• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI HUMAS PT. INDOGROW INTERNATIONAL SERVICES DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PADA PELANGGAN (STUDI KASUS PADA PT. INDOGROW INTERNATIONAL SERVICES DI BANDARLAMPUNG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI HUMAS PT. INDOGROW INTERNATIONAL SERVICES DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PADA PELANGGAN (STUDI KASUS PADA PT. INDOGROW INTERNATIONAL SERVICES DI BANDARLAMPUNG)"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

PUBLIC RELATIONS STRATEGY PT. INDOGROW INTERNATIONAL SERVICES IN A POSITIVE IMAGE TO IMPROVE CUSTOMER (CASE STUDY IN PT. INDOGROW INTERNATIONAL SERVICES IN

BANDARLAMPUNG)

By: Dwistya Jayanti

Objective: To determine the public relations strategy of PT. Indogrow International Services in promoting a positive image to the customer. This study uses a model Kotler as the theoretical foundation and the type of research in this study is descriptive qualitative. The results of this study indicate that the public relations strategy of PT. International Indogrow Services as executive director to implement a policy of what is commanded and control policy director. The company also has a positive image in the consumer, as is evident from the recognition of two consumers who say satisfied with the service companies and the increasing number of users of consumer services companies. PR as executive director commands a very important position in building the image of the company and serve the consumer so that the consumer feels satisfied with the service of the company.

(2)

ABSTRAK

STRATEGI HUMAS PT. INDOGROW INTERNATIONAL SERVICES

DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PADA PELANGGAN

(STUDI KASUS PADA PT. INDOGROW INTERNATIONAL SERVICES DI BANDARLAMPUNG)

Oleh: Dwistya Jayanti

Tujuan penelitian : Untuk mengetahui strategi humas PT. Indogrow International Services dalam meningkatkan citra positif pada pelanggan. Penelitian ini menggunakan model Kotler sebagai landasan teoretis dan tipe penelitian dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi humas PT. Indogrow Internasional Services sebagai pelaksana kebijakan dari direktur untuk melaksanakan apa yang diperintahkan direktur dan pengontrol kebijakan. Perusahaan juga telah memiliki citra yang positif di konsumen, ini terbukti dari pengakuan dua konsumen yang mengatakan puas akan pelayanan perusahaan dan semakin meningkatnya jumlah konsumen pengguna jasa perusahaan. Humas sebagai pelaksana perintah direktur sangat penting posisinya dalam membangun citra perusahaan dan melayani konsumen sehingga konsumen merasa terpuaskan dengan pelayanan perusahaan.

(3)

STRATEGI HUMAS PT. INDOGROW INTERNATIONAL SERVICES DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PADA PELANGGAN (Studi Kasus Pada PT. Indogrow International Services Di Bandarlampung)

Oleh Dwistya Jayanti

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA ILMU KOMUNIKASI

Pada

Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Dwistya Jayanti dan biasa di

sapa Dj.dilahirkan di kota Bandar Lampung pada

tanggal 21 Februari 1989. penulis Merupakan anak

ke-dua dari tiga bersaudara, anak dari pasangan

Bapak Syaifuddin Muchtarom dan Ibu Emmawaty.

Penulis mengawali pendidikan di Taman Kanak-kanak Kartika Persit

Bandar lampung Diselesaikan pada tahun 1996. kemudian dilanjutkan

pendidikan dasar di SDN 2 Rawa Laut Teladan Bandar Lampung di Tahun

1998, Menginjak pendidikan menengah di SMPN 1 Bandar Lampung pada

tahun 2001 dan melanjutkan studinya SMKK BPK Penabur Bandar

Lampung pada tahun 2004.

Pada tahun 2007, terdaftar sebagai Mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial

Dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur non SPMB, pada

jurusan Diploma Tiga Hubungan Masyarakat (Humas). Kemudian pada

tahun 2010 penulis kembali melanjutkan kuliah di Fakultas Ilmu Sosial

(8)

MOTTO

Kegagalan bukanlah sebuah keputuasaan tetapi kegagalan

adalah sebuah keberhasilan yang tertunda dan sebuah semangat

(9)

PERSEMBAHAN

Semua yang saya buat ini merupakan karya sederhana, dan merupakan

persembahan yang tulus atas semua yang diberikan kepadaku baik

berupa bimbingan, kasih sayang, motivasi dan pengorbanan yang luar

biasa...

Teruntuk:

Allah SWT, beserta Junjungan besar nabi Muhammad SAW, beserta

pengikutnya. Semoga kita diberkahi dan di ridhoi olehnya.

Kedua Orang Tuaku, Bapak Syaifuddin Muchtarom dan Ibu Emmawaty

atas segala doa, perhatian, kesabaran dan kasih sayang yang tak

hentinya sampai detik ini kepadaku. Terima kasih atas semua yang

diberikan selama ini kepadaku...

Kakakku Rika Dinawaty, S.Sos dan Adikku Tristya Jayanti, yang selalu

memberikan semangat, perhatian dan cinta kasih selama hidupku. Aku

bangga mempunyai saudara kandung yang istimewa seperti kalian...

Sahabat-sahabatku yang telah memberikan saran yang positif. Terima

kasih atas kebersamaannya selama ini, aku bangga memiliki sahabat

(10)

SANWANCANA

Bissmillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillah.. Alhamdulillah… Alhamdulillah… Puji Syukur yang

sebesar-besarnya saya ucapkan atas terselesaikannya laporan ini. Mungkin kata itulah yang mewakili perasaan saya saat ini, karena akhirnya saya dapat menyelesaikan

Tugas Akhir yang berjudul “STRATEGI HUMAS PT. INDOGROW INTERNATIONAL SERVICES DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PADA PELANGGAN (STUDI KASUS

PADA PT. INDOGROW INTERNATIONAL SERVICES DI BANDAR LAMPUNG)”. Skripsi ini

dibuat sebagai salah satu tugas mahasiswi S1 Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis menyadari banyak sekali kesulitan yang dihadapi dari awal sampai

proses penyelesaiannya berkat bantuan, bimbingan, dorongan serta saran dari berbagai pihak, segala kesuliatan dapat diatasi dengan baik.

Laporan ini saya persembahkan sebagai tanda bakti saya kepada kedua orang tua tercinta.

Terima kasih banyak untuk :

1. ALLAH SWT. Terima kasih telah mengabulkan doa-doa saya dan memberi kekuatan agar selalu kuat menjalani hidup. Saya percaya, semua ini adalah yang terbaik buat saya.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P Hariyanto, M.Sc selaku rektor, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar di Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Agus Hadiawan,M.S , selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

(11)

5. Bapak Drs. Ikram, M.Si., selaku pembimbing utama dalam penulisan skripsi ini yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan, serta bersedia meluangkan waktunya dan dengan sabar memberikan bimbingan, arahan serta pembelajaran yang sangat banyak membantu penulis. Terimakasih banyak bapak.

6. Bapak Drs Sarwoko, M.Si selaku penguji utama yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran serta masukan kepada penulis.

7. Bapak Drs. Sarwoko, M.Si., Selaku Pembimbing Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik Universitas lampung yang dengan kesabarannya telah membimbing dan mendidik saya menjadi seorang mahasiswa.

