KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Indonesia
GILLANG RAMADIANTO
10107051
AGUS SETIAWAN
10107064
FERLIAN JUNIARDI
10107084
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
i
Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Pemurah, dengan segala akal dan pikiran
yang diberikanNya alhamdullilah penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan
kerja praktek yang berjudul “MAINTENANCE JARINGAN ANTAR
GEDUNG DI ACS PT. DIRGANTARA INDONESIA “.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini banyak sekali terdapat
kekurangan dan keterbatasan. Namun penulis mencoba dengan segala
kemampuan, ilmu dan waktu yang dimiliki agar penulisan laporan ini
terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu kritik, arahan serta saran yang
membangun penulis harapkan untuk dijadikan masukan di masa yang akan
datang.
Dalam penulisan laporan ini penulis banyak menerima bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc, selaku Dekan Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer
3. Ibu Mira K. S. S.T.,M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika
4. Ibu Mira K. S. S.T.,M.T. selaku Dosen Wali
5. Ibu Mira K. S. S.T.,M.T. sebagai Pembimbing yang senantiasa selalu
ii
7. Bapak Agus Pitoyo sebagai Menejer Fasiltas di PT.Dirgantara Indonesia
8. Seluruh staf PT.Dirgantara Indonesia
9. Bapak Djoko Wiyono, terima kasih atas bimbingannya di tempat kerja
praktek
10.Ayah dan Ibu kami, yang yang telah memberikan perhatian dan semangat
tanpa henti kapada kami
11.Seluruh anak kelas IF-2 2007
Penulis mengharapkan mudah-mudahan laporan kerja praktek ini dapat
bermanfaat dan menjadi keberkahan bagi semuanya. Amiin.
Bandung Januari 2011
1 1.1Latar Belakang
PT. Dirgantara Indonesia adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam
bidang industri dan jasa dimana perusahaan ini memiliki beberapa unit usaha yang
mendukung perkembangan perusahaan, salah satunya adalah satuan usaha (SU)
Aircraft Service (ACS) yang perkembangannya meliputi proses penyediaan dan
penjualan material sparepart pesawat terbang serta melakukan jasa service
pesawat terbang. ACS sendiri terdapat beberapa bagian, salah satunya adalah
fasilitas jaringan. Berfungsi untuk memberikan segala sesuatu yang menunjang
kinerja ACS dengan membangun jaringan komputer antar gedung. Untuk
melakukan proses ini dibutuhkan suatu jaringan komputer yang terhubung dengan
baik.
Ada sekitar 100 unit komputer yang tersebar pada seluruh unit usaha yang ada
pada ACS. Semua komputer ini bertugas untuk mengatur sebagian besar proses
pengolahan data pada ACS. Banyaknya komputer yang ada sering mengakibatkan
terjadinya kerusakan dan gangguan pada jaringan komputer sehingga komputer
tidak bisa mengirim data dengan baik maka dibutuhkan konfigurasi yang tepat
untuk mengingat semua proses yang digunakan harus selalu terkomputerisasi
dengan baik. Untuk memperbaiki segala kerusakan ini, terdapat suatu bidang
usaha yang dinamakan fasilitas jaringan. Bagian ini yang mengatur segala sesuatu
yang dibutuhkan oleh sistem jaringan komputer yang ada pada Direktorat ACS.
meskipun sudah terkomputerisasi tetapi sistem lama ini masih memiliki beberapa
kekurangan yang dapat memperlambat proses perbaikan jaringan.
Berdasarkan hasil penelitian di Direktorat ACS ini, selain kesulitan dalam
mengecek kerusakan jaringan yang luas dan cukup banyak, bagian jaringan ini
mengalami kesulitan dalam mendeteksi jaringan yang rusak. Padahal seringkali
jaringan ini dibutuhkan oleh unit usaha ataupun direktorat yang lain yang berbeda
ruang atau gedung. Kesulitan ini menyebabkan keterlambatan dalam proses
pelaporan data.
Oleh karena itu salah satu cara menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu
dengan melakukan perawatan pada jaringan komputer untuk memperbaiki bila
terjadi kerusakan pada jaringan komputer. Berdasarkan permasalahan terhadap
kerusakan pada jaringan komputer maka harus dirawat agar bisa menemukan
kerusakan jaringan yang ada pada sistem jaringan.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang ditemukan beberapa masalah yang dirumuskan dalam
suatu rumusan masalah yaitu bagaimana cara merawat jaringan komputer dan
untuk mendeteksi kerusakan atau gangguan pada sistem jaringan antar gedung di
1.3Maksud dan Tujuan
Pembuatan laporan kerja praktek ini dimaksudkan untuk merawat jaringan
komputer antar gedung PT. Dirgantara Indonesia.
Tujuan dari pembuatan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengkaji sistem jaringan komputer antar gedung yang telah ada
pada Direktorat ACS di PT. Dirgantara Indonesia.
b. Menganalisa kebutuhan pada jaringan komputer.
c. Memenuhi keinginan pihak Direktorat ACS di PT. Dirgantara Indonesia
yang menginginkan suatu jaringan komputer antar gedung yang
terkonfigurasi dengan baik.
d. Memberikan suatu metode untuk memeriksa kerusakan atau gangguan
pada jaringan komputer antar gedung melalui gedung ACS.
1.4Batasan Masalah
Adapun ruang lingkup yang akan dibahas akan sangat luas, untuk itu
diperlukan batasan masalah sebagai berikut :
a. Sistem jaringan yang akan di konfigurasi, yaitu sistem jaringan komputer
yang menghubungkan antar gedung PT. Dirgantara Indonesia melalui
gedung Direktorat ACS.
b. Proses Maintenance atau perawatan jaringan komputer antar gedung PT.
Dirgantara Indonesia bila terjadinya gangguan atau kerusakan pada jaringan
komputer tersebut.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam merawat jaringan komputer ini
menggunakan metode analisis deskriptif yaitu suatu metode yang bertujuan untuk
mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diperlukan, melalui
tahapan sebagai berikut:
1. Studi Kepustakaan
Tahap ini digunakan untuk mencari informasi yang berhubungan dengan
permasalahan yang akan dibahas dengan bersumber pada buku-buku, serta
bacaan lain yang kiranya dapat membantu menyelesaikan dalam
konfigurasi dan Maintenance jaringan komputer.
2. Studi Observasi
Tahap kedua ini digunakan untuk memperoleh data dengan cara
komunikasi langsung dengan Kepala bagian fasilitas jaringan komputer
Direktorat ACS PT. Dirgantara Indonesia.
3. Studi Dokumentasi
Dengan mengumpulkan informasi mengenai laporan dan dokumen
database kegiatan perbaikan komputer serta data-data yang diperlukan
agar lebih mudah untuk didefinisikan dan dirumuskan pada permasalahan
yang ada.
4. Praktek
Tahap terakhir ini digunakan untuk melakukan pengkonfigurasian dan
1.6Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan proposal penelitian ini disusun untuk memberikan
gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas
akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti
permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang
kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika
penulisan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Membahas sejarah dan profil perusahaan yang ditinjau, dalam pembahasan ini
juga disertakan logo instansi,struktur oraganisasi dan badan hukum yang instansi
yang bersangkutan.
BAB III. PEMBAHASAN
Membahas tentang apa saja yang telah dilakukan dalam melaksanakan selama
kerja praktek.
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan tahapan menyimpulkan semua laporan yang bedasarkan pelaksanaan
dari kerja praktek yang telah dilaksanakan, dalam tahap ini juga terdapat saran
6 BAB II
TINJAUAN PUSATAKA
2.1 Profil Temapt Kerja Praktek
2.1.1 Sejarah Instansi
Pada awalnya untuk merencanakan serta membuat pesawat terbang
di Indonesia, baru terwujud setelah proklamasi kemerdekaan yang
ditujukan untuk kelancaran pertahanan dan keamanan.
Dengan dipelopori oleh pemuda-pemuda seperti Wiweko Supomo
(mantan Direktur Utama Garuda) dan Nurtanio Pringgo Adisuryo pada
tahun 1946 di Magetan, dibuatlah bengkel pesawat di sebuah bengkel kecil
yang dikenal dengan nama seksi percobaan yang berada dibawah
pengawasaan Komando Depot Perawatan Mayor Udara Nurtanio. Berkat
pimpinan Mayor Nurtanio, mereka mampu merencanakan serta membuat
pesawat terbang yang pertama dengan nama “SIKUMBANG”
Sejalan dengan pertumbuhan dan kemajuan Negara Republik
Indonesia maka makin tumbuh pula kesadaraan akan pentingnya
penerbangan baik dalam masa damai maupun dalam keadaan perang.
Untuk itu pada tanggal 16 Desember 1961 dibentuk LAPIP (Lembaga
Persiapan Industri Pesawat Terbang) yang ditugaskan untuk
mempersiapkan pembangunan Unit Industri Penerbangan yaitu membuat
Dengan gugurnya komandan Udara Nurtanio Pringgo Adisuryo
pada tanggal 21 Maret 1966 karena kecelakaan pesawat terbang yang
terjadi ditengah kota Bandung, maka untuk menghormati dan
mengabdikan jasa-jasanya LAPIP dirubah menjadi LIPNUR (Lembaga
Industri Pesawat Terbang Nurtanio).
Pada masa kegiatan itu LIPNUR hanya memiliki kurang lebih 500
personil, kemudian berdasarkan akta notaries no 15 tanggal 28 April 1976
di Jakarta didirikan sebuah perseroan PT.IPTN.
Maka sacara resmi PT.IPTN dalam percaturan Industri Kawasaan
Produksi II,III,IV. Pengembangan personil dimulai dengan hanya 500
karyawan pada tahun 1976, dan 900 karyawan pada tahun 1983 dan akhir
tahun 1990 mencapai kurang lebih 16000 karyawan dengan kualifikasi
tertentu. Pada tahun 2003 – 2004 hingga sekarang tahun 2010 mencapai
4.500 karyawan. Hal ini penting artinya dalam hubungan terbuka secara
luas lapangan kerja teknologi tinggi sekaligus peningkatan kemampuan
sumber daya manusia Indonesia.
Memperoleh kemampuan personil berkemampuan tinggi dalam
jumlah yang relatif besar ini melalui program-program pendidikan dan
latihan terarah di dalam maupun di luar negeri. PT.IPTN memiliki pusat
pindidikan dan latihan unutk teknisi muda, sedang di luar negeri melalui
program beasiswa maupun “ praktek kerja” di PT.IPTN maupun mitra
Menginjak usia sepuluh tahun diselenggarakan Indonesia Air Show
(IAS) 1986 yang menaruh perhatian masyarakat luas baik Nasional
maupun Internasional. Tahun 1987 kerjasama timbal produksi dengan
General Dynamic untuk pembuatan komponen pesawat tempur F-16 di
realisasikan. Sementara itu sub-kontak pembuatan komponen Pesawat
Terbang boeing 767 dan 737 dengan lanjut yang lebih maju dan modern.
Kini memasuki dasawarsa kedua PT.IPTN tidak hanya
mempertahankan dan meningkatkan penguasaan teknologi ke tahap
perkembangan teknologi, tetapi juga mulai mengarah kepada upaya bisnis
industry pesawat terbang yang sesungguhnya. Hal ini dibuktikan dengan
dikembangkannya suatu produk baru pesawat N-250 yang sepenuhnya
hasil rancangan bangsa Indonesia.
Adapun jenis pesawat terbang tersebut adalah : “NC-212, NC-235,
NBO-105, NSA-330 (PUMA), NAS-332 (SUPER PUMA), NBK-117,
NBELL-412 ”. Dalam rangka meningkatkan alih teknologi dan bisnis
PT.IPTN bersama dengan New Media Development Organization Japan
mendirikan perusahaan patungan Nusantara Sistem Internasional (NSI)
yang bergerak dalam perangkat lunak komputer, perusahaan yang
didirikan tahun 1988 tersebut telah beroperasi.
Untuk lebih memperluas pemasaran bagi produk-produknya
khususnya di wilayah Amerika sejak tahun 1992 yang lalu, PT. IPTN
memiliki Branch office yang berkedudukan di Seatlle Amerika. PT. IPTN
pembuatan pesawat terbang sekaligus sebagai dasar langkah lanjut yang
lebih maju.
Selama 24 tahun PT. IPTN telah berkembang dengan pesat, untuk
itu guna memperluas bidang usahanya di berbagai jenis bidang maka PT.
IPTN di rubah menjadi PT. Dirgantara Indonesia pada tahun 2000 oleh
Presiden Abdurrahman Wahid. Dengan nama yang baru PT. Dirgantara
Indonesia tidak dikhususkan hanya dalam pembuatan pesawat terbang saja
tetapi usaha-usaha lain, akan tetapi sekarang ini bentuk usaha-usaha di
rubah menjadi Direktorat, seperti:
1. Direktorat Integration
2. Direktorat Aerostructure
3. Direktorat Aircraft Services
4. Direktorat Teknologi dan Pengembangan
5. Direktorat Keuangan dan Administrasi
Dan pada tahun ini PT. Dirgantara Indonesia tidak hanya khusus
memproduksi pesawat terbang tetapi berbagai produk contohnya, sistem
persenjataan untuk mendukung pesawat yang ada di Divisi sistem
persenjataan (Div. Sista) dan di samping itu telah membangun klinik dan
hotel. Dengan demikian diharapkan industri ini menjadi institusi bisnis
2.1.2 Logo Instansi
Di bawah ini gambar 2.1, merupakan gambar logo PT.Dirgantara
Indonesia.
Gambar 2.1 Gambar Logo PT.Dirgantara Indonesia
2.1.3 Badan Hukum Instansi
PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembnagkitan Cirata mempunyai
badan hukum berupa PT (Perseroan Terbatas). Secara khusus badan usaha
Perseroan Terbatas diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas (UUPT), yang secara efektif berlaku sejak
tanggal 16 Agustus 2007. Sebelum UUPT 2007, berlaku UUPT No. 1 Th
1995 yg diberlakukan sejak 7 Maret 1996 (satu tahun setelah
diundangkan) s.d. 15 Agt 2007, UUPT th 1995 tsb sebagai pengganti
ketentuan ttg perseroan terbatas yang diatur dalam KUHD Pasal 36 sampai
dengan Pasal 56, dan segala perubahannya (terakhir dengan UU No. 4
diatur dalam Pasal 54 KUHD dan Ordonansi Perseroan Indonesia atas
saham -Ordonantie op de Indonesische Maatschappij op Aandeelen
(IMA)- diundangkan dalam Staatsblad 1939 No. 569 jo 717. Berdasar
Pasal 1 UUPT No. 40/2007 pengertian Perseroan Terbatas (Perseroan)
adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar
yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam undang-undang ini serta peraturan pelaksanaannya.
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description
Struktur organisasi PT. Dirgantara Indonesia cukup kompleks. Hal
ini sesuai dengan aktivitas dan tugas yang banyak karena PT. Dirgantara
Indonesia sedang dalam tahap perkembangan yang signifikan. Secara garis
besar strukturnya terdiri korporasi dan unit bisnis.
Bentuk struktur perusahaan adalah campuran bentuk lini dan
fungsional. Lini karena terdapat garis ke samping yang menunjang tugas
struktur yang ada diatasnya. Fungsional terlihat dari bagian- bagian
bidangnya masing-masing. Setiap jabatan menjalankan kegiatan
berdasarkan fungsinya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.2 dan gambar 2.3
Struktur Organisasi PT. DIRGANTARA INDONESIA ( Persero)
Struktur Organisasi DIREKTORAT AIRCRAFT SERVICES
2.2 Landasan Teori
Dalam sub bab ini akan dibahas tentang teori-teori yang berhubungan
dengan penelitian di PT. Dirgantara Indonesia.
2.2.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan komputer
(hardware dan software) yang dihubungkan agar dapat saling
berkomunikasi dengan tujuan komunikasi dan berbagi sumber daya
(seperti file dan printer).
Dibutuhkan aturan-aturan (protocols) yang mengatur komunikasi
dan layanan-layanan secara umum untuk seluruh sistem jaringan.
Agar jaringan dapat berfungsi, dibutuhkan layanan-layanan yang
dapat mengatur pembagian sumber daya.
2.2.2 Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan
geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link,
dan station. Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 4 kategori utama
seperti di bawah ini :
1. Linear Bus
Pada topologi bus dua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah
terminator. Barel connector dapat digunakan untuk
memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang
jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernet-nya
sepanjang kabel.
Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel
utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer
yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul
dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu
ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul
lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server,
dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai
File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya
untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk
pemrosesan informasi.
2. Bintang
Topologi bintang merupakan bentuk
konvergensi dari node atau
Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya
menengah.
3. Cincin
Topologi cincin adala
yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian
sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada
topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik
dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan
arah jarum jam secara bersamaan.
4. Pohon
Topologi Jaringan Pohon (Tree) Topologi jaringan ini disebut juga
sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya
digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang
berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi
yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin
tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem
jaringan komputer .
2.2.3 Tipe – Tipe Jaringan komputer
Terdapat 3 tipe jaringan komputer, yaitu :
1. LAN
Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan
komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti
jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah
atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada
teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat Switch,
yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000
Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau
2. MAN
Metropolitan area network atau disingkat dengan MAN. Suatu
jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi,
yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran,
pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan
dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50
km, MAN ini merupakan jaringan yang tepaMetropolitan area
network atau disingkat dengan MAN. Suatu jaringan dalam suatu
kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang
menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran,
pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan
dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50
km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun
jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi
dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya.
3. WAN
WAN adalah singkatan dari istilah teknologi informasi dalam
bahasa Inggris: Wide Area Network merupakan jaringan komputer
yang mencakup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan
komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat
didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan
router dan saluran komunikasi publik.
WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu
di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan
komputer di lokasi yang lain.
2.2.4. Mikrotik
MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi dan perangkat lunak
yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network
yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan
jaringan Wireless, cocok digunakan oleh ISPdan provider hotspot.
2.2.5. Winbox
Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan
remote ke server mikrotik kita dalam mode GUI.
Jika untuk mengkonfigurasi mikrotik dalam text mode melalui PC
itu sendiri, maka untuk mode GUI yang menggunakan winbox ini kita
mengkonfigurasi mikrotik melalui komputer client. Mengkonfigurasi
mikrotik melaui winbox ini lebih banyak digunakan karena selain
penggunaannya yang mudah kita juga tidak harus menghapal
perintah-perintah console.
2.2.6. Media Transmisi
Media transmisi adalah suatu media yang digunakan dalam
jaringan tersebut untuk menghubungkan antar komputer dalam mengirim,
menerima, atau melakukan komunikasi data dengan berbagai cara dan
2.2.7. Kabel UTP
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jeni
dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum
yang sering digunakan di dalam
harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relative
bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi
kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti
kabel
kabel dari
Kabel UTP memiliki
dalam beberapa kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data
yang dimilikinya seperti tertulis dalam tabel 2.1. kategori UTP.
Tabel 2.1 Kategori UTP
Kategor Kegunaan
Category 1 (Cat1) Kualitas suara analog
Category 2 (Cat2) Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik
Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 10 magabit per detik
Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik
Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 250 megabit per detik
Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e)
dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang
banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi
2.2.8. Fiber Optic
Kabel fiber optic merupakan kabel jaringan yang dapat
mentransmisi cahaya. Dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, kabel ini
lebih mahal. Namun, fiber optic memiliki jangkauan yang lebih jauh dari
550 meter sampai ratusan kilometer, tahan terhadap interferensi
elektromagnetik dan dapat mengirim data pada kecepatan yang lebih
tinggi dari jenis kabel lainnya. Kabel fiber optic tidak membawa sinyal
elektrik, seperti kabel lainnya yang menggunakan kabel tembaga. Sebagai
gantinya, sinyal yang mewakili bit tersebut diubah ke bentuk cahaya.
Kabel fiber optic terdiri dari dua jenis, yang dikenal sebagai
single mode dan multi mode. Kabel single mode dapat menjangkau jarak
yang lebih jauh dan hanya mengirim satu sinyal pada satu waktu. Kabel
multimode mengirim sinyal yang berbeda pada saat yang bersamaan,
mengirim data pada sudut refraksi yang berbeda pada saat yang
bersamaan, mengirim data pada susut refraksi yang berbeda. Kabel single
mode dapat menjangkau ratusan kilometer sedangkan kabel multimode
biasanya hanya mencapai 550 meter atau kurang.
Konektor kabel fiber optic terdiri dari dua jenis-konektor model ST
yang berbentuk lingkaran dan konektor SC yang berbentuk persegi.
Penggunaan kabel ini harus disesuaikan dengan jenis perangkat yang anda
2.2.9 Wireless
menggunaka
2.2.10. Wireless LAN
Jaringan komputer yang terhubung melalui tanpa kabel. Local Area
Network dari komputer dan peralatan lainnya yang berkomunikasi lewat
sinyal radio atau gelombang cahaya. Sistem ini berguna apabila
penyambungan lewat koneksi kabel atau serat optik cukup mahal atau
untuk aplikasi koneksi bergerak.
Teknologi komunikasi data dengan tidak menggunakan kabel
untuk menghubungkan antara klien dan server. Secara umum teknologi
Wireless LAN hampir sama dengan teknologi jaringan komputer yang
menggunakan kabel (Wire LAN atau Local Area Network). Teknologi
Wireless LAN ada yang menggunakan frekuensi radio untuk mengirim dan
menerima data yang tentunya mengurangi kebutuhan atau ketergantungan
hubungan melalui kabel. Akibatnya pengguna mempunyai mobilitas atau
fleksibilitas yang tinggi dan tidak tergantung pada suatu tempat atau
lokasi. Teknologi Wireless LAN juga memungkinkan untuk membentuk
jaringan komputer yang mungkin tidak dapat dijangkau oleh jaringan
2.2.11. Switch
Di dalam dunia komputer, Switch (Tombol/kenop pemutar,
penukar) adalah
mirip dengan
dalam satu jaringan yang lebih besar. Bandingkan juga denga
Switch adalah
menentukan tujuadari
packet ke semua Switch meneruskannya ke port dimana ia
dialamatkan. Jadi, Switch dapat secara drastis mengurangi
Switch memelihara daftar MAC address yang dihubungkan ke port -
port-nya yang ia gunakan untuk menentukan kemana harus mengirimkan
paketnya. Karena ia beroperasi pada MAC address bukan pada
Switch secara umum lebih cepat daripada sebuah router.
2.2.12. Bridge
Bridge atau jembatan jaringan adalah sebuah
sebuah
menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya
antara media
antara Jembatan akan membuat sinyal yang
protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yang dikoneksikan ke
jembatan tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti
halnya
protokol
antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya.
Terdapat tiga jenis jemabatan jaringan yang umum dijumpai:
a) Jembatan Lokal: sebuah Jembatan yang dapat menghubungkan
segmen-segmen jaringan
b) Jembatan Putar: dapat digunakan untuk membuat sebuah
sambungan (link) antaraWide Area
Network.
c) Jembatan Nirkabel: sebuah Bridge yang dapat menggabungkan
jaringan LAN berkabel da
2.2.13. Provider Jalawave
Jalaweve adalah Layanan Dedicated Internet/IIX access (akses
Internet 24/7) yang diperuntukkan bagi Pelanggan
korporat/institusi/warnet, dengan kualitas akses yang cepat (Broadband
access). Dengan akses Internet (International access) atau IIX (Domestic
Only) dengan koneksi 24/7. Pelanggan memiliki pilihan Bandwidth mulai
dari 64 kbps, 128 kbps, dst. hingga tak terbatas (sesuai dengan kebutuhan
Pelanggan). Pilihan infrastruktur:
a. Menggunakan Wireless LAN, untuk daerah/kota yang tercover oleh
b. Menggunakan infrastruktur FO.
25
3.1 Jam Kerja Praktek
Kerja praktek dimulai tanggal 15 Juli 2010 sampai dengan tanggal 15
Agustus 2010. Kerja prakatek dilksanakan sesuai hari kerja di PT. Dirgantara
Indonesia yaitu setiap hari Senin – Jumat mulai pukul 07.30 WIB hingga pukul
16.30 WIB, kecuali hari Jumat hingga pukul 17.00 WIB sedangkan untuk waktu
istirahat antara pukul 11.30 WIB hingga pukul 13.00 WIB.
3.1.1 Analisis Permasalahan
Analisis permasalahan merupakan asumsi dari permasalahan yang akan
diuraikan dalam prosedur – prosedur perawatan jaringan di PT. Dirgantara
Indonesia. Analisis prosedur dari permasalahan yang ada, yaitu:
1. Dengan adanya fakta saat ini bahwa dalam perawatan dalam jaringan
antar gedung di PT. Dirgantara untuk mendeteksi kerusakan pada
jaringan menggunakan fasilitas sistem operasi windows yaitu
menggunakan command prompt dengan cara menggunakan perintah
ping ke semua alamat IP ( internet protocol ) semua gedung.
2. Bila di ping ke alamat IP tujuan terdapat time respon yang terlalu besar,
seperti time > 100 maka kemungkinan besar terdapat masalah pada
jaringan tersebut yang mengakibatkan komunikasi antar gedung akan
3. Untuk mengetahui komputer atau jaringan mana yang mengalami
gangguan, maka dilakukan ping ke router gedung yang kemungkinan
terdapat masalah pada router tersebut.
4. Jika router tidak mengalami masalah maka di lanjutkan dengan
melakukan ping ke mikrotik yang menghubungkan ke gedung tersebut.
Namun bila router mengalami masalah, maka router harus di perbaiki
terlebih dahulu atau setidaknya di reset.
5. Apabila ternyata semua sudah di cek dan tidak mengalami gangguan,
kemungkinan besar yang mengalami kerusakan adalah pada
mikrotiknya yang menyebabkan terjadinya gangguan jaringan antar
gedung.
3.2Perawatan Jaringan
Tahap perawatan merupakan bagian dari metodologi perawatan jaringan
yang dilakukan setelah melalui tahap analisis. Tahap perwatan jaringan ini
dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara terinci bagaimana cara
melakukan perawatan pada jaringan komputer.
3.2.1. Prosedur Pengecekan Koneksi
Prosedur pengecekan jaringan koneksi merupakan tindakan yang
dilakukan pertama kali untuk mengetahui apakah koneksi jaringan antar
gedung terhubung atau jaringan terputus dan untuk mengetahui apakah
terdapat maslah pada salah satu gedung yang dapat memperlambat proses
Dalam melakukan pengecekan koneksi ke setiap gedung dengan cara
menggunkan aplikasi command prompt yang terdapat pada windows dengan
perintah ping beserta alamat IP masing – masing gedung.
3.2.2 Konfigurasi IP Address
IP address adalah suatu sistem pengalamatan pada nerwork yang
dipresentasikan dengan sederetan angka berupa kombinasi 4 deret bilangan
mulai dari 0 sampai dengan 255 yang masing – masing di pisahkan dengan
tanda titik (.) mulai dari 0.0.0.1 sampai dengan 255.255.255.255. Kode alamat
yang digunakan pada setiap komputer, server, dan router untuk dapat dikenali
oleh komputer lain, sehingga dapat saling terhubung. Kelas IP address yang
digunakan untuk menghubungkan antara gedung satu dengan yang lainnya
menggunakan pengalamatan IP kelas A dan B. Berikut adalah gambar 3.1
konfigurasi antar geudng ACS dan gedung FTC yang digunakan untuk
menghubungkan antar gedung, beserta perangkat keras yang digunakan pada
sistem jaringan di PT. Dirgantara Indonesia :
Untuk melakukan pengecekan antara gedung ACS dan FTC, lakukan ping
jika dari gedung ACS yaitu dengan memasukan IP address gedung FTC
10.5.16.3. Jika time rate < 100 ms maka tidak terjadi masalah. Namun jika
time rate melebihi itu atau bahkan request timed out, maka harus segera
melakukan perbaikan pada jaringan tersebut dengan langkah seperti gambar
3.2.
Begin
Ping
End Cek Router Ping
10.5.16.4 Putus Jaringan yg
bermasalah Cek Router Ping
10.5.16.3 Putus Jaringan yg
bermasalah
Gambar 3.2 Alur proses perawatan jaringan antar gedung ACS dan Gedung
Tahapan untuk melakukan pengecekan jaringan antara gedung ACS dan
gedung FTC yang menjelaskan flowchart gambar 3.2, yaitu :
1. Jika ternyata time rate > 100 ms atau request timed out, maka harus
melakukan ping ke router dari gedung ACS. Jika tidak dapat terhubung
atau time rate > 100 ms, maka router harus di perbaiki. Setidaknya di reset
untuk menghilangkan cookies atau dumb files.
2. Jika router tidak mengalami masalah, maka lakukan pengecekan ke
antena. Ubah posisi antena jika mengalami perubahan posisi. Hingga
posisi antena tersebut mengarah pada antena mikrotik yang ada di gedung
FTC kembali.
3. Jika tidak ada masalah pada router ataupun antena, maka lakukan
pengecekan pada jaringan tiap komputer yang ada di antara gedung ACS
atau gedung FTC menggunakan aplikasi winbox.
4. Jika sudah ditemukan jaringan yang bermasalah, maka harus segera di cari
kabel jaringan yang bermasalah tersebut dan mencabutnya untuk
sementara, hingga jaringan tersebut sudah di perbaiki. Setelah di perbaiki
maka kabel jaringan tersebut di sambung kembali seperti semula.
Begitu juga jika ingin melakukan pengecekan dari gedung FTC menuju
gedung ACS, maka di lakukan dengan cara yang sama.
Dibawah ini merupakan gambar 3.3 Konfigurasi antar gedung ACS dan
GARUDA yang digunakan untuk menghubungkan antar gedung, beserta
Gambar 3.3 Konfigurasi Antara Gedung ACS dan Gedung GARUDA
Untuk melakukan pengecekan antara gedung ACS dan GARUDA, lakukan
ping jika dari gedung ACS yaitu dengan memasukan IP address gedung
GARUDA 10.5.16.5. Jika time rate < 100 ms maka tidak terjadi masalah. Namun
jika time rate melebihi itu atau bahkan request timed out, maka harus segera
Begin
ACS => GARUDA GARUDA => ACS
Gambar 3.4 Alur proses perawatan jaringan antar gedung ACS dan GARUDA
Tahapan untuk melakukan pengecekan jaringan antara gedung ACS dan
GARUDA yang menjelaskan flowchart gambar 3.3, yaitu :
1. Jika ternyata time rate > 100 ms atau request timed out, maka harus
melakukan ping ke router dari gedung ACS. Jika tidak dapat terhubung
atau time rate > 100 ms, maka router harus di perbaiki. Setidaknya di reset
2. Jika tidak ada masalah pada router, maka lakukan pengecekan pada
jaringan tiap komputer yang ada di antara gedung ACS atau gedung
GARUDA menggunakan aplikasi winbox.
3. Jika sudah ditemukan jaringan yang bermasalah, maka harus segera di cari
kabel jaringan yang bermasalah tersebut dan mencabutnya untuk
sementara, hingga jaringan tersebut sudah di perbaiki. Setelah di perbaiki
maka kabel jaringan tersebut di sambung kembali seperti semula.
Begitu juga jika ingin melakukan pengecekan dari gedung GARUDA
menuju gedung ACS, maka di lakukan dengan cara yang sama.
Dibawah ini merupakan gambar 3.5 Konfigurasi antar gedung ACS dan
gedung IT yang digunakan untuk menghubungkan antar gedung, beserta
perangkat keras yang digunakan pada sistem jaringan di PT. Dirgantara Indonesia:
Gambar 3.5 Konfigurasi Antara Gedung ACS dan Gedung IT
Untuk melakukan pengecekan antara gedung ACS dan gedung IT, lakukan
ping jika dari gedung ACS yaitu dengan memasukan IP address gedung IT
rate melebihi itu atau bahkan request timed out, maka harus segera melakukan
perbaikan pada jaringan tersebut dengan langkah seperti gambar 3.6.
Begin
Ping End
Cek Router Ping 10.5.101.1 Putus Jaringan yg
bermasalah
Cek Router Ping 10.1.0.6 Putus Jaringan yg
bermasalah
Tahapan untuk melakukan pengecekan jaringan antara gedung ACS dan
gedung IT yang menjelaskan flowchart gambar 3.6, yaitu :
1. Jika ternyata time rate > 100 ms atau request timed out, maka harus
melakukan ping ke router dari gedung ACS. Jika tidak dapat terhubung
atau time rate > 100 ms, maka router harus di perbaiki. Setidaknya di reset
untuk menghilangkan cookies atau dumb files.
2. Jika router tidak mengalami masalah, maka lakukan pengecekan ke
antena. Ubah posisi antena jika mengalami perubahan posisi. Hingga
posisi antena tersebut mengarah pada antena mikrotik yang ada di gedung
IT kembali.
3. Jika tidak ada masalah pada router ataupun antena, maka lakukan
pengecekan pada jaringan tiap komputer yang ada di antara gedung ACS
atau gedung IT menggunakan aplikasi winbox.
4. Jika sudah ditemukan jaringan yang bermasalah, maka harus segera di cari
kabel jaringan yang bermasalah tersebut dan mencabutnya untuk
sementara, hingga jaringan tersebut sudah di perbaiki. Setelah di perbaiki
maka kabel jaringan tersebut di sambung kembali seperti semula.
Begitu juga jika ingin melakukan pengecekan dari gedung IT menuju
gedung ACS, maka di lakukan dengan cara yang sama.
Dibawah ini merupakan gambar 3.7 Konfigurasi antar gedung CBC dan
gedung FTC yang digunakan untuk menghubungkan antar gedung, beserta
Gambar 3.7 Konfigurasi Antara Gedung CBC dan Gedung FTC
Untuk melakukan pengecekan antara gedung CBC dan FTC, lakukan ping jika
dari gedung CBC yaitu dengan memasukan IP address gedung FTC 10.5.16.5.
Jika time rate < 100 ms maka tidak terjadi masalah. Namun jika time rate
melebihi itu atau bahkan request timed out, maka harus segera melakukan
Troubleshoot Jaringan CBC <-> FTC
Begin
Ping
End Cek Router Ping
10.5.16.6 Putus Jaringan yg
bermasalah Cek Router Ping
10.5.16.5 Putus Jaringan yg
bermasalah
Gambar 3.8 Alur proses perawatan jaringan antar gedung CBC dan gedung
FTC
Tahapan untuk melakukan pengecekan jaringan antara gedung CBC dan
gedung FTC yang menjelaskan flowchart gambar 3.8, yaitu :
1. Jika ternyata time rate > 100 ms atau request timed out, maka harus
atau time rate > 100 ms, maka router harus di perbaiki. Setidaknya di reset
untuk menghilangkan cookies atau dumb files.
2. Jika router tidak mengalami masalah, maka lakukan pengecekan ke
antena. Ubah posisi antena jika mengalami perubahan posisi. Hingga
posisi antena tersebut mengarah pada antena mikrotik yang ada di gedung
CBC kembali.
3. Jika tidak ada masalah pada router ataupun antena, maka lakukan
pengecekan pada jaringan tiap komputer yang ada di antara gedung CBC
atau gedung FTC menggunakan aplikasi winbox.
4. Jika sudah ditemukan jaringan yang bermasalah, maka harus segera di cari
kabel jaringan yang bermasalah tersebut dan mencabutnya untuk
sementara, hingga jaringan tersebut sudah di perbaiki. Setelah di perbaiki
maka kabel jaringan tersebut di sambung kembali seperti semula.
Begitu juga jika ingin melakukan pengecekan dari gedung FTC menuju
gedung CBC, maka di lakukan dengan cara yang sama.
Dibawah ini merupakan gambar 3.9 Konfigurasi antar gedung CBC dan
gadung FTC yang digunakan untuk menghubungkan antar gedung, beserta
perangkat keras yang digunakan pada sistem jaringan di PT. Dirgantara Indonesia:
Untuk melakukan pengecekan antara gedung IT dan GPM, lakukan ping jika
dari gedung IT yaitu dengan memasukan IP address gedung GPM 10.132.8.62.
Jika time rate < 100 ms maka tidak terjadi masalah. Namun jika time rate
melebihi itu atau bahkan request timed out, maka harus segera melakukan
perbaikan pada jaringan tersebut dengan langkah seperti gambar 3.10.
Begin
End Ping
Request Timed Out
Cek Kabel Putus Jaringan yang bermasalah
Cek Kabel Putus Jaringan yang bermasalah
Gambar 3.10 Alur proses perawatan jaringan antar gedung IT dan gedung
GPM
Tahapan untuk melakukan pengecekan jaringan antara gedung CBC dan
1. Jika ternyata time rate > 100 ms atau request timed out, maka harus
melakukan ping ke router dari gedung IT. Jika tidak dapat terhubung atau
time rate > 100 ms, maka router harus di perbaiki. Setidaknya di reset
untuk menghilangkan cookies atau dumb files.
2. Jika tidak ada masalah pada router, maka lakukan pengecekan pada
jaringan tiap komputer yang ada di antara gedung IT atau gedung GPM
menggunakan aplikasi winbox.
3. Jika sudah ditemukan jaringan yang bermasalah, maka harus segera di cari
kabel jaringan yang bermasalah tersebut dan mencabutnya untuk
sementara, hingga jaringan tersebut sudah di perbaiki. Setelah di perbaiki
maka kabel jaringan tersebut di sambung kembali seperti semula.
Begitu juga jika ingin melakukan pengecekan dari gedung GPM menuju
gedung IT, maka di lakukan dengan cara yang sama.
Dibawah ini merupakan gambar 3.11 Konfigurasi antar gedung IT dan gedung
RW yang digunakan untuk menghubungkan antar gedung, beserta perangkat keras
yang digunakan pada sistem jaringan di PT. Dirgantara Indonesia:
Untuk melakukan pengecekan antara gedung IT dan RW, lakukan ping jika
dari gedung IT yaitu dengan memasukan IP address gedung RW 10.1.0.6. Jika
time rate < 100 ms maka tidak terjadi masalah. Namun jika time rate melebihi itu
atau bahkan request timed out, maka harus segera melakukan perbaikan pada
jaringan tersebut dengan langkah seperti gambar 3.11.
Begin
End Ping
Request Timed Out
Cek Kabel Putus Jaringan yang bermasalah
Cek Kabel Putus Jaringan yang bermasalah
Gambar 3.12 Alur proses perawatan jaringan antar gedung IT dan gedung
Tahapan untuk melakukan pengecekan jaringan antara gedung CBC
dan gedung FTC yang menjelaskan flowchart gambar 3.12, yaitu :
1. Jika ternyata time rate > 100 ms atau request timed out, maka harus
melakukan ping ke router dari gedung IT. Jika tidak dapat terhubung atau
time rate > 100 ms, maka router harus di perbaiki. Setidaknya di reset
untuk menghilangkan cookies atau dumb files.
2. Jika tidak ada masalah pada router, maka lakukan pengecekan pada
jaringan tiap komputer yang ada di antara gedung IT atau gedung RW
menggunakan aplikasi winbox.
3. Jika sudah ditemukan jaringan yang bermasalah, maka harus segera di cari
kabel jaringan yang bermasalah tersebut dan mencabutnya untuk
sementara, hingga jaringan tersebut sudah di perbaiki. Setelah di perbaiki
maka kabel jaringan tersebut di sambung kembali seperti semula.
Begitu juga jika ingin melakukan pengecekan dari gedung RW menuju
42
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari kerja praktek yang telah dilakukan untuk merawat
dan dari keadaan sistem jaringan serta arsitektur bangunan yang ada di PT.
Dirgantara Indonesia tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Maintenance yang dilakukan ini sangat membantu dalam mengatasi
masalah-masalah yang selalu terjadi pada jaringan di PT. Dirgantara.
2. Peralatan yang tersedia di PT. Dirgantara Indonesia masih membutuhkan
peralatan yang lebih baru.
3. Konfigurasi dalam pengalamatan IP sudah di sesuaikan dan dibedakan
antara gedung satu dengan yang lainnya, sehingga mempermudah dalam
pengecekkan jika terdapat komputer yang mengganggu jaringan.
4. Metode maintenance ini juga akan memperpanjang umur dari setiap
komponen dalam jaringan tersebut agar dapat bertahan lebih lama.
4.2 Saran
Terlepas dari kelebihan-kelebihan, sebuah teknik Maintenance pasti masih
memiliki kekurangan – kekurangan yang sifatnya masih dapat di cari solusinya
yang lebih baik lagi di kemudian hari. Adapun saran-saran sebagai solusi dalam
melakukkan Maintenance ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk penyempurnaan, dibutuhkan sebuah cara yang lebih cepat dan akurat
dalam mencari jaringan yang bermasalah. Serta tenaga ahli yang lebih
jumlah tenaga ahli tidak sebanding dengan luas jaringan komputer yang
harus ditangani.
2. Untuk perkembangannya, dibutuhkan perangkat yang baru yang lebih dapat
bekerja lebih cepat. Sehingga proses komunikasi data antar jaringan
komputer di PT. Dirgantara Indonesia dapat bekerja lebih optimal dan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Agus Setiawan
Tempat Tanggal Lahir : Garut, 23 Agustus 1988
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Nama Orangtua
Ayah : Ade Supriatna
Ibu : Alis Suryati
Tinggi Badan : 158 cm
Berat Badan : 69 kg
Alamat : Jalan Raya Sukadana No. 51 Kec.Cikajang Kab.Garut
44171
Pendidikan :
1. Tahun 2000, Lulus SDN Ciakajang 1 Garut
2. Tahun 2003, Lulus SLTP Negeri 1 Cikajang
3. Tahun 2006, Lulus SMK YTPPT Garut
4. Tahun 2007, Terdaftar sebagai mahasiswa S1 Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Gillang Ramadianto
Tempat Tanggal Lahir : Batujajar, 11 Mei 1988
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Nama Orangtua
Ayah : Husdianto
Ibu : Cucu Rosita
Tinggi Badan : 158 cm
Berat Badan : 51 kg
Alamat : Kp. Cibeber Hilir RT 01/01. Kec. Batujajar Kab.
Bandung Barat 40561
Pendidikan :
1. Tahun 2001, Lulus SDN Ciberber Hilir
2. Tahun 2004, Lulus SLTP Negeri I Batujajar
3. Tahun 2007, Lulus SMA Pasudan I Cimahi
4. Tahun 2007, Terdaftar sebagai mahasiswa S1 Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ferlian Juniardi
Tempat Tanggal Lahir : Cimahi, 21 Juni 1989
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Nama Orangtua
Ayah : Agus Pitoyo
Ibu : Sumarlin
Tinggi Badan : 175 cm
Berat Badan : 57 kg
Alamat : Jl. Jabung Blok C2 No 18 Pharmindo, Cimahi Selatan
40534
Pendidikan :
1. Tahun 2001, Lulus SDN Melong 1/Mandiri
2. Tahun 2004, Lulus SLTP Negeri 25 bandung
3. Tahun 2007, Lulus SMA Negeri 6 Cimahi
4. Tahun 2007, Terdaftar sebagai mahasiswa S1 Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia