EVALUASI KINERJA KEUANGAN UNIT SIMPAN PINJAM (USP) KOPERASI AGRIBISNIS DANA MULYA PACET
KABUPATEN MOJOKERTO
SKRIPSI
Oleh
Mariana Lestari
201010160311077
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya.
Atas berkat rahmatNya pula, maka terselesaikan skripsi yang berjudul Evaluasi Kinerja Keuangan Unit Simpan Pinjam Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto. Sholawat serta salam tetap tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Penulisan penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat
memperoleh gelar sarjana di bidang Ekonomi, progam studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Malang. Penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan, bimbingan, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak,
Pada kesempatan ini penulis ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
yang saya hormati dan banggakan:
1. Drs. Nazarudin Malik, M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Marsudi, M.M selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Malang.
3. Drs Mursidi, M.M dan Dra Dewi Nurjannah, M.M selaku dosen pembimbing
yang telah memberikan saran, masukan, motivasi dan inspirasi yang sangat
4. Bapak dan Ibu dosen jurusan manajemen yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan selama perkuliahan.
5. Pengurus Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto Bapak
Wardoyo selaku sekretaris dan Kanit USP Bapak Supriyono dan Ketua
koperasi Bapak Ismunir yang telah memberikan izin dan memberikan
informasi terkait dengan data yang dibutuhkan.
6. Kedua orang tuaku, Almarhum bapak Warnaji yang selalu memberikan doa
dan dukungan sebelum beliau meninggal dan Ibu Sriamah yang tidak pernah
bosan memberikan doa dan semangat selama ini.
7. Sahabat saya tercinta, Novita Anggraeni, Indah Fitria R, Erik Novianti, Zakia
Yuliani, Yuni Sasmita, Cici Puspita Sari, Nurjannah Waris, Intan Indramayu
dan masih banyak yang lainnya yang selalu setia untuk memberikan motivasi
dan membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.
Penulis menyadari kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini,
oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun agar penelitian ini bermanfaat bagi pembaca. Mudah-mudahan
Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan bagi setiap langkah kita untuk
menggapai cita-cita.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Malang, 30 Mei 2014 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRAC ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1
B. Rumusan Penelitian ... 5
C. Batasan Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Kegunaan Penelitian ... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu ... 7
B. Tinjauan Teori ... 7
C. Kerangka Pikir Penelitian ... 22
BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 24
B. Jenis Penelitian ... 24
C. Jenis Data dan Sumber Data ... 24
E. Devinisi Operasional variabel ... 25
F. Teknik Analisis data ... 29
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 31
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 48
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 50
B. Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ...
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Perkembangan Pendapatan dan SHU Koperasi Agribisnis
Dana Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto ... 2
Tabel 2.1 Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset 14
Tabel 2.2 Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan Beresiko ... 15
Tabel 2.3 Standar Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri ... 15
Tabel 2.4 Standar Perhitungan Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota Terhadap Pinjaman Diberikan ... 15
Tabel 2.5 Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Diberikan ... 16
Tabel 2.6 Standar Perhitungan Rasio Cadangan Resiko Terhadap Pinjaman Bermasalah ... 16
Tabel 2.7 Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Beresiko Terhadap Pinjaman Diberikan ... 17
Tabel 2.8 Standar Perhitungan Manajemen Umum ... 17
Tabel 2.9 Standar Perhitungan Manajemen Kelembagaan ... 18
Tabel 2.10 Standar Perhitungan Manajemen Permodalan ... 18
Tabel 2.11 Standar Perhitungan Manajemen Aktiva ... 18
Tabel 2.12 Standar Perhitungan Manajemen Likuiditas ... 19
Tabel 2.13 Standar Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota Terhadap Partisipasi Bruto ... 19
Tabel 2.14 Standar Perhitungan Rasio Beban Usaha Terhadap SHU Kotor... 19
Tabel 2.15 Standar Perhitungan Rasio Efesiensi Pelayanan ... 20
Tabel 2.17 Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Diberikan Terhadap Dana
Diterima ... 20
Tabel 2.18 Standar Perhitungan Rasio Rentabilitas Aset... 21
Tabel 2.19 Standar Perhitungan Rasio Rentabilitas Modal Sendiri ... 21
Tabel 2.20 Standar Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan ... 21
Tabel 2.21 Standar Perhitungan Rasio Partisipasi Bruto ... 22
Tabel 2.22 Standar Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota ... 22
Tabel 3.1 Penetapan Predikat Tingkat Kesehatan KSP dan USP ... 30
Tabel 4.1 Modal Sendiri USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya ... 32
Tabel 4.2 Total AktivaUSP Koperasi Agribisnis Dana Mulya ... 32
Tabel 4.3 SHU USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya ... 33
Tabel 4.4 Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aset ... 33
Tabel 4.5 Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan Beresiko ... 34
Tabel 4.6 Perhitungan Skor Rasio Kecukupan Modal Sendiri ... 34
Tabel 4.7 Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman Pada Anggota Terhadap Pinjaman Diberikan ... 35
Tabel 4.8 Perhitungan Skor Rasio Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman Diberikan ... 36
Tabel 4.9 Perhitungan Skor Rasio Cadangan Resiko Terhadap Pinjaman Bermasalah ... 36
Tabel 4.10 Perhitungan Skor Rasio Pinjaman Beresiko Terhadap Pinjaman Diberikan ... 37
Tabel 4.11 Perhitungan Skor Manajemen Umum ... 38
Tabel 4.12 Perhitungan Skor Manajemen Kelembagaan ... 38
Tabel 4.13 Perhitungan Skor Manajemen Permodalan ... 39
Tabel 4.15 Perhitungan Skor Manajemen Likuiditas ... 40
Tabel 4.16 Perhitungan Skor Rasio Beban Operasi Anggota Terhadap Partisipasi Bruto ... 40
Tabel 4.17 Perhitungan Skor Rasio Beban Usaha Terhadap SHU Kotor... 41
Tabel 4.18 Perhitungan Skor Rasio Efesiensi Pelayanan... 41
Tabel 4.19 Perhitungan Skor Rasio Kas Terhadap Kewajiban Lancar ... 42
Tabel 4.20 Perhitungan Skor Rasio Pinjaman Diberikan Terhadap Dana Diterima ... 43
Tabel 4.21 Perhitungan Skor Rasio Rentabilitas Aset ... 43
Tabel 4.22 Perhitungan Skor Rasio Rentabilitas Modal Sendiri... 44
Tabel 4.23 Perhitungan Skor Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan ... 44
Tabel 4.24 Perhitungan Skor Rasio Partisipasi Bruto ... 45
Tabel 4.25 Perhitungan Skor Rasio Promosi Ekonomi Anggota ... 46
DAFTAR GAMBAR
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Perhitungan
Lampiran 2 Data Laporan Keuangan Neraca dan Laba Rugi
Lampiran 3 Standar Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009
DAFTAR PUSTAKA
Aike Mariya Anusasanawati. 2009. Evaluasi Kinerja Koperasi Agro Niaga Indonesia (KANINDO) Syariah Kabupaten Malang. Fakultas Ekonomi. UMM.
Baswir, Revrisond. 2000. Koperasi Indonesia. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Mulyadi. 2001. Kinerja Keuangan Perusahaan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Salemba Empat.
Munawir. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.14/Per/M.KUKM/XII/2009.
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Sanusi, Anwar. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi. Jakarta: Erlangga.
Soedirman. 2010. Perekonomian Koperasi. Jakarta: Graha Ilmu
Sumarsono, Sony. 2003. Manajemen Koperasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid 1. Malang: Bayu Media.
www.Detik.com. Koperasi Menggerakkan Ekonomi Rakyat. Diakses pada tanggal 13 Desember 2013.
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koperasi sebagai salah satu unit ekonomi yang didasarkan atas asas
kekeluargaan dewasa ini telah mengalami perkembangan di Indonesia.
Eksistensi koperasi sejak zaman dahulu telah banyak berperan dalam
pembangunan Indonesia, di Indonesia koperasi menjadi salah satu unit
ekonomi yang mempunyai peran besar dalam memakmurkan negara ini sejak
zaman penjajahan hingga sekarang.
Perkembangan perkoperasian di Indonesia dapat terlihat dari jumlah
koperasi Indonesia yang terus mengalami peningkatan sebesar 3,35% dari
194.295 unit koperasi pada akhir tahun 2012 menjadi 200.808 unit koperasi.
Jumlah anggota meningkat 2,40% dari 33.869.439 orang menjadi 34.685.145
orang, sementara jumlah volume usaha meningkat 12,09% yang semula Rp
102,8 triliun menjadi Rp 115,2 triliun.(Detik.com)
Indonesia memiliki tiga sektor ekonomi untuk melaksanakan berbagai
kegiatan dalam tatanan kehidupan perekonomian. Ketiga sektor tersebut
adalah sektor negara, sektor swasta dan sektor koperasi. Koperasi merupakan
salah satu sektor kekuatan ekonomi yang menjadi soko guru perekonomian
Indonesia yang berkembang dari bawah berubah menjadi badan usaha
lainnya, seperti Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi KPRI (KKPRI),
2
Koperasi merupakan badan usaha dengan tujuan mensejahterahkan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, dengan
menjalankan unit usahanya diantaranya usaha simpan pinjam dan bentuk
kegiatan usaha lainnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Koperasi tidak
terlepas dari pelaporan dan pembukuan. Pengurus harus memperhatikan dan
mengelola dengan baik semua pelaporan khususnya pelaporan keuangan.
Laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk perencanaan, pertimbangan,
pengawasan dan evaluasi kegiatan yang akan dan harus diperbaiki dimasa
mendatang.
USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto
merupakan bagian dari Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten
Mojokerto dengan melakukan kegiatan usaha penghimpunan dan penyaluran
dana. Pendapatan USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten
Mojokerto dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan sedangkan SHU
USP mengalami fluktuasi. Berikut adalah data perkembangan pendapatan dan
SHU USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto:
Tabel 1.1: Perkembangan pendapatan dan SHU USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto
Tahun Pendapatan % SHU %
2011 Rp. 325.712.000 - Rp. 255.102.200 -
2012 Rp. 357.331.500 9,70 Rp. 252.882.500 -0,87
2013 Rp. 386.559.250 8,17 Rp. 298.340.500 17,97
3
Hasil laporan keuangan USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet
Kabupaten Mojokerto dari tahun 2011-2013 menunjukkan bahwa pendapatan
selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2012
pendapatan mengalami peningkatan sebesar 9,70% dibandingkan pada tahun
2011, sedangkan pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 8,17%.
SHU selama tiga tahun terakhir mengalami fluktuasi. Pada tahun 2012
mengalami penurunan sebesar 0,87%, sedangkan pada tahun 2013 mengalami
peningkatan sebesar 17,97%.
Berdasarkan data laporan keuangan tersebut diperlukan penilaian
terhadap kinerja keuangan USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet
Kabupaten Mojokerto, agar pengurus segera dapat melakukan perbaikan bila
terdapat indikasi penurunan kinerja keuangan USP yang dapat berpengaruh
langsung terhadap perkembangan dan kesejahteraan anggotanya.
Kinerja pada dasarnya merupakan kondisi atau cermin yang nyata
yang ada di sebuah koperasi. Kinerja yang baik membuktikan bahwa koperasi
mampu dalam mengelola dan menjalankan usahanya dengan baik. Kinerja
yang baik tidak terlepas dari kualitas sumber daya manusia yang baik pula,
untuk mengetahui kinerja suatu koperasi diperlukan suatu alat yang mampu
memberikan informasi yang akurat kepada pihak yang berkepentingan
terhadap perkembangan koperasi tersebut, oleh karena itu laporan keuangan
sebagai sumber informasi diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya perkembangan dalam koperasi dengan membandingkan laporan
4
Warsono (2003:24) menjelaskan bahwa metode analisis keuangan
yang digunakan saat ini adalah analisis rasio keuangan, analisis keuangan
yang dimodifikasi, analisis nilai tambah pasar (Market Value Added/MVA),
analisis nilai tambah ekonomis (Economic Value Added/EVA), analisis capital
asset manajement equity and liquidty (Camel), dan Balance
Scorecard(BSC),dengan bervariasinya metode analisis tersebut, suatu
koperasi dapat memilih metode analisis yang sesuai dengan kondisi
koperasinya karena tidak semua metode analisis dapat diterapkan untuk
mengevaluasi kinerja koperasi tersebut.
Penulis menggunakan analisis rasio keuangan sebagai alat untuk menilai
kinerja keuangan yang mengacu pada peraturan menteri negara koperasi dan
usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009 sebagai metode
analisis, alasannya karena metode analisis menurut Menkop ini belum pernah
digunakan oleh USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten
Mojokerto sebagai metode analisis untuk menilai kinerja keuangannya.
Penggunaan analisis rasio keuangan ini juga diharapkan dapat
memberikan informasi yang jelas kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dengan laporan pertanggungjawaban yang setiap akhir periode dibacakan
dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT), sehingga pihak-pihak yang
berkepentingan tersebut dapat mengetahui dengan jelas kondisi keuangan
USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto.
Penilaian kinerja keuangan dapat digunakan untuk mengetahui
keadaan atau prospek USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten
5
kinerja keuangan juga dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan
manajemen dalam mengelola koperasi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka
penulis mengambil judul “Evaluasi Kinerja Keuangan USP Koperasi Agribisnis
Dana Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto.”
B. Rumusan Penelitian.
Berdasarkan latar belakang, maka perumusan penelitian yang penulis
angkat adalah “Bagaimana kinerja keuangan USP Koperasi Agribisnis Dana
Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto.”
C. Batasan Penelitian.
Batasan penelitian pada penelitian ini adalah pada data laporan
keuangan USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto
periode 2011-2013.
D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian. 1. Tujuan Penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Kinerja
Keuangan USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet Kabupaten
6
2. Kegunaan Penelitian.
a. Bagi Pengurus Koperasi
Sebagai bahan masukan kepada pengurus koperasi dalam perencanaan
maupun koreksi terhadap kinerja keuangan USP koperasi yang telah
dilakukan.
b. Bagi Anggota Koperasi
Diharapkan dapat memberikan informasi bagi anggota sehingga
anggota dapat mengetahui dengan jelas kinerja keuangan USP koperasi.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai salah satu referensi yang dapat dijadikan acuan untuk
7 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu.
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Aike Mariya Anusasanawati
(2009) . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
kinerja keuangan Koperasi Agro Niaga Indonesia (KANINDO) Syariah
kabupaten Malang. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, pada
tahun 2004-2007 kinerja pada koperasi tersebut tidak sehat,sedangkan
pada tahun 2008 kinerja koperasi kurang sehat. Terbukti dari hasil
perhitungan ketujuh rasio-rasio yang ada dibandingkan dengan standar
penilaian dari dinas koperasi.
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang adalah
terletak pada data laporan keuangannya dan objek penelitiannya. Penelitian
terdahulu menggunakan data tahun 2004-2008 dengan objek Koperasi Agro
Niaga Indonesia (KANINDO) Syariah kabupaten Malang sedangkan penelitian
sekarang pada tahun 2011-2013 dengan objek USP Koperasi Agribisnis Dana
Mulya Pacet Kabupaten Mojokerto.
B. Tinjauan Teori
1. Tujuan Pelaporan Keuangan Koperasi
Sitio dan Halomoan Tamba (2001:108) Tujuan laporan
keuangan koperasi adalah untuk menyediakan informasi yang berguna
8
diinformasikan oleh laporan keuangan koperasi adalah sebagai
berikut:
a. Mengetahui manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota
koperasi.
b. Mengetahui prestasi keuangan koperasi selama satu periode dengan
SHU dan manfaat keanggotaan koperasi sebagai ukuran.
c. Mengetahui sumber daya yang dimiliki koperasi, kewajiban dan
kekayaan bersih dalam suatu periode dengan pemisahan antara
yang berkaitan dengan anggota dan bukan anggota.
d. Mengetahui transaksi kejadian dan keadaan yang mengubah
sumberdaya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih dalam suatu
periode dengan pemisahan antara yang berkaitan dengan anggota
dan bukan anggota.
e. Mengetahui informasi lainnya yang mungkin mempengaruhi
likuiditas dan solvabilitas koperasi.
2. Faktor-faktor penentu kinerja keuangan koperasi.
Faktor-faktor penentu kinerja keuangan koperasi terdiri dari faktor
internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Faktor internal penentu kinerja keuangan koperasi adalah sebagai
berikut:
1) Partisipasi Anggota
Partisipasi merupakan faktor penting dalam mendukung
9
partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan
kegiatan pencapaian tujuan.
2) Solidaritas antar anggota koperasi
Soedirman (2006: 4) Ikatan solidaritas dapat dibangun secara
lebih konkrit dan bisa lebih dikembangkan dalam peningkatan
kinerja,untuk meraih tujuan besar.
3) Perkembangan modal
Perkembangan modal dalam koperasi sangat mempengaruhi
perkembangan usaha koperasi karena dengan modal yang cukup
koperasi dapat mengembangkan usahanya lebih banyak lagi.
4) Pemilikan dan pemanfaatan perangkat teknologi produksi dan
informasi.
Hal ini terkait keefektifan memperoleh informasi dalam
melaksanakan tugas-tugas.
5) Sistem Manajemen dan kinerja pengurus
Sistem manajemen dan kinerja pengurus dalam koperasi
memiliki kedudukan yang sangat menentukan bagi keberhasilan
koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal sebagai penentu kinerja keuangan koperasi adalah
sebagai berikut:
10
2)Tingkat harga yang selalu berubah (naik) menyebabkan
pendapatan penjualan sekarang tidak dapat dimanfaatkan untuk
meneruskan usaha.Sumarsono (2003:124)
3. Penilaian Kinerja Keuangan Koperasi
Mulyadi (2001:415) menjelaskan penilaian kinerja
merupakan penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu
organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran,
standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Baswir
(2000:182) menjelaskan bahwa hakekat manajemen adalah mencapai
tujuan melalui tangan orang lain. Kinerja keuangan suatu koperasi
sangat penting bagi berbagai pihak seperti kreditur, konsultan, analis
dan pihak manajemen sendiri guna memberikan gambaran mengenai
prestasi yang dicapai oleh koperasi.
Munawir (2007:64) Rasio menggambarkan suatu hubungan
atau perimbangan (Mathematical relationship) antara suatu jumlah
tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat
analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi
gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya posisi
keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka ratio tersebut
dibandingkan dengan angka ratio pembanding yang digunakan
sebagai standard.
Menurut Sartono (2010:114) Beberapa jenis analisis rasio
11
a. Analisis Rasio Likuiditas
Analisis rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat
pada waktunya.
b. Analisis Rasio Aktivitas
Analisis rasio aktivitas menunjukkan sejauh mana efesiensi perusahaan
dalam menggunakan asset untuk memperoleh penjualan.
c. Analisis Rasio leverage
Analisis rasio leverage menunjukkan kapasitas perusahaan untuk
memenuhi kewajiban baik itu jangka pendek maupun jangka panjang.
d. Analisis Rasio Profitabilitas
Analisis rasio profitabilitas dapat mengukur seberapa besar
kemampuan perusahaan memperoleh laba.
Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah No.14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang
pedoman penilaian koperasi menjelaskan penilaian koperasi
dengan rasio, yaitu:
1) Permodalan
a) Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset
Rumus x 100%
Asset Total
12
b) Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan yang
berisiko
Rumus = x 100%
berisiko yang diberikan Pinjaman sendiri Modal
c) Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Rumus = ATMR Tertimbang Sendiri Modal X 100
2) Kualitas Aktiva Produktif
a) Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap volume
pinjaman diberikan.
Rumus = x 100%
pinjaman Volume anggota pada pinjaman Volume
b) Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman
yang diberikan.
Rumus = x 100%
diberikan yang
Pinjaman
bermasalah Pinjaman
c) Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah
Rumus = x 100%
bermasalah Pinjaman
risiko Cadangan
d) Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan
Rumus = x 100%
diberikan yang Pinjaman beresiko yang Pinjaman 3) Manajemen
a) Manajemen umum
b) Kelembagaan
13
d) Manajemen aktiva
e) Manajemen likuiditas
4) Efisiensi
a) Rasio Beban operasi
Rumus = x 100%
bruto i Partisipas Anggota l Operasiona Biaya
b) Rasio Beban Usaha terhadap SHU kotor
Rumus =
Kotor SHU
usaha Beban
x 100
c) Rasio Efisiensi Pelayanan
Rumus =
Pinjaman Volume Karyawan Biaya x 100% 5) Likuiditas
a) Rasio kas
Rumus = x 100%
Lancar Kewajiban
Bank
Kas
b) Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima
Rumus = x 100%
diterima yang Dana diberikan yang Pinjaman
6) Kemandirian dan pertumbuhan
a) Rasio Rentabilitas Asset
Rumus = x 100%
asset Total
pajak sebelum SHU
b) Rasio Rentabilitas Modal Sendiri
Rumus = x 100%
14
c) Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan
Rumus = x 100%
ian perkoperas beban usaha Beban neto i Partisipas
7) Jati diri koperasi
a) Rasio Partisipasi Bruto
Rumus = x 100%
Pendapatan bruto i Pertisipas bruto i Partisipas
b) Rasio Promosi Ekonomi anggota (PEA)
Rumus = x 100%
ajib Simpanan W pokok Simpanan PEA
4. Cara Penilaian Untuk Memperoleh Angka Skor
a. Permodalan
1) Rasio modal sendiri terhadap total asset
Tabel 2.1: Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset adalah sebagai berikut:
Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor
0 ≤ X < 20 25 6 1.50
20 ≤ X < 40 50 6 3.00
40 ≤ X < 60 100 6 6,00
60 ≤ X < 80 50 6 3.00
80 ≤ X < 100 25 6 1,50
15
2) Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko Tabel 2.2 : Standar Perhitungan Skor Rasio Modal Sendiri terhadap
Pinjaman diberikan yang Berisiko:
Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor
0 < X < 10 0 6 0
10 < X < 20 10 6 0,6
20 < X < 30 20 6 1,2
30 < X < 40 30 6 1,8
40 < X < 50 40 6 2,4
50 < X < 60 50 6 3,0
60 < X < 70 60 6 3,6
70 < X < 80 70 6 4,2
80 < X < 90 80 6 4,8
90 < X < 100 90 6 5,4
≥ 100 100 6 6,0
Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
3) Rasio Kecukupan Modal Sendiri
Tabel 2.3: Standar Perhitungan Rasio Kecukupan Modal Sendiri:
Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor
≤ 4 0 3 0,00
4 < X ≤ 6 50 3 1.50
6 < X ≤ 8 75 3 2.25
> 8 100 3 3.00
Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009
b. Kualitas aktiva produktif
1) Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman
diberikan.
Tabel 2.4:Standar Perhitungan Skor Rasio Volume Pinjaman
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
≤ 25 0 10 0,00
25 < X ≤ 50 50 10 5,00
50 < X ≤ 75 75 10 7,50
> 75 100 10 10,00
16
2) Rasio pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan
Perhitungan penilaian:
Tabel 2.5:Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Bermasalah
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
> 45 0 5 0
40 < X ≤ 45 10 5 0,5
30 < X ≤ 40 20 5 1,0
20 < X ≤ 30 40 5 2,0
10 < X ≤ 20 60 5 3,0
0 < X ≤ 10 80 5 4,0
= 0 100 5 5,0
Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
3) Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah.
Tabel 2.6:Standar Perhitungan Rasio Cadangan Resiko terhadap Resiko Pinjaman Bermasalah:
Rasio Modal (%) Nilai Bobot (%) Skor
0 0 5 0
0 < X ≤ 10 10 5 0,5
10 < X ≤ 20 20 5 1,0
20 < X ≤ 30 30 5 1,5
30 < X ≤ 40 40 5 2,0
40 < X ≤ 50 50 5 2,5
50 < X ≤ 60 60 5 3,0
60 < X ≤ 70 70 5 3,5
70 < X ≤ 80 80 5 4,0
80 < X ≤ 90 90 5 4,5
90 < X ≤ 100 100 5 5,0
Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan
17
[image:30.595.163.508.164.303.2]4) Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan.
Tabel 2.7:Standar Perhitungan Rasio Pinjaman Beresiko:
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
> 30 25 5 1,25
26 – 30 50 5 2,50
21 - < 26 75 5 3,75
< 21 100 5 5,00
Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
c. Manajemen
Perhitungan nilai didasarkan kepada hasil penilaian atas jawaban
pertanyaan aspek manajemen terhadap seluruh komponen.
1) Manajemen Umum
Tabel 2.8:Standar Perhitungan Manajemen Umum
Jumlah Jawaban Ya Skor
1 0,25
2 0,50
3 0,75
4 1,00
5 1,25
6 1,50
7 1,75
8 2,00
9 2,25
10 2,50
11 2,75
12 3,00
[image:30.595.184.364.428.645.2]18
[image:31.595.187.386.167.271.2]2) Manajemen Kelembagaan
Tabel 2.9:Standar Perhitungan Manajemen Kelembagaan
Jumlah Jawaban Ya Skor
1 0,50
2 1,00
3 1,50
4 2,00
5 2,50
6 3,00
Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
[image:31.595.186.375.364.461.2]3) Manajemen Permodalan
Tabel 2.10:Standar Perhitungan Manajemen Permodalan
Jumlah Jawaban Ya Skor
1 0,60
2 1,20
3 1,80
4 2,40
5 3,00
Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
4) Manajemen Aktiva
Tabel 2.11:Standar Perhitungan Manajemen Aktiva
Jumlah Jawaban Ya Skor
1 0,30
2 0,60
3 0,90
4 1,20
5 1,50
6 1,80
7 2,10
8 2,40
9 2,70
10 3,00
[image:31.595.185.366.549.712.2]19
[image:32.595.168.508.165.300.2]5) Manajemen Likuiditas
Tabel 2.12:Standar Perhitungan Manajemen Likuiditas
Jumlah Jawaban Ya Skor
1 0,60
2 1,20
3 1,80
4 2,40
5 3,00
Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
d. Penilaian efisiensi
Penilaian efisiensi KSP/USP koperasi didasarkan pada 3 (tiga) rasio yaitu:
1) Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto.
Tabel 2.13:Standar Perhitungan Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto
Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto(%)
Nilai Bobot (%)
Skor
≥ 100 0 4 1
95 ≤ X < 100 50 4 2
90 ≤ X < 95 75 4 3
0 ≤ X < 90 100 4 4
Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
2) Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor
Tabel 2.14:Standar Perhitungan Rasio Beban Usaha Terhadap SHU Kotor
Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto(%)
Nilai Bobot (%) Skor
> 80 25 4 1
60 < X ≤ 80 50 4 2
40 < X ≤ 60 75 4 3
0 < X ≤ 40 100 4 4
[image:32.595.174.512.366.533.2] [image:32.595.182.488.575.718.2]20
[image:33.595.188.488.169.265.2]3) Rasio efisiensi pelayanan
Tabel 2.15:Standar Perhitungan Rasio Efisiensi Pelayanan:
Rasio Efisiensi Staf (%) Nilai Bobot (%) Skor
≤ 5 100 2 2,0
5 < X ≤ 10 75 2 1,5
10 < X ≤ 15 50 2 1,0
> 15 0 2 0,0
Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
e. Likuiditas
Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas KSP dan USP Koperasi
dilakukan terhadap 2 (dua) rasio, yaitu:
[image:33.595.182.487.438.542.2]1) Rasio kas dan bank terhadap kewajiban lancar
Tabel 2.16: Standar Perhitungan Rasio Kas terhadap Kewajiban Lancar
Rasio Kas (%) Nilai Bobot (%) Skor
≤ 10 25 10 2,5
10 < X ≤ 15 100 10 10
15 < X ≤ 20 50 10 5
> 20 25 10 2,5
Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
2) Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima.
Tabel 2.17:Standar Perhitungan Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap Dana yang Diterima
Rasio Pinjaman (%) Nilai Bobot (%) Skor
< 60 25 5 1,25
60 ≤ X < 70 50 5 2,50
70 ≤ X < 80 75 5 3,75
80 ≤ X < 90 100 5 5
[image:33.595.184.486.610.705.2]21
f. Kemandirian dan pertumbuhan
1) Rasio rentabilitas asset
Rasio rentabilitas aset yaitu SHU sebelum pajak dibandingkan
[image:34.595.180.509.201.360.2]dengan total aset, perhitungannya ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 2.18:Standar Perhitungan Skor untuk Rasio Rentabilitas Asset
Rasio Rentabilitas Asset (%) Nilai Bobot (%) Skor
≤ 5 25 3 0,75
5 < X ≤ 7,5 50 3 1,50
7,5 < X ≤ 10 75 3 2,25
> 10 100 3 3,00
Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
[image:34.595.182.492.438.536.2]2) Rasio rentabilitas modal sendiri
Tabel 2.19:Standar Perhitungan untuk Rasio Rentabilitas Modal Sendiri
Rasio Rentabilitas Ekuitas (%) Nilai Bobot (%) Skor
< 3 25 3 0,75
3 ≤ X < 4 50 3 1,50
4 ≤ X < 5 75 3 2,25
≥ 5 100 3 3,00
Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
3) Rasio kemandirian operasional pelayanan
Tabel 2.20:Standar Perhitungan Rasio Kemandirian Operasional
Rasio Kemandirian Operasional (%)
Nilai Bobot (%) Skor
≤ 100 0 4 0
> 100 100 4 4
[image:34.595.183.496.623.690.2]22
g. Jati Diri Koperasi
[image:35.595.185.493.188.285.2]1) Rasio Partisipasi Bruto
Tabel 2.21:Standar Perhitungan Rasio Partisipasi Bruto
Rasio Partisipasi Bruto (%) Nilai Bobot (%) Skor
< 25 25 7 1,75
25 ≤ X < 50 50 7 3,50
50 ≤ X < 75 75 7 5,25
≥ 75 100 7 7
Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
2) Rasio Promosi Ekonomi Anggota
Pengukuran rasio promosi ekonomi anggota dihitung dengan
membandingkan promosi ekonomi anggota terhadap simpanan
pokok ditambah simpanan wajib, yang ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 2.22:Standar Perhitungan Rasio Promosi Ekonomi Anggota
Rasio Promosi Ekonomi Anggota (%)
Nilai Bobot (%) Skor
≤ 5 0 3 0,00
5 < X ≤ 7,5 50 3 1,50
7,5 < X ≤ 10 75 3 2,25
> 10 100 3 3
Sumber: Peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah Nomor : 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
C.Kerangka Pikir
Penilaian tingkat kesehatan koperasi digunakan untuk menjalankan
kelangsungan hidup koperasi. Dengan adanya kinerja keuangan ini maka akan
dapat diketahui tingkat kesehatan koperasi menggunakan alat analisis cross
[image:35.595.186.506.450.547.2]23
dan Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Untuk memudahkan peneliti
dalam melakukan penelitian maka perlu adanya alur pikir. Kerangka pikir yang
mendasari penelitian pada USP Koperasi Agribisnis Dana Mulya Pacet
[image:36.595.92.520.222.529.2]Kabupaten Mojokerto.
Gambar: 2.1 Kerangka Pikir Penelitian
Gambar 2.1 diatas menjelaskan bagaimana kinerja USP koperasi
Agribisnis Dana Mulya Pacet dinilai menggunakan Peraturan Menteri Negara
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009,
setelah dilakukan penilaian menggunakan peraturan menteri koperasi tersebut
maka akan diketahui tingkat kesehatan koperasi.
USP KOPERASI AGRIBISNIS DANA MULYA PACET KABUPATEN
MOJOKERTO
Laporan Keuangan
Penilaian Kinerja Keuangan
(SK Menteri Koperasi No.14/Per/M.KUKM/XII/2009)
Kurang Sehat