8. Kedua orang tua. ayah, mama, makasiiiihh banyak buat semuanya telah merawat dan

Menjaga Penulis dari kecil hingga sekarang serta sudah memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis.

9. Saudara kandung penulis Rika Dinawati S.Sos dan Tristya Jayanti yang

udah buat

Penulis jadi semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua tante-tante dan Om-om yang udah sering nanyain kapan wisudanya, nahh

skr hore dh wisuda nehh hehehe ..

(12)

12. Tim Sukses Penulis Iqbal nya Iyak, Rizki Yudhanto, Endra Jaya Putera, Pakde Samsu, Om Tofa makasih banyak untuk semua bantuan-bantuannya selama penulis bikin skripsi ini,terimakasih semuanya maav merepotkan hihii

13. Gengges Farah, Ecy, Ayun, Vita, kpn nehh qt jln lg ..

Thanks ya udah bikin warna bagi hidup penulis, kangen banget bisa kumpul be5 kaya dulu,secara kita udah pada mencar-mencar semua sekarang, pengen kumpul yang lengkap dan jalan bareng lg, ayoo.. yukkk qt holidai bareng.

14. Edo, Imong, Titi, Erik thankss banget udah menjadi Best Friends tergokil

dan terkompak selama ini. Dan Terkhusus buat erik yang udah sering banyak bantu ngasih banyak masukan dan semangat kepada penulis terimakasih banyak teman-teman.

15. Seluruh anak Humas yang ngelanjut ke S1 thanks bgt atas kebersamaan slama ini, maafkan bila selama kita berteman selalu mebuat kesalahan. 16. Seluruh anak Ilmu Komunikasi dari mulai angkatan 2008, 2009, 2010, dan

2011 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, makasih banyak buat semuanya, seneng bgt bisa berkenalan dan bertemen dengan kalian semua adek-adek tingkat kesayangan aku.

(13)

18. Pak Sukresno selaku Director, Mas Iwan, Mas Budi, Mas Bagus, Mas Esa, Mba Collin, dan Mba Titi terima kasih banyak untuk keluarga besar PT Indogrow Internasional Service atas kesabarannya untuk bisa kerja bareng dan pra riset berkali-kali kesana,banyak ilmu-ilmu yang udah didapat selama mulai pra riset dan kerja bareng disana maafin ya semua kalo udah sering buat repot selama kerja bareng.

19.Temen-temen Seperjuangan KKN Faizal ‘zale’, Rizka ‘mba pur’, Monic, Angga ‘pak kordes’, Erik, Dhani, Indah, Mira, Abi. Thanks udah jadi

temen-temen yang asik selama KKN di Lampung Timur makasih udah ngasih warna dengan segala tingkah laku kalian yang berbeda dalam 1 rumah, miss you so much guysss !!!! dan teruntuk bu lurah sekeluarga makasih banyak udah nampung kita be10 slama kurang lebih 1 bulan lamanya,makasih udah baik banget dengan kita,maavin kita ya bu pak udah banyak nyusahin dan ngerepotin selama kami tinggal disana hihii. 20.Rendy Julianto makasih banyak udah selalu jd tempat curhat yang baik

slma ini buat penulis, udah selalu jadi penenang klo penulis lagi badmood, selalu bikin nyaman klo penulis sedang bt, selalu jadi penyemangat dan dukungan buat penulis dan buat semua support dan semua nasehat-nasehatnya.

(14)

Penulis mohon Maaf jika ada nama yang lupa, penulis berharap segala amal baik yang telah diberikan kepada penulis, akan memperoleh balasan yang sesuai dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangannya. semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, Oktober 2014 Penulis

(15)

i

E. Tinjauan Tentang Pelanggan ... 18

F. Tinjauan Tentang Perusahaan ... 19

(16)

D. Informan ... 30

E. Sumber Data ... 31

F. Teknik Pengumpulan Data ... 32

G. Teknik Analisa Data ... 33

IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Berdirinya PT Indogrow Internasional Services ... 34

B. Visi PT Indogrow Internasional Services ... 35

C. Misi PT Indogrow Internasional Services ... 35

D. Tujuan PT Indogrow Internasional Services ... 35

E. Logo PT Indogrow Internasional Services ... ... 36

F. Tugas Masing-Masing Bagian PT Indogrow Internasional Services ... …...37

G.

Struktur Organisasi PT Indogrow Internasional Services... 41

IV. GAMBARAN UMUM A. Hasil Penelitian ... 42

1. Identitas Informan ... 43

2. Strategi Humas PT. Indogrow Internasional Services ... 44

1. Perencanaan Meningkatkan Citra Positif ... 44

2. Pengorganisasian Meningkatkan Citra Positif ... 47

3. Penggerakan dalam Meningkatkan Citra Positif ... 50

4. Pengawasan dalam Meningkatkan Citra Positif ... 52

5. Pelaksanaan dalam Meningkatkan Citra Positif ... 53

6. Citra Positif PT. Indogrow Internasional Services Pada Pelanggan ... 55

B. Pembahasan ... 55

1. Strategi Humas PT. Indogrow Internasional Services ... 55

1. Perencanaan Meningkatkan Citra Positif ... 55

2. Pengorganisasian Meningkatkan Citra Positif ... 64

3. Penggerakan dalam Meningkatkan Citra Positif ... 69

4. Pengawasan dalam Meningkatkan Citra Positif ... 70

5. Pelaksanaan dalam Meningkatkan Citra Positif ... 70

2. Implementasi Strategi dalam Meningkatkan Citra Positif ... .. 73

(17)

BAB I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

(18)

2

Kegiatan humas yang ideal harus berdasarkan fakta, bukan asumsi. Pada dasarnya bidang humas merupakan suatu studi yang menyangkut sikap manusia, dibutuhkan ketajaman dan kepekaan analisis, serta data yang dapat diandalkan (akurat). Seorang humas harus dapat memahami proses public relations secara menyeluruh. Proses public relations selalu dimulai dan diakhiri dengan penelitian. Aktivitas humas dimulai dari pembenahan organisasi internal perusahaan, sehingga kegiatan yang bersifat membangun citra organisasi atau perusahaan dapat berjalan dengan baik seiring hubungan yang positif di dalam internal perusahaan.

Secara operatif, humas merupakan fungsi khusus manajemen yaitu membantu memelihara aturan bersama melalui saluran komunikasi ke dalam dan ke luar, agar tercapai saling pengertian atau kerjasama antara organisasi dan publiknya. Termasuk mengidentifikasikan dalam menanggapi opini publik yang sesuai atau tidak dengan kebijaksanaan yang dilaksanakan oleh perusahaan yang bersangkutan. Serta membantu fungsi manajemen dalam mengantisipasi, memonitor dan memanfaatkan berbagai kesempatan, serta tantangan atau perubahan yang terjadi di dalam masyarakat.

(19)

3

antara organisasi yang diwakilinya dengan publik sebagai khalayak sasaran pada akhirnya dapat menentukan sukses atau tidaknya tujuan dan citra yang hendak dicapai. Dari situlah, pentingnya sosok seorang humas yang cakap berkomunikasi agar terciptanya hubungan yang baik, baik dari segi internal perusahaan (sesama karyawan), maupun hubungan dengan pelanggan. Karena sosok humas seperti ini yang akan membuat sebuah citra positif perusahaan, karena dapat mengkordinir segala saran dan masukan konsumen yang masih merasa kurang memuaskan pelayanannya dan dapat memberikan masukan pula kepada internal perusahaan tentang apa yang diinginkan dan dibutuhkan masyarakat sebagai pengguna jasa mereka.

