaitu penentuan sampel yang dilakukan dengan menetapkan standar-standar tertentu yang peneliti kehendaki. Syarat yang harus dipenuhi responden penelitian adalah pegawai yang sudah ditetapkan sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan terlibat dan berwenang dalam penyusunan laporan keuangan daerah sebagai Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK).

3.3 Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah: 1. Data Primer

(45)

☎ ✆

2. Data Sekunder

Data yang meliputi peraturan-peraturan pemerintah tentang Standar Akuntansi Pemerintah di Kabupaten Tulang Bawang. Selain itu, peneliti juga menggunakan data yang sudah diolah yang bersumber dari Pemerintahan Kabupaten Tulang Bawang seperti sejarah singkat Pemerintahan Kabupaten Tulang Bawang.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan dua cara, yaitu Penelitian Lapangan (Field Research) dan studi kepustakaan (Library Reseach).Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan dengan cara:

1. Penelitian Lapangan

a. Kuesioner, dengan menggunakan kuesiner tertutup yaitu suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada orang-orang yang menjadi responden dalam penelitian untuk mendapatkan respons atas pertanyaan yang diberikan tersebut.

b. Dokumentasi, pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen-dokumen yang terdapat pada Kabupaten Tulang Bawang, mulai dari literatur dan buku-buku yang ada. Adapun dokumen-dokumen yang menggambar sejarah Kabupaten Tulang Bawang yang menerangkan struktur organisasi pada Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang.

2. Studi Kepustakaan (Library Reseacrh)

(46)

✝6

diteliti. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk memperoleh sebanyak mungkin teori yang diharapkan akan dapat menunjang data yang dikumpulkan dan pengolahannya lebih lanjut dalam penelitian ini.

3.5 Operasional Variabel Penelitian

(47)

✞ ✟

(48)

✠8

SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 tahun 2010)

• Akuntabilitas

Suatu proses pencatatan, suatu proses dari transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode dan merupakan bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyat atas dana publik dari pajak, retribusi atau transaksi lainnya. (Sari, 2013)

Uji kualitas data dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen penelitian. Pengujian terhadap kualitas data penelitian ini dapat dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan programStatistical Product and Service Solution(SPSS).

1. Uji Validitas

(49)

✡ ☛

antar pertanyaan. Pertanyaan yang memiliki korelasi rendah dengan butir pertanyaan lain dinyatakan tidak valid (Sugianto, 2009). Uji validitas dilakukan dengan melakukan uji korelasi pearson product moment antara masing-masing skor indikator item pertanyaan dengan total skornya. Suatu pertanyaan dinyatakan valid jika nilai r-hitng yang merupakan nilai korelasi item butir dengan skor total signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2011). Pertanyaan yang tidak valid harus dikeluarkan dari model kemudian dihitung lagi perhitungan korelasinya.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas memiliki arti keterpercayaan, keterandalan, konsistensi dan sebagainya. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu konstruk yang sama atau stabilitas kuesioner jika digunakan dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011). Suatu kuesioner dikatan reliabel jika jawaban seseorang dalam kuesioner tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kriteria yang digunakan dalam uji ini adalah one shot yang berarti satu kali pengukuran saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lainnya atau dengan kata lain mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Dalam pengujiannya, suatu kuesioner dikatan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha diatas 0,6 dan sebaliknya (Ghozali, 2011).

3.7 Pengujian Hipotesis

(50)

☞ ✌

karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana umumnya digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Tujuan dilakukannya pengujian hipotesis adalah untuk melihat sebesar besarnya pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan. persamaan regresi yang dapat dibentuk adalah:

Y = a + Bx Keterangan :

Y : Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X : Variabel independen

a : Konstanta (nilai Y apabila X = 0)

b : Koefisien regresi (nilai peningkatan jika bernilai positif ataupun penurunan jika bernilai negatif)

Kriteria pengambilan keputusan untuk penerimaan atau penolakan hipotesis adalah:

1. Ha diterima, bila p value ≤ 0,05 atau bila signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05. Hal ini berarti model regresi dalam penelitian ini layak untuk digunakan dalam penelitian.

2. Ha ditolak, bilap value ≥ 0,05 atau bila signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05. Hal ini berarti model regresi dalam penelitian ini tidak layak untuk digunakan dalam penelitian.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

(51)

62

BAB V SIMPULAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat adanya pengaruh penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan. Objek dalam penelitian ini adalah pegawai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan yang ada pada bidang penyusunan laporan keuangan yang merupakan Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) pada masing-masing SKPD tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah SKPD pada Kabupaten Tulang Bawang.

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan uji regresi linear sederhana dengan hasil yang menunjukkan bahwa hipotesis (Ha) didukung yang menyatakan bahwa penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan secara statistik berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan di Kabupaten Tulang Bawang.

(52)

63

pemahaman atas Standar Akuntansi Pemerintahan yang dilakukan oleh responden telah cukup baik sehingga dapat menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan yang baik pula dalam penyusunan laporan keuangan. Hasil penelitian pada variabel kualitas laporan keuangan juga menunjukkan secara keseluruhan jawaban dari responden untuk seluruh indikator adalah baik. Hal ini dapat diartikan bahwa dengan Standar Akuntansi Pemerintahan yang diterapkan dengnan baik akan berdampak baik pula bagi kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang. Peningkatan atas kualitas laporan keuangan di Kabupaten Tulang Bawang dinyatakan pula sudah sesuai dengan penelitian ini yang terlihat dari opini BPK 2014 adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Sebaliknya, penelitian ini dinyatakan tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Permana (2011) yang menyatakan bahwa penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

(53)

64

Kemudian, hal-hal lain yang termasuk dalam keterbatasan penelitian ini adalah seperti peneliti tidak memperhatikan latar belakang responden, apakah pernah mendapatkan pelatihan penyusunan laporan keuangan atau tidak. Hal ini akan berpengaruh dari jawaban yang akan diberikan responden atas pertanyaan-pertanyaan yang ada pada kuesioner yang telah disebar.

Kuesioner yang diberikan pada masing-masing SKPD tidak menjamin sepenuhnya pengisian dilakukan dengan akurat oleh pejabat terkait. Ini menjadi salah satu kelemahan penelitian yang menggunakan kuesioner karena peneliti tidak mungkin untuk menunggu hasil tanggapan responden hanya dalam satu hari.

Selanjutnya, peneliti hanya melakukan penelitian dengan sampel Kabupaten Tulang Bawang sebagai salah satu kabupaten dengan opini wajar dengan pengecualian (WTP). Hal ini menyebabkan generalisasi yang rendah dalam penelitian ini.

Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan pengumpulan datanya. Walaupun penelitian ini dilakukan dengan self-report approach alamiah dan nyata, tetapi pilihan dari metode pengumpulan data ini bagaimanapun juga memberikan kelemahan pada penelitian ini.

5.3 Saran

(54)

65

dan memperluas objek penelitian dengan mengambil sampel kabupaten/kota dengan opini laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat mengeksplorasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan karena masih ada banyak faktor yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan yang dapat peneliti simpulkan selama dilakukan penelitian misalnya latar belakang responden apakah memiliki basis akuntansi atau tidak, apakah responden pernah mendapat pelatihan penyusunan laporan keuangan atau tidak dan sebagainya. Kemudian, kebijakan akuntansi yang terapkan di tiap-tiap daerah juga dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan serta komitmen dari pimpinan untuk memberikan perintah dalam rangka peningkatan kualitas laporan keuangan daerah.

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Akuntan Indonesia. 2009. Laporan Keuangan Daerah Edisi nomor 18/Tahun III/2009. Jakarta

Amalia Safitri, Ratna. 2009. Aksesibilitas, Penyajian dan Penggunaan Informasi Keuangan Daerah (Studi Empiris di Kabupaten Semarang). Skripsi. Universitas Negeri Semarang

Bastian, Indra. 2001. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Yogyakarta: BPFF Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Edisi

3. BP Undip. Semarang

Hartina, Silka. 2009. Analisis Penyajian Laporan Keuangan Daerah pada Pemerintah Kabupaten Langkat. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara. Medan

Jogiyanto, 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi

Mardiasmo, 2004. Akuntansi Sektor Publik, Edisi Kedua. Yogyakarta: Penerbit Andi

Masyhuri dkk. 2009. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung : Refika Aditama

Peraturan Bupati Nomor B/11/III.01/HK/TB/2012. Tulang Bawang

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2006. Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Standar Akuntansi Pemerintah. Jakarta

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005. Standar Akuntansi Pemerintah. Jakarta

(56)

Permana, Irvan. 2011. Pengaruh Penerapan Standar Akutansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Implikasinya pada Akuntabilitas Survei pada Dinas Kota Bandung. Skripsi. Universitas Komputer Indonesia. Bandung

Priyono, Nuwun. 2012. Perkembangan Akuntansi Pemerintahan di Indonesia Periode Sebelum Reformasi Sampai dengan Pasca-Reformasi. Majalah Ilmiah Dinamika Vol. 37 No.1; 8193

Puspita Sari, Winda. 2011. Analisa Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Padang. Skripsi. Universitas Andalas. Padang

Sari, Diana. 2013. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan, Penyelesaian Temuan Audit Terhadap Penelitian Pripsip-Pripsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. Simposium Nasional Akuntansi. Universitas Widyatama. Bandung Subaweh, dan Nugraheni. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Terhadap

Kualitas Laporan Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi. Sugiyono. 2009.Metode Penelitian Bisnis.Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi. Jakarta: PT Bina Aksara halaman 66

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003.Keuangan Negara. Jakarta Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004.Otonomi Daerah. Jakarta Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004.Perbendaharaan Negara. Jakarta Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008.Pemerintahan Daerah. Jakarta

Wijaya, Lito. 2011. Pengaruh Penerapan SAP terhadap Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tulang Bawang. Skripsi. Universitas Sumatera Utara

Website:

http://www.bandarlampung.bpk.go.id/?p=2155 http://www.wikiapbn.org/artikel/Neraca

Referensi

Dokumen terkait

Seberapa besar pengaruh profitabilitas, risiko keuangan, nilai perusahaan, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan institusional baik secara parsial maupun

Kompetensi Dasar: 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energy panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa

Selain dokumen persiapan proyek lainnya (seperti Feasibility Study atau FS), Klien harus mempersiapkan dan mengungkapkan dokumen-dokumen Perlindungan Lingkungan dan Sosial

Kemudian untuk fasilitas yang diberikan kepada tenaga kerja yang sudah diangkat menjadi karyawan tetap sama dengan buruh harian lepas, namun karyawan tetap

Secara umum, kegiatan KPL di SMK Negeri 1 Blitar berjalan dengan baik, namun terdapat beberapa kendala yang dialami, salah satunya adalah mahasiswa kesulitan dalam memantau

masyarakat luas dalam penegakan hukum untuk memberantas korupsi serta Mempercepat Reformasi Birokrasi untuk meningkatkan pelayanan masyarakat 7. Meningkatkan

Hasil penelitian usia terbanyak pada usia 46-55 tahun (37%), jenis kelamin terbanyak yaitu perempuan (85,2%), kadar total kolesterol rerata 212,67±77,348, dosis

Alur penelitian PTK yang dilakukan mengikuti alur yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart (dalam Ritawati dan Yetti, 2008:69)), menyatakan , ”Proses penelitian