• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan di Divisi Pemberitaan Media Televisi Indonesia (Bandung TV)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan di Divisi Pemberitaan Media Televisi Indonesia (Bandung TV)"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh :

Astrid Widianty Utami 41810135

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)
(3)

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Sejarah Bandung TV ... 1

1.1.1Sejarah Umum ... 1

1.2Logo Bandung TV ... 3

1.1.2 Sejarah Divisi Pemberitaan ... 6

1.3 Visi Misi Bandung TV

1.3.1 Visi Bandung TV

1.3.2 Misi Bandung TV

1.4 Struktur Organisasi

(4)

1.6.2 Waktu PKL

1.7 Sarana dan Prasarana

BAB II PELAKSANAAN PKL

2.1 Aktifitas Kerja Praktek Lapangan

2.2 Deskripsi Aktifitas PKL

2.2.1 Deskripsi Aktivitas Rutin

2.2.2 Deskripsi Aktivitas Insidental

2.3 Deskripsi Bagian/Divisi Tempat PKL

2.4 Deskripsi Bagian/Divisi Tempat PKL

2.5 Analisis Kegiatan

2.5.1 Analisis Pelayanan Perusahaan

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran-saran

(5)

LAMPIRAN

DOKUMENTASI

(6)

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas kuasa dan lindunganNya membuat penulis sampai ke tahap kehidupan saat ini. karuniaNya yang tiada henti, membuat penulis tidak dapat mengungkapkan betapa besarnya rasa syukur penulis. Shalawat dan salam, selalu penulis panjatkankan atas makhluk yang paling sempurna. Nabi Muhammad yang menjadi tokoh panutan penulis.

Dengan selesainya Laporan Praktek Kerja Lapangan di Media Televisi Indonesia (BANDUNG TV), maka telah terjalani sudah separuh perjuangan penulis untuk mendapatkan gelar sarjana ilmu komunikasi dan untuk meningkatkan keinginan penulis agar dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan demi memajukan bangsa Indonesia.

(7)

UNIKOM, terima kasih atas segala bentuk perizinan yang diberikan kepada Penulis.

2. Yth. Bapak Drs. Manap Soliahat, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNIKOM.

3. Yth. Ibu Melly Maulin, S.sos M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations FISIP UNIKOM.

4. Yth. Ibu Rismawaty, S.Sos M.Si, selaku Dosen Wali Penulis, terima kasih atas ilmu, kritik dan sarannya kepada Penulis.

5. Yth. Ibu Tine Agustin Wulandari S.I.Kom selaku Dosen pembimbing yang senantiasa selalu meluangkan waktu dan memberikan pemikiran hingga penulis dapat menyelesaikan Laporan PKL ini.

6. Yth. Ibu Astri Ikawati Amd.Kom dan Kartika Dewi S, Amd.Kom selaku Sekretariat Prodi Jurusan Ilmu Komunikasi

7. Yth Ibu Budi Hartati, selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan banyak ilmu kepada saya sehingga dapat menyelesaikan PKL di Media Televisi Indonesia (BANDUNG TV)

(8)

13. Semua pihak yang secara langsung atau tidak, telah membantu Penulis dalam menyusun Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

Peneliti menyadari penelitian ini masih memerlukan penyempurnaan dari berbagai aspek, oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan penelitian ini.

Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu peneliti dalam melakukan penelitian ini dan semoga semua ini menjadi rahmat serta manfaat dari Allah SWT kepada kita semua.

.

Bandung, Desember 2013

(9)

A. Buku

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati 2007. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media

Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi : Teori Praktek. Bandung : PT Remaja Rosadakarya

Baskin, Askurifai 2006. Jurnalistik Televisi : Teori dan Praktik. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.

B. Sumber Lain

(10)

1.1Sejarah PT Bandung Televisi Indonesia (Bandung TV) 1.1.1 Sejarah Umum

Bandung adalah sejarah tanah Sunda dengan budaya yang berkembang pesat sejak pertengahan abad ke-5. Suatu tradisi budaya nusantara yang berkembang seiring dengan perkembangan jati diri bangsa Indonesia. Sejarah tanah Sunda menjadi komponen penting bagi terwujudnya ikatan tataran Sunda, suatu ikatan sejarah adanya kesamaan religi, kesadaran akan nilai-nilai pandang hidup yang “nyunda” sekaligus sejarah Kota Bandung sebagai daerah heroik

dalam mempertahan kemerdekaan RI.

Peranan televisi sebagai produk revolusi elektronik dalam hubungannya dengan masyarakat, mengakibatkan mobilisasi aktifitas dalam skala yang sangat besar dan sangat kuat pengaruhnya terhadap tatanan kehidupan manusia.

(11)

Di tengah revolusi teknologi yang melanda masyarakat, Bandung TV hadir sebagai perwujudan kreativitas seni budaya masyarakat Sunda dalam menemukan jatidiri melalui media televisi.

Sebagai wadah kreativitas masyarakat Sunda, Bandung TV, televisi lokal pertama di Bandung dan Jawa Barat menitikberatkan program acaranya pada upaya pencerahan masyarakat dalam segala aspek kehidupan dengan fondasi seni budaya.

Titik berat ini dipilih karena seni budaya merupakan poros kehidupan yang menggerakan dimensi sosial dan ekonomi masyarakat. PT Bandung Media Televisi Indonesia atau yang lebih dikenal Bandung TV merupakan afiliasi dari PT Bali TV Narada. Dengan adanya usaha merevitalisasi jati diri daerah Jawa Barat, maka di harapkan akan mempererat negara kesatuan republik Indonesia ke dalam kebhineka tunggal ikaan .

Stasiun televisi Bandung TV mulai mengudara pada 3 Januari 2005 selama 10 jam dengan jam tayang mulai pukul 14.00 sampai dengan pukul 24.00 WIB. Dengan channel 38 UHF 607.205 Mhz (5 KW), Bandung TV menjangkau Bandung Raya, Cimahi, Padalarang, Cianjur dan Cileunyi.

(12)

Sejak awal penayangannya, secara demografi dan psikografi, Bandung TV berusaha meraih pemirsa dari semua kalangan, baik pria maupun wanita, dewasa dan anak-anak, tua dan muda, dengan program acara yang beragam.

Kepribadian yang bersahabat dan energik pun ditampilkan melalui program-program acara yang ditayangkan. Saat ini, Bandung TV memiliki sejumlah program yang menjadi andalan untuk disajikan kepada audience setiap harinya.

Pada awal penayangannya, terdapat 20 program yang disajikan. Kini, sejak awal 2008, terdapat sekitar tiga puluh lima program yang disajikan, hampir sembilan puluh persen merupakan in house production.

1.2Logo Bandung TV Media Televisi (Bandung TV)

Logo dari PT Bandung Media Televisi (Bandung TV) dapat dilihat dalam gambar 1.1 berikut.

Gambar 1.1

Logo Bandung TV Lama

(13)

Bandung TV hadir dengan lambang bunga Wijaya Kusuma yaitu suatu lambang yang menggambarkan kejayaan dan simbol tradisi seni budaya ditatarPasundan .

Logo Bandung TV terbangun dari beberapa unsur yaitu Kembang Cangkok Wijayakusumah, Kujang, serta tulisan BANDUNG merupakan manunggaling Tri Tangtu di Buana, yakni sang Rama, sang Resi ,serta sang Ratu, atau merupakan kesatuan hakiki dari sifat manusia linuhung yang silih asih, silih asah, serta silih asuh.

Selain itu, Bandung TV juga merancang sebuah slogan yang berbunyi “Jati Diri Pasundan”. Slogan ini merupakan wujud segmentasi Bandung TV

yang selalu mengedepankan kearifan lokal Jawa Barat yang dikenal dengan tatar Pasundan.

Bandung TV meluncurkan sebuah logo baru yang berubah warna menjadi merah sebagaimana dapat di lihat di gambar 1.2 berikut.

Gambar 1.2

Logo Bandung TV Terbaru

(14)

Logo diatas belum diperkenalkan secara resmi kepada pemirsa Bandung TV tetapi logo ini sudah mulai ditampilkan di program Seputar Bandung Raya Malam secara bergantian dengan logo Bandung TV yang terdapat di gambar 1.1

Namun secara filosofi tidak merubah arti dari Logo Bandung TV yang pertama karena masih terbangun dari unsur yang sama yaitu , Kembang Cangkok Wijayakusumah, Kujang, serta tulisan BANDUNG merupakan manunggaling Tri Tangtu di Buana, yakni sang Rama, sang Resi ,serta sang Ratu, atau merupakan kesatuan hakiki dari sifat manusia linuhung yang silih asih, silih asah, serta silih asuh. Pembedanya hanya warna logo saja yang tidak begitu signifikan pada arti dari logo pertama.

(15)

1.1.2 Sejarah Devisi Pemberitaan Bandung TV

Setiap divisi dalam sebuah perusahaan media massa mempunyai sebuah sejarah, dimana sejarah ini merupakan awal mulanya sebuah divisi dapat lahir dan terbentuk dalam perusahaan tersebut.

Divisi pemberitaan yang merupakan tempat penulis melakukan praktek kerja lapangan, mempunyai sejarah sebagai berikut:

Mengacu pada geliat kota Bandung yang penuh informasi dalam segala aspek bagi masyaakat lokal kota Bandung, maka lahirlah gagasan yang di aplikasikan kedalam program siaran Seputar Bandung Raya yang berpegang pada fondasi pada jati diri pasundan yang tidak terlepas dari kaidah – kaidah jurnalistik yang ada.

Divisi pemberitaan telah mulai berjalan sejak Bandung TV mengudara, 3 Januari 2005, dengan demikian divisi pemberitaan menjadi unggulan tayangan dalam menyajikan informasi bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya , karena menjadi titik awal dimana Bandung TV lahir dan kini berkembang dengan pesat ke tengah penontonnya.

Divisi pemberitaan merupakan salah satu program andalan Bandung TV dalam memberikan informasi yang hangat dan aktual seputar Bandung dan sekitarnya. Di divisi pemberitaan ini terbagi 6 sub program divisi pemberitaan, yaitu :

1. Seputar Bandung Raya (SBR)

(16)

Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Sumedang. Karena jangkauan siaran Bandung TV telah mencapai Jawa Barat, tak jarang ada pula berita yang berasal dari kota dan kabupaten di Jawa Barat, seperti Cianjur, Bogor, Karawang, serta kota - kota lainnya. Seputar Bandung Raya ini ditayangkan setiap hari pukul 18.30 WIB.

2. Tangara Pasundan (TP)

Tangara Pasundan merupakan sub program divisi pemberitaan yang menyajikan berita berbahasa Sunda dari Bandung dan sekitarnya. Berita yang disajikan hampir sama dengan berita yang disajikan di Seputar Bandung Raya, namun Tangara Pasundan lebih mengarah pada berita kebudayaan. Tangara Pasundan disajikan setiap hari kecuali Minggu. Awalnya sub program ini ditayangkan pada pukul 19.30 WIB. Namun, melihat jam penayangan yang terlalu dekat dengan Seputar Bandung Raya, dan melihat perilaku pemirsa dalam melihat tayangan berita, Tangara Pasundan pindah jam tayang menjadi pukul 13.00 WIB, mulai akhir 2006.

3. Lintas Mancanegara

Lintas Mancanegara merupakan sub program divisi pemberitaan yang direlay dari Bali TV. Lintas Mancanegara menyajikan berita-berita dari luar negeri. Lintas Mancanegara ditayangkan setiap hari pada pukul 20.00 WIB.

4. Suluh Indonesia

(17)

ditayangkan diseluruh afiliasi Bali TV. Suluh Indonesia ditayangkan setiap hari pada pukul 22.00 WIB.

5. Bandung Akhir Pekan (BAP)

Bandung Akhir Pekan merupakan sub program divisi pemberitaan yang menyajikan hal-hal yang unik dan khas untuk menarik wisatawan ke Bandung. Bandung Akhir Pekan ditayangkan setiap hari Minggu. Awalnya sub program ini ditayangkan setiap pukul 08.00 WIB, namun seiring kebijakan dan penjadwalan dari interen perusahaan, sejak awal tahun 2008, Bandung Akhir Pekan pindah jam tayang menjadi pukul 07.30 WIB.

6. Info Mudik

Info Mudik merupakan sub program divisi pemberitaan yang menyajikan berita-berita terkini seputar jalur mudik. Info Mudik ditayangkan sejak tahun 2006, setiap 7 hari menjelang dan sesudah Lebaran. Info Mudik ditayangkan pada pukul 14.00, 16.00, dan 21.00 WIB setiap hari.

Selain ke-6 sub program tersebut, divisi pemberitaan pernah memiliki sub program Bandung 30 menit, Cumarita, dan Inpakta. Bandung 30 menit merupakan sub program divisi pemberitaan yang menyajikan indeepth news tentang berbagai hal yang sedang hangat di masyarakat, dengan opini dari berbagai ahli di bidangnya.

(18)

masyarakat. Inpakta merupakan sub program divisi pemberitaan yang menyajikan berita-berita terkini di Bandung Raya.

1.3Visi dan Misi PT Bandung Media Televisi (Bandung TV) 1.3.1 Visi Bandung TV

Visi Bandung TV adalah sebagai media pencerahan dan pemberdayaan masyarakat Bandung dan Jawa Barat di segala aspek kehidupan dengan fondasi budaya.

Menjadikan Bandung TV sebagai stasiun televisi yang terdepan dalam rangka memberikan informasi dan pencerahan yang cerdas di segala aspek kehidupan yang bertumpu pada fondasi budaya, serta mempunyai kepedulian nyata dalam berperan kemajuan masyarakat Bandung dan Jawa Barat, dan ikut menjaga keutuhan masyarakat Bandung, Jawa Barat.

1.3.2 Misi Bandung TV

Bandung TV menyediakan pilihan informasi, pendidikan, dan hiburan bagi penguatan “ajen inajen” budaya masyarakat Bandung dan Jawa Barat melalui

sajian bermakna bagi pematangan, aktualisasi dan inspirasi bagi penciptaan akses terhadap perkembangan manusia seutuhnya.

(19)

Menjadi Partner bagi Masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam ikut mensukseskan program-program pembangunan untuk kepentingan masyarakat banyak.

Membuat program-program siaran unggulan yang menggambarkan kebudayaan masyarakat Bandung, baik program yang bersifat kesenian, budaya dan pendidikan.

(20)

1.4Struktur

Gambar dibawahini struktur organisasi divisi pemberitaan Bandung TV

Gambar 1.3

Sumber: Divisi Pemberitaan Bandung TV, 2013

1.5Job Description

(21)

1. Redaktur Pelaksana

a. Bertanggung jawab kepada Pemimin Redaksi

b. Mengkoordinasikan pekerjaan produser, koordinator liputan, dan koordintor cameraman

c. Bersama-sama dengan kordinator liputan, melakukan evaluasi kinerja reporter/cameraman seminggu sekali

d. Melakukan penilaian, mencatat kualitas dan kuantitas berita, serta kehadiran para reporter, cameraman dan presenter

e. Melalui pemimpin redaksi melaporkan kinerja para reporter, cameraman, presenter dan petugas lain di lingkungan divisi redaksi news

2. Koordinator Liputan

a. Menentukan tugas dan wilayah kerja reporter/cameraman setiap harinya b. Memantau semua reporter/cameraman yang berada di lapangan

c. Memberi arahan tugas peliputan kepada semua reporter dan cameraman baik sebelum, sesudah atau sedang melakukan peliputan di lapangan d. Bersama redpel melakukan evaluasi hasil kerja reporter/cameraman,

minimal satu kali dalam seminggu

e. Bila dianggap perlu, melaksanakan peliputan atau tugas reporter/cameraman lainnya

3. Produser

a. Bertanggung jawab terhadap teknis pemberitaan, berkoordinasi dengan editor paket, master control, studio dalam dan presenter

(22)

c. Mmebuat jadwal produser dan presenter d. Membuat laporan data tayang

e. Berkoordinasi dengan Master Control dan Teknik IP Star (bagian teknik jaringan) untuk pengiriman berita ke Bali TV

4. Editor Paket

a. Memaketkan berita untuk siap tayang ke Master Control b. Menyimpan arsip berita tayang dalam bentuk kaset mini DV

c. Menyimpan paket berita yang telah tayang dari Master Control dalam bentuk kaset mini DV

5. Reporter/Cameraman

a. Melakukan peliputan sesuai dengan jadwal liputan b. Membuat naskah dan mengedit berita

1.6Lokasi dan Waktu PKL 1.6.1 Lokasi PKL

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Divisi Pemberitaan (News) PT. Bandung Media Televisi Indonesia (Bandung TV) yang berlokasi di Komplek Perumahan Arcamanik Endah JL Pacuan Kuda no. 63

1.6.2 Waktu PKL

(23)

08.30 sampai 17.00 WIB. Dan hari ke 7 sampai hari ke 14 dimulai pukul 15.00 sampai 19.00 WIB.

Jadi lama praktek kerja lapangan di Divisi Pemberitaan ( News) PT. Bandung Media Televisi Indonesia (Bandung TV) selama 3 minggu 21 hari.

1.7 Sarana dan Prasarana Divisi Pemberitaan (News) PT. Bandung Media Televisi Indonesia (Bandung TV)

Dalam menjalankan segala tugas dan aktifitasnya, bidang redaksi didukung oleh sarana dan prasarana yang dapat menunjang kinerjanya. Sarana dan prasarana tersebut meliputi :

Tabel 1. 1

Sarana dan Prasarana Divisi Pemberitaan (News) PT. Bandung Media Televisi Indonesia (Bandung TV)

NO Sarana/Prasarana Keterangan/Unit

1 CPU Pentium IV 10 set

2 Speaker Altec Lansing 8 unit

3 Televisi Polytron 21 Inch 1 unit

4 Kamera 6 unit

(24)

6 AC TCL ¾ + 1 PK 3 unit

7 Lemari Kaset 3 unit

8 Kursi 10 unit

9 Meja Editing 10 Partisi 1 unit

10 Pesawat Telephone PABX 1 unit

11 Monitor Samsung 14 Inch 10 unit

12 Hardisk Eksternal 1 unit

13 Rak Barata 2 unit

14 Meja Panjang 1 unit

15 MejaRedaksi Olympic 4 unit

16 Printer Epson C 90+Infuse 5 unit

17 Mobil kijang 6 unit

18 Mobil Back Up 2 unit

(25)

Selain didukung oleh sarana dan prasarana yang dapat menunjang kinerja divisi pemberitaan (news), PT. Bandung Media Televisi Indonesia (Bandung TV) memfasilitasi karyawannya terutama para wartawan dan reporternya dalam melaksanakan tugasnya, yaitu mencari berita kelapangan.

(26)

2.1 Aktifitas Praktek Kerja Lapangan Divisi Pemberitaan (News) PT. Bandung Media Televisi Indonesia (Bandung TV)

Berdasarkan waktu Praktek Kerja Lapangan yang penulis lakukan di PT. Bandung Media Televisi Indonesia (Bandung TV) yang terhitung sejak tanggal 1 Agustus sampai dengan 26 Agustus 2013, maka penulis pun menjelaskan secara sistematis aktivitas penulis selama menjalani Praktek Kerja Lapangan di Bandung TV yang dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2.1

Aktivitas Praktek Kerja Lapangan di Divisi Pemberitaan(News)Bandung TV

NO Hari/Tanggal Aktivitas

(27)

Membuat naskah

5 Jum’at, 30 Agustus 2013

Liputan

8 Selasa, 3 September 2013

(28)

Membuat naskah berita SBR Melihat proses siaran langsung

10 Kamis, 5 September 2013

Meihat proses

11 Jumat, 6 September 2013

Meihat proses

12 Sabtu, 7 September 2013

(29)

Membuat naskah berita

14 Selasa, 10 September 2013

Liputan Membuat naskah

berita

15 Rabu, 11 September 2013

Liputan Membuat naskah

berita

16 Kamis, 12 September 2013

Proses pengeditan

17 Jumat, 13 September 2013

(30)

2.2 Deskripsi Aktifitas Praktek Kerja Lapangan

Berdasarkan Praktek Kerja Lapangan yang penulis lakukan, penulis pun mendalami pekerjaan sebagai wartawan elektronik di Bandung TV. Dimana, pekerjaan seorang wartawan elektronik tentu akan jelas berbeda dengan wartawan cetak, walaupun dalam proses memperoleh datanya hampir sama, yakni dengan mewawancarai narasumber.

Adapun aktivitas Praktek Kerja Lapangan yang penulis lakukan ada yang merupakan aktivitas rutin yang dilakukan oleh wartawan Bandung TV sehari-harinya dan ada juga yang bersifat insidentil, yakni di luar kegiatan rutin atau jadwal kegiatan wartawan Bandung TV yang telah ditetapkan sehari sebelumnya oleh Koordinator Liputan Divisi Pemberitaan (News) Bandung TV.

Seputar Bandung Raya adalah tayangan pemberitaan yang diproduksi oleh Divisi Pemberitaan Bandung TV.

Sesuai dengan namanya, Seputar Bandung Raya atau yang biasa disebut dengan “SBR” ini menyajikan tayangan berita yang dihimpun dari berbagai lokasi

di seluruh kota Bandung. Program ini mulai ditayangkan di Bandung TV sejak 3 Januari 2005.

(31)

Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang, atau dengan istilah geografis disebut cekungan Bandung.

Meski terbatas hanya pada cekungan Bandung, tim Bandung TV tak jarang pula dikirim ke wilayah bencana atau peristiwa sangat penting, yang terjadi di berbagai wilayah Jawa Barat. Hal tersebut karena jangkauan siaran Bandung TV kini juga telah sampai ke beberapa kota-kabupaten di Jawa Barat.

Tayangan Seputar Bandung Raya dikemas sedemikian rupa dengan pendekatan lokal, agar informasi yang ditayangkan mudah diserap dan diterima oleh audience Bandung TV.

Selain berupa straight news atau hard news, kami juga membuat tayangan berita dalam bentuk features. Tujuannya tak lain agar pemirsa tidak hanya disuguhi oleh informasi berat, namun mereka juga bisa terhibur dengan aneka berita ringan dari tim redaksi.

Dengan dibawakan oleh seorang presenter, Seputar Bandung Raya menyajikan tayangan berita dengan durasi masing-masing antara 1,5 hingga 2 menit, dengan muatan informasi dari dunia politik, ekonomi, hukum, sosial budaya, kesehatan, hingga gaya hidup atau lifestyle.

(32)

Penambahan jam tayang program Seputar Bandung Raya (SBR) ditujukan untuk menyajikan berita yang terjadi di malam hari, agar lebih cepat diketahui masyarakat. Selain itu, masyarakat yang tidak sempat menonton SBR malam dapat mengetahui informasi yang terlewat pada SBR Pagi.

2.2.1 Deskripsi Aktivitas Rutin

Aktivitas rutin yang telah penulis lakukan selama proses Praktek Kerja Lapangan di PT. Bandung Media Televisi Indonesia (Bandung TV) divisi pemberitaan (news) adalah sebagai reporter dan kameramen. Dimana pada media televisi di Indonesia, “seorang reporter dan kameramen televisi merupakan

wartawan aktif yang bertugas mengumpulkan informasi dari berbagai sumber serta mengambil gambar dari hasil liputan, lalu menyusunnya ke dalam format penulisan berita kemudian disiarkan” (Muda, 2003:14).

Berikut analisis aktivitas rutin penulis yang juga merupakan tugas dari seorang reporter:

1. Meliput Berita (liputan)

Meliput berita adalah “kegiatan wartawan untuk mencari informasi dengan

jalan mendatangi tempat kejadian dan berinteraksi melalui wawancara dengan sumber berita” (Djuraid, 2007:107).

(33)

wartawan tersebut menyiarkan beritanya itu melalui radio atau televisi, ia disebut dengan wartawan radio atau wartawan televisi. (Djuroto, 2000:22)

Untuk meliput sebuah berita, maka paling sedikit melibatkan dua orang, yakni reporter dan cameraman. Untuk seorang reporter ketika meliput berita, hal-hal yang dilakukan adalah mengumpulkan informasi awal sebanyak-banyaknya tentang berita yang diliputnya. Sedangkan, seorang cameraman dalam meliput berita fokus pada pengambilan gambar dari peristiwa atau kejadian yang akan dijadikan sebuah objek berita dari yang reporter liput.

2. Wawancara Narasumber

“Wawancara adalah salah satu bentuk dialog untuk menggali data yang

kemudian diolah sebagai bagian dalam penyusunan berita” (Muda, 2003:82).

Melalui wawancara akan dapat diperoleh informasi yang lebih detail dan memfokuskan sasaran. “Berdasarkan kelompoknya, wawancara dibagi menjadi

tiga, yakni hard interview, soft interview, dan news interview” (Muda, 2003:82).

Pada berita televisi, seorang reporter harus menggunakan wawancara untuk mendapatkan fakta dari informasi atau reaksi terhadap fakta atau informasi selanjutnya untuk menjelaskan fakta tersebut.

