• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KINERJA KEUANGAN UNIT SIMPAN PINJAM (USP) KOPERASI AGRIBISNIS DANA MULYA PACET KABUPATEN MOJOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI KINERJA KEUANGAN UNIT SIMPAN PINJAM (USP) KOPERASI AGRIBISNIS DANA MULYA PACET KABUPATEN MOJOKERTO"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI KINERJA KEUANGAN UNIT SIMPAN PINJAM (USP) KOPERASI AGRIBISNIS DANA MULYA PACET

KABUPATEN MOJOKERTO

SKRIPSI

Oleh

Mariana Lestari

201010160311077

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya.

Atas berkat rahmatNya pula, maka terselesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Kinerja Keuangan Unit Simpan Pinjam Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto. Sholawat serta salam tetap tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW.

Penulisan penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat

memperoleh gelar sarjana di bidang Ekonomi, progam studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Malang. Penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan, bimbingan, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak,

Pada kesempatan ini penulis ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

yang saya hormati dan banggakan:

1. Drs. Nazarudin Malik, M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. Marsudi, M.M selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Malang.

3. Drs Mursidi, M.M dan Dra Dewi Nurjannah, M.M selaku dosen pembimbing

yang telah memberikan saran, masukan, motivasi dan inspirasi yang sangat

(5)

4. Bapak dan Ibu dosen jurusan manajemen yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan selama perkuliahan.

5. Pengurus Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto Bapak

Wardoyo selaku sekretaris dan Kanit USP Bapak Supriyono dan Ketua

koperasi Bapak Ismunir yang telah memberikan izin dan memberikan

informasi terkait dengan data yang dibutuhkan.

6. Kedua orang tuaku, Almarhum bapak Warnaji yang selalu memberikan doa

dan dukungan sebelum beliau meninggal dan Ibu Sriamah yang tidak pernah

bosan memberikan doa dan semangat selama ini.

7. Sahabat saya tercinta, Novita Anggraeni, Indah Fitria R, Erik Novianti, Zakia

Yuliani, Yuni Sasmita, Cici Puspita Sari, Nurjannah Waris, Intan Indramayu

dan masih banyak yang lainnya yang selalu setia untuk memberikan motivasi

dan membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

Penulis menyadari kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini,

oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun agar penelitian ini bermanfaat bagi pembaca. Mudah-mudahan

Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan bagi setiap langkah kita untuk

menggapai cita-cita.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Malang, 30 Mei 2014 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRAC ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Rumusan Penelitian ... 5

C. Batasan Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 7

B. Tinjauan Teori ... 7

C. Kerangka Pikir Penelitian ... 22

BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 24

B. Jenis Penelitian ... 24

C. Jenis Data dan Sumber Data ... 24

(7)

E. Devinisi Operasional variabel ... 25

F. Teknik Analisis data ... 29

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 31

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 48

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ...

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Perkembangan Pendapatan dan SHU Koperasi Agribisnis

Dana Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto ... 2

Tabel 2.1 Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset 14

Tabel 2.2 Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan Beresiko ... 15

Tabel 2.3 Standar Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri ... 15

Tabel 2.4 Standar Perhitungan Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota Terhadap Pinjaman Diberikan ... 15

Tabel 2.5 Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Diberikan ... 16

Tabel 2.6 Standar Perhitungan Rasio Cadangan Resiko Terhadap Pinjaman Bermasalah ... 16

Tabel 2.7 Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Beresiko Terhadap Pinjaman Diberikan ... 17

Tabel 2.8 Standar Perhitungan Manajemen Umum ... 17

Tabel 2.9 Standar Perhitungan Manajemen Kelembagaan ... 18

Tabel 2.10 Standar Perhitungan Manajemen Permodalan ... 18

Tabel 2.11 Standar Perhitungan Manajemen Aktiva ... 18

Tabel 2.12 Standar Perhitungan Manajemen Likuiditas ... 19

Tabel 2.13 Standar Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota Terhadap Partisipasi Bruto ... 19

Tabel 2.14 Standar Perhitungan Rasio Beban Usaha Terhadap SHU Kotor... 19

Tabel 2.15 Standar Perhitungan Rasio Efesiensi Pelayanan ... 20

(9)

Tabel 2.17 Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Diberikan Terhadap Dana

