IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT DAN PENGEMBANGAN UMMAT POS
KEADILAN PEDULI UMMAT SUMATERA UTARA
(STUDI PROGRAM PROSPEK DI DESA JARING HALUS LANGKAT)
Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan untuk Mendapatkan gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
SKRIPSI
CIPTA TARWONO 030903030
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ... 1
I.1 Latar Belakang Masalah ... 1
I.2 Perumusan Masalah ... 4
I.3 Tujuan Penelitian ... 5
I.4 Manfaat Penelitian ... 5
I.5 Kerangka Teori ... 6
I.5.1 Manajemen Organisasi Sosial ... 6
I.5.1.1 Struktur Organisasi ... 6
I.5.1.2 Karakteristik Organisasi ... 8
I.5.1.3 Budaya Organisasi ... 9
I.5.1.4 Sumber Daya... 11
I.5.1.5 Komunikasi Organisasi ... 14
I.5.2 Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat ... 15
I.5.2.1 Program Sinergi Pemberdayaan Ekonomi ... 15
I.5.2.2 Karakteristik Program ... 16
I.5.2.3 Standar Operasional dan Prosedur Program ... 17
I.5.2.4 Standar Evaluasi Program ... 20
I.5.3 Perencanaan Startegis LSM ... 21
I.6 Definisi Konsep ... 23
I.7 Definisi Operasional ... 24
I.8 Sistemattika Penulisan ... 27
BAB IIMETODOLOGI PENELITIAN ... 28
II.1 Bentuk Penelitian ... 28
II.2 Tempat Penelitian ... 28
II.3 Populasi dan sampel ... 28
II.4 Teknik Pengumpulan Data ... 29
II.5 Teknik Analisa Data ... 30
BAB III DESKRIPSI TEMPAT PENELITIAN ... 31
III.1 Sejarah Singkat ... 31
III.2 Komitmen Lembaga ... 32
III.3 Visi, Misi, dan Logo Lembaga ... 32
III.4 Aktivitas dan Program Lembaga ... 33
III.5 Struktur Organisasi ... 36
III.6 Sumber Daya ... 38
BAB IV PENYAJIAN DATA ... 42
Struktur Organisasi ... 42
Sumber Daya ... 47
Standar dan Prosedur operasional ... 49
Kebijakan ... 56
Komunikasi Organisasi ... 56
BAB V ANALISA DATA ... 58
Struktur Organisasi... 58
Sumber Daya ... 60
Standar dan Prosedur Operasional ... 62
Kebijakan ... 64
Komunikasi Organisasi ... 64
BAB VI PENUTUP ... 65
Kesimpulan ... 65
ABSTRAK
Cipta Tarwono, Implementasi Kebijakan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat pada Lembaga Amil Zakat dan Pengembangan Ummat Pos Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utara (Studi Program Prospek di Desa Jaring Halus Langkat)
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang pelaksanaan kebijakan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program Prospek di Lembaga Amil Zakat dan Pengembangan Ummat Pos Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utar serta memberikan penjelasan tentang efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program Prospek tersebut.
Populasi dalam peneltian ini adalah Lembaga Amil Zakat dan Pengembangan Ummat Pos Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utara. Dengan key informan adalah Bapak Andi Arba, S.Ag selaku Kepala Cabang LAZ-PU Pos Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utara.
Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrumen wawancara dan metode observasi, serta dari kepustakaan yang sesuai dengan tema penelitian. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa implementasi program pemberdayaan ekonomi masyarakat pada Lembaga Amil Zakat dan Pengembangan Ummat Pos Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utara telah berjalan dengan baik. Kendala utama yang dihadapi dalam pelaksanaan program Prospek di Desa Jaring Halus adalah sarana dan prasarana. Dimana lokasi penerima bantuan dana bergulir harus ditempuh dengan motorboat.
BAB I
PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
Dalam masyarakat modern dikenal banyak jenis organisasi yang memegang
peranan penting dalam kehidupan sehari-hari baik dalam sector swasta maupun sektor publik (negara). Misalnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sekolah-sekolah, universitas, rumah sakit, perusahaan, yayasan dan instansi pemerintah. Untuk mengelola berbagai jenis organisasi tersebut, diperlukan orang-orang dalam jumlah besar dengan beraneka ragam persyaratan yang menyangkut antara lain kemampuan memimpin, pengetahuan, dan keterampilan.
Keberhasilan suatu organisasi diukur dari proses penyelenggaraan kegiatan operasional, keterampilan dan kemampuan orang-orang untuk menyelenggarakan kegiatan operasionalnya. Dengan kata lain bahwa keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya (Siagiaan, 1992:3) sangatlah tergantung pada berbagai faktor berikut:
a. Mampu tidaknya kelompok manajerial dalam organisasi mejalankan fungsi-fungsi manajerialnya.
b. Tersedia tidaknya tenaga operasional yang matang secara teknis dan mempunyai keterampilan yang sesuai dengan berbagai tuntutan tugas yang harus diselenggarakan.
c. Tersedianya anggaran yang memadai untuk pembiayaan berbagai kegaiatan yang telah ditetapkan untuk diselenggarakan.
f. Iklim kerja dalam organisasi yang mendorong terwujudnya kerjasama yang harmonis antara satuan kerja dalam organisasi.
g. Situasi lingkungan yang diharapkan mendukung terwujudnya kegiatan operasional yang menjadi tanggung jawab organisasi.
Sebagai suatu organisasi, Lembaga Amil Zakat dan Pengembanggan Ummat Pos Keadilan Peduli Ummat (selanjutnya disebut LAZ-PU PKPU), telah lama konsen untuk membantu pemerintah dalam rangka penanggulangan kemiskinan. Lembaga ini telah melakukan berulang kali melaksanakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat, yang lebih dikenal dengan Program Sinergi Pemberdayaan Ekonomi (Prospek), dengan mencairkan dana bergulir yang diterima dari donatur individu maupun coorporate di seluruh Indonesia.
Yang mana Program Prospek ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas hidup dari masayrakat menengah kebawah, dengan jalan membuka suatu lapangan usaha baru yang dikelola bersama-sama dalam satu kelompok, dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Disamping itu pula Program ini bertujuan untuk meningkatkan mental dan ruhani bagi para penerima bantuan untuk mengubah paradigma bahwa hidup miskin adalah suatu keharusan yang tidak dapat diubah.
penghasilan rata-rata per hari sekitar RP 5.000-10.000/kapita. Yang semakin diperparah untuk mendapatkan akses pekerjaan baru sangatlah sulit, mengingat kondisi georafisnya.
Pada tahap pelaksanaannya, implementasi program pemberdayaan ekonomi ini dinilai berhasil. Hal ini dapat diindikasikan dengan semakin bertambahnya anggota mitra binaan Kelompok Swadaya Masyarakat yang dikelola PKPU hingga saat ini.
Secara geografis, Desa Jaring Halus memiliki luas daerah sekitar 3,5 Km2, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut; Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tapak Kuda, Kec. Tanjung Pura, Kab. Langkat; Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kuala Besar, Kec. Secanggang, Kab. Langkat; Sebelah Timur berbatasan dengan Samudera Hindia; dan Sebelah Selatan berbatasan dnegan Desa Secanggang, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.
Dalam implementasi Program Prospek tersebut, ada beberapa permasalahan yang dihadapi LAZ-PU, yang sering sekali menghambat kelancaran program tersebut. Permasalahan yang dihadapi (Musthafa, 2007:53) berupa; terbatasnya sumber daya pelaksana teknis ke daerah penerima bantuan dan sarana prasarana yang kurang mendukung untuk akses ke daerah penerima bantuan.
Ummat Sumatera Utara (Studi Kasus Program Prospek di Desa Jaring
Halus, Langkat)”
I.2 Perumusan Masalah
Menyadari bahwa tujuan akhir dari suatu organisasi adalah masalah kinerjanya, yang kemudian diukur dengan efektifitas dan efisiensi setiap kebijakan dalam rangka untuk kesinambungan. Adalah hal penting untuk kemudian diulas lebih mendalam tentang manajemen dan organisasi lembaga yang bersangkutan.
Terlebih lagi, dalam hal pelaksanaan program lembaga yang harus memiliki arah dan tujuan. Hal ini dimaksudkan agar prinsip-prinsip pelayanan publik, seperti; transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, tepat waktu, akurat, murah, dapat terpenuhi untuk menciptakan good corporate governance.
Oleh karena dasar diatas, agar tulisan ini mempunyai arah dalam penulisannya, peneliti merumuskan masalah : “Bagaimana pelaksanaan kebijakan pemberdayaan ekonomi masyarakat studi tentang pelaksanaan
I.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan penjelasan Kebijakan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat yang ada di LAZ Pos Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utara
2. Memberikan penjelasan tentang pelaksanaan Program Prospek di LAZ Pos Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utara
3. Memberikan penjelasan tentang efektifitas dan efisiensi pelaksanaan Program Prospek di LAZ Pos Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utara
I.4 Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, nantinya diharapkan adanya manfaat, antara lain :
1. Sebagai mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, agar dapat mengaplikasikan apa yang telah di dapat dibangku kuliah dengan praktek secara langsung di lapangan.
2. Sebagai bahan rujukan dan atau perbandingan bagi peneliti selanjutnya, yang mengambil penelitian di bidang kajian yang sama.
I.5 Kerangka Teori
I.5.1 Manajemen Organisasi Sosial I.5.1.1 Struktur Organisasi
Ralp Currir Davis (Sutarto, 2002 : 212) mendefinisikan struktur organisasi sebagai suatu grafik atau semigrafik yang menunjukkan keterangan-keterangan yang pasti tentang fungsi-fungsi pengelompokkan-pengelompokkan fungsi dan garis-garis tanggungjawab, wewenang serta akuntabilitas dalam organisasi. Struktur Organisasi (Handoko, 1995 : 169) dapat dijuga didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan-kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi. Dan George Terry (Sutarto, 2002 : 214) mendefinisikan organisasi sebagai suatu bentuk diagram yang menunjukkan segi-segi penting dari suatu organisasi yang meliputi fungsi-fungsi pokok dan hubungan-hubungan mereka masing-masing, saluran-saluran pengawasan, dan wewenang yang berhubungan dengan tiap-tiap anggota yang dibebani dengan masing-masing fungsi.
1. Strategi organisasi. Strategi organisasi akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para manajer dan bawahan.
2. Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan struktur organisasi.
3. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Kemampuan dan cara berpikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerjasama harus diperhatikan dalam struktur organisasi. Disamping itu pula, harus diperhatikan orang-orang diluar organisasi. 4. Ukuran organisasi. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun
satuan-satuan kerjanya sangat mempengaruhi struktur organisasi. Semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks, dan harus dipilih bentuk struktur yang tepat
Selanjutnya, yang menjadi unsur-unsur organisasi (Handoko, 1995 : 171) terdiri dari :
2. Standarisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan.
3. koordinasi kegiatan, menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi. 4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang
menunjukkan lokasi (letak) kekuasaan pembuatan keputusan.
5. Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.
I.5.1.2 Karakteristik Organisasi
Untuk membedakan Lembaga Amil Zakat (LAZ) dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lainnya, secara umum menurut Undang-Undang No.39 Tahun 1999 pasal 8, memiliki karateristik sebagai lembaga yang mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan agama. Secara khusus, beberapa karakteristik yang menjadi ciri organisasi tersebut, antara lain:
a. Organisasi yang berasaskan Islam
c. Menyelenggarakan usaha peningkatan kesehatan masyarakat dengan pendirian klinik kesehatan, rumah sakit, asuransi kesehatan, dan posyandu. d. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan dan pemberdayaan ekonomi
masyarakat berupa dana bergulir bebas riba (bunga)
e. Menyelenggarakan kegiatan penanggulangan becana berupa tanggap darurat (rescue), rehabilitasi dan pembangunan (development) di dalam dan luar negeri.
f. Menyelenggarakan usaha penggalangan dan penyaluran dana kemanusiaan, dana corporate, zakat, infak dan shadaqoh, wakaf, hibah, serta dana halal lainnya.
I.5.1.3 Budaya Organisasi
(www.majalaholine “zakat dan wakaf”.com) menybutkan bahwa ada 3 (tiga) kunci untuk mengukur budaya LAZ yang baik yaitu; amanah, professional, dan transparan.
Terkait dengan budaya organisasi ini, maka yang harus dipahami, untuk
menjamin internalisasi budaya organisasi tersebut dengan baik, kita haruslah memahami karakteristik budaya organisasi tersebut. Menurut Luthman (Amar, 2003 : 122-123), karakteristik budaya organisasi tersebut antara lain :
1. Perilaku individu yang tampak
2. Norma-norma yang berlaku dalam organisasi 3. Nilai yang dominan dalam kehidupan organisasi 4. Falsafah manajemen
5. Peraturan-peraturan yang berlaku 6. Iklim organisasi
7. Inisiatif individu organisasi 8. Toleransi terhadap resiko
9. Pengarahan pimpinan (manajemen) 10. Integrasi kerja
11. Dukungan manajemen 12. Pengawasan kerja
13. Identitas individu organisasi
14. Sistem penghargaan terhadap prestasi kerja 15. Toleransi terhadap konflik
16. Pola komunikasi kerja.
I.5.1.4 Sumber Daya
Dalam melaksanakan semua kebijakan tidak bisa terlepas dari faktor sumber
daya yang dimiliki. Menurut Tangkilisan (2003 : 12) menyatakan bahwa sumberdaya yang terpenting meliputi staf ukuran yang tepat dengan keahlian yang diperlukan ; informasi yang relevan dan cukup tentang cara mengimplementasikan kebijakan dan dalam penyesuaian lainnya yang terlibat di dalam implementasi ; kewenangan untuk meyakinakan bahwa kebijakan ini dilakukan semuanya sebagaimana dimaksud ; dan berbagai fasilitas (termasuk bangunan, peralatan, tanah dan persediaaan) di dalamnya atau dengannya harus memberikan pelayanan ; serta sumber daya keuangan.
pemeriksaan referensi-refrensi prestasi, pemeriksaan kesehatan, keputusan pribadi, dan orientasi jabatan.
Bagi organisasi yang bergerak di bidang penghimpunan dan pendayagunaan zakat, Widodo (www.majalah online “Zakat & Wakaf”.com), merincikan kualifikasi sumber daya manusia yang akan direkrut tersebut sebagai berikut: Pimpinan
1. Amanah & jujur
2. Memiliki kemampuan sebagai pemimpin (leadership)
3. Mempunyai kemampuan manajerial
4. Paham fikih zakat
5. Mempunyai visi pemberdayaan
6. Inovatif dan kreatif
7. Mampu menjalin hubungan dengan berbagai lembaga
8. Mampu bekerjasama dalam tim
Bagian Fundrising:
1. Amanah & jujur
2. Berlatar belakang atau memiliki kecenderungan atau mempunyai
pengalaman di bidang marketing
3. Mempunyai communication skill yang baik
Bagian Keuangan
1. Amanah & jujur
2. Berlatar belakang atau mempunyai pengalaman di bidang akuntansi dan
manajemen keuangan
3. Cermat dan teliti
4. Mampu bekerjasama dalam tim
Bagian Pendayagunaan
1. Amanah & jujur
2. Berlatar belakang community development atau memiliki kecenderungan
atau pengalaman di bidang community development
3. Mampu bekerjasama dalam tim
Dalam hal sumber daya keuangan, yang dimaksud dengan sumber daya
keuangan ini adalah kas, sebagai pendukung program. Menurut Ikatan Akuntan
Indonesia, yang dimaksud dengan kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid,
berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah
tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.
Sememtara itu sumber pendapatan utama organisasi nirlaba (LSM) biasanya
bersumber dari sumbangan para donator. Dalam hal ini (lembaga amil zakat),
pendapatan utama untuk membiayai program yang ada berasal dari penghimpunan
mana dalam hal pengawasannya, sumber daya keuangan ini melalui mekanisme
anggaran (budgeting).
I.5.1.5 Komunikasi Organisasi
Efektifitas dan efisiensi suatu program lembaga/instansi ataupun organisasi, terletak pada salah satu faktor yaitu proses komunikasi. Proses komunikasi memungkinkan para pelaksana program ataupun pimpinan puncak untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada pimpinan agar mereka mempunyai dasar perencanaan, rencana-rencana harus dikomunikaikan kepada pihak lain agar dilaksanakan.
Komunikasi (Handoko, 1995 :272) adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, dan sebagainya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi efektifitas komunikasi organisasi, menurut Raymond (Handoko, 1995 :277), yaitu ; pertama saluran komunikasi formal, kedua struktur wewenang organisasi, ketiga spesialisasi jabatan, dan keempat pemilikan informasi.
Komunikasi secara vertikal memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah, dari atas ke bawah atau bawah ke atas (downward or upward communication). Dengan kata lain pimpinan dapat memberi pengarahan, informasi, instruksi, saran dan penilaian kepada bawahan dan serta bawahan dapat pula berkoordinasi dengan atasan mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi di tahap pelaksanaan. Komunikasi ini dipandang cukup efektif ddibandingkan dengan komunikasi diagonal dan lateral.
I.5.2 Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
I.5.2.1 Program Sinergi Pemberdayaan Ekonomi (PROSPEK)
Untuk mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan dalam distribusi pendapatan (khususnya umat muslim), harus dilakukan upaya pendekatan melalui program yang integral, salah satunya dari sisi ekonomi, dalam masyarakat tersebut.
CSR (Corporate Social Responsibility) yang ikut terlibat untuk membantu masyarakat miskin dalam rangka meningkatkan taraf hidup mereka.
Program Sinergi Pemberdayaan Ekonomi (PROSPEK) adalah salah satu implementasi kebijakan yang diamil oleh Lembaga Amil Zakat dan Pembangunan Ummat Pos Keadilan Peduli Ummat untuk membantu pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan. Program yang dilakukan berkelompok, yang dikenal dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), diharapkan bisa mendidik dan memberikan pelajaran kepada para anggotanya bagaimana mereka harus bekerjasama, mengelola modal yang diberikan dan merencanakan masa depan keluarganya dengan aktivitas menabung. Adapun sasaran dari program PROSPEK adalah para pedagang kecil, warung, home industry, petani, peternak, nelayan, tukang ojek, tukang sapu serta buruh.
I.5.2.2 Karakteristik Program PROSPEK
Untuk membedakan program ini dengan program sejenis lainnya, dan atau dari lembaga swadaya masyarakat lain, program ini memiliki karakteristik tersendiri, antara lain :
2. Melibatkan partispasi masyarakat baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan program dilakukan.
3. Terdapat kegiatan pelatihan dan pembangunan fisik (termasuk di dalamnya pengembangan usaha), yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
4. Memaksimalkan sumber daya, khususnya hal dana, baik yang berasal dari pemerintah, swasta, maupun sumber-sumber lainnya.
5. Lebih memfungsikan sebagai “catalyst” yang menghubungkan antara kepentingan pemerintah yang bersifat makro, dan kepentingan masyarakat yang bersifat mikro.
6. Terdapat pengembangan mental dan ruhani yang dilakukan melalui program pengajian pekanan oleh fasilitator yang ditunjuk.
I.5.2.3 Standar Operasional dan Prosedur Program
Badan Keswadayaan Masyarakat
Fasilitator/ Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)/ Pendamping Koperasi Bersama (Kube)
Masyarakat Lokasi Penerima Bantuan
Sumber : Petunjuk Pelaksanaan PROSPEK PKPU
Keterangan :
: Alur Koordinasi, Pengawsan dan Pembinaan : Alur Usulan
: Sub Satuan Wilayah Kerja : Satuan Wilayah Kerja
Project Management Unit
Konsultan Manajemen Pusat
Konsultan Manajemen Pusat
Selanjutnya Petunjuk Pelaksanaan tersebut dijabarkan lebih mendetail kembali dalam satuan Petunjuk Pelaksanaan Program Pemberdayaan Ekonomi (PROSPEK) yang digambarkan dalam flowchart berikut ini:
Sumber : Petunjuk Teknis PROSPEK PKPU
I.5.2.3 Standar Evaluasi Program
Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan program, LAZ-PU Pos Keadilan Peduli Ummat memiliki standar Operasional Pelaksanaan yang mana nanti akan meningkatkan status anggota KSM dari mustahik menjadi muzzaki. Satndar tersebut meliputi beberapa bidang usaha pokok (BPH), antara lain :
1) Bidang Organisasi
a. Memiliki Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga
b. Pertemuan rutin sepekan dengan agenda BALAM (Berbagi Pengalaman) pengajian, penyetoran tabungan, angsuran pinjaman dan infak
c. Mempunyai papan nama, stempel, dan sekretariatan
d. Memiliki struktur organisasi KSM yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, unit pengelola simpan pinjam dan diawasi Badan Pemeriksa dari salah satu anggota
2) Bidang Administrasi
a. Sudah memiliki perangkat administrasi organisasi terdiri dari Buku Daftar Anggota, Buku Pengurus, Buku Daftar Hadir, Buku Kegiatan, Buku Notulen rapat, Buku Tamu dan Kartu Anggota b. Sudah memiliki perangkat administrasi keuangan, berupa Buku
3) Bidang Usaha Permodalan
a. Penambahan dana bergulir melalui kegiatan menabung para anggota
4) Bidang Usaha Produktif
a. Mengelola usaha kelompok berupa simpan pinjam b. Membantu pemodalan dan pengembangan usaha anggota 5) Bidang Usaha Akseptasi dan Jejaring
a. Penambahan anggota dari 10 orang menjadi 12 orang b. Pembagian Bingkisan Hari Raya
c. Pemberian Beasiswa Anak Sekolah d. Pengajian Keluarga KSM
e. Terbentuknya anggota FKKSM (Forum Komunikasi KSM)
I.5.3 Perencanaan Strategis LSM
Yang mana, strategi pada dsarnya adalah penentuan cara yang harus ditempuh agar memungkinkan memperoleh hasil yang maksimal, efektif dan dalam jangka waktu yang relatif singkat serta tepat menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam rangka menjaga keberlanjutan Lembaga Swadaya Masyarakat, pemahaman eksplisit tentang maksud nilai-nilai organisasi, bahan evaluasi untuk menilai hasil dan serta sebagai informasi yang dapat digunakan untuk memasarkan organisasi tersebut, maka adalah sangat diperlukan untuk membuat suatu perencanaan strategis. Yang mana, perencanaan strategis ini tidaklah meramalkan masa depan atau membuat keputusan yang tak dapat diubah, bukan sebagai pengganti pertimbangan, serta tidak selalu sebuah proses linier.
Oleh karena hal tersebut diataslah, maka proses perencanaan startegis harus dilakukan, melalui beberapa tahapan menurut Allison (2005 : 14) :
1. Bersiap-siap
Adalah proses menrinci syarat-syarat kerja awal ataupun ancaman-ancaman yang mungkin terjadi, juga merupakan proses keterlibatan langsung perencanaan dari pengambil keputusan puncak.
2. Mempertegas Visi dan misi
Adalah proses untuk menilai kembali tentang tujuan dan kegiatan-kegiatan yang harus dicapai oleh organisasi bersangkutan
Adalah proses untuk menilai kesiapan dari lingkungan internal maupun eksternal organisasi terhadap kebijakan/program yang dilakukan.
4. Menyepakati prioritas-prioritas
Adalah proses mengumpulkan informasi-informasi baru untuk menghasilkan keputusan dan menentukan kriteria dan pilihan-pilihan prioritas dan cadangan kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
5. Penulisan Rencana Strategis
Adalah proses memproyeksikan kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang yang akan terjadi jika suatu program dilaksanakan bagi organisasi bersangkutan.
6. Melaksanakan Rencana Strategis
Adalah proses pelaksanaan dari susunan rencana-rencana organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
7. Memantau dan mengevaluasi
Adalah proses pemantauan dan penilian atas kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
I.6 Definisi Konsep
kelompok, atau individu tertentu (Singarimbun, 1989 :34). Oleh karena itu untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang akan diteliti, maka penulis mengemukakan definisi konsep yaitu :
Implementasi Kebijakan Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Masyarakat di Lembaga Amil Zakat dan Pengembangan Ummat (LAZ-PU) Pos Keadilan Peduli Ummat dalam rangka membantu pemerintah pada program pengentasan kemiskinan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan distribusi pendapatan yang adil dan sejahtera.
I.7 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana suatu variabel sehingga dengan pengukuran tersebut dapat diketahui indikator-indikator apa saja untuk mendukung analisa dari variabel-variabel tersebut (Singarimbun, 1989 : 46).
Adapun yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu Implementasi Kebijakan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat pada Lembaga Amil Zakat dan Pengembangan Ummat (LAZ-PU) Pos Keadilan Peduli Ummat Cabang Sumatera Utara. Dengan indikator adalah :
Zakat dan Pengembangan Ummat (LAZ-PU) Pos Keadilan Peduli Ummat. Indikatornya adalah :
- Kejelasan struktur organisasi
- Kejelasan tugas pokok dan fungsi organisasi - Kejelasan alur koordinasi
- Kejelasan desentralisasi pengambilan keputusan b. Ketersediaan sumber daya
- Adanya perangkat Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis program - Adanya sumber daya manusia yang mengelola program
- Adanya biaya yang memadai
- Adanya fasilitas penunjang program c. Standar operasional dan prosedur
- Adanya standar operasional program - Adanya standar prosedur program d. Kejelasan Kebijakan
- Undang-undang No. 39 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat
- Keputusan Menteri Agama No. 581 Tahun 1999 tentang Pelaksanaan Undang-undang NO. 39 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat
- Keputusan Dinas Sosial Sumatera Utara No. 467.6/2308 Tahun 2007 tentang Lembaga Amil Zakat Pos Keadilan Peduli Ummat Cabang Sumatera Utara
e. Kejelasan komunikasi organisasi
I.8 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, kerangka teori, definisi konsep, definisi operasional dan sistematika penulisan.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang gambaran atau karakteristik lokasi penelitian berupa sejarah singkat, visi, dan misi serta struktur organisasi
BAB IV PENYAJIAN DATA
Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi yang akan dianalisis.
BAB V ANALISA DATA
Bab ini memuat pembahasan atau interpretasi dari data-data yang disajikan pada bab sebelumnya
BAB VI PENUTUP
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN II.1 Bentuk Penelitian
Jika ditinjau dari perumusan masalah tersebut diatas, maka dalam penelitian ini dapat disebut sebagai penelitian eksploratif. Dimana dalam penelitian ini akan menjelaskan kedudukan-kedudukan variabel yang diteliti.
Penelitian eksploratif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan-hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesia. (Singarimbun, 1995:5)
II.2 Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil tempat penelitian di Lembaga Amil Zakat dan Pembangunan Ummat Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) Cabang Sumatera Utara.
II.3 Populasi dan sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai LAZ-PU Pos Keadilan Peduli Ummat yang jumlahnya 6 (enam) orang.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut., yang diambil secara representatif dari populasi tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan Random Sampling, dimana penentuan sampel dilakukan atas pertimbangan tertentu. Maka, dalam penelitian ini yang akan menjadi sampel adalah keseluruhan fungsionaris Lembaga Amil Zakat dan Pengembanggan Ummat Pos Keadilan Peduli Ummat sebanyak 6 (enam) orang. Dan sebagai key informan adalah Kepala Cabang Lembaga Amil Zakat dan Pengembangan Ummat Pos Keadilan Sumatera Utara.
II.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data penelitian, terutama untuk penelitian deskriptif, peneliti akan melakukan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Teknik Pengumpulan Data Primer yaitu :
1. Wawancara Mendalam (Depth Interview yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya-jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang terkait secara mendalam.
b. Teknik Pengumpulan Data Sekunder yaitu :
1. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada dilokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan obyek penelitian
2. Studi Kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan berbagai literatur, seperti buku ; majalah ; jurnal ; dan laporan penelitian serta yang lainnya.
II.5 Teknik Analisa Data
BAB III
DESKRIPSI TEMPAT PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat
Krisis yang terjadi pada 1997 mempengaruhi kondisi perekonomian bangsa dan rakyat Indonesia. Menyikapi krisis yang berkembang, 17 September 1998, sejumlah anak-anak muda yang enerjik melakukan aksi sosial disebagian besar wilayah Indonesia.
Menindak lanjuti aksinya, mereka kemudian menggagas entitas kepedulian publik yang bisa bergerak secara sistematis. Maka pada 10 Desember 1999 lahirlah lembaga sosial yang bernama Pos Keadilan Peduli Ummat.
Dalam perkembangannya, PKPU menyadari bahwa potensi dana ummat yang berasal dari Zakat, Infaq dan Shadaqah sangat besar. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia bisa mengoptimalkan dana ZIS-nya untuk memberdayakan masyarakat miskin.
III.2 Komitmen Lembaga
Dalam rangka memfasilitasi antara dermawan (aghniya) disatu pihak dengan fakir miskin (dhuafa) dilain pihak, kerja yang Amanah dan Profesional merupakan keharusan bahkan tuntutan yang kami wujudkan dalam kultur dan etos kerja lembaga. Menunaikan dan menyampaikan kewajiban serta hak sesuai dengan amanah secara profesional, adil dan transparan hingga kepercayaan donatur dan bantuan yang diberikan pada dhuafa meningkat menjadi harapan PKPU.
III.3 Visi , Misi, Logo Lembaga
Visi LAZ-PU Pos Keadilan Peduli Ummat :
“Menjadi Lembaga Terpercaya Dalam Membangun Kemandirian”
Misi LAZ-PU Pos Keadilan Peduli Ummat:
1. Mendayagunakan program rescue, rehabilitasi dan pemberdayaan untuk mengembangkan kemandirian.
2. Mengembangkan kemitraan dnegan masyarakat, perusahaan, pemerintah, dan lembaga swadaya dalam dan luar negeri.
Logo LAZ-PU Pos Keadilan Peduli Ummat
III.4 Aktivitas & Program Lembaga
Untuk merealisasikan visi dan misi tersebut. Pos Keadilan Peduli Ummat, mempunyai 4 strategi pemberdayaan ummat yaitu:
1. Pengumpulan Dana dan Bantuan Masyarakat a. Zakat, Infaq, Shodaqah (ZIS) dan Wakaf b. Dana Khusus bencana kemanusiaan
c. Pakaian, bahan makanan (sembako) dan obat-obatan. d. Hewan qurban
2. Misi Penyelamatan Kemanusiaan
a. Daerah-daerah konflik (Maluku, Maluku Utara, Poso, Aceh, dll) b. Daerah-daerah bencana alam
c. Daerah kritis dan minus 3. Rehabilitasi Kemanusiaan
d. Rehabilitasi fasilitas ekonomi 4. Pembangunan Masyarakat
a. Pemberdayaan ekonomi ummat b. Pendidikan alternatif
c. Pembangunan pelayanan kesehatan mandiri d. Distribusi hewan qurban
Keseluruhan aktivitas tersebut kami dedikasikan pada ummat dan rakyat Indonesia untuk bersama
" Menggugah Nurani Menebar Peduli "
Menggugah Nurani siapa saja, dimana saja dan kapan saja untuk Peduli pada nasib sesama dalam amal ibadah yang nyata, "karena yang terbaik diantara kita adalah yang paling besar kontribusinya terhadap sesama".
Adapun program lembaga LAZ-PU PKPU adalah sebagai berikut: 1. Peduli Pendidikan
SWADAYA (Bea Siswa Dhu'afa dan Yatim)
Program beasiswa yang diperuntukkan bagi siswa tidak mampu
SWADESI (Beasiswa Pendidikan Berprestasi).
Program beasiswa yang dipersembahkan kepada siswa tidak mampu yang berprestasi mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Diklat (Pendidikan Alternatif)
Program pendidikan alternatif dengan biaya gratis dan berkualitas yang diperuntukkan bagi anak-anak pengungsi, korban bencana, yatim dan dhu'afa.
2. Peduli Da'wah dan Sosial
KKD (Kuliah Kerja Da'wah)
Program bagi calon da'I yang diterjunkan didaerah pasca bencana
DUTA (Da'wah Nusantara)
Program pengiriman para da'I ke daerah terpencil di seluruh pelosok nusantara.
MUSLIMS' VISION (Visi Para Muslim)
Program Pengajian Reguler lepas kerja bagi para eksekutif dan kaum profesional.
3. Peduli Kesehatan
KLik Peduli (Klinik Peduli)
Pro Smiling (Program KeSehatan Masyarakat KeLiLing)
Program pelayanan kesehatan masyarakat dengan biaya murah dan terjangkau. Guna melengkapi tingkat mobilitas pelayanan, kebutuhan wakaf tunai mobil ambulance dari para muzaki sangat diperlukan. 4. Peduli Ekonomi
Program Sinergi Pemberdayaan Ekonomi (ProSPEK)
Program pemberdayaan ekonomi usaha kecil melalui kelompok swadaya masyarakat. Kelompok-kelompok yang mendapat perhatian dalam program ini, kelompok petani gurem, peternak, pengrajin, pedagang kecil, tukang ojek dan nelayan.
III.5 Struktur Organisasi
Dalam LAZ-PU Pos Keadilan Peduli Ummat, struktur kantor pusat tersebut meliputi :
- Direktur Utama
- Deputi Direktur Utama - Direktur Pendayagunaan
- Direktur Pengembagan Sumber Daya Manusia & Organisasi (PSDMO)
- Direktur Kemitraan Luar Negeri - Relawan
Sedangkan untuk kantor cabang Sumatera Utara, struktur organisasi tersebut meliputi antara lain :
- Kepala Cabang
- Kepala Administrasi dan Keuangan
- Kepala Penghimpunan dan Pendayagunaan - Relawan
Yang mana digambarkan berdasarkan bagan berikut
Sumber : LAZ-PU Pos Keadilan Peduli Ummat Sumut Kepala Cabang
Kepala Bagian Penghimpunan
dan Pendayagunaan
Kepala Bagian Administrasidan
Keuangan
Fasilitator Relawan
III.6 Sumber Daya
Yayasan Pos Keadilan Peduli Ummat Cabang Sumatera Utara hingga saat ini memiliki 5 (lima) orang karyawan, dengan status adalah sebagai karyawan kontrak ditambah dengan 1 (satu) orang relawan part timer. Sumber daya tersebut mengisi bagan-bagan struktur yang tersedia, dengan rincian: 1 (satu) orang Kepala Cabang, 1 (satu) orang Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan, 1 (satu) orang Kepala Bagian Penghimpunan dan Pendayagunaan, dan masing-masing 1 (satu) orang staf untuk Bagian Administrasi dan Keuangan dan Penghimpunan dan Pendayagunaan.
2006 2005 (Dalam Rupiah) (Dalam Rupiah) PENERIMAAN
Penerimaan Dana Terikat
Zakat 9.929.756.539 7.038.524.001 Kemanusian 25.322.719.323 31.139.053.622 Kemitraan 2.746.082.811 2.406.923.867 Proyek 8.236.963.739 5.224.255.495 Wakaf 30.646.477 187.175.001 Dana Non Halal 486.361.796 177.780.048 Total Penerimaan Dana Terikat 46.752.530.685 46.173.712.034 PENYALURAN
Penyaluran Dana Terikat
III.7 Standar Pelayanan
Dalam mengoptimalkan pelayanan kepada mustahik (kaum dhuafa), Yayasan
Pos Keadilan Peduli Ummat memiliki standar pelayanan dan standar kerja berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, yang tercermin dalam nilai-nilai berikut
1. Mengutamakan kepercayaan 2. Akuntabilitas publik
3. Menjunjung tinggi profesionalitas kerja 4. Keterbukaan
5. Independensi,
6. Kemandirian dalam melaksanakan amal-amal kebajikan.
Yang selanjutnya, dijabarkan menjadi nilai-nilai organisasi, seperti berikut ini :
1. Jujur 2. Adil 3. Estetis 4. Persaudaraan 5. Ikhlas
6. Tanggung Jawab 7. Terbuka
9. Inovatif
Nilai-nilai tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari budaya coorporate dalam rangka penciptaan good coorporate gevernance, yang tercermin
BAB IV
PENYAJIAN DATA
Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan, maka diperolehlah data-data. Dalam wawancara (daftar pertanyaan terlampir) yang dilakukan dengan Kepala Cabang PKPU Sumatera Utara (sebagai key informan) dapat dijelaskan sebagai berikut:
Struktur Organisasi
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 581 tahun 1999 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999, dijelaskankan bahwa yang dimaksud dengan lembaga amil sakat adalah institusi pengelola zakat yang sepenuhnya dibentuk atas prakarsa masyarakat dan oleh masyarakat yang bergerak di bidang dakwah, pendidikan, sosial dan kemaslahatan umat Islam. Hal ini diperkuat oleh Anggaran Dasar Yayasan Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) pasl 6, yang menyatakan bahwa yayasan PKPU adalah organisasi sosial yang mengutamakan kepercayaan, akuntabilitas publik, menjunjung tinggi profesionalitas kerja, keterbukaan, independensi, dan kemandirian dalam melaksanakan amal-amal kebajikan.
Lembaga Amil Zakat Pos Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utara, lembaga ini berkedudukan hukum (sebagai kantor pusat) di Jakarta yang mana pada 8 Oktober 2001, PKPU mendapat pengukuhan sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional sesuai dengan SK. Menteri Agama RI No 441. Yang diperkuat dengan Surat Keputusan Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara No. 467.6/2308 pada Tahun 2007, untuk kedudukan PKPU Cabang Sumatera Utara.
Struktur organisasi Lembaga Amil zakat Pos Keadilan Peduli Ummat, memiliki komponen-komponen yang terdiri dari :
1. Badan Pembina (berada di Jakarta) 2. Badan Pengawas (berada di Jakarta)
3. Badan Pengurus (berada di daerah seluruh nusantara, termasuk Sumatera Utara)
daerah dan mengembangkan organisasi secara bertahap sesuai dnegan bidang kerja lembaga.
Struktur organisasi Lembaga Amil Zakat dan Pengembangan Ummat Pos Keadilan Peduli Ummat Cabang Sumatera Utara dapat digambarkan sebagai berikut :
Secara tugas dan fungsi, masing-masing komponen struktur tersebut dijabarkan sebagai berikut:
A. Kepala Cabang Tugas:
2. Membuat program kerja dan anggaran, berdasarkan dan atau tanpa berdasarkan hasil-hasil rapat pusat/nasional 3. Melakukan koordinasi dan mensosialisasikan program kerja
dan anggaran pada struktur organisasi di daerah.
4. Melakukan koordinasi dan pembuatan laporan pertangungjawaban atas aktifitas kantor cabang kepada kantor pusat untuk setiap bulannya.
Fungsi:
1. Sebagai perwakilan pihak manajemen pusat di daerah 2. Sebagai pengambil keputusan di tingkat organisasi daerah
B. Kepala Bagian Penghimpunan dan Pendayagunaan Tugas:
1. Melakukan penghimpunan dana zakat, hibah, wakaf, infak dan shadaqah dari perorangan maupun dari koorporasi
2. Melakukan kegiatan pemasaran baik kepada pihak perorangan maupun koorporasi
Fungsi:
1. Sebagai pemasar prouduk dan jasa lembaga dan pencitra lembaga di pihak eksternal
2. Sebagai fasilitator antara masyarakat penerima bantuan dengan lembaga
C. Kepala Administrasi dan Keuangan Tugas:
1. Melakukan kegiatan administrasi yang berhubungan dengan manajemen lembaga
2. Melakukan pembukuan, pencatatan dan pengarsipan atas transaksi yang terjadi pada lembaga
3. Bertanggung jawab atas kerumahtanggaan Fungsi:
1. Sebagai pembuat kebijakn administrasi dan keuangan 2. Sebagai Penangungjawab Kerumahtanggan
D. Fasilitator/Staf PHP Tugas
Fungsi:
1. Sebagai fasilitator antara masyarakat penerima bantuan dengan lembaga
E. Staf Administrasi dan Keuangan Tugas:
1. Melakukan kegiatan administrasi yang berhubungan dengan manajemen lembaga
2. Melakukan pembukuan, pencatatan dan pengarsipan atas transaksi yang terjadi pada lembaga
Sumber Daya
Prorgam Prospek dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan oleh Kepala Bagian Penghimpunan dan Pendayagunaan, sebagai pelaksana teknis utama. Ditambah dengan dua orang fasilator pada tingkat daerah penerima bantuan bertujuan untuk bertindak sebagai pengawas dan pengembang Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang dibentuk, serta sebagai pendamping anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dari segi ruhani.
masa depan keluarganya dengan akivitas menabung. Program ini biasa dikenal dengan nama Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
Program Prospek ini dilakukan berdasarkan hasil kerjasama antara LAZ-PU Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) Cabang Sumatera dengan PT Indosat, Tbk Sumatera Utara, diimplementasikan pada tahun 2006-2007, dengan memanfaatkan sumber dana dari penghimpunan zakat, infak dan shadaqah para karyawan dan karyawati PT Indosat, Tbk tersebut. Kerjasama ini dilakukan berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU), antara PKPU dengan PT Indosat, Tbk,
dengan nomor MOU-01/PKPU.11/III/E/2006 dengan jenis usaha berupa pertambakan ikan kerapu. Dengan total seluruh dana yang akan digulirkan sebesar RP 56.700.000 (Lima Puluh Enam Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah), yang akan dilakukan dalam beberapa tahap. Selain untuk bantuan dana bergulir, dana tersebut juga dimanfaatkan untuk Program Beasiswa dan Program Kesehatan, yang menjadi bagian yang terintegrasi dalam Program Prospek.
Standar dan Prosedur Operasional
Badan Keswadayaan Masyarakat
Fasilitator Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)/ Koperasi Bersama (Kube)
Masyarakat Lokasi Penerima Bantuan
Petunjuk Pelaksanaan PROSPEK
Keterangan :
: Alur Koordinasi, Pengawsan dan Pembinaan : Alur Usulan
: Sub Satuan Wilayah Kerja : Satuan Wilayah Kerja
Project Management Unit
Konsultan Manajemen Pusat
Konsultan Manajemen Pusat
Petunjuk teknis
Keterangan :
: Garis Koord. Dan Tanggung Jawab : Garis Kemitraan
: Mekanisme Pengguliran Dana
Mitra/Donatur PKPU
Forum Silahturahim KSM/Fasilitator
KSM KSM KSM
Berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Program, aktifitas-aktifitas yang dilakukan, dapat dijabarkan sebagai berikut:
I. Tahap Persiapan Kegiatan, meliputi:
1. Penentuan Daerah Sasaran Program, terdiri dari kegiatan survey lokasi, identifikasi masalah dan potensi, analisa sosial-ekonomi, dan penjajagan kebutuhan.
2. Penyiapan Tenaga Pendamping, terdiri dari kegiatan Rekrutmen Pendamping, Pembekalan Pendamping, dan Pendampingan KSM
II. Tahap Pelaksanaan Kegiatan, meliputi:
1. Sosialisasi Program, terdiri dari kegiatan penyampaian konsep program pada daerah sasaran, penyebaran pengumuman tenatang program di daerah sasaran, dan pelaksanaan pelayanan kesehatan gratis.
2. Seleksi dan Rekrutmen Peserta Program
Untuk tahap ini, Lembaga Amil Zakat dan Penggembangan Ummat Pos Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utara, menentukan persyaratan admnistratif untuk menjadi peserta program. Persyaratan Administratif tersebut antara lain:
fotocopy KTP penjamin dari yang bersangkutan (bagi yang belum meikah).
b. Melampirkan fotocopy Kartu Keluarga
c. Melampirkan Surat Keterangan Miskin dari pejabat berwenang didaerah setempat
d. Melampirkan Proposal sederhana atas usaha e. Pas foto berwarna
f. Surat Pernyataan tentang kesedian mengikuti ketentuan yang berlaku dalam program tersebut.
3. Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
Dalam pembentukan KSM ini, PKPU menentukan anggota sebanyak 10 (sepuluh) orang per kelompok. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan fasilitaor dan pendaping untuk mengadakan evaluasi dan pengawasan yang berkesinambungan.
4. Pendampingan Awal, terdiri dari kegiatan penguatan 5 (lima) BHP dan penmguatan organisasi, Pelatihan Pengaturan ekonomi Rumah Tangga, dan Pelatihan Dasar-dasar Manajemen KSM.
Pada tahapan ini, modal bergulir yang di salurkan pada KSM di Desa Jaring Halus adalah sebesar RP 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah), yang kesemuanya diperuntukkan untuk modal keramba ikan kerapu.
6. Pendampingan Rutin, terdiri dari kegiatan monitoring dan evaluasi serta kegiatan pembinaan ruhani yang dilakukan oleh fasilatator.
III. Tahap Technical Assistance And Management Support, meliputi: 1. Pelaporan Pelaksanaan Program
Dalam hal pengukuran keberhasilan program Prospek ini, LAZ-PU Pos Keadilan Peduli Ummat, yang akan terus dievaluasi untuk pelaksanaan program sejenis dimasa datang, yang dijjabarkan dalam beberapa indikator berikut
1. Bidang Organisasi
a. Memiliki Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga
b. Pertemuan rutin sepekan dengan agenda BALAM (Berbagi Pengalaman) pengajian, penyetoran tabungan, angsuran pinjaman dan infak
c. Mempunyai papan nama, stempel, dan sekretariatan
2. Bidang Administrasi
a. Sudah memiliki perangkat administrasi organisasi terdiri dari Buku Daftar Anggota, Buku Pengurus, Buku Daftar Hadir, Buku Kegiatan, Buku Notulen rapat, Buku Tamu dan Kartu Anggota b. Sudah memiliki perangkat administrasi keuangan, berupa Buku
Kas Harian, Buku Rekapitulsi Kas, Buku Tabungan Anggota, Laporan Rugi Laba dan Neraca.
3. Bidang Usaha Permodalan
a. Penambahan dana bergulir melalui kegiatan menabung para anggota
4. Bidang Usaha Produktif
a. Mengelola usaha kelompok berupa simpan pinjam b. Membantu pemodalan dan pengembangan usaha anggota 5. Bidang Usaha Akseptasi dan Jejaring
a. Penambahan anggota dari 10 orang menjadi 12 orang b. Pembagian Bingkisan Hari Raya
c. Pemberian Beasiswa Anak Sekolah d. Pengajian Keluarga KSM
Kebijakan
Dalam hal kebijakan pengelolaan zakat, pemerintah mengaturnya dalam Undang-undang No. 39 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. Yang selanjutnya dipertegas kembali melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 581 tahun 1999 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999. Untuk memperkuat kedudukan tentang lembaga pengelola zakat, khususnya Pos Keadilan Peduli Ummat, pemerintah melalui Menteri Agama telah mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No 441, pada tanggal 8 Oktober 2001. yang selanjutnya dipertegas kembali melalui Surat Keputusan Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara No.467.6/2308 tahun 2007.
Komunikasi Organisasi
BAB V
ANALISA DATA
Dengan menggunakan instrumen penelitian diperoleh data varibel yaitu data Struktur Organisasi, Sumber Daya, Standar Operasional, Kebijakan, dan Komunikasi Organisasi. Berdasarkan pengolahan data, akan diuraikan tentang analisa data.
Struktur Organisasi
Yang dimaksud dengan struktur organisasi disini adalah Badan Pelaksana Harian PKPU Cabang. Dimana, berdasarkan Anggaran Rumah Tangga pasal 4 ayat 1 , didefinisikan sebagai pelaksana harian cabang yang dibentuk oleh Pelaksana Harian Pusat dengan persetujuan Pengurus Yayasan, yang masa jabatannya disesuaikan dengan kebutuhan cabang, target, dan perkembangan organisasi di sebuah wilayah tertentu melalui evaluasi berkelanjutan.
Tugas dan kewajiban pengurus cabang dijabarkan melalui Anggaran Rumah Tangga pasal 4 ayat 5, yang meliputi antara lain:
i. Melaksanakan hasil-hasil ketetapan musyawarah, kebijaksanaan dan program kerja nasional organisasi serta ketentuan atau ketetapan-ketetapan organisasi lainnya;
iii. Pengurus Pelaksana tingkat cabang baru tidak dapat menjalankan tugasnya setelah mendapatkan Surat Keputusan pengangkatan dari Pelaksana Harian Tingkat Pusat
iv. Prosedur lainnya terkait dengan cabang akan diatur dalam ketetapan-ketetapan organisasi.
Struktur organisasi yang ada pada Lembaga Amil Zakat dan Pengembangan Ummat Pos Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utara adalah bersifat ”minimalis”, bagan organisasi terlampir, yang terdiri dari:
1. Kepala Cabang
2. Kepala Admnistrasi dan Keuangan
3. Kepala Penghimpunan dan Pendayagunaan 4. Staf Penghimpunan dan Pendayagunaan 5. Relawan
tidak menutup kemungkinan adanya komunikasi yang bersifat konsultatif dan koordinatif.
Sumber Daya
Sumber daya ini meliputi sumber daya manusia, sumber daya dana dan sumber daya sarana prasarana. Dari segi sumber daya manusia, penempatan orang-orang pada satuan unit kerja yang ada dilakukan melalui rekuitment yang terarah. Perekrutan tersebut dilakukan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan, sesuai dengan satuan unit kerja yang dibutuhkan. Persyaratan tersebut secara umum adalah sebagai berikut:
Kepala Cabang
a. Amanah & Jujur
b. Mempunyai kemampuan manajerial yang baik c. Memahami fikih zakat
d. Mempunyai visi pemberdayaan e. Inovatif dan kreatif
f. Mampu menjalin hubungan dengan berbagai lembaga g. Mampu bekerjasama dalam tim.
b. Berlatar belakang atau memiliki kecenderungan atau mempunyai pengalaman di bidang marketing minimal 1 tahun.
c. Mempunyai mempunyai communication skill dan pemahaman community development yang baik
d. Mampu bekerjasama dalam tim Bagian Keuangan dan Administrasi
a. amanah dan jujur
b. Berlatar belakang atau mempunyai pengalaman dibidang akuntansi dan manajemen keuangan
c. Cermat dan teliti
d. Mampu bekerjasama dalam tim
Dari segi sumber daya manusia, pada tahap implementasi hanya terdapat 3 (orang) sebagai pelaksana program. Meskipun persyaratan sumber daya manusia telah dipenuhi, akan tetapi pada kenyataannya hal ini kurang efektif (hasil wawancara dengan Bapak Andi Arba). Menurut Bapak Andi Arba, berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan Program Prospek, setidaknya ada 5 (orang) sebagai pelaksana teknis di lapangan. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pihak Lembaga Amil Zakat Pos Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utara mengontrol dan mengevaluasi anggota KSM.
angka pendanaan untuk pelaksanaan program secara keseluruhan dengan total penerimaan dana sebesar RP 42.466.055.215 (Empat Puluh Dua Miliar Empat Ratus Enam Puluh Enam Juta Lima Puluh Lima Ribu Dua Ratus Lima Belas Rupiah). Selain itu untuk program prospek ini Lembaga Amil Zakat Pos Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utara melakukan hubungan kerjasama dengan PT Indosat, Tbk. Dengan total pendanaan sebesar RP 56.700.000 (Lima Puluh Enam Juta Tujuh Ratus Ribu Rupiah), yang dihimpun dari zakat, infak dan shadaqah karyawan dan karyawati PT Indosat, Tbk.
Untuk sarana prasarana pendukung program prospek, Lembaga Amil Zakat dan Pengembangan Ummat Pos Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utara, memiliki infrastruktur pendukung sebagai berikut:
Bangunan Kantor 1 unit
Komputer 1 unit
Laptop 1 unit
Sepeda Motor 1 unit
Secanggang Kecamatan Secanggang, selebihnya mereka (pelaksana teknis) harus menempuh dengan motorboat, yang memakan waktu sekitar 1 (satu) jam perjalanan.
Standar dan Prosedur Operasional
Pelaksanaan Program Prospek dilaksanakan berdasarkan Standar dan Prosedur Operasional Lembaga Amil Zakat dan Pengembanggan Ummat Pos Keadilan Peduli Ummat. Standar Operasional tersebut dijabarkan dalam Satuan Petunjuk Teknis dan Pelaksanaan Program dan Kerja. Disamping itu juga, lembaga memiliki satuan kinerja yang dijabarkan melalui Satuan Kerja yang disusun secara terperinci oleh fungsinioris lembaga yang bersangkutan. Standar dan Prosedur ini juga meliputi tentang Satuan Petunjuk Pelaksanaan dan Teknis di tingkat Kelompok Swadaya Masyarakat.
Kebijakan
Kebijakan tentang pengelolaan zakat dan manajemen pengelolaan lembaga amil zakat telah diatur oleh pemerintah, melalui undang-undang dan keputusan pejabata terkait. Kebijakan ini meliputi tentang kebijakan yang bersumber dari pemerintah, yaitu Undang-Undang No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, Keputusan Menteri Agama Nomor 581 Tahun 1999 tantang Pelaksanaan Undang-Undang No. 38 Tahun 1999, serta kebijakan yang bersumber dari hukum asli tentang pengelolaan zakat yaitu Alquran dn Sunnah. Sedangkan untuk internal organisasi, kebijakan pemerintah tersebut dijabarkan dan tercermin dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Petunjuk Teknis Program dan Petunjuk Pelaksanaan Program Lembaga.
Dalam tahap pelaksanaannya, sebagian dari pelaksana kebijakan masih ada yang kurang memahami. Hal ini diakibatkan tidak tersosialisasikannya kebijakan pemerintah dengan baik, yaitu Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. Disamping itu pula para pelaksana kebijakan kurang memahami dan mengerti tentang tata cara penghitungan zakat yang benar.
Komunikasi Organisasi
BAB VI
PENUTUP Kesimpulan
Dalam implementasi kebijakan pemberdayaan ekonomi masyarakat, yang lebih dikenal dengan Program Prospek, Lembaga Amil Zakat dan Pengembangan Ummat Pos Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utara telah dilakukan dengan baik. Meskipun pada tahap implementasi dapat dirasakan kurang optimal. Hal ini disebabkan oleh sarana dan prasarana pendukung yang kurang memadai untuk dapat menjangkau daerah penerima bantuan. Masalah utama yang dihadapi adalah dari segi transportasi. Dimana daerah penerima bantuan hanya dapat dijangkau dengan menggunakan motorboat.
Untuk komunikasi, Lembaga Amil Zakat dan Pengembangan Ummat Pos Keadilan Peduli Ummat Sumatera Utara menggunakan komunikasi internal lembaga dan eksternal lembaga, atau dengan kata lain menggunakan multidimensional komunikasi. Di internal lembaga, fungsi koordinasi dan kontrol dilakukan secara berkala untuk memastikan program sesuai dengan rencana. Sesdangkan untuk eksternal organisasi dilakukan, untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut tentang pelaksanaan program dari instansi pemerintah yang terkait. Ketidakpahaman dari pelaksana program atas kebijakan pemerintah, tertutama dalam hal pengelolaan zakat, akan dapat menghambat didalam implementasi program ini. Sosialisasi yang kurang dari instansi pemerintah merupakan faktor utama dari hal ini.
Saran-saran
Untuk dapat mengatasi permasalahan yang timbul dalam program prospek tersebut dan sebagai bahan pertimbangan untuk lebih mengefektifkan serta mengefisiensikan program tersebut di masa yang akan datang, ada beberapa yang mungkin penulis coba tawarkan untuk menjadi bahan evaluasi:
2. Lembaga haruslah lebih intensif dalam memberikan pelatihan kepada pelaksana program agar kemampuan teknis dalam pengelolaan program lebih optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Allison, Michael, dkk, Perencanaan Strategis bagi Organisasi Nirlaba, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2005
Bamualim, Chaider, dkk, Revitalisai Filantropi Islam ; Studi Kasus Lembaga Zakat dan Wakaf di Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Press, Jakarta, 2005
Hasibuan, Malayu, Manajemen ; Dasar, Pengertian dan Masalah, CV. Haji Masaagung, Jakarta, 1990
Hidayat, Syarif, dkk, Pemberdayaan Ekonomi Rakyat ; Sebuah Rekonsruksi Konsep Community Based Development, Pustaka Quantum, Jakarta 2001
Ismawan, Bambang, Refleksi Seorang Pegiat LSM ; Pemberdayaan Orang Miskin, Puspa Swara, Jakarta, 2000
Mahmud Al-Ba’ly, Abdul Al-Hamid, Ekonomi Zakat ; Sebuah Kajian Moneter dan Keuangan Syariah, PT Rajagrafindo, Jakarta, 2006
Mhd Ali, Nuruddin, Zakat sebagai Instrumen dalam Kebijakan Fiskal, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2006
Mubyarto, Pengantar Ekonomi Pertanian, LP3ES, Jakarta, 1979
Pulungan, H.S, Pengentasan Kemiskinan, Pustaka Widyasarana, Medan, 1994 Singarimbun, Masri, Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta, 1989
Sumardi, Mulyanto, Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok, CV. Rajawali, Jakarta, 1985
Tangkilisan, Hessel Nogi, Implementasi Kebijakan Publik, Lukman Offset & YPAPI, Jakarta, 2003
Wiwbawa, Samodra, dkk, Evaluasi Kebijakan Publik, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 1994
Peraturan Pemerintah
Undang-undang No. 39 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat
Keputusan Menteri Agama Nomor 581 tahun 1999 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999
Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No 441, pada tanggal 8 Oktober 2001
Surat Keputusan Dinas Sosial Propinsi Sumatera Utara No. 467.6/2308 pada Tahun 2007
Majalah