EKSISTENSI PASAR ULAR SEBAGAI TEMPAT JUAL BELI
BARANG BEKAS DI KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
SIDDIQ ILHAM NIM 3133122050
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
i
ABSTRAK
Siddiq Ilham. Nim 3133122050. Eksistensi Pasar Ular Sebagai Tempat Jual Beli Barang Bekas Di Kota Medan. Jurusan Pendidikan Antropologi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan Pasar Ular mulai dari awal berdirinya hingga sampai saat ini, sejarah Pasar Ular, alasan konsumen berkunjung dan berbelanja, serta hal-hal yang mempengaruhi Pasar Ular terus eksis sampai saat ini. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat deskripsi. Tehnik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah dengan melakukan observasi (pengamatan) non partisipasi, tujuannya untuk mengamati keadaan serta aktifitas yang terjadi di Pasar Ular. Selanjutnya dengan wawancara, tujuannya untuk mengetahui bagaimana keadaan Pasar Ular mulai dari awal berdiri hingga sampai saat ini. Tehnik pengumpulan data selanjutnya yaitu dokumentasi serta studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan Pasar Ular mula-mula berawal sekitar pada tahun 1990-an yang diawali oleh beberapa orang yang berdagang barang bekas berupa besi-besi bekas. kemudian nama Pasar Ular itu sendiri didasarkan atas perilaku para pedagang yang pada awal berdagang bersikap licik dan tidak jujur dan kemudian masyarakat melabeli kata ular atas perilaku mereka yang licik dan tidak jujur dalam berdagang tersebut. Walaupun demikian Pasar itu tetap ramai dikunjungi oleh pembeli ataupun konsumen. Lokasi Pasar Ular berada di Jalan Soetomo Medan. Pasar ini mulai berkembang dan ramai setelah terjadinya krisis moneter yang terjadi di Indonesia. Adapun barang-barang yang diperjual belikan di Pasar Ular ini merupakan barang-barang bekas yang harganya relatif murah walaupun tidak semua barang harganya murah, tetapi kebanyakan barang-barang yang diperjual belikan lebih murah dibandingkan dengan yang ada di Pasar-pasar lain. Adapun alasan para pembeli atau konsumen berkunjung dan berbelanja di Pasar Ular dikarenakan barang-barang yang mereka perjual-belikan relatif murah. Selain harganya yang relatif murah, barang yang diperjual-belikan begitu beragam serta letaknya strategis merupakan faktor pendukung Pasar ini masih eksis sampai saat ini.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Pasar merupakan sebuah wadah ataupun tempat terjadinya interaksi antara
individu (penjual) dengan individu (pembeli) guna bertujuan untuk memenuhi
kehidupan hari. Adanya Pasar tidak terlepas dari tuntutan kehidupan
sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan yang dianggap perlu untuk dipenuhi. Selain itu,
Pasar juga dijadikan sebagai tempat mata pencaharian, terutama bagi orang-orang
yang memiliki modal dengan mendirikan usaha sesuai dengan tuntutan para
konsumen. Hal ini menjadikan sebuah peluang bagi para penjual dengan melihat
situasi, bahwa barang atau benda seperti apa yang menjadi keinginan para
konsumen untuk dikonsumsi sehari-hari.
Adapun di Kota Medan, terdapat beberapa Pasar yang dijadikan sebagai
tempat bagi para penduduk untuk membeli barang guna memenuhi kebutuhan
hidupnya diantaranya seperti Pasar Petisah, Pasar Sambu, Pasar Melati, dan masih
banyak yang lainnya. Bagi para penduduk yang ingin membeli barang berupa
kebutuhan sandang atau pakaian, Pasar Petisah, Pasar Sambu dan Pasar Melati
menjadi tempat yang bisa dijadikan pilihan untuk mendapatkan barang yang
berupa pakaian. Pasar tersebut menjadi tempat penjualan pakaian-pakaian yang
diperuntukkan bagi semua kalangan umur dan juga terdapat bermacam-macam
jenis pakaian tergantung dari keinginan pembeli.
Selain Pasar yang telah disebutkan sebelumnya, ada sebuah Pasar yang
2
hewan berupa ular. Melainkan sebutan Pasar Ular itu sendiri pada dasarnya
berawal dari kata ular yang dalam bahasa keseharian di Kota Medan adalah orang
yang suka membohongi dan cenderung licik. Ular itu sendiri merupakan sebuah
hewan yang terkenal dengan kelicikannya. Kelicikannya dapat dlihat ketika ular
bertarung melawan mangsanya. Sehingga sebutan ular sering disematkan pada
orang-orang licik. Jadi pengertian Pasar Ular itu adalah Pasar yang
memperjual-belikan barang-barang bekas yang para penjualnya merupakan orang-orang yang
licik, dalam artian pandai mengolah kata dengan menawarkan barang-barangnya
untuk menarik minat para pembeli walaupun penawaran dengan perkataannya
tersebut belum tentu benar.
Adapun lokasi yang digunakan para pedagang Pasar Ular adalah Pinggiran
Jalan Soetomo Medan. Tempat ini sudah menjadi tempat para pedagang
barang-barang bekas pada waktu itu tahun 1990-an. Lokasi Pasar Ular tersebut
berdekatan dengan Pusat Pasar Kota Medan. Hal ini menjadi keuntungan
tersendiri bagi para pedagang di Pasar Ular karena begitu strategis. Hanya dengan
bermodalkan lapak dan barang-barang bekas serta harga barang-barang yang
begitu murah, membuat Pasar Ular bisa terus bertahan bahkan bersaing hingga
saat ini walau berdekatan dengan Pusat Pasar Kota Medan.
Pasar yang terletak di Jalan Soetomo Medan ini merupakan Pasar yang
terkenal sebagai tempat penjualan barang bekas baik itu berupa
barang-barang elektronik, perlengkapan rumah tangga dan barang-barang-barang-barang bekas lainnya.
Namun jika dilihat dari barang yang diperjual-belikan merupakan
3
lagi untuk dipergunakan. Pasar tersebut berada di pinggiran Jalan Soetomo
Medan, yang jika dilihat sebenarnya sudah mengganggu kenyamanan buat para
pejalan kaki.
Atas situasi dan kondisi yang dapat dikatakan sebagai pasar yang diberi
label negatif seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tetap saja Pasar ini terus
eksis dan bahkan para pembeli yang datang itu tidak sedikit. Para pembeli yang
merupakan penduduk Kota Medan tentu sudah tahu arti dari Pasar Ular tersebut,
tetapi itu tidak menurunkan minat para pembeli untuk datang dan membeli
barang-barang bekas di Pasar ular itu.
Awal mula Pasar tersebut berawal pada tahun 1990-an yang beberapa
orang memperjual-belikan barang-barang bekas mereka di pinggiran Jalan
Soetomo Medan. Kemudian hari demi hari semakin bertambah banyak pedagang
yang berdagang di Pasar tersebut, dan bertambah banyak pulalah barang bekas
yang diperjual-belikan. Pasar ini terus eksis dikarenakan antusias warga terhadap
barang dagangan mereka, walaupun secara kualitas tidak begitu baik, namun
harga barang yg mereka perjual-belikan begitu murah. Hal ini lah yang membuat
Pasar Ular tersebut masih eksis hingga sampai saat ini. Adapun kedepannya Pasar
Ular tersebut diprediksikan tetap terus ada karena segmentasi Pasar mereka
sangatlah mendukung bagi masarakat yang berada pada golongan menengah
kebawah. Namun apabila kemudian hari kebijakan pemerintah menginginkan
terjadinya tata kelola Kota yang baik, kemungkinan besar Pasar Ular akan digusur
dikarenakan Pasar Ular ini telah membuat terjadinya tata Kota yang tidak baik dan
4
Harapan sebuah Pasar tentunya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
hidup masarakat. Kenyataan yang terlihat di Pasar Ular banyak masyarakat yang
datang dan membeli barang yang mereka perlukan. Hal itu dikarenakan Pasar
tersebut menjualkan barang-barang dagangan dengan harga yang murah,
walaupun kualitasnya tidak terlalu baik.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan melihat kondisi yang seperti
ini, penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul “Eksistensi Pasar Ular
Sebagai Tempat Jual Beli Barang Bekas Di Kota Medan’’.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis
mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Faktor yang melatar belakangi berdirinya Pasar Ular tersebut.
2. Faktor yang mempengaruhi para pedagang menjual barang-barang bekas
di Pasar Ular.
3. Berbagai macam barang bekas diperjual-belikan di Pasar Ular.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi eksistensi Pasar Ular Medan sebagai
tempat jual beli barang-barang bekas di Kota Medan.
5. Faktor yang mempengaruhi pembeli ingin membeli barang di Pasar Ular
Medan.
5
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulisan ini dibatasi untuk
mengetahui “Eksistensi Pasar Ular Medan Sebagai Tempat Jual Beli Barang
Bekas Di Kota Medan’’
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan yang telah dipaparkan di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah Pasar Ular ?
2. Bagaimana keberadaan Pasar Ular dari mulai awal berdirinya hingga
sampai saat ini ?
3. Apa alasan konsumen untuk berkunjung dan berbelanja di Pasar Ular ?
4. Mengapa Pasar Ular tersebut masih eksis sampai saat ini?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, adapun
tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui sejarah Pasar Ular.
2. Untuk mengetahui keberadaan Pasar Ular dari mulai awal berdirinya
hingga sampai saat ini.
3. Untuk mengetahui alasan konsumen berkunjung dan berbelanja di Pasar
Ular.
6
1.6 Manfaat Penelitian
Atas tercapainya tujuan penelitian di atas maka hasil penelitian ini
diharapkan bermanfaat sebagai :
1.6.1 Manfaat Teoritis
1. Bagi penulis, mendapat informasi serta gambaran terhadap Pasar Ular
tersebut dan menjawab rasa penasaran terhadap eksistensi Pasar yang
dilabeli dengan nama yang negatif, tetapi tetap berdiri hingga saat ini.
1.6.2 Manfaat Praktis
1. Bagi pembaca, memberikan informasi tentang Pasar yang seperti apa yang
baik untuk dikunjungi
2. Bagi pengembangan ilmu sosiologi, terutama di kajian sosiologi ekonomi.
Dapat melihat bagaimana eksistensi sebuah Pasar yang dilabeli oleh
58 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pembahasan mengenai eksistensi Pasar Ular sebagai tempat jual beli
barang bekas di Kota Medan dapat ditarik beberapa kesimpulan seperti.
1. Sejarah Pasar Ular berawal pada sekitar tahun 1990-an yang di awali oleh
beberapa orang yang berjualan barang bekas berupa besi-besi bekas. Nama
Pasar Ular itu sendiri berasal dari para pedagang yang berdagang di Pasar
tersebut, memiliki sifat yang licik dan tidak jujur. Sehingga atas dasar
perilaku mereka dalam berdagang tersebut, membuat masyarakat memberi
label ataupun julukan kepada para pedagang dengan kata ular dan
berujung menjadi nama Pasar tersebut yaitu Pasar ular
2. Keberadaan Pasar Ular sudah ada sekitar tahun 1990-an. Letak dari pasar
ini berada di Jalan Soetomo Medan. Kemudian barang-barang yang
diperjual belikan begitu beragam dan harganya yang relatif murah,
walaupun tidak semua barang harganya murah, tetapi kebanyakan
barang-barang yang diperjual belikan lebih murah dibandingkan dengan
Pasar-pasar lain. Adapun perkembangan Pasar Ular diawali pada saat setelah
terjadinya krisis moneter yaitu sekitar tahun 2000. Para pedagang yang
berdagang di Pasar ular merupakan orang-orang yang datang dari berbagai
59
3. Alasan para pengunjung yang datang ke Pasar Ular dikarenakan
barang-barang yang diperjual-belikan begitu murah. Sehingga dengan keadaan
ekonomi masyarakat Kota Medan yang mayoritas masih berada pada
keadaan ekonomi yang menengah ke bawah, membuat para pembeli
berkunjung dan berbelanja ke Pasar Ular tersebut dikarenakan harganya
yang begitu murah.
4. Kemudian adapun keadaan Pasar Ular masih eksis sampai saat ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain yaitu, harga yang begitu
murah, barang yang diperjual-belikan beragam, dan letaknya yang
strategis.
5.2 Saran
Eksistensi Pasar Ular terlihat akan terus terlihat keberadaannya setelah
melihat pengaruh dari para pengunjung yang antusias terhadap barang-barang
yang diperjual belikan. Menurut penulis yang menjadi saran terhadap pembahasan
ini yaitu :
1. Keberadaan mereka yang pada dasarnya tidak memiliki izin, namun tetap
bisa berjualan. Penulis melihat bahwa perlunya kebijakan pemerintah
yang sesuai terhadap hal ini, Karena menjadikan sebuah dilematis yaitu
disatu sisi lokasi tersebut merupakan tempat pejalan kaki dan
menghambat para pejalan kaki akibat dari para pedagang yang berjualan.
Namun disisi lain apabila digusur akan menghilangkan pekerjaan para
60
lebih menekankan kebijakan pemerintah terhadap hal ini. Kebijakan yang
dapat saling menguntungkan, dengan tidak menghilangkan pekerjaan para
si pedagang tersebut.
2. Bagi para pembeli yang datang ke Pasar Ular. Penulis menyarankan
kepada para pembeli yang datang ke Pasar Ular agar lebih berhati-hati
ketika ingin membeli suatu barang. Cermat dalam memilih serta pandai
dalam melihat barang yang ingin dibeli, agar tidak kecewa setelah
DAFTAR PUSTAKA SUMBER BUKU
Abidin, Zainal, 2009. Filsafat manusia : memahami manusia melalui filsafat. Bandung : Remaja rosdakarya
Alwi dkk. 2005. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta : Balai pustaka.
Creswell, J.W. 2009, Research design : qualitative, quantitative and mixed methods approaches. Thousand oaks : Pearson.
Damanik, Erond. 2015. Karya tulis ilmiah. Medan : Simetri publisher.
Etzioni, Amitai. 1982. Organisasi-organisasi modern. Jakarta : UI Press.
Iskandar. 2009. Metode penelitian kualitatif. Jakarta : Gedung persada.
Koentjaraningrat. 1989. Pengantar antropologi. Jakarta : Aksara baru.
Moleong, Lexy, J. 2006. Metode penelitian kualitatif. Bandung : Rosdakarya Oofsset.
Narwoko. 2004. Sosiologi : Teks pengantar dan terapan. Jakarta : Prenada media grup
Ritzer, George dan Goodman Douglas J. 2007. Teori sosiologi modern. Jakarta : Kencana media grup.
Setiadi, Nugroho J. 2013. Perilaku konsumen. Jakarta : Kencana Prenada media Grup.
Soekanto, Soerjono. 1982, Sosiologi suatu pengantar. Jakarta : CV. Rajawali.
Sunarto, Kamanto. 2000. Pengantar sosiologi. Jakarta : Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sugiono. 2009. Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, R&D). Bandung : Alfabeta.
Suharsini, Arikunto, 1996, prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, Jakarta : Rineka citra.
SUMBER SKRIPSI
Verany, Irma Ries. 2014. Eksistensi Pedagang Rujak Simpang Jodoh Di Pasar 7 Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Medan : Universitas Negeri Medan
SUMBER TESIS
Silitonga, Betty Carolina. 2013. Perkembangan Pusat Pasar Medan Tahun 1970-2013. Medan : Universitas Negeri Medan
SUMBER INTERNET
http://widdy.weebly.com/blog/sekilas-tentang-teori-labelling ( Diakses pada 2 Maret 2017 Pukul 19 : 47 WIB )
http://news.okezone.com/read/2010/07/12/340/351850/berburu-uang-kuno-di-pasar-ular-medan ( Diakses pada 2 Maret 2017 Pukul 19 : 54 WIB )