• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penatalaksanaan Lipoma Pada Dasar Mulut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penatalaksanaan Lipoma Pada Dasar Mulut"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Fakultas Kedokteran Gigi

Bagian Bedah Mulut dan Maksilofasial

Tahun 2012

Afriza Kumala Sari

Penatalaksanaan Lipoma Pada Dasar Mulut

ix + 28 halaman

Lipoma adalah neoplasma jinak dari sel-sel lemak dan kebanyakan berasal

dari lapisan lemak bukal yang konsistensinya lunak, sering mempunyai kapsul,

kadang-kadang dapat tumbuh infiltratif. Ada beberapa kemungkinan etiologi dari

lipoma menurut MS tan dan B Singh yaitu lipoblastic embryonic cell nest in origin,

metafase sel otot, degenerasi lemak, hereditar, hormonal, trauma, infeksi, iritasi

kronis.

Perawatan lipoma pada dasar mulut adalah pembedahan dengan eksisi.

Pembedahan yang dilakukan harus mempertimbangkan lokasi tumor dan hasil

kosmetik yang diinginkan. Eksisi dilakukan meliputi jaringan sehat di sekitar lesi

untuk mencegah rekurensi.

(3)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan

di hadapan tim penguji skripsi

Medan, 16 Januari 2012

Pembimbing : Tanda Tangan

1. Shaukat Osmani Hasbi, drg., Sp.BM ………..

(4)

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji

Pada tanggal 16 Januari 2012

TIM PENGUJI

KETUA : Abdullah, drg

ANGGOTA : 1. Shaukat Osmani Hasbi, drg., Sp.BM

2. Olivia Avriyanti Hanafiah, drg., Sp.BM

(5)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, sehingga skripsi ini dapat

selesai disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

Kedokteran Gigi.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala

kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada yang terhormat.

1. Eddy Anwar Ketaren, drg., Sp.BM, selaku kepala bagian Bedah Mulut dan

Maksilofasial pemberi motivasi dalam setiap kata-kata yang terucap.

2. Shaukat Osmani Hasbi, drg., Sp.BM, selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah memberikan bimbingan, petunjuk dan pengarahan skripsi ini.

3. Eddy Dahar, drg., M.Kes, selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan pengarahan kepada penulis sejak awal semester kuliah di FKG

USU.

4. Seluruh staf pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi USU khususnya di

Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial yang telah memberikan ilmu dan

bimbingan di bidang kedokteran gigi, semoga Allah SWT memberikan

pahala yang tidak terputus.

5. Rasa hormat dan terimakasih yang tiada terhingga kepada kedua orangtua

penulis, H. Amri dan Hj. Nuribah Hasibuan, SPd atas semua dukungan yang

(6)

bangga setiap melihatnya, inspirasi terbaik dalam hidup penulis dan semua

pengorbanan yang telah dilakukan dan hanya Allah SWT saja yang dapat

membalasnya.

6. Abang dan kakak penulis, Bambang Afdillah, SE; Cefri Hamdani, ST; Niki

Ema Rianti, AmKeb; Darmawan Yusuf, Khairuddin, Amd serta adik-adik

penulis Rizki Mahdayani dan Fuza Khoiriah yang selalu memberikan

dukungan kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.

7. Para sahabat-sahabat penulis Tika, Hilda, Nesia, Ummi, Tasya, Putri, Yunda,

Maryam, Bunga, Frida dan teman-teman lainnya angkatan 2007 yang ikut

membantu penulis.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga hasil karya atau skripsi ini dapat

memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu dan

masyarakat.

Medan, Januari 2012

Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

BAB 2 LIPOMA PADA DASAR MULUT ……… ... 3

2.1. Definisi ... 3

2.2. Etiologi ... 4

2.3. Patofisiologi ... 6

BAB 3 GAMBARAN KLINIS DAN DIAGNOSA ……… . 8

3.1. Gambaran Klinis ... 8

3.1.1. Gambaran Histologis ... 10

3.2. Diagnosa ... 11

BAB 4 PENATALAKSANAAN LIPOMA PADA DASAR MULUT ... 15

4.1. Persiapan Pra Bedah ... 15

4.1.1. Sterilisasi ... 15

4.1.1.1. Operator atau tim ... 16

4.1.1.2. Alat-alat yang diperlukan ... 16

4.1.1.3. Pasien yang dioperasi ... 17

(8)

4.2. Teknik Bedah ... 17

4.3. Perawatan Pasca Bedah ... 21

4.4. Komplikasi ... 22

BAB 5 KESIMPULAN ……… ... 24

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Kemungkinan etiologi dari lipoma ... 5

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Lipoma pada dasar mulut terlihat lunak dan berwarna

kekuning-kuningan ... 8

2 Lipoma di sisi kanan dasar mulut... 9

3 Vakuola lemak netral yang dikelilingi sitoplasmik tipis dan inti gepeng dengan sekumpulan kromatin ... 11

4 Integritas epitel yang mendasari adanya pembuluh darah dan serat kolagen ... 11

5 Pemeriksaan ekstra oral terlihat wajah pasien asimetris ... 12

6 Insisi pada dasar lidah ... 19

7 Insisi pada dasar lidah ... 19

8 Pengambilan lesi secara utuh ... 20

9 Pengambilan lesi secara utuh ... 20

(11)

Fakultas Kedokteran Gigi

Bagian Bedah Mulut dan Maksilofasial

Tahun 2012

Afriza Kumala Sari

Penatalaksanaan Lipoma Pada Dasar Mulut

ix + 28 halaman

Lipoma adalah neoplasma jinak dari sel-sel lemak dan kebanyakan berasal

dari lapisan lemak bukal yang konsistensinya lunak, sering mempunyai kapsul,

kadang-kadang dapat tumbuh infiltratif. Ada beberapa kemungkinan etiologi dari

lipoma menurut MS tan dan B Singh yaitu lipoblastic embryonic cell nest in origin,

metafase sel otot, degenerasi lemak, hereditar, hormonal, trauma, infeksi, iritasi

kronis.

Perawatan lipoma pada dasar mulut adalah pembedahan dengan eksisi.

Pembedahan yang dilakukan harus mempertimbangkan lokasi tumor dan hasil

kosmetik yang diinginkan. Eksisi dilakukan meliputi jaringan sehat di sekitar lesi

untuk mencegah rekurensi.

(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

Lipoma pada dasar mulut merupakan neoplasma jaringan lunak jinak yang

paling sering terjadi pada orang dewasa, yaitu pada sekitar 1% populasi.1 Dimana terdiri dari sel-sel lemak matang dapat tunggal atau pun multipel dan ditemukan

kira-kira 0,5%-5% dari semua neoplasma jinak di dalam rongga mulut.2 Perkembangan lipoma ini untuk menjadi ganas jarang terjadi.1 Lipoma pada dasar mulut ini tidak menimbulkan keluhan adanya rasa sakit dapat dijumpai pada setiap orang baik

laki-laki maupun wanita, Meskipun lipoma ini terjadi di daerah lain pada tubuh, wanita

dua kali lebih sering terjadi dibandingkan laki-laki namun lipoma pada dasar mulut

tidak ada perbedaan antara wanita dan laki-laki.2,3

Penyebab dari lipoma pada dasar mulut ini belum dapat di ungkapkan dengan

pasti, diduga sebagai faktor predisposisi adalah trauma dan herediter.4 Insidennya belum diketahui dengan jelas, tetapi laporan kasus yang diteliti menunjukkan bahwa

insidennya cukup rendah.

Tindakan bedah pada lipoma dasar mulut harus lebih berhati-hati karena

sebagian lesi ini mungkin berdekatan dengan struktur vital seperti saluran kelenjar

ludah dan nervus lingual.5 Selain itu pada penderita harus diberikan perawatan pasca bedah untuk mengurangi rasa sakit.

Walaupun lipoma pada dasar mulut ini sangat jarang dijumpai di rongga

(13)

lipoma pada dasar mulut. Di dalam praktek sehari-hari dokter gigi penting juga untuk

membantu memberi penerangan kepada pasien agar segera memeriksakan diri bila

dijumpai setiap penonjolan ataupun kelainan-kelainan di rongga mulutnya, sebab

dengan diagnosa dini serta tindakan pengobatan yang dilakukan sedini mungkin dapat

menurunkan angka mortaliti.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka tulisan ini bertujuan untuk

mengemukakan beberapa aspek mengenai lipoma pada dasar mulut, ditinjau dari segi

klinis dan histopatologisnya sehingga dapat membantu diagnosa dan perawatan yang

(14)

BAB 2

LIPOMA PADA DASAR MULUT

2.1. Definisi

Banyak definisi mengenai lipoma pada dasar mulut yang ditulis oleh para ahli,

tetapi dalam tulisan ini penulis hanya mengemukakan beberapa dari pengertian

lipoma. Sterling V. Mead (1954), lipoma adalah neoplasma jinak yang tunggal atau

mutiple, yang terbentuk dari jaringan lemak. Biasanya terdiri dari massa lobus yang

kekuningan.6

Shafer Wiliam (1963), lipoma adalah neoplasma rongga mulut yang relatif

jarang, meskipun itu terjadi dengan frekuensi yang dipertimbangkan di daerah lain,

terutama di jaringan subkutan leher. Metabolisme sel lipoma berbeda dengan sel

normal pada orang gemuk walaupun secara histologi sama.7 Gustav O. Kruger (1968), lipoma adalah neoplasma jinak yang terdiri dari jaringan lemak yang berkembang di

setiap tempat di rongga mulut. Pada neoplasma ini bibir dan pipi adalah lokasi yang

paling sering terjadi.8

R. A. Cawson (1987), lipoma adalah neoplasma jinak dari sel-sel lemak dan

kebanyakan berasal dari lapisan lemak bukal. Massa mengandung sel-sel lemak yang

terbungkus dan dilapisi oleh mukosa.9 Peter Klaue (1989), mengatakan lipoma neoplasma jinak yang konsistensinya lunak, sering mempunyai kapsul,

kadang-kadang dapat tumbuh infiltratif. Letaknya subkutan, jarang intramuskuler, lokasinya

(15)

lambat, jinak, berkapsul oleh neoplasma jaringan lemak yang langka terjadi di rongga

mulut. Lipoma berbeda dengan lemak dari tubuh manusia yang gemuk dimana lemak

ini tidak tersedia untuk metabolisme tubuh.4 Nigel Rawlinson (2000), lipoma adalah neoplasma jinak yang mengandung sel-sel lemak yang dipisahkan oleh fibrous yang

longgar. Lipoma ini mempunyai ukuran yang bervariasi dari millimeter hingga

sentimeter.11

Fregnani dan Pires Falzoni (2003), lipoma adalah neoplasma jinak yang

terdiri dari mesenkim jaringan lemak dewasa yang dikelilingi oleh kapsul fibrosa

yang tipis. Hal ini dilaporkan sebagai neoplasma yang umum pada jaringan lunak,

dimana sekitar 20% terjadi di kepala dan leher, hanya 0,5% sampai 5% dari semua

neoplasma mulut yang ada.12 Adeyi A Adoga (2008) dan Amit Gothwal (2010), lipoma adalah suatu neoplasma jinak yang terdiri dari mesenkim jaringan lemak

matang, biasanya dikelilingi oleh kapsul yang tipis dan merupakan neoplasma yang

paling umum pada jaringan lunak dan sekitar 20% kasusnya terjadi di daerah kepala

dan leher, tetapi hanya 1 % - 4 % kasusnya terjadi pada rongga mulut. 2

2.2. Etiologi

Sebelum melakukan perawatan terhadap suatu penyakit, maka masalah yang

penting adalah mengetahui penyebabnya terlebih dahulu. Suatu perawatan tidak akan

dapat berhasil sempurna jika tidak diketahui penyebab penyakit tersebut, oleh karena

itu tujuan pengobatan penyakit bukan saja menghilangkan gejala-gejala, baik yang

dirasakan penderita dan yang terlihat secara klinis, tetapi yang utama adalah

(16)

diperhatikan, maka dapat mempersulit dalam kesempurnaan proses penyembuhan

penyakit, sehingga usaha perawatan tidak akan berhasil secara tuntas. Etiologi dari

suatu neoplasma sampai sekarang belum dapat diketahui dengan pasti, demikian juga

dengan lipoma pada dasar mulut ini.

Ada beberapa kemungkinan etiologi dari lipoma menurut MS tan dan B Singh

(2004) yang dapat dilihat dari tabel berikut:5

Tabel 1. Kemungkinan Etiologi dari Lipoma

No Etiologi

1.

Lipoblastic embryonic cell nest in origin

2. Metafase sel otot 3. Degenerasi lemak 4. Hereditar

5. Hormonal 6. Trauma 7. Infeksi 8. Iritasi kronis

Meskipun trauma dianggap menjadi faktor etiologi terjadinya lipoma di

bagian tubuh yang lain namun lipoma pada dasar mulut jarang diketahui

etiologinya.4,13,14,28 Lipoma pada dasar mulut mewakili sekitar 5% dari semua neoplasma rongga mulut yang dianggap sebagai lesi langka yang dapat ditemukan di

rongga mulut, yang banyak dibahas etiologinya antara lain faktor hereditar, gangguan

endokrin atau bahkan trauma lokal dan infeksi sebagai kemungkinan etiologinya.12 Diperkirakan bahwa trauma dapat memicu proliferasi jaringan lemak dan

(17)

dari sel-sel lemak yang disebabkan oleh suatu trauma atau karena mekanisme dari

metabolisme yang cepat dan diperkuat oleh faktor hereditar.3

Sulit untuk mengetahui akan adanya ukuran lipoma yang bisa tumbuh begitu

cepat. Hal ini dikarenakan pasien meminta perawatan kepada dokter gigi ketika lesi

sekunder sudah terinfeksi, mungkin dikarenakan setelah adanya trauma akibat gigi

tiruan yang tidak stabil.

Hal ini juga sulit diketahui pasien ketika ukuran suatu lesi membesar sebelum

fase akut terinfeksi. Oleh karena itu dijelaskan bahwa awalnya mungkin lesi terjadi di

bawah otot mylohyoid dan kemudian terjadi di dasar mulut. Ini menjelaskan akan

adanya kerentanan terhadap trauma dan infeksi sekunder.4 Iritasi dan trauma ringan yang terus menerus inilah salah satu penyebab terjadinya lipoma pada dasar mulut.

2.3. Patofisiologi

Lipoma adalah neoplasma jaringan lunak jinak yang paling sering terjadi pada

orang dewasa, yaitu sekitar 1% populasi. Lipoma paling sering ditemukan antara

usia 40-60 tahun.1 Neoplasma ini jinak tumbuh lambat yang terdiri dari sel-sel lemak matang. Dimana tampak metabolik sel-sel lipoma berbeda dari sel normal meskipun

sel-sel tersebut secara histologis serupa.

Jaringan lemak berasal dari jaringan ikat yang berfungsi sebagai depot lemak.

Jaringan lemak ini adalah jaringan yang spesial terdiri dari sel spesifik yang

mempunyai vaskularisasi tinggi, berlobus dan berfungsi sebagai depot lemak untuk

(18)

dalam sitoplasma. Sel ini akan membesar seperti mulberry sehingga akhirnya derajat

deposisi lemak menggeser inti ke arah perifer.2,6

Jaringan lemak berasal dari sel-sel mesenkim yang tidak berdifferensiasi yang

dapat ditemukan di dalam tubuh. Beberapa sel-sel ini menjadi jaringan sel lemak

yang matang membentuk lemak dewasa.6,15

Terjadinya suatu lipoma dapat juga disebabkan oleh karena adanya gangguan

metabolisme lemak. Pada lipoma terjadi proliferasi baik histologi dan kimiawi,

termasuk komposisi asam lemak dari jaringan lemak normal. Metabolisme lemak

pada lipoma berbeda dengan metabolisme lemak normal, walaupun secara histologi

gambaran sel lemaknya sama.2,6

Pada lipoma dijumpai aktivitas lipoprotein lipase menurun. Lipoprotein lipase

penting untuk transformasi lemak di dalam darah. Oleh karena itu asam lemak pada

lipoma lebih banyak dibandingkan dengan lemak normal. Hal ini dapat terjadi bila

seseorang melakukan diet, maka secara normal depot lemak menjadi berkurang,

tetapi lemak pada lipoma tidak akan berkurang bahkan bertambah besar. Ini

menunjukkan bahwa lemak pada lipoma bukan merupakan lemak yang dibutuhkan

oleh tubuh.2,6,10,15,16

Apabila lipoma membesar akan tampak sebagai suatu penonjolan yang dapat

menekan jaringan di sekitarnya. Pada dasar mulut, pembesaran lipoma dapat

mengganggu fungsi pengunyahan dan fungsi bicara, sedangkan pertumbuhannya

menekan gigi geligi maka dapat menyebabkan tanggalnya gigi di sekitar lipoma

(19)

3.1

re review and s

d surgical clin

(20)

mukosa tu

Lipoma di sisi

the mouth – a J of oral healt

(21)

kali lebih sering terjadi dibandingkan pria namun lipoma pada dasar mulut tidak ada

perbedaan antara wanita dan pria.2

3.1.1. Gambaran Histologi

Pada gambaran histologinya, sulit untuk membedakan antara jaringan lemak

normal dengan lipoma. Oleh karena itu, seorang dokter harus mengirimkan spesimen

bedah kepada ahli patologi untuk menganalisis mikroskopisnya dimana harus

memberikan informasi klinis dan informasi bedah yang akurat untuk membuat

diagnosa yang akurat.

Gambaran histologi yang terlihat pada lipoma ini sangat konsisten. Lipoma

pada dasar mulut ini ditandai dengan adanya lobus-lobus dari sel-sel univakuola

dengan penutup sitoplasmik tipis yang mengelilingi suatu vakuola lemak netral dan

inti gepeng dengan sekumpulan kromatin.3,15,19

Lipoma yang terdiri dari massa yang dibatasi sel lemak yang matang yang

dapat menunjukkan berbagai jumlah untaian kolagen yang mengalir melalui lesi dan

mendukung pembuluh darah kecil. Saat ini jaringan ikat fibrosa membentuk bagian

yang lebih besar dari neoplasma, fibrolipoma istilah yang sering digunakan untuk

menunjuk lesi yang ada. Epitel atasnya masih utuh dan pembuluh darah superfisial

(22)

Gambar 3. Vakuola lemak netral yang dikelilingi sitoplasmik tipis dan inti gepeng dengan sekumpulan kromatin. (Adoga AA, Nimkur TL. Buccal soft tissue lipoma in an adult nigerian : a case report and literature review J ofmedical case report 2008: 2: 1-4)

Gambar 4. Integritas epitel yang mendasari adanya pembuluh darah dan bundel serat kolagen. (Regezi, JA. Oral pathalogy. 5th ed. Philaldelphia: Saunders Elsevier.

2008: 176-7)

3.2. Dignosa

Diagnosa lipoma pada dasar mulut memerlukan pemeriksaan yang biasa

dilakukan seperti pemeriksaan ronsenologis dan histologis yang penting untuk

(23)

diagnosa m

(24)

Secara klinis, lipoma menunjukkan massa yang lembut dapat ditekan dengan

konsistensi yang baik secara klinis dan radiologi menggunakan ultrasonografi dan

komputerisasi scan tomografi dan lebih baru-baru ini menggunakan Magnetik

Resonance Imaging (MRI). MRI telah digunakan sebagai diagnosa tambahan dalam

menentukan penyakit ini, tetapi tanpa melupakan bahwa pemeriksaan klinis dan

mikroskopis merupakan pemeriksaan yang sangat penting untuk diagnosa lanjutan.12 Ketika diraba, lesi infiltratif terasa seperti cairan, kadang-kadang dengan

pseudoflutuation dan dapat menyebabkan diagnosa yang salah dari kista. Oleh karena

itu, ketika lesi terjadi pada dasar mulut maka perbedaan cermat antara lipoma dan

ranula harus dibuat.12

Pada umumnya lipoma pada dasar mulut ini dapat bergerak, tidak nyeri, nodul

submukosa dengan warna kekuningan dengan diameter rata-rata diatas 20 mm.

Terutama pada kasus yang berdiameter diatas 60 mm sulit dalam mendiagnosa

klinis untuk memasukkan diagnosa banding dari cedera lain yang terkait dengan

kelenjar ludah yang besar seperti dan karsinoma mukoepidermoid.6,12,18,27

Dalam beberapa kasus, lipoma ini dapat hadir sebagai nodul berfluktuasi.

Karena beragam jenis yang terlihat pada mulut, beberapa lesi lain harus

dipertimbangkan dalam diagnosis banding, termasuk kista limpoepitel, dermoid,

(25)

Tabel 2. Lesi-Lesi yang Sering Terdapat Pada Dasar Mulut5

Inflamasi/Trauma Mucus retention phenomena (Ranula)

Kista dermoid

Perkembangan Kista epidermoid

Kista limpoepitel

Lipoma

Neoplasma Tumor kelenjar ludah

Tumor mesenkim jinak

Secara mikroskopis, sangat sulit untuk membedakan lipoma, sel-sel lemak

normal, meskipun metabolisme yang berbeda, mungkin karena aktivitas lipase dari

neoplastik sel.12,27 Sebagian besar lipoma adalah konsistensi lunak pada palpasi, kekuningan dan biasanya terletak di mukosa yang ditambahkan dengan ukuran lesi,

yang biasanya tidak melebihi 20 mm pada diameter terbesar, merupakan kunci untuk

diagnosa klinis.12

Hubungan ukuran lesi dengan adanya atau tidak adanya gejala yang sudah

dianalisa memperlihatkan bahwa kebanyakan kasus yang diteliti adalah asimtomatik.

Ketika mengevaluasi hubungan dari ukuran lesi dan ada atau tidak adanya gejala,

seseorang dapat mengamati bahwa lesi simtomatik biasanya memiliki ukuran yang

kecil sampai dengan 20 mm. Dalam beberapa penelitian, rata-rata ukuran dari lesi

(26)

permukaan massanya halus tampak sebagai lesi tunggal atau berlobus. Diagnostik

lipoma pada dasar mulut memerlukan pemeriksaan yang biasa dilakukan seperti

pemeriksaan ronsenologis dan histologis yang penting untuk mengetahui penyebaran

dan hubungan dengan jaringan sekitarnya. Secara klinis, lipoma menunjukkan massa

yang lembut, dapat ditekan dengan konsistensi yang baik secara klinis dan radiologis

menggunakan ultrasonografi dan komputerisasi scan tomografi dan lebih baru-baru

ini, menggunakan Magnetik Resonance Imaging (MRI).

Perawatan lipoma pada dasar mulut adalah pembedahan dengan eksisi.

Pembedahan yang dilakukan harus mempertimbangkan lokasi tumor dan hasil

kosmetik yang diinginkan. Eksisi dilakukan meliputi jaringan sehat di sekitar lesi

untuk mencegah rekurensi.

Setelah tindakan bedah selesai, para penderita harus diberikan perawatan yaitu

suatu perawatan pasca bedah untuk mengurangi rasa sakit, mencegah komplikasi

pasca bedah. Komplikasi pembedahan lipoma pada dasar mulut antara lain

perdarahan, infeksi, ekimosis atau hematoma, parastesi ataupun anestesi yaitu

(27)

DAFTAR PUSTAKA

1. Greenberg, Michael. Teks-atlas kedokteran kedaruratan. Alih Bahasa. Hartanto,

Huriawati. Jakarta: Erlangga, 2007: 444-5

2. Gotwal, Amit. Lipoma of the floor of the mouth-a case report. J of oral health

research 2010: 1: 62-5

3. Adoga AA, Nimkur TL. Buccal soft tissue lipoma in an adult nigerian:a case

report and literature review. J of medical case report 2008: 2: 1-4

4. Ghandour, K. Lipoma of the floor of the mouth. Oral surg oral med oral pathol

1992: 73: 59-60

5. Tan MS, Singh B. Difficulties in diagnosing lesions in the floor of the mouth.

Annals academy of medicine 2004: 33: 72-6

6. Mead, SV. Oral surgery. 4th ed. United States Of Amerika: Mosby Company. 1954: 1088 - 255

7. Shafer WG, Hine MK. A textbook of oral pathology. Philaldelphia :W.B.

Saunders. Co. 1963: 152 - 3

8. Kruger, GO. Textbook of oral surgery. 3th. Saint Louis: The CV. Mosby Company. 1968: 524-31

9. Cawson, RA. Atlas bantu kedokteran gigi patologi. Alih Bahasa. Sherley. Jakarta:

Hipokrates. 1994: 201

10.Klause, Peter. Ikhtisar bedah minor. Ed. Ke 2. Alih Bahasa. Lukito, Edward.

(28)

11.Rawlinson Nigel, Alderson Derek. Surgery diagnosis and management. 4th ed. Birmingham: Willey-Blackwell.2000: 542 - 3

12.Mauricio M, Fogaca IL. Lipoma full in the mouth floor literature review and

surgical clinical case report. Literature review and surgical clinical case report

2007: 603-17

13.Pindborg, JJ. Kanker dan prakanker. Alih Bahasa. Yuwono Lilian. Jakarta: EGC.

1991: 67 - 87

14.Laskaris, George. Pocket atlas of oral disease. New York: Thiema Stuttgart.

2006: 256

15.Karsner,HT. Human pathologi. 8th ed. United States:Droit Et Avant.2003:339-47 16.Burkitt HG, Quick CRG. Essential surgery. 4th. Philaldelphia: Saunders Elsevier.

2007: 678-81

17.Neville BW, Damm DD, Allen CM, Bouquot JE. Oral & maxillofacialpathology.

2nd ed. London: Saunders.1999: 452 - 4

18.Regezi, JA. Oral pathalogy. 5th ed. Philaldelphia: Saunders Elsevier. 2008: 176-7 19.Coimbra F, Lopes JM. Spindle cell lipoma of the floor of the mouth-a case

report. Oral medicine and pathology 2006: 401-3

20.Thoma, KH. Oral surgery. 5th. London: CV. Mosby Company. 1969: 728-31 21.Chidzonga MM, Mahomva L, Marimo C. Gigantic tongue lipoma. Medicine oral

S.L. 2006: 11:437-9

22.Venkateswarlu M, Geetha P, Srikanth. A rare case of intraoral lipoma in a six

(29)

23.Nayak, Sushruth. Lipoma of the oral mucosa: a case report. Archives of

Orofacial Sciences.2011:6: 37-9

24.Hoseini TA,  Razavi SM . Lipoma in oral mucosa:Two case reports. Dent Res J:

2010;7(1): 41-3

25.Loeb, Cecil. Textbook of medicine. Vol II. Philaldelphia: W.B. Saunders. Co.

1963: 1336 - 8

26.Wibowo, soetamto. Pedoman teknik operasi. Surabaya: Airlangga university

press. 2001: 2-19

27.Medina CR, Schneider S. Giant submental lipoma:case report and review of the

literature.Can J Plast Surg:2007;15(4):219-22

28.Lima AD, Franco EV. Osteolipoma of the buccal mucosa. Journal section: oral

medicine abd pathology. 2010: 347-9

29.Susanna Annibali, Maria PC. Lipoma in the soft tissues of the floor of the mouth:

a case report. The open otorhinolaryngology journal, 2009:3:11-13

30.Salam, Gohar. Lipoma excision. American family physician. 2002: 901-4

31.Annynomous. Lipoma. http://www.lipoma.com/cme_diseases.asp.htm. > (26 Juni

2011)

32.Oswari, E. Bedah dan perawatannya. Jakarta: Gaya baru. 2000: 6-11

33.Pedersen, GordoN W. Buku ajar praktis bedah mulut. Alih Bahasa. Purwanto.

(30)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Afriza Kumala Sari

Tempat/ Tanggal Lahir : Rantau Prapat / 3 April 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jalan Abadi Gang Mulya Tanjung Rejo Medan

Orangtua

Ayah : H. Amri

Ibu : Hj. Nuribah Hasibuan, SPd

Alamat : Jalan Sirandorung No.123 Rantau Prapat

Riwayat Pendidikan

1. 1994-1995 : TK Kenangan Rantau Prapat

2. 1995-2001 : SD Negeri No.112138 Rantau Prapat

3. 2001-2004 : MTs Negeri Rantau Prapat

4. 2004-2007 : SMA Negeri 3 Rantau Utara Rantau Prapat

Gambar

Gambar                                                                                                          Halaman
Tabel 1. Kemungkinan Etiologi dari Lipoma
GGAMBARAAN KLINIS
Tabel 2. Lesi-Lesi yang Sering Terdapat Pada Dasar Mulut5

Referensi

Dokumen terkait

2) Mengukur diameter kelereng menggunakan jangka sorong dan dicatat sebagai d kel. 3) Mengukur suhu minyak kelapa menggunakan termometer, dicatat sebagai T. 4) Menyiapkan tabung

 Berdasarkan berbagai pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa organisasi sosial adalah perkumpulan sosial berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum yang

Berbeda dengan proses lainnya misalnya psikotes atau tes keterampilan yang mungkin masih bisa ditebak, wawancara sama sekali tidak terduga, baik mengenai karakter pewawancara

kepada unit pengawasan, kemudian mengirim LHP dan BAP Fisik kepada pejabat pemeriksa dokumen. Dalam hal diperlukan, unit pengawasan segera berkoordinasi dengan

-luarga mngatakan >rang tua (ari %stri prnah mmmiliki riwaat pnakit (arah tinggi,kluarga mngatakan (arah tinggi itu a(alah Darah naik,ang

[r]

Berdasarkan hasil analisis pada tabulasi silang tersebut di atas dapat diketahui bahwa ibu yang mempunyai pola asuh otoritatif mempunyai kecenderungan anak dengan perkembangan

Tanaman ini merupakan tanaman rumput yang banyak berada di daerah tropis dan subtropis, tumbuh pada lingkungan yang kering, dengan temperatur yang panas, pencahayaan yang