Untuk itu sebuah citra sangat berguna bagi perusahaan. Apakah, perusahaan mereka telah memiliki citra yang positif di masyarakat sehingga banyak calon pelanggan memilih perusahaan mereka karena dapat memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan. Citra positif adalah suatu gambaran, kesan utama yang dimiliki individu tentang suatu organisasi atau perusahaan sehingga dalam pelaksanaanya, individu yang memiliki persepsi baik atau positif terhadap suatu perusahaan atau lembaga, pada akhirnya akan menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Dari tingkat kepercayaan yang terakumulasi dari pelanggan yang telah menggunakan jasa mereka ini, maka cepat atau lambat perusahaan mereka akan dikenal sebagai perusahaan yang dapat dipercaya memuaskan keinginan pelanggan dalam menggunakan jasa mereka.

(20)

4

perusahaan itu sudah pernah digunakannya dan tidak membuat sebuah kekecewaan karena telah menggunakannya. Lupiyoadi (2001:134) mendefinisikan Pelanggan adalah seorang individu yang secara continue dan berulang kali datang ke tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan memuaskan produk atau jasa tersebut. Dalam hal ini adalah pengguna jasa perusahaan, akan kembali lagi menggunakan jasa perusahaan, apabila dapat memuaskan si konsumen ketika menggunakan jasa mereka. Dengan demikian perusahaan akan memiliki citra yang baik (kredibilitas) memuaskan konsumen. Dengan prestasi yang dihasilkan dari perusahaan itu dalam memberikan pelayanan yang memuaskan konsumen atau pelanggan, sehingga dikenal luas masyarakat yang ada di sekitar wilayah perusahaan. Maka akan berbondong-bondong konsumen kembali lagi untuk menggunakan jasa mereka.

(21)

5

keinginan konsumen atau kah belum. Terbangunnya citra positif perusahaan berdasarkan reputasi pelayanan yang diberikan kepada konsumen dengan terjaga baiknya mereka melayani konsumen dan seorang humas pun memiliki strategi yang nyata agar konsumen tetap merasa puas karena telah menggunakan jasa perusahaan dan seiring dengan kepuasaan konsumen itu maka terbentuk lah citra yang postif di mata konsumen. Berdasarkan terbentuknya citra positif perusahaan tersebut maka tak mungkin perusahaan yang sudah ada saat ini dapat berkembang lebih besar lagi dan menambah jumlah konsumen yang telah ada.

(22)

6

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

“Bagaimana strategi humas PT. Indogrow International Services dalam

meningkatkan citra positif pada pelanggan?”

C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi humas PT. Indogrow International Services dalam meningkatkan citra positif pada pelanggan.

D.Kegunaan penelitian 1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Humas serta ilmu komunikasi dalam kajian strategi Humas dan citra positif.

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini dapat memberi manfaat bagi: a. Mahasiswa

(23)

7

b. Perusahaan

Dapat membantu perusahaan khususnya bidang kehumasan dalam mengevaluasi strategi Humas dalam meningkatkan citra positif tersebut.

c. Masyarakat

(24)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

1. Skripsi Kirana Ambarwati, Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2009 dengan judul “Peran dan Strategi Public Relations Dalam Membangun Citra

(Studi Deskriptif Pada PT. (Persero) Angkasa Pura 1 Kantor Cabang Banda Udara Internasional Adisutjipto)”

Penelitian tersebut dilakukan untuk menjelaskan peran dan strategi yang dilakukan Public Relations PT. (Persero) Angkasa Pura 1 Kantor Cabang Banda Udara Internasional Adisutjipto dalam membangun citra bandara. Adapun hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa Public Relations PT. (Persero) Angkasa Pura 1 Kantor Cabang Banda Udara Internasional Adisutjipto telah menjalankan keempat kategori peran Public Relations sesuai konsep Dozier dan Beroom.

2. Skripsi Irma Yani, Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara pada tahun 2011 dengan judul “Strategi

(25)

9

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui variabel penelitian yang paling berpengaruh dalam meningkatkan citra perusahaan di kantor Bank Indonesia Medan. Dari hasil penelitian maka didapatkan :

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara company profile kantor Bank Indonesia Medan dengan kesan dan pendapat atau penilaian positif responden.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara keputusan pilihan strategi humas kantor Bank Indonesia Medan dengan kerjasama yang saling menguntungkan.

B. Tinjauan Tentang Humas

Hubungan masyarakat (Humas) adalah fungsi manajemen khas yang mendukung, memelihara jalur bersama bagi komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama antara organisasi atau perusahaan dengan khalayaknya. Melibatkan manajemen dalam permasalahan atau persoalan, membantu manajemen memperoleh penerangan mengenai dan tanggapan terhadap opini publik, menetapkan dan menegaskan tanggung jawab manajemen dalam melayani kepentingan umum, menopang manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif dalam penerapannya sebagai sistem peringatan secara dini guna membantu mengantisipasi kecenderungan dan menggunakan penelitian serta teknik-teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai kegiatan utama. (Effendy, 1991 : 28)

(26)

10

Sebenarnya sejak lama “organisasi tradisional” telah menjalankan fungsi PR yang

menghubungkan organisasi dengan pihak internal maupun eksternal organisasi. Defenisi Public Relations baru dikembangkan setelah analisis organisasi modern menjadikan PR sebagai salah satu isu keilmuan yang membahas bagaimana organisasi dan publik saling mengadopsi informasi. Dalam definisi ini, fungsi esensi PR adalah merencanakan, melakukan dialog yang komunikatif. Public Relations adalah komunikasi eksternal dengan menggunakan simbol dan tindakan simbolis untuk menginformasikan atau mempengaruhi publik dengan menggunakan tulisan, pemasaran, periklanan, publisitas, promosi dan event penting. Beberapa spesialis Public Relations bekerja penuh waktu dalam perusahaan, politisi, organisasi nirlaba atau pemerintah. Sedangkan beberapa Public Relations melakukan kontrak dengan organisasi mereka.

Public Relations adalah bagian integral dari suatu organisasi, yang tugas dan fungsinya tidak berdiri sendiri melainkan dalam konteks organisasi. Tujuan utama Public Relations adalah untuk menciptakan saling pengertian (mutual understanding) dan dukungan bagi tercapainya tujuan, kebijakan dan tindakan organisasi.

(27)

11

publiknya. Serta pendapat dari publiknya itu kepada lembaga tadi, dalam usaha yang jujur untuk menumbuhkan kepentingan bersama sehingga dapat tercipta suatu kesesuaian yang harmonis dari lembaga itu dengan masyarakatnya.

Dari defenisi Cutlip & Center terdapat ciri khas Public Relations yaitu suatu kegiatan timbal balik antara lembaga dengan publiknya. Cutlip & Center dan Canfield (dalam penelitian I, Yani dari Universitas Sumatera Utara) mengungkapkan fungsi utama Public Relations adalah sebagai berikut :

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi).

2. Membina hubungan yang harmonis antara badan atau organisasi dengan pihak publiknya, sebagai khalayak sasaran.

3. Mengidentifikasikan hal-hal yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tercapainya tujuan dan manfaat bersama. 5. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dan mengurus arus

informasi, publikasi serta pesan dari badan atau organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.

(28)

12

Oleh karena itu, Public Relations harus dapat mengontrol opini publik agar tetap menjaga citra perusahaan.

C. Tinjauan Tentang Strategi

Kata “strategi” berasal dari Bahasa Yunani “strategos” memiliki makna cara yang

berbeda untuk digunakan. Selanjutnya, Harold Koontz menjelaskan strategi adalah menganalisa situasi yang terjadi pada saat sekarang ini untuk menetapkan sasaran. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukan bagaimana taktik operasionalnya. Suatu strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Jadi dalam merumuskan strategi komunikasi, selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga terutama memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak yang tepat.

Dalam studi manajemen strategi adalah salah satu bentuk proses perencanaan strategis “Strategic Planning Proccess” yaitu :

1. Input

Merupakan masukan dari berbagai organisasi. 2. Profil Perusahaan

(29)

13

3. Orientasi Manajer Puncak

Profil perusahaan dibentuk oleh orang, khususnya manajer puncak, dan berorientasi untuk merumuskan strategi. Mereka mengatur iklim organisasi dan menentukan arah perusahaan.

4. Maksud dan Tujuan

Tujuan dan tujuan utama adalah titik akhir kea rah mana kegiatan perusahaan diarahkan.

5. Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal saat ini dan masa depan harus dinilai dalam hal ancaman dan peluang. Evaluasi berfokus pada bidang ekonomi, sosial, politik, demografi dan faktor geografis.

6. Lingkungan Internal

Lingkungan internal perusahaan harus diaudit dan dievaluasi dalam hal sumber daya dan kelemahan serta kekuatan dalam penelitian dan pengembangan, produksi, operasi, pengadaan, pemasaran, dan produk jasa. Faktor internal lain yang penting untuk merumuskan strategi yaitu penilaian sumber daya manusia, sumber daya keuangan dan faktor – faktor

lain seperti citra perusahaan, struktur organisasi dan iklim, sistem perencanaan dan pengawasan dan hubungan dengan pelanggan.

7. Strategi Alternatif

(30)

14

pasar baru yang menguntungkan. Strategi lain adalah untuk go international dan memperluas operasi ke negara–negara lain.

8. Evaluasi dan Pilihan Strategi

Berbagai strategi harus benar–benar dievaluasi sebelum pilihan diambil.

Pilihan strategis harus dipertimbangkan dengan berbagai resiko. Beberapa peluang yang tidak menguntungkan tidak mungkin dilakukan karena dapat mengakibatkan kebangkrutan perusahaan. Elemen lain yang penting dalam memilih sebuah strategi adalah waktu. Bahkan produk terbaik mungkin gagal jika diperkenalkan ke pasar pada waktu yang tidak tepat. Selain itu, reaksi dari pesaing harus dipertimbangkan.

9. Perencanaan Jangka Menengah dan Pendek, Implementasi dan Pengendalian

Meskipun bukan bagian dari proses perencanaan strategis, perencanaan jangka menengah dan pendek serta pelaksanaan rencana harus dipertimbangkan selama tahap proses. Pengawasan juga harus dilakukan untuk memantau kinerja terhadap rencana.

D. Tinjauan Tentang Citra

(31)

15

hasil penelitian baik atau buruk seperti penerimaan tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari masyarakat luas (Ruslan, 1998: 62).

Frank Jefkins (dalam Nova Firsan. 2011: 299) menyebutkan beberapa jenis citra (image), yakni:

1. The Mirror Image (Citra Bayangan).

Citra ini melekat pada individu dalam atau anggota-anggota organisasi mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya. Dalam kata lain, citra bayangan adalah citra atau pandangan individu dalam mengenai pandangan luar, terhadap organisasinya. Citra ini seringkali tidak tepat, bahkan hanya sekedar ilusi.

2. The Current Image (Citra yang Berlaku).

Citra yang berlaku adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi. Citra ini sepenuhnya ditentukan oleh banyak sedikitnya informasi yang dimiliki oleh mereka yang mempercayainya.

3. The Wish Image (Citra Yang Diharapkan).

Citra harapan adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen atau suatu perusahaan. Citra yang diharapkan biasanya dirumuskan dan diterapkan untuk sesuatu yang relatif baru, ketika khalayak belum memiliki informasi yang memadai mengenainya.

4. Corporate Image (Citra Perusahaan).

(32)

16

5. The Multiple Image (Citra Majemuk).

Jumlah citra yang dimiliki suatu perusahaan boleh dikatakan sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimilikinya.

6. Good and Bad Image (citra yang baik dan buruk)

Citra perusahaan yang ideal adalah kesan yang benar yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya. Suatu citra yang baik sebenarnya dapat dimunculkan kapan saja, termasuk di tengah terjadinya musibah atau sesuatu yang buruk.

Menurut (Soleh Sumirat dan Elvinaro Ardianto, 2004:111-112) terdapat empat komponen dalam pembentukan citra antara lain :

1. Persepsi

Individu akan memberikan makna terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang. Kemampuan mempersepsi inilah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. Persepsi atau pandangan individu akan positif apabila informasi yang diberikan oleh rangsang dapat memenuhi kognisi individu.

2. Kognisi

Suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus keyakinan ini akan timbul apabila individu harus diberikan informasi-informasi yang cukup dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya.

3. Motif

(33)

17

4. Sikap

Kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir dan merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu, sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi sikap menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan dan diinginkan, sikap mengandung aspek evaluatif artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan, sikap juga diperhitungkan atau diubah.

Berdasarkan penjelasan di atas maka disimpulkan empat komponen pembentukan citra yaitu persepsi, kognisi, motivasi dan sikap. Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan unsur lingkungan dimana kemampuan mempersepsi inilah dapat melanjutkan proses pembentukan citra dengan memberikan informasi-informasi kepada individu untuk memunculkan suatu keyakinan. Sehingga dari keyakinan tersebut timbul suatu sikap pro dan kontra tentang produk, dari sikap itulah terbentuknya citra yang positif atau negatif.

Citra positif adalah suatu gambaran, kesan utama yang dimiliki individu tentang suatu organisasi atau perusahaan sehingga dalam pelaksanaanya, individu yang memiliki persepsi baik atau positif terhadap suatu perusahaan atau lembaga yang pada akhirnya akan menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut.

(34)

18

menengah dan panjang. Citra baik dapat menjadi perisai perusahaan saat berada dalam masa krisis. Oleh karena itu, setiap perusahaan mempunyai kewajiban untuk membangun citra baik perusahaan.

Ada empat hal yang digunakan sebagai alat pengukur citra perusahaan (Ruslan, 1998: 25), yaitu :

1. Kepercayaan

Merupakan kesan dan pendapat atau penilaian positif khalayak terhadap suatu perusahaan.

2. Realitas

Menggambarkan suatu yang realistis, jelas terwujud, dapat diukur dan hasilnya dapat dirasakan serta dapat dipertanggungjawabkan dengan perencanaan yang matang dan sistematis bagi responden.

