• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengaman Laboratorium Modern Berbasis PLC Siemens Logo! 230 RC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pengaman Laboratorium Modern Berbasis PLC Siemens Logo! 230 RC"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Modern Laboratory Security System Based on PLC Siemens Logo! 230 RC

By

Hendro Wahyudi

The research of

is done. The purpose of this research is to create the integrated security system on the laboratory that work automatically. Because up till now, the incident and security disruption tackling in the laboratory with manual system is not yet optimal. Therefore, the integrated security system that work automatically is required to settle the weakness of manually security system as we done in this research. The PLC Siemens Logo! 230 RC is used as main control system. This system is equipped with the two infrared detector module, the smoke detector module and the temperature switch module as the input component of the system and the alarm module, the fire extinguishes module, fan and the lighting lamp as the output component that controlled by the system. The work principle of this system is used the simple control engineering, by taking the benefit from physical variable alteration as the system parameter. The physical variable that used in this system are temperature, smoke concentration and light intensity. The result from testing this system is acertainable that the phototransistor that used in this system have the best response at the angle of light incidence is 00with the range betwen the transmitter and receiver is not more than three meters. The alteration of the light intensity from LED is not linier, but will be change with factor 1/(r2R) and the highest intensity is

0,594834 W/m2at the 10 k Ohm of resistance with the range of measurement at 3 cm from the LED and the lower intensity is 0,31307 W/m2at the 19 k Ohm of resistance with the range of measurement is 3 cm from the LED. The LM 35 sensor is have the linear response with the output alteration is 10 mV per 10C increasing temperature.

(2)

ABSTRAK

Sistem Pengaman Laboratorium Modern Berbasis PLC Siemens Logo! 230 RC

Oleh Hendro Wahyudi

ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menciptakan sebuah sistem keamanan terpadu yang bekerja secara otomatis pada laboratorium. Karena selama ini penanggulangan kecelakaan dan gangguan keamanan di dalam laboratorium menggunakan sistem keamanan yang bersifat manual dirasakan masih belum optimal. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem keamanan laboratorium terpadu yang bekerja secara otomatis untuk mengatasi kelemahan yang ada pada sistem keamanan yang bersifat manual sebagaimana yang dilaksanakan dalam penelitian ini. Pada penelitian ini, PLC Siemens Logo! 230 RC digunakan sebagai perangkat kendali utama sistem. Sistem ini dilengkapi dengan dua buah modul detektor infra merah, modul detektor asap dan modul temperature switch

sebagai komponen input sistem, serta modul alarm, modul pemadam api, kipas angin dan lampu penerangan sebagai komponen output yang diatur oleh sistem. Prinsip kerja dari sistem ini adalah menggunakan teknik pengendalian sederhana, dengan memanfaatkan perubahan variabel fisis sebagai parameter sistem. Variabel fisis yang digunakan pada sistem ini adalah suhu, konsentrasi asap, dan intensitas cahaya. Dari hasil pengujian sistem ini diketahui bahwa, fototransistor yang digunakan memiliki tanggapan yang paling baik pada sudut datang sinar sebesar 00 dan jarak antara transmitter dengan receiver tidak lebih dari tiga meter. Perubahan intensitas cahaya dari lampu LED tidak bersifat linier, tetapi berubah dengan faktor sebesar 1/(r2R)

dengan nilai intensitas tertinggi sebesar 0,594834 W/m2pada tahanan 10 k Ohm dan jarak pengukuran sebesar 3 cm dari lampu. Sedangkan nilai intensitas terendah sebesar 0,31307 W/m2 pada tahanan 19 k Ohm dan jarak pengukuran sebesar 3 cm dari lampu. Sensor LM35 memiliki tanggapan yang bersifat linier, dengan perubahan tegangan keluaran sebesar 10 mV pada setiap kenaikan suhu sebesar 10C.

(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah menyelesaikan penelitian ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Bentuk pengendalian terhadap variabel-variabel fisis dilakukan dengan

cara menggunakan rangkaian komparator sebagai bentuk proses

pengendalian tahap awal, dan diteruskan ke PLC sebagai bentuk proses

pengendalian utama yang bertujuan untuk menerjemahkan kondisi dari variabel-variabel fisis tersebut kedalam suatu aksi pengendalian yang

bekerja secara otomatis.

