• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN SEBARAN DAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA NEGERI DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR SUMATERA SEALATAN TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMETAAN SEBARAN DAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA NEGERI DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR SUMATERA SEALATAN TAHUN 2013"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PEMETAAN SEBARAN DAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA NEGERI DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

SUMATERA SEALATAN TAHUN 2013 Oleh

Lestari Ningsih

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan sebaran dan kebutuhan serta kesesuaian latar belakang pendidikan guru geografi SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi. Teknik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif per wilayah.

Berdasarkan pengolahan data, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum sebaran guru geografi di Kabupaten Ogan Komering Ilir tidak merata. Dilihat antara jumlah guru yang ada saat ini dengan jumlah kebutuhan guru, Kabupaten Ogan Komering Ilir mengalami kelebihan guru geografi namun, jika dilihat dari kesesuaian latar belakang pendidikan mengalami kekurangan guru geografi. Wilayah selatan, sebaran guru geografi di wilayah ini sudah merata, jumlah kebutuhanguru geografi sudah terpenuhi, namun masih terdapat guru geografi yang memiliki latar belakang pendidikan tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Wilayah tengah, sebaran guru geografi di wilayah ini sudah merata, kebutuhan geografi di wilayah ini telah terpenuhi serta semua guru geografi di wilayah ini memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampu saat ini. Kemudian Wilayah barat, sebaran guru geografi di wilayah barat tidak merata, wilayah ini mengalami kelebihan guru geografi, serta masih terdapat guru geografi yang memiliki latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diampu saat ini. Selanjutnya wilayah utara, sebaran geografi di wilayah ini tidak merata, mngalami kekurangan guru geografi, dan masih tedapat guru geografi yang memiliki latar belakang tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diampu saat ini. Terakhir wilayah timur, sebaran guru geografi sudah merata, kebutuhan geografi sudah terpenuhi, namun masih terdapat guru geografi yang memiliki latar belakang pendidikan tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diampu saat ini.

(2)
(3)

PEMETAAN SEBARAN DAN KEBUTUHAN GURU GEOGRAFI SMA NEGERI DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

SUMATERA SEALATAN TAHUN 2013

(Skripsi)

Oleh Lestari Ningsih

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(4)

xvii DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Peta Administrasi Kabupaten Ogan Komering Ilir ... 26 Gambar 4 : Peta Sebaran Lokasi SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir

Tahun 2013 ... 32

Gambar 5 : Peta Sebaran Guru geografi SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2013 ... 40

Gambar 6 : Peta kebutuhan Guru Geografi SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2013 ... 48

(5)

xiii

II. TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka ... 7

1. Pengertian Guru ... 7

2. Sebaran Guru ... 9

3. Kebutuhan Guru ... 10

4. Kualifikasi Akademik/Latar Belakang Pendidikan ... 12

5. Peta Tematik ... 13

B. Kerangka Pemikiran ... 15

III. METODE PENELITIAN A. Metode ... 16

B. Populasi ... 17

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 17

1. Variabel Penelitian ... 17

2. Definisi Operasional Variabel ... 17

D. Teknik Pengumpulan Data ... 21

E. Teknik Analisis Data ... 22

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Wilayah Penelitian ... 23

1. Kondisi Geografis ... 23

(6)

xiv 3. Pendidikan di Kabupaten Ogan Komering Ilir ... 29 B. Hasil dan Pembahasan ... 37

1. Sebaran Guru Geografi SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2013 ... 37 2. Kebutuhan Guru Geografi SMAN di Kabupaten Ogan Komering

Ilir ... 45 3. Latar Belakang pendididikan Guru geografi SMAN di Kabupaten

Ogan Komering Ilir tahun 2013 ... 51

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 59 B. Saran ... 60 DAFTAR PUSTAKA

(7)

xv DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar Nama Sekolah, Jumlah Guru Geografi, Jumlah Kelas, dan Jumlah Siswa di Setiap SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2013 ... 3 2. Rentang Jumlah Kebutuhan Guru (JKG) Berdasarkan Angka

Kebutuhan Guru (KG) ... 19

3. Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2013 ... 28 4. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia Sekolah

di Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2013. ... 30

5. Nama, Kelurahan/Desa, Kecamatan, dan Jumlah SMAN

di Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2013 ... 31

6. Daftar Sebaran Guru Geografi SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2013 ... 39

7. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kebutuhan Guru Geografi SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2013 ... 46 8. Daftar Nama Sekolah, Jumlah guru Geografi Yang Ada, Pendidikan

(8)
(9)
(10)

MOTO

Dalam hidup tidak bisa hanya berharap dan menunggu, karena Tuhan selalu memberikan yang terbaik untukmu, Tapi juga harus berusaha.

(11)
(12)

ix PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan ridho-Nya pada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Karya kecil ini ku persembahkan untuk

Kedua orang tua ku (Bapak Jimin dan Mamak Darni), terima kasih telah mengasuh, mendidik, menjaga ku sampai saat ini. Terima kasih atas pengorbanan dan doa yang

tiada henti dipajatkan dalam setiap sujudnya untuk keberhasilan ku.

Untuk alm. mbah setu, alm. mbah tower, dan alm. bik Wiji Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan ampunan dan menerima amal ibadahnya.

Adik ku Nika Utami, semoga kelak menjadi anak bapak mamak yang lebih baik dari mbak. Mbah Idok (Mbah Sampen), Mbah Ni, serta seluruh keluarga besar. Terima

kasih atas nasehat dan dukunganya.

Untuk mas tri, terima kasih atas kesabaran dan pengertianya.

Sahabat terbaikku Nova (coco/opa) terimakasih atas dukungan, saran dan bantuannya hingga saat ini.

(13)

RIWAYAT HIDUP

Penulisbernama lengkap Lestari Ningsih dilahirkan di Desa Karya Mukti, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir pada tanggal 15 Agustus 1990, anak pertama dari dua bersaudara pasangan dari bapak Sujimin dan ibu Darni.

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh penulis yakni :

1. SD Negeri 1 Karya Mukti yang diselesaikan pada tahun 2003 2. SMP Negeri 2 Mesuji Raya yang diselesaikan pada tahun 2006 3. SMA Negeri 3 Kayuagung yang diselesaikan pada tahun 2009.

(14)

SANWACANA

Pujisyukurpenulispanjatkankehadirat AllahSWT yang

telahmelimpahkanrahmatdankarunia-Nyasehinggapenulisdapatmenyelesaikanskripsi ini. Judul skripsi ini mengenai “Pemetaan Sebaran Dan Kebutuhan Guru Geografi SMA Negeri Di Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Sealatan Tahun 2013”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

(15)

haturkan kepada beliau bertiga kecuali do’a yang tulus dan ikhlas semoga Tuhan

yang Maha Kuasa membalas jasa-jasa beliau.

Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Pembantu Dekan I Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., Pembantu Dekan II Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., dan Pembantu Dekan III Bapak Dr. Muhammad Fuad, M. Hum. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

(16)

6. Kepala Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Ogan Komering Ilir dan seluruh kepala SMA Negeri di Kabupaten Ogan Komering Ilir, yang telah mempermudah dan membantu dalam pengambilan data.

7. Teman-teman Program Studi Pendidikan Geografi khususnya Angakatan 2009 : Opa, Vina, Dela, Siti, Hera, Ririh, Heni, Dian, mbk Eka, Winda, Fitri, dan lainya yang sangat kompak, saling mendukung, memberikan masukan, kritikan, saran dan dorongan.

8. Untuk teman-teman KKN dan PPL di SMP N 1 Batanghari Nuban,Desa Gedung Dalam : Fitri, Rini, Ina, Okta, emak (Dian), Nur, bapak (Erdi), dan Arif.

Semoga kiranya Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kita semua, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, 2014 Penulis,

(17)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan yang memadai akan dapat membuat manusia mempunyai kesempatan memperbaiki kehidupanya. Untuk mencapai itu semua maka kebijaksanaan pemerintah merupakan tombak utama dalam memperbaiki pendidikan itu sendiri. Salah satu kebijakan tersebut adalah pemerataan dan perluasan pendidikan agar seluruh rakyat Indonesia memperoleh pendidikan secara layak dan berkualitas. Hal ini sesuai dengan isi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional yaitu mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.

Berdasarkan fungsi tersebut, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(18)

2

Indonesia dan juga perluasan serta peningkatan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Dasar Negera Indonesia Tahun 1945 pasal 31 ayat (1) yang menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

Sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional di atas, pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk peningkatan kulitas Sumber Daya Manusia Indonesia melalui proses pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu dapat tercapai apabila komponen-komponennya terpenuhi sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi.

Komponen-komponen tersebut dapat dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas. Dari segi kualitas diantaranya jumlah gedung, jumlah kelas, jumlah sarana pendidikan lainya, jumlah guru yang sesuai dengan kebutuhan, tenaga laboratorium, serta tenaga perpustakaan. Sedangkan dari segi kualitasnya, yaitu mengadakan pelatihan kepada guru bidang studi, memberikan beasiswa kepada guru untuk melanjutkan pendidikanya kejenjang yang lebih tinggi.

(19)

3

pendidikan guru dengan bidang studi yang diajarkan perlu dikaji ulang oleh instansi terkait.

Masalah kebutuhan guru dan kesesuaian latar belakang pendidikan guru merupakan permasalahan pendidikan yang tidak hanya terjadi pada satu wilayah tertentu saja, namun terjadi pula dibeberapa wilayah Indonesia. Salah satu wilayah tersebut adalah Kabupaten Ogan Komering Ilir, merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan. Di kabupaten ini terdapat 24 SMAN, yang juga mengalami masalah sebaran, kebutuhan dan kesesuaian latar belakang pendidikan guru geografi. Berikut gambaran kondisi jumlah guru geografi di setiap SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan tahun 2013.

Tabel 1. Daftar Nama Sekolah, Jumlah Guru Geografi, Jumlah Kelas, dan Jumlah Siswa di Setiap SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2013.

No. Nama Sekolah Jumlah Guru yang

Mengajar Geografi

(20)

4

Berdasarkan tabel 1 tersebut terlihat bahwa jumlah guru geografi, jumlah siswa dan jumlah kelas, dan jumlah siswa masih kurang merata pada tiap SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Hal ini terbukti sebanyak 16 sekolah dengan jumlah guru sebanyak 1 orang guru per sekolah, 7 sekolah dengan jumlah guru sebanyak 2 orang guru per sekolah, dan hanya 1 sekolah yang memiliki sebanyak 3 orang guru. Selain itu, dari tabel 2 dapat diketahui pula rasio antara guru dan kelas yaitu 1:6, artinya 1 orang guru geografi berbanding dengan 6 kelas sedangkan rasio antara guru dan murid berjumlah 1:238, berarti 1 orang guru geografi berbanding dengan 230 siswa. Kemudian rasio antara kelas dan siswa adalah 1:38, hal ini menunjukkan bahwa setiap 1 kelas geografi memiliki siswa berjumlah 38 siswa.

Permasalahn lain yang ditemukan di lapangan adalah adanya guru yang mengajar geografi yang memiliki latar belakang bukan S1 Pendidikan Geogarfi. Tidak hanya terjadi pada satu SMAN saja, hal ini terjadi juga dibeberapa SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir . Berdasarkan fakta-fakta tersebut maka, penulis tertarik untuk meneliti masalah sebaran, kebutuhan, dan latar belakang pendidikan guru geografi di setiap SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(21)

5

2. Berapakah jumlah kebutuhan guru geografi SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013?

3. Bagaimanakah kesesuaian guru geografi dengan latar belakang pendidikanya di SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2013?

C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sebaran guru geografi SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013.

2. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan guru geografi yang dibutuhkan di SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013.

3. Untuk menegtahui kesesuaian guru geografi dengan latar belakang pendidikannya di SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013.

D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah :

1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir, sehingga pemerataan guru geografi dapat dilaksanakan secara merata sesuai dengan kebutuhan tiap sekolah.

(22)

6

3. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan Universitas Lampung.

E. Ruang Lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliput:

1. Ruang lingkup objek penelitian ini adalah kebutuhan, kesesuaian latar belakang pendidikan, dan sebaran guru geografi SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

2. Rung lingkup subjek penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru geografi di setiap SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

3. Ruang lingkup tempat penelitian ini adalah 24 SMAN di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir.

4. Ruang lingkup waktu penelitian ini tahun 2013.

5. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah geografi sosial.

(23)

7

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Guru

Guru memiliki peranan penting dalam pendidikan di sekolah dan memegang kunci dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. Menurut Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1, mengenai ketentuan umum butir 6, pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa guru adalah pendidik.

Menurut Suparlan (2008: 12), guru dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual dan emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya.

(24)

8

didik pada pendidikan usia dini jalur formal, pendidkan dasar, dan pendidikan menengah.

Pengertian-pengertian mengenai guru di atas dapat diambil simpulan bahwa guru adalah seorang pendidik profesional dengan tugas utamanya untuk mengajar dan mendidik siswa pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan menengah, yang tujuan utamanya untuk mencerdaskan bangsa dalam semua aspek.

Guru memiliki peran penting dalam pembelajaran. Peserta didik memerlukan peran seorang guru untuk membantunya dalam proses perkembangan diri dan pengoptimalan bakat dan kemampuan yang dimiliki peserta didik. Tanpa adanya seorang guru, mustahil seorang peserta didik dapat mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Hal ini berdasar pada pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang selalu memerlukan bantuan orang lain untuk mencukupi semua kebutuhannya. Mulyasa (2007: 37) mengidentifikasikan sedikitnya sembilan belas peran guru dalam pembelajaran. Kesembilan belas peran guru dalam pembelajaran yaitu, guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasehat, pembaharu (innovator), model dan teladan, pribadi, peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pemindah kemah, pembawa cerita, aktor, emansivator, evaluator, pengawet, dan sebagai kulminator.

(25)

9

SMA/MA merupakan guru mata pelajaran. Yang dimaksud dengan guru mata pelajaran adalah jika guru hanya memiliki tugas untuk mengajarkan satu mata pelajaran saja.

Hal tersebut dikuatkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, Bab IV, bagian kesatu, pasal 30, butir kelima. Peraturan Pemerintah tersebut berbunyi bahwa pendidik pada SMP/MTS atau bentuk lain yang sederajat dan SMA/MA atau bentuk lain yang sederajat terdiri atas guru mata pelajaran dan instruktur bidang kejuruan yang penugasannya ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan yang sesuai dengan keperluan.

Guru mata pelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah guru yang bertugas untuk mengajar mata pelajaran geografi SMA Negeri di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

2. Sebaran Guru

(26)

10

Gejala-gejala atau fenomena ini berupa kejadian yang terjadi dipermukaan bumi baik alam maupun sosial. Salah satu fenomena tersebut yaitu sebaran guru dalam suatu wilayah. Dalam hal ini adalah guru geografi pada SMAN di wilayah Kabupaten ogan Komering Ilir.

Sebagaimana diungkapkan Zamroni, S.Si (2014: 5) bahwa terdapat empat prinsip-prinsip geografi, salah satunya yaitu prinsip-prinsip distribusi atau persebaran. Prinsip distribusi atau persebaran adalah suatu gejala dan fakta yang tersebar tidak merata di permukaan bumi, yang meliputi bentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia.

Ketersediaan tenaga pendidik atau guru pada tiap SMAN di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir akan beragam jumlahnya. Hal ini sesuai dengan prinsip persebaran yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa gejala atau masalah yang terdapat di ruang muka bumi persebaranya bervariasi. Masalah yang dimaksud dalam penilitian adalah persebaran guru geografi.

Persebaran guru geografi ini dapat disajikan dalam bentuk peta, sehingga akan lebih mudah untuk mengetahui bentuk atau pola persebarannya. Apakah sudah tersebar secara merata atau bergerombol di wilayah tertentu saja.

3. Kebutuhan guru

Pasal 24 UUD Guru dan Dosen No 14 Th 2005, mewajibkan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan guru. Pemenuhan kebutuhan guru harus merata untuk menjamin keberlangsungan satuan pendidikan yang meliputi :

1. Dalam jumlah

(27)

11

3. Kompetensi

Made Pidarta (2005:88) mengartikan kebutuhan itu merupakan kesenjangan antara apa yang ada sekarang dengan bagaimana itu seharusnya. Kebutuhan akan guru/ teacher demand menurut Gaffar (1987:77) adalah tuntutan pemakai jasa profesional guru untuk memberikan pelayanan terhadap anak didik pada lembaga pendidikan pemakai jasa guru itu. Dengan kata lain, kebutuhan sekolah akan jasa profesional guru untuk memberikan pelayanan terhadap peserta didik di sekolah tersebut.

Berdasarkan hasil pengamatan pra penelitian yang dilakukan penulis (juli 2013), guru geografi di Kabupaten Ogan Komering Ilir berjumlah 32 guru. Untuk melihat kebutuhan guru mata pelajaran geografi telah terpenuhi atau belum perlu dilakukan alisis kebutuhan guru. Untuk menghitung kebutuhan guru harus diketahui terlebih dahulu komponen-komponenya yakni jumlah kelas, jumlah jam bidang studi per minggu, dan jumlah maksimum wajib mengajar guru perminggu (sumber: Biro Perencanaan Dedikbud, 1987. Perencanaan Akan Kebutuhan Guru. Sekjen Depdikbud. Jakarta).

a. Jumlah kelas, yaitu banyaknya kelas yang mengikuti pelajaran bidang studi tertentu pada suatu kelas.

b. Jumlah jam bidang studi per minggu, yaitu jumlah jaam untuk tiap kelas pada bidang studi tertentu setiap minggu pada suatu sekolah.

(28)

12

4. Latar belakang Pendidikan/kualifikasi Akademik

Menurut Suparlan (2008: 146), guru merupakan salah satu unsur masukan instrumental yang amat menentukan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, guru harus memiliki standar kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan yang memadai.

Berdasarkan pengertian guru dan kualifikasi yang telah dijabarkan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan mengenai kualifikasi guru. Kualifikasi guru adalah keahlian yang diperlukan seseorang untuk menjalankan profesi guru. Dalam penelitian ini kualifikasi guru dimaksudkan untuk guru mata pelajaran geografi SMA.

Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Selanjutnya, dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 16. Th 2007 menjelaskan tentang kualifikasi akademik guru yang berbunyi:

“Pendidik pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.”

(29)

13

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa seorang guru pada jenjang pendidikan SMA, harus memiliki kualifikasi akademik guru dengan pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sesuai antara latar belakang pendidikan dengan mata pelajaran yang diampu. Sehingga guru tersebut mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan maksimal agar tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

5. Peta Tematik

Peta merupakan penyajian grafis dari permukaan bumi dalam skala tertentu dan digambarkan pada bidang datar melalui proyeksi peta dengan menggunakan simbol-simbol tertentu sebagai perwakilan dari objek-objek spasial di permukaan bumi. Sebagaimana diungkapkan oleh Prihandito (1988) dalam Riyanto (2009:4) mendefinisikan peta merupakan penyajian grafis dari bentuk ruang dan hubungan keruangan antara berbagai perwujudan yang diwakili.

(30)

14

Peta memiliki jenis yang beranekaragam. Menurut Subagio (2003:3) klasifikasi peta dapat berdasarkan pada sumber datanya, berdasarkan jenis data yang disajikan, dan berdasarkan skalanya. Jenis peta yang digunakan dalam penelitian adalah peta tematik, yaitu peta yang hanya menyajikan data-data atau informasi dari suatu konsep/tema tertentu saja, seperti peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya .

(31)

15

B. Kerangka Pikir

Tercapainya tujuan dalam kegiatan pembelajaran sangat tergantung pada guru. Pemerataan sebaran guru merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan terutama bagi peserta didik. Di Kabupaten Ogan Komering Ilir terdapat 24 SMAN yang tersebar di 18 kecamatan. Setiap sekolah memiliki jumlah siswa dan guru yangberbeda-beda. Dalam penelitian ini, difokuskan pada guru mata pelajaran geografi. Jumlah guru geografi SMAN di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dapat ditampilkan dalam bentuk peta tematik yang nantinya dapat memberikan informasi sebaran guru geografi.

Kebutuhan guru, khususnya guru mata pelajaran geografi akan berbeda-beda di setiap SMAN. Untuk itu perlu dilakukan analisis kebutuhan guru agar diketahui jumlah kebutuhan guru geografi di sekolah tersebut sudah terpenuhi atau belum.

Guru telah diakui oleh pemerintah sebagai perkerjaan profesional yang bertugas untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, guru harus memiliki standar kualifikasi khusunya standar kualifikasi akademik. Standar kualifikasi akademik ini dibuktikan dengan ijazah. Dengan demikian akan diketahui relevansi antara latar belakang pendidikan dengan mata pelajaran yang diampu saat ini yaitu geografi.

(32)

16

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode peneltian deskriptif. Menurut Best (1982) dalam Hamid Darmadi (2011:145) penelitian diskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasi objek sesuai dengan apa adanya. Dalam penelitian ini, digunakan dengan tujuan untuk menggambarkan sebaran dan kebutuhan guru geografi SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Sehingga pada akhirnya nanti hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dalam oleh pihak berkaitan untuk mengambil keputusan.

(33)

17

B. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang teridiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Hadari Nawawi, 1991:41). Populasi dalam penilitian adalah guru mata pelajaran geografi pada SMA N di Kabupaten ogan Komering Ilir sebanyak 31 guru dari 24 sekolah. Penelitian merupakan penelitian populasi sehingga tidak ada sampel.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian

Menurut Suharsismi Arikunto (2006:19) bahwa variabel adalah subjek atau objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebaran dan kebutuhan guru mata pelajaran geografi di SMAN di Kabupaten Ogan Komering serta kesesuaian latar belakang pendidikan guru geografi.

2. Definisi Operasional Variabel a. Sebaran guru geografi

Sebaran guru yang dimaksud dalam penelitian adalah sebaran guru geografi SMA Negeri di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Di mana dalam sebaran tersebut ada kemungkinan sebaranya merata, tidak merata, dan mengelompok. Dengan indikator sebagai berikut :

(34)

18

- Tidak merata jika persebaran guru geografi SMA Negeri di Kabupaten Ogan Komering Ilir tidak tersebar disetiap SMAN dalam suatu kecamtan. - Mengelompok jika guru geografi SMAN di Kabupaten Ogan Komering

Ilir hanya mengelompok pada suatu kecamatan/kota.

Dalam penelitian ini, sebaran guru geografi SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir akan ditampilkan dalam bentuk sebuah peta. Dengan menggunakan peta, akan lebih mudah melihat gambaran sebaran maupun kebutuhan guru yang diperlukan di lapangan secara keruangan, sehingga kebijaksaan dalam menentukan kebutuhan guru dan sebarannya lebih terarah dan tepat sasaran.

b. Kebutuhan guru

Yang dimaksud kebutuhan guru dalam penelitian ini adalah jumlah kebutuhan guru pada setiap SMAN di Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir. Untuk menghitung kebutuhan guru pada setiap sekolah, maka harus diketahui komponen-komponen yang dibutuhkan, yaitu jumlah kelas, jumlah jam bidang studi per minggu, dan jumlah maksimum wajib mengajar guru per minggu (sumber: Biro Perencanaan Depdikbud, 1987. Perencanaan Akan Kebutuhan Guru. Sekjen Depdikbud. Jakarta). Setelah diketahui komponen-tersebut

dilakukan perhitungan dengan cara jumlah kelas dikali jumlah bidang studi perminggu kemudian dibagi dengan jumlah maksimum wajib mengajar guru per minggu.

(35)

19

paling banyak 40 jam tatap muka dalam 1 minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian pendidikan dari pemerintah atau pemerintah daerah.

Dari hasil perhitungan tesebut akan diketahui jumlah kebutuhan guru, disesuaikan dengan indikator berikut:

Tabel 2. Rentang Jumlah Kebutuhan Guru (JKG) Berdasarkan Angka Kebutuhan Guru (KG).

Angka kebutuhan guru (KG) Jumlah Kebutuhan Guru (JKG)

0,04-1,59 1

(Sumber: PTK SMA-Direktorat PPTK Pendidikan Menengah Tahun 2012 )

c. Latar belakang pendidikan

Maksud dari latar belakang dalam penelitian ini adalah ijazah pendidikan akademik terakhir yang dimiliki oleh seorang guru bidang studi geogarfi di setiap SMAN di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir. Adapun kemungkinan-kemungkinan latar belakang yang dimiliki oelh guru geogarafi SMAN di Kabupaeten Ogan Komering Ilir adalah adanya kesesuaian dan ketidaksesuaian dengan bidang studi yang diajarkan, dengan indikator sebagai berikut:

1. Seorang guru diakatakan sesuai jika guru tersebut memiliki latar belkaang pendidikan yang sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya yaitu geografi, jika guru tersebut merupakan seorang lulusan :

(36)

20

b. D2 atau D3 Pendidikan Geografi dan selanjutnya melakukan penyesuaian S1 Pendidikan Geografi

c. S1 Fakultas Geografi yang mengambil Akta-IV (akta mengajar)

2. Seorang guru geogarfi dikatakan memiliki latar belakang kurang sesuai dengan bidang studi yang diajarkan jika latar belakang pendidikan guru tersebut adalah:

a. Guru tersebut merupakan lulusan D2 dan D3 Geografi namun tidak melanjutkan ke jenjang S1 Pendidikan Geografi

b. Guru tersebut merupakan lulusan D2 dan D3 Geografi namun tidak melanjutkan ke jenjang S1 non Pendidikan Geografi

3. Guru tersebut dikatakan memiliki latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan bidang yang diajarkannya yaitu geografi, jikab latar belakang pendidikan guru tersebut:

a. Guru tersebut bukan lulusan S1 Geografi dan bukan sarjana pendidikan geografi. Dalam hal ini terdapat beberapa kemungkinan. Kemungkinan pertama, guru tersebut merupakan lulusan sarjana pendidikan tetapi bukan sarjana pendidkan program studi pendidikan geografi. Kemungkinan kedua, guru tersebut lulusan S1 tetapi bukan sarjana pendidikan (non-FKIP).

b. Guru geografi lulusan D2 atau D3 FKIP bukan program studi pendidikan geografi.

(37)

21

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

Wawancara merupakan suatu kegiatan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada para responden demikian yang dikemukakan oleh Joko Subagyo (62:2006). Teknik wawancara dalam penelitian ini dilakukan melalui percakapan secara langsung kepada kepala sekolah dan guru geografi SMAN di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara, sehingga pertanyaan yang diajukan peneliti lebih terarah dan tanpa mengurangi kebebasan dalam mengembangkan pertanyaan dengan menciptakan suasana percakapan yang sopan, terarah dan tepat sasaran sehingga wawancara dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta menghasilkan data yang akurat dan tepat.

Kegunaan teknik wawancara dalam penelitian ini untuk memperoleh informasi mengenai jumlah guru geografi, jumlah kelas bidang studi geografi, jumlah lokal, jumlah jam bidang geografi per minggu, dan jumlah maksimum wajib mengajar per minggu.

2. Dokumentasi

(38)

22

Kabupaten Ogan Komering Ilir. Data dokumentasi berupa data sekunder antara lain berupa data jumlah sekolah dan alamat sekolah di Kabupaten Ogan Komering Ilir yang terdapat di Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ilir, peta administratif serta peta jaringan jalan Kabupaten Ogan Komering Ilir dari Badan Perancanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Ogan Komering Ilir. Data primer berupa data guru mata pelajaran geografi yang diperoleh secara langsung ketika turun ke lapangan.

E. Teknik Analisis Data

1. Untuk menganalisis kebutuhan guru mata pelajaran geografi menggunakan rumus berikut:

Keterangan :

KG = kebutuhan gur JK = jumlah kelas

JBP = jumlah jam mengajar per minggu

JMG = jumlah maksimal wajib mengajar guru per minggu

2. Kemudian, untuk relevansi latar belakang pendidikan geografi dilihat dari ijazah terakhir pendidikan akademik kemudian dilakukan presentase. Dengan rumus berikut:

Keterangan: P = presentase

F = Jumlah jawaban responden yang diperoleh N = jumlah responden.

(39)

56

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh simpulan bahwa :

1. Sebaran guru geografi SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2013 adalah tidak merata. Wilayah yang sebaranya tidak merata adalah wilayah barat, dan utara. Sedangkan wilayah yang sudah merata adalah wilayah selatan, tengah, dan timur.

2. Jumlah kebutuhan guru geografi SMAN di Kabuapten Ogan Komering Ilir tahun 2013 adalah 31 orang. sedangakan jumlah guru geografi yang ada saat ini berjumlah 35 orang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa di Kabupaten Ogan Komering Ilir terjadi kelebihan guru geografi. Wilayah yang kebutuhan gurunya telah tercukupi adalah wilayah selatan, tengah, dan timur. Terjadi kelebihan guru geografi terjadi di wilayah barat, kemudian di wilayah Utara terjadi kekurangan guru geografi.

(40)

57

B. SARAN

1. Bagi instansi terkait hendaknya menerapkan sistem penjaringan dan penempatan guru secara sungguh-sungguh didasarkan pada prinsip the right man on the right place. Seorang calon guru berijazah Pendidikan Geografi

hanya boleh dijaring dan ditugaskan mengajar geografi, tidak untuk mengajar bidang studi lainya.

2. Guru geografi yang kualifikasinya terlanjur tidak tepat hendaknya diikutkan pada penataran, pendidikan ataupun pelatihan di bidang geografi yang diadakan oleh dinas pendidikan nasional kabuapten ogan komering ilir, dinas pendidikan nasional provinsi sumatera selatan, ataupun pihak swasta yang berkompeten di bidang geografi sehingga kelak dapat meningkatkan kompetensi guru bersangkutan.

(41)

58

DAFTAR PUSTAKA

_____. 2012. Data Individual Sekolah Menengah Tahun Ajaran 2011/2012. SMAN 2 Mesuji Raya. Mesuji Raya.

____. 2012. Data Individual SMA Tahun Ajaran 2012/2013. SMAN 1 Mesuji.

_____. 2012. Profil SMAN Negeri 2 Mesuji. SMAN 2 Mesuji. Mesuji.

_____.2012. Profil SMAN 1 Pampangan. SMAN 1 Pampangan. Pampangan. ____.2012. Profil SMAN 1 Pedamaran Tahun Ajaran 2012/2013. SMAN 1

(42)

59

_____. 2013. RKS SMAN 3 Kayuagung. SMAN 3 Kayuagung. Kayuagung

____. 2013. Profil SMAN 1 Pedamaran Timur. SMAN 1 Pedamaran Timur. Pedamaran Timur.

_____. 2013. Profil SMAN 1 Lempuing Tahun Ajaran 2012/2013. SMAN 1 Lempuing. Lempuing.

_____. 2013. Profil SMAN 1 Pangkalan Lampam Tahun Ajaran 2013/2014. SMAN 1 Pangakaln Lampam. Pangkalan Lampam.

____. 2013. Laporan Sekolah Menengah Atas (SMA) Keadaan Pada Tannggal Januari 2013. SMAN 1 Lempuing Jaya. Lempuing Jaya

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek edesi revisi V. Rineka Cipta. Jakarta

Biro Perencanaan Perencanaan Depdikbud. 1987. Perencanaan Akan Kebutuhan Guru. Sekjen depdikbud. Jakarta

BPS. 2013. Kabupaten Ogan Komering Ilir Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten ogan Komering ilir. Kayuagung

Darmadi, Hamid. 2001. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung

Gaffar, Fakry M.1987.Perencanaan Pendidikan Teori dan Metodelogi. Depdikbud Dirjen Dikti. Jakarta

Nazir, Moh. 2009.Metode Peneltian. Ghalia Indonesia: Jakarta.

Pidarta, Made. 2005. Perencanaan Pedidikan Partisipatori Dengan Pendekatan Sistem. Rineka Cipta. Jakarta

Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005. Jakarta. Cv. Eka Jaya PTK SMAN-direktorat PPTK Pendidikan Menagah Tahun 2012

Subagyo, Joko. 2006. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta

Subarjo. 2004. Meteorologi dan Klimatologi. FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.

(43)

60

Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI No 14 Taun 2005). Sinar Grafika. Jakarta

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Internet:

Direktorat Pembinaan Pembinaan SMAN. 2013. Jumlah Rombel SMA Negeri Menurut Tingkat Berdasarkan Data Tahun 2013/2014 Kabupaten Ogan Komering Ilir. http://psma.kemdikbud.go.id/home/statistik/data04.php?kota=KAB .%20OGAN%20KOMERING%20ILIR&stat=NEGERI. Tanggal 06/12/2014 pukul 06:00 WIB.

Direktorat Pembinaan Pembinaan SMAN. 2013. Profile Sekolah Menengah Atas (SMA) Berdasarkan Data Tahun 2013/2014. http://psma.kemdikbud.go.id/home/s tatistik/profile.php?id=10600493. Jumat 8:55. WIB

SMAN 1 Lempuing.2011. Profil Sekolah. http://www.sman1lempuing.sch.id/201 1/11/profil-sekolah.html. Tanggal 06/12/2014 pukul 6:30 WIB

SMAN 1 Lempuing. 2013. Direktori Guru dan TU. http://smanlempuingjaya.sch.i d/guru.php?id=dbguru. Tanggal 06/12/2014 pukul 06:15 WIB

SMAN 1 Air Sugihan. 2012. Data Guru. http://smansaasg.blogspot.com/2012/04/ data-guru.html. Tanggal 06/12/2014 pukul 06:02 WIB

Official Website RSBI SMA Negeri 1 Kayu Agung. Data Guru. http://sman1kayu agung.sch.id/index.php?pilih=hal&id=17. Tanggal 06/12/2014 pukul 06:02 WIB

Gambar

Tabel 1. Daftar Nama Sekolah, Jumlah Guru Geografi, Jumlah Kelas, dan Jumlah Siswa di Setiap SMAN di Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2013
Tabel 2. Rentang Jumlah Kebutuhan Guru (JKG) Berdasarkan Angka Kebutuhan Guru (KG).

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu cerita dalam komik disusun berdasarkan langkah-langkah Problem Based Learning, yaitu orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar,

Durian umumnya memiliki lima ruang (juring=pangsa) dan setiap ruang terdapat beberapa biji yang dibungkus daging buah (pulp) berwarna putih-kuning dengan aneka sensasi rasa

Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang di Jawa Timur pada triwulan III tahun 2014 yang mengalami kontraksi sebesar 2,60 persen, maka

(1996) pada dasarnya sebuah robot bawah laut yang dikendalikan oleh operator ROV, untuk tetap dalam kondisi yang aman, pada saat ROV bekerja di lingkungan yang berbahaya [11]..

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana hubungan intensitas pengunaan situs friendvter di internet dengan ketrampilan komunikasi interpersonal

Odum (1971) menyatakan bahwa pada air mengalir terdapat dua zona utama yaitu zona air deras dan zona air tenang. Zona air deras merupakan zona dangkal dengan kecepatan arus

Perubahan Nama Tertanggung/Peserta dan/atau Penerima Manfaat Persyaratan/Dokumen yang Harus Diserahkan ke Kantor Pusat: dan/atau Pihak Berwenang dari/yang ditunjuk oleh Pemegang