• Tidak ada hasil yang ditemukan

Khutbah Idul Adha 1429H - Prof.DR.H.Syamsul Anwar, MA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Khutbah Idul Adha 1429H - Prof.DR.H.Syamsul Anwar, MA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

Referensi

Dokumen terkait

Dari keterangan yang telah disampaikan di atas, dan berdasarkan hadits-hadits yang dijadikan alasan Keputusan Muktamar Tarjih ke XX yang telah dikutip sebelumnya,

Sejarah kurban yang mengutus Ibrahim mempersembahkan anaknya, Ismail, dan akhirnya diganti dengan hewan kurban, kata Muhadjir, merupakan simbolisasi menghentikan tradisi kuno

Nya bagaimana tata cara ibadah yang Dia inginkan itu. Oleh karenanya, janganlah seorang beribadah kepada Allah dengan prasangka-prasangka saja atau beribadah kepada Allah dengan

terpraktikanlah akhlak mulia di tengah masyarakat. “Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin di hari Kiamat melainkan akhlak yang baik, dan

Jangan lagi ada caci maki kepada mereka yang berbeda Idul Adha dengan kita. Siapa kita hingga berani caci maki orang lain. Orang yang beriman jauh dari pada sikap mencela dan caci

Seorang istri yang penuh dengan ketawakkalan, selalu membantu suaminya untuk bisa menjalankan perintah Allah, bahkan disaat Nabi Ibrahim hendak pergi karena sebuah

Saktemene Allah iku Tresno marang wongkang podo tawakal.” Dengan ditunda nipun haji tahun meniko, poro jamaah haji kedah anggadahi keyakinan lan pasrah dumateng Allah, keranten ingkang

Ketauhidan Mengangkat Derajat Umat Manusia Sejarah dalam al-Qur’an , menunjukkan betapa proses pencarian itu sangatlah berat yang pada akhirnya Nabi Ibrahim berhasil menemukan Tuhan Allah Rabbul Alamin, bukan tuhan suku dan bangsa tertentu. Tuhan yang senantiasa sangat dekat dengan manusia baik ketika terpejam maupun ketika terjaga. Sejarah terbesar sepanjang relief kehidupan umat manusia yang harus selalu dikenang oleh umat beragama. Selain itu, beliau juga mampu menaklukkan nafsu duniawi demi memenangkan kecintaannya kepada Allah Sang Maha Suci. Fragmen ketaatan dan keikhlasannya untuk menyembelih Ismail sebagai anak tercinta yang diidam-idamkannya, adalah bukti kepasrahan total kepada Allah swt. Bayangkan saudara-saudara, Ismail adalah anak tercinta yang telah lama dinanti dan diidamkan, namun demikian semua itu ditundukkan oleh Nabi Ibrahim as demi memenangkan cintanya kepada Allah