2. Fototransistor yang digunakan pada penelitian ini memiliki tanggapan

yang paling baik pada sudut datang sinar sebesar 00 dan jarak antara

transmitter dengan receiver tidak lebih dari tiga meter.

3. Perubahan intensitas cahaya dari lampu LED tidak bersifat linier,

tetapi berubah dengan faktor sebesar 1/(r2R) dengan nilai intensitas

tertinggi sebesar 0,594834 W/m2 pada tahanan 10 k Ohm dan jarak

pengukuran sebesar 3 cm dari lampu. Sedangkan nilai intensitas

terendah sebesar 0,31307 W/m2 pada tahanan 19 k Ohm dan jarak

(4)

93

4. Sensor LDR memiliki tanggapan yang bersifat linier terhadap

perubahan intensitas cahaya sebagaimana yang telah diperlihatkan

pada Gambar 4.3 dan 4.4.

5. Sensor LM35 memiliki tanggapan yang bersifat linier, dengan

perubahan tegangan keluaran sebesar 10 mV pada setiap kenaikan suhu sebesar 10C.

B. Saran

Kritik dan saran sangat diperlukan dalam pengembangan dari hasil yang telah

diperoleh pada penelitian ini. Adapun saran-saran dari peneliti untuk

pengembangan lebih lanjut mengenai sistem ini adalah sebagai berikut.

1. Perlu dilakukan penelitian secara kuantitatif yang mampu

menunjukkan pengaruh konsentrasi asap terhadap intensitas cahaya

yang mampu diteruskan ke sebuah sensor optik pada modul detektor

asap.

2. Sistem keamanan laboratorium ini dapat dikembangkan dengan

menggunakan perangkat pengendali lain seperti menggunakan

(5)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laboratorium merupakan unsur pelaksana teknis penunjang pelaksanaan tugas

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam satu cabang

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sesuai dengan keperluan bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi serta kesenian tertentu. Disamping sebagai tempat praktikum mahasiswa dan tempat dosen atau peneliti melakukan penelitian,

laboratorium juga bisa digunakan oleh masyarakat untuk membantu memecahkan

suatu permasalahan tertentu (Tim penjaminan mutu UNILA, 2005).

Di dalam sebuah laboratorium umumnya terdapat peralatan dan zat-zat tertentu

yang memerlukan penanganan khusus, sehingga segala bentuk penyalahgunaan

peralatan dan zat-zat tersebut dapat menimbulkan resiko terjadinya kecelakaan kerja yang amat serius. Kecelakaan kerja merupakan suatu hal yang mungkin saja

dapat terjadi selama proses penelitian di dalam laboratorium, sehingga diperlukan

solusi yang tepat untuk mengantisipasi segala bentuk kecelakaan kerja yang

mungkin dapat terjadi. Adanya peralatan untuk keselamatan dan keamanan,

merupakan salah satu syarat wajib yang harus dimiliki oleh sebuah laboratorium.

Peralatan P3K, pemadam kebakaran, dan peralatan keselamatan kerja lainnya

(6)

2

dengan kebutuhan laboratorium. Namun adanya peralatan dan perlengkapan

tersebut masih dirasakan belum cukup, sehingga diperlukan suatu sistem

keamanan laboratorium terpadu yang mampu mengintegerasikan

komponen-komponen tersebut. Tujuan utama dari adanya sistem keamanan tersebut adalah untuk menciptakan dan menjaga kondisi yang aman dan terkendali untuk

melaksanakan penelitian dan kegiatan-kegiatan ilmiah lainnya di dalam

laboratorium dan melindungi aset-aset penting di dalamnya (Muchtaridi,2004).

Perkembangan teknologi dan teknik pengendalian otomatis telah banyak

diaplikasikan secara luas dalam bidang industri, pertahanan, keamanan dan

bidang-bidang lainnya. Dengan usaha menerapkan prinsip-prinsip pengendalian otomatis dan prinsip-prinsip dasar dalam ilmu fisika, penulis berkeinginan untuk

menciptakan suatu sistem keamanan laboratorium yang mampu mendeteksi

bahaya secara dini, sehingga mampu mencegah resiko terjadinya kecelakaan kerja

di dalam laboratorium serta mampu menciptakan kondisi yang aman dan

terkendali untuk melaksanakan kegiatan di dalam laboratorium.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan PLC Siemens LOGO! 230 RC sebagai komponen yang berfungsi sebagai pengendali utama sistem. Sistem ini dilengkapi

