• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2013)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2013)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia 2011-2013)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

OLEH :

M. RIANDIPTA AFDALIKA NIM : 201110170311052

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Bismillahirrahmanirrahim, segala puji dan syukur penulis persembahkan ke

hadirat Allah SWT, dengan segala rahmat dan kasing sayang-Nya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Good

Corporate Governance dan Konservatisme Akuntansi Terhadap Kualitas Laba”.

Skripsi ini ditulis dalam upaya melengkapi syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Strata-1 Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Malang. Semoga dengan terselesaikannya skripsi ini dapat

memberi sumbangsih bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan para pembaca.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya atas bimbingan, dorongan semangat, nasehat, dan bantuan selama

proses penyususnan skripsi ini kepada:

1. Ibu Dr. Masiyah Kholmi, MM, Ak, dan Bapak Ach. Syaiful H.A, SE, M.Sc.,

Ak, selaku pembimbing skripsi.

2. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Siti Zubaidah., Dra., MM., Ak., CA, selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang dan juga

sebagai Dosen Wali kelas A angkatan 2011.

4. Kepada keluarga tercinta, Bapak (H. Hardianto), Mama (Hj. Apriyani), dan

adikku (Rika Desiananda) serta seluruh keluarga besar yang telah memberikan

(5)

iii

5. Kepada Cita Rimbawati, wanita spesial yang selalu menemani selama lima

tahun ini dan selalu memberikan dukungan, doa serta semangatnya.

6. Kepada Ibu Sri Wahjuni Latifah., Dra., MM., Ak, selaku Kepala Lab.

Akuntansi dan Bapak Lutfirrahman AM, SE., selaku operasional Lab.

Akuntansi yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

7. Kepada asisten 2011, Luky, Panca, Uni, Anis, Joko, Han, Eya, Easty, Azizah,

Gobel, Ravy, dan Nurina yang sudah menjadi partner terbaik dalam

berkerjasama selama ini. Dan juga kepada seluruh teman-teman kelas A

angkatan 2011 serta seluruh asisten angkatan 2012 yang telah membantu dan

saling memberikan dukungan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena

itu segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, Mei 2015

(6)
(7)
(8)
(9)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

DAFTAR ISI ... vii

3. Konservatisme Akuntansi ... 18

4. Kualitas Laba ... 20

B. Penelitian Terdahulu... 23

C. Pengembangan Hipotesis ... 24

1. Kepemilikan Manajerial terhadap Kualitas Laba... 24

2. Proporsi Komisaris independen terhadap Kualitas Laba ... 25

3. Konservatisme Akuntansi terhadap Kualitas Laba ... 26

(10)

viii

III. METODE PENELITIAN ... 28

A. Jenis Penelitian ... 28

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

C. Jenis dan Sumber Data ... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ... 29

E. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ... 29

1. Variabel Independen ... 29

2. Variabel Dependen ... 31

F. Teknik Analisa Data ... 33

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Gambaran Umum Penelitian ... 37

B. Analisis Hasil Penelitian ... 38

1. Analisis Statistik Deskriptif ... 38

2. Uji Asumsi Klasik ... 40

a. Uji Normalitas ... 40

b. Uji Multikolinearitas ... 41

c. Uji Autokorelasi ... 42

d. Uji Heterokedastisitas ... 43

3. Analisis Regresi Linear Berganda ... 44

4. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 46

(11)

ix

C. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rerangka Pikir ... 26

(13)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Sampel ... 36

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif (Descriptive Statistic) ... 38

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Variabel Dummy ... 39

Tabel 4.4 Uji Normalitas ... 40

Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas Coefficient Correlations ... 41

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi ... 42

Tabel 4.7 Analisis Regresi Linear Berganda... 44

Tabel 4.8 Uji Koefisien Determinasi ... 46

Tabel 4.9 Uji F ... 46

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil Perhitungan Kepemilikan Manajerial

2. Hasil Perhitungan Proporsi Komisaris Independen

3. Hasil Perhitungan Konservatisme Akuntansi

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Ananto, Rangga P. 2010. Pengaruh Konservatisme Akuntansi Terhadap Kualitas Laba Akrual Dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Basu, Sudipta. 1997. The Conservatism Principle and Asymetric Timelines of Earnings. Journal of Accounting and Economics 24 page 3-37

Bernhart, S. W. and Rosenstein S. 1998. Board Composition, Managerial Ownership, and Firm Performance: An Empirical Analysis. Financial Review, (33):1-16

Boediono, Gideon S.B. 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi VIII. 15-16 September 2005, Solo.

Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2007. Teori Akuntansi. Fakultas Ekonomi : Universitas Diponegoro Semarang.

Dewi, A. A. A. Ratna, 2004. Pengaruh Konservatisme Laporan Keuangan Terhadap Earnings Response Coefficient. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 7 No. 2, Mei: 207-223.

Fala, Dwiyana A.S., 2007. Pengaruh Konservatisma Akuntansi Terhadap Penilaian Ekuitas Perusahaan Dimoderasi Oleh Good Corporate Governance. Makalah SNA X, Makasar.

Forum for Corporate Governance in Indonesia. 2001. Corporate Governance: Tata Kelola Perusahaan. Jilid II. http://www.fcgi.org.id.

Godfrey, Hodgson, Tarca. 2009. Accounting Theory: 7 edition. Wiley.

Herianto. 2013. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi tidak diterbitkan. Program Studi Akuntansi Universitas Hasanudin.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Lara, Juan M. G, et al., 2005. Board of directors‟ characteristics and conditional accounting conservatism: Spanish evidence. http://www.ssrn.com. 14 November 2014.

(16)

Nugroho, Bhuono Agung, 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik dengan SPSS, Edisi Pertama, Andi, Yogyakarta.

Paulus, Christian. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laba. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Penman, S.H., and Zhang, X.J. 1999.Accounting Conservatism, the Quality of Earnings, and Stock Returns.The Accounting Review.

Rachmawati, Andri dan Hanung Triatmoko. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi X. 26-28 Juli 2007, Universitas Hassanudin Makassar.

Rupilu, W. 2011. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu ekonomi Indonesia Surabaya.

Seswanto, Herbowo. 2012. Pengaruh Konservatisme Terhadap Kualitas Laba dengan Pendekatan Accounting Based dan Market Based. Skripsi. Fakultas Ekonomi Program Studi Ekstensi Akuntansi. Universitas Indonesia.

Siallagan, Hamonangan dan Mas’ud Machfoedz. 2006. Mekanisme Corporate

Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahan. Simposium Nasional Akuntansi IX. 23-26 Agustus 2006, Padang.

Sutedi, Adrian. 2012. Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi dan Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA

Tuwentina, Putu dan Dewa Gede W. 2014. Pengaruh Konservatisme Akuntansi dan Good Corporate Governance pada Kualitas Laba. E-Journal Akuntansi Universitas Udayana Bali 8.2 (2014): 185-201.

Ujiyantho, Muh. Arief dan Bambang Agus Pramuka. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X. 26-28 Juli 2007, Universitas Hasannudin Makassar.

Watts, R.L. 2002. Conservatism in Accounting. The Bradley Policy Research Center Financial Research and Policy, 02-21.

Widjaja, Fendi Permana dan Rovila El Maghviroh. 2011. Analisis Perbedaan Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan Sebelum dan Sesudah Adanya Komite pada Bank-bank Go Public di Indonesia. The Indonesian Accounting Review. Vol. 1 (2). Juli: 117-134.

(17)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan salah satu dari banyaknya sumber informasi

yang disajikan oleh perusahaan untuk digunakan pihak eksternal dalam menilai

kinerja perusahaan. Laporan keuangan adalah pencatatan transaksi, pengiktisaran

dan pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi para pembuat keputusan baik

pihak internal maupun eksternal. Menurut IAI (2009) tujuan laporan keuangan

adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja

perusahaan, serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi sejumlah besar

pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Kinerja manajemen perusahaan tercermin pada laba yang terkandung dalam

salah satu laporan keuangan, yaitu laporan laba rugi. Melalui laba yang diperoleh,

perusahaan akan dapat memberikan dividen kepada para pemegang saham,

meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan mempertahankan kelangsungan

hidupnya. Melalui informasi laba, laporan keuangan juga dapat dijadikan sebagai

indikator baik atau tidaknya perusahaan dalam mengelola sumber dayanya.

Laba sebagai bagian dari laporan keuangan yang tidak menyajikan fakta

yang sebenarnya tentang kondisi ekonomi perusahaan dapat diragukan kualitasnya.

Pihak pengguna laporan dapat disesatkan oleh laba yang tidak menunjukkan

(18)

2

laba yang seperti ini untuk membentuk nilai perusahaan, maka laba tidak dapat

menjelaskan nilai pasar perusahaan yang sebenarnya (Boediono, 2005).

Laporan laba sebagai produk informasi yang dihasilkan perusahaan, tidak

terlepas dari proses penyusunannya. Proses penyusunan laporan tersebut

melibatkan pihak-pihak pengelola perusahaan, yaitu pihak manajemen, dewan

komisaris, dan pemegang saham. Kebijakan dan keputusan yang diambil oleh

mereka dalam proses penyunan laporan keuangan terutama laba akan menentukan

kualitas laba (Boediono, 2005).

Dalam pandangan Agency Theory (teori agensi) terdapat pemisahan antara

pihak pemegang saham (principal) dan pengelola perusahaan (agent). Tujuan dari

dipisahkannya pengelolaan dari kepemilikan perusahaan adalah agar pemilik

perusahaan memperoleh keuntungan semaksimal mungkin dengan pengeluaran

biaya yang seefisien mungkin dengan dikelolanya perusahaan oleh para tenaga

professional (Sutedi, 2012). Pemisahan ini mengakibatkan munculnya potensi

konflik sehingga dapat mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan. Laba yang

kurang berkualitas bisa terjadi karena dalam menjalankan bisnis perusahaan,

manajemen bukanlah pemilik perusahaan. Pemisahan kepemilikan ini akan dapat

menimbulkan konflik dalam pengendalian dan pelaksanaan pengeloalaan

perusahaan yang dapat menyebabkan pihak manajemen sebagai agent bertindak

tidak sesuai dengan keinginan principal (Rupilu, 2011). Dalam keadaan seperti ini

diperlukan suatu mekanisme pengendalian yang dapat menyelaraskan perbedaan

(19)

3

Konflik keagenan menimbulkan pelaporan laba yang diragukan kualitasnya

dapat diatasi dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG). GCG secara

definitif merupakan sistem yang mengendalikan dan mengatur perusahaan untuk

menghasilkan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder. Ada dua hal

yang ditekankan dalam konsep ini, pertama, pentingnya hak pemegang saham

untuk mendapatkan informasi yang akurat (benar) dan tepat pada waktunya dan,

kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan secara transparan,

akurat, dan tepat waktu terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan,

dan stakeholder (Sutedi, 2012).

Penerapan GCG mencangkup berbagai aspek seperti keberadaan komite

audit, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan proporsi komisaris

independen. Aspek-aspek ini kemudian akan menyelaraskan perbedaan

kepentingan diantara manajer dan pemilik sehingga membuat manajer akan

mengelola perusahaan dengan sebaik mungkin. Selain itu, peran monitoring dari

struktur kepemilikan dalam penyusunan laporan keuangan dapat menghasilkan

laporan keuangan yang lebih berkualitas. Laba yang berkualitas dapat membantu

pihak internal maupun eksternal dalam mengambil keputusan yang tepat (Herianto,

2013).

Dalam penelitian ini aspek GCG yang digunakan sebagai variabel

independen adalah aspek kepemilikan manajerial dan proporsi komisaris

independen. Kepemilikan manajerial dapat mempengaruhi kualitas laba yang

dilaporkan. Tekanan dari pasar modal menyebabkan perusahaan dengan

(20)

4

meningkatkan laba yang dilaporkan, yang sebenarnya tidak mencerminkan keadaan

ekonomi perusahaan yang bersangkutan. Sehingga dapat dikatakan bahwa

persentase tertentu kepemilikan saham oleh manajemen cenderung mempengaruhi

tindakan manajemen laba yang berkaitan dengan kandungan informasi dalam laba.

Hal ini didukung oleh penelitian dari Siallagan dan Machfoedz (2006) yang

meneliti pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kualitas laba yang diukur

dengan discretionary accruals menemukan bahwa kepemilikan manajerial

berpengaruh positif terhadap kualitas laba.

Sementara itu dalam peraturan Bapepam-LK, emiten atau perusahaan

publik wajib memiliki sekurang-kurangnya satu orang komisaris independen,

sedangkan Bursa Efek Indonesia mewajibkan sekurang-kurangnya 30% dari dewan

komisaris adalah komisaris independen. Keberadaan komisaris independen

diharapkan dapat meningkatkan fungsi pengawasan terhadap manajemen, karena

komisaris independen tidak mempunyai kepentingan yang dapat mempengaruhi

kemampuan mereka untuk menjalankan kewajiban secara adil di perusahaan.

Melalui peran itu juga, komposisi dewan dapat mempengaruhi pihak manajemen

dalam menyusun laporan keuangan sehingga dapat diperoleh suatu laporan laba

yang berkualitas (Boediono, 2005).

