• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Kenyamanan Publik Di Kawasan Dr.Mansyur Medan Ditinjau Pada Aspek Pedestrian. (Studi Kasus:Depan Pintu 4 Usu Sampai Depan R.M.Zam-Zam)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Kajian Kenyamanan Publik Di Kawasan Dr.Mansyur Medan Ditinjau Pada Aspek Pedestrian. (Studi Kasus:Depan Pintu 4 Usu Sampai Depan R.M.Zam-Zam)"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN KENYAMANAN PUBLIK DI KAWASAN DR.MANSYUR MEDAN DITINJAU PADA ASPEK PEDESTRIAN

STUDI KASUS: DEPAN PINTU 4 USU SAMPAI DEPAN R.M. ZAM-ZAM

SKRIPSI

OLEH

ABRAMS ELTON HUTAGALUNG NIM: 100406066

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

KAJIAN KENYAMANAN PUBLIK DI KAWASAN DR.MANSYUR MEDAN DITINJAU PADA ASPEK PEDESTRIAN

STUDI KASUS: DEPAN PINTU 4 USU SAMPAI DEPAN R.M. ZAM-ZAM

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Dalam Departemen Arsitektur

Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

OLEH

ABRAMS ELTON HUTAGALUNG 100406066

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

PERNYATAAN

KAJIAN KENYAMANAN PUBLIK DI KAWASAN DR.MANSYUR MEDAN

DITINJAU PADA ASPEK PEDESTRIAN.

(STUDI KASUS:DEPAN PINTU 4 USU SAMPAI DEPAN R.M.ZAM-ZAM)

SKRIPSI

Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, April 2015 Penulis,

(4)

Menyetujui

Dosen Pembimbing

(Firman Eddy ST,MT)

Judul Skripsi : Kajian Kenyamanan Publik di Kawasan Dr.Mansyur Medan

Ditinjau Pada Aspek Pedestrian.

Nama Mahasiswa : Abrams Eton Hutagalung

Nomor Pokok : 100406066

Departemen : Arsitektur

Koordinator Skripsi,

(Ir. Dwira Nirfalini Aulia, MSc., PhD.)

Ketua Program Studi,

(5)

Tanggal Lulus: 28 Januari 2015

Telah diuji pada

Tanggal : 19 Januari 2015

Panitia Penguji Skripsi

Ketua Komisi Penguji : Ir.Rudolf Sitorus, M.L.A.

Anggota Komisi Penguji : 1. Devin Defriza Harisdani ST, MT.

(6)

i

ABSTRAK

Kenyamanan merupakan suatu kondisi perasaan dan sangat tergantung pada orang yang mengalami situasi tersebut. Kita tidak dapat mengetahui

tingkat kenyamanan yang dirasakan orang lain secara langsung atau dengan observasi melainkan harus menanyakan langsung pada orang tersebut mengenai seberapa nyaman diri mereka. Kenyamanan berhak didapatkan

semua individu terutama disaat meraka menggunakan jalur pedestrian sebagai akses untuk berjalan kaki. Pedestrian adalah merupakan suatu usaha

dalam perancangan kota dimana dalam perancangannya mengutamakan kepentingan jalur pedestrian atau pejalan kaki. Salah satu permasalahan utama jalur pedestrian adalah belum terintegrasinya jalur pedestrian pejalan

kaki beserta aktivitas pendukungnya.

Penelitian ini dilakukan di kawasan Dr.Mansyur Medan depan pintu 4 USU sampai depan Rumah Makan Zam-Zam, dengan panjang jalan 200

Meter. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui fenomena-fenomena yang berhubungan dengan permasalahan jalur pedestrian atau

pejalan kaki pada kawasan kajian untuk dilakukan analisis terhadap permasalahan yang ada, kemudian memberikan gambaran dan rekomendasi

yang diharapkan dapat memberikan keluaran bagaimana jalur pedestrian yang terintegrasi dengan baik beserta aktivitas pendukung kawasan

pedestrian tersebut dan bersahabat bagi pejalan kaki.

(7)

ii

ABSTRACT

Comfort is a condition of feeling and very dependent on the person who experienced the situation. We can not determine the level of perceived convenience of others directly or by observation, but should check directly with

the person about how comfortable themselves. Leisure entitled to obtain all individuals, especially when the They use the pedestrian path as access to walk.

Pedestrian is an effort in which the urban design in its design the interests of pedestrian paths or pedestrian. One of the main problems is not yet integrated

pedestrian pedestrian pedestrian path along with supporting activities.

This research was conducted in the field Dr.Mansyur 4 USU front door to the front of Restaurant Zam-Zam, with a path length of 200 meters. This study

was conducted to determine the phenomena associated with the problem of pedestrian paths or pedestrian in the study area to do an analysis of existing problems, then provide an overview and recommendations are expected to

provide output how pedestrian path along a well-integrated support activities The pedestrian area and pedestrian friendly.

(8)

iii KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya dimampukan untuk menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur pada Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.

Selanjutnya penulis juga ingin memberikan ucapan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua saya yang telah memberikan saya semangat dan dukungan untuk menyelesaikan perkuliahan di Arsitektur USU.

2. Bapak Firman Edyy ST,MT selaku pembimbing yang telah membantu memberikan petunjuk dan pengarahan dengan sabar, tekun, tulus, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan,

motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.

3. Bapak Ir. Rudolf Sitorus, M.L.A dan Bapak Devin Defriza Harisdani,S.T.,M.T. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak Ir. N. Vinky Rahman, M.T, selaku Ketua Departemen Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen staff pengajar Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara atas semua kritik dan

(9)

iv 6. Teman-teman angkatan 2010 yang membuat suasana kelas selalu ceria

sehingga saya mendapatkan penyegaran untuk melakukan aktivitas di kampus.

7. Abang, kakak senior dan adik junior yang selalu memberikan semangat kepada saya selama masa kuliah di Arsitektur USU.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sebagai bahan penyempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi dapat memberikan manfaat

yang besar bagi semua pihak.

Medan, April 2015

Penulis

(10)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

LAMPIRAN ... BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Batasan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Kerangka Berfikir ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kenyamanan ... 6

(11)

vi

2.2 Aspek Dalam Kenyamanan ... 7

2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kenyamanan ... 7

2.4 Landasan Teori ... 12

2.5 Deskripsi Jalan Dr.mansyur ... 15

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 17

Metode Penelitian Deskriptif... . 18

3.2 Variabel Penelitian ... 20

3.3 Populasi / Sampel ... 21

3.4 Metoda Pengumpulan Data ... 22

3.5 Kawasan Penelitian ... 24

3.6 Metoda Analisa Data ... 27

BAB IV. ANILISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Perkembangan Kawasan ... 29

Sejarah Kawasan Dr.mansyur Medan... . 29

4.2 Gambaran Kawasan Lokasi Kajian ... 31

(12)

vii

4.2.2 Fisik Kawasan Kajian ... 35

4.2.3 Fisik Kawasan Kajian ... 36

4.2.4 Fisik Kawasan Kajian ... 41

4.3 Kompilasi Data Kuisioner ... 42

BABV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN ... 54

5.2 SARAN ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... ... 57

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Parkir di pinggir jalan ... 11

Gambar 2.2 : Parkir di Pedestrian Jalan ... 11

Gambar 2.3 : PKL Berjualan di Trotoar... 12

Gambar 2.4: Trotoar Jalan Yang Rusak... 12

Gambar 2.5 : PKL Depan Pintu 4 USU... 15

Gambar 2.6 : PKL Depan BNI USU... 15

Gambar 2.7 : Contoh Gambar Jalan Kolektor Sekunder... 16

Gambar 3.1 : Letak Geografis Kota Medan... 25

Gambar 3.2 : Foto Google Jalan Dr.Mansyur... 25

Gambar 3.3 : Site Lokasi Jalan Dr.Mansyur... 26

Gambar 3.4 : Denah Lokasi Penelitian... 26

Gambar 4.1 : Ayam Penyet Jakarta... 30

Gambar 4.2 : Warung Triboy... 30

Gambar 4.3 : Situasi Jalan Dr.Mansyur... 30

(14)

ix

Gambar 4.5 : Peta Lokasi Kajian Pedestrian Kawasan... 32

Gambar 4.6 : Bangunan Mix Use... 33

Gambar 4.7 : Trotoar Yang Terputus... 33

Gambar 4.8 : Trotoar Yang Naik... 33

Gambar 4.9 : Kampus USU Medan... 34

Gambar 4.10 : Jalan Pembangunan... 34

Gambar 4.11 : Depan Pintu 4 USU... 35

Gambar 4.12 : Persimpangan Jalan Pembangunan... 35

Gambar 4.13: Trotoar Jalan Depan Bank BNI USU... 36

Gambar 4.14 : Suasana Lalu Lintas Depan Pintu 4 USU... 37

Gambar 4.15 : Kondisi Trotoar Jalan di Seberang BNI USU... 37

Gambar 4.16 : Kondisi Trotoar Jalan di Seberang BNI USU... 38

Gambar 4.17 : Situasi Lalu Lintas Jalan Dr.Mansyur... 38

Gambar 4.18 : Tidak Adanya Trotoar Jalan Bagu Pejalan Kaki... 39

Gambar 4.19 : Kendaraan Yang Melawan Arah... 39

(15)

x Gambar 4.21 : Tidak Adanya GSB Pada Setiap Bangunan... 40

(16)

xi

DAFTAR TABEL

(17)

i

ABSTRAK

Kenyamanan merupakan suatu kondisi perasaan dan sangat tergantung pada orang yang mengalami situasi tersebut. Kita tidak dapat mengetahui

tingkat kenyamanan yang dirasakan orang lain secara langsung atau dengan observasi melainkan harus menanyakan langsung pada orang tersebut mengenai seberapa nyaman diri mereka. Kenyamanan berhak didapatkan

semua individu terutama disaat meraka menggunakan jalur pedestrian sebagai akses untuk berjalan kaki. Pedestrian adalah merupakan suatu usaha

dalam perancangan kota dimana dalam perancangannya mengutamakan kepentingan jalur pedestrian atau pejalan kaki. Salah satu permasalahan utama jalur pedestrian adalah belum terintegrasinya jalur pedestrian pejalan

kaki beserta aktivitas pendukungnya.

Penelitian ini dilakukan di kawasan Dr.Mansyur Medan depan pintu 4 USU sampai depan Rumah Makan Zam-Zam, dengan panjang jalan 200

Meter. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui fenomena-fenomena yang berhubungan dengan permasalahan jalur pedestrian atau

pejalan kaki pada kawasan kajian untuk dilakukan analisis terhadap permasalahan yang ada, kemudian memberikan gambaran dan rekomendasi

yang diharapkan dapat memberikan keluaran bagaimana jalur pedestrian yang terintegrasi dengan baik beserta aktivitas pendukung kawasan

pedestrian tersebut dan bersahabat bagi pejalan kaki.

(18)

ii

ABSTRACT

Comfort is a condition of feeling and very dependent on the person who experienced the situation. We can not determine the level of perceived convenience of others directly or by observation, but should check directly with

the person about how comfortable themselves. Leisure entitled to obtain all individuals, especially when the They use the pedestrian path as access to walk.

Pedestrian is an effort in which the urban design in its design the interests of pedestrian paths or pedestrian. One of the main problems is not yet integrated

pedestrian pedestrian pedestrian path along with supporting activities.

This research was conducted in the field Dr.Mansyur 4 USU front door to the front of Restaurant Zam-Zam, with a path length of 200 meters. This study

was conducted to determine the phenomena associated with the problem of pedestrian paths or pedestrian in the study area to do an analysis of existing problems, then provide an overview and recommendations are expected to

provide output how pedestrian path along a well-integrated support activities The pedestrian area and pedestrian friendly.

(19)

1 kawasan tersebut. proses pencapain ke sebuah tujuan relatif berbeda dalam waktu tempuhnya, karena hal ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor,

seperti; aktivitas yang terjadi disepanjang jalan, panjang dari ruas jalan, kondisi fisik jalan tersebut dan sebagainya.(Francis DK. Ching;1991).

Begitu pentingnya keberadaan jaringan jalur jalan sebagai citra/image di

kawasan kota, maka perencanaannya harus memenuhi persyaratan yang baik,serta memperhatikan segi estetika untuk kenyamanan pemakainya.(Djefry

W. Dana;1990)

1.1. Latar Belakang

(20)

2 secara signifikan pada tahun 1860an saat penjajahan Belanda. Belanda kemudian

mulai mendirikan perkebunan-perkebunan tembakau di kota ini. Setelah perkebunan-perkebunan ini dibuka, Medan berubah menjadi pusat pemerintahan

dan aktivitas komersial, mendominasi perkembangan di wilayah barat Indonesia. Dengan berkembangnya kota medan yang semakin pesat,berdampak sudah menjadi pemandangan wajah kota ini setiap hari.

Pedestrian menjadi kebutuhan yang penting bagi kawasan yang

memiliki kepadatan yang cukup tinggi. kawasan Dr.mansyur merupakan jalan arteri untuk kampus Universitas Sumatera Utara. Hampir setiap harinya jalan ini digunakan oleh mahasiswa USU sebagai akses menuju ke kampus

tersebut. Kawasan ini cukup padat setiap harinya dengan banyaknya kendaraan yang melewati jalan tersebut,membuat jalan ini memiliki tingkat

kemacetan yang tinggi. Kawasan ini banyak ditempati oleh bangunan komersial atau jasa. Kriteria kesuksesan jalan sebagai ruang publik dalam kawasan komersial,mudah dicari dan dicapai,aman,nyaman,mampu menarik

(21)

3 Pedestrian yang baik dapat memberikan kenyamanan bagi

penggunanya,bukan sebaliknya digunakan sebagai tempat parkir oleh kendaraan. Selain itu ada juga pedagang kaki lima yang berjualan disepanjang jalan ini

khususnya di depan kampus USU,dimana mereka memakai trotoar sebagai lahan jualan mereka sehingga membuat ketidaknyamanan bagi pejalan kaki. Hal ini telah cukup lama berlangsung,dimana kurangnya sikap tegas dari

pemerintah untuk menggusur semua pedagagang tersebut atau memberikan mereka lahan yang lebih baik agar tidak lagi memakai trotoar sebagai

berkantor,berwirausaha serta menghuni di lingkungan permukiman sepanjang jalan dr.mansyur tersebut. secara umum tercapainya kondisi yang ideal pada

(22)

4 1.2. Perumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang yang ada, maka rumusan permasalahan pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah kondisi dan penggunaan pedestrian pada kawasan ini cukup baik, sehingga dapat memberikan kenyamanan publik?

2. Kurang baiknya penataan trotoar jalan bagi pejalan kaki bahkan

tidak ada, pada jalan Dr.Mansyur pada segmen di depan pintu 4 USU sampai depan Rumah Makan ZAM-ZAM, menyebabkan sering

terjadinya kemacetan pada jalan ini, yang disebabkan oleh kendaraan yang parkir sembarangan, kendaraan yang melawan arah dan banyak

nya pejalan kaki yang melintas pada jalan ini.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain :

a) Mengkaji penyebab permasalahan kenyamanan publik pada kawasan

tersebut.

b) Untuk mengkaji permasalahan penggunaan pedestrian pada kawasan

(23)

5 1.4. Batasan Penelitian

Penelitian ini hanya mengkaji penggunaan fungsi dari trotoar atau pedestrian yang ada di kawasan ini,sehingga dapat menciptakan kenyamanan

publik.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini antara lain :

a) Menjadi salah satu bahan literatur tentang kajian kenyamanan publik di kota medan yang dapat digunakan sebagai referensi untuk studi

kasus sejenis.

b) Memberikan sumbangan saran pada instansi terkait dalam hal ini pemerintah kota medan sebagai pihak yang berwenang menertibkan

peraturan-peraturan yang bertujuan tertibnya suatu kawasan.

c) Sebagai sumbagan bahan referensi bagi pemerhati perancangan kawasan dan arsitektur bangunan agar dapat di kembangkan pada

kajian atau penelitian sejenis.

d) Sebagai sumbangan saran bagi pemerintah kota medan dalam

(24)

6 1.6. Kerangka Berfikir

LATAR BELAKANG

1. Kota medan adalah kota terbesar ketiga di Indonesia dengan tingkat kemacetan yang cukup tinggi setiap harinya.

2. Kawasan dr.mansyur merupakan kawasan yang mengalami kemacetan hampir setiap harinya yang disebabkan banyaknya parkir liar disepanjang bahu jalan.

3. Kawasan ini sangat terkenal sebagai kawasan kuliner ataupun komersilnya.

TUJUAN PENELITIAN

1. Mengkaji permasalahan kenyamanan publik pada kawasan Dr.Mansyur.

PERUMUSAN MASALAH

1. Jalur jalan merupakan tahap pertama manusia untuk mencapai tujuan.(Francis DK.Ching;1991)

2. Pentingnya memiliki jalur jalan yang baik agar dapat menjadi image kawasan dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi

pemakainya.(Djefri.W.Dana;1990)

1. Kajian tentang kenyaman publik pada kawasan dr.mansyur medan sebagai daerah komersial ditinjau pada aspek pedestrian.

(25)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kenyamanan

2.1. Pengertian Kenyamanan

Konsep tentang kenyamanan atau comfort sangat sulit untuk didefenisikan

karena lebih merupakan penilaian responsif individu (Oborne,1995).menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia nyaman adalah segar;sehat sedangkan

kenyamanan adalah keadaan nyaman;kesejukan. Kolcaba (2003) menjelaskan bahwa kenyamanan sebagai suatu keadaaan telah terpenuhinya kebutuhan berdasarkan rangsangan yang masuk ke dalam dirinya melalui keenam indra

melalui syaraf dan dicerna oleh otak untuk dinilai. Dalam hal ini yang terlibat tidak hanya masalah fisik biologis namun juga perasaan. Suara

,cahaya,bau,suhu, dan lain lain rangsangan ditangkap sekaligus,lalu diolah oleh otak. Kemudian otak akan memberikan penilaian relatif apakah kondisi itu nyaman atau tidak. Ketidaknyamanan si satu factor dapat ditutupi oleh faktor

(26)

8 Sanders dan McCormick (1993) menggambarkan konsep kenyamanan

bahwa kenyamanan merupakan suatau kondisi perasaan dan sangat tergantung pada orang yang mengalami situasi tersebut. Kita tidak dapat

mengetahui tingkat kenyamanan yang dirasakan orang lain secara langsung atau dengan observasi melainkan harus menanyakan langsung pada orang

Menurut kolcaba (2003) aspek kenyamanan terdiri dari:

a) Kenyamanan fisik berkenaan dengan sensasi tubuh yang dirasakan

oleh individu itu sendiri.

b) Kenyamanan psikospiritual berkenaan dengan kesadaran internal

(27)

9

indivdu, kegiatan religious, serta tradisi keluarga).

2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kenyamanan

Menurut hakim (2006) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

kenyamanan antara lain:

a). Sirkulasi

Kenyamanan dapat berkurang karena sirkulasi yang kurang baik, seperti

tidak adanya pembagian ruang yang jelas untuk sirkulasi manusia dan kendaraan bermotor, atau tidak ada pembagian sirkulasi antara ruang satu

dengan lainnya. Sirkulasi dibedakan menjadi dua yaitu sirkulasi di dalam ruang dan sirkulasi diluar ruang atau peralihan antara dalam dan luar

seperti foyer atau lobby, koridor, atau hall.

b). Daya alam atau iklim

1. Radiasi matahari

(28)

10 2. Angin

Perlu memperhatikan arah angin dalam menata ruang sehingga tercipta pergerakan angin mikro yang sejuk dan memberikan kenyamanan. Pada

ruang yang luas perlu diadakan elemen-elemen penghalang angin supaya kecepatan angin yang kencang dapat dikurangi.

3. Curah hujan

bekerja dan cenderung banyak membuat kesalahan.

c). Kebisingan

Pada daerah yang padat seperti perkantoran atau industri, kebisingan

(29)

11 kebisingan adalah dengan menggunakan alat pelindung diri(ear muff,ear

plug).

d). Aroma atau bau-bauan

Jika ruang kerja dekat dengan tempat pembuangan sampah maka bau yang tidak sedap akan tercium oleh orang yang melaluinya. Hal tersebut dapat diatasi dengan memindahkan sumber bau tersebut dan ditempatkan

pada area yang tertutup dari pandangan visual serta dihalangi oleh tanaman pepohonan atau semak ataupun dengan peninggian muka tanah.

e). Bentuk

Bentuk dari rencana konstruksi harus disesuaikan dengan ukuran standart

manusia agar dapat menimbulkan rasa nyaman.

f). Keamanan

Keamanan merupakan masalah terpenting karena ini dapat mengganggu

dan menghambat aktivitas yang akan dilakukan. Keamanan bukan saja berarti dari segi kejahatan (kriminal), tapi juga termasuk kekuatan

konstruksi, bentuk ruang, dan kejelasan fungsi.

g). Kebersihan

Sesuatu yang bersih selain menambah daya tarik lokasi, juga menambah

(30)

12 pemilihan jenis pohon dan semak harus memperhatikan kekuatan daya

rontok daun dan buah.

h). Keindahan

keindahan merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk memperoleh kenyamanan karena mencakup masalah kepuasan batin dan panca indera. Untuk menilai keindahan cukup sulit karena setiap orang memiliki

persepsi yang berbeda untuk menyatakan sesuatu itu adalah indah.dalam hal kenyamanan, keindahan dapat diperoleh dari segi bentuk ataupun

warna.

i). Penerangan

Untuk mendapatkan penerangan yang baik dalam ruang perlu

memperhatikan beberapa hal yaitu cahaya alami, kuat penerangan, kualitas cahaya, daya penerangan, pemilihan dan perletakan lampu. Pencahayaan

alami disini dapat membantu penerangan buatan dalam batas-batas tertentu, baik dan kualitasnya maupun jarak jangkauan dalam ruangan.

Seiring perkembangan jaman kawasan ini semakin padat yang berdampak kepada kepadatan lalu lintas jalan. Banyaknya pengunjung pada

(31)

13 tersebut. Lebar jalan yang tersita oleh perparkiran (termasuk lebar manuver)

tentu mangurangi kemampuan jalan tersebut dalam menampung arus kendaraan yang lewat, atau dengan perkataan lain, kapasitas jalan tersebut

akan berkurang ( penurunan kapasitas jalan bukan saja disebabkan oleh pengurangan lebar jalan tetapi juga oeh proses kegiatan kendaraan masuk dan keluar petak parkir). Semakin besar sudut parkir kendaraan, semakin

besar pula pengurangan kapsitas jalannya.(Tamin; 1991). Pemandangan parkir dipinggir jalan pada kawasan ini menjadi pemandangan yang cukup sering

terlihat setiap harinya. Parkir di pinggir jalan merupakan salah satu masalah pokok lalu lintas di kota-kota menengah keatas yang dapat menimbulkan

kemacetan lalulintas, tetapi selain itu parkir juga merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah ( PAD) yang cukup besar.(Munawar; 1997).

(32)

14 kurang memberikan rasa kenyamanan bagi penggunanya. Dimana kurangnya

rasa nyaman jika berjalan kaki yang disebabkan oleh banyaknya PKL yang berjualan di trotoar jalan dan kondisi trotoar jalan yang rusak. Jalur pejalan kaki

merupakan salah satu elemen penting dalam perancangan kota karena dapat mengurangi keteikatan terhadap kendaraan di kawasan pusat kota (Gideon; 1997). Beberapa manfaat dari penyediaan jalur pejalan kaki diantaranya

menjamin kenyamanan pejalan kaki, alat pergerakan internal kota, mendukung aktivitas komersial dan budaya di lingkungan kota serta menjadi penghubung

moda angkutan lain (Fruin; 1979).

Pentingnya penyediaan jalur pejalan kaki di Indonesia telah tertera dalam

UU No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang dan UU No.22 Tahun 2009 tentang jalan. Pada UU No. 26 Tahun 2007, ketentuan rencana penyediaan dan

pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki harus disediakan dalam perencanaan kota. Dalam UU No.22 Tahun 2009 menyatakan bahwa Gambar 2.3 PKL berjualan di trotoar jalan

(33)

15 dimana setiap jalan yang digunakan untuk lalu lintas umum wajib

dilengkapi dengan perlengkapan jalan, termasuk fasilitas bagi pejalan kaki.

2.4.LANDASAN TEORI

Ada beberapa hal yang dapat dijadikan indikator tercapainya suatu konsep pengembangan fasilitas pejalan kaki, sebagai berikut ( Utermann, 1984;

Marcus dan Francis1989; Carr, 1992; Rubenstein, 1992; Harris dan Dines, 1995; Broml.

1. Keselamatan (safety), diwujudkan dengan penempatan pedestrian, struktur, tekstur, pola perkerasan dan dimensi trotoar ( ruang bebas, lebar efektif,

kemiringan)

2. Keamanan (security), terlindung dari kemungkinan berlangsung tindakan kejahatan dengan merancang penerangan yang cukup atau struktur

maupun lansekap yang tidak menghalangi.

3. Kenyamanan(comfort), mudah dilalui dari berbagai tempat dengan adanya pelindung dari cuaca yang buruk , tempat istirahat sementara,

terhindar dari hambatan oleh karena ruang yang sempit serta permukaan yang harus nyaman dipergunakan oleh siapa saja termasuk juga

(34)

16 keselamatan, keamanan, kenyamanan, koherasi dan estetika. Sirkulasi pejalan

kaki membentuk hubungan penting dalam kegiatan yang berhubungan di tempat. Pejalan kaki pada umumnya akan mengikuti jalan yang paling

langsung, namun jika system berjalan dikembangkan degan tempat menarik visual, pejalan kaki bias mengambil rute lama karena kenikmatan ditambah estetikanya. Dengan kata lain jika jalur pejalan kaki di desain dengan

menarik maka banyak yanga akn memanfaatkan jalur pejlan kaki tersebut.

(35)

17 yang tidak terencana terbentuk dengan sendirinya dari jalur yang biasa

digunakan oleh pejalan kaki dalam pergerakannya dari suatu tempat ke tempat lainnya.

Elemen sirkulasi adalah salah satu aspek yang kuat dalam membentuk struktur lingkungan perkotaan (Shirvani; 1985), tiga prinsip utama pengaturan sirkulasi adalah jalan harus menjadi elemen ruang terbuka yang memiliki

dampak visual yang positif, jalan harus dapat memberikan orientasi kepada pengemudi dan membuat lingkungan menjadi jelas terbaca selain itu sector

penghuninya dan dapat dipergunakan dengan baik oleh penggunanya.

Dalam meningkatkan kenyamanan publik pada kawasan ini penting juga untuk melihat suatu permasalahan PKL ( pedagang kaki lima). Banyaknya

(36)

18 kemacetan yang disebabkan oleh kendaraan yang seenaknya berhenti untuk

parkir sambil menikmati jajanan kaki lima pada kawasan tersebut. Tidak dapat dipungkiri hal ini jugalah yang menyebabkan ramainya jalan dr

mansyur baik siang atau malam hari. Banyak nya PKL ini membuat sebuah Note atau identitas pada jalan ini.

2.5. Deskripsi Jalan Dr.Mansyur

Jenis jalan Dr.Mansyur adalah jenis jalan kolektor sekunder, dimana pengertian jalan kolektor sekunder adalah sebagai berikut: Jalan kolektor sekunder adalah jalan yang melayani angkutan pengumpulan

atau pembagian dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi, dengan peranan pelayanan

jasa distribusi untuk masyarakat di dalam kota. Gambar 2.5 PKL di depan pintu 4 USU

Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015

(37)

19 Ciri-ciri jalan kolektor sekunder:

 Jalan kolektor sekunder menghubungkan, antar kawasan

sekunder kedua dan kawasan sekunder kedua dengan kawasan

sekunder ketiga.

 Jalan kolektor sekunder dirancang berdarkan kecepatan rencana

paling rendah 20 km per jam.

 Lebar badan jalan kolektor sekunder tidak kurang dari 7 meter.

 Kendaraan angkutan barang berat tidak diizinkan melalui

fungsi jalan ini di daerah permukiman.

 Lokasi parkir pada badan jalan yang cukup.

 Besarnya lalu lintas harian rata-rata pad umumnya lebih

rendah dari sistem primer dan arteri sekunder.

(38)

20

Pedestrian”, adalah jenis penelitian Deskriptif. Metode merupakan cara untuk

mengungkapkan kebenaran yang objektif. Kebenaran tersebut merupakan

tujuan, sementara metode itu adalah cara. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang diungkapakan benar-benar berdasarkan bukti ilmiah yang kuat. Oleh karena itu, metode dapat diartikan pula sebgai prosedur atau

rangkain cara yang secara sistematis dala43m menggali kebenaran ilmiah. Sedangkan penelitian dapat diartikan sebagai pekerjaan ilmiah yang harus

dilakukan secara sistematis, teratur dan tertib, baik mengenai prosedurnya maupun dalam proses berfikir tentang materinya (Nawawi dan Martini dalam

Prastowo, 2011).

Furchan (2007) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan

untuk menjawab persoalan yang dihadapi. Dengan kata lain, metode penelitian merupakan suatu cara yang harus dilakukan oleh peneliti melalui serangkaian prosedur dan tahapan dalam melaksanakan kegiatan peneliti dengan tujuan

(39)

21 pada hakikatnya merupakan penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian

suatu masalah. Metode penelitian deskritif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian. Seperti yang dikemukakan

oleh sugiyono (2011) “penelitian deskriptif adalah sebuah penelitian yang

bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan suatu keadaan atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab

secara aktual”. Sedangkan, Sukmadinata (2006) menyatakan bahwa metode

penelitian deskriptif adalah sebuah metode yang berusaha mendeskripsikan,

menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek

yang terjadi atau tentang kecenderungan ang sedang berlangsung. Dari kedua pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa metode penelitian deskriptif adalah sebuah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan,

menginterpretasikan sesuatu fenomena, dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual.

3.1.1 Metode Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. (Sujana dan

Ibrahim, 1989:65). Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada pemecahan masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Dalam pendidikan, penelitian deskriptif lebih berfungsi untuk

(40)

22 kemudian menggambarkan atau melukiskannya sebagaimana adanya, sehingga

pemanfaatan temuan penelitian ini berlaku pada saat itu pula yang belum tentu relevan bila digunakan untuk waktu yang ada. Karena itu tidak selalu

menuntut adanya hipotesis. Tidak menutut adanya perlakuan atau manipulasi variabel, karena gejala dan peristiwanya telah ada dan peneliti tinggal mendeskripsikannya. Variabel yang diteliti bisa tunggal, atau lebih dari satu

variabel, bahkan dapat juga mendeskripsikan hubungan beberapa variabel.

1. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian Deskripif.

 merumuskan masalah terkait dengan variabel yang akan diteliti yang

terjadi pada saat ini, dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya

kemudian dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan peneliti. Untuk masalah yang bersifat menghubungkan gunakan hipotesis penelitian.

 menentukan jenis data yang diperlukan,terkait dengan data kuantitatif

atau data kualitatif.

 menentukan prosedur pengumpulan data,terkait dengan alat

pengumpul data/instrumen penelitian(tes, wawancara, observasi, angket,

sosiometri) dan sumber data/ sampel/ subjek penelitian (dari mana informasi/data itu diperoleh).

 Menentukan prosedur pengolahan data. Data yang dikumpulkan

mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisa (sering disebut metode

(41)

23  Pengolahan data terkait dengan jenis data yang dikumpulkan. Untuk

data kuantitatif,maka pengolahan dan analisis data yang digunakan

adalah statsitik deskriptif.

 Prosedur yang dilakukan anatara lain: pemeriksaan data; kalsifikasi

data ; tabulasi data ; menghitung frekuensi data ; perhitungan selanjutnya sesuai dengan statistik deskriptif yang sesuai (persen, rata-rata, SD, atau korelasi); memvisualisasikan data (tabel, grafik); dan menafsirkan data

sesuai dengan pertanyaan penelitian

Metode penelitian ini digunakan untuk mencapai tujuan penelitian tersebut,

yakni untuk lebih mengetahui masalah kenyamanan publik pada kawasan dr.Mansyur Medan dan diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam

menciptakan desain perancangan kota yang lebih baik

3.2 Variabel Penelitian

Dalam sebuah penelitian, penentuan variabel penelitian di tentukan

berdasarkan hasil identifikasi yakni merumuskan konsep variabel penenlitian. Konsep variabel penelitian adalah konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pada subjek penelitian yang bervariasi secara kuantitatif maupun

kualitatif (Azwar,1998). Variabel penelitian dapat berupa apa saja dan bervariasi, namun sudah di indentifikasi sehingga menbantu mencapai tujuan

(42)

24 Dalam penelitian ini penulis menetapkan variabel pada penelitian “Kajian

Kenyamanan Publik di Kawasan Dr.Mansyur Medan Pada Aspek Pedestrian”

yakni:

a. Kondisi pedestrian atau trotoar jalan bagi pejalan kaki.

b. Masalah GSB pada setiap bangunan yang ada pada kawasan tersebut.

c. Keberadaan PKL yang berjualan di trotoar jalan.

Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, maka variabel-variabel yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

1. Kolcaba (2003) menjelaskan bahwa kenyamanan sebagai suatu keadaaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang bersifat individual dan holistic.

2. Sanders dan McCormick (1993) menggambarkan konsep kenyamanan bahwa kenyamanan merupakan suatau kondisi

(43)

25

TEORI VARIABEL INDIKATOR Data yang

dibutukan

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya dapat diduga (singarimbun,1985). Dalam studi ini, populasi yang diambil yaitu

pejalan kaki/masyarakat umum, pemilik cafe, serta pedagang kaki lima.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diamati dalam penelitian,atau dengan kata lain sampel adalah individu yang diselidiki dalam penelitian.

(44)

26 Hasil penyebaran kuisioner melalui sampel ,dapat dianggap mewakili seluruh

populasi dikawasan studi,sedangkan cara penyebaran kuisioner ini dilakukan secara random atau secara acak. Penghitungan populasi pengunjung kawasan

ini diambil pada segmen depan pintu 4 USU sampai depan Rumah Makan ZAM-ZAM, dibandingkan dengan jumlah seluruh penduduk kota Medan,

maka rumus untuk hal tersebut yaitu :

Jumlah penduduk tahun 2014 : 3 juta (Bapekot,Medan)

Maka sampel yang diambil minimal sejumlah 100 (seratus) responden, yang terdiri dari pejalan kaki,PKL, pemilik toko/usaha. Namun pada pelaksanaannya

peneliti memandang perlu untuk melakukan jajak pendapat kepada responden lebih dari seratus, hal ini karena gejala peningkatan pelaku ekonomi semakin meningkat, sehingga akan meningkatkan jumlah populasi,

(45)

27 Adapun komposisi dari sampel tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pejalan kaki

b. Pedagang kaki lima

c. Pemilik rumah makan

d. Pemilik toko/usaha

e. Tukang becak

Teknik sampling demikian adalah cara untuk menentukan sampel yang

jumlahnya sesuai dengan ukuran yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat penyebaran populasinya agar

diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi

3.4 Metode Pengumpulan Data.

a. Data primer yaitu data yang didapati peneliti dengan cara mencari data langsung dari sumbernya (Sinulingga,2011). Adapun metode pengumpulan

data primer yang dilakukan dalam penelitian ini :

 Observasi lapangan (survey visual), dilakukan dengan pengambilan

gambar kendaraan yang parkir liar, kondisi trotoar jalan yang ada

(46)

28 melalui kamera. Tujuannya yaitu untuk mendapatkan gambar objek

dilokasi penelitian seperti kondisi parkiran, kondisi trotoar jalan dan PKL yang berjualan di sepanjang jalan tersebut.

 Depth interview, dilakukan dengan cara mewawancarai narasumber

yang dianggap memenuhi syarat. Narasumber dianggap mengetahui dan memahami informasi yang terkait dengan penelitian. Hal ini

bertujuan untuk memperoleh data baik secara lisan ataupun tulisan, dokumen, gambar mengenai objek dan kawasan penelitian.

Daftar pertanyaan untuk wawancara antara lain:

1. Bagaimana sejarah kawasan Dr.Manyur ?

2. Mengapa begitu banyak tempat usaha yang tidak memilki Garis

Sempadan Bangunan yang sesuai dengan peraturan Pemko Medan?

3. Apakah kondisi trotoar untuk pejalan kaki pada saat ini sudah baik?

b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti melalui pihak lain yang telah mengumpulkan dan mengolah data tersebut sehingga peneliti tidak

perlu mencarinya secara langsung ( Sinulingga, 2011). Adapun metode pengumpulan data sekunder yang dilakukan dalam penelitian ini :

 Studi literatur, dilakukan dengan cara mencari informasi mengenai

(47)

29 ada pada saat ini, PKL yang memilih berjualan di sepanjang jalan ini.

Langkah selanjutnya adalah menentukan teori, setelah pencarian data dari literatur, maka dipilihlah teori yang berbasis fakta yang terkait

dan relevan untuk mangungkapkan berbagai aspek yang tercakup dalam penelitian, serta untuk manafsirkan aspek-aspek tersebut yang

dirasa sesuai dengan peneliti untuk diterapkan dalam penelitian.

3.5 Kawasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di salah satu kawasan padat penduduk di kota Medan, yakni berada di kawasan Medan Baru. Kawasan ini berada di jalan

Dr. Mansyur, kelurahan Padang bulan, kecamatan Medan Baru, Medan, Sumatera Utara. Luas kecamatan Medan Baru yakni sekitar 5,84 km , 27 meter diatas permukaan laut, dan terletak antara 03 34’’ 27’’ Lintang Utara dan 98 39’’

30’’ Bujur Timur. Kecamatan Medan Baru juga berbatasan dengan :

a. Bagian Timur dengan Medan Selayang.

b. Bagian barat dengan Medan Maimun, Medan Petisah.

c. Bagian utara dengan Medan Polonia.

(48)

30

Gambar 3.1 : Letak geografis Kota Medan (sumber : google map wkipedia)

(49)

31 SITE LOKASI PENELITIAN

Gambar 3.3 : Site Jalan Dr.Mansyur (sumber : google wkipedia)

(50)

32 Pada segmen ini banyak digunakan sebagai tempat usaha seperti warung

makan, apotek, tempat fotocopy, warung klontong, distro dan warnet. Bangunan usaha ini hampir kebanyakan tidak memiliki GSB yang baik. Sehingga tidak

ada trotoar jalan bagi pejalan kaki.

Penelitian ini dilakukan di jalan Dr.Mansyur, kelurahan Padang bulan, kecamatan Medan Baru, Medan, Sumatera Utara di area kawasan sekitar USU,

tepatnya di sepanjang jalan Dr.Mansyur Medan. Alasan memilih lokasi ini dijadikan subjek utama ialah dikarenakan kawasan Dr.Mamsyur tersebut

adalah salah satu kawasan terkenal di kota medan yang banyak diminati oleh anak muda sebagai tempat berkumpul untuk santai, dan juga bisa sebagai ciri khas arsitektur kawasan kota Sumatera Utara. Oleh karena itu

penelitian ini diharapkan dapat diperoleh data dan analisa lengkap mengenai parkir, pedestrian dan PKL yang pada ahkirnya akan di dapat suatu

kesimpulan yang berguna dan memenuhi tujuan penelitian ini.

(51)

33 studi literatur dan hasil studi kasus yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap

ahkir adalah membuat kesimpulan dari kajian kenyaman publik di kawasan Dr.Manyur untuk menjawab tujuan dikakukannya studi ini.

Gambar 3.5 : Diagram Metoda Analisa Data Kajian Kenyamanan Publik

PARKIR Kajian Pedestrian GSB

Teori Kenyamanan

Kajian Kenyamanan Publik di Kawasan Dr.Mansyur Medan Ditinjau Pada Aspek Pedestrian

(52)

34

perkembangan kawasan Dr.Mansyur yang bermula sekitar tahun 1990.

Sejarah Kawasan Dr.Mansyur Medan

Pada awal tahun 2000, pada kawasan ini hanya ada dua tempat kumpul

(53)

35

berganti nama menjadi warung makan “ Ayam Penyet Jakarta” yang sampai

sekarang masih buka dan tetap ramai. Banyak mahasiswa dari berbagai kampus datang ke kawasan kuliner yang sekarang paling populer di kota

medan ini.

Dilihat dari perkembangan jaman kawasan ini semakin banyak dipenuhi oleh café, distro dan tempat nongkrong berbagai konsep dan segmen yang ada. Sekitar dua tahun lalu sebuah hotel dan plaza berdiri disana. Saat ini

pembangunan satu hotel lagipun sedang berlangsung di kawasan yang dulunya tidak ada apa-apanya itu. Jika kita lihat ke tahun 1990-an kawasan

ini dahulunya masih sepi dan hanya dipenuhi oleh permukiman tempat tinggal. Dan sekarang banyak orang yang mengatakan kawasan ini seperti

malioboro yang ada di Jogjakarta. Bisa di lihat pada gambar dibawah ini. Gambar 4.1. Ayam Penyet Jakarta

Sumber Data Pribadi, Tahun:2015

(54)

36

4.2 Gambaran Kawasan Lokasi Kajian

Kawasan Dr.Mansyur Medan terletak di kelurahan Padang Bulan kecamatan Medan Baru Kotamadya Medan Propinsi Sumatera Utara. Lokasi

penelitian ini dibagi menjadi segmen kecil yaitu mulai dari depan pintu 4 USU sampai depan Rumah Makan ZAM-ZAM. Kawasan ini berbatasan

dengan:

e. Bagian Timur dengan Medan Selayang.

f. Bagian barat dengan Medan Maimun, Medan Petisah.

g. Bagian utara dengan Medan Polonia.

h. Bagian selatan dengan Medan Sunggal.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar peta kawasan kajian di bawah ini:

Gambar 4.3 Jl. DR.Mansyur medan Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015

(55)
(56)

38 4.2.1. Fisik Kawasan Kajian

Secara umum kondisi fisik pada sekitar daerah kawasan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. TATA GUNA LAHAN KAWASAN KAJIAN, kondisi Eksisting Tata Guna Lahan yang ada pada saat ini adalah Tata Guna Lahan campuran (Mix Use), yang didominasi oleh daerah

perdagangan, pertokoan, jasa. Kemudian restauran/cafe, pusat perbelanjaan, mesjid, kampus dan lain-lain.

2. TROTOAR KAWASAN KAJIAN, Adapun kondisi eksisting Trotoar pada kawasan kajian ini terlihat dari hasil survey lapangan masih kurang lebar dan tidak tertata dengan baik

daerah perabotan jalan.

(57)

39

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

3. LANDMARK, adapun Landmark atau sesuatu tanda yang menyolok yang terdiri dari bangunan atau perkerasan dalam

suatu kawasan terutama kawasan kajian ini adalah kampus USU, deretan PKL yang berjualan depan kampus USU dan kumpulan cafe –cafe dan distro pakaian yang nampak dari kejahuan dengan

lampu terang pada malam hari.

Gambar 4.7 Trotoar yang terputus Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015

Gambar 4.8 Trotoar yang rusak Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015

(58)

40 4. PATHWAYS, yang dimaksud dengan Pathways adalah jaringan

jalan penghubung atau jaringan pergerakan dari dan kelokasi kawasan kajian untuk menghubungkan suatu tempat dan tempat

lainnya.

5. DISTRIC, Yang dimaksud dengan Distric dalam hal ini adalah wilayah atau distrik yang berbeda dari wilayah lainnya. Dalam

hal ini yang menjadi distrik dalam kawasan ini adalah kawasan Dr.mansyur pada segmen kajain penelitian tersebut,yaitu dari depan pintu 4 USU sampai dengan depan R.M. ZAM-ZAM.

Gambar 4.10 Jalan pembangunan Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015

Gambar 4.11 Depan pintu 4 USU Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015

(59)

41 4.2.2. Infrastruktur Kawasan Kajian

Adapun kondisi Infrastruktur yang ada pada kawasan kajian cukup baik, terutama jaringan jalan, jaringan instalasi listrik, jaringan

telepon, saluran air bersih dan gas. Termasuk penataan penghijauan yang ada pada lokasi kawasan sudah terlihat cukup baik walaupun masih ada kekurangan terutama penataan penghijauan dan tanaman

pada lokasi kajian penelitian. Dengan lengkapnya infrastruktur pendukung pada kawasan ini akan diharapkan menjadi modal dasar

untuk pengembangan kawasan pedestrianisasi kawasan Dr.Mansyur ini.

4.2.3. Aktifitas Kawasan Kajian

Aktivitas yang ada pada kawasan kajian sangat padat, terutama

kegiatan perkuliahan dan perdagangan dan jasa, pusat perbelanjaan. Aktivitas yang padat ini terutama terjadi antara pagi waku pergi kerja/kuliah maupun untuk pergi sekolah,termasuk pada siang dan

sore hari. Padatnya kendaraan baik roda dua dan roda empat semakin membuat jalur lalu lintas pada kawasan ini menjadi macet. Dapat

(60)

42 Gambar 4.13 Trotoar jalan Depan Bank BNI USU

Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015

(61)

43 Gambar 4.16 Kondisi trotoar jalan yang berlubang cukup

dalam yang membuat ketidaknyamanan pejalan kaki. Sumber:Data Pribadi, Tahun:2105

(62)

44

Gambar 4.18 Tidak adanya trotoar jalan bagi pejalan kaki sehingga harus berjalan di pinggir jalan.

Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015

Gambar 4.17Situasi lalu lintas jalan dr.mansyur yang kurang baik,adanya sepeda motor yang berlawanan arah membuat pejalan kaki tidak nyaman.

(63)

45

Gambar 4.20 Tidak adanya lahan parkir bagi kendaraan sehingga membuat pejalan kaki harus berjalan di pinggir jalan bersama kendaraan.

Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015

(64)

46 Gambar 4.22 Banyaknya kendaraan yang melawan

arah sehingga membuat situasi jalan tidak kondusif. Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015

(65)

47 4.2.4. Alasan Memilih Lokasi Kajian Kawasan Dr.Mansyur Medan

Adapun yang menjadi dasar pertimbangan penelitian memilih kawasan Dr.mansyur menjadi objek penelitian dalam hal ini tentu

dengan beberapa pertimbangan antara lain sebagai berikut:

1. Bahwa potensi kawasan Dr.Mansyur sebagai kawasan komersil dan kuliner di Medan perlu dikembangkan menjadi daerah tujuan

wisata dan sejarah maupun rekreasi bagi para warga masyarakat dan wisatawan manca negara.

2. Bahwa posisi strategis kawasan dr.mansyur yang berada tidak jauh dari pusat kota medan perlu diupayakan pengembangannya

khusus masalah pedestrian atau pejalan kaki agar dapat menjadi kawasan yang lebih asri lagi.

4.3. Kompilasi Data Kuisioner

Setelah semua kuisioner dirangkum dan di data, maka hasil perolehan data untuk setiap kajian fasilitas maupun kesan kawasan jalan Dr.mansyur

Medan adalah sebagai berikut:

1. Pendapat tentang kondisi pedestrian

a) Kenyamanan saat berjalan di trotoar

(66)

48 a. 65% responden menyatakan tidak baik ketika berjalan di

trotoar jalan.

b. 25% responden menyatakan sangat tidak baik ketika berjalan

di trotoar jalan.

c. 10% responden menyatakan cukup baik ketika berjalan di

trotoar jalan.

d. Tidak ada responden yang menyatakan baik ataupun sangat baik ketika berjalan di trotoar jalan.

e. 48% responden menyatakan pentingnya kenyamanan saat berjalan di trotoar jalan.

f. 38% responden menyatakan sangat pentingnya kenyamanan

saat berjalan di trotoar jalan.

g. 14% responden menyatakan cukup pentingnya kenyamanan

saat berjalan di trotoar jalan.

h. Tidak ada responden yang menyatakan tidak penting ataupun sangat tidak penting kenyamanan saat berjalan di trotoar

(67)

49

Dari hasil responden diperoleh bahwa 65% masyarakat merasa

tidak baik saat berjalan di trotoar dan 48% masyarakat menganggap penting nya ada kenyamanan saat berjalan di trotoar

pada jalan Dr.Mansyur tersebut.

b) Tinggi dan lebar trotoar

Dari hasil kuisioner ditemukan hasil sebagai berikut.

a. 72% responden menyatakan tidak baiknya tinggi dan lebar

trotoar.

b. 18% responden menyatakan sangat tidak baiknya tinggi dan

lebar trotoar.

c. 10% responden menyatakan cukup baiknya tinggi dan lebar trotoar.

(68)

50 e. 55% responden menyatakan pentingnya tinggi dan lebar

trotoar.

f. 29% responden menyatakan sangat pentingnya tinggi dan

lebar trotoar.

g. 16% responden menyatakan cukup pentingnya tinggi dan

lebar trotoar.

h. Tidak ada responden yang menyatakan tidak penting atau sangat tidak penting nya tinggi dan lebar trotoar.

Dari hasil responden diperoleh bahwa 72% masyarakat merasa tidak baik dengan tinggi dan lebar trotoar dan 55% masyarakat menganggap penting nya tinggi dan lebar trotoar pada jalan ini untuk di perhatikan.

c) Material trotoar

Dari hasil kuisioner ditemukan hasil sebagai berikut.

(69)

51 b. 27% responden menyatakan tidak baiknya material trotoar.

c. 19% responden menyatakan baiknya material trotoar.

d. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak baik

ataupun sangat baik terhadap material trotoar.

e. 44% responden menyatakan pentingnya material trotoar.

f. 30% responden menyatakan sangat pentingnya material trotoar.

g. 26% responden menyatakan cukup pentingnya material trotoar.

h. Tidak ada responden yang menyatakan tidak penting ataupun

sangat tidak pentingnya material trotoar.

(70)

52 2. Pendapat tentang situasi di jalan Dr.Mansyur

a) Penyediaan trotoar bagi pejalan kaki.

Dari hasil kuisioner ditemukan hasil sebagai berikut.

a. 68% responden menyatakan sangat baik terhadap penyediaan trotoar bagi pejalan kaki.

b. 18% responden menyatakan tidak baik terhadap penyediaan

trotoar bagi pejalan kaki.

c. 14% responden menyatakan baik terhadap penyediaan trotoar

bagi pejalan kaki.

d. Tidak ada responden yang menyatakan sangat baik dan sangat

tidak baik penyediaan trotoar bagi pejalan kaki.

e. 55% responden menyatakan sangat penting untuk penyediaan trotoar bagi pejalan kaki.

(71)

53

Dari hasil responden diperoleh bahwa 68% masyarakat merasa cukup baik dengan penyediaan trooar bagi pejlan kaki di kawasan ini dan 25% masyarakat menganggap pentingnya penyediaan trotoar bagi pejalan kaki pada kawasan ini.

b) Penyediaan lahan parkir bagi kendaraan

Dari hasil kuisioner ditemukan hasil sebagai berikut.

a. 79% responden menyatakan tidak baik penyediaan lahan parkir bagi kendaraan.

b. 11% responden menyatakan sangat tidak baik penyediaan lahan parkir bagi kendaraan.

c. 10% responden menyatakan cukup baik penyediaan lahan

parkir bagi kendaraan.

d. Tidak ada responden yang menyatakan sangat baik ataupun

(72)

54 e. 51 % responden menyatakan sangat penting untuk penyediaan

lahan parkir bagi kendaraan.

f. 30% responden menyatakan penting untuk penyediaan lahan

parkir bagi kendaraan.

g. 19% responden menyatakan cukup penting penyediaan lahan

parkir bagi kendaraan.

Dari hasil responden diperoleh bahwa 79% masyarakat merasa tidak baik dengan penyediaan lahan parkir bagi kendaraan pada kawasan ini dan 51% masyarakat menganggap pentingnya penyediaan lahan parkir bagi kendaraan pada kawasan ini.

c) Fasilitas pendukung pedestrian

Dari hasil kuisioner ditemukan hasil sebagai berikut.

(73)

55 b. 19% responden menyatakan cukup baiknya fasilitas

pendukung pedestrian.

c. Tidak ada responden yang menyatakan baik,sangat baik

ataupun sangat tidak baiknya fasilitas pendukung pedestrian.

d. 49% responden menyatakan sangat pentingnya fasilitas

pendukung pedestrian.

e. 29% responden menyatakan cukup pentingnya fasilitas pendukung pedestrian.

f. 22% responden menyatakan pentingnya fasilitas pendukung pedestrian.

g. Tidak ada responden yang menyatakan tidak penting ataupun

sangat tidak pentingnya fasilitas pendukung pedestrian.

(74)

56 d) GSB pada setiap bangunan

Dari hasil kuisioner ditemukan hasil sebagai berikut.

a. 90% responden menyatakan tidak baik GSB pada setiap

bangunan.

b. 7% responden menyatakan sangat tidak baik GSB pada setiap

bangunan.

c. Tidak ada responden yang menyatakan sangat baik,baik ataupun cukup baik terhadap GSB pada setiap bangunan.

d. 61% responden menyatakan sangat pentingnya GSB pada setiap bangunan.

e. 29% responden menyatakan pentingnya GSB pada setiap bangunan.

f. 10% responden menyatakan cukup pentingnya GSB pada

setiap bangunan.

g. Tidak ada responden yang menyatakan tidak penting ataupun

sangat tidak pentingnya GSB pada setiap bangunan.

(75)

57 Dari hasil responden diperoleh bahwa 90% masyarakat menilai GSB pada setiap bangunan pada kawasan ini tidak baik dan 61% masyarakat menganggap sangat penting untuk memperhatikan GSB setiap bangunan pada kawasan ini.

3. Pendapat tentang penilaian personal

a) Kesan kawasan Dr.Mansyur

Dari hasil kuisioner ditemukan hasil sebagai berikut.

a. 75% responden memberikan kesan cukup baik terhadap

kawasan dr.mansyur.

b. 22% responden memberikan kesan baik terhadap kawasan

dr.mansyur.

c. 3% responden memberikan kesan tidak baik terhadap kawasan dr.mansyur.

d. Tidak ada responden yang memberikan kesan sangat baik

atupun sangat tidak baik terhadap kawasan dr.mansyur.

e. 44% responden menyatakan sangat penting untuk memberikan

kesan pada kawasan dr.mansyur.

f. 30% responden menyatakan penting untuk memberikan kesan

(76)

58 g. 26% responden menyatakan cukup penting memberikan kesan

pada kawasan dr.mansyur.

h. Tidak ada responden yang menyatakan tidak penting ataupun

sangat tidak penting untuk memberikan kesan pada kawasan dr.mansyur.

Dari hasil responden diperoleh bahwa 75% masyarakat menilai kesan pada jalan Dr.Mansyur ini cukup baik dan 44% masyarakat menganggap sangat penting untuk membuat kesan pada setiap orang ketika berkunjung pada kawasan ini.

b) Suasana kawasan Dr.Mansyur

Dari hasil kuisioner ditemukan hasil sebagai berikut.

a. 68% responden menyatakan suasana kawasan dr.mansyur

cukup baik.

(77)

59 c. 2% responden menyatakan suasana kawasan dr.mansyur tidak

baik.

d. Tidak ada responden menyatakan suasana kawasan dr.mansyur

sangat baik atupun sangat tidak baik.

e. 55% responden menyatakan penting untuk memperhatikan

suasana kawasan dr.mansyur.

f. 38% responden menyatakan sangat penting untuk memperhatikan suasana kawasan dr.mansyur.

g. 7% responden menyatakan cukup penting untuk memperhatika suasana kawasan dr.mansyur.

(78)

60 c) Peran fasilitas Jasa/Toko

Dari hasil kuisioner ditemukan hasil sebagai berikut.

a. 87% responden menyatakan peran fasilitas jasa/toko cukup

baik.

b. 13% responden menyatakan peran fasilitas jasa/toko, baik.

c. Tidak ada responden yang menyatakan peran fasilitas jasa/toko

sangat baik,tidak baik ataupun sangat tidak baik.

d. 47% responden menyatakan peran fasilitas jasa/toko itu

penting.

e. 33% responden menyatakan peran fasilitas jasa/toko sangat

penting.

f. 20% responden menyatakan peran fasilitas jasa/toko cukup penting.

(79)

61

(80)

62 BAB V

KESIMPULAN

Bab ini akan membahas mengenai keterkaitan hasil penelitian dengan

studi literatur, untuk mambuktikan apakah hasil di kawasan penelitian berbanding sama dengan literatur yang telah dibuat sebelumnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang kenyamanan, aspek dalam

kenyamanan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan seperti yang diutarakan Sanders dan McComick(1993) menggambarkan konsep

kenyamanan bahwa kenyamanan merupakan suatu kondisi perasaan dan sangat tergantung pada orang yang mengalami situasi tersebut. Begitu juga dengan kawasan Dr.Mansyur Medan yang dimana perkembangan dari

kawasan tersebut mempengaruhi kenyamanan kawasan itu sendiri. Kemudian timbul aspek-aspek dalam kenyamanan yang terbentuk dari pola situasi lingkungan yang ada dan juga timbul dari individu itu sendiri, seperti yang

diungkapkan oleh Kolcaba (2003) aspek kenyamanan terdiri dari: kenyamanan fisik, kenyamanan psikospritural, kenyamanan lingkungan, kenyamanan sosial

cultural. Dengan perbandingan dari teori tersebut dapat terlihat aspek kenyamanan yang muncul baik dari individu itu sendiri ataupun dari lingkungan sangat mempengaruhi tingkat kenyamanan itu sendiri. Dan

(81)
(82)

64 masing-masing,seperti yang diutarakan oleh Sanders dan McComick(1993)

menggambarkan konsep kenyamanan bahwa kenyamanan merupakan suatu kondisi perasaan dan sangat tergantung pada orang yang mengalami situasi

tersebut. Pendapat masyarakat terhadap kenyamanan publik pada aspek pedestrian pada kawasan Dr.Mansyur Medan Baik dalam menggunakan pedestrian sebagai trotoar jalan yang baik ataupun pemeliharan trotoar

jalan tersebut, yaitu:

1. Pendapat responden terhadap kondisi pedestrian

Kesimpulan data kuisioner dari hasil responden adalah tidak baik. Dengan penilaian dari kenyamanan saat berjalan di trotoar adalah tidak baik, tinggi dan lebar trotoar adalah

tidak baik, material trotoar adalah cukup baik.

2. Pendapat tentang situasi di jalan Dr.Mansyur

Kesimpulan data kuisioner dari hasil responden adalah tidak baik. Dengan penilaian dari penyediaan trotoar bagi pejalan

kaki adalah cukup baik, penyediaan lahan parkir bagi kendaraan adalah tidak baik, fasilitas pendukung pedestrian

(83)

65 3. Pendapat tentang penilain personal

Kesimpulan data kuisioner dari hasil responden adalah cukup baik. Dengan penilaian dari kesan kawasan

Dr.Mansyur adalah cukup baik, suasana kawasan Dr.Mansyur adalah cukup baik, peran fasilitas Jasa/Toko adalah cukup

baik.

5.2 SARAN.

Berdasarkan hasil penelitian perlunya penambahan material atau komponen pendukung pedestrian seperti bangku duduk,tempat sampah ataupun penambahan pohon dan tanaman. Dan juga

Baiknya membuat GSB bangunan setidaknya dengan perhitungan ( ½ N + 1). Kondisi trotoar juga kurang bagus, sebaiknya ketika

mendesain atau membuat trotoar pada kawasan ini jangan terlalu rendah agar kendaraan seperti sepeda motor tidak naik ke atas trotoar jalan. Penting juga untuk membuat fasilitas pendukung

pedestrian seperti tempat sampah agar tidak terjadi banjir lagi karena parit yang tersumbat.

HALTE atau SHELTER PEDESTRIAN : Konsep ini diterapkan pada seberang

(84)

66 dengan baik untuk jalur pedestrian nya. Sehingga perlunya ada halte ataupun

shelter pedestrian pada segmen ini.

Gambar 5.1 Konsep halte atau shelter pedestrian Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015

(85)

67 POT TANAMAN : Konsep pot tanaman di atas pedestrian yaitu memberikan suasana sejuk, nyaman dan indah sehingga terlihat bagus terlihat bagus dan rapi.

Gambar

Gambar 2. 4 Trotoar jalan yang rusak     Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
Gambar 2.5 PKL  di depan  pintu 4 USU      Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
Gambar 4.1. Ayam Penyet Jakarta        Sumber Data Pribadi, Tahun:2015
Gambar 4.4  Jl. Malioboro  Jogjakarta   Sumber:Data Pribadi, Tahun:2015
+7

Referensi

Dokumen terkait