dengan dua buah sensor optik pendeteksi infra merah yang berfungsi sebagai

komponen pengaman ruangan laboratorium dari kemungkinan masuknya pencuri,

detektor asap dan sensor suhu sebagai komponen pengaman laboratorium dari

kemungkinan terjadinya musibah kebakaran. Selain itu sistem ini juga dilengkapi

(7)

terjadi kebakaran, kipas angin yang berfungsi sebagai pengatur sirkulasi udara

serta lampu penerangan yang dapat dikendalikan.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang dihadapi pada penelitian ini adalah bagaimana menciptakan

sebuah sistem pengaman laboratorium yang bekerja secara otomatis menggunakan

PLC Siemens LOGO! 230 RC sebagai pengendali utama yang dilengkapi dengan

komponen-komponen pendukung lainnya. Sistem ini diharapkan mampu

mendeteksi secara cepat segala hal yang berpotensi menimbulkan gangguan

keamanan dan keselamatan serta mampu menanggulangi gangguan tersebut dengan baik, sehingga mampu mencegah resiko terjadinya kecelakaan kerja dan

kondisi-kondisi berbahaya lainnya serta mampu menciptakan suatu kondisi yang

aman dan terkendali untuk melaksanakan kegiatan di dalam laboratorium.

C. Batasan Masalah

Permasalahan yang dihadapi pada penelitian ini dibatasi pada:

1. Besaran fisis yang digunakan sebagai variabel yang digunakan dalam sistem keamanan laboratorium ini adalah intensitas cahaya, konsentrasi

asap dan suhu ruangan.

2. Keluaran yang dihasilkan sebagai tanggapan sistem berupa modul alarm

yang berfungsi sebagai indikator kondisi darurat, modul pemadam api

yang berfungsi untuk memadamkan api, kipas angin yang berfungsi

(8)

4

3. Komponen pengendali utama yang digunakan adalah PLC Siemens

LOGO! 230RC.

D. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menciptakan sistem pengaman laboratorium yang mampu bekerja secara

otomatis menggunakan PLC Siemens LOGO! 230 RC.

2. Menerapkan prinsip pengendalian sederhana terhadap variabel-variabel

fisis yang digunakan, dalam upaya menciptakan keamanan dan

kenyamanan di dalam laboratorium.

3. Mengetahui tanggapan fototransistor, LDR dan LM35 terhadap perubahan besaran fisis yang dideteksi.

4. Mencegah resiko terjadinya kecelakaan kerja di dalam laboratorium serta

memberikan kondisi yang aman, nyaman dan terkendali dalam

melaksanakan kegiatan di dalam laboratorium.

5. Meningkatkan kualitas keamanan dan kenyamanan di dalam laboratorium.

E. Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:

1. Terciptanya suatu sistem pengaman laboratorium yang mampu bekerja

secara otomatik menggunakan PLC Siemens LOGO! 230 RC.

2. Mencegah resiko terjadinya kecelakaan kerja yang mungkin terjadi di

dalam laboratorium.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem keamanan pada kunci pintu rumah yang ada saat ini kebanyakan merupakan sistem keamanan manual berupa kunci atau gembok konvensional.. Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikaji maka penelitian ini bertujuan untuk mendesain sistem proteksi suhu panas pada motor berbasis PLC..

Tujuan penelitian ini supaya fasilitas yang ada di laboratorium dapat digunakan secara maksimal dengan cara pembelajaran sistem kontrol sehingga kita dapat

Secara bahasa Proximity Switch berarti, proximity artinya jarak atau kedekatan , sedangkan switch artinya saklar jaded efinisinya adalah sensor atau saklar otomatis yang

Sistem keamanan ini nantinya dapat memberikan sebuah peringatan berupa bel alarm jika didalam ruangan laboratorium terdapat tindak kejahatan pencurian, sehingga petugas ataupun

Selain dari itu, diharapkan desain konseptual tentang pengembangan sistem akses laboratorium berbasis sidik jari ini mampu menghasilkan sistem keamanan yang lebih

Pengujian sistem keamanan antar jaringan dilakukan dengan dengan cara membuat salah satu keadaan menjadi tidak normal pada lokasi pertama.. Bila keadaan menjadi tidak

Laporan tugas akhir ini membahas tentang proses perancangan dan pembangunan sistem informasi laboratorium untuk melayani pelanggan laboratorium MIPA Terpadu secara