• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lokasi Terhadap Keberhasilan Usaha Hand Phone di Plaza Millenium Jalan Kapten Muslim Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lokasi Terhadap Keberhasilan Usaha Hand Phone di Plaza Millenium Jalan Kapten Muslim Medan"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

KUISIONER PENELITIAN

Para pengusaha yang terhormat, Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu

saudara/i untuk menjawab dan mengisi daftar pernyataan wawancara atas

penelitian tentang pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran

terhadap keberhasilan usaha pakaian di jalan Ujung Sidikalang. Saya mohon

saudara dapat menjawab pernyataan dengan memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pilihan dan jawaban saudara. Pada bagian I yaitu

Identitas Responden, sedangkan pernyataan pada bagian II menyediakan jawaban

dengan pilihan dan penilaian dapat dilakukan sebagai berikut:

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju(SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STJ) 1

Masing-masing responden hanya diberi kesempatan memilih 1 (satu) jawaban

(2)

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ...

2. Jenis Kelamin : a. Laki - Laki b. Perempuan

3. Umur*) : a. 21-30 tahun c. 41-50 tahun

b. 31-40 tahun d. > 51 tahun

4. Pendidikan*) : a. SMA/SMK b. Diploma c. Sarjana (S1)

d. Pasca Sarjana (S2/S3)

5. Alamat sakarang : ... ...

6. Lama berwirausaha : ...

7. Nama Usaha : ...

8. Memulai Usaha :

(Tgl/Bln/Thn) :.../.../...

9.Alamat Usaha : ...

(3)

DAFTAR KUISIONER

A. Pengetahuan Kewirausahaan

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Saya mengetahui kondisi pasar yang saya jalankan.

2 Saya mampu menjalankan usaha yang ada

3 Saya mengetahui tanggung jawab saya sebagai seorang wirausaha 4 Saya mengetahui kemampuan yang

saya miliki guna menjalankan usaha 5 Saya mengetahui pentingnya

manajemen dalam menjalankan usaha.

6 Saya mengelola usaha dengan baik

B. Lokasi

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Lokasi ini mudah untuk dijangkau sarana tranportasi umum

2 Memiliki tempat parkir yang luas

3 Banyaknya orang yang berlalu lalang

4 Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa menjadi hambatan

(4)

C. Keberhasilan Usaha

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Usaha saya mengalami pertumbuhan konsumen yang sangat cepat

2 Dalam waktu 5 tahun hasil produksi saya meningkat

3 Jumlah Penjualan produk

Handphone saya meningkat setiap bulannya

4 Jumlah permintaan saya selalu mengalami peningkatan

5 Saya menjalankan usaha Handphone selama 5 tahun lebih

6 Saya dapat bertahan dalam

menghadapi persaingan

7 Omset saya setiap bulannya selalu meningkat

8 Pendapatan saya setiap tahun selalu bertambah

9 Saya selalu meyakinkan konsumen agar tetap menjadi pelanggan di toko saya

(5)

Lampiran 2

(6)
(7)

Lampiran 3

HASIL REGRESI ANALISIS LINIER BERGANDA

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 18.891 3.684 5.127 .000

Pengetahuan

Kewirausahaan .446 .160 .315 2.780 .007

Lokasi .563 .190 .335 2.962 .004

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Lampiran 4

(8)

Lampiran 5

Lampiran 6

Uji Normalitas Pendekatan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 78

Normal Parametersa Mean .0585936

Std. Deviation 2.17627556

Most Extreme Differences Absolute .112

Positive .085

Negative -.112

Kolmogorov-Smirnov Z .992

Asymp. Sig. (2-tailed) .279

(9)

Lampiran 7

Lampiran 8

Uji Glesjer Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3.323 1.682 1.976 .052

Pengetahuan

Kewirausahaan .008 .073 .015 .106 .916

Lokasi -.094 .087 -.148 -1.085 .281

(10)

Lampiran 9

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Lampiran 10

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 390.684 2 195.342 18.192 .000a

Residual 805.316 75 10.738

Total 1196.000 77

a. Predictors: (Constant), Lokasi, Pengetahuan Kewirausahaan

b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Coefficientsa

(11)

Lampiran 11

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Lampiran 12

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summary

a. Predictors: (Constant), Lokasi, Pengetahuan Kewirausahaan

Lampiran 13

(12)
(13)
(14)
(15)

77

4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0

78

4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0

Lampiran 14

(16)
(17)
(18)

66

(19)
(20)
(21)
(22)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku:

Anoraga, Pandji. 2004. Manajemen Bisnis. Penerbit : Rineka Cipta, Jakarta. Griffin, Jill. 2003. Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan

Kesetiaan Pelenggan. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE, Yogyakarta

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, UPP AMP YKPN, Yokyakarta.

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Penerbit : PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Machfoedz, Mas’ud. 2005. Kewirausahaan, Metode, Manajemen dan

Implementasi. Penerbit: BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Nasution, Arman Hakim, Bustanul Arifin Noer dan Mokhamad Suef. 2001. Membangun Spirit Enterpreneur Muda Indonesia. Suatu Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Penerbit: PT Elex Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit: CV Alfabeta, Bandung Suryana. 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis. Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Penerbit: Salemba Empat, Jakarta

Hendro. 2011. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Sangadji, Etta Mamang & Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-16. Bandung : CV Alvabeta.

