POTENSI YOGHURT BERBASIS BAKTERI
STREPTOCOCCUS THERMOPHILUS
DAN
LACTOBACILLUS
BULGARICUS
SEBAGAI
FEED ADDITIVE
TERHADAP PERBAIKKAN
KADAR PROTEIN DAN LEMAK TELUR AYAM LURIK
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
UMAM ROJIIN
NIM : 07910022
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PERSETUJUAN PEMBIMBING
POTENSI YOGHURT BERBASIS BAKTERI
STREPTOCOCCUS THERMOPHILUS DAN LACTOBACILLUS BULGARICUS
SEBAGAI FEED ADDITIVE TERHADAP PERBAIKKAN KADAR PROTEIN DAN LEMAK TELUR AYAM LURIK
Oleh : UMAM ROJIIN
NIM : 07910022
Disetujui Oleh :
Pembimbing Utama Tanggal : 11 Oktober 2011
Drh. Siti Aisyah, M.Si NIP :
Pembimbing Pendamping Tanggal :
Dr. Ir. Adi Sutanto, M.M NIP : 196301101989021001
Mengetahui Dekan
Fakultas Pertanian dan Peternakan
SKRIPSI
POTENSI YOGHURT BERBASIS BAKTERI
STREPTOCOCCUS THERMOPHILUS DAN LACTOBACILLUS BULGARICUS
SEBAGAI FEED ADDITIVE TERHADAP PERBAIKKAN KADAR PROTEIN DAN LEMAK TELUR AYAM LURIK
Oleh : UMAM ROJIIN
NIM : 07910022
Dewan Penguji
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Drh. Siti Aisyah, M.Si Dr. Ir. Adi Sutanto, M.M
NIP: NIP : 196301101989021001
Penguji Utama Penguji Pendamping
Prof. Dr. Ir. Wahyu Widodo, M.S Drh. Imbang Dwi Rahayu, M.Kes
NIP : 11089090128 NIP :196403181990003211
Malang, September 2011
Dekan
Fakultas Pertanian dan Peternakan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi berjudul “Potensi Yoghurt Berbasis Bakteri Streptococcus thermophilus dan
Lactobacillus bulgaricus sebagai Feed Additive Terhadap Perbaikkan Kadar Protein dan
Lemak Telur Ayam Lurik”.
Tujuan skripsi ini disusun sebagai persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Peternakan di Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drh. Siti Aisyah, M.Si selaku Dosen Pembimbing Utama
2. Dr. Ir. Adi Sutanto, M.M selaku Dosen Pembimbing Pendamping 3. Prof. Dr. Ir. Wahyu Widodo, M.S selaku Dosen Penguji Utama 4. Drh. Imbang Dwi Rahayu, M.Kes selaku Dosen Penguji Pendamping
5. Ibunda dan keluarga penulis yang telah memberikan semangat dan doa untuk penulis
6. Mas Fauzi selaku pemilik peternakan ayam Jetis Dau Malang yang telah memberikan kesempatan, sarana dan waktu untuk melaksanakan penelitian. 7. Kepala dan Staf Laboratorium Nutrisi dan Pangan Eks. Farm Jurusan Peternakan
Fakultas Pertanian dan Peternakan, Unuversitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan, sarana dan waktu untuk melaksanakan penelitian 8. Uda Rio Demosaputra, Yusuf Muzaki, Mareta, Pradityo, Intan Qurrota A’yunina dan Annisa Rosyidah serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi.
Penulis menyadari bahwa “tak ada gading yang tak retak”. kritik saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan untuk perbaikan penyusunannya.
Malang, September 2011
DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR PERSETUJUAN/PENGESAHAN ... i
RINGKASAN ... iii
SUMMARY ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
Bab I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah... 2
1.3 Tujuan ... 3
1.4 Sasaran ... 3
Bab II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1 Komposisi Telur ... 4
2.2 Pakan Tambahan (Feed Additif) dan Antibiotik ... 6
2.3 Kondisi Intestinum yang Sehat ... 9
2.4 Peran Asam–asam Organik dalam Intestinum ... 10
2.5 Probiotik ... 13
2.6 Yoghurt……….... ... 18
2.7 Hipotesis……….... ... 21
Bab III. METODOLOGI PENELITIAN ... 22
3.2. Materi dan alat ... 22
3.2.1 Materi Penelitian ... 22
3.2.2 Bahan dan Alat ... 22
3.3 Batasan Variabel dan Cara Pengamatan ... 22
3.4 Metode Penelitian ... 23
3.5 Metode Analisis Data ... 24
3.6 Pelaksanaan ... 30
3.6.1 Persiapan ... 30
3.6.2 Pelaksanaan Penelitian ... 30
3.6.3 Pengambilan Data ... 30
3.7 Jadwal Penelitian ... 31
Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32
4.1 Uji Tantang Secara In Vitro ... 32
4.2 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Protein ... 36
Bab V KESIMPULAN DAN SARAN ... 46
5.1 Kesimpulan ... 46
5.2 Saran ... 47
DAFTAR PUSTAKA ... 48
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 52
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Komposisi kimia telur ... 4
Tabel 2.2. Kadar protein dalam bagian – bagian telur ayam ... 5
Tabel 2.3. Komposisi asam lemak dalam kuning telur ... 6
Tabel 2.4. pH optimum pertumbuhan bakteri patogen ... 10
Tabel 3.1. Daftar bahan dan alat yang dibutuhkan. ... 22
Tabel 3.2. Analisi variansi (ANAVA) ... 25
Tabel 4.1. Hasil uji tantang bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus terhadap Eshericiacoli ... 33
Tabel 4.2. Hasil uji tantang bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus terhadap Salmonella ... 34
Tabel 4.3. Rataan kadar protein telur ayam lurik hari ke satu setelah pemberian Perlakuan dihentikan ... 36
Tabel 4.4. Analisis variansi kadar protein telur ayam lurik hari ke satu setelah pemberian perlakuan dihentikan... 36
Tabel 4.5. Rataan kadar protein telur ayam lurik hari ke tujuh setelah pemberian Perlakuan dihentikan ... 38
Tabel 4.6. Analisi variansi kadar protein telur ayam lurik hari ke tujuh setelah pemberian perlakuan dihentikan... 39
Tabel 4.7. Rataan kadar lemak telur ayam lurik hari kesatu setelah pemberian Perlakuan dihentikan ... 41
Tabel 4.8. Analisis variansi kadar lemak telur ayam lurik hari kesatu setelah Pemberian perlakuan dihentikan ... 42
Tabel 4.9. Kadar lemak telur ayam lurik hari ketujuh setelah pemberian Perlakuan dihentikan ... 43
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar.3.1. Prosedur Uji Tanding Metode Drop Plate ... 26
Gambar.3.2. Pembuatan Starter Yoghurt ... 27
Gambar.3.3. Prosedur Pembuatan Yoghurt ... 28
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I. Perhitungan Data dan Analisis Variansi (ANAVA ... 52
Lampiran II Langkah Kerja Proses Uji Tantang secara In Vitro ... 57
Lampiran III Langkah Kerja Pembuatan Starter dan Yoghurt ... 62
DAFTAR PUSTAKA
Abun. 2008. Hubungan Mikroflora dengan Metabolisme dalam Saluran Pencernaan Unggas dan Monogastrik. Makalah Ilmiah Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Bandung.
Anonimous. 2009. Bakteri Asam Laktat. http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bakteri_asam_laktat&action=edit.
Diakses 30 Oktober 2010.
---. 2009. Review Antibiotik Untuk Ayam. http://Info.medion.co.id. Diakses 30 November 2010.
---. 2010. Antibiotik. http://wspa-international.org. Diakses 27 November 2010.
---. 2010. Antibiotik : Mekanisme Cara Kerja dan Klasifikasinya. http://tempatsampahemas.wordpress.com/2010/05/14/antibiotik-mekanisme-cara-kerja-dan-klasifikasinya. Diakses 30 November 2010.
Badis. 2004. Microbiology of Yoghurt. Journal microbiology.
Bahri, S. Masbulan, E dan Kusumaningsih, A. 2005. Proses Praproduksi sebagai Faktor Penting dalam Menghasilkan Produk Ternak yang Aman Untuk Manusia. Balai Penelitian Veteriner. Jurnal Litbang, Pertanian, 24(1), Bogor.
Brooks, G.F., Butel, J.S., dan Morse, S.A. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Terjemahan. Texbook asli : Medical Mycrobiology. Penerbit Salemba Medika.
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet, and M. Wooton. 1987. Ilmu Pangan. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Budiansyah, A. 2004. Pemanfaatan Probiotika dalam Meningkatkan Penampilan Produksi Ternak Unggas. Makalah Falsafah Sains. Institut Pertanian Bogor.
Chaerullah,N.N dan D.M.Suci 2001, Pengaruh Pemberian kombinasi Pollard dan Duckweed dalam Ransum Ayam Kampung terhadap Performan dan Lemak Daging. Kumpulan hasil penelitian Terbaik Bogasari Nugraha 1998-2001.
Dhawale, Avinash, 2005. Better Eggshell Quality with a Gut Acidifier. Poultry International. April, 2005. Vol : 44, No : 4.
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pengolahan Pangan Lanjut Dep. DIKTI. PAU Pangan Dan Gisi IPB Bogor.
Hartatie. S. E. 2011, Ilmu Teknologi Pengolahan Susu. Petunjuk Prektikum Laboratorium Peternakan. Jurusan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
Imam, A. 2009. Hewan Untuk Agama, Bangsa dan Masyarakat. http://imamabror.wordpress.com/2009/11/13/unggas/. Diakses 5 Desember 2010.
---. 2009. Jenis Unggas Produksi. http://divisiunggas.wordpress.com/. Diakses 5 Desember 2010.
Iskandar, S. 2008. Tatalaksana Pemilihan Ayam Lokal. Balai Pelatihan Ternak Ciawi. Bogor
Kompiang, I. P. 2009 Pemanfaatan Mikroorganisme sebagai Probiotik untuk Meningkatkan Produksi Ternak Unggas di Indonesia. Pengembangan Inovasi Pertanian Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Bogor.
Naim, R. 2003. Cara Kerja Dan Mekanisme Resistensi Antibiotik. Harian Kompas, 11 Desember 2003.
Ngatirah, 2000. Seleksi bakteri Asam laktat sebagai Agensia probiotik yang Berpotensi menurunkan Kadar Lemak. Tesis UGM Yogyakarta.Tidak diterbitkan.
Poerwosoedarmo dan Sediaoetama, A.D. 1977. Ilmu Gizi. Dian Rakyat. Jakarta.
Prodjohardjono, S., 1993. Masalah Residu Obat-obatan dalam Perunggasan. Makalah Seminar Perunggasan di Surabaya.
Pramono,Y.B; Harmayani,E;Utami,T.2003. Kinetika Pertumbuhan Lactobacillus
plantarum dan Lactobacillus sp.Pada Media Cair. Journal Teknologi
Industry Pangan, vol XIV, No 1.Thn 2003.
Rahayu, I.D.1997. Pengaruh Pengguaan Sorgum Hasil Perendaman dalam Air Kapur dan Penembahan Metionin dalam Ransum Terhadap Kinerja, Protein Daging dan Lemak Karkas Ayam Pedaging. Tesis. Program Pascasarjana. Universitas Airlangga. Surabaya.
--- 2006. Suplemen Asam Organik sebagai Pengganti AGP. Poultry Indonesia, Oktober 2006
--- 2007. Tuntas Atasi Gangguan Kesehatan Pada Ternak. Buku Ajar. Fakultas Peternakan-Perikanan. Universitas Muhammadiyah Malang.
Jurnal Penelitian Terapan Bidang Sosial-ekonomi dan Pertanian. Vol 7. No.2. ISSN 1412-4866. Hal : 102-108.
Rifqi, A. 2008. Pengaruh Pemberian Feed Additive “Ri.1” dan Jenis Pakan yang Berbeda Terhadap Penampilan Ayam Broiler. Skripsi Program Studi Ilmu Nutrisi Dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Fuller. R, 1992. Probiotics The Scientific Basis. Chapman & Hall, London.
Setiawan, N. 2010. Daging dan Telur Ayam Sumber Protein Murah, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Bandung.
Soeripto, 2002. Pendekatan Konsep Kesehatan Hewan Melalui Vaksinasi. Balai Penelitian Veteriner. Jurnal Litbang, Pertanian, 21(2).
Shane, 1989. Buku Pedoman Penyakit Unggas. Alih Bahasa : Tangendjaja, Basry, Sukardi dan Sitepoe. Copyright 1997. American Soybean Association.
Sinurat, A.P.,Purwadana, T., Togatotrof, M.H., dan Pasaribu, T. 2003. Pemanfaatan Bioaktif Tanaman sebagai “Feed Additive” pada ternak Unggas : Pengaruh Pemberian Gel Lidah Buaya atau Ekstraknya dalam Ransum terhadap Penampilan Ayam Pedaging. JITV. Vol 8. No 3. Th 2003.
Sugitha. M, Ibrahim. L, Aritonang. S. N, Nurdiansyah dan Melia. S. 2004. Dasar Teknologi Hasil Ternak. Jurusan Produksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang
Suharyanto. 2009. Pengolahan Bahan Pangan Hasil Ternak. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu.
Sumardi dan Lengkana, D. 2009 Isolasi Bacillus Penghasil Protease dari Saluran Pencernaan Ayam Kampung. Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat. Universitas Lampung.
Samsuhidayat, S.S; Sukasediati,N, Kadarwat, U. .1990. Hubungan antara Resistensi Bakteri dan Residu antibiotika Dengan Kesehatan masyarakat. Kumpulan Makalah Seminar Nasional. PDHI. Penggunaan antibiotika dalam bidang Kedokteran Hewan.
Soeharsorsono, Adriani. L, Hernawan. E, Kamil. A.K, Mushawwir. A, 2010. Fisiologi Ternak. Fenomena Dan Dnomena Dasar, Fungsi, Dan Interaksi Organ Pada Hewan. Widya Padjadjaran.Bandung.
Suyatno, Hendraningsih, L. 2005. Rancangan Percobaan. Fakultas Peternakan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang
Unandar, T., 1999. Fungsi Antibiotik sebagai Imbuhan Pakan. Infovet Edisi 063 Agustus 1999.
Widodo, W. 2003. Nutrisi dan Pakan Unggas Kontekstual. Universitas Muhammadiyah Malang.
Widodo. 2003. Bioteknologi Industri Susu. Dua Warna Yogyakarta.
Wojowasito. S, Wasito. T, 1980, Kamus Lengkap Inggris – Indonesia Dan Indonesia – Inggris. Hasta. Bandung
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Cara kerja Antibiotic Growth Promotors dalam memacu pertumbuhan /
produksi ternak adalah menekan populasi mikroba dalam usus. AGP yang masuk
dalam usus akan ikut terserap dengan nutrient dan tertimbun dalam telur dan
daging ternak. Secara tidak langsung manusia sebagai konsumen produk hasil
peternakan juga akan mendapat antibiotik meskipun dalam jumlah yang rendah.
Jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama, maka akan terakumulasi dalam
tubuh dan mempunyai efek yang tidak baik bagi tubuh manusia. Salah satu
dampak terhadap penggunaan antibiotik dalam waktu yang relatif lama
menyebabkan resistensi suatu jenis penyakit. Penyakit tersebut sulit untuk
disembuhkan dan berpotensi menimbulkan jenis penyakit baru. Tidak heran jika
belakangan ini adanya regulasi yang ketat dalam penggunaan antibiotik. Bahkan
kemungkinan di masa mendatang juga akan ada larangan penggunaan AGP secara
keseluruhan.
Salah satu upaya yang perlu ditempuh untuk menganti penggunaan AGP
pada peternakan unggas adalah menggantinya dengan pakan tambahan yang lain.
Pakan imbuhan memiliki fungsi yang sama tetapi lebih aman terhadap ternak
ayam sendiri yaitu mencegah terjadinya resisten terhadap bakteri maupun terjadi
akumulasi residu antibiotik dalam daging, telur dan organ visceral ayam tersebut.
Salah satu pengganti AGP dengan melakukan pemberian yoghurt sebagai
Pemberian yoghurt sebagai feed additive pada ternak bermanfaat untuk
probiotik. Pemberian yoghurt dalam saluran pencernan akan mampu menetralisir
toksin yang dihasilkan bakteri pathogen, menghambat pertumbuhan bakteri
pathogen dengan mencegah kolonisasinya di dinding usus halus, mempengaruhi
aktivitas enzim di usus halus dan meningkatkan pertumbuhan serta performan
ternak. Dengan kata lain akan mampu menciptakan kondisi intestinum yang sehat
pada ayam. Terciptanya kondisi intestinum yang sehat merupakan salah satu
faktor penting penentu keberhasilan pencapaian tampilan produksi unggas.
Penelitian ini perlu dilakukan dalam rangka upaya memanipulasi dan
menciptakan kondisi intestinum yang sehat pada ayam dengan pemberian yoghurt
sebagai penganti AGP. Upaya tersebut diharapkan dapat menjadi alternatif dalam
meningkatkan tampilan dan produksi ternak ayam khususnya dalam memperbaiki
kadar protein dan lemak pada telur ayam. Jika alternatif ini memperlihatkan
dampak yang positif maka akan menjadi salah satu solusi di peternakan unggas
untuk menghasilkan produk yang aman, sehat bagi konsumen, bebas residu
antibiotik, memiliki kandungan kadar protein dan kadar lemak pada telur yang
lebih baik dari sebelumnya.
1.2. Perumusan Masalah
Apakah pemberian yoghurt berbasis bakteri Streptococcus thermophilus
dan Lactobacillus bulgaricus sebagai feed additive pada pakan berpengaruh
1.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian yoghurt
berbasis bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus sebagai
feed additive pada pakan terhadap kadar protein dan lemak telur ayam lurik.
1.4. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah
a. Mengetahui pengaruh pemberian yoghurt berbasis bakteri Streptococcus
thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus pada pakan terhadap perbaikan
kadar protein dan lemak telur ayam lurik.
b. Menjadi dasar penelitian selanjutnya
c. Menjadi alternatif penganti AGP sebagai feed additive, dan memberikan