• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh guru dalam mengelola kelas dengan prestasi belajar (Bidang study fiqih) dalam proses belajar mengajar: suatu studi di MTSN II Pamulang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh guru dalam mengelola kelas dengan prestasi belajar (Bidang study fiqih) dalam proses belajar mengajar: suatu studi di MTSN II Pamulang"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GURU DALAM MENGELOLA KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR (BIDANG STUDY FIQIH) DALAM PROSES

BELAJAR MENGA.JARDl MTS N II PAMULANG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Fakliitas 1111111 Tarbiyah dan Kegurllan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh: Nur Efendi Nim:103011026781

NIP:150 094 403

JURUSAN PENDIDIKAi'i AGAlVlA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEG1UU SYARIF HlDAYATULLAII

(2)

Kaslis di MTs N II Pamulang) di,yukan kepada Fakllltas llmll Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqasyah pada, 25 Febrllari 2008 cii hadapan dewan penguji. Kal'cna itu penulis berhak memperoleh gelar s。セェ。ョ。 SI (SJ)d.l)

dalam bidang Pendiciikan Agama Islam.

Jakarta, Maret2008

Panitia Ujian MlInaqasyah

Kelun Panitia (Kelua Jurusan/Program Studi)

Drs. H. Abel. Fgttah wゥ「ゥウッイセッL MA NIP: 150236009

Sekretaris ( Sekretaris Jurusan/Prodi) Drs. Sapiuddin Shidiq, M.Ag

NIP: 150299477

Penguji I

Drs.H. Faridal Arkam, M.Pd NIP: 150 191 177

Penguji II

Heni Narendrani Hidayati, S.Ae, M.Pd NIP: 150277 688

Ta711gal

3,)

.

b

...';:> ...

/

[;8

:2,\ fH ...,v. .

'rnoda 'l'angan

-,

...

, 0

セセ^

dj

Mcngctllilui:

Dclmn Fakultlls nmn Tarbiyali Dan Kcguruan

|セ

I
(3)

LEMHAR PERNY ATAAN

Saya yang bClianda tangan eli bawah ini: Nama

Nim Jurusan

Fi1kultas

: Nul' Efendi : 10301 ]026781

: Pcndidikan i\gama Islam (PAl)

: Ilmu Tarbiyah dan Kcguruan

Dcngan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini mcrupakan hasil karya asli sflya yang diajukan unlllk mcmcnuhi sHlnh satu persyaratan untuk mcmperolch gelar stratn satu ( S 1 ) eli U1N Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumbcr yang saya gunakan dalam pcnlllisan ini tclah saya cantumkan scsuai dengan ketcntllan yang bcl'lakll eli tllN Syarif HidayatulJah jセャォ。ョ。N

3. Jika dikcmudian hari tcrbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karyn orang lain, maka saya bersedia mcncrimn sanksi yang berlaku

eli

UIN

SyarifHiclayatllllah Jakarta.

CipulaL Maret 2008

(4)

study fiqih) daillm proses belll.illr mengll.illr (Sulltu Studi di MTs N II I'llmulang) Guru merupakan jabatan profesional elimana seorang guru tielak hanya elituntul untuk memiliki kemampuan yang tinggi di dalam rnengajar akan tetapi juga hanls rnarnpu rnengkonelisikan keaelaan kelas. Berbicara mcngcnai guru ia merupakan sosok yang sangat mempunyai peran penting di dalarn kegiatan proses belajar mcngajar ia juga sekaligus yang mempunyai andil besar dalam mcningkatkan prestasi belajar para siswa-siswinya. Dalam rangka meningkatkan kualitas siswa-siswi di sekolah guru adalah Caktor yang sangat menentukan dimana naik dan turunnya gratik prestasi siswa tielak lain adalah kemampuan seorang guru baik kemampuan dalarn I1lcngajar l1laupun kernampuan eli elalam mengorganisasi kelas selama ia mengajar.

rugas seorang guru elalam pelaksailaan pengajarannya eli e1alam kelas bukan hanya sekedar mengajar dan menerangkan materi saja, akan tetapi sekaligus sebagai managemen dalam suatu kelas supaya proses belajar mengajarnya berjalan dengan konelusif, karena bagaimanapun juga dalam suatu kclas banyak berbagai ragam jenis ウゥヲセャエ

dan perilaku siswa, ada yang ingin meneari perhatian kepada guru, i.eman-temannya yaitu melalui membuat gaduh dan membuat suasana kelas menjadi ramai dan ada juga siswa yang benar-benar ingin belajar serius. Disinilah peran seorang guru dalam mengatur atau mengelola keJas agar siswa-siswa yang biasa rnembuat gaeluh dan membuat ramai suasana bisa terpantau dan bisa elikonelisikan sehingga proses bel,\jar rnengajarnya berjalan dengan sesuai yang diinginkan dan behjarnya pun lebih tenang dan nyaman.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehaclirat Allah SWT, atas limpahan nikmat clan karunia-nya sehingga penulis c1apat mcnyclcsaikan skripsi yang bcrjllcllli "I-Iubungan Antara Guru Dalam Mengelola Kelas Tedladap Prestasi Belajllr (Bidang Study Fiqih) lDalam Proses Belajllr Menga.jar ( SUlltu Studi Di MTs N II Pumulung)". Shalawat clan salam semoga tercurahkan kepacla bagincla Nabi besar Muhammacl SAW yang telah mcmbawa umatnya c1ari zaman kcboclohan ke zaman yang pcnuh dengan ilmu dan teknologi ini.

PenuEs menyaclari scpenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang c1iharapkan walaupun waktu, tcnaga, dan pikiran telah dipeljuangkan dengan segala keterbatasan kemampuan penulis miliki c1cmi terselesaikannya skripsi ini agar bcrmanfaat bagi penulis khususnya clan pcmbaca pada um ul11nya.

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas clari pmtisipasi bebcrapa pihak yang tclah mCl11bantu, motivasi sClta arahan dari berbagai pihak, sehingga patut kiranya penulis ucapkan terima kasih yang scbcsar-besarnya kcpada:

1. Dckan Fakultas llmu Tarbiyah clan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua dan Sekrctaris Jurusan Pcndidikan Agama Islam (PAl) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kcguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Drs. J-l. Ahmacl Syafi'ic NODI' selahl clasen pembimbing skripsi yang selalu sabar dan tcliti dalal11 l11engoreksi clan membimbing penulis dalarn mcmbuat skripsi ini.

(6)

umumnya dad Jurusan Pendidikan t\ganw Islam khususnya yang tclah memberikan kontribusi pemikiran mclalui pengajaran dan diskusi yang berkaitan dengan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Suhardi, M.Ag selaku Kepala Sekolah MTs N II Pamulang, Tangerang, Banlen serla para guru yang telah memberikan kesernpalan . kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

8. Terkhusus buat kedua orang tuaku tereinla Bpk Jurnadi dan Ibunda Kmniti yang telah merawat, membesarkan, mendidik, dan mcncurahkan kasih sayang serta tak bosan-bosannya memberikan banluan scema rnoriL maleriL semangat dan do'a buat penulis.

9. Buat adik-adiku tercinta adinda Syamsul Ma'arif dan adinda 'rika R,i11l1latun yang telah memberikan warna-warni dalam kehidupan penulis.

10. Untuk Mas Abdul

t\ziz

SI,I.! dan Mas Imam SS, M.Hum lerima kasih atas segala arahan dan saran serla kritiknya.

II. SeIuruh Rekan-rekan lkatan Mahasiswa Pelajar Pemalang (IMPP) khususnya yang biasa Shaaring bareng danjuga bereancla seialu.

12. Seluruh Kawan-kawan l-limpunan Alumni Sanlri Salaliyah (HIAS) Pemalang. 13. Buat teman-teman satu kosan Muslolehudin dan Tasrifin yang sclalu memberi mOlivasi clan mengingalkan sclalu kepada penulis unluk tidak bosan-bosannya berusaha.

(7)

DAFTAR lSI

LEMBAR PENGESAHAN .

LEMBAR PERNYATAAN ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

iIafイイaiセ

lSI...

vii

DAFTAR T ABEL ix

BAB I : PENDAHULUAN i .

A. Latar Belakang Masalah " .

B. Identifikasi Masalah... !J

C. Pembatasan Masalah... !J

D. Perumllsan Masalah... ", ,' ,... 7 E. TlIjllan dan Kegllnaan Hasil Penelitian, , ,... 7 BAB II : PENYUSUNAN KERANGKA TEORETIK DAN

PENGAJUAN IHPOTESIS... .... fi

A. Deskripsi Teoritik. , ,.""". 8

I. Pengelolaan Kelas _... fi

a. Pengertian Pengelolaan Kelas ", ,.. X

b. TlIjllan Pengelolaan Kelas... 10

e. Cam Pengelolaan Kelas " ,_, , ", ,.. I I d. Prinsif-Prinsif dalam Pengelolaan Kelas , ,.. 15 e. Masalah-Masalah lblam Mengelola Kelas " " 17

r.

Pendekatan dalam Mengelola Kelas ,.. , , , ,. 20

2. Prestasi Belajar , , , , ,... 22

a. Pengertian Prestasi Belajar... 22 b. Faetor-J11ktor yang mempengarllhi Presta"i Belajar",.,.. 23

(8)

d. reran Guru dalam Proses Be/ajar Mcng(ljar" , , 3 1

B. Kerangka Berfikir. ,.,.,..

:U

C. Hipotesis Penelitian , , ,... 35

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

"...

36

A. Tempat dan Waktu Penelitian , 36 B. Metodc Penelitian 36 C. Populasi dan Sample , 36 D. Teknik Pengumpulan data ,.... 37

E. Instrument Penelitian... . ... . .. . .. .. .. 38

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data... 40

BAB IV : HASIL I)ENELITIAN...

4S A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... ... ... .... ... ... 45

B. Deskripsi Data... .. .. . . .. ... . .. .. . . .. .. . . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. ... . . 50

C. Analisis dan Intcrpretasi Data :... 50

D.

Keterbatusan Penelitian '...

66

IlAB

\1 :

IlENU·)'UP...

67

A. ICesimpulan... 67

B.

Saran-Saran , , , ,.,... 68

I)AF')'AR PUSTAKA... 69

(9)

cahaya tidak memadai. . . .. . .. . . .. . . .. . . .. . . . .. .. . . .. 55 15. Tabel 15 Pendapat siswa tentang guru bidang study fiqih elalam

memperhatikan tugas... 56 16. Tabel 16 Pendapat siswa tentang guru bidang study fiqih dalam

membantu siswa untuk mengcmbangkan kcbiasaan-kcbiasaan dan

cara-cara belajar yang bailc ,.. 56

17. Tabel17 Pendapat siswa tentang guru bidang study fiqih memotivasi

siswa agar mencapai hasil yang maksimal. , ,.. , , ,.... 57 18. Tabel 18 Penelapat siswa tentang guru bidang study fiqih mcmberikan

perhatian kepada siswa yang mengganggu dan membuat kcributan eli

kelas

,

,

,.... ....

58

19. Tabel 19 Pendapat siswa tentang guru bidang study liqih mempcrhatikan posisi dueluk bagi siswa yang mcngalami kekurangan (cacat fisik) scpcri kurang penglihatan , , ,. , ' . . . 58 20. Tabel 20 Penelapat siswa tentang guru bidang study l1qih bcrganti-ganli

metoele eli setiap kali meng'Uar ,... 59 21. Tabel 21 Pendapat siswa tentang guru bidang study l1qih melakukan

evaluasi setelah selesai proses belajar mengajar 60 22. Tabel 22 Pendapat siswa tentang guru bidang stuely fiqih melibatkan

siswa untuk berpartisifasi aktif... 60 23. Tabel 23 Penelapat siswa tentang guru bidang study liqih setiap masuk

kelas dapat menciptakan suasana kelas... 61 24. Tabel 24 Pendapat siswa tentang gurubidang study fiqih bcrkeliling

(10)

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dan menemukan eksislensi seJ'la perkembangan masyarakat, karena pcndidikan merupakan usaha melestarikiln nilai-nilai kcbudayaan dengan segala aspek dan Jcnisnya kcpatla generasi penerus. Pada dasarnya pendiclikan merupakan proses pembcrian ban\uan dari guru kcpada anak cliclik untuk menumbuhkembangkan sikap kedewasaan.

Pendidikan adalah llsaha sad"r セO。ョァ dilakukan oleh seorang guru ul1tuk mengubah tingkah laku anak didik unluk menuju kedewasaan dan berilltlgsi

mernbimbing kehidupan mereka sesuai dengan lugas-lugas pcrkcrnbangan yang

teJ:iadi palla did setiap anak didik.

Flingsi pendidikan yang kurang tepal dcngan menggunakan sistcm yang usang (lama) mengakibatkan rcndahnya kualilas oul pul yang dihasilkan. Iial ilu juga cliscbabkan (llsilitas dan pcrlcngkapan sekolah yang masih kurang, alai pelajaran jauh dari cukup, muttl guru belum mcmadai serta sistem komunikasi dan aclministrasi yang belum lancar.'

Sebagai seorang pendidik, seorang guru hendaknya tidak hally'a menyampaikan mated peJqjaran sesuai dcngan tujllan yang tcrtllang di dalarn kllrikllillm, akan tClapi juga harlls herusaha Il1cneiplakan dan mCll1pcrtahankan suasana kelas yang efcktif dan ensien. Pcngelolaan kelas adalah I11cnycdiakan konclisi yang konclusif untuk berlangsunya sLlatu proses belajar Il1cngajar. Dengan kata lain, searang glll'll harus selalu l11enciptakan dan mempertahankan l11ot!vasi siswa lIntlik secara sadar berperan serta dan tcrlibat dalanl proses pcndidikan yang diciptakan oleh guru. Upaya mcnciptakan ini di kenai clcngan "pcngclolaan kelas'l. Kemamplian memberikan pela)aran kepada siswa tanpa disertal dengan

1A. Mllri Yusul:Penganfar/Ill/II1\!fIdidi/wl/,uセ\[エャ。ゥ I\ksara Yw.Jbtira, ]9X(), Lel Ke-l,

(11)

kemarnplian mengelola kelas akan kurang memberikan out put yang berarli bagi

kelallcaran proses belajar mengaJar.

Proses belajar mengajar merupakan bagian dari prosl:s pcndidikan ャセュョ。ャ

dengan guru sebagai pemegang peran yang ulama. Di dalam proses ini sebagian besar hasil belajar dari anak didik dilenlukan oleh peran seorang guru di dalam mengajarnya. Seorang guru yang kompclen mampu menciplakan lingkungan belajar yang efektif dan mampu mcngclola kelas di dalam proses belajar Irwngaim sehingga hasil belajar mercka dapat lcreapai seear'a optima!.'

Di dalam proses bclajar mengajar ,curang guru di lunlul memiliki slralcgi-strategi pembelajaran secant akti f dan elisien. Dengan mcnguasai berbagai slralcgi-strategi

tersebllt dalam proses belajar mengtljar akan menghasilkan banyak cam lllllllk

menata dan mengclola sualu ruangan atau kelas agar di cialam pcngelolaan

エ」イセ・「ャャエ proses belajar mengajar menghasilkan pembclajaran yang diinginkan

seperti mengajar dengan kondisi yang tenang, mengajar dengan lancar tanpa ada

gangguan apapun scrla dapat mcngcndalikan murid yang suka membual gaduh dan sebagainya.

Sebagai pendidik, seorang guru har-us rnampu mencrnpalkan dirinya menjadi pengarah dan Pembina, pengembang bakal dan kemampuan anak c1iclik. Guru hants mampu mcngarahkan kemampuan anak diclik lersebut dengan baik dan terarah. Guru juga harus berusaha rnembentuk siswa agar menjadi manllsia dewasa yang berkemampuan untuk menguasai ilmll pengelahuan dan mengenalkannya ul1tuk kes"jahteraan hiclup man usia. Untuk mcncapai sualu keberhasilan seorang guru cia lam mendidik ilu c1ipengaruhi banyak lirktor anlara lain adalah kemampuan seorang guru di dalam mengelola kelas. Karena pengelolaan kdas ilu merupakan salah salll bagian dari berhasil alall lidaknya seorang guru dalam suatu proses belajar rnengajar. Guru sebagai subyck penclidikan clan pengajaran bertangguug jawab lerhadap keslisksesan proscs 「」ャセェ。イ mengajar yang ditandai dengan pcmahaman dan penguHsaan anak didik lcrhadap pelajaran yang lelah dilerimanya.

- - - - _ . _...

-1B. Suryo SubrolO, Proses Be/ujo,. iHengl/iar J)i ,\do/(/h. (Jakarta: Hinekacゥpャセl 1(1)7).

(12)

sec,\ra intrinsik menyediakan sekema lilHnajemen kelas. tcod kccerdasan majemuk

menawarkan sudut pandang bani kepada guru yang selalu disibukan oleh

persoalan manajcmcn kelas, unluk melihat berbagai strategi ョhセョ。ェ・ョhZ[ョ kelas

sering mereka gunakan dalam '''menjaga kelcnangan" dan memastikan bahwa proses belajar mengajar dapat beljalan lancar.\

Pengelolaan kclas adalah I11crupakan sualu rangakaian yang lak dapal dipisahkan dari proscs bclajar mengl\jar unluk mcnciplakan kondisi yang dapal I11cndukung teljadinya bclajar yang clckli I' dan cllsicn, Proses bel,\jar I11cngajar lanpa di dukung dengan adanya sualu pcngclolaan kclas maka tidak mudah unluk l11endapatkan out pUl atau hasil yang diinginkan atau hasil yang maksimal, karena bagail11anapun juga pengelolaan kclas I11crupakan sLialu komponen dalarn pCiaksanaan kegiatan proses belajar mengajar agar lcrcipla sualu kclas yang nyaman, lenlram dan dapal mcnghasilkan hasil yang memuaskan. Proses bela,im mengajar lanpa diterapkannya pengelolaan kclas ilu lidak akan berjalan lanu\!' dan kel11ungkinan besar kcgialan bela,iarnya akan lidak maksimal alau tidak I11cndapalkan hasil yang scmpurna.

Pengelolaan kelas yang baik akan mclahirkan intcraksi bell\jar rnengajar yang baik pula, Tujuan pembelajaran pun dapal di capai tanpa mcnemukan Kendala serta hambatan-hambatan yang berarlL Hallya sayangnya pengclolnan kelas yang baik ilu tidak sclamanya dan lidak scmua guru dapal mempertahankannya, discbabkan pada kondisi lcrtcntu ada gangguan yang tidak dikehcndaki dalang dengan tiba-tiba di luar kemampuan guru adalah kendala spontallitas SU<:lsana kelas biasanya tcrganggu yang ditandai dengan pecahnya konsenlrasi anak didik Setclah peristiwa ilu, tugas guru yang paling penlmg

J Thomas Amslrong.Seko/ah 1"'01'0 Juw'u-Afent'ro{JAO!1 J/II/lif/ie llIfe/!!J;;ellces f)i /jllnio

(13)

4

adalah bagaimana sllpaya anak didik kembali pada kondisi yang sebelumnya agar memperhatikan tllgas belajar yang diberikall olch guru:l

PenyelengI: araan pendidikan yang dilaksanakan di. liap-liap sekolah di

Indonesia selama ini kebanyakan Icbih bcrsilhl klasikal-massal, yaitu lcbill berorientasi kepada kllantitas untuk dapal I1lcnerima aInu lnerekrllljL1Jlllnh SiSW<l yang sebanyak-banyaknya. Padahal tlljuan pendidikan adalah L1ntuk mencerdaskan kchidupan manusia bllkan lIntuk memperbanyak manusia MaLI siswa akan tetapi kebanyakan sekolah-sekolah di Indonesia lebih mengulamakan kuantitas bllkan kllalitas.

Sebagaimana yang telah dikcmllkakan olch Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjal dalam bllkunya Dasar-Dusar Agarna Islam bahwa:

Lujuan merupakan landasan atau opcrasional dad suatu kegiatan tcrmasuk pendidikan. dasar dan tujllan pendidikan nasional sebagaimana yang dinyatakan dalam g。イゥウセg。イゥウ Besar Haillan Negara (GBHN), adalah bahwa pendidikan nasional berdasarkan atas pancasila dan bcrlujuan unluk mcningkalkcln kClaq\vaan tcrhadap tuhan yang maha csa, kcccnJasan, kctrampilan, rncmpcrlinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mcmperolch semangat kebangsaan agar dapat membangun 、ゥセゥョケ。 sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab alas pembangllnan bangs:}.>

Suatu konJisi belajar yang opl ima I dapal lcrcapai jika seorang guru mampu mengatlll' atau mengelola siswanya dengan baik agar tercipla suasana belajar yang kondusif eli dalam proses belajar rnengajar dan menghasilkan suatu tujuan pengajaran yang maksimal dan mCl11l1askan baik bagi siswa maupul1 bagi gurunya scndiri yang mengajar. Kegiatan-kegiatan untuk rnenciplakan dan mernpcrtahankan kondisi yang optimal dalnm suntu kclas agar mengahasilkan proses belajar mengajar yang elektif.

Di dalam suatu proses belajar mengajar supaya leljalin atau tel'cipta sualu kondisi kelas yang kondusiC efektiC tCljadi suatu intcraksi anlara siswa dan guru maka suatu kclas harus di tata dan dibalasi agar lercipta sunlu kclas yang ideal. Setiap suatu instHusi, Icrnbaga menginginkan lernbaga atnu institus[nya terkcna! atnu terpandang bahkan rnenjadi conloh lcladan bagi Icmbaga-iembaga altHl

-4 Cony Serniuwan, Dkk, Pendekalun Aeterumpilan Proses, l1agaillwnu AfengaklijJWI7 Sisw(J Da/am Beltljal', (Jakarta: PI',Grasil1do, I()(j2J. h. 63.

(14)

belajar siswa di sekolah yang sceara garis besarnya dapal di bagi menjadi dua bagian yaitu faktO! internal dan nlktor ekslcrnal siswa.

Faktor-Iaktor yang berasal dari luar diri siswa (ekstcrnal) terdiri dari Iflktur lingkungan dan laktor instrumental sedangkan Itlktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) adalah bcrupa It\ktor lisiologis dan Itlklur psikulogis pada diri siswa. Dalam hal ini salah satu faktor instrumental yang memegang penman penting dalam belajar adalah guru. Seorang guru haruslah rncmiliki bckal

yang CUkllp 5crta mampu mcnguasai matcri ul1tuk dapat mcngajar, karcna dalalll

keilmuan yang dimiliki olch seorang guru, ia dapal rncngajar dcngan sukscs dalam artl ia teJah slap ul'tuk mendldlk siswa/anak didiknya dan siap untuk menghadapi segala situasl dan kondisi yang akan terjadi di dalam proses belajar mcngajar.

Mengelola kelas rnerupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru. Pengelolaan kelas dirnaksudkan untuk meneiptakan scrta menjadlkan suasana kelas yang kondusif di dalam proses belajar mengajar sehingga tercapailah tujuan pengajaran yang cfektifdan elisien.

Mengelola kelas mcrupakan sualu keterampilan guru untuk mcnciplakaan suatu kondisi kelas yang aman, kondusif dan tidak ada gangguan tli dalam berlangsungnya proses belajar mengajar. Seorang guru hal'us memclihal'a dan menciptakan suatu kondisi bclajar yang mcnycnangkan dan berusaha mengembalikan kelas apabila di dalam pel:jalanan mengajar tel:jadi suatu hal-hal yang dapat mengganggu konsenlrasi dan kontlisi kelancaran bel'Uar. Kegiatan tersebut dapal bel:jalan dengan balk kalau seorang guru tersebut bisa unluk

mengkondisikan atau menguasai kclas.

Sudah tidak menjadi rahasia umurn lagi bahwa kebanyakan seorang guru di dalam mcng1ljarnya sudah jarang bahkan tidak ada lagi yang mcmperhatikan kepada pengelolaan kelas, mercka kebanyakan hanya mengcjar target dengan

(15)

menghiraukan adanya pCllgelolaan kclas yang padahal illi adalah hal yang terpenting dalam suatu kegiatan proses bel<\jar mengajar, karena menjelaskan matcri tanpa mempcl'hatikan pcngelolaan kelas maka akan sia-sia belaka dan proses pembel'liarannyapun tidak akan maksimal.

Berdasarkan latar belakang masalall di atas, penulis termrik untuk mt'nelili lebill lanjut dan pcnulis ingin mcnuangkannya ke dalarn pcnyusunan alau pcnulisan skripsi yang beljudul: "HUBUNGAN ANTARA GURU IlALAM MENGELOLA KELAS DENGAN PRESTASI BELAJAR (Bidang Study Fiqih) DALAM PROSES BELA,JAR MENGA,JAR ( Suatu Studi di MTS N II Pamulang)

B. Idclltifikasi Masalah

Sesuai dcngan latar belakang masalall dari alasan pcmilillan judul ini. penlliis mengidentif'ikasikan masalah-masalah yang akrm mllllcul antara lain sebagai berikut:

1. Setiap guru tcntllnya mcndambakan siluasi proses belajar ャQQ・ョァLセェhイ yang kondusif; tenang dan teratur.

2. Guru sclalu menginginkan siswayang 、ゥLセェ。イョケ。 berpreslasi,

3. Tidak semua guru yang mcng'ljar dapal mcngalllr dan mcnguasai kclas 4. Masill banyak guru-guru yang kurang peduli terlladap masalall

pengelolaan kclas

5. Guru merupakan pemegang penman terpenting dalam sunlu kclas.

C. Pcmbatasan Masalah

Agar penulisan skripsi yang akan pcnulis susun ini Icbill tcrarah dan tidal terlalu lebar pembal.asannya, maka pcnulis membatasi rnasalall scbagai bcrikut:

(16)

2. Bagaimanakah situHsi dan kondisi eli dalam proses belqjar l1lcnga.Jnr

terhadap pengaruh pengelolaan kelas.

3. Siswa yang diteliti adalah siswa kelas II di MTs N II I'amulang

4. Prestasi belf\jar yang dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa selclab diadakan atall tCl:jadinya proses 「、Hセェ。イ lllcngqjar. Adapull nilai prestasi yang diperoleh diambil dad nilai raport semester genal' pada kelas II. D. Penllnusan Masalah

Adapun perumusan masalahnya adalah: Apakah ada hubungan antara guru dalam mengelola kelas dengan prestasi belajar (bidang study liqih) dalam proses belajar mengajar di MTs N II Pamulang.

E. Tu.juan dan Manfaat Pcnclitian

Tujuan pcnclitian ini adalah unluk mengl'talwi ada tidaknya pcngaruh guru dalam mengelola kclas terhadar prestasi belajar siswa kbususnya pad a mata pel'\iaran liqih yang di ampunya.

Adapun man "aat dad penelitian yang diharapkan dari penulis adalah: I. Mampu meningkatkan prestasi belajar (bidang study Iiqih) pada

khuslisnya dan pengelolaan kelas bagi guru-guru pada umumnya.

2. Bisa menjadi sumber masukan bagi guru bahwa keberhasilan belajar anak bukan saja dipengaruhi oleh kondisi anak dan orang tua saja. akan telapi faktor guru juga sangat sangat mempengaruhi salah satunya yaitu berkaitan dengan kemampuan seorang guru dalam mengelola kelas.

(17)

BAB II

PENYUSUNAN KERANGKA TIWIUTIK DAN PENGA.H.lAN

HlPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik 1. Pengelolaan Kellis

a. Pengertilln Pengeloillan Kelas

Pengelolaan kclas adalah sunil! lIsaha yang dilakukan oleh penanggung ja\vab kegiatan 「・ィセ。イ mcngajar atuu yang Il1clnbantu dcngun rnaksud ugal' di capai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.1

Yang dimaksud dcngan rnengelola kelas adalah suaLu kcgialan yang dilaksanakan guru, ufltuk lnenciptakan dan mcmelihara kondisi 「・ャLセェュ yang optimal, serta mengembalikan kondisi bel,\jar yang terganggu2

Made Pidarta mengatakan bahwa:

I'engclolaan kclas adalah rroscs sclcksi dan pcnggunaan alat-alal yang tepat terhadar problem dan situasi. Ini bcrarti guru bcrtugas mcnciptakan. memperbaiki, dan memclihara systcm/organisasi kclas. sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuannya. bakatnya, dan encrginya puda tugas-tugas individual. Sedangkan menurut Sudirman N. pcngclolaan kelas merupakan upaya dalam mendayagunakan potensi kclas, karena itu kclas mcmpunyai penman dan fungsi tertentu dalam menunjang kebcrhasilan proses interaksi edukatif:1

Coopel' ml)ndcfinisikan bahwa yang di maksud dengan pengelolaan kclas adalah:

Seperangkat kegiatan untuk mcngcmbangkan tingkah laku siswa yang

diinginkan dan mengurangi atuu meniadakan tingkah laku yang tidal<. diinginkan, mcngcmbangkan hubungan interpersonal dan iklim sosio-cmosional yang positi L

IArikutllO, Suhursini, })enge!o/wlI/ Ke/us dOli ...·;1.\'11'0 ,S'c/l/ful! l'em/eko/uJ! 1',"\,O/lIull/.

(Jakarta: CV. Rajawali,InS).Cel Kc·2. h.

(,s.

2Sri Anituh Wiryawan Jan Noorlmui Th..\/l'Ulegi IJe/ujul' Alengq!ur, (Jakarta: Universilas

Tcrbllka, 1994),eet Kc-2, h.ャIセ [I

セsケ。ゥイlャi 13ahri Djumarah. Guru dOli ,II/uk Oidlk IJtt/om /mr;I'ilksl jセ、OHォHOャゥjZ Hスセ|jセキZャ。ᄋZMᄋKINGイ|

Rincka Cipla. 2000). eel. Kc-I, h.I72. .._,.."..-- ...,....-,..,' '\

⦅BLBセ^cG

(18)

guru dengan tujuan agar teljadi SUalU proses belajar mengajar dengan situasi dan

kondisi yang efektif, kondusif dan menyenangkan bagi kedua belah pihak yaitu

antara guru yang mengajar dan siswa yang diajar sehingga tercapai suatll

pembelajaran yang optimal dan menghasilkan.

Kegiatan mcngclola kelas エ・セゥ。、ゥ bcrsarnaan dengan kegiatan mcngelola pelajaran. Kegiatan ini mcngisyaratkan bahwa guru perlu rnenciplakan situasi dan kondisi belajar yang menyenangkan dengan upaya mcndisiplinkan diri. rneciptakan iklim belajar yang sehat. Suatu kegiatan mcngelola kelas yang penuh kedisiplinan yang elektif akan mclibalkan guru dan siswa dalam kcgiatan belajnr mengajar yang serius dan bebas dari gangguan.

SuatLI kondisi belajar yang optimal akan dicapainya, apabila scorang guru

mampll mengatllr siswa dengan suasana pengajaran yang serasi sertu

mengendalikan suasana belajar yang mcnyenangkan. Mengelola kclas sangat erat bubungannya dengan pcnyediaun konelisi yang rnenguntungkan bagi siswa untuk belajar.

Mengclola kelas merupakan suatu keterampilan scorang guru untuk

menciptakan sliasana pengajaran yang serasi tanpa adanya suatll gnnggllan.

Seorangguru harlls mcmelihara kondisi bdajaryang menyenangkan dan bcrusaha

mengembalikan, bila terdapat hal-hal yang dapat ll1cngganggu konscntrasi siswa

sena mcngganggll kelancaran bclajar..Kegiatan tersebut dapal beljalan dcngan

baik kalau kelas berusaha unluk mendisiplinkan diri. Prinsip-prinsip penggunaan keterampilan ini pada hakikatnya lielak jauh berbcda dengan ketcrampilan yang

lain. Adanya sikap yang hangat dari seorang guru serta antusias dalam mcngelola

kelas, disamping memberikan materi, tindakan atau kata-kata yang memberikan

tantangan kepada siswa untuk belajar. Bcrbagai variasi kegiatan dapal

dilaksanakan oleh seorang guru sehingga siswa tidak bosan karena rncngcljakan

.JLalu Muhammad A/.hut', fJroses UI!/qji/l' .lleJlKdjol' ro/a eUS'1, (Surabaya: L'sahd

(19)

10

aktivitas yang rutin. Berbagai komponen keterampilan dapat diterapkan dalam kegiatan sehari-hari, namun hendaknya bersifht fleksibel, dalam arti disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Dalam mengelola kelas sebaiknya scorang guru bertitik tolak dari hal-hal yang positif walaupun di tuntut adanya kedisiplinan yang tinggi namun tidak berarti disiplin yang kaku melainkan luwes.

Dalam peranannya sebagai pengclola kelas (laming IIIwwger1. guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu di organisasi. Lingkungan ini di alur dan diawasi agar kegiatan bel<\jar mcngajar tcrarah kepada lujuan-tujuan pendidikan.'

Kualitas dan kuanlitas bclajar slSwa di dalam kelas bergantung pada banyak Illktor, antara lain adalah guru, hubungan pribadi anlal'a siswa eli dalarn kelas, scrla kondisi tHlHlITI dan suusana eli ("dam kelas.(l

b. TlIjllan Pengelolaan Kelas

Agar proses belajar mengl,jar yang dilakukan oich guru dan siswa mcndapatkan hasil yang mCllluHskan, maka di dalam pcngelolaun kclns cllpcrlukal1 adanya sualu lujuan sllpaya dalam lllcngelola kclas mcndapalkan hasi! yang signitlkan. Akan sia-sia upaya seorang guru di clalam mcnciptakan pcngelolaan kelas tanpa adanya suatu tujuan yang di maksud.

Tujuan pengclolaan kelas adalah agar seliap anak di kclas itu dapal bckaria dengan tertib sehingga segera tereapai tujuan pengajaran seeara efektif dan efisien.

Sebagai indikator dari sebuah kelas yang tertib adalah sebagai berikut: a. Setiap anak tenls bekarja, tidak macel, artinya tidak ada anak yang

terhenti karena tidak tahu akan tugas yang harus dilakukan atau tidak dapat melakukan tugas yang diberikan kepadanya.

SMoh. Uzcr Lisman, iHenjadi Guru Proje.\'sionol. (Handung: [)'f, Remaja Rosdnkal'Yu.

2006),Cet Ko-19. h. 10.

(20)

b. Setiap anak tenls melakukan pckerjaan tanpa membuang \Vaktu, artinya setiap anak akan bekccia seccpatnya agar Ickas menyelesaikan lugas yang diberikan kepadanya7

Tujuan umum pcngelolaan kelas adalah rnenyediakan dan menggunakan fasilitas kclas untuk bcrmacam-macam kegiatan betajar mcngajar agar mencapni hasil yang baik. Sedangkan tujllan khllsusnya adalah mengembangkan

kemampuan siswa datum menggunakan alnt-alat 「・ャ{セェ。イN mcnyediakan

kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar. serla membanlll siswa ulllllk memperoleh hasil yang diharapkan-'

Seeal'a umllm tujuan pengelolaan kelas adalah pcnyediaan lasililas bagi bermacam-macam kegiatan 「・ャ{セェ。イ siswa dalam lingkungan セ[ッウェ。エN enlOsionat, dan inteleklual dalam kelas, Fasilitas yang disediakan itu mernllngkinkan siswa belqjar dan bekclja, tereapainya sliasana 50sial yang memberikan kepllilsan, SUilSanf1 disiplin, perkembangall inlelektllal, emosional dan sikap serla apresiasi pada siswa.9

c. Cara Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas menunjukan kcpada kegialan-kegialan yang menciptakan dan n empcrtahankan kondisi yang optimal bagi lerjadinya proses belqjar mengajar. Sebagai pemberian dasar serla penyiapan kondisi bagi terjadinya IJroses belajar yang efektif; pengelolaan kelas menllnjukan kepacla pengatllran peserta didik, mallplln pengatllran 11Isililas, dalam hal ini pengatllran lasilitas meneakllp pcngailiran ventilasi, pcnerangan, Ie111pal dllduk, sampai dengan pereneanaan.

'O

l. Pengaturan Pescl'ta didil< dan Ruang Kclas

7Suharsimi Arikunto,Penge/o/aun KelasdUIl.')'(\,W(l,)'eblloh PendekU/(f11I:'va!ltoli/: h. 6g,

IIMoh. Uzer Us man,Menjadi Guru Professional,h. 10.

9 Syaiful Bahri Djamul'uh dan Aswan Zain, S'rategi Be/ajar Alengc,}ar. (Jakarta: [)'I'.

Rineka Cipla, 2002), Cel. Ke-2. h, 200

10 Ahmad Rohani HM,Penge/o/aan Pengojaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2(04), Cl:t

(21)

12

Dalam hal ini lempal duduk sLiwa harus dialur scsuai dengan kcbuluhan dan mclodc yang digunakan. Ruang lcmpat bcriangsungnya pelajaran pcrlu mcnyenangkan. Hal ini menyangkul pengaluran ruang secant rapih. kcrapihan meja guru dcngan laplak dan bunga, pcnghias dmding, gambar-gambar (pcln, grafik, lukisan-Iukisan dan lain-lain) yang bcrsil\n mendidik.

Ruangan tempal berlangsungnya pclajaran sclain indah dan menarik, juga harus rapih dan bersih. Fasilitas-l1\sililas lisik lainnya, scperti kcadaan cahaya/penerangan, vcntilasi (lcmpal kcluar masuknya lIdara), warna (dinding, papan lui is, dan lain scbagainya dalam suatu kclas mcrupakan l\lklor-l1\ktor yang sangat penting dalam manlliemen kelas."

Suatu kondisi beilliar siswa akan oplimaljika pcngajar mampu mengalur siswa dan sarana pcmbelajaran serla mcngendalikannya dalam suasana yang mC'1ycnangkan unluk mcncapai lujuan pclajaran. Kebcrhasiian pengelolaan kclas juga di dukung olch hubungan intcrpcrsonal yang baik antara pcngiuar (guru) dengan pcmbeliUar (siswa), dan anlara siswa elengan siswa. '! I'cngaturan siswa

dapat bcrupa pener"palan lempal cllIduk maupun pengelompokan dalam belajar, ada berbagai macam variasi tempal duduk siswa, dianlaranya ada!ah bisa dengan berbanjar kebelakang alau gaya tradisional, berbcntuk bundar/oval, lapal kuda

atau dengan membentuk letcr LJ, dan lain sebagainya. Sunsana keakraban juga

harus tcrcipta dcngan baik anlara guru dcngan murid dan muriel elcngan murid agar tidak lerjadi kckacauan diantara masing-masing individu.

Dalam proses bel'Dar mengi\jar kita lidak tahu apa yang akan ICljadi didalam sualu ruangan/kelas ketika kila scelang mengajar, akan (ctapi scbagai scorang pendidik kita harus bisa mcmprceliksikan dan mengantisipasi bcrbagai kemungkinan yang mungkin akan lCI:jadi dan kila juga hanls dapat mengembalikan atau mengubah keadaan kcmbali apabila tel:iadi kekisruhan dan kekacauan clalam kelas sehingga proses belajarnya dapal bCI:jalan dcngan elektil' dan efisien.

II AmeLcmbull, illanajemet1 Kelas, (Handling: Isntilut Il1llU Pendidikan Fakultas <.cgufuan dan Ilniu Pcndidikan, 1981), h. 76-77.

12 Edi Soegito dan Yuliani NUnlni, Keml/tJI{}l/o,"J J)asor Afengajal", (Pusut Penerbiwn

(22)

2. Keterampilan Dalam Mengelola Kelas

Keterampilan dalam mengelola kelas di kelompokan menjadi dua macalll yaitu:

I) Keterampilan yang berhubungan dengan peneiptaan dan pemeliharaan kondisi 「・ャセ。イ yang optimal.

Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan pengi\jar dalalll mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran sertn kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan hal-hal tersebut meliputi keterampilan scbagai berikut:

a) Menunjukan sikap tanggap

Melalui perbuatan sikap tanggap ini siswa merasakan bahwa "guru hadir bersama dengan meraka" dan "tahu apa yang mereka perbuat". Kesan ini dapat ditunjukan dengan cara memandang kelas dengan scksama, gerak

mendekati, membcrikan pernyataan, dan mcmberikan rcaksi terhadap

gangguanserta kekacauan siswa.

b) Membagi pcrhatian

Pcngelolaan kelas yang efektir ditandai dengan pembagian perhatian yang elektif pula. Perbuatan membagi perhatian dapat dikcciakan seeara visual dan verbal.

e) Memusatkan perhatian kelompok

Perbuatan ini penting untuk Illempertahankan perhatian siswa dari waktu

kewaktu dan c1apat dilaksanakan dengan cara menyiagakan siswa,

menuntut tanggung jawab siswa.

d) Memberikan petunjuk-petunjL:k yangjclas. e) Menegur

Tegllran verbal yang efektifharlls mClnenlihi persyal'atan sebagai beriklll:

(I). Tegas, jelas tertuju kepada siswa yang mengganggu dan bertingkah laku yang hanlis dihentikan.

(2). Menghindari peringatan yang k.asar alall yang mengandung

penghinaan.

(23)

Pemberian penguatan dapat dilakukan kepada slswa yang suka mengganggu kepada siswa yang lain seperti menjaili temannya yang sedang belajar dan sebagainya. Jika pada suatu saat dia tertangkap mclakukan pcrbuatan yang positif (yang baik) maka siswa tersebut dapat dibcri penguatan. Dapat pula kepada siswa yang bertingkah laku wajar atau biasa sebagai contoh yang harus di tint.

2) Keterampilan yang berkaitan dengan pengemhalian kondisi belajar yang optimal.

Ketcrampilan ini berkaitan dengan ョセGウーoャャs guru terhadnp gangguan sis\Vll

yang berkelanjutan dcngan maksud agar guru dapat rnengadakan tindakan rernedial untuk mengernbalikan kondisi hC'i,\jar yang optimal. lleberapa stratcgilcara yang dapat digunakan oleh guru ada lah scbagai berikut:

a) Mernodilikasi tingkah laku

Bcberapa langkah yang dipcrgunakan untuk mcngorganisasi lingkah laku

ini yailu:

(I) Mcrinci tingkah laku yang menimbulkan gangguan.

(2) Memilih norma yang realistis untuk tingkah laku yang menjadi lujuan dalam program rcmedial.

(3) 8ekcljasama dengan rekan atau konselor. (4) Mcmiliki tingkah laku yang akan diperbaiki.

(5) rvlemvariasikan

rola

penguatan yang tcrsedia, lnisalnya dengan earn

meningkatkan tingkah laku yang diinginkan, mcngajarkan tingkah laku

yang baru, mengurangi ainu mcnghilangkan tingkah laku yang tidak

diinginkan dcngan tcknik terlenlu rnisalnya pcnghapusan pcngualan, memberi hukuman, mcmbatalkan kescmpatan dan mcngurangi hak. b) Pcngclolaan kelompok

Pcndekalan pcmccahan rnasalah kelompok dupal dikcl:iakan oleh guru

sebagai salah satu alternatif clalam mengnatasi masalnh-masalah pengeiolaan

kclompok. KClcrampilan yang dipcrlub"l aolara lain sebagai bcrikul: (I) Mcmpcrlancar tugas.