(23)

Sumber Jurnal:

Iksyaniyah Nuril, 2015.“Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Keberhasilan Usaha Pedagang Kaki Lima”, Jurnal Pendidikan Vokasi , Volume 3 No 3 Tahun 2015

Lies ,Indritatni, 2013 . Analiasis Faktor - Faktor yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Usaha Mikro dan Kecil

Nuritha, 2013. Identifikasi Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Tingkat Keberhasilan Usaha Minimarket Waralaba di Kabupaten Jember dengan Sistem Informasi Geografis

(http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/45/artikel-ifrina.pdf?sequence=3 , 28/9/2016 16.28)

Wahyudi Nur, 2011. “Analisis Faktor-Faktor Pemilihan Lokasi Usaha Terhadap Kesuksesan Usaha Jasa Mikro di Kecamatan Sungai Kunjang”

(http://ejurnal.untagsmd.ac.id/index.php/EKM/article/viewFile/881/pdf_12 8 , 28/9/2016 , 17:34 )

Meri Rahmania (2014). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Praktik Kerja Industri dan Motivasi Berprestasi Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian Pemasaran SMK Negeri Bisnis dan Manajemen Kota Padang”

(http://ejournal.unp.ac.id/index.php/mpe/article/view/4240 , 26/7/2016 , 14:28)

Skripsi :

Rizki Pamungkas, 2014. “Faktor - Faktor yang mempengaruhi KeberhasilanUsaha Pemegang Saham Waralaba (studi kasus pada waralaba makanan dan minuman lokal di Kota Semarang).

Revina Septika, 2015. Pengaruh Modal, Lokasi dan Pengetahuan yang mendorong Keberhasilan Usaha Mobil Data Internet Di Sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Binsis USU, Medan. Manalu, Erika boang. “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Strategi

PemasaranTerhadap Keberhasilan Usaha (Studi kasus pada pakaian Jln. Ujung Sidikalang)”

(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau

lebih (Sugiyono, 2012:11). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian

ini adalah pengetahuan kewirausahaan (X1), kemandirian pribadi (X2), dan minat

berwirausaha (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1. Tempat Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi pada penelitian ini adalah Panca Budi 2

Medan. Di Jalan Jend. Gatot Subroto, Kota Medan, Sumatera Utara, 20122.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dari bulan April 2016 sampai Juni 2016.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah ada dua variabel yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas adalah Pengetahuan

Kewirausahaan (X1) dan Kemandirian Pribadi (X2). Dan yang menjadi variabel

terikat adalah Minat Berwirausaha (Y).

a. Variabel bebas (Variabel Independen) yang terkait dalam pembahasan ini

(25)

(X2). Dimana variabel bebas tersebut diduga mempengaruhi variabel

terikat.

b. Variabel terikat (variabel dependen) yang terkait dalam pembahasan ini

ialah Minat Wirausaha (Y) siswa SMK Panca Budi 2 Medan.

3.4 Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu

variabel dengan memberikan arti dan membenarkan kegiatan atau suatu

operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Penguraian

definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti merupakan suatu cara

untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian, juga memberikan

batasan-batasan pada objek yang diteliti.

Definisi Operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti adalah :

a. Variabel Bebas (X) adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada

variabel lain. Adapun yang menjadi variabel bebas atau indepeden variabel

dalam penelitian ini adalah

1. Pengetahuan Kewirausahaan (X1) pengetahuan kewirausahaan didefinisikan

sebagai tingkat pengetahuan sebagai hasil belajar setelah mengikut proses

pendidikan kewirausahaan yang diperlukan untuk memulai dan menjalankan

usaha.

2. Kemandirian Pribadi (X2) adalah kemampuan untuk mengandalkan diri

sendiri dalam upaya untuk menciptakan lapangan kerja baru tanpa harus

bergantung dengan orang lain, mulai dari menciptakan ide, menetapkan

(26)

b. Variabel Terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi dan nilainya tergantung

pada variabel lain. Ada adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian

ini adalah minat berwirausaha.

1. Minat Berwirausaha adalah kecenderungan hati dalam diri subjek untuk

tertarik menciptakan suatu usaha yangkemudian mengorganisir, mengatur,

menanggung risiko dan mengembangkan usaha yang diciptakannya

tersebut.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Pengetahuan tentang bisnis sebagai hasil belajar setelah

mengikut proses

1. Memahami produk. 2. Mengetahui target pasar.

3. Mengetahui cara

mengelola usaha.

4. Mampu menempatkan

pegawai sesuai dengan bidangnya.

5. Mengetahui cara membuat laporan keuangan.

untuk mengandalkan diri sendiri dalam upaya

untuk menciptakan

lapangan kerja baru tanpa harus bergantung dengan orang lain, mulai dari menciptakan ide,

menetapkan tujuan,

sampai pada pencapaian kepuasan

1. Kemampuan untuk

menggali potensi diri.

2. Kemampuan untuk

mengembangkan potensi diri.

3. Kemampuan untuk tidak bergantung dengan orang lain.

4. Kemampuan untuk

menghadapi resiko yang terjadi.

5. Kemampuan menerima

konsekuensi atas segala keputusan yang di ambil.

(27)

Variabel Definisi Indikator Skala

menciptakan suatu usaha

yang kemudian

2. Keinginan mempunyai

usaha sendiri.

3. Keinginan membuat

sesuatu berbeda dari yang lain

4. Keinginan membuat

sesuatu yang berbeda dari yang lain.

5. Keinginan merasakan

kekayaan atas usaha

sendiri.

Likert

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Sugiyono (2012: 86). Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai

(28)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Menurut Kuncoro (2009: 118) populasi adalah kelompok elemen yang

lengkap, biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita

tertarik untuk mempelajari atau menjadi objek penelitian. Populasi dari

penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Panca Budi 2 Medan.

Kelas Jurusan Jumlah

X Akuntansi 19

X Administrasi Perkantoran 22

XI Akuntansi 15

XI Administrasi Perkantoran 31

XII Akuntansi 33

XII Administrasi Perkantoran 42

Jumlah 162

3.6.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan rumus Slovin sebagai berikut (Sugiyono, 2012:112):

n =

Dimana: n = Jumlah Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Standar Error = 5%

Populasi (N) sebanyak 162 orang dan standar error (e) sebanyak 5% maka

(29)

n =

n =

n =

n = 115,30 (dibulatkan menjadi 116 responden)

3.7 Jenis Data

Penelitian menggunakan dua jenis data dalam melakukan penelitian ini

untuk membantu memecahkan masalah, yaitu :

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung

dilokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara mengenai variabel yang

diteliti. Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuisioner yang dibagikan

kepada 116 siswa SMK Panca Budi 2 Medan.

b. Data sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan

mempelajari dalam penelitian ini.berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan

majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan

pustaka dapat dibangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau

kerangka konseptual penelitian misalnya buku-buku referensi (baik buku-buku

(30)

berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan

prinsip-prinsip yang dapat diterapkan.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi :

1. Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan

sejumlah daftar pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden

untuk dijawab.

2. Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan pencatatan

dokumen-dokumen dan hal-hal lain yang menunjang penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap alat penelitian yaitu

kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan

kepada 30 orang diluar sampel.

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas berguna untuk menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran

suatu kuesioner sebagai alat ukur variabel penelitian. Uji validitas ini

menggunakan bantuan paket program statisitik SPSS (Statistic Product and

Service Solution). Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

dengan r tabel , Dengan membandingkan nilai r hitung dari hasil output

(31)

tabel maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika r hitung lebih kecil

dari pada r tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2009:45).

Tabel 3.3

Validasi Tiap Pernyataan Item-Total Statistics

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 3.3 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh nilai

Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai diatas

(32)

0,361 sehingga dapat dinyatakan 16 (Enam belas) butir pernyataan pada kuesioner

dalam penelitian ini valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Realibilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, (Situmorang,2014:89).

Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS, butir pertanyaan yang

sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan

kriteria sebagai berikut (Situmorang,2014:92) :

Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik 0,7 < Cronbach's Alpha < 0,8 maka reliabilitas baik

Jika nilai Cronbach's Alpha < 0,7 maka tidak reliable

Tabel 3.4 Reliabillity Statistic

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.917 16

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2016)

Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument kuesioner

memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,917 lebih

(33)

3.10 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang

dipergunakan dalam penelitian. Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan

uji asumsi terhadap data yang meliputi:

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk melihat apakah data telah terdistribusi

normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan kolmogorov-smirnov.

Menurut Ghozhali (2015:115) memberikan pedoman pengambilan keputusan

rentang data mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji

Kolmogorov-Smirnov yang dapat dilihat dari:

a. Nilai signifikan atau profitabilitas < 0,05, maka distribusi data adalah tidak

normal.

b. Nilai Signifikan atau profitabilitas > 0,05, maka distribusi data adalah

normal.

2. Uji Heterokedastisitas

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan

kepengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan

kepengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika varians

berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak

terjadi heteroskedastisitas.

Uji Heterokedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah

(34)

sama, dan ini seharusnya terjadi maka dikatakan ada heterokedastisitas.

Sedangkan jika varian tidak sama dikatakan terjadi heterokedastisitas (Situmorang

dan Lufti, 2012:108).

3. Uji Multikolinearitas

Kolinearitas ganda (multicolinerity) menunjukkan adanya lebih dari satu

hubungan linear yang sempurna (Situmorang dan Lufti, 2012:133).

Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor

(VIF) kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabel

independen lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah tolerance < 0,1 sedangkan variance inflation factor (VIF)

> 5 (Situmorang dan Lufti, 2012:139).

3.11 Teknik Analisis Data 3.11.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis

statistik deskriptif, yaitu dengan menyebarkan 116 kuesioner yang diisi oleh siswa

SMK Panca Budi 2 Medan. Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai

suatu data. Dalam hal ini, statistik deskriptif menjelaskan mengenai

karakteristik responden dan variabel yang digunakan.

3.11.2 Uji Analisis Regresi Linier Berganda

Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel

dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui

(35)

kewirausahaan (X1), dan kemandirian pribadi (X2), sedangkan variabel

dependennya adalah minat berwirausaha (Y). Rumus persamaan regresi yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Dimana :

Y : Minat Berwirausaha

A : Konstanta

: Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau

penurunan variabel yang di dasarkan pada hubungan nilai variabel

independen.

: Pengetahuan Kewirausahaan

: Kemandirian Pribadi

e : Standar error.

3.12. Pengujian Hipotesis

Model regresi yang telah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan

digunakan untuk menganalisis melalui pengujian hipotesis sebagai berikut:

1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji ini menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

(36)

pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi

secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikan 0,05 (Ghozali, 2009:84).

Menurut Santoso (2002:120) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut:

a. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak,

ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau

terikat.

b. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha diterima,

ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau

terikat.

2. Uji Signifikan Individual/Uji Parsial (Uji-T)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas

atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen

dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada

tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2009:84).

Menurut Santoso (2002:168) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai

(37)

a. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak,

ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak

mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau

terikat.

b. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha diterima,

ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai

pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.

3. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi (Adjusted R²) bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam

output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summaryb dan

tertulis Adjusted R Square. Nilai R² sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen

seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain

yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai Adjusted R² berkisar

antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen

(38)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kawasan Usaha Handphone Plaza

Milenium ITC Center, yang sebelumnya dikenal dengan Pusat Belanja

Plaza Millennium sebagai pusat gadget, handphone terbesar & terlengkap di

SUMUT & NAD, sekarang dikenal dengan nama Millennium ICT Center sebagai

Pusat Segala Kebutuhan Digital (Elektronik, HP, Komputer, Kamera, CCTV, Dll)

berada di Jalan Kapten Muslim No.111, Medan. Dikelola oleh PT Perkasa

Internusa Mandiri, yang berkantor pusat di Tangerang. PT Perkasa Internusa

Mandiri berdiri pada tahun 1999 dan saat ini dikenal sebagai Alfa Land. Alfa

Land, selain bergerak dalam bidang property, juga membangun dan mengelola

Hotel Budget yang saat ini ada di Medan, Bali, Bogor, Jogjakarta dan kota

lainnya.

4.2 Analisis Deskriptif

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah

pernyataan seluruhnya adalah 6 butir untuk variabel X1 (pengetahuan

kewirausahaan), 5 butir untuk variabel X2 (lokasi), dan 10 butir untuk variabel Y

(keberhasilan usaha). Jadi total seluruh pernyataan adalah 21 butir. Sebagaimana

tujuan penulisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan

pernyataan mengenai pengetahuan kewirausahaan (X1), lokasi (X2) terhadap

keberhasilan usaha (Y). Responden dalam penelitian ini adalah pemilik usaha

(39)

4.2.1 Karakteristik Responden

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karateristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin

No. Kategori Jumlah

Nominal %

1. Laki-laki 52 66,7

2. Perempuan 26 33,3

Total 78

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis

kelamin laki-laki dengan persentase (66,7%) atau berjumlah 52 orang, dan

responden berjenis kelamin perempuan dengan persentase (33,3%) atau berjumlah

26 orang.

4.2.1.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Karateristik Responden Berdasarakan Usia

No. Kategori

(Tahun)

Jumlah

Nominal %

1. 20 – 30 21 26,9

2. 31 – 40 31 39,7

3. 41 – 50 17 21,7

4. > 51 9 11,7

(40)

Berdasarakan Tabel 4.2 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan

usia terdiri dari usia 20 - 30 Tahun berjumlah 21 orang (26,9%), usia 31 - 40

tahun berjumlah 31 orang (39,7%), usia 41 - 50 tahun berjumlah 17 orang (21,7%)

dan usia > 51 tahun berjumlah 9 orang (11,7%)

4.2.1.3 Karateristik Responden Berdasarkan Lamanya Usaha

Tabel 4.3

Karateristik Responden Berdasarkan Lamanya Usaha

No. Kategori

(Tahun)

Jumlah

Nominal %

1. < 5 21 26,9

2. 5 – 10 32 41,1

3. 11 – 15 14 17,9

4. > 15 11 14,1

Total 78

Berdasarkan Table 4.3 dapat dilihat bahwa karakteristik responden

berdasarkan lamanya usaha berdri terdiri dari < 5 tahun berjumlah 21 toko

(26,9%), 5 - 10 tahun berjumlah 32 toko (41,1%), 11 - 15 tahun berjumlah 14 toko

(41)

4.2.1.4 Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.4

Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan Table 4.3 dapat dilihat bahwa karakteristik responden

berdasarkan pendidikan terakhir terdiri dari SMA/SMK berjumlah 19 orang

(24,3%), Diploma berjumlah 24 orang (30,7%), Sarjana berjumlah 31 orang

(39,7%) dan Pasca Sarjana berjumlah 4 orang (5,3%).

4.3 Deskriptif Variabel

4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengetahuan Kewirausahaan

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Pengetahuan Kewirausahaan

No. Item

Sangat Setuju Setuju Kurang

(42)

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

1. Pada pernyataan pertama, “Saya mengetahui kondisi pasar yang saya

jalankan.”, sebanyak 11,5% responden menyatakan sangat setuju, 69,2%

responden menyatakan setuju, dan 19,2% responden menyatakan kurang

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Saya mampu menjalankan usaha yang ada.”,

sebanyak 15,4% responden menyatakan sangat setuju, 62,8% responden

menyatakan setuju, 17,9% responden menyatakan kurang setuju dan 3,8%

responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Saya mengetahui tanggung jawab saya sebagai

seorang wirausaha”, sebanyak 7,7% responden menyatakan sangat setuju,

73,1% menyatakan setuju, 9,0% responden menyatakan kurang setuju dan

10,3% responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Saya mengetahui tanggung jawab saya sebagai

seorang wirausaha”, sebanyak 21,8% responden menyatakan sangat setuju,

65,4% responden menyatakan setuju, dan 12,8% responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

(43)

5. Pada pernyataan kelima, “Saya mengetahui pentingnya manajemen dalam

menjalankan usaha”, sebanyak 11,5% responden menyatakan sangat setuju,

73,1% responden menyatakan setuju, dan 15,4% responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Saya mengelola usaha dengan baik”, sebanyak

17,9% responden menyatakan sangat setuju, 67,9% responden menyatakan

setuju, 12,8% responden menyatakan kurang setuju dan 1,3% responden

menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Lokasi

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Lokasi

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

1. Pada pernyataan pertama, “Lokasi ini mudah untuk dijangkau sarana

tranportasi umum”, sebanyak 25,6% responden menyatakan sangat setuju,

61,5% responden menyatakan setuju, dan 12,8% responden menyatakan No.

Item

Sangat Setuju Setuju Kurang

(44)

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Memiliki tempat parkir yang luas”, sebanyak

24,4% responden menyatakan sangat setuju, 56,4% responden menyatakan

setuju, dan 19,2% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan

setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Banyaknya orang yang berlalu lalang”, sebanyak

25,6% responden menyatakan sangat setuju, 55,1% menyatakan setuju,

dan 19,2% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan

setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa

menjadi hambatan”, sebanyak 28,2% responden menyatakan sangat setuju,

57,7% responden menyatakan setuju, dan 14,1% responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Daerah sekitar yang mendukung”, sebanyak

26,9% responden menyatakan sangat setuju, 57,7% responden menyatakan

setuju, dan 15,4% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan

(45)

4.3.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Keberhasilan Usaha

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

1. Pada pernyataan pertama, “Usaha saya mengalami pertumbuhan konsumen

yang sangat cepat.”, sebanyak 29,5% responden menyatakan sangat setuju,

57,7% responden menyatakan setuju, dan 12,8% responden menyatakan

kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Dalam waktu 5 tahun hasil produksi saya meningkat”,

sebanyak 24,4% responden menyatakan sangat setuju, 62,8% responden

menyatakan setuju, dan 12,8% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut. No.

Item

Sangat Setuju Setuju Kurang

(46)

3. Pada pernyataan ketiga, “Jumlah Penjualan produk Handphone saya meningkat

setiap bulannya.”, sebanyak 25,6% responden menyatakan sangat setuju,

61,5% menyatakan setuju, dan 12,8% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Jumlah permintaan saya selalu mengalami

peningkatan”, sebanyak 19,2% responden menyatakan sangat setuju, 62,8%

responden menyatakan setuju, dan 17,9% responden menyatakan kurang

setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Saya menjalankan usaha Handphone selama 5 tahun

lebih.”, sebanyak 24,4% responden menyatakan sangat setuju, 67,9%

responden menyatakan setuju, dan 7,7% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Saya dapat bertahan dalam menghadapi

persaingan.”, sebanyak 26,9% responden menyatakan sangat setuju, 64,1%

responden menyatakan setuju, dan 9,0% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

(47)

7. Pada pernyataan ketujuh, “Omset bulannya saya setiap selalu”, sebanyak

11,5% responden menyatakan sangat setuju, 83,3% responden menyatakan

setuju, dan 5,1% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju

terhadap pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan “Pendapatan saya setiap tahun selalu bertambah.”,

sebanyak 16,7% responden menyatakan sangat setuju, 78,2% responden

menyatakan setuju, dan 5,1% responden menyatakan kurang setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

9. Pada pernyataan kesembilan, “Saya selalu meyakinkan konsumen agar tetap

menjadi pelanggan di toko saya”, sebanyak 9,0% responden menyatakan

sangat setuju, 83,3% responden menyatakan setuju, dan 7,7% responden

menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

10. Pada pernyataan kesepuluh, “Saya memiliki toko yang sudah dikenal banyak

orang”, sebanyak 9,0% responden menyatakan sangat setuju, 85,9%

responden menyatakan setuju, dan 5,1% responden menyatakan kurang setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

(48)

4.4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau

tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan

statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti

atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%

maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel

residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2012:100)

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi

(49)

a. Pendekatan Histogram

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.1

Histogram Uji Normalitas

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi

normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak

(50)

b. Pendekatan Grafik

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.2

Plot Uji Normalitas

Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plot erlihat titik yang

mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual

peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis

(51)

c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Normal Parametersa Mean .0585936

Std. Deviation 2.17627556

Most Extreme Differences Absolute .112

Positive .085

Negative -.112

Kolmogorov-Smirnov Z .992

Asymp. Sig. (2-tailed) .279

a. Test distribution is Normal.

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah

0.279 dan diatas nilai signifiksn (0,05) atau 5%, sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel residual berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya gejala

multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance value

dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :

1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas.

2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.

3. Apabila tolerance < 0,1 maka mempunyai persoalan multikolinearitas.

(52)

Tabel 4.9

Uji Nilai Tolerance dan VIF

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas adalah

lebih besar dari nilai ketetapan 0,1 dan nilai VIF semua variabel bebas adalah

lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini

dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu

pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendekati ada atau tidaknya heteroskedastisitas

yaitu :

(53)

a. Pendekatan Grafik

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.3

Scatterplot Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta

titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan

metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi layak dipakai

untuk memprediksi keberhasilan usaha berdasarkan masukan variabel

(54)

b. Uji Glesjer

Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap

variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.10

Hasil Uji Glejser heteroskedastisitas Coefficientsa

a. Dependent Variable: Absut

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 4.10 terlihat variabel independen (pengetahuan kewirausahaan

dan lokasi) yang tidak signifikan secara statistik mempengaruhi variabel

dependen absolute Ut (absUt). Hal ini terlihat dari probabilitas pengetahuan

kewirausahaan (0.916) dan lokasi (0,281) diatas tingkat kepercayaan 5 % (0.05),

jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar

pengaruh variabel bebas (pengetahuan kewiarausahaan dan lokasi) terhadap

(55)

analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program

SPSS.Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = α + b1X1 + b2X2+ e

Dimana :

Y = Keberhasilan Usaha

X1 = Pengetahuan Kewirausahaan

X2 = Lokasi

α = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi

e = Standar eror

Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi linear

berganda dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini :

Tabel 4.11

Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

(56)

Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui pada kolom kedua (unstandardized

Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel pengetahuan kewirausahaan

sebesar 0,446 nilai b2 variabel periklanan sebesar 0,563 dan nilai konstanta (a)

adalah 18,891 maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 18,891 + 0,446 X1 + 0,563 X2 + e

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Konstanta (a) = 18,891 ini menunjukkan bahwa jika variabel pengetahuan

kewirausahaan dan lokasi dianggap konstan maka tingkat variabel keberhasilan

usaha akan bernilai 18,891

2. Koefisien b1 (X1) = 0,446 menunjukkan bahwa jika pengetahuan kewirausahaan

meningkat satu satuan maka nilai keberhasilan usaha meningkat sebesar 0,446

satuan.

3. Koefisien b2 (X2) = 0,563 menunjukkan bahwa jika lokasi meningkat satu satuan

maka nilai keberhasilan usaha akan meningkat sebesar 0,563 satuan.

4.6 Pengujian Hipotesis

4.6.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau

hubungan signifikan variabel bebas berupa pengetahuan kewirausahaan dan lokasi

terhadap variabel terikat berupa keberhasilan usaha pada para pemilik usaha

(57)

Tabel 4.12

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 390.684 2 195.342 18.192 .000a

Residual 805.316 75 10.738

Total 1196.000 77

a. Predictors: (Constant), Lokasi, Pengetahuan Kewirausahaan

b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Tabel 4.12 diatas mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 18,192

dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan

95% (α = 0,05) adalah 3,12. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu F

-hitung > F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa

pengaruh variabel bebas (pengetahuan kewirausahaan dan lokasi) secara serempak

adalah signifikan terhadap keberhasilan usaha.

4.6.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah pengetahuan

kewirausahaan dan lokasi secara parsial atau masing-masing berpengaruh

signifikan terhadap keberhasilan usaha pada para pemilik usaha handphone Plaza

(58)

Tabel 4.13

Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Coefficientsa

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

1. Variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap keberhasilan usaha hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,007) lebih

kecil dari 0,05 dan t-hitung (2,780) lebih besar dibandingkan t-tabel (1,9921).

