Aneka penyebutan “ragam bahasa jurnalistik”:
Bahasa pers, bahasa indonesia dalam pers, ragam bahasa pers, bahasa koran, ragam bahasa koran, bahasa jurnalistik, bahasa indonesia, bahasa indonesia jurnalistik,
Prof. S. Wojowastito (1978)
“bahasa jurnalistik adalah bahasa komunikasi
Bahasa jurnalistik merupakan salah satu
ragam bahasa kreatif bahasa indonesia
disamping bahasa ilmiah, bisnis, filosofik, sastra (sudaryanto, 1995)
Bahasa junalistik adalah bahasa yang dipakai
Jelas
Pembaca perlu dirangsang agar mau
Setiap kata yang ditampilkan memang
diperlukan dan harus mendukung tulisan. Dengan demikian, kata-kata mubazir perlu dihindari. Namun ini tidak berarti bahwa kita dapat dengan seenaknya membuang
Bahasa yang ditulis wartawan harus
menggunakan aturan, dan pemakaiannya pun harus taat asas (konsisten), bahkan untuk
Prinsip prosessibilitas Prinsip kejelasan
Prinsip ekonomi
Berita adalah pencatatan dari informasi yang
paling penting serta cermat yang dapat
diperoleh tentang apa yang dipikirkan dan dikatakan, dilihat dan digambarkan,
Berita adalah laporan hangat tentang fakta
Berita berdasarkan sifat kejadian Berita berdasarkan sudut geografis
Berita berdasarkan soal atau masalah yang
Berita yang diduga
Berita lokal
Berita tidak lokal Berita nasional
Faktor determinan atau faktor yang
menentukan yang lebih mencerminkan sifat dan berita itu sendiri.
Faktor komponen yaitu komponen isi berita
Kedekatan (proximity). Ada dua hal tentang kedekatan. Pertama
dekat secara fisik dan kedua, kedekatan secara emosional. Orang cenderung tertarik bila membaca berita yang peristiwa atau
kejadiannya dekat dengan wilayahnya dan juga perasaan emosional berdasarkan ikatan tertentu.
Ketenaran (prominence). Orang terkenal memang sering menjadi
berita. Seperti kata ungkapan Barat, Name makes news. Bintang film, sinetron, penyanyi, politisi ternama seringkali muncul di koran dan juga televisi.
Aktualitas (timeliness). Berita, khususnya straight news, haruslah
berupa laporan kejadian yang baru-baru ini terjadi atau peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di masa depan.
Dampak (impact). Sebuah kejadian yang memiliki dampak pada
masyarakat luas memiliki nilai berita yang tinggi. Semakin besar dampak tersebut bagi masyarakat, semakin tinggi pula nilai
Kepala berita/judul Teras berita
Mengumpulkan fakta dan data peristiwa
bernilai aktual, faktual, penting dan menarik / mengandung unsur 5W + 1 H
Menggunakan bahasa jurnalistik yang
spesifik, kalimatnya pendek-pendek, baku, sederhana dan komunikatif
Keluarbiasaan (magnitude). Sebenarnya hampir sama dengan dampak, namun magnitude di sini menyangkut sejumlah orang besar, prestasi besar, kehancuran yang besar, kemenangan besar, dan segala sesuatu yang besar. Konflik (conflict). Berita tentang adanya bentrokan, baik
secara fisik maupun nonfisik, selalu menarik. Misalnya
bentrokan antar manusia, manusia dengan binatang, antar kelompok, bangsa, etnik, agama, kepercayaan, perang
dsb.
Sumber informasi untuk bahan berita
Ada beberapa sumber perolehan berita:
- Staf surat kabar, yaitu personal yang bekerja pada redaktur surat kabar tertentu, berkantor di redkasi surat kabar tersebut.
- Koresponden, yaitu wartawan yang bekerja untuk media atau kantor berita tertentu dan tidak berkantor di kantor redaksi. - Kantor berita (news agencies), yakni lembaga yang khusus
berita-berita dalam dan luar negeri serta beraneka jenisnya untuk kemudian dijual ke berbagai media massa.
- Features Syndicates, yaitu lembaga yang khusus “menjual”
kepada penerbit.
- Kalangan publisitas, yaitu orang-orang atau kelompok yang bekerja mempopulerkan orang-orang atau peristiwa.
Batasan klasik feature : “feature adalah artikel
yang kreatif, kadang-kadang subjektif, yang terutama dimaksudkan untuk membuat
senang dan memberi informasi kepada
pembaca tentang suatu kejadian, keadaan
“feature adalah suatu tulisan kreatif, terikat pada dasar-dasar jurnalistik dan juga sastra, dapat mengabaikan segi aktualitas;
menyajikan kebenaran/objektivitas tetapi kadang-kadang bisa subjektif (Riyono
Feature adalah tulisan jurnalistik
Fature mengandung unsur-unsur satra Feature adalah tulisan yang kreatif
Feature bersifat aktual
Feature kadang-kadang bersifat subjektif Feature menyentuh rasa manusiawi
Semua syarat, ciri ataupun dasar-dasar
jurnalistik terdapat pada feature
Meski begitu, feature dapat dibedakan
Feature “human interest” Feature biografi
Feature perjalanan Feature sejarah
Feature ilmiah
Majalah pertama terbit di inggris tahun 1904 yaitu
review, tatler spectator dilanjutkan di Amerika Serikat tahun 1971 oleh cristian history (1974), Saturday
evening post (1981)
Menurut wilson dalam mass media menyatakan
bahwa majalah-majalah yang terbit diatas belum bisa disebut media massa sebab majalah-majalah yang
Sejarah majalah di indonesia
Tahun 1897 terbit majalah bondsblad majalah yang membawa suara indsche bond perkumpulan kaum indo belanda
Awal abad 20 terbit majalah retno doemilah
Tahun 1907 di bandung terbit majalah medan prijaji
Awal tahun 1910, douwes dekker menerbitkan majalah dwi mingguan het tjidschrift
Secara global majalah
diklasifikasikan menjadi 3 bagian
Mass magazine
Class magazine
Menciptakan berita majalah
Jurnalis majalah perlu lebih kreatif dan berpikir mendalam ketimbang jurnalis koran
Pastikan topik subjek penulisan berita majalah karena tulisan dan isinya yang terlalu umum tidak banyak
menarik perhatian pembaca/orang
Internet (inter-network) dapat diartikan
jaringan komputer luas yang
menghubungkan pemakai komputer satu dangan komputer lainnya dan dapat
Browsing atau surfing Electronic email (e-mail) Searching
World wide web Mailing list
Internet sebagai media komunikasi Media pertukaran data
Media mencari informasi dan data
Fungsi komunitas, internet membentuk
Internet sebagai media komunikasi Media pertukaran data
Media untuk mencari informasi dan data
Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam
Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di
dunia cyber yang umumnya disosialisaikan dengan internet
Blog, singkatan dari weblog adalah tempat
dimana blogger dapat menulis apapun yang mereka inginkan dan pembaca bisa
Keunggulan situs berita online adalah
beritanya tidak hanya baru dan segar seperti di media lain, tetapi juga situs online punya ruang yang hampir tidak terbatas dan dapat diperbaharui seketika. Situs juga punya link ke format lain, seperti video, audio atau
Daya tarik radio :
- Musik -kata-kata
Auditif
Mengandung gangguan
Heterogen Pribadi
Berdasarkan sifat-sifat radio siaran yang
auditif mengandung gangguan dan akrab maka sebaiknya dipergunakan :
- kata-kata yang sederhana
- Kalimat-kalimat yang ringkas
- Angka-angka yang dibulatkan
Berdasarkan sifat pendengar radio yang
heterogen, pribadi, aktif dan selektif, itu harus dipergunakan :
- kata-akata yang umum dan lazim dipakai
- Kata-kata yang tidak melanggar kesopanan
- kata-kata yang mengesankan
- Pengulangan kata-kata yang penting
Menerangkan secara faktual dan jujur objektif Mendidik
Mengajak serta memberi uraian tangan
Memberikan gambaran yang lebih lengkap,
lebih mendalam, lebih langsung dari tangan pertama (primer) terhadap
peristiwa-peristiwa yang bernilai berita
Membimbing masyarakat ke arah
terbentuknya pendapat umum yang sehat, kritis dan membangun
Menjadikan masyarakat well informed
Kelebihan
- Kecepatan
- Imajinatif
- Murah
- Alternatif beragam
- Mobilitas terjaga
Kelemahan
- Selintas
Aktual Faktual
Bermakna
Berdampak
Kode etik jurnalistik pertama di Indonesia
disusun oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) 1954 dan ditetapkan setahun kemudian, (Rachmadi, 1990 : 227). Selama puluhan
tahun, terutama pada masa Orde Baru kode etik ini menjadi kode etik tunggal bagi
jurnalis/wartawan. Beberapa kode etik ini
disempurnakan dan terakhir pada tahun 1995 dan mulai berlaku kode etik PWI yang telah
pada tanggal 14 Maret 2006 bertempat di Jakarta
dirumuskan Kode Etik Jurnalistik yang dihadiri 29 dari 35 organisasi pers yang diundang, terdiri
dari 27 organisasi wartawan dan 2 organisasi perusahaan pers. Pada hal ini menyepakati
rumusan mengenai Penguatan Peran Dewan Pers dan Standar Organisasi Wartawan yang terdiri
dari 11 pasal, lebih banyak 4 pasal dari kode etik sebelumnya menampung lebih lengkap
Berdasarkan makna kata, kode atau code
(bahasa Inggris) adalah buku undang-undang, kumpulan sandi dan kata yang
Etik (juga dieja etika) ialah moral filosofi,
filsafat praktis dan ajaran kesusilaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (1995), etik adalah: (1) kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak; (2) nilai mengenai benar dan salah
Menurut Suseno (1991 : 77) kode etik adalah
Kode etik itu dibuat oleh profesi itu sendiri. Kode etik
tidak akan efektif bila merupakan hasil dari
pemerintah atau dari organisasi lain karena tidak ada aspek penjiwaan dari profesi itu sendiri.
Kode etik harus merupakan pengaturan diri (self
regulation) dari profesi itu sendiri. Dengan membuat kode etik maka akan menetapkan hitam atas putih niatnya mewujudkan nilai-nilai moral yang dianggap hakiki.
Pelaksanaannya harus diawasi terus-menerus. Kode
etik akan mengandung sanksi-sanksi yang dikenakan bagi pelanggar. Kasus-kasus ini akan dinilai dan
sebagai petunjuk moral yang jelas untuk
anggota sutau organisasi
kode etik merupakan suatu dokumen legal
yang dapat mengkontrol perilaku anggota organisasi,\
kode etik akan dapat melindungi anggota
organisasi dari kejahatan atau penipuan
kode etik merupakan struktur legitimasi yang
Media Massa (
Mass Media
) adalah saranakomunikasi massa (
channel of mass
Ciri-ciri (karakteristik) media massa adalah
disebarluaskan kepada khalayak luas
(publisitas), pesan atau isinya bersifat umum (universalitas), tetap atau berkala
(periodisitas), berkesinambungan
Jenis-jenis media massa adalah Media Massa
Cetak (
Printed Media
), Media Massa Elektronik (Electronic Media
), dan Media Online(Cybermedia). Yang termasuk media
elektronik adalah radio, televisi, dan film. Sedangkan media cetak –berdasarkan
formatnya— terdiri dari koran atau
suratkabar, tabloid, newsletter, majalah, buletin, dan buku. Media Online adalah
-Proses pemancaran/transmis -Isi pesan tidak dapat diulang
- Isi pesan audio dapat didengar sekilas pada waktu ada siaran
- Dapat menyajikan peristiwa yang tengah terjadi
- Penulisan dibatasi detik, menit, jam
- Distribusi melalui pemancar/transmisi
Media massa cetak :
- Proses pencetakan
- Isi pesan tercetak, dapat dibaca dimana dan kapan saja
- Isi pesan dapat dibaca berulang-ulang
- Hanya menyajikan peristiwa atau pendapat yang telah terjadi
- Tidak dapat menyajikan pendapat narasumber secara langsung
- Penulisan dibatasi halaman dan kolom
Media massa elektronik (televisi)
- Proses pemancaran/transmisi
- Isi pesan audiovisual dapat dilihat dan didengar sekilas sewaktu ada siaran
- Tidak bisa diulang
- Dapat disajikan peristiwa yang tengah terjadi
- Dapat menyajikan pendapat narasumber secara langsung
- Penulisan dibatasi oleh detik, menit, jam
Pengertian Jurnalistik
Jurnalistik sebagai ilmu yaitu ilmu terapan dari ilmu komunikasi yang mempelajari tentang seseorang
Jurnalistik sebagai Ilmu terapan adalah ilmu yang mempelajari, mengumpulkan isi pesan dari
Proses
Penyampaian komunikasi (rangkaian ilmu terapan) sebagai kegiatan mengumpulkan, mengolah dan
Karya
Uraian fakta dan pendapat yang mengandung nilai berita dan penjelasan masalah hangat yang sudah disajikan untuk khalayak baik yang melalui media
Pengertian Jurnalistik
Onong U. Effendi, jurnalistik adalah teknik mengelola berita sejak dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarluaskannya kepada khalayak.
Adinegoro, jurnalistik adalah semacam kepandaian karang-mengarang yang pokoknya memberi
perkabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya.
Summanang, mengutarakan lebih singkat lagi,
Pengertian jurnalisme
Jurnalisme merupakan paham yang memuat sejumlah kerangka normatif untuk memandu kerja jurnalistik
Sebagai kerangka normatif, jurnalisme memuat
sejumlah nilai yang dijadikan rujukan dan diterapkan melalui sejumlah metode khusus
Istilah jurnalisme sendiri muncul dari berbagai latar
Hubungan Jurnalistik dan Pers
Jurnalistik merupakan bentuk komunkasi, kegiatan, isinya.
Pengertian Pers
Istilah pers berasal dari bahasa belanda dalam bahasa inggris berarti press. Secara harfiah, pers berarti cetak dan secara maknawiah berarti penyiaran secara
tercetak atau publikasi secara tercetak
Dalam pengetian luas, pers meliputi segala penerbiatan, bahkan termasuk media massa elektronik (radio siaran dan televisi siaran)
Fungsi pers
Fungsi menyiarkan informasi
Fungsi mendidik
Fungsi menghibur
Ruang Lingkup Jurnalistik
News Straight news Matter of fact news
Interpretative report
Reportage
Feature news Human interest features
Historical features
Biographical and personality features
Travel features
Scientifict features
Journalism
Views Editorial
Special article
Colomum
Pentingnya memahami struktur kerja
organisasi kerja redaksional untuk lebih memahami fungsi dan peran pers
Pada umumnya organisasi kerja dibagi
SUMBER BERITA-SUMBER BERITA
PIMPINAN REDAKSI
WAKIL PIMPINAN REDAKSI
REDAKTUR PELAKSANA
KOORDINATOR LIPUTAN
REDAKTUR REDAKTUR REDAKTUR
penanggung jawab kebijakan redaksional
sehari-hari, yang mewujudkan secara riil kebijakan dasar perusahaan pers yang
Mengkoordinasikan, mengawasi, menilai,
Memberikan tugas-tugas peliputan atau kerja
jurnalistik lainnya kepada wartawan berdasarkan rubrik masing-masing
Wartawan :
Informasi yang disajikan sebuah media massa
tentu harus dibuat atau disusun dulu. Yang bertugas menyusun informasi adalah bagian redaksi (
Editorial Department
), yakni parawartawan, mulai dari Pemimpin Redaksi,
Pemred hingga Koresponden disebut wartawan.
Menurut UU No. 40/1999, wartawan adalah
“orang yang melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin”. Untuk menjadi wartawan,
seseorang harus memenuhi kualifikasi berikut ini:
1. Menguasai teknik jurnalistik, yaitu skill meliput
dan menulis berita, feature, dan tulisan opini. 2. Menguasai bidang liputan (beat).
1. News Planning = perencanaan berita. Dalam tahap ini redaksi melakukan Rapat
Proyeksi, yakni perencanaan tentang informasi yang akan disajikan. Acuannya adalah visi, misi, rubrikasi, nilai berita, dan kode etik jurnalistik. Dalam rapat inilah ditentukan jenis dan tema-tema tulisan/berita yang akan dibuat dan dimuat, lalu dilakukan pembagian tugas di antara para wartawan.
2. News Hunting = pengumpulan bahan berita. Setelah rapat proyeksi dan
pembagian tugas, para wartawan melakukan pengumpulan bahan berita, berupa fakta dan data, melalui peliputan, penelusuran referensi atau pengumpulan data melalui literatur, dan wawancara.
3. News Writing = penulisan naskah. Setelah data terkumpul, dilakukan penulisan
naskah.
4. News Editing = penyuntingan naskah. Naskah yang sudah ditulis harus
disunting dari segi redaksional (bahasa) dan isi (substansi). Dalam tahap ini
dilakukan perbaikan kalimat, kata, sistematika penulisan, dan substansi naskah, termasuk pembuatan judul yang menarik dan layak jual serta penyesuaian naskah dengan space atau kolom yang tersedia.
Setelah keempat proses tadi dilalui, sampailah pada proses berikutnya, yakni
proses pracetak berupa Desain Grafis, berupa lay out (tata letak), artistik,
Yakni penyebarluasan informasi yang sudah
1. Aktualitas
2. Periodesitas
3. Publisitas
Publisitas adalah penyebaran kepada publik atau
khalayak
Karena diperuntukkan bagi khalayak maka sifat
surat kabar adalah umum
Ditijau dari lembarannya, jika surat kabar
mempunyai halaman banyak, isinya juga harus memenuhi kepentingan khalayak yang lebih
banyak
Dengan ciri publisitas, suatu penerbitan yang
meski bentuk fisiknya sama dengan surat kabar tidak bisa disebut surat kabar apabila
Periodesitas adalah ciri lain dari surat kabar yang berarti bahwa suatu suarat kabar harus terbit secara teratur atau secara periodik :
Universalitas berarti kesemestaan isinya,
aneka ragam dan dari seluruh penjuru dunia
Sebuah penerbitan berkala yang isinya
Aktualitas adalah kecepatan laporan tanpa
mengeyampingkan pentingnya kebenaran berita
Pengertian aktualitas sebenarnya bersifat
Yang berhubungan dengan soal waktu, atau
baru tejadi sesuatu;
Yang berhubungan dengan soal kepentingan; Yang berhubungan dengan soal perhatian;
1. Terekam
Publishing the news
Commenting on the news
Entertaining Reader Helping Reader
empat teori pers (menurut fred s. Siebert, theodore peterson, wilbur schramm, 1956)
Sistem otoritarian Sistem libertarian
Sistem komunis-soviet
Pers menggunakan kekuasaannya hanya
untuk tujuannya sendiri
Pers tunduk pada pengusaha besar Pers merintangi perubahan sosial
Pemberitaannya cenderung sensasional Persw mengancam moral khalayak
pers sering melanggar “privacy”
R. Lowenstein (1971)
Otoritarian
Komunis-soviet Konsep barat
Konsep revolusioner
Dunia pertama (kapitalis liberal) Dunia kedua (sosialis-soviet)
Para wartawabn bebas dari segala bentuk
kontrol ekternal
Pers tidak melayani kekuasaan negara dan
tidak boleh dimanipulasi oleh kekuasaan negara
Pers tidak membutuhkan kebijakan nasional
Kebebasan pers adalah :
Pers harus menyiarkan pendapat semua
golongan masyarakat, tidak hanya pendapat golongan kaya saja
Kebebasan pers diperlukan untuk
menghambat dan menangkal semua ancaman yang datang dari luar
Kebebasan pers dipandang sebagai :
Para wartawan bebas menentukan sesuatu
yang dianggap baik dan buruk
Kepentingan nasional lebih diutamakan
ketimbang kebebasan pers
Pers membutuhkan kebijakan pers nasional
Berdasarkan Undang-Undang No. 40/1999
tentang pers, Bab I, ayat 4 diatas, dengan kata lain Wartawan atau
jurnalis
adalahseorang yang melakukan jurnalisme, yaitu orang yang menciptakan laporan sebagai
profesi untuk disebarluaskan atau dipublikasi dalam media massa, seperti koran, televisi, radio majalah, film, dokumentasi dan
mencari, menulis dan menyajikan berita.
Berita merupakan fakta yang terjadi dalam masyarakat namun karena pers adalah suatu institusi sosial maka tugas tersebut harus
Tertarik pada dunia sekitar Cinta bahasa
Memiliki pikiran yang waspada dan terurut
Mampu mendekati dan menanyai orang
Sopan tapi gigih
1. Keinginan untuk menulis
2. Keinginan untuk dikenal
3. Keinginan untuk berpengaruh
Kewajiban pertama jurnalisme adalah soal kebenaran. Loyalitas kepada warganegara.
Esensinya ketat terhadap verifikasi.
Praktisinya harus senantiasa untuk tidak berpihak
terhadap liputannya.
Harus menjadi pelayan independen.
Harus melindungi forum untuk kritik dan kompormi
publik.
Harus berupaya membuat menarik hal-hal yang
signifikan dan relevan.
Harus menjaga agar beritanya komprehensif dan
proporsional.
Memiliki pengetahuan jurnalistik sebagai dasar untuk
menjalankan profesi kewartawanan dan keterampilan (skill),
guna memberikan informasi dengan menggunakan bahasa yang tepat, benar, akurat dan objektif.
Menjalankan profesi sesuai dengan etika kerja, yang tertuang
dalam kode etik jurnalistik sebagai landasan profesi kewartawanan.
Ada kemampuan untuk meningkat kreatifitas kerja sebagai
usaha untuk menciptakan suatu prestasi dalam jurnalistik.
Ada kemampuan untuk mendisiplinkan diri dalam menjalankan
profesinya.
Ada kemampuan untuk memberikan layanan terbaik kepada
masyarakat.
Bertanggung jawab atas kebenaran dan objektivitas yang
Mengadakan wawancara pada dasarnya
merupakan upaya menggali keterangan dari orang lain
Dalam jurnalistik wawancara selalu
dimaksudkan sebagai usaha untuk mendapatklan berita, komentar atau
Untuk melakukan sebuah berita wartawan
harus melakukan wawancara
Dengan wawancara yang dilakukan sebagai
Sebelum melakukan wawancara tentukanlah
topik/masalah yang akan dibicarakan
Tentukan arah permasalahan yang akan digali Sesudah masalah ditentukan, tetapkanlah
orang yang akan diwawancarai
Kenalilah sifat-sifat orang yang akan
diwawancarai
Hubungilah orang tersebut sebelum
melakukan wawancara
Untuk melakukan wawancara, siapkanlah
Menjaga suasana Bersikap wajar
Memlihara situasi
Tangkas dalam menarik kesimpulan Menjaga pokok persoalan
Kritis