• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Aplikasi Pencarian Informasi Dari Artikel Dalam Bahasa Inggris

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perancangan Aplikasi Pencarian Informasi Dari Artikel Dalam Bahasa Inggris"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN INFORMASI DARI

ARTIKEL DALAM BAHASA INGGRIS

SKRIPSI

CHANDRA PERMANA ARITONANG

0 5 1 4 0 1 0 9 3

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN INFORMASI DARI ARTIKEL DALAM BAHASA INGGRIS

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Ilmu Komputer

CHANDRA PERMANA ARITONANG 051401093

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN

INFORMASI DARI ARTIKEL DALAM BAHASA INGGRIS

Kategori : SKRIPSI

Nama : CHANDRA PERMANA ARITONANG

Nomor Induk Mahasiswa : 051401093

Program Studi : SARJANA (S1) ILMU KOMPUTER

Departemen : ILMU KOMPUTER

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan,

(4)

PERNYATAAN

PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN INFORMASI DARI ARTIKEL DALAM BAHASA INGGRIS

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, 23 Desember 2010

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya skripsi ini berhasil diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis Drs.Chairul Husni S,MTESOL selaku pembimbing I dan pembimbing II pada penyelesaian skripsi ini yang telah memberikan panduan dan penuh kepercayaan kepada penulis untuk menyempurnakan kajian ini. Panduan ringkas dan padat serta profesional telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Ilmu Komputer FMIPA USU Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis dan Bapak Syahriol Sitorus, S.Si, MIT., Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen dan pegawai pada Program Studi S-1 Ilmu Komputer FMIPA USU, rekan-rekan mahasiswa Ilmu Komputer serta semua pihak yang telah membantu dan memberi masukan kepada penulis.

(6)

ABSTRAK

(7)

DESIGN OF SEARCHING INFORMATION APPLICATION FROM ARTICLE IN ENGLISH LANGUAGE

ABSTRACT

(8)

DAFTAR ISI

2.1.1 Defenisi Kecerdasan Buatan 6

2.1.2 Sejarah Kecrdasan Buatan 8

2.1.3 Lingkup Kecerdasan Buatan pada Aplikasi Komersial 9

2.2 Pengolahan Bahasa Alami 11

2.2.2 Analisis Sintaksis 12

2.2.3 Analisis Semantik 13

2.3 Kalimat 13

(9)

2.3.1.1 Subjek 14

2.3.1.2 Predikat 14

2.3.1.3 Objek 14

2.3.1.4 Keterangan 15

2.3.2 Kalimat Tunggal Dan Kalimat Majemuk 15

2.3.2.1 Kalimat Tunggal 15

2.3.2.2 Kalimat Majemuk 15

2.3.3 Kalimat Aktif Dan Kalimat Pasif 16

2.3.3.1 Kalimat Aktif 16

2.4.4 Kata Keterangan (Adverb) 18

2.4.5 Kata Penentu (Determiner) 18

2.4.6 Konjungsi 19

2.4.7 Preposisi 19

2.4.8 Kata Ganti (Pronoun) 19

2.4.8 Kata Tanya (Question Word) 20

2.5 Penentuan Penambahan Akhiran 20

2.5.1 Akhiran –s Dan –es Pada Kata Kerja Dan Kata Benda 20

2.5.2 Akhiran –ing Pada Kata Kerja 21

2.6 Tenses 22

2.6.1 Simple Present Tense 22

2.6.2 Simple Past Tense 23

2.6.3 SimpleFuture Tense 24

2.6.4 Present Continous Tense 24

2.6.5 Future Continous Tense 25

2.6.6 Present Perfect Tense 26

2.6.7 Past Perfect Tense 26

2.6.8 Future Perfect Tense 26

2.6.9 Present Perfect Continous Tense 27

2.6.10 Past Perfect Continous Tense 27

(10)

Bab 3 Analisis dan Pemodelan Perangkat Lunak 29

3.1 Analisis Permasalahan 29

3.2 Analisis Kebutuhan 30

3.2.1 Analisis Kebutuhan Sistem 30

3.2.2 Analisis Kebutuhan Pengguna 30

3.3 Deskripsi Sistem 31

Bab 4 Perancangan dan Implementasi 46

4.1 Perancangan 46

4.1.1 Perancangan Basis Data 46

4.1.2 Perancangan Arsitektur 47

4.1.3 Perancangan Antarmuka Pemakai 49

4.2 Implementasi Perangkat Lunak 59

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Proses Diagram Level 0 44

Tabel 3.2 Tabel Spesifikasi Proses Diagram Level 1 45

Tabel 4.1 Tabel WordDict 46

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Penerapan Konsep Kecerdasan Buatan di Komputer 8

Gambar 2.2 Lingkup Kecerdasan Buatan 10

Gambar 3.1 Alur Program Pencarian Informasi Dari Artikel Dalam Bahasa Inggr is32

Gambar 3.2 Diagram Alir Menjalankan aplikasi 34

Gambar 3.3 Diagram Alir Analisis Leksikal 36

Gambar 3.4 Diagram Alir Analisis Sintaktik 38

Gambar 3.5 Diagram Alir Analisis Semantik 40

Gambar 3.6 DFD Level 0 Aplikasi Pencarian Informasi Dari Artikel

Dalam Bahasa Inggris 42

Gambar 3.7 DFD Level 1 Hasil Dari Pengembangan Pemrosesan Artikel 43

Gambar 4.1 Perancangan Arsitektur Aplikasi 48

Gambar 4.2 Rancangan Antar Muka Menu Utama 50

Gambar 4.3 Rancangan Antar Muka Menu Analisis Leksikal 51 Gambar 4.4 Rancangan Antar Muka Menu Analisis Sintaktik 52 Gambar 4.5 Rancangan Antar Muka Menu Analisis Semantik 53

Gambar 4.6 Rancangan Antar Muka Menu Pertanyaan 54

Gambar 4.7 Rancangan Antar Muka Menu File 55

Gambar 4.8 Rancangan Antar Muka Menu View 56

Gambar 4.9 Rancangan Antar Muka About 56

Gambar 4.10 Rancangan Antar Muka Menu Verb Dictionary 57 Gambar 4.11 Rancangan Antar Muka Menu Word Dictionary 58

Gambar 4.12 Tampilan Menu Utama 61

Gambar 4.13 Tampilan Menginputkan Artikel Dengan DiKetik 62

Gambar 4.14 Tampilan Menu Open File 63

Gambar 4.15 Tampilan Direktori File Yang Akan Dibuka 64 Gambar 4.16 Tampilan Menu Input Article Setelah Artikel Diload 65

Gambar 4.17 Tampilan Analysis 64

Gambar 4.18 Tampilan Menu Analisis Leksikal 67

Gambar 4.19 Tampilan Menu Analisis Leksikal Perubahan Kategori 68 Gambar 4.20 Tampilan Konfimasi Masukkan Kata Kedalam Database 69

Gambar 4.21 Tampilan Menu Analisis Sintaktik 69

Gambar 4.22 Tampilan Menu Analisis Sintaktik Perubahan Kata Ganti Subjek 70

(13)

Gambar 4.24 Tampilan Menu Analisis Question 72

Gambar 4.25 Tampilan Awal Menu Verb Dictionary 73

Gambar 4.26 Tampilan Menu Verb Dictionary 74

Gambar 4.27 Tampilan Awal Menu Word Dictionary 75

(14)

ABSTRAK

(15)

DESIGN OF SEARCHING INFORMATION APPLICATION FROM ARTICLE IN ENGLISH LANGUAGE

ABSTRACT

(16)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Informasi merupakan salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh masyarakat. Hampir semua kegiatan memerlukan informasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk mendapatkan informasi dari komputer dan perkembangan tekonloginya merupakan salah satu alat bantu yang paling tepat. Penggunaan komputer pada berbagai bidang, kalangan dan usia dengan mudah dijumpai sekarang ini. Penggunaan komputer yang semakin ramai ini mendorong terbentuknya sebuah jaringan komputer yang luas yang sekarang ini dikenal dengan nama Internet.

Pada zaman sekarang ini, banyak informasi ditemukan dalam bahasa inggris baik dari internet, buku maupun majalah. Hal ini di karenakan bahasa Inggris sudah diakui oleh dunia sebagai bahasa internasional, sehingga agar informasi yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh semua orang, maka umumnya informasi tersebut ditulis dalam bahasa Inggris.

(17)

Untuk memecahkan permasalahan tersebut, maka dibuatlah suatu aplikasi yang dapat mempersingkat waktu dalam pencarian informasi dari suatu artikel. Aplikasi akan menerima input berupa informasi dalam bahasa Inggris dan kemudian akan mengolahnya, dan akan memberikan pertanyaan serta jawaban yang mungkin akan didapat di dalam artikel tersebut. Jika hasil yang diberikan oleh aplikasi kurang memuaskan, maka pengguna dapat memasukkan pertanyaannya sendiri.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana merancang suatu aplikasi yang mampu memberikan informasi kepada penggunanya tanpa membaca isi dari keseluruhan artikel tersebut dan juga bagaimana supaya hasil yang diberikan oleh aplikasi memiliki keakuratan yang tinggi, jika terdapat kemungkinan lebih dari satu jawaban.

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan, maka diperlukan batasan-batasan. Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah:

1. Bahasa yang digunakan pada artikel adalah bahasa Inggris yang sesuai dengan tata bahasa dengan konsentrasi pada tenses yang sudah umum diketahui.

2. Tanda baca yang dikenali oleh artikel adalah titik (.) dan koma (,) serta tanda baca yang digunakan dalam pertanyaan adalah tanda (?).

(18)

boleh menggunakan kata ganti, sedangkan kata ganti dalam artikel akan dikenali dengan melihat kalimat yang mengacu dengan kalimat sebelumnya.

4. Kalimat yang dikenali minimal mengandung subyek dan predikat (berupa kalimat tunggal) dan juga dalam bentuk kalimat berita.

5. Input artikel berupa file teks dengan ekstensi text (.txt).

6. Kosakata yang dikenali terbatas hanya yang ada didalam database.

7. Aplikasi dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan perancangan database menggunakan Microsoft Acces dan dijalankan dengan sistem operasi Windows Xp.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu aplikasi yang nantinya mampu memberikan informasi yang akurat dari suatu artikel dalam bahasa Inggris yang diinput kedalam aplikasi.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapaun manfaat dari penelitian ini adalah:

(19)

2. Untuk menambah wawasan bagi penulis tentang metode dan seni cara menerjemahkan bahasa, dari bahasa yang dimengerti oleh manusia kedalam bahasa mesin atau bahasa yang dimengerti oleh komputer.

3. Perancangan aplikasi ini diharapkan akan memberikan kemudahan serta efisiensi waktu kepada pengguna dalam pencarian informasi dari artikel yang berbahasa Inggris.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi adalah kerangka teoritis yang dipergunakan oleh penulis untuk menganalisa, mengerjakan/mengatasi masalah yang dihadapi. Kerangka teoritis atau keranga ilmiah merupakan metode-metode ilmiah yang akan dipakai dalam pelaksanaan tugas.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan beberapa metode untuk memperoleh data atau informasi dalam menyelesaikan permasalahan. Adapun metode yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Studi literatur

Melalui studi ini penulis memperoleh data atau informasi dengan mengumpulkan, mempelajari dan membaca berbagai referensi baik itu dari buku-buku, jurnal, makalah, internet dan berbagai lainnya yang menunjang penulisan skripsi ini.

(20)

Menganalisis data atau inforrmasi yang terkumpul utnuk selanjutnya digunakan dalam perancangan sistem.

3. Perancanga sistem.

Merancang aplikasi pencarian informasi dari artikel berbahasa Inggris dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0, yang sesuai dengan teori algoritma dan pemrograman serta membuat desain aplikasi agar user friendly berdasarkan teori dalam interaksi manusia dan komputer.

4. Pengujian sistem

Melakukan pengujian terhadap aplikasi yang telah dibuat, untuk mengetahui keberhasilan pembuatan aplikasi serta mengetahu seberapa besar keakuratan aplikasi ini dalam memberikan informasi.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan skripsi ini, maka dalam penyusunannya penulis membagi pokok-pokok permasalahan kedalam 5 (lima) bab sebagai berikut:

BAB 1: PENDAHULUAN

(21)

BAB 2: TINJAUAN TEORITIS

Bab ini akan membahas teori-teori yang berkaitan dengan Perancangan Aplikasi Pencarian Informasi Dari Artikel Dalam Bahasa Inggris. Bab ini menyajikan tentang konsep sistem informasi, sistem database, konsep pemrograman serta teori dalam bahasa Inggris yang berkaitan dalam pembuatan skripsi.

BAB 3: ANALISIS dan PEMODELAN PERANGKAT LUNAK

Bab ini membahas tentang analisis permasalahan dan deskripsi desain sistem dari pembuatan aplikasi serta pemodelan fungsional yang meliputi diagram aliran data, spesifikasi proses serta data flow diagram.

BAB 4: PERANCANGAN dan IMPLEMENTASI

Bab ini berisikan gambaran rancangan basis data, rancangan arsitektur dan desain antar muka pemakai, serta memberikan gambaran dari rancang bangun yang lengkap kepada user dan pengguna aplikasi serta implementasinya yaitu menguji untuk menemukan kesalahan.

BAB 5: PENUTUP

(22)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Kecerdasan Buatan

Perancangan aplikasi dari artikel berbahasa Inggris ini merupakan salah satu bagian dari kecerdasan buatan, yaitu pengolahan bahasa alami (Natrual Language). Untuk itu pada topik ini di bahas tentang kecerdasan buatan, sejarah kecerdasan buatan dan ruang lingkupnya.

2.1.1 Definisi Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang terkonsentrasi pada pengotomatisasi tingkah laku cerdas (Anita Desiani dan Muhammad Arhami, 2006). Oleh karena itu kecerdasan buatan harus didasari dengan prinsip-prinsip teoretikal dan terapan yang menyangkut struktur data yang digunakan dalam representasi pengetahuan (knowledge representation), algoritma yang diperlukan dalam penerapan pengetahuan itu, serta bahasa dan teknik pemrograman yang dipakai dalam implementasinya. Pada awal diciptakannya, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja.

Lebih detailnya, pengertian kecerdasan buatan dapat dipandang dari berbagai sudut pandang, antara lain:

(23)

Kecerdasan buatan akan berusaha menjadikan suatu sistem dapat melakukan hal seperti yang dilakukan manusia.

2) Sudut pandang penelitian

Kecerdasan buatan dapat menghasilkan suatu studi yang dapat membuat agar komputer dapat melakukan sesuatu sebaik yang dikerjakan oleh manusia.

Domain yang sering dibahas oleh para peneliti meliputi: a) Mundane task

Persepsi (vision & speech).

Bahasa alami (understanding, generation & translation).

Pemikiran yang bersifat commonsense.

• Robot control. b) Formal task

Permainan/games.

• Matematika (geometri, logika, kalkulus integral, pembukt ian). c) Expert task

• Analisis finansial.

• Analisis medikal.

• Analisis ilmu pengetahuan.

• Rekayasa (desain, pencarian kegagalan, perencanaan manufaktur). 3) Sudut pandang bisnis

Kecerdasan buatan adalah kumpulan peralatan yang sangat powerful dan metodologis dalam menyelesaikan masalah-masalah bisnis.

4) Sudut pandang pemrograman

(24)

Untuk melakukan aplikasi kecerdasan buatan ada dua bagian utama yang sangat dibutuhkan yaitu:

a. Basis pengetahuan (knowledge base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran dan hubungan antara satu dengan lainnya.

b. Motor inferensi (inference engine), yaitu kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman.

Gambar 2.1 berikut adalah memperlihatkan penerapan konsep kecerdasan buatan di komputer.

Gambar 2.1 Penerapan konsep kecerdasan buatan di komputer

2.1.2 Sejarah Kecerdasan buatan

Pada tahun 1950-an para ilmuan dan peneliti mulai memikirkan bagaimana caranya agar mesin dapat melakukan pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan oleh manusia. Alan Turing, seorang matematikawan dari inggris pertama kali mengusulkan adanya tes untuk melihat bisa tidaknya sebuah mesin dikatakan cerdas. Hasil tes tersebut

(25)

kemudian dikenal dengan Turing Test, dimana si mesin menyamar seolah-olah sebagai seseorang di dalam suatu permainan yang mampu memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan. Turing beranggapan bahwa, jika mesin dapat membuat seseorang percaya bahwa dirinya mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka dapat dikatakan bahwa mesin tersebut cerdas (seperti layakya manusia).

Kecerdasan buatan atau “artificial intelligence” itu sendiri dimunculkan oleh seorang profesor dari Massachusetts Institute of Technology yang bernama John McCarthy pada tahun 1956 pada Dartmouth Conference yang dihadiri oleh para peneliti AI. Pada konferensi tersebut juga didefenisikan tujuan utama dari kecerdasan buatan, yaitu: mengetahui dan memodelkan proses-proses berfikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan kelakuan manusia tersebut. Beberapa program AI yang mulai dibuat pada tahun 1956-1966, antara lain:

1) Logic Theorist, diperkenalkan pada Darthmouth Conference, program ini dapat membukt ikan teorima-teorima matematika.

2) Sad Sam, diprogram oleh Robert K. Lindsay (1960). Program ini dapat mengetahui kalimat-kalimat sederhana yang ditulis dalam bahasa inggris dan mampu memberikan jawaban dari fakta-fakta yang didengar dalam sebuah percakapan.

3) ELIZA, diprogram oleh Joseph Weizenbaum (1967). Program ini mampu melakukan terapi terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan.

(26)

Makin pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan adanya perkembangan dan perluasan lingkup yang membutuhkan kehadiran kecerdasan buatan. Karakteristik ‘cerdas’ sudah mulai dibutuhkan di berbagai disiplin ilmu dan teknologi. Kecerdasan buatan tidak hanya dominan di bidang ilmu komputer (informatika), namun juga sudah merambah di berbagai disiplin ilmu yang lain. Irisan antara psikologi dan kecerdasan buatan melahirkan sebuah area yang dikenal dengan nama cognition & psycolinguistics. Irisan antara teknik elektro dengan kecerdasan buatan melahirkan berbagai ilmu seperti: pengolahan citra, teori kendali, pengenalan pola dan robotika.

Adanya irisan penggunaan kecerdasan buatan di berbagai disiplin ilmu tersebut menyebabkan cukup rumitya untuk mengklasifikasikan kecerdasan buatan menurut disiplin ilmu yang menggunakannya. Untuk memudahkan hal tersebut, maka pengklasifikasian lingkup kecerdasan buatan didasarkan pada output yang diberikan yaitu aplikasi komersial (meskipun sebenarnya kecerdasan buatan itu sendiri bukan merupakan medan komersial). Lingkup utama dalam kecerdasan buatan adalah:

1) Sistem pakar (expert system). Disini komputer digunakan sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para pakar. Dengan demikian komputer akan memiliki keahlian untuk menyelesaikan permasalahan dengan meniru keahlian yang dimiliki oleh pakar.

2) Pengolahan Bahasa alami (Natural language processing). Dengan pengolahan bahasa alami ini diharapkan user dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan bahasa sehari-hari.

3) Pengenalan ucapan (speech recognition). Melalui pengenalan ucapan diharapkan manusia dapat berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan suara. 4) Robotika & Sistem sensor (Robotics & sensory systems).

(27)

6) Intelligent Computer-aided instruction. Komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar.

7) Game Playing.

Lingkup kecerdasan buatan yang dijelaskan di atas dapat digambarkan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Lingkup kecerdasan buatan

2.2 Pengolahan Bahasa Alami

Pengolahan bahasa alami meupakan bagian dari dalam bidang ilmu komputer, yang pada umumnya dipakai dalam bidang ilmu kecerdasan buatan (artificial inteligence), teori bahasa dan otomata serta dalam bidang ilmu teknok kompilasi, karena teori

(28)

pengolahan bahasa alami dapat digunakan dalam mempelajarai komunikasi antara manusia dan komputer. Pengolahan bahasa alami dalam hal ini bertujuan supaya bagaimana sistem dapat mengetahui bahasa manusia (dalam hal ini berupa bahasa Inggris) agar dapat diolah serta dapat memberikan informasi yang diinginkan.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka dipakailah teorri dalam pengolahan bahasa alami. Dalam seni meenerjemahkan kedalam bahasa sistem, dipakai 3 (tiga) metode yang ada dalam teori pengolahan bahasa alami, yaitu: Analisis leksikal, Analisis sitaksis dan Analisis semantik.

2.2.1 Analisis Leksikal

Analisis leksikal adalah suatu proses pemecahan serangkaian karakter (seperti dokimen plain text atau source code) yang diinputkan dan akan menghasilkan deretan simbol yang dinamakan token. ( Global Komputer,2010).

(29)

2.2.1.1 Lexeme

Lexeme adalah suatu unit dalam analisis morfologi dalam ilmu bahasa yang memiliki

sekumpulan karakter yang memiliki pola yang cocok dan membentuk token. Dalam bahasa Inggris misalnya kata run,runs,ran dan running merupakan bentuk dari lexeme yang sama.

2.2.1.2 Lexicon

Lexicon merupakan daftar kosakata beserta informasi mengenai kategori kata tersebut. Atau bisa juga disebut dengan daftar kamus kosakata.

2.2.1.3 Token

Token adalah unit atau elemen dasar bahasa komputer. ( seperti ‘kata’ dalam bahasa manusia), dimana unit tersebut tidak dapat dibagi lagi. Token merupakan bagian hasil dari pemecahan sumber program yaitu penerjemahan lexeme pada saat melakukan scanner. (Global Komputer,2010).

Atau dapat disimpulkan juga bahwa token merupakan kombinasi dari lexeme dan kategori dari lexeme tersebut.

2.2.2 Analisis Sintaksis

(30)

Dalam tahap ini karakter atau token yang diperoleh pada analisis leksikal disusun dan dikelompokkan dalam suatu hirarki tertentu yang secara keseluruhan mempunyai arti tertentu. Penggunaannya dalam pembangunan aplikasi yaitu berkaitan dalam penentuan subyek,predikat,obyek atau kata keterangan.

Ada 4 (empat) aturan/rule dalam analisis sintaksis untuk menganalisis sebuah kalimat.

Rule 1:If determiner adalah bagian pertama dalam kalimat dan diikuti olen noun

Then noun tersebut dianggap sebagai subyek.

Rule 2:If verb diikuti subyek Then verb menjelaskan apa yang dikerjakan oleh subyek.

Rule 3:If noun diikuti subyek dan verb Then noun tersebut dianggap sebagai obyek. Rule 4:If kalimat mempunyai subyek,verb,obyek Then subyek mengerjakan verb yang berhubungan dengan obyek

2.2.3 Analisis Semantik

Analisis Semantik adalah proses yang berkaitan dengan struktur sintaksis, dengan menentukan peran dari seluruh prase atau kata dari kalimat, untuk mendapatkan arti keseluruhannya. (Global Komputer,2010).

(31)

2.3 Kalimat

Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata yang minimal mempunyai subyek dan predikat yang membentuk uatu pengertian.

2.3.1 Unsur-unsur kalimat

Pada umumnya, suatu kalimat memiliki unsur-unsur utama yaitu: subyek, predikat,

objek, keterangan.

2.3.1.1 Subyek

Subyek adalah unsur yang melakukan sesuatu tindakan atau kerja dalam suatu

kalimat.

2.3.1.2 Predikat

Predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara

(32)

dari satu suku kata karena digabung dengan auxalalry verb dan main verb, misalnya : has taken atau will going.

2.3.1.3 Objek

Objek adalah unsur yang dikenai kerja oleh subyek. Dalam suatu kalimat,objek pada umumnya terletak setelah predikat. Objek ataupun subyek dalam bahasa inggris dapat berupa kata benda, misalnya :animal,table berupa kata ganti, misalnya : she,he,it dan berupa frase misalnya : some wild animals.

2.3.1.4 Keterangan

Keterangan bukan merupakan unsur utama dari suatu kalimat. Keterangan dapat berupa keterangan waktu mislalnya: yesterday,the day after tomorrow, berupa keterangan tempat misalnya: at the park,home dan keterangan cara misalnya: quickyl. Di dalam bahasa Inggris terdapat keterangan yang terletak di tengah kata kerja yang di sebut midsentence adverb misalnya: already,never,sometimes.

(33)

Berdasarkan unsur penyusunnya, kalimat dibagi menjadi dua jenis yaitu Kalimat

tunggal dan Kalimat majemuk. Berikut ini adalah penjelasan dari kedua jenis kalimat tersebut.

2.3.2.1 Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat. Kalimat tunggal dapat diperluas dengan unsur tambahan asalkan perluasan tersebut tidak membentuk pola kalimat yang baru. Misalnya: “Jhon played footbal”l. Kalimat ini dapat diperluas dengan menambahkan keterangan misalnya: “Jhon played footbal at the stadium”. Jadi dapat dilihat bawa kalimat tunggal tersebut diperluas tanpa mementuk pola kalimat yang baru.

2.3.2.2 Kalimat majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih yang digabunggkan dengan tanda penghubung. Kalimat majemuk dibagi menjadi kalimat majemuk setara (compound sentence) dan kalimat majemuk bertingkat (complex sentence).

Kalimat majemuk setara dhubungkan dengan konjungsi seperti ‘but’ dan ‘and’ misalnya: “Mother coocking at the kitchen and father wash the car”.

(34)

2.3.3 Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Berdasarkan peranan subyek dalam kalimat, maka kalimat dibedakan menjadi

kalimat aktif dan kalimat pasif.

2.3.3.1 Kalimat Aktif

Kalimat aktif berupa kalimat di mana subyek merupakan pelaku perbuatan yang dinyatakan oleh predikat. Kalimat aktif terbagi menjadi 2 (dua), yaitu kalimat aktif yang memiliki obyek (kalimat aktif transitif) dan kalimat aktif yang tidak mempunyai obyek (kalimat aktif intransitif).

Contoh: Jhon captured the robber

2.3.3.2 Kalimat Pasif

Kalimat Pasif merupakan kalimat ubahan dari kalimat aktif. Jika dalam suatu kalimat subyek bukan merupakan pelaku, melainkan sebagai sasaran dari perbuatan yang dinyatakan obyek maka kalimat tersebut dapat dikategorikan sebagai kalimat pasif. Jadi kalimat yang tidak memiliki obyek (kalimat aktif intransitif) tidak dapat di ubah kedalam kalimat pasif, jadi harus diubah kedalam kalimat aktif transitif dahulu.

(35)

2.4 Kategori kata

Suatu kalimat merupakan kumpulan dari beberapa kata yang memiliki arti/makna.

Kata dapat dikategorikan kedalam kata benda,kata kerja dan kata sifat.

2.4.1 Kata Benda (Noun)

Kata benda dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: proper noun dan common noun. Proper noun merupakan nama dari suatu entity yang unik dan biasanya diawali dengan huruf kapital. Misalnya: Jhon,Amsterdam dan Lion. Kata benda diluar proper noun merupakan common noun. Misalnya: boy,city dan animal.

Untuk menandakan bentuk jamak/plural maka ditambahkan akhiran –s atau –es pada beberapa kata benda.

Contoh: Animal Animals Store Stores

Akan tetepi penambahan akhiran –s dan –es tersebut tidak berlaku bagi kata benda jamak tak beraturan (irregular plural noun)

Contoh: Mouse Mice Foot Feet

(36)

Kata kerja merupakan suatu kata yang menandakan perbuatan atau kondisi. Kata kerja dapat di bagi menjadi kata kerja beraturan(regular verbs) dan kata kerja tak beraturan (irregular verbs).

Contoh kata kerja beraturan: Kill Kills Killed Work Works Worked Contoh kata kerja tak beraturan: Drink Drunk Drunken Give Gave Given

2.4.3 Kata Sifat (Adjective)

Kata sifat merupakan kata yang mendeskripsikan kata benda atau kata ganti menjadi lebih spesifik atau memberi batasan terhadap kata benda atau kata ganti tersebut. Beberapa contoh dari kata sifat adalah: ‘hard’,’beauty’ dan ‘rich’.

2.4.4 Kata Keterangan (Adverb)

Kata keterangan merupakan kata yang dapat digunakan untuk memberikan informasi lebih kata kerja,kata sifat,konjungsi atau perposisi. Misalnya: ‘run fast’,move quickly’ dan ‘very rich’.

(37)

Kata penentu dapat juga di katakan pembatas kata sifat, seperti: ‘a’,’the’,’some’’,this’,’any’,’another’ yang biasanya diletakkan sebelum kata benda.

2.4.6 Konjungsi (Conjunction)

Konjungsi merupakan kata penghubung, seperti: ‘and’,’but’,’because’ atau ‘or’ yang digunakan untuk:

1. Menghubungkan kata, misalnya: ‘slowly but sure’.

2. Menghubungkan frase, misalnya: ‘the plays of Shakespeare or the music of mozart.

3. Menghubungkan klausa, misalnya: ‘I like her because she is kind’.

2.4.7 Preposisi (Preposition)

Preposisi digunakan untuk menghubungkan kata benda ke kata lainnya dan pada umumnya menerangkan tempat (‘at’,’on’,in’,over,’),arah (‘to’,’across’,’toward’) maksud/tujuan (‘to’,’for’) dan waktu (‘before’,’after’,during’).

2.4.8 Kata Ganti (Pronoun)

(38)

1. Personal Pronouns, contoh: ‘she’,’he’,’it’.

2. Reflexive Pronouns, contoh: ‘herself’,’himself’,itself’. 3. Relative Pronouns, contoh: ‘who’,’whose’,’which’. 4. Demonstrative Pronouns, contoh: ‘this’,’those’,’that’.

2.4.9 Kata Tanya (Question Word)

Kata tanya digunakan untuk menanyakan tempat (‘where’), waktu (‘when’), alasan/tujuan (‘why’), perbuatan (‘what’), dan menanyakan cara (‘how’).

2.4.10 Penentuan Penambahan Akhiran

Penentuan akhiran dalam kata kerja ataupun kata benda yaitu:

2.4.10.1 Akhiran –s Dan –es Pada Kata Kerja Dan Kata Benda

Berikut adalah aturan penambahan akhiran –s dan –es pada kata kerja dan kata benda

1. Umumnya pada setiap kata hanya ditambahkan akhiran –s Contoh : run runs

sing sings

(39)

Contoh : glass glasses

2.4.10.2 Akhiran –ing Pada Kata Kerja Kerja

Berikut adalah aturan penambahan akhiran –ing padakata kerja

1. Kata kerja berakhiran –e

Akhiran –e dihilangkan kemudian ditambah akhiran –ing. Contoh : love loving

Ignore ignoring

2. Kata kerja berakhiran huruf vokal + konsonan

Apabila kata tersebut terdiri dari satu suku kata dan didepan konsonan hanya terdapat satu huruf vokal, maka konsonan terakhir digandakan sebelum ditambah akhiran –ing. (kecuali untuk akhiran –w dan –x)

(40)
(41)

study studying

2.5 Tenses

Tenses digunakan untuk menyatakan hal dari suatu kejadian, dan di pengaruhi oleh kapan persitiwa atau kejadian tersebut terjadi. Berikut ini adalah beberapa tenses yang dikenali aplikasi.

2.5.1 Simple Present Tense

Tenses ini mendeskripsikan suatu kejadian masa sekarang, kejadian telah terjadi di masa lampau dan akan terjadi dimasa depan. Bentuk dari tenses ini:

1.Kalimat berita (Affirmative Sentence)

Jika dalam kalimat tersebut tidak ada maka kata kerja (kalimat nominal) maka bentuknya menjadi:

1.Kalimat berita (Affirmative Sentence)

Subyek + As,Am,Are + Non- Verb + Obyek Contoh: Jhon is a strong child.

(42)

Contoh: Jhon is not a strong child.

2.5.2 Simple Past Tense

Tenses ini mendeskripsikan suatu kejadian masa sekarang, kejadian telah terjadi di masa lampau dan akan terjadi di masa depan. Bentuk dari tenses ini:

1.Kalimat berita (Affirmative Sentence) Subyek + Verb2 + Obyek

Contoh: Jerry played football yesterday. 2.Kalimat menyangkal (Negative Sentence) Subyek + Did + Not + Verb1 + Obyek Contoh: Jerry did not play football yesterday. Dalam kalimat nominal:

1.Kalimat berita (Affirmative Sentence)

Subyek + Was/Were + Non-Verb + Obyek Contoh: I was there last summer.

2.Kalimat menyangkal (Negative Sentence)

Subyek + Was/Were + Not + Non-Verb + Obyek Contoh: I was not there last summer.

(43)

Tenses ini mendeskripsikan suatu kejadian yang akan terjadi di masa yang akan datang. Tenses ini memiliki 2 (dua) bentuk dalam kalimat berita ataupun kalimat menyangkal.

1. Kalimat Berita (Affirmative Sentence) Subyek + Shall/Will + Verb1/ Be + Obyek Contoh: I will arrive tonight.

Subyek + Is,Am,Are + Going to + Verb1 + Obyek Contoh: I am going to play football today.

2. Kalimat Menyangkal (Negative Sentence).

Subyek + Shall/Will + Not + Verb1/Be + Obyek Contoh: I will not arrive tonight

Subyek + Is,Am,Are + Not + Going to + Verb1 + Obyek Contoh: I am not going to play football today.

2.5.4 Present Continous Tense

Tenses ini mendeskripsikan suatu kejadian yang terjadi dimasa lalu dan masih terjadi sampai sekarang, atau kejadian yang akan terjadi dalam waktu dekat.

1. Kalimat Berita (Affirmative Sentence) Subyek + Is,Am,Are + Verb-ing + Obyek Contoh: It is going to rain.

2. kalimat Menyangkal ( Negative Sentence)

(44)

2.5.5 Future Continous Tense

Tenses ini mendeskripsikan suatu kejadian yang sedang terjadi di suatu waktu di masa yang akan datang.

1. Kalimat Berita (Affirmative Sentence)

Subyek + Shall/Will + Be + Verb-ing + Obyek Contoh: I will be swimming at 9 o’clock tommorow

Subyek + Is,Am,Are + Going to + Be + Verb-ing + Obyek Contoh: We are going to be waiting her plane tonight

2. Kalimat Menyangkal ( Negative Sentence)

Subyek + Shall/Will + Not + Be + Verb-ing + Obyek Contoh: I will not be swimming at 9 o’clock tommotrow

Subyek + Is,Am,Are + Not + Going to + Be + Verb-ing + Obyek Contoh: We are not going to be waiting her plane tonight

2.5.6 Present Perfect Tense

Tenses ini mendeskripsikan suatu kejadian yang telah selesai dimasa lampau. 1. Kalimat Berita (Affirmative Sentence)

Subyek + Have/Has + Verb3/Been + Obyek Contoh: I have done my duty.

2. Kalimat Menyangkal (Negative Sentence)

(45)

Contoh: I have not done my duty.

2.5.7 Past Perfect Tense

Tenses ini mendeskripsikan suatu kejadian yang telah selesai terjadi sebelum kejadian lain terjadi dimasa lampau. Contoh: I had not written already

2.5.8 Future Perfect Tense

Tenses ini mendeskripsikan suatu kejadian yang akan selesai dilakukan sebelum terjadinya kejadian lain di masa yang akan datang.

1. Kalimat Berita (Affirmative Sentence)

Subyek + Shall/Will + Have + Verb3/Been + Obyek Contoh: He will have finished college by next June

2. Kalimat Menyangkal (Affirmative Sentence)

Subyek + Shall/Will + Not + Have + Verb3/Been + Obyek Contoh: He will not have finished college by next June

(46)

Tenses ini mendeskripsikan kejadian yang terjadi pada saat ini dan suda berlangsung dari masa lampau.

1. Kalimat Berita (Affirmative Sentence)

Subyek + Have/Has + been + Verb-ing + Obyek Contoh: She has been playing piano for three hours. 2. Kalimat Menyangkal (Negative Sentence)

Subyek + Have/Has + Not + Been + Verb-ing + Obyek Contoh: She hass not been plaing piano for three hours.

2.5.10 Past Perfect Continous Tense

Tenses ini mendeskripsikan suatu kejadian yang sedang berlangsung sebelum suatu kejadian lain dimasa lampau.

1. Kalimat Berita (Affirmative Sentence)

Subyek + Had + Been + Verb-ing + Obyek Contoh: She had been waiting for three hours 2. Kalimat menyangkal (Negative Sentence)

Subyek + Had + Not + been + Verb-ing + Obyek Contoh: She had not been waiting for three hours

2.55.11 Future Perfect Continous Tense

Tenses ini mendeskripsikan suatu kejadian yang sedang berlangsung sebelum kejadian lain didepan.

(47)

Subyek + Shall/Will + Have + Been + Verb-ing + Obyek

Contoh: She will have been working as a cashier for three years by this june 2. Kalimat Menyangkal (Negative Sentence)

Subyek + Shall/Will + Not + Have + Been + Verb-ing + Obyek

(48)

BAB 3

ANALISIS DAN PEMODELAN PERANGKAT LUNAK

3.1 Analisis Permasalahan

Banyaknya sumber informasi yang ditemukan dalam suatu artikel yang berbahasa Inggris, dari berbagai sumber seperti internet, buku, majalah ataupun koran telah menunjukkan bahwa bahasa Inggris sekarang ini telah banyak digunakan di berbagai negara sebagai bahasa internasionanl. Untuk mendapatkan informasi dari suatu artikel orang harus membaca isi dari keseluruhan artikel tersebut, padahal umumnya informasi yang diinginkan hanya sebagian isi dari keseluruhan artikel tersebut.

Proses pencarian informasi dalam suatu artikel dinilai membutuhkan waktu yang relatif lama jika harus membaca keseluruhan informasi tersebut dan adanya kemungkinan terjadi kesilapan membaca akibat kelelahan mata, yang menyebabkan suatu informasi terlewatkan pada saat membaca. Belum lagi jika informasi yang diinginkan ternyata tidak terdapat dalam artikel yang telah dibaca, hal ini tentunya menimbulkan permasalahan yang harus dicari solusinya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

(49)

informasi yang hendak dicari. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem atau aplikasi yang lebih ektif dan efisien digunakan dalam pencarian informasi dari suatu artikel.

3.2 Analisis Kebutuhan

Dalam perancangan sebuah perangkat lunak diperlukan rekayasa kebutuhan yang merupakan sebuah proses untuk menemukan, menganalisis, mendokumentasikan dan memeriksa layanan dan batasan sistem. Analisis kebutuhan akan memberikan model-model yang akan diterjemahkan ke dalam data, arsitektur, antarmuka dan desain prosedural dari sistem yang akan dibangun.

3.2.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem dibuat untuk mengetahui kebutuhan sistem agar dapat menyelesaikan masalah dalam pembangunan sistem sehingga pembuatan sestem tersebut dapat direalisasikan.

Berikut ini merupakan analisis kebutuhan sistem dalam Perancangan Aplikasi Pencarian Informasi Dari Artikel Bahasa Inggris :

1. Bahasa pemrograman yang dipakai adalah bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 .

(50)

3. Aplikasi dibuat dan diimplementasikan dalam sebuah komputer dengan menggunakan sistem operasi Windows Xp Professional.

3.2.2 Analisis Kebutuhan Pengguna

Sasaran pengguna yang ingin dicapai dalam pembuatan aplikasi ini adalah orang yang sudah cukup menguasai bahasa Inggris.

Karena aplikasi hanya mengenali jenis kalimat berita yang minimal terdiri dari subjek dan predikat maka untuk lebih detailnya sasaran pengguna yang dicapai adalah untuk kalangan pengajar sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.

3.3 Deskripsi Sistem

Perancangan aplikasi pencarian informasi dari bahasa Inggris ini, selain dapat digunakan dalam hal pencarian informasi dari suatu artikel yang berbahasa Inggris, aplikasi ini juga dapat digunakan untuk mengetahui jenis atau kategori dari setiap kata di karenakan adanya kamus kata dan kategorinya dan juga dapat dipakai untuk melihat kedudukan kata dalam suatu kalimat. Dalam pengembangannya, fasilitas tersebut dapat digunakan dalam teknik seni menerjemahkan yang lebih baik, agar hasil terjemahan yang diperoleh memiliki makna yang lebih dekat dengan bahasa yang di pakai sebelumnya.

(51)

Artikel

Penggantian kategori kata yang

aplikasi untuk di proses lebih lanjut. Setelah itu, artikel yang telah dimasukkan tadi akan terlihat pada tab menu input article.

Selanjutnya, dilakukan proses penganalisisan suatu artikel melalui menu menu view-analysis sehingga artikel yang masukkan tadi telah diproses dengan 3 (tiga) teori analisis yaitu analisis leksikal, analisis sintaksis dan analisis semantik.

Setelah itu, hasil dari pemrosesan artikel tadi dapat terlihat pada tab menu masing-masing dari tiap analisis. Pada tab analisis leksikal, akan terlihat hasil dari pemecahan kalimat menjadi kata serta dapat dilihat juga kategori dari tiap-tiap kata tersebut. Pada tab analisis sintaktik, akan terlihat hasil dari penggolongan kata atau kumpulan kata yang jika digabung memiliki kedudukan yang sama dalam suatu kalimat. Pada tab analisis semantik, akan terlihat beberapa daftar pertanyaan beserta jawaban yang terdapat di dalam artikel. Pada tab terakhir yaitu tab question, akan terdapat field beriisikan hasil dari analisis semantik yang tersususun dengan combo box untuk mempermudah dalam melihat hasil pencarian. Gambar alur jalanya program pencarian informasi dari artikel bahasa Inggris, dapat dilihat pada gambar 3.1.

(52)

Hasil analisis sintaktik

Hasil analisis semantik

Daftar pertanyaan dan jawaban yang terdapat dalam artikel

Question

Penyusunan jawaban dan pertanyaan

Gambar 3.1 Alur Program Pencarian Informasi Dari Artikel Dalam

Bahasa Inggris

3.4 Pemodelan Fungsional

(53)

direpresentasikan sebagai anak panah yang diberi label) yang dilewatkan ke entitas eksternal. Harus dicatat bahwa model tersebut dapat diaplikasikan ke seluruh sistem atau ke elemen perangkat lunak saja. Kuncinya adalah untuk merepresentasikan informasi yang diumpankan ke dalam dan diproduksi oleh transformasi.

Pemodelan ini sangat diperlukan dalam perancangan suatu aplikasi yang berbasis komputer, karena melalui proses pemodelan ini yaitu model proses dan model data, sistem analisis dan pengguna dapat saling berkomunikasi untuk leebih mengetahui kebutuhan dan funsionalitas sistem tanpa harus merepotkan pengguna dengan istilah-istilah teknologi informasi yang sukar dimengerti . Pemodelan proses merupakan teknik mendokumentasikan bagaimana data diproses oleh sistem atau dapat juga dikatakan bahwa pemodelan proses menunjukan bagaimana data informasi mengalir melalui serangkaian langkah pemrosesan

3.4.1 Diagram alir (flow chart)

(54)

1. Diagram Alir Proses Utama Aplikasi

Berikut ini adalah gambara dari diagram alir proses utama dari aplikasi:

Gambar 3.2 Diagram alir menjalankan aplikasi

Masuk ke aplikasi pencarian informasi

(55)

Penjelasan diagram alir proses menjalankan aplikasi: 1. Jalankan aplikasi pencarian informasi

2. Masuk ke dalam menu yang diinginkan, jika ya pilih menu lalu melakukan sesuai dengan perintah dari menu

3. Jika tidak, dapat langsung keluar dari aplikasi

2. Diagram Alir Proses Analisis Leksikal

Kegunaan analisis leksikal pada pembuatan aplikasi ini adalah untuk membaca artikel masukan kemudian memecahnya menjadi kalimat dan memecah kalimat menjadi kata.

Proses pemecahan ini dilakukan dengan pengecekan tanda titik dalam suatu artikel, dimana jika terdapat tanda titik maka aplikasi mengasumsikan bahwa artikel terdiri lebih dari satu kalimat. Setelah itu, untuk pemecahan kalimat menjadi kata, dengan cara pengecekan spasi yaitu aplikasi akan mendapatkan satu kata dari huruf awal sampa batas spasi dikurangi satu karakter.

(56)
(57)

Gambar 3.3 Diagram alir Analisis Leksikal

Penjelasan diagram alir analisis leksikal:

1. Langkah pertama yaitu membaca artikel, setelah itu dalam artikel dicari apakah terdapat tanda titik.

2. Jika terdapat tanda titik berarti artikel terdiri dari lebih satu kalimat dan masuk ke langkah ketiga, jika tidak maka artikel hanya terdiri dari satu kalimat dan langsung ke langkah keempat.

3. Jika artikel terdiri lebih dari satu kalimat maka, kalimat diambil mulai dari awal sampai tanda titik dikurangi satu karakter. Maka didapat satu kalimat. 4. Setelah ada kalimat, maka dilihat apakah terdapat spasi dalam kalimat tersebut. 5. Jika ada spasi maka kalimat terdiri lebih dari satu kata dan masuk ke langkah

keenam, jika tidak maka kalimat terdiri dari satu kata dan masuk ke langkah ketujuh.

6. Jika kalimat terdiri lebih dari satu kata maka, kata diambil mulai dari awal kalimat sampai spasi dikurangi satu karakter. Maka diperoleh satu kata. 7. Setelah mendapatkan kata, maka dilihat apakah kata tersebut ada dalam

database, jika ada maka katagori kata tersebut didefinisikan sesuai dengan isi database. Jika tidak terdapat dalam database, maka kategori kata tersebut didefinisikan sebagai ”Unknown”.

(58)

3. Diagram Alir Proses Analisis Sintaktik

Setelah mendapatkan kata dan kategorinya, maka akan dicari kedudukan kata atau gabungan kata dalam suatu kalimat.

Berikut ini adalah diagram alir analisis sintaktik:

No

Yes

Mulai

Leksikal = Kalimat dengan kata dan kategorinya

Rule = Aturan Penggolongan phrasa

dalam kalimat

Susun kategori sesuai urutan dalam kalimat

(59)

Yes

No

Gambar 3.4 Diagram alir Analisis Sintaktik

Penjelasan diagram alir analisis sintaktik:

1. Dalam analisis sintaktik, data diperoleh dari analisis leksikal berupa kata dan kategorinya

2. Kategori dari satu kalimat disusun berurutan sesuai dengan urutan dalam kalimat.

3. Susunan kategori tersebut diperiksa mula dari susunan terpanjang, apakah susunan tersebut sesuai dengan rule peembentukan subjek, objek, predikat, keterangan waktu atau keterangan tempat.

4. Jika ‘Ya’ maka seluruh kata dengan kategorinya tersebut digabungkan dan diberi kedudukannya dalam kalimat mengikuti rule yang telah dibentuk.

(60)

5. Jika ‘Tidak’ maka susunan tersebut dikurangi satu kata diambil dari kata yang paling belakang, lalu kembali ke langkah ketiga sampai rule di temuka n

4 Diagram Alir Proses Analisis Semantik

Dalam proses perancangan aplikasi ini, analisis semantik befungsi untuk memberikan kemungkinan pertanyaan dan jawaban dari masing- masing kalimat.

Berikut ini adalah diagram alir analisis semantik:

Mulai

(61)

Gambar 3.5 Diagram alir Analisis Semantik

Penjelasan diagram alir analisis semantik:

1. Dalam diagram analisis semantik, data diperoleh dari analisis sintaktik yaitu berupa kalimat dengan pola nya berupa subjek, predikat,objek atau kata keterangan

(62)

3. Jika “Tidak” maka pola kalimat tidak terdefinisi, dan analisis semantik tidak menyususn pertanyaan dan jawaban.

3.4.2 Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tesimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD menunjukan hubungan antar data pada sistem dan proses pada sistem.

DFD dapat digunakan untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada setiap tingkat abstraksi. Kenyataannya, DFD dapat dipartisi ke dalam tingkat-tingkat yang merepresentasikan aliran informasi yang bertambah dan fungsi ideal. Demikianlah, DFD memberikan suatu mekanisme bagi pemodelan fungsional dan pemodelan aliran informasi.

(63)

Subbab ini akan membahas pemodelan proses dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dengan memakai notasi Gane dan Sarson yang dimulai dari pembangunan diagram konteks kemudian secara bertingkat dilakukan pemecahan (dekomposisi) terhadap diagram konteks menjadi fungsi-fungsi dan tugas-tugas yang lebih kecil. Untuk Data Flow Diagram (DFD) Perancangan Aplikasi Untuk Pencarian Informasi Dari Artikel Dalam Bahasa Inggris dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut:

(64)

Pengembangan dari diagram level 1 dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 3.7 DFD level 1 Analisis Leksikal

Gambar 3.8 DFD level 1 Analisis Sintaktik

Analisis Leksikal

(65)

Gambar 3.9 DFD level 1 Analisis Semantik

3.4.3 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan semua proses model aliran yang terlihat pada tingkat akhir penyaringan. Kandungan dari spesifikasi proses dapat termasuk teks naratif, bahasa desain program/ Programme Design Language (PDL) dari algoritma proses, persamaan matematika, tabel, diagram, atau bagan. Dengan memberikan sebuah spesifikasi proses untuk mengiringi masing-masing gelembung di dalam model aliran, berarti perekayasa perangkat lunak menciptakan sebuah ”spesifikasi mini” yang berfungsi sebagai sebuah langkah pertama di dalam pembuatan spesifikasi persyaratan perangkat lunak dan sebagai kerangka dalam desain komponen program yang akan mengimplementasikan program

Proses yang terjadi pada diagram konteks atau DFD Level 0 di atas dapat dijelaskan dengan menggunakan spesifikasi proses pada tabel 3.1 berikut :

Analisis Semantik

(66)

Tabel 3.1 Spesifikasi Proses DFD Level 0

Spesifikasi proses dari DFD level 1 analisis leksikal dapat di lihat dalam tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2 Spesifikasi Proses DFD Level 1 Analisis Leksikal

No / Nama Proses

Input Keterangan Proses Output

P.0/ Proses

(67)

Spesifikasi proses dari DFD level 1 analisis sintaktik dapat di lihat dalam tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3 Spesifikasi Proses DFD Level 1 Analisis Sintaktik

Spesifikasi proses dari DFD level 1 analisis semantik dapat di lihat dalam tabel 3.4 berikut ini.

Input Keterangan Proses Output

(68)

Tabel 3.4 Spesifikasi Proses DFD Level Analisis Semantik

No / Nama Proses

Input Keterangan Proses Output

(69)

BAB 4

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

4.1. Perancangan

Perancangan memiliki tujuan untuk menentukan kondisi akhir yang diharapkan dari perangkat lunak yang akan dibangun dan merumuskan cara yang harus dilakukan untuk memperoleh hasil akhir sesuai dengan apa yang direncanakan.

4.1.1 Perancangan Basis Data

Untuk dapat melakukan fungsinya, sebuah aplikasi memerlukan data yang diperlukan agar dapat diolah sesuai kebutuhan aplikasi.

Dalam aplikasi pencarian informasi dari artikel bahasa Inggris ini, naman basis data yang dipakai adalah Dictionary.Mdb, dan dari basis data tersebut dapat dilihat dalam tabel-tabel berikut ini :

1. Tabel WordDict

(70)

Tabel 4.1 WordDict

No Nama Filed Tipe Data Lebar Data Keterangan

1 Kata* Text 25 Kata dalam bahasa Inggris

2 Kategori Text 2 Kategori kata

2. Tabel VerbDict

Tabel Verbdict ini merupakan tabel yang berfungsi untuk menyimpan daftar kata kerja dalam bahasa inggris, berupa kata bentuk pertama,kedua dan ketiga. Struktur dari tabel VerbDict dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 VerbDict

Tabel Category ini merupakan tabel yang berfungsi untuk menyimpan singkatan dan arti singkatan dari kategori yang ditampilkan pada tab menu analisis lekssikal. Struktur dari tabel Category ini dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Category

No Nama Filed Tipe Data Lebar Data Keterangan

(71)

4.1.2 Perancangan Arsitektur

Perancangan arsitektur merupakan untuk mengidentifikasi kerangka kerja pembuatan sistem agar tidak lari dari apa yang telah dirumuskan dengan menetapkan kontrol data dan komunikasinya.

Perancangan arsitektur bertujuan untuk membangun struktur program yang dapat merepresentasikan keterkaitan antar modul serta memadukan struktur program, struktur data, dan mendefenisikan antarmuka yang memungkinkan data dapat mengalir pada seluruh program.

Perancangan arsitektur untuk Aplikasi Pencarian Informasi Dari Artikel Bahasa Inggris ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

2 Category Text 20 Arti Singkatan

Buka File

Simpan File

Keluar File Baru

Menu File

(72)

Gambar 4.1Perancangan Arsitektur Aplikasi

4.1.3 Perancangan Antarmuka Pemakai

Antarmuka pemakai (user interface) adalah suatu jembatan antara aplikasi dan pengguna yang berisi tentang program yang dapat dilihat atau didengar oleh manusia, yang berisi tentang perintah - perintah untuk menjalankan sistem. Salah satu cabang ilmu komputer yang membahas tentan perancangan antarmuka adalah Interaksi Manusia dan Komputer. Pembuatan antarmuka harus dirancang agar mudah dipahami dan menarik untuk dipakai. Berikut ini adalah perancangan antarmuka aplikasi.

(73)

Tampilan menu utama merupakan tampilan menu ketika program Aplikasi Pencarian Informasi Dari Artikel Bahasa Inggris ini pertama kali dijalankan. Rancangan tampilan menu utama dapat dilihat pada gambar 4.2

Gambar 4.2 Rancangan Tampilan Menu Utama

4.1.3.2 Menu Analisis Leksikal

Menu analisis leksikal, menampilkan hasil dari proses analisis leksikal terhadap artikel yang telah diload sebelumnya. Rancangan tampilan menu analisis leksikal dapat dilihat pada gambar 4.3.

ISI ARTIKEL

Input Artikel Analisis leksikal Analisis Analsisis Semantik Pertanyaan

(74)

Gambar 4.3 Rancangan Antar Muka Menu Analisis Leksikal

(75)

Menu analisis sintaktik, menampilkan hasil dari proses analisis sintaktik terhadap hasil dari analisis leksikal yang telah diproses sebelumnya. Rancangan tampilan menu analisis sintaktik dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Rancangan Antar Muka Menu Analisis Sintaktik

APLIKASI PENCARIAN INFORMASI

File View About

NO.SENTENCE PHRASE CATEGORY

Analisis Leksikal

Input Artikel Analisis Sintaktik Analsisis Semantik Pertanyaan

(76)

4.1.3.4 Menu Analisis Semantik

Menu analisis semantik, menampilkan hasil dari proses analisis semantik terhadap hasil dari analisis sintaktik yang telah diproses sebelumnya. Menu ini menampilkan daftar pertanyaan dan jawaban yang mungkin terhadap suatu artikel. Rancangan tampilan menu analisis semantik dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Rancangan Antar Muka Menu Analisis Semantik

APLIKASI PENCARIAN INFORMASI

File View About

NO.SENTENCE QUESTION ANSWER Analisis Leksikal

(77)

4.1.3.5 Menu Daftar Pertanyaan

Menu Pertanyaan, menampilkan kolom pertanyaan yang bisa diisikan oleh user dan kolom jawaban atas pertanyaan tersebut. Rancanga tampilan menu daftar pertanyaan dapat dilihat pada gambar 4.6

APLIKASI PENCARIAN INFORMASI

File View About

Analisis Leksikal

Input Artikel Analisis Sintaktik Analsisis Semantik Pertanyaan

QUESTION

(78)

Gambar 4.6 Rancangan Antar Muka Menu Pertanyaan

4.1.3.6 Menu File

Menu File, menampilkan submenu isi dari menu file tersebut, yaitu New File (menghapus isi artikel dalam tab Input Artikel), Open File (membuka direktori penyimpanan file), Save File (menyimpan file yang ada dalam tab Input Artikel) dan Exit (Keluar dari aplikasi). Rancangan tampilan menu File dapat dilihat pada gambar 4.7.

APLIKASI PENCARIAN INFORMASI File View About

Gambar 4.7 Rancangan Antar Muka Menu File

(79)

4.1.3.7 Menu View

Menu View, menampilkan submenu isi dari menu View tersebut, yaitu Analysis (Memproses artikel dengan analisis sintaktik,analisis leksikal dan analisis semantik),verb Dictionary (membuka isi Verb Dictionary), dan menu Word Dictionary (Membuka isi dari Word Dictionary). Rancangan tampilan menu view dapat dilihat pada gambar 4.8.

APLIKASI PENCARIAN INFORMASI File View About

Gambar 4.8 Rancangan Antar Muka Menu View 4.1.3.8 Menu About

Menu About, menampilkan submenu Developer Information, yang berisi tentang perancang sistem. Rancanga tampilan menu about dapat dilihat pada gambar 4.9.

(80)

Gambar 4.9 Rancangan Antar Muka Menu About

4.1.3.9 Menu Verb Dictionary

Menu Verb Dictionary merupakan salah satu submenu dari menu View yang berisi daftar kata kerja bentuk pertama, kedua dan ketiga dalam bahasa Inggris.

Berikut tampilan menu verb dictionary.

Input Verb Dictionary

Verb 1:

Verb 2:

Verb 3:

New

Save

Refresh List

Edit

Delete

(81)

Gambar 4.10 Rancangan Antar Muka Menu Verb Dictionary

4.1.3.10 Menu Word Dictionary

Menu Word Dictionary merupakan salah satu submenu dari menu View yang berisi daftar kata dan kategorinya dalam bahasa Inggris kecuali kata kerja.

Berikut tampilan menu verb dictionary.

Input Word Dictionary

(82)

Gambar 4.11 Rancangan Antar Muka Menu Word Dictionary

4.2 Implementasi Perangkat Lunak

Implementasi dari perangkat lunak merupakan tahap akhir dari proses pengembangan perangkat lunak setelah melalui tahapan perancangan. Agar proses implementasi dari perangkat lunak dapat bekerja secara sempurna, maka terlebih dahulu perangkat lunak tersebut harus diuji untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan yang ada untuk kemudian dievaluasi.

4.2.1 Cara Menjalankan Sistem

Save

Refresh List

Delete

(83)

Aplikasi dibuat dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 yang dapat dijalankan dengan komputer yang sistem operasinya berbasiskan Windows melalui Desktop ataupun Start Menu. Jika ingin menjalankan dari bahasa pemrogramannya maka berikut langkah - langkah yang diperlukan:

1. Pastikan bahasa pemrograman Microsoft Visual basic 6.0 telah terinstall di komputer, jike belum maka harus diinstall terlebih dahulu.

2. Jalankan bahasa pemrograman, lalu dari menu File cari dan buka file API 3. tekan tombol F5 untuk menjalankan program

Cara kedua untuk menjalankan aplikasi yaitu setelah aplikasi dibuat menjadi bebas dalam arti tidak terikat kepada bahasa pemrograman. Menjalankan dengan cara ini tidak akan bisa melihat source code program. Berikut adalah langkah - langkah yang di perlukan:

1. Copy file API.exe dan Dictionary.Mdb kedalam satu folder yang sama 2. Double click API.exe untuk menjalankan program.

4.2.2 Perangkat yang Dibutuhkan

Dalam penerapan Aplikasi Pencarian Informasi Dari Artikel Bahasa Inggris ini tidak lepas dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan perangkat manusia atau pemakai (brainware), untuk itu penulis merancang hardware, software dan brainware yag dibutuhkan sebagai berikut:

(84)

a. Micro Processor Pentium IV

b. Harddisk untuk tempat sistem beroperasi dan sebagai media penyimpanan data.

c. Memory minimal 256 Mega Byte d. Monitor Super VGA

e. Mouse dan Keyboard

2. Perangkat Lunak (Software)

a. Sistem operasi yang digunakan minimal harus Microsoft Windows XP atau Microsoft Windows NT.

b. Aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access 2003.

3. Perangkat Manusia (User)

a. Orang yang mengerti cara mengoperasikan komputer b. Orang yang mengerti tentang bahasa Inggris

c. Orang yang memiliki ketelitian yang cukup tinggi.

4.2.3 Tampilan Program

Adapun tampilan hasil implementasi dari Perancangan Sistem Aplikasi Pencarian Informasi Dari Artikel Bahasa Inggr is ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

(85)

Tampilan menu utama yaitu menu ketika program pertama kali dijalankan. Pada menu ini berisi sub menu yang dapat di pilih oleh pengguna seperti yang terlihat di bawah ini:

Gambar 4.12 Tampilan Menu Utama

4.2.3.2 Tamplilan Menu Open File

(86)

Gambar 4.13 Tampilan Menginputkan Artikel Dengan Diketik

(87)

Gambar 4.14 Tampilan menu Open file

(88)

Gambar 4.15 Tampilan direktori File yang akan dibuka

4.2.3.3 Tampilan Menu Input Artikel

(89)

Gambar 4.16 Tampilan Menu Input Article Setelah Artikel Di load

4.2.3.4 Tampilan Menu Analysis

(90)

Gambar 4.17 Tampilan Menu Analysis

4.2.3.5 Tampilan Menu Analisis Leksikal

(91)

Gambar 4.18 Tampilan Menu Analisis Leksikal

(92)

Gambar 4.19 Tampilan Menu Analisis Leksikal Perubahan Kategori

Dari gambar di atas dapat terlihat, bahwa kategori untuk kata ‘Soekarno’ yang tadinya ‘UN’ atau ‘Unknown’ berubah menjadi ‘NM’ atau ‘Name Male’. Untuk pendefinisian singkatan kategori tersebut, dapat dilihat di sebelah kiri yaitu field Id dan Category.

(93)

Gambar 4.20 Konfirmasi Measukkan Kata Kedalam Database

4.2.3.6 Tampilan Menu Analisis Sintaktik

Hasil pemrosesan artikel untuk analisis sintaktik dapat di lihat pada tab analisis sintaktik seperti berikut ini:

(94)

Tombol UBAH KATA GANTI adalah tombol yang berfungsi untuk mengganti subjek atau objek yang berupa kata ganti dengan mengacu ke subjek atau objek pada kalimat sebelumnya, dan dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 4.22 Tampilan Menu Analisis Sintaktik Perubahan Kata Ganti Subjek Dan Objek

(95)

4.2.3.7 Tampilan Menu Analisis Semantik

Hasil pemrosesan artikel untuk analisis semantik dapat dilihat pada tab analisis semantik seperti berikut ini:

(96)

4.2.3.8 Tampilan Menu Question

Menu Question digunakan untuk melihat daftar pertanyaan dan jawaban dari analisis semantik seraca terurut kebawah, agar mempermudah pencarian yang dinginkan. Berikut adalah tampilan gambar menu Question.

(97)

4.2.3.9 Tampilan Menu Verb Dictionary

Untuk melihat menu verb dictionary, dapat di lakukan melalui menu View – Verb Dictionary seperti berikut ini.

Gambar 4.25 Tampilan Awal Menu Verb Dictionary

(98)

Gambar 4.26 Tampilan Menu Verb Dictionary

4.2.3.10 Tampilan Menu Word Dictionary

(99)

Gambar 4.27 Tampilan Awal Menu Word Dictionary

(100)
(101)

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan pembahasan pada setiap bab dan sub bab dalam Tugas Akhir ini, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu:

1. Aplikasi pencarian informasi ini dibuat dengan mendefinisikan pembentukan unsur kalimat sesuai teori dalam bahasa Inggris

2. Aplikasi membutuhkan waktu yang berbeda dalam setiap penganalisisan suatu artikel yaitu tergantung dari banyaknya kalimat pada artikel.

3. Aplikasi dapat menerima kata-kata baru yang dapat dijadikan basis pengetahuan aplikasi yang kelak dapat digunakan dalam pemrosesan artikel berikutnya sehingga menambah pengetahuan aplikasi.

(102)

5.2 Saran

Berikut adalah saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut terhadap Perancangan Aplikasi Pencarian Informasi Dari Artikel Dalam Bahasa Inggris:

1. Penambahan pola kalimat yang dikenali agar semakin banyak kalimat yang dapat diolah oleh aplikasi.

2. Penambahan suatu fungsi agar user dapat memasukkan pola pembentukan subjek, predikat, objek dan keterangan yang baru agar penambahan pola tersebut tidak lagi dari proses coding.

3. Penambahan fungsi untuk memasukkan pola kalimat yang baru untuk penambahan pengetatahuan aplikasi dalam pengenalan pola kalimat.

(103)

DAFTAR PUSTAKA

Aik, Kam,C. dan Kam, Kai,H. 1992. Longman Dictionary of Grammar and Usage. Singapore:Longman.

Arbie.2004. Manajemen Database dengan Mysql.Yogyakarta:ANDI.

Desiani, Anita. dan Arhami, Muhammad. 2006. Konsep Kecerdasan Buatan. Yogyakarta: Andi Offset.

Global Komputer. 2010. Analisis Semantik. http://www.globalkomputer.com/Bahsan/ Teknik-Kompilasi/Topik/Analisis-Semantik.html. Diakses Tanggal 15 Mei 2010.

Ir.Pamungkas.2000. Tips dan Trik Microsoft Visual Basic 6.0. Jakarta: PT.Elex Media

Gambar

Gambar 3.2  Diagram alir menjalankan aplikasi
Gambar 3.4  Diagram alir Analisis Sintaktik
Gambar 3.5  Diagram alir Analisis Semantik
Tabel 3.3 Spesifikasi Proses DFD Level 1 Analisis Sintaktik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan survey pendahuluan yang telah dilakukan guna mendapatkan data sekunder mengenai kondisi eksisting bus berupa biaya, waktu tunggu dan waktu tempuh

Sebagai calon guru Sekolah Dasar (SD) di masa yang akan datang, kebutuhan mahasiswa PGSD akan penguasaan bahasa Inggris baik spoken maupun written dan kecakapan mengajar

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan anak-anak dalam menilai sebuah program televisi masuk dalam apresiasi yang tinggi dan penilaian kualitas tinggi sebagai program

menggunakan aplikasi reference manager seperti Mendeley, Zotero, EndNote, atau yang lain dan ditulis sesuai format penulisan jurnal Penelitian Gizi dan Makanan..

Pada penelitian kami, ditemukan kasus TAB dengan tipe transposisi parsial, yaitu double oulet right ventricle disertai DSV, dan stenosis pulmonal yang telah berusia 13 tahun..

Perusahaan berhak mempekerjakan karyawan untuk masa jangka waktu tertentu, dan syarat-syarat kerja dan ketentuan lainnya yang dinyatakan secara khusus dalam perjanjian kerja

menggunakan styrofoam yang mengapung di atas larutan hara dengan terdapat lubang pada styrofoam sebagai tempat peletakan tanaman. Sistem

Dalam memulai suatu perjalanan mengejar goal, individu dengan harapan kuat menganggap hal-hal yang menunggu di depan merupakan sebuah tantangan, dan hal ini mereka