• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN VIDEO TUTORIAL TEKNIK FREESTYLE MOTOR PADA PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK FREESTYLE MOTOR (Studi pada Team Lampung X-Treme All Star "L.X.A" di Bandar Lampung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN VIDEO TUTORIAL TEKNIK FREESTYLE MOTOR PADA PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK FREESTYLE MOTOR (Studi pada Team Lampung X-Treme All Star "L.X.A" di Bandar Lampung)"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

ROLE OF TECHNIQUE FREESTYLE VIDEO TUTORIAL MOTORCYCLE ON SKILLS ENHANCEMENT TECHNIQUE FREESTYLE MOTORCYCLE

(Studies in Lampung X-treme Team All-Star "LXA" in Bandar Lampung)

By

M. BARNI KARUNIA

Communication at this point leads us into a world that seemed almost instantaneous includes communicating through video and learn through the media of video. Video tutorials is part of the instructional communication. Video tutorial is one form of communication instructional use of audio-visual channels. Problem Formulations in this study are: (1) How does the information in the video tutorial indicators applied in freestyle exercise motorcycle practice. (2) Is the video tutorial as instructional communication media play a role in the learning process of motorcycle freestyle technique. The aim of this study are: (1) Determine the application indicator information of video tutorials in freestyle exercise motorcycle practice. (2) Determine the role of video tutorial as instructional communication media in the process of motorcycle learning freestyle technique. This study is based on imitation theory proposed by Albert Bandura, which is also commonly known as Social Learning Theory. Research method with descriptive qualitative way used in this study. Primary data from this study is the result of interviews with six informants who are freestyler Lampung X-treme Team All-Star "LXA" in Bandar Lampung, the information from the six informants were obtained by interview and observation techniques appropriate to the needs of the research.

(2)

While the author's suggestion that the particular freestyle motorcycle they are in Lampung X-treme All-Star. To senior members of Lampung X-treme All-Star who act as instructors in training to invite new members to watch the video freestyle bike together, both the showreel and tutorials. New recruits Lampung X-treme All-Star is expected to always be active in order to maximize the role of senior members who had been a companion in every freestyle exercise motorcycle and other activities. To freestyler who create video tutorials, especially those in Indonesia to make the video contains detailed information. For other researchers who want to investigate about the video tutorial or about freestyle motorcycle, is expected to first understand the meaning of freestyle motorcycle and engage in some direct training process.

(3)

ABSTRAK

PERANAN VIDEO TUTORIAL TEKNIK FREESTYLE MOTOR PADA PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIK FREESTYLE MOTOR (Studi Pada Team Lampung X-treme All-Star “L.X.A” di Bandar Lampung)

Oleh

M. BARNI KARUNIA

Komunikasi pada saat ini membawa kita seakan kedalam dunia yang serba instan termasuk berkomunikasi melalui video maupun belajar melalui media video. Video tutorial merupakan bagian dari komunikasi instruksional. Video tutorial adalah salah satu bentuk dari komunikasi instruksional yang menggunakan saluran audio-visual. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) Bagaimana indikator informasi dalam video tutorial diaplikasikan dalam praktik latihan freestyle motor. (2) Apakah video tutorial sebagai media komunikasi intruksional berperan dalam proses pembelajaran teknik freestyle motor. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui pengaplikasian indikator informasi dari video tutorial dalam praktek latihan freestyle motor. (2) Mengetahui peranan video tutorial sebagai media komunikasi instruksional dalam proses pembelajaran teknik freestyle motor. Penelitian ini berdasarkan teori imitasi yang dikemukakan oleh Albert Bandura, yang juga lazim dikenal sebagai Teori Pembelajaran Sosial. Tipe penelitian dengan cara kualitatif deskriptif digunakan sebagai metode dalam penelitian ini. Data primer dari penelitian ini adalah hasil wawancara dengan enam informan yang merupakan freestyler Team Lampung X-treme All-Star “L.X.A” di Bandar Lampung, informasi dari ke enam informan tersebut didapat berdasarkan teknik wawancara dan observasi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian.

(4)

membantu freestyler dalam praktek latihan. Sedangkan untuk peranan video tutorial dalam proses pembelajaran teknik freestyle motor adalah sebagai sumber informasi dan motivator bagi freestyler.

Sedangkan saran penulis untuk pihak yang menggeluti freestyle motor khususnya Lampung X-treme All-Star. Kepada anggota senior Lampung X-treme All-Star yang berperan sebagai instruktur dalam latihan agar mengajak para anggota baru menonton video freestyle motor bersama-sama, baik yang showreel dan tutorial. Kepada anggota baru Lampung X-treme All-Star diharapkan selalu aktif untuk dapat memaksimalkan peran anggota senior yang bertugas menjadi pendamping di setiap latihan freestyle motor dan kegiatan lainnya. Kepada freestyler yang membuat video tutorial, khususnya yang berada di Indonesia untuk membuat video tersebut berisi informasi yang detail. Bagi peneliti lain yang ingin meneliti tentang video tutorial ataupun mengenai freestyle motor, diharapkan untuk terlebih dahulu memahami makna freestyle motor serta terlibat dalam beberapa proses latihan langsung.

(5)
(6)
(7)

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Adakah hal menarik dalam proses pembelajaran dan interaksi dalam Lampung X-treme All-Star? Apa motivasi kamu bergabung dengan Lampung X-treme All-Star?

2. Sejak kapan bergabung dengan Lampung X-treme All-Star? Pada masa awal latihan, teknik apa yang dipelajari? Apakah kamu mendapatkan informasi tentang konsep filosofis dan definisi freestyle motor ketika bergabung dengan komunitas ini?

3. Menurut kamu, freeestyle motor itu apa? Apakah kesan pertamamu ketika pertama kali mempelajari atau melihat gerakan freestyle motor? Apakah kamu mengenal dan mengetahui makna istilah-istilah berikut: Whellie, No Hand Whellie, High Chair Whellie, Touch Down Whellie, Spreader Whellie,

0’oclock Whellie, Stoppie, Manuver Stoppie, One Hand Stoppie, High Chair

Stoppie, Burn Out?

4. Apa tujuan utama kamu dalam mengakses video freestyle motor? Apakah kamu memiliki “langganan” tim atau komunitas tertentu dalam konteks

(8)

5. Apakah menurut kamu video tutorial tersebut memberikan informasi yang dapat kamu ingat dengan mudah?

6. Apakah kalian menggunakan, mempraktekan informasi dari video tutorial sebagai media pembelajaran?

7. Apakah setelah menonton video tutorial kamu merasa termotivasi untuk latihan?

8. Bagaimana informasi dasar (basic) mengenai suatu teknik freestyle motor dapat membantu seorang freestyler pemula? Apakah informasi tersebut dapat menjadi sumber mandiri bagi seorang pemula untuk melatih dasar gerakan teknik freestyle motor? Mengapa?

(9)

Lampiran 2. Foto-Foto Dokumentasi

Saat Mewawancarai Informan 1 Saat Mewawancarai Informan 2

(Nazzarudin) (Aan Sofyan)

Saat Mewawancarai Informan 3 Saat Mewawancarai Informan 4

(10)

Saat Mewawancarai Informan 5 Saat Mewawancarai Informan 6

(M. Teguh) (Dede Setiawan)

Whellie Oleh 2 Orang Freestyler L.XA

(11)
(12)
(13)
(14)

MOTO

Siapapun Bisa Jadi Apapun

-

Barni karunia

-

Jangan Hidup Sekedar Hidup Tapi

Berkembanglah Bersama Kehidupan

-

Barni Karunia

-

Jangan Mengeluh.Tidak Ada Orang Yang

Suka Mendengar Keluhan Orang

Lain,Karena Masalah Mereka Juga Sudah

Banyak

(15)

Teguh-PERSEMBAHAN

Teruntuk :

Yang terkasih, tersayang, dan tercinta keluargaku

yang bahagia

Ayah, Emak, Ke-2 Kakak, Adik , Ke-2 Abang Ipar

dan Ke-4 Keponakanku yang lucu.

Yang selalu senantiasa dan tiada henti

mendoakanku, sabar dan selalu memberikan

(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama M.Barni Karunia dilahirkan di Kota Bandar Lampung pada tanggal 04 September 1990. Penulis merupakan anak ke-3 dari empat bersaudara buah kasih pasangan Bapak Zainabun Tanun Jaya,BcHK dan Ibu Mudiyati.

(17)

SANWACANA

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul “Peranan Video Tutorial Teknik Freestyle Motor Pada Peningkatan Kemampuan Teknik Freestyle Motor. (Studi Pada Team Lampung X-treme All-Star “L.X.A” di Bandar Lampung)” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi di Universitas Lampung. Oleh karena itu dengan segala rasa hormat penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Drs. Hi Agus Hadiawan,M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. A. Effendi,M.M. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Yulianto,M.S. selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Pairulsyah,M.H. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

(18)

6. Ibu Dhanik Sulistyarini, S.sos, M.comn&Media.St. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

7. Bapak Toni Wijaya.A, S.sos, M.A. selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah bersedia meluangkan waktu dan sabar dala membimbing dan memberikan arahan kepada penulis. Penulis ucapkan permohonan maaf untuk setiap salah dan khilaf penulis selama ini.

8. Bapak Drs. Teguh Budi Raharjo, M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan saran, petunjuk, arahan, dan masukan kepada penulis. Penulis ucapkan permohonan maaf untuk setiap salah dan khilaf penulis selama ini.

9. Ibu Dhanik Sulistyarini, S.sos, M.comn&Media.St. selaku Dosen Pembimbing Akademik selama penulis menempuh studi di Universitas Lampung

10.Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Ilmu komunikasi. 11.Seluruh Bapak dan Ibu Staff di Jurusan Ilmu komunikasi

12. Terimakasih banyak untuk seluruh anggota Keluarga Bahagiaku Tercinta. 13.Terimakasih banyak untuk sosok yang pertama dari tujuan hidupku, yang

(19)

aku dari rahimnya. Sungguh, terima kasih. Tak pernah cukup aku membalas cinta bunda padaku.

14.Terimakasih banyak untuk “THE GOODFATHER” pemimpin dalam keluarga ini Ayahku Tercinta Zainabun.T.Jaya, BcHK., panutan dan motivator terbesar dalam hidupku yang tak pernah jemu untuk mendo’akan dan menyayangiku, atas semua pengorbanan dan kesabaran mengantarku sampai kini.

15.Untuk yang paling Cantik Rupawan Kakakku Kak Ika beserta suami, Mas Heru. Kalian yang selalu memberi dan membuatku semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

16.Untuk yang paling Cantik Jelita Kakakku Kak Chitra beserta suami, Bang Ginting. Terima kasih atas segala sindiran menyakitkan, namun itu lah yang membuatku menjadi lebih termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 17. Untuk Adekku Barnas Anay, terima kasih atas kopi yang selalu dibuat untuk

abang setiap mengerjakan skripsi ini. Terima kasih banyak Pak Polisi Ganteng.

18.Untuk Adekku Yang Paling Cerewet dan Bawel tapi tetep cantik Vivi Ariani Aminanda serta keluarga besarnya yang turut selalu mendoakan kelancaran proses penyusunan skripsiku.

19.Untuk 4 Jagoan Kecilku Putra, Panji, Sultan dan Atar yang paling lucu dan ganteng kaya omnya. Senyum, tawa, tangis kalian merupakan semangat tersendiri buat om abang dalam menyelesaikan skripsi ini.

(20)

20.Untuk Sinambella, kucing kesayangan yang suka gigitin kaki namun setia menemaniku mengerjakan skripsi ini. Ini kaki bukan ikan asin loh Sinambella. 21.Untuk WOLF ALLIANCE a.k.a NAGA HITAM. Sandi, Ade, Feri,Apri, Ari,

Ferdy. Cacian, hinaan, support dan do’a lu semua yang buat gue nyelesain ini skripsi. . Terima kasih teman -teman jahat. KEEP SOLID SAMPE TUA BANGKOTAN YAA KITA !!!

22. Untuk Ali, Baleng, Yaying, Isha, Fajar, Doni, Ibho,Ahong, Azul, Zelmi,Obi, Imam, Bule, Habib, Metal, Bastian, Tama, Sule, Jaya, Xendrong, Hestu, Nanda, Akbar, M.Irham, Fajri, Ilham, Togar, Bowo, Budiman, Dika, Pandu dan pria hidung belang lainnya di kantin belakang yang tidak bisa di sebutin satu persatu makasih ya udah semangatin sampai selesainya skripsi ini. 23. Untuk Anita Bocil, Diah, Dewi, Rina, Deka, Putri, Fitri, Sinta, Lidya, Mba

Mey,Astrid, Rima calon ibu- ibu rempong yang mulutnya pada ga karuan kalo menghina orang. terima kasih selalu setia menyemangati untuk mengerjakan dan menyelesaikan skripsi ini.

(21)

sudah membantu dan memberi semangat, Kakak-kakak Alumni ilkom, Kakak tingkat ilkom, Adik-adik tingkat ilkom terimakasih atas semua doa dan dukungannya.

25.Teman-teman KKN Desa Panca Negri, Waykanan: Jaya, Eza, Rangkuti, Iwan, Firman, Berta, Rini, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya ini. 26.Almamater Universitas Lampung yang turut mendewasakanku, baik dari segi

pemikiran maupun tindakanku.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Februari 2015 Penulis

(22)

i

A. Tinjauan Tentang Konsep dan Dampak Komunikasi

Bermedia ... 7 B. Tinjauan Tentang Peranan... 9 C. Tinjauan Tentang Video Tutorial

1. Pengertian Video ... 10 2. Pengertian Video Tutorial ... 11 D. Tinjauan Tentang Freestyle Motor

(23)

ii E. Tinjauan Tentang Peningkatan Kemampuan Teknik

Freestyle Motor

1. Pengertian Peningkatan ... 19 2. Pengertian Kemampuan ... 20 2. Pendekatan Terhadap Informan ... 31 D. Objek Penelitian ... 32

A. Kondisi Komunitas Lampung X-treme All-Star

1. Sejarah Singkat Komunitas Lampung X-treme All-Star ... 39 2. Lambang Lampung X-Treme All-Star ... 41 3. Struktur Organisai Lampung X-Treme All-Star ... 41 4. Tujuan Lampung X-Treme All-Star... 42 B. Aktivitas Lampung X-Treme All-Star ... 42 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identitas Informan ... 46 B. Hasil Wawancara

1. Aktivitas Pembelajaran Teknik Freestyle Motor Pada

Latihan Lampung X-Treme All-Star ... 49 1.1Interaksi Dalam Lampung X-Treme All-Star ... 49 1.2Teknik-Teknik Yang Dipelajari di Lampung X-Treme

(24)

iii 2. Pemahaman Dasar Tentang Freestyle Motor ... 55 3. Pengaplikasian Indikator Informasi Video Tutorial Dalam

Latihan Freestyle Motor ... 59 4. Penggunaan Video Tutorial Sebagai Media Komunikasi

Intruksional Ditinjau Dari Teori Pembelajaran Sosial ... 65 C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Proses Pembelajaran Teknik Freestyle Motor ... 77 2. Pengaplikasian Indikator Informasi Video Tutorial Dalam Latihan

Freestyle Motor ... 84 3. Peranan Video Tutorial Freestyle Motor Dalam

Proses Pembelajaran... 88 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 98 B. Saran ... 100 DAFTAR PUSTAKA

(25)

iv DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(26)

v DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.Whellie ... 15 2. No Hand Whellie ... 15 3. High Chair Whellie ... 15 4. Touch Down Whellie ... 16 5. Spreader Whellie ... 16 6. 12 O’clock Whellie ... 16 7. Stoopie ... 17 8. Manuver Stoopie ... 17 9. One Hand Stoopie ... 18 10. High Chair Stoopie ... 18 11. Burn Out ... 18 12. Bagan Kerangka Pikir ... 24 13. Lambang Komunitas ... 41 14. Struktur Organisasi ... 41 15. Bagan Proses Aliran Informasi dari Video dalam Teori

(27)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu komunikasi merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri karena merupakan bagian penting dalam kehidupan di dunia ini. Sebagai makhluk sosial tidak akan lepas dari kata interaksi. Komunikasi pada saat ini membawa kita seakan kedalam dunia yang serba instan termasuk berkomunikasi melalui video maupun belajar melalui media video. Bukanlah menjadi suatu hal baru dan tidak bisa di tutupi lagi bahwa berkomunikasi bisa dilakukan melalui media apapun termasuk melalui sebuah media video.

(28)

2

Proses komunikasi memegang peranan yang amat penting dalam proses belajar maupun mengajar. Dewasa ini, pesatnya perkembangan teknologi komunikasi membuat proses pengajaran tidak hanya dapat dilakukan melalui kegiatan komunikasi konvensional seperti Komunikasi Antar Pribadi maupun Komunikasi Kelompok, namun juga Komunikasi Bermedia Komputer (computer mediated communication).

Akibatnya bermunculan model-model pengajaran baru di samping metode konvensional. Salah satunya adalah melalui media video, media yang memiliki karakteristik audio visual ini telah menjadi akrab bagi masyarakat dunia sebagai media pembelajaran. Terdapat beberapa jenis video dalam hakikatnya sebagai media pembelajaran, misalnya adalah video streaming, video conference, video simulasi, dan video tutorial.

Penelitian ini akan berfokus pada bagaimana peranan video tutorial dalam menjadi media belajar yang tepat. Dengan berpedoman pada teori imitasi yang dikemukakan oleh Albert Bandura, yang juga lazim dikenal sebagai Teori Pembelajaran Sosial yang menyatakan bahwa manusia belajar melalui proses meniru. Penjelasan ini amat sesuai dengan karakteristik video tutorial dimana informasi belajar disampaikan dengan kemasan yang diharapkan mampu membuat pelajar menduplikasi tentang intisari pengajaran tersebut.

(29)

3

olahraga dan seni. Salah satu jenis video tutorial yang banyak tersedia adalah video tutorial freestyle motor.

Freestyle motor merupakan sebuah fenomena yang mulai populer di Indonesia sejak tahun 2006. Freestyle motor yang dikenal sebagai suatu atraksi sepeda motor merupakan seni berkendara diatas sepeda motor yang tidak hanya mengandalkan keberanian, namun juga konsentrasi, keseimbangan serta skill dari freestyler tersebut. Freestyle motor bukan hanya dilakukan oleh seorang freestyler namun bisa juga dilakukan dengan keseluruhan tim yang mengandalkan kekompakan sehingga tercipta gerakan koreografi yang membuat kagum siapa saja yang menyaksikannya.

Kehadiran atraksi freestyle motor di tengah masyarakat Indonesia mungkin acap kali dinilai sebagai pengendara ugal-ugalan di jalan dan meresahkan warga. Namun pemikiran itu saat ini bisa ditepis setelah berbagai pihak tertentu mulai mendukung para freestyler dalam mengembangkan bakatnya. Di Indonesia saat ini mulai bermunculan komunitas pecinta freestyle motor khususnya Di Bandar Lampung sendiri ada L.X.A (Lampung X-treme All-Star).

(30)

4

hal ini peranan media belajar lain menjadi penting, yang mana salah satunya berupa video tutorial.

Saat ini terdapat banyak video yang berkaitan dengan freestyle motor beredar di dunia maya. Secara umum terdapat 2 jenis video freestyle motor berdasarkan tujuan pembuatannya, yaitu video showreel dan tutorial. Video showreel adalah video dengan konten informasi tentang gerakan-gerakan variasi freestyle motor namun tujuan utamanya bukan untuk mengedukasi teknik freestyle motor, melainkan hanya untuk menunjukan kemampuan seseorang maupun kelompok. Baik video showreel maupun video tutorial tersebut dapat diakses oleh khalayak luas melalui internet, kebanyakan praktisi freestyle motor (freestyler) mengunggah video tersebut pada situs ternama seperti Situs YouTube.

(31)

5

freestyle motor di Indonesia dan di dunia, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan bagi kemajuan komunitas freestyle motor sehingga dapat memanfaatkan segala media belajar dengan efektif.

B. Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis menyimpulkan permasalahan yang perlu digali adalah:

1. Bagaimana Indikator informasi dalam video tutorial diaplikasikan dalam praktek latihan freestyle motor?

2. Apakah video tutorial sebagai media komunikasi instruksional berperan dalam proses pembelajaran teknik freestyle motor?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah diatas bahwa penelitian ini memiliki tujuan yang ingin dicapai, yaitu:

1. Mengetahui pengaplikasian indikator informasi dari video tutorial dalam praktek latihan freestyle motor.

2. Mengetahui peranan video tutorial sebagai media komunikasi instruksional dalam proses pembelajaran teknik freestyle motor.

D. Kegunaan Penelitian

(32)

6

1. Secara Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian lanjutan.

2. Secara Praktis

(33)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Konsep Dan Dampak Komunikasi Bermedia

Komunikasi dalam prakteknya memiliki beberapa elemen dasar, yaitu komunikator, saluran, pesan, dan komunikan. Saluran atau media komunikasi tersebut mempunyai berbagai jenis, tergantung pada jenis komunikasi. Jenis-jenis komunikasi tersebut diantaranya adalah komunikasi kelompok, komunikasi massa dan komunikasi bermedia komputer. Penelitian ini berfokus pada komunikasi massa dan juga komunikasi bermedia komputer. Hal ini dikarenakan video tutorial merupakan saluran (media) yang tersedia dalam komunikasi bermedia kompuer dan memiliki karakteristik khalayak yang massal.

Menurut Wright (dalam Saverin dan Tankard, 2009) komunikasi massa dapat didefinisikan dalam tiga ciri:

1. Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen dan anonim.

2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan sifatnya sementara.

(34)

8

Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen dan anonim. Pesan disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara serempak dan sifatnya hanya sementara. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar. Namun saat ini media komunikasi massa berevolusi seiring dengan berkembangnya media baru, sehingga definisi tersebut menjadi perlu untuk dikaji ulang. Salah satu media baru tersebut adalah internet.

Saverin dan Tankard (2009) menyebutkan bahwa internet merupakan sebuah jaringan antar komputer yang saling berkaitan. Jaringan ini tersedia secara terus menerus sebagai pesan-pesan elektronik. Internet tidak hanya menjadi media bagi komunikasi massa, namun juga komunikasi antar pribadi dan komunikasi kelompok tergantung pada fitur yang digunakan. Proses komunikasi melalui media internet lazim disebut sebagai komunikasi bermedia komputer (computer mediated communication) atau sering disebut “CMC” karena memiliki basis penggunaan komputer.

Diantara konsep-konsep dasar komunikasi ini,yaitu: 1. Dunia maya (cyber space)

2. Virtual Reality 3. Virtual Communities

4. Chat Rooms, Multi-User Dungeon dan Bot 5. Interaktivitas

(35)

9

Dalam kaitannya dengan penelitian ini, konsep dasar mengenai multimedia dalam komunikasi bermedia komputer menjadi kajian yang menaungi video tutorial. Menurut Saverin dan Tankard (2009), multimedia adalah sebuah sistem komunikasi yang menawarkan perpaduan teks, grafik, suara, video dan animasi. Penggunaan internet telah memberikan banyak perubahan pada gaya hidup masyarakat. Dampak utamanya adalah perubahan pada ilmu komunikasi perubahan besar baik dari sisi teoritis maupun aplikatif, sehingga perlu dilakukan penelitian-penelitian dengan menggunakan fitur pada komunikasi bermedia komputer sebagai objeknya.

Namun secara umum dalam konteks gaya hidup masyarakat, dampak yang dirasakan adalah keberlimpahannya informasi. Selain itu internet juga membuat jarak dan waktu tidak lagi menghambat proses komunikasi, yang mana hal ini membuat dunia menjadi seolah sebuah desa global.

B. Tinjauan Tentang Peranan

Pengertian peranan menurut Soerjono Soerkanto (2002) adalah sebagai berikut: “Peranan merupakan aspek dinamisi kedudukan (status). Apabila seseorang

melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan”.

Konsep tentang peranan (role) menurut Komarudin (1994) dalam buku “Ensiklopedia Manajemen” mengungkapkan sebagai berikut:

(36)

10

3. Bagian suatu fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata.

4. Fungsi yang diharapkan oleh seseorang dan menjadi karakteristik yang ada pula.

5. Fungsi setiap variabel dalam hubungan sebab akibat.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan pengertian peranan dalam konteks penelitian “Peranan Video Tutorial Teknik Freestyle Motor Terhadap Peningkatan Kemampuan Praktisi Freestyle Motor” adalah fungsi sebuah elemen dalam menunjang usaha pencapaian suatu tujuan yang diharapkan atau ukuran mengenai 2 (dua) variabel yang memiliki hubungan sebab akibat. Dalam penelitian ini, variabel kausalitas yang saling terlibat adalah video tutorial teknik dasar freestyle motor dan kemampuan teknik freestyler yang dikembangkan melaui proses latihan.

C. Tinjauan Tentang Video Tutorial 1. Pengertian Video

Secara empiris kata video berasal dari sebuah singkatan yang dalam bahasa Inggris yaitu visual dan audio. Kata Vi adalah singkatan dari Visual yang berarti gambar, kemudian pada kata Deo adalah singkatan dari Audio yang berarti suara. Namun secara umun video dapat diartikan sebagai teknologi pemrosesan sinyal elektronik mewakilkan gambar bergerak. Video (berasal dari Bahasa Latin ,”saya lihat”) ialah

(37)

11

Video dapat digunakan untuk: 1. Menjelaskan suatu pesan 2. Memberikan pendidikan 3. Meyakinkan

4. Memberi hiburan

Dalam kaitannya dengan freestyle motor, setidaknya terdapat dua jenis video yang dapat diakses oleh khalayak luas, dikategorikan berdasarkan tujuannya yaitu video showreel dan video tutorial. Video showreel merupakan video yang berisi gerakan freestyle yang berkesinambungan dan bervariasi. Tujuan dari video showreel adalah untuk menunjukkan kelihaian dalam mengendarai sepeda motor. Sedangkan tujuan dari video tutorial adalah untuk mengedukasi freestyle motor lain mengenai suatu teknik freestyle motor. Baik video showreel maupun video tutorial biasanya mewakili komunitas freestyle motor tertentu, meskipun di dalam videonya hanya berisi satu orang.

2. Pengertian Video Tutorial

Karena penelitian ini tidak berfokus pada video secara umum, maka diperlukan pemahaman lebih lanjut mengenai variabel dalam penelitian ini yaitu video tutorial. Video tutorial merupakan bagian dari komunikasi instruksional.

Yusuf (1998) menyebutkan komunikasi instruksional yaitu komunikasi yang ditujukan pada aspek-aspek operasionalisasi pendidikan, terutama aspek membelajarkan sasaran. Situasi, kondisi, lingkungan, metode, dan termasuk “bahasa”

(38)

12

mencapai efek perubahan perilaku pada diri sasaran. Dengan kata lain, melalui komunikasi tersebut diharapkan bisa terjadi proses belajar dan mengajar. Contoh bentuk sederhananya dari komunikasi intruksional ini antara lain ialah kegiatan kuliah, ceramah, mengajar, dan membelajarkan (instruksional). Dalam hal ini tentu saja tercakup segala kegiatan perancangannya serta segala aspek yang terkait di dalamnya.

Video tutorial adalah salah satu bentuk dari komunikasi instruksional yang menggunakan saluran audio-visual. Adapun keberadaan video tutorial saat ini amat ditunjang oleh perkembangan teknologi informasi. Dengan adanya kemudahan bagi siapa saja untuk menggunakan alat perekam video, maka pembuatan video tutorial pun menjadi lebih mudah. Selain pada tahap pembuatannya, teknologi komunikasi juga meiliki peranan yang besar dalam penyebaran video. Terlebih lagi ketika world wide web terbentuk dan media internet berkembang dengan cepat di tengah masyarakat, maka akan mudah bagi pembuat video untuk menaruh video tutorialnya pada situs internet agar dapat diakses oleh orang lain.

Adapun beberapa manfaat penggunaan video tutorial menurut Munadi adalah sebagai berikut:

1. Baik untuk semua yang sedang belajar mendengar dan melihat 2. Bisa menampilkan gambar, grafik atau diagram

3. Bisa dipergunakan di rumah 4. Bisa diperlambat dan diulang

(39)

13

7. Materi yang diberikan dapat lebih dipahami siswa

8. Ukuran tampilan video sangat fleksibel sehingga dapat diatur sesuai kebutuhan

9. Menambah suatu dimensi terhadap pembelajaran

10. Merupakan bahan non cetak yang kaya informasi dan lugas

Dalam sebuah video tutorial teknik freestyle motor biasanya memiliki susunan informasi dalam format sebagai berikut:

1. Basic adalah informasi tentang gerakan dasar dari suatu teknik freestyle motor.

2. Extreme adalah informasi tentang pengembangan gerakan yang lebih sulit dari gerakan basic.

Susunan tersebut biasanya selalu ada dalam setiap video tutorial teknik freestyle motor, dimana disertai pula petunjuk untuk memudahkan percobaan gerakan dan fungsi teknik tersebut.

D. Tinjauan Tentang Freestyle Motor

(40)

14

Di Indonesia sendiri olah raga ini mulai masuk di era tahun 2006 dimana ketika itu menjadi trend baru bagi remaja Indonesia,sehingga pada tanggal 25 Agustus 2006 didirikanlah Indonesian Stuntriding Association ”I.S.A-HORSE POWER”, yang merupakan asosiasi resmi sekaligus forum bagi para freestyler saling membagi ilmu serta pengalaman freestyle motor dalam menunggangi Si Kuda Besi yang di pimpin oleh Wawan Tembong. Wawan Tembong merupakan orang yang mengenalkan sekaligus bapak dari freestyle motor di Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa definisi freestyle motor adalah: “Seni mengendarai sepeda motor yang menjadi salah satu bagian dari olahraga Sport Otomotif dalam katagori ketangkasan dalam meng-ekspresiasikan kemampuan individu ataupun kelompok yang Fleksible, Dinamis, Kreatif dan selalu berkembang dari tahun ke tahun”.

1. Tinjauan Tentang Teknik Freestyle Motor

Terdapat teknik dasar yang selalu digunakan dimana teknik tersebut dapat divariasikan dan diubah tergantung pada kondisi rintangan pada lingkungan tertentu. Teknik dasar ini dirancang untuk memberikan dasar bagi freestyler untuk berinovasi serta menemukan variasi trik baru dalam mengendarai sepeda motor. Teknik-teknik inipun memiliki 2 tingkatan yang diukur dari kesulitan gerakannya, yaitu tingkat dasar (basic) dan extreme. Untuk gerakan extreme merupakan pengembangan serta variasi dari gerakan dasar teknik dasar freestyle motor.

(41)

15

1.1 WHEELIE

Adalah mengangkat roda depan ke udara dan terus menjaga keseimbangan saat motor melaju. Cara ini dilakukan dengan cara menekan kopling dan menarik gas motor, dan setelah itu lepaskankopling secara sekaligus sehingga ban depan naik ke atas. Gambar 1. Whellie

Setelah itu atur ban tetap berada di atas dengan cara mengatur gas dan rem belakang. Fungsi dari gas untuk mengatur kenaikan ban, dan rem belakang untuk menjaga agar ban depan tak terlampau tinggi dan tidak mengakibatkan kehilangan keseimbangan. Pengembangan Teknik Dasar Whellie

1. No Hand Whellie

Sesuai nama gaya ini menunjukkan sang praktisi freestyle motor mengangkat roda depan , namun tangannya tidak berada di stang. Untuk menjaga keseimbangan motor, menggunakan olah tubuh freestyler sendiri.

Gambar 2. No Hand Whellie

2. High Chair Whellie

Dimana praktisi freestyle dengan posisi whellie namun dengan duduk ditangki motor dan kaki kearah depan diatas stang motor.

(42)

16

3. Touch Down Whellie

Setelah ban depan naik dalam posisi duduk, freestyler menjulurkan salah satu tangannya sampai menyentuh aspal. Namun freestyler harus tetap menjaga keseimbangan agar roda depan tidak sampai menyentuh aspal.

Gambar 4. Touch Down Whellie

4. Spreader Whellie

Teknik ini hampir sama dengan teknik high chair namun kaki paktisi freestyle di lebarkan mirip dengan olah raga split.

Gambar 5. Spreader Whellie

5. 12 O’clock Whellie

Seperti yang telah ditulis istilah ini dipakai untuk gaya angkat ban depan dan sebisa mungkin motor berdiri tegak menyerupai jarum jam yang menunjuk angka 12, untuk melakukan aksi ini di motor harus ada komponen tambahan supaya motor tetap bisa berjalan tegak lurus.

(43)

17

1.2STOPPIE

Trik kebalikan wheelie bila wheelie mengangkat ban depan, maka stoppie mengangkat ban belakang. Dengan cara menekan tuas rem depan di saat motor melaju dengan kecepatan 40 – 60 km / jam atau lebih, dan menekan beban badan kedepan sehingga ban belakang terangkat ke udara.

Gambar 7. Stoopie Disaat ban belakang naik, kita harus mengatur

ketinggian ban belakang dengan cara, melepaskan dan menekan kembali handle rem depan.

Pengembangan Dari Teknik Dasar Stoppie 1. Manuver Stoppie

Merupakan pengembangan dari basic teknik stoppie dimana gerakan dasar dari stoppie ditambahkan variasi berputar saat finishing ban belakang akan menyentuh aspal.

(44)

18

2. One Hand Stoppie

Ketika sedang melakukan teknik stoppie, freestyler melepaskan tangan kirinya sebagai tambahan variasi gerakan. Tangan kanan menjadi sebagai tumpuan keseimbangan saat ban belakang berada diatas.

Gambar 9. One Hand Stoppie

3. High Chair Stoppie

Teknik stoppie yang dilakukan freestyler dengan duduk diatas tanki motor dan kedua kaki ke depan seperti teknik high chair whellie namun yang dilakukan adalah mengangkat ban belakang.

Gambar 10. High Chair Stoppie

1.3BURN OUT

(45)

19

menghabiskan ban belakang karena burn out mengikis ban belakang dengan aspal, bila ban dan aspal panas bisa mengeluarkan asap. Semakin kencang putaran ban yang tergerus diaspal maka semakin tebal juga asap yang keluar.

1.4. Praktisi Freestyle Motor

Freestyler adalah sebutan bagi para praktisi aksi freestyle motor. Mereka bisa disebut freestyler apabila sudah benar-benar menguasai dasar dari teknik freestyle motor yaitu whellie, stoppie dan burn out. Saat ini banyak yang menggunakan kemampuan freestyle motornya untuk berbagai pertunjukan. Namun, pemetaan freestyler berdasarkan kemampuan tidak diukur dalam istilah professional dan amatir, melainkan pada kemampuannya yang biasa disebut dengan istilah pemula (beginner) dan ahli (expert). Dan dalam penelitian ini informan adalah para freestyler Team L.X.A (Lampung X-treme All-Star) Bandar Lampung.

E. Tinjauan Tentang Peningkatan Kemampuan Teknik Freestyle Motor 1. Pengertian Peningkatan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia secara harfiah peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti 1 n tumpuan pada tangga (jenjang) 2 n tinggi rendah martabat (kedudukan, jabatan, kemajuan, peradaban, dsb); pangkat; derajat; taraf; kelas: 3 n batas waktu (masa); sempadan suatu peristiwa (proses, kejadian, dsb). Dari ketiga jenis definisi kata „tingkat’ tersebut, maka makna yang sesuai dalam konteks

(46)

20

dalam penelitian ini adalah proses atau cara untuk meningkatkan kemampuan teknik freestyle motor yaitu dengan mempelajari teknik tersebut dan berlatih.

2. Pengertian Kemampuan

Kemampuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan kata yang bermakna kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Yang dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah sebuah kata yang mendeskripsikan tentang kecakapan (keterampilan) individu dalam melakukan sesuatu. Dalam konteks penelitian ini kecakapan yang dimaksud adalah dalam hal penguasaan teknik freestyle motor.

F. Landasan Teori

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa video tutorial merupakan sebuah media pembelajaran. Video yang memiliki karakteristik berupa tampilan audio-visual serta memiliki kebebasan waktu dan tempat dalam penggunaan, dianggap menjadi salah satu keunggulan video sebagai media belajar. Namun sebelum lebih jauh lagi membahas landasan teori pada penelitian ini, ada baiknya jika sedikit mengulas Teori Pembelajaran Sosial yang telah dikemukakan oleh Albert Bandura.

Menurut Albert Bandura terdapat empat faktor dibutuhkan oleh seseorang untuk belajar melalui pengamatan dan kemudian menirunya:

1. Attention (Perhatian)

(47)

21

2. Retention (Pengingatan)

Pembelajar harus dapat mengingat atau menyimpan semua informasi dalam memorinya sampai informasi itu berguna kelak.

3. Reproduction (Mereproduksi)

Pembelajar harus memiliki keterampilan dan koordinasi fisik yang dibutuhkan dalam mereproduksi perilaku tersebut.

4. Motivation (Dorongan).

Akhirnya, pembelajar harus memiliki motivation atau dorongan untuk menirukan model.

Dalam hal ini, pembelajar memiliki kecenderungan untuk menirukan suatu perilaku jika mereka mengharapkan perilaku tersebut mengarah pada suatu tipe hadiah atau penguatan. Jika pembelajar memandang bahwa menirukan perilaku tidak akan mengarah pada hadiah atau justru mengarah ke hukuman, mereka cenderung tidak menirukan perilaku tersebut.

(48)

22

G. Kerangka Pikir

Setiap individu memiliki potensi diri yang berbeda-beda, beberapa memiliki kelebihan dibidang tertentu yang seringkali dilabeli dengan istilah bakat. Namun sesungguhnya bakat tersebut dapat pula dibentuk oleh usaha-usaha yang dilakukan. Salah satunya adalah dengan mempelajari keterampilan tertentu. Misalnya freestyle motor, didalamnya terdapat disiplin yang menuntut keterampilan, keseimbangan juga keberanian sehingga harus dipelajari dengan baik. Dan dengan adanya latihan yang terus menerus dengan metode belajar yang tepat, maka keterampilan tersebut akan mampu terbentuk dengan sendirinya. Video tutorial di internet yang banyak bermunculan dimaksudkan untuk membantu freestyler dalam melakukan proses pembelajaran.

(49)

23

tutorial, dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti dimana isi media terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat dipenuhi.

Dalam video tutorial teknik freestyle motor dibiasanya terdapat indikator karakteristik isi pesan yang diawali dengan informasi mengenai kemampuan dasar (basic), berlanjut langsung pada tingkatan pengembangan tersulit yaitu extreme. Sehingga penelitian akan peranan kedua indikator tersebut perlu dipisahkan sesuai dengan porsi kemampuan seorang freestyler, karena dalam mempelajari freestyle motor diperlukan juga kesiapan fisik dan mental.

(50)

24

Gambar 12. Bagan Kerangka pikir Freestyler

Video Tutorial

Teori Pembelajaran Sosial

Attention Retention Reproduction Motivation

Kemampuan Teknik Freestyle Motor

Basic

(51)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menggambarkan, dan menjelaskan peranan video tutorial teknik freestyle motor dalam peningkatan kemampuan praktisi freestyler. Oleh karena itu, tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif menurut Moleong adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

(52)

26

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian bertujuan untuk membatasi penelitian. Miles dan Habermen (2006) menyatakan, fokus penelitian ini dilakukan agar hasil yang didapatkan tidak samar-samar. Pada saat melakukan pengumpulan dan kerangka penelitian dapat diperbaiki, dibuat lebih tepat dan merubah arahan dengan mudah dan memfokuskan kembali pengumpulan data guna pelaksanaan penelitian berikutnya.

Dengan terdapatnya indikator informasi dalam video tutorial maka secara khusus penelitian ini berfokus untuk mengetahui ukuran peran masing-masing indikator tersebut terhadap freestyler, yang dijelaskan dalam beberapa poin berikut:.

1. Basic, yaitu informasi mengenai gerakan dasar dari sebuah teknik freestyle motor serta cara untuk melakukannya. Disertai juga dengan penjelasan tentang fungsi dari teknik tersebut dalam freestyle motor . Dimana peranannya dalam proses pembelajaran terutama bagi freestyler pemula perlu diteliti.

2. Extreme, yaitu informasi mengenai pengembangan gerakan teknik dasar ke tingkatan yang lebih sulit lagi. Tentu saja gerakan yang sulit ini memerlukan kesiapan dari freestyler. Pada tahapan ini peranan indikator extreme biasanya tertuju pada freestyler yang telah lama berlatih ataupun expert.

C. Subjek Penelitian

(53)

27

sekitar 15 anggota aktif dan masih terus mendapat anggota baru dalam waktu-waktu tertentu. Jumlah anggota tersebut didominasi oleh freestyler pemula, dan para freestyler lama (senior) telah berlatih freestyle motor lebih dari 3 tahun. Sebagai komunitas yang telah ada cukup lama dan aktif dalam latihan maka anggota komunitas ini dianggap pantas menjadi subjek penelitian. freestyler yang terpilih sebagai informan adalah praktisi yang aktif dalam latihan rutin dan juga aktif dalam mengakses video tutorial teknik freestyle motor di internet.

1. Penentuan Informan

Moleong (2004) menyatakan bahwa informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang latar penelitian. Jadi ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian. Ia “berkewajiban” secara sukarela menjadi

anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal. Sebagai anggota tim dengan kebaikannya dan dengan kesukaannya ia dapat memberikan pandangan dari segi orang-dalam tentang nilai-nilai, sikap, bangunan, proses, dan kebudayaan yang menjadi latar penelitian setempat.

Menurut Spradley (dalam Moleong, 2004) informan harus memiliki beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan, yaitu:

1. Subjek yang telah lama dan intensif menyatu dengan suatu kegiatan atau medan aktivitas yang menjadi sasaran atau perhatian peneliti dan ini biasanya ditandai oleh kemampuan memberikan informasi di luar kepala tentang sesuatu yang ditanyakan.

(54)

28

3. Subjek mempunyai cukup banyak waktu dan kesempatan untuk dimintai informasi.

4. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau dikemas terlebih dahulu dan mereka relatif masih lugu dalam memberikan informasi.

Informan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang secara langsung terlibat dalam kegiatan latihan freestyle motor, dan telah memahami konsep dan filosofi freestyle motor serta secara aktif mengakses video tutorial dan berusaha mengaplikasikan informasi yang didapatnya. Adapun kriteria yang dijadikan ketentuan pemilihan informan penelitian ini, antara lain:

1. Informan adalah orang-orang yang mengerti dan memahami konsep konsep dasar freestyle motor yang di sebut freestyler.

2. Informan adalah freestyler senior yang mempelajari dan memahami konsep dasar selama lebih dari 3 tahun dan secara aktif latihan bersama anggota lain dan mengakses video tutorial teknik freestyle motor maupun video yang menayangkan aksi freestyler dunia.

3. Informan adalah para freestyler pemula yang telah berlatih selama kurang lebih 5 bulan lebih secara aktif dan berkesinambungan, dan juga mengakses video tutorial teknik dasar freestyle motor.

(55)

29

freestyler pemula telah berlatih selama lebih dari 5 bulan. Selain hal-hal tersebut, alasan lain karena Lampung X-treme All-Star merupakan komunitas freestyle motor pertama yang berdiri Di Lampung khususnya Bandar Lampung dan terus mendapatkan anggota baru serta aktif dalam berbagai ajang freestyle motor ditingkat nasional.

Adapun informan atau orang-orang yang dipilih sebagai subjek atau informan penelitian ini antara lain:

1. Nazzarudin (Ucok)

Merupakan karyawan bank swata di Bandar Lampung ini merupakan ketua yang telah berlatih sejak tahun 2006 hingga sekarang. Dengan posisi sebagai ketua, Ucok berkewajiban untuk melatih anggota baru agar dapat menguasai teknik teknik dasar freestyler. Selain berlatih, Ucok juga aktif mengakses segala jenis video tentang freestyle motor.

2. Aan Sofyan

Merupakan salah satu pendiri Lampung X-treme All-Star yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua, secara aktif mengikuti latihan dan merupakan andalan bagi komunitas Lampung X-treme All-Star di dalam setiap kegiatan lomba freestyle Nasional. Hampir sama dengan Ucok, dia juga aktif mengakses segala jenis video tentang freestyle motor.

3. Gustiawan Idris (Sukro)

(56)

30

akrab disapa sukro ini telah menguasai teknik dasar freestyle motor , namun paling sering mengalami cidera diantara yang lain saat melakukan atraksi freestyle motor. Sukro juga mengakses segala jenis video freestyle yang ada dan aktif juga mengajarkan praktisi baru dalam latihan.

4. Namo Ridwan

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas lampung ini bergabung bersama komunitas ini sejak awal tahun 2014. Informan yang sering disapa Momo ini sempat mengalami cidera serius pada lehernya, namun tetap semangat mengikuti latihan freestyle motor dan membela komunitasnya dalam setiap ajang perlombaan. Dia juga tetap aktif mengakses video freestyle motor. 5. M.Teguh

Teguh bergabung dengan Team L.X.A (Lampung X-treme All-Star) baru sekitar 7 bulan terakhir. Ketertarikannya mempelajari freestyle motor membuat beliau akhirnya memilih bergabung bersama komunitas ini. Meskipun masih dianggap junior, beliau sudah aktif mengakses video tutorial agar menambah ilmu yang didapat selain dari freestyler senior dikomunitasnya dalam praktek latihan freestyle motor

6. Dede Setiawan

(57)

31

2. Pendekatan Terhadap Informan

Pendekatan yang dilakukan peneliti dalam mendekatkan diri kepada para informan penelitian adalah dengan upaya-upaya berikut ini:

1. Menghubungi Ketua dan wakil ketua untuk menjelaskan maksud dan tujuan melakukan penelitian mengenai kegiatan latihan dan informasi tentang anggota pada komunitas yang mereka pimpin.

2. Melibatkan diri dalam proses latihan latihan freestyle motor di Stadion Pahoman sebagai tempat latihan komunitas Lampung X-treme All-Star dalam waktu terdekat secara intensif.

3. Mencari informasi tentang siapa tokoh maupun komunitas freestyle motor yang memberikan video tutorial dan dianggap bagus oleh freestyler Lampung X-treme All-Star.

4. Melakukan wawancara secara mendalam kepada para freestyler yang terpilih serta memenuhi kriteria sebagai informan penelitian dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada tujuan pencapaian penelitian.

(58)

32

D. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian kualitatif yaitu apa yang menjadi sasaran peneliti dalam penelitiannya. Sasaran penelitian tidak tergantung pada judul dan topik penelitian tetapi secara konkret tergambarkan dalam rumusan masalah penelitian. Objek penelitian dalam penelitian peranan video tutorial freestyle motor di terhadap peningkatan kemampuan teknik freestyle motor, yaitu

apakah video tutorial mampu menjadi sarana belajar yang memadai dalam meningkatkan kemampuan teknik praktisi freestyle motor.

E. Sumber Data

Dalam penelitian ini ada dua sumber data yang digunakan, yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data Primer yaitu data utama dalam penelitian yang akan diteliti. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan baik melalui pengamatan sendiri, maupun melalui daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan jawaban dari daftar pertanyaan yang akan diajukan.

2. Data Sekunder

(59)

33

diperoleh dari observasi dan literatur yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan kedua sumber diatas, maka penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data, antara lain:

1. Wawancara Mendalam (Indepth Interview)

Wawancara Mendalam (Indepth Interview) yaitu teknik mengumpulkan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada informan. Peneliti dalam hal ini mempersiapkan daftar pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian yang berkaitan dengan peranan video tutorial teknik freestyle motor sebagai sarana pendukung proses latihan freestyle motor. Wawancara dilakukan kepada informan yang telah ditentukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang serupa. Dalam proses wawancara, peneliti merekam dan atau mencatat hasil jawaban yang diberikan oleh informan.

2. Observasi

(60)

34

G. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data merupakan tahap selanjutnya setelah pengumpulan data dari lapangan pada tahap pengolahan data. Dalam penelitian kualitatif, pengolahan data merupakan tahap pra-analisis data, atau tahap yang dilakukan sebelum melakukan analisis data. Data yang diolah dalam penelitian kualitatif merupakan data hasil wawancara dan pengamatan yang tertuang dalam catatan lapangan. Dalam mengolah data yang ada dalam catatan lapangan, dapat diterapkan 4 langkah pengolahan data yang kemudian dikombinasikan dengan petunjuk yang diberikan Bogdan dan Biklen (1892) dalam Moelong, yaitu:

1. Editing

Editing merupakan proses pemeriksaan data-data yang telah diisi dan dijawab oleh informan. Dengan kata lain, data atau keterangan yang telah dikumpulkan dalam buku catatan (recorded book), daftar pertanyaan ataupun pada interview guide (pedoman wawancara) perlu dibaca sekali lagi dan diperbaiki apabila masih terdapat hal-hal yang salah atau masih meragukan karena peneliti harus memiliki catatan yang sempurna dalam penelitiannya. 2. Coding

(61)

35

3. Interpreting

Interpretasi data merupakan tahapan memberikan penafsiran dan penjabaran dari data yang diperoleh agar dapat dimengerti oleh pembaca.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Patton (1980) adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar. Adapun teknik analisis data kualitatif dilakukan dengan tahap sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian dan penyederhanaan, pengabstrakkan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Di mana setelah penulis memperoleh data, harus lebih dulu dikaji kelayakannya dengan memilih data mana yang benar-benar dibutuhkan dalam penelitian ini.

2. Display (Penyajian Data)

Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang disesuaikan dan diklarifikasi untuk mempermudah peneliti dalam menguasai data dan tidak terbenam dalam setumpuk data.

3. Verifikasi (Menarik Kesimpulan)

(62)

36

I. Teknik Keabsahan Data

Penelitian kualitatif menghadapi persoalan penting mengenai pengujian keabsahan data. Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, seperti subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif dan alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi (apapun bentuknya) mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol (dalam observasi). Untuk itu perlu dibangun sebuah mekanisme untuk mengatasi keraguan terhadap hasil penelitian kualitatif.

Moleong yang dikutip oleh Bunginmencoba membangun teknik pengujian keabsahan penelitian kualitatif yang ia beri nama teknik pemeriksaan. Teknik pemeriksaan tersebut meliputi:

1. Menemukan Siklus Kesamaan Data

(63)

37

kesamaan data atau dengan kata lain ia sudah berada di pengujung aktivitas penelitiannya.

2. Ketekunan Pengamatan

Untuk memperoleh derajat keabsahan yang tinggi, maka jalan penting lainnya adalah dengan meningkatkan ketekunan dalam pengamatan di lapangan. Pengamatan bukanlah suatu teknik pengumpulan data yang hanya mengandalkan beberapa kemampuan pancaindra namun juga menggunakan semua pancaindra termasuk pendengaran, penglihatan dan insting peneliti. Dengan meningkatkan ketekunan pengamatan di lapangan, maka derajat keabsahan data telah ditingkatkan pula.

3. Pengecekan Melalui Diskusi

Diskusi dengan berbagai kalangan yang memahami masalah penelitian akan memberi informasi yang berarti kepada peneliti, sekaligus sebagai upaya untuk menguji keabsahan hasil penelitian. Cara ini dilakukan dengan mengekspos hasil sementara dan atau hasil akhir untuk didiskusikan secara analitis. Diskusi bertujuan untuk mencari titik-titik kekeliruan interpretasi dengan klarifikasi penafsiran dari pihak lain. Moleong mengatakan bahwa diskusi dengan kalangan sejawat akan menghasilkan pandangan kritis terhadap hasil penelitian, membantu mengembangkan langkah berikutnya dan menghasilkan pandangan lain sebagai pembanding.

4. Kecukupan Referensi

(64)

38

dilakukan, baik referensi yang berasal dari orang lain maupun referensi yang diperoleh selama penelitian seperti gambar video di lapangan, rekaman wawancara maupun catatan-catatan harian di lapangan.

5. Triangulasi dengan metode

Triangulasi ini dilakukan untuk melakukan pengecekan terhadap penggunaan metode pengumpulan data, apakah informasi yang didapat dengan metode interview sama dengan metode observasi, atau apakah hasil observasi sesuai dengan informasi yang diberikan ketika di interview. Tujuannya adalah untuk mencari kesamaan data dengan metode yang berbeda.

6. Uraian Rinci

(65)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Kondisi Komunitas Lampung X-treme All-Star

1. Sejarah Singkat Komunitas Lampung X-treme All-Star

Lampung X-treme All-Star merupakan pelopor komunitas freestyle motor Di Lampung yang khususnya Di Bandar Lampung. Para pendiri komunitas ini hanya berasal dari kumpulan anak muda yang gemar melakukan latihan atraksi freestyle motor secara individu tanpa sebuah wadah komunitas. Nazarudin yang biasa disapa Ucok dimana saat ini dia menjabat sebagai ketua dari komunitas freestyle motor Lampung X-treme All-Star merupakan orang yang melakukan latihan tersebut. Ucok kemudian mengajak beberapa temennya untuk berlatih freestyle motor, dimana sebelumnya ucok memperkenalkan freestyle motor kepada teman-temannya melalui tayangan video yang diaksesnya.

(66)

40

Jakarta. Seiring berjalannya waktu anggota latihan pun semakin bertambah, namun ikrar nama komunitas Lampung X-treme All-Star di lakukan pada 2007.

Saat ini team Lampung X-treme All-Star memiliki anggota aktif yang berjumlah 15 orang. Sejak awal terbentuk memang komunitas ini tidak dilakukan pendataan anggota secara khusus sehingga peneliti tidak bisa menyajikan data tentang keanggotaan Lampung X-treme All-Star sejak dari awal terbentuk. Namun dalam penelitian ini, peneliti telah mendata identitas anggota Lampung X-treme All-Star yang masih aktif mengikuti latihan freestyle motor.

Tabel 1. Daftar Anggota Lampung X-treme All-Star

No Nama Periode Keanggotaan

1 Aan Sofyan Lebih dari setahun

2 Affandi Kurang dari setahun

3 Apriansyah Lebih dari setahun

4 Dede Setiawan Lebih dari setahun

5 Faisal Sandi Lebih dari setahun

6 Gustiawan Idris Lebih dari setahun

7 Imam Ahmad Kurang dari setahun

8 M.Ferdiansyah Kurang dari setahun

9 M.Teguh Kurang dari setahun

10 Namo Ridwan Kurang dari setahun

11 Nazzarudin Lebih dari setahun

12 Rendi Maizar Kurang dari setahun

13 Septian Ferry Pratama Kurang dari setahun

14 Wahyu Hidayat Kurang dari setahun

(67)

41

2. Lambang Lampung X-treme All-Star

Gambar 14. Lambang komunitas

3. Struktur Organisasi Lampung X-treme All-Star

Dengan semakin berkembangnya anggota komunitas ini maka diperlukan pembagian tugas dalam struktur organisasi untuk menjaga keberlangsungan komunitas dalam lingkungan organisasi yang baik. Sejak awal dibentuk tidak terdapat banyak penggantian dalam struktur organisasi Lampung X-treme All-Star, adapun berikut adalah bagan struktur jabatan didalamnya.

Gambar 15. Struktur Organisasi Wakil Ketua

Aan Sofyan

Bendahara Apriansyah

Bidang Humas Gustiawan Idris

Bidang Dokumentasi Faisal Sandi

(68)

42

4. Tujuan Lampung X-treme All-Star

Sebuah organisasi atau komunitas pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan tersebut merupakan bentuk aktualisasi kinerja sesuatu yang terorganisir, yang menjadi motivasi bagi komunitas atau untuk terus berkembang. Tidak hanya menjadi bukti saja, tujuan bagi sebuah organisasi atau komunitas menjadi penting karena hal itu merupakan pedoman sebuah organisasi dalam menjalankan eksistensinya di masyarakat. Begitu juga dengan komunitas Lampung X-treme All-Star, dalam setiap aktivitasnya memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai yaitu:

1. Menjadi wadah berorganisasi dan berlatih bagi para praktisi freestyle motor Di Lampung.

2. Menjadikan kegiatan remaja-remaja Di Lampung lebih bermanfaat dan menyehatkan bagi diri sendiri dan orang lain.

3. Menaungi komunitas freestyle motor lainnya yang ada Di Provinsi Lampung.

B. Aktivitas Lampung X-treme All-Star

(69)

43

Adapun jadwal latihan Lampung X-treme All-Star, yaitu pada :

1. Hari Rabu dari jam 15.00 – 17.30 WIB bertempat Di Pelataran Parkir Stadion Pahoman Bandar Lampung dengan fokus berlatih pengembangan teknik individu dari freestyler. Dimana freestyler bebas mengkreasikan freestyle motor sesuai skill dan kemampuan namun tetap dalam pengawasan para senior freestyle dalam komunitas ini.

2. Hari Jum’at dari 15.00 - 17.30 WIB Di Pelataran Parkir Stadion Pahoman dengan fokus latihan kelompok yang lebih bersifat kekompakan sehingga terciptakan koreografi gerakan freestyle motor yang dilakukan bersamaoleh 4 hingga 6 freestyler.

3. Hari Minggu dari jam 15.00 – 17.30 WIB Di Pelataran Parkir Stadion Pahoman. Di hari ini freestyler dibagi menjadi 2 tahapan berlatih yaitu 1 jam untuk pengembangan skill individu dan 1 jam untuk melatih ulang kekompakan koreografi gerakan freestyle motor.

Semua kegiatan latihan rutin dilakukan tetap mengutamakan keselamatan dari freestyler dengan mewajibkan untuk bagi anggota untuk mengenakan perlengkapan safety riding seperti helm, sepatu, sarung tangan, body protector dan lain lain. Aktivitas latihan rutin ini memiliki tahapan-tahapan sesi latihan yang biasanya dilakukan secara bersama-sama.

(70)

44

berlari mengitari Stadion Pahoman selama beberapa menit, kemudian setelahnya dilakukan gerakan stretching yang ditujukan untuk meregangkan otot.

Kedua, conditioning yaitu gerakan-gerakan pemanasan fisik yang dimaksudkan untuk menguatkan fisik sebelum melakukan olahraga freestyle motor, contohnya seperti gerakan push up, sit up, pull up dan lainnya. Hal ini dilakukan karna olahraga ini memerlukan kekuatan fisik yang prima. Sebab jika freestyler tidak dalam kondisi prima atau terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kram otot yang menyebabkan hilang kendali dan kesimbangan bisa berakibat fatal bagi freestyler ketika melakukan gerakan diatas sepeda motor.

Ketiga, melakukan gerakan teknik freestyle motor yang merupakan latihan inti, di Hari Rabu untuk freestyler junior mencoba gerakan yang baru diajarkan oleh senior. Sedangkan freestyler senior lainnya terus mengulang gerakan-gerakan yang telah dimengerti hingga mencapai keahlian dan kematangan dalam gerakannya. Selain itu mereka juga dapat mencoba melakukan pengembangan dari teknik freestyle motor yang telah dikuasainya. Untuk Hari Jum’at semua anggota terbagi menjadi 4 hingga 6

orang freestyler harus berusaha membuat gerakan koreografi bersama yang dimana hal ini bertujuan menciptakan suatu gerakan freestyle motor yang dilakukan secara bersamaan. Sebab dalam ajang freestyle motor kekompakan dan kreasi menjadi nilai utama ketika mengikuti lomba dalam kelas freestyle motor beregu.

(71)

45

(72)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan informan yang merupakan freestyler yang berlatih di Lampung X-treme All-Star, maka didapatkan kesimpulan dari penelitian tentang peranan video tutorial dalam peningkatan kemampuan teknik freestyle motor adalah sebagai berikut :

(73)

99

berbahaya. Namun informasi yang ada dalam video tutorial dianggap cukup untuk berlatih bagi freestyler senior.

2. Pada perannya membantu proses belajar dalam konsep Teori Pembelajaran Sosial, video tutorial telah mampu membuat informan memperhatikan isi media, yang berarti terpenuhinya faktor attention. Namun faktor retention belum dapat dipenuhi dengan sempurna oleh video tutorial dengan terdapatnya pernyataan bahwa informasi didalamnya sulit diingat secara keseluruhan. Selanjutnya diketahui bahwa video tutorial sebagai media pembelajaran telah mampu menumbuhkan dorongan (motivation) bagi seluruh informan untuk mengembangkan kemampuannya. Terakhir, faktor reproduction yang diketahui berdasarkan hasil wawancara menunjukan bahwa seluruh informan telah melakukan latihan dengan menggunakan video tutorial sebagai media belajar.

(74)

100

dilakukan, peneliti menemukan peranan video tutorial yang utama adalah untuk menginformasikan teknik freestyle motor dan memotivasi freestyler untuk berlatih.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian ini, peneliti memiliki beberapa saran kepada beberapa pihak yang menggeluti freestyle motor. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kepada anggota senior Lampung X-treme All-Star yang berperan sebagai instruktur dalam latihan agar mengajak para anggota baru menonton video freestyle motor bersama-sama, baik yang showreel dan tutorial. Kegiatan tersebut dapat dilakukan pada hari yang memiliki porsi waktu latihan terbanyak, dimana biasanya terdapat waktu istirahat. Pada saat istirahat tersebut, dapat diisi dengan menonton video untuk menambah pengetahuan tentang teknik freestyle motor terutama bagi anggota baru. Dimana hal tersebut diharapkan dapat membuat informasi dalam video tutorial lebih mudah diingat. Selain itu kegiatan ini dapat mempererat hubungan antar anggota dan menambah motivasi latihan.

(75)

101

nasehat, dan meminta referensi video tutorial yang baik untuk dijadikan sumber informasi tambahan.

3. Kepada freestyler yang membuat video tutorial, khususnya yang berada di Indonesia untuk membuat video tersebut berisi informasi yang detail. Serta mencantumkan langkah-langkah dari setiap gerakan dalam bentuk tulisan agar lebih mudah diingat. Sertakan juga tips latihan fisik sebagai modal untuk melatih teknik tersebut.

(76)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Dari Buku :

Burhan Bungin. 2009. Analisis Penelitian Data Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Mulyana, deddy. 2002. Metode penelitian kualitatif Ilmu komunikasi dan Ilmu sosial lainnya. Bandung: PT. Remaja rosdakarya

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung . PT. Remaja Rosdakarya.

Nasir, muhammad.1999. Metode penelitian. PT. Galia Indonesia. Jakarta Poewadarminta, 1985. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Balai Pustaka. Jakarta. Severin, dkk. 2009. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode & Terapan di dalam Media Massa Kencana: Jakarta

Yusuf, M. Pawit. 1998. Komunikasi instruksional dan komunikasi pendidikan. Remaja Rosdakarya. Bandung

Referensi Dari Internet :

"Doug Domokos". AMA Motorcycle Hall of Fame. Pickerington, Ohio: American Motorcyclist Association. (Diakses 17 Juni 2014).

Badri, M. 2008. Kontribusi Teori-teori Komunikasi dalam Komunikasi Inovasi (www.ruangdosen.wordpress.com/Kontribusi Teori-teori Komunikasi dalam Komunikasi Inovasi.html) (Diakses 12 Agustus 20114)

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=147307 (Diakses pada 8 Juni 2014) http://www.superstreetbike.com/streets/0703_sbkp_history_of_stunting/index.htm l (Diakses 29 juni 2014).

(77)

Sosiawan, Edwi Arief. Kajian Internet Sebagai Media Komunikasi Interpersonal Dan Massa. http://edwi.dosen.upnyk.ac.id/Internet%20as%20media.pdf (Diakses pada 8 Juni 2014)

Gambar

Gambar
Gambar 2. No Hand Whellie
Gambar 6. 12 O’clock Whellie
Gambar 7. Stoopie
+5

Referensi

Dokumen terkait