2. Variabel periklanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keberhasilan usaha hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,004) lebih kecil dari

0,05 dan t-hitung (2,962) lebih besar dibandingkan t-tabel (1,9921).

4.6.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar

kontribusi variabel bebas (pengetahuan kewirausahaan dan lokasi) terhadap

variabel terikat (keberhasilan usaha). Koefisien determinasi berkisar antara nol

(59)

Tabel 4.14

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Model Summary

a. Predictors: (Constant), Lokasi, Pengetahuan Kewirausahaan

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa :

1. Nilai R sebesar 0.572 sama

dengan 57,2 % berarti hubungan

antara variabel pengetahuan

kewirausahaan dan lokasi

terhadap keberhasilan usaha

sebesar 57,2% artinya memiliki

hubungan yang cukup erat

2. Nilai Adjusted R Square 0,309 berarti 30,9% keberhasilan usaha dapat di

jelaskan oleh pengetahuan kewirausahaan dan lokasi Sedangkan sisanya 69,1%

dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini seperti

motivasi, efikasi diri, dan lain sebagainya

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Pengetahuan Kewirausahaan adalah segala sesuatu yang perlu diketahui

(60)

diperoleh secara langsung maupun tidak langsung. Pengetahuan Langsung

diperoleh melalui suatu proses untuk mendapatkan pemahaman, pengetahuan serta

pengalaman dalam menjalankan kegiatan bisnis nya. Pengetahuan kewirausaan

proses yang harus dilalui seorang wirausaha atau (entrepreneur) dengan

memadukan atau mengombinasikan peluang, sumber daya serta organisasi tempat

entrepreneur melakukan kegiatan bisnis nya atau organisasi bisnis yang dimiliki

nya. (Arafah 2010 : 20).

Berdasarkan hasil uji t-parsial, dapat disimpulkan bahwa variabel

pengetahuan kewirausahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keberhasilan usaha. Hal ini diketahui dari jawaban responden dengan

pernyataan mengenai pengetahuan kewirausahaan yang mendapatkan respon

setuju yang paling dominan (87,2% reponden) adalah “Saya mengetahui tanggung

jawab saya sebagai seorang wirausaha”, hal ini menunjukan sebagian besar

responden yang merupakan pemilik usaha handphone pada Plaza Milenium

Medan menyadari peran dan fungsi mereka sebagai wirausaha dimana mereka

bertanggung jawab dan mengatur segala bentuk kegiatan yang dijalankan oleh

usahanya.

Pemilik usaha juga dapat dikatakan sebagai pemimpin bagi karyawannya.

Sosok seorang pemimpin diharapkan mampu menjadi teladan bagi karyawan dan

juga pengalaman-pengalaman yang telah dijalanin oleh seorang pempimpin

diharapkan mampu memberikan solusi mengenai permasalahan yang sedang

dihadapi sehingga keberhasilan suatu usaha dapat ditinggkatkan. Hasil penelitian

(61)

dan Erfikas Widiyatnoto (2013) yang menyatakan bahwa pengetahuan

kewiarausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

4.7.2 Pengaruh Lokasi Terhadap Keberhasilan Usaha

Menurut Kasmir (2011:140), lokasi adalah tempat melayani konsumen

sehingga dapat lebih mudah bertransaksi terhadap produk yang ditawarkan secara

langsung. Menurut Swastha (2009), lokasi adalah tempat di mana suatu usaha atau

aktivitas usaha dilakukan. Faktor penting dalam pengembangan suatu usaha

adalah letak lokasi terhadap daerah perkotaan, cara pencapaian dan waktu tempuh

lokasi ketujuan. Faktor lokasi yang baik adalah relatif untuk setiap jenis usaha

yang berbeda.

Berdasarkan hasil uji t-parsial, dapat disimpulkan bahwa variabel lokasi

secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Hal

ini diketahui dari jawaban responden dengan pernyataan mengenai lokasi yang

mendapatkan respon setuju yang paling dominan (87,1% reponden) adalah

“Lokasi ini mudah untuk dijangkau sarana tranportasi umum” hal ini menunjukan

bahwa mayoritas responden menyatakan Plaza Milenium merupakan lokasi usaha

yang mudah untuk dijangkau oleh transportasi umum. Menurut Tjiptono

(2011:117), ketika lokasi tersebut memiliki akses yang mudah untuk dijangkau

maka lokasi tersebut dapat mendukung untuk meningkatkan keberhasilan usaha.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Eko Nur

(2015), Ifrina Nurniha (2013), dan Heriyanto (2010) yang menyatakan bahwa

(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam

penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan (Uji-F) diketahui bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan

dan lokasi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keberhasilan usaha para pemilik usaha handphone Plaza Milenium Medan.

2. Berdasarkan (Uji-t) variabel pengetahuan kewirausahaan dan lokasi secara

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

Dalam penelitian ini variabel lokasi adalah faktor yang paling dominan untuk

mempengaruhi keberhasilan usaha para pemilik usaha handphone Plaza

Milenium Medan.

3. Berdasarkan perhitungan koefisien determinan (R2) menunjukkan bahwa

hubungan antar variabel pengetahuan kewirausahaan dan lokasi memiliki

hubungan yang cukup erat terhadap keberhasilan usaha para pemilik usaha

handphone Plaza Milenium Medan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran

sebagai berikut :

1. Variabel pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh postif dan signifikan

terhadap keberhasilan usaha para pemilik usaha handphone Plaza Milenium

(63)

besar responden menyatakan setuju, namun ada sebagian responden

menyatakan tidak setuju dengan pernyatan yang ada pada variabel tersebut..

Pernyataan yang paling dominan mendapatkan tanggapan cenderung tidak

setuju adalah “Saya mampu menjalankan usaha yang ada”, hal ini menujukan

bahwa ada sebagian responden menyatakan mereka tidak mampu untuk

menjelakan usaha mereka sendirian dikarenakan adanya keterbatasan baik

tenaga maupun skill/kemampuan yang mereka punya. Oleh sebab itu bagi

para pemilik usaha diharapkan untuk memilih karyawan sesuai dengan

kompensi yang diinginkan sehingga keberhasilan usaha dapat meningkat.

2. Variabel lokasi memiliki pengaruh postif dan signifikan terhadap keberhasilan

usaha para pemilik usaha handphone Plaza Milenium Medan. Pada

pernyataan mengenai lokasi sebagian besar responden menyatakan setuju,

namun ada sebagian responden menyatakan tidak setuju dengan pernyatan

yang ada pada variabel tersebut.. Pernyataan yang paling dominan

mendapatkan tanggapan cenderung tidak setuju adalah “Plaza Milenium

memiliki parker yang luas” hal ini menunjukan ada sebagian responden yang

menyatakan bahwa area parker yang disediakan oleh pihak pengelolah Plaza

Milenium cenderung belum dapat manampung volume kendaraan yang ada.

Oleh sebab itu diharapkan kepada pihak pengelolah Plaza Milenium Medan

untuk menambah lokasi parkir serta memperhatikan keamanan dan

(64)

3. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas untuk mengukur keberhasilan

usaha, sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya diharapkan

memperhatikan variabel tersebut dengan mengembangkan indikator yang lebih

tepat atau menambahkan variabel lainnya seperti peluang usaha, lingkungan

keluarga, jiwa kewirausahaan dan variabel lainnya yang lebih relevan yang

memiliki pengaruh terhadap keberhasilan usaha para pemilik usaha handphone

(65)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kewirausahaan

Menurut Suryana (2013:14) kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan

inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang

menuju sukses, inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan yang

inovatif demi terciptanya peluang.

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada

dalam diri untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik)

sehingga bisa meningkatkan taraf hidup di masa mendatang (Hendro, 2011: 31).

Kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentangnilai,

kemampuan, dari perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk

memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapi (Sudaryono,

2010:1).

Enam hakikat penting kewirausahaan:

a. Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan

dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuanm siasat, kiat, proses, dan hasil

bisnis.

b. Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan

(66)

c. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam

memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki

kehidupan atau usaha.

d. Kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan untuk memulai dan

mengembangkan usaha.

e. Kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan

bermanfaat serta bernilai lebih.

f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan

mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk

memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara

mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan, menghasilkan barang dan

jasa sehingga lebih efisien memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan

menemukan cara untuk memberikan kepuasan kepada konsumen (Sudaryono

dkk, 2011:41).

2.1.1 Pengetahuan Kewirausahaan

Menurut Kasmir (2009:43) pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari

sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu.Seorang

wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan,

dan kemauan. Ada kemauan tetapi tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan

tidak akan membuat seseorang menjadi wirausaha yang sukses. Sebaliknya,

menurut Suryana (2003:4) memiliki pengetahuan dan kemampuan tetapi tidak

(67)

2.1.1.1 Dimensi Pengetahuan kewirausahaan

Dimensi keberhasilan usaha adalah :

1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan

usaha yang ada.

2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab

3. Pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri.

4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis (Suryana, 2006:4).

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus

dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak

kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau

kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukkan oleh pengetahuan dan

pengalaman usaha (Suryana, 2006:88).

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan berkreasi

dan berinovasi. Ia memiliki kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan

berbeda. Ia kreatif dan inovatif. Kemampuan itu tercermin di saat memulai usaha

baru dengan mengerjakan sesuatu yang baru, memiliki kemauan dan kemampuan

untuk mencari peluang, mampu dan berani menanggung resiko, dan mampu

mengembangkan ide serta memanfaatkan sumber daya (Saban, 2013:46).

Terdapat beberapa kemampuan yang harus dimiliki wirausaha yaitu:

a. Self knowledge, memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dijalankan atau

ditekuni.

b. Imagination, memiliki imajinasi, ide dan perspektf serta tidak mengandalkan

(68)

c. Partical knowledge,memiliki pengetahuan praktis , misalnya pengetahuan teknik, desain, pemrosesan, pembukuan, administrasi, dan pemasaran.

d. Search skill,kemampuan menemukan, berkreasi dan berimajinasi.

e. Foresight, berpandangan jauh kedepan.

f. Communication skill, kemampuan berkomunikasi, bergaul, dan berhubungan dengan orang lain (Sudaryono dkk , 2011:64)

Kompetensi yang harus dimiliki wirausaha yaitu:

a. Knowing your business, harus mengetahui segala sesuatu yang berhubungan

dengan usaha atau bisnis yang akan dijalankan.

b. Knowing the basic business management, mengetahui dasar- dasar pengelolaan

bisnis seperti merancang usaha mengorganisasi dan mengendalikan perusahaan, termasuk memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan usaha.

c. Having the proper attitude , memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang dilakukannnya.

d. Having adequate capital, memiliki modal yang cukup, tidak hanya berbentuk materi, tetapi uga moril. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha.

(69)

f. Managing time effectively, mampu mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menhitung, dan menepati waktu sesuai kebutuhan.

g. Managing people, mampu merencanakan, mengatur, mengarahkan, menggerakkan (memotivasi), dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.

h. Satisfying customer by providing high quality product, member kepuasan kepada pelanggan dengan menyediakan barang dan jasa yang bermutu dan bermanfaat.

i. Knowing to compete, mengetahui strategi/cara bersaing. Wirausaha harus dapatmelakukan Analisis SWOT terhadap usahanya sendiri dan pesaing

j. Copyng with regulations and paperwork, membuat aturan/pedoman yang jelas (tersurat, tidak tersirat) (Saban, 2013:46 ).

Pengetahuan Kewirausahaan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan 7 indikator , yang digunakan (Indarti.2008 ) adalah :

1.Mampu menganalisis pasar.

2.Mengerti tentang usaha yang di jalankan.

3.Mengatahui peran sebagai seorang wirausaha.

4.Mengetahui tanggung jawab sebagai seorang wirausaha dalam menjalankan

usaha.

5.Mengetahui kemampuan yang dimiliki guna menjalankan usaha.

6.Dapat mengelola usaha dengan baik.

7.Mengetahui tentang pentingnya manajemen dan organisasi dalam

(70)

2.2 Lokasi

1. Menurut Kasmir (2011:140), lokasi adalah tempat melayani konsumen

sehingga dapat lebih mudah bertransaksi terhadap produk yang ditawarkan

secara langsung.

2. Menurut Swastha (2009), lokasi adalah tempat di mana suatu usaha atau

aktivitas usaha dilakukan. Faktor penting dalam pengembangan suatu usaha

adalah letak lokasi terhadap daerah perkotaan, cara pencapaian dan waktu

tempuh lokasi ketujuan. Faktor lokasi yang baik adalah relatif untuk setiap

jenis usaha yang berbeda.

3. Teori Lokasi dari August Losch dalam Afra (2013). Melihat persoalan dari sisi

permintaan (pasar), Losch mengatakan bahwa lokasi penjual sangat

berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Semakin jauh

dari tempat penjual, konsumen semakin enggan membeli karena biaya

transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin maha

2.2.1 Faktor Pemilihan Lokasi

Menurut Tjiptono (2011:117), ada beberapa faktor pemilihan tempat lokasi

yaitu:

1.Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana

transportasi umum

2.Visibilitas yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak

(71)

3.Lalu-lintas menyangkut dua pertimbangan utama :

a.Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang besar terhadap

terjadinya dorongan pembelian (impulse buying) yaitu keputusan pembelian

yang seringkali terjadi spontan

b.Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa menjadi hambatan

4.Tempat pakir yang luas, nyaman dan aman baik untuk kendaraan roda dua

maupun roda empat

5.Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha di

kemudian hari

6.Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan

2.2.2 Pembagian Lokasi Usaha

Menurut Purnomo (2010:298), masalah utama dalam lokasi usaha

adalah ukuran area yang digunakan dari lokasi usaha tersebut. Lokasi usaha

atau parkir dapat dibedakan menjadi tiga, yakni:

1.Parkir untuk karyawan produksi (manufacturing employee parkir)

2.Parkir untuk karyawan kantor

3.Parkir untuk tamu/relasi

2.3 Faktor-Faktor Yang Mendorong Keberhasilan usaha

Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha adalah:

1. Pengetahuan Kewirausahaan

Pengetahuan kewirausahaan adalah kemampuan seseorang untuk

menghasilkan sesuatu yang baru melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif,

sehingga dapat menciptakan ide-ide atau peluang dan dapat dimanfaatkan dengan

(72)

kewirausahaan. Materi kewirausahaan dapat disampaikan sesuai dengan

kurikulum yang ada. Kurikulum tersebut memasukan pendidikan kewirausahaan

yang mempelajari nilai, kemampuan dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan

berinovasi. Selain itu mutu pelajaran yang bersifat teori untuk meningkatkan

pengetahuan kewirausahaan atau dengan praktik langsung kelapangan usaha.

Dengan pengetahuan kewirausahaan yang diperoleh seseorang dari proses

pembelajaran melalui materi-materi pembelajaran maupun dari sumber lainnya

diharapkan dapat memberikan gambaran dan bekal mengenai kewirausahaan yang

nantinya dapat dijadikan bahan pertimbangan seseorang untuk menentukan masa

depan dan diharapkan dapat mendorong seseorang untuk minat berwirausaha.

2. Lokasi

Menurut Swastha (2009), lokasi adalah tempat di mana suatu usaha atau

aktivitas usaha dilakukan. Faktor penting dalam pengembangan suatu usaha

adalah letak lokasi terhadap daerah perkotaan, cara pencapaian dan waktu tempuh

lokasi ketujuan. Faktor lokasi yang baik adalah relatif untuk setiap jenis usaha

yang berbeda.

Faktor Pemilihan Lokasi Menurut Tjiptono (2011:117), ada beberapa faktor

pemilihan tempat lokasi yaitu:

1.Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana

transportasi umum

2.Visibilitas yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak

pandang normal

Gambar

GRAFIK HISTOGRAM UJI NORMALITAS
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Table 3.2 Instrument Skala
Tabel 3.3 Validasi Tiap Pernyataan
+7

Referensi

Dokumen terkait

48 ASRM ASURANSI RAMAYANA Tbk BSRE1 - BSR INDONESIA PT... BSRE1 - BSR

Nama website sesuai dengan nama folder yang anda gunakan pada saat mengcopy master slims ke dalam folder htdocs sebelum melakukan instalasi (saya menggunakan nama slims7full)..

Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Wahidatul Kistatuhu tentang penggunaan media program autoplay untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa kelas VII A

Apabioa sebuae baoop int dioetaiian pada massa yang meoaiuian geraian b oaiibaii seperti pada penjeoasan di atas dan seoembar iertas dijadiian sebagai strip ceart rec rder, maia

Dukungan sosial yang diberikan orangtua kepada anak diharapkan dapat menjadi sumbangan untuk membantu orangtua mengatasi perilaku anak menjadi easy temperament.. Metode penelitian

Berdasarkan nilai peserta didik di atas pada indikator 1 rasa percaya diri dalam pembelajaran matematika dan dalam menyelesaikan masalah matematika yang nilai rata-rata pretesnya

Saat karyawan dengan tipe kepribadian A menilai psychological contract breach terjadi di lingkungan kerja mereka, karyawan akan memberikan respon atau penilaian yang

Dari proses pelaksanaan, kelas eksperimen lah yang dapat meningkatkan kualitas belajar siswa, karena pada dasarnya siswa lah mencari sumber belajar mereka sendiri