Diterima ... 20

Tabel 2.18 Standar Perhitungan Rasio Rentabilitas Aset... 21

Tabel 2.19 Standar Perhitungan Rasio Rentabilitas Modal Sendiri ... 21

Tabel 2.20 Standar Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan ... 21

Tabel 2.21 Standar Perhitungan Rasio Partisipasi Bruto ... 22

Tabel 2.22 Standar Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota ... 22

Tabel 3.1 Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan KSP dan USP ... 30

Tabel 4.1 Modal Sendiri USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya ... 32

Tabel 4.2 Total AktivaUSP Koperasi Agribisnis Dana Mulya ... 32

Tabel 4.3 SHU USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya ... 33

Tabel 4.4 Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset ... 33

Tabel 4.5 Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan Beresiko ... 34

Tabel 4.6 Perhitungan Skor Rasio Kecukupan Modal Sendiri ... 34

Tabel 4.7 Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota Terhadap Pinjaman Diberikan ... 35

Tabel 4.8 Perhitungan Skor Rasio Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Diberikan ... 36

Tabel 4.9 Perhitungan Skor Rasio Cadangan Resiko Terhadap Pinjaman Bermasalah ... 36

Tabel 4.10 Perhitungan Skor Rasio Pinjaman Beresiko Terhadap Pinjaman Diberikan ... 37

Tabel 4.11 Perhitungan Skor Manajemen Umum ... 38

Tabel 4.12 Perhitungan Skor Manajemen Kelembagaan ... 38

Tabel 4.13 Perhitungan Skor Manajemen Permodalan ... 39

(10)

Tabel 4.15 Perhitungan Skor Manajemen Likuiditas ... 40

Tabel 4.16 Perhitungan Skor Rasio Beban Operasi Anggota Terhadap Partisipasi Bruto ... 40

Tabel 4.17 Perhitungan Skor Rasio Beban Usaha Terhadap SHU Kotor... 41

Tabel 4.18 Perhitungan Skor Rasio Efesiensi Pelayanan... 41

Tabel 4.19 Perhitungan Skor Rasio Kas Terhadap Kewajiban Lancar ... 42

Tabel 4.20 Perhitungan Skor Rasio Pinjaman Diberikan Terhadap Dana Diterima ... 43

Tabel 4.21 Perhitungan Skor Rasio Rentabilitas Aset ... 43

Tabel 4.22 Perhitungan Skor Rasio Rentabilitas Modal Sendiri... 44

Tabel 4.23 Perhitungan Skor Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan ... 44

Tabel 4.24 Perhitungan Skor Rasio Partisipasi Bruto ... 45

Tabel 4.25 Perhitungan Skor Rasio Promosi Ekonomi Anggota ... 46

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Perhitungan

Lampiran 2 Data Laporan Keuangan Neraca dan Laba Rugi

Lampiran 3 Standar Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Aike Mariya Anusasanawati. 2009. Evaluasi Kinerja Koperasi Agro Niaga Indonesia (KANINDO) Syariah Kabupaten Malang. Fakultas Ekonomi. UMM.

Baswir, Revrisond. 2000. Koperasi Indonesia. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Mulyadi. 2001. Kinerja Keuangan Perusahaan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Salemba Empat.

Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.14/Per/M.KUKM/XII/2009.

Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.

Sanusi, Anwar. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi. Jakarta: Erlangga.

Soedirman. 2010. Perekonomian Koperasi. Jakarta: Graha Ilmu

Sumarsono, Sony. 2003. Manajemen Koperasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid 1. Malang: Bayu Media.

www.Detik.com. Koperasi Menggerakkan Ekonomi Rakyat. Diakses pada tanggal 13 Desember 2013.

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi sebagai salah satu unit ekonomi yang didasarkan atas asas

kekeluargaan dewasa ini telah mengalami perkembangan di Indonesia.

Eksistensi koperasi sejak zaman dahulu telah banyak berperan dalam

pembangunan Indonesia, di Indonesia koperasi menjadi salah satu unit

ekonomi yang mempunyai peran besar dalam memakmurkan negara ini sejak

zaman penjajahan hingga sekarang.

Perkembangan perkoperasian di Indonesia dapat terlihat dari jumlah

koperasi Indonesia yang terus mengalami peningkatan sebesar 3,35% dari

194.295 unit koperasi pada akhir tahun 2012 menjadi 200.808 unit koperasi.

Jumlah anggota meningkat 2,40% dari 33.869.439 orang menjadi 34.685.145

orang, sementara jumlah volume usaha meningkat 12,09% yang semula Rp

102,8 triliun menjadi Rp 115,2 triliun.(Detik.com)

Indonesia memiliki tiga sektor ekonomi untuk melaksanakan berbagai

kegiatan dalam tatanan kehidupan perekonomian. Ketiga sektor tersebut

adalah sektor negara, sektor swasta dan sektor koperasi. Koperasi merupakan

salah satu sektor kekuatan ekonomi yang menjadi soko guru perekonomian

Indonesia yang berkembang dari bawah berubah menjadi badan usaha

lainnya, seperti Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi KPRI (KKPRI),

(15)

2

Koperasi merupakan badan usaha dengan tujuan mensejahterahkan

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, dengan

menjalankan unit usahanya diantaranya usaha simpan pinjam dan bentuk

kegiatan usaha lainnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Koperasi tidak

terlepas dari pelaporan dan pembukuan. Pengurus harus memperhatikan dan

mengelola dengan baik semua pelaporan khususnya pelaporan keuangan.

Laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk perencanaan, pertimbangan,

pengawasan dan evaluasi kegiatan yang akan dan harus diperbaiki dimasa

mendatang.

USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto

merupakan bagian dari Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten

Mojokerto dengan melakukan kegiatan usaha penghimpunan dan penyaluran

dana. Pendapatan USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten

Mojokerto dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan sedangkan SHU

USP mengalami fluktuasi. Berikut adalah data perkembangan pendapatan dan

SHU USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto:

Tabel 1.1: Perkembangan pendapatan dan SHU USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto

Tahun Pendapatan % SHU %

2011 Rp. 325.712.000 - Rp. 255.102.200 -

2012 Rp. 357.331.500 9,70 Rp. 252.882.500 -0,87

2013 Rp. 386.559.250 8,17 Rp. 298.340.500 17,97

(16)

3

Hasil laporan keuangan USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet

Kabupaten Mojokerto dari tahun 2011-2013 menunjukkan bahwa pendapatan

selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2012

pendapatan mengalami peningkatan sebesar 9,70% dibandingkan pada tahun

2011, sedangkan pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 8,17%.

SHU selama tiga tahun terakhir mengalami fluktuasi. Pada tahun 2012

mengalami penurunan sebesar 0,87%, sedangkan pada tahun 2013 mengalami

peningkatan sebesar 17,97%.

Berdasarkan data laporan keuangan tersebut diperlukan penilaian

terhadap kinerja keuangan USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet

Kabupaten Mojokerto, agar pengurus segera dapat melakukan perbaikan bila

terdapat indikasi penurunan kinerja keuangan USP yang dapat berpengaruh

langsung terhadap perkembangan dan kesejahteraan anggotanya.

Kinerja pada dasarnya merupakan kondisi atau cermin yang nyata

yang ada di sebuah koperasi. Kinerja yang baik membuktikan bahwa koperasi

mampu dalam mengelola dan menjalankan usahanya dengan baik. Kinerja

yang baik tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia yang baik pula,

untuk mengetahui kinerja suatu koperasi diperlukan suatu alat yang mampu

memberikan informasi yang akurat kepada pihak yang berkepentingan

terhadap perkembangan koperasi tersebut, oleh karena itu laporan keuangan

sebagai sumber informasi diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui ada

tidaknya perkembangan dalam koperasi dengan membandingkan laporan

(17)

4

Warsono (2003:24) menjelaskan bahwa metode analisis keuangan

yang digunakan saat ini adalah analisis rasio keuangan, analisis keuangan

yang dimodifikasi, analisis nilai tambah pasar (Market Value Added/MVA),

analisis nilai tambah ekonomis (Economic Value Added/EVA), analisis capital

asset manajement equity and liquidty (Camel), dan Balance

Scorecard(BSC),dengan bervariasinya metode analisis tersebut, suatu

koperasi dapat memilih metode analisis yang sesuai dengan kondisi

koperasinya karena tidak semua metode analisis dapat diterapkan untuk

mengevaluasi kinerja koperasi tersebut.

Penulis menggunakan analisis rasio keuangan sebagai alat untuk menilai

kinerja keuangan yang mengacu pada peraturan menteri negara koperasi dan

usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009 sebagai metode

analisis, alasannya karena metode analisis menurut Menkop ini belum pernah

digunakan oleh USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten

Mojokerto sebagai metode analisis untuk menilai kinerja keuangannya.

Penggunaan analisis rasio keuangan ini juga diharapkan dapat

memberikan informasi yang jelas kepada pihak-pihak yang berkepentingan

dengan laporan pertanggungjawaban yang setiap akhir periode dibacakan

dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT), sehingga pihak-pihak yang

berkepentingan tersebut dapat mengetahui dengan jelas kondisi keuangan

USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto.

Penilaian kinerja keuangan dapat digunakan untuk mengetahui

keadaan atau prospek USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten

(18)

5

kinerja keuangan juga dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan

manajemen dalam mengelola koperasi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka

penulis mengambil judul “Evaluasi Kinerja Keuangan USP Koperasi Agribisnis

Dana Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto.”

B. Rumusan Penelitian.

Berdasarkan latar belakang, maka perumusan penelitian yang penulis

angkat adalah “Bagaimana kinerja keuangan USP Koperasi Agribisnis Dana

Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto.”

C. Batasan Penelitian.

Batasan penelitian pada penelitian ini adalah pada data laporan

keuangan USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto

periode 2011-2013.

D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian. 1. Tujuan Penelitian.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Kinerja

Keuangan USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten

(19)

6

2. Kegunaan Penelitian.

a. Bagi Pengurus Koperasi

Sebagai bahan masukan kepada pengurus koperasi dalam perencanaan

maupun koreksi terhadap kinerja keuangan USP koperasi yang telah

dilakukan.

b. Bagi Anggota Koperasi

Diharapkan dapat memberikan informasi bagi anggota sehingga

anggota dapat mengetahui dengan jelas kinerja keuangan USP koperasi.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai salah satu referensi yang dapat dijadikan acuan untuk

(20)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu.

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Aike Mariya Anusasanawati

(2009) . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana

kinerja keuangan Koperasi Agro Niaga Indonesia (KANINDO) Syariah

kabupaten Malang. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, pada

tahun 2004-2007 kinerja pada koperasi tersebut tidak sehat,sedangkan

pada tahun 2008 kinerja koperasi kurang sehat. Terbukti dari hasil

perhitungan ketujuh rasio-rasio yang ada dibandingkan dengan standar

penilaian dari dinas koperasi.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang adalah

terletak pada data laporan keuangannya dan objek penelitiannya. Penelitian

terdahulu menggunakan data tahun 2004-2008 dengan objek Koperasi Agro

Niaga Indonesia (KANINDO) Syariah kabupaten Malang sedangkan penelitian

sekarang pada tahun 2011-2013 dengan objek USP Koperasi Agribisnis Dana

Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto.

B. Tinjauan Teori

1. Tujuan Pelaporan Keuangan Koperasi

Sitio dan Halomoan Tamba (2001:108) Tujuan laporan

keuangan koperasi adalah untuk menyediakan informasi yang berguna

(21)

8

diinformasikan oleh laporan keuangan koperasi adalah sebagai

berikut:

a. Mengetahui manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota

koperasi.

b. Mengetahui prestasi keuangan koperasi selama satu periode dengan

SHU dan manfaat keanggotaan koperasi sebagai ukuran.

c. Mengetahui sumber daya yang dimiliki koperasi, kewajiban dan

kekayaan bersih dalam suatu periode dengan pemisahan antara

yang berkaitan dengan anggota dan bukan anggota.

d. Mengetahui transaksi kejadian dan keadaan yang mengubah

sumberdaya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih dalam suatu

periode dengan pemisahan antara yang berkaitan dengan anggota

dan bukan anggota.

e. Mengetahui informasi lainnya yang mungkin mempengaruhi

likuiditas dan solvabilitas koperasi.

2. Faktor-faktor penentu kinerja keuangan koperasi.

Faktor-faktor penentu kinerja keuangan koperasi terdiri dari faktor

internal dan faktor eksternal.

a. Faktor Internal

Faktor internal penentu kinerja keuangan koperasi adalah sebagai

berikut:

1) Partisipasi Anggota

Partisipasi merupakan faktor penting dalam mendukung

(22)

9

partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan

kegiatan pencapaian tujuan.

2) Solidaritas antar anggota koperasi

Soedirman (2006: 4) Ikatan solidaritas dapat dibangun secara

lebih konkrit dan bisa lebih dikembangkan dalam peningkatan

kinerja,untuk meraih tujuan besar.

3) Perkembangan modal

Perkembangan modal dalam koperasi sangat mempengaruhi

perkembangan usaha koperasi karena dengan modal yang cukup

koperasi dapat mengembangkan usahanya lebih banyak lagi.

4) Pemilikan dan pemanfaatan perangkat teknologi produksi dan

informasi.

Hal ini terkait keefektifan memperoleh informasi dalam

melaksanakan tugas-tugas.

5) Sistem Manajemen dan kinerja pengurus

Sistem manajemen dan kinerja pengurus dalam koperasi

memiliki kedudukan yang sangat menentukan bagi keberhasilan

koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal sebagai penentu kinerja keuangan koperasi adalah

sebagai berikut:

(23)

10

2)Tingkat harga yang selalu berubah (naik) menyebabkan

pendapatan penjualan sekarang tidak dapat dimanfaatkan untuk

meneruskan usaha.Sumarsono (2003:124)

3. Penilaian Kinerja Keuangan Koperasi

Mulyadi (2001:415) menjelaskan penilaian kinerja

merupakan penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu

organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran,

standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Baswir

(2000:182) menjelaskan bahwa hakekat manajemen adalah mencapai

tujuan melalui tangan orang lain. Kinerja keuangan suatu koperasi

sangat penting bagi berbagai pihak seperti kreditur, konsultan, analis

dan pihak manajemen sendiri guna memberikan gambaran mengenai

prestasi yang dicapai oleh koperasi.

Munawir (2007:64) Rasio menggambarkan suatu hubungan

atau perimbangan (Mathematical relationship) antara suatu jumlah

tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat

analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi

gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya posisi

keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka ratio tersebut

dibandingkan dengan angka ratio pembanding yang digunakan

sebagai standard.

Menurut Sartono (2010:114) Beberapa jenis analisis rasio

(24)

11

a. Analisis Rasio Likuiditas

Analisis rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat

pada waktunya.

b. Analisis Rasio Aktivitas

Analisis rasio aktivitas menunjukkan sejauh mana efesiensi perusahaan

dalam menggunakan asset untuk memperoleh penjualan.

c. Analisis Rasio leverage

Analisis rasio leverage menunjukkan kapasitas perusahaan untuk

memenuhi kewajiban baik itu jangka pendek maupun jangka panjang.

d. Analisis Rasio Profitabilitas

Analisis rasio profitabilitas dapat mengukur seberapa besar

kemampuan perusahaan memperoleh laba.

Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang

pedoman penilaian koperasi menjelaskan penilaian koperasi

dengan rasio, yaitu:

1) Permodalan

a) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset

Rumus x 100%

Asset Total

(25)

12

b) Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan yang

berisiko

Rumus = x 100%

berisiko yang diberikan Pinjaman sendiri Modal

c) Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Rumus = ATMR Tertimbang Sendiri Modal X 100

2) Kualitas Aktiva Produktif

a) Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap volume

pinjaman diberikan.

Rumus = x 100%

pinjaman Volume anggota pada pinjaman Volume

b) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman

yang diberikan.

Rumus = x 100%

diberikan yang

Pinjaman

bermasalah Pinjaman

c) Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah

Rumus = x 100%

bermasalah Pinjaman

risiko Cadangan

d) Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan

Rumus = x 100%

diberikan yang Pinjaman beresiko yang Pinjaman 3) Manajemen

a) Manajemen umum

b) Kelembagaan

(26)

13

d) Manajemen aktiva

e) Manajemen likuiditas

4) Efisiensi

a) Rasio Beban operasi

Rumus = x 100%

bruto i Partisipas Anggota l Operasiona Biaya

b) Rasio Beban Usaha terhadap SHU kotor

Rumus =

Kotor SHU

usaha Beban

x 100

c) Rasio Efisiensi Pelayanan

Rumus =

Pinjaman Volume Karyawan Biaya x 100% 5) Likuiditas

a) Rasio kas

Rumus = x 100%

Lancar Kewajiban

Bank

Kas

b) Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima

Rumus = x 100%

diterima yang Dana diberikan yang Pinjaman

6) Kemandirian dan pertumbuhan

a) Rasio Rentabilitas Asset

Rumus = x 100%

asset Total

pajak sebelum SHU

b) Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

Rumus = x 100%

(27)

14

c) Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan

Rumus = x 100%

ian perkoperas beban usaha Beban neto i Partisipas 

7) Jati diri koperasi

a) Rasio Partisipasi Bruto

Rumus = x 100%

Pendapatan bruto i Pertisipas bruto i Partisipas 

b) Rasio Promosi Ekonomi anggota (PEA)

Rumus = x 100%

ajib Simpanan W pokok Simpanan PEA 

4. Cara Penilaian Untuk Memperoleh Angka Skor

a. Permodalan

1) Rasio modal sendiri terhadap total asset

Tabel 2.1: Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset adalah sebagai berikut:

Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor

0 ≤ X < 20 25 6 1.50

20 ≤ X < 40 50 6 3.00

40 ≤ X < 60 100 6 6,00

60 ≤ X < 80 50 6 3.00

80 ≤ X < 100 25 6 1,50

(28)

15

2) Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko Tabel 2.2 : Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap

Pinjaman diberikan yang Berisiko:

Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor

0 < X < 10 0 6 0

10 < X < 20 10 6 0,6

20 < X < 30 20 6 1,2

30 < X < 40 30 6 1,8

40 < X < 50 40 6 2,4

50 < X < 60 50 6 3,0

60 < X < 70 60 6 3,6

70 < X < 80 70 6 4,2

80 < X < 90 80 6 4,8

90 < X < 100 90 6 5,4

≥ 100 100 6 6,0

Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

3) Rasio Kecukupan Modal Sendiri

Tabel 2.3: Standar Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri:

Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor

≤ 4 0 3 0,00

4 < X ≤ 6 50 3 1.50

6 < X ≤ 8 75 3 2.25

> 8 100 3 3.00

Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009

b. Kualitas aktiva produktif

1) Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman

diberikan.

Tabel 2.4:Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor

≤ 25 0 10 0,00

25 < X ≤ 50 50 10 5,00

50 < X ≤ 75 75 10 7,50

> 75 100 10 10,00

(29)

16

2) Rasio pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan

Perhitungan penilaian:

Tabel 2.5:Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Bermasalah

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor

> 45 0 5 0

40 < X ≤ 45 10 5 0,5

30 < X ≤ 40 20 5 1,0

20 < X ≤ 30 40 5 2,0

10 < X ≤ 20 60 5 3,0

0 < X ≤ 10 80 5 4,0

= 0 100 5 5,0

Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

3) Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah.

Tabel 2.6:Standar Perhitungan Rasio Cadangan Resiko terhadap Resiko Pinjaman Bermasalah:

Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor

0 0 5 0

0 < X ≤ 10 10 5 0,5

10 < X ≤ 20 20 5 1,0

20 < X ≤ 30 30 5 1,5

30 < X ≤ 40 40 5 2,0

40 < X ≤ 50 50 5 2,5

50 < X ≤ 60 60 5 3,0

60 < X ≤ 70 70 5 3,5

70 < X ≤ 80 80 5 4,0

80 < X ≤ 90 90 5 4,5

90 < X ≤ 100 100 5 5,0

Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan

(30)

17

[image:30.595.163.508.164.303.2]

4) Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan.

Tabel 2.7:Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Beresiko:

Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor

> 30 25 5 1,25

26 – 30 50 5 2,50

21 - < 26 75 5 3,75

< 21 100 5 5,00

Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

c. Manajemen

Perhitungan nilai didasarkan kepada hasil penilaian atas jawaban

pertanyaan aspek manajemen terhadap seluruh komponen.

1) Manajemen Umum

Tabel 2.8:Standar Perhitungan Manajemen Umum

Jumlah Jawaban Ya Skor

1 0,25

2 0,50

3 0,75

4 1,00

5 1,25

6 1,50

7 1,75

8 2,00

9 2,25

10 2,50

11 2,75

12 3,00

[image:30.595.184.364.428.645.2]
(31)

18

[image:31.595.187.386.167.271.2]

2) Manajemen Kelembagaan

Tabel 2.9:Standar Perhitungan Manajemen Kelembagaan

Jumlah Jawaban Ya Skor

1 0,50

2 1,00

3 1,50

4 2,00

5 2,50

6 3,00

Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

[image:31.595.186.375.364.461.2]

3) Manajemen Permodalan

Tabel 2.10:Standar Perhitungan Manajemen Permodalan

Jumlah Jawaban Ya Skor

1 0,60

2 1,20

3 1,80

4 2,40

5 3,00

Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

4) Manajemen Aktiva

Tabel 2.11:Standar Perhitungan Manajemen Aktiva

Jumlah Jawaban Ya Skor

1 0,30

2 0,60

3 0,90

4 1,20

5 1,50

6 1,80

7 2,10

8 2,40

9 2,70

10 3,00

[image:31.595.185.366.549.712.2]
(32)

19

[image:32.595.168.508.165.300.2]

5) Manajemen Likuiditas

Tabel 2.12:Standar Perhitungan Manajemen Likuiditas

Jumlah Jawaban Ya Skor

1 0,60

2 1,20

3 1,80

4 2,40

5 3,00

Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

d. Penilaian efisiensi

Penilaian efisiensi KSP/USP koperasi didasarkan pada 3 (tiga) rasio yaitu:

1) Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto.

Tabel 2.13:Standar Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto

Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto(%)

Nilai Bobot (%)

Skor

≥ 100 0 4 1

95 ≤ X < 100 50 4 2

90 ≤ X < 95 75 4 3

0 ≤ X < 90 100 4 4

Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

2) Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor

Tabel 2.14:Standar Perhitungan Rasio Beban Usaha Terhadap SHU Kotor

Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto(%)

Nilai Bobot (%) Skor

> 80 25 4 1

60 < X ≤ 80 50 4 2

40 < X ≤ 60 75 4 3

0 < X ≤ 40 100 4 4

[image:32.595.174.512.366.533.2] [image:32.595.182.488.575.718.2]
(33)

20

[image:33.595.188.488.169.265.2]

3) Rasio efisiensi pelayanan

Tabel 2.15:Standar Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan:

Rasio Efisiensi Staf (%) Nilai Bobot (%) Skor

≤ 5 100 2 2,0

5 < X ≤ 10 75 2 1,5

10 < X ≤ 15 50 2 1,0

> 15 0 2 0,0

Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

e. Likuiditas

Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas KSP dan USP Koperasi

dilakukan terhadap 2 (dua) rasio, yaitu:

[image:33.595.182.487.438.542.2]

1) Rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar

Tabel 2.16: Standar Perhitungan Rasio Kas terhadap Kewajiban Lancar

Rasio Kas (%) Nilai Bobot (%) Skor

≤ 10 25 10 2,5

10 < X ≤ 15 100 10 10

15 < X ≤ 20 50 10 5

> 20 25 10 2,5

Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

2) Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima.

Tabel 2.17:Standar Perhitungan Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap Dana yang Diterima

Rasio Pinjaman (%) Nilai Bobot (%) Skor

< 60 25 5 1,25

60 ≤ X < 70 50 5 2,50

70 ≤ X < 80 75 5 3,75

80 ≤ X < 90 100 5 5

[image:33.595.184.486.610.705.2]
(34)

21

f. Kemandirian dan pertumbuhan

1) Rasio rentabilitas asset

Rasio rentabilitas aset yaitu SHU sebelum pajak dibandingkan

[image:34.595.180.509.201.360.2]

dengan total aset, perhitungannya ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 2.18:Standar Perhitungan Skor untuk Rasio Rentabilitas Asset

Rasio Rentabilitas Asset (%) Nilai Bobot (%) Skor

≤ 5 25 3 0,75

5 < X ≤ 7,5 50 3 1,50

7,5 < X ≤ 10 75 3 2,25

> 10 100 3 3,00

Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

[image:34.595.182.492.438.536.2]

2) Rasio rentabilitas modal sendiri

Tabel 2.19:Standar Perhitungan untuk Rasio Rentabilitas Modal Sendiri

Rasio Rentabilitas Ekuitas (%) Nilai Bobot (%) Skor

< 3 25 3 0,75

3 ≤ X < 4 50 3 1,50

4 ≤ X < 5 75 3 2,25

≥ 5 100 3 3,00

Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

3) Rasio kemandirian operasional pelayanan

Tabel 2.20:Standar Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional

Rasio Kemandirian Operasional (%)

Nilai Bobot (%) Skor

≤ 100 0 4 0

> 100 100 4 4

[image:34.595.183.496.623.690.2]
(35)

22

g. Jati Diri Koperasi

[image:35.595.185.493.188.285.2]

1) Rasio Partisipasi Bruto

Tabel 2.21:Standar Perhitungan Rasio Partisipasi Bruto

Rasio Partisipasi Bruto (%) Nilai Bobot (%) Skor

< 25 25 7 1,75

25 ≤ X < 50 50 7 3,50

50 ≤ X < 75 75 7 5,25

≥ 75 100 7 7

Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

2) Rasio Promosi Ekonomi Anggota

Pengukuran rasio promosi ekonomi anggota dihitung dengan

membandingkan promosi ekonomi anggota terhadap simpanan

pokok ditambah simpanan wajib, yang ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 2.22:Standar Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota

Rasio Promosi Ekonomi Anggota (%)

Nilai Bobot (%) Skor

≤ 5 0 3 0,00

5 < X ≤ 7,5 50 3 1,50

7,5 < X ≤ 10 75 3 2,25

> 10 100 3 3

Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

C.Kerangka Pikir

Penilaian tingkat kesehatan koperasi digunakan untuk menjalankan

kelangsungan hidup koperasi. Dengan adanya kinerja keuangan ini maka akan

dapat diketahui tingkat kesehatan koperasi menggunakan alat analisis cross

[image:35.595.186.506.450.547.2]
(36)

23

dan Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Untuk memudahkan peneliti

dalam melakukan penelitian maka perlu adanya alur pikir. Kerangka pikir yang

mendasari penelitian pada USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet

[image:36.595.92.520.222.529.2]

Kabupaten Mojokerto.

Gambar: 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Gambar 2.1 diatas menjelaskan bagaimana kinerja USP koperasi

Agribisnis Dana Mulya Pacet dinilai menggunakan Peraturan Menteri Negara

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009,

setelah dilakukan penilaian menggunakan peraturan menteri koperasi tersebut

maka akan diketahui tingkat kesehatan koperasi.

USP KOPERASI AGRIBISNIS DANA MULYA PACET KABUPATEN

MOJOKERTO

Laporan Keuangan

Penilaian Kinerja Keuangan

(SK Menteri Koperasi No.14/Per/M.KUKM/XII/2009)

Kurang Sehat

Gambar

Tabel 1.1: Perkembangan pendapatan dan SHU USP Koperasi Agribisnis Dana  Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto
Tabel 2.1: Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4:Standar Perhitungan Skor Rasio  Volume Pinjaman
Tabel 2.6:Standar Perhitungan Rasio Cadangan  Resiko terhadap Resiko Pinjaman Bermasalah:
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aspek permodalan USP pada KSU Bangun Sejahtera ada tiga perhitungan yaitu rasio modal sendiri terhadap total asset memperoleh skor 3,00 padahal dalam Standar yang

Adapun yang dimaksudkan dengan penyelesaian pinjaman adalah pinjaman terhadap anggota yang tidak mempunyai itikad baik atau dapat disebut dengan pinjaman yang

Untuk lebih jelasnya mengenai standar perhitungan rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko dapat dilihat pada tabel 2.3.. Rasio Kecukupan

Tabel 2.17 Standar perhitungan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima

2) Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana

Yang dimaksud ke dalam Pos ini meliputi Pendapatan Bunga baik dari pinjaman (kredit) yang diberikan kepada anggota, maupun dari simpanan di Bank atau Koperasi lain dalam bentuk

Yang dimaksud ke dalam Pos ini meliputi Pendapatan Bunga baik dari pinjaman (kredit) yang diberikan kepada anggota, maupun dari simpanan di Bank atau Koperasi lain dalam bentuk

23 diberikan adalah perbandingan antara jumlah vulume pinjaman pada anggota dengan jumlah volume yang diberikan, untuk mengukur rasio antara volume pinjaman kepada anggota terhadap