Fenomena terjadinya skandal keuangan seperti kasus Enron Corporation,

dan Xerox Corporation merupakan bukti kegagalan laporan keuangan untuk

memenuhi kebutuhan informasi para pengguna laporan. Enron Corporation

terbukti melakukan manipulasi laba, melalui lembaga auditornya sehingga dapat

(21)

5

menikmati angka semu yang sebetulnya laba tersebut tidak pernah mereka

dapatkan. Sedangkan Xerox Corporation terbukti melakukan manipulasi

pendapatan akuntansi, yaitu melakukan manipulasi pembukuan atas pendapatan

(revenue). Dengan demikian, laba sebagai bagian dari laporan keuangan tidak

menyajikan fakta yang sebenarnya tentang kondisi ekonomis perusahaan sehingga

laba yang diharapkan dapat memberikan informasi untuk mendukung pengambilan

keputusan menjadi diragukan kualitasnya. Laba yang tidak menunjukkan informasi

yang sebenarnya tentang kinerja manajemen dapat menyesatkan pihak pengguna

laporan.

Dalam pelaporannya, laba juga dipengaruhi oleh perlakuan konservatisme.

Menurut Basu (2009) dalam Putu dan Dewa (2014), konservatisme akuntansi

adalah praktik yang tidak menaikkan laba pada saat perusahaan menghadapi good

news dan mengurangi laba saat perusahaan menghadapi bad news. Penerapan

prinsip konservatisme diharapkan dapat meminimalisir resiko yang terjadi karena

adanya ketidakpastian dalam dunia usaha. Hal ini membuat konservatisme menjadi

suatu prinsip laporan keuangan yang penting dalam akuntansi.

Prinsip konservatisme akuntansi merupakan sikap kehati-hatian dalam

melakukan pengakuan pendapatan dan beban dimana dalam pelaporannya nilai dari

pendapatan dan aktiva akan lebih rendah atau nilai beban dan kewajiban akan

tinggi. Hal ini disebabkan karena adanya sikap menunda pengakuan pendapatan

atau aktiva dan mengakui beban atau kewajiban sesegera mungkin. Konservatisme

menyatakan bahwa akuntan harus melaporkan informasi akuntansi yang terendah

(22)

6

beberapa kemungkinan nilai kewajiban dan beban (Ananto, 2010). Prinsip

konservatisme akan mencegah perusahaan melakukan tindakan

membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan karena menyajikan

laporan laba dan aktiva yang tidak overstate. Dengan menggunakan prinsip

konservatisme juga akan mencegah pembagian dividen yang berlebihan kepada

investor. Sehingga dengan menganut prinsip konservatisme akan membantu

pengguna laporan keuangan dalam membuat berbagai keputusan karena nilai laba

yang dilaporkan adalah berkualitas.

Penerapan prinsip konservatisme hingga saat ini menimbulkan pro dan

kontra. Salah satu penelitian yang mendukung diantaranya dilakukan oleh

Mayangsari dan Wilopo (2002) dalam Fala (2007). Dalam penelitiannya, mereka

membuktikan bahwa laba dan aktiva yang dihitung dengan akuntansi konservatif

dapat meningkatkan kualitas laba sehingga dapat digunakan untuk menilai

perusahaan. Prinsip konservatisme dapat membatasi tindakan-tindakan manajer

secara oportunistik mengelola laba dengan memanfaatkan posisinya sebagai pihak

yang memiliki informasi lebih banyak.

Sementara itu para pengkritik konservatisme berpendapat bahwa prinsip ini

akan menyebabkan laporan keuangan menjadi bias sehingga tidak dapat dijadikan

alat untuk mengevaluasi resiko perusahaan karena terdapat berbagai cara untuk

mendefiniskan, menginterpretasikan, dan mengukur konservatisme. Semakin

konservatif akuntansi maka nilai buku ekuitas yang dilaporkan akan semakin bias.

Penelitan yang mendukung pendapat tersebut salah satunya adalah Penman dan

(23)

7

bahwa konservatisme menghasilkan kualitas laba yang rendah, dan kurang relevan

karena konservatisme merupakan praktik akuntansi yang mengurangi laba.

Di Indonesia, belum banyak perusahaan yang menerapkan nilai wajar

meskipun dalam PSAK 16 revisi 2007 dimana perusahaan boleh memilih penyajian

aset tetap dengan menggunakan nilai historis atau revaluasi. Hal ini diduga karena

Indonesia masih menganut sistem konservatisme dimana kecenderungan

melaporkan aset tidak melebihi nilai realisasi bersihnya. Widya (2004) dalam

Herbowo (2012) mengungkapkan setidaknya 76,9% perusahaan menganut konsep

konservatisme pada tahun 1995-2002. Hal ini menunjukkan penggunaan

konservatisme lebih dipilih karena merupakan salah satu dari karakteristik laporan

keuangan.

Good Corporate Governance dan konservatisme akuntansi dipilih karena

sama-sama dapat menjadi solusi dari adanya konflik agency. Namun, kedua faktor

ini memiliki mekanisme yang berbeda dalam penerapannya. GCG diterapkan

melalui supervisi dan monitoring, sedangkan konservatisme diterapkan melalui

metode pencatatan laporan keuangan.

Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) dan Konservatisme Akuntansi terhadap Kualitas Laba Pada Perusahaan

Manufakktur Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.

(24)

8

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka masalah yang dapat

dirumuskan adalah:

1. Apakah struktur kepemilikan dalam mekanisme Good Corporate

Governance (GCG), yang dilihat dari kepemilikan manajerial, berpengaruh

terhadap kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI)?

2. Apakah struktur pengelolaan dalam mekanisme Good Corporate

Governance (GCG), yang dilihat dari jumlah komisaris independen,

berpengaruh terhadap kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?

3. Apakah konservatisme akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?

C. Batasan Penelitian

Agar Tujuan penelitian dapat tercapai, maka penulis membuat batasan

penelitian sebagai berikut:

1. Mekanisme Good Corporate Governance (GCG) yang dilihat dibatasi pada

mekanisme internal, yaitu struktur kepemilikan (dilihat dari kepemilikan

manajerial) dan struktur pengelolaan (dilihat dari komposisi komisaris

independen).

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dari

(25)

9

1. Membuktikan secara empiris adanya pengaruh struktur kepemilikan dalam

mekanisme Good Corporate Governance (GCG), yang dilihat dari

kepemilikan manajerial terhadap kualitas laba pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Membuktikan secara empiris adanya pengaruh struktur pengelolaan dalam

mekanisme Good Corporate Governance (GCG), yang dilihat dari jumlah

komisaris independen terhadap kualitas laba pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Membuktikan secara empiris adanya pengaruh konservatisme akuntansi

terhadap kualitas laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI)

E. Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yaitu:

1. Menambah studi literatur mengenai keterkaitan antara teori keagenan,

kepemilikan manajerial, komposisi komisaris independen, konservatisme

akuntansi dan kualitas laba karena penelitian mengenai keterkaitan antara

teori keagenan, kepemilikan manajerial, komposisi komisaris independen,

konservatisme akuntansi dan kualitas laba belum banyak dilakukan.

2. Bagi mahasiswa atau peneliti yang lain sebagai bahan penambah wawasan

dan sumber acuan untuk penelitian selanjutanya yang berkaitan dengan

teori keagenan, kepemilikan manajerial, komposisi komisaris independen,

Gambar

Tabel 4.1   Daftar Perusahaan Sampel  ....................................................

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui jumlah cluster yang terbaik pada pengelompokkan data tingkat banjir limpasan menggunakan Fuzzy C-Means..

Tertib hukum tersebut harus dimulai dari tahap perencanaan sampai dengan pengundangan produk hukum yang dihasilkan, karena hukum pada dasarnya dipahami sebagai sarana menata perilaku

maupun retak dan relatip bersih, meskipun dari hasil pemeriksaan visual untuk 144 lubang tabung bagian dalam dan tabung dinding luar serta buffle- buffle penukar

1. Didapatkan hasil perhitungan dari perencanaan sistem hidrolik adalah dengan daya motor sebesar 0,56 kW, kapasitas pompa sebesar 18,85 lpm atau 13,76 cc/rev, dan tekanan

penjelasan tambahan terkait adanya perubahan dokumen pengadaan (addendum) oleh panitia pengadaan barang dan jasa Kantor Regional VII BKN maka dengan ini peserta lelang

Sebagaimana disebutkan dalam paoal 19 Undang-undang Pokok Agraria (UUPA), bahwa pendaftaran tanah antara lain meliputi pemberian surat-aurat tonda bukti hak yang berla-.. ku

32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis,

Well, because the Click event on a button is a bubble-up event, we can remove all the individual Click=“OnClick” handlers from the buttons and, instead, put a single handler