• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN REPORTER DI TV ONLINE ANTARA TV Di Lembaga Kantor Berita Negara Antara Divisi Multimedia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN REPORTER DI TV ONLINE ANTARA TV Di Lembaga Kantor Berita Negara Antara Divisi Multimedia"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kuliah Kerja Media (KKM) PERAN REPORTER DI TV ONLINE “ANTARA TV” Di Lembaga Kantor Berita Negara Antara Divisi Multimedia

(ANTARA TV)

Di susun oleh:

Muhamad Zulfikar Aristianto NIM: D1408059

Tugas Akhir

Di Ajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Untuk Mendapat Gelar Ahli Madya Komunikasi Terapan

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)
(3)
(4)

commit to user

Motto

(5)

commit to user

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini dipersembahkan untuk:

Kedua Orang Tua Tercinta

• Keluarga besar Soekarsono

• Lembaga Kantor Berita ANTARA, Jakarta

(6)

commit to user

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatu.

Dengan mengucap syukur Alhamdullilah atas kehadirat Allah SWT dengan

ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Peran Reporter

di TV Online ANTARA tv”

Diadakannya Kuliah Kerja Media ini mempunyai tujuan yaitu, secara

umum untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dibidang Kepenyiaran dan

mendapatkan pengalaman sehingga dapat membandingkan antara teori yang

didapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang terjadi pada perusahaan, selain

itu juga untuk memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya

progam studi Public Relation Komunikasi Terapan FISIP UNS Surakarta. Dan

tujuan khususnya adalah untuk mengetahui gambaran kerja reporter berita saat

menghadapi dunia kerja di ANTARA TV, Jakarta.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis telah banyak mendapatkan

bantuan, bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak sehingga memudahkan

Penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini dari

hati yang terdalam Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Drs. Pawito, PhD, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik UNS yang telah member ijin penulisan laporan KKM sebagai

(7)

commit to user

2. Drs. Aryanto Budhy Sulihyantoro, M.Si. , selaku Ketua Program Diploma

III Komunikasi Terapan FISIP UNS.

3. Dra. Sri Urip Haryati, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis.

4. Drs. Aryanto Budhy Sulihyantoro, M.Si., selaku Dosen Pembimbing

Tugas Akhir yang telah meluangkan waktu dan telah memberikan

pengarahan kepada penulis dalam penyusunan Laporan KKM ini.

5. Segenap dosen dan pengajar Program Diploma III Komunikasi Terapan

FISIP UNS yang Seluruh bapak dan ibu dosen Komunikasi Terapan FISIP

UNS yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Rekan-rekan di ANTARA TV, Abah, Pak Adi, Mbak Zulek, Mbak Saras,

Mbak Reni, Mbak Indira, Mbak Tata, Mami, Bang Gondrong, Bang Fredy,

Bang Erwin, Bang Bey, Mas Ilung, Mas Gunawan, Mas Anta, Mas Gatot,

Mas Maul, Mas Aka dan Pak Slamet. yang selalu ramah dan selalu

membantu penulis selama magang dan memberikan teladan yang baik.

7. Serta Seluruh staff Lembaga Kantor Berita Antara yang selalu

memberikan bantuan dan bimbingannya selama penulis melakukan

magang.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan dan

penyelesaian laporan ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima

kasih atas dukungan kalian.

Penulis menyadari, kurangnya pengetahuan serta pengalaman yang penulis

(8)

commit to user

kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis

harapkan. Akhir kata, penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam

penulisan laporan Tugas Akhir ini dan semoga ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Juli 2011

(9)
(10)

commit to user

BAB III Gambaran Umum Perusahaan. ... 26

A. Latar Belakang Perusahaan... 26

B. Visi dan Misi Antara TV ... 30

C. Produk dan Jasa Antara TV ... 31

D. Jaringan Distribusi Produk... 32

E. Pengguna Produk atau Jasa Antara TV ... 33

F. Struktur Organisasi Umum ... 34

BAB IV PELAKSANAAN KKM & FOCUS OF INTEREST... 41

A. Laporan Kuliah Kerja Media ... 40

B. Aktifitas Kuliah Kerja Media... 42

C. Focus of Interest... 55

1. Peran Reporter di TV Online ... 55

2. Peran Reporter Antara TV ... 56

BAB V PENUTUP ... 61

A. Kesimpulan ... 61

(11)

commit to user

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(12)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pelaksanakan Kuliah Kerja media

Indonesia adalah negara besar dengan beranekaragam suku, agama, ras

dan budaya di dalamnya. Tentu saja Indonesia harus memiliki elemen – elemen

pembangun bangsa yang kuat. Salah satunya dengan pengembangan Sumber Daya

Manusia (SDM) yang harus ditingkatkan lebih jauh. Indonesia sendiri mempunyai

populasi penduduk yang mencapai lebih dari 200 juta penduduk atau menjadi

jumlah terbanyak di negara Asean. Namun kualitas SDM Indonesia tidak

sebanding dengan kekayaan yang di miliki. Karena sebenarnya Indonesia

memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Dan masih sering

kita jumpai masyarakat Indonesia yang memiliki keterbatasan di bidang edukatif.

Inilah yang menjadi salah satu penghambat kesejahteraan dan kemajuan bangsa

Indonesia.

Media massa sebagai salah satu penyedia arus informasi bisa

memjembatani permasalahan tersebut. Selain itu, dalam keinginan memperbaiki

dan meningkatkan harkat kehidupan. Manusia selalu ingin mengetahui apa yang

sebaiknya dia lakukan, serta bagaimana melakukanya. Karena itulah, dalam

lingkup pergaulan sosialnya, manusia berupaya menjalin hubungan baik dengan

orang lain. Hubungan baik yang terjalin memungkinkan terjadinya saling bertukar

informasi.

Dari informasi yang diperoleh itulah seseorang berharap lebih mengetahui

(13)

kehidupanya. Akan tetapi informasi yang dapat diperoleh dari hubungan baik

semacam itu terbatas adanya. Media massa hadir mengatasi keterbatasan itu.

(Siregar,1998:20)

Di era globalisasi seperti ini, kebutuhan akan informasi telah menjadi

kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan memperkaya informasi, seseorang

akan mempunyai wawasan dan pengetahuan yang luas. Dewasa ini peran media

massa dalam kehidupan berbangsa menjadi sangat vital. Karena peranannya

sebagai distributor arus informasi publik. Media massa sendiri terbagi menjadi

berbagai bentuk media. Salah satu bentuk media yang paling modern di abad ini

adalah media online (internet). Media ini mulai berkembang pada dekade 1990an.

Perkembangan internet begitu cepat dengan varian-varian, yang seolah-olah

membuat bumi ini dalam cengkraman teknologi. Media online (internet) juga

mampu mentransmisikan informasi secara cepat. Dalam penyeberan informasi,

media online mempunyai kelebihan yaitu dapat diakses kapanpun, dimanapun dan

oleh siapapun secara leluasa tanpa batas. Sekarang ini masyarakat sangat

membutuhkan sebuah informasi yang akurat. Tak hanya akurat, masyarakat juga

membutuhkan kecepatan penyampaian arus informasi. Dengan media online,

informasi dari belahan dunia manapun bisa diperoleh dengan cepat. Di dalam

media online, muatan atau konten berita tidak hanya berisi berita dalam bentuk

teks tapi sekarang sudah ada sajian berita dalam bentuk audio visual. Sebenarnya

berita audio visual dalam media online tidak jauh berbeda dengan berita televisi.

Namun berita audio visual di dalam media online mempunyai keunggulan lain

(14)

memilih berita mana yang hendak di tonton, lantas mengunduh berita tersebut.

Walaupun dalam bentuk audio visual, unsur visual (gambar) lebih dominan.

Namun unsur verbal tetap diperlukan untuk menyusun naskah audio. Jadi sangat

dibutuhkan team work antara seorang reporter dan kameramen.

ANTARA TV sebagai salah satu perusahaan media massa online yang

menyediakan layanan berita dalam bentuk audio visual. Tak bedanya dengan

media massa lainya, keberhasilan penyampaian berita di ANTARA TV juga tak

terlepas dari peran penting seorang reporter atau pewarta berita. Tidak ada

perbedaan yang signifikan antara reporter berita televisi dan reporter berita

televisi online. Karena dalam melakoni tugasnya, seorang reporter sama-sama

dituntut untuk berdedikasi tinggi dan ulet atas pekerjaanya. Selain itu seorang

reporter handal di haruskan bisa mengidentifikasi suatu peristiwa menjadi sebuah

berita yang relevan. Dan juga bisa menyampaikan berita sesuai dengan fakta yang

terjadi. Jika di dalam lapangan fakta yang di jumpai kurang, seorang reporter

harus bisa menganalisa secara konstektual. Karena laporan yang tidak di dukung

fakta ( jadi tidak faktual ) disebut sebagai berita rekaan, atau disebut juga berita

sensasi. Menulis berita tanpa berdasarkan fakta diharamkan dalam jurnalistik

standar dan dapat menimbulkan tuntutan hukum.

Sedangkan tugas wartawan adalah membuat rekonstruksi suatu peristiwa.

Oleh karenanya, diperlukan sikap kritis agar fakta yang digunakan untuk

membangun rekonstruksi berhasil menampilkan gambaran yang mendekati

realitas sebenarnya. Seorang reporter tidak hanya bertugas untuk melaporkan

(15)

pengisi suara untuk berita yang akan ditayangkan. Dengan tugas ganda seperti ini,

seorang reporter benar-benar menjadi ujung tombak suatu instansi media massa

atas output dalam bentuk informasi berita yang nantinya akan disebar luaskan ke

publik secara cepat, tepat dan akurat. Akan tetapi saat bertugas dilapangan,

seorang reporter akan di dampingi seorang kameramen yang akan bertnagung

jawab atas gambar yang di hasilkan. Jadi dalam pekerjaan sperti ini sangat

dibutuhkan kerjasama yang baik antara reporter dan cameraman. Meskipun pada

dasarnya cameraman tunduk atas apa yang diperintahkan seorang reporter, yang

berkaitan dengan output yang dihasilkan dalam bentuk informasi berita

Mengingat seorang reporter adalah ujung tombak dalam memburu sebuah

informasi menjadi suatu bentuk berita hingga layak untuk di publikasikan secara

luas. Pada penulisan tugas akhir ini, penulis mengambil subyek “Peran Reporter

di Tv Online ANTARA TV”. Penulisan tugas akhir berdasarkan pengalaman

penulis saat menjalani kegiatan magang atau Kuliah Kerja Media di ANTARA

TV sebagai reporter atau pewarta berita. Dan penulis juga merasa tertantang

magang sebagai seorang reporter. Karena keberhasilan dalam memperoleh berita

juga tidak terlepas dari kerjasama yang baik antara seorang juru kamera dengan

pewarta atau reporter. Atau pun seorang Video Jockey (VJ) yaitu pekerjaan ganda

(16)

B. Tujuan Pelaksanaan Magang

Tujuan diadakannya Kuliah Kerja Media (KKM) :

1. Mengetahui bagaimana tugas seorang reporter berita ANTARA TV di

lapangan.

2. Mengaplikasikan ilmu yang telah penulis dapatkan di bangku kuliah dalam

praktek di lapangan kerja.

3. Menambah pengalaman penulis sebagai reporter di lapangan.

4. Meningkatkan kreatifitas dan profesionalitas mahasiswa agar siap dalam

persaingan dunia kerja.

5. Sebagai syarat mendapatkan gelar Ahli Madya jurusan Diploma III

Broadcasting Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik.

C. Manfaat Magang

1. Sebagai tempat bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi yang di

miliki, sesuai dengan bidang yang di minatinya.

2. Memperoleh lingkungan yang baru dalam kenyataan dunia kerja, dan

mahasiswa di tuntut untuk bisa beradaptasi, bersosialisasi dan

mengembangkan diri dalam berkompetisi di dunia kerja secara

profesional.

3. Mahasiswa mampu mengekspresikan ilmu yang telah di dapat di bangku

kuliah baik pada saat bekerja di lapangan atau di kantor.

4. Pada kenyataanya, mahasiswa mampu memahami karakter orang dari

berbagai daerah yang berada dalam satu lingkup instansi atau lembaga

(17)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. JURNALISTIK

Secara etimologis, jurnalistik berasal dari kata journ. Dalam bahasa

Perancis journ berarti catatan atau laporan harian. Secara sederhana jurnalistik

diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan

setiap hari (Sumadiria, 2005:2).

Sedangkan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

a. F. Fraser Bond dalam An Introduction to Jurnalism

Jurnalisitk adalah segala bentuk yang membuat berita dan ulasan mengenai

berita sampai ada kelompok pemerhati.

b. Roland E. Woesley dalam Understansding Magazines

Jurnalistik adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan dan

penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara

sistematik dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, majalah,

dan disiarkan di stasiun siaran

c. Adinegoro menegaskan, jurnalistik adalah semacam kepandaian mengarang

yang pokoknya memberi pekabaran pada masyarakat dengan

selekas-lekasnya.

d. Astrid S. Susanto menyebutkan, jurnalistik adalah kegiatan pencatatan dan

atau pelaporan serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari.

e. Onong Uchajana didefinisikan sebagai teknik mengelola berita mulai dari

(18)

f. Djen Amar menekankan, jurnalistik adalah kegiatan mengumpulkan,

mengolah dan menyebarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya dengan

secepat-cepatnya.

g. Erik Hodgins, redaktur majalah Time menyatakan jurnalistik adalah

pengiriman informasi dari sini kesana dengan benar, saksama dan cepat dalam

rangka membela kebenaran dan keadilan berpikir yang selalu dapat

dibuktikan.

h. Kustadi Suhandang menyebutkan, jurnalistik adalah seni dan atau

keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun dan menyajikan

berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka

memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya (Sumadiria,2005:3).

B. JURNALISTIK DI INDONESIA

Di Indonesia jurnalistik pers sudah mulai dikenal pada abad ke 18,

tepatnya tahun 1744, ketika sebuah surat kabar bernama Bataviashe Nouvelles

diterbitkan dengan penguasaan orang-orang Belanda. Pada tahun 1776 juga di

Jakarta, terbit surat kabar Vendu Views yang mengutamakan diri pada berita

pelelangan. (Sumadiria, 2005:19)

Pada saat abad 19, terbit berbagai surat kabar lainya yang kesemuanya

masih dikelola orang-orang Belanda untuk pembaca Belanda atau pribumi yang

mengerti bahasa Belanda. Jurnalistik pers abad 20 di Indonesia di tandai dengan

munculnya surat kabar pertama milik bangsa Indonesia. Namanya Medan Prijaji,

(19)

untuk bangsa Indonesia. Medan Prijaji yang dimiliki dan dikelola oleh Tirto

Hadisurjo alias Raden Mas Djokomono ini pada mulanya, 1907, berbentuk

mingguan. Baru tiga tahun kemudian, 1910, berubah menjadi harian.

Selanjutnya kita mengenal perjalanan jurnalistik pers Indonesia dalam

beberapa periode atau zaman. Pada tahun-tahun pertama setelah proklamasi

kemerdekaan 1945, pers kita menikmati masa jaya. Di Jakarta dan di berbagai

kota, bermunculan surat kabar baru. Tapi lima tahun kemudia pada tahun 1950,

pers Indonesia tergoda dan hanyut dalam dunia politik praktis. Mereka lebih

banyak memerankan diri sebagai corong atau terompet partai-partai politik besar.

Inilah yang disebut era pers partisan. Artinya, pers dengan sadar memilih untuk

menjadi juru bicara sekaligus berperilaku seperti partai politik yang disukai dan

didukungnya. Pada era partisan ternyata tidak berlangsung lama. Sejak dekrit

Presiden 1 Juli 1959, pers nasional memasuki masa gelap gulita. Masa ini

klimaksnya adalah pemberontakan G30S PKI.

Sejak 1965 itulah terjadi perubahan besar dalam dunia jurnalistik

Indonesia. Pada mulanya, perkembangan itu disebabkan oleh tiga hal. Pertama,

peristiwa-peristiwa tegang yang terjadi setelah G30S / PKI. Kedua, kebebasan

pers yang menjadi lebih leluasa dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Ketiga, barangkali juga embrio sikap profesionalisme dalam redaksi dan dalam

pengelolaan keuangan. Selepas orde baru, kebebasan pers benar-benar dijamin

dan senantiasa diperjuangkan untuk diwujudkan. Semua komponen bangsa

(20)

dalam lima tahun era reformasi, 1998-2003, jumlah perusahaan dan penerbitan

pers di Indonesia mengalami pertumbuhan sangat pesat.

C. MEDIA MASSA

Suatu peristiwa yang perlu diberitakan paling tidak berdasarkan dua

alasan, yaitu untuk memenuhi tujuan politik keredaksian suatu media massa atau

memenuhi kebutuhan pembaca. Tujuan media massa memberitakan suatu

peristiwa bermacam-macam. Ada media massa yang lebih mementingkan

tercapainya tujuan ekonomis. Yaitu mengharapkan tercapainya oplah jual yang

tinggi atau jumlah iklan yang tinggi.

Secara umum media massa terbagi ke dalam tiga jenis media. Ketiganya

adalah media cetak, media elektronik auditif dan media elektronik audio visual. Di

dalam media cetak, cenderung dipengaruhi oleh dua faktor yaitu verbal dan visual.

Verbal sangat menekankan pada kemampuan menyusun dan memilih kata dalam

rangkaian tulisan. Sedangkan visual lebih menkankan pada desain, tata letak yang

menyangkut perwajahan atau gambar. Di media elektronik auditif atau lebih

dikenal sebagai jurnalistik radio siaran, lebih banyak dipengaruhi dimensi verbal,

teknologikal dan fisikal. Verbal berhubungan dengan kemampuan menyusun kata,

kalimat dan paragraf secra efektif dan komunikatif. Teknologikal, berkaitan

dengan teknologi yang memungkinkan daya pancar radio penerima. Fisikal erat

kaitanya dengan tingkat kesehatan fisik dan kemampuan pendengaran khalayak

(21)

Berbeda lagi dengan jurnalistik media audio visual, atau yang sering

disebut jurnalistik televisi siaran. Merupakan gabungan dari segi verbal, visual,

teknologikal dan dimensi dramatikal.

Dimensi dramatikal, berarti bersinggungan dengan aspek serta nilai

dramatik yang dihasilkan oleh rangkaian gambar yang dihasilkan secara simultan.

(Sumadiria, 2005:6)

Aspek dramatik inilah yang tidak dimiliki media cetak dan auditif atau

radio. Aspek dramatik menggabungkan tiga kekuatan sekaligus : kekuatan

gambar, suara dan kata-kata.

Selain tiga media yang telah disebutkan diatas, di era modern seperti

sekarang ini telah muncul media massa yang bisa mencakup faktor-faktor yang

terdapat di media jurnalisitk tersebut. Media massa cyber atau lebih dikenal

dengan istilah media massa online ataupun internet. Sejarah media massa

memperlihatkan bahwa sebuah teknologi baru tidak pernah menghilangkan

teknologi yang lama., namun mensubtitusinya. Radio tidak dapat menggantikan

surat kabar, namun menjadi suatu alternatif baru. Demikian pula dengan televisi,

walaupun televisi melemahkan radio namun tetep tidak secara total

mengeleminasinya. Maka, cukup adil juga untuk mengatakan bahwa jurnalisme

online mungkin tidak akan bisa menggantikan sepenuhnya bentuk-bentuk media

lama. Melainkan, tampaknya menciptakan suatu cara yang unik untuk

memproduksi berita dan mendapatkan konsumen baru.

Internet adalah medium terbaru yang mengkonvergensikan seluruh

(22)

substansinya, melainkan metode-metode produksi dan perangkatnya.(Santana

K,2005:135)

Secara teknis, momen paling fundamental dalam jurnalisme online adalah

penemuan WWW. Dan perkawinan internet dan jurnalisme berakar dari

ditetapkan oleh standar World Wide Web (WWW). Ketika CERN, institut riset

yang berbasis di Jenewa, dirilis pada 1991, tak seorang pun menyadari betapa luar

biasanya dampaknya terhadap jurnalisme. Dampaknya begitu nyata dari waktu ke

waktu. Ini adalah tipe baru jurnalisme karena memiliki sejumlah fitur dan

karakteristik yang berbeda dari jurnalisme tradisional. Fitur-fitur uniknya

mengemuka dalam teknologinya, menawarkan kemungkinan-kemungkinan tidak

terbatas dalam memproses dan menyebarkan berita.

D. BERITA

1. Pengertian Berita

Dalam pengertian secara umum, berita berarti kabar yakni pemberitahuan

oleh seseorang kepada orang lain mengenai suatu hal atau kejadian. Berikut ini

adalah beberapa pengertian tentang berita dari berbagai sumber yang kiranya

dapat dijadikan sebagai acuan.

Berita dapat didefinisikan sebagai fakta yang akurat atau ide yang dapat

menarik perhatian bagi sejumlah besar pembaca. Berita adalah laporan yang tepat

waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau

(23)

2. Nilai berita

a. Significance (penting)

Yaitu kejadian yang berkemungkinan mempengaruhi kehidupan orang

banyak, atau kejadian yang mempunyai akibat terhadap kehidupan pembaca.

b. Magnitude (besar)

Yaitu kejadian yang menyangkut angka-angka yang berarti bagi kehidupan

orang banyak, atau kejadian yang berakibat yang bisa dijumlahkan dalam

angka yang menarik buat pembaca.

c. Timeliness (waktu)

Yaitu kejadian yang menyangkut hal-hal yang baru terjadi atau baru di

kemukakan.

d. Proximity (kedekatan)

Yaitu kejadian yang dekat bagi pembaca. Kedekatan ini bisa bersifat

geografis maupun emosional.

e. Prominence (tenar)

Yaitu menyangkut hal-hal yang terkenal atau sangat dikenal oleh pembaca,

seperti orang, benda, atau tempat.

f. Human Interest (manusiawi)

Yaitu kejadian yang memberi sentuhan perasaan bagi pembaca, kejadian

yang menyangkut orang biasa dalam situasi luar biasa, atau orang besar

(24)

3. Jenis berita

a. Berita keras (hard news)

Adalah berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat baik

sebagai individu, kelompok maupun organisasi. Berita tersebut misalnya

tentang mulai diberlakukanya suatu kebijakan baru pemerintah. Ini tentu saja

akan menyangktu hajat hidup orang banyak sehingga orang ingin

mengetahuinya. Karena itu harus segera diberitakan.

b. Straight News

Atau sering disebut dengan berita ringan seringkali disebut dengan feature

yaitu berita yang tidak terikat dengan aktualitas namun memiliki daya tarik

bagi pemirsanya. Berita-berita semacam ini seringkali lebih menitikberatkan

pada hal-hal yang dapat menakjubkan atau mengherankan pemirsa. Ia juga

dapat menimbulkan kekhawatiran bahkan ketakutan atau mungkin

menimbulkan simpati.

c. Investigasi Report

Atau disebut juga laporan penyelidikan (investigasi) adalah jenis berita yang

eksklusif. Datanya tidak bisa diperoleh di permukaan, tetapi harus dilakukan

berdasarkan penyelidikan. Sehingga penyajian berita seperti ini

membutuhkan waktu yang lama dan tentu akan menghabiskan energi

reporternya (Muda,2005:42)

d. Feature

Yaitu berita ringan namun menarik. Pengertian “menarik” di sini adalah

(25)

Namun adakalnya suatu feature terkait dengan suatu peristiwa penting, atau

dengan kata lain terkait dengan waktu, dan karena itu harus segera disiarkan

dalam suatu program berita. Feature semacam ini disebut dengan news

feature yaitu sisi lain dari suatu berita straight news yang biasanya lebih

menekankan pada sisi human interest dari suatu berita. misalnya, suatu

peristiwa besar yang penting biasanya memiliki sisi human interest yang

dapat disajikan dalam suatu berita terpisah.

e. Berita Lunak (soft news)

Yaitu segala informasi yang penting dan menarik yang disam[aikan secara

mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan.

f. Current Affair

Dari namanya pengertian current affairadalah ”persoalan kekinian.”Current

affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu

berita penting yang muncul sebelum namun dibuat secara lengkap dan

mendalam.

g. Magazine

Diberi nama magazine karena topik atau tema yang disajikan mirip dengan

topik-topik atau tema yang terdapat dalam suatu majalah (magazine).

Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun

mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang

(26)

h. Dokumenter

Adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan

pendidikan namun disajikan dengan menarik. Misalnya program dokumenter

yang menceritakan mengenai suatu tempat, kehidupan atau sejarah seorang

tokoh atau kehidupan atau sejarah suatu masyarakat (misalnya suku terasing)

atau kehidupan hewan di padang rumput dan sebagainya.

i. Talk Show

Program talk show atau perbincangan adalah program yang menampilkan

satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu

oleh seorang pembawa acara (host). Mereka yang diundang adalah

orang-orang yang berpengalamn langsung dengan peristiwa atau topik yang

diperbincangkan atas mereka yang ahli dalam masalah yang tengah dibahas

(Morissan, 2008:24)

4. Ragam Berita

a. Keadaan Darurat

Berita-berita seperti gempa bumi, perang, kerusuhan, kejahatan, kebakaran

atau kecelakaan merupakan berita yang masuk dalam tipe atau jenis berita

keadaan darurat. Tipe berita seperti ini akan memperlihatkan bahaya atau

petualangan dan akan menarik perhatian serta menimbulkan kekhawatiran

(27)

b. Pengadilan

Kejahatan besar akan berujung kepada sidang besar. Jika kejahatanya

menarik, maka sidang pengadilannyapun begitu.

c. Pemerintahan

Keputusan pemerintah yang dapat mempengaruhi hidup masyarakat

merupakan berita, namun harus dijelaskan kepeda pemirsa bagaimana

tepatnya keputusan itu mempengaruhi mereka. Bila tidak ada pengaruhnya

maka tidak ada berita.

d. Ekonomi

Krisis ekonomi memberikan implikasi yang luas kepada masyarakat, dari

mulai kenaikan biaya hidup hingga susahnya mencari lowongan pekerjaan,

bahkan kemampuan pemerintah untuk menyediakan pelayanan dasar seperti

memelihara jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit menjadi kurang.

e. Pendidikan

Sebagian masyarakat memiliki anggota keluarga seperti anak, keponkan atau

cucu. Berita apapun mengenai sekolah akan menyentuh sebagian besar

pemirsa televisi. Pemirsa akan merasa khawatir jika ada berita tentang

pemogokan guru. Pemirsa akan bertanya siapa yang akan mendidik anak

mereka disekolah jika guru mereka tidak mengajar karena sedang mogok

mengajar.

f. Perayaan

Perayaan khusus seperti Idul Fitri, Natal atau upacara keagamaan dan

(28)

harus ditampilkan dalam program berita televisi, karena mereka merupakan

sumber gambar yang bagus.

g. Cuaca

Musim hujan dapat menimbulkan masalah besar yang berisiko banjir atau

badai. Cuaca dapat mempengaruhi cara hidup kita. Merupakan tugas stasiun

TV untuk memperingatkan pemirsa tentang cuaca yang akan terjadi dan apa

akibatnya bagi kehidupan mereka.

h. Kesehatan

Kesehatan merupakan masalah hidup dan mati dan karena itu menarik bagi

semua pemirsa. Program berita TV harus memperingatkan masyarakat bila

timbul penyakit, bagaimana menyembuhkanya.

i. Lingkungan

Stasiun TV seharusnya mengangkat berita tentang polusi, kebakaran hutan,

pemuangan limbah, konservasi sumber alam dan lain-lain.

j. Olah raga

Berita olah raga pada umumnya telah memiliki pemirsanya sendiri dan

sebagian besar stasiun televisi telah membuat program khusus berita olah

raga. Namun demikian berita olah raga tetap perlu dimasukan dalam program

berita umum sehingga umum sehingga penonton tetap akan mendapatkan

informasi terakhir tentang klub olahraga favorit.

k. Berita Ringan

Banyak program berita berakihr dengan berita ringan untuk membantu

(29)

mengikuti suatu program berita. berita-berita ringan ini biasanya berupa

sesuatu yang lucu atau aneh berita terkenal (selebriti) (Morissan 2008:29).

5. Formula Penulisan Berita

Dalam menulis berita, seorang reporter melakukan pendekatan dengan

easy listening formula atau formula dalam penulisan berita untuk memudahkan

pengertian pendengar. Misalnya dengan menggunakan formula ABC-SS yaitu:

a. Accuracy (tepat)

Maksudnya penulis berita harus sesuai konteks permasalahan. Pemilihan

berita harus sesuai dengan alur berita yang akan disajikan.

b. Brevity (singkat)

Pengertian brevity di sini adalah singkat. Tujuan agar penulisan berita di

media elektronik cukup singkat saja tidak perlu panjang-panjang. Satu item

berita di media televisi biasanya paling panjang mencapai 3 menit, tetapi

pada umumnya tidak lebih dari 1,5 menit hingga 2 menit. Durasi spendek itu

sudah harus termasuk “sound bite”atau cuplikan inti wawancara jika ada dan

apabila dianggap menarik untuk ditampilkan.

c. Clarity (jelas)

Menulis berita pada media elektronika juga harus jelas (clarity). Artinya,

informasi tersebut jangan membingunkan pendengar atau pemirsanya.

Kejelasan harus ditulis dalam penyebutan nama, istilah asing maupun

lafalnya. Tulisan membingungkan dapat mengurangi minat baca atau minat

(30)

d. Simplicity (sederhana)

Kesederhanaan (simplicity) merupakan saran lainnya untuk diiikuti dalam

teknik penulisan media elektronik. Penonton televisi memiliki latar belakang

berbeda-beda baik pendidikan, sosial, ekonomi maupun budayanya.

Sekalipun demikian, mereka mendapatkan informasi yang sama tanpa

dibedakan latar belakang tersebut.

e. Sincerity (jujur)

Selain persyaratan tersebut diatas, seorang penulis berita juga dituntut sifat

kejujurannya (sincerity). Maksudnya yaitu agar informasi tentang peristiwa

yang terjadi dapat ditulis apa adanya atau ditulis dengan objektif. Tidak boleh

ditambah-tambah, apalagi dengan memasukan opini pribadi reporter yang

(31)

E. REPORTER

Ketika seorang anak kepala suku indian meninggal, dan prajurit-prajurit suku itu berburu bison, seorang ahli asap diperintahkan mengirim berita dengan asap kepada para prajurit yang berada di padang perburuan. Dijalankanya pengiriman berita itu dengan segera. Para prajurit yang berada di padang perburuan membaca berita lewat kepulan asap di langit, lalu mengertilah mereka bahwa harus segera pulang kerumahnya untuk berduka cita. Seorang reporter boleh dikatakan sebagaimana pengirim berita dengan asap api itu. Bedanya seorang reporter membuat berita dengan menyusun kata-kata dan kalimat sedangkan orang Indian itu menggunakn tanda-tanda dengan asap (Wibowo, 2007:113).

1. Definisi Reporter

Definisi reporter sendiri adalah wartawan media elektronik atau cetak yang

bertugas mencari fakta atau data dan menyusunya dalam format tulisan berita

untuk media dimana ia bekerja.

Sedangkan menurut para ahli reporter antara lain:

a. Morissan :

Definisi reporter sendiri adalah seorang yang di tugaskan untuk melakukan

liputan di lapangan. Reporter di harapkan akan muncul dalam paket berita

yang tengah di kerjakannya (Morissan, 2008:20)

b. Deddy Iskandar Muda :

Reporter adalah seorang wartawan aktif yang bertugas mengumpulkan

berita-berita dari berbagai sumber, menyusun masing-masing laporan dan

kadang-kadang menulisnya kemudian melaporkanya melalui stasin televisi yang

bersangkutan (Muda, 2005:189)

Sebutan lain untuk seorang reporter adalah News reader, namun istilah ini

(32)

orang menyebutnya kedudukan tersebut sebagai koresponden. Koresponden

sendiri memiliki perbedaan dengan reporter atau wartawan. Koresponden

biasanya hanya di berikan kepada reporter yang bertugas secara permanen di luar

kota baik di dalam maupun di luar negeri. Sedangkan reporter di berikan kepada

mereka yang berada di tempat stasiun tersebut beroperasi. Dan ia tetap di sebut

reporter walaupun di tugaskan ke luar kota. Di Indonesia pekerjaan seorang

reporter tv sebagai wartawan aktif yang bertugas mengumpulkan informasi dari

berbagai sumber, menyusunnya dalam format tulisan berita kemudian di siarkan.

2. Tugas seorang reporter

Reporter adalah seorang yang bertugas mengumpulkan berita dari berbagai

sumber, mengolah data dan informasi, menulis script berita kemudian

melaporkannya melalui stasiun yang bersangkutan. Reporter adalah orang yang

terlatih baik dalam menyelidiki maupun mengumpulkan bahan berita mulai dari

pengembangan informasi menuju kearah fakta yang akhirnya akan menjadi

laporan yang dapat diterima audiennya. Hasil akhirnya dalam penyiaran menjadi

jelas, ringkas, dan dapat dipercaya. Tugas seorang reporter antara lain:

a. Reporter sebagai wartawan

Sebagai seorang wartawan ia bisa mengetahui segala aspek seluk-beluk

peristiwa yang dilaporkannya. Bukan saja hal yang tidak terlihat, tetapi juga

harus melaporkan dibelakang berita (the news behind the news), bagaimana ia

bisa peka menyelidiki latar belakang peristiwa tersebut serta prospek yang

(33)

peristiwa tersebut menjadi suatu peristiwa, hingga menulis menjadi naskah

dan

melaporkannya.

b. Reporter sebagai penyiar

Sebagai penyiar, reporter mampu secara fasih dan spontan berbicara didepan

kamera, suaranya harus enak didengar disertai artikulasi dan intonasi yang

benar dan jelas. Karena saat dilapangan dan melaporkan berita secara

langsung, seorang reporter akan menemukan gangguan secara teknis maupun

non teknis. (Morissan,2008:51)

Reporter merupakan orang yang terlatih, berpengetahuan luas baik dalam

menyelidiki ataupun mengumpulkan fakta berita. Mereka harus memiliki

pandangan luas dan penekanan pada suatu peristiwa yang spesifik. Hal yang tidak

boleh ditinggalkan oleh seorang reporter adalah mengikuti perkembangan berita

yang sedang terjadi. Karena seorang reporter yang handal haruslah memahami

betul berita yang hendak atau telah disampaikan.

3. Peran reporter

Dalam sebuah liputan berita, reporter juga bisa bertugas sebagai seorang

produser. Karena ia adalah orang yang bertanggung jawab dalam keberhasilan

suatu laporan berita. Keberhasilan berita tidak hanya tergantung dari bobot materi

berita tersebut, tapi karena adanya kerjasama antara reporter dengan juru kamera

yang juga bertanggung jawab atas gambar yang diperoleh.

Meskipun reporter adalah pimpinan dalam peliputan, tapi haruslah bisa

(34)

tugasnya terjun di lapangan, seorang reporter dengan berbekal riset, reporter harus

memahami medan liputan. Kalau pada saat liputan, harus menggunakan

wawancara maka narasumber yang dipilih haruslah sesuai atau mengerti dengan

apa yang akan di liput. Ini bertujuan untuk meminimalisir kesalahpahaman dalam

berkomunikasi.

Menjadi seorang reporter bukanlah perkara yang mudah, karena mereka

dituntu untuk memiliki tanggung jawab terhadap apa yang diceritakanya.

Tanggung jawab itu meliputi kebenaran, pentingnya (urgensi) dan relevansi

terhadap situasi. Namun, tidak begitu mudah untuk dapat memenuhi tanggung

jawab itu.

4. Standard Operationg Procedure (SOP) reporter

Reporter televisi juga merupakan seorang produser saat memimpin jalanya

liputan. Ia memimpin liputan tersebut sehingga harus mengarahkan cameraman

tentang gambar apa yang nantinya akan di ambil. Jadi semuda apapun usia

reporter, ia adalah pemimpin produksi saat menjalankan tugasnya. Cameraman,

soundman dan linghtingman harus memahami posisi dan tugasnya. Agar

pekerjaan dapat berjalan lancar dan mendapat hasil yang maksimal, maka SOP

(Standard Operating Procedure) seoarang reporter adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

- Mencari tahu event apa yang sedang diliput, ceremonial atau

non-ceremonial.

- Menghimpun data awal melalui telepon atau datang ke lokasi.

(35)

- Cari tahu siapa cameraman yang ditugaskan.

- Mengingatkan cameraman tentang alat yang perlu dibawa.

- Cari tahu lokasi dan waktu yang diperlukan untuk menuju ke lokasi.

- Berangkat tepat waktu.

b. Di lokasi peristiwa

- Tiba di lokasi paling tidak, 30 menit lebih awal.

- Amati orang penting yang hadir di dalam event.

- Tentukan siapa saja yang akan diwawancarai.

- Siapkan kemungkinan untuk memperoleh topik berita lainnya.

- Himpun data sebanyaknya termasuk press release jika ada.

- Pada event ceremonial, setiap sambutan orang penting.

- Segera pikirkan lead berita yang akan ditulis.

c. Pasca produksi.

- Koordinasikan dengan produser buletin berita, kapan ditayangkan

berita yang telah selesai diliput tersebut termasuk durasi yang

diperlukan.

- Berikan susunan gambar/visual yang akan disunting kepada tape

editor.

- Mendampingi editor selama menyunting berita tersebut.

- Menyusun naskah untuk komentar berita.

- Menyerahkan susunan naskah yang berita kepada produser buletin

(36)

- Chek dan recheck jika ada keragu-raguan.

- Mengisi suara (voice over) jika menggunakan format cut spot.

- Memberi label judul berita termasuk durasinya pada naskah dan kaset.

- Menyerahkan naskah dan kaset yang siap siar kepada redaksi.

(37)

commit to user

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Latar Belakang Perusahaan

Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara atau disingkat

Perum LKBN Antara merupakan kantor berita di Indonesia, yang dimiliki oleh

Pemerintah Indonesia. Perum LKBN Antara merupakan BUMN yang diberikan

tugas oleh Pemerintah untuk melakukan peliputan dan penyebarluasan informasi

yang cepat, akurat, dan penting, ke seluruh wilayah Indonesia dan dunia

internasional. Kantor Berita Antara didirikan pada tanggal 13 Desember 1937 oleh

A.M. Sipahoetar, Soemanang, Sugondo Djojopuspito, Adam Malik, dan Pandoe

Kartawagoena, ketika semangat kemerdekaan nasional digerakkan oleh para

pemuda pejuang. Sebagai Direktur pertama pada waktu itu adalah Sugondo

Djojopuspito (mantan mahasiswa RH usia 33 tahun pada waktu itu, kawan

Soemanang yang juga mantan mahasiswa RH), sedangkan Adam Malik

(wartawan usia 20 tahun pada waktu itu) adalah sebagai wakilnya (Redaktur).

Pada tahun 1962, Antara resmi menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional

yang berada langsung di bawah Presiden Republik Indonesia. Lembaga Kantor

Berita Nasional Antara atau disingkat LKBN Antara merupakan kantor berita

terbesar di Indonesia, yang sifatnya semi pemerintah, walaupun ketika pertama

(38)

sebelum PD II sepenuhnya merupakan usaha swasta. Gagasan untuk mendirikan

kantor berita ini timbul pada pikiran seorang wartawan muda, Albert Manoempak

Sipahoetar, dan seorang mahasiswa ilmu hukum/ RH, Raden Mas Soemanang

Soeriowinoto, yang kemudian lebih dikenal sebagai Mr. Soemanang, dan juga

sebagai Ketua PWI yang pertama pada tahun 1946. Mereka merasa tidak puas

terhadap pemberitaan tentang peristiwa – peristiwa di Hindia Belanda terutama

mengenai kehidupan sosial politik masyarakat Indonesia, yang disiarkan Aneta

(Algemeen Nieuws-en Telegraaf-Agentschap). Kantor berita Belanda itu

menyebarkan hasil liputannya bukan saja di Hindia Belanda, melainkan juga di

Eropa. Kalangan pergerakkan kebangsaan Indonesia, baik yang berada di Hindia

Belanda maupun di Eropa, menganggap berita di Aneta berat sebelah. Aneta

bahkan sering sama sekali tidak memberitakan peristiwa –peristiwa politik yang

terjadi di kalangan masyarakat Indonesia.

Ketika Pemerintah pusat Republik Indonesia yang baru beberapa bulan

merdeka hijrah ke Ibu kota Revolusi Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946,

pimpinan Antara juga memutuskan untuk mengungsikan kantor pusatnya ke

Yogyakarta. Antara di Jakarta tetap di pertahankan, tetapi hanya sebagai kantor

cabang. Antara cabang Jakarta pernah memindahkan kantornya ke Gedung

Proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No.56 ketika terjadi Aksi Militer Belanda I

tanggal 21 Juli 1947, karena kantornya di Jalan Pos No.57 di segel oleh Belanda,

sedangkan gedung di nomor 53 sudah ditempati oleh kantor berita Aneta, yang

(39)

Pada saat terjadi Aksi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948,

banyak staf Antara di berbagai kota ikut bergerilya atau mempertahankan

kelangsungan hidup dengan cara masing-masing. Para wartawan Antara di

Bandung, Sjarief Soelaiman dan Dajat Hardjakusumah, mendirikan kantor berita

lokal Pewarta Nasional (Pena) untuk menampung pemberitaan dari kalangan

republiken. Sedangkan staf Antara Solo menerbitkan buletin Antara Dharurat

Mobil di daerah gerilya sebagai konsumsi para gerilyawan dan untuk

mengimbangi pemberitaan yang merugikan kedudukan Republik Indonesia.

Keadaan ini berlangsung sampai saat Belanda menarik kembali

pasukannya dari Yogyakarta tujuh bulan kemudian, Juli 1949 Antara pusat

dipulihkan di Jakarta pada bulan berikutnya. Ditetapkannya Peraturan Pemerintah

Nomor 40 Tahun 2007, untuk mengoptimalkan fungsi dan peranannya, Lembaga

Kantor Berita Nasional Antara diubah statusnya menjadi BUMN. Bila

sebelumnya Antara melakukan pengiriman berita dengan menggunakan

pemancar, pada tahun 1976 diganti dengan menggunakan sistem teleteks

kemudian menggunakan sistem komputerisasi yang mendapat bantuan dari

Jepang. Di luar negeri Antara memiliki kantor cabang di Kuala Lumpur, Tokyo

dan Hamburg. Karena penghematan, jumlahnya menciut dibanding tahun 1965,

ketika kantor perwakilan atau korespondennya ada di Hongkong, Beijing, Manila,

New Delhi, Karachi, Kairo, Beirut, Den Haag, Amsterdam, London, Koln,

(40)

Lima bulan kemudian status Antara pun berubah menjadi Perum LKBN

Antara per 1 September 2007. Pemberian status perum guna memudahkan kerja

kantor berita perjuangan tersebut, terutama dalam menghadapi era konvergensi

media dan tantangan media yang kian mengglobal. Kerjasama internasionalnya

pun kian meluas. Didukung teknologi informasi terkini, Antara memiliki jaringan

komunikasi yang menjangkau berbagai pelosok tanah air dan dunia. Antara

memiliki biro di setiap propinsi serta perwakilan di beberapa

kotamadya/kabupaten.

Agar dapat menyajikan berita luar negeri dengan persepsi nasional, Antara

mengendalikan biro/perwakilan di New York, Canberra, Kuala Lumpur, Kairo

dan Sana’a. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap informasi global,

Antara menjalin kerjasama, baik secara komersial maupun non-komersial, dengan

kantor-kantor berita di seluruh dunia, seperti AAP (Australia), Reuters (Inggris),

AFP (Perancis), DPA (Jerman), Kyodo (Jepang), Bernama (Malaysia), Xinhua

(PR China), CIC (Columbia), NAMPA (Namibia), International Islamic News

Agency (INNA) di Jeddah, ANSA (Italia), Yonhap (Korea Selatan), Anadolu

(Turki), dan lain sebagainya.

Antara aktif dalam berbagai organisasi regional dan international, seperti

ANEX (ASEAN News Exchange), OANA (Organization of Asia Pacific News

(41)

Antara telah memprakasai pelayanan telefoto radio sejak bulan September

1983, dengan menggunakan pesawat pemancar berkekuatan 30 kilowatt

sumbangan pemerintah Jerman Barat ketika itu. Pada Februari 1985, Antara

memulai pelayanan AP-Dow Jones Telerate, terutama bagi kalangan bisnis

perbankan. Pelayanan ini berupa informasi data seketika mengenai harga valuta

asing, emas dan komoditi lainnya di bursa-bursa Internasional, serta informasi

dari pusat-pusat bisnis di seluruh dunia. Pelayanan informasi dengan teknik yang

sama, dengan menggunakan komputer, juga diadakan melalui Antara-Reuters

Monitor News Service sejak Juli 1982.

B. Visi dan Misi Antara TV

Visi LKBN Antara yaitu menjadi kantor berita berkelas dunia melalui

penyediaan jasa berbagai produk berbasis informasi untuk mewujudkan

masyarakat berbasis pengetahuan, yang didukung oleh tata kelola perusahaan

yang baik dan berstandar internasional.

Ada beberapa Misi pada LKBN Antara, yaitu :

1. Menghasilkan berita dan berbagai produk berbasis informasi lainnya

secara cepat, akurat dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta

pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya.

2. Menjalankan peran media sebagai jembatan antara negara dan

(42)

3. Memberikan layanan terintegrasi komunikasi pemasaran bagi

stakeholders.

4. Memberikan layanan pendidikan jurnalistik multimedia.

5. Berperan aktif dalam membangun masyarakakat baru yang berbasis

pengetahuan.

C. Produk dan Jasa Antara Tv

Antara Tv mulai beroprasi penuh sejak Januari 2006, adapun produk atau

jasa Antara Tv yaitu:

1. Antara Television News Service

Menyajikan berita audio visual terkini yang dikemas dalam gaya bahasa

lugas, dengan sumber berita yang kredibel.

2. Antara Documentary

Antara Documentary membidik pada pembuatan dokumenter dengan tema

tema aktual seperti cross culture, isu gender, lingkungan, pariwisata,

politik dan tema lain yang memiliki dampak luas terhadap kehidupan.

Antara TV juga melayani pembuatan dokumenter dengan pendekatan tema

khusus untuk kebutuhan sosialisasi program lembaga, organisasi maupun

(43)

3. Antara Iklan/ PSA

Dengan dukungan tekhnologi dan kemampuan sumberdaya memadai saat

ini Antara TV telah mampu menangani pembuatan iklan, baik komersial

maupun iklan layanan masyarakat.

4. Antara Video profile

Antara TV juga menggarap profil video untuk meningkatkan brand image

lembaga atau perusahaan.

5. Antara Video klip

Merupakan jasa pembuatan video klip dengan mengedepankan

harmonisasi nada dengan teknik visual yang kreatif dan estetik.

6. Antara Multicamera

Antara Tv juga melayani dokumentasi dengan sistem multi kamera, untuk

merekam keseluruhan acara pada sebuah talk show, pagelaran, diskusi

publik, maupun pertunjukan seni.

D. Jaringan Distribusi Produk

Berita-berita di Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara

didistribusikan dengan beberapa cara, yaitu:

1. Sistem Satelit

(44)

2. Internet

Melalui fasilitas internet, para pelanggan bisa mengakses pilihan berita

Antara setiap saat pada situs www.antara.co.id dan akses berita foto pada

www.antarphoto.com

3. Mobile Phone

Penyajian berita Antara secara singkat dan padat melalui fasilitas SMS dan

GPRS.

4. Buletin

Penyampaian berita secara konvensional untuk produk-produk tertentu

bagi pelanggan yang belum terkoneksi dengan sistem teknologi informasi

digital.

E. Pengguna Produk atau Jasa Antara Tv

1. Mahkamah Konstitusi

2. Departemen Kehutanan

3. Departemen Sosial

4. Departemen Agama

5. Dinas Penerangan Angkatan Darat

6. Pemerintah Provinsi Riau

7. Angkasa Pura

(45)

F. Struktur Organisasi Umum

Antara Tv (Online) adalah Tv yang memproduksi paket berita dan

mendistribusikan berita untuk stasiun televisi jaringan lokal yang dapat diakses

melalui portal web tv Antara. Antara Tv memiliki struktur organisasi sebagai

berikut:

STRUKTUR ORGANISASI DIVISI TV

Gambar 3.1. Struktur Oganisasi Divisi Tv Antara Tv

(46)

Berikut penjelasan tanggung jawab sebagian jabatan diatas:

1. Penanggung Jawab Operasional

Antara Tv dipimpin oleh seorang Penanggung Jawab Operasional. Tugas

seorang Penanggung jawab operasional membuat peraturan di redaksi Antara

Tv agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan pengembangan program.

2. Produser

Tugas seorang produser bertanggung jawab terhadap berita mulai dari

perencanaan, eksekusi hingga pasca produksi. Selalu berkomunikasi dengan

tim ENG yang berada di lapangan serta memimpin kegiatan di ruang edit.

Membantu tim ENG dalam menghubungi narasumber termasuk memastikan

narasumber yang bersangkutan dapat diwawancara. Memutuskan format berita

apakah paket SOT (Sound of Tape), OOV (Out of Vision) maupun VO (Voice

Over). Produser yang berminat melakukan liputan ke lapangan, harus berstatus

sebagai reporter, mengajukan usul liputan tersebut dan dibawah koordinasi

produser lain. Produser bersama reporter, dan dapat dibantu cameramen,

berdiskusi untuk mempertajam rencana liputan.

3. Administrasi dan Keuangan

Bertugas dalam pembuatan surat menyurat dan kesekretariatan mencatat absen

dan kegiatan liputan. Bagian keuangan bertugas membuat laporan keuangan

redaksi Antara Tv, seperti membuat laporan penerimaan dan pendapatan.

(47)

Bertanggung jawab terhadap suatu proses produksi dari perencanaan, eksekusi

hingga pasca produksi. Mengontrol dan bertanggung jawab akan hasil kinerja

tim produksi. Turut membantu membuat ide kreatif produksi. Mengontrol tim

produksi di lapangan. Mengatur dan memutuskan tim produksi yang bertugas

ke luar kota dan ke luar negri berdasarkan usulan koordinator liputan.

Mengadakan rapat perencanaan berkala yang dihadiri oleh koordinator

liputan/teknik serta koordinator Reporter/ cameraman/ editor.

5. Koordinator Liputan

Koordinator liputan mempunyai tugas pada saat sebelum liputan, saat liputan

dan setelah liputan, tugas tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Sebelum Liputan

1) Koordinator liputan yang sedang bertugas, wajib mengikuti rapat

redaksi Tv.

2) Mencatat materi peliputan yang diajukan peserta rapat proyeksi.

3) Koordinator liputan menugaskan reporter untuk meliput berita

berdasarkan proyeksi hasil rapat redaksi maupun informasi berita yang

tidak direncanakan sebelumnya.

4) Koordinator liputan membuat ploting peliputan guna membagi tugas

peliputan untuk reporter.

5) Memberi brifing kepada reporter mengenai angle berita yang akan

diliput, serta memberi masukan mengenai pilihan narasumber dan

(48)

b. Saat Peliputan

1) Memastikan bahwa penugasan telah dilaksanakan oleh reporter dan

cameraman, dengan cara memantau perkembangan proses peliputan

melalui hubungan komunikasi.

2) Meminta reporter atau cameraman melaporkan hasil liputannya, untuk

selanjutnya kumpulan laporan berita tersebut dibuatkan catatan berita

guna diserahkan ke produser.

c. Setelah Peliputan

1) Berdasarkan hasil rapat redaksi, Koordinator liputan memberitahukan

kepada reporter mengenai alokasi penayangan berita hasil liputannya.

2) Koordinator liputan memberitahukan pilihan angel berita yang harus

dibuat reporter

3) Jika dianggap perlu, Koordinator liputan memerintahkan reporter untuk

membuat berita kemudian disiarkan kepada program berikutnya.

4) Mencatat kinerja reporter pada file khusus reporter jika ditemukan

hal-hal khusus yang dilakukan reporter pada hari itu.

6. Reporter

Sebelum melakukan peliputan, biasanya seorang reporter harus membaca

penugasan peliputan yang dibuat koordinator liputan pada ploting peliputan,

jika penugasan yang tertera pada ploting peliputan masih ada yang dianggap

belum jelas, reporter dapat mempertanyakan kepada koordinator liputan,

terutama yang menyangkut angle berita, pilihan narasumber, lokasi peliputan.

(49)

untuk memastikan cameraman yang menjadi mitra kerjanya hari itu.

Menghubungi cameraman bersangkutan agar mempersiapkan peralatan yang

diperlukan untuk keperluan liputan.

Selama melakukan liputan di lapangan, reporter memantau perkembangan

informasi di lapangan untuk kemudian secara proaktif memberikan informasi

kepada koordinator liputan. Apabila di perjalanan menemukan suatu peristiwa

yang dianggap memiliki nilai berita yang tinggi serta perlu ditayangkan secara

mendadak, maka reporter dapat langsung melakukan peliputan. Namun tetap

melakukan koordinasi dengan koordinator liputan jika memerlukan tambahan

kru serta pengalihan kru lain ke tempat yang semula diproyeksikan.

Setibanya dikantor, reporter membuat naskah dan melakukan preview

audio visual yang dihasilkan cameraman. Setelah menyelesaikan naskah,

reporter menyimpan naskah pada file program yang sesuai lalu

memberitahukannya kepada produser untuk melakukan penyuntingan.

Selama proses penyuntingan naskah berlangsung, reporter wajib mendampingi

produser. Reporter dapat berdiskusi dengan produser menyangkut pilihan kata

dan kalimat, angel berita, petikan ucapan (sound bite) narasumber dan pilihan

audio visual yang tersedia.

Bila memenuhi syarat reporter dapat melakukan dubbing suara pada naskah

yang telah di sunting, selanjutnya dibawa ke ruang editing audio visual.

Reporter wajib menyampaikan informasi acara untuk esok hari pada bidang

(50)

menyampaikan ide peliputan untuk selanjutnya, didiskusikan dengan

koordinator liputan.

7. Cameraman

Bertugas melakukan pengambilan gambar selama proses peliputan. Seorang

juru kamera harus bekerjasama dengan reporter untuk menentukan gambar

berita yang akan diambil sehingga sesuai dengan naskah yang akan dibuat.

8. Editor

Tugas editor adalah menyiapkan kaset untuk master edit siap tayang (durasi

1,5/2,5 menit) yang sudah mempunyai control track.

9. Design Grafis

Seorang grafis diharapkan kreatif untuk mendesain atau membuat icon yang

berhubungan dengan liputan atau menciptakan icon pengembangan dari icon

yang sudah ada sebagai alternatif.

10. Teknisi

Memproduseri peminjaman peralatan, misalnya seorang cameraman harus

mengisi formulir peminjaman barang untuk liputan harian yang sudah

disetujui oleh produser dan koordinator liputan redaksi dan mengarsipkannya.

Mengontrol peralatan kamera, serta menjaga keamanan, kerapihan dan

kebersihan peralatan tv.

11. Librarian

(51)

memberikan nomor kaset sesuai dengan format yang telah ditentukan dan

nama reporternya. Kaset yang sudah didata disimpan sesuai dengan tempat

(52)

commit to user

BAB IV

PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

A. Laporan Kuliah Kerja Media

Kegiatan Kuliah Kerja Media atau magang berlangsung selama 9 minggu, yaitu

terhitung sejak Senin 28 Februari 2011 sampai dengan Jumat 29 April 2011 di

Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA, tepatnya pada divisi multimedia

ANTARA tv, Jalan Medan Merdeka Selatan, No. 17 Jakarta Pusat. ANTARA tv

sendiri adalah salah satu divisi di Lembaga Kantor berita ANTARA yang

mempunyai visi menjadi kantor berita berkelas internasional, melalui penyediaan

jasa berbagai produk berbasis informasi untuk mewujudkan masyarakat berbasis

pengetahuan, yang didukung oleh tata kelola perusahaan yang baik dan berstandar

internasional.

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media penulis ditugaskan menjadi reporter

berita. Menimba pengalaman dan mempraktikkan ilmu yang selama ini sudah

dipelajari baik secara formal di DIII Komunikasi Terapan serta keterampilan yang

diperoleh secara non-formal, sebagai suatu intisari kegiatan Kuliah Kerja Media

atau magang tersebut. Ditempuh setiap hari kerja mulai pukul 10.00 WIB sampai

dengan pukul 17.00 WIB. Tapi kadang juga tergantung waktu liputan, dan tidak

(53)

Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media, penulis dibimbing langsung oleh

koordinator liputan ANTARA tv yaitu Suparyadi. Dan rekan-rekan senior

ANTARA tv yang juga ikut membantu kelancaran penulis saat melaksanakan

Kuliah Kerja Media. Antara lain beberapa rekan cameraman seperti rekan Syahrul

Anwar, Risbeyhi, Perwiranta Sembiring, Gunawan Wibisono dan Fredy Sellano

yang pernah mendapat juara ke tiga cameraman di lokasi konflik. Dan menjadi

satu-satunya wakil Indonesia di tingkat dunia. Selain itu juga ada beberapa rekan

reporter antara lain Siti Zulaikha, Saras Krisvianti dan Muhammad Fakhrudin.

B. Aktifitas Kuliah Kerja Media

Minggu ke-1

Pada tanggal 28 Februari 2011, penulis melaksanakan hari pertama Kuliah

Kerja Media. Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, penulis masuk kantor

pada pukul 10.00 WIB. Setibanya di kantor, penulis langsung ditugaskan

membantu librarian untuk mendata beberapa kaset hasil liputan. Penulis

membantu me logging data kedalam kolom atau tabel yang telah disediakan

librarian yang nantinya digunakan untuk arsip perusahaan. Penugasan seperti ini,

penulis jalani sampai dengan hari ke empat. Dan pada hari ke lima, dikarenakan

jumlah kaset yang telah di logging telah habis, maka koordinator liputan

menugaskan penulis untuk meliput kedatangan Hidayat Nur Wahid di masjid

Wisma Antara pada saat menjadi imam shalat jumat. Pada waktu liputan tersebut,

(54)

langsung menyiapkan peralatan liputan berupa microphone dan kamera. Penulis

mewawancarai narasumber dengan angle berita yang telah ditentukan sebelumnya.

Seusainya liputan, penulis bersama cameraman langsung kembali menuju kantor

untuk membuat naskah dan mencatat time code kaset berdasarkan hasil liputan.

Setelah naskah selesai diketik, naskah kemudian diserahkan kepada produser untuk

disunting. Setelah naskah selesai disunting, kemudian diserahkan kepada dubber

untuk voice over. Kemudian naskah dan kaset hasil liputan diberikan kepada editor

untuk dikemas menjadi satu berita yang siap tayang. Kemudian editor

menyerahkan hasilnya kepada web uploader untuk mengunggah berita tersebut.

Minggu ke-2

Berbeda dengan minggu pertama, di minggu kedua ini penulis sudah langsung

ditugaskan untuk liputan. Sesuai dengan ploting liputan yang penulis terima

melalui sms dari koordinator liputan beberapa jam sebelum penulis bernagkat.

Pada hari pertama di minggu ke dua itu, penulis seperti biasa bersama cameraman

yang telah ditunjuk meliput Rapat Dengar Pendapat Komisi Tiga DPR dengan

Ketua Badan Inteljen Negara di gedung DPR MPR. Seusai liputan penulis kembali

kekantor untuk mengetik naskah dan men-time code kaset hasil liputan. Untuk

kemudian di serahkan ke dubber,editor dan terakhir setelah selsai menjadi sebuah

produk berita, diserahkan ke web uploader untuk di unggah ke website ANTARA

tv. Kemudian di hari berikutnya, penulis mendapat tugas untuk meliput Seminar

Hari Perempuan Internasional yang ke 100 dan mewawancarai Menteri

(55)

liputan, langsung membuat naskah dan men-time code kaset hasil liputan,

meyerahkan naskah yang telah di buat kepada produser untuk di sunting.

Kemudian naskah yang telah disunting di dubbing kemudian diserahkan ke editor

untuk di edit dan terakhir diserahkan ke web uploader untuk di unggah. Di hari

ketiga minggu kedua, penulis mendapat tugas untuk meliput konferensi pers di

Kementerian Pertahanan, dalam rangka persiapan latihan gabungan

penanggulangan bencana alam. Seusai liputan seperti biasa, penulis langsung

membuat naskah dan men-time code kaset hasil liputan, meyerahkan naskah yang

telah di buat kepada produser untuk di sunting. Kemudian naskah yang telah

disunting di dubbing kemudian diserahkan ke editor untuk di edit dan terakhir

diserahkan ke web uploader untuk di unggah. Di hari keempat minggu kedua,

penulis ditugaskan meliput Rapat Dengar Pendapat Komisi Tiga DPR, saat

membahas mafia pajak di gedung DPR MPR. Seusai liputan langsung membuat

naskah, men-time code dan menyerahkan ke produser untuk di sunting dan

kemudian diserahkn ke editor. Terakhir diserahkan ke web uploader. Dan di hari

tekahir minggu kedua atau pada hari kelima, penulis ditugaskan meliput pertemuan

presidan PKS dengan duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia. Seusai liputan,

seperti biasa penulis langsung membuat naskah dan men-time code kaset hasil

liputan, meyerahkan naskah yang telah di buat kepada produser untuk di sunting.

Kemudian naskah yang telah disunting di dubbing kemudian diserahkan ke editor

(56)

Minggu ke-3

Pada hari pertama minggu ketiga, penulis ditugaskan oleh koordinator liputan

untuk meliput sidang perdana kasus korupsi dengan terdakwa Syamsul Arifin

mantan Gubernur Sumatera Utara. Di pengadilan Tipiokr Jakarta Selatan. Seusai

liputan, penulis bersama cameraman langsung menuju kantor untuk segera menulis

berita dan men-time code kaset hasil liputan, meyerahkan naskah yang telah di buat

kepada produser untuk di sunting. Kemudian naskah yang telah disunting di

dubbing kemudian diserahkan ke editor untuk di edit dan terakhir diserahkan ke

web uploader untuk di unggah. Di hari kedua di minggu ketiga, atau tepatnya

tanggal 15 Maret 2011, penulis meliput seminar tentang Palestina di Wisma

Antara, pada saat liputan. Tiba-tiba penulis dihubungi oleh produser, untuk segera

pindah dari tempat liputan menuju kantor rberita radi 68H yang sedang terjadi

peristiwa meledaknya bom buku. Penulis bersama cameraman segera

menghubungi driver dan segera menuju lokasi ledakan bom buku tersebut.

Sesampainya di lokasi, penulis langsung mengidentifikasi apa saja yang

mempunyai nilai berita. Mulai dari menanyai beberapa saksi di tempat kejadian,

bertanya kepada rekan wartawan yang telah berada di lokasi dan mewawancarai

Kapolda Metro Jaya yang juga sedang berada di lokasi kejadian. Seusai liputan,

dikarenakan waktu sudah terlalu larut. Maka informasi yang penulis peroleh tidak

sempat diketik naskahnya menjadi beritya. Baru keesokan harinya, naskah dibuat

tapi dengan angle yang berbeda sesuai dengan informasi terbaru yang diperoleh

oleh rekan penulis di kantor. Setelah selesai menulis naskah tentang berita bom,

(57)

Perhubungan. Penulis juga mewawancarai menteri perhubungan Fredy Numberi

terkait dengan berita tersebut. Seusai liputan, penulis bersama cameraman kembali

ke kantor untuk membuat naskah dan men-time code kaset berdasarkan hasil

liputan, meyerahkan naskah yang telah di buat kepada produser untuk di sunting.

Kemudian naskah yang telah disunting di dubbing kemudian diserahkan ke editor

untuk di edit dan terakhir diserahkan ke web uploader untuk di unggah. Dan dihari

berikutnya, penulis bersama rekan penulis sesama anak magang dan cameraman

ditugaskan untuk meliput konferensi pers tentang hari Thubercullosis di kantor

Kementerian Kesehatan. Pada saat liputan tersebut, cameraman menyuruh penulis

untuk mengambil gambar dan rekan penulis yang mencari informasi berita. Seusai

liputan, rekan penulis lah yang membuat naskah dan men-time code sampai berita

siap untuk diunggah di internet.

Minggu ke-4

Pada hari pertama keempat di minggu keempat. Penulis kembali meliput sidang

lanjutan kasus korupsi dengan terdakwa Syamsul Arifin mantan Gubernur

Sumatera Utara. Sidang tersebut beragendakan mendengar keterangan saksi.

Seusai liputan, seperti biasa penulis kembali ke kantor untuk membuat naskah,

men-time code kaset hasil liputan. Kemudian menyerahkan naskah ke produser

untuk disunting. Dan di dubbing oleh dubber. Kemudian di serahkan ke editor

untuk di edit dan kemudian di unggah oleh web uploader. Di hari kedua penulis

ditugaskan untuk meliput kunjungan deputi perdana menteri Suriah saat

(58)

kerjasama bilateral Indonesia – Suriah bersama Menteri Perekonomian dan

Menteri Perdagangan. Seperti biasa seusai liputan langsung membuat naskah,

mencatat time code kaset, meyerahkan naskah yang telah di buat kepada produser

untuk di sunting. Kemudian naskah yang telah disunting di dubbing kemudian

diserahkan ke editor untuk di edit dan terakhir diserahkan ke web uploader untuk

di unggah. Pada hari berikutnya penulis ditugaskan untuk meliput berita

pemeriksaan kasus korupsi dana APBD dengan memanggil Wakil dan Walikota

Bekasi, Jawa Barat di kantor KPK Jakarta Selatan. Seusai liputan langsung

kembali kekantor untuk membuat naskah dan mencatat time code kaset hasil

liputan, meyerahkan naskah yang telah di buat kepada produser untuk di sunting.

Kemudian naskah yang telah disunting di dubbing kemudian diserahkan ke editor

untuk di edit dan terakhir diserahkan ke web uploader untuk di unggah. Dan di hari

berikutnya, penulis bersama cameraman ditugaskan untuk meliput sidang vonis

atau putusan dengan terdakwa Mantan Kabareskrim Susno Duadji di Pengadilan

Negeri Jakarta Selatan. Seusai liputan penulis langsung membuat naskah dan

mencatat time code. Dikarenakan liputan sampai larut malam, dan pada saat itu

produser dan editor sudah pulang. Maka hasil liputan sidang vonis tersebut di edit

dan diunggah keesokan harinya.

Minggu ke-5

Pada hari pertama minggu kelima, sesuai ploting yang penulis terima dari

koordinator liputan, pada pagi hari sebelum berangkat. Epnulis mendapat tugas

Gambar

gambar, suara dan kata-kata.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Gambar 3.1. Struktur Oganisasi Divisi Tv Antara Tv
gambar ditempat yang kiranya agak jauh. Karena selama ini

Referensi

Dokumen terkait

Seputar Jogja merupakan salah satu program berita yang menayangkan. sejumlah berita aktual di Yogyakarta

Dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media atau KKM, penulis mendapat tugas sebagai editor dalam program berita Kompas Dewata di Kompas TV Dewata, Bali baik berita

Selama melakukan kegiatan kerja praktek di Lembaga Kantor Berita ANTARA, penulis pun sedikit banyak memahami situasi dan kondisi LKBN ANTARA sebagai Kantor Berita

Berikut hasil kerja penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Divisi Pemberitaan (News) Bandung TV ada dua klasifikasi yang pertama berupa naskah berita

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar – besarnya kepada berbagai pihak yang telah membimbing, membantu, dan menghibur

Laporan kerja praktek dengan judul Tugas Reporter Televisi Produksi Program Berita Televisi Hallo BBS di BBS TV Surabaya ini secara khusus penulis persembahkan kepada kedua

news producers, reporter, dan presenter head. Tahap kedua, yakni pasca peliputan peristiwa di mana hasil rapat redaksi tersebut kemudian dilimpahkan kepada

Apabila di kemudian hari penulis terbukti melakukan kecurangan dan penyimpangan baik dalam pelaksanaan praktik kerja magang atau dalam penulisan laporan praktik kerja