3. Terciptanya kerjasama yang saling menguntungkan

Menggambarkan keadaan yang saling menguntungkan antara perusahaan dan publiknya.

4. Kesadaran

Adanya kesadaran khalayak tentang perusahaan dan perhatian terhadap produk yang dihasilkan.

E. Tinjauan Tentang Pelanggan

(35)

19

Handoko (1997:12) yaitu individu-individu yang melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadinya atau konsumsi rumah tangga. Seiring dengan pernyataan Pamitra (2001:11) bahwa pelanggan adalah individu pembuatan keputusan yang menyebabkan seseorang harus terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk. Menurut Supranto (2001:21) pelanggan adalah setiap individu yang menerima suatu jenis barang atau jasa dari beberapa orang lain atau kelompok orang. Lupiyoadi (2001:134) mendefinisikan Pelanggan adalah seorang individu yang secara continue dan berulang kali datang ke tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan memuaskan produk atau jasa tersebut.

Dari pengertian pelanggan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pelanggan adalah individu atau seseorang yang melakukan pembelian kebutuhan yang dapat membuat kepuasan dengan membandingkan beberapa aspek seperti harga, standar kualitas barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan pribadi atau konsumsi dari rumah tangga.

F. Tinjauan Tentang Perusahaan

Kata “perseroan” dalam pengertian umum adalah perusahaan atau organisasi

usaha atau badan usaha. Sedangkan “perseroan terbatas” adalah suatu bentuk

organisasi yang ada dan dikenal dalam sistem hukum dagang Indonesia. Kata “perseroan” menunjuk kepada modal nya yang terdiri atas sero (saham).

Sedangkan “terbatas” menunjuk kepada tanggung jawab pemegang saham yang

(36)

20

Sebutan atau bentuk PT datang dari hukum dagang Belanda (WvK) dengan singkatan NV atau Naamlooze Vennootschap, yang singkatannya juga lama digunakan di Indonesia sebelum diganti dengan singkatan PT. Sebenarnya bentuk ini berasal dari Perancis dengan singkatan SA atau Societe Anonyme yang secara harfiah artinya “perseroan tanpa nama”. Maksudnya adalah bahwa PT itu tidak

menggunakan nama salah seorang atau lebih diantara para pemegang sahamnya, melainkan memperoleh namanya dari tujuan perusahaan saja.

Secara etimologi, kata “corporation” diturunkan dari bahasa latin, yaitu corpus,

yang berarti suatu badan (body), yang mewakili “a body of people”; that is, a group of people authorized to act as an individual (oxford English dictionary) yang artinya adalah sekelompok orang yang diberi kuasa untuk bertindak sebagai seorang individu. Suatu perusahaan dapat diklasifikasikan kepada beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut :

1. Jumlah pemilik :

a. Perusahaan Perseorangan.

Perusahaan Perorangan (PO) adalah Suatu jenis perusahaan yang dijalankan oleh satu orang pemilik. Pemilik mempunyai tanggung jawab tak terbatas. Badan usaha yang mengelola perusahaan itu disebut Badan Usaha Perorangan, yang oleh masyarakat umum lebih dikenal dengan sebutan Perusahaan Perorangan (Po).

b. Perusahaan persekutuan.

(37)

21

atau laba. Berbeda dengan perseroan terbatas, persekutuan lebih beresiko disebabkan tidak terdapat pemisahan yang tegas antara pemilik dan manajemen. Namun demikian penyelenggaraan akuntansinya harus berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang diatur oleh Prinsip-Prinsip Akuntansi yang lazim. Jadi dari segi akuntansinya persekutuan sebagai unit usaha harus dianggap mempunyai kedudukan terpisah dengan pemilik-pemiliknya. 2. Status pemilik :

a. Perusahaan Swasta

Perusahaan Swasta adalah suatu perseroan dimana seluruh sahamnya dipegang oleh pihak swasta tanpa ada saham pemerintah di dalamnya.

b. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

(38)

22

Negara (BUMN) disamping berlaku ketentuan dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas juga berlaku peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurut hukum Indonesia, ada konsekuensi-konsekuensi tertentu dari ketidak adaan salah satu mata rantai dalam proses pendirian perseroan. Jika tidak disahkan oleh menteri misalnya, maka badan hukum dari perusahaan tersebut tidak pernah ada, sehingga para pendirinya (bukan perseroannya) yang bertanggungjawab secara renteng. Sementara jika terjadi kealpaan dalam proses pendaftaran dan pengumuman perseroan, tetapi perseroan tersebut telah disahkan oleh menteri, maka badan hukum dari perseroan tersebut sudah eksis, tetapi belum berlaku terhadap pihak ketiga, sehingga yang mesti bertanggung jawab terhadap pihak ketiga adalah pihak direksinya.

G. Tinjuan Tentang Jasa

Pada dasarnya pelayanan merupakan bagian dari jasa, bahkan pelayanan adalah inti dari jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Beberapa definisi yang dikemukakan oleh ahli pemasaran antara lain :

1. (Philip Kotler 2002: 83) dalam bukunya yang berjudul manajemen

pemasaran mengemukakan :

“Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu

(39)

23

2. (W.J. Stanton 1996: 220) mengemukakan pendapatnya mengenai jasa sebagai berikut :

“Jasa adalah kegiatan yang dapat didefinisikan secara tersendiri yang pada

hakekatnya bersifat tidak teraba (intangible) yang merupakan pemenuhan kebutuhan dan tidak harus terikat pada penjualan produk atau jasa lain”.

3. (Basu swasta 1996 : 318) mendefinisikan jasa sebagai berikut :

“Jasa adalah barang yang tidak teraba ( ingtangible) yang dibeli dan dijual

dipasarkan melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan”.

Menurut (Philip Kotler 2002 : 84) bahwa karakter jasa dibagi menjadi empat, yaitu :

1. Tidak berwujud (ingtangible)

Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud, tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, diraba, didengar atau dicium sebelum jasa itu dibeli.

2. Tidak terpisahkan (inseparibility)

Jasa pada umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan, tidak seperti barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan, didistribusikan lewat berbagai penjual dan kemudian baru dikonsumsi. Jika seseorang yang melakukan jasa maka penyediannya adalah bagian dari jasa karena pengguna jasa adalah ciri khusus dari pemaaran jasa, baik itu penyedia maupun pengguna jasa sangat mempengaruhi hasil jasa. 3. Bervariasi (variability)

(40)

24

4. Mudah lenyap

Jasa tidak bisa disimpan, dimana lenyapnya jasa tidak menjadi masalah bila permintaan tetap, karena mudah lebih dahulu mengatur staf untuk melakukan jasa itu.

(Basu Swasta 1996 : 319) menggolongkan jasa kedalam dua golongan besar yaitu 1. Jasa industri (industrial service)

Jasa industri ini disediakan untuk organisasi dalam lingkup yang luas, termasuk pengolahan, pertambangan, pertanian, organisasi non laba. 2. Jasa konsumen (customer service)

Jasa ini banyak digunakan secara luas dalam masyarakat. Jasa konsumsi ini dapat dibagi kedalam tiga golongan yaitu :

a. Jasa konvenien

Jasa konvenien (convinien service) adalah jasa konsumsi yang sering dipakai dan masyarakat membelinya dalam melakukan usaha yang minimal.

b. Jasa shopping

Jasa shopping adalah jasa konsumsi yang dipilih atau dibeli oleh masyarakat sesudah mengadakan perbandingan kualitas harga dan reputasi.

c. Jasa spesial (special service)

(41)

25

Pengimplementasian Strategi

H. Kerangka Pikir

Proses Humas atau public relations selalu dimulai dan diakhiri dengan penelitian. aktivitas humas dimulai dari pembenahan organisasi internal humas, sehingga kegiatan yang bersifat membangun citra organisasi atau perusahaan. proses pembentukan citra perusahaan dalam struktur kognitif yang sesuai dengan pengertian sistem komunikasi yang dijelaskan oleh John. S. Nimpoeno (dalam Nova, Firsan. 2011: 304) dalam laporan penelitian tentang tingkah laku konsumen.

Adapun bagan pembentukan citra perusahaan, sebagai berikut :

Bagan 1. Kerangka Pikir

Kegiatan public relations digambarkan sebagai input–output dimana proses dalam bagan ini adalah pembentukan citra. Input adalah stimulus yang diberikan (public relations) sedangkan output adalah tanggapan atau perilaku tertentu (pelanggan). Citra itu sendiri digambarkan melalui persepsi – kognisi – motivasi – sikap.

Berdasarkan bagan di atas dapat kita pahami bagaimana kah seorang konsumen tetap bertahan menggunakan jasa perusahaan. Yaitu berawal dari seorang humas yang membangun stimulus dengan membuat strategi agar menarik dan mempertahankan konsumen yang telah menjadi konsumen setia mereka.

Stimulus Persepsi Sikap

Motivasi Kognisi

Perilaku

(42)

26

Selanjutnya penerapan strategi itu sendiri agar konsumen sendiri lah yang merasa puas dengan pelayanan perusahaan yang baik. Hal ini yang akan menimbulkan citra yang positif perusahaan karena dapat menjaga kepuasaan konsumen yang telah setia dan membuat para calon konsumen baru merasa yakin bahwa mereka akan terpuaskan dengan pelayanan perusahaan.

Menurut Kotler (Nova, 2011: 297), definisi dari masing-masing tahapan adalah sebagai berikut:

1. Persepsi adalah “sebuah proses di mana seseorang melakukan seleksi, mengorganisasi dan mengintepretasi informasi-informasi yang masuk ke dalam pikirannya menjadi sebuah gambar besar yang memiliki arti”.

Sehingga secara sederhana persepsi adalah pandangan seseorang dalam menafsirkan suatu peristiwa berdasarkan informasi yang diterimanya. 2. Kognisi merupakan “keyakinan diri dari individu terhadap stimulus” di

mana keyakinan ini akan timbul apabila individu telah mengerti rangsangan tersebut. Artinya individu tersebut harus diberikan informasi-informasi yang cukup sehingga mempengaruhi perkembangan kognisinya 3. Motif atau motivasi adalah “keadaan dalam pribadi seseorang yang

mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan”. Motivasi dan sikaplah yang akan

(43)

27

4. Sikap, merupakan “kecenderungan untuk bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai”. Sikap

(44)

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif. Tipe penelitian deskriptif adalah tipe penelitian menjelaskan makna-makna atas tindakan atau perilaku manusia. Menurut Bungin (2008:308), deskriptif berusaha untuk menjelaskan makna-makna dari gejala sosial. Karena suatu tindakan dapat memiliki banyak arti, maka makna tidak dapat dengan mudah diungkap begitu saja.

(45)

29

B. Definisi Konsep

Adapun definisi konsep dalam penelitian ini adalah : 1. Strategi

keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan.

2. Humas

Bagian integral dari suatu organisasi, yang tugas dan fungsinya tidak berdiri sendiri melainkan dalam konteks organisasi. komunikasi eksternal yang dilakukan dengan menggunakan simbol dan tindakan simbolis untuk menginformasikan atau mempengaruhi publik dengan menggunakan tulisan, pemasaran, periklanan, publisitas, promosi, dan event penting. 3. Citra

Citra diartikan sebagai kesan individu terhadap apa yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalaman.

4. Citra Positif

Citra positif adalah suatu gambaran, kesan utama yang dimiliki individu tentang suatu organisasi atau perusahaan sehingga dalam pelaksanaanya, individu yang memiliki persepsi baik atau positif terhadap suatu perusahaan atau lembaga yang pada akhirnya akan menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut.

5. Perusahaan

(46)

30

6. Pelanggan

Seorang individu yang secara continue dan berulang kali datang ke tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan memuaskan produk atau jasa tersebut.

C. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini, difokuskan hanya pada bagaimana strategi humas PT. In dogrow International Services dalam meningkatkan citra positif pada pelanggan. Hal ini dikarenakan humas dalam sebuah perusahaan memiliki fungsi khusus manajemen, yaitu membantu memelihara aturan bersama melalui saluran komunikasi ke dalam dan ke luar, agar tercapai saling pengertian atau kerjasama antara organisasi dan publiknya, termasuk mengidentifikasikan, dalam menanggapi opini publik yang sesuai atau tidak dengan kebijaksanaan yang dilaksanakan oleh perusahaan yang bersangkutan, serta membantu fungsi manajemen dalam mengantisipasi, memonitor, dan memanfaatkan berbagai kesempatan, serta tantangan atau perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. hingga kegiatan yang dilakukan humas bersifat membangun citra organisasi atau perusahaan kepada masyarakat atau pelanggannya.

D. Informan

Menurut Spardly dan Faisal (1990) dalam skripsi Ferdinand, Donni. Informan harus dapat memenuhi beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan yaitu :

(47)

31

ditandai oleh kemampuan memberi informasi diluar kepala tentang sesuatu yang ditanyakan.

2. Subyek masih terikat secara penuh dan aktif pada lingkungan dan kegiatan yang menjadi sasaran penelitian.

3. Subyek mempunyai cukup banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai informasi.

4. Subyek dalam memberi informasi tidak cenderung diskusi atau dikemas terlebih dahulu dan mereka relatif masih lugu dalam memberi informasi.

Penentuan informan dilakukan dengan metode purposive. Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan di atas. Dapat kita lihat sebuah persayaratan dalam menentukan informan, agar di dapatnya informan yang tepat di dalam peneltian ini sehingga penelitian ini menjadi kredibel karena informan yang tepat.

Adapun yang menjadi informan primer dalam penelitian ini adalah direktur dan humas perusahaan PT. Indogrow International Services dan informan sekunder peneliti mengambil 3 informan konsumen.

E. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah : 1. Data primer

(48)

32

2. Data sekunder

Data yang didapat peneliti melalui studi pustaka. Data yang diperoleh berdasarkan buku-buku atau literatur. Data ini dapat menjadi rujukan atau mendukung penelitian peneliti.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu : 1. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Lerbin,1992 dalam Hadi, 2007). Tanya jawab ‘sepihak’

berarti bahwa pengumpul data yang aktif bertanya, sementara pihak yang ditanya aktif memberikan jawaban atau tanggapan. Dari definisi tersebut, dapat diketahui bahwa tanya jawab dilakukan secara sistematis, telah terencana, dan mengacu pada tujuan penelitian yang dilakukan.

Menurut Nazir (1988) wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara komunikator atau pewawancara dengan komunikan atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan Interview Guide (panduan wawancara).

2. Observasi

(49)

33

dan pengindraan. Dengan demikian pengertian observasi penelitian kualitatif adalah pengamatan langsung terhadap objek, situasi, konteks dan maknanya dalam upaya mengumpulkan data penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Reduksi Data

Proses pemilihan, penyederhanaan, pemusatan dan transformasi data dari data kasar yang ada pada catatan-catatan tertulis dilapangan. Setelah data diperoleh maka terlebih dahulu dikaji kelayakannya dengan memilih data mana yang diperlukan dalam penelitian.

2. Display (penyajian data)

Penarik kesimpulan atau pengambil tindakan atas sekumpulan informasi yang didapat dari penelitian dalam penyajian data.

3. Verifikasi

(50)

BAB IV. GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Berdirinya PT Indogrow Internasional Services

PT Indogrow Internasional Services didirikan berdasarkan akta notaris Imran Ma’aruf, Sarjana Hukum No 7 tanggal 31 Januari 2003 akta pendirian perusahaan

tlah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan nomor c-24088HT.01.01 TH 2003 tertanggal 10 oktober 2003.

Adapun Komisaris dan Direksi Perusahaan : Komisaris : Tn. Syaifuddin Muchtarom Direksi : Tn. Sukresno Suripno,SH,SE,MM

Sesuai dengan pasal 3 akta pendirian perusahaan dimaksud untuk bergerak dalam bidang jasa pengurusan transpostasi (Freight Forwarding) selain itu perusahaan juga melaksanakan kegiatan keagenan kapal yg bekerja sama dengan PT Kanaka Lines. Perusahaan baru mulai melaksanakan kegiatan usahanya pada tahun 2003 dan berkedudukan di Bandar Lampung. Adapun profil perusahaan tersebut : Nama Perusahaan : PT. Indogrow International Service

Alamat : Jalan Kartini Gg,Khusus RT/RW/LK : 001 / 01 / 1

Kelurahan : Durian Payung.

(51)

35

Propinsi : Lampung No telp : 0721. 241.431

No fax : 241.432

Email : indogrow@indo.net.id

Perseroan ini dapat membuka cabang atau perwakilan ditempat lain baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana yang ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan dari komisaris perseroan ini untuk 75 tahun lamanya.

B. Visi PT Indogrow Internasional Services

Menjadi Freight Forwading ( Perusahaan Jasa Transportasi ) baik dalam lingkup domestik maupun jangkauan internasional serta menjalin kerjasama dengan partner asing secara profesional.

C. Misi PT Indogrow Internasional Services

Menangani pekerjaan secara profesional, berhubungan dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik terhadap pejabat dan mitra kerja dilingkungan kerja Freight Forwading (Perusahaan jasa Transportasi) demi pelayanan peda relasi dengan optimal dan memuaskan, dengan demikian dicapai profit yang maksimal.

D. Tujuan PT. Indogrow Internasional Services

(52)

36

dengan profit motif untuk mencapai pengembangan perusahaan yang baik, kesejahteraan karyawan dan ikut serta dalam tanggung jawab sosial secara maksimal.

E. Logo PT. Indogrow Internasional Services

Pada tahun 2003 awal mula terbentuknya PT. Indogrow Internasional Services mempunyai lambang seperti di bawah ini :

Gambar 1. Logo Perusahaan

Logonya melambangkan simbol : bersatunya kesuksesan. Arti dari kata indogrow :

1. Dalam kesatuan usaha menuju sukses kecemasan.

2. Terdiri dari berbagai macam bidang usaha dan menjadi satu.

3. Dalam kesatuan usaha menuju sukses, tapi tetap dalam koridor garis-garis

batasan.

Makna lambang tersebut melambangkan perusahaan Indonesia yang ingin bersatu dan maju kejalur internasional dengan sukses.

MOTTO LOGO : “YOU CAN IF YOU THINK YOU CAN”

(53)

37

yang positif pula untuk diri kita apabila kita percaya bahwa kita dapat melakukan hal apapun jika kita mempercayainya. Karena banyak orang yang sudah kalah sebelum berperang, kebanyakan dari mereka tidak mempercayai akan kemampuan dirinya sendiri sehingga mereka merasa tidak dapat bersaing dengan yang lain. Justru itulah hal negatif yang dapat menjadi kebiasaan sikap seseorang, jika saja mereka selalu seperti itu. Jadi dapat disimpulkan, sangat pentingnya berpikir positif agar mampu memberikan sumbangsih yang positif kepada diri kita sendiri sehingga mampu bersaing dengan lainnya. Untuk itu PT. Indogrow Internasional Service membuat motto itu pada perusahaannya, agar perusahaan selalu berpikir positif dan percaya pada kemampuan sendiri, bahwa dapat memberikan kepuasaan untuk orang lain.

F. Tugas Masing-Masing Bagian PT. Indogrow Internasional Services

1. Direktur

1. Mengkoordinir semua bagian yang ada diperusahaan.

2. Menyetujui atau menolak transaksi freight forwading yang diajukan oleh manager operasional.

3. Menyetujui atau menolak penerimaan dan pengeluaran uang kas

perusahaan dan diajukan manager keuangan dan administrasi. 4. Mengembangkan kegiatan usaha perusahaan.

(54)

38

2. Manager Keuangan dan Adnimistrasi

1. Mengkordinir sub bagian keuangan dan sub bagian umum.

2. Menyetujui dan menolak pengeluaran kas rutin yang diajukan oleh sub

keuangan.

3. Meneliti dokuman transaksi keuangan yang dibuat oleh sub keuangan. 4. Meneliti dan menandatangani surat keluar yang dibuat oleh sub

administrasi dan umum.

5. Meneliti dan menyetujui rencana-rencana atau budget yang dibuat sub

keuangan dan sub administrasi dan umum. 6. Bertanggung jawab kepada direktur.

3. Manager Operasional

1. Mengkoordinir sub bagian operasional.

2. Meneliti dan menandatangani dokumen yang di buat sub bagian operasional.

3. Meneliti dan merekomendasi budget yang diajukan sub bagian

operasional.

4. Meneliti absensi para pegawai. 5. Bertanggung jawab kepada direktur.

4. Manager Accounting

(55)

39

5. Sub Bagian SDM dan Keuangan

1. Mengkordinir para pegawai yang ada di bawahnya.

2. Menjaga keamanan dokumen keuangan dan buku-buku perusahaan. 3. Meneliti dan mencatat buku-buku yang dilakukan oleh pegawai.

4. Menerima atau mengeluarkan uang kas sesuai dengan persetujuan manager keuangan dan direktur untuk jumlah pengeluaran pada batas yang ditetapkan.

5. Membuat budget pendapatan dan biaya bulanan dan tahunan.

6. Menangani tentang adnimistrasi kepegawaian, keamanan dan pelayanan umum.

7. Bertanggung jawab kepada direktur melalui manager keuangan.

6. Sub Bagian Operasional

1. Mengkordinir para pegawai yang ada di bawahnya. 2. Mengawasi penggunaan peralatan perusahaan. 3. Mengawasi keamanan barang-barang perusahaan.

4. Bertanggung jawab kepada direktur melalui manager operasional.

7. Accounting

1. Meneliti keabsahan dan kewajaran semua bukti transaksi. 2. Melakukan pencatatan bukti-bukti transaksi.

3. Membuat laporan keuangan.

(56)

40

6. Meneliti surat-surat yang ditandatangani oleh direktur yang dibuat oleh pegawai.

7. Bertanggung jawab kepada direktur melalui manager accounting.

8. Humas Operasional

1. Mengirimkan siaran pers (press release).

2. Menyelenggarakan konferensi pers.

3. Membina hubungan yang harmonis antara perusahaan atau organisasi dengan konsumen.

4. Memformulasikan isu-isu penting di perusahaan yang menarik untuk media.

5. Menyelenggarakan ramah-tamah dengan media (media visit/media gathering)

6. Menyelenggarakan kunjungan lapangan untuk pers (press tour).

7. Menyelenggarakan acara-acara khusus, wawancara khusus,

(57)

41

G.

Struktur Organisasi PT Indogrow Internasional Services

DIREKTUR

MANAGER OPERASIONAL

MANAGER ADM & KEUANGAN

MENAGER ACCOUNTING

SUPERVISOR SDM &

KEUANGAN

ACCOUNTING

LAPANGAN

HUMAS

(58)

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan apa yang telah dijelaskan dalam bab V mengenai hasil dan pembahasan strategi Humas PT. Indogrow Internasional Services dalam meningkatkan citra positif pada pelanggan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan fungsi manajemen yang dilakukan oleh humas perusahaan telah melakukan sesuai dengan fungsi manajemen Planning, organizing, actuating dan controlling yang dapat kita lihat program-program dari humas dari bab pembahasan.

2. PT. Indogrow Internasional Services kurang dalam hal pomosi

perusahaan, hal ini mempengaruhi citra perusahaan. Dalam hal ini perusahaan yang menjual dibidang jasa membutuhkan promosi sebagai alat utama untuk memperkenalkan produk jasanya.

(59)

82

meningkatkan lagi citra perusahaan sehingga makin banyak calon konsumen yang tahu PT. Indogrow Internasional Services.

B.Saran

Citra baik atau positif merupakan harta yang sangat tinggi nilainya bagi perusahaan manapun. Citra mendukung daya saing perusahaan dalam jangka menengah dan panjang. Citra baik dapat menjadi perisai perusahaan saat berada dalam masa krisis. Oleh karena itu, setiap perusahaan mempunyai kewajiban untuk membangun citra baik perusahaan. Sehingga saran yag dapat diberikan adalah :

1. Perusahaan khususnya Humas perlu meningkatkan lagi citra perusahaan yang sudah ada saat ini, agar mampu mengangkat perusahaan agar lebih terkenal di bidang jasa yang diberikan.

2. Lebih ditingkatkan lagi pelayanan kepada pelanggan, agar konsumen yang telah menjadi pelanggan merasa terpuaskan sehingga akan tetap menggunakan jasa perusahaan.

3. Perlunya promosi yang lebih agar semakin membuat perusahaan semakin terkenal di masyarakat umum.

(60)

DAFTAR PUSTAKA

Philip, Kotler 2002. Manajemen Pemasaran. Penerbit Alumni Bandung. Basu, Swasta 1996. Manajemen jasa. Penerbit Alumni Jakarta.

Abdurrachman, Oemi. 1982. Dasar-Dasar Public Relations. Penerbit Alumni, Bandung.

Aly, Bachtiar. 1995. Teknik Hubungan Masyarakat. Universitas Terbuka, Jakarta.

Anggoro, Linggaar. 2000. Teori dan Profesi Kehumasan dan Aplikasinya di Indonesia. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Bonar, S.K.1993. Hubungan Masyarakat Modern. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Effendy, Onong Uchjana. 1986. Human Relations dan Public Relations dalam Manajemen. Penerbit Alumni, Bandung.

Jefkins, Frank. 1996. Public Relations, Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Moore, H. Frazier. 1998. Hubungan Masyarakat Prinsip Kasus dan Masalah. PT. Remaja Rosda Karya Bandung.

Rahmat, Djalaludin. 1986. Teori-Teori Komunikasi. Remaja Karya, Bandung.

Ruslan, Rosady. 1998. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Bungin. 2008. Makna-makna gejala sosial. Raja Grafindo, Jakarta.

Thomas, Colin Coulson. 1993. Public relations, Pedoman Praktis Untuk PR. Terjemahan Drs. Lucas Ginting, Bumi Aksara, Jakarta.

(61)

Ruslan, Rosady. 2002. Manajemen Humas dan Komunikasi, Konsepsi, dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Weinstein, Bob. 1988. Public Relations Meraih Sukses Lewat Karir Humas. Dahara Prize, Semarang.

Ruslan, Rosady. 2006. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Arsip-Arsip Humas PT. Indogrow International Service.

Catatan Perkuliahan. Mata Kuliah Pelayanan Pada Pelanggan.

Informan, Sukresno Suripno,SH,SE,MM Selaku Direktur utama, Bagus Triadmodjo,Amd

Selaku Humas Operasional, Titik Astuti, SE, Aaron Ashab, Irma Harahab Selaku

Pelanggan tetap PT Indogrow Internasional Service.

Sumber lain : Siti Khadijah .STRATEGI PUBLIK RELATIONS DALAM MEMBANGUN

CITRA PERUSAHAAN (Studi Deskriptif Membangun Hubungan Baik Dengan Media Dalam Upaya Meningkatkan Citra Perusahaan)

Referensi

Dokumen terkait

Mula noong 2003 ang kanyang kumpanya sa telecom na Digital Telecommunications Philippines ay gumastos ng halos $ 800 milyon para sa mobile carrier nito, Sun Cellular na kung saan

Pengambilan zat warna alami dari buah mangrove (Rhizopora Mucronata) dilakukan dengan proses ekstraksi dengan metode batch tiga tahap skala pilot plant menggunakan

pengaruh domain kestabilan yang lain,sehingga menentukan resiliensi dari sistem yang ada. Untuk mengetahui tingkat resiliensi masyarakat Desa Jeruksawit dalam

lambunga (HCl) yang akan menuju kebagian jaringan usus depan (Yusfiati et al. Dengan sel goblet yang banyak adalah salah satu perlindungan usus terhadap jaringan epitelnya

2015/2016, didapatkan informasi bahwa ada beberapa indikasi yang ditunjukkan siswa yang diduga mempunyai motivasi berprestasi rendah, seperti: (1) pada mata pelajaran

Gambar 3 merefleksikan kenaikan kandungan abu dalam batubara-A, batubara-B dan batubara-C yang telah dihidrogenasi dengan tekanan hidrogen yang bervariasi. Kenaikan yang

Termasuk didalamnya adalah lingkungan fisik, sanitasi, kebersihan diri, tempat pembuangan sampah dan kotoran yang kurang memenuhi persyaratan keseahtan akan mempengaruhi

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Metode eksperimen adalah metode kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel indenpenden terhadap