• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan di Divisi Humas Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan di Divisi Humas Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan sebagai bukti telah melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh :

Syarah Ana Yaomil NIM. 41810092

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN … ... 1

1.1 Sejarah Rumah Sakit Hasan Sadikin ... 1

1.2 Perkembangan Status Kelembagaan RSHS Bandung. ... 6

1.3 Rumah Sakit Pendidikan. ... 7

1.4 RSHS Dalam Pengembangan Konsep Teaching Hospital. ... 8

1.5 Visi dan Misi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. ... 9

1.6 Sejarah Direktur. ... 10

1.7 Logo Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. ... 19

1.8 Sejarah Berdirinya Humas Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. .... 20

1.9 Struktur Organisasi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. ... 23

1.10 Struktur Divisi Humas RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. ... 27

1.10.1 Ketenagaan ... 27

1.10.2 Tugas dan Fungsi Humas ... 29

1.11 Job Description Humas RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. ... 32

1.11.1 Tatalaksana Kegiatan ... 32

(5)

v

1.13 Lokasi dan Waktu PKL. ... 43

1.13.1 Lokasi PKL ... 43

1.13.2 Waktu PKL. ... 43

BAB II PELAKSANAAN PKL … ... 44

2.1 Aktifitas Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan ... 44

2.1.1 Jadwal Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan... 44

2.2 Deskripsi Dan Contoh Aktifitas Rutin Selama Praktek Kerja Lapangan ... 50

2.2.1 Deskripsi dan Contoh Aktifitas Insidentil Selama PKL... 65

2.2.2 Tinjauan Tentang Humas ... 68

2.3 Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ... 71

2.4 Analisis Pelayanan Humas ... 76

BAB III PENUTUP ... 77

3.1 Kesimpulan ... 77

3.2 Saran - Saran ... 78

3.2.1 Saran Untuk Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung ... 78

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL Selanjutnya ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80

LAMPIRAN ... 82

(6)

i

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada hadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Adapun penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat program perkuliahan yang harus di tempuh dalam menyelesaikan Studi Program Studi Sarjana (S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua tersayang, untuk do’a dan suportnya yang tidak pernah berhenti, serta keluarga lainnya yang telah memberikan dorongan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan PKL ini, lalu kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada penulis, yaitu kepada:

1. Yth. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo. Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

(7)

ii ini.

4. Yth. Bapak serta Ibu Dosen Tetap dan Luar Biasa Program Studi Ilmu Komunikasi Unikom yang telah memberikan ilmu dan nilai kepada penulis.

5. Yth. Ibu Astri A.Md dan Seluruh staf Sekertariat Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations Universitas Komputer Indonesia yang telah banyak membantu memberikan informasi dan memberikan pelayanan untuk penulis demi kelancaran penyusunan laporan PKL ini. 6. Yth. Ibu dr. Tengku Djumala Sari selaku Ka. Subbag Humas dan Protokoler RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan bimbingan, penilaian, informasi, serta data perusahaan kepada penulis demi kelancaran penyusunan laporan PKL ini.

7. Yth. Seluruh staf Humas dan Protokoler RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Yakni: Dra. Ani Mulyani, Ibu Sri Isnaeni Djamila, Ibu Fitri dan Bapak Ekie S Adrian.

8. Yth. Seluruh staf Central Telepon RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. 9. Yth. Seluruh staf Information Center RSUP Dr. Hasan Sadikin

(8)

iii mengerjakan laporan PKL ini.

11.Teman-teman Program Studi Ilmu Komunikasi Unikom angkatan tahun 2010.

12.Semua pihak yang mohon maaf tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan serta saran-sarannya kepada penulis. Berdasarkan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini. Oleh karena itu penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya, penulis juga mengharapkan segala bentuk saran dan petunjuk serta bimbingan dari berbagai pihak yang akan membantu dalam penyempurnaan laporan praktek kerja lapangan ini.

Akhir kata, semoga laporan praktek kerja lapangan ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Terima Kasih

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bandung, Desember 2013

(9)

81

Abdulrachman, Oemi, 1995, Dasar-dasar Public Relations, Penerbit : PT.Citra Aditya bakti, Bandung.

Anggoro M, Lingga, 2000, Teori dan profesi kehumasan, Penerbit : Bumi aksara

Djaja H. R, Danan, 1985, Peranan humas dalam perusahaan, Penerbit : Alumni Jakarta.

Effendy, Uchjana Onong, 1993, Humas Relations dan Public Relations.

Jefkins, Frank, 1992, Public Relations, edisi ke empat, Penerbit : Erlangga Jakarta.

Sumber lain :

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Sejarah Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung

Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan

diresmikan pada tanggal 15 Oktober 1923 dengan nama “Het Algemeene

Bandoengsche Ziekenhuijs“. Pada tanggal 30 April 1927 namanya diubah menjadi

“Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur.Selama

penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah Indonesia merdeka, lalu dikelola oleh pemerintah daerah, yang dikenal oleh masyarakat Jawa Barat dengan nama “Rumah Sakit Ranca Badak“. Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan menjadi rumah sakit propinsi dan berada di bawah pengawasan Departemen Kesehatan. Selanjutnya pada tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur, bersamaan dengan didirikannya Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Sejak itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan merupakan awal kerjasama antara Rumah Sakit Ranca Badak dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

(11)

Keputusan Menteri Keuangan nomor 124 tahun 1997 menyebabkan status RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang harus menyetorkan seluruh pendapatan ke kas negara.

Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 119 tanggal 12 Desember 2000, status RSHS secara yuridis berubah menjadi perusahaan jawatan (Perjan). Kebijakan tersebut merupakan salah satu langkah strategis pemerintah dalam memberikan kewenangan otonomi yang lebih luas kepada unit-unit pelayanan tertentu untuk menyelenggarakan manajemennya secara mandiri, sehingga diharapkan mampu merespon kebutuhan masyarakat secara tepat, cepat dan fleksibel. Tahun 2002 yang merupakan awal efektif sebagai Perjan, RSHS telah mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan tahun 2001 dan tahun 2004 diprognosakan akan mencapai kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada tanggal 15 Oktober 1923 diresmikan dan diberi nama Met Algemeene Bandoengsche Ziekenhui. Lima tahun kemudian, tepatnya tanggal 30

(12)

dan diberi nama menjadi Rigukun byoin sampai tahun 1945. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu, pada tanggal 17 Agustus 1945 Bung Karno rnemproklamasikan kemerdekaan Indonesia, namun rumah sakit masih tetap dikuasai oleh Belanda sebagai rumah sakit militer dibawah pimpinan WJ. van Thiel. Pada tahun 1948, fungsi rumah sakit diubah kembali menjadi peruntukan bagi kalangan umum.

Gambar 1.1

Awal Pembangunan dan Pengembangan Rumah Sakit

Sumber : Arsip Dokumentasi RSUP Dr. Hasan Sadikin dari bagian Humas Tahun 2012

(13)

Pada tahun 1956, RSRB ditetapkan menjadi Rumah Sakit Umum Pusat dengan kapasitas perawatan meningkat menjadi 600 tempat tidur. Pada tanggal 8 Oktober 1967, RSRB berganti nama menjadi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin sebagai penghormatan terhadap almarhum Direktur Rumah Sakit yang meninggal dunia pada tanggal 16 Juli 1967 sewaktu masih menjabat sebagai Direktur dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (UNPAD).

Gambar 1.2

Pengembangan RSHS sebagai Teaching Hospital

Sumber : Arsip Dokumentasi RSUP Dr. Hasan Sadikin dari bagian Humas Tahun

2013

(14)

pelayanan medis dan pendidikan kedokteran untuk peningkatan kualitas hidup manusia.

Realisasi tahap pertama dan Master Plan tersebut adalah pembangunan Gedung Gawat Darurat dan Bedah Sentral (Emergency Unit – Central Operating Theatre) termasuk Ruang Rawat Intensif, yang diselesaikan pada tahun 2001, dilengkapi dengan fasilitas peralatan medik yang canggih pada masanya. Dari efisiensi biaya pembangunan tersebut, telah sekailgus dapat dibangun Gedung Rawat Inap Khusus (kelas VIP), berkapasitas 75 tempat tldur, yang kemudian diberi nama Paviliun Parahyangan.

Gambar 1.3 Paviliun Parahyangan

(15)

1.2 Perkembangan Status Kelembagaan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung

Untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi RS, khususnya terkait sistem keuangan ICW, Departemen Kesehatan mengarahkan pcngelolaan RS pemerintah selaku Unit Pelaksana Teknisnya, menjadi Unit Swadana. Pada status sebagai Unit Swadana, pcriodo 1992-1993, dimungkinkan bagi pengelola rumah sakit untuk menggali berbagai potensi pendapatan disertai fleksibilitas pengelolaannya, sehingga RSHS mulai mengembangkan Kerja Sama Operasional (KSO) dalam pelayanan obat.

Dengan terbitnya Undang-undang No 20 tahun 1997, pada tahun 1998 status RSHS menjadi unit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), seluruh pendapatan RS harus disetorkan ke negara dalam waktu 24 jam. Kondisi tersebut dirasakan sangat menghambat kelancaran operasional, antara lain tersendatnya penyediaan reagensia laboratorium yang diperparah dengan naiknya kurs dollar Amerika secara tajam, sehingga menyebabkan pelayanan Laboratorium Patologi Klinik hampir kolaps. Salah satu jalan keluar untuk mengatasinya adalah dengan mengembangkan KSO laboratonum pada tahun 1998.

(16)

dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah Nomor .119/2000 yang menetapkan RSHS sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan). Dengan otonomi dan flekslbilitas yang lebih luas dalam pengelalaan rumah sakit, kinerja RSHS dirasakan semakin membaik. Status Perjan rumah sakit terkendala dengan perundang-undangan yang baru, sehingga sejak tahun 2005 RSHS bersama 12 rumah sakit lainnya, berubah statui menjadi unit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU).

1.3 Rumah Sakit Pendidikan

(17)

Gambar 1.4 Rumah Sakit Pendidikan

Sumber : Arsip Dokumentasi RSUP Dr. Hasan Sadikin dari bagian Humas Tahun

2013

1.4 Rumah Sakit Hasan Sadikin Dalam Pengembangan Konsep Teaching Hospital

Gambar 1.5

Medical School and Teaching Hospital

Sumber : Arsip Dokumentasi RSUP Dr. Hasan Sadikin dari bagian Humas Tahun 2013

Sejalan dengan filosofi “Medical School and Teaching Hospital without

Walls” (sekolah medis dan pembelajaran dirumah sakit tanpa batasan) dimulailah

(18)

dan pelayanan kesehatan di bawah satu atap dengan RSHS. Hal ini sejalan dengan kurikulum Problem Based Learning (pembelajaran dari masalah yang ada) yang telah di terapkan FK Unpad sejak tahun 2004. Di atas tanah seluas 8.OOO m2 dengan total luas bangunan 27.305 m2, Rumah Sakit Pendidikan Unpad dibangun sebagai sarana untuk mengintegrasikan pendidikan pasca sarjana ilmu kesehatan, riset berbasiskan produk (translasional research) dan pelayanan kesehatan. Selanjutnya gedung ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti laboratorium biologi molekuler dan kultur jaringan dan sitogenetik, ruang rawat inap infeksi dan onkologi lengkap dengan fasilitas penunjang serta ruang kegiatan pendidikan. Rumah Sakit pendidikan ini siap dioperasionalkan pada tahun 2010.

1.5 Visi & Misi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung A. Visi:

Menjadi Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia yang Unggul dalam Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian

B. Misi:

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna yang prima dan terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian

C. Tujuan:

1) Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang terintegrasi sesuai standar, berorientasi pada kepuasan pelanggan menuju persaingan di tingkat regional

(19)

3) Terwujudnya rumah sakit berbasis penelitian (research based hospital) 4) Meningkatnya cost recovery rumah sakit untuk menuju kemandirian D. Motto:

Your Health Is Our Priority !

Motto dari RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah “Kesehatan anda

adalah kepedulian kami”. Motto tersebut bermaksud bahwa RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan sangat baik serta peduli terhadap kesehatan kita semua.

1.6 Sejarah Direktur 1. W.J VanThiel (Alm)

Direktur Tahun 1945 – 1949

Sulit untuk dipastikan kapan W. J. van Thiel mulai memimpin rumah sakit, tapi yang jelas sebelum Jepang menduduki tatar Pasundan tahun 1942. Begitu pula setelah Jepang menyerah pada tahun 1945 beliau masih memimpin rumah sakit ini sampai tahun 1948, meskipun pada waktu itu, tepatnya tahun 1948, rumah sakit sudah di bawah naungan Kotapraja Bandung.

Keluarganya pernah mengunjungi RSHS pada tahun 2003 yang diterima oleh Direktur Utama, Prof. Dr. dr. CissyRS.Prawira, SpA(K), M.Sc.

2. Dr. H.R. Paryono Suriodipuro (Alm) Direktur Tahun 1949 – 1953

(20)

Tasikmalaya. Pada tahun 1930 bertugas sebagai dokter di RS Garut dan dari tahun 1933 s.d. 1945 menjadi Kepala RS Garut. Pada tahun 1945 pindah ke Yogyakarta dan menjadi tentara, kemudian pada tahun 1946 ditugaskan menjadi dokter tentara bagian persenjataan TNI di Klaten.

Pada tahun 1946 bekerja di Kementerian Kesehatan RI, kemudian pada tahun 1949 ditugaskan menjadi Kepala RS Rantja Badak Bandung sampai tahun 1953. Setelah itu, beliau dipindahkan ke Semarang menjadi kepala RSUP Semarang sampai memasuki masa pensiun pada tahun 1959.

Beliau wafat pada tanggal 5 Februari 1962 karena serangan jantung dalam perjalanan menuju tempat praktik di Kudus dan dimakamkan di Semarang.

3. Dr. H. Chasan Boesoirie, Sp.THT (Alm) Direktur Tahun 1953 – 1965

Lahir di Semarang pada tanggai 15 Agustus 1910. Beliau lulus menjadi dokter dari NIAS Surabaya pada tanggal 2 Jum 1937. Setelah lulus, beUau bekerja di Dinas Pemberantasan Malaria Surabaya, selama 3 bulan, selanjutnya tahun 1937-1941, menjadi dokter tentara di Weda, pulau Halmahera Maluku Utara.

Pada waktu itu beliau merupakan dokter pertama dan satu-satunya dokter di sana. Pada tahun 1941 menjadi Dokter Kepala di Maluku Utara dan sebagai Kepala RS Ternate.

(21)

Beliau kemudian terpillh menjadi Kepala Daerah untuk mewakili penyerahan kekuasaan pemerintahan Jepang karena

Pada waktu itu jepang kalah dan menyerah kepada sekutu.

Pada tahun 1952 dr. Chasan Boesoirie ditawari menjadi Gubernur Maluku, namun beliau lebih memilih berkiprah di bidang kesehatan. Kemudian beliau diangkat menjadi Wakil Direktur di RS Rantja Badak, Sambil menjadi Wakil Direktur beliau memperdalam bidang spesialisasi Telinga,Hidung dan Tenggorokan. Pada tahun 1953 beliau diangkat menjadi Direktur RS Rantja Badak sampai tahun1965.

Setelah pensiun sebagai Direktur RS Rantja Badak, pada tahun 1965-1970 beliau menjadi Pembantu Dekan II di Fakultas Kedokteran UNPAD.

4. Dr. Hasan Sadikin (Alm) Direktur Tahun 1965 – 1967

Tahun 1962 dr. Hasan Sadikin diangkat rnenjadi Dekan FK UNPAD dan pada bulan Agustus 1965 juga diangkat menjadi Direktur RS Rantja Badak menggantikan dr. H. Chasan Boesoirie.Sp.THT.

Pada saat beliau menjabat posisi ini, pada tanggal 16 Juli 1967 beliau wafat. Kemudian sebagai penghormatan atas jasa beliau, pemerintah mengganti nama RS Rantja Badak menjadi RS dr. Hasan Sadikin.

5. dr. R. Adjidarmo (Alm) Direktur 1967-1970

(22)

Misi Kabupaten Lebak, Rangkasbitung. Tahun 1945 beliau menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rangkasbitung, serta menjadi dokter perjuangan, pembantu para pejuang Rl terutama di daerah Rangkasbitung dan Bogor. Pada waktu itu beliau adalah satu-satunya dokter di daerah tersebut. dr. Adjidarmo bertugas di Rangkasbitung sampai tahun 1958. Pada tahun 1958 – 1960 berdinas di Dokares Banten lalu di pindahkan ke Dokares Phangan dari tahun 1960 hingga 1963. Pada tahun 1965-1967 beliau diangkat menjadi Wakil Direktur RS dr. Hasan Sadikin Bandung. Kemudian pada tahun 1967-1970 menjabat sebagai Direktur.

6. Dr. Tubagus Zuchradi (Alm) Direktur 1970-1975 & 1975-1979

(23)

1964-1984 dr. Zuchradi SpAn menjadi Kepala Bagian Anestesiologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan tahun 1964-1970 diangkat menjadi WakiI Direktur, kemudian terakhir menjadi Direktur RSUP Dr, Hasan Sadikin Bandung dari tahun 1970 sampai 1979. Pada masa kepemimpinannya, berhasil dibuat Master Plan RSHS 1972.

7. Prof. dr. SuganaTjakrasudjatma, SpM Direktur 1979-1985

(24)

Direktorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan DEPKES RI,namun masih merangkap sebagai Direktur RSHS sampai tahun 1985.

8. dr. Iman Hilman, SpR Direktur 1985-1989

Lahir dl Cirebon pada tanggal 6 Agustus 1930. Pada tahun 1957-1959 menjadi Asisten Ahli Bagian llmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan, di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta, Beberapa program pendidikan yang diikuti, di antaranya tahun 1961-1962, pendidikan School of Public Health & Hygiene, John Hopklns University Baltimore, MD, USA; tahun 1966 Sekolah Kesatuan Komando Angkatan Udara di Jakarta dan pada tahun 1968-1972 mengikuti pendidikan Spesialis Radiologi di FK UNPAD Bandung dan FK UI Jakarta, Pada tahun 1959-1985 bekerja di TNI-AU dengan jabatan terakhir sebagai Kepala RS PusatTNI-AU dr. Moch Salamun di Bandung- Tahun 1985-1989 menjadi Direktur Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung, Pada masa kepemimpinan beliau dimulai pengembangan pelayanan hemodialisis dengan bantuan mesin hemodialisis dari Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud.

9. dr. H. Oman Danumihardja, SpPD (Alm) Direktur 1989-1995

(25)

Penyakit Dalam RSHS/FKUP, dan merangkap sebagai Kepala Unit Rawat Jalan. Pada tahun 1985-1989 menduduki jabatan sebagai Wakil Direktur Pelayanan Medis RSHS. Seianjutnya beliau diangkat menjadi Direktur RSHS periode 1989-1995, Selama menduduki jabatan Direktur, pada tahun 1992 RSHS ditetapkan sebagai rumah sakit Swadana, yang memberikan dukungan kepada manajemen RSHS untuk rnenggali potensi pendapatan rumah sakit secara optimal, dan

berhasil menyusun Master Plan RSHS tahun 1995 dengan filosofi “Integrasi

Pelayanan Medis dan Pendidikan Kedokteran untuk Penlngkatan Mutu Hidup Manusia” sebagai dasar untuk mewujudkan RSHS sebagai Rumah Sakit Pendidikan di Indonesia. Penyusunan master plan ini dibiayai dari bantuan lunak pemerintah Jepang (Soft Loan JBIC).

10.dr. H. Rachman Maas, SpR Direktur 1995-1998

(26)

“integrasi pelayanan medis dan pendidikan kedokteran”, baik secara manajeriai

maupun dalam pembangunan sarana fisik. Pengembangan manajemen mutu rumah sakit dilaksanakan melalui kegiatan TQM/GKM, dan pengembangan teknologi Sistem Informasi Rumah Sakit mulai dirintis melalui komputerisasi dalam pelayanan farmasi, administrasi kepegawaian dan administrasi aset barang milik negara. Pada tahun 1997 tersusun Master Plan Komputerisasi Sistem Informasi Rumah Sakit.

11.dr. H. Empu Driyanto, SpTHT Direktur 1998-2003

(27)

12.Prof. Dr .Cissy R. S Prawira, dr., SPA (K), M. Sc, Direktur Utama 2001 – 2009

Prof. Dr. Cissy R.S. Prawira, dr., SpA(K), M.Sc. diangkat menjadi Direktur Utama RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung sejak tahun 2001 sampai 2009. Pada awal kepemimpinan beliau, RSHS berstatus Perusahaan Jawatan (Perjan) dan berubah menjadi rumah sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum tahun 2005.

13.dr. H. M. Rizal Chaidir, SpOT (K), M. Kes (MMR), FICS Direktur Utama 2009 – Sekarang

dr. H.M. Rizal Chaidir, SpOT(K), M.Kes(MMR), FICS. diangkat menjadi Direktur Utama RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung sejak tahun 2009 sampai sekarang. Dan beliau sampai saat ini masih menjabat dan mulai memulai kepemimpinannya untuk bertanggungjawab memimpin RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

14. dr. H. Bayu Wahyudi, MPHM, Sp.OG Direktur Utama tahun 2010-sekarang

dr. Bayu lahir di Jakarta, 1 Maret 1962. Setelah mnyelesaikan pendidikan SMU, beliau mengambil studi kedokteran di FK Unsri Palembang. Gelar Magisternya di dapat di PHC Management AIHD Mahidol Univ. Bangkok, Thailand, dan kembali ke Fakultas Kedokteran Unsri menjalani pendidikan spesialis Kebidanan & Kandungan.

(28)

hingga pada tahun 2005 menjadi Direktur RS Kusta Sungai Kundur Palembang. Pengabdiannya dilanjutkan di RSUP Dr. M Hosein Palembang sebagai Direktur Medik & Keperawatan, dan memimpin RSHS sejak tahun 2011 sampai sekarang.

1.7 Logo Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Gambar 1.6

Sumber : Dokumentasi Humas RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Makna Logo :

“Kekhususan RSHS sebagai rumah sakit yang memiliki tiga bidang unggulan,

yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan”.

Dinyatakan dengan tiga tanda palang berbeda warna dengan metamorfosa bentuk.

1. Warna biru: mengungkapkan pendidikan.

Warna hijau: mengungkapkan penelitian sebagai gambaran dunia inovasi dan ide segar.

Warna jingga kemuning: mengungkapkan pelayanan yang hangat, ramah dan bersemangat.

(29)

- Proses dari dunia pendidikan sebagai dasar / raw material ke dunia pelayanan, sebagai proses kematangan.

- Transformasi dari dunia eksak (pendidikan) ke dunia pelayanan yang lembut, ramah dan manusiawi.

3. Tipe huruf yang modern, bersih, cukup tegas namun mengandung sudut tumpul, adalah untuk membangung kesan profesionalisme, beserta sifat-sifat positif dari modernisasi, seperti efektifitas, efisien, akuntabel, transparan / keterbukaan. (Sumber : Buku deskripsi logo RSHS)

1.8 Sejarah Berdirinya Humas Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung

Public Relations atau Humas suatu rumah sakit merupakan baru bagi RSHS. Manfaat sudah mulai Humas rasakan meskipun kegiatannya masih terbatas. Peranan yang dapat dilakukan sebenarnya sangat besar dan diharapkan dalam perkembangannya di masa yang akan datang humas akan memegang peranan yang lebih besar lagi, karena rumah sakit tidak dapat dipisahkan dari berbagai aspek kehidupan sosial yang terus berkembang. Dalam sejarah perkembangannya humas berhubungan erat dengan kemajuan masyarakat.

(30)

masyarakat, protokoler, pemberian dan pendapat umum serta pelayanan informasi dan komunikasi.

Dalam pelaksanaan tugasnya Subbag Humas dan Protokoler harus melakukan usaha yang dilakukan dengan sengaja, direncanakan dan dilakukan terus – menerus untuk mendapatkan dan menjalin saling pengertian antara satu organisasi dengan pelanggan, untuk mencapai itu semua kita memerlukan keterbukaan terhadap kebutuhan – kebutuhan yang diperlukan juga membutuhkan kemampuan untuk mendengarkan, kesabaran, mau menerima kesalahan serta mampu memberikan jalan keluar yang seimbang baik bagi perusahaan dan pelanggan.

Falsafah dari Subbag Humas dan Protokoler itu sendiri yaitu sebagai

mediator untuk pelanggan eksternal dan internal dalam rangka kepuasan,

kepercayaan, loyalitas dan pencitraan publik.

Kegiatan Public Relations/Hubungan Masyarakat dilakukan dengan tujuan menciptakan opini publik yang saling menguntungkan dan image publik yang positif. Secara umum adalah untuk menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra/image yang baik dari organisasi kepada publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi publik yang bersangkutan dan memperbaikinya jika citra itu mengalami kemunduran.

Sasaran dari kegiatan Hubungan Masyarakat di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah pelanggan eksternal dan internal.

(31)
[image:31.595.104.522.298.752.2]

dan kepentingan pelanggan, karena biasanya masalah yang timbul karena kurangnya komunikasi antar kedua belah pihak, perbedaan pendapat, tidak adanya jalan keluar yang disepakati bersama, itu merupakan tugasnya Subbag Humas yang diharuskan dapat berkoordinasi dengan UPF/Bagian/Bidang/Instalasi/Unit bahkan Instansi terkait.

Tabel 1.1

Sejarah Perubahan Struktur Staf Humas RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Periode Kepala Bagian Staf

Tahun 1974-2000 Dra. Lusi E. Soeria Soemantri

1. Aminah Asmuni, BS 2. Atang

Tahun 2000-2002 Dr. Heda H 1. Aminah Asmuni,B.Sc 2. Atang

3. Adin 4. SriIsnaeni

5. Dra. Ani Mulyani Tahun 2002-2010 Mimin 1. Tateng Sugandar

2. Dra. Ani Mulyani 3. Drs. Dudi Abdul 4. Rozak, MARS 5. Dudung

(32)

15.Nina Herlina 16.Agus Supriyatna 17.Cece Suherman 18.Agustiar

Tahun 2010-Sekarang dr. Tengku Djumalasari

1. Nina Herlina 2. EkieAdrian S,Amd 3. Dra. Ani Mulyani 4. Sri Isnaeni Djamila 5. Gina Mandelina 6. Robi Soemantri

7. Fitri Laila Hadiani, S.Sos 8. Lidya Ocva Anjeli, S.I.Kom 9. Rahayu Fuji Utami Amd

10.Muhamad Luky Hadiansah ,Amd Sumber : Company Profile RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dari bagian Humas

1.9 Struktur Organisasi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung

Setiap perusahaan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar mempunyai pembagian kerja dalam struktur organisasi. Pimpinan perusahaan kecil dalam mengkoordinir pekerjaan pada umumnya tidak terlalu mengalami kesulitan, setiap kesalahan kecil yang terjadi akan mudah diketahui, tetapi pada perusahaan besar pengaturan kerja akan semakin sulit karena banyaknya bagian – bagian yang perlu pengawasan.

(33)

24

[image:33.842.166.720.133.519.2]
(34)

Dalam struktur organisasi, penulis akan menjelaskan mengenai system kerja yang ada didalam RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Direktur Utama mengepalai seluruh divisi dan diawasi oleh Dewan Pengawas: 1. Direktorat Medik dan Keperawatan.

2. Direktorat sumber daya manusia dan pendidikan. 3. Direktorat keuangan.

4. Direktorat umum dan Operasional.

Dan seluruh divisi tersebut diawasi oleh komite medic, komite etik dan hukum, komite mutu dan K3 serta Satuan Pemeriksa Intern.

A. Direktorat Medik dan Keperawatan mengepalai: 1. Bidang Medik

a. Seksi Pelayanan Medik. b. Seksi Penunjang Medik. c. Seksi Rekam Medik. 2. Bidang Keperawatan

a. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan dan Gawat Darurat. b. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Inap.

c. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Khusus.

Serta didalam seluruh divisi tersebut terdapat sebuah 2 unit, yaitu: 1. Unit Pelaksana Fungsional.

(35)

B. Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan mengepalai: 1. Bagian Sumber Daya Manusia

a. Subbagian Pengadaan dan Mutasi Pegawai.

b. Subbagian Pengembangan dan Pembinaan Pegawai. c. Subbagian Kesejahteraan dan Informasi.

2. Bagian Pendidikan dan Penelitian

a. Subbagian Pendidikan dan Penelitian Medik

b. Subbagian Pendidikan dan Penelitian Keperawatan dan Non Medik. C. Direktorat Keuangan

1. Bagian Penyusunan dan Evaluasi anggaran a. Subbagian Penyusunan Anggaran. b. Subbagian evaluasi Anggaran.

2. Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana a. Subbagian Pembendaharaan.

b. Subbagian Mobilisasi Dana. 3. Bagian Akuntansi dan Verifikasi

a. Subbagian Akuntansi Keuangan dan Verifikasi. b. Subbagian akuntansi Manajemen.

D. Direktorat Umum dan Operasional 1. Bagian Umum

(36)

d. Subbagian Hukum dan Kemitraan. 2. Bagian Perencanaan dan Evaluasi

a. Subbagian perencanaan. b. Subbagian Evaluasi.

c. Subbagian Hubungan Masyarakat dan Protokoler.

1.10 Struktur Divisi Humas RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Agar dalam melaksanakan tugas serta peranannya sebagai humas, maka Divisi Humas RSUP Dr. Hasan Sadikin membuat sebuah struktur agar dapat terciptanya kesesuaian dalam hal pelaksanaan tugas agar lebih efektif.

[image:36.595.164.481.471.732.2]

1.10.1 Ketenagaan

Tabel 1.2

Struktur Ketenagaan Divisi Humas RSHS Pada Saat Ini.

NO NAMA JABATAN

1. dr. Tengku Djumala Sari Ka. Subbag Humas & Protokoler

2. Dra. Ani Muljani Ka. Urusan Informasi & Protokoler

3. Ekie Adrian S.,Amd Ka. Urusan Dokumentasi & Media Massa

(37)

5. Gina Mardalena, Amd Pelayanan Informasi IGD & Protokoler

6. Robi Somantri, Amd Pelayanan Informasi IGD & Protokoler

7. Fitri L Hadiyani, S.Sos Ka. Urusan Penerbitan

8 Nina Herlina Ka. Urusan Sentral Telepon

9 YayanAchyani

Pelayanan Operator Telepon

10 Agus Supriyatna Pelayanan Operator Telepon

11 Cece Suherman Pelayanan Operator Telepon

12 Agustiar Pelayanan Operator Telepon

13 Harry Kadaradji Pelayanan Operator Telepon

14 M. Luki Hadiansyah Pelayanan Informasi IGD

15 Rahayu Fuji Utami Penerbitan

16 Lydia Okva Anjelia Penerbitan, Dokumentasi

(38)

1.10.2 Tugas dan Fungsi Humas A. TUGAS KEHUMASAN

1. Menjadi pusat Informasi.

2. Memberikan penerangan kepada masyarakat tentang kebijakan, langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang diambil Pejabat di lingkungan Rumah Sakit serta memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa informasi yang diperlukan secara terbuka, jujur, dan obyektif.

3. Memberikan masukan kepada media massa berupa bahan informasi mengenai kebijakan dan langkah-langkah serta tindakan yang diambil Pejabat di lingkungan RSHS termasuk peliputan untuk acara-acara penting.

4. Memonitor pendapat umum tentang kebijakan, langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang diambil Pejabat di lingkungan RSHS sebagai masukan kepada Pejabat di lingkungan RSHS untuk pengambilan keputusan.

B. FUNGSI KEHUMASAN a. Fungsi Extern:

(39)

2. Memberikan pelayanan informasi masyarakat dengan komunikasi dua arah dan memberikan masukan kepada pimpinan demi kepentingan public.

3. Menjadi penghubung yang proaktif dalam menjembatani kepentingan organisasi disuatu pihak dan menampung aspirasi serta memperhatikan keinginan masyarakat dilain pihak. 4. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan

dinamis untuk memelihara stabiles program di lingkungan RSHS.

5. Membangun dan memelihara citra RSHS yang baik.

6. Memantau pendapat masyarakat dan opini public tentang RSHS.

7. Membina hubungan yang timbal balik dengan media massa. 8. Menerima dan menyelesaikan complain dari pelanggan. b. Fungsi Internal:

(40)

31

[image:40.842.210.660.171.508.2]
(41)

1.11 Job Description Humas RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 1.11.1 Tatalaksana Kegiatan

Secara umum kegiatan kehumasan adalah:

1. Menyelenggarakan pekerjaan yang berkaitan dengan penyebaran informasi melalui media massa (cetak dan elektronik yang meliputi press release, jumpa pers, wawancara dan peliputan.

2. Menyelenggarakan pekerjaan pengelolaan komunikasi eksternal dan internal melalui Central Operator Telepon.

3. Mengabadikan peristiwa – peristiwa yang bersifat seremonial, resmi dan kedinasan dengan menggunakan alat bantu kamera foto, kamera video dan merekam suara dengan tape recorder.

4. Menyimpan catatan – catatan atau benda – benda yang bersifat dokumentasi yang berhubungan dengan kegiatan RSHS berupa catatan tertulis, fotocopy, album foto, kaset video dan VCD/DVD.

5. Menyimpan buku – buku, majalah – majalah, naskah – naskah, per Undang – undangan, surat keputusan, penerbitan yang berhubungan dengan RSHS dengan cara penyimpanan/pengarsipan yang baik supaya apabila diperlukan dapat ditemukan dengan cepat.

(42)

7. Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM), berupa pelatihan dan pertemuan rutin bulanan.

8. Melakukan evaluasi, monitoring dan menyiapkan laporan (bulanan, triwulan dan tahunan).

9. Melakukan koordinasi dengan bagian – bagian di lingkungan RSHS dan instansi yang terkait dalam rangka memperoleh bahan – bahan informasi yang berhubungan dengan RSHS.

10.Mengelola, menerima, menanggapi dan menindaklanjuti keluhan/komplin pelanggan intern dan ekstern melalui kotak saran, telepon, surat, SMS Hot Line Service dan tatap muka.

11.Mengantar wartawan untuk peliputan, wawancara dengan Direksi, Dokter atau petugas lain setelah konfirmasi terlebih dahulu dengan pihak yang terkait.

12.Menyelenggarakan koordinasi dengan pelanggan internal dan eksternal dengan cara persuasif dan informatif, apabila terdapat hal – hal yang melemahkan citra Rumah Sakit.

13.Membantu pelaksanaan upacara – upacara yang diselenggarakan di lingkungan RSHS.

14.Membantu pelaksanaan protokoler dalam acara – acara (konas, seminar, symposium, kunjungan tamu) baik yang dilaksanakan di lingkungan RSHS ataupun diluar RSHS

(43)

a. Secara khusus membantu pelayanan pasien tidak mampu yang dikirim oleh Indosiar dan RCTI dan pasien – pasien yang telah mamdapat rekomendasi kerja sama dengan RSHS.

b. Menggalang dan meneruskan dana bantuan masyarakat untuk pasien

– pasien yang tidak mampu yang dirawat di RSUP Dr. Hasan

Sadikin Bandung melalui kegiatan “kadeudeuh”.

16.Kerja sama dengan media elektronik dan cetak dalam rangka sosialisasi informasi pelayanan RSUP Dr. Hasan Sadikin.

17.Menyenggarakan kegiatan Promosi Kesehatan dan Penyuluhan Kesehatan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

18.Menyelenggarakan Pengeloaan SMS Hot Line Service.

1.11.2Kegiatan / Tugas Pokok Individu

A. Tugas Pokok Kepala Subbag Humas & Protokoler

1. Mempelajari program rumah sakit, peraturan kebijakan yang ada di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

2. Mengkoordinir dan memantau penyampaian informasi kepada pelanggan estern dan intern.

3. Menjalin komunikasi dengan pelanggan ekstern dan intern.

4. Mengkoordinir dan memantau penanganan keluhan pelanggan ekstern dan intern.

(44)

6. Menilai, mengendalikan dan memantau pelaksanaan kegiatan dilingkungan Subbagian Humas & Protokoler.

7. Menjalankan kegiatan berdasarkan kebijakan dan disposisi pimpinan. 8. Memberi petunjuk dan bimbingan terhadap pelaksanaaan tugas seluruh

kegiatan Subbagian Humas & Protokoler.

9. Membuat Pedoman Kerja, Menyusun Protap, Uraian Tugas dan Program Subbagian Humas & Protokoler.

10.Menandatangani surat/ dokumentasi yang menjadi wewenang Ka. Subbagian Humas & Protokoler.

11.Melaksanakan penilaian DP3 dilingkungan Subbagian Humas & Protokoler.

12.Menkoordinasikan kegiatan-kegiatan ke seluruh bidang, bagian, instalasi di RS. Dr. Hasan Sadikin bandung.

13.Membimbing mahasiswa yang tugas PKL di Subbagian Humas & Protokoler.

14.Membuat laporan bulanan, triwulan, dan tahunan. B. Uraian Tugas Tata Usaha

1. Pengetikan surat keluar. 2. Mengagendakan surat masuk. 3. Mengagendakan surat/kliping. 4. Mengekspedisi surat masuk/keluar. 5. Mengedarkan surat/kliping.

(45)

7. Membuat kliping.

8. Mengarsipkan surat/kliping dll. 9. Membuat usulan kebutuhan. 10.Pengetikan DP3.

C. Uraian Tugas Pokok Koordinator Informasi & Protokoler 3. Memberikan pelayanan informasi secara menyeluruh di RSHS

- Alur & jenis pelayanan pasien. - Keberadaan pasien.

- Dokter yang merawat & memberikan pelayanan di RSHS. - Tamu yang akan ke Direksi, UPF, Bidang, Bagian, Instalasi. - Sarana & Prasarana RSHS.

4. Menerima informasi dan atau keluhan dari pasien, keluarga pasien : - Langsung dari pasien/keluarga pasien.

- Melalui telepon. - Melalui kotak saran.

5. Membantu pembuatan laporan pengaduan masyarakat dengan Tim UPM.

6. Membantu memberikan informasi penanganan pasien bantuan dari RCTI dan Indosiar.

7. Membantu pelaksanaan protokoler pada : - Kunjungan tamu.

(46)

- Upacara.

8. Memantau pelaksanaan protokoler.

9. Membantu pelaksanaan pembawa acara pada kegiatan RSHS.

D. Tugas Pokok Staf Pelayanan Informasi Kepada Pelanggan (Receptionis)

1. Memberikan pelayanan informasi yang diperlukan pelanggan ekstern

dengan “SIGAP” yang datang ke RSHS, termasuk radio komunikasi.

2. Menanggapi keluhan-keluhan langsung atau berita-berita yang menyangkut RSHS, untuk di catat dan dilaporkan.

3. Berkoordinasi dengan bagian terkait. E. Tugas Pokok Staf Protokoler

1. Menyiapkan data protokoler.

2. Membantu pelaksanaan kegiatan protokoler : - Kunjungan tamu.

- Peresmian, dll.

F. Tugas Pokok Koordinator Publikasi dan Wartawan

1. Menyiapkan data yang berkaitan dengan publikasi dan wartawan. 2. Memandu dan menkoordinir kegiatan wartawan media cetak dan

elektronik di RSHS untuk melakukan : - Jumpa pers

- Interaktif

(47)

3. Melakukan suvervisi.

G. Tugas Staf Publikasi & Wartawan

1. Mengabadikan, mendokumentasikan dan mempublikasikan suatu acara, peristiwa/kegiatan yang diselenggarakan baik dilingkungan RSHS maupun diluar RSHS.

2. Memandu wartawan untuk melakukan peliputan, wawancara dilingkungan RSHS.

3. Membuat perjanjian dengan pihak nara sumber untuk dijadwalkan wawancara ataupun peliputan di RSHS.

4. Membantu mempersiapkan acara “Jumpa Pers” dilingkungan RSHS. 5. Mendistribusikan informasi RSHS melalui Buletin/Majalah/News

Letter yang diperlukan oleh pelanggan.

6. Memberikan informasi kepada pelanggan ekstern dan intern.

7. Mengkliping berita-berita di media cetak baik yang menyangkut RSHS, ataupun yang terkait dengan masalah kesehatan, kedokteran, dll mengelola kotak saran.

8. Menyiapkan data pengelolaan kotak saran.

9. Mengolah data informasi yang masuk melalui SMS Hotline. 10.Membuat laporan bulanan dan tahunan.

H. Tugas Pokok Koordinator Operator Central Telepon

(48)

2. Memberikan informasi yang diperlukan dari pelanggan ekstern dan intern.

3. Menanggapi keluhan-keluhan atau berita-berita yang menyangkut RSHS untuk dicatat dan dilaporkan kepada Ka. Pimpinan/atasan langsung.

4. Membuat laporan rekapitulasidata pemakaian telepon setiap bulan, triwulan dan laporan tahunan.

5. Melaporkan setiap ada gangguan/kerusakan pesawat telepon kepada pimpinan dan bagian terkait (IPRS & IPGT).

6. Membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan. I. Tugas Pokok Staf Operator Central Telepon

1. Mengangkat telepon dengan baik, benar dan cepat (5S2P).

2. Memberikan informasi secara baik dengan cepat kepada pelanggan

intern dan ekstern dengan “SIGAP”.

3. Memelihara dan menjaga sarana dan prasarana central operator telepon, selalu koordinasi dengan IPSRS.

4. Melaporkan secara tertulis setiap ada kerusakan dan gangguan pada telepon kepada pimpinan dan bagian terkait.

J. Tugas Pokok Koordinator Promosi Kesehatan

(49)

2. Membuat alur/arah dan papan nama-nama pelayanan di RSHS. 3. Mengkoordinir kegiatan penyuluhan RSHS.

4. Membuat laporan bulanan dan tahunan. K. Tugas Pokok Staf Penyuluhan

1. Membuat jadwal penyuluhan dari bagian-bagian. 2. Mempersiapkan alat, bahan/materi penyuluhan.

3. Mendampingi pemberi penyuluhan dari UPF/ bagian/ bidang/ instalasi yang sesuai terjadwal.

L. Kedudukan

Dalam melaksanakan kegiatan Humas & Protokoler dipimpin oleh seseorang kepala subbagian yang secara struktur organisasi berada dibawah Ka. Bagian Perencanaan & Evaluasi Direktorat Umum & Operasional.

Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Ka. Subbagian Humas & Protokoler dibantu/dibagi menjadi empat urusan/koordinator, yaitu :

1. Koordinator Operator Central Telepon. 2. Koordinator Publikasi & Wartawan. 3. Koordinator Informasi & Protokoler. 4. Koordinator & Kesehatan.

1.12 Sarana dan Prasarana Humas RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

(50)

1.12.1 Sarana dan Prasarana kerja yang sudah ada Tabel 1.3

Sarana Dan Prasarana RSHS Pada Saat Ini

No Jenis/Alat Jumlah

1 Ruangan 2

2 Meja Kepala Humas 1 Unit

3 Meja Staf Humas 4 Unit

4 Meja panjang untuk penguntingan kliping, grafis 1 Unit

5 Lemari 4 Unit

6 Kamera Foto 1

7 Radio Tape 1

8 Televisi 1

9 Handy Camp 1

10

Seperangkat computer beserta Printer dan scanner

2

11 Lem 3

12 Gunting & Penggaris 4

13 Telepon 2

14 Mesin Fax 1

15 Email & Internet 1

16 Kater & Steples 4

17 Monitor telepon 2 Buah

(51)

19 File Border 20

20 Kipas Angin & Dispenser 1

Sumber : company Profile RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dari bagian Humas Tahun 2012

1.12.2 Sarana penunjang (yang seharusnya)

Sarana penunjang yang harus dianggarkan tiap bulan oleh humas untuk kelancaran kegiatan:

1. Pembelian buku-buku yang menunjang kehumasan dan program RSHS. 2. Pembelian kaset, film untuk foto dan audio, album foto, CD.

3. Biaya pembuatan poster, pamphlet, spanduk, baliho dll. 4. Biaya pencetakan bulletin dan news letter.

5. Biaya perjalanan petugas Humas RSHS dalam acara peliputan kegiatan di luar RSHS.

6. Biaya petugas humas untuk melakukan seminar, pelatihan.

7. Biaya mengadakan konferensi pers yang dilakukan pejabat RSHS (direksi).

8. Biaya fotocopy. 9. Coffe morning.

(52)

1.13 Lokasi dan Waktu PKL 1.13.1 Lokasi PKL

Lokasi tempat penulis melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ialah di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin di Jalan Pasteur No. 38 Bandung 40161 Jawa Barat, Indonesia.

Telepon : (022)2034953/57 Fax : (022)2032216 Sms Hotline : 081220050547

E-Mail : perjan_rshs@yahoo.com

dirum@rshs-bandung.co.id humas@rshs.or.id

Website : www.rshs.or.id

Facebook : www.facebook.com/rshsbdg Twitter : @rshsbdg

1.13.2 Waktu PKL

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan pada tanggal 1 September sampai dengan tanggal 31 September 2013.

(53)

44

2.1 Aktivitas Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan

Aktivitas praktek kerja lapangan terdiri dari dua kegiatan yaitu kegiatan rutin (kegiatan setiap hari) dan kegiatan insidentil (kegiatan yang hanya dilaksanakan pada saat diperlukan atau adanya acara – acara tertentu) yang dilakukan penulis selama melakukan praktek kerja lapangan di bagian Humas dan Protokoler RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

2.1.1 Jadwal Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan

[image:53.595.112.515.526.737.2]

Jadwal kegiatan yang dilakukan penulis selama praktek kerja lapangan di bagian Humas dan Protokoler RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1

Jadwal Kegiatan Selama PKL Dibagian Humas RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

No. Hari & Tanggal Kegiatan Keterangan

1 Jumat, 12 Juli 2013 1. Pembayaran biaya PKL 2. Pembuatan Name Tag

Insidentil Insidentil 2 Senin, 15 Juli 2013 1. Pengarahan & perkenalan staf

humas

2. Membuat Kliping yang berhubungan dengan kesehatan dan RSHS

3. Membuat Jadwal PKL

Insidentil

Rutin

(54)

berhubungan dengan Kesehatan dan RSHS

2. Membuat Artikel yang berhubungan dengan Kesehatan

Rutin

4 Kamis, 18 Juli 2013 1. Membuat Kliping yang berhubungan dengan Kesehatan dan RSHS

2. Membuat teka-teki silang untuk newsletter RSHS

Rutin

Rutin

5 Jum’at, 19 Juli 2013 1. Membuat Kliping yang berhubungan dengan Kesehatan dan RSHS

2. Mengikuti wawancara mengenai virus corona antara wartawan PR dengan Kepala Departemen/UPF

Rutin

Insidentil

6 Senin, 22 Juli 2013 1. Perkenalan dengan staf Information center

2. Melayani Keluarga Pasien yang bertanya mengenai berbagai macam ruangan RSHS

3. Mencatat Ruangan/Jawaban yang ditanyakan oleh pengunjung RSHS

Rutin

Rutin

Rutin

7 Selasa, 23 Juli 2013 1. Mencari data pasien rawat jalan dan rawat inap di RSHS melalui komputer

2. Melayani Keluarga Pasien

Rutin

(55)

yang bertanya mengenai berbagai macam ruangan RSHS

3. Mencatat Ruangan/Jawaban yang ditanyakan oleh pengunjung RSHS

Rutin

8 Rabu, 24 Juli 2013 1. Mencari data pasien rawat jalan dan rawat inap di RSHS melalui komputer

2. Mencatat Ruangan/Jawaban yang ditanyakan oleh pengunjung RSHS

Rutin

Rutin

9 Kamis, 25 Juli 2013 1. Membantu melayani staf, dokter, perawat dan pengunjung untuk mengetahui ruangan dan keberadaan pasien 2. Mendata pihak-pihak yang

memerlukan pelayanan

3. Mencatat Ruangan/Jawaban yang ditanyakan oleh pengunjung RSHS

4. Membantu membuat parsel untuk wartawan

Rutin

Rutin

Rutin

Insidentil 10 Jum’at, 26 Juli 2013 1. Membantu melayani staf,

dokter, perawat dan pengunjung untuk mengetahui ruangan dan keberadaan pasien 2. Mendata pihak-pihak yang

memerlukan pelayanan

3. Mengikuti acara buka bersama

Rutin

Rutin

(56)

dengan direksi RSHS dan para wartawan media

4. Menghadiri konferensi pers antara direktur utama RSHS beserta direksi dengan wartawan media

Insidentil

Insidentil

11 Senin, 29 Juli 2013 1. Perkenalan dengan staf operator telepon RSHS

2. Bertugas sebagai operator telepon

3. Menerima dan

menyambungkan line telepon ke berbagai ruangan di RSHS 4. Menerima telepon dari luar

(eksternal)

Rutin

Rutin

Rutin

Rutin

12 Selasa, 30 Juli 2013 1. Bertugas sebagai operator telepon

2. Menerima dan

menyambungkan line telepon ke berbagai ruangan di RSHS

Rutin

Rutin

13 Rabu, 31 Juli 2013 1. Mencari berita tentang kesehatan dan RSHS dengan membaca surat kabar

2. Membuat kliping yang berhungan dengan kesehatan dan RSHS

3. Menyerahkan laporan berita yang telah dibuat

4. Memasukkan data kliping pada komputer

Rutin

Rutin

Insidentil

(57)

14 Kamis, 1 Agustus 2013

1. Membuat kliping dan memasukkan data kliping sesuai dengan tanggal surat kabar

2. Mencari berita tentang kesehatan dan RSHS dengan membaca surat kabar

Rutin

Rutin

15 Jum’at, 2 Agustus 2013

1. Membuat kliping dan memasukkan data kliping sesuai dengan tanggal surat kabar

2. Menyaksikan dan mendokumentasikan

permainan musik kecapi suling bersama Ketua Sub Bag Humas & Dirut RSHS

3. Menyaksikan dan mendokumentasikan acara dan pelaksanakan MOU di ruang sidang

Rutin

Rutin

Insidentil

16 Senin, 12 Agustus 2013

1. Membuat kliping dan memasukkan data kliping sesuai dengan tanggal surat kabat

2. Membantu Staf Humas membuat name tage bagi panitia untuk acara Halal Bihalal RSHS

Rutin Rutin

Insidentil

17 Selasa, 13 Agustus 2013

1. Menjadi penerima tamu dalam acara Halall Bihalal RSHS dan

(58)

membantu Staf Humas

2. Melakukan Halal Bihalal dengan semua Staf dan Karyawan RSHS

Insidentil

18 Rabu, 14 Agustus 2013

1. Membuat kliping dan memasukkan data kliping sesuai dengan tanggal surat kabar

2. Mengikuti wawancara

mengenai “Gangguan

pencernaan pasca lebaran dan

hepatitis”

Rutin

Insidentil

19 Kamis, 15 Agustus 2013

1. Mengikuti wawancara dan mendokumentasikan mengenai kasus pembunuhan Fransisca Yofie bersama dr. Norman Heryadi

Insidentil

20 Jum’at 16 Agustus 2013

1. Membuat kliping dan memasukkan data kliping sesuai dengan tanggal surat kabar

2. Pencarian data untuk membuat laporan PKL

3. Silaturahmi dan memberitahukan hari terakhir PKL pada semua staf humas

Rutin

Insidentil

Insidentil

(59)

2.2 Deskripsi dan Contoh Aktifitas Rutin Selama PKL A. Membuat Kliping

Pada dasarnya membuat kliping merupakan salah satu kegiatan rutin yang selalu dilakukan penulis selama menjalani praktek kerja lapangan di bagian Humas RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Pada minggu pertama penulis mendapatkan kesempatan untuk menjalani kegiatan tersebut, pembuatan kliping dilakukan dengan membaca, memilih dan menggunting berita dari berbagai media cetak, kemudian setelah didapat berita atau artikel yang berkaitan dengan RSUP Dr. Hasan sadikin Bandung atau berita mengenai kesehatan, informasi tersebut ditempel pada kertas guntingan berita yang telah disediakan oleh RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sesuai dengan hari, tanggal, bulan, tahun, halaman, kolom dan nama media cetak untuk kemudian dijadikan kliping pers yang nantinya digunakan sebagai laporan akhir.

Berita – berita atau artikel tersebut dapat diperoleh dari berbagai surat kabar langganan seperti: Pikiran Rakyat, Kompas, Suara Karya, Galamedia, Media Indonesia, Metro, Rakyat Merdeka, Koran Tempo, Pos Kota, Republika, Bisnis Indonesia dan Tribun Jabar.

(60)
(61)
(62)
(63)

B. Membuat Draft Newsletter

Penulis dibebaskan untuk membuat artikel untuk dijadikan sebagai bahan yang akan dimasukan pada newsletter, materi yang akan dijadikan artikel harus berhubungan dengan kesehatan, kita bisa mencari bahannya dari sumber – sumber yang ada di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, sebelum dicetak menjadi newsletter, artikel yang telah dibuat akan diperiksa dan dipilih. Setelah dievaluasi kemudian newsletter dicetak, dipersiapkan dan dilipat

Pengalaman tersebut membuat penulis dituntut ulet, teliti dalam mengumpulkan bahan dan cara menulis harus baik, keterampilan melipat newsletter juga harus diperhatikan, newsletter tersebut akan disebarkan pada seluruh staf yang ada di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

C. Mempelajari Aplikasi Pada Bagian Central Telepon

Pada bagian ini penulis membantu staf Central Telepon untuk mengangkat panggilan yang masuk dari publik internal maupun eksternal, tugasnya adalah untuk menyambungkan telpon ke tiap bagian atau tiap ruangan, panggilannya ada yang dari lingkungan rumah sakit yang ingin disambungkan ke bagian lainnya, ada juga panggilan dari luar lingkungan rumah sakit yang ingin bertanya atau disambungkan ke bagian yang ada di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

Cara pengoprasiannya cukup sederhana, tetapi penulis harus menghapalkan nomor telepon tiap ruangan yang terdiri dari 4 digit angka, berikut adalah penjelasan mengenai pengoprasian aplikasinya:

(64)

- = Untuk memutuskan panggilan + = Untuk mentransfer panggilan (Hold)

Enter = Untuk menyambungkan panggilan (transfer)

Contoh: 4409 akan menelpon ke 3321 dan meminta disambungkan oleh central telepon.

Pada saat ada panggilan dari 4409 tekan F10 kemudian tekan tanda + setelah itu masukan nomor tujuan yaitu 3321 kemudian tekan Enter.

Data panggilan konversi (permintaan penyambungan panggilan telepon) harus dicatat kemudian dijadikan laporan.

Penulis dituntut teliti dan harus bisa menghafal seluruh nomor telepon yang ada di lingkungan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, selain itu tuntutan menjaga etika pada saat bertelepon harus diterapkan

D. Membantu dan Melayani Pengunjung

(65)

Selama menjalani praktek kerja lapangan di Unit Pelayanan Pusat Informasi, selain membantu melayani pengunjung yang bertanya, penulis juga harus mendata dan menulis setiap pengunjung yang bertanya pada buku yang sudah tersedia.

Penulis juga mendapatkan kesempatan untuk menerima telepon dari beberapa saluran sebagai permohonan permintaan panggilan yang nantinya akan diinformasikan melalui radio komunikasi.

[image:65.595.118.512.484.740.2]

Adapun manfaat yang diperoleh selama menjalani praktek kerja lapangan dibagian Pelayanan Pusat Informasi yaitu sebagai proses untuk kelancaran dalam berinteraksi dengan orang lain secara bertatap muka (face to face) dan melatih keberanian untuk bisa bertanggung jawab dalam menyampaikan sebuah pesan dari orang lain.

Tabel 2.2

Rekapitulasi Kegiatan Pelayanan Pusat Informasi

No Jenis Pelayanan Frekuensi

1 Pelayanan informasi keberadaan pasien 506 2 Pelayanan informasi ruang rawat inap dan fasilitas ruangan 10 3 Pelayanan informasi tarif rawat inap 31 4 Pelayanan informasi tarif pelayanan rumah sakit 82 5 Pelayanan informasi alur pelayanan rumah sakit 3871

6 Pelayanan informasi jadwal pelayanan rumah sakit 119 7 Pelayanan informasi melalui radio komunikasi 1001

(66)

9 Car Call 10

10 No Extention 35

JUMLAH 5695

Sumber : Dokumentasi Humas RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 2013

Penjelasan Rekapitulasi Kegiatan Pelayanan Informasi Bulan Agustus 2013 1. Pelayanan informasi mengenai keberadaan pasien sebanyak 506 orang,

pengunjung tersebut menanyakan beberapa hal diantaranya:

1) Keberadaan pasien baru unit gawat darurat (UGD) dan rawat jalan (pasien yang baru masuk, dalam proses pemeriksaan, dirawat atau sudah pulang)

2) Keberadaan pasien rawat inap (pasien yang masih dirawat, pindah ruangan atau sudah pulang)

3) Keberadaan pasien operasi (pasien yang sudah masuk ruang operasi, masih operasi atau sudah pulang)

2. Pengunjung pelayanan informasi pada bulan Agustus yang menanyakan informasi mengenai ruang rawat inap dan fasilitas ruangan, sebanyak 10 orang. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar pengunjung telah mengetahui informasi fasilitas ruang rawat inap dari leaflet yang disebarkan di titik-titik ruangan tertentu sehingga memudahkan pengunjung untuk mengetahui informasi tersebut secara langsung.

3. Pelayanan informasi mengenai tarif rawat inap sebanyak 31 orang pengunjung tersebut menanyakan beberapa hal diantaranya:

(67)

2) Tarif per hari ruang rawat inap Paviliun Anggrek 3) Tarif per hari ruang rawat inap Paviliun Parahyangan 4) Tarif per hari ruang rawat inap Melati

5) Tarif per hari ruang rawat inap Mawar 6) Tarif per hari ruang rawat inap anyelir

4. Pelayanan informasi mengenai tarif pelayanan rumah sakit sebanyak 82 orang, pengunjung tersebut menanyakan beberapa hal diantaranya:

1) Tarif pendaftaran Poliklinik Umum Rawat Jalan 2) Tarif pendaftaran Poliklinik specialis

3) Tarif Radiologi 4) Tarif Radiotherapy

5) Tarif tindakan persalinan normal dan Caesar 6) Tarif pemeriksaan bebas narkoba

7) Tarif EEG 8) Tarif USG

9) Tarif Rumah singgah

5. Pelayanan informasi mengenai alur pelayanan rumah sakit sebanyak 3871 orang pengunjung tersebut menanyakan beberapa hal diantaranya:

a) Alur pelayanan poliklinik umum rawat jalan yang terdiri dari pasien baru (rujukan dan tanpa rujukan) dan pasien control (pasien UGD dan Pasien rawat inap), antara lain:

 Alur pelayanan poliklinik Gigi dan bedah mulut

(68)

 Alur pelayanan poliklinik Penyakit dalam pria  Alur pelayanan poliklinik Orthopedi

 Alur pelayanan poliklinik Kulit dan kelamin

 Alur pelayanan poliklinik THT

 Alur pelayanan poliklinik Kebidanan dan kandungan  Alur pelayanan poliklinik Medical check up / TPKP

 Alur pelayanan poliklinik Jantung

 Alur pelayanan poliklinik Bedan Onkologi  Alur pelayanan pliklinik Bedah Digestif

 Alur pelayanan pliklinik syaraf

 Alur pelayanan poliklinik Psikiatri/jiwa  Alur pelayanan poliklinik Hematologi

 Alur pelayanan poliklinik Paru-paru

 Alur pelayanan poliklinik Rheumatologi  Alur pelayanan poliklinik Teratai

 Alur pelayanan poliklinik Patologi

 Alur pelayanan poliklinik Urologi

b) Alur pelayanan poliklinik specialis dan alur pelayanan pemeriksaan dan tindakan di gedung baru, yang terdiri dari pasien baru (rujukan dan tanpa rujukan) dan pasien control (pasien UGD dan Pasien rawat inap), antara lain :

 Alur pelayanan polilklinik specialis Bedah Onkologi

(69)

 Alur pelayanan poliklinik specialis Penyakit dalam  Alur pelayanan poliklinik specialis Kulit dan Kelamin

 Alur pelayanan poliklinik specialis Bedah Syaraf

 Alur pelayanan poliklinik specialis THT

 Alur pelayanan poliklinik specialis Kebidanan dan Kandungan  Alur pelayanan poliklinik specialis Urologi

 Alur pelayanan poliklinik specialis Bedah Digestif

 Alur pelayanan poliklinik specialis Paru-paru  Alur pelayanan poliklinik specialis Bedah Plastik

 Alur pelayanan poliklinik specialis Mata

 Alur pelayanan poliklinik specialis Rheumatologi  Alur pelayanan poliklinik specialis gastro

 Alur pelayanan poliklinik specialis Anak (R.A1)

 Alur pelayanan poliklinik specialis Jantung  Alur pelayanan poliklinik Aster

 Alur pelayanan poliklinik Lily

 Alur pelayanan poliklinik 24 jam Unit Gawat Darurat

 Ruang tindakan Kebidanan dan Kandungan  Ruang tindakan Resusitasi

c) Alur pelayanan pemeriksaan penunjang di gedung baru dan lama, antara lain :

(70)

 Alur pelayanan pemeriksaan Rongent-Radiologi

 Alur pelayanan pemeriksaan Laboratorium Patologi Anatomi

 Alur pelayanan pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik

 Alur pelayanan pemeriksaan Laboratorium 24 jam

 Alur pelayanan pemeriksaan EEG  Alur pelayanan pemeriksaan EKG

 Alur pelayanan pemeriksaan USG Kebidanan dan Kandungan

 Alur pelayanan pemeriksaan Katerisasi Jantung  Alur pelayanan pemeriksaan Endoskopi

 Alur pelayanan pemeriksaan Radiotherapy

 Alur pelayanan pemeriksaan Nuklir  Alur pelayanan pemeriksaan Psiotherapy

 Alur pelayanan pemeriksaan USG Urologi

d) Alur Pelayanan lain-lain, diantaranya adalah :  Admission Centre

 Kantor Tata Usaha Rumah Sakit  Kantor Humas dan Protokoler

 Bagian Keuangan, Administrasi pasien pulang

 Bagian Administrasi Unit Gawat Darurat (UGD)

 Kantor Sekretariat Orthopedi  Kantor Sekretariat Bedah

 Kantor Sekretariat Penyakit Dalam

(71)

 Loket Pendaftaran Poliklinik Umum Rawat Jalan  Loket Pendaftaran Poliklinik Specialis

 Loket Pendaftaran GAKIN

 Loket Pendaftaran ASKESKIN

 Loket Pendaftaran Rawat Inap  Askes Centre

 Loket Pendaftaran Jamsostek dan Kontraktor

 Kantor Fakultas Kedokteran UNPAD  Cafetaria

 Perpustakaan Gedung Baru

 Apotik Rawat Jalan  Kamar Jenazah

 Sekretariat Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

 Sekretariat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)  Kantor Instalasi Farmasi

 Kantor MEDREC

 Kantor Bidang Keperawatan

 Kantor secretariat Kedokteran Forensik

 Kantor Sekretariat Unit Gawat Darurat (UGD)

 Kantor Sekretariat Psikiatri / jiwa

 Kantor Bagian SIR  Kantor Bagian Medik

(72)

 Kantor KSO  Kantor Keamanan

 Kantor Bidang SDM

 Kantor Komite Pengadaan Barang dan Jasa

 ATM BNI  ATM BCA

 ATM MANDIRI

 ATM BRI  Bank Mandiri

 Wartel Fotocopy

 Toilet  Mushola

6. Pelayanan informasi mengenai jadwal pelayanan rumah sakit sebanyak 119 orang, pengunjung tersebut menanyakan beberapa hal diantaranya :

1) Jadwal Pendaftaran Poliklinik Umum 2) Jadwal Pendaftaran Poliklinik Specialis

3) Jadwal Pelayanan Loket Administrasi Pasien Pulang 4) Jadwal pelayanan Radiologi

(73)

10)Jadwal Poliklinik Specialis, Dr. Rahmat Dinata 11)Jadwal Poliklinik Specialis, Dr. Lilik

12)Jadwal Poliklinik Specialis, Dr. Fransisca Badudu 13)Jadwal Poliklinik Specialis, Dr. Limyati

14)Jadwal Poliklinik Specialis, Dr. Drajat 15)Jadwal Poliklinik Specialis, Dr. Hardi Siswo 16)Jadwal Poliklinik, Dr. Hedda

7. Pelayanan Informasi melalui Radio Komunikasi sebanyak 1001 orang yang terdiri dari karyawan rumah sakit (Dokter, Perawat, staf ruangan) dan pengunjung. Penggunaan Radio Komunikasi meliputi beberapa hal, diantaranya adalah :

1) Berita panggilan untuk keluarga pasien

2) Berita panggilan untuk pasien poliklinik specialis

3) Berita panggilan untuk pengunjung rumah sakit terhadap pengunjung 4) Berita kehilangan barang-barng bawaan pengunjung

5) Berita kehilangan anak 6) Berita pemindahan kendaraan

7) Berita Pemanggilan kendaraan (car call)

8) Himbauan-himbauan (himbauan dilarang merokok, dilarang membawa anak dibawah umur ke rumah sakit)

8. Pelayanan informasi mengenai peminjaman kursi roda sebanyak 20 orang. 9. Pelayanan informasi mengenai no.extention setiap ruangan di RSHS

(74)

10.Pelayanan informasi mengenai pemanggilan kendaraan (car call), sebanyak 10 orang.

Kesimpulan :

Berdasarkan uraian diatas, pada umumnya sebagian besar pengunjung rumah sakit mengunjungi pusat pelayanan informai untuk menanyakan alur pelayanan rumah sakit. Dikarenakan tidak memahami seluk beluk rumah sakit terlebih lagi pengunjung yang baru pertama kali mengunjungi rumah sakit.

Penyediaan kursi roda dan blankar yang sudah ada diarea gedung emergensi, sudah sangat membantu pasien dan pengunjung rumah sakit namun hal ini tidak dibarengi dengan jumlah SDM yang cukup dan keterangan waktu peminjaman kursi. Terbukti diantara pukul 14.00 – 15.00 wib, pengunjung ataupun pasien yang akan meminjam kursi roda harus mencari petugas terlebih dahulu karena kursi roda dalam keadaan terkunci dan petugas sedang istirahat.

Layanan Car Call, yang sudah ada mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Penyebab leaflet yang ditempatkan dibeberapa titik ruangan tertentu, memudahkan pengunjung untuk lebih mengetahui informasi mengenai fasilitas. Namun hal ini juga tidak dibarengi dengan penyediaan leaflet yang cukup sehingga di beberapa titik tempat penyebaran terlihat kosong.

2.2.1 Deskripsi dan Contoh Aktifitas Insidentil Selama PKL A. Kegiatan Perkenalan dan Pengarahan

(75)

RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, bertujuan untuk silaturahmi, mengetahui cara kerja, serta posisi jabatannya.

Kegiatan Pengarahan yang didampingi oleh pendamping yang berada dibagian Humas dan Protokoler RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, sebagai wujud perkenalan sekaligus pemberitahuan mengenai tugas dan tanggungjawab yang dikerjakan selama berada dibagian – bagian tersebut supaya bisa memahami dan mengikuti kegiatan – kegiatan yang dilakukan dengan baik.

B. Mengikuti Kegiatan Humas RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Beberapa kegiatan yang diikuti oleh penulis yaitu:

1. Kegiatan buka puasa bersama dengan direksi RSHS dan wartawan media Keberlangsungan hidup suatu organisasi/ perusahaan ditentukan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah dengan menjaga hubungan yang baik dengan pihak internal maupun eksternal.

Wartawan merupakan pihak eksternal yang memiliki hubungan timbal balik dengan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Di satu pihak RSHS memerlukan peran wartawan untuk penyebaran informasi ke masyarakat, di sisi lain wartawan juga memerlukan berita-berita untuk di terbitkan melalui media cetak maupun online.

(76)

Pada saat melakukan praktek kerja lapangan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, penulis diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan buka puasa bersama wartawan.

Kegiatan ini dilakukan rutin setiap tahun dan bertujuan untuk menjaga hubungan baik dengan para wartawan, selain itu tujuan kegiatan ini dilakukan supaya para staf yang ada di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, menjadi saling mengenal dan berbaur sehingga terjalinnya hubungan baik.

Pelaksanaan kegiatan ini sangat positif dan dihadiri oleh staf RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan wartawan dari berbagai media, baik media cetak maupum media elektronik.

2. Kegiatan Halal Bihalal

Halal bihalal merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun setelah libur hari raya Idul Fitri, kegiatan ini dihadiri oleh staf RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi.

Untuk staf yang beragama Islam pada acara halal bihalal ini menggunakan baju muslim dan untuk staf yang non muslim menggunakan pakaian kerja. Kegiatan ini diawali dengan bersalam – salaman dan diakhiri dengan makan bersama di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

3. Wawancara

(77)

wartawan media yang dilakukan di ruang yang bersangkutan dengan permasalahan yang akan dibahas.

4. Konferensi Pers

Konferensi Pers merupakan kegiatan insidentil yang diadakan oleh RSHS. Konferensi Pers dihadiri oleh Direktur Utama RSHS beserta staf dan para wartawan media. Acara tersebut biasanya dilakukan di ruang sidang, dan wartawan diperkenankan untuk bertanya segala sesuatu yang berhubungan dengan RSHS kepada Direktur Utama RSHS, lalu Direktur RSHS menjawab pertanyaan yang diberikan oleh para wartawan media secara terperinci hingga membuat wartawan mengerti.

C. Pencarian Data dan Dokumentasi

Penulis juga melakukan kegiatan pencarian data – data dan dokumentasi berupa kegiatan foto – foto, yang diperlukan untuk memenuhi syarat kelengkapan laporan praktek kerja lapangan yang dilakukan di lingkungan Humas dan Protokoler, Pelayanan Pusat Informasi, Central Telepon, dan Hotline Service yang ada di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.

1.2.3 Tinjauan Tentang Humas

(78)

Definisi Humas menurut Scott M. Cutlip dan Allen. H. Center :

“Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap-sikap publik menentukan kebijaksanaan dan prosedur-prosedur individu atau suatu organisasi yang intern dengan publik, dan

Gambar

Gambar 1.1
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Gambar 1.4 Rumah Sakit Pendidikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian untuk mengetahui prevalensi kanker payudara di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari – Desember 2009, karakteristik distribusi

Hasan Sadikin Bandung dengan metode sistem merit point dengan hasil sebagai berikut

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI BAGIAN HUMAS SEKRETARIAT DAERAH (SETDA) PEMERINTAH.

Hasan Sadikin Bandung termasuk dalam kategori baik Hal ini dilihat berdasarkan tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang diteliti seperti reability, assurance,

Health belief negatif yang terdapat pada sebagian besar penderita hipertensi primer non compliance di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung disebabkan adanya penilaian bahwa

Hasan Sadikin Bandung dituntut untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang bermutu, dimana bisa memenuhi kebutuhan kesehatan semua pasiennya, namun pada tahun 2014

Hasan Sadikin Bandung, dapat diduga masih terdapat beberapa permasalahan yang terkait dengan kualitas pelayanan di unit rawat inap rumah sakit tersebut, seperti

Dari kegiatan penulis yang alami atau dikerjakan selama Praktek Kerja Lapangan di Humas Pemerintah Kabupaten Bandung yang dilakukan hanya dalam waktu 1 ( satu ) bulan,