3. Membuat Naskah Berita

(34)

Reporter televisi menuangkan tulisan sebagai bahan beritanya dalam sebuah naskah yang telah disesuaikan formatnya sesuai dengan ketentuan perusahaan. “Pada stasiun televisi dikenal dua macam format naskah berita, yaitu

format naskah dua kolom dan format naskah tiga kolom".

a. Format naskah dua kolom

Format dua kolom adalah format yang sering digunakan dalam membuat naskah.

VIDEO AUDIO

Penjelasan :

1. Video duration merupakan video hasil editing yang sudah siap tayang, yang memberikan gambaran berapa menit berita itu tayang.

2. Audio artinya suara Dubber yang membacakan naskah berita.

a. Format naskah tiga kolom

VIDEO DURATION AUDIO

Penjelasan :

1. Video duration merupakan video hasil editing yang sudah siap tayang, yang memberikan gambaran berapa menit berita itu tayang.

(35)

3. Adapun kolom ketiga adalah suara asli dari video hasil peliputan. Divisi Pemberitaan (News) Bandung TV naskahnya memilki format naskah dua kolom yang terdiri dari Video dan Audio. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini

Gambar 2.1

Master Naskah Divisi Pemberitaan (News) Bandung TV

(Sumber: Data Redaksi Divisi Pemberitaan / News PT. Bandung Media Televisi Indonesia (Bandung TV), Agustus 2013).

4. Mengedit gambar (video rekaman)

(36)

biasanya dilakukan oleh para cameraman. Dimana tugas seorang cameraman adalah :

a. Mengambil gambar yang akan dijadikan bahan berita

Mengambil gambar adalah kegiatan seorang wartawan (cameraman) dalam merekam sebuah peristiwa yang merupakan bahan berita dengan menggunakan sebuah kamera atau handycam. Menurut Askurifai Baksin dalam bukunya Jurnalistik Televisi Teori Dan Praktik, ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan gambar untuk jurnalistik televisi, yakni :

1. Camera angle (sudut pengambilan gambar), yakni posisi kamera saat pengambilan gambar.

2. Frame size (ukuran gambar), yakni ukuran shot untuk memperlihatkan situasi objek yang bersangkutan.

3. Gerakan kamera, yakni posisi kamera bergerak, sementara objek bidikan diam.

4. Gerakan objek, yakni posisi kamera diam, sementara objek bidikan bergerak.

5. Komposisi, yakni seni menempatkan gambar pada posisi yang baik dan enak dilihat (Baksin, 2006:120).

b. Mengedit Gambar

(37)

sehingga gambar yang akan ditayangkan adalah gambar yang memang pantas serta memiliki nilai penting, menarik, dan dapat dimengerti khalayak (pemirsa).

c. Menyatukan Hasil Editing dengan suara (voice over dan sync) dari naskah yang telah dibuat oleh reporter.

Menyatukan gambar dengan suara (voice over dan sync) adalah kegiatan setelah mengedit gambar yang dianggap penting dan menarik kemudian ditambahkan dengan rekaman suara berdasarkan naskah berita yang telah dibuat oleh reporter serta statement dari narasumber yang kemudian disatukan dengan rangkaian gambar, sehingga membentuk sebuah alur cerita yang sesuai antara gambar dan suara.

d. Memberi Judul (subtitle) serta tambahan background suara (khusus untuk berita ringan atau soft news).

Memberi subtitle dan background suara adalah kegiatan setelah menyatukan gambar dan suara, yakni menuliskan judul yang diangkat dari seputar permasalahan yang telah diliput sehingga menjadi sebuah karya jurnalistik yang akan disebarkan kepada khalayak. Memberi background suara hanya diperbolehkan untuk jenis berita ringan atau soft news.

2.2.2Deskripsi Aktivitas Insidental

(38)

perusahaan untuk bahan laporan praktek kerja lapangan penulis yang dapat dilihat di lampiran, sekaligus perpisahaan dengan wartawan-wartawan Bandung TV karena penulis telah menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan di Bandung TV.

2.3 Deskripsi Bagian / Divisi Tempat PKL

Analisa Aktivitas Praktek Kerja Lapangan di Divisi Pemberitaan (News) PT. Bandung Media Televisi Indonesia (Bandung TV)

Perkembangan teknologi pertelevisian saat ini sudah sedemikan pesat sehingga dampak siarannya menyebabkan seolah-olah tidak ada batas lagi antara satu negara dengan negara lainnya terlebih setelah digunakannya satelit untuk memancarkan signal televisi.

Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia dan saat ini sedikitnya terdapat sepuluh produk teknologi pertelevisian dunia yang digunakan orang sebagai media untuk menyampaikan pesan atau hiburan. Adapun karakteristik televisi menurut Ardianto dan Lukiati dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Massa adalah “audio-visual, berpikir dalam gambar, dan pengoperasian yang lebih kompleks”

(Ardianto dan Lukiati, 2007 : 128).

Disuatu negara yang demokratis tredapat enam fungsi pers dan media massa, yakni:

1. Menyampaikan fakta

(39)

4. Hiburan 5. Kontrol

6. Analisis kebikajan (Muda, 2003:10)

Apapun bentuk media massa, semua memiliki sebuah produk yang sama, yakni berita, yang dihasilkan dari sebuah kegiatan yang dinamakan kegiatan jurnalistik. “Adapun istilah jurnalistik berasal dari bahasa Belanda journalistiek

yang bersumber pada kata journal yang merupakan terjemahan dari bahas Latin diurna yang berarti “harian” atau “setiap hari” (Effendy, 2006 :151).

“Pada mulanya kegiatan jurnalistik berkisar pada hal-hal yang sifatnya

informatif saja. Saat ini kegiatan jurnalistik merupakan suatu proses yang harus dilihat sebagai proses komunikasi” (Effendy, 2006 : 153).

Dalam sebuah kegiatan apapun pasti menghasilkan sesuatu baik berupa barang ataupun jasa. Dalam hal ini, jurnalistik yang dikatakan sebagai suatu kegiatan jurnalistik juga menghasilkan suatu karya yang pada disebut dengan karya jurnalistik.

Hampir semua ilmuan sependapat bahwa unsur-unsur yang dikandung dalam suatu berita meliputi cakupan dari dua definisi di atas, yakni fakta, akurat, ide, tepat waktu, menarik, penting, opini, dan sejumlah pembaca, merupakan hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa “berita adalah suatu fakta

(40)

aktual, dan menarik bagi sejumlah besar orang, maka hal tersebut masih belum bisa dikemas menjadi bahan berita.

Sebuah opini juga dapat dijadikan sebagai bahan penulisan berita asalkan opini tersebut berasal dari orang lain, bukan opini wartawan yang bersangkutan. Wartawan memang sangat tidak dibenarkan untuk memasukkan opini pribadi ke dalam berita yang ditulisnya. Apa yang ditulis wartawan di medianya harus selalu mengandung kebenaran berdasarkan fakta yang akurat serta otentik di lapangan bukan diwarnai oleh opini pribadinya.

Untuk mewujudkan hal itu, seorang wartawan harus sangat dianjurkan untuk melakukan check and recheck. Artinya, setiap informasi dari sumber berita harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Langkah tersebut sangat penting dilakukan dalam rangka memenuhi objektivitas dari bahan berita. Adapun tujuannya adalah agar dapat menyajikan berita yang objektif sehingga akan dapat tetap memelihara tingkat kepercayaan pembaca, pendengar, atau penonton.

Penyajian berita di media televisi terasa lebih singkat, jika dilihat dari segi durasinya. Cara-cara menulis beritanya berbeda dengan media cetak, namun keduanya memliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. “Persamaannya terletak pada tujuannya, yaitu sebagi sumber informasi, menghibur, maupun mendidik. Sedangkan, perbedaan antara media televisi dengan media cetak, misalnya pada media cetak, pembacanya dituntut untuk memiliki kemampuan membaca”. Pada media televisi, pemirsanya tidak wajib dituntuk untuk dapat

(41)

Nilai berita merupakan hal terpenting agar sebuah berita dapat dikatakan menarik dan enak dibaca, didengar atau ditonton. Apakah semua kejadian, kepribadian, dan ide bisa bernilai berita? Untuk menguji apakah suatu informasi layak menjadi berita Mencher membaginya ke dalam tujuh nilai berita:

1. Timeless: Event that are immediate recent

Artinya, kesegaran waktu. Peristiwa yang baru – baru ini terjadi atau actual. 2. Simpack: Event that are likely to effect many people

Artinya, suatu kejadian yang dapat memberikam dampak terhadap orang banyak. 3. Prominence: Event ivolwing well-know people or institutions.

Artinya, sutu kejadian yang mengandung nilai keagungan bagi sesorang maupun lembaga.

4. Proximity: Events geographically or emotionally close to the reader, viewer or listener.

Artinya, suatu peristiwa yang ada kedekatannya dengan seseorang, baik secara geografis maupun emosional.

5. Conflic: Event that reflect clashes between people or institution.

Artinya, suatu peristiwa atau kejadian yang mengandung pertentangan antara seseorang, masyarakat atau lembaga.

6. The unusual: Event that deviate sharply from the expected and the experiences of everyday life.

Artinya, sesuatu kejadian atau peristiwa yang tidak biasanya tetjadi dan merupakan pengecualian dari pengalaman sehari-hari.

(42)

Artinya, hal-hal yang sedang menjadi bahan pembicaraan orang banyak. (Mencher, 1997)

Pada umumnya jenis berita dikategorikan menjadi tiga bagian, yakni : 1. Hard news (berita berat)

Adalah “berita tentang peristiwa yang dianggap penting bagi masyarakat”.

2. Soft news (berita ringan)

Adalah “berita yang tidak terikat dengan aktualitas namun memiliki daya

tarik bagi pemirsanya”. Bagi televisi, berita ringan sangat diperlukan dalam setiap

penyajian buletin berita. Hal ini karena berita ringan juga dapat berfungsi sebagai selingan di antara berita-berita berat yang disiarkan pada awal sajian

3.Investigative report (laporan penyelidikan)

Adalah “jenis berita yang ekskludif karena datanya tidak dapat diperoleh

di permukaan, tapi dilakukan berdasarkan penyelidikan”. Sehingga penyajian

beritanya membutuhkan waktu yang lama. Di televisi Indonesia, berita penyelidikan masih relatif kecil, karena memang tidak mudah dalam penyajiannya.

“Siaran berita dalam media televisi sifatnya hanya sekilas atau istilahnya

transitori, yakni informasi tersebut hanya dapat didengar atau dilihat dengan sepintas saja karena tidak dapat diulang”.

(43)

Pada umumnya struktur berita dibagi menjadi tiga, yakni :

1. Piramida

Penulisan dilakukan dengan mengetengahkan informasi yang kurang penting, jadi klimaksnya berada pada bagian akhir.

2. Kronologis

Masing-masing bagian dalam berita memiliki nilai yang sama, tidak bisa diselang-seling, namun harus runtut.

3. Piramida terbalik

Desain piramida terbalik didesain terutama untuk penulisan berita di televisi, tujuannya agar penyajian beritanya menjadi lebih menarik karena ditulis dari hal-hal yang sangat penting ke hal-hal-hal-hal yang kurang penting. Dengan kata lain, pemirsanya dapat langsung memperoleh informasi isi berita yang paling inti.

Seperti telah dipaparkan tentang kelayakan dari penulisan berita, Divisi Pemberitaan (News) PT. Bandung Media Televisi Indonesia (Bandung TV) mempunyai standardisasi naskah dan gambar berita, yaitu :

1. Berita menggunkan bahasa Indonesia yang baik dan benar, mudah dimengerti masyarakat. Hindari penggunaan istilah asing, kecuali istilah serapan yang sudah lumrah.

(44)

7. Judul berita singkat dan padat

8. Dalam naskah berita, tidak ada penyebutan nama tempat yang bersifat promotif, seperti nama hotel. Kecuali hotel/nama tempat dimaksud, yang mengadakan acara

9. Berita minimal 1 menit 20 detik, maksimal 2 menit, kecuali feature

10.Statement maksimal 20 detik perorang, kecuali vox pops dan rol statement 11.Gambar harus hidup (gambar dokumentasi diperbolehkan kalau

menyangkut peristiwa yang berkesinambungan)

12.Tidak boleh ada gambar seminar, kecuali ditugaskan dari kantor (ada perjanjian dengan merketing), dan ada konfirmasi ke korlip atau redaktur. 13.Gambar tersangka diblur, kecuali tersangka korupsi.

Dalam media massa, kegiatan jurnalistik merupakan kegiatan utama. Dimana kegiatan jurnalistik menghasilkan sebuah karya jurnalistik, tinggal dilihat dari jenis medianya saja. Dalam hal ini, penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di media massa elektronik, televisi. Jadi, karya jurnalistik yang dihasilkan selama penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan adalah berupa karya jurnalistik televisi.

(45)

kritis, cepat tangkap, lincah, fleksibel dan suka tantangan atau inovasi (hal-hal yang baru).

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Bandung TV, khususnya di Divisi Pemberitaan (News) Bandung TV, penulis mengalami serta mengikuti proses kerja seorang wartawan, khususnya wartawan elektronik, yakni wartawan televisi. Dimana wartawan televisi memiliki kegiatan yang sangat berbeda dengan kegiatan dari Siaran laporan berita yang dibuat oleh reporter bisa dibacakan oleh penyiar pada saat siaran atau ia sendiri yang mengisi suara laporan tersebut

sedangakan penyiarnya hanya berfungsi mengantarkan kalimat awal. Reporter televisi

juga bertugas sebagai produser untuk liputan yang dilakukannya. Ia memimpin

liputan, sehingga ia harus dapat mengarahkan cameraman tentang gambar apa yang

dibutuhkan untuk melengakapi laporan beritanya.

wartawan cetak. Seorang wartawan televisi dituntut untuk lebih cepat tanggap, lincah dan disiplin dalam waktu.

Proses dari kegiatan jurnalistik televisi lebih rumit dibanding jurnalistik media cetak. Dimana dalam media televisi, wartawan yang dibutuhkan untuk meliput suatu berita adalah dua orang, yakni reporter dan cameraman. Reporter adalah sebutan bagi salah satu profesi yang digunakan dalam bisnis media massa. Sebutan ini di Indonesia lebih dispesifikasikan untuk radio dan televisi.

(46)

sehingga ia harus dapat mengarahkan cameraman tentang gambar apa yang dibutuhkan untuk melengakapi laporan beritanya.

Walaupun reporter berkapasitas sebagai produser, namun ia juga harus bisa menjaga team work dengan baik, sehingga kerja sama antara satu sama lain dapat menghasilkan produksi yang maksimal. Namun, reporter lah yang harus mengambil keputusan terakhir tentang segala hal yang perlu dilakukan.

Dalam hal bertugas, seorang reporter bisa melakukannya berdasarkan inisiatif dari dirinya atau bahkan mendapat penugasan dari atasan, dalam hal ini redaktur pelaksana atau koordinator liputan yang dihasilkan dari pertemuan anggota redaksi untuk menetapkan berita apa yang harus diliput untuk siaran hari ini.

Karena itu, seorang reporter harus terlatih, baik dalam menyelidiki maupun mengumpulkan bahan berita, mulai dari pengembangan informasi menuju ke arah fakta yang akhirnya akan menjadi sebuah laporan menarik untuk dapat diterima penontonnya. Dengan demikian, seorang reporter harus memiliki sense of news yang tinggi. Selain itu, reporter juga harus mengerti seputar jurnalistik siaran, tujuannya agar ia memiliki kemampuan, baik teknis maupun nonteknis dalam menyajikan berita yang diliputnya.

(47)

gambar berupa foto. Jadi wartawan yang ditugaskan cukup satu orang saja. Hal ini jelas membedakan kinerja wartawan media cetak dengan media elektronik ditinjau dari tugasnya dalam peliputan sebuah berita.

Berikut hasil kerja penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Divisi Pemberitaan (News) Bandung TV ada dua klasifikasi yang pertama berupa naskah berita (aktifitas selama PKL di luar studio (peliputan beita) ) dan tabel kegiatan tayangan Seputar bandung Raya yang mana penulis terlibat secara langsung dalam tayangan tersebut (aktifitas selama PKL di dalam studio)

NO Hari/ Tanggal Tayang Shooting TIM

1 Senin/02/09/2013 Seputer Bandung Raya Yayu (Producer) Dicky (cameraman) Jimmy (Audio) Rurin (Host)

2 Selasa/03/09/2013 Seputar Bandung Raya Dadan H (Producer)

Raga (Cameraman)

Jimmy (Audio)

Rurin (Host)

(48)

Dicky (Cameraman)

Jimmy (Audio)

Farhat (Host)

4 Kamis/05/09/2013 Seputar Bandung Raya Dadan H (Producer)

Raga (Cameraman)

Jimmy (Audio)

Aryo (Host)

5 Jumat/06/09/2013 Seputar Bandung Raya Yayu (Producer)

Dicky (Camerman)

Jimmy (Audio)

Farhat (Host)

6 Sabtu/0709/2013 Seputar Bandung Raya Yayu (Producer)

Dicky (Camerman)

(49)

Farhat (Host)

7 Senin/09/09/2013 Seputar Bandung Raya Dadan H (Producer)

Raga (Cameraman)

Jimmy (Audio)

Aryo (Host)

8 Selasa/10/09/2013 Seputar Bandung Raya Yayu (Producer)

Dicky (Camerman)

Jimmy (Audio)

Farhat (Host)

9 Rabu/11/09/2013 Seputar Bandung Raya Dadan H (Producer)

Raga (Cameraman)

(50)

Aryo (Host)

10 Kamis/12/09/2013 Seputar Bandung Raya Yayu (Producer)

Raga (Cameraman)

Farhat (Host)

2.4 Deskripsi Bagian/Divissi Tempat PKL

Di dalam kegiatan selama Praktek Kerja Lapangan penulis sendiri masuk kedalam bagian pemberitaan (News) yang mana setiap harinya dalam 1 minggu lebih liputan atau mencari berita apasaja yang sedang di beritakan. Setelah mencari berita yang akan ditayangkan pada Seputar Bandung Raya pada malam harinya maupun Seputar Bandung Raya pada pagi hari.

Setelah membuat naskah berita, berita itu sendiri akan di edit dan di pilih-pilih mana yang layak untuk di angkat menjadi sebuah berita dan layak untuk di tayangkan. Karena berita yang akan di tayangkan merupakan hasil seleksi dari produser.

(51)

2.5 Analisis Kegiatan

Kegiatan dalam Praktek Kerja Lapangan rutin kerja setiap hari sampai dengan hari sabtu. Jika wartawan mulai bekerja pagi hari sampai dengan siang atau sore karena para wartawan harus memberikan berita yang nantinya akan di tayangkan.

Begitu pula pada produser jam kerja dibagai menjadi dua bagian, yaitu ada bagian sore dan bagian pagi. Di Bandung TV sendiri hanya memiliki dua produser. Jam kerja produser di rolling bagian-bagiannya. Ada di bagian pagi dan adapula di bagian sorenya untuk berita Seputar Bandung Raya.

Penulis pula diberi kesempatan untuk melihat dan belajar mengenai apa saja yang ada di dalam Perusahaan Media Elektronik tersebut. Diberitahu cara dan lain-lain sebagainya mengenai dunia per-televisian. Mengetahui siaran langsung dan tata cara kerja yang dilakukan di studio seperti apa saja.

2.5.1 Analisis Pelayanan Perusahaan Kepada Mahasiswa PKL

(52)
(53)

BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dan pengalaman penulis selama menjalani Praktek Kerja Lapangan di Bandung TV, khususnya di Divisi Pemberitaan (News) Bandung TV, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Bandung TV memiliki sumber daya yang berpotensi menjadikan Bandung TV menjadi sebuah media yang besar dan mampu bertahan di tengah derasnya persaingan industri media massa. Hal tersebut terlihat dari image yang sudah terbentuk di masyarakat, SDM yang ada, jaringan bisnis, regulasi, dan sebagainya.

2. Sebuah kegiatan jurnalistik televisi di Bandung TV memerlukan kerjasama dan koordinasi yang melibatkan banyuak pihak, mulai dari reporter dan cameraman yang ada di lapangan, Redpel dan Pemred yang ada di tataran decision making ; hingga Producer pada tataran produksi siaran berita. Semua tersebut harus bersinergi untuk menghasilkan suatu pembveritaan yang layak di tayangkan guna memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, terutama masyarakat lokal.

(54)

sangat bermanfaat bagi para calon jurnalis khususnya yang ingin mengetahui lebih dalam dan spesifik, serta tahu secara nyata mengenai pekerjaan dari seorang wartawan yang sebenar-benarnya, yakni dimuali dari meliput berita di lapangan, mewawancarai narasumber, membuat naskah bajkan sampai dengan mengedit gambar dan mengemas secara lengkap dengan gambar sehingga menjadi sebuah karya jurnalistik.

4. Sebuah produksi berita memerlukan konsistensi dan profesionalitas dari seorang producer dalam menjalankan kegiatan produksi acaranya agar sesuai dengan konsep dan tujuan yang ingin dicapai. Suatu Run Down disusun berdasarkan kebutuhan informasi masyarakat dengan demikian seorang producer news harus mengetahui kebutuhan informasi masyarakat.

3.2 Saran-saran

3.2.1 Saran Untuk Perusahaan/Instansi

(55)

2. Meningkatkan kerjasama dengan para stakeholder guna mendongkrak pendapatan perusahaan untuk mengantisipasi ekspansi media lain baik yang bersifat lokal maupun nasional yang memiliki modal kuat. Selain itu juga, untuk meningkatkan kesejahteraan SDM, khususnya wartawannya serta meningkatkan kualitas sarana dan prasarana agar menghasilkan suatu tayangan yang berkualitas tinggi.

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL

1. Pahami kegiatan dari seorang wartawan elektronik, khususnya televisi dengan

membaca referensi dari sumber pustaka yang erat kaitannya dengan dunia jurnalistik

televisi agar saat terjun di lapangan mahasiswa tidak kaget dan tidak bingung mau

melakukan apa saat di lapangan.

2. menulis berita sesuai dengan kaidah penulisan berita, yakni menulis suatu kejadian yang memiliki nilai berita dengan pedoman 5W+1H. Bedakan penulisan berita di media cetak dengan media elektronik, khususnya televisi yang memiliki kaidah atau aturan yang berbeda yang disesuaikan dengan aturan main yang ada di perusahaan.

(56)

Nama Lengkap : Astrid Widianty Utami Panggilan : Astrid

Jenis Kelamin : Perempuan Tinggi/ Berat Badan : 165/58 kg

Anak ke : 1 dari 3 bersaudara

TTL : Bandung, 22 Februari 1992 Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jl. Ters. Kopo Komp Bumi Asri Blok 1 C 11 No.08

HP : 082115275727

(57)

SMP Mathla’ul Anwar 2004-2007 Bandung

SMK Angkasa 2007-2010 Bandung

UNIKOM (Ilmu Komunikasi)

2010-Sampai Sekarang Bandung LATAR BELAKANG PENDIDIKAN NON FORMAL

NAMA SEKOLAH TAHUN TEMPAT

Dj Arie Broadcasting School

2011-2012 Bandung

Goethe Insitute 2012 Bandung

PELATIHAN DAN SEMINAR

NAMA TAHUN TEMPAT

Table Manner AMAROSSA Hotel

2010 Hotel Amarossa Bandung

(58)

PASKIBRA 2004-2007 Bandung

Broadcasting School 2007-2010 Bandung

Bandung, Desember 2013

Gambar

Gambar 1.3
Tabel 1. 1
Tabel 2.1
Gambar 2.1
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan di tempatkan di bagian divisi corporate secretary kantor pusat bank bjb Aktifitas pelaksanaan kerja lapangan

Hasan Sadikin Bandung, selain menjalani praktek kerja lapangan di bagian Humas dan Protokoler, penulis juga mendapat kesempatan untuk menjalani praktek kerja

Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Harian Umum Bandung Ekspres penulis melakukan aktivitas harian yang merupakan kegiatan rutinitas terhadap suatu bimbingan

Mengingat dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT Pos Indonesia wilayah Bandung ini sebagian besar kegiatan penulis adalah melayani konsumen, dimana semua

Penulis melaksanakan Kerja Praktek Lapangan di bagian Reporter dan redaksi, yang merupakan bagian dari divisi operasional siaran di K-Lite Radio 107.1 FM

2.5 Analisis pelayanan Dinas Komunikasi dan Informatika terhadap mahasiswa Meskipun Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung dilakukan

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Global Radio Bandung, penulis melakukan kegiatan yaitu mencari informasi untuk dijadikan script /naskah yang akan dibacakan on-air

Seputar Bandung Raya merupakan sub program divisi pemberitaan yang menyajikan berita berbahasa Indonesia dari Bandung dan sekitarnya, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung,