• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

4.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas (pengetahuan kewiarausahaan dan lokasi) terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha). Data diolah secara statistik untuk keperluan

analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS.Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = α + b1X1 + b2X2+ e Dimana : Y = Keberhasilan Usaha X1 = Pengetahuan Kewirausahaan X2 = Lokasi α = Konstanta b1, b2 = Koefisien regresi e = Standar eror

Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini :

Tabel 4.11

Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 18.891 3.684 5.127 .000 Pengetahuan Kewirausahaan .446 .160 .315 2.780 .007 Lokasi .563 .190 .335 2.962 .004

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui pada kolom kedua (unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel pengetahuan kewirausahaan sebesar 0,446 nilai b2 variabel periklanan sebesar 0,563 dan nilai konstanta (a) adalah 18,891 maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = 18,891 + 0,446 X1 + 0,563 X2 + e

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Konstanta (a) = 18,891 ini menunjukkan bahwa jika variabel pengetahuan kewirausahaan dan lokasi dianggap konstan maka tingkat variabel keberhasilan usaha akan bernilai 18,891

2. Koefisien b1 (X1) = 0,446 menunjukkan bahwa jika pengetahuan kewirausahaan meningkat satu satuan maka nilai keberhasilan usaha meningkat sebesar 0,446 satuan.

3. Koefisien b2 (X2) = 0,563 menunjukkan bahwa jika lokasi meningkat satu satuan maka nilai keberhasilan usaha akan meningkat sebesar 0,563 satuan.

4.6 Pengujian Hipotesis

4.6.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau hubungan signifikan variabel bebas berupa pengetahuan kewirausahaan dan lokasi terhadap variabel terikat berupa keberhasilan usaha pada para pemilik usaha handphone Plaza Milenium Medan.

Tabel 4.12

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F) ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 390.684 2 195.342 18.192 .000a

Residual 805.316 75 10.738

Total 1196.000 77

a. Predictors: (Constant), Lokasi, Pengetahuan Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Tabel 4.12 diatas mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 18,192 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F-tabel pada tingkat kepercayaan

95% (α = 0,05) adalah 3,12. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu F

-hitung > F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa pengaruh variabel bebas (pengetahuan kewirausahaan dan lokasi) secara serempak adalah signifikan terhadap keberhasilan usaha.

4.6.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah pengetahuan kewirausahaan dan lokasi secara parsial atau masing-masing berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha pada para pemilik usaha handphone Plaza Milenium Medan.

Tabel 4.13

Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 18.891 3.684 5.127 .000 Pengetahuan Kewirausahaan .446 .160 .315 2.780 .007 Lokasi .563 .190 .335 2.962 .004

a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

1. Variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,007) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (2,780) lebih besar dibandingkan t-tabel (1,9921). 2. Variabel periklanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

keberhasilan usaha hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,004) lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (2,962) lebih besar dibandingkan t-tabel (1,9921).

4.6.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas (pengetahuan kewirausahaan dan lokasi) terhadap variabel terikat (keberhasilan usaha). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R2≥ 1).

Tabel 4.14

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .572a .327 .309 3.27682

a. Predictors: (Constant), Lokasi, Pengetahuan Kewirausahaan

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa :

1. Nilai R sebesar 0.572 sama dengan 57,2 % berarti hubungan antara variabel pengetahuan kewirausahaan dan lokasi terhadap keberhasilan usaha sebesar 57,2% artinya memiliki hubungan yang cukup erat 2. Nilai Adjusted R Square 0,309 berarti 30,9% keberhasilan usaha dapat di

jelaskan oleh pengetahuan kewirausahaan dan lokasi Sedangkan sisanya 69,1% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini seperti motivasi, efikasi diri, dan lain sebagainya

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Pengetahuan Kewirausahaan adalah segala sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi, baik yang

diperoleh secara langsung maupun tidak langsung. Pengetahuan Langsung diperoleh melalui suatu proses untuk mendapatkan pemahaman, pengetahuan serta pengalaman dalam menjalankan kegiatan bisnis nya. Pengetahuan kewirausaan proses yang harus dilalui seorang wirausaha atau (entrepreneur) dengan memadukan atau mengombinasikan peluang, sumber daya serta organisasi tempat entrepreneur melakukan kegiatan bisnis nya atau organisasi bisnis yang dimiliki nya. (Arafah 2010 : 20).

Berdasarkan hasil uji t-parsial, dapat disimpulkan bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Hal ini diketahui dari jawaban responden dengan pernyataan mengenai pengetahuan kewirausahaan yang mendapatkan respon setuju yang paling dominan (87,2% reponden) adalah “Saya mengetahui tanggung jawab saya sebagai seorang wirausaha”, hal ini menunjukan sebagian besar responden yang merupakan pemilik usaha handphone pada Plaza Milenium Medan menyadari peran dan fungsi mereka sebagai wirausaha dimana mereka bertanggung jawab dan mengatur segala bentuk kegiatan yang dijalankan oleh usahanya.

Pemilik usaha juga dapat dikatakan sebagai pemimpin bagi karyawannya. Sosok seorang pemimpin diharapkan mampu menjadi teladan bagi karyawan dan juga pengalaman-pengalaman yang telah dijalanin oleh seorang pempimpin diharapkan mampu memberikan solusi mengenai permasalahan yang sedang dihadapi sehingga keberhasilan suatu usaha dapat ditinggkatkan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Gusti Leni Afriani (2015),

dan Erfikas Widiyatnoto (2013) yang menyatakan bahwa pengetahuan kewiarausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

4.7.2 Pengaruh Lokasi Terhadap Keberhasilan Usaha

Menurut Kasmir (2011:140), lokasi adalah tempat melayani konsumen sehingga dapat lebih mudah bertransaksi terhadap produk yang ditawarkan secara langsung. Menurut Swastha (2009), lokasi adalah tempat di mana suatu usaha atau aktivitas usaha dilakukan. Faktor penting dalam pengembangan suatu usaha adalah letak lokasi terhadap daerah perkotaan, cara pencapaian dan waktu tempuh lokasi ketujuan. Faktor lokasi yang baik adalah relatif untuk setiap jenis usaha yang berbeda.

Berdasarkan hasil uji t-parsial, dapat disimpulkan bahwa variabel lokasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. Hal ini diketahui dari jawaban responden dengan pernyataan mengenai lokasi yang mendapatkan respon setuju yang paling dominan (87,1% reponden) adalah “Lokasi ini mudah untuk dijangkau sarana tranportasi umum” hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan Plaza Milenium merupakan lokasi usaha yang mudah untuk dijangkau oleh transportasi umum. Menurut Tjiptono (2011:117), ketika lokasi tersebut memiliki akses yang mudah untuk dijangkau maka lokasi tersebut dapat mendukung untuk meningkatkan keberhasilan usaha. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Eko Nur (2015), Ifrina Nurniha (2013), dan Heriyanto (2010) yang menyatakan bahwa lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait