LAPORAN KASUS
PSORIASIS KULIT KEPALA PADA ANAK 5 TAHUN
DERYNE ANGGIA PARAMITA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
DAFTAR ISI
Daftar Isi ... 1
I. Pendahuluan ... 2
II. Laporan Kasus ... 3
III. Diskusi ... 5
I. PENDAHULUAN
Psoriasis adalah penyakit genetik sistem imunitas yang tidak menular yang menyerang kulit dan/atau sendi. Pada kulit kepala atau scalp, psoriasis adalah keadaan yang umum. Hampir separuh dari seluruh penderita psoriasis juga mengalami psoriasis kulit kepala. Psoriasis kulit kepala dapat ringan yang hanya berupa skuama tipis atau dapat berat dengan krusta tebal dan plak yang menutupi seluruh kulit kepala. Psoriasis dapat meluas dari sepanjang garis rambut sampai ke kening, belakang leher dan sekitar kuping. Kebanyakan dari pasien dengan psoriasis kulit kepala juga mempunyai psoriasis pada bagian tubuh lainnya namun terkadang hanya terlokalisata pada kulit kepala.
Prevalensi psoriasis bervariasi dari 0.1% sampai 11.8% pada beberapa populasi. Menurut data di asia insidensi psoriasis adalah rendah, hanya 0.4% namun dijumpai sama antara pria dan wanita.
1
2
Faktor pencetus dari psoriasis diketahui antara lain trauma fisik (fenomena koebner) adalah faktor yang utama dalam menimbulkan lesi, garukan dan gosokan akan merangsang proses proliferatif psoriasis. Faktor lain yaitu infeksi, stress, dan obat-obatan.3
Secara patogenesis kelainan yang paling utama dapat dilihat pada psoriasis adalah 1) Perubahan dari kinetik sel keratinosit dengan penurunan siklus sel dari 311 jam menjadi 36 jam menyebabkan produksi sel epidermis 28 kali lebih banyak dari normal 2) Peningkatan populasi sel T CD8+ pada lesi.
Gambaran klinis dari psoriasis kulit kepala berupa bercak merah pada kulit dengan skuama keperakan, skuama putih keperakan dapat melekat pada rambut. Bercak kemerahan atau krusta tebal pada kulit kepala dapat berdarah jika diangkat.
3
4
Bercak dapat melampaui daerah garis rambut dan terkadang dapat diikuti gatal atau sakit.4,5 Diagnosis dari psoriasis kulit kepala dapat ditegakkan dari pemeriksaan klinis dan gambaran dermatologi, pemeriksaan dermatopatologi dapat membantu dengan dijumpai adanya penebalan dari epidermis (akantosis), penipisan dari papila dermal, peningkatan mitosis keratinosit, fibroblas dan sel endotel. Dapat dijumpai sel inflamasi pada dermis (limfosit dan monosit) dan pada epidermis (sel limfosit dan PMN) yang akan membentuk mikroabses Munro pada stratum korneum.3
dan menutupi kulit kepala dari efek sinar ultraviolet.6 Sampo yang dapat digunakan untuk psoriasis kulit kepala adalah sampo yang mengadung coal tardan yang mengandung zinc pyrithione 1-2%.5 Untuk kasus yang berat dapat digabung dengan pemberian losio dari steroid topikal dan kalsipotriol atau krim yang mengandung coal tar dan asam salisil. Gatal yang ditimbulkan dari psoriasis kulit kepala dapat dikurangi dengan menggunakan kondisioner setelah mandi atau kompres dengan handuk dingin pada daerah yang gatal.1,6
II. LAPORAN KASUS
Seorang anak perempuan, 5 thn, suku jawa datang kepoliklinik dermatologi anak dengan keluhan penebalan kulit dengan sisik tebal pada kulit kepala yang telah dialami penderita sejak penderita berumur 4 tahun. Awalnya kecil dan sedikit, lama kelamaan semakin meluas dan menebal yang bermula dari bagian tengah kulit kepala sampai meluas ke batas rambut dan kening. Menurut penderita kerak sulit diangkat, apabila digaruk atau diangkat akan menimbulkan perdarahan kecil, kerak juga terkadang menimbulkan rasa gatal. Keluhan sisik tebal tidak dijumpai dibagian lain dari tubuh. Oleh orang tua, penderita telah diberikan sampo antiketombe namun tidak ada perbaikan.
Dari pemeriksaan fisik dijumpai keadaan umum pasien baik dengan kesadaran kompos mentis, tanda vital dalam batas normal, BB 20 kg. Pemeriksaan status dermatologis ditemukan plak eritem dengan skuama putih keperakan pada regio scalp, hairline, dan frontalis. Tanda auspitz’s positif (Gbr1).
Gbr 1b. Pasien pada saat datang pertama sekali
Pasien kemudian didiagnosis banding dengan psoriasis kulit kepala, dermatitis seboroik dan tinea kapitis. Dengan diagnosis sementara psoriasis kulit kepala.
Dilakukan pemeriksaan kerokan kulit kepala dengan KOH 10% dan dijumpai hasil negatif. Pada pasien dianjurkan untuk melakukan biopsi pada kulit kepala, namun pasien menolak. Diagnosis sementara menjadi psoriasis kulit kepala.
Penatalaksanaan pada pasien ini adalah pemberian topikal steroid potensi poten desoksimetason yang diaplikasikan pada daerah psoriasis 2x sehari. Sampo yang mengandung zinc phyrithione diberikan 3 hari sekali.
Kontrol pasien 1 minggu kemudian, terlihat skuama putih keperakan telah berkurang, terdapat makula eritem dan hipopigmentasi pada daerah frontalis dan hairline (Gbr 2). Penatalaksanaan pada pasien adalah diteruskan dengan jarak pemberian salep dikurangi setiap 1x sehari pada daerah dengan skuama yang masih ada.
Gbr 3a. Pasien pada saat kontrol ke-3
Gbr 3b. Pasien pada saat kontrol ke-3
Setelah 2 minggu pengobatan tampak ruam psoriasis telah menghilang dan pada pasien dianjurkan untuk melakukan perawatan pemeliharaan yaitu pemberian topikal steroid secara intermiten 3-4 hari sekali atau diberikan ketika ruam timbul kembali dan menghindari faktor pencetus. Prognosis pada pasien ini quo ad vitam bonam, quo ad functionam dubia, quo ad sanationam dubia.
III. DISKUSI
merupakan penyakit inflamasi kronik dengan gambaran utama adanya penebalan kulit dan sisik yang tebal.
Dari anamnesis juga diketahui bahwa, sisik tebal pada kulit kepala sulit untuk diangkat dan apabila digaruk dan diangkat akan menimbulkan perdarahan kecil. Ini sesuai dengan gambaran klinis psoriasis kulit kepala yaitu dijumpai adanya skuama tebal atau krusta pada kulit kepala yang akan menimbulkan perdarahan apabila diangkat atau yang dikenal dengan tanda auspitz.
3,7
Pada pemeriksaan dermatologi dijumpai plak eritem dengan skuama putih keperakan pada regio scalp, hairline, dan frontalis. Tanda auspitz’s positif. Menurut kepustakaan ruam pada psoriasis berupa plak eritem dengan skuama putih keperakan yang terlokalisasi pada daerah seboroik yaitu pada kulit kepala, hairline, wajah dan lipatan nasolabial dan dijumpainya tanda auspitzs, fenomena koebner dan fenomena tetesan lilin.
2,4
Pasien didiagnosis banding dengan seboroik dermatitis dan tinea kapitis. Menurut kepustakaan dengan tidak dijumpainya ruam psoriasis pada daerah lain, maka ruam psoriasis kulit kepala dan dermatitis seboroik adalah suatu keadaan yang hampir mirip. Namun secara klinis dapat dibedakan dari bentuk skuama dan keluhan berupa gatal. Pada dermatitis seboroik, skuama yang terdapat pada kulit kepala akan mudah untuk diangkat, skuama bewarna kekuningan dengan dasar berupa bercak kemerahan, lokasi dari seboroik dermatitis biasanya terdapat juga lesi pada wajah dan dada depan. Gatal yang dijumpai adalah sangat mengganggu.
3,4
4,5
Tinea kapitis pada pasien ini dapat disingkirkan dari gambaran klinis yaitu pada infeksi jamur biasanya terdapat rambut yang patah atau daerah dengan alopesia serta dijumpainya pustulasi.5
Penatalaksanaan pada pasien ini adalah pemberian topikal steroid potensi poten desoksimetason yang diaplikasikan pada daerah psoriasis 2x sehari. Sampo yang mengandung zinc phyrithione diberikan 3 hari sekali. Menurut European consensus on Grading and Treatment of Scalp Psoriasis
Hasil pemeriksaan KOH 10% pada pasien ini adalah negatif.
8
Tabel 1. Pembagian derajat keparahan psoriasis kulit kepala8
Topikal kortikosteroid merupakan pilihan utama pada penderita psoriasis kulit kepala, efek utama dari kostikosteroid topikal berupa vasokonstriksi, anti inflamasi dan efek imunomodulasi serta menurunkan aktivitas mikotik epidermal.9 Perbaikan akan dijumpai dalam 2-4 minggu dan setelah dicapai perbaikan maka pemberian pemeliharaan adalah secara intermiten atau diberikan ketika ruam baru timbul.3,9 Sampo yang mengandung zinc pyrithione diberikan untuk mengurangi produksi sebum pada kulit kepala yang dapat memperparah klinis dari psoriasis.
Setelah pengobatan 2 minggu, dijumpai perbaikan klinis pada penderita dengan tidak dijumpainya lagi ruam berupa skuama tebal. Penatalaksanaan selanjutnya pada pasien ini adalah edukasi untuk menghindari faktor pencetus dan pemberian obat-obatan pemeliharaan dan pemberian sampo yang mengandung zinc pyrithione atau tar.
1
DAFTAR PUSTAKA
1. National Psoriasis Foundation. Scalp Psoriasis. Available from:
2. Gudjonsson JE, Elder JT. Psoriasis. In: Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ, eds. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine 7th 3. Johnson RA, Wolff K. Psoriasis. Fitzpatrick’s Color Atlas And Synopsis of Clinical
Dermatology 6
ed. New York: McGraw-Hill; 2008. p. 169-193
th
4. Gibson LE. Scalp Psoriasis VS Seborrheic Dermatitis: What’s The Difference. Available from:
ed. New York: McGraw-Hill; 2009. p. 53-61
20/1//2009
5. Franssen MEJ, Van der Kerkhof PCM. Psoriasis of The Scalp: Diagnosis and Management. Am J Clin Dermatol 2001;2:3:159-165
6. Stanway A. Scalp Psoriasis. Available from:
7. Shiel WC, Alai NN. Psoriasis. Available from:
12/4/2009
8. Ortonne JP, Chimenti S, Luger T, Puig L, et al. Scalp Psoriasis: European consensus on grading and treatment algorithm. JEADV 2009;23:1435-1444
