Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN PROMOSI CAT BALISTHA DI KOTA
BANDUNG
DK 26313/ Tugas Akhir Semester II 2009/2010
Oleh:
Samsul Bahrin NIM :
52107003
Program Studi Desain Grafis
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BAB II
PROMOSI CAT BALISTHA DI KOTA BANDUNG
2.1 Pengertian Promosi
Promosi adalah sebuah bentuk komunikasi pemasaran dimana dalam berpromosi harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada masyarakat namun harus dapat membujuk masyarakat agar berperilaku sedemikian rupa Sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan agar dapat memperkenalkan suatu produk yang dimiliki. Misalnya membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk tetap menggunakan produk yang dihasikan suatu perusahaan.
2.1.1 Fungsi Promosi
2.1.2 Tujuan Promosi
Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta meningkatkan pelanggan atau sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaran secara rinci. Ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Informasi ( Informing)
a. Menginformasikan pesan mengenai keberadaan suatu produk baru.
b. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar. c. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli. d. Membangun citra perusahaan.
2. Membujuk pelanggan atau sasaran a. Membentuk pilihan merek.
b. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu.
c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.
3. Mengingatkan ( Remainding)
a. Mengingatkan pembeli akan tempat yang menjual produk tersebut. b. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan
dibutuhkan dalam waktu dekat.
2.1.3 Bauran Promosi
Bauran promosi (marketing mix) adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat-alat promosi lain yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan . (1994 : 349) Basu Swastha, Menejemen Pemasaran Modern.
Unsur-unsur bauran promosi : • Periklanan
• Penjualan khusus • Promosi penjualan • Publisitas (Publicity)
2.1.4 Jenis-jenis Media Promosi
Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu media lini atas dan media lini bawah.
Media Lini Atas
Media Lini Atas yaitu media yang tidak ada interaksi langsung dengan audiens tetapi Lebih menjelaskan sebuah konsep atau ide media yang target audiens luas.
Media Cetak yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan jumlah kata, gambar atau foto baik dalam tata warna maupun hitam putih.
Media Luar Ruang yaitu media promosi (berukuran besar) yang dipasang di tempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, dipusat keramaian atau tempat-khusus lainya seperti dipasang di Bus kota.
Media Lini Bawah
Media Lini Bawah yaitu media yang kegiatannya memberikan audiens kesempatan untuk merasakan, menyentuh atau berinteraksi, bahkan langsung action sehingga target audiens terbatas. Umumnya ada 4 macam media yang digunakan dalam media lini bawah.
Pameran, Pameran umumnya terdiri dari dua jenis pameran, yaitu : pameran sambil berdagang dan pameran tanpa berdagang.
Direct Mail, merupakan segala bentuk periklanan yang digunakan untuk menjual berbagai barang secara langsung pada konsumen
Point Of Purchase, merupakan display yang mendukung penjualan dengan tujuan informasi, mengingatkan, membujuk konsumen untuk membeli langsung dan mengajukan produk.
Merchandising, berguna untuk mempertahankan pembeli lewat celah-celah yang dilupakan, misalnya : kepada konsumen yang berbelanja, akan mendapatkan hadiah ekstra dari produk yang dibeli.
2.2 Sejarah Singkat Perusahaan
Sansekerta yang artinya cantik. Namun beberapa tahun kemudian tepatnya pertengahan tahun 2009, pak Abu Djumhur memutuskan untuk mengundurkan diri. Tak hanya mengundurkan diri pak Abu Djumhur juga meminta untuk menghapuskan nama Sundara, logo Sundara dan packaging, jika ingin memproduksi atau memasarkan produk tersebut.
Karena memang pencari nama Sundara dan desain logo serta packaging adalah pak Abu Djumhur.
Beberapa bulan kemudian pada tahun yang sama, tiga orang tersebut memutuskan untuk mencari nama baru untuk menggantikan nama sundara menculah nama Balistha sebagai pengganti. Balistha sendiri diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya adalah kuat, sampai saat ini nama Balistha masih menjadi nama buat produk cat ini.
2.3 Profil Cat Balistha
2.4 U.S.P
U.S.P (Unique Selling Point ) adalah pemasaran konsep yang pertama kali diusulkan sebagai teori untuk menjelaskan pola antara kampanye iklan. Hal ini menyatakan bahwa kampanye seperti membuat proposisi yang unik kepada pelanggan untuk lebih tertarik.
Adapun U.S.P yang terdapat pada produk cat Balistha adalah sebagai berikut :
• Tidak beracun dan aman digunakan untuk anak-anak • Warna tahan lama
• Dapat diencerkan dengan air • Hasil lukisan lembut ditangan • Tidak kaku, tidak luntur
• Warna dapat dicampur untuk menghasilkan variasi warna yang berbeda
• Penggunaannya sangat mudah seperti melukis menggunakan cat air, anak-anak dan pemula bisa dapat dengan mudah mempelajari di atas permukaan kain
• Dapat dipakai untuk bermacam-macam jenis kain seperti katun
2.5 Analisa S.W.O.T
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari produk saat ini.
3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar produk dan memberikan peluang berkembang bagi produk dimasa depan.
4. Threats (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi produk yang datang dari luar dan dapat mengancam eksistensi produk dimasa depan.
Adapun S.W.O.T yang terdapat pada produk cat Balistha adalah sebagai berikut :
Strange (kekuatan)
• Tidak beracun dan aman digunakan untuk anak-anak • Warna tahan lama
• Dapat diencerkan dengan air • Hasil lukisan lembut ditangan • Tidak kaku, tidak luntur
• Warna dapat dicampur untuk menghasilkan variasi warna yang berbeda
• Penggunaannya sangat mudah seperti mengecat pakai cat air anak-anak dan pemula bisa dapat dengan mudah mempelajari di atas permukaan kain
Dapat di pakai untuk bermacam-macam jenis kain seperti katun
Weakness (kelemahan)
• Dilihat dari keberadaanya, cat Balistha masih terhitung baru
• Dilihat dari media informasi yang digunakan masih terbatas ( hanya brosur)
• Konsumen mengetahui produk hanya dari mulut ke mulut • Melakukan promosi hanya lewat pemeran-pameran • Para produsennya masih bekerja diperusahaan lain
• Kebanyakan pembeli hanya sebatas ibu-ibu yang ada disekitar kota bandung
Opportunity (peluang)
• Bisa membuka lapangan pekerjaan baru. • Sebagai jalan untuk membuka pekerjaan baru
• Ajang bisnis baru membangun usaha dibidang kursus keterampilan
Threats (ancaman)
• Zaman serba canggih melahirkan kreasi yang serba instan/penggunaan digital
• Masih banyaknya pengguna sablon
• Berkurangnya minat masyarakat dalam hal melukis • Masih banyaknya industri
2.6 Target Sasaran
Berikut adalah penjabaran dari target sasaran cat Balistha : Demografi
Primary target adalah ibu-ibu usia 27-36 tahun kalangan menengah keatas,
yang mempunyai anak umur 4-10 tahun.
Secondary target yaitu masyarakat pada umumnya selain primary target.
Psikografi
Ibu-ibu pada usia 27-36 tahun pada umumnya adalah :
• Ibu-ibu yang masih mencari-cari informasi tentang anak • Ibu-ibu yang aktif dalam komunitas-komunitas tertentu
• Ibu-ibu yang masih mengajarkan / memberitahu sesuatu yang baru pada anaknya. Misalnya, dengan mengajak anaknya pergi ke Museum, Kebun binatang dan pergi ke pameran-pameran.
•
Geografis
Daerah perkotaan / kota-kota besar contohnya Bandung. Kesimpulan
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
3.1 Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi dalam pembuatan konsep perancangan promosi cat Balistha ini, digunakan agar pesan yang ingin disampaikan ke khalayak dapat dimengerti dan diterima dengan baik. Strategi komunikasi yang dilakukan dalam promosi cat Balistha ini yaitu bersifat kiasan dan hiperbola, dimana strategi dilakukan dengan maksud menyatakan sesuatu dengan melebih-lebihkan dan membanding-bandingkan sesuatu benda yang mempunyai kesamaan sifat guna menginformasikan dari keunggulan cat Balistha.
Strategi komunikasi yang dilakukan, yaitu: • Menginformasikan produk cat Balistha. • Menggunakan kata-kata yang jelas.
• menggunakan pendekatan bahasa dan visual secara persuasif (menyakinkan/mengajak), dan menggunakan gaya bahasa kiasan, perumpamaan dan melebih-lebihkan.
3.1.1 Tujuan Komunikasi
Dalam pembuatan perancangan promosi sebagai media informasi cat Balistha ini, tujuan komunikasi sangatlah penting agar media promosi yang disampaikan dapat tepat sasaran, adapun tujuannya adalah:
2. Untuk memperkenalkan cat Balistha kepada masyarakat luas.
3. Respon yang diinginkan yaitu meningkatkan ketertarikan khalayak untuk mencoba cat Balistha.
4. Meningkatkan penjualan.
3.1.2 Positioning
Upaya untuk menempatkan suatu produk dalam pikiran konsumen sebagai sasaran hal yang paling penting. Dalam perancangan promosi, cat Balistha memposisikan diri sebagai cat yang terbaik untuk kain. Positioning tersebut merupakan rujukan pada pertimbangan produk.
3.1.3 Pendekatan Bahasa
Bahasa yang digunakan sederhana, singkat dan jelas. Penggunaan bahasa baku dan sederhana agar target khalayak akan lebih mudah mengerti dan memahaminya. Untuk mencari kata kunci dalam perancangan promosi cat Balistha, maka penulis memilih salah satu ungkapan yang paling cocok untuk dijadikan sebuah kata kunci yaitu “Menjadikan Lukisan Tampak Nyata”. Ini menjadi acuan dalam memvisualkan rancangan media yang akan digunakan dalam mempromosikan cat Balistha agal mudah dikenal.
3.1.4 Materi Pesan
Dalam penyampaiannya, perancangan ini memerlukan materi yang akan disampaikan sebagai pesan dari kegiatan promosi. Adapun materi yang akan disampaikan adalah:
1. Untuk mengetahui Keunggulan-keunggulan cat balistha
3. Untuk memperkenalkan adanya kemudahan dalam melukis 3.2 Strategi Kreatif
Agar promosi mencapai tujuan yang diharapkan maka promosi yang dilakukan harus efektif dan promosi yang efektif adalah promosi yang kreatif yakni promosi tersebut berbeda dengan promosi yang lainnya. Hal ini perlu dilakukan karena jika promosi yang dilakukan kurang kreatif maka promosi tersebut dikhawatirkan tidak dapat menembus kerumunan promosi kompetitif dan tidak dapat menarik perhatian orang banyak.
3.2.1. Strategi Verbal
Pendekatan verbal yaitu ungkapan secara lisan maupun visual yang digunakan dalam memperkenalkan Balistha meliputi : pembuatan tag line visual, dan pencarian gagasan visual, yaitu :
1. Pembuatan Tag Line
Konsep pendekatan kreatif dalam pembuatan tag line visual dilihat dari keunikan-keunikan (U.S.P) yang ada pada Balistha yaitu:
• Dapat diencerkan dengan air • Tidak kaku, tidak luntur
• Warna dapat dicampur untuk menghasilkan variasi warna yang berbeda
• Penggunaannya sangat mudah seperti melukis menggunakan cat air, anak-anak dan pemula bisa dapat dengan mudah mempelajari di atas permukaan kain
• Dapat dipakai untuk bermacam-macam jenis kain seperti katun
2. Pencarian Gagasan Visual
Pencarian gagasan visual berawal dari pemahaman tag line visual dan pesan yang ingin disampaikan ke khalayak. berawal dari pesan apa yang harus disampaikan yaitu : hidup, berwarna, asyik, ceria, kemiripan dan nyata, Lalu mencari apa yang harus disampaikan yaitu : dengan cara gaya bahasa kiasan, perumpamaan, dan melebih-lebihkan“, lalu digabungkan dengan setengah ide lama dan setengah ide baru lalu ditemukan beberapa gagasan visual yaitu:
• Lukisan bunga, ide barunya lukisan baju dihinggapi oleh kupu seakan-akan menjadikan lukisan menjadi hidup. Umumnya bunga dan kupu-kupu identik dengan kecantikan semata. Ide baru yaitu memadukan antara lukisan bunga dan photo kupu-kupu ide baru tersebut diharapkan lebih membuat kesan yang cantik dan nyata.
• Lukisan kamera lomo digantung dileher, ide barunya menggambarkan seseorang yang mengantung kamera di lehernya. Seakan-akan akan memotret.
• Lukisan tali depan tas ide barunya menggambarkan bahwa dia seakan-akan membawa tas.
• Lukisan pohon bibit pohon, ide barunya lukisan pohon itu disiram oleh air seakan-akan pohon itu tumbuh.
• Lukisan wajah menangis, dengan background kotor, mengambarkan seakan-akan orang menangis dengan keaadan dirinya.
Tujuan dari lima gagasan visual tersebut adalah untuk menguatkan positioning Balistha. Bahwa cat Balistha adalah cat yang bisa
3.2.2 Strategi Visual
Pemilihan Bunga, kamera digantung, tali tas, bibit pohon di polybag dan wajah orang menangis adalah sangat tepat dengan konsep penulis. Secara tidak disadari bahwa lukisan-lukisan tersebut merupakan fenomena alam yang sangat unik yang terjadi tiap hari tanpa disadari. Untuk itu penulis menggunakan objek tersebut sebagai identitas visual.
Pendekatan Visual
Secara keseluruhan identitas visual yang akan ditampilkan pada promosi cat Balistha memadukan antara konsep tag line dengan pemilihan ilustrasi visual, yang meliputi :
1. Illustrasi,
• Foto illustrasi bunga dan kupu-kupu
Gambar 3.1
Gambar 3.2
• Foto illustrasi tali tas tampak depan
Gambar 3.5
Sumber www.indonetwork.co.id
• Foto illustrasi kamera digantung dileher
Gambar 3.8
Sumber www.rocketsdreamer.site11.com
• Foto illustrasi orang menangis
Gambar 3.11
Sumber www.addiction.narcononrehab.com
• Foto illustrasi bibit pohon lalu disiram air
Gambar 3.14
Sumber www. teak-investation.blogspot.com
• Splash
Gambar 3.17
Sumber www.thumbs.dreamstime.com
Gambar 3.18
Image yang ditampilkan agar dapat memunculkan emosi
sewaktu melihat visual maupun bahasanya dan memotivasi target sasaran untuk tertarik mengunjungi. Serta pendekatan secara bahasa yang menggunakan kata-kata kiasan, yang mudah dipahami dan sederhana.
2. Warna
lingkungan hidup, ramah dan alam. Sedangkan untuk warna kuning adalah menggambarkan keadaan ceria, gembira, dan bahagia.
Gambar 3.19
3. Tipografi
Jenis huruf yang akan digunakan untuk judul dan tag line visual menggunakan Cooper Black yang mempunyai keterbacaan jelas, padat, santai dan menggambarkan nuansa cat, dan untuk media seperti brosur menggunakan jenis huruf Arial.
Cooper Black
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
.,?/’ “;:[ ] { }\ |+=_-( )*&^%$#@!
1234567890
Arial
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
3.3. Strategi Media
Setelah penulis merancang strategi komunikasi dan strategi kreatif maka yang dibutuhkan penulis, bagaimana merancang strategi media komunikasi karena dalam menyapaikan suatu pesan ke khalayak dibutuhkan sebuah media, pemilihan media ini bertujuan agar pesan yang disampaikan bisa dirasakan oleh target sasaran.
3.3.1. Pemilihan Media
Didasarkan pada permasalahan yang menjadi pemikiran penulis, maka dalam pemilihan suatu media diharapkan dapat menjadi solusi dan menjawab permasalahan. Berikut ini pemilihan media :
1. Media-media Yang Digunakan : • Poster
Gambar 3. 20 Gambar 3. 21
media ini ditempatkan di tempat keramaian seperti tempat perbelanjaan.
• X-Banner
Gambar 3 .22 Gambar 3. 23
• Flayer
Gambar 3. 24 Gambar 3. 25
Gambar 3. 26 Gambar 3. 27
Flayer berfungsi untuk memberikan informasi yang dapat
• Brosur
Gambar 3. 28
Gambar 3. 29
Gambar 3. 31
Dibandingkan dengan media promosi lain, Brosur sangat sering dijumpai karena bisa digunakan untuk bermacam hal misalnya mengenalkan produk, sebagai katalog mini, profil perusahaan, dan lain sebagainya. Media ini akan ditempatkan di outlet Balistha dan di pameran-pameran. Diberikan kepada perorangan.
[image:32.612.228.501.432.638.2]• Spanduk
Gambar 3. 32
Gambar 3. 33
melewati kawasan outlet Balistha. Keunggulan dari media ini adalah mudah terlihat oleh orang banyak.
[image:33.612.230.516.158.570.2]• Mug
[image:33.612.218.513.169.328.2]Gambar 3. 34
Gambar 3. 35
• Packaging
Gambar 3. 36
Penyebaran Packaging adalah ketika terjadi pembelian paket dan juga pembelian nominal diatas Rp 100.000.
[image:34.612.225.479.110.317.2]• Stiker
[image:34.612.307.450.399.656.2]Gambar 3. 37
Gambar 3. 38
• Pin
Gambar 3. 39 Gambar 3. 40
Pin mempermudah penyampaian informasi karena informasi tersebut bisa langsung disampaikan pada sasaran.
• Gantungan Kunci
Gambar 3. 41 Gambar 3. 42
[image:35.612.221.510.342.583.2]• Palet lukis
Gambar 3. 43
Gambar 3. 44
Palet merupakan salah satu paket Balistha. Penyebarannya tergantung kepada pembelian paket Balistha. Di dalam peket tertapat satu buah kaos, satu paket cat Balistha ukuran 25 mm, satu buah kuas, pensil, pengaris kertas dan palet. Palet merupakan salah satu media yang langsung sampai kepada sasaran.
• Pengaris kertas
[image:37.612.219.509.402.583.2]Gambar 3. 45
Gambar 3. 46
Sama halnya dengan palet, penggaris kertas merupakan salah satu paket Balistha. Penyebarannya tergantung kepada pembelian paket Balistha. Media ini dapat mempermudah penyampaian informasi karena informasi tersebut bisa langsung disampaikan pada sasaran.
• kaos
Gambar 3.47 Gambar 3.. 48
• Kalender
Gambar 3. 49
Gambar 3. 50 Gambar 3. 51
• Hanging Mobile
Gambar 3.52 Gambar 3.53
Penempatannya dengan cara digantung di stand pameran balishta. Media ini sangat menarik perhatian sasaran karena, disimpanya dengan cara digantung cukup bisa menarik perhatian sasaran.
3.4 Jadwal Penyebaran Media
Agar suatu produk dapat mencapai target sasaran, penyebaran media promosi harus langsung kepada target sasaran, secara berkesinambungan juga disesuaikan dengan waktu-waktu dimana masyarakat keluar rumah, liburan dan hari-hari tertentu misalnya hari-hari libur panjang yang notabene sering banyak acara. Contohnya bulan Juli ada pameran JABAR EXPO atau setiap akhir tahun acara Braga Festival Berikut ini adalah tabel distribusi media selama 1 tahun.
No Media 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Poster
4 Brosur
7 Kalender
8 Flayer
9 X-Banner
12 Palet
13 Penggaris Kertas
14 Kaos
15 Pin
16 Gantungan Kunci
17 Mug
[image:40.612.145.510.105.345.2]28 Hanging Mobile
Tabel 3.1
Keterangan:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada zaman dahulu, manusia gua menggunakan bahan-bahan berwarna yang ditemukan di alam untuk menggambar keadaan saat itu diseputar dinding batu. Saat itu cat adalah sebagai alat untuk menggambarkan dan mendefinisikan obyek dan keadaan. Bahan-bahanya pun sederhana yaitu terdiri dari arang, kapur, warna tanah dan warna-warna yang dihasilkan alam. Lalu, mencampurkannya dengan air, perekat dari pohon dan hewan untuk merekatkan warna. Tentu saja hal tersebut tidak terlalu rumit, tetapi dapat tahan lama, sehingga kita masih dapat mengamati coretan yang pernah dibuat sejak 600 tahun lalu. Penggunaan pertama dari pengecatan adalah oleh orang Mesir dan orang Timur tengah. Seniman mendekorasi sisi dalam dari Piramid, ornamen dan patung-patung.
usaha-usaha yang bergerak dibidang penyablonan. Ini tidak menutup kemungkinan juga bagi produsen yang memproduksi cat untuk kain bertambah banyak. Beberapa contoh produk cat yang digunakan untuk kain, diantaranya : Cat Rubber, Cat Extender dan Super White. Produk diatas adalah sebagian produk-produk cat yang digunakan diatas kain dengan tehnik sablon. Namun cat juga bisa digunakan sebagai bahan untuk melukis diatas kain. Pada awalnya melukis cat diatas kain hanya sebagai media alternatif disamping sablon dalam upaya menghias kaos. Seiring berjalannya waktu, lukis diatas kain semakin menampakan kelasnya bukan hanya sebagai media alternatif disamping sablon. Akan tetapi, berhasil mengambil posisi yang selama ini tidak tersentuh oleh sablon.
Di negeri berkembang khususnya Indonesia banyak sekali bermunculan industri-industri kecil yang memproduksi cat-cat. Dari mulai cat sablon, cat lukis dan cat tembok. Salah satunya adalah perusahan cat Balistha. Yang merupakan salah satu industri kecil bergerak dibidang cat yang dikhususkan untuk kain, memiliki kualitas yang sangat baik. Berbeda dengan produk cat-cat yang diatas (Cat Super White, Cat Extender dan Cat Rubber ) tetapi, memiliki fungsi yang sama yaitu cat
kaos dll) yang beredar dipasaran adalah hasil lukis. Para produsen Cat Balistha menyadari potensi tersebut. Untuk di kota Bandung sendiri, kurangnya promosi membuat produk Cat Balistha kurang dikenal masyarakat. Padahal potensi yang dihasilkan oleh Cat Balistha sangat besar, mengingat menjamurnya produk-produk ( sepatu, tas, kaos dll) yang menggunakan tehnik lukis.
1.2 Identifikasi Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka masalah diiidentifikasikan sebagai berikut :
• Dilihat dari keberadaanya, cat Balistha masih terhitung baru. • Dilihat dari media informasi yang digunakan masih terbatas.
• Banyaknya cat, yang fungsinya sama, yaitu sama-sama digunakan untuk kain, sehingga menimbulkan persaingan.
• Kebanyakan pembeli hanya sebatas ibu-ibu yang ada disekitar kota bandung.
Dari permasalahan diatas maka yang perlu diperlukan adalah melakukan media promosi yang tepat. Hal ini perlu diperhatikan sebagai alasan utama dan pokok permasalahan yang harus segera diselesaikan agar merek cat Balistha lebih tertanam dibenak khalayak.
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Batasan Masalah
Perancangan dibatasi pada promosi cat Balistha di kota Bandung agar lebih dikenal oleh masyarakat kota Bandung.
1.5 Tujuan Perancangan
Tujuan dari perancangan Promosi Cat Balistha ini memiliki kepentingan yang ingin dicapai seperti :
a. Untuk memperkenalkan Cat Balistha kepada masyarakat luas sebagai produk cat yang hanya digunakan untuk kain.
b. Mendukung strategi promosi cat Balistha dalam rangka meraih konsumen lebih banyak dan menjadikannya lebih dikenal lagi. c. Meneruskan dan meningkatkan program promosi sebagai kegiatan
yang berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan volume penjualan.
1.6 Kata Kunci
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama Lengkap
: Samsul Bahrin
Tempat, tanggal lahir : Cimaragas, 22 Oktober 1988
Jenis Kelamin
: Pria
Kewarganegaraan
: Indonesia
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Alamat
: Jl. Mahmud No. 24. Kel. Pamoyanan Kec. Cicendo
Bandung 4173
Telepon
: 081321998622
PENDIDIKAN FORMAL
2007-2010
: Universitas Komputer Indonesia
2004-2007
: SMA Plus Al-Wahid Tasik
2001-2004
: MTS Puloerang Lakbok
1995-2001
: SD Negeri I Cidolog Ciamis
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Bandung, Agustus 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I Pendahuluan ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 3
1.3. Rumusan Masalah ... 3
1.4. Batasan Masalah ... 4
1.4. Tujuan Perancangan ... 4
1.4. Kata Kunci ... 4
BAB II Promosi Cat Balistha Di Kota Bandung ... 7
2.1. Pengertian Promosi ... 5
2.1.1. Fungsi Promosi ... 5
2.1.2. Tujuan Promosi ... 6
2.1.3. Bauran Promosi ... 7
2.1.4. Jenis-jenis Media Promosi ... 7
2.2. Sejarah Singkat Perusahaan ... 8
2.3. Profil Cat Balistha... 9
2.4. U.S.P….. ... 10
2.5. Analisa S.W.O.T ... 10
BAB III
Strategi Perancangan Dan Konsep Visual ... 14
3.1. Strategi Komunikasi ... 14
3.1.1. Tujuan Komunikasi ... 14
3.1.2. Positioning ... 15
3.1.3. Pendekatan Bahasa ... 15
3.1.4. Materi Pesan ... 15
3.2. Strategi Kreatif ... 16
3.2.1. Strategi Verbal ... 16
3.2.2. Strategi Visual ... 18
3.3. Strategi Media ... 31
3.3.1. Pemilihan Media ... 31
3.4. Jadwal Penyebaran Media ... 42
BAB IV Teknis Produksi Media ... 44
4.1. Teknis Produksi ... 44
4.1.1. Poster ... 44
4.1.2. Flyer ... 46
4.1.3. Spanduk ... 46
4.1.4. Penggaris Kertas ... 47
4.1.5. Kaos ... 47
4.1.6. Kalender ... 48
4.1.7. Palet ... 48
4.1.8. Brosur ... 49
4.1.9. Pin... 50
4.1.10. Gantungan Kunci ... 50
4.1.11. Stiker ... 51
4.1.12. Mug ... 51
4.1.13. Packaging ... 52
4.1.15. Hanging Mobile ... 54
DAFTAR GAMBAR
Gambar III. 1 ... 18
Gambar III. 2 ... 19
Gambar III .3 ... 19
Gambar III. 4 ... 20
Gambar III .5 ... 21
Gambar III. 6 ... 21
Gambar III. 7 ... 21
Gambar III. 8 ... 22
Gambar III. 9 ... 23
Gambar III. 10 ... 23
Gambar III. 11 ... 24
Gambar III. 12 ... 25
Gambar III. 13 ... 25
Gambar III. 14 ... 26
Gambar III. 15 ... 27
Gambar III. 16 ... 27
Gambar III. 17 ... 28
Gambar III. 18 ... 29
Gambar III. 19 ... 29
Gambar III. 20 ... 30
Gambar III. 21 ... 31
Gambar III. 22 ... 31
Gambar III. 23 ... 32
Gambar III. 24 ... 32
Gambar III. 25 ... 33
Gambar III. 26 ... 33
Gambar III. 27 ... 33
Gambar III. 28 ... 33
Gambar III. 29 ... 34
Gambar III. 31 ... 34
Gambar III. 32 ... 35
Gambar III. 33 ... 35
Gambar III. 34 ... 35
Gambar III. 35 ... 36
Gambar III. 36 ... 36
Gambar III. 37 ... 37
Gambar III. 38 ... 37
Gambar III. 39 ... 48
Gambar III. 40 ... 38
Gambar III. 41 ... 38
Gambar III. 42 ... 38
Gambar III. 43 ... 39
Gambar III. 44 ... 39
Gambar III. 45 ... 40
Gambar III. 46 ... 40
Gambar III. 47 ... 40
Gambar III. 48 ... 40
Gambar III. 49 ... 41
Gambar III. 50 ... 41
Gambar III. 51 ... 41
Gambar III. 52 ... 42
Gambar III. 53 ... 42
Gambar IV. 1 ... 44
Gambar IV. 2 ... 44
Gambar IV .3 ... 47
Gambar IV. 4 ... 45
Gambar IV .5 ... 45
Gambar IV. 6 ... 45
Gambar IV. 7 ... 46
Gambar IV. 8 ... 46
Gambar IV. 10 ... 47
Gambar IV. 11 ... 48
Gambar IV. 12 ... 48
Gambar IV. 13 ... 49
Gambar IV. 14 ... 49
Gambar IV. 15 ... 50
Gambar IV. 16 ... 50
Gambar IV. 17 ... 51
Gambar IV. 18 ... 51
Gambar IV. 19 ... 52
Gambar IV. 20 ... 53
DAFTAR PUSTAKA
Darmaprawira, Sulasmi. (2002) Warna teori dan kreativitas penggunaanya, (edisi ke 2.). Bandung: ITB.
Rustan, surianto. (2009) Layout dasar dan penerapanya, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Rustan, surianto. (2009) Mendesain logo, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Andriewongso. (2009). Cat. Tersedia di: http//www. andriewongso.com [9.12.2009]
Hiyoto. (2009). Apa yang dimaksud dengan cat. Tersedia di: http://www.hiyoto.com/ask/faq_id.swf [17 November 2009]
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim,
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat, nikmat, dan karunia-Nya yang tidak terbatas sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini serta dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan
ini diajukan sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk memenuhi syarat
kelulusan di Universitas Komputer Indonesia. Adapun judul yang penulis ambil
yaitu
Perancangan Media Promosi Cat Balistha di Kota Bandung
.
Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penyusunannya, segi materi, maupun
dari segi penyajian bahasa. Hal ini disebabkan karena kekurangan dan
keterbatasan penulis sendiri.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah mendukung dan membantu dalam pelaksanaan tugas akhir ini
dan dalam penyusunan laporan ini.
Bandung, 3 Agustus 2010
Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN PROMOSI CAT BALISTHA DI KOTA
BANDUNG
DK 26313/ Tugas Akhir Semester II 2009/2010
Oleh:
Samsul Bahrin NIM :
52107003
Program Studi Desain Grafis
Disahkan oleh: Pembimbing
Ivan Kurniawan, S. Sn. 4127 32 06 019
Koordinator Tugas Akhir
BAB IV
Teknis Produksi Media
4.1 Teknik Produksi
Teknik pembuatan media promosi pada media utama dan media pendukung menggunakan teknik ilustrasi fotografi karena untuk menyesuaikan dengan fungsi cat itu sendiri dan target audiens, adapun software yang digunakan adalah menggunakan Photoshop CS3 dan CorelDRAW X3.
Dibawah ini adalah media-media yang dibuat dan teknis pembuatannya :
4.1.1 Poster
[image:55.612.180.494.356.600.2]
Gambar 4.3 poster Gambar 4.4 poster
Gambar 4.5 poster
[image:56.612.364.496.108.299.2]4.1.2 Flayer
Gambar 4.6 flyer tampak depan Gambar 4.7 flyer tampak belakang
Material yang digunakan adalah art paper 150 gr dengan ukuran 14.8 cm x 21 cm, teknis produksi cetak offset.
[image:57.612.186.477.135.344.2]4.1.3 Spanduk
Gambar 4.8 spanduk
4.1.4 Penggaris Kertas
Gambar 4.9 penggaris kertas
Material yang digunakan adalah art paper 250 gr, dengan ukuran 32 cm x 5 cm, teknis produksi cetak offset.
4.1.5 Kaos
Gambar 4.10 kaos
4.1.6 Kalender
Gambar 4.11 kalender
Material yang digunakan yaitu art paper 150 gr, dengan ukuran 29.7 cm x 42 cm, produksi cetak offset.
[image:59.612.177.478.136.343.2]4.1.7 Palet Lukis
Gambar 4.12 palet
plastik dengan ukuran 30 cm x 12.4 cm, teknis produksi stiker palet menggunakan teknis sablon.
4.1.8 Brosur
[image:60.612.231.493.435.627.2]
Gambar 4.13 brosur bagian luar
Gambar 4.14 brosur bagian dalam
4.1.9 Pin
Gambar 4.15 pin
Material yang digunakan yaitu inkjet dengan ukuran diameter 3.5 cm, teknis produksi press.
4.1.10 Gantungan Kunci
Gambar 4.16 gantungan kunci
4.1.11 Sticker
Gambar 4.17 stiker
Material Stiker Paper 100 gr dengan ukuran 6.5 cm x 5 cm, teknis produksi digital printing dan finishingnya menggunakan cutting sticker.
4.1.12 Mug
Gambar 4.18 mug
4.1.13 Packaging
Gambar 4.19 packaging
4.1.14 X-Banner
Gambar 4.20 x-banner
4.1.15 Hanging Mobile
Gambar 4.21 Hanging Mobile