UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
MENERAPKAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN MELALUI
PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS
X PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI
BATU DAN BETON DI SMK
NEGERI 1 BALIGE
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi S ebagian Dari Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh :
VERA YUNI A. SIMANGUNSONG
NIM. 5123311037
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
ABSTRAK
Vera Yuni A. Simangunsong. NIM 5123311037. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Mata Pelajaran Menerapka Ilmu Statika Dan Tegangan Melalui Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton Di SMK Negeri 1 Balige. Skripsi. Fakultas Teknik – Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan (MIST) pada kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktur Bangunan di Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Dan Beton SMK Negeri 1 Balige T.P. 2016/2017 yang berjumlah 32 siswa. Prosedur tindakan dikemas ke dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Pada siklus I mempelajari tentang Besaran Dan Satuan, Besaran Skalar Dan Vektor, Dan sistem Satuan SI. Pada siklus II mempelajari tentang Arah Gaya, Menguraikan Dan Menggabungkan Gaya Dan Hukum Newton.
Data penelitian diambil dari tes hasil belajar siswa. Hasil uji coba instrumen penelitian dari 25 soal pada siklus I terdapat 20 soal valid, uji tingkat kesukaran terdapat 16 soal mudah, 4 soal sedang dan tidak terdapat soal dalam katagori sukar, uji daya pembeda tes didapat 9 soal buruk, 10 soal cukup dan 1 soal baik, uji reliabilitas tes didapat 0,73 (Tinggi). Pada siklus II dari 25 soal diperoleh 21 soal valid, uji tingkat kesukaran terdapat 16 soal mudah, 5 soal sedang. Uji daya pembeda tes didapat 12 soal buruk, 5 soal cukup dan 4 soal baik, uji reliabilitas tes didapat 0,79 (tinggi). Penelitian dikatakan berhasil diukur berdasarkan rata-rata komulatif hasil belajar siswa memperoleh nilai minimal 75 dan tuntas secara klasikal jika seluruh kelas ≥ 75% siswanya tuntas.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran MIST Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktur Bangunan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 1 Balige Tuan T.P. 2016/2017. Selain itu dapat menimbulkan suasana belajar yang menyenangkan karena siswa aktif dan belajar untuk menemukan sendiri makna dari pembelajarannya.
ii
ABSTRACT
Vera Yuni A. Simangunsong. NIM 5123311037. Improving Learning Results Subjects to implementing Statics Science And Voltage Through Application Approach Contextual Teaching And Learning (CTL) Students of Class X Engineering Program Construction Stone And Concrete On SMK Negeri 1 Balige. Thesis. Faculty of Engineering – State University of Medan. 2016
This research is a classroom action research (PTK) aims to apply the model of learning that can improve learning outcomes subjects Applying Science Statics and Voltage (MIST) on the competence of the Basic Applying How to Develop Style In Structures in Class X Engineering Program Construction Stone And Concrete SMK Negeri 1 Balige TP 2016/2017 which amounted to 32 students. Procedures action packed into two cycles, each cycle consisting of two meetings. Each cycle consists of the planning stages (planning), action (acting), observation (observing) and reflection (reflecting). In the first cycle to learn about the magnitude and Units, Scalar and Vector Magnitude, And The SI unit system. In the second cycle to learn more about Directions Gaya, Outlines And Combining Style And Newton's Law.
Encode were taken from the test results of the students' learning. The trial results of research instruments of the 25 questions in the first cycle there are 20 questions are valid, the test difficulty level, there are 16 about an easy, four questions were and there are no problems in the category of difficulty, test distinguishing tests obtained 9 matter worse, 10 questions fairly and 1 question well, test the reliability of the test gained 0.73 (High). In the second cycle of about 25 was obtained 21 valid questions, test difficulty level, there are 16 easy questions, five questions were. Test distinguishing bad about the test obtained 12, 5 and 4 about the matter quite well, test the reliability of the test gained 0.79 (high). The study is successful is measured by the average cumulative result of learning students get a minimum of 75 and finished in the classical if the entire class of ≥ 75% of students complete.
Based on the results of this study concluded that with the implementation of contextual learning model can improve the student learning outcomes in Subjects MIST Applying Basic competence of How to Style In Class X Structures Engineering Program Construction Stone and Concrete in SMK Negeri 1 Balige Mr. T.P. 2016/2017. Moreover, it can cause learning fun for the students active and learn to find their own meaning of the learning.
Keywords: Learning Model Contextual Teaching and Learning (CTL)
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan kasihNya karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan Melalui Penerapan Pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas X Program Keahlian
Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 1 Balige”,
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tulisan ini terdapat
kekurangan dalam penulisan, isi dan penyampaiannya. Untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan perhatian,
dorongan, bimbingan, serta masukan dan saran yang sangat berharga
dalam penulisan skripsi ini.
2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik
UNIMED.
3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan UNIMED dan Pembimbing Akademi Penulis juga sebagai
dosen Narasumber dan Penguji.
4. Drs. Juanda Sianipar, M.Pd., Selaku dosen narasumber dan Penguji yang
telah memberikan banyak masukan.
5. Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd., Selaku dosen Penguji dan Sekretaris
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan UNIMED.
6. Bambang Hadibroto, ST., MT., M.Si Selaku dosen narasumber penulis.
7. Dr. Zulkifli Matondang, M. Si., selaku Ketua Prodi Jurusan Pendidikan
Teknik Bangunan UNIMED.
iv
9. Bapak H. Sinambela, S,.Pd selaku guru mata pelajaran Menerapkan Ilmu
Statika Dan Tegangan pada kelas X Konstruksi Batu dan Beton.
10.Guru dan Staf Pegawai di SMK N 1 Balige.
11.Kak Arnawaty, SE, yang memudahkan segala rusan surat menyurat.
12.Bapak dan Ibu Staf Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan.
13.Bapak dan Ibu Dosen yang membimbing saya selama perkuliahan.
14.Kel. Besar Op. Tama Simangunsong/br. Marpaung dan Kel.Besar Op.
Manongam Sitorus/br. Marpaung terimakasih buat doa-doanya.
Khususnya Kak Indah, Kak Yuni, bang Charlie, dan Best ku Risky yang
juga membantuku dalam penyelasaian skripsiku.
15.Teman-teman PTB 2012 Bernata, Dewi, Dharma, Dina, Denni, Donny,
Eco, Harna, Holong, Jefri, Maria,Martini, Murdiono, Nia,
Pahlawan,Petrus, Rahmat, Ricardo, Ridho,Roylando, Robi, Riris,Widya
dan yang lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
16. GO’S (Bang Ricky, Bang Roubin, Rahma dan Maria) dan adik-adikku
Lina, Gita dan Inra yang karena doa mereka aku semakin semangat.
17.Kakak dan Abang Stambuk yang selalu memberikan saran.
18.Teman-teman PPL 2015 di SMK N 1 Balige.
19.Terkhusus buat kedua orang tuaku L. Simangunsong A.Md dan R. Sitorus
semua ini karena dan buat Bapak dan Mama, juga buat Kakak Desi Widya
Tamauli Simangunsong S.Gz, Adikku Boby Andri Tua Simangunsong dan
Febiola Simangunsong yang selalu mendukungku, serta Alm. Tulang J.
Sitorus dan Nantulang R. Siagian yang merupakan bagian dari perjalanan
studiku.
20.Terimakasih buat berkat dan karunia yang Tuhan Yesus Kristus berikan
sehingga selama pengerjaan Skripsi ini saya selalu dimampukan, tetap
v
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Agustus 2016
Penulis,
vi DAFTAR ISI
ABSTRAK……..……….………. i
ABSTRACT..…..……….……… ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori ... 10
1. Hakikat Hasil Belajar MIST... 10
2. Hakikat Model Pembelajaran ... 14
a. Pengertian Pembelajaran ... 15
b. Karakteristik Model Pembelajaran ... 17
c. Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran ... 22
vii
C. Kerangka Konseptual / Berpikir ... 27
D. Pengajuan Hipotesis ... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 30
C. Jenis Penelitian ... 30
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 31
E. Rancangan Penelitian ... 32
F. Prosedur Penelitian... 34
G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 44
1. Tes ... 44
H. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 45
1. Validitas Tes ... 46
2. Indeks Kesukaran Tes ... 48
3. Daya Pembeda Tes ... 49
4. Uji Reliabilitas Butir Tes ... 51
I. Teknik Analisis Data ... 53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Siklus I ( Dua Pertemuan ) ... 55
1. Tahap Perencanaan ( Planning ) ... 55
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ( Acting ) ... 55
viii
4. Tahap Refleksi dan Perencanaan Ulang ( Replecting and
Replenning ) ... 63
B. Siklus II ( Dua Pertemuan ) ... 64
1. Tahap Perencanaan ( Planning ) ... 65
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ( Acting ) ... 65
3. Tahap Pengamatan ( Observing ) ... 72
4. Tahap Refleksi ( Replecting and Replenning ) ... 73
C. Pembahasan Penelitian ... 74
1. Hasil Belajar ... 74
2. Analisa Ketercapaian Hasil Belajar ... 75
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 78
B. Implikasi ... 78
C. Saran ... 80
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Menerapkan Ilmu Statika dan
Tegangan Kelas X Program Keahlian Teknik Batu dan Beton SMK
Negeri 1 Balige ……….………. 3
Tabel 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 37
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Uji Instrumen Siklus I ... 45
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Uji Instrumen Siklus II ... 45
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Tes ... 46
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Tes ... 53
Table 4.1 Rekapitulasi Hasil Postest Siswa Siklus I. ... 61
Table 4.2 Rekapitulasi Hasil Ketuntasan Postest Siswa Siklus I. ... 61
Table 4.3 Rekapitulasi Nilai Postest Siswa Siklus II. ... 70
Table 4.4 Rekapitulasi Hasil Ketuntasan Postest Siswa Siklus II. ... 71
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Tahap Penelitian Tindakan kelas ... 33
Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Klasikal Siswa siklus I. ... 61
Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar Individual Siswa siklus I. ... 62
Gambar 4.3 Histogra Hasil Belajar Klasikal Siswa Siklus II... 71
Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar Individual Siswa siklus II. ... 72
Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II... 73
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus ... 85
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 89
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 104
4. Naskah Pembelajaran Siklus I ... 117
5. Naskah Pembelajaran Siklus II ... 137
6. Tes Hasil Belajar Siklus I... 150
7. Kunci Jawaban Siklus I ... 154
8. Tes Hasil Belajar Siklus II ... 156
9. Kunci Jawaban Siklus II ... 161
10.Lembar Jawaban Siklus I ... 163
11.Lembar Jawaban Siklus II ... 164
12.Perhitungan Validitas siklus I ... 165
13.Perhitungan Validitas siklus II ... 166
14.Perhitungan Reabilitas Siklus I ... 167
15.Perhitungan Reabilitas Siklus II ... 168
16.Perhitungan Taraf Kesukaran Siklus I ... 169
17.Perhitungan Taraf Kesukaran Siklus II ... 170
18.Perhitungan Daya Pembeda Siklus I ... 171
19.Perhitungan Daya Pembeda Siklus II ... 172
20.Lember Nilai Hasil Tes Siswa Siklus I. ... 173
21.Lembar Nilai Hasil Tes Siswa Siklus II. ... 174
22.Lembar Perbandingan Siklus I dan Siklus II ... 175
1 BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan
generasi suatu bangsa. Sebab majunya suatu bangsa adalah dari generasi muda
yang mempunyai ilmu dan pendidikan tinggi. Indonesia merupakan salah satu
bangsa yang menaruh harapan besar terhadap pendidikan dalam perkembangan
masa depan bangsa ini, karena dari sanalah generasi muda yang menjadi harapan
bangsa sebagai generasi penerus demi kemajuan bangsa ini.
Jurusan Teknik Bangunan program kejuruan Teknik Konstruksi Batu dan
Beton merupakan salah satu bagian dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
SMK menghasilkan peserta didik yang terampil dan berkualitas sesuai dengan
bidangnya. Lulusan SMK Jurusan Teknik Bangunan program keahlian Konstruksi
Batu dan Beton diharuskan untuk menguasai teori maupun praktek, sehingga
mampu terjun kedunia industri. Dalam meningkatkan kualitas lulusannya, SMK
Negeri 1 Balige memiliki lima faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar
disekolah yaitu: pendidik, siswa, tujuan, alat dan lingkungan. Siswa merupakan
bagian dari faktor tersebut. Kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan
pengetahuan siswa tentang kompetensi dasar menerapkan cara menyusun gaya
dan menguraikan gaya, dan materi pokonya konsep besaran dan satuan, defenisi
gaya, menguraikan dan menggabungkan serta hukum newton. Karena siswa
Jurusan Teknik Bangunan itu dituntut untuk memahami bagaimana cara
2
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti sewaktu mengikuti PPL
(Program Pengalaman Lapangan) tahun 2015 di SMK Negeri 1 Balige, bahwa
siswa menganggap mata pelajaran Menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan
(MIST) ini sangat sulit dan sangat membosankan, sehingga minat siswa untuk
belajar MIST sangat kurang. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang masih
berpusat pada guru, dimana pembelajaran yang digunakan masih bersifat ceramah,
tidak bervariasi, dan sangat monoton. Siswa juga tidak berusaha untuk mencari
sumber belajar lain dan tidak memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang
untuk mencari sumber belajar lainnya. Dan juga kurangnya diskusi antar siswa
dengan siswa, guru dengan siswa menjadi salah satu penyebab dimana minat
siswa untuk belajar MIST sangat kurang. Proses pembelajaran yang berlangsung
di sekolah hanya satu arah, dimana guru sebagai pemberi informasi aktif kepada
siswa. Proses pembelajaran ceramah tidak memberikan waktu kepada siswa untuk
berdiskusi dengan siswa lain, dan juga diskusi dengan guru itu sendiri, hal ini
dapat dilihat dari nilai hasil ujian harian siswa yang masih tergolong rendah.
Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar tersebut, maka perlu diterapkan suatu
model pembelajaran yang bisa meningkatkan minat belajar siswa sehingga
3
Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan Kelas X Program Keahlian Teknik Batu dan Beton
Tahun Ajaran
Interval Nilai Jumlah Siswa Fo (Orang)
Sumber: Ulangan Harian Mata Pelajaran Menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Batu dan Beton SMK Negeri 1 Balige.
Dari tabel ulangan harian yang diberikan oleh guru mata pelajaran MIST
di atas menunjukkan hasil belajar siswa kelas X Program Keahlian Batu dan
Beton SMK Negeri 1 Balige Tahun Pelajaran 2014/2015 belum optimal. Dapat
disimpulkan penulis berdasarkan Ketuntasan Kriteria Minimum (KKM) yang
ditetapkan di SMK Negeri 1 adalah 75. Pada nilai rata-rata ulangan harian 20%
siswa dikategorikan tidak kompeten, 68% siswa dikategorikan cukup kompeten,
12% dikategorikan kompeten dan 0% dikategorikan sangat kompeten. Pada tahun
4
kompeten, 62,07% dikategorikan cukup kompeten, 13,79% dikategorikan
kompeten dan 3,45% dikategorikan sangat kompeten. Pada tahun 2012/2013 nilai
tara-rata ulangan harian terdapat 16,67% dikategorikan tidak kompeten, 62,5%
siswa dikategorikan cukup kompeten, 20,83 dikategorikan kompeten dan 0
dikategorikan sangat kompeten.
Berdasarkan hasil ulangan harian MIST kelas X Program Keahlian
Teknik Batu dan Beton SMK Negeri 1 Balige diatas menjadi bukti bahwa hasil
belajar MIST kelas X belum optimal atau tergolong rendah. Rendahnya hasil
belajar siswa diakibatkan oleh beberapa faktor yakni faktor dari diri siswa, dan
faktor dari luar diri siswa tersebut. Adapun faktor dari luar diri siswa adalah
proses mengajar guru. Sesuai observasi penulis dalam proses mengajar guru
cenderung hanya menggunakan metode ceramah, menuliskan materi di papan tulis
dan memberikan tugas yang dikerjakan di rumah.
Dari cara mengajar tersebut siswa hanya berpartisipasi sebagai pendengar,
dan mencatat materi yang ada di papan tulis. Proses pembelajaran ini merupakan
jenis pendekatan yang berpusat pada guru (teacher centered approaches).
Sementara itu mata pelajaran MIST merupakan golongan mata pelajaran
produktif, siswa dituntut untuk memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan dalam berhitung yang dapat dicapai dengan kecenderungan siswa
untuk aktif dalam bertanya, pengerjaan soal baik secara diskusi maupun individu,
dan mengerjakan tugas.
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi
5
untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan
situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya
dalam kehidupan mereka.
Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kita pahami. Pertama, CTL
menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya
proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses
belajar dalam konteks CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima
pelajaran, akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran.
Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara
materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut
untuk dapat mengangkap hubungan antara pengalaman belajar disekolah dengan
kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan
matri yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu
akan bermakna secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan
tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan.
Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami
materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat
mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran dalam
konteks CTL bukan untuk ditumpuk di otak dan kemudian di lupakan, akan tetapi
sebagai bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata.
Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi penggunaan
6
diharapkan dapat menggunakan alat-alat atau perlengkapan tersebut secara efektif
dan efisien dalam pembelajaran di kelas. Tapi sisi lain, pengajar juga diisyaratkan
untuk menggunakan berbagai alat-alat yang murah, efisien, mampu memiliki
sekolah, baik yang dibuat sendiri oleh pengajar, maupun alat-alat kompensional
yang sudah tersedia dan dimiliki sekolah. Tetapi juga tidak menolak kemungkinan
menggunakan alat-alat yang sesuai dengan tuntutan perkembangan kemajuan
teknologi dalam pembelajaran. Oleh karena itu, pengajar dituntut untuk selalu
mengembangkan diri sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peneliti tertarik meneliti kembali
CTL pada pelajaran MIST terutama pada pokok bahasan pokok bahasan
perhitungan reaksi, momen gaya lintang, menggambar bidang momen gaya
lintang beban terbagi merata. Maka dengan demikian peneliti melakukan
penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan Melalui Penerapan Pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas X Program
Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 1 Balige”
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis mengidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar MIST siswa kelas X Program Keahlian Teknik Batu dan
7
2. Guru cenderung hanya menggunakan metode ceramah, menuliskan
materi di papan tulis, dan memberikan tugas yang akan dikerjakan di
rumah.
3. Terbatasnya sumber belajar yang digunakan dan tidak adanya kemauan
siswa dalam mencari sumber belajar lainnya.
4. Proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan yang berpusat
pada guru (teacher centered approaches)
5. Guru belum menggunakan model pembelajaran CTL pada mata
pelajaran MIST siswa kelas X Program Keahlian Teknik Batu dan
Beton SMK Negeri 1 Balige
C.Batasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah pada pelajaran MIST dan
keterbatasan peneliti, maka penelitian ini dibatasai pada upaya peningkatan hasil
belajar mata pelajaran MIST Pada Kompetensi Dasar Menerapkan Cara
Menyusun Gaya dan Menguraikan Gaya dengan Materi pokok Konsep Besaran
dan Satuan, Defenisi Gaya, Menguraikan dan Menggabungkan Gaya serta Hukum
Newton di kelas X program keahlian Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 1
8
D.Rumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penilitian ini adalah:
“Apakah model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran MIST di kelas X program keahlian Konstruksi Batu dan
Beton di SMK Negeri 1 Balige?
E.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, adapun yang menjadi tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan model
pembelajaran CTL Pada Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya
dan Menguraikan Gaya dengan Materi pokok Konsep Besaran dan Satuan,
Defenisi Gaya, Menguraikan dan Menggabungkan Gaya serta Hukum Newton di
kelas X program keahlian Konstruksi Batu dan Beton di SMK Negeri 1 Balige.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:
1. Bagi siswa
Untuk meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran dan
meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat saat diskusi
berlangsung serta melatih siswa untuk bekerja sama, sehingga siswa tidak
merasa bosan selama pembelajaran.
9
Dapat dijadikan sebagai metode pengajaran alternatif, sehingga keterlibatan
siswa selama proses pembelajaran dapat meningkat dan siswa menjadi
termotivasi dalam belajar.
3. Bagi peneliti
Untuk refrensi bagi peneliti dalam melakukan penelitian yang relevan
78
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran MIST Siswa Kelas X Program Keahlian
Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 1 Balige. Hal ini dapat
dilihat dari data hasil belajar siswa dengan membandingkan antara Siklus
I dan II, pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa 75 dengan
presentase ketuntasan 68,75%. Dan pada pertemuan kedua nilai rata-rata
hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu 83 dengan presentase
ketuntasan 84,38%.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif
antara model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar mata pelajaran MIST
pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK
Negeri 1 Balige. Setelah dilaksanakanya proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran CTL dengan menerapkan tujuh komponen
utama CTL yaitu kontrutivisme, inquiry, bertanya, masyarakat belajar,
pemodelan, refleksi, penilaian sebenarnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa
79
MIST pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan
Beton SMK Negeri 1 Balige. Hal ini dapat menjadi bukti bahwa model
pembelajaran CTL dapat diterapkan pada mata pelajaran MIST, terutama untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
Penggunaan model pembelajaran CTL sangat tepat dalam meningkatkan
hasil belajar dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran CTL mengajak
dan membawa siswa akan lebih aktif, bersemangat dalam menggali
kemampuan sendiri, menumbuhkan rasa kepercayaan diri dengan kemampuan
yang dimiliki, bertanya, berdiskusi, menganalisis dan mampu menyelesaikan
tugas tepat waktu dalam mengikuti proses pembelajaran.
Hubungan antara model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar pada
mata pelajaran MIST berpengaruh secara sangat signifikan. Apabila model
pembelajaran CTL diterapkan dalam pembelajaran dikelas siswa antusias untuk
mengikuti kegiatan belajar-mengajar, aktif dalam mengajukan pertanyaan
kepada guru mata pelajaran, aktif dalam memberi jawaban dari pertanyaan
guru mengenai meteri yang diajarkan, antusias dalam memberikan pendapat,
dan aktif dalam diskusi kelompok. Hasil penelitian membuktikan bahwa model
pembelajaran CTL memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil
belajar MIST, terlihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa.
Keterlibatan semua aspek pendukung baik itu guru, siswa, sarana
maupun prasarana sangan berperan demi tecapainya kegiatan pembelajaran ini.
Keterlibatan guru sangat diperlukan karena guru yang menjalankan proses
80
model CTL dengan menjalankan 7 komponen utama CTL yaitu
mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih
bermakna dengan cara bekerja sendiri dan menemukan sendiri pengetahuan
dan keterampilan baru, menjalankan sejauh mungkin kegiatan inkuiry untuk
semua topik yang diajarkan, mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui
memunculkan pertanyaan – pertanyaan, menciptakan masyarakat belajar,
menghadirkan model sebagai contoh dengan melibatkan siswa, melakukan
kegiatan refleksi, dan melakukan penilaian secara objektif pada akhir
pertemuan.
C. Saran
Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka
peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi sekolah, maka
diharapkan mendukung pelaksanaan secara berkesinambungan sebagai
referensi yang dapat digunakan oleh guru mata pelajaran lain.
2. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan model
pembelajaran CTL ini sebagai suatu alternatif yang diterapkan didalam
kelas dalam mata pelajaran MIST untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Guru diharapkan mampu menjadi fasilitator yang terus-menerus
membimbing siswa dalam membangun sendiri pengetahuan dalam
81
4. Dalam kegiatan pembelajalan dengan menggunakan model pembelajaran
CTL hal terpenting diharapkan guru harus mampu mengaplikasikan materi
dengan dunia nyata siswa untuk membantu siswa mampu menjawab soal
83
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2011). Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati. 2013, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ellsyah, S. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kontextual Teaching and Learning (CTL) Pada Kompetensi Menguasai Teori Dasar Elektronika Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Audio Vidio SMK Negri Percut Sei Tuan. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negri Medan. Medan.
Hajar, Siti. (2008). Penerapan Model Pembelajarn Kontextual Teaching and Learning ( CTL ) Pada Pembelajaran Ekosistem Darat dan Perairan Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekitar di Kelas X SMA Negri 1 Binjai. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negri Medan. Medan.
Hastia L, Eka. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Dasar Kompetensi Kejuruan ( DKK ) di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Stabat T.P 2010/2011. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negri Medan. Medan.
Jonson. (2006). Contextual Teaching and Learning menjadikan kegiatan belajar mengajar mengasikkan dan bermakna. Bandung: Mizan Learning Center.
Purwanto,(2009), Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Rusman. (2012). Model – Model Pembelajaran : Mengembangkan Propesi Guru.
Jakarta: Rajawali Pers.
Sani, Ridwan Abdullah. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina ( 2014 ). Strategi Pembelajaran : Berorientsi Standar Proses pendidikan . Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sujdana, N. (1998). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
84
Uno, Hamzah. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Anisa. (2009). Kelebihan Pembelajaran CTL. [ Online ]. Tersedia:
http://www.sekolahdasar.net/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan-pembelajaran. html [ diakses 04 Maret 2016]
Dzaki. (2009). Kelemahan Pembelajaran CTL. [ Online ]. Tersedia:
http//www.sekolahdasar.net/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan-pembelajaran. html [ diakses 04 Maret 2016 ]
Syamsuddin, M.R. (2012). Statika Bangunan. [ Online ]. Tersedia: