• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PRODUKSI PAKET BERITA DI ANTARA TV ONLINE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROSES PRODUKSI PAKET BERITA DI ANTARA TV ONLINE"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

LAPORAN TUGAS AKHIR

PROSES PRODUKSI PAKET BERITA

DI ANTARA TV ONLINE

Oleh :

NAMA : AULIA HANIF ANNISA

NIM : D1408012

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna

memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv MOTTO

1. Elemen terpenting kita bukan pada otak. Namun pada apa yang menuntun otak kita yaitu

kepribadian, hati, kebaikan dan ide ide progresif ( Fyodor Dostoyevsky )

2. Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil. (Mario Teguh)

3. Ketahuilah, apapun yang menjadikanmu tergetar,

(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini saya persembahkan untuk : 1. Bapak dan Ibu tercinta yang tidak henti-hentinya

memberikan dorongan semangat dan mendukung saya baik secara moril maupun materil

2. Orang-orang yang saya cintai Adiku Opi dan Asti, Kakanda tersayang Valui Aditya, Kakakku

tersayang Chasanah 3. Semua keluarga besar

(6)

commit to user

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Komunikasi Terapan. Tugas Akhir ini berjudul ‘Proses Produksi Paket Berita di Antara Tv Online’ berisi tentang deskripsi televisi, berita televisi, peran reporter dalam proses produksi berita televisi sehingga menjadi bahan yang siap tayang di portal web antaranews.com.

Pada kesempatan yang sangat berbahagia ini, Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak dan Ibu tercinta yang tiada henti-hentinya memberikan semangat dan motivasi penuh kepada penulis.

2. Drs. Aryanto Budhi S.Msi selaku pembimbing magang dan pembimbing akademik.

3. Segenap Crew Antara Tv Online yang telah memberikan bimbingan 4. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

Penulis menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa di dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk sempurnanya laporan ini.

Akhir kata penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya sehingga dapat menambah sedikit pengetahuan bagi para pembaca.

(7)

commit to user

BAB III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 27

A. Latar Belakang Perusahaan ... 27

B. Visi dan Misi Antara TV ... 31

C. Produk dan Jasa Antara TV ... 32

D. Jaringan Distribusi Produk ... 33

E. Pengguna Produk atau Jasa Antara TV ... 34

F. Struktur Organisasi Antara TV ... 35

BAB IV. PELAKSANAAN KULIAH KERJA MAGANG ... 42

A. Kegiatan Kuliah Kerja Media ... 42

B. Focus of Interest Proses Produksi Berita ... 56

(8)

commit to user

viii

BAB V. PENUTUP ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(9)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media informasi merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan di zaman Globalisasi ini. Sarana untuk mendapatkan informasi dan hiburan pun semakin banyak pilhannya dan berkembang dengan pesat. Perubahan ini ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah atau kualitas media massa baik cetak maupun elektronik. Pada media cetak, secara penampilan lebih menarik dan segmentasi pembacanya sudah jelas, ditunjukan untuk segmen usia tertentu. Siaran radio juga merambah media internet untuk berpromosi. Begitu pula dengan Internet, orang semakin mudah mengakses informasi dan memanfaatkan jaringan internet untuk bersosialisasi

Hal yang sama juga berlaku pada media televisi dimana televisi tidak hanya mengadalkan program-program yang menghibur tapi juga menyediakan banyak informasi aktual yang sangat dibutuhkan masyarakat pada umumnya. Banyaknya televisi swasta maupun lokal yang ada saat ini, persaingan dalam menyajikan informasi antar sesama media televisi tidak dapat terhindarkan lagi, terutama dalam persaingan menghadirkan informasi yang aktual.

(10)

commit to user

Untuk dapat bersaing produk paket berita Antara Tv Online harus mampu memenuhi unsur akurasi, penting dan informatif.

Oleh karena itulah layanan distribusi berita Antara yang sebelumnya berbasis web, kini mulai melebarkan sayapnya pada dunia pertelevisian dengan harapan dapat memberi kemudahan dan kenyamanan dalam mengakses seluruh berita terkini dalam berbagai kategori selama 24 jam setiap hari.

Melalui Antara Tv Online diharapkan mampu untuk membangun masyarakat baru dilandasi Bhineka Tunggal Ika dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang dilakukan tidak hanya melalui peyebaran informasi namun mengubah informasi menjadi pengetahuan sebab masyarakat yang bijak akan terbangun dari masyarakat yang hidup dengan landasan pengetahuan. Antara Tv Online mendedikasikan dirinya sebagai kantor berita tv Indonesia yang

menyajikan berita-berita secara akurat dan terpercaya mengenai apa yang terjadi

di nusantara.

(11)

commit to user

Sedangkan editor bertugas menjadikan bahan yang didapat menjadi suatu tayangan yang siap ditayangkan.

(12)

commit to user

B. TUJUAN

Tujuan dari Kuliah Kerja Media (KKM) adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Penyusunan Laporan

a. Memberikan pengetahuan dan gambaran kepada masyarakat bagaimana proses produksi paket berita TV di Antara TV Online. b.Mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi saat Proses Produksi

Paket Berita TV di Antara Tv Online LKBN Antara.

c. Sebagai bukti tertulis atas dilaksanakannya magang di Antara TV Online.

d.Diharapakan agar masyarakat dapat memperoleh pengalaman dalam bidang jurnalistik.

2. Tujuan Kuliah Kerja Media

a. Untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi Diploma III Komunikasi Terapan konsentrasi Penyiaran dalam meraih gelar Ahli Madya ( A.Md ) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

b.Mengetahui sejauh mana kemampuan dalam menerapkan ilmu yang didapat dari perkuliahan.

c. Untuk bisa melihat, mengukuti dan terjun langsung dalam proses kerja profesional sebuah acara di televisi.

(13)

commit to user

e. Sebagai langkah awal yang diharapkan dapat berguna untuk membangun karier di masa depan selain itu juga memberikan pengalaman bagi calon ahli madya.

f. Menjalin kerjasama antara lembaga pendidikan dengan perusahaan yang bersangkutan.

C. MANFAAT

Manfaat dari Kuliah Kerja Media (KKM) adalah sebagai berikut : 1. Menambah relasi atau koneksi didunia kerja.

2. Menambah pengetahuan tentang proses pembuatan berita dalam televisi.

3. Menambah wawasan dan pengalaman kerja di bidang penyiaran sesuai dengan yang penulis ambil dalam bangku perkuliahan.

4. Mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembuatan berita di Antara Tv Online.

(14)

commit to user

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Jurnalistik

1. Asal Mula Jurnalistik

Istilah jurnalistik pada awalnya hanya digunakan untuk laporan yang dimuat dalam media cetak. Cikal bakal adanya penyebaran informasi melalui tulisan adalah dengan munculnya Acta Diurna (pengumuman Pemerintah) dan Acta Senata (Pengumuman Senat) di kerajaan Romawi Kuno saat pemerintahan Julius Caesar pada tahun 59 Sebelum Masehi. (Muda, 2003:3)

Di Cina pada masa Dinasti Tang (618-907) terbit selebaran pendek yang disebut pao atau laporan yang diterbitkan pemerintah. Saat itu terbit surat kabar pertama yang diberi nama dipao (Lamont, 2007:3). Surat kabar ini berisi keputusan-keputusan dewan penasehat atau berita-berita mengenai keluarga raja. Produk jurnalistik ini terbit dalam beberapa bentuk dan sejumlah nama hingga akhir Dinasti Ching pada tahun 1911. Pada tahun 1450, Johann Gutenberg membuat mesin cetak yang pertama. Dengan menggunakan mesin cetak ini, terbitlah surat kabar yang pertama di Eropa pada tahun 1609 yang diberi nama Avisa Relation Order Zaitung. (Zaenuddin, 2007:3)

(15)

commit to user

A Little Lamb menggunakan alat putar berbentuk silinder yang dibungkus kertas timah sehingga dapat menyimpan suara. Selanjutnya pada tahun 1887, penemu Amerika lainnya Emile Berliner menemukan sistem yang dapat menggunakan disc yang dinamakan gramophone.

Pada tahun 1873, James Clerk Maxwell menunjukkan bahwa sinyal elektromagnet dapat dikirim tanpa melalui kabel. Di tahun 1887, Heinrich Hertz menguji kebenaran teori Maxwell dengan mengirimkan dan mendeteksi gelombang radio. Sebagai penghormatan atas prestasinya, satuan untuk frekuensi radio dinamakan Hertz (Hz). Dalam penemuannya, Hertz belum dapat membuktikan bahwa gelombang elektromagnet dapat digunakan untuk mengirimkan informasi. Barulah di tahun 1896, ilmuwan Itali Guglielmo Marconi mengembangkan hasil karya Hertz dengan membuktikkan bahwa ia dapat mengirim sinyal radio dengan jarak lebih dari dua mil dan menemukan alat komunikasi militer laut dengan cara mengirimkan morse. (Dominick, 1996:176)

Reginald Fesseden dan Lee De Forest adalah dua orang yang pertama kali menyiarkan siaran radio pada publik.

“Fesseden, building on the work of Nikola Tesla and using high-speed generator he developed with the help of General Electric, made what might be considered the world’s first broadcast in 1906, on Christmas Eve” (Dominick, 1996:176).

(16)

commit to user

“ Lee de Forest invented vacuum tube, which made it much easier to receive voice and music transmissions. A lover classical music, De Forest broadcast a classical phonograph concert from the Eiffel Tower in 1908” (Dominick,1996:176).

Perkembangan media elektronik tidak hanya sampai ditemukannya radio yang hanya memuat informasi untuk disebarkan secara audio atau hanya bisa kita dengar. Dalam perkembangan selanjutnya, televisi muncul dengan keunggulannya yaitu dapat menyebarkan informasi secara audio visual.

Pada tahun 1876, George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Dalam perkembangan selanjutnya, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda. Di tahun 1884, Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis. Selanjutnya, Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang nantinya menjadi bahan baku pembuatan LCD. Tahun 1900 Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris. (Wikipedia 2011).

(17)

commit to user

2. Pengertian Jurnalistik

Secara etimologis, istilah jurnalistik berasal dari bahasa Perancis dujourn yang berarti catatan atau laporan harian (Sumadiria, 2005 : 2). Secara sederhana, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari.

Ada berbagai macam pengertian jurnalistik menurut ahlinya. Astrid S. Susanto mendefinisikan:

Jurnalistik adalah kegiatan pencatatan dan atau pelaporan serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari. (Susanto, 1986 : 73)

Onong Uchjana Effendy mengemukakan, secara sederhana:

Jurnalistik dapat didefinisikan sebagai teknik mengelola berita mulai dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarluaskannya kepada masyarakat. (Effendy, 2003 : 95)

Djen Amar menekankan:

Jurnalistik adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan menyebarluaskan berita kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya. (Amar, 1984 : 30)

Sedangkan Kustadi Suhandang menyebutkan:

(18)

commit to user

Ronald E. Wolseley menyebutkan:

Jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum sistematik dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, majalahdan disiarkan di stasiun siaran. (Mappatoto, 1993 : 69-70)

Dari berbagai macam pengertian jurnalistik diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jurnalistik adalah kegiatan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menyebarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya.

3. Fungsi Jurnalistik

Tanpa media massa seperti surat kabar, radio, dan televisi, masyarakat menjadi buta terhadap perkembangan yang terjadi di dunia ini. Maka dari itulah, banyak orang menganggap jurnalistik hanya berfungsi agar masyarakat dapat mengetahui perubahan dan perkembangan zaman. Namun sesungguhnya, jurnalistik mempunyai 5 fungsi utama menurut Askurifai dalam bukunya Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik, antara lain:

a. Informasi (to inform)

(19)

commit to user

b. Edukasi (to educate)

Sebagai sarana pendidikan, pers memuat informasi-informasi yang mengandung pengetahuan sehingga khalayak dapat bertambah pengetahuannya.

c. Mempengaruhi (to influence)

Pers adalah pilar keempat setelah legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Dalam kerangka ini, kehadiran pers ini dimaksudkan untuk mengawasi atau mengontrol kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif agar kekuasaan mereka tidak disalahgunakan.

d. Hiburan (to entertain)

Pers harus mampu memerankan dirinya sebagai wahana rekreasi yang menyenangkan sekaligus menyehatkan bagi semua lapisan masyarakat. Apapun pesan yang disajikan pers tidak boleh bersifat negatif apalagi destruktif. Karena itulah berbagai sajian hiburan yang bersifat menyesatkan harus dibuang jauh-jauh dari pola pikir dan pola perilaku pers sehari-hari. e. Mediasi (to mediate)

(20)

commit to user

4. Ruang Lingkup Jurnalistik

Ruang lingkup jurnalistik adalah bidang kerja jurnalistik, mulai dari sumber karya jurnalistik, berita, sampai penjelasan masalah hangat. Menurut JB. Wahyudi, ruang lingkup jurnalistik dapat diuraikan dalam bagan berikut ini:

(21)

commit to user

B. Berita

1. Pengertian Berita

Sebelum membahas tentang bagaimana suatu proses pencarian hingga penulisan berita dapat dilakukan, maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyamakan pendapat tentang pengertian berita itu sendiri. Hal tersebut sangat penting agar pembahasan tentang objek yang dapat dikategorikan berbobot berita, tidak lagi menjadi masalah yang diperdebatkan.

Ada beberapa definisi tentang berita M. Lyle Spencer dalam bukunya yang berjudul News Writings menyatakan bahwa:

Berita dapat didefinisikan sebagai setiap fakta yang akurat atau suatu ide yang dapat menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca.

(Muda, 2003 : 21)

Sedangkan Mitchel V. Charnley menyebutkan:

Berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting, atau kedua-duanya bagi masyarakat luas. (Muda, 2003 : 22)

Selain itu, Freda Morris dalam buku Broadcast Journalism Techniques of Radio and TV News mengatakan:

(22)

commit to user

Definisi Morris ini berarti berita adalah sesuatu yang baru dan penting yang dapat memberikan dampak dalam kehidupan manusia. Sementara itu, pakar komunikasi lainnya, JB Wahyudi mengemukakan:

Berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting, menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa periodik. (Harahap, 2006 : 4)

Dari definisi JB Wahyudi, dapat kita pahami bahwa berita bukan hanya sekedar kejadian atau peristiwa, tetapi juga pendapat yang memiliki nilai penting, menarik, dan aktual. Selain itu, dalam karya jurnalistik peristiwa atau pendapat tersebut dapat dikatakan sebuah berita jika sudah dipublikasikan melalui media massa periodik, seperti surat kabar, radio, dan televisi.

Masih banyak para ahli di bidang jurnalistik lain yang memberikan pengertian tentang berita, namun hampir semuanya sependapat bahwa unsure-unsur yang dikandung dalam suatu berita adalah fakta, akurat, tepat waktu, menarik, penting, opini, dan dipublikasikan melalui media massa periodik.

(23)

commit to user

2. Nilai Berita

Dalam berita, ada karakteristik yang dikenal sebagai nilai berita (news values). Nilai berita ini menjadi ukuran yang berguna atau yang biasa diterapkan untuk menentukan apakah berita itu layak atau tidak.

Kriteria umum nilai berita (news values) merupakan acuan yang dapat digunakan oleh para jurnalis untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik. Dengan kriteria tersebut, seorang reporter dapat lebih mudah mendeteksi mana peristiwa yang harus diliput dan dilaporkan, dan mana peristiwa yang tak perlu diliput dan harus dilupakan. Nilai – nilai berita menurut Deddy Iskandar Muda dalam buku Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional adalah sebagai berikut:

a. Timeliness

Timeliness atau tepat waktu artinya ketepatan dalam menyampaikan informasi tentang peristiwa yang terjadi. Memilih berita yang akan disajikan harus sesuai dengan waktu yang dibutuhkan oleh masyarakat.

b. Proximity

Proximity atau kedekatan dapat diartikan sebagai jauh dekatnya pemirsa dengan peristiwa atau masalah yang terjadi dari segi geografis, minat, kepentingan, kesukuan, kebangsaan, kepercayaan, profesi, tradisi, maupun kepentingan yang terkait lainnya. Kejadian yang lebih dekat dengan audiens akan memberikan nilai lebih.

(24)

commit to user

Prominence artinya adalah orang yang terkemuka. Semakin seseorang itu terkenal, maka akan semakin menjadi bahan berita yang menarik bagi khalayak. Orang-orang tersebut bias saja dari berbagai kalangan seperti tokoh politik, agama, seniman, tokoh militer, ataupun selebritis.

d. Consequence

Suatu peristiwa tidak jarang menimbulkan dampak besar dalam kehidupan masyarakat. Dampak suatu pemberitaan bergantung pada beberapa hal yaitu seberapa banyak khalayak yang terpengaruh, pemberitaan itu langsung mengena kepada khalayak atau tidak, dan segera tidaknya efek berita itu menyentuh khalayak. Semakin besar dampak peristiwa terhadap khalayak, maka semakin tinggi nilai beritanya.

e. Conflict

Konflik memiliki nilai berita yang tinggi karena merupakan bagian dalam kehidupan. Di sisi lain, berita sangat berhubungan dengan peristiwa kehidupan. Semakin besar konflik yang ada, maka semakin tinggi pula nilai beritanya.

f. Development

Development atau pembangunan merupakan materi berita yang cukup menarik apabila seorang reporter mampu mengulasnya dengan baik.

g. Disaster and Crimes

(25)

commit to user

kebakaran, banjir, tsunami, dan peristiwa yang menyangkut masalah keselamatan manusia mempunyai nilai berita yang cukup tinggi.

h. Human Interest

Pada umumnya, kisah-kisah yang dapat membangkitkan emosi manusia merupakan peristiwa menarik dari segi human interest. Karena itu, human interest adalah berita-berita yang dapat menyentuh perasaan, pendapat, dan pikiran manusia sehingga berita ini juga mempunyai nilai yang cukup tinggi bagi khalayak.

3. Jenis Berita

Berita pada umumnya dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu: a. Hard News

Hard News adalah berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat baik sebagai individu, kelompok maupun organisasi. Berita ini biasanya menyangkut hajat orang banyak sehingga orang ingin mengetahuinya.

b. Soft News

Soft News seringkali juga disebut dengan feature, yaitu berita yang tidak terikat dengan aktualitas namun memiliki daya tarik yang cukup besar bagi khalayak. Berita-berita semacam ini seringkali menitikberatkan pada sesuatu yang menakjubkan atau mengherankan, dan kadang dapat menimbulkan simpati khalayak. Objek untuk berita jenis ini dapat berupa hewan, benda, manusia, tempat atau apa saja yang menarik perhatian khalayak.

c. Investigative Reports

Investigative reports atau disebut juga laporan penyelidikan adalah jenis berita yang eksklusif. Datanya tidak bisa diperoleh di permukaan, tetapi harus dilakukan berdasarkan penyelidikan yang dapat memakan waktu cukup lama. (Muda, 2003 : 40-42)

4. Struktur Berita

(26)

commit to user

a. Piramida

Pada struktur piramida, penulisan dilakukan dengan mengetengahkan informasi yang kurang penting tetapi berkaitan menuju ke arah yang paling penting. Penulisan semacam ini biasanya dilakukan pada beberapa ruang khusus di media massa, misalnya cerpen, human interest atau penulisan naskah pada program Current Affair. Jika struktur berita ini digambarkan, maka akan seperti skema di bawah ini:

Keterangan:

1 1. Pembukaan

2 2. Uraian

3 3. Kesimpulan

Gambar 2.2 Struktur Piramida Sumber: Muda, 2003:58.

b. Kronologis

Pada penulisan secara kronologis, masing-masing bagian mempunyai kepentingan yang sama. Tidak dapat di selang-seling karena akan dapat mengubah arti atau bahkan mungkin sama sekali tidak akan dapat dimengerti. Tulisan kronologis biasanya dipakai untuk bahasan sains, teknologi, kedokteran, dan lain-lain.

Gambar 2.3. Penulisan Kronologis Sumber: Muda, 2003:59.

(27)

commit to user

c. Piramida Terbalik

Pada umumnya, struktur penulisan piramida dan kronologis tidak lagi dipakai untuk struktur penulisan berita. Biasanya pembaca atau pemirsa berita ingin segera langsung pada pokok permasalahan inti. Karena itu untuk struktur penulisan berita adalah struktur penulisan dengan bentuk piramida terbalik. Teknik penulisan ini dilakukan untuk menyajikan berita-berita pendek atau berita yang bersifat langsung (straight news). Struktur penulisan berita dengan piramida terbalik mempunyai tujuan agar penyajian berita menjadi lebih menarik karena ditulis dari hal-hal yang penting ke hal-hal yang kurang penting. Dengan kata lain, pemirsa atau pembaca sudah langsung memperoleh isi berita yang paling inti.

Bentuk struktur piramida terbalik adalah sebagai berikut:

(28)

commit to user

5. Metode Perolehan Berita

Mengetahui sumber berita, sama pentingnya dengan mengetahui bagaimana memperoleh informasi dari sumber berita. Ada beberapa petunjuk yang dapat membantu reporter dalam mengumpulkan informasi, antara lain:

a. Wawancara

Wawancara merupakan metode pencarian berita yang baik dan sangat penting bagi reporter atau jurnalis. Melalui metode ini, banyak informasi yang dapat digali. Persiapan jurnalis dalam melakukan wawancara tidak boleh asal jadi, karena tujuan seorang jurnalis melakukan wawancara adalah mencari tahu, menggali informasi, dan mengungkap fakta. Oleh karena itu, narasumber atau orang yang diwawancara harus merasa nyaman dan tidak merasa dipaksa bicara selama wawancara berlangsung. Ina Ratna Mariani mengemukakan:

Wawancara adalah kegiatan pencarian informasi dengan cara menanyakan secara detil dan mendalam, memancing dengan pernyataan maupun mengkonfirmasi suatu hal, agar dapat diperoleh gambaran yang utuh tentang narasumber atau peristiwa maupun isu tertentu. (Mariani & Kuncoro, 1994 : 141)

Wawancara dapat disamakan dengan obrolan. Namun ada perbedaan mendasar antara obrolan dengan wawancara, yaitu tujuan, hubungan antara narasumber dan pewawancara, tata karma, dan batasan waktunya. Hal-hal penting yang perlu diingat dalam melakukan wawancara menurut Ishwara (2007:91), antara lain:

1) Mempersiapkan bahan secepat mungkin, baik itu data, informasi, maupun fakta.

(29)

commit to user

dan narasumber, baik sebelum maupun sesudah wawancara.

3) Mendengarkan, mencatat atau merekam apa yang dikatakan narasumber. Dalam situasi tertentu atau mendesak, wawancara dapat dilakukan melalui telpon secara tertulis, atau wawancara secara serempak, dalam bentuk kelompok diskusi.

Dalam Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional, Dedy Iskandar Muda menyebutkan ada beberapa jenis interview yang dapat dilakukan untuk melengkapi data penulisan berita di televisi, antara lain:

1) Live Interview

Interview ini kebanyakan dilakukan di studio dengan mengundang narasumber yang akan diwawancarai. Wawancara ini disiarkan secara langsung (live) tanpa proses editing dalam suatu siaran berita.

2) Interview by Appointment

wawancara ini biasa dilakukan seorang reporter dengan membuat janji terlebih dahulu pada narasumber. Biasanya wawancara ini dapat dilakukan dengan mendatangi narasumber di kediamannya atau kantornya.

3) Press Conferences

wawancara ini dilakukan pada saat berlangsungnya suatu konferensi pers. Biasanya setelah konferensi pers, reporter diberi kesempatan untuk bertanya pada narasumber.

4) On the Spot Interview

(30)

commit to user

wawancara ini dilakukan dengan menghentikan narasumber untuk bertanya pada saat sedang berjalan atau dalam situasi khusus untuk melayani para wartawan yang ingin melakukan wawancara.

5) Telephone Interview

wawancara ini dilakukan melalui pesawat telepon. Biasanya wawancara ini bisa dilakukan dengan orang lain sebagai narasumber atau juga bisa dengan reporter yang berada di lapangan.

6) Vox Pop

Vox Pop dilakukan dengan cara menanyakan pendapat masyarakat terhadap suatu kejadian. Wawancara ini biasanya dilakukan apabila terjadi suatu kebijakan baru dari pemerintah yang akan berdampak secara langsung atau tidak langsung terhadap masyarakat luas.

b. Observasi

(31)

commit to user

C. Reporter

Salah satu orang yang mempunyai peranan besar terhadap karya jurnalistik adalah seorang reporter. Seorang reporter televisi adalah wartawan aktif yang bertugas mengumpulkan berita-berita dari berbagai sumber, menyusun masing-masing laporan dan kadang-kadang menulisnya kemudian melaporkannya. (Muda, 2003 : 189).

Seorang reporter adalah orang terlatih, baik dalam menyelidiki maupun mengumpulkan bahan berita. Mereka mengembangkan informasi menuju ke arah fakta yang akhirnya menjadi sebuah laporan yang diterima khalayak.

Reporter televisi juga berfungsi sebagai produser untuk liputan yang ia lakukan. Ia memimpin liputan tersebut sehingga harus mengerahkan cameraman tentang gambar apa yang dibutuhkan untuk melengkapi laporan beritanya. Jadi, semuda apapun usia seorang reporter, ia adalah pemimpin produksi saat menjalankan tugasnya di lapangan. Walaupun di lapangan, seorang reporter berkapasitas produser, namun ia juga harus bisa menjaga team work dengan baik. 1. Syarat Menjadi Seorang Reporter

(32)

commit to user

Yang pertama dan utama adalah keingintahuan – bukan hanya

sekedar minat untuk mengetahui sesuatu, tetapi sebuah kebutuhan untuk mengetahui sesuatu. (Ray, 2003 : 4)

Dari ungkapan Orla Guerin tersebut, bisa kita pahami bahwa jika seseorang hanya sekedar menjadi pencari dan penulis berita yang hanya menunggu petunjuk dari koordinator liputan, maka hasil liputannya tidak akan menyamai liputan seorang reporter handal, yang naluri kewartawanannya mendorong ia untuk mencari sendiri berita yang bermanfaat bagi masyarakat.

Selain itu, seorang reporter juga harus menjaga team work dengan baik. Jika di lapangan, reporter harus dapat bekerjasama dengan juru kamera agar menghasilkan produksi yang maksimal.

2. Tugas Seorang Reporter

Dalam melakukan pekerjaannya, ada 3 tugas utama seorang reporter, diantaranya:

a. Mempersiapkan bahan liputan

Untuk meliput sebuah peristiwa yang akan disiarkan, maka paling sedikit melibatkan dua orang kerabat kerja, yaitu seorang reporter dan juru kamera. Yang harus dilakukan reporter untuk mempersiapkan liputan:

1) Seorang reporter sebaiknya dapat mengumpulkan informasi (data) awal sebanyak- banyaknya tentang berita yang akan diliputnya nanti.

2) Buku catatan atau tape recorder harus selalu bersama kemanapun reporter bertugas.

(33)

commit to user

4) Jika perlu, lakukanlah konfirmasi pada narasumber jika perlu mengadakan wawancara saat meliput berita. (Muda, 2003 : 102)

b. Meliput berita di lapangan

Pada bagian ini, seorang reporter dan timnya mendatangi langsung tempat kejadian atau peristiwa, lalu mengumpulkan fakta dan data seputar peristiwa tersebut. Dalam hal ini, reporter harus bekerjasama dengan juru kamera untuk proses pengambilan gambar selama liputan.

Peristiwa yang diliput harus bernilai jurnalistik atau bernilai berita (news values). Peristiwanya sendiri secara garis besar terbagi dua, yaitu:

1) Peristiwa yang diduga terjadi atau direncanakan terjadi, misalnya seminar, peresmian gedung, perayaan hari ulang tahun, dll.

2) Peristiwa yang tidak terduga kejadiannya, misalnya kebakaran, kecelakaan, kriminalitas, dan lain-lain (Asep, 2005 : 8)

c. Menulis naskah Berita

Setelah kembali ke ruang redaksi, reporter bertugas untuk menulis naskah berita. Dalam penulisan berita, ada beberapa petunjuk untuk seorang reporter untuk menulis sebuah naskah, (Ishwara, 2005 : 94-95) antara lain:

1) Ingat fokus

(34)

commit to user

2) Tulislah banyak lead

Daripada berkutat mencari lead yang sempurna, cobalah untuk menulis beberapa lead sambil meneruskan menulis sisa beritanya. Setelah selesai menulis, pilihlah satu lead yang paling mewakili isi berita.

3) Kiss and Tell

Ada moto dalam penulisan berita, yaitu ”Kiss (keep it short and simple) and tell”. Usahakan agar tulisan yang kita buat itu singkat dan sederhana dan hindarilah kalimat yang rumit.

4) Baca keras-keras

Jika sedang berkutat dengan suatu kalimat yang sepertinya janggal, bacalah keras-keras maka akan terdengar bagian yang tidak cocok dan tidak pas. 5) Periksa ulang

Setelah naskah selesai dibuat, jangan lupa untuk memeriksa kembali naskah yang telah dibuat. Jangan lupa untuk memeriksa nama narasumber, tanggal peristiwa, tanda baca, dan lain-lain.

Dalam proses pembuatan berita, ada unsur-unsur yang harus ada dalam pertanyaan wawancara dan naskah berita. Unsur tersebut adalah 5W+1H yang artinya:

a. What (Apa)

Menjelaskan atau menggambarkan peristiwa apa yang sedang terjadi. b. When (Kapan)

Menjelaskan kapan atau waktu sebuah peristiwa itu berlangsung. c. Where (Dimana)

Menjelaskan dimana peristiwa itu berlangsung. d. Who (Siapa)

Menjelaskan orang atau pihak yang terlibat dalam peristiwa yang terjadi. e. Why (Kenapa)

Menjelaskan alasan-alasan peristiwa itu terjadi atau motif dari sesuatu. f. How (Bagaimana)

(35)

commit to user

27

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Latar Belakang Perusahaan

Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara atau disingkat Perum LKBN Antara merupakan kantor berita di Indonesia, yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Perum LKBN Antara merupakan BUMN yang diberikan tugas oleh Pemerintah untuk melakukan peliputan dan penyebarluasan informasi yang cepat, akurat, dan penting, ke seluruh wilayah Indonesia dan dunia internasional. Kantor Berita Antara didirikan pada tanggal 13 Desember 1937 oleh A.M. Sipahoetar, Soemanang, Sugondo Djojopuspito, Adam Malik, dan Pandoe Kartawagoena, ketika semangat kemerdekaan nasional digerakkan oleh para pemuda pejuang. Sebagai Direktur pertama pada waktu itu adalah Sugondo Djojopuspito (mantan mahasiswa RH usia 33 tahun pada waktu itu, kawan Soemanang yang juga mantan mahasiswa RH), sedangkan Adam Malik (wartawan usia 20 tahun pada waktu itu) adalah sebagai wakilnya (Redaktur).

(36)

commit to user

kantor berita ini timbul pada pikiran seorang wartawan muda, Albert Manoempak Sipahoetar, dan seorang mahasiswa ilmu hukum/ RH, Raden Mas Soemanang Soeriowinoto, yang kemudian lebih dikenal sebagai Mr. Soemanang, dan juga sebagai Ketua PWI yang pertama pada tahun 1946. Mereka merasa tidak puas terhadap pemberitaan tentang peristiwa – peristiwa di Hindia Belanda terutama mengenai kehidupan sosial politik masyarakat Indonesia, yang disiarkan Aneta (Algemeen Nieuws-en Telegraaf-Agentschap). Kantor berita Belanda itu menyebarkan hasil liputannya bukan saja di Hindia Belanda, melainkan juga di Eropa. Kalangan pergerakkan kebangsaan Indonesia, baik yang berada di Hindia Belanda maupun di Eropa, menganggap berita di Aneta berat sebelah. Aneta bahkan sering sama sekali tidak memberitakan peristiwa – peristiwa politik yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia.

Sejak awal pendudukan Jepang, Antara menempati bagian bawah gedung Aneta di Pasar Baru, Jakarta Pusat, sebuah gedung bertingkat yang ditinggalkan bersamaan dengan menyingkirnya Belanda dari Indonesia. Tingkat atas ditempati oleh kantor berita Jepang, Domei. Gedung ini terletak di Jalan Pos Utara No. 53, yang kini dikenal dengan nama Jalan Antara. Jepang mula-mula memperbolehkan Antara melanjutkan kegiatannya dengan menggunakan namanya sendiri. Namun, sejak 29 Mei 1942 Antara harus mengganti namanya menjadi Yashima, yang berarti semesta.

(37)

commit to user

pimpinan Antara juga memutuskan untuk mengungsikan kantor pusatnya ke Yogyakarta. Antara di Jakarta tetap di pertahankan, tetapi hanya sebagai kantor cabang. Antara cabang Jakarta pernah memindahkan kantornya ke Gedung Proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No.56 ketika terjadi Aksi Militer Belanda I tanggal 21 Juli 1947, karena kantornya di Jalan Pos No.57 di segel oleh Belanda, sedangkan gedung di nomor 53 sudah ditempati oleh kantor berita Aneta, yang melakukan lagi kegiatannya di Indonesia sejak Belanda kembali bersama tentara Sekutu pada akhir PD II.

Pada saat terjadi Aksi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948, banyak staf Antara di berbagai kota ikut bergerilya atau mempertahankan kelangsungan hidup dengan cara masing-masing. Para wartawan Antara di Bandung, Sjarief Soelaiman dan Dajat Hardjakusumah, mendirikan kantor berita lokal Pewarta Nasional (Pena) untuk menampung pemberitaan dari kalangan republiken. Sedangkan staf Antara Solo menerbitkan buletin Antara Dharurat Mobil di daerah gerilya sebagai konsumsi para gerilyawan dan untuk mengimbangi pemberitaan yang merugikan kedudukan Republik Indonesia.

(38)

commit to user

pemancar, pada tahun 1976 diganti dengan menggunakan sistem teleteks kemudian menggunakan sistem komputerisasi yang mendapat bantuan dari Jepang. Di luar negeri Antara memiliki kantor cabang di Kuala Lumpur, Tokyo dan Hamburg. Karena penghematan, jumlahnya menciut dibanding tahun 1965, ketika kantor perwakilan atau korespondennya ada di Hongkong, Beijing, Manila, New Delhi, Karachi, Kairo, Beirut, Den Haag, Amsterdam, London, Koln, Beograd, Berlin, Moskow, Canberra, New York, dan Washington.

Lima bulan kemudian status Antara pun berubah menjadi Perum LKBN Antara per 1 September 2007. Pemberian status perum guna memudahkan kerja kantor berita perjuangan tersebut, terutama dalam menghadapi era konvergensi media dan tantangan media yang kian mengglobal. Kerjasama internasionalnya pun kian meluas. Didukung teknologi informasi terkini, Antara memiliki jaringan komunikasi yang menjangkau berbagai pelosok tanah air dan dunia. Antara memiliki biro di setiap propinsi serta perwakilan di beberapa kotamadya/kabupaten.

(39)

commit to user

Agency (INNA) di Jeddah, ANSA (Italia), Yonhap (Korea Selatan), Anadolu (Turki), dan lain sebagainya.

Antara aktif dalam berbagai organisasi regional dan international, seperti ANEX (ASEAN News Exchange), OANA (Organization of Asia Pacific News Agencies) dan NANAP (Non-Aligned News Agencies Pool).

Antara telah memprakasai pelayanan telefoto radio sejak bulan September 1983, dengan menggunakan pesawat pemancar berkekuatan 30 kilowatt sumbangan pemerintah Jerman Barat ketika itu. Pada Februari 1985, Antara memulai pelayanan AP -Dow Jones Telerate, terutama bagi kalangan bisnis perbankan. Pelayanan ini berupa informasi data seketika mengenai harga valuta asing, emas dan komoditi lainnya di bursa-bursa Internasional, serta informasi dari pusat-pusat bisnis di seluruh dunia. Pelayanan informasi dengan teknik yang sama, dengan menggunakan komputer, juga diadakan melalui Antara-Reuters Monitor News Service sejak Juli 1982.

B. Visi dan Misi Antara TV

(40)

commit to user

Ada beberapa Misi pada LKBN Antara, yaitu :

1. Menghasilkan berita dan berbagai produk berbasis informasi lainnya secara cepat, akurat dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya.

2. Menjalankan peran media sebagai jembatan antara negara dan masyarakatnya, dan berperan sebagai duta informasi bangsa.

3. Memberikan layanan terintegrasi komunikasi pemasaran bagi stakeholders.

4. Memberikan layanan pendidikan jurnalistik multimedia.

5. Berperan aktif dalam membangun masyarakakat baru yang berbasis pengetahuan.

C. Produk dan Jasa Antara Tv

Antara Tv mulai beroprasi penuh sejak Januari 2006, adapun produk atau jasa Antara Tv yaitu:

1. Antara Television News Service

Menyajikan berita audio visual terkini yang dikemas dalam gaya bahasa lugas, dengan sumber berita yang kredibel.

2. Antara Documentary

(41)

commit to user

khusus untuk kebutuhan sosialisasi program lembaga, organisasi maupun perusahaan.

3. Antara Iklan/ PSA

Dengan dukungan tekhnologi dan kemampuan sumberdaya memadai saat ini Antara TV telah mampu menangani pembuatan iklan, baik komersial maupun iklan layanan masyarakat.

4. Antara Video profile

Antara TV juga menggarap profil video untuk meningkatkan brand image lembaga atau perusahaan.

5. Antara Video klip

Merupakan jasa pembuatan video klip dengan mengedepankan harmonisasi nada dengan teknik visual yang kreatif dan estetik.

6. Antara Multicamera

Antara Tv juga melayani dokumentasi dengan sistem multi kamera, untuk merekam keseluruhan acara pada sebuah talk show, pagelaran, diskusi publik, maupun pertunjukan seni.

D. Jaringan Distribusi Produk

Berita-berita di Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara didistribusikan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Sistem Satelit

(42)

commit to user

2. Internet

Melalui fasilitas internet, para pelanggan bisa mengakses pilihan berita Antara setiap saat pada situs www.antara.co.id dan akses berita foto pada www.antarphoto.com

3. Mobile Phone

Penyajian berita Antara secara singkat dan padat melalui fasilitas SMS dan GPRS.

4. Buletin

Penyampaian berita secara konvensional untuk produk-produk tertentu bagi pelanggan yang belum terkoneksi dengan sistem teknologi informasi digital.

E. Pengguna Produk atau Jasa Antara Tv

1. Mahkamah Konstitusi 2. Departemen Kehutanan 3. Departemen Sosial 4. Departemen Agama

5. Dinas Penerangan Angkatan Darat 6. Pemerintah Provinsi Riau

7. Angkasa Pura

(43)

commit to user

F. Struktur Organisasi Umum

Antara Tv (Online) adalah Tv yang memproduksi paket berita dan mendistribusikan berita untuk stasiun televisi jaringan lokal yang dapat diakses melalui portal web tv Antara. Antara Tv memiliki struktur organisasi sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI DIVISI TV

Gambar 3.1. Struktur Oganisasi Divisi Tv Antara Tv Sumber : HRD LKBN Antara 2010

(44)

commit to user

Berikut penjelasan tanggung jawab sebagian jabatan diatas: 1. Penanggung Jawab Operasional

Antara Tv dipimpin oleh seorang Penanggung Jawab Operasional. Tugas seorang Penanggung jawab operasional membuat peraturan di redaksi Antara Tv agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan pengembangan program.

2. Produser

Tugas seorang produser bertanggung jawab terhadap berita mulai dari perencanaan, eksekusi hingga pasca produksi. Selalu berkomunikasi dengan tim ENG yang berada di lapangan serta memimpin kegiatan di ruang edit. Membantu tim ENG dalam menghubungi narasumber termasuk memastikan narasumber yang bersangkutan dapat diwawancara. Memutuskan format berita apakah paket SOT (Sound of Tape), OOV (Out of Vision) maupun VO (Voice Over). Produser yang berminat melakukan liputan ke lapangan, harus berstatus sebagai reporter, mengajukan usul liputan tersebut dan dibawah koordinasi produser lain. Produser bersama reporter, dan dapat dibantu cameramen, berdiskusi untuk mempertajam rencana liputan.

3. Administrasi dan Keuangan

(45)

commit to user

4. Asmen Produksi

Bertanggung jawab terhadap suatu proses produksi dari perencanaan, eksekusi hingga pasca produksi. Mengontrol dan bertanggung jawab akan hasil kinerja tim produksi. Turut membantu membuat ide kreatif produksi. Mengontrol tim produksi di lapangan. Mengatur dan memutuskan tim produksi yang bertugas ke luar kota dan ke luar negri berdasarkan usulan koordinator liputan. Mengadakan rapat perencanaan berkala yang dihadiri oleh koordinator liputan/teknik serta koordinator Reporter/ cameraman/ editor.

5. Koordinator Liputan

Koordinator liputan mempunyai tugas pada saat sebelum liputan, saat liputan dan setelah liputan, tugas tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

a.Sebelum Liputan

1) Koordinator liputan yang sedang bertugas, wajib mengikuti rapat redaksi Tv.

2) Mencatat materi peliputan yang diajukan peserta rapat proyeksi. 3) Koordinator liputan menugaskan reporter untuk meliput berita

berdasarkan proyeksi hasil rapat redaksi maupun informasi berita yang tidak direncanakan sebelumnya.

(46)

commit to user

5) Memberi brifing kepada reporter mengenai angle berita yang akan diliput, serta memberi masukan mengenai pilihan narasumber dan lokasi peliputan.

b.Saat Peliputan

1) Memastikan bahwa penugasan telah dilaksanakan oleh reporter dan cameraman, dengan cara memantau perkembangan proses peliputan melalui hubungan komunikasi.

2) Meminta reporter atau ca meraman melaporkan hasil liputannya, untuk selanjutnya kumpulan laporan berita tersebut dibuatkan catatan berita guna diserahkan ke produser.

c.Setelah Peliputan

1) Berdasarkan hasil rapat redaksi, Koordinator liputan memberitahukan kepada reporter mengenai alokasi penayangan berita hasil liputannya. 2) Koordinator liputan memberitahukan pilihan angel berita yang harus

dibuat reporter

3) Jika dianggap perlu, Koordinator liputan memerintahkan reporter untuk membuat berita kemudian disiarkan kepada program berikutnya.

4) Mencatat kinerja reporter pada file khusus reporter jika ditemukan hal-hal khusus yang dilakukan reporter pada hari itu.

6. Reporter

(47)

commit to user

jika penugasan yang tertera pada ploting peliputan masih ada yang dianggap belum jelas, reporter dapat mempertanyakan kepada koordinator liputan, terutama yang menyangkut angle berita, pilihan narasumber, lokasi peliputan. Setelah itu, reporter melakukan koordinasi dengan koordinator cameraman untuk memastikan cameraman yang menjadi mitra kerjanya hari itu. Menghubungi camerama n bersangkutan agar mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk keperluan liputan.

Selama melakukan liputan di lapangan, reporter memantau perkembangan informasi di lapangan untuk kemudian secara proaktif memberikan informasi kepada koordinator liputan. Apabila di perjalanan menemukan suatu peristiwa yang dianggap memiliki nilai berita yang tinggi serta perlu ditayangkan secara mendadak, maka reporter dapat langsung melakukan peliputan. Namun tetap melakukan koordinasi dengan koordinator liputan jika memerlukan tambahan kru serta pengalihan kru lain ke tempat yang semula diproyeksikan.

Setibanya dikantor, reporter membuat naskah dan melakukan preview audio visual yang dihasilkan cameraman. Setelah menyelesaikan naskah, reporter menyimpan naskah pada file program yang sesuai lalu memberitahukannya kepada produser untuk melakukan penyuntingan.

(48)

commit to user

Bila memenuhi syarat reporter dapat melakukan dubbing suara pada naskah yang telah di sunting, selanjutnya dibawa ke ruang editing audio visual. Reporter wajib menyampaikan informasi acara untuk esok hari pada bidang tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Pada saat itu reporter dapat menyampaikan ide peliputan untuk selanjutnya, didiskusikan dengan koordinator liputan.

7. Cameraman

Bertugas melakukan pengambilan gambar selama proses peliputan. Seorang juru kamera harus bekerjasama dengan reporter untuk menentukan gambar berita yang akan diambil sehingga sesuai dengan naskah yang akan dibuat. 8. Editor

Tugas editor adalah menyiapkan kaset untuk master edit siap tayang (durasi 1,5/2,5 menit) yang sudah mempunyai control track.

9. Design Grafis

Seorang grafis diharapkan kreatif untuk mendesain atau membuat icon yang berhubungan dengan liputan atau menciptakan icon pengembangan dari icon yang sudah ada sebagai alternatif.

10.Teknisi

(49)

commit to user

11. Librarian

(50)

commit to user

42 BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

A. Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM)

Penulis melaksanakan kegiatan kuliah kerja media di Antara Tv yang terletak di Wisma Antara Jalan Medan Merdeka Selatan No 17 Jakarta Pusat.

Pada hari pertama pelaksanaan magang penulis ditempatkan pada bagian library untuk belajar melogging gambar selama seminggu, sambil diperkenalkan dengan Standart Operatiaon Prosedure (SOP), tugas-tugas yang harus dilakukan sebagai reporter. Dalam melogging gambar alat yang digunakan yaitu VTR. Dalam sehari penulis melogging empat sampai enam kaset minidivi durasi 60 menit, dan dua kaset divi durasi 124 menit.

Pertama penulis diberitahu caranya melogging kaset kemudian dicatat di kolom logging sheet. Pada waktu belajar melogging penulis diharapkan bisa mengelompokkan gambar-gambar stock shoot beserta kode waktunya.Terkadang penulis juga diminta mengisi data base library.

(51)

commit to user

Setelah selesai mempersiapkan alat-alat, penulis menghubungi driver jika sudah siap untuk melakukan peliputan.

Penulis juga mengamati bagaimana reporter bisa jeli dalam melihat kondisi narasumber dan diharapkan dapat mengarahkan cameraman tentang angel peliputan yang akan diambil gambarnya.

Disini penulis selalu menempatkan diri dibelakang reporter untuk dapat mengamati proses mencari narasumber yang tepat sesuai angel berita. Penulis juga diberi kesempatan berdiskusi untuk menentukan angel dan narasumber yang akan diambil, serta diberi kesempatan untuk menentukan pertanyaan yang nantinya akan diajukan.

Setelah melakukan liputan di lapangan, sesampai di kantor, penulis membuat naskah berita yang diliputnya. Jika penulis ingin memasukkan pernyataan (statement) dari narasumber, maka penulis mencari timecode dari wawancara tersebut untuk dijadikan soundbite dalam naskah beritanya. Jika naskah telah selesai dibuat, maka produser akan memeriksa naskah tersebut. Setelah itu, penulis melakukan dubbing kemudian mendampingi editor untuk mencari gambar yang sesuai dengan naskah yang dibuat.

(52)

commit to user

Adapun hal-hal yang penulis kerjakan semenjak mulai magang di Antara Tv online dari minggu pertama hingga minggu terakhir, antara lain sebagai berikut :

1. Minggu Pertama

Tanggal 16 Februari – 18 Februari 2011

Pada hari pertama penulis ditempatkan pada bagian library selama

seminggu untuk belajar cara melogging video melalui video tape recorder (VTR). Penulis melogging kaset dan mencatat time code in serta out frame pada kaset yang telah dilogging. Sebelum melogging penulis harus membuat logging sheet. Tujuan dari pembuatan logging sheet ini adalah untuk mencatat shot-shot tertentu (stock shot) yang terekam dalam kaset sehingga bila sewaktuiwaktu dibutuhkan editor tidak perlu mem-preview secara berulang-ulang. Informasi yang biasanya terdapat dalam logging sheet yaitu:

a. Slug

Yaitu nama untuk alamat kategori berita, misal dalam website antaranews terdapat berbagai macam kategori berita seperti hukum, ekonomi, olahraga, pendidikan, teknologi, kesehatan, unik, dan lain sebagainya.

b. Nomer kaset

Nomer kaset yang hendak dilogging dicatat pada logging sheet. Kaset yang biasanya penulis logging yaitu DV dan mini DV.

c. Hari dan tanggal peliputan

(53)

commit to user

d. Nama reporter dan cameraman

Tentunya tidak lupa nama reporter dan cameraman turut dicatat. Hal ini dimaksudkan bila ada shot – shot dalam kaset yang kurang jelas tentang informasinya bisa ditanyakan langsung kepada reporter atau cameraman. e. Format Liputan

Format liputan terbagi menjadi empat yaitu news, feature, documenter, dan magazine.

Sedangkan pada kolom tabel diisi dengan In Frame, Out Frame dan Keterangan. Pada shot-shot gambat yang telah dipilih time code awalnya dicatat dalam kolom In Frame, sedangkan untuk time code akhir dicatat pada kolom Out Frame. Setelah itu diberi keterangan pada kolom Keterangan. Beberapa judul program yang telah penulis logging diantaranya adalah Harumnya Akar Wangi, Meraih Ilmu di sekolah Alternatif, Nyanyian Harmoni Kampung Naga, Ambon Manise Jangan Dilupae, Entikong Menatap Masa Depan, Kilau Intan Rakyat, Potensi Desa Wisata, Ternak Unggul, Ekspresi Lima Gunung, dan lain sebagainya.

2. Minggu Kedua

Tanggal 21 Februari – 25 Februari 2011

(54)

commit to user

training langsung oleh reporter senior dalam peliputan berita. Pada liputan pertama ini penulis ditempatkan di Gelora Bung Karno untuk mengamati liputan demo PSSI yang meminta Nurdin turun dari jabatannya.

Disini penulis mempelajari tentang Standart Operatiaon Prosedure (SOP), tentang tugas-tugas seorang reporter. Seperti dalam mempersiapkan bahan liputan penulis diajarkan sebelum melakukan peliputan hendaknya seorang reporter mengumpulkan informasi awal sebanyak-banyaknya terkait berita yang akan diliput. Seorang reporter juga tidak boleh jauh dari microphone maupun buku catatan serta mengecek kesiapan juru kamera sebelum liputan.

Pada saat dilokasi seorang reporter harus bekerja sama dengan juru kamera untuk proses pengambilan gambar selama liputan. Mencari narasumber yang tepat dan mengkoordinasikannya dengan prodser via phone setelah itu melakukan konfirmasi kepada narasumber bila ingin mewawancara saat meliput berita.

(55)

commit to user

Selesai membuat naskah, kemudian diserahkan kepada produser untuk diedit dalam proses pengeditan reporter harus menemani produser. Hal ini ditujukan agar reporter bisa memberikan pertanggungjawaban terhadap naskah yang telah ia buat. Setelah itu penulis diajak untuk melogging gambar, disini penulis diajarkan untuk memilih sound bite dan stock shot gambar yang akan dipakai. Kemudian di ruang dubbing penulis diajarkan cara mendubbing yang baik. Penulis diberi kesempatan mencoba mendubbing naskah yang sudah diedit, hingga akhirnya penulis diberi kepercayaan untuk mendubbing naskah.

3. Minggu Ketiga

Tanggal 28 Februari – 4 Maret 2011

Pada hari pertama 28 Februari, di minggu ketiga ini penulis masih tandem liputan bersama reporter senior di Komisi Pemberantasan Korupsi namun karena tidak ada agenda sidang penulis diarahkan untuk meliput demonstran yang sedang berdemo di depan KPK. Setelah itu penulis kembali ke kantor dan membuat naskah, dalam perjalanan kembali ke kantor penulis diajarkan bagaimana menentukan prioritas berita atau topik-topik penting. Hal ini dikarenakan berita atau topik yang dianggap penting oleh media dapat mempengaruhi perubahan sikap masyarakat terhadap suatu hal, mengarahkan persepsi masyarakat dalam menilai suatu kasus yang diberitakan oleh media massa. Pada tanggal ini juga

terjadi kebakaran di Wisma Antara sekitar jam setengah lima sore.

Pada hari kedua 1 Maret, penulis mulai dilepas liputan sebagai reporter

(56)

commit to user

kabar melalui pesan singkat oleh koordinator liputan. Pada hari ketiga ini penulis

ditempatkan di Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) untuk meliput pelantikan Komisaris Jendral Polisi Nanan Sukarna sebagai

Wakil Kepala POLRI menggantikan Komisaris Jenderal Polisi Yusuf Manggabarani.

Penulis juga belajar bahwa seorang reporter juga harus siap setiap saat.

Pada saat door stop interview bila reporter tidak cepat tanggap dalam membaca

situasi bisa sangat merugikan misalnya tidak dapat tempat saat door stop. Penulis

mewawancarai Jenderal Polisi Timur Pradopo sebagai Sound bite. Sesampainya di

kantor penulis langsung membuat naskah, melogging time code, dan mendubbing

naskah yang sebelumnya telah diedit produser. Selesai dubbing penulis

menyerahkan naskahnya pada editor kemudian diserahkan ke editor web untuk di

upload di antaranews.com

Pada hari ketiga 2 Maret penulis ditempatkan di KPK, disini penulis

meliput kunjungan direkturFederal Bureau of Investigation (FBI) yaitu Robert S. Mueller III di KPK. Serta meliput tiga anggota DPR yaitu Angelina Pattiasina,

Agus Condro dan Paskah Suzetta yang di periksa KPK terkait kasus suap cek

pelawat, untuk sound bite penulis mewawancarai Agus Condro yang berstatus

tersangka.

Pada hari keempat 3 Maret, penulis meliput Susno Duadji di Pengadilan

Negeri Jakarta Selatan terkait pledoi susno yang tidak ditanggapi Jaksa Penuntut

Umum. Disini penulis mencari data atau informasi yang belum penulis ketahui

(57)

commit to user

Pada hari kelima 4 Maret, penulis ditugaskan meliput Peluang Ekspor

Holtikultura yang dihadiri Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di

Balai Sidang Senayan. Penulis juga mewawancarai Hatta Rajasa tentang peluang

pasar holtikultura di pasar Internasional, serta program-program pemerintah

untuk meningkatkan produktifitas.

4. Minggu Keempat

Tanggal 7 Maret – 11 Maret 2011

Pada minggu ini sayangnya penulis terserang penyakit Gejala Demam Berdarah sehingga harus izin dari tugas liputan.

5. Minggu Kelima

Tanggal 14 Maret – 18 Maret 2011

Hari pertama tanggal 14 Maret, penulis ditempatkan di DPR RI untuk meliput rapat kerja terkait permasalahan aset Kementerian Luar Negeri yang banyak berstatus sewa. Dalam agenda rapat Menteri Keuangan dijadwalkan datang, namun karena tidak datang sebagai reporter penulis mewawancarai Wakil Menteri Keuangan Ani Ratnawati.

Hari kedua tanggal 15 Maret, penulis liputan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, tentang kesaksian Anggodo bahwa Ary Muladi menyerahkan satu milyar ke pimpinan KPK.

(58)

commit to user

Penulis Mewawancarai Menteri Hukum dan Ham Patrialis Akbar terkait RUU Intelijen Negara.

Hari kempat tanggal 17 Maret, penulis ditugaskan di Kementerian Pertahanan RI untuk meliput kerjasama teknologi pertahanan antara Kementerian Pertahanan dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Disini penulis mewawancarai Menteri Pertahanan RI yaitu Purnomo Yusgiantoro terkait tujuan diadakan kerjasama ini.

Hari kelima tanggal 18 Maret, penulis diminta meliput rencana cukai rokok yang akan dinaikkan hingga batas maksimum yaitu 57 persen, di Hotel Sahid. Disini penulis mewawancarai Kepala Sub Bidang Fasilitas Kepabeanan Keementrian Keuangan Djaka Kusmartata dan Peneliti Lembaga Demografi FEUI Abdillah Ahsan terkait rencana meningkatkan cukai rokok.

6. Minggu Keenam

Tanggal 21 Maret – 25 Maret 2011

Hari pertama diminggu keenam tanggal 21 Maret, penulis liputan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenai Yusuf Supendi yang mendatangi KPK untuk menyerahkan buktu awal dugaan penggelapan dan gratifikasi yang dilakukan elit PKS.

(59)

commit to user

Hari ketiga tanggal 23 Maret, penulis ditugaskan di Pre Function Hall D2 JIE Pekan Raya Jakarta (PRJ) untuk meliput menteri perindustrian yaitu Mohamad Suleman Hidayat yang membuka pameran The Indonesia International Auto Parts (INAPA), Indonesia International Bus & Truck Component (IIBT), The Indonesia International Bike, Parts & Accessories Exhibition (INABIKE), dan International Electronic & Component Exhibition (INATRONIC).

Hari keempat tanggal 24 Maret, Penulis ditugaskan untuk meliput hari tuberkulosis TB sedunia di Istana Wakil Presiden. Disini penulis memilih sound bite Boediono sebagai Wakil Presiden RI mengenai pengobatan gratis.

(60)

commit to user

7. Minggu Ketujuh

Tanggal 28 Maret – 01 April 2011

Hari pertama yaitu tanggal 28 Maret, penulis liputan di Komisi VIII DPR mengenai Rapat Kerja Komisi XIII DPR RI dengan Menteri Agama, Menteri Sosial, Menteri Keuangan dan Menteri Hukum dan Ham. Setelah dikoordinasikan dengan produser mengenai angel berita, penulis mengambil angel mengenai zakat entaskan kemiskinan dimana pengelolaan zakat perlu dioptimalkan guna mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial. Disini penulis mewawancarai Suryadharma Ali selaku Menteri Agama.

Hari ketiga yaitu tanggal 30 Maret, Penulis ditempatkan di PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT Smart Tbk) untuk meliput peresmian pabrik kelapa sawit oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Dalam liputan ini penulis mewawancarai Hatta Rajasa.

8. Minggu Kedelapan

Tanggal 4 April – 8 April 2011

Hari kedua tanggal 5 April, penulis ditugaskan untuk liputan di Pengadilan Tipikor, namun karena tidak ada agenda sidang penulis bergeser liputan di Komisi Pemberantasan Korupsi. Disini penulis memperoleh berita mengenai Fédération

Internationale de Football Association

(

FIFA) menunjuk Agum Gumelar menjadi

(61)

commit to user

cameraman bergeser ke rumah Agum Gumelar untuk mengkonfirmasi skaligus meliput mandat yang diberikan FIFA kepada dirinya.

Hari ketiga tanggal 6 April, penulis ditugaskan di Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk meliput secara kasus Inong Melinda atau

Melinda Dee, dan kasus pembunuhan nasabah Citibank yaitu Irzen Octa yang meninggal dunia di halaman Menara Jamsostek.

Tanggal 7 April penulis diminta liputan di Hotel Borobudur untuk meliput terkait rencana pemerintah kota Jakarta terhadap penanggulangan banjir. Disini penulis mewawancarai Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke).

Pada tanggal 8 April penulis ditempatkan di KPK, namun karena tidak ada agenda penulis bergeser ke kantor Kejaksaan Agung yang terletak di Jalan Sultan Hasanudin Jakarta Selatan. Disini penulis meliput kasus warga Italia Giovanni Gandolfi Kepala Perwakilan C Lotti & Associate for Indonesia yang merupakan konsultan pada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air di Kementerian Pekerjaan

Umum (PU) dianggap melakukan tindak pidana korupsi dalam proyek technical

assistance pada kegiatan water resources and irrigation management

project (WISMP) di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Tahun 2007-2009,

Kementerian Pekerjaan Umum. Disini penulis mewawancarai Noor Rachmad

selaku Tim Satuan Khusus Tindak Pidana Khusus pada Jaksa Agung Muda

(62)

commit to user

9. Minggu Kesembilan

Tanggal 11 April – 15 April 2011

Hari pertama pada minggu kesembilan penulis liputan di Setia Budi Kuningan dengan agenda penyerahan bantuan buku serial Ensiklopedi Pustaka Anak Nusantara dan buku Dongeng Cerita Rakyat oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Direktur PT Indofood Sukses Makmur (PT ISM) yaitu Fransiscus Welirang kepada 193 perpustakaan Sekolah Dasar, 181 perpustakaan Sekolah Menengah Pertama se-Jabodetabek dan Kepulauan Seribu, 33 kantor Gubernur di masing-masing propinsi dan 25 perpustakaan baik nasional maupun daerah.

Hari kedua tanggal 12 April, penulis liputan di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) tentang pembangunan infrastruktur. Disini penulis mengambil soundbite Wakil Presiden Boediono mengenai pertumbuhan infrastruktur.

(63)

commit to user

Selesai liputan berita pertama penulis diminta membuat liputan feature. Sebelum liputan penulis browsing guna mencari inspirasi dan informasi mengenai tema yang akan diangkat pada liputan feature. Saat browsing penulis mendapat informasi bahwa ada pameran Ikebana di Japan Foundation Summit Mas. Oleh karena itu penulis mengangkat tema Ikebana, yaitu seni merangkai bunga dari jepang. Sesampainya di lokasi liputan penulis mengumpulkan data serta mencari narasumber yang akan di wawancara terkait Ikebana, sementara cameraman mengambil stock shoot gambar. Setelah itu penulis mewawancarai Tati Tusin selaku President Ikebana International, mengenai perkembangan Ikebana di Indonesia dan sejarah singkat Ikebana.

(64)

commit to user

B. Focus of Interest Proses Produksi Berita di Antara Tv

Proses produksi berita di Tv pada umumnya melewati beberapa tahap dalam pengerjaannya tahapan tersebut yaitu pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Berikut ini adalah penjelasan proses produksi berita di Antara Tv Online:

1. Proses pra produksi

Proses pra produksi di Antara Tv Online terdapat dalam kegiatan rapat redaksi. Melalui rapat redaksi inilah tema liputan atau pemberitaan secara keseluruhan ditentukan. Antara Tv Online memiliki target memproduksi empat paket berita untuk tayang di web setiap hari Senin sampai Jumat dan memproduksi empat paket features untuk tayang di web setiap hari Sabtu dan Minggu, masing-masing dua features. Karena jumlah paket berita yang diproduksi tidak terlalu banyak, maka redaksi Antara Tv Online sangat selektif dalam menentukan arah pemberitaannya. Meski begitu, konten berita masih mengedepankan khalayak. Tema-tema berita pun telah ditentukan antara lain: Hukum dan Kriminal, Ekonomi, Kegiatan Kenegaraan, Kesehatan, Lingkungan, dan peristiwa yang terjadi di ibukota.

(65)

commit to user

Selain mengkaji isu terkini, proses seleksi tema liputan juga diperoleh dari berbagai undangan liputan yang masuk melalui fax redaksi. Jika ada yang dinilai penting dan memenuhi kebutuhan khalayak maka menjadi prioritas. Setelah diputuskan empat tema atau angel beritanya, maka tugas koordinator liputan untuk menyampaikan penugasan pada tim liputan yaitu reporter dan cameraman. Penugasan diberikan melalui sms langsung pada tim liputan, dan bila ada yang kurang jelas bisa ditanyakan langsung pada koordinator liputan. Setelah menerima penugasan, masing-masing reporter dan cameraman wajib menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) atau instruksi kerja, namun tidak hanya cameraman dan reporter yang wajib menjalankan SOP produser, koordinator liputan, editor, librarian juga menjalankan instruksi kerja.

2. Produksi

Proses produksi paket berita Tv setelah melewati proses pra produksi akan memasuki proses produksi. Proses produksi di Antara Tv Online dikerjakan oleh beberapa tim yaitu produser, koordinator liputan, reporter, cameraman, editor, librarian. Sebagai perinciannya adalah sebagai berikut:

a. Produser

(66)

commit to user

dalam berita, cek soundbite apakah pemilihannya sudah tepat, cek penggunaan natsound. Memberikan feedback pada reporter jika ada yang perlu diperbaiki. Memberikan slug dan judul berita yang tepat. Membuat lead berita untuk dibacakan oleh news presenter.

b. Koordinator Liputan

Koordinator liputan pada saat proses produksi mempunyai tugas memastikan bahwa penugasan telah dilaksanakan oleh reporter dan cameraman, dengan cara memantau perkembangan proses peliputan melalui hubungan komunikasi. Meminta reporter atau cameraman melaporkan hasil liputannya, untuk selanjutnya kumpulan laporan berita tersebut dibuatkan daftar berita guna diserahkan kepada produser.

c. Reporter

Reporter memantau perkembangan informasi di lapangan untuk kemudian secara proaktif memberikan informasi kepada koordinator liputan. Selama melakukan liputan reporter wajib mengumpulkan data dari narasumber dan mencatat nama narasumber terkait angel berita yang dipilih. Sebelum melakukan wawancara dengan narasumber, membuat lebih dulu daftar pertanyaan yang akan diajukan. Menentukan beberapa pertanyaan inti yang akan dijadikan soundbite. Memberitahu cameraman untuk mengambil gambar bila menemukan fakta dan data yang relevan dengan angle berita.

(67)

commit to user

koordinasi dengan koordinator liputan atau produser. Reporter menyiapkan diri untuk liputan berikutnya sambil tetap berkoordinasi dengan koordinator liputan atau produser.

Selama dalam perolehan beritanya kepada koordinator liputan untuk selanjutnya dibuat daftar berita. Sebelum kembali ke kantor reporter menghubungi atau dihubungi oleh koordinator liputan untuk memastikan apakah reporter harus kembali ke kantor atau melakukan tugas peliputan ke tempat lain.

d. Cameraman

Pada saat proses produksi cameraman melakukan peliputan audio visual di lokasi yang telah ditentuka sesuai penugasan yang diterima. Selama liputan terus berkoordinasi dengan reporter mengenai gambar yang akan diambil. Selalu menggunakan tripod saat mengambil gambar, kecuali pada situasi tertentu. Merekam natural sound dengan gambar yang direkam, serta pastikan cukup untuk mengisi naskah. Rekam sejumlah variasi shot dan apabila ada gerakan kamera harus berdasarkan suatu alasan. Pastikan bahwa gambar yang direkam cukup banyak dan memenuhi kebutuhan berita.

e. Librarian

(68)

commit to user

tahapan editing dan memasukan datanya ke dalam komputer.

3. Pasca Produksi

Setelah melewati beberapa tahap dalam proses produksi, tahap terakhir dalam proses produksi berita Tv yaitu pasca produksi. Berikut ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam proses pasca produksi di Antara Tv Online: a. Produser

Tugas produser pada tahap akhir ini adalah mengevaluasi tayangan program secara keseluruhan dengan segenap kru produksi yang terlibat langsung. Memimpin rapat redaksi dengan agenda perencanaan liputan dan memberikan pengarahan angle berita.

b. Reporter

Gambar

Gambar 2.1 Ruang Lingkup Ilmu Jurnalistik Sumber: Wahyudi 1996, 7
Gambar 2.2 Struktur Piramida Sumber: Muda, 2003:58.
Gambar 2.4. Struktur Piramida Terbalik Sumber: Muda, 2003:60.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
+4

Referensi

Dokumen terkait