1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Venezuela merupakan negara penghasil minyak terbesar didunia, hal itu terlihat dari banyaknya cadangan minyak yang dimiliki negara tersebut1, dan salah satunya adalah tempat pengendalian proyek minyak dan gas bumi di Sabuk Orinoco yang menempati urutan ke 2 cadangan minyak mentah dunia2, melimpahnya sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Venezuela menjadi magnet kuat bagi negara maju seperti Amerika Serikat untuk memanfaatkan minyak tersebut.
Amerika Serikat yang berupaya masuk ke Venezuela berbarengan dengan krisis yang terjadi pada tahun 1980-an, kondisi ini dimanfaatkan oleh Amerika Serikat untuk memberi pinjaman melaui IMF (International Monetary Fund)3, dengan bantuan luar negeri dengan demikian Venezuela harus membuka diri terhadap pasar global dengan tujuan untuk mendapatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dan bisa membayarkan utang luar negerinya, hal tersebut tak ubahnya sebuah strategi dari negara maju yang dilakukan secara kolektif termasuk Amerika Serikat4, yang dikenal dengan proyek neoliberalisme5.
1
Ika Akbarwati, 2010,”Cada ga Mi yak Me tah Dita ah Ve ezuela Diprediksi Lampui Arab Saudi ,diakses dari, http://vibiznews.com/news/business/2010/07/16/cadangan-minyak-mentah-di-tanah-venezuela-diprediksi-lampaui-arab-saudi/ ,01-05-12,20:45 Wib.
2
Cadangan minyanya bisa bertahan sampai 25 tahun dengan produksi minyaknya mencapai 200,000 barrel per hari, proyek minyak di orinoco bernilai $20 juta dollar.
3
IMF adalah salah satu organisasi internasional yang menagani masalah-masalah dibidang moneter, IMF bertugas sebagai pengatur sistem keuangan dan nilai tukar internasional, menolong negra-negara yang sedang mengalami kesulitan finansial, dan memberi bantuan luar negeri, mendukung pertumbuhan ekonomi serta mengurangi angka kemiskinan di dunia.
4
2
Proses bantuan asing yang dilakukan Amerika Serikat melalui IMF ada beberapa arahan-arahan apa yang harus dikerjakan oleh Venezuela untuk mendapat bantuan hutang, tentunya bantuan keuangan yang diberikan IMF senantiasa diikuti dengan berbagai syarat yang diajukan lembaga tersebut, dalam upaya pemulihan ekonomi dalam bentuk penyesuaian struktural sesuai dengan kesamaan pandangan mengenai langkah apa saja yang harus ditempuh oleh negara-negara yang dilanda krisis ekonomi, yang dimana harus ada perumusan akan kesamaan pandangan itu menjadi sepuluh langkah perbaikan ekonomi untuk negara-negara yang dilanda krisis ekonomi. Langkah-langkah atau rekomendasi itu dikenal sebagai Washington Consensus, yang meliputi6:
1. Perdagangan bebas. 2. Liberalisasi pasar modal. 3. Nilai tukar mengambang. 4. Angka bunga ditentukan pasar. 5. Deregulasi pasar.
6. Transfer aset dari sektor publik ke swasta.
7. Fokus ketat dalam pengeluaran publik pada berbagai target pembangunan sosial
8. Anggaran berimbang. 9. Reformasi pajak.
10. Perlindungan atas hak milik dan hak cipta.
5
Proyek Neolibralisme adalah nama untuk proyek yang dipelopori oleh Amerika Serikat dengan seponsor utama seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bnak Dunia dan Bank Pembangunan Antar Amerika. Dengan tujuan untuk memberi bantuan keuangan dan hutang luar negeri.
6
3
Rekomendasi tersebut harus dipahami dan disepakati untuk penyesuaian struktural bagi Venezuela yang telah sepakat melakukan bantuan keuangan kepada IMF pada krisis ekonomi tahun 1980-an7. Strategi dan kebijakan yang diambil oleh Venezuela tidak lepas dari kebutuhan mengatasi krisis, tetapi kebijakan yang saat itu digadang gadang mampu mengatasi kemiskinan dan permasalahan ekonomi di Venezuela.
Kerjasama Venezuela dengan International Monetary Fund (IMF) sebagai titik awal reformasi ekonomi neoliberal mulai dijalankan, semua sektor-sektor perekonomian yang tadinya dikendalikan oleh negara mulai diserahkan kepada swasta, peran dan kontrol pemerintah yang memulai perlahan hilang menjadikan perusahaan perusahaan multinasional bisa melakukan penetrasi dengan leluasa dan hasilnya, harga-harga tidak bisa dikontrol oleh pemerintah serta pembagian pendapatan yang tidak berimbang dengan perusahaan-perusahaan tersebut, sebagian besar keuntungan mereka bawa ke negara asalnya. Kebijakan tersebut membuat terjadinya kemiskinan keterbelakangan dan juga memperlebar jarak kesenjangan antara negara kaya dan miskin serta jeratan hutang yang sangat besar8.
Bantuan tersebut berdampak pada banyaknya perusahaan-perusahaan multinasional masuk ke Venezuela sebagai konsekuensi dari kesepakatan Washington Consensus yang salah satunya adalah liberalisasi pasar, hal itulah
7
Anup Shah, Structural Adjustment—a Major Cause of Poverty, diakses dari,
http://www.globalissues.org/article/3/structural-adjustment-a-major-cause-of-poverty , 16-10-2013, 10:23, Wib.
8
Rajesh Makwana, Neoliberalism and Economic Globalization, diakses dari,
4
yang menyebabkan banyaknya perusahaan-perusahaan multinasional (dalam konteks ini peneliti mengambil perusahaan Exxon Mobil dan Conoco Phillips), yang masuk dan mengambil alih perusahaan lokal9. Sebuah permainan dari negara maju seperti Amerika Serikat untuk memanfaatkan dan menguasai mineral (SDA) di Venezuela dengan regulasi dan syarat-syarat yang diberlakukan atau diterapkan oleh IMF seperti yang dijelaskan diatas untuk menghendaki perusahaan asing (MNC) mengakusisi perusahaan lokal disana10.
Salah satu MNC yang mengakusisi adalah Exxon Mobil dan Conoco Phillips perusahaan yang bergerak dibidang energi, setelah lama menguasai bidang energi di Venezuela lewat pengeboran minyak yang dilakukan ke-2 MNC tersebut, ternyata terlalu dominan dan kerap merugikan pemerintah Venezuela, diantara permasalahan yang timbul adalah tingkat kesejahteraan di negara tersebut yang rendah, kesulitan dalam membangun perekonomian, serta pembagian hasil dari adanya MNC tersebut yang lebih dinikmati sebagian besar hasilnya dinikmati oleh perusahaan Amerika Serikat tersebut 11.
Perusahan-perusahan multinasional menghasilkan kesenjangan antara negara kaya dan negara miskin, dalam hal ini adalah antara Amerika Serikat dan
9
Jill Steans & Lyold Pettioford, 2009, Hubungan Internasional Perspektif Dan Tema Yogyakarta,Pustaka pelajar, hal, 150.
10
Jenny Edkins & Nick Vaughan Williams, 2010, Teori Teori Kritis Menentang Pandangan Utama Studi Politik Internasional, Yogyakarta, Baca, hal,390.
11
Robert Jakson & Georg Sorensen,2009, Pengantar Studi Hubungan Internasional, Yogyakarta, pustaka pelajar, hal, 259.
Lihat juga Anup Shah, Criticisms of Current Forms of Free Trade,diakses dari,
5
Venezuela12. IMF semakin memperjelas bahwa lembaga ini hanyalah cara negara-negara kaya, untuk menguasai ekonomi Venezuela khususnya dibidang minyak, dari sanalah muncul protes ketidakpuasan dari Venezuela atas ketimpangan yang terjadi akibat dari sistem ekonomi kapitalis sehingga terjadilah kebijakan nasonalisasi Exxon Mobil dan Conoco Phillips sebagai bentuk kekecewaan pemerintah Venezuela pada Mei 2007.
Kebijakan-kebijakan yang tidak memihak terhadap rakyat, yang dilakukan
MNC membuat perlawanan dengan berbagai cara salah satunya dengan
menasionalisasi perusahaan asing disana khususnya yang bergerak dibidang
energi atau minyak. Kegagalan pasar yang terjadi dikala sebagian sektor minyak dikuasai oleh perusahaan asing seringkali menuntut campur tangan (intervensi) pemerintah, walaupun kebijakan nasionalisasi sebenarnya mulai dari direncanakan tahun 2001 tetapi pada Tahun 2007, pemerintah mulai mengambil alih sepenuhnya aset dari perusahaan.
