Khutbah Idul Adha 1429H - Prof.DR.H.Syamsul Anwar, MA
Teks penuh
Dokumen terkait
Dari keterangan yang telah disampaikan di atas, dan berdasarkan hadits-hadits yang dijadikan alasan Keputusan Muktamar Tarjih ke XX yang telah dikutip sebelumnya,
Sejarah kurban yang mengutus Ibrahim mempersembahkan anaknya, Ismail, dan akhirnya diganti dengan hewan kurban, kata Muhadjir, merupakan simbolisasi menghentikan tradisi kuno
Nya bagaimana tata cara ibadah yang Dia inginkan itu. Oleh karenanya, janganlah seorang beribadah kepada Allah dengan prasangka-prasangka saja atau beribadah kepada Allah dengan
terpraktikanlah akhlak mulia di tengah masyarakat. “Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin di hari Kiamat melainkan akhlak yang baik, dan
Jangan lagi ada caci maki kepada mereka yang berbeda Idul Adha dengan kita. Siapa kita hingga berani caci maki orang lain. Orang yang beriman jauh dari pada sikap mencela dan caci
Seorang istri yang penuh dengan ketawakkalan, selalu membantu suaminya untuk bisa menjalankan perintah Allah, bahkan disaat Nabi Ibrahim hendak pergi karena sebuah
Saktemene Allah iku Tresno marang wongkang podo tawakal.” Dengan ditunda nipun haji tahun meniko, poro jamaah haji kedah anggadahi keyakinan lan pasrah dumateng Allah, keranten ingkang
Ketauhidan Mengangkat Derajat Umat Manusia Sejarah dalam al-Qur’an , menunjukkan betapa proses pencarian itu sangatlah berat yang pada akhirnya Nabi Ibrahim berhasil menemukan Tuhan Allah Rabbul Alamin, bukan tuhan suku dan bangsa tertentu. Tuhan yang senantiasa sangat dekat dengan manusia baik ketika terpejam maupun ketika terjaga. Sejarah terbesar sepanjang relief kehidupan umat manusia yang harus selalu dikenang oleh umat beragama. Selain itu, beliau juga mampu menaklukkan nafsu duniawi demi memenangkan kecintaannya kepada Allah Sang Maha Suci. Fragmen ketaatan dan keikhlasannya untuk menyembelih Ismail sebagai anak tercinta yang diidam-idamkannya, adalah bukti kepasrahan total kepada Allah swt. Bayangkan saudara-saudara, Ismail adalah anak tercinta yang telah lama dinanti dan diidamkan, namun demikian semua itu ditundukkan oleh Nabi Ibrahim as demi memenangkan cintanya kepada Allah