(24)

c) Mcnemukan dan mcmccahk<\I1 tingkah laku yang mcnimbulkan masalah. Sepcrangkat cara yang digunakan dalam hal ini mcnurut Marshall aclalah sebagai berikut:

(1) Pengabaian yang direncanakan.

(2) Cam pur tangan dengan isyarat. (3) Mengawasi dari dekat.

(4) Menguasai perasaan yang mcndasari tedadinya suatu perbuatan yang

negative.

(5) Mengungkapkan perasaan siswa.

(6) Memindahkan masalah yang bcrsilat mcngganggu.

(7) Menyusun kembali rencana bel1\jar.

(8) Menghilangkan kembali ketegangan c1cngan humor.

(9) Memindahkan penyebab gangguan. (10) Pengekangan fisik, clan

(II) Pengasingan.'3

d. Prinsif-Prinsif Dalam Pengelolaan Kelas: a. Hangat dan Antusias

I-langat clan antusias c1iperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang hangat dan akrab dengan murid sclalu mcnunjukan antusias padn tugasnya atau pada aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.

b. Tantangan

Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk beh\jar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.

c. Bcrvariasi

Penggunaan alat atau media, atau alat Bantu, gaya mengajar scorang guru, pola interaksi antam guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan. dan meningkatkan perhatian anak didik.

d. Keluwesan

13J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Be/ajar lvlengqjar, ( Bandung: PT. Rcmaja

(25)

17

e. Masalah-Masalah dalam Pengelolaall Kelas

Pengelolaan kelas bukanlah hal yang mudah dan ringan . .Iangankan bagi guru yang baru menerjunkan diri ke dalam dunia pendidikan, bagi guru yang sudah prolesional pun sudah merasakan betapa sukarnya mengelola kelas. Gagalnya seorang guru mencapai tujuan pengajaran sejnlan dengan ketidakmampuan guru mengelola kelas. Indikator dari kegagalan itu adalah prestasi belajar siswa yang rendah, tidak sesuai dengan slundar atau batas ukunlll yang ditentukan. Karena itu pengelolaan kelas merupakan kompetensi yang sangat penting dikuasai oleh guru dalam rangka keberhnsi Ian proses belajar mengnjar.

Keanekaragaman masalah perilaku siswa itu menimbulkan beberapa masalah pengelolaan kelas. Menurut Pade Pidarta. masalah··masalah pengelolaan kelas yang berhubungan dengan perilaku siswa adalah:

a. Kurang kesatuan, dengan adanya kelompok-kelompok, klik-klik. dan pertentangan jenis kelamin.

b. Tidak ada standar perilaku dalam bekelja kelompok, misalnya ribut, bereakap-cakap, pergi ke sana ke mari, dan sebagainya.

c. Reaksi negatif terhadap anggota kelompok, misalnya ribut. bermusuhan, mengucilkan, merendahkan kelompok bodoh dan sebagainya.

d. Kelas mentoleransi kekeliruan-kekeliruan temannya, ialah menerima dan mendorong perilaku siswa yang kel iru.

e. Mlldah mereaksi negatWterganggu, misalnya bila didatangi monitor (pemantau), tamu-tamu, iklim yang berubah, dan sebagainya.

f. Moral rendah, permusuhan, agresif. misalnya dalam lembaga dcngan alat-alat belajar kurang, kekurangan uang, dan sebagainya.

g. Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah, seperti tugas-tugas tam bahan, anggota kelns yang haru, situasi baru, dan sebagainya.16

Masalah pengelolaan kelas dnpat dikelol11pokan menjadi dua katcgori yaitu masalah individual dan masalah kelompok. Meskipun seringknli perbedaan antara kedua kelompok itu hnnya merupakan perbedaan tekanan saja.

Rudolf Dreikurs dan Pearl Cassel I11cmbedakan empat kelompok masalah pengelolaan kelas individual yang didasarkan asumsi bahwa semua tingkah laku individll merupakan upaya pencapaian tujuan pemenuhan keputllsan untuk di tcrima kelompok dan keblltuhan lIntuk lllcncapai hal'ga diri. !lila kebutuhan··

(26)

kebutuhan ini ticlak clapat lagi lerpenuhi l11e1alui eara-e'lia yang IUl1lrah c1apal diterima masyarakal, dalal1l hal ini adalah l11asyarakal kelas, l11aka individu yang

btrsangkutan akan berusaha mencapainya dengan earn-cara lain. Dcngan

perkalaan lain, dia akan berbuat "lielak baik", Perbualan-perbuatan unluk

mencapai tujuan dengan cara yang asosional inilah oleh pasangan penulis di alas

cligolongkan sebagai berikut:

a, Tingkah laku yang ingin l11endapalkan perhalian orang lain (alieni ion

gelling behaviors). Misalnya Illcl1lbadul eli kcla:, (aklil), alau berbual serba lamban sehingga perlul11cnelapalkan perlolongan ekslra (pasi!). b. Tingkah laku yang ingin l11enunjukan kckualan (power seeking

behavior,I). Misalnya selalu Illcndebal alau kehilangan kenelali elllosional, Illarah-Illarah, Illenangis (akli!), alau sclalu lupa pada aluran-aluran pcnting cli kclas (pasil).

c. Tingkah laku yang bertujuan Illcnyakili orang lain (revenge seeking

behaviors:), misalnya menyaklti orang lain sepcrti mcngata-ngataL

melllukul, I1lcnggigit, elan scbagainya (kclol1lpok ini lalllpaknya kebanyakan dalal1l benluk aklitlpasi!).

d. Peraguan kclidakl1lal1lpuan, yakni dalal11 bentuk sal1la sckali I1lcnolak unluk Illcncoba I1lclakukan apa pun karena yakni bahwa hanya

kegagalanlah yang mcnjadi bagiannya.17

Lois V. Johnson clan Mary A. Bany Illcngclllukakan 6 kalegori l1lasalah kelol1lpok elalam pcngelolaan kclas. Masalah-Illasalah yang c1i maksucl aelalah scbagai berikut:

a. Kelas kurang kohesil' Misalnya perbcelaan jenis kclal11in, suku, dan

tingkatan sosio-ekonomi, dan scbagainya.

b. Kelas Il1creaksi ncgalive lcrhadap salah scorang anggolanya. Misalnya ll1engcjek anggota kelas yang dalam pengajaran seni sUaJ'a mcnyanyi dengan suara sall1bung.

c. "Mel1lbesarkan" hati anggola kclas juslru mclanggar norma kclompok, Misalnya pemberian semangat kepada baclul kelas.

d. Kclompok cenclerung mudah dialihkan perhaliannya dari lugas yang lcngah di garap.

e. Semangal kelja renelah. Misalnya semacam aksi protes kepaela guru karena menganggap lugas yang eliberikan kurang aeli!.

f:

Kelas kurang mampu I1lcnyesuaikan diri dengan kcadaan banI. Misalnya gangguan jadwal atau guru kclas terpaksa diganti scmcnatara oleh guru lain, dan sebagainya."

17Ahmad Rohani I-1M,Penge!o/aunFeng(!/amn, h 125.

(27)

yakni: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)

Ada dua jenis masalah pcngclolaan kclas, yakni yang bCl'sifat pcrorangan dan yang bersifat kelompok, yaitu:

a. Bersifat Pe:rorangan

Jika seseorang (individu) gagal mengembangkan rasa mcmiliki dan rasa hal'ga dirinya maka ia akan bertingkah laku mcnyimpang. Penyirnpangan yang biasanya tcrjadi di kelas ada 4 macam yakni meneari kekuasaan, menuntut balas, menarik perhatian, danmemperlihatkan ketidakmampuan. 'reknik sedcrhana untuk mengenaJi adanya masalah-masalah pcrorangan adalah sebagai berikllt:

I) Jika guru merasa terganggu atau bosan dengan tingkah h\lw ウ」ッイ。ョセ

siswa, pcrtanda siswa tcrsebut mcngalami masalah '\mencari perhatian".

2) Jika guru merasa terancarn atau merasa dikalahkan, merllpakan pertanda bahwa siswa yang bersangkutan rnengalami masalah "mencari kekllasaan".

3) Jika guru rnerasa disakiti (bahkan amat disakiti), merllpakan pertanda bahwa siswa yang bersangkutan rnengalami masalah "mCI1UntLlt hulas". 4) Jika guru merasa telah tidak mampu menolong lagi, pertanda bahwu

siswa yang bersangkutan mengalam i masalah ·'ketidakmampuan".I'J b. Bersifat Kelompok

Ada 7 masalah kelompok dalam hllbungannya dengan pcng(:]olaan kelas

Kekurang kompakan; yang dilandai dengan adanya konllik Hlltara anggota kelornpok.

Kekurang rnampuan mengikuti atllran kelompok.

Reaksi negative terhadap sesarna anggota kelornpok; ditandai dengan reaksi/ekspresi kasar terhadap anggota yang tidak diterimu.

Penerimaan kelas (kelompok) atas tingkah Inku yang menyill1pang; teJjadi apabila kelornpok itu mendoronglmendukung timbulnya hal-hal yang menyimpang dari norma sosial pacla umumnya.

Ketergantungan kelompok/anggota kelompok atas kegiatanya hanya karena hal-hal keeil yang sebenarnya tidak berarti, lalu berhenti melakukan kegiatannya.

Ketiadaan semangat, tidak mall bekcl:ja, tingkah laku agrcsif mall prates, baik hal iniseeara terbuka ataupun terselubung.

Ketidakrnampuan mcnyesllClikan did terhadap lingkungan; yang tCJjadi apabila kelompok bereaksi tidak wajar apabila tCl:jadi perubahan baru (m ist;lnya pergantian anggota kclol11pok, pergantian gtlrU, dan Ini 11-lain),-o

19Lulu Muhammad Azhu,Proses Be/ajar Mengajar Po/a CI3SA,h. 91. ⦅GGGGGGGG⦅MBMGセGGGMG|

20Lalu Muhammad Azha,Proses Beh!iar I\fengajar Polo CBSA ..N「⦅YNセBBGMMMM \

セLッM⦅セ\セMセMGMM

\

--

.
(28)

Setelah melihat dari berbagai pcrmasalahan yang di hadapi dad scorang guru penulis dapat menyimpulkan bahwa di dalam pcngclolaan kclas lcrnyala

bukan hanya datang dari salah salu pihnk akan tctapi banyak pihak >'",Hlg

menycbabkan pcngclolaan kclas mcndapat pcrmasalahan diantaranya yaitu rasa

ingin diperhatikannya seorang siswa oleh guru, olch teman-teman sekclasnya sena ingin diperhatikan oleh kelompok-kelompok yang ada di sekolah.

f. Pendelmtall dalam l'ellgelolaall Kelas

Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, akan tctapi terkait dengan berbagai faktol". Permasalahan anak didik adalah faktor ulHma yang terkait langsung dalam hal ini. Karena pengelolaan kelas yang dilakukan guru tidak lain adalah unluk meningkatkan gairah belajar anak didik baik seeara kclompok maupun seeara individual.

Keharmonisan hubungan guru dengan anak didik, tingginya kCJ:iasama di antara anak didik tcrsimpul dalam bcntuk interaksi. Lahirnya interaksi yang optimal tcntu saja bcrgantung dari pendekalan yang guru lakukan dalarn rangka pengelolaan kelas. Berbagai pendekatan tersebut adalah seperti dalam uraian berikut:

a, Pendekatan Kekuasaan

Pengelolaan kelas di artikan scbagai suatu proses untuk mcngontrol tingkah laku anak didik. Pcranan guru di sini adalah mcnciptakan dan mcmpcrtahankan situasi disiplin di dalam kclas. Kedisiplinan ndalah kekuatan yang mcnuntut kcpada anak didik untuk menaatinya. Didalmnnya ada kckuasaan dalam norma yang mengikat untuk ditaati anggola kclas, rnelalui kekuasaan dalarn bcnluk norma itular guru mendekatinya.

b. Pendekatan Ancaman

Dari pendekatan ancaman atau intimidasi ini, pengelolaan kclas adalah juga sebagai suatu proses untuk mcngontrol tingkah laku anak didik. Tctapi dalam mengonlrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan cara mcmberikan ancamall. Misalnya melarang, ejekan, sind iran, dan mcmaksa.

(29)

21

PengeloJaan diartikan sebagai suatll proses ul1tuk rnembanlu anak didik agar merasa bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dim ana saja. Peranan guru adalah mengusahakan semaksirnal l1lungkin kebebasan anak didik.

d. Pendekatan Resep

Pendekatan resep (eook book) ini dilakllkan dengan memberikan salu danar yang dapat menggambarkan apa yang hams dan apa yang tidak balch dikerjakan guru dalam mereaksi semUd masalah alau situasi yang lCljacii dikeIas. OaJam daftar ill! digambarkan tahap demi tahap HJJa yang harus dikerjakan oleh guru, Peranan guru hanyalah mengikutl pClunjuk seperti yang: tel'tulis dalal1l resep.

e. Pendekatan Pengajaran

Pendekatan ini menganjurkan tingkah laku guru dalal1l rnengajar unluk mencegah dan menghentikan tingkah Jaku anak didik yang kurang baik.

f. Pendekatan Perubahan Tlngkah Lnku

Sesuai dengan namanya, pengeloiaan kelas diartikan sebagai sualu proses untuk merubah tingkah laku anak didik. Penman guru adalah mcngcmbangkan tingkah Jaku anak didik yang baik, dan mencegah tingkah laku yang kurang bailc

g. Pendekatan Suasana Emosi dan Hubungan Sosial

Menufut pendekatan ini pengeJolaan kdas merupakan suatu proses menciptakan ikJim atau suasana ernosional dan hubungan soslal yang fosili!' dalam kelas. Suasana emosional dan hubungan sosial yang positif, artinya, ada hubungan yang baik yang positif antara guru dengan anak didik, atau antara anak didik dengan anak didik.

h. Pendekatan Elestis atau Pluralistic

(30)

mempertahankan slIatli kondisi yang mcmllngkinkan rroses belajar Il1cngnjar berjalan efektif dan efisien.21

Dad penjeiasan di atas penulis bisa mcnyimpulkan bahwa dalarn pendekatan suatu pengelolaan kelas itu tidak bisa dilakukan oleh salu orang saja akan tetapi perlu ada kerjasama diantara kedua belah pihak yaitll anlara guru sebagai pengelola dan siswa yang eli kelola agar pendekatan ini beJjalan. Adapun sebagai pendekatannya yaitll melalui bCl'macam-macam sepcl'ti guru meJakukan ancaman, melalui membedkan resep atau mendala ウゥウキ。セウゥウキ。 yang berbuat Udak diperbolehkan, dengan menggunakan perasaan atau cmosi yang haJlIS supaY<l s;swa mlldah menerimanya dan sebagainya.

2. Prcstasi Relajar

a. Pengertian PrcstasiRelajar

Kala prestasi berasaJ dari bahasa belancla yaitu: "Preslalian, kemudian

dalam bahasa Indonesia menjadi kata preslasi yang berarti : "Hasillisaha".22 Dalam kamlls besar bahasa Jndonesia yang dimakslid dcngan pl'eslasi adaJah hasil yang telah dicapai dad apa-apa yang tclah diJaklikan.2.l

Sedangkan yang dimaksud dengan preslasi belajar siswa adalah sunlu hasil dad pengukuran scrta penilaian lIsaha bel<tiar siswa. Dengan kala lain prestasi belajar siswa dapat diartikan sebagai pengllasaan siswa terhadap sun(u maler] pelajaran yang dipel'oJeh dari hasil tes belajarnya, yang dinyatakan daJam bentllk skol' seteJah ia mengikllti kegiatan belajar. Binsanya prestasi belajal' jni dinyatakan dengan angka, huruf maupun dalam bentllk kal imat pada tiap-tiap periodc tcrtentll.

W.S. Winkel dalam Bllkunya PsjkoJogi Pengajaran mengalakan bahw<l presta5:1 beJajar aclalah hasil bclajar yang diraih oleh seseorang sclamn dan scslIdah ia mengalami proses belajar.24

21Syaiful BahriDjumtll'ahdani|セwエャヲャ lain,Sll'(/legi /Jell/jal' Meng(ljul', h. 2(J().

22 Zainul AriJ1n,Eva/uasi /nlruksiona/, P/'insip,Teknik dan Prosedl//'. (Handling: Rt:f1laja

Rosdakal'Yu, 1990). h",:. _

23 Depdikbud,Kalllus Besa/' Bahasa /ru/ol1l!sia, (.Jakarla:I!alni i|ャセャ。ォ。N 1901{), h. 11().

(31)

Dari beberapa pendapal yang diungkapkan di alas, penulis dapal menyimpulkan bahwa prestasi belf\jar adalah sualu hasil yang optimal yang diperoleh seorang siswa sesudah ia mengikuti alau melaksanakan sualu proses be!ajar yang dinyatakan dengan nilai dalam jangka waktu lertentu, seperli hasil ulangan harian, hasil ujian lengah semester, hasil uji'ln nasion'll dan lain sebagainya,

b. Faktor-Faktor Yang lVIcmpcngnrnhi Prcstasi Hclajnr

Prestasi belajar merupakan hasil adanya interaksi antara berbagai I'lklor dalam suatu proses belajar baik エセャォャッイ internal maupun lilklor eksternal. Nana Sudjana dalam sebuah bukunya menjelaskan bahwa hasil belajar siswa yang dieapai dipengaruhi oleh dua faktor yailn yang datang dari dalam diri siswa (internal) dan faktor yang datangnya dari luar diri si,;wa atau lingkungan (eksternal).25 Pengenalan lerhadap I'lklor-I'lklor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa sangat penting sekali untuk diterangkan dalam rangka untuk membantu siswa atau l1lurid untuk mencapai sualu prestasi belajar dcngan sebaik-baiknya,

Adapun yang lennasuk dalam t'lktor-Illklor internal adalah:

n. Faktor Jasmani (Fisiologis) baik yang bersifat bawaan ataupun yang diperolehnya. yang lermasuk dalam t'lktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan lain sebagainya.

b, Faktor Psikologis baik yang bersil'll bawaan maupun yang diperolehnya. faktof ini terdiri dari atas faktor:

I) Faktor Intclektif yang melipuli: Illktor polenslal yaitu keeerdasan, bakat, dan lilktor keeakapan nyata yailu prestasi yang tclah dan pcrnah dimiliki.

2) Faktor Non Inte,ckliJ; adalah unsure-unsur kepribadiall lcrlenlu sepert; sikap, kebiasaan, minal, kebuluhan, mOlivasi, cmosional, dan penyesuaian did.

e, Faktor Kematangan Fisik Maupun I'sikis

Kemudian yang tergolong ke dalam faktor eksternal adalah:

(32)

1) Faktor sosial yann terdiri dari: lingkllngan keillarga, lingkllngan sekolah, lingkllngan masyarakat dan lingkllngan keiompok.

2) Faktor blldaya seperti adat iSliadal, illllll pengetahllan, lcknologi dan kesenian.

3) Faktor lingkllngan lisik scpcrli lilsililas rlll1lah, lilsilitas bclaiar, dan iklim.

4) Faktor lingkllngan spirillial dan keamanan.

Faktor-faktor tersebllt di atas saling berinlerakasi sceara langsling l1lallplln tidak langsllng dalam Illencapai prcstasi helajar siswa2"

Scnada dengan hal di atas, Kartini Karlono dalalll HlIkllnya, bil1lbingan bclajar di SMA dan pergllrllan tinggi. jllga l1lelllbagi kcdalalll dlla lilklor yang dapat mcmpengarllhi preslasi bclajar siswa yailll:

a, Faktor Internal I) Kccerdasan 2) Bakat

3) Minat dan Perhalian 4) Kcsehatan Jasl1lani b. Faktor Ekstcrnal

I) Lingkllngan Keillarga 2) Lingkllngan Sckolah 3) Lingkllngan Masyarakat

Berdasarkan ketcrangan di atas c1apat penlilis simplilkan bahwa yang mcnjadi faktor-I'aktor yang c1apal nwmpcngarllhi preslasi belajar siswa yailll sccara garis bcsarnya bcrasal dari lilktor internal (c1iri siswa sencliri) clan ckslernal (dari IliaI' siswa scndiri). Adaplln I'aklor yang datang dari c1iri sendiri bisa diakibatkan oleh kemampllan clan keinginan yang kllrang atall bolch c1ibilang mempunyai IQ yang pas-pasan sehingga c1apat menycbabkan dalalll belajmya. Scdangkan faktor yang dari luar c1iri siswa yaitll bisa disebabkan olch kcadaan keillarganya atallplln lingkllngannya yang kllrang I1lcndukllng dalam proses belajarnya.

26 Abu Ahmadidan WidoJoSupriyono, JJsik%gi 8e!c!jar. (JuLlI'ta: Rineku Cipta. !9()!),

(33)

3. Proses Belajar Mellga,jar

a. Pellgertiall Proses Belajar Mellgajar

Sebelum penulis mcngurailGHl lenlang pcngerlian proses belajar !llengaJar terlebih dahulu penulis akan menguraikan satu pcrsatu tenlfll1g pcngerlian proses, belajar dan mengajar.

I. Pengertian Proses

Kala proses berasal dad bahsa lalin "PnH:essuS" yang berarti "beljalan ke

de pan". Kala ini mcmpunyai konolasi ul'utan langkah at'll! kcmajuHn yang

mengarah pacta suatu sasaran alau エlャェャャ。ャャNZセQ Sedangkan lnenurul Chaplin yang

dikutip oleh Muhibbin Syah dalam bukunya proses adalah IIny change in WI)'

object or organism, pllrticularv a behavioral or lJSvcholugicll1 change (proses adalah suatu perubahan khususnya yang menyangkut perubahan lingkah laku atau perubahall kcjiwaan).28 Sedangkan dalam psikologi beh,jar, pnbes bernrti cam-cara atau langkah-Iangkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tcrtentu (Reber, 1998),29

Dalam kallus besar ilmu pengetahuan proses bcrarti scrangkaian peristiwa, Jangkah, tindakan. atau Illngsi yang bergerak mcnuju pcncapaian sunlu

hasil atau kondisi tcrtentu.3<)

Proses mcrupakan interaksi SCmll(\ komponcll atau unsure yang tcrdapm

dalam belajar mengajar yang satll sama lainnya saling berhubllngan dalam ikatan lIntuk mencapai tlljllan. Proses daJam pengertiannya di sini merupakan interaksi scmua komponen atau lInsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satll sama lainnya saling berhllbllngan (interdependenl) dalam ikatan lItlik meneapai SlIHtli tujuan.3! Jadi dapat disimpulkan bahwa proses adaJah sllatll rangkaian kegiatan

yang didalamnya terjalin interaksi antara kOl11poncn-komponen yang ada, yang saling berhubungan erat antara sail! sarnalainnya gunamenghasilkan sesuatu.

27 Muhibbin Syah, Psikulogi Be/ajar,(Jakarta: PT Raja GraJinuo 1\;rsadu.2003J, I':disi

Revisi, h 109.

28Muhibbin Syah M,Ed, Psik%gi Be/aja,h.l 09

h Muhibbin Syah M,Ed, Psikologi Belqjal',h.1 09

30Save M. Dagull,Kamus fJesar limn Penge/o!lllon,{Jakarta:Goln l(ivVlI, 2000L eel.

Ke-2, h.899.

(34)

perkembangan scsuatu. 2. Pcngertian Belajar

Belajar adalah suatu proses yang komplcks yang tcrladi pada sCl1\ua orang dan berlangsung scul11ur hid up, sejak ia masih bayi hingga ke liang lahal nanli:'; Salah satu ciri bahwa seseorang dikatakan sudah alau tclah bclajar ialah adanya sualU perubahan lingkah laku pada diri scscorang terscbut. I'crubahan Ilu menyangkut perubahan dalal11 pengctahuan dan kctcrarnpllan atau juga pcrnbahml dalam sikap.

Belajar adalah sualu proscs usaha yang dilahlkan scscorang untuk mc-mperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secant kesclul'uhall, sebagi;lj hasil pengalamannya scndiri dalam inlcraksi dcngan lingkungannya.J"

Menurut pengertian seeara ,psikologis, belajar merupakan sualu proses perubahan yaitu pcrubahan tingkah laku sebagai hasil dari intcraksi dcngan lingkungannya dalam memenuhi kchutuhan hidupnya.'s

Perubahan yang terjadi dalam diri scscorang banyak sekali baik siltll maupun jenisnya karena itu sudah lcnlu lidak setiap perubahan dalam diri sescorang merupakan pcrubahan dalam arti belajar.

Definisi belajar di alas mcngandung pcngertian bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah perubahan tingkah laku sescorang Sl)Cara keseluruhan atas apa yang di dapat dari sualu pengalamannya baik dari slIatli penglihalan. pengamatan, ataupun meniru dari seseorang yang ia anggap paling baik.

Sedangkan R. Gagne dalam masalah belajar rnemberikan dlla delinisi. yaitu:

31 W. J. S. Poerwodarminw, KWlIliS Be.wr !Jo}wsa Indo/lesiu, (Jakarta: Rl'llwdjil rHIセ、[ャ

Karya, 1985), Cel.ke-3, h.708. .

3JArir S. Sadil'man. Dkk, Aledio PendidikaJ1: PengerlmJ1, Pengembangall dati

Peman/aatannya, (Jakarta: PT.rヲセゥ。 OraJindo Persada. 20(3), eel. Kc-6, h. 12.

34 S!amelo, Be/ajar dan Fak/or-/"aktor Yang ai・ュー・ョァ。ャGャiィゥスセカ。L (Jakarta: PT. Rinck:!

Cipta, 2(03), cet. Kc-4, h. 2.

(35)

27

1) Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dnlam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.

2) Belajar yailu penguasaan pengetahuan atnu ketcrdlnpilan yallg

d·'pero eI h d ..an mtcra1 .([\Sl.36

Dari berbagai pcndapat di atas dapat penulis simpulkan balma yang dimaksud dengan belajar adi\lah suatu proses usaha yang dilakukan olch

scseorang dengan serangkaian kegiatan dalam mcncapai pcrubahan tingkah laku,

pengetahuan, kepribadian, keterampilan yang diakibatkan oleh エ」セェ。、ゥョケ。 inlcraksi an tara seseorang dellgan seseorang, sescorang dengan keiompok dan seesorang dengan lingkungannya.

Belajar mcrupakan suatu pcruhahan yang relatil' pcrmancn dalam sual" kccenderungan tingkah laku yang merupakan hasil latihan pengualan (reinjim:eJ.

Penguatan itulah yang merupakan scbab adanya perubahan lersebul, seorang siswa dapat dikatakan berhasil apabila ia dapat melakukan sesualu yang sebclumnya tldak dapat diiakukannyaJ7

3. Pcngcrtian Mcngajar

Setelah menguraikan pengertian telllang bclajar maka selanjulllya penulis akall menguraikan pcngertian tcntang mengajar. I3crbicara rnasalah tl1c:ngajar tentunya kita berbicara mcngenai guru, karcna mcngajar itll adalah salah saill

tugas dad seorang guru di dalam sualu sckolah. Pada dasarnya mcng"jar ilu bukan hanya dibebankan alau dikhususkan oleh seorang guru saja, orang luapun juga wajib mengajar kepada anak-anaknya, akan lctapi kalau guru ilu lebih ditekankan ketika berada di sekolah, sedangkan kalau orang lUa itu lebih Ileksibcl bisa dimana saja dan kapan stUa.

Alvin W. Howard mendel1nisikan mengt,jar yail.U sualu aktivilas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang unluk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, allitude, idealis (eita-eila), appreciations (penghargaan)

JB

danknowledge (pengetahuan).

,'1)Slamclo,Be/ajar danFak/or-FaA/o}' Yung Alempeng(/ruhinya, h. 13

HAhmad Ta/sir, Me/oll%g; PI!n,';!J!iamn ..lgawa Isl(lll1, (HandLing: Pl. Rl'maia

Rosdakarya, 2007), eel. ((c-9, h. 60.

(36)

Mengajar adalah pcciptaan sistem lingkungan yang memungkinkal1 leljad!nya proses belajar. Sistem lingkungan ini lerdiri dar! komponen-komponen yang saling mempcngaruhi, yakni tujuan inlruksional yang iogin dicapai, matt'!'! yang diajarkan, gllru dan siswa yang harlls memainkan penman serta ada dalam hllbungan sosial tertentll, jenis kegialan yang dilakukan. scrta sarana dan

b I . . l' ",

prasarana c ajar l11engaJar yang tcrsc( Ia.

Mengajar merupakan sualU perbuatan yang mcmerlukan tanggung jawClb moral yang cukup bcral. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat bcrganiling

pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan lugasnya,'l!

Proses belajar mengrlJar mcrupakan sunlu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa alas dasar hubungan limb'll balik yang berlangsung dalam sitllasi edllkali!' lIntlik meneapai lujllan lerlentll. Interaksi alall hubungan timbal ballk antara guru dan sis\-va illl mcrupakan syarnt ulami.l bagi berlangsungnya proses belajar menag[dar. Inlcraksi dalam perisliwa belajm mengajar mempunyai arti yang luas, tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif: Dalal1l hal ini bukan hanya penyal1lpaian pesan beru;.>a materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pad a diri siswa yang sedang belajar.

Proses bclajar mengajar mcmpunyai lllaklHldan pengertian yang Icbih luas dari pada pengerlian mengajar. Dalam proses belidar mengajar lersiral adanya salLi kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan alltnra Sis\V,l yang bclajar dan guru yang mengajar. Antara kedua kegiatan ini lcrjalin interaksi yang saling menunjang,

39M , BasyimLldin Usnwn, AiefOdo!ogi t'elllhe!(!1(//WI IgWlld Islaw, Uukana: CiPliUI

...セイウNRPHRIL cet.Kc-l, h. 2l.

40J.J.Hasibuan dan Moedjiono, /JrosesHe/ajar Jlengojar. h. 3.

(37)

b. Hal-hal yang bcrkaitan dcngan Proscs Belajar IVIcnga.iar

Oalam pelaksanaan proses belajar mengajar lenlu bukan hanya guru saJ'l yang tcrlibat atau tcrkait didalarnnya akan telapi ada bagian-bagian yang mendukung didalamnya scpcrli media pengajaran dan mewde yang digunakall serra sarana-sarana yang diperlukan dalam pcngajaran.

Proses belajar mengajar di dalam kelas hakikalnya akan melibalkan semua ullsur yang ada eli dalam sekolah yang bersangkutan, akan telapi secara langsung akan lerlibal hal-hal sebagai berikul:

a. Guru scbagai pendidik b. Murid sebagai yang dididik e. Alal-alal yang di pakai

d. Situasi dalam dan lingkllllgan kclas e. Kelas ilu sendiri

f. Dan lain-lain yangsewaktu-\vaklLl teljadi,'C

Dad keterangall di alas dapat saya sill1pulkan balnva hal-hal yang (crkait atau yang berkaitan dengan jalannya proses belajar mengajar adalah seperl; haru, adanya seorang guru, seorang murkl, alaHdat pdajaran sebagai penunjang kemudian suasana kelas alau siluasi kelas juga harus beluul-belul di jaga agar proses belajar mengajarnya menjad; nyaman, lcnlram serla nyaaman, kemudian adanya kelas ilu sendiri karena pelaksanaan kegialan proses belajar mengajar tanpa ada sualu kelas maka kegiatan pembelajaran tidak akan nyaman dan konsentrasi baik guru yang mengajar l11apun siswa yang diajarnya.

Semua perangkat illl saling kait mengakait antara satl! sama lainnya. apalagi perangkat-perangkal yang sang'll urgen dalam kelanearan kegiala" pembelajaran seperti guru, Inurid, dan alat-alat inl sangat-sangat dipcrlukan sekali tanpa keliga pcrangkat atau keliga hal ini maka proses bclajar mcngajar lidak akan lereipla dengan suk ;es, kalaupun berjalan maka lidak akan s':mpurna seperti yang kita harapkan.

42Zakiah Daradjat. dkk, Aieludologi Fengi{/or(/lI _-Igawil Isl(Jlll, (.Jukllrla: UUJl1i /\kS<lf\l.

(38)

c. Faktor-fakloryang mempengaruhi Proses Belajar Mengajar

Ada bcberapa 111ktor yang harus diperlimbangkan dalam menenlukan

kOl1lunikasi dalarn proses pcmbclajaran. Adaplill ャセ|ォエッイ lel'sebul adalail schng;-li

berikut:

a. Tujllan yang ingin dicapai.

b. Sifal bahan pclajaran.

c. Sumber belajar yang lerscdia. d. Karakterislik kelas. dan e. Kemampuan guru ilu sendiri."

Pada penjelasan diatas dapal saya Hl11bil kesimpulan bahwa sebcluill

mcngadakan proses pembelajanlll llIaka seurang guru alau seorang pengnJar barth

lerlebih dahulu menenlukan targel alau lujuan yang hendak dieapai agar pelaksanaannya belul-belul malang dan scrius, kemudian menenlukan dan menyiapkan bahan pelajaran seorang pengajar sebelum lerjun mcngajar ilu harus

menentukan bahan pelajaran yang akan disampaikan slipayn bias eli cerna dan eli

pahami oleh peserta didik nantinya. selelah menenlukan bahan pclajaran seorang

guru atau pengajar juga harus mcncntukan sUl11bcr-sumber pclajaran atall 111i:lkri

yang akan diajarkali supayajelas sumbernya dari mana mengambil bahan lersebul. Kemudian scbelurn kita mClllulai mcngajar st'orang guru juga hanls bis;]

melihal dan memantau bagaimana situasi dan kondisi lingkungan kelas supaya bisa menguasai keadaan dan bisa menentukan rnetode yang kira-kira sesuai

dengan kondisi atau karakteristik kelas lersebul. dan yang paling penLing adalah dalam menenlukan dalam proses pembelajaran yailu kemampuan dari seorang pengajar ilu sendiri baik dari segi pengusaan materi, penguasaan kelas dan penggunaan metode yang sesuai dengan keadaan.

Adapun yang mempengaruhi dalam proses belajarュ・ョァLセェ。イ yailu: 1) Peristiwa belajar teljadi apabila ada subjck didik.

2) Proses belajar mcngajar memcrlukan slrategi dan melodc pcndidikan yang tepa!.

43 Nana Suujana, lJusar-lJaslIr jJrosl!s IJe/(?iol' Mel/g(!/or, (Bandung: PT. Sinal" Haru

(39)

3) Program be/ajar lllcngaJar dirallcang dan dilaksanakan scbngai sunIl! system.

4) Proses dan produk belajar perlu I1ltlllpcroleh perlHlIian seilllbang did,dalll pelaksanaan bell\jar mengajar.

5) Adanya pembenlukan kompelensi prolCs"ional t11enlcrlukan pengintegrasian funsionaJ anlal'H lend dan praklek scrla matcri dan l1letodologi penyampaiannya.

6) Pembentukdl1 kompetensi mtmcrlukan pcngalaman lapangan yang bertahan rnulai dad pengalamall AャィNG、セiャl latilHlll k\..'(l'nl111pilull tl'r!1a[th sanlpai c1cngan pelaksanaan pcnghayalan ャオァ。ウMエオァ。セ[ kcpcndidikan s,-'Car,l lengkap dan aktual.

7) Kriteria keberhasilan.

8) Mated pengajaran, system penyalllpni,U1nya sclnlu bcrkelllbHng.-I;

d. Peran Guru dalam Proses Belajar Mengajar

Perkembangan baru tcrhadap pandangan belajar rncngtuar 1l1CnlhH\Vd

konsekuensi kepadl guru untuk meningkalkan peran dan kompclensinya karena proses belajar mengluar dan hasil belajar siswa sebagi'ill besar dilenlukan olch peranan dan kompelensi guru. Guru yang kompelcn akan Icbih malllpu Illenciplakan lingkungan belajar yang e1"kiiI'dan akan Icbih Illalllpu Illengclola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada lingkal oplimal.

DaJam kegiatan proses belajar mengajar pcran senrang guru sHngat

menenlukan di dalam keberhasilan pembelajarannya, lancar lidaknya proses pembelajaran, raham lidaknya scorang sisvva, ICllang aWl! tidakllya SlI,llHHHl kd,-lS

dan lain-Jainnya itl! SCHwa adaJah peran dari scorang guru dalam mengatur diH)

mcnjaga irama kegjatan pcmbel(ljaran, knrcna bagaimanapllll juga dalam kcgiauH1 proses belajar meng,uar guru yang mcnjadi centra pengaluran kalau guru bisa menguasai keadaan maka kegiatan pcmbt'lajaran akan bCI:jalan dengan haik bcgittl juga sebaliknya kalau guru ticlak bisa mcnguasai keadaan maka kegialan

pembelajaran akan lidak lancar.

(40)

c. Guru sebagai mediator dan l[!siliwlor.

d. Guru sebagai evaluator.

e. Peran guru dalam pengadminlstnlsian.

f. Peranguru seeara pribac1i.

g. Peran guru seea/'apsikologis,4)

Dari penjelasan di atas dapat saya sirnpulkan bahwa PCfilll guru dnlam

kegiatan proses belajar Illengajar yai!lI: perl<lma scbag:li dcnlonslrn lor yaiIu

scorang guru dilunlul unluk bisa mernperagakan atau mcnggcrakan siswa-siswinya untuk bisa menjalankall kegiatan pcmbelajaran, lall! peran y,mg kcdu(\

sebagai pengelola kelas seorang guru di dalam proses pembelajarannya lidak hanya dituntLlt untuk bisa menJelaskan materi saja akan IClapi Juga harus bisH

rncngkondisikan kcadaan kclas agar kegiatan pernbclajarannya bCI:jalan dcngan lancar dan crekti!: keJl1udian peran yang kdiga yaltll sebagai mediatur a(ull

rasilitator seorang pcngajar hanls bisa mClllf:lsilitasi dan mediator siswa-siswinYil dengan rnenerangkan materi pclajaran yang .idas dan bisa Lii Iilharni olch pMH l11uridnya. Adapun peran guru yang keempat adalah sebagai evaluator sebagai guru tidak hanya sebagai pengajar saja akall (clapi juga scbagai penjlai Htatt pengevaluasi tcrhadap murid-muridnya apakah sctcbh mcngadakan proses

pcmbelajaran siswa-siswinya clapa! IlH:nlahami apa yang lvlall ditcmngkan yai((j

dengan cara membllat latihan yang kcmlldian tli isi okh siswa-siswinya dar! situlah kita bisH rnelihat dan bisa menilai salu pcrsatu siswa. Pcran yang ke!inw

yaitu sebagai pengadrninistrasi gurujuga tidak hanyadillinlut lIntuk menerangkan

maleri saja akan tetapi juga hanls Il1cncatal atuu membukukan kelakuan··kel'lkuan para siswanya. Yang keenmn peran guru secara pribadi hal'lIS menunjukan ウゥォ。ーセ sikap yang baik karena guru ,ldalah cOIHuh dari panl siswa-siswinyn dnll perilO

yang keetltiuh atau yang terakhir adalah peran guru secara psikologis yailLi harus

(41)

bisa menjaga emosional dirinya sendiri dan tingkah laku di mana sebagai seorang guru harus bisa menempatkan posisinya kctika di sekolah dan di luar sckolah.

B. Kerallglm Berfildr

Pendidikan merupakan kebuluhan dasar manusia yang sangat renting.

dengan pendidikan, manusia mendapat ilmu pcngetahuan, mcndapalkan lata eara bersosialisasi, sehingga ia dapat mempelajari misteri-misteri yang lerjadi di alam dan meningk"tkan kualitas hidupnya sejajar dengan manusia lainnya di dunia, Pendidikan merupakan modal dasar seseorang dalam menjalankan kehidllpan di

dUHia ini, bahkan seseortlng ynng bcrpcndidikan lingg' ill! akan diangknl

dcrajatnya oleh allah swl.

Dengan penclidikan manllsia akan mcnjalankan kehidllpannya Icbih lcrarah dan lebih clengan kehati-hatian dalam melangkahkan kakinya lInluk bcrbllat

sesuatu. Seseorang yang berpendidikiHl akan hcrbcda peritakullya dengnn

seseorang yang tidak berpendidikan,

Guru merupaknil seorang desaincr dalalll sckolah, mall berbuat apapun

lerhadap siswanya tidak ada yang melarang dan tidak acla yang bisa menolak,

seorang guru diibaratkan sebagai raja dan lllurid diibaratkan scbagai hambany,l

yang bisa dislIruh berbu<lt apapun hanls melakukannya, Guru adalah scorang pembimbing dan pengarah didalam kclas yang mcngajarkan anak didiknya, menjadi seorang guru tidak hanya sekcdar menjelask,m dan menenmgkan maleri

akan tetapi guru juga sekaligus scbagai desainel' yang harlls bisa ll1t:ngelola kelHS

clan mengatuf 。ョセャォ dicliknya dikala seorang guru scdang berlangsung Il1cngajar,

karena kebcrhasilan dalam proses belajar mcngaj<lr bukan hnnya seorang guru

sudah sele:::.ai dalam menerangkan materi akan lelapi bagaimana makri yang

sudah disampaikan dapat diccrna dan dirahHllli oleh sis\va scrla berlangsungnya

proses belajar mengajar de;lgan keadaan kelas yang lemlllg, kondusi

r

dan c1ekli

r

dalam pcnyampaian maleri.

Dalam berlangsungnya proses belajar mcngqjar scorang guru hendaknya

tidak hanya monoton menerangkan matcri yang diajarkan akan tctapi agar prc)ses

belajar mengaja

Gambar

Kisi-Idsi instrument variable tentangTabel 1 Pengamh GIlI'U d:illam Mengelola
KeadaanTabel3 siswa dan siswi MTs N II Pamulang, Tangerang-
Tabel13
Tabel 16Pendapat siswa tentang guru bidang study tiqih dalam IIUcmbantu siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa banyak dari tren yang konsisten dengan munculnya pasar tenaga kerja yang dapat mengubah perekonomian China menjadi

Guna mendapat kerja yang baik dan sempurna maka bagian-bagian pekerjaan yang nyata seharusnya termasuk dalam pekerjaan ini, tetapi tidak disebutkan dalam RKS maupun gambar

Direktorat Bahasa dan Kesusastraan mempunyai tugas (1) mem- bina dan m engembangkan bahasa Indonesia dan bahasa daerah dalam bidang tata bah asa, peristilahan, perkamusan,

Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan dan menganalisis kebutuhan perbekalan pada kapal penangkap ikan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikagung Rembang selama

dapat menyelesaikan laporan akhir ini yang ber judul, “ APLIKASI ARDUINO MEGA 2560 DALAM RANCANG BANGUN ALAT KONTROL KADAR PH AIR PADA TAMBAK UDANG ” diselesaikan

Sementara itu pada pihak lain mengasosiasikan Islam sebagai teologi holistik subtansial dimana takwa, iman, dan Islam diletakkan sebagai privat matters setiap individu

Untuk melakukan implementasi dari aplikasi pembelajaran fungsi sistem saraf pada manusia berbasis android dijadikan sebuah alternatif acuan pembelajaran bagi siswa

Berat buah per sampel tanaman dilakukan dengan menghitung berat buah dari tiap tanaman sampel yang diambil pada saat panen. Penghitungan berat buah dilakukan