• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN KETEL UAP KAPASITAS UAP 216 KG / 3 JAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN KETEL UAP KAPASITAS UAP 216 KG / 3 JAM"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN KETEL UAP KAPASITAS

UAP 216 KG / 3 JAM

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada

Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana (S-1) Teknik Mesin

Disusun Oleh :

MOH. MIRZA HALIM MUHTADIN NIM : 201110120311096

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrahim

Alhamdulillah, puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga dan sahabatnya

Penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak, kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan Tugas Akhir ini, baik berupa dorongan moril maupun materil, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang tak terhingga karena penulis yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini. Disamping itu, izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Kedua orang tua penulis yang tercinta, Ayahanda Moh Asj’ari dan ibunda

Mutmainah serta kakak Moh Faizul Umam yang dengan segala pengorbanannya tidak akan pernah penulis lupakan atas jasa-jasa meeka. Doa restu, nasihat dan petunjuk dari mereka kiranya merupakan dorongan moril yang paling efektif bagi kelanjutan study penulis saat ini.

2. Ketua Jurusan Teknik Mesin Bapak Ir. Daryono, MT dan sekertaris Jurusan Bapak Budiono S,si MT beserta seluruh staffnya.

(7)

4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Teknik/Teknik Mesin yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, semoga Bapak dan Ibu dosen selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT, sehingga ilmu yang diajarkan bermanfaat dikemudian hari.

5. Teman-teman seperjuangan Jurusan Teknik Mesin yang telah memberikan bantuan dan motivasinya terutama teman- teman seangkatan 2011.

6. Teman-teman satu daerah dan satu kontrakan yang telah mendukung untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Terimakasih banyak atas semua do’a dan dukungannya buat penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam menysun Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya tulisan Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak-pihak lain umumnya.

Malang, 20 Januari 2016 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL... i

POSTER... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR ASISTENSI/KONSULTASI ... iv

SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ... v

ABSTRAKSI INDONESIA ... vi

ABSTRAKSI ENGLISH ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 LatarBelakang ... 1

1.2 Rumusan masalah ... 3

1.3 Tujuan perancangan ... 4

1.4 Manfaat perancangan ... 4

1.5 Batasan masalah... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Pembuatan kerupuk ... 6

2.2 Pengertian dan prinsip kerja ketel uap (Boiler) ... 6

2.3 ASME (American Society of Mechanical Engineering) ... 7

2.4 Klasifikasi ketel uap... 8

2.4.1 Klasifikasi ketel uap menurut desain ... 9

2.4.2 Klasifikasi ketel uap menurut material yang digunakan... 10

2.4.3 Klasifikasi ketel uap menurut kegunaan ... 10

2.4.4 Klasifikasi ketel uap menurut tube type (tipe pipa) ... 11

2.5 Bagian-bagian ketel uap ... 13

2.5.1 Badan ketel uap (Boiler) ... 13

2.5.2 Pipa api (Fire tube) ... 14

2.5.3 Tubesheet ... 15

(9)

2.5.5 Ruang bakar (Furnace) ... 17

2.6 Uap... 17

2.7 Proses pembentukan uap... 18

2.8 Perpindahan panas pada ketel uap ... 20

2.9 Proses pengeringan ... 23

2.10Instrumen penunjang rancangan ketel uap... 28

2.10.1 Manometer (Pressure Gauge) ... 28

2.10.2 Thermometer... 28

2.10.3 Water level gauge ... 29

2.10.4 Safety valve... 30

2.10.5 Main steam valve ... 30

2.10.6 Blowdownd valve ... 31

BAB III METODE PERANCANGAN ... 32

3.1 Studi literature mengenai perancangan ketel uap ... 32

3.2 Tahap Perancangan ... 32

3.3 Konsep desain perancangan ... 33

3.4 Perhitungan ketel uap... 34

3.4.1 Heat transfer ... 34

3.4.2 Luasan pipa penyalur uap ... 35

3.4.3 Kapasitas uap ... 35

3.4.4 Kebutuhan kalor pada ketel uap... 35

3.4.5 Kebutuhan bahan bakar... 35

3.4.6 Kebutuhan supply air ... 35

3.4.7 Badan ketel uap (boiler)... 35

3.4.8 Pipa api... 36

3.4.9 Penopang pipa (tubesheet) ... 36

3.4.10 Jarak antar pipa (Ligament) ... 36

3.4.11 Ketebalan head... 36

3.5 Diagram alir perancangan ... 37

BAB IV PERHITUNGAN ... 38

(10)

4.1.1 Kebutuhan kalor... 38

4.1.2 Luasan pipa penyalur uap ... 40

4.1.3 Kapasitas uap ... 42

4.1.4 Kebutuhan kalor pada ketel uap... 43

4.1.5 Kebutuhan bahan bakar... 44

4.1.6 Kebutuhan supply air ... 45

4.2 Kontruksi Ketel uap ... 47

4.2.1 Perhitungan beban... 47

4.2.2 Volume ruang uap... 49

4.2.3 Tekanan air... 50

4.2.4 Badan ketel uap... 52

4.2.5 Tubesheet ... 54

4.2.6 Ligament ... 57

4.2.7 Pipa api (fire tube) ... 59

4.2.8 Ketebalan head... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

5.1 Kesimpulan ... 64

5.2 Saran ... 64

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Klasifikasi Ketel Uap ... 9

Gambar 2.2 Pipa Api dan Pipa Air... 13

Gambar 2.3 Pola Jarak Lubang Tubesheet... 17

Gambar 2.4 Pembentukan Uap ... 20

Gambar 2.5 Grafik Temperatur Entropi untuk Air dan Uap ... 27

Gambar 2.6 Manometer / Pressure Gauge ... 28

Gambar 2.7 Thermometer ... 28

Gambar 2.8 Water Level Gauge... 29

Gambar 2.9 Indikator Pengisian Air ... 29

Gambar 2.10 Safety Valve ... 30

Gambar 2.11 Main Steam Valve ... 30

Gambar 2.12 Blowdown Valve... 31

Gambar 3.1 Ketel Uap Pipa Api (Vertical Fire Tube Boiler) ... 33

Gambar 3.2 Bagian-bagian Boiler Pipa Api ... 34

Gambar 4.1 Perencanaan Desain Perancangan ... 47

Gambar 4.2 Volume Ruang Uap ... 49

Gambar 4.3 Dimensi Ketel Uap ... 51

Gambar 4.4 Badan Ketel Uap ... 54

Gambar 4.5 Tubesheet ... 57

Gambar 4.6 Ligament... 58

Gambar 4.7 Pipa Api... 60

(12)

DAFTAR PUSTAKA

ASME.,2010. Boiler and Pressure Vessel code, Section IV Rules for Contruction of Heating Boilers

Brooker et al, 2004 , Jurnal “Mengukur Faktor-faktor Pengeringan dalam proses

pengeringan”.

Handerson dan Perry, 2003 Laporan ”Penelitian Aplikasi sistim control Suhu pada Pengeringan Buah Salak”.

Ir. M.J. Djokosetyardjo, 2003. Ketel Uap. Jakarta : Paradya paramita.

Ir. Sutrisno Koswara, MSi, 2009, Jurnal “Pengolahan Aneka Kerupuk”.

Ebookpangan.com.

Muin, Syamsir A. 1988. Pesawat-Pesawat Konversi Energi I (Ketel Uap). Jakarta: Rajawali Pers.

Mujumdar dan Devahastin, 2002 “Mekanisme Pengeringan Terhadap Perbedaan Konsentrasi Pada Bagian Dalam dan Bagian Luar Bahan”.

Mohammed A. Malek 2004 “Power Boiler Design Inspection and Repair”. New

York : Mc Graw-Hill Professional.

Rusnoto. 2008. Perencanaan Ketel Uap Tekanan 6 Atm dengan Bahan Bakar Kayu untuk Industri Sederhana.Oseatek, Edisi 4. Hal 32-35

Raharjo W. D dan Karnowo. 2008. Mesin Konversi Energi. Semarang : Universitas Negeri Semarang Press.

Yohana E dan Askhabulyamin. 2009. Perhitungan Efisiensi Dan Konversi

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

(14)

2

Perkembangan ilmu teknologi saat ini dapat mendukung perkembangan alat-alat produksi pada industri kerupuk. Salah satunya teknologi dalam bidang konversi energi ini yang memunculkan banyak ide-ide kreatif untuk memanfaatkannya pada dunia industri. Mesin-mesin konversi energi menjadi sumber tenaga yang akan mengoperasikan berbagai mesin produksi dalam suatu industri. Salah satu mesin konversi energi adalah boiler atau ketel uap. Boiler

mampu merubah air menjadi uap air yang dapat di manfaatkan tekannannya maupun panas dari uap air tersebut. Pada skala yang besar boiler di gunakan untuk instalasi tenaga atau pembangkit tenaga melalui turbin uap. Industri kecil dan menengah banyak memanfaatkan boiler untuk proses pengolahan dan pemanasan dengan memanfaatkan panas dari uap air yang di hasilkan.

Pada proses produksi kerupuk ini boiler memiliki fungsi yang sangat vital. Sama vitalnya dengan instalasi yang bekerja pada mesin boiler itu sendiri. Boiler

menghasilkan uap air yang memiliki tekanan tinggi. Jika terjadi kebocoran akan dapat melukai tenaga operatornya, atau bahkan dapat meledak dan akan merusak lingkungan disekitarnya. Apabila kerusakan tersebut terjadi pada boiler maka akan menunda proses produksi sehingga produk yang di hasilkan kualitasnya menurun. Sedangkan uap air yang bertekanan tinggi yang di dapat dari boilerini sangat di butuhkan karena dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam proses dalam produksi kerupuk ini misalnya, sebagai oven pengering ataupun proses penanak adonan kerupuk.

Oleh karena itu perlu adanya perancangan boileryang sesuai untuk industri kerupuk. Jenis boiler yang di rancang yaitu boiler pipa api (fire tube boiler).

(15)

3

sampai skala menengah (Raharjo dan Karnowo 2008 :180). Boiler pipa api ini memiliki kontruksi yang sederhana, mudah perawatannya, murah dan pembuatan yang mudah. Boiler direncanakan dalam bentuk tegak (vertical) karena tidak memakan tempat, sehingga dapat di tempatkan pada ruangan yang rekatif kecil. Kapasitas uap yang dibutuhkan yaitu 216 kg/3jam dalam bentuk uap basah. Skala kapasitas boiler ini cukup mencakup kebutuhan industri kecil menengah seperti industri kerupuk, industri pengolahan tahu, industri pengolahan pangan produk buah manisan/asinan, dan sebagainya (Rusnoto 2008 : 32). Standart perancangan

boileryang digunakan yaitu ASME (American Society of Mechanical Engineers),

dan di sesuaikan dengan kebutuhan untuk proses pemanasan sistem uap pada industri kerupuk. Jadi perancangan boiler yang akan di buat memiliki kontruksi yang aman untuk digunakan pada industri kerupuk.

Boiler inilah yang nantinya akan menyuplai uap air bertekanan tinggi yang akan di salurkan dengan pipa yang terhubung pada oven pengering krupuk dan juga tungku penanak adonan krupuk tersebut, suatu standart yang telah ditetapkan untuk oven pengering haruslah bersuhu antara 500C sampai dengan 700C setara dengan suhu dari sinar matahari yang di butuhkan dalam proses pengeringan kerupuk agar dapat menghasilkan kualitas kerupuk yang baik serta proses produksi yang cepat.

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah :

(16)

4

suhu 100°C, untuk digunakan pada proses pengeringan dan pemanasan sistem uap pada industri kerupuk?

2. Bagaimanakah perancangan konruksi boileryang aman sesuai dengan standart perancangan ASME (American Society of Mechanical Engineers)untuk digunakan pada proses pemanasan sistem uap untuk oven pengering dan tungku penanak pada industri kerupuk?

3. Bagaimana mendapatkan dimensi dari komponen ketel uap(boiler)?

1.3. Tujuan Perancangan

Tujuan dari desain ini untuk menghasilkan rancangan ketel uap pipa api

(fire tube boiler) dengan kapasitas 216 Kg/3jam pada suhu 100°C berupa uap jenuh dengan tekanan perancangan 6 bar.

1.4. Manfaat Perancangan

Dengan adanya perancangan mengenai boiler untuk oven pengering dan pengukus adononan pada industri kerupuk dapat diambil manfaatnya antara lain :

1. Dapat memberikan manfaat secara teoritis dalam dunia industri 2. Menerapkan ilmu teoritik yang didapatkan selama kegiatan kuliah. 3. Memberikan informasi mengenai perancangan boiler yang di gunakan

untuk proses pengeringan dan penanakan adonan pada industri kerupuk

4. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan bagi pembuat boiler dan khususnya bagi para pengusaha kerupuk.

(17)

5

6. Memanfaatkan perkembangan teknologi untuk efisiensi waktu dan bahan bakar yang di gunakan pada proses produksi guna meningkatkan kualitas hasil produksi.

7. Dapat dijadikan bahan pertimbangan atau dikembangkan lebih lanjut serta referensi terhadap penelitian sejenis.

1.5. Batasan Masalah

Permasalahan yang dibahas terbatas pada beberapa batasan masalah berikut ini :

1. Boiler yang dirancang adalah tipe Vertical fire tube boiler yang menghasilkan uap jenuh pada suhu 100°C.

2. Metode pembuatan kerupuk. 3. Tidak menghitung biaya produksi

4. Tidak menghitung kekuatan las pada setiap sambungan-sambungan boiler

5. Tidak menghitung ukuran ruang bakar. 6. Pengaruh uap terhadap kualitas kerupuk. 7. Tidak menghitung dimensi oven pengering.

Referensi

Dokumen terkait