Pemerintah Venezuela menasionalisasi Exxon Mobil dan Conoco Phillips, perusahaan minyak tersebut harus menyerahkan setidaknya 60% saham di ladang minyaknya di Venezuela kepada perusahaan minyak negara Petroleos de Venezuela SA (PdVSA)13, perusahaan lokal tersebut menguasai ladang minyak
12
Robert Weissman, Grotesque Inequality: Corporate Globalization and the Global Gap Between Rich and Poor, diakses dari, http://www.multinationalmonitor.org/mm2003/072003/weissman.html , 23-08-2013,21:42,Wib.
13
6
Orinoco yang merupakan tambang explorasi minyak terbesar di Venezuela14. Langkah tersebut diambil untuk mengurangi ketergantungan pengelolaan minyak mereka terhadap Exxon Mobil dan Conoco Phillips serta pembangunan perekonomian yang lebih mandiri, dan kekayaan alam yang ada di negaranya bisa dikelola sendiri, tanpa perlu campur tangan asing.
Kebijakan tersebut menjadi pergerakan transformasi sosial politik untuk menjadi landasan pengembangan ekonomi yang lebih mandiri, proses nasionalisasi awalnya pemerintah mengajukan klasul kontrak baru terhadap Exxon Mobil dan Conoco Phillips, dengan mengambil mayoritas saham perusahaan tersebut melalui serangkaian renegosiasi diberlakukan dan negara berusaha mendapatkan keuntungan yang besar dari sektor energi secara maksimal, langkah tersebut diambil untuk mengurangi dan bahkan menghilangkan ketergantungan terhadap MNC.
Dominasi yang masif dari Perusahaan MNC Exxon Mobil dan Conoco Phillips menjadi alasan penelitian ini memfokuskan pada ke-2 perusahaan tersebut. Perusahaan asal Amerika ini menguasai beberapa proyek yaitu Petrozuata, Cerro Negro dan Hamaca, mereka masing-masing memiliki mayoritas saham diantaranya, Conoco Phillips 51% di Petrozuata, sedangkan Exxon Mobil memegang 40% di Cerro Negro, itupun sisanya dibagi 2 antara PdVSA dan Chevron. Menjadi lebih menarik memilih studi pada 2 perusahaan tersebut dikarenakan terjadi polemik, mereka tidak mau memperpanjang kontrak dengan
14
Diakses dari
7
pemerintah Venezuela, dan lebih memilih untuk mengadukan kasus nasionalisasinya ke badan arbitrase internasional demi mendapatkan kopensasi.
Maka dari latar belakang ini, peneliti mengangkat judul “Kebijakan
Nasionalisasi Perusahaan Asing Di Venezuela Studi Pada Exxon Mobil Dan
Conoco Phillips”.
Kebijakan nasionalisasi sebagai salah satu cara untuk mengembalikan peran pemerintah dalam membangun perekonomian di Venezuela serta membangun ekonomi yang mandiri. Tentu hal ini sebagai alternatif bagi negara berkembang dalam membangun ekonomi dan sebagai kritik sosial terhadap sistem kapitalisme global dalam pembangunan nasional.
1.2. Rumusan Masalah
Merujuk pada latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana Proses Nasionalsisasi Exxon Mobil dan Conoco Phillips di Venezuela?”
1.3.Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan utama yaitu untuk mengetahui, menggambarkan bagaimanakah proses nasionalisasi perusahaan asing di Venenzuela serta dampaknya pasca nasionalisasi. Dalam nasionalisasi tersebut, ada dua perusahaan yang menjadi contoh studi yaitu Exxon Mobil dan Conoco Phillips.
1.4 Manfaat Penelitian
8
Penelitian ini juga di dedikasikan kepada mereka yang ingin memperdalam disiplin ilmu Hubungan Internasional dengan kajian kawasan Amerika Latin pada umumnya serta strategi kebijakan ekonomi beraliran kiri khususnya yang digunakan oleh Hugo Chavez dalam menasionalisasi Exxon Mobil dan Conoco Phillips pada bulan April 2007. Dengan adanya penelitian ini juga diharapkan akan mampu memberikan gambaran dan pemahaman tentang bagaimana negara-negara yang memiliki kepentingan di Venezuela memainkan perannya, sehingga memunculkan dugaan bahwa krisis yang melanda tahun 80-an tersebut sengaja diskenariokan oleh berbagai pihak demi kepentingan ekonomi-politik tertentu. Dalam konteks inilah, kita sebagai kalangan akademisi harus memahami pokok permasalahan yang sebenarnya, sehingga kita bisa mengambil manfaat kebijakan yang dilakukan sehingga tidak terus kemudian mengikuti anggapan bahwa negara berkembang tidak bisa berbuat banyak dalam membangun ekonomi. Sebagai akademisi, adalah sudah sepantasnya kita melihat suatu permasalahan secara obyektif serta disesuaikan dengan kadar porsinya.
1.4.2 Manfaat Praktis
9
yang mandiri dan kita pun mampu menjadi negara yang diperhitungkan bangsa lain di dunia.
1.5. Penelitian Terdahulu
Sebagai pertimbangan dalam penelitian ini ditemukan berbagai penelitian
telah dilakukan oleh para akademisi terkait tentang gerakan-gerakan anti liberalisasi dan hegemoni Amerika atau anti Amerikanisme di Amerika Latin.
Semisal penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ashry Sllatu Yang Berjudul
“Landasan Pemikiran di balik Bolivarian For The Americas (ALBA)” 15. Dalam
penelitian dijelaskan tentang pemikiran dari Marxis-Strukturalis didalam kerjasa regional ALBA, yang dimana terdapat pemikiran yang sama yaitu tentang
penolakan terhadap kapitalis global.
Perbedaan utama antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
adalah pertama, penelitian ini menggunakan konsep Developmental State yang lebih menekankan terhadap peran negara dalam meng atur perekonomian negara,
Muhammad Ashry Sllatu juga menyebut tentang peran organisasi internasional
dalam ekonomi namun lebih terhadap ideologi dari organisasinya sementara
penelitian ini berusaha untuk menjelaskan peran negara dalam memperkuat
ekonomi yang didominasi oleh swasta.
Penelitian selanjutnya oleh Syamsul Hadi yang membahas “Gerakan Independensi Amerika Latin Terhadap AS Dan Neolibralisme Global”, 16 Syamsul
15
Muhammad Ashry Sllatu. 2008. Tesis S2: landasan pemikiran di balik Bolivarian For The Americas (ALBA), dalam:
http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/green/template.jsp?inner=listtipekoleksi.jsp?id=126 Diakses: 08-05-2012.19:57,Wib.
16“ya sul Hadi, PhD
10
Hadi menjelaskan ketergantungan yang dialami oleh negara-negara Amerika Latin akibat ketergantungan finansial terhadap negara maju, dalam analisanya Syamsul
Hadi menjelaskan kebangkitan negara-negara Amerika Latin terhadap,
ketergantungan dan hegemoni negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Menurut Samsul Hadi adanya tren gerakan independensi terhadap Amerika
Serikat dan Barat dipengaruhi oleh faktor Chavez dan kekayaan minyak dari
Venezuela menjadi faktor utama dari bangkitnya negara Amerika Latin.
Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
pertama, penelitian ini lebih menekankan terhadap peran negara dalam mengatur
perekonomian negara, dengan menggunakan konsep Developmental State.
Syamsul Hadi juga menyebut tentang peran organisasi internasional dalam
melawan neoliberalisme global dimana dalam jurnal ini dilihat dari kacamata
dependensi namun lebih melihat ketergantungan negara-negara Amerika Latin terhadap negara pemilik modal atau negara maju sementara peneliti berusaha
untuk menjelaskan peran negara dalam memperkuat ekonomi yang didominasi
oleh swasta.
Penelitian terdahulu selanjutnya yang dapat membantu penelitian ini
adalah penelitian oleh Dimas Putroanto yang berjudul “Kerjasama Negara
-Negara Amerika Latin Menentang Neolibralisme Dikawasan Amerika Latin17”
Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana negara-negara Amerika Latin mewujudkan sebuah kerjasama regional dalam menentang neoliberalisme yang di
pelopori Amerika Serikat di kawasan tersebut yang diberi nama ALBA. Penelitian
17
Di as putroa to, .skripsi: Kerjasama Negara-Negara Amerika Latin Menentang Neolibralisme
11
ini lebih pada kerjasama antara negara-negara latin dalam membendung dan menentang adanya neoliberalisme dikawasan Amerika Latin.
Penelitan terdahulu lainya datang dari Fadhil Akbar Kurniawan seorang mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Andalas yang menulis “Hubungan
Gerakan Revolusi Bolivarian Terhadap Nasionalisasi Perusahaan Minyak Swasta Di Venezuela”18. Dalam penelitianya Fadhil Akbar menjelaskan mengenai ketergantungan negera-negara Amerika Latin terhadap Amerika Serikat, dan pergerakan bolivarian sebagai latar belakang gerakan melepaskan diri dari bentuk bentuk ketergantungan hegemoni negara-negara barat dan Amerika.
Menurut Akbar tren gerakan independensi di Venezuela tidak bisa lepas dari Hugo Chaves yang melakukan serangkaian kebijakan nasionalisasi di sektor migas untuk menghilangkan pengaruh dan dominasi AS. Peneliti melihat bahwa Venezuela sebagai negara kaya minyak mempunyai potensi untuk menghilangkan ketergantungannya melalui nasionalisasi aset-aset perusahan asing disana.
Keempat penelitian tersebut dapat membantu peneliti dalam penelitian ini,
karena sama-sama berangkat dari fenomena yang terjadi negara-negara Amerika Latin, juga gerakan-gerakan yang ada dikawasan tersebut lebih khususnya lagi gerakan-gerakan menentang hegemoni Amerika dan negara barat lainnya serta membangun perekonomian yang mandiri.
Penelitian penelitian diatas fokus pada pergerakan negara-negara Amerika Latin dalam membangun pergerakan menentang hegemoni dan kapitalisme
18
Fadhil Akbar Kurniawan, Skripsi, Hubungan Gerakan Revolusi Bolivarian Terhadap Nasionalisasi Perusahaan Minyak
Swasta Di Venezuela, diakses dari,
12
Amerika Serikat, dan juga terdapat penelitian yang lebih memfokuskan pada peran sentral pemimpin dalam membangun revolusi bolivarian yaitu presiden Venezuela lebih banyak membahas latar belakang ideologi kiri. Jika penelitian terdahulu ini lebih membahas anti kapitalisme dan hegemoni Amerika Serikat dalam penelitian ini saya lebih fokus pada peran negara dalam mengatur investasi asing, dimana pemerintah Venezuela memperkuat perannya melalui proses nasionalisasi perusahaan asing “Exxon Mobil dan Conoco Phillips”, dan pasca
nasionalisasi perusahaan asing tersebut. Tentu penelitian diatas memberikan masukan atau sumbangsih khususnya dalam hal pembahasan dan perbandingan teoritik terhadap penelitian ini.
13
- Penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana
negara-negara Amerika Latin mewujudkan sebuah kerjasama regional dalam menentang neolibralisme yang di pelopori Amerika Serikat di kawasan
tersebut yang diberi nama ALBA
4 Fadhil Akbar Kurniawan
14
Permasalahan yang telah diuraikan di atas, penulis mencoba untuk menjelaskan menggunakan konsep dan teori. Konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili suatu objek sifat objek itu sendiri, didalam fenomena tertentu19. Sedangkan teori adalah suatu pandangan atau persepsi mengenai apa yang terjadi, menjelaskan mengapa itu terjadi dan juga bisa meramalkan hal yang serupa bisa terjadi kembali di masa depan. Konsep merupakan upaya pemberian makna terhadap fenomena yang sedang terjadi20.
1.6.1. Konsep Nasionalisasi
Kegiatan nasionalisasi bisa diartikan sebagai proses take over atau
pengambilalihan perusahaan asing yang kemudian menjadi milik nasional atau negara yang dikuasai oleh pemerintah untuk penerapan kebijaksanaan ekonomi
19
Mo htar, Mas’oed, 994, Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodol ogi, Jakarta, LP3ES , hal, 93.
20
15
negara, nasionalisasi bisa berupa pengambilalihan aset-aset perusahaan atau berupa operasional yang dilakukan oleh pemerintah21.
Kegiatan nasionalisasi juga bisa disebut dengan proses pemindahan kepemilikan oleh pemerintah nasional atas bisnis atau industri swasta
“Nationalisation principally if an expropriation forms
part a more or less extensive reform of the social or economie structure of a country, expropriation in the pursuance of some national enterprises, or to
strengthen, a nationally controlled industry”22 .
Jadi bisa dikatakan nasionalisasi perpindahan aset swasta ke tangan pemerintah, yang dibarengi dengan reformasi struktur sosial ekonomi. Pengambilalihan dalam digunakan untuk memperkuat kontrol industri oleh negara”. Pemerintah melakukan kebijakan nasionalisasi guna memperkuat kontrol dan kekuatan nasionalnya dalam hal ekonomi, biasanya terkait dengan revolusi besar yang membentuk ekonomi23.24 Perusahaan yang dinasionalisasi disini bisa diberi ganti rugi atau kompensasi, namun bisa saja tidak diberi kompensasi oleh negara
tersebut.
21
Vegard bye No 1 Vol XVI 1979 Nationalization of Oil in Venezuela, Dalam
http://www.jstor.org/discover/10.2307/422789?uid=3738224&uid=2&uid=4&sid=21104231671611 , 09-06-2013, 23:17, Wib.
22
Wortly dalam Budiman Ginting, Refleksi Historis Nasionalisasi Perusahaan Asing Di Indonesia
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18377/1/equ-agu2007-12%20%2810%29.pdf , 09-12-2013, 23:17, Wib.
23
Diakses dari http://kamusbisnis.com/arti/nasionalisasi/ , 11-01-2014.21:17,Wib.
24
16
Kebijakan25 nasionalisasi biasa dilakukan di negara-negara berkembang
terhadap perusahaan multinasional karena perusahaan tersebut dianggap
mengekploitasi dan menimbulkan kesenjangan sosial di negara bersangkutan.
Nasionalisasi tidak sekedar mempertimbangkan aspek ekonomi tetapi juga aspek
politik oleh pemerintah26. Dengan kebijakan nasionalisasi perusahaan-perusahaan
multinasional tersebut diharapkan mampu meperoleh keuntungan yang maksimal
bagi negara yang bersangkutan.
Nasionalisasi di Venezuela ini merupakan suatu kebijakan yang bersifat
politis dan ekonomi, dimana motif ekonomi sangat terlihat dari besarnya hasil
yang diterima dari penjualan minyak Venezuela, sedangkan motif politiknya
terlihat lebih menonjol dimana pemerintah Venezuela menempatkan sumber daya
ekonomi sebagai media pencapaian tujuan dengan menasionalisasi Exxon mobil
dan Conoco Phillips27.
1.6.2. Konsep Developmental State
Selain menggunakan konsep diatas, untuk lebih spesifik lagi, penulis akan menggunakan konsep “Developmental state” yang telah di kemukakan oleh Chalmers Johnson. Developmental state ini salah satu bentuk perlawanan terhadap ekonomi pasar dan membangkitkan peran negara dalam era globalisasi dan para pengusaha, konsep ini digunakan untuk menjelaskan Venezuela dalam
25
Kebijakan adalah serangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman perencana dalam pelaksanan suatu pekerjaan, kepemimpinan bertindak, istilah seperti inio lazim di gunakan atau dipakai oleh pemerintah, organisasi dan kelompok2 serta individu.
26
http://id.shvoong.com/law-and-politics/political-economy/2090917-pengertian-nasionalisasi-politik/
diakses 10-04-2013.08:21,Wib.
27
17
membangun perekonomiannya dengan melakukan serangkaian kebijakan populis28.29
Penulisan ini menggunakan konsep Developmental state dapat didefinisikan sebagai bentuk semangat baru dalam membangun ekonomi yang mandiri dan memiliki kekuatan orientasi yang berbeda terhadap kegiatan ekonomi swasta. Konsep ini menawarkan alternatif bagi negara berkembang dengan menggambarkan kritik sosial dan analisis terhadap sistem dunia dalam dinamika kapitalisme global, terhadap pembangunan nasional30.
Kinerja suatu perekonomian suatu negara ditentukan oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dari negara tersebut. Kaitannya dengan penelitian ini adalah bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah Venezuela untuk melakukan nasionalisasi merupakan Pembangunan ekonomi yang sangat gencar dilakukan pada masa Hugo Chaves. Developmental state merupakan sebuah konsep tentang pembangunan ekonomi negara berkembang yang umumnya masih miskin dan terbelakang, memiliki aneka orientasi ideologi, latar belakang budaya, serta masalah-masalah ekonomi yang kompleks.
28
Anggi Kusumadewi , 2013, Presiden Venezuela Tuding Staf Oposisi Berbisnis Prostitusi Gay ,diakses dari
http://us.dunia.news.viva.co.id/news/read/402301-dua-capres-venezuela-janji-teruskan-kebijakan-chavez, 01-03-2014, 23:34 Wib.
29
bandingkan dengan, Federico Fuentes , Ve ezuela’s st Ce tury So ialis : Neo-developmentalism or Radical Alternative?
http://greensocialthought.org/wp-content/uploads/2014/01/Pages-14-26.pdf 30
Chalmer Johnson dalam :Woo- Cumings, Meredith,ed,1999, The Developmental State diakses dari,
18
Menurut C Johnson Developmental State mempunyai karakteristik pembangunan sebagai kerangka dalam menganalisa sebagai berikut31:
1. Pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama bagi pemerintah.
2. Dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi tersebut negara berperan sangat besar. Tidak hanya dalam hal perencanaan pembangunan namun juga dalam pelaksanaannya.
3. Negara mempunyai kontrol yang sangat kuat terhadap sektor swasta. 4. Pasar diatur oleh instrument-instrumen yang diformulasikan oleh elit
birokrasi ekonomi, artinya mereka memiliki kekuasaan untuk membuat dan melaksanakan kebijakan ekonomi.
Menuntut C Johnson titik awal konsep Developmentals state ini memberikan satu penjelasan model pembangunan yang mengedepankan peran negara sebagai aktor utama dalam pembangunan ekonomi, hal itu bisa dengan lebih memonitor kegiatan swasta dan membatasi peraturan dan pembangunan peran pengusaha, dengan asumsi bahwa negara akan lebih efektif dalam mencapai pembangunan nasionalnya32.
Johnson menggambarkan perkembangan negara yang difokuskan pada pembangunan ekonomi dan mengambil langkah-langkah kebijakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Johnson berargumen bahwa
31
Richard B. Dadzie, 2012, Journal of Sustainable Development, diakses dari
http://www.ccsenet.org/journal/index.php/jsd/article/download/18946/13059 , 01-03-2014.21:11,Wib.
32
19
pembangunan ekonomi memiliki banyak kaitannya dengan intervensi pemerintah didalam kebijakan kebijakan ekonomi suatu negara33.
A developmental state has sufficient state capacity to be effective in its targeted areas and has a developmental vision such that it chooses to use this capacity to work towards economic development. In other words, it has developmental structures and performs developmental roles34.
Jadi negara berkembang memiliki kapasitas yang cukup untuk membangun areal ekonominya sendiri dan dengan cara merubah struktur dan aturan dinegara tersebut. Kebijakan kebijakan bisa dilakukan dengan cara mengatur regulasi perekonomiannya terutama melalui lembaga yang diberi wewenang untuk menegakkan berbagai standar perilaku untuk melindungi masyarakat terhadap kegagalan pasar dari berbagai macam monopoli harga, predasi, dan pelanggaran lainnya dari kekuatan pasar. Memproteksi pasar dalam kegiatan ekonomi tidak terlepas dari tindakan atau kebijakan negara pada dasarnya konsep ini merupakan deskripsi dan pemahaman atas keterkaitan hasil-hasil pembangunan ekonomi dengan pengaturan kebijakan yang berpusat pada negara35.
Pandangan developmental state suatu ekonomi negara lebih efektif dengan penguasaan penuh oleh BUMN atau dipegang penuh oleh pemeritah,
33
Zibani Maundeni, Developmental States: Their Historical Absence and their Emergence in
Post Conflict Southern Africa, 2010 , diakses dari
http://www.benthamscience.com/open/toarsj/articles/V003/30TOARSJ.pdf , 01-03-2014.22:17, Wib.
34
Laura Routley,2012, Developmental states: a review of the literature, diakses dari
http://www.effective-states.org/_assets/documents/esid_wp_03_routley.pdf , 01-03-2014. 21:45,Wib.
35
20
didalam pembangunan nasional. Kawasan pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat umumnya. Secara spesifik pembangunan ekonomi merupakan proses yang dapat menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu negara meningkat dalam jangka tertentu. Konsep ekonomi ini sebagai analisis dinegara-negara berkembang dengan tujuan awal
mampu dan berhasil membangun ekonominya secara cepat36.
Kegagalan neoliberal dalam menjalankan kebijakan-kebijakan yang
memihak terhadap rakyat, membuat perlawanan dengan berbagai cara salah
satunya di Venezuela ini yaitu dengan menasionalisasi perusahaan asing disana
khususnya yang bergerak dibidang energi atau minyak.
Dalam konsep developmental state memungkinkan untuk melihat bahwa negara-negara dengan potensi besar untuk pengembangan sumber daya alam melimpah, populasi besar dan luas daerah yang besar. Negara seharusnya memantau dan melihat potensi yang ada seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sebagai kekuatan untuk memajukan ekonomi. Dalam perumusan kebijakan di negara-negara berkembang industrialisasi menjadi prioritas untuk meningkatkan perekonomian dan perlu campur tangan atau intervensi dari pemerintah.
1.7. Metodologi Penelitian
1.7.1. Jenis Penelitian
36
21
Tipe penelitian ini adalah diskriptif kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif penelitian ini dimana penelitian ini bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Menurut Sanapiah Faisal, penelitian deskriptif disebut juga penelitian taksomonik yang dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan klasifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan masalah dan unit yang diteliti.37
Metode ini mampu menangkap berbagai informasi kualitatif dengan deskripsi yang jauh lebih mempunyai arti daripada pernyataan jumlah atau frekuensi dalam bentuk angka.38 Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara terperinci fenomena sosial tertentu. Tipe penelitian ini akan digunakan untuk menggambarkan faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Venezuela.
1.7.2. Teknik Pengumpulan Data
Di dalam penelitian deskriptif data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.39 Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka (Library Research), Studi pustaka dimaksudkan untuk mendokumentasikan berbagai bahan penelitian yang bersifat
37
Sanapiah Faisal, 2003, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hlm. 107
38
Sutopo, Heribertus. 1988, Pengantar Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar Teoritis dan Praktis, Surakarta, Universitas Sebelas Maret.
39
22
empiris (penelitian praktis dari peneliti terdahulu) maupun berbagai kajian teoritis dari para ahli yang relevan, dengan cara mengumpulkan data-data dari literatur seperti buku, e-book, jurnal, majalah, surat kabar yang berkaitan dengan kajian yang diteliti, kemudian peneliti jadikan referensi untuk mendukung penelitian ini. Semua data yang telah dikumpulkan tadi berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti, sehingga laporan penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Peneliti akan menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. Dengan demikian, peneliti tidak memandang bahwa sesuatu itu sudah memang demikian adanya.
1.7.3. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dimulai dari adanya Undang-undang baru Hidrokarbon sebagai regulasi baru dalam investasi asing di Venezuela. Adanya
regulasi dianggap sebagai bentuk baru dalam pengelolaan investor asing, sehingga
regulasi tersebut menjadi cikal bakal dari nasionalisasi perusahaan asing di
Venezuela.
1.7.3.1 Batasan Waktu Penelitian
Penelitian ini memiliki batasan waktu semenjak proses awal mulanya dan dimulainya nasionalisasi perusahaan asing di Venezuela yaitu pada tahun 2001, hingga diberlakukannya pengambil alihan secara penuh oleh pemerintah terhadap Exxon mobil dan Conoco Phillips pada Tahun 2007 serta adanya proses gugatan
23
kebijakan tersebut direalisasikan yang akan menjadi bagian dari kajian dalam penelitian ini untuk keberlangsungan serta kejelasan data yang akan disampaikan. 1.7.3.2 Batasan Materi
Permasalahannya dengan banyaknya negara lain yang terlibat atau melibatkan diri dalam liberalisasi ekonomi pasca kesepakatan dengan IMF, karena kepentingan mereka pihak-pihak yang masuk ke Venezuela. Artinya akuisisi yang dilakukan sebelumnya memang dikehendaki oleh pihak-pihak yang ingin meraih keuntungan dengan mengeplorasi minyak disana atau kehadiran negara lain itu diharapkan oleh pihak yang lemah untuk memperkuat posisinya. Dalam penelitian ini, untuk menghindari ketidakvalidan data, penulis memfokuskan penelitian pada bagaimana proses kebijakan Venezuela dalam menasionalisasi Exxon mobil dan Conoco Phillips pada Tahun 2007. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan berbagai data sebelum periode Tahun 2007 atau setelahnya, sedikit banyak juga penulis akan membahas sebagai materi pendukung penelitian yang sedang penulis lakukan.
1.8. Argumen Dasar
Ekploitasi perusahaan-perusahaan multinasional terhadap sumberdaya alam yang ada di Venezuela telah menyebabkan disparitas atau ketidakmerataan
pendapatan antara kedua belah pihak sehingga gagal menciptakan kesejahteraan
bagi masayarat di Venezuela sehingga munculah kebijakan naionalisasi yang
dilakukan pemeritah Venezuela merupakan bentuk kekecewaan terhadap
perusahaan asing yang terlalu mendominasi sektor energi. Kebijakan tersebut
24
khususnya di sektor energi, hal ini menjadi pergerakan tranformasi sosial politik
untuk menjadi landasan pengembangan ekonomi yang lebih mandiri.
1.9. Sistematika Penulisan
Penelitian yang dilakukan ini akan dibagi dalam beberapa bab dimana masing-masing memiliki subtansi sebagai berikut:
1. BAB I: Bab pertama ini membahas tentang latar belakang masalah secara umum kemudian dilanjutkan dengan ha-hal yang lebih bersifat spesifik yang mencangkup beberapa sub bab antara lain rumusan masalah, kerangka pemikiran, konsep, penelitian terdahulu, metode penelitian, merupakan argumen pokok dan hal-hal yang bersifat teknis lainnya diuraikan secara terpeinci dalam bab pertama ini.
2. BAB II : Bab dua membahas masuknya investasi perusahaan asing dan profil perusahaan asing (Exxon mobil dan Conoco Phillips).
3. BAB III : Membahas proses nasionalisasi perusahaan asing di Venezuela (Exxon Mobil dan Conoco Phillips) yang terjadi pada akhir 2001 hingga Tahun 2007 silam, bab II ini juga membahas perkembangan kebijakan nasionalisasi dan dampak yang ditimbulkan oleh adanya kebijakan tersebut, serta respon dari kedua belah pihak, baik pemerintah Venezuela dan Exxon Mobil dan Conoco Phillips.
25
No Judul Pembahasan
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang. 1.2 Rumusan masalah. 1.3 Tujuan Penelitian. 1.4 Manfaat penelitian.
1.4.1.Manfaat akademis. 1.4.2 Manfaat praktris. 1.5 Penelitian terdahulu.
1.6 Kajian Pendekatan dan Konsep. 1.6.1 Konsep Nasionalisasi.
1.6.2 Pendekatan Developmental State.
1.7 Metodologi Penelitian.
1.7.1 Jenis Penelitian.
1.7.2 Teknik Pengumpulan Data. 1.7.3 Ruang Lingkup Penelitian.
1.7.3.1 Batasan Waktu Penelitian. 1.7.3.2 Batasan Materi.
1.8 Argumen Dasar. 1.9 Sistematika Penulisan. BAB II Investasi
Perusahaan Asing di Venezuela
2.1 Investasi Asing Di Venezuela pasca perjanjian dengan IMF.
2.2 Kebijakan Arpertura Petrolera. 2.3 Profil Perusahaan Asing.
2.3.1 Exxon Mobil. 2.3.2 Conoco Phillips.
BAB III Proses Nasionalisasi
26 Exxon Mobil Dan
Conoco Phillips Di Venezuela
3.2 Kecurangan Dalam Pengelolalan Minyak di Venezuela.
3.2.1 Kecurangan Dalam Perjanjian Kontrak.
3.2.2 Kecurangan Batas Teritorial Explorasi.
3.3 Fase Kebijakan Nasionalisasi Perusahaan Asing di Venezuela.
3.3.1 Nasionalisasi Fase I Dikeluarkanya Undang-Undang Hidrokarbon Tahun 2001. 3.3.2 Nasionalisasi Fase II Perubahan Perjanjian OSA kedalam “Mixed
Companies” dan Pemebentukan Join Venture.
3.3.3 Nasionalisasi Fase III Melalui Mixed Companies .
3.4 Nasionalisasi Exxon Mobil Dan Cocnoco Phillips.
3.5 Dinamika Politik Pasca Dikeluarkanya Undang-undang Hidrokarbon Tahun 2001
Dampak Dari Kebijakan Nasionalisasi Exxon Mobil Dan Conoco Phillips.
3.6 Gugatan Exxon Mobil Dan Cocnoco Phillips Terhadap International For Settlement Of Investmen Disputes ICSID.
BAB IV Penutup 4.1 Kesimpulan.
JURNAL ILMIAH
Kebijakan Nasionalisasi Perusahaan Asing di Venezuela
Studi pada Exxon Mobil dan Conoco Phillips
Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP) Strata-1
Jurusan Hubungan Internasional
Oleh:
Abdul Manaf Agus Setiawan
201010360311080
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
DAFTAR ISI
LEMBAR COVER/SAMPUL DALAM ... i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSIABSTRAKSI ... ii
LEMBAR PENGESAHAAN ... iii
LEMBAR ORSINILITAS ... iv
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v
ABSTRAKSI ... vi
ABSTRAC ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... 1
1.2 Rumusan masalah... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 7
1.4.1 Manfaat Akademis ... 7
1.4.2 Manfaat Praktis ... 8
1.5. Penelitian Terdahulu ... 9
1.6. Konsep ... 14
1.6.1. Konsep Nasionalisasi ... 14
1.6.2. Konsep Developmental State ... 16
1.7 Metodologi Penelitian. ... 20
1.7.1 Jenis Penelitian. ... 20
1.7.2 Teknik Pengumpulan Data ... 21
1.7.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 22
1.7.3.1 Batasan Waktu Penelitian ... 22
1.7.3.2 Batasan Materi ... 23
1.9. Sistematika Penulisan ... 24
BAB II MASUKNYA INVESTASI ASING DI VENEZUELA 2.1 Investasi Asing di Venezuela Pasca Perjanjian Dengan IMF ... 27
2.2 Kebijakan Arpertura Petrolera. ... 37
2.3 Profil Exxon Mobil dan Conoco Phillips ... 47
2.3.1 Exxon Mobil ... 47
2.3.2 Conoco Phillips ... 48
BAB III PROSES NASIONALISASI EXXON MOBIL DAN CONOCO PHILLIPS DI VENEZUELA 3.1 Sebab-Sebab Terjadinya Nasionalisasi Exxon Mobil Dan Conoco Phillips .... 55
3.2 Kecurangan Dalam Pengelolalan Minyak Di Venezuela ... 58
3.2.1 Kecurangan Dalam Perjanjian Kontrak Kerja ... 59
3.2.2 Kecurangan Batas Teritorial Explorasi ... 60
3.3 Fase Kebijkan Nasionalisasi Perusahaan Asing di Venezuela ... 61
3.3.1 Nasionalisasi Fase I Dikeluarkanya Undang-Undang Hidrokarbon Tahun 2001 ... 61
3.3.2 Nasionalisasi Fase II Perubahan Perjanjian OSA kedalam “Mixed Companies” dan Pemebentukan Join Venture ... 68
3.3.3 Nasionalisasi Fase III Melalui Join Venture ... 74
3.4 Nasionalisasi Exxon Mobil Dan Conoco Phillips ... 78
3.5 Dinamika Politik Pasca Dikeluarkannya Undang-Undang Hidrokarbaon Tahun 2001 ... 86
3.6. Dampak dari Kebijakan Nasionalisasi “Gugatan Exxon Mobil dan Conoco Phillips melalui International Center for Settlement of Investment Disputes (ICSID)” ... 89
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ... 95
DAFTAR LAMPIRAN ... 100
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Tabel Penelitian Terdahulu ... 12
Tabel Sistematika Penulisan ... 25
Grafik GDP Venezuela ... 30
Tabel Proses Nasionalisasi ... 94
Gambar 2.1 ... 28
Gambar 2.2 ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 103
DAFTAR PUSTAKA
Amien, R. Mohammad, 2008, Selamatkan Indonesia: Agenda Mendesak Bangsa, Yogyakarta: PPSK Press.
Callinicos, Alex, 2008, ” Against Te Third Way”. Yogyakarta: Eduka. Deliarnov, 2006, Ekonomi Politik,Jakarta: Erlangga
Edkins, Jenny & Vaughan Williams,2010, Teori Teori Kritis Menentang Pandangan Utama Studi Politik Internasional, Yogyakarta: Baca.
Edkins, Jenny & Williams V, Nick, 2010,Teori Teori Kritis Menentang Pandangan Utama Studi Politik Internasional, Yogyakarta: Baca.
Faisal, Sanapiah 2003, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Gilpin, Robert 2001,Global Political Economy, New Jersey: Princenton University Press.
Ikbar ,Yanuar, 2007, Ekonomi Politik Internasional Imolementasi Konsep Dan Teori1. Bandung: Refika Aditama.
Ikbar ,Yanuar, 2007, Ekonomi Politik Internasional Imolementasi Konsep Dan Teori2, Bandung: Refika Aditama.
Jakson , Robert & Georg ,Sorensen, 2009, “pengantar studi hubungan internasional”, Yogyakarta: pustaka pelajar.
Kevin Danaher,2005, 10 Alasan Bubarkan IMF Dan Bank Dunia, Yogyakarta: CPRC.
Mas’oed ,Mochtar, 1994, Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi. Jakarta: LP3ES.
Nurani Soyomukti, 2008, Hugo Chaves Vs Amerika Serikat, Yogjakarta: Garasi.
Pram, Taufik 2013, Malaikat Dari Selatan, Depok: Imania.
Robert Jakson & Georg Sorensen ,2009, pengantar studi hubungan internasional, Yogyakarta: pustaka pelajar.
Steans , Jill & Lyold Pettioford, 2009, Hubungan Internasional Perspektif Dan Tema.Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Steans, Jill & Lyold Pettioford,2009,Hubungan Internasional Perspektif Dan Tema, Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Sutopo, Heribertus. 1988. Pengantar Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar Teoritis dan Praktis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Todaro, Paul 2006, “Pembangunan Ekonomi” , Jakarta :Airlangga.
Winarno, Budi ,2011, Isu Isu Global Kontemporer, Yogyakarta: Caps.
Yvonna S. Lincoln dan Egon G. Guba, 1985, Naturalistic Inquairy, Beverly Hills: Sage Publications. Hlm. 39-44 dalam Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sumber Internet: Artikel Dan Jurnal Ilmiah
Alberto F. Ravell, 2011, A brief overview of venezuela’s oil policies, Diakses dari,
http://www.lexology.com/library/detail.aspx?g=01cf61f2-9591-4ac3-9ceb-59ac37090e13, (08-08-2014,20:27 Wib)
Alberto Ravell 2012 A Brief Overview of Venezuela’s Oil Policies diakses dari
http://www.kslaw.com/library/newsletters/EnergyNewsletter/2012/April
/article6.html (23-05-2014,11:17, Wib)
Anggi Kusumadewi , 2013, Presiden Venezuela Tuding Staf Oposisi Berbisnis Prostitusi Gay ,Diakses dari
http://us.dunia.news.viva.co.id/news/read/402301-dua-capres-venezuela-janji-teruskan-kebijakan-chavez,(01-03-2014, 23:34 Wib) Anne O. Krueger, 2003, Detecting and Preventing Financial Crises—Recent
IMF Approaches, diakses dari,
https://www.imf.org/external/np/speeches/2003/061203.htm, (16-07-2014,15:32, Wib)
Anup Shah, Structural Adjustment—a Major Cause of Poverty, diakses dari,
http://www.globalissues.org/article/3/structural-adjustment-a-major-cause-of-poverty ,( 16-10-2013, 10:23, Wib)
Apertura petrolera: reprivatización del negocio, diakses dari,
http://www.pdvsa.com/index.php?tpl=interface.sp/design/readmenuhist.
tpl.html&newsid_obj_id=111&newsid_temas=13, (23-05-2014,11:17, Wib)
Associated press, Ex-Venezuela President Lusinchi dies at 89, diakses dari,
http://www.dailymail.co.uk/wires/ap/article-2636239/Ex-Venezuela-President-Lusinchi-dies-89.html , (14-07-2014,21:11, Wib)
Benjamin C. Esty, Petrolera Zuata, Petrozuata C.A dalam
http://www.share-pdf.com/c89d60b4f61d4896bfc8e59a5484ca6f/Petrolera%20Zuata.pdf,
11-08-2014, 19:21,Wib.
Brian A nelson, The Chavez Presidency Diakses dari
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/108140/Hugo-Chavez/285482/The-Chavez-presidency ,
Budiman Ginting Jurnal Equality, jurnal Vol. 12 No. 2 2007, Refleksi Historis Nasionalisasi Perusahaan Asing Di Indonesia:Suatu Tantangan
Terhadap Kepastian Hukum Atas Kegiatan Investasi Di Indonesia, diakses dari:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18377/1/equ-agu2007-12%20(10).pdf (12-06-2014, 11:21, Wib)
By Bayu Seno Aji,2012, Venuzuela Tolak Gugatan Exxon Mobil Corp, diakses dari ,
Http://Fbifm.Com/Venuzuela-Tolak-Gugatan-Exxon-Mobil-Corp/ , (12-08-2014,19:21, Wib)
By M. S. Vassiliou The A to Z of the Petroleum Industry dalam,
http://books.google.co.id/books?id=vArc08DO9ykC&pg=PA55&lpg=P
A55&dq=The+Apertura+Petrolera+and+the+Operating+Services+Agre
ements&source=bl&ots=oYl_KMWkDb&sig=9mVOB2artrxPJLdj4sO
eiHK9gV8&hl=en&sa=X&ei=R_K4U4WkNNGj8AXp64CQBQ&ved=
0CE0Q6AEwBg#v=onepage&q=The%20Apertura%20Petrolera%20an
d%20the%20Operating%20Services%20Agreements&f=false
(04-06-2014,10:17, Wib)
Carlos Bellorin Venezuela's 2001 Hydrocarbons Organic Law,
http://www.petroleumworld.com/sunopf11081401.htm
(12-05-2014,21:17, Wib)
Cesar J. Alvarez, and Stephanie Hanson, 2009, Venezuela's Oil-Based
Economy Diakses dari
http://www.cfr.org/world/venezuelas-oil-based-economy/p12089 (07-06-2014, 19:11 Wib)
Chalmer Johnson dalam :Woo- Cumings, Meredith,ed,1999, The Developmental State Diakses dari,
http://www.bresserpereira.org.br/Terceiros/Cursos/09.Woo-Cumings,Meredith_The_developmental_State_Odyssey_of_a_concept.
pdf , (27-02-2014, 20:33,Wib)
Christopher Kimble, Fitch Downgrades Petrozuata, Cerro Negro, Sincor & Hamaca; Still on Watch Negative , diakses dari,
Downgrades-Petrozuata-Cerro-Negro-Sincor-Hamaca#.VENnjGf46M8 , (15-07-2014,13:23, Wib)
Daniel Moran, James A. Russell Energy Security and Global Politics: The Militarization of Resource Management
Dalam:http://books.google.co.id/books?id=wdPuv74njdIC&pg=PA179 &lpg=PA179&dq=what+apertura+petrolera+policy+carlos+andres+per
ez&source=bl&ots=TjLrCl5ADB&sig=GtUrM5rrXv5s1tR8SKXwzVc
Lap4&hl=en&sa=X&ei=FUWiU9-CMMKOuAT5nIGQAw&ved=0CCoQ6AEwAg#v=onepage&q=what
%20apertura%20petrolera%20policy%20carlos%20andres%20perez&f
=false (10-07-2014,16:19, Wib)
Daniel S.Leon,The Political Economy Of Violence The Case Of Venezuela , diakses dari, http://www.bookpump.com/dps/pdf-b/9423650b.pdf , (15-06-2014,23:56, Wib)
Denis J. Galligan and Mila Versteeg , Social and Political Foundations of Constitutions, dalam ,
http://books.google.co.id/books?id=jXORAAAAQBAJ&pg=PT498&d
q=Caracazo+incident+venezuela&hl=id&sa=X&ei=wesrVN2ONMqjug
Snt4CYCw&ved=0CCoQ6AEwAg#v=onepage&q=Caracazo%20incid
ent%20venezuela&f=false , (16-07-2014,15:42, Wib) Diakses dari
http://engelog.com/site-engelog/press/press_information_files/press_venezuela_information_fil
es/legislation-venezuela_mid_fset_files/legislation-venezuela_text_files/organichydrocarbonslaw.pdf Diakses dari http://kamusbisnis.com/arti/nasionalisasi/ ,
(11-01-2014.21:17,Wib)
Diakses dari http://www.tradingeconomics.com/charts/venezuela-gdp-per-capita-ppp.png?s=vennygdppcapppcd&d1=19800101&d2=19971231, (14-06-2014,13:11, Wib)
Diakses dari, http://www.curtis.com/siteFiles/Publications/MEES.pdf (22-04-2014,11:11, Wib)
Diakses dari, http://www.gazprom.com/f/posts/07/199279/venezuela-map-en-2.jpg, (05-06-2014, 21:18 Wib.)
Diakses dari, http://www.hydrocarbons-technology.com/projects/hamaca/ (09-04-2014,11:11, Wib)
Diakses dari,
http://www.searchanddiscovery.com/documents/2003/bellorini/images/
01.htm, (19-04-2014,21:41,Wib) Diakses, dari
http://www.kslaw.com/imageserver/KSPublic/Library/publication/OGE
L_KefferVargas_AperturaPetrolera.pdf
Dimas putroanto, 2007.skripsi:”Kerjasama Negara-Negara Amerika Latin Menentang Neolibralisme Dikawasan Amerika Latin” dalam:
http://alumni.unair.ac.id/kumpulanfile/1100828669_abs.pdf,diakses: (04-05-2012. 19:21,Wib)
Elisabeth Eljuri and Victorino J Tejera Pérez , Journal of Energy & Natural Resourc es Law Vol 26 No 4 2008 21st-Century Transformation of the Venezuelan Oil Industry, Diakses dari
http://www.nortonrosefulbright.com/files/21st-century-transformation-of-the-venezuelan-oil-industry-66244.pdf (18-04-2014,17:11, Wib) Elisabeth Eljuri, The new latin america oil and gas scene: taking high road or
the low road?, diakses dari,
http://whoswholegal.com/news/features/article/12774/the-new-latin-american-oil-gas-scene-taking-high-road-low-road/, (14-09-2014,22:17, Wib)
Ernesto Revello, Oil Sovereignty Policy:An opportunity for development, Diakses dari
https://www.ensys.tu-berlin.de/fileadmin/fg8/Downloads/NeueEntwicklungen/WS2008/2009
0130_Forero_Venezuela_EnergyNationalism_Abstract.pdf,
(12-10-2014,20:11, Wib)
Fabiola Sanchez, Exxon, ConocoPhillips say no to Chavez, Diakses dari
http://usatoday30.usatoday.com/money/economy/2007-06-26-2141258034_x.htm , (22-09-2014,22:11,Wib)
Fadhil Akbar Kurniawan. Skripsi: Hubungan Gerakan Revolusi Bolivarian Terhadap Nasionalisasi Perusahaan Minyak Swasta Di Venezuela. Dalam :
http://www.academia.edu/5321276/HUBUNGAN_GERAKAN_REVOLUSI_B
OLIVARIAN_TERHADAP_NASIONALISASI_PERUSAHAAN_MINYAK_S
WASTA_DI_VENEZUELA ,Diakses, ( 04-02-2014,16:34, Wib)
From Apertura Petrolera To Apertura Gas Natural? The Case of Venezuela, diakses dari,
http://www.beg.utexas.edu/energyecon/new-era/case_studies/Apertura_in_Venezuela.pdf , ( 21-09-2014,21:33,Wib) Hamaca-Ameriven Syncrude Project, Venezuela, diakses dari
http://www.hydrocarbons-technology.com/projects/hamaca/ (12-07-2014, 22:11,Wib)
Hidayatullah Muttaqin,IMF dan Bahaya yang Ditimbulkannya, diakses dari,
http://jurnal-ekonomi.org/imf-dan-bahaya-yang-ditimbulkannya/ , (17-08-2014,11:32, Wib)
http://id.shvoong.com/law-and-politics/political-economy/2090917-pengertian-nasionalisasi-politik/ diakses (10-04-2013.08:21,Wib.)
http://money.cnn.com/quote/profile/profile.html?symb=COP (09-05-2014,11:37, Wib)
http://usupress.usu.ac.id/files/Pembangunan%20dan%20Pengembangan%20Wi
layah_Normal_bab%201.pdf (14-03-2012, 19:21,Wib)
http://usupress.usu.ac.id/files/Pembangunan%20dan%20Pengembangan%20Wi
layah_Normal_bab%201.pdf diakses (14-03-2012. 19:23 Wib)
http://www.opec.org/opec_web/en/about_us/171.htm (05-06-2014, 21:18 Wib.) Ika Akbarwati, 2010,”Cadangan Minyak Mentah Ditanah Venezuela
Diprediksi Lampui Arab Saudi”,dalam:
http://vibiznews.com/news/business/2010/07/16/cadangan-minyak-mentah-di-tanah-venezuela-diprediksi-lampaui-arab-saudi/ ,(01-05-12,20:45) Wib.
J.L. Keffer and M.V. Vargas, Vol. 4,2006, Venezuela: Migrating Away from the Apertura Petrolera, diakses dari,
http://www.kslaw.com/imageserver/KSPublic/Library/publication/OGE
L_KefferVargas_AperturaPetrolera.pdf, (14-07-2014, 21:31,Wib) Jeremy Clif, Apakah Dana MoneterInternasional? ,diakases dari,
http://www.imf.org/external/pubs/ft/exrp/what/IND/whati.pdf , (14-06-2014, 21:34, Wib)
Jessica Pineda Pedrazzani,2008, Arbitration in Licenses for the Exploration and Exploitation of Non-Associated Natural Gas diakses dari,
http://www.venezuelagas.net/documents/2008-ST-46-eng.pdf , (12-06-2014, 23:11Wib)
John Daly, 2011, Venezuela to Compensate American Oil Companies for Nationalization? Diakses dari, http://oilprice.com/Energy/Energy-
General/Venezuela-to-Compensate-American-Oil-Companies-for-Nationalization.html , (14-05-2014, 22:11Wib)
Jonathan E. Sanford, 2004, International Monetary Fund: Organization, Functions,and Rolein the International Economy, diakses dari,
http://www.cnie.org/NLE/CRSreports/04Apr/RL32364.pdf ,
(18-06-2014, 21:23, Wib)
Kedutaan besar Venezuela Diakses dari http://www.venezuela.org.my/country-profile.html (06-06-2014, 23:11 Wib)
Larry B. Pascal, journal Volume 16, The Venezuelan Oil and Gas Sector – Are There Still Opportunities in the Era of Petronationalism?, diakses dari,
http://www.haynesboone.com/files/Publication/615355d5-fe26-4a1b-
8fa4-629705d0c104/Presentation/PublicationAttachment/112a727c-
4698-490f-a7ef-68533a8f7c17/Pascal%20Part%201%20-%20Venezuelan%20Oil%20and%20Gas%20Sector.pdf
(11-23-2014,11:17, Wib)
Laura Routley,2012, Developmental states: a review of the literature, diakses dari
states.org/_assets/documents/esid_wp_03_routley.pdf , (01-03-2014. 21:45,Wib)
Lihat juga https://www.imf.org/external/np/exr/facts/globstab.htm
Lihat juga, Carolina Forero, Energy Nationalism in Venezuela, diakses dari
https://www.ensys.tu-berlin.de/fileadmin/fg8/Downloads/NeueEntwicklungen/WS2008/2009
0130_Forero_Venezuela_EnergyNationalism_Abstract.pdf ,
(21-09-2014,21:33,Wib)
Lihat juga,Donald N. Zillman2008, Beyond the Carbon Economy: Energy Law in Transition, diakses dari,
http://books.google.co.id/books?id=jmNkV2cY0TgC&pg=PA251&lpg
=PA251&dq=Decree+with+Force+of+Organic+Law+of+Hydrocarbons
,+the+OLH&source=bl&ots=9q4dsOJuZj&sig=VZ0k_ty1kMp_8CgVb
z-jZYhqAyc&hl=id&sa=X&ei=PtDHU-6sA9Xp8AXdqILQCQ&ved=0CEQQ6AEwBA#v=onepage&q=Decree
%20with%20Force%20of%20Organic%20Law%20of%20Hydrocarbon
s%2C%20the%20OLH&f=false,
http://www.Patek.com/index.php?tpl=interface.en/design/readmenuprin
c.tpl.html&newsid_temas=88 (17-03-2014,08:07, Wib) Lucky Komisar, 2011, Iterview With Joseph Stiglitz, diakse dari,
https://www.globalpolicy.org/component/content/article/209/50588-interview-with-joseph-stiglitz.html?itemid=id#942, (07-07-2014, 21:23,Wib)
M. S. Vassiliou The A to Z of the Petroleum Industry dalam
http://books.google.co.id/books?id=BdNjTbcB__0C&pg=PA54&lpg=P
A54&dq=apertura+petrolera+policy+in+venezuela&source=bl&ots=zC
I8ysKpL5&sig=WmRgZeS1_LS70cnOV1w5OJvB3Q0&hl=en&sa=X
&ei=_w20U-S1LNLl8AXVpoDIBw&ved=0CB0Q6AEwATgK#v=onepage&q&f=fa
lse diakses (14-06-2014, 21:17Wib)
Manik Talwani, The Orinocoheavy Oil Belt In Venezuelaor Heavy Oilto The Rescue?, diakses dari,
http://bakerinstitute.org/media/files/Research/8bb18b4e/the-orinoco-heavy-oil-belt-in-venezuela-or-heavy-oil-to-the-rescue.pdf, (15-07-2014,15:43, Wib)
Manuel Hidalgo, A Petro-State: Oil, Politics and Democracy in Venezuela (WP), diakses dari,
http://www.realinstitutoelcano.org/wps/portal/web/rielcano_en/contenid
o?WCM_GLOBAL_CONTEXT=/elcano/elcano_in/zonas_in/dt49-2007#.VENSGWf46M8 ,(26-08-2014,21:33,Wib)
Michael Hutagulung , Working In The Oil And Gas Industry, Diakses dari
http://majarimagazine.com/2007/10/berapa-gaji-bekerja-di-oil-and-gas/
(12-04-2014,15:11, Wib)
Muhammad Ashry Sllatu. 2008. Tesis S2: landasan pemikiran di balik Bolivarian For The Americas (ALBA), dalam:
http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/green/template.jsp?inner=listtipekolek
si.jsp?id=126 Diakses: (08-05-2012.19:57,Wib)
New PATEK Contact No.5 2006, Model for Mixed Companies Approved, 62.pdfDiakses
dari,http://www.Patek.com/index.php?tpl=interface.en/design/biblioteca /publicaciones.tpl.html&newsi%20d_temas=53 (12-07-2014,
21:41,Wib)
Nikolas Kozloff, Revolution!: South America and the Rise of the New Left, dalam,
http://books.google.co.id/books?id=3cU5ELUxXAEC&pg=PA22&lpg=
PA22&dq=operating+agreement+move+to+mixed+companies+venezue
la&source=bl&ots=tP8AxWVvQO&sig=3Tv5b1f0YRzEivlqM8rm2Zz
AgQI&hl=id&sa=X&ei=vbxAVPiBC4WXuASt1YDQDg&redir_esc=y
#v=onepage&q=operating%20agreement%20move%20to%20mixed%2
0companies%20venezuela&f=false , (19-08-2014,21:54,Wib)
Nurul Qomariyah - Jumat, 14/09/2007, Diusir dari Venezuela, Exxon Ngadu ke Arbitrase, diakses dari,
http://finance.detik.com/read/2007/09/14/112652/830063/4/diusir-dari-venezuela-exxon-ngadu-ke-arbitrase , (12-08-2014,20:21, Wib) Orinoco heavy oil belt Venezuela’s Orinoco Belt may contain upwards of 513
billion barrels of crude oil. However, much of the resource is heavy and requires additional capital to bring it to market. Diakses dari ,
http://www.eia.gov/countries/cab.cfm?fips=ve , (11-07-2014, 22:41,Wib)
Osmel Manzano, Francisco Monaldi,The Political Economy of Oil Contract Renegotiation in Venezuela, diakses dari,
http://www.hks.harvard.edu/fs/whogan/Populism_Nat_Res/Populism_A
genda_files/Manzano_Monaldi_Oil_Contract_Renegotiation_V1.1.pdf,
(14-09-2014,22:07, Wib)
Patek Wants 60% Stake in Orinoco Projects, diakses dari
http://www.rigzone.com/news/oil_gas/a/32492/PATEK_Wants_60_Stak
e_in_Orinoco_Projects (22-03-2014,15:17, Wib ) Paul Lewis 1996, diakses dari
http://www.nytimes.com/1996/07/13/world/venezuela-gets-big-imf-credit-backing-market-reforms.html (17-06-2014,22:11, Wib) Pietro D Pitts, ConocoPhillips Says Tribunal Rules Venezuela Seizure
Unlawful, diakses dari http://www.bloomberg.com/news/2013-09-04/conocophillips-says-tribunal-rules-venezuela-seizure-unlawful.html (01-06-2014,22:14, Wib)
Rafael Ramírez, Apertura Petrolera an attack against Venezuelan oil resources, diakses dari,
http://www.pdvsa.com/index.php?tpl=interface.en/design/salaprensa/rea
dnew.tpl.html&newsid_obj_id=1931&newsid_temas=1 , (19-09-2014,23:47,Wib)
Rajesh Makwana, Neoliberalism and Economic Globalization, diakses dari,
http://www.stwr.org/globalization/neoliberalism-and-economic-globalization.html , (11-07-2013, 23:43, Wib)
Richard B. Dadzie,2012,Journal of Sustainable Development; Vol. 5, No. 9; Diakses
darihttp://www.ccsenet.org/journal/index.php/jsd/article/download/1894 6/13059 , (01-03-2014.21:11,Wib.)
Richard Lapper, Venezuela and the Rise of Chavez: A Background Discussion Paper, diakses dari http://www.cfr.org/venezuela/venezuela-rise-chavez-background-discussion-paper/p9269 , (12-09-2014, 22:35, Wib)
Richard McGowan, Privatize This? Assessing the Opportunities and Costs of Privatization: Assessing the Opportunities and Costs of Privatization dalam,
http://books.google.co.id/books?id=JoawVQHKQ34C&pg=PA56&lpg=
PA56&dq=Apertura+Petrolera+profitable+foreign+investors&source=b
l&ots=jyfVYTm5bd&sig=2s-dC5XFmLK6e6u_uom6ZtZXjH0&hl=id&sa=X&ei=vas_VNH4FKLa
mgWxr4KIBQ&redir_esc=y#v=onepage&q=Apertura%20Petrolera%2
0profitable%20foreign%20investors&f=false , (12-09-2014, 23:34, Wib)
Roberto Fabricio ,1989, Venezuelans Blame Imf For Violence, diakses dari
http://articles.sun-sentinel.com/1989-03-02/news/8901120218_1_venezuela-imf-international-monetary-fund, (16-06-2014, 14:34, Wib)
Roger Fontaine, 1996, Venezuela:From Showcase to Basket Case diakses dari,
http://www.cato.org/pubs/pas/pa-251.html, (16-06-2014, 14:34, Wib) Santi Widianti, Edisi 06, Desember 2012,
http://nrmnews.com/2012/12/06/perekonomian-venezuela-alami-pertumbuhan-sebesar-52-persen/ diakses (12-03-2013.)
http://www.rakyatpekerja.org/mengenal-dan-belajar-dari-nasionalisasi-industri-di-venezuela/
Smriti Chand, World Bank: its Objectives and Functions, diakses dari,
http://www.yourarticlelibrary.com/economics/world-bank-its-objectives-and-functions/23534/ , (17-08-2014, 23:11, Wib)
Steven Mather ,2006 diakses dari http://venezuelanalysis.com/analysis/1980
(12-03-2014,11:17, Wib) Strategic Associations, diakses dari,
http://www.pdvsa.com/index.php?tpl=interface.en/design/readmenuprin
c.tpl.html&newsid_temas=89 , (11-08-2014,23:33, Wib)
Syamsul Ma’arif, Neososialisme Kebijakan Ekonomi Politik Pengalaman Venezuela Di Bawah Hugo Chavez, diakses dari,
http://fisip.unila.ac.id/jurnal/files/journals/3/articles/118/submission/rev
iew/118-360-1-RV.doc , (07-2014,23:41, Wib) U.S. market access in Latin America dalam
http://books.google.co.id/books?id=DLW2AAAAIAAJ&pg=SA6-
PA15&lpg=SA6-PA15&dq=carlos+andres+perez+economic+problems+1990&source=bl
&ots=Dv2n92nPDS&sig=4HL9QEiQP_rZ0BAzAJQXAq4ESSs&hl=id
&sa=X&ei=n8cqVMebKce8ugSnroGgCw&ved=0CEsQ6AEwBg#v=o
nepage&q=carlos%20andres%20perez%20economic%20problems%20
1990&f=false, (11-08-2014,13:11, Wib).
Uisdean R. Vass & Adriana Lezcano, JOURNAL,VOL,36 The New
Venezuelan Legal Regime for Natural Gas: A Hopeful New Beginning? dalam,
http://www.tilj.org/content/journal/36/num1/Vass-Lezcano100.pdf, (16-06-2014, 11:21,Wib)
Uk-Heon Hong, l Vol.23 No. 2 The Chávez Government’s Petroleum Policies and Economic Development in Venezuela, diakses dari
http://www.ajlas.org/v2006/paper/2010vol23no201.pdf , (11-09-2014, 21:56, Wib)
Vegard bye No 1 Vol XVI 1979 Nationalization of Oil in Venezuela, Dalam
http://www.jstor.org/discover/10.2307/422789?uid=3738224&uid=2&u
id=4&sid=21104231671611 , (09-06-2013, 23:17, Wib)
Venezuela Menang Lawan ExxonMobil diakses dari
http://internasional.kompas.com/read/2012/01/04/07205958/Venezuela.
Menang.Lawan.ExxonMobil (03-05-2014,19:12, Wib)
Venezuela Tolak Bayar Mahal Pada Exxonmobilexxonmobil Mengajukan Klaim Arbitrase Pada 2007 Dengan Tuntutan US$10 Miliar.Selasa, 3 Januari 2012, 11:48 Denny Armandhanu, Diakses Dari,
Http://Dunia.News.Viva.Co.Id/News/Read/276889-Venezuela-Tolak-Bayar-Mahal-Pada-Exxonmobil , (17-08-2014,21:11, Wib)
Vera De Gyarfas ,2006, diakses dari Purpose of MigrationImpact on Foreign Oil Companies
http://www.internationallawoffice.com/newsletters/detail.aspx?g=eda21
5bb-cb75-4031-b6c6-8ae8f4dbe1be , (21-06-2014,11:57, Wib)
Wortly dalam Budiman Ginting, Refleksi Historis Nasionalisasi Perusahaan Asing Di Indonesia
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18377/1/equ-agu2007-12%20%2810%29.pdf , 09-12-2013, 23:17, Wib.
Zibani Maundeni Developmental States: Their Historical Absence and their Emergence inPost Conflict Southern Africa, 2010 , Diakses dari
http://www.benthamscience.com/open/toarsj/articles/V003/30TOARSJ.pdf , (01-03-